Meningitis Ensefalitis

14
ASUHAN KEPERAWATAN ENSEFALITIS

description

Meningitis Ensefalitis

Transcript of Meningitis Ensefalitis

ASUHAN KEPERAWATANENSEFALITIS

ENSEFALITISDefinisi

• Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.

• Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.

Etiologi

1. Ensefalitis Supurativa2. Ensefalitis Siphylis3. Ensefalitis Virus4. Ensefalitis Karena Parasit5. Ensefalitis Karena Fungus6. Riketsiosis Serebri

Manifestasi Klinis• Meskipun penyebabnya berbeda-beda, Secara umum,

gejala berupa Trias Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000). Adapun tanda dan gejala Ensefalitis sebagai berikut:

• Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia

• Kesadaran dengan cepat menurun• Muntah• Kejang-kejang,• bingung, koma, hemiparesis, gerakan involunter,

kelemahan otot-otot wajah.

Pemeriksaan Diagnostik

– Pemeriksaan serologis– Pemeriksaan darah – EEG/ Electroencephalography– CT scan

Penatalaksanaan• Terapi antimikroba : • Ensefalitis virus • Pengobatan simptomatis: • Pengobatan antivirus Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial,

management edema otak :a) Mempertahankan hidrasi, monitor balance

cairan : jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.

b) Pemberian Glukosa 20%, 10ml intravena

Komplikasi Ensefalitis

Encephalitis

Kesadaran ↓

Demam ↓

Lokasi terinfeksi di jaringan otak

Banyak disebabkan virus

Asuhan Keperawatan Esefalitis

Pengkajian• Keluhan utama:• Riwayat penyakit sekarang:• Riwayat penyakit dahulu:• Riwayat Kesehatan Keluarga:• Imunisasi: • Pemeriksaan fisik (ROS)B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder)B5 (Bowel) B6 (Bone)

Diagnosa• Gangguan perfusi jaringan

serebral berhubungan dengan edema serebral yang mengubah/menghentikan darah arteri/virus

• Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum.

• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan.

Analisa DataAnalisa Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS: Nyeri kepala, Pusing, kehilangan

memori, bingung, kelelahan,

kehilangan visual, kehilangan sensasi

DO: Bingung / disorientasi,

penurunan kesadaran, perubahan

status mental, gelisah, perubahan

motorik, dekortikasi, deserebrasi,

kejang, dilatasi pupil, edema papil

CO 2 Hipoksia serebri

Permiabilitas vaskuler

Transudasi cairan

Edema serebri

Volume tengkorak

Vasospasme pembuluh darah serebri

Sirkulasi terhenti

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan perfusi jaringan serebral

DS:-

DO: pasien mengalami kejang,

gangguan motorik, ataksia.

Gangguan transmisi impuls

Kejang

Risiko tinggi terhadap cedera

Risiko tinggi terhadap cedera

DS: merasa lemah

DO: pasien terlihat pucat dan lemah

Kejang

Kelemahan

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik

Intervensi• Diagnosa 1 : gangguan perfusi jaringan serebral b.d edema

serebral yang mengubah/ menghentikan darah arteri/virus• Tujuan : Perfusi jaringan menjadi adekuat• Kriteri hasil : Kesadaran kompos mentis

Intervensi Rasional

Mandiri

Tirah baring dengan posisi kepala datar.

 Perubahan tekanan CSS mungkin merupakan potensi

adanya resiko herniasi batang otak yang memerlukan

tindakan medis dengan segera

Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan. Aktivitas seperti ini akan meningkatkan tekanan

intratorak dan intraabdomen yang dapat men9ingkatkan

TIK.

Kolaborasi. Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.  Peningkatanaliran vena dari kepal akna menurunkan TIK

Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ). Meminimalkan fluktuasi dalam aliran vaskuler dan TIK.

Berikan obat : steroid, clorpomasin, asetaminofen Menurunkan permeabilitas kapiler untuk membatasi

edema serebral, mengatasi kelainan postur tubuh atau

menggigil yang dapat meningkatkan TIK, menurunkan

konsumsi oksigen dan resiko kejang

Diagnosa 4 : Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/lokal, kelemahan umum.

Tujuan : Mengurangi risiko cidera akibat kejangKriteria hasil : Tidak ditemukan cidera selama kejang

Intervensi Rasional

Mandiri

Pertahankan penghalang tempat tidur tetap

terpasang dan pasang jalan nafas buatan

 Melindungi pasien bila terjadi kejang

Tirah baring selama fase akut Menurunkan resiko terjatuh/trauma ketika terjadi

vertigo, sinkop, atau ataksia

Kolaborasi

Berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital.

 Merupakan indikasi untuk penanganan dan

pencegahan kejang

Diagnosa 5 : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan akekuatan.

Tujuan : Klien dapat beraktifitas kembali dengan normalKriteria Hasil :Klien tidak merasa lemah

Intervensi Rasional

Bantu latihan rentang gerak. Mempertahankan mobilisasi dan fungsi

sendi/posisi normal akstremitas dan menurunkan

terjadinya vena yang statis

Berikan perawatan kulit, masase dengan

pelembab.

Meningkatkan sirkulasi, elastisitas kulit, dan

menurunkan resiko terjadinya ekskoriasi kulit

Berikan matras udara atau air, perhatikan

kesejajaran tubuh secara fumgsional.

Menyeimbangkan tekanan jaringan,

meningkatkan sirkulasi dan membantu

meningkatkan arus balik vena untuk menurunkan

resiko terjadinya trauma jaringan.

Berikan program latihan dan penggunaan alat

mobilisasi.

Proses penyembuhan yang lambat seringkali

menyertai trauma kepala dan pemulihan secara

fisik merupakan bagian yang amat penting dari

suatu program pemulihan tersebut.

Evaluasi• Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti

penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.• Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik

dan fungsi motorik/sensorik, tanda-tanda vital stabil.• Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.• Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan

postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.• Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional

optimal dan kekuatan.• Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi

persepsi.• Tampak rileks dan mengungkapkan keakuratan

pengetahuan tentang situasi.