Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

17
Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP REP | 16 April 2014 | 23:57 Dibaca: 237 Komentar: 6 3 Bukan hal yang mengada-ada, apabila kamu bermimpi bersekolah ke jenjang master dan doktoral dibiayai negara. Malah harus! Karena kamu akan jadi bagian dari aset intelektual bangsa di masa depan dan pendidikan adalah kunci dari kemajuan suatu bangsa –dan telah dibuktikan banyak bangsa di dunia. Kamu sebutkan saja negara yang kamu anggap maju dan berhasil dalam pembangunan, pasti deh ketemu keterkaitannya dengan proporsi (jumlah) tenaga terdidik di negara tersebut. Generasi Emas? Ok, optimisme perlu juga dong ditunjang kenyataan? Nah, kabar baiknya, karena kita sekarang mendapatkan jalan menuju kesana, yaitu beasiswa baru yang pasti akan menjadi primadona beasiswa karena dijamin pengelolaannya akan profesional, serta yuk kita baca lebih lanjut reportase dan informasi saya biar lebih jelas ( #maksa sedikit) Bahasa Inggrisnya Indonesia Presidential Scholarship atau disingkat IPS atau singkatnya “beasiswa presiden indonesia” dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Ya, itulah dua jenis beasiswa yang disediakan oleh sebuah lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) yang diamanahi sebagai badan layanan umum dalam hal beasiswa yang

description

Seputar Beasiswa LPDP

Transcript of Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Page 1: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

REP  | 16 April 2014 | 23:57  Dibaca: 237     Komentar: 6     3

Bukan hal yang mengada-ada, apabila kamu bermimpi bersekolah ke jenjang master dan doktoral dibiayai negara. Malah harus!

Karena kamu akan jadi bagian dari aset intelektual bangsa di masa depan dan pendidikan adalah kunci dari kemajuan suatu bangsa –dan telah dibuktikan banyak bangsa di dunia.

Kamu sebutkan saja negara yang kamu anggap maju dan berhasil dalam pembangunan, pasti deh ketemu keterkaitannya dengan proporsi (jumlah) tenaga terdidik di negara tersebut.

Generasi Emas?

Ok, optimisme perlu juga dong ditunjang kenyataan? Nah, kabar baiknya, karena kita sekarang mendapatkan jalan menuju kesana, yaitu beasiswa baru yang pasti akan menjadi primadona beasiswa karena dijamin pengelolaannya akan profesional, serta yuk kita baca lebih lanjut reportase dan informasi saya biar lebih jelas ( #maksa sedikit)

Bahasa Inggrisnya Indonesia Presidential Scholarship atau disingkat IPS atau singkatnya “beasiswa presiden indonesia” dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Ya, itulah dua jenis beasiswa yang disediakan oleh sebuah lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) yang diamanahi sebagai badan layanan umum dalam hal beasiswa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bentuk lain beasiswa yang ditawarkan LPDP adalah beasiswa Afirmasi khusus untuk teman-teman kita di daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T) sehingga pemerataan kesempatan pendidikan tinggi lebih baik.

Lalu, ada juga beasiswa thesis dan disertasi serta pendanaan riset yang sangat berguna agar intelektual sebagai aset bangsa menghasilkan penelitian yang bermanfaat dan menjadi unggulan baik secara langsung yang implementatif maupun secara tidak langsung yaitu sebagai capaian intelektual bangsa Indonesia untuk bersaing di tingkat dunia dan pada tahun 2045 nanti.

Page 2: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Ya, tahun 2045, tepat seratus tahun Indonesia merdeka, akan ada generasi emas bangsa yang bersinar dan membawa negeri ini menjadi capaian terbaik, bisa lebih tinggi malah dari prediksi McKinsey yang dipaparkan oleh LPDP!  Yakin!

Jenis-jenis Layanan LPDP (Pembahasan lengkap cek di file presentasi yang linknya ada disini ya)

Makanya beasiswa LPDP ini banyak sekali dan mencakup berbagai sisi agar memenuhi kebutuhan aset bangsa pada masa generasi emas tersebut. Nah, karena bersumber dari APBN melalui dana abadi yang ada (baca : dibayari rakyat Indonesia), LPDP juga mengharapkan (mewajibkan malah) penerima beasiswa-beasiswa diatas untuk mengabdi kepada bangsa dan negara setelah lulus.

Wah, jadi PNS dong? Nope. Bukan itu caranya. Terlalu dangkal ah. Banyak cara kamu bisa berkontribusi misalnya dengan kembali ke Indonesia, menjadi tokoh-tokoh kunci pembangunan di berbagai sektor. Bekerja di proyek-proyek perencanaan pembangunan Indonesia.

Banyak kok lembaga yang membutuhkan. Pun tak menutup kemungkinan berkarir di institusi riset dan pengembangan di luar negeri asalkan untuk Indonesia, dengan menjadi agen-agen bangsa dan aset-aset yang berupa diaspora. Inilah generasi emas. Mantab kan?

Kebayang nggak, dalam sepuluh tahun, dari misalnya setiap tahun ada dua ribu penerima beasiswa, maka logikanya ada dua puluh ribu aset bangsa yang menjadi tulang punggung pembangunan di masa datang. Dengan jejaring demikian masif, seperti presentasi LPDP di acara Kompasiana Nangkring, Sabtu 12 April yang lalu.

Page 3: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Maka akan terbentuk generasi “think-tank” dan “think-act” yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan mengambil alih kepemimpinan regional. Iya dong, ASEAN misalnya. Lalu, kamu tentu mau kan jadi bagian dari masa depan emas bangsa ini dan dengan tangan kita sendiri merencanakan pembangunan yang lebih baik daripada generasi sekarang?

Kompasianers dan LPDP

Baiklah, sedikit reportase acara, melalui ajang kompasiana nangkring yang baru saja digelar khusus dikantor LPDP, Gedung AA Maramis II, Kompleks Gedung Kementerian Keuangan, para peserta yang semuanya tentu Kompasianers mendapat informasi nan lengkap tentang beasiswa ini.

Mulai dari apa itu LPDP, seperti apa tawaran beasiswanya, hal-hal teknis aplikasinya, hingga tanya jawab dan curhat mengenai pengajuan beasiswa.

Memang, kalau kompasianers sudah ngumpul, pasti seru. Pun kali ini, penjelasan demi penjelasan dari tiga punggawa LPDP disambut dengan antusias sehingga acara yang berlangsung pada tanggal 12 April 2014 ini mesti berakhir di pukul 13.00 karena ramainya tanya jawab, dan, bonus performa band sebagai hiburan.

Suasana Kompasiana nangkring bareng LPDP

Presentasi LPDP langsung dimulai dengan latar belakang dan demi “kebangkitan Indonesia” untuk menyongsong generasi emas di tahun 2045 nanti.

Page 4: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Kompasianers langsung disuguhi data dan prediksi bahwa Indonesia diramalkaan oleh lembaga riset terkemuka (McKinsey) untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia yang mumpuni di tahun 2030.Untuk itu, kesiapan SDM terampil dan berkemampuan intelektual tinggi menjadi prasyarat untuk dapat menuju kesana.

Kekuatan Ekonomi No 7 dunia.. versi McKinsey.. Wow!

Hal ini sejalan dengan visi LPDP untuk menjadi lembaga pengelola dana terbaik regional untuk menyiapkan pemimpin dan inovasi bagi Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Dengan misi-nya mempersiapkan pemimpin Indonesia yang profesional melalui pembiayaan pendidikan.

Dari tampilan gambar yang dipresentasikan secara bergantian oleh Ratna Prabandari,Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Pendidikan, Agung Sudaryono, Kepala Divisi Pengembangan Dana Pengelolaan dan Diki Chandra, Kepala Divisi Rehabilitasi Pendidikan yang merupakan tiga representatif LPDP, Kompasianers makin termotivasi sebagai bagian dari bonus demografi yang akan menjadi para pemimpin bangsa di masa depan.

Page 5: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Paparan Narsum LPDP Mba Ratna

Paparan Narsum LPDP Mas Agung

Persiapan SDM sebagai aset bangsa yang bernilai ini tidak main-main. LPDP menggunakan dana endowment fund yang ada di tiga kementerian yaitu

Page 6: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Kementerian Keuangan, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga menteri-menteri dari ketiga lembaga negara ini diangkat sebagai dewan penyantun.

Yuk Jadi Aset Bangsa!

Oh ya, Walau inti tulisan ini reportase, sangat positif bukan, apabila lebih banyak ditulis mengenai beasiswa itu sendiri, bukan hanya susunan acara dan kondisi suasana di dalam ruang yang menampung 50 orang kompasianers ini kan? Ok, lanjut..

Oleh karenanya, saya ingin bercerita lebih lanjut mengenai LPDP dan berharap pembaca turut termotivasi untuk melakukan proses aplikasi secepat mungkin, karena LPDP, kata mbak Ratna sebagai narasumber, tidak peduli kita berasal dari kampus mana, yang penting universitas yang dituju merupakan universitas yang bereputasi baik, artinya terakreditasi A dan untuk luar negeri, jika dapat tembus di Top 50 universitas dunia, Beasiswa Presiden (IPS/BPRI) adalah ganjarannya!

Kalau tidak, masih ada kesempatan di kurang lebih 200 universitas dunia lain yang ada di list LPDP untuk kamu kejar Letter of Acceptance (LoA) alias surat yang menunjukkan bahwa kamu diterima.

Lalu, bagaimana kalau belum ada surat tersebut? Bisa saja, asalkan dalam sesi wawancara, kamu mampu mendemonstrasikan keunggulan kamu, alias menjual potensi diri agar LPDP yakin memberikan beasiswa ke kamu tak akan rugi dan kamu pasti dapat penerimaan dari universitas top yang kamu sasar, kamu bisa kok lolos.

Nah setelah wawancara dinyatakan diterima, masih ada proses lagi yang disebut program kepemimpinan (PK). Jika lolos hingga tahap akhir ini, barulah kamu berhak menyandang nama “awardee” LPDP. Selamat!

Saran saya jangan ragu deh, apalagi LPDP menyatakan minimal ada 2000 orang yang dikuliahkan oleh LPDP pada tahun 2014/2015 ini. Jadi peluangnya tinggi loh.Generasi emas Indonesia 2045, kira-kira itu gambaran ke depan yang menjadi motivasi dasar visi misi untuk LPDP dalam berbuat yang terbaik dalam pengelolaan dana pendidikan ini.

Page 7: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Generasi Emas Indonesia! Pasti, di tahun 2045!

Pun jika tak lolos, jangan menyerah, LPDP memiliki mekanisme untuk kamu agar dapat kembali mengajukan aplikasi online dalam waktu enam bulan kemudian. Selain itu, skema beasiswa LPDP lain bisa juga kamu coba misalnya beasiswa tesis disertasi apabila kamu sudah menjadi mahasiswa.

Jadi tips nya kamu bisa coba beasiswa bergengsi Presidential Scholarship kalau memenuhi syarat karena ini adalah “top of the top”. Jika tidak, lamar beasiswa reguler saja. Level lain, kamu bisa lamar beasiswa tesis disertasi dan riset. So, banyak pilihan dan tergantung dari kamu, mau pede mencoba yang mana. Yang penting coba terus, karena kamu punya hak untuk mencoba, sebab kamu adalah Warga Negara Indonesia.

Informasi Lengkap

Informasi awal bisa kamu cek di website LPDP ini , sedangkan, informasi lain yang tak tertulis di brosur LPDP misalnya, mendapat jawaban memuaskan dari narasumber. Itulah untungnya bisa berdialog langsung dengan pihak LPDP di acara nangkring kompasiana kan?

Tapi bagi kamu yang tidak sempat (tidak bisa) datang, boleh unduh presentasi LPDP disini nih . Lengkap banget loh. Informasinya dibagi dengan bijak ya!

Page 8: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Contoh diskusi di acara kemarin misalnya, ada yang menanyakan perihal hanya masyarakat yang pintar yang bisa mendapatkan beasiswa, ternyata tidak juga. Bukan kepintaran semata, tapi juga bagaimana leadership di masyarakat dan juga penerima beasiswa LPDP adalah insan yang “extraordinary”.

Itulah sebabnya dalam proses wawancara beasiswa ini melibatkan dua pakar di bidangnya dan psikolog yang mampu menilai potensi calon penerima beasiswa.

Pertanyaan lain yang menarik dan sempat terdokumentasikaan antara lain :

Latar belakang fasilitas pendidikan nonformal, diperhitungkan?Belumada mandat, latar belakang S1 bisa darimana pun, spanjang terkreditasiBAN PT.

Mengapa tidak ada ikatan dinas? Agar para awardee menjadiindependen, membuka lapangan kerja, bukan meminta. Jaminan tidaklari diatur dengan atase di negara terkait. Semua hal terkait rencanapasca studi sudah diakomodir dalam bentuk talent management LPDP,dan diantisipasi dalam proses seleksi dan Program Kepemimpinan

Lulus LPDP dulu, atau dapet LoA dulu? Dua2nya bisa. Jika sudah mendapat beasiswaLPDP, namun belum memiliki LoA, lpdp memberikan waktu 1 tahun untuk mendapatLoA.

Prioritas di bidang pendidikan? Di luar bidang prioritas, bidang ilmu tertentu (termasukpendidikan) tetap dipertimbangkan untuk diakomodasi.

Bagaimana dengan bukti kelulusan yang bukan transkrip dengan format umum diIndonesia? Bisa, nanti akan dikonversi.

Kegagalan di tiap tahap, bolehkah mendaftar lagi? 1. Seleksi Dokumen, langsung daftarlagi, 2. Di wawancara, 6 bulan, 3. Di PK, kemungkinan tidak diperkenankan dalam jangkawaktu yg panjang

Page 9: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Apakah harus linier jurusan studinya? Tidak, selama tidak terlalu jauh, masih adakesempatan untuk mendaftar.

Untuk S2 ke S3, apakah harus ada waktu jeda? Tidak. Karena penerima beasiaswaLPDP tidak berasal dari kelompok yang tersegmentasi dan tidak memiliki instansi asal(Sektor publik/PNS/TNI/Polri). Karena LPDP dibuka untuk semua sektor, swasta, publicdan kemsyarakatan. Tapi, pertimbangan utama adalah portofolio saat melaksanakanstudi S2.

Semoga bermaanfaat ya!

Sedangkan untuk Tahap-tahapnya seperti dibawah ini :

Tahapan Seleksi

Wah sepertinya menarik, dan banyak yang bisa mendaftar. Mari kita menjadi bagian dari generasi emas bangsa ini sebagai aset yang bernilai, sebagai penggerak, perencana pembangunan yang mumpuni. Kesempatan ini tak terbatas dan bangsa ini memerlukan pribadi-pribadi yang berani menjadi aset bangsa. Menjadi generasi terbaik di masa yang terbaik, dan memimpin bangsa yang terbaik.

Saya rasa, untuk itulah LPDP menemukan jatidiri-nya dan kita pun, dengan berjuang mewujudkan mimpi untuk kualitas kehidupan yang lebih baik,

Page 10: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

menemukan hakikat sebagai insan pembangunan dan anak dari bumi pertiwi. Pembangunan itu sendiri, pada hakikatnya, adalah suatu Kecukupan (sustainance), jati diri (Self Esteem) dan kebebasan (freedom).

Kutipan terakhir yang mudah-mudahan menginspirasi kita semua adalah, renungan dari LPDP, yaitu “karena Keteladanan hari ini, adalah Kepemimpinan Esok Hari!

Mari!

Page 11: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

11 Hari Program Kepemimpinan Beasiswa LPDPwww.inilah.comon

9

foto:ilustrasi

Oleh:

web - Selasa, 3 Desember 2013 | 18:52 WIB

Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on googleMore Sharing Services

PROGRAM Kepemimpinan “Beasiswa Pendidikan Indonesia” merupakan salah satu tahapan

proses seleksi Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang wajib diikuti

peserta tes seleksi setelah dinyatakan lulus wawancara dan review dokumen.

Bahagia, bercampur kebanggaan tersendiri saya telah dinyatakan lulus dari Program Beasiswa

Pendidikan Indonesia LPDP setelah sekian lama berjuang untuk mendapatkan Beasiswa untuk

melanjutkan studi Doktor (S3) ke Luar Negeri.

Program Kepemimpinan “Beasiswa Pendidikan Indonesia” merupakan rangkaian program

penguatan yang diberikan kepada seluruh penerima Beasiswa sebelum memulai perkuliahan/

keberangkatan ke luar maupun di dalam negeri, sehingga mampu menginternalisasi visi, misi dari

Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP.

Beasiswa yaitu untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan

berkemampuan yang mumpuni untuk menjadi pemimpin, serta memiliki persiapan secara fisik

maupun mental untuk lebih berprestasi dalam menjalani hari-hari penerima beasiswa pada masa

studinya.

Page 12: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

Terasa sekali LPDP serius mengelola Beasiswa Pendidikan Indonesia serta mewujudkan visi dan

misi LPDP untuk menyiapkan Pemimpin di masa yang akan datang melalui Program Kepemimpinan

ini, selama 11 hari saya mengikuti program Kepemimpinan Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP di

Batch 7, LPDP memberikan penguatan terhadap pola pikir dan penanaman nilai-nilai (values) bagi

calon penerima beasiswa agar dapat menjunjung tinggi idealisme, kemandirian dan memiliki

pengaruh yang signifikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mulai dari hari pertama pembukaan program kepemimpinan yang dibuka Bapak Jusuf Kalla. Sangat

beruntung bagi Batch 7 program kepemimpinan dapat bertemu langsung dan dibuka Jusuf Kalla

sekaligus berdiskusi dengan temah “Tranformasi Generasi Muda”.

Hal terpenting dalam memajukan suatu bangsa adalah memajukan dahulu para insan bangsa,

generasi muda Indonesia menjadi SDM aset Bangsa Indonesia yang unggul. Untuk itu program

Beasiswa LPDP dengan visi dan misi yang mulia menyiapkan Pemimpin Bangsa Indonesia patut

didukung sepenuhnya oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Pemerintah Indonesia.

Tidak hanya itu keseriusan LPDP untuk menyiapkan pemimpin masa depan, dalam program ini di

hari kedua dan ketiga, seluruh calon penerima beasiswa wajib naik ke Gunung Salak, diajak ke alam

bebas dan memahami betapa alam indonesia yang sangat luas dan subur dengan alam yang begitu

indah harus dilestarikan, selain itu dalam kegiatan diajarkan bagaimana bisa survive dalam hidup

dengan keterbatasan dan keahlian yang ada.

Hari berikutnya hari ke empat dan kelima kegiatan diarahkan ke Mess Rindam Jaya TNI AD.

Program di Rindam Jaya untuk meletakkan dasar-dasar pola hidup sehari-hari yang terencana,

tertata, berdisiplin dan bertanggung jawab, membekali para peserta dengan wawasan kebangsaan

dan nasionalisme yang kuat, disamping pengetahuan yang luas, dan wawasan mendalam mengenai

tantangan kontemporer yang dihadapi bangsa dibidang pertahanan dan keamanan.

Hari ke keenam peserta calon penerima beasiswa LPDP dibekali dengan materi Masa Depan

Pemberantasan Korupsi di Indonesia oleh Prof. Jimly Assidiq. Peserta dibekali bagaimana

membangun pemahaman yang mendalam mengenai urgensi peran pemimpin dan kriteria pemimpin

yang dibutuhkan untuk menggerakkan proses transformasi struktural dan kultural bangsa dan

Negara.

Juga mendorong dan memfasilitasi para peserta untuk membangun mental pembelajaran (learning

mental) dan prilaku pembelajaran (learning behavior). Peserta juga diberi wawasan membangun

paradigma baru yang lebih strategis dan kontributif untuk memaknai konteks kehidupan masyarakat

yang lebih luas, bangsa dan megara serta bagaimana menjadi insan yang mempunyai integritas dan

semangat memberantas korupsi di Indonesia.

Selain itu di hari keenam peserta dibekali juga dengan materi Bedah Film “Timur Matahari” dengan

sutradara Ari Sihasale. Melalui fim ini diperlihatkan bahwa masih ada daerah-daerah terpencil yang

Page 13: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

masih perlu perhatian dari Pemerintah dan seakan peserta diberikan tugas bagaimana

mengentaskan kemiskinan di Indonesia kelak ketika berkesempatan menjadi seorang pemimpin.

Hari ke ketujuh kami dibekali dengan materi Penulisan Jurnal International oleh Prof Bustanul Ariffin,

dan Bagaimana Pola Komunikasi Penerima Beasiswa dengan LPDP jika lulus menjadi penerima

beasiswa, sekaliug sharing belajar di Luar Negeri.

Hari ke delapan company visit berkesempatan berkunjung ke BRI yang merupakan salah satu bank

terbaik di Indonesia. Di Bank BRI, peserta dibekali bagaimana tentang ilmu perbankan oleh Asmawi

Syam Direktur BUMN dan Kelembagaan Keuangan BRI dan Imam Subowo Kepala Divisi Mobile

Banking BRI.

Peserta juga dibekali “Financial Literacy” oleh Senior Vice Presidentt, Head Client Relationship

Management PT Mahesa Consulting Indonesia. Selain itu mendapatkan training motivasi oleh

Remaja Tampubolon, sesi financial literacy dengan membekali para peserta lewat ketrampilan dan

perangkat teknis untuk membuat peta hidup, menata hidup, serta merencanakan masa depan dan

karir menjadi lebih baik.

Menginjak hari ke sembilan, peserta melakukan “Social Creative Competition” program yang

memfasilitasi para peserta untuk memperoleh “potret” yang akurat mengenai kekuatan (strengths),

keterbatasan (non-strengths) dan kelemahan (weaknesses) diri, serta membantu menemukan

strategi yang tepat untuk mengoptimalkan kekuatan, mengelola keterbatasan, dan mengatasi

kelemahan yang dimiliki.

Juga memberikan sedikit sumbangsih kita kepada masyarakat, semua peserta turun ke masyarakat

di desa gumati membuat program-program soal yang luar biasa dan bisa diliat hasilnya di blog

peserta batch 7 melalui Lpdpvii.blogspot.com.

Hari ke sepuluh peserta program kepemimpinan calon penerima beasiswa LPDP dibekali dengan

Wawasan Global, SDM Kompetitif oleh Dr. Warsito serta workshop dan training Budaya Indonesia

yang diajarkan seni musik tradisional Indonesia “angklung”, dengan dibekali tentang budaya

Indonesia. Harapannya, penerima Beasiswa LPDP tidak hanya sekolah menimba ilmu di Luar

Negeri tapi juga menjadi Duta Budaya Indonesia di Luar Negeri.

Sampai pada akhirnya hari terakhir ke 11 acara oenutupan dengan persembahan dari peserta

program kepemimpinan dan menampilkan Budaya Indonesia sekaligus hari yang menegangkan

bagi peserta karena menunggu pengumuman apakah dinyatakan lulus atau tidak lulus. Namun

akhirnya semua peserta Batch 7 dinyatakan Lulus dalam Program Kepemimpinan LPDP.

Dilanjutkan Penandatanganan kontrak penerima Beasiswa dengan LPDP.

Sebelas hari mengikuti program Kepemimpinan Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP sangat

berkesan, menumbuhkan jiwa nasionalimse dan menghasilkan janji kepada rakyat Indonesia kelak

Page 14: Menjadi Aset Emas Bangsa Dengan Beasiswa LPDP

jika kembali ke Tanah Air setelah menyelesaikan studi di luar negeri. Saat ini saya sudah berada di

negeri Sakura untuk menyelesaikan Study Doctoral Degree, mohon doa restu kepada seluruh rakyat

Indonesia untuk kelancaran study saya.

Inilah Ikrar dan Mars kami penerima Beasiswa LPDP Batch 7:

IKRAR LPDP ANGKATAN 7

Kami angkatan 7 Program Kepemimpinan LPDP berjanji :

Akan mengabdi kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berlandarkan

kepada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, agar tercipta insan yang

jujur, bersahaja, dan visioner.

MARS LPDP ANGKATAN 7

Satria Cendikia teladan. Singkirkan risau di dada. Berkarya menggapai cita-cita, membangun

Indonesia Juara. Bentangan Zamrut Katulistiwa, menanti darmabaktimu. Belajar kepenjuru buana

tuntut ilmu tuk nusa bangsa. LPDP angkatan 7, bersatu dalam suka dan duka. LPDP angkatan 7

bersahaja jujur dan vsioner. Tempa diri dengan budi pekerti luhur untuk Indonesia PASTI BISA!!!!

* Penulis Devi Erna Rachmawati, SE, MBA, Student Doctoral Degree at The Graduate School

of East Asian Studies, Asian Economy, Management and Low Course, Yamaguchi University,

Japan