Menjadi Orang Tua Pintar -...

24
Menjadi Orang Tua Pintar Ella Yulaelawati, MA, Ph.D Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD-Dikmas, Kemdikbud Bogor, 29 Agustus 2017

Transcript of Menjadi Orang Tua Pintar -...

Menjadi Orang Tua Pintar

Ella Yulaelawati, MA, Ph.DDirektur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Ditjen PAUD-Dikmas, Kemdikbud

Bogor, 29 Agustus 2017

Parenting

1• Parenting adalah tentang perkembangan otak anak

2

• Parenting caranya mendampingi anak agar tumbuh kembang otaknya optimal

3• Parenting mengutamakan kasih sayang

4• Parenting menstimulasi pendidikan

5

• Parenting memenuhi hak anak bukan hanya menuntut kewajibannyasaja

6• Parenting membina karakter

Contoh Mitos vs kebenaranMitos

• Perdengarkan musik Mozart sejak janin dalam rahim agar setelah besar pandai matematika

• Selalu katakan “anak pintar” atau“anak cerdas”, maka kelak diaakan cerdas/pintar

• Anak akan menemukankebahagiannya sendiri

• Ajarkan bayi Anda mengenalaksara sejak dalam rahim”, atau

• “Ajarkan anak Anda bahasakedua sebelum kelahiran”, atau

• “Meningkatkan IQ bayi sampai30 poin.”

Sebenarnya• Bayi akan ingat Mozart setelah lahir sama

dengan ingatannya tentang bau, rasa danbunyi lain ketika dalam janin bukan otomatispandai matematika

• Ia kan malas untuk mengatasi hal-hal yang menantang, berikan pujian pada usaha yang ia lakukan

• Kebahagian anak adalah bila ia mempunyaiteman. Orang tua perlu menyimak bahasanonverbal ketika anak kurang ceria

• Tidak ada bukti signifi kan mengenai hal-halitu.

MENSTIMULASI JANIN DALAM RAHIM• “Dari sudut pandang bayi, keadaan terbaik

untuk hidup dalam rahim secara relatifadalah jangan terlalu banyak stimulasi,”

• Saat berada di rahim, adalah waktunyapra-otak embrio sangat aktif, memompakeluar neuron pada tingkat kecepatanyang menakjubkan, yaitu 500.000 sel per menit. Pada masa ini, lingkungan yang damai dengan tidak banyak interaksimerupakan hal yang dibutuhkanolehjanin.

• Paruh masa kehamilan pertamadiharapkan agar para ibu hamil lebihbanyak berisitirahat atau tidak terlalulelah untukmembiarkan otak janintumbuh dengan baik dan optimal.

• Rahim adalah tempat bermainuntuk janin. Sejak sekitar 10 minggu, si janin sudah dapatmenggeliat dan meregangkantubuh mungilnya.

• Setelah mencapai 23 minggu, janin dapat mendengar danmerespon suaraibunya dan suaralainnya. Pada saat ini, janinbahkan dapat mengetahui rasa makanan yang dimakan ibunya. Melalui berbagai pengalaman inibayi mulai mempersiapkankehidupannya setelah kelahiran.

MENSTIMULASI JANIN DALAM RAHIM (lanj.. Belajar melalui pengalaman.

• Mengenali suara ibunya, ayahnya, suaramusik atau lagu yang diperdengarkan ketikajanin akan mengakrabkan janin dengan suara-suara tersebut.

• Bayi baru lahir akan lebih mengenali suaraibunya daripada yang lain, karena suaranyalebih sering ia dengar sejak janin.

• Janin juga mengalami kehangatan dan ayunandalam rahim ibunya sehingga bayi lebihmudah ditenangkanketika diayun atau dibuaioleh ibunya, ayah dan orang dewasa lain.

• Ia juga akan lebih mudah ditenangkan denganmusik dan lagu yang telah diperdengarkansebelumnya.

Belajar melalui pengalaman dan pembiasaan• Perdengarkan cerita-cerita yang

membahagiakan agar ia akan senang danlebih mudah tersenyum.

• Bila janin sering mendengar suara-suarakeras, teriakan dan pertengkaran, mungkiniatidak akan terkejut dengan hal tersebutketika ia lahir.

• Belajarkan dengan mengasosiasikan satupengalaman dengan pengalaman lainnya, misalnya musik lembut pengantar tidur danmusik riang untuk bermain-main.

• Hal-hal ini untuk membantu membangunkeakraban, kehangatan, kasih sayang danikatan yang baik antara orang tua dan anaksejak janin sampai lahir dan dibesarkan.

• Membacakan buku cerita, memainkan musik, bernyanyi bahkanmengobrol dengan janin, merupakan stimulasi alami bagi janin untuktumbuh, sehat, ceria dan cerdas.

MENSTIMULASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Anak usia dini adalah kelompok anak yang beradadalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memilikipola pertumbuhan dan perkembangan terbaiknya dalamaspek berikut.• fisik dalam hal koordinasi motorik halus dan kasar• intelegensi dalam hal daya pikir, daya cipta,• kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual termasuk sikap dan

perilaku dalam pengenalan agama dan budi pekerti• sosial-emosional termasuk pertumbuhan dan perkembangan sikap• dan perilaku dalam bertemana dan berinteraksi dengan anak dan• orang dewasa lain• bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat

pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anaktersebut.

BERMAIN SAMBIL BELAJAR• Bermain akan mengembangkan kecakapan fisik dan membantu anak tetap sehat

dan bugar

• Bermain membuat anak menjadi kuat secara emosional.

• Bermain membuat anak gembira dan memungkinkan mengekspresikan beragamemosi.

• Bermain dengan orang tua dan teman akan menumbuhkan ikatan danpersahabatan yang kuat, mendekatkan keluarga dan menimbulkanrasa aman.

• Bermain menambah pengetahuan dan mengembangkanpengetahuan, kecakapanmental seperti berpikir, memecahkanmasalah dan mengambil keputusan.

• Bermain mendorong kreativitas dan memungkinkan anak untukberkhayal danberimajinasi.

• Bermain memungkinkan anak ‘mencoba’ dan mempraktekan kecakapan barumaupun kecakapan yang dibutuhkan agar bisaberpartisipasi dalam masyarakat danbudayanya.

KESIAPAN BERSEKOLAH, Apakah anak dapat:• Makan dengan mandiri atau dengan bantuan

yang minimal?

• Berpakaian dengan bantuan minimal?

• Pergi ke toilet dengan mandiri atau denganbantuan minimal?

• Mengakui barang-barang miliknya danmengetahui barang-barang bukan miliknya?

• Terbiasa dan nyaman dengan seseorang yang dikenalnya dan tidak takut dengan orang-orang baru?

• Dapat berkonsentrasi dalam waktu tertentuyang relatif singkat?

• Memahami dan mematuhi aturansederhana?

• Mengikuti petunjuk sederhana?

• Berinteraksi dalam permainan atau kegiatanbelajar dengan anak lain tanpa sungkan?

• Bekerja sama tanpa sering marah/ngambek?• Menggunakan alat tulis pena, pensil, spidol, dan

kuas untuk menggambar, mencoret-coret ataumenulis?

• Menggunakan gunting?• Membadingkan dan membedakan hal

berlawanan seperti siang danmalam, terang dangelap, dll?

• Bermain sama dengan anak-anak lain - sahamdan bergiliran?

• Menggunting untuk memotong sepanjang garislurus?

• Menggunakan dan menikmati permainan dalamruang atau luar ruang?

• Menikmati berbagai bermain indoor danoutdoor?

• Dapat menjawab pertanyaan ‘ya’ dan ‘tidak’• Dapat mengidentifi kasi perlengkapan sekolah

seperti sepatu sekolah, tempat bekal, bajusekolah, tas dan alat tulis.

Karakter adalah:• Nilai-nilai yang unik-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat

baik, dan nyata berkehidupan baik) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.

• Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang.

• Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Apa yang dimaksud dengan KARAKTER?

Definisi pendidikan karakter• Pendidikan karakter merupakan usaha yang disengaja

untuk membantu orang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral dan etika.

• Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan untuk anak-anak kita, jelaslah bahwa kita ingin mereka dapat menilai apa yang benar, sangat peduli tentang hal yang yang benar, dan kemudian melakukan hal yang mereka percaya untuk menjadi benar —bahkan dalam tekanan dari luar dan godaan dari dalam.

Dr. Thomas Lickona

Implementasi Pendidikan Karakter• Pendidikan karakter bukan hanya untuk mendaftar nilai yang akan

ditanamkan. Pendidikan karakter menginginkan terjadinya sikap dan perilakupositif dan meminimalkan sikap dan perilaku destruktif secara personal dansosial.

• Pendidikan karakter merupakan hal yang perlu dicerdasi, bukan sesuatu yang membebani para pendidik, staf penyelenggara pendidikan, dan peserta didikdalam melakukan keseharian mereka.

• Pendidikan karakter tidak bisa hanya memikirkan peserta didik sebagai satu-satunya objek atau subyek. Tetapi semua orang yang berada di tempat belajardan sekitarnya juga merupakan bagian dari pendidikan karakter.

• Pedoman atau acuan pendidikan karakter yang diperlukan bukan hanya untukpeserta didik, melainkan diperlukan manual pendidikan karakter untukseluruh tenaga pendidik dan mitra terkait untuk menciptakan keteladanan.

Konteks Pendidikan Karakter• Pendidikan karakter di Rumah: pendekatan menyeluruh

diterapkan dalam pendidikan karakter, sehingga budayamoral yang positif akan tercipta dimana lingkungan rumahsecara keseluruhan mendukung penanaman nilai-nilai

• Pendidikan karakter di LINGKUNGAN KERJA: Melaluipendidikan karakter seseorang akan memiliki kecerdasanemosi yang baik sehingga mempunyai kepercayaan diri yang baik pula.

• Pendidikan karakter di MASYARAKAT: Pendidikankarakter mengajarkan nilai-nilai moral dasar; nilai kehidupan, saling menghormati, dan kejujuran.

Menstimulasi Kecakapan Sosial/Emosional

Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosialberhubungan dengan keberhasilan anak di sekolah

(Denham & Burton, 2003)

Sikap pro-sosial meningkatkan interaksi anak dengan temansebaya dan dengan guru seperti: Membantu/menolong, berbagi, menunggu/mengambil giliran, antri

Pengaturan diri mencegah terjadinyapemaksaan/penyerangan atau tidakan agresi lainnya

Keterampilan sosial berkaitan denganketerampilan emosional

Membina Kecakapan Sosial/Emosional

■ Pentingnya mengajar Keterampilan Sosial Emosional:– Keterampilan yang diperlukan untuk budaya prestasi dan

penumbuhan budi pekerti– Pencegahan perilaku menyimpang

■ Jangan mengajarkannya hanya ketika anak mendapatmasalah– Masalah telah terjadi– Anak sedang kecewa– Perhatian guru dalam suasana yang tepat dapat mendororong

perilaku negatif

■ Belajarkan keterampilan sosial sebelum ada masalah

Perkembangan sosial dan emosional

• Kepekaan• Percaya diri• Merasa mampu• Kemampuan untuk berinteraksi dengan baik terhadap

teman sebaya, guru dan orang dewasa lain• Kemampuan untuk menunjukkan pemahaman,

mengidentifikasi, dan menyampaikan perasaannya• Mengelola emosi secara konstruktif• Mengembangkan empati• Mengerjakan tugas dengan tepat• Mengikuti arahan/petunjuk

Daftar cek keterampilan sosial• Bergaul dengan teman sebaya secara positif• Menyampaikan kemauan/kebutuhannya dengan jelas dan tepat• Tidak mudah terpengaruh/terancam dengan “bully” • Menyampaikan kekecewaan dan kemarahan secara positif• Mudah bekerjasama dalam permainan dan pengerjaan tugas

bersama teman sebaya• Berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan• Kemampuan mengambil giliran/ antri• Menunjukkan perhatian terhadap teman sebaya• Dapat berkompromi dengan teman sebaya• Dapat menerima keberagaman• Dapat menggunakan komunikasi nonverbal yang tepat

Interaksi anak dengan lingkungan• Gunakan prinsip pendidkan untuk pembangunan

berkelanjutan• Kembangkan kepedulian terhadap lingkungan• Mengelola sampah• Menghargai budaya lokal• Menanam dan memelihara pohon• Menggunakan air secara hemat• Mencuci tangan dan membiasakan hidup bersih• Membiasakan Makanan bergizi dan jajanan sehat

Berlatih EmosiEmosi Biasa

Gembira Sedih Cemberut/marah

Takut

Emosi kompleks

• Mengganggu• Ngadat

• Frustasi• Cemburu

Mengelola EmosiPembelajaran• Mengenali bentuk-bentuk emosi

– Nanti temanmu kecewa atau marahbila kamu bertindak seperti ini

• Menerima perasaan– Tidak apa-apa kamu kecewa bila

dibiarkan oleh temanmu

• Mendorong tanggapan yang tepat– Bagaimana seharusnya kamu

bersikap untuk mengatasi perasaanini?

Mengelola konflik• Bantulah anak untuk mengatasi

perasaannya sesuai keadaan– Apakah menangis akan memperbaiki

mainanmu yang rusak?

• Bantulah anak mengatakanperasaannya– Bagaimaan perasaanmu bila

diperlakukan tidak adil?

• Sarankan sikap alternatif– Aapakah kamu akan merasa lebih

baik bila meminta maaf?

Mengelola kemarahanPembelajaran• Kemarahan belum tentu memecahkan

masalah• Mengenali kemarahan anak dalam interaksi

dengan teman sebaya• Menenangkan anak yang marah• Cara-cara yang tepat menyampaikan

kemarahan

Teknik Kura-kura

Merasamarah.

“Berpikir ”

Stop- berhenti marah.

Masuk ke rumah kura-kura. Ambil nafasdalam-dalam satu, dua, tiga kali. Menenangkandiri dan dengan tenangberpikir untukmengatasi kemarahan

Keluar dari rumah kura-kura setelah tenang, berpikir dan melaksanakan penyelesaian masalah yang menimbulkan kemarahan

Membangun rasa harga diri

• Harga diri: apa yang dirasakantentang nilai diri sendiri

• Tiga komponen1. Kompeten : mampu mencapai

tujuan2. Berharga: Dinilai/dihargai oleh

orang lain3. Kendali diri: Kemampuan

mengendalikan diri4. Kendali: kemampuan

mempengaruhi lingkungan

• Dorongan sehari-hari– Tulus, ikhlas, perhatian teratur

terhadap anak– Menunjukkan keterkaitan

antara keberhasilan dengankekuatan pribadi anak

• Kegiatan yang memberikanpeluang bagi anak-anakuntuk saling berbagikeberhasilan