Menjauhi tempat tempat yang diharamkan
-
Upload
andriati-ningrum -
Category
Lifestyle
-
view
819 -
download
11
Transcript of Menjauhi tempat tempat yang diharamkan
Menjauhi Tempat-
tempat HaramSumber : http://www.dakwatuna.com/2009/03/08/2032/menjauhi-
tempat-tempat-yang-haram/#axzz30OhJL5ZU
Definisi
Yang dimaksud dengan tempat-tempat yang haram adalah tempat-tempat yang dijadikan sarana
perbuatan maksiat, atau di sana diperjualbelikan barang-barang yang haram baik secara terang-
terangan maupun tersembunyi, legal maupun illegal
Hamba Allah yang beriman selalu berusaha untuk menjaga kadar dan kualitas imannya agar tidak
melemah dan terkikis, sebaliknya ia senantiasa melakukan amal-amal yang dapat meningkatkan
iman. Di antara hal-hal yang dapat merusak iman adalah mendekati tempat-tempat yang di
dalamnya dilakukan perbuatan-perbuatan yang haram. Allah swt berfirman tentang salah satu sifat
hamba-hambaNya yang beriman:
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan
(orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja)
dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al-Furqan: 72).
Bila perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah saja harus ditinggalkan, apalagi dengan perbuatan-
perbuatan yang haram.
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan
suatu jalan yang buruk. (Al-Isra: 32).
Allah Swt mengharamkan mendekati zina yakni melakukan perbuatan yang dapat menjerumuskan kita
kepada zina . Dapat dipahami juga secara tersirat bahwa mendekati tempat-tempat yang dipastikan
dapat menjerumuskan kita kepada perbuatan haram lainnya hukumnya adalah haram.
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram
1. Terbangkitkannya hawa nafsu yang sebelumnya terkendali menjadi tergoda.
Seseorang yang mendekati dan masuk ke tempat-tempat yang haram, secara perlahan atau cepat
akan membuat hatinya tergoda dan hawa nafsunya sulit untuk dikendalikan. Hal ini terjadi karena
setan selalu menjadikan maksiat itu indah bagi yang melihatnya terutama mereka yang lemah iman.
Ditambah lagi hawa nafsu manusia yang cenderung untuk mengikuti hal-hal yang buruk dan merasa
berat dalam mentaati Allah swt.
Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, lalu ia
menghalangi mereka dari jalan (Allah), padahal mereka adalah orang-orang berpandangan tajam (Al-
Ankabut: 38).
Perhatikan bagaimana pengaruh tipu daya setan terhadap mereka? Allah Swt menyatakan bahwa orang-
orang yang tadinya berpandangan tajam pun dapat terpengaruh dengan tipuan setan sehingga mereka
menganggap baik perbuatan buruk atau minimal menganggap bahwa mereka masih dapat bertobat
sewaktu-waktu setelah melakukan perbuatan maksiat. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak berpikir
panjang/picik?!
Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh
kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha penyanyang. (Yusuf: 53).
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (2)
Sebagai contoh, bila seseorang terbiasa menyaksikan korupsi di kantornya, di
mana setiap hari ia melihat kawan atau atasannya memperoleh uang yang banyak
dengan melakukan korupsi, maka lama kelamaan akan timbul keinginannya untuk
melakukan hal yang sama. Bila ia telah mencoba sekali, ia ingin dua kali, tiga kali,
dan seterusnya hingga menjadi kebiasaan dan – na’uzu billah – menjadi hobi atau
kesenangan. Jika ini terjadi, ia tidak lagi menanti kesempatan datang untuk
melakukannya, namun ia justru menciptakan dan mencari-cari peluang untuk
melakukannya karena kemaksiatan itu sudah menjadi kebutuhan bagi dirinya.
Waktu yang ia miliki tidak lagi diisi dengan ketaatan kepada Allah dan hal-hal yang
bermanfaat, sebaliknya pikirannya selalu berpikir bagaimana ia dapat melakukan
perbuatan yang haram itu dengan aman, tidak terkena delik undang-undang, dan
pikiran-pikiran licik lainnya. Ia lupa bahwa ada Allah Swt yang tidak mungkin ia
dapat bersembunyi dari-Nya. Semoga kita dilindungi oleh Allah dari itu semua.
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (3)
2. Memunculkan kecurigaan (su’uzzhan) orang lain terhadap diri.
Seorang muslim yang baik selalu berusaha agar dirinya tidak menjadi penyebab orang lain berburuk sangka
kepadanya. Hal ini dilakukan demi menjaga ukhuwah islamiyah dan kehormatan diri.
Suatu malam, Shafiyyah ra, salah satu istri Rasulullah Saw, datang ke masjid untuk mengunjungi Rasulullah Saw yang
sedang i’tikaf di masjid. Setelah berbicara dengan Rasulullah Saw, Shafiyyah pamit dan Rasulullah pun berdiri
mengantarnya. Saat beliau sedang berdua, ada dua orang sahabat Anshar yang melihat dan mereka berjalan terburu-
buru seperti menghindari Rasulullah Saw, maka beliau memanggil mereka dengan berkata:
م وإن ي خشيت أن يقذف في قلوبكما سوءا أو قال شيئا نسان مجرى الد (.البخاري)((.يجري من ال
“Tahan sebentar wahai sahabatku! Ini adalah Shafiyah binti Huyay istriku.” Mereka menjawab: Maha Suci Allah, ya
Rasulullah (maksudnya: kami tidak punya prasangka buruk kepadamu ya Rasulullah). Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya setan itu menyelusup dalam diri manusia seperti peredaran darah, aku khawatir ia membisikkan hal-
hal buruk ke dalam hati kalian atau mengatakan yang bukan-bukan.” (Bukhari).
Perhatikan bagaimana Rasulullah Saw berusaha menghilangkan potensi kecurigaan dan prasangka buruk sahabat
kepada beliau agar persaudaraan dan ukhuwah umat Islam tetap terjaga dengan baik. Padahal saat itu beliau berada
di masjid, tempat yang baik dan mulia.
Tentunya, kita lebih diharuskan untuk menghindari prasangka buruk orang lain dengan menjauhi tempat-tempat yang
jelas-jelas digunakan untuk melakukan perbuatan yang haram. Oleh karena itu jika kita terpaksa harus memasuki
atau melewati tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kecurigaan saudara sesama muslim, hendaklah kita tidak
melewatinya sendirian, tetapi ajaklah kawan-kawan kita yang baik agar kecurigaan itu tidak muncul sekaligus agar
kita terjaga dan tidak tergoda melakukan perbuatan yang haram.
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (4)
3. Mengotori mata dengan dosa bila memandang sesuatu yang haram untuk
dilihat.
Mendekati tempat-tempat yang haram khususnya tempat-tempat di mana
aurat dibuka tanpa rasa malu otomatis membuat kita mengotori mata dengan
dosa karena memandangnya (dan bukan cuci mata).
(( [.متفق عليه(( ]العينان تزنيان، وزناهما النظر
Dua mata itu berzina, dan zinanya adalah memandang. (Muttafaq ‘alaih
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (5)
4. Mengikis keimanan dan menghilangkan kebencian terhadap perbuatan maksiat sertamemperbesar kecintaan terhadapnya.
Dosa-dosa yang disebabkan kita selalu memandang perbuatan yang haram di tempat-tempatharam tak pelak lagi akan mengikis iman kita secara langsung. Karena iman itu bertambahdengan ketaatan dan berkurang karena maksiat dan dosa seperti yang disebutkan oleh para ulama. Agar tidak terkikis imannya, Islam mewajibkan muslim yang melihat kemunkaranuntuk melakukan nahi munkar sesuai dengan kesanggupannya, sehingga kebencian terhadapkemunkaran itu tetap ada dalam hatinya. Rasulullah Saw bersabda:
(( وذلك أضعف ه فإن لم يستطع فبقلبه من رأى منكم منكرا فليغي ره بيده فإن لم يستطع فبلسان يمان (.رواه مسلم عن أبي سعيد الخدري رضي هللا عنه(( )ال
Siapa di antaramu melihat kemunkaran, maka ubahlah (cegahlah) ia dengan tangannya, jika tidak sanggup maka dengan lisannya, dan jika tidak sanggup maka dengan hatinya (tetapmembencinya) dan itulah selemah-lemah iman. (Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri ra).
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (6)
Rasulullah juga bersabda:
الس فأعطوا فإذا أبيتم إل المج : ))قال . ا نتحدث فيهاما لنا بد إنما هي مجالسن : فقالوا(( إياكم والجلوس على الطرقات ))
ى ورد السلم وأمر بالمعروف ونهي عن غض البصر وكف الذ : ))وما حق الطريق؟ قال : قالوا(( الطريق حقها
((المنكر .
Jauhilah duduk-duduk di (pinggir) jalan! Mereka menjawab: Kadang kami tak bisa
menghindarinya ya Rasulullah karena harus berbicara di sana. Rasul bersabda:
Jika kamu tidak dapat menghindarinya, maka berikan hak-hak jalan! Mereka
berkata: Apakah hak jalan itu? Sabda Rasulullah Saw: Menundukkan pandangan,
menahan diri (dari menyakiti orang lain), menjawab salam dan amar ma’ruf nahi
munkar.” (Bukhari & Muslim).
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (7)
Perintah menundukkan pandangan untuk mencegah kita melihat kecantikan atau
aurat lawan jenis, perintah menahan diri agar kita terhindar dari ghibah atau
menggunjing orang lain, perintah menjawab salam agar kita menghormati orang-
orang yang lewat, dan amar ma’ruf nahi munkar agar kita menegakkan yang
disyariatkan dan mencegah hal-hal yang diharamkan.
Dengan demikian kita tetap memiliki kecintaan kepada kebaikan dan kebencian
terhadap kemaksiatan, karena itulah ciri orang-orang yang beriman.
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan,
tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan
itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran,
kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang
lurus. (Al-hujurat: 7).
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (8)5.Memperbesar kemungkinan meninggal dalam su’ul khatimah (akhir yang buruk).
Orang-orang yang sering mendatangi tempat-tempat maksiat dan melakukan
kemaksiatan di dalamnya maka peluangnya untuk meninggal dalam husnul khatimah
menjadi semakin kecil, sebaliknya sangat mungkin ia wafat ketika sedang berada dalam
kemaksiatan. Padahal Allah Swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-
Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Ali
Imran: 102).
Tentunya kita tidak hanya ingin mati sekadar tetap berstatus muslim, namun kita ingin
meninggalkan dunia ini sebagai muslim yang sedang melakukan ketaatan kepada Allah
Swt. Hal ini tidak mungkin dapat kita wujudkan selain berusaha untuk mengislamkan
kehidupan kita yakni mengambil ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan kita, tinggal
dan mencintai tempat-tempat yang baik, menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat dan
tempat-tempat yang haram. Ingatlah terus ayat ini dan hadits Rasulullah berikut ini:
Tidaklah beriman orang yang berzina tatkala ia berzina, tidaklah beriman orang yang
minum khamr tatkala ia meminumnya dan tidaklah beriman orang yang mencuri ketika
ia mencuri… (Bukhari Muslim).
Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-
Tempat yang Haram (9)6. Tempat-tempat maksiat dapat menjadi sumber tersebarnya kemaksiatan ke
tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Hal ini akan terjadi jika masyarakat
membiarkan tempat-tempat maksiat itu beroperasi tanpa ada upaya untuk
memberantas nya dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syariat. Apalagi bila
justru anggota masyarakat tersebut menjadi konsumen dan pelanggan tempat-
tempat haram itu, maka azab dari Allah bisa jadi akan ditimpakan kepada mereka.
عليه وسلم قال صلى الل هون عن المنكر أو الذي نفسي بيده لتأمرن بالمعروف ولتن و : ))عن حذيفة بن اليمان عن النبي
أن يبعث عليكم عقابا منه ثم تدعونه فل يس (هذا حديث حسن : رواه الترمذي وقال (( )تجاب لكم ليوشكن الل .
Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: “Demi
Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma’ruf dan
nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian
berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian.” (Tirmidzi, beliau
berkata: hadits ini hasan)
Jazakumullah khairan katsiran