MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa...

58
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA TENTANG BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM (PTK di Siswa Kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa Tahun Pelajaran 2009/2010) LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : TRI JOKO PRIYANTO NIM X2707006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIIERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa...

Page 1: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN

SOAL CERITA TENTANG BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

(PTK di Siswa Kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa

Tahun Pelajaran 2009/2010)

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

TRI JOKO PRIYANTO

NIM X2707006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIIERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

i

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN

SOAL CERITA TENTANG BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

(PTK di Siswa Kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa

Tahun Pelajaran 2009/2010)

Oleh :

TRI JOKO PRIYANTO

NIM X2707006

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIIERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

ii

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd. .......................................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. .......................................

Anggota I : Taufiq Lilo, S.T.,M.T. .......................................

Anggota II : Drs. Rukayah, M.Hum. .......................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

Page 4: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2010

Dosen Pembimbing

Taufiq Lilo, S.T., M.T.

NIP. 19760618 200003 1 001

Supervisor,

Karwono, S.Pd.

NIP. 19650503 198606 1 001

Page 5: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

iv

ABSTRAK

Tri Joko Priyanto, 2010.” Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita

Tentang Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Quantum (PTK di

Siswa Kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa Tahun Pelajaran 2009/2010)”.

Kata Kunci : Soal Cerita, Pembelajaran Quantum.

Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang komplek. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Manusia tumbuh melalui belajar. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa prosentase tingkat ketuntasan belajar Matematika siswa kelas V SDN Sokasari 01 pada materi soal cerita masih sangat rendah, yakni 26%. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran quantum dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran 2009/2010.

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk siklus dan berlangsung sebanyak dua siklus dimana setiap siklus terdiri dua pertemuan. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis bekerja sama dengan seoran guru senior sebagai pengamat (observer).

Hasil penelitian diketahui perolehan ketuntasan belajar yaitu (1) pada siklus 1 prosentase keaktifan siswa 69,6 % siswa aktif dan ketuntasan belajar siswa 56,52 %. (2) pada siklus 2 prosentase keaktifan siswa 91 % dan ketuntasan belajar siswa 87 %. Pada siklus 1 keaktifan siswa dan ketuntasan belajar siswa belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Pada siklus 2 keaktifan dan ketuntasan belajar siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar serta menumbuhkan semangat dan aktifitas siswa. Peneliti menyarankan agar sekolah hendaknya menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa.

Page 6: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, nikmat, dan karunia-NYA sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan PTK ini dengan judul Meningkatkan Keterampilan

Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran

Quantum (PTK di Siswa Kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa Tahun Pelajaran

2009/2010).

Penyusunan PTK ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Kami menyadari bahwa selesainya PTK ini tidak lepas dari bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan

terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, ketua pelaksana program PJJ S1 PGSD ICT.

3. Taufiq Lilo, S.T., M.T, dosen Pembimbing e-TA.

4. Dra. Rukayah, M.Hum.

5. ISPIYATI, S.Pd, kepala sekolah SDN Sokasari 01.

6. KARWONO, S.Pd, teman sejawat selaku Observer.

7. Guru-guru SDN Sokasari 01.

8. Siswa-siswi kelas V

9. Isteri dan anakku tersayang yang telah memberikan motivasi, dukungan &

do’a.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan penyusunan PTK

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan PTK ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, sumbang saran dan kritik dari

Page 7: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

vi

pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga PTK ini

dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita. Amien

Juni 2010

Penulis

TRI JOKO PRIYANTO

Page 8: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………… v

DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….. ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………… 1

B. Perumusan masalah……………………………………………… 2

C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 4

D. Manfaat Penelitian………………………….…………………… 4

E. Hipotesesis Tindakan……………………………………………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Lamdasam Teori……………………………………..…………. 6

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan………..……………….. 16

C. Kerangka Berpikir………………………………….…………… 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……………….…………………… 19

B. Subyek Penelitian………………………………..……………… 19

C. Prosedur Penelitian…………………………………..…………. 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian…………….…………………………………… 25

B. Pembahasan…………………….………………………………. 40

Page 9: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………….……………. 44

B. Saran………………………………….…..…………………….. 44

Daftar Pustaka……………………………………………….…………… 46

Lampiran………………………………………………………..………… 47

Page 10: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

ix

DAFTAR TABEL

Lampiran 1 : Tabel daftar nilai formatif Pra siklus ……………………. 48

Lampiran 2 : Tabel daftar nilai hasil evaluasi siklus I …………………. 49

Lampiran 3 : Tabel daftar nilai keaktifan siswa siklus I………………. 50

Lampiran 4 : Tabel daftar nilai kemampuan menerjemah soal cerita ke dalam

kalimat matematika …………………………………….. 51

Lampiran 5 : Tabel analisis angket/wawancara siswa Siklus I………… 52

Lampiran 6 : Tabel daftar nilai hasil evaluasi siklus II………………… 53

Lampiran 7 : Tabel daftar nilai keaktifan siswa siklus II………………. 54

Lampiran 8 : Tabel daftar nilai kemampuan mengubah soal cerita ke dalam

kalimat matematika siklus II……………………………… 55

Lampiran 9 : Tabel analisis angket/wawancara siswa Siklus II…………. 56

Page 11: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

x

DAFTAR GAMBAR (PHOTO)

Gambar 1 : Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………. 57

Gambar 2 : Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II …………… 59

Page 12: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar nama siswa…………………………………………. 61

Lampiran 2 : Lembar pengamatan aktifitas siswa siklus I……………. 62

Lampiran 3 : Lembar pengamatan aktifitas siswa siklus II……………. 64

Lampiran 4 : Lembar pengamatan aktifitas guru siklus I…………………… 66

Lampiran 5 : Lembar pengamatan aktifitas guru siklus I…………………… 68

Lampiran 6 : Kuisioner………………………………………….. 70

Lampiran 7 : Rencana Pembelajaran Siklus I…………………………… 71

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus I pertemuan I ……………… 76

Lampiran 9 : Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan I ……..………… 78

Lampiran 10 : Lembar tugas siswa Siklus I pertemuan I………………… 79

Lampiran 11 : Kunci Jawaban LTS Siklus I pertemuan I…………………. 80

Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa Siklus I pertemuan II ……………… 81

Lampiran 13 : Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan II……..………… 82

Lampiran 14 : Lembar tugas siswa Siklus I pertemuan II………………… 84

Lampiran 15 : Kunci Jawaban LTS Siklus I pertemuan II…………………. 85

Lampiran 16 : Lembar pengamatan aktifitas kerja kelompok……………. 86

Lampiran 17 : Rencana Pembelajaran Siklus II…………………………… 87

Lampiran 18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II pertemuan I………………… 92

Lampiran 19 : Kunci Jawaban LKS Siklus II pertemuan I.………………. 94

Lampiran 20 : Lembar tugas siswa Siklus II pertemuan I……………… 95

Lampiran 21 : Kunci Jawaban LTS Siklus II pertemuan I………………… 96

Lampiran 22 : Lembar Kerja Siswa Siklus II pertemuan II ……………… 98

Lampiran 23 : Kunci Jawaban LKS Siklus II pertemuan II………………. 100

Lampiran 24 : Lembar Tugas Siswa Siklus II pertemuan II……………… 101

Lampiran 25 : Kunci Jawaban LTS Siklus II pertemuan II……………….. 102

Page 13: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar siswa kelas V SD Negeri Sokasari 01 Kecamatan

Bumijawa menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling

sulit bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Rumitnya materi

matematika membuat siswa kelas V SD Negeri Sokasari 01 Kecamatan

Bumijawa menjadi enggan untuk berpikir lebih keras untuk menyelasaikan

soal dalam mata pelajaran matematika. Baru mendengar nama “matematika”

saja siswa sudah patah semangat.

Jika dilihat hasil rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas V SD

Negeri Sokasari 01 Kecamatan Bumijawa pada mata pelajaran matematika

yang masih rendah. Hal ini terjadi karena mayoritas siswa kelas V SD Negeri

Sokasari 01 Kecamatan Bumijawa mengalami kesulitan dalam memahami

materi pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru. Hal ini bisa dilihat dari

tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajran di kelas yang rendah,

yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen pada saat

jadwal mata pelajaran Matematika.

Situasi kelas terasa sepi oleh sikap diam para siswa manakala diajukan

pertanyaan ataupun diperintahkan untuk mengajukan pertanyaan. Apabila

diadakan kerja kelompok untuk diskusi maka mereka lebih sering bekerja

sendiri-sendiri. Siswa yang sudah mampu tidak mau membantu temannya

yang belum bisa, ini biasa terjadi pada siswa perempuan. Sedangkan siswa

laki-laki berbeda, yakni siswa yang belum mampu cenderung pasif dan hanya

meniru jawaban temannya yang mereka angggap lebih pandai tanpa ikut

bersusah payah menghitung.

Kondisi tersebut menyebabkan tidak tercapainya ketuntasan belajar

siswa pada saat diadakan evaluasi (tes formatif). Dari 23 siswa kelas 5 hanya

delapan siswa yang berhasil mencapai KKM 65, dan setelah diadakan

Page 14: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

13

perbaikan hanya ada dua siswa yang berhasil mencapai KKM, yang berarti

hanya 10 siswa atau 43,5 % siswa yang mencapai nilai KKM.

Siswa kesulitan dalam memahami kalimat yang terdapat dalam soal

cerita sehingga kesulitan pula untuk menerjamahkan ke dalam kalimat

matematika. Jadi kelas tersebut perlu menerapkan model pembelajaran khusus

dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, salah satunya dengan

melakukan inovasi sistem pembelajaran menggunakan model pembelajaran “

Quantum”.

Ada beberapa alasan mengapa di dalam penelitian ini menerapkan

model pembelajaran Quantum, antara lain:

1. Sebagai variasi dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dan

termotivasi untuk belajar.

2. Pembelajaran Quantum merupakan salah satu model pembelajaran yang

menguaraikan tentang cara-cara baru yang mempermudah proses

pembelajaran dan menekankan pada terciptanya suasana yang

menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan mempunyai

kemauan untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar (Bobbi Deporter,

2000:15).

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :

a. “Apakah melalui model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan

keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siswa

kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran 2009/2010?

b. Model pembelajaran Quantum yang bagaimanakah yang dapat

meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun

datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran 2009/2010?

c. Apasajakah hambatan dalam melaksanakan model pembelajaran

Quantum untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita

Page 15: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

14

tentang bangun datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran

2009/2010?

2. Pemecahan Masalah

Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar

dikatakan efektif jika pengaruh dari pembelajaran itu dapat menumbuhkan

dan mencerahkan gairah serta dorongan siswa untuk semangat dan aktif.

Dalam penyampaian materi matematika guru harus bisa mengembangkan

materi yang akan diajarkan menjadi materi yang sangat menarik sebab

secara realitas seorang siswa yang belajar itu pada dasarnya adalah

mencari hubungan antara hal yang dipelajari dengan yang telah dimiliki,

dialami atau dikuasai siswa.

Sebagai salah satu model pembelajaran, “Pembelajaran Quantum”

menginteraksikan segala komponen di dalam kelas dan lingkungan

sekolah untuk dirancang sedemikian rupa sehingga semua berbicara dan

bertujuan untuk kepentingan murid, agar murid dapat mengembangkan

diri sesuai dengan IQ (Intelgencia Quotien), EQ (Emotional Quotien), dan

SQ (Spiritual Quotien).

Pembelajaran Quantum adalah suatu model pembelajaran yang

menyenangkan dengan interaksi antara guru dan siswa yang terjalin

dengan baik. Model Pembelajaran Quantum membantu dalam

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan cara memanfaatkan

unsur-unsur yang ada pada siswa, misalnya rasa ingin tahu siswa dan

lingkungan belajarnya melalui interaksi- interaksi yang terjadi di dalam

kelas. Model ini mempunyai metode pembelajaran berupa TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasi, Ulangi, dan Rayakan ).

Dengan demikian diharapkan penerapan model pembelajaran

quantum untuk meningkatkan keterampilan menyelasaikan soal cerita

matematika tentang bangun datar akan efektif bagi siswa kelas V SDN

Sokasari 01 Bumijawa.

Page 16: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

15

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran Quantum dapat

meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun

datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui Model pembelajaran Quantum yang dapat

meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun

datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui hambatan dalam melaksanakan model pembelajaran

Quantum untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita

tentang bangun datar siswa kelas V SDN Sokasari 01 tahun pelajaran

2009/2010.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat penelitian ini secara umum adalah memperbaiki proses

pembelajaran di kelas menuju terciptanya pembelajaran yang bermakna sesuai

dengan karakteristik siswa.

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi peneliti, guru, siswa dan

sekolah adalah:

1. Bagi siswa, akan sangat menguntungkan dengan adanya penelitian ini

karena siswa dapat mengenal model pembelajaran Quantum yang lebih

kreatif, inovatif dan aktif, dampaknya dapat mengubah pandangan siswa

terhadap pembelajaran matematika dari matematika itu sulit, tidak

menyenangkan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan lebih

mudah dipelajari.

2. Bagi guru, guru akan mempunyai wawasan baru terhadap system

pembelajaran, dengan menguasai sistem pembelajaran yang lebih maka

mengajar menjadi sesuatu yang menarik dan menantang dengan

pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Page 17: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

16

3. Bagi Sekolah, dengan diterapkannya pembelajaran quantum diharapkan

prestasi siswa akan lebih meningkat sehingga meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap sekolah.

E. Hipotesis Tindakan

Apabila model pembelajaran quantum ini diterapkan dalam

pembelajaran matematika kelas V SDN Sokasari 01 kecamatan Bumijawa

Tegal, akan dapat meningkatkan keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita

tentang bangun datar.

Page 18: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Belajar

a) Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah mulai melakukan kegiatan

belajar untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan

dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kegiatan telah dikenal dan

bahkan sadar atau tidak telah dilakukan oleh manusia. Namun pengertian

yang lengkap atau memenuhi keinginan semua orang, khususnya

keinginan pakar-pakar dibidang pendidikan dan psikologi. Sampai saat

ini boleh dikatakan belum ada. Ini tidak berarti kita tidak dapat

memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan belajar.

Satu hal yang perlu dikemukakan disini adalah bahwa pengertian

belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengertian popular dan

pengertian khusus, yang dimaksud pengertian belajar secara umum

adalah pengertian belajar yang tidak menganut pada suatu aliran

psikologi tertentu. Sedangkan pengertian belajar secara khusus adalah

pengertian belajar yang sudah menganut aliran psikologi tertentu.

Dibawah ini akan diuraikan definisi belajar dari dua pengertian tersebut.

1) Pengertian belajar secara umum

a) Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang relative

menetap, sebagai hasil pengalaman-pengalaman atau praktek.

(Shaffer, 1995 dalam Chatarina tri anni, 2004).

b) Belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisasi berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman. (Berliner, 1988 dalam

Chatarina tri anni, 2004 )

Page 19: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

18

c) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan atau pengalaman. (Whitaker dalam dalam

Chatarina tri anni, 2004)

d) Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahun, pemahaman,

ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan

dan berbekas. (Winkel, 1989:36 dalam Chatarina tri anni, 2004 ).

Jadi, belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis dimana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui pengalaman yang

menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan ini relative

konstan dan berbekas.

2) Pengertian belajar secara khusus

a) Belajar menurut psikologi behavioristik

Pengertian belajar menurut aliran psikologi behavioristik

ialah perubahan perilaku yang dapat diamati, yang terjadi karena

adanya hubungan antara stimulus dengan respon menurut prinsip-

prinsip yang mekanistik (seifert, 1983 dalam Chatarina tri anni,

2004). Penganut behavioristik memfokuskan perhatian mereka pada

stimulus yang hadir mendahului perilaku yang dipelajari, dan

konsekuensi yang diperoleh dari perilaku itu. Konsekuensi berfungsi

sebagai “reinforcement”. Oleh karena itu perilaku belajar tidak lebih

dari usaha menemukan hubungan yang tepat antara stimulus dan

respon yang sudah terjadi, diperlukan reinforcement. Jadi

reinforcement berfungsi sebagai alat memperkuat perilaku.

Dengan demikian dalam perilaku belajar terdapat jalinan

yang erat antara reaksi behavioral dan aksi stimulusnya, dan

diperkuat dengan hadiah dan penguat (reinforcement).

b) Belajar menurut psikologi kognitif

Page 20: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

19

Belajar menurut psikologi kognitif adalah memfungsikan

unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikir, untuk dapat mengenal

dan memahami stimulus yang datang dari luar dirinya. Jadi belajar

menurut aliran ini lebih menekankan pada proses internal dalam

berpikir, yaitu proses pengorganisasian dalam berpikir inilah yang

menentukan perubahan perilaku (hasil belajar) seseorang, bukan

jenis dan jumlah materi pelajaran sebagai suatu stimulasi. Dengan

kata lain penampilan seseorang sebagai hasil belajar tidak hanya

tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulasi (seperti pada

psikologi behavioristik), tetapi mengorganisasikan potensi

berpikirnya untuk dapat mengolah stimulus, sehingga dapat

dipahaminya.

c) Belajar menurut psikologi humanistik

Belajar menurut aliran psikologi humanistik ini adalah suatu

kegiatan untuk memahami sesuatu, sesuai dengan persepsi dan

kesadarannya terhadap sesuatu yang dipelajarinya.

d) Belajar menurut psikologi gestalt

Belajar menurut aliran ini adalah kegiatan internal yang

mengatur atau menorganisasikan stimulus yang terdiri dari beberapa

bagian, sehingga seseorang mempersepsinya sebagai suatu pola atau

struktur yang bermakna. Unsur internal dalam mempersepsi dan

mengorganisasikan stimulus tersebut antara lain adalah daya

kognisi, seperti halnya pandangan psikologi kognitif.

Perlu dicatat bahwa dalam belajar, stimulus yang diterima

oleh siswa berupa informasi, tidak boleh dilihat secara tidak jelas.

Dengan informasi yang tidak jelas orang tidak akan berhasil

mengambil suatu kesimpulan yang tepat. Orang harus

mengorganisasikan berbagai stimulus menjadi suatu pola yang

bermakna. Stimulasi yang sudah terpola akan lebih mudah

dipersepsi, pengorganisasian stimulus, dan insting merupakan kunci

belajar dalam psikologi gestalt.

Page 21: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

20

b) Ciri-ciri belajar

Sebagai suatu proses pengajaran, kegiatan pembelajaran tidak

terlepas dari ciri-ciri tertentu, menurut Edi Suardi (dalam Djamarah

2002:46) sebagai berikut: (1) Sadar akan tujuan, (2) Adanya interaksi

atau prosedur, (3) Adanya pengerjaan materi yang khusus, (4) Anak didik

bersifat aktif, (5) Peran guru sebagai pembimbing, (6) Adanya

kedisiplinan, (7) Adanya batas waktu dalam belajar, dan (8) Adanya

evaluasi.

c) Belajar Matematika

Menurut Brunner ( dalam Hudojo, 2003 : 56) belajar matematika

adalah belajar tentang konsep – konsep dan struktur – struktur matematik

yang terdapat dalam materi – materi yang dipelajari serta menjalankan

hubungan antar konsep – konsep dan struktur itu.

Untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam

pembelajaran maka harus ada konsep strategi dalam pembelajaran.

Menurut Djamarah (2002 : 5-6) bahwa ada empat strategi dasar dalam

belajar mengajar yaitu :

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana

yang diharapkan.

2) Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat.

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik mengajar

yang dianggap paling tepat dan efektif.

4) Menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau

Kriteria serta standar keberhasilan.

Uraian diatas adalah masalah pokok yang dapat dijadikan

pedoman dalam melaksanakan pembelajaran agar berhasil sesuai yang

diharapkan.

Page 22: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

21

d) Soal Cerita

Soal cerita merupakan soal yang berbentuk cerita tentang

sesuatu hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk

menyelesaikan masalah yang terkandung dalam soal cerita matematika

diperlukan langkah-langkah serta kegiatan mental atau penalaran yang

tinggi dari siswa. Dalam mengerjakan soal cerita matematika, siswa

harus memahami terlebih dahulu soal cerita itu. Pemahaman

masalah dalam belajar matematika memegang peranan penting untuk

meningkatkan ketrampilan. Pendapat tersebut dikutip dari website,

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH6b50/43e

ae62c.dir/doc.pdf

Soal cerita adalah suatu terapan matematika, yaitu suatu

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dalam pemecahannya

menggunakan langkah-langkah yang sistematis sebagai berikut:

1. Membaca soal dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan

yang ada dalam soal cerita tersebut.

2. Menulis kalimat matematika yang menyatakan hubungan dalam

operasi bilangan.

3. Menyelesaikan kalimat matematika.

4. Menggunakan penyelesaian untuk menjawab pertanyaan dalam soal.

Dengan langkah tersebut diharapkan siswa dapat

memilih proses penyelesaian soal cerita dan trampil memilih,

mengidentifikasikan fakta dan konsep yang relevan serta merumuskan

rencana penyelesaian yang tepat.

Contoh menyelesaikan soal cerita berdasarkan langkah-langkah

di atas sebagai berikut:

Contoh soal cerita:

Sebidang tanah berbentuk persegipanjang, panjangnya 15 m dan

lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp750.000,00 per m2.

Berapa rupiah hasil penjualan tanah itu?

Page 23: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

22

Penyelesaian:

1. Membaca soal cerita itu dan memikirkan hubungan antara

bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita tersebut. Hubungan

angka-angka yang terdapat dalam soal tersebut adalah Sebidang

tanah berbentuk persegipanjang, panjangnya 15 m dan lebarnya 8

m. Tanah itu dijual dengan harga Rp750.000,00 per m2.

2. Menulis kalimat matematika yang menyatakan hubungan dalam

operasi bilangan. Sebidang tanah berbentuk persegipanjang,

panjangnya 15 m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga

Rp750.000,00 per m2. Jadi setiap meter persegi luas tanah itu

seharga Rp. 750.000,00. sehingga harga penjualan tanah adalah

Luas tanah seluruhnya dikalikan dengan Rp. 750.000,00.

3. Berdasarkan langkah kedua, selanjutnya menyelesaikan kalimat

matematika tersebut, yaitu L persegi panjang x Rp. 750.000,00. =

p x l x Rp. 750.000,00 = 15 m x 8 m x Rp. 750.000,00 =

120 m 2 x Rp. 750.000,00 = Rp. 90.000.000,00

4. Menggunakan penyelesaian untuk menjawab pertanyaan dalam

soal, telah didapat bahwa harga hasil penjualan tanah tersebut

adalah Rp. 90.000.000,00.

e) Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Soal cerita sangat penting bagi perkembangan proses berfikir

siswa dalam pengajaran matematika, maka keberadaannya sangat

mutlak diperlukan. Salah satu bahan ajar yang dapat menunjukkan suatu

pelajaran matematika adalah proses penyelesaian soal cerita, misalnya :

1. Masalah atau apa yang diketahui dalam soal.

2. Apa yang ditanyakan atau yang dicari.

3. Operasi dan simbol apa saja yang terlibat dalam soal itu.

4. Model matematika manakah yang dapat mewakili soal itu.

5. Apa yang telah dikuasai dan apa yang perlu digunakan.

Kemampuan siswa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal

Page 24: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

23

cerita tidak hanya kemampuan skill (ketrampilan) dan mungkin

algoritma (urutan logis pengambilan keputusan) tertentu saja melainkan

dibutuhkan kemampuan yang lain. Menurut Akbar Sutawidjaja dan

kawan-kawan (1993: 96) ada dua pendekatan dalam mengajar soal

cerita yaitu pendekatan model dan pendekatan terjemahan (translasi).

1. Dalam pendekatan model ini siswa membaca atau mendengar

soal cerita kemudian siswa mencocokkan situasi yang dihadapi itu

dengan model yang sudah mereka pelajari sebelumnya.

2. Pendekatan terjemahan (translasi) melibatkan siswa pada kegiatan

membaca kata demi kata dan ungkapan dari soal cerita yang

sedang dihadapinya untuk kemudian menerjemahkan kata-kata dan

ungkapan-ungkapan itu ke dalam kalimat matematika.

f) Prinsip-prinsip Pembelajaran

Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan

kreatif belajar maka diperlukan lingkungan belajar yang kondusif.

Menurut Djamarah (2002 : 207). Prinsip – prinsip dalam pengelolaan

kelas yaitu :

1) Hangat dan antusias

Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan

antusias pada tugasnya.

2) Tantangan penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-

bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk

belajar.

3) Ber variasi

Dalam penggunaan alat atau media, atau alat Bantu, gaya mengajar

guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi

munculnya gangguan, meningkatkan perhatian anak didik.

4) Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajar.

5) Penekanan pada hal-hal positif

Page 25: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

24

Guru memberikan semangat dan dorongan terhadap anak didik

6) Pemahaman disiplin

Mengembangkan disiplin diri sendiri dan anak didik agar tujuan

pembelajaran berhasil.

2. Pembelajaran Quantum

a. Model Pembelajaran Quantum

Model pembelajaran Quantum dimulai di Super Camp sebuah

program untuk remaja yang dibuka tahun 1982 yang di gagas oleh Bobbi

Depoter. Super Camp merupakan sebuah program percepatan Quantum

“Bawalah dunia mereka ke dunia kita, antarkanlah dunia kita ke dunia

mereka”.

Maksud dari azas di atas adalah guru harus membangun jembatan

autentik untuk memasuki kehidupan murid. Dengan memasuki dunia

murid berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga murid dengan

sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.

Pembelajaran Quantum berarti interaksi yang mengubah energi

menjadi cahaya (Bobbi Depoter 2000: 5). Interaksi-interaksi ini

mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mengubah kemampuan

dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya atau kesuksesan yang akan

bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Dalam pembelajaran Quantum, siswa yang merupakan komunitas

belajar atau masyarakat mini agar supaya dalam belajar dapat optimal,

terjadi umpan balik, tempat siswa mengalami kegembiraan dan kepuasan,

memberi dan menerima, belajar dan tumbuh maka perlu mengorkestrasi

kesuksesan melalui konteks.

Konteks menata panggung dalam pembelajarn Quantum

mempunyai empat aspek:

1) Suasana

Dalam suasana kelas anda mencakup bahasa yang anda pilih, cara

menjalin rasa simpati terhadap siswa dan sikap kita terhadap sekolah

Page 26: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

25

serta belajar. Suasana pembelajaran penuh ke gembiraan. Hindari

suasana matematika kaku, dingin, dan menyeramkan.

2) Landasan

Landasan adalah kerangka kerja, tujuan, keyakinan, kesepakatan,

kebijakan, prosedur dan aturan bersama yang memberi kita dan siswa

sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar matematika.

3) Lingkungan

Lingkungan adalah cara kita atau sekolah menata ruang kelas,

pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, hiasan

kelas, musik dan semua hal yang dapat mendukung proses belajar

matematika.

4) Rancangan

Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa

menumbuhkan minat siswa, mendalami makna dan memperbaiki

proses tukar-menukar informasi. Dalam arti informasi awal yang

diperoleh siswa dalam mengenal konsep dan penjelasan pelajaran dari

guru tentang konsep yang bersangkutan.

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Quantum

Pembelajaran Quantum memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap

(Bobbi Depoter dkk, 2000: 7)

1) Segalanya berbicara

2) Segalanya bertujuan

3) Pengalaman sebelum pemberian nama

4) Akui setiap usaha

5) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.

c. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum

Kerangka rancangan pembelajaran Quantum dikenal dengan istilah

TANDUR (Bobbi depoter 2000: 10)

1) Tumbuhkan

Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah manfaat bagiku

(AMBAK) dan manfaat kehidupan pelajar".

Page 27: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

26

Dalam hal ini guru memberikan motivasi, semangat, rangsangan

supaya belajar, yaitu dengan melakukan praktek secara langsung apa

yang disampaikan oleh guru.

Dalam materi soal cerita bangun datar contohnya siswa mencari

keliling dan luas daerah persegi dan persegi panjang dengan persegi

kecil dan tegel persegi sebagai persegi satuan sehingga siswa benar-

benar punya minat dalam pelajaran.

2) Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua siswa. Siswa mengalami sendiri apa yang dilakukan dengan

praktek langsung dalam menyelesaikan masalah. Hal ini siswa

mengalami sendiri bagaimana mencari keliling persegi dan persegi

panjang, mencari luas daerah persegi dan persegi panjang, siswa

benar-benar mengalami sendiri.

3) Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan.

Dengan melakukan praktek secara langsung maka siswa benar-benar

bisa mencari rumus, menghitung, dengan alat Bantu (media) siswa

mendapat informasi (nama) yaitu dengan pengalaman yang dialami

sehingga membuat pengetahuan siswa akan berarti.

4) Demontrasikan

Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka

tahu. Siswa diberi peluang untuk menterjemahkan dan menerapkan

pengetahuan mereka dalam pelajaran, sehingga siswa bisa

menunjukkan dan menyampaikan kemampuannya telah didapat,

dialami sendiri oleh siswa. Dengan mendemontrasikan siswa akan

mendapatkan kesan yang sangat berharga sehingga terpatri dalam hati.

5) Ulangi

Tunjukkan siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan “ Aku

bahwa aku memang tahu ini”. Mengulang materi pembelajaran akan

menguatkan koreksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu dari materi

Page 28: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

27

yang telah dialami siswa secara langsung, sehingga siswa akan selalu

teringat dari materi lingkaran yang telah dialaminya.

6) Rayakan

Pengakuan untuk menyelesaikan partisipasi dan memperoleh

keterampilan dan ilmu pengetahuan. Setelah siswa secara langsung

bisa menunjukan kebolehan mendemontrasikan maka siswa saling

memuji antar teman dengan memberikan tepuk tangan. Tepuk tangan

merupakan penghormatan atas usaha dan kesuksesaan mereka.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian

empiris/hasil penelitian yang relevan sebagai berikut :

1) Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Pembelajaran Quantum

Bidang Studi IPA Kelas III Di SD Negeri Gunungsari 01

Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. (Andrian Nur Cahyono,

(2005)..Tersedia pada http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skrip

si/index/assoc/HASH9cec/a495816a.dir/doc.pdf. Diakses pada

tanggal 9 Januari 2010) dengan hasil; metode pembelajaran

Quantum dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran IPA

2) Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model

Pembelajaran Quantum Pada Pokok Bahasan Lingkaran Siswa

Kelas VIII A Semester II SMP Negeri 15 Semarang Tahun

Pelajaran 2006/2007. (Siti Markhamah, (2007). Tersedia pada

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9cec/

a495816a.dir/doc.pdf. diunduh pada tanggal 9 Januari 2010)

dengan hasil ; penerapan model pembelajaran Quantum dapat

meningkatkan kompetensi dasar, keaktifan, dan keterampilan

siswa dalam materi pokok lingkaran.

Page 29: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

28

C. Kerangka Berpikir

Berpijak pada masalah yang ada, Pembelajaran Quantum adalah suatu

pembelajaran yang dirancang untuk memudahkan anak untuk belajar, karena

pembelajaran Quantum merupakan pembelajaran yang dirancang untuk

membuat siswa senang, dari permulaan sampai akhir pelajaran. Dengan

keadaan yang menyenangkan itu siswa tidak merasa terbebani dalam

menerima pelajaran, karena dalam pembelajaran Quantum dirancang

sedemikian rupa sehingga siapapun yang mengikuti pelajaran akan merasa

senang. Situasi yang menggembirakan itu semua materi yang diberikan oleh

guru akan mudah diterima oleh siswa.

Dalam pembelajaran Quantum, siswa mendapat perhatian apabila

siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik. Adanya penghargaan dari guru

atau dari teman-temannya siswa akan merasa termotivasi secara tidak

langsung. Dalam pembelajaran Quantum siswa juga mendapat pengakuan dari

guru atau teman lain, sehingga siswa akan merasa dihargai. Keadaan yang

selalu menggembirakan itu siswa akan selalu berlomba-lomba untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, karena mereka tahu siapa yang

dapat menyelesaikan tugas dengan baik akan selalu mendapat perhatian secara

khusus.

Langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Quantum dalam

pembelajaran soal cerita tentang bangun datar (persegi dan persegi panjang)

dijelaskan sebagai berikut :

a. Tumbuhkan : Siswa dirangsang untuk mengikuti pelajaran materi soal

cerita tentang bangun datar dengan antusias.

b. Alami : Siswa memanipulasi media yang berkaitan dengan materi soal

cerita tentang bangun datar, sehingga siswa mampu memperagakan

sendiri bagaimana luas daerah soal persegi dan persegi panjang.

c. Namai : Siswa dapat membuat konsep, dimana siswa mampu

mengolah perolehan rumus Luas daerah persegi dan persegi panjang

keliling persegi dan persegi panjang.

Page 30: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

29

d. Demontrasikan : Siswa mampu menunjukkan atau memperagakan

konsep-konsep persegi dan persegi panjang yaitu bagaimana untuk

mencari keliling persegi dan persegi panjang, luas daerah persegi dan

persegi panjang, sehingga siswa mempunyai pengalaman pribadi.

e. Ulangi : Siswa mampu memperagakan dan mengulangi materi persegi

dan persegi panjang, keliling persegi dan persegi panjang, luas daerah

persegi dan persegi panjang.

f. Rayakan : Dengan keberhasilan siswa dalam melaksanakan dan

mendemontrasikan materi soal cerita tentang bangun datar (persegi dan

persegi panjang) maka siswa layak untuk mendapat tepuk tangan yang

merupakan suatu perayaan atas keberhasilan siswa.

Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan seperti bagan berikut ini :

Ganbar 1; kerangka berpikir

KONDISI AWAL

- Perencanaan - Tindakan - Observasi - Refleksi

Pembelajaran efektif

SIKLUS II

SIKLUS I Model

Pembelajaran Quantum

Kondisi Akhir

PROSES

Motivasi, kemampuan dan prestasi siswa rendah

Pembelajaran dengan metode konvensional

- Perencanaan - Tindakan

- Observasi - Refleksi

Motivasi, kemampuan dan prestasi siswa meningkat

Page 31: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian adalah SDN Sokasari 01 Bumijawa – Tegal

dengan alamat di Jl. Wagetimur desa Sokasari kecamatan Bumijawa

kabupaten Tegal. Lokasi tersebut dipilih karena penulis merupakan

guru kelas V di SD tersebut, sehingga lebih mudah untuk melakukan

penelitian tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan

Januari sampai dengan bulan Juni 2010.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sokasari 01 Bumijawa

tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 23 anak, terdiri dari 10 siswa

laki-laki dan 13 siswa perempuan. Latar belakang ekonomi orang tua

siswa adalah menengah ke bawah. Pendidikan orang tua 80 % adalah SD.

Mata pencaharian orang tua siswa 90 % petani dan 10 % merupakan buruh

dan pedagang.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk

siklus dan berlangsung sebanyak dua siklus dimana setiap siklus terdiri

dua pertemuan. Adapun model prosedur penelitian yang dipilih adalah

prosedur model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh

Suharsimi Arikunto, (2006;97). Siklus model Kemmis dan Mc Taggart ini

dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sebagaimana bagan berikut

ini:

Page 32: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

31

Langkah-langkah siklus pada model Kemmis dan Mc Taggart adalah

sebagai berikut :

1. SIKLUS I

a. Perencanaan Tindakan

1) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar

dan bangun ruang sederhana.

2) Merumuskan langkah-langkah tindakan untuk menguji

hipotesis.

3) Memilih prosedur penilaian

4) Membuat instrument observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan yang mengacu pada

rencana pelaksanaan pembelajaran diantaranya sebagai berikut :

Gambar 2; alur siklus model Kemmis dan Mc. Taggart dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006 ; 97)

Perencanaan

Refleksi

Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Pengamatan

Page 33: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

32

1) Tumbuhkan : Siswa dirangsang untuk mengikuti pelajaran

materi soal cerita tentang bangun datar dengan antusias.

Dengan menyanyi dan pertanyaan-pertanyaan yang

membangkitkan semangat dan motivasi untuk mempelajari

materi tersebut.

2) Alami : Siswa memanipulasi media yang berkaitan dengan

materi soal cerita tentang bangun datar, sehingga siswa mampu

memperagakan sendiri bagaimana mencari keliling persegi dan

persegi panjang.

3) Namai : Siswa dapat membuat konsep, dimana siswa mampu

mengolah perolehan rumus keliling persegi dan persegi

panjang.

4) Demontrasikan : Siswa mampu menunjukkan atau

memperagakan konsep-konsep persegi dan persegi panjang

yaitu bagaimana untuk mencari keliling persegi dan persegi

panjang, sehingga siswa mempunyai pengalaman pribadi.

5) Ulangi : Siswa mampu memperagakan dan mengulangi materi

keliling persegi dan persegi panjang.

6) Rayakan : Dengan keberhasilan siswa dalam melaksanakan

dan mendemontrasikan materi soal cerita tentang bangun datar

(persegi dan persegi panjang) maka siswa layak untuk

mendapat tepuk tangan yang merupakan suatu perayaan atas

keberhasilan siswa.

c. Observasi

Pada tahap observasi, dilakukan observasi oleh spervisor

terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria

keberhasilan tindakan adalah bahwa 80 % siswa mampu

memahami konsep Keliling persegi dan persegi panjang.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

evaluasi tindakan pertama kemudian disimpulkan apakah perlu

Page 34: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

33

merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan

merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu

diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari Matematika

dengan baik. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan

metode dan teknik pembelajaran ceramah, tanya jawab, observasi,

tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi atau demonstrasi.

2. SIKLUS II

a) Perencanaan Tindakan

1) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar.

2) Merumuskan langkah-langkah tindakan berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I.

b) Pelaksanaan Tindakan

1) Tumbuhkan : Siswa dirangsang untuk mengikuti pelajaran

materi soal cerita tentang bangun datar dengan antusias.

2) Alami : Siswa memanipulasi media yang berkaitan dengan

materi soal cerita tentang bangun datar, sehingga siswa mampu

memperagakan sendiri bagaimana mencari luas daerah persegi

dan persegi panjang.

3) Namai : Siswa dapat membuat konsep, dimana siswa mampu

mengolah perolehan rumus luas daerah persegi dan persegi

panjang.

4) Demontrasikan : Siswa mampu menunjukkan atau

memperagakan konsep-konsep persegi dan persegi panjang

yaitu bagaimana untuk mencari luas persegi dan persegi

panjang, sehingga siswa mempunyai pengalaman pribadi.

5) Ulangi : Siswa mampu memperagakan dan mengulangi materi

persegi dan persegi panjang, luas persegi dan persegi panjang.

6) Rayakan : Dengan keberhasilan siswa dalam melaksanakan dan

mendemontrasikan materi soal cerita tentang bangun datar

Page 35: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

34

(persegi dan persegi panjang) maka siswa layak untuk mendapat

tepuk

c) Observasi

Pada tahap observasi, dilakukan observasi oleh spervisor

terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria

keberhasilan tindakan adalah bahwa 80 % siswa mampu memahami

konsep luas persegi dan persegi panjang.

d) Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

evaluasi tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu

merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan

merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu

diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari Matematika dengan

baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam

implementasi tindakan ini guru menggunakan metode dan teknik

pembelajaran ceramah, tanya jawab, observasi, tugas, kerja

kelompok, diskusi, presentasi atau demonstrasi.

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas

menyelesaikan soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar.

Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa

mengenai ide dan konsep Matematika setelah melakukan pengukuran

langsung dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan,

dan pada siklus I dan II. Selain itu digunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses

pembelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran Quantum.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah kuisioner, wawancara, catatan lapangan (lembar observasi), dan

tes, serta penugasan. Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara

digunakan untuk mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran

Page 36: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

35

Matematika yang dialami. Tes dan penugasan digunakan untuk

mengungkap tingkat keterampilan siswa dalam Menyelesaikan soal cerita

yang berkaitan dengan bangun datar.

Teknik Analisis data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan

tingkat pemahaman siswa terhadap materi soal cerita tentang luas bangun

datar antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan juga

teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih memadai

proses pembelajaran Matetamatika.

Indikator Keberhasilan

1) Indikator Keberhasilan Proses.

a. 75 % dari jumlah siswa kelas V mampu menerjemahkan kalimat

dalam paragrap menjadi kalimat matematika.

b. 75 % dari jumlah siswa kelas V aktif dalam pembelajaran dan kerja

kelompok.

2) Indikator Keberhasilan Hasil

- 80 % dari jumlah siswa kelas V memperoleh hasil evaluasi

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM 65).

Page 37: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri Sokasari 01 Bumijawa terletak di lereng gunung Slamet

tepatnya di desa Sokasari Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.. Letak

lokasi SD ini jauh dari jalan raya juga dari ibu kota kecamatan Bumijawa

yaitu + 7 km, sehingga untuk mencapainya memerlukan waktu yang cukup

lama. SD ini memiliki 6 rombongan belajar dengan 5 ruang kelas. Jumlah

siswa seluruhnya 159 siswa, dengan didukung oleh 1 orang kepala sekolah

dan 11 orang guru yang terdiri atas 6 guru kelas (4 PNS dan 2 WB), 2

orang guru olah raga (1 PNS dan 1 WB), 2 orang guru Agama Islam (1

PNS dan 1 WB) serta 1 penjaga.

Fasilitas yang dimiliki SD ini diantaranya UKS, dan koperasi, alat

peraga kesenian dan computer 1 unit. Siswa SD Negeri Sokasari 01 selama

tahun ajaran 2009/2010 sudah meraih beberapa prestasi baik di tingkat

kecamatan, kabupaten maupun tingkat provinsi. Diantara prestasi tersebut

adalah juara 1 lomba cipta dan baca puisi tingkat Kabupaten, juara harapan

II lomba cipta dan baca puisi tingkat provinsi Jawa Tengah, juara 1 lomba

siswa berprestasi tingkat kecamatan dan juara 4 pada lomba yang sama di

tingkat kabupaten.

2. Keadaan Awal Hasil Belajar Siswa

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran Quantum, rata-rata nilai mata pelajaran Matematika siswa

kelas V SDN Sokasari 01 pada semester II adalah 47,8. Dari 23 siswa

kelas 5 hanya delapan siswa yang berhasil mencapai KKM 65, dan setelah

diadakan perbaikan hanya ada dua siswa yang berhasil mencapai KKM,

yang berarti hanya sepuluh siswa atau 43,5 % siswa yang mencapai nilai

Page 38: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

37

KKM. Kondisi tersebut menjadi indikator rendahnya hasil belajar siswa

kelas V SDN Sokasari 01.

Rendahnya kompetensi siswa tersebut disebabkan karena siswa

kesulitan memahami materi yang disampaikan guru. Berdasarkan hasil

refleksi menunjukkan bahwa pada waktu pembelajaran berlangsung

kurang variasi metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas, guru

kurang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, pembelajaran

monoton dengan metode ceramah, siswa tidak aktif terlibat.

Dari kajian awal tersebut perlu adanya perbaikan dengan model

pembelajaran yang lebih dapat meningkatkan kompetensi siswa juga

melibatkan siswa secara aktif, kondusif dan meningkatkan motivasi belajar

siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran

Quantum yang dilaksanakan dua siklus.

3. SIKLUS 1

Sesuai dengan gagasan yang dikemukakan, maka peneliti

melaksanakan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas V SD Negeri

Sokasari 01 Kecamatan Bumijawa dalam dua siklus yang setiap siklus

terdiri atas : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner, lembar

observasi dan hasil tes akhir.

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan

sesuai dengan rancangan dalam proposal PTK, diperoleh hasil sebagai

berikut:

a. Hasil pengamatan terhadap guru dengan mengacu pada lembar

observasi kegiatan guru sebagai berikut:

Pada tahap I (tumbuhkan)

1) Guru sudah cukup memotivasi siswa, namun dalam menyampaikan

tujuan terlalu cepat sehingga kurang dipahami oleh siswa.

2) Guru cukup kreatif dalam apersepsi dan hampir semua siswa

bersemangat mengikuti pembelajaran.

Page 39: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

38

Pada tahap II (alami)

1) Dalam memberikan informasi terlalu singkat dan cepat terutama

tentang pengertian keliling, sehingga sebagian siswa kurang

memahami konsep dasar keliling.

2) Guru kurang memanfaatkan alat peraga yang tersedia.

3) Pengoraganisasian kelompok sudah baik, anggota kelompok

merupakan siswa dengan kemampuan yang heterogen diharapkan

dapat mendukung untuk menyampaian informasi kepada sesama

anggota kelompok.

4) Dalam memberikan bimbingan terhadap kelompok cukup merata,

namun kurang dalam bimbingan individu.

Pada tahap III (namai)

1) Guru memberikan penjelasan konsep keliling cukup mendetil

tetapi terlalu cepat, sehingga sebagian siswa masih belum

memahami rumus yang dikemukakan.

2) Dalam membimbing siswa menterjemahkan kalimat paragraph ke

kalimat matematika kurang runtut sehingga kurang dipahami

siswa.

3) Pembimbingan siswa ketika melaporkan hasil kerja kelompok

cukup baik.

Pada tahap IV (demonstrasikan)

Guru cukup baik dalam membimbing siswa menyelesaikan tugas di

depan kelas.

Pada tahap V (ulangi)

Pemberian penguatan sudah baik, tetapi dalam pemberian simpulan

masih belum membekas pada diri siswa karena simpulan hanya

diberikan secara cepat tanpa memperhatikan situasi siswa yang belum

terfokus.

Guru juga sudah melaksanakan pemberian tugas PR.

Pada tahap VI (rayakan)

Page 40: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

39

Pada tahap ini semua siswa merasa terkesan dan gembira, sehingga

diharapkan pada pertemuan selanjutnya siswa akan lebih semangat

lagi.

b. Hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran

berlangsung adalah sebagai berikut:

Tahap I (tumbuhkan)

1) Pada pertemuan I ada 2 siswa yang tidak hadir karena sakit.

2) Media pembelajaran sudah baik dan memadai, semua kelompok

membawa media yang dibutuhkan.

3) Siswa cukup antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

Tahap II (alami)

1) Perhatian siswa terhadap pembelajaran secara umum cukup baik,

hanya ada 3 siswa yang sering sibuk sendiri dan tidak

memperhatikan penjelasan guru, namun pada pertemuan II semua

siswa mau memperhatikan penjelasan guru.

2) Pada pertemuan I semua siswa merasa senang dan antusias

mengerjakan tugas dari guru, terutama pada saat melakukan

praktik pengukuran.

3) Sebagian kelompok ada yang didominasi oleh satu atau dua siswa

sementara yang lain sibuk dengan dirinya sendiri, terutama

kelompok putra.

Tahap III (namai)

1) Sebagian siswa masih belum menguasai konsep keliling dan

rumusnya. Siswa yang menguasai konsep hanya 60 %, sedangkan

40 % lainnya masih kebingungan.

2) 55 % siswa mampu mengemukakan gagasan dalam kerja

kelompok, sementara 45 % siswa cenderung diam dan mengikuti

saja apa yang diputuskan oleh teman kelompoknya.

Tahap IV (demonstrasikan)

Page 41: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

40

Antusias siswa untuk mendemonstrasikan masih kurang, dikarenakan

kurangnya pemahaman terhadap cara menyelesaikan soal cerita.

Tahap V (ulangi)

Semangat siswa untuk memperdalam penguasaan materi di rumah

masih kurang karena masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal cerita.

Tahap VI (rayakan)

Siswa merasa gembira dan saling memberikan selamat atas

keberhasilan kelompok dan individu dalam menyelesaikan tugas dan

mengakhiri pembelajaran.

c. Hasil pengamatan berdasarkan angket siswa terhadap pembelajaran

Siklus 1 diperoleh 91 % (21 siswa) menyatakan senang terhadap

pembelajaran Quantum, 61 % (14 siswa) menyatakan pembelajaran

Quantum dapat meningkatkan pemahaman, 74 % (17 siswa)

menyatakan dengan pembelajaran Quantum keberanian bertanya lebih

meningkat, 83 % (19 siswa) menyatakan pembelajaran Quantum

menjadikan siswa lebih berani menyampaikan pendapat, 91 % (21

siswa) menyatakan lebih bersemangat belajar dengan pembelajaran

Quantum, 91 % (21 siswa) menyatakan dengan penghargaan dari

teman membuat belajar lebih bersemangat, 83 % (19 siswa)

menyatakan pembelajaran Quantum membuat siswa lebih memahami

materi, 83 % (19 siswa) menyatakan termotivasi dalam belajar dengan

pembelajaran Quantum, 43 % (10 siswa) menyatakan pembelajaran

Quantum membuat siswa lebih berani tampil di depan kelas, dan 87 %

(20 siswa) menyatakan pembelajaran Quantum membuat siswa lebih

menghargai pendapat orang lain.

d. Soal pada pertemuan I bersifat pemahaman konsep. Hasil evaluasi

pada Siklus 1 pertemuan I diperoleh rata-rata nilai 64,3, sedangkan

pada pertemuan II diperoleh rata-rata nilai 62,4. Hasil tersebut belum

Page 42: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

41

mencapai indikator keberhasilan hasil yang ditetapkan yaitu 80 %

karena siswa yang tuntas hanya mencapai 56,5 % (13 siswa). Pada

pertemuan I siswa yang belum tuntas rata-rata memiliki kesalahan

pada penerapan rumus keliling persegi dan persegi panjang. Siswa

salah menerapkan rumus, yakni menghitung keliling persegi dengan

menggunakan rumus keliling persegi panjang. Sedangkan pada

pertemuan II kesalahan siswa terdapat pada penyelesaian kalimat

matematika yaitu pada pembagian yang melibatkan satuan panjang

yang berbeda.

e. Kemampuan siswa dalam menterjemah soal cerita dan mengubahnya

ke dalam kalimat matematika sampai dengan siklus I sudah

menunjukkan peningkatan. Hasil yang diperoleh dari kemampuan

mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika menunjukkan nilai

rata-rata pada pertemuan I 77,17, sedangkan pada pertemuan II

diperoleh rata-rata nilai 86,3. Hasil tersebut sudah mencapai indikator

keberhasilan proses yang ditetapkan yaitu 75 % karena siswa yang

tuntas sudah mencapai 87 % (20 siswa).

f. Hasil refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran dan observasi, kemudian diadakan

refleksi atas tindakan yang telah dilakukan pada Siklus 1. Adapun hasil

refleksi sebagai berikut:

a. Guru sudah baik dalam mengelola kelas dan membangkitkan

motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, akan tetapi dalam

menjelaskan materi masih perlu perbaikan agar siswa dapat lebih

memahami materi dan menguasai kompetensi dasar yang

diharapkan. Siswa perlu dirangsang untuk lebih berani mengajukan

maupun menjawab pertanyaan dan maju di depan kelas.

b. Guru perlu lebih memperhatikan siswa yang pasif dan dirangsang

agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran

Page 43: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

42

c. Selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat aktifitas

siswa dan guru seperti dalam diagram di bawah ini.

Dari diagram di atas dapat dilihat aktifitas siswa masih kurang. Hal ini

dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang

digunakan. Pada tahap demonstrasi siswa masih belum memiliki cukup

keberanian untuk mendemonstrasikan di depan kelas.

Sedangkan aktifitas guru dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Diagram Prosentase Aktifitas Guru Siklus 10.75

0.625

0.75

0.5

0.625 0.625

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

T A N D U R

Pe

rse

nta

se

AKTIFITAS

Dari diagram diatas terlihat bahwa guru cukup baik dalam

menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Namun guru kurang dalam

memberikan informasi awal tentang materi sehingga siswa masih

bingung dalam memahami hubungan antara konsep keliling dengan

rumus keliling.

Diagram Prosentase Aktifitas siswa Siklus 1

0.8130.536 0.5 0.375

0.583 0.5

0%

20%

40%

60%

80%

100%

T A N D U R

Pro

sen

tase

Column2

Page 44: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

43

Pada tahap demonstrasi guru juga kurang dalam membimbing siswa

untuk mendemonstrasikan di depan kelas sehingga siswa belum

memiliki keberanian untuk tampil di depan kelas.

d. Hasil evaluasi Siklus 1 dapat dilihat pada diagram di bawah ini

0-20

21-3

0

31-4

0

41-5

0

51-6

0

61-7

0

71-8

0

81-9

0

91-1

000

2

4

6

8

10

Jum

lah

Sis

wa

Nilai

Diag ram P erolehan nilai S iklus 1

P ertemuan I

P ertemuan II

R ata-rata nilai

Analisis hasil evaluasi rata-rata nilai Siklus 1

1. Nilai rata-rata kelas : 63.4

2. Jumlah siswa yang tuntas : 13 anak

3. Jumlah siswa yang belum tuntas : 10 anak

4. Persentase ketuntasan : 56.52 %

Berdasarkan diagram dan analisis hasil evaluasi dapat dikatakan bahwa

pembelajaran pada Siklus 1 masih perlu perbaikan dalam

mengaplikasikan model pembelajaran.

g. Simpulan Siklus 1

a. Keaktifan siswa perlu ditingkatkan, terutama siswa yang belum

tuntas agar tingkat partisipasinya lebih meningkat.

b. Guru perlu mengoptimalkan pembelajaran dengan model yang

telah diaplikasikan serta menggunakan strategi dan teknik yang

Page 45: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

44

mampu meningkatkan partisipasi siswa sehingga tingkat

penguasaan siswa lebih baik.

c. Siklus 1 belum dapat meningkatkan keterampilan siswa

menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar sehingga perlu

diadakan Siklus 2.

4. Siklus 2

Setelah diperoleh hasil refleksi siklus 1, maka diadakan perbaikan pada

perencanaan dan pelaksanaan siklus 2. Dari proses pembelajaran pada

siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Hasil pengamatan terhadap guru dengan mengacu pada lembar

observasi kegiatan guru sebagai berikut:

Pada tahap I (tumbuhkan)

1) Guru sudah baik dalam memotivasi siswa, dan dalam

menyampaikan tujuan sudah dapat dipahami oleh siswa.

2) Guru sangat kreatif dalam apersepsi dan semua siswa

bersemangat mengikuti pembelajaran.

Pada tahap II (alami)

1) Dalam memberikan informasi awal materi dengan baik dan

mudah dipahami oleh siswa.

2) Guru memanfaatkan alat peraga yang tersedia dengan baik.

3) Pengoraganisasian kelompok sudah baik, anggota kelompok

merupakan siswa dengan kemampuan yang heterogen

diharapkan dapat mendukung untuk menyampaian informasi

kepada sesama anggota kelompok.

4) Dalam memberikan bimbingan terhadap kelompok cukup

merata, dan dalam bimbingan individu juga sangat baik

sehingga siswa tidak merasa minder.

Pada tahap III (namai)

1) Guru memberikan penjelasan konsep luas dengan mendetil,

sebagian besar siswa dapat memahami rumus yang

dikemukakan.

Page 46: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

45

2) Dalam membimbing siswa menterjemahkan kalimat paragraph

ke kalimat matematika cukup jelas dan runtut sehingga mudah

dipahami siswa.

3) Pembimbingan siswa ketika melaporkan hasil kerja kelompok

cukup baik.

Pada tahap IV (demonstrasikan)

Guru sangat baik dalam membimbing siswa menyelesaikan

tugas di depan kelas.

Pada tahap V (ulangi)

Pemberian penguatan sudah baik dan dalam pemberian

simpulan cukup membekas pada diri siswa karena simpulan

yang diberikan cukup jelas dan sudah memperhatikan situasi

siswa yang sudah terfokus.

Pada tahap VI (rayakan)

Pada tahap ini semua siswa merasa lebih terkesan dan gembira.

b. Hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran

berlangsung adalah sebagai berikut:

Tahap I (tumbuhkan)

1) Semua siswa hadir pada pertemuan 1 dan 2.

2) Media pembelajaran sudah baik dan memadai, semua

kelompok membawa media yang dibutuhkan.

3) Siswa sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

Tahap II (alami)

1) Perhatian siswa terhadap pembelajaran sangat baik, baik pada

pertemuan I maupun II semua siswa mau memperhatikan

penjelasan guru.

2) Pada pertemuan I semua siswa merasa senang dan antusias

mengerjakan tugas dari guru, terutama pada saat melakukan

demonstrasi di depan kelas..

Page 47: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

46

3) Semua kelompok tidak ada yang didominasi oleh satu atau dua

siswa sementara yang lain sibuk dengan dirinya sendiri, semua

anggota kelompok aktif dalam kerja kelompok.

Tahap III (namai)

1) Sebagian besar siswa sudah dapat menguasai konsep luas dan

rumusnya. Siswa yang menguasai konsep 91 %, sedangkan 9 %

lainnya masih belum memahami.

2) Keberanian siswa mengemukakan gagasan dalam kerja

kelompok meningkat tajam.

Tahap IV (demonstrasikan)

Antusias siswa untuk mendemonstrasikan sangat baik,

dikarenakan sudah memahami terhadap cara menyelesaikan

soal cerita.

Tahap V (ulangi)

Semangat siswa untuk memperdalam penguasaan materi di

rumah sangat tinggi karena sedikit yang mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal cerita.

Tahap VI (rayakan)

Siswa merasa gembira dan saling memberikan selamat atas

keberhasilan kelompok dan individu dalam menyelesaikan

tugas dan mengakhiri pembelajaran.

c. Hasil pengamatan berdasarkan angket siswa terhadap pembelajaran

Siklus II diperoleh 100 % (23 siswa) menyatakan senang terhadap

pembelajaran Quantum, 100 % (23 siswa) menyatakan

pembelajaran Quantum dapat meningkatkan pemahaman, 87 % (20

siswa) menyatakan dengan pembelajaran Quantum keberanian

bertanya lebih meningkat, 91 % (21 siswa) menyatakan

pembelajaran Quantum menjadikan siswa lebih berani

menyampaikan pendapat, 91 % (21 siswa) menyatakan lebih

bersemangat belajar dengan pembelajaran Quantum, 91 % (21

Page 48: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

47

siswa) menyatakan dengan penghargaan dari teman membuat

belajar lebih bersemangat, 87 % (20 siswa) menyatakan

pembelajaran Quantum membuat siswa lebih memahami materi, 96

% (22 siswa) menyatakan termotivasi dalam belajar dengan

pembelajaran Quantum, 96 % (22 siswa) menyatakan pembelajaran

Quantum membuat siswa lebih berani tampil di depan kelas, dan

87 % (20 siswa) menyatakan pembelajaran Quantum membuat

siswa lebih menghargai pendapat orang lain.

d. Soal evaluasi pada siklus 2 berkaitan dengan luas bangun datar.

Hasil evaluasi pada Siklus 2 pertemuan I diperoleh rata-rata nilai

77,4, sedangkan pada pertemuan II diperoleh rata-rata nilai 85,43.

Hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan hasil yang

ditetapkan yaitu persentase ketuntasan 80 % karena siswa yang

tuntas sudah mencapai 87 % (20 siswa). Pada pertemuan I siswa

yang belum tuntas rata-rata memiliki kesalahan pada operasi hitung

perkalian untuk mencari luas persegi dan persegi panjang.

Sedangkan pada pertemuan II kesalahan siswa terdapat pada

penyelesaian kalimat matematika yaitu pada perkalian.

e. Kemampuan siswa dalam menterjemah soal cerita dan

mengubahnya ke dalam kalimat matematika sampai dengan siklus

2 sudah meningkat. Hasil yang diperoleh dari kemampuan

mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika menunjukkan

nilai rata-rata pada pertemuan I 81,3, sedangkan pada pertemuan II

diperoleh rata-rata nilai 85,7. Hasil tersebut sudah mencapai

indikator keberhasilan proses yang ditetapkan yaitu 75 % karena

siswa yang tuntas sudah mencapai 93,1 % (21 siswa).

f. Hasil refleksi

Page 49: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

48

Setelah melaksanakan pembelajaran dan observasi,

kemudian diadakan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan

pada Siklus 2. Adapun hasil refleksi sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana, aktifitas

siswa >85 % dalam kerja kelompok meningkat dan sesuai

harapan.

2) Guru sudah baik dalam mengelola kelas dan membangkitkan

motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, sehinga siswa

lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.

3) Perhatian guru terhadap siswa yang pasif cukup baik, sehingga

keaktifan siswa lebih meningkat.

4) Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi lebih meningkat.

Keterampilan siswa menterjemah soal paragraf dan mengubah

ke dalam kalimat matematika sudah meningkat.

5) Keberanian siswa tampil di depan kelas sudah meningkat

>80%.

6) Selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat aktifitas

siswa dan guru seperti dalam diagram di bawah ini.

DIAG R AM AK T IF IT AS S IS WA S IK L US 2

80%85%90%95%

100%105%

T A N D U R

PR

OS

EN

TA

SE

AK T IF IT AS

Dari diagram di atas dapat dilihat aktifitas siswa sangat

baik. Hal ini karena siswa mulai terbiasa dengan model

pembelajaran yang digunakan. Pada tahap demonstrasi siswa

Page 50: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

49

sebagian besar siswa memiliki cukup keberanian untuk

mendemonstrasikan di depan kelas.

Sedangkan aktifitas guru dapat dilihat pada diagram dibawah

ini.

DIAG R AM AK T IF IT AS G UR U S IK L US 2

0.920.94

0.88 0.88

1 1

82%84%86%88%90%92%94%96%98%

100%102%

T A N D U R

PR

OS

EN

TA

SE

AK T IF IT AS

Dari diagram diatas terlihat bahwa guru sangat baik

dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar. guru dalam

memberikan informasi awal tentang materi sehingga siswa

sangat jelas sehingga siswa cukup menguasai dalam memahami

hubungan antara konsep luas dengan rumus luas.

Pada tahap demonstrasi guru juga baik dalam

membimbing siswa untuk mendemonstrasikan di depan kelas

sehingga siswa memiliki keberanian untuk tampil di depan

kelas.

Guru juga sangat baik memberikan kesimpulan dengan

melibatkan siswa, sehingga konsep yang dipelajari dapat

membekas pada diri siswa. Selain itu guru juga mampu

membangkitkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat serta

mampu menutup pelajaran dengan kegembiraan.

7) Hasil evaluasi Siklus 2 dapat dilihat pada diagram di bawah ini

Page 51: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

50

0-20

21-3

031

-40

41-5

051

-60

61-7

0

71-8

0

81-9

0

91-1

00

02468

1012

Jum

lah

S

isw

a

Nilai

Diag ram P erolehan nilai S iklus 2

P ertemuan I

P ertemuan II

R ata-rata nilai

Analisis hasil evaluasi rata-rata nilai Siklus 1

1) Nilai rata-rata kelas : 81.4

2) Jumlah siswa yang tuntas : 20 anak

3) Jumlah siswa yang belum tuntas : 3 anak

4) Persentase ketuntasan : 87 %

g. Simpulan Siklus 2

Berdasarkan diagram dan analisis hasil evaluasi dapat disimpulkan

bahwa :

1) Aktifitas siswa cukup meningkat tajam, pemahaman siswa

terhadap materi cukup baik yakni > 80% siswa mampu

memahami materi pembelajaran.

2) Siswa yang belum tuntas hanya 13%.

3) Pada Siklus 2 hasil evaluasi belajar siswa sudah meningkat

dangan baik, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 81,4.

Sedangkan indikator keberhasilan hasil 80% sudah tercapai

sebab ketuntasan belajar klasikal mencapai 87% hasil evaluasi

siswa mencapai ketuntasan minimum. hasil yang diharapkan

dalam mengaplikasikan model pembelajaran Quantum.

4) Model Pembelajaran Quantum dengan menggunakan terapan

dapat Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita

Page 52: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

51

Tentang Bangun Datar pada siswa kelas 5 SDN Sokasari 01

Kec. Bumijawa Keb. Tegal.

B. Pembahasan

Uraian tentang pembahasan disini didasarkan atas hasil pengamatan

selama proses penelitian pada siklus I dan II, yang selanjutnya diteruskan

dengan kegiatan refleksi pada setiap siklus. Guru menerapkan model

pembelajaran Quantum dalam materi soal cerita tentang bangun datar.

Pada siklus I pertemuan 1, guru mengawali pembelajaran dengan

mengajak siswa bernyanyi untuk membangkitkan semangat belajar siswa.

Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dengan menanamkan

konsep keliling. Siswa dengan berkelompok mengerjakan LKS dan

memanipulasi beberapa bentuk persegi dan persegi panjang dengan berbagai

ukuran. Setiap kelompok diberikan 5 buah bangun datar yang harus diukur

kelilingnya. Pertama menggunakan benang yang ditempelkan di sepanjang

tepi bangun datar tersebut kemudian benang diukur panjangnya. Masih

bangun yang sama, siswa mengukur panjang sisi bangun tersebut dan

selanjutnya diukur kelilingnya dengan menerapkan konsep yang sudah

diberikan guru. Hal itu untuk membuktikan bahwa konsep tersebut terbukti

kebenarannya.

Pada pertemuan 2 siswa diajak keluar kelas guna mengukur bentuk

persegi panjang pada ukuran sebenarnya yaitu teras kelas menggunakan

meteran rol untuk menari kelilingnya. Guru membimbing setiap kelompok

yang mengalami kesulitan serta memberi motivasi. Setelah melaksanakan

pengukuran setiap kelompok mendiskusikan hubungan antara konsep dengan

penerapannya. Perwakilan kelompok mempresentasikan didepan kelas.

Melalui Tanya jawab guru brsama siswa merangkum materi pelajaran.

Kekurangan pada siklus I adalah masih ada siswa yang belum berpartisipasi

dalam kerja kelompok, masih ada kelompok yang kurang percaya diri dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan siswa yang belum tuntas ada

10 siswa. Kebanyakan ketidaktuntasan siswa terjadi karena belum menguasai

Page 53: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

52

teknik perkalian dengan baik. Kelebihan dari siklus I adalah siswa cukup

antusias mengikuti pembelajaran terutama ketika di luar kelas. Hasil belajar

siswa rata-rata kelas 63,4 dengan persentase ketuntasan 56,5 % dan keaktifan

siswa rata-rata 69 %.

Kesimpulan sikus I belum berhasil, hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu:

1. Masih ada siswa yang belum mau berpartisipasi pada saat kerja kelompok.

2. Sebagian siswa kurang mampu dalam operasi perkalian dan pembagian ,

sehingga memperlambat pengerjaan soal evaluasi .

3. Tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa soal cerita masih kurang.

4. Siswa masih belum menunjukkan adanya keberanian tampil di depan

kelas.

Langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut yaitu;

1. Meningkatkan teknik bimbingan kelompok maupun idividu yaitu dengan

pendekatan personal, terutama bagi siswa yang belum tuntas sehingga

mampu menguasai operasi perkalian dan pembagian.

2. Memperjelas penyampaian konsep dengan sedetil mungkin untuk lebih

mengoptimalkan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep yang

diajarkan.

Pada siklus II pertemuan 1, guru mengawali pembelajaran dengan

mengajak siswa bernyanyi bersama, sehingga suasana kelas terasa lebih fresh.

Guru memberikan LKS kepada tiap kelompok dan beberapa media yaitu

bangun datar untuk dihitung jumlah persegi satuan yang dapat menutupi

permukaan bangun tersebut. Siswa mendiskusikan hasil pengukuran dengan

bantuan dan bimbingan guru sehingga siswa menemukan rumus luas bangun

datar. Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas.

Pada pertemuan 2, guru menyiapkan beberapa jarring-jaring kubus dan balok

untuk dihitung luasnya. Guru memberikan penjelasan tentang konsep jarring-

jaring kubus dan balok dan kaitannya dengan luas permukaan kubus dan

Page 54: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

53

balok. Guru membimbing setiap kelompok dalam menemukan rumus luas

permukaan kubus dan balok.

Pada siklus II tidak ditemui kekurangan karena pembelajaran sudah

sesuai dengan rencana. Nilai rata-rata siklus II diperoleh 81,4 dengan

persentase ketuntasan 87 % dan keaktifan rata-rata 91,3 %. Hasil tersebut telah

melebihi dari indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hasil siklus I dan II

sudah menunjukkan peningkatan pengetahuandan keterampilan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar.

Analisis seluruh kegiatan selama penelitian tindakan kelas dapat

terlihat dari diagram berikut ini :

Diagram 7

0

20

40

60

80

100

Nilai

Siklus I Siklus II

Diagram Nilai rata-rata tiap siklus

Nilai

Diagram 8

0

20

40

60

80

100

PROSENTASE

T A N D U R

DIAGRAM AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 55: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

54

Diagram 9

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pro

se

nta

se

e

T A N D U R

Diagram Aktifitas guru

SIKLUS I

SIKLUS II

Diagram 10

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

Diagram Prosentase Ketuntasan

Tidak Tuntas

Tuntas

Dari diagram diatas dapat dilihat peningkatan yang dicapai selama

penelitian tindakan kelas, baik dari rata-rata nilai, aktifitas siswa, aktifitas

guru maupun ketuntasan belajar siswa.

Page 56: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan dala

BAB IV penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V

SDN Sokasari 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dapat

disimpulkan bahwa ;

1. Penerapan model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan

keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Hal ini

ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata kelas sikus I 63,4 dengan

persentase ketuntasan 56,5 %. Dan nilai rata-rata kelas siklus II 81,4

dengan persentase ketuntasan 87 %.

2. Pembelajaran Quantum dengan menggunakan media nyata dapat

meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun

datar

3. Keaktifan siswa pada tahap tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,

ulangi dan rayakan dapat dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari

persentase rata-rata keaktifan siswa pada siklus I 69 %.dan siklus II

91,3 %.

4. Hambatan dalam menerapkan model pembelajaran Quantum untuk

materi soal cerita tentang bangun datar pada siswa kelas V SDN

Sokasari 01 adalah kemampuan prasyarat belum 100 % dimiliki siswa,

yakni perkalian dasar dan pembagian.

B. Saran

Peneliti setelah melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa

kelas V SDN Sokasari tahun pelajaran 2009/2010 mengenai meningkatkan

keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar melalui

model pembelajaran Quantum akan menyampaikan rekomendasi atau

saran sebagai berikut :

Page 57: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

56

1. Hendaknya guru menerapkan model pembalajaran Quantum untuk

materi soal cerita tentang bangun datar, sebab dengan model

pembelajaran Quantum dapat menumbuhkan minat siswa untuk

belajar, mengalami sendiri, dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

2. Selama proses pembelajaran siswa hendaknya dilibatkan langsung,

sehingga dapat memiliki pengalaman langsung yang akan membekas

di hati siswa.

3. Dalam pembelajaran Quantum guru hendaknya memberikan motivasi

dan penguatan positif misalnya “kamu pintar”, “kamu hebat”. “kamu

pasti bisa”. “coba sekali lagi”.

4. Guru hendaknya memberikan rangsangan kepada siswa terutama

mereka yang kurang berpartisipasi agar lebih aktif dalam pembelajaran

matematika.

Page 58: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL …... · yaitu ditandai dengan adanya beberapa siswa yang sering absen ... siswa manakala diajukan pertanyaan ataupun ... interaksi yang

57

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sutawidjaja, dkk. 1992/1993. Pendidikan Matematika 3. Jakarta.

Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan

Andrian Nur Cahyono, (2005). Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui

Pembelajaran Quantum Bidang Studi IPA Kelas III Di SD Negeri

Gunungsari 01 Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Tersedia

pada.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH9ce

c/a495816a.dir/doc.pdf. Diakses pada tanggal 9 Januari 2010.

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Catharina Tri Anni dkk, 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : dikti

Deporter, Bobbi, Reardon Mark, Singer Naurie Sarah, 2000.

QuantumTeaching. Bandung: Kaifa

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2002. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta

Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti

Depdikbut.

Hudojo, Herman, 1979. Pengembangan kurikulum Matematika. Surabaya :

Usaha Nasional

Hudojo, H. 2003, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika Jurusan FMIPA. Universitas Negeri Malang

Markhamah Siti, (2007) Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui

Model Pembelajaran Quantum Pada Pokok Bahasan Lingkaran Siswa

Kelas VIII A Semester II SMP Negeri 15 Semarang Tahun Pelajaran

2006/2007. Tersedia pada

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9cec/a4958

16a.dir/doc.pdf. Diakses pada tanggal 9 Januari 2010.

Nasution, 2003. Berbagai pendekatan dalam Proses belajar dan mengajar.

Jakarta : Bumi Aksara