Meningitis Anak

33

description

Meningitis Anak

Transcript of Meningitis Anak

Page 1: Meningitis Anak
Page 2: Meningitis Anak

MENINGITIS BAKTERIAL Meningitis bakterial adalah suatu peradangan pada

selaput otak ditandai dengan peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam cairan serebrospinal dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi dalam cairan serebrospinal.

Salah satu dari infeksi yang kemungkinan paling serius pada bayi dan anak yang lebih tua.

Infeksi ini disertai dengan frekuensi komplikasi akut dan risiko morbiditas kronis yang tinggi.

Pola meningitis bakteri dan pengobatannya selama masa neonatus biasanya berbeda dengan polanya pada bayi yang lebih tua dan anak-anak.

Page 3: Meningitis Anak

ETIOLOGINeonatus Bayi 2 bulan –

4 tahunAnak > 4

tahunE.coliStreptococcus grup BStreptococcus pneumoniaStaphylococcus spSalmonella sp

H.influenzae type BStreptococcus pneumoniaNeisseria meningitidis

Streptococcus pneumoniaNeisseria meningitidis

Page 4: Meningitis Anak

ETIOLOGI Bakteri lain yang dapat menyebabkan

meningitis bakterial adalah kuman gram negatif seperti Proteus, Enterobacter dan Klebsiela sp.

Page 5: Meningitis Anak

PATOGENESISInfeksi dapat mencapai selaput otak melalui :-Aliran darah (hematogen) oleh karena infeksi

ditempat lain seperti faringitis, tonsilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi. Pada keadaan ini sering didapatkan biakan kuman yang positif pada darah, yang sesuai dengan kuman yang ada pada cairan otak.

-Perluasan langsung dari infeksi (perkontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus kavernosus.

Page 6: Meningitis Anak

-Implantasi langsung: trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal dan mielokel.-Meningitis pada neonatus dapat terjadi oleh karena : Aspirasi dari cairan amnion yang terjadi pada saat

bayi melalui jalan lahir atau oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahir.

-Infeksi bakterial secara transplasental terutama listeria

Sebagian besar infeksi susunan saraf pusat terjadi akibat penyebaran hematogen.

Page 7: Meningitis Anak

Proses terjadinya meningitis bakterialis melalui jalur hematogen mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:

Bakteri melekat pada sel epitel mukosa nasofaring (kolonisasi)→ menembus rintangan mukosa→ bakteri memperbanyak diri dalam aliran darah (menghindar dari sel fagosit dan aktivitas bakteriolitik) dan menimbulkan bakteriemia→ masuk ke dalam cairan serebrospinal→ memperbanyak diri→ menimbulkan peradangan pada selaput otak (meningen) dan otak.

Page 8: Meningitis Anak

Bakteri yang menimbulkan meningitis adalah bakteri yang mampu melampaui semua tahap tersebut.

Terjadinya meningitis bakterial dipengaruhi oleh interaksi beberapa faktor, yaitu: host yang rentan, bakteri penyebab dan lingkungan yang menunjang.

Page 9: Meningitis Anak

GEJALA KLINIS bayi baru lahir dan prematur sangat sulit didiagnosis,

gambaran klinis sangat kabur dan tidak khas. demam pada meningitis bayi baru lahir hanya terjadi

pada 1/2 dari jumlah kasus. tampak lemah dan malas tidak mau minum muntah-muntah kesadaran menurun ubun-ubun besar tegang dan membonjol leher lemas respirasi tidak teratur kadang-kadang disertai ikterus kalau sepsis

Page 10: Meningitis Anak

Bayi berumur 3 bulan - 2 tahun Demam Muntah Gelisah kejang berulang kadang-kadang didapatkan pula high

pitched cry (pada bayi) Tanda fisik yang tampak jelas: ubun-ubun

tegang dan membonjol, sedangkan tanda Brudzinski dan Kernig sulit dievaluasi.

Page 11: Meningitis Anak

anak besar dan dewasa Demam Menggigil muntah dan nyeri kepala Kadang-kadang gejala pertama ialah kejang, gelisah,

gangguan tingkah laku. Penurunan kesadaran seperti delirium, stupor, dan

koma dapat juga terjadi. Tanda klinis yang biasa didapatkan ialah kaku kuduk,

tanda Brudzinski dan Kernig. Nyeri kepala timbul akibat inflamasi pembuluh darah

meningen, sering disertai dengan fotofobia dan hiperestesi, kaku kuduk disertai rigiditas spinal disebabkan iritasi meningen.

Page 12: Meningitis Anak
Page 13: Meningitis Anak

DIAGNOSIS Pemeriksaan CSS dengan pungsi lumbal Indikasi: Kejang, koma, ubun-ubun besar menonjol,

kaku kuduk dengan kesadaran menurun, mastoiditis kronik yang dicurigai meningitis, sepsis dan demam yang tidak diketahui sebabnya.

Kontraindikasi:1. Adanya kenaikan tekanan intrakranial (oleh tumor, hidrosefalus).2. Gangguan kardiopulmonal berat yang memerlukan cara-cara resusitasi segera untuk syok atau pada penderita yang padanya posisi untuk PL akan menggangu fungsi kardiopulmonal.3. Infeksi kulit yang menutupi tempat PL.

Page 14: Meningitis Anak
Page 15: Meningitis Anak

Penemuan-penemuan CSS pada Berbagai Infeksi Sistem Saraf Sentral

Infeksi Tekanan(mmH2O)

Leukosit Total (m3)

% PMN Protein (mg/dL)

Glukosa (mg/dL)

Normal 50-80 <5 <25% 20-45 >50

Meningoensefalitis

100-150 10-1000 <25%* 50-200 >50

Meningitis bakteri

100-300 100-10000 >75% 100-500 <40

Abses otak 100-300 10-200 <25% 75-500 >50

*Mungkin PMN dominan pada beberapa jam pertama infeksi

Page 16: Meningitis Anak

PENATALAKSANAAN Cairan intravena Koreksi gangguan asam-basa dan elektrolit Atasi kejang Kortikosteroid. Berikan deksametason 0,6

mg/kgBB/hari selama 4 hari, 15-20 menit sebelum pemberian antibiotik

Antibiotik. Terdiri dari 2 fase, yaitu empirik dan setelah ada hasil biakan dan uji resistensi. Pengobatan empirik pada neonatus adalah kombinasi ampisilin dan aminoglikosida atau ampisislin dan sefotaksim. Pada umur 3 bulan-10 tahun kombinasi ampisilin dan kloramfenikol atau sefuroksim/sefotaksim/seftriakson. Pada usia lebih dari 10 tahun digunakan penisilin. Pada neonatus pengobatan selama 21 hari, pada bayi dan anak 10-14 hari.

Page 17: Meningitis Anak

ANTIBIOTIK UNTUK MENINGITIS BAKTERIALKuman Antibiotik

H.influenza Ampisilin,kloramfenikol,seftriakson,sefotaksim

S.pneumoniae Penisilin,kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson,vankomisin

N.meningitidis Penisilin,kloramfenikol,sefuroksim, seftriakson

Stafilokok Nafsilin, vankomisin, rifampisin

Gram negatif Sefotaksim,seftazidim,seftriakson,amikasin

Page 18: Meningitis Anak

DOSIS ANTIBIOTIKantibiotik dosis

Ampisilin 200-300 mg/kgBB/hari (tunggal 400 mg)

Chloramfenikol

100 mg/kgBB/hari; neonatus : 50mg/kgBB/hari

Cefuroxim 250mg/kgBB/hariCefotaxim 200mg/kgBB/hari;neonatus 0-7 hari :

100 mg/ mg/kgBB/harikgBB/hariCeftriakson 100mg/kgBB/hariCeftazidim 150mg/kgBB; neonatus : 60-90

mg/kgBB/hariGentamisin neonatus 0-7 hari : 5 mg/kgBB/hari

7-28 hari : 7,5mg/kgBB/hariAmikasin 10-15 mg/kgBB/hari

Page 19: Meningitis Anak

MENINGITIS TUBERKULOSA Meningitis Tuberculosis adalah

peradangan selaput otak yang terjadi akibat komplikasi Tuberculosis primer.

Fokus primer yang terpenting berasal dari paru, walaupun juga dapat berasal dari organ lain seperti kelenjar getah bening dan tulang.

Page 20: Meningitis Anak

ETIOLOGI

Mycobacterium Tuberculosa varian hominis

Page 21: Meningitis Anak

PATOLOGI1.Disseminated Miliary Tubercles, seperti pada TB

primer.2.Fokal Caseous Plaques, contohnya tuberculoma

yang sering menyebabkan meningitis yang difus.3.Acute Inflamatory Caseous Meningitis

- Terlokalisasi, disertai perkijuan dan tuberkel, biasanya dikorteks.

- Difus, dengan eksudat gelatinosa di ruang subarachnoid.

4.Meningitis Proliferatif- Terlokalisasi pada selaput otak- Difus dengan gambaran tak jelas

Page 22: Meningitis Anak

PATOFISIOLOGI Meningitis Tuberkulosa pada umumnya sebagai

penyebaran tuberkulosis primer dengan fokus infeksi di tempat lain. Dari fokus infeksi primer, basil masuk ke sirkulasi darah melalui duktus torasikus dan kelenjar limfe regional,dapat menimbulkan infeksi berat berupa tuberkulosis milier atau hanya menimbulkan beberapa fokus metastase yang biasanya tenang.

Rich (1951) yakin bahwa terjadinya Meningitis Tuberkulosa adalah mula-mula terbentuknya tuberkel di otak, selaput otak dan atau medula spinalis akibat penyebaran secara hematogen, menimbulkan meningitis akibat terlepasnya basil dan antigennya dari tuberkel yang pecah karena rangsangan mungkin berupa trauma atau faktor imunologis, kemudian basil langsung masuk ke ruang subaraknoid atau ventrikel dan menimbulkan reaksi peradangan yang menyebabkan perubahan dalam cairan serebrospinal.

Page 23: Meningitis Anak

Reaksi peradangan ini mula-mula timbul disekitar tuberkel yang pecah, kemudian tampak jelas diselaput otak pada dasar otak dan ependim. Akan menimbulkan komplikasi neurologis, berupa paralisis saraf kranial, infark karena penyumbatan arteri dan vena serta hidrosefalus karena aliran serebrospinal tersumbat.

Perlengketan yang sama dalam kanalis sentralis medula spinalis akan menyebabkan spinal blok dan paraplebia.

Page 24: Meningitis Anak

GEJALA KLINIS1.Stadium I (Prodormal)Berupa iritasi selaput otak, dengan gejala yang tidak khas berupa kenaikan suhu yang ringan, anak mudah terangsang atau anak menjadi apatis, penurunan prestasi sekolah, tidak nafsu makan, mual, muntah, obstipasi, serta sakit kepala ringan, tidak mau main-main, tidur terganggu. Stadium ini dijumpai pada 20,78% kasus. Pada bayi = iritabel, ubun-ubun besar menonjol.Pada anak besar = mungkin tanpa demam dan timbul kejang intermiten.Kejang bersifat umum (10-15%), kadang terdapat tanda-tanda TIK meningkat mendahului rangsangan meningeal. Stadium ini berlangsung 1-3 minggu.Bila tuberkelnya pecah ke dalam ruang sub arachnoid maka fase ini berlangsung singkat dan langsung ke stadium 3.

Page 25: Meningitis Anak

2.Stadium II (Transisi)/stadium meningitisKelumpuhan saraf kranial (30 %) mula-mula unilateral kemudian jadi bilateral, paling sering mengenai saraf kranial VI, kemudian saraf II, III, IV, VII.Dimulai dengan timbulnya tanda dan gejala neurologis. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tanda rangsang meningeal. Seluruh tubuh dapat menjadi kaku, refleks tendon menjadi lebih tinggi, terjadi peninggian tekanan intrakranial dan kelumpuhan syaraf otak, disamping itu sering ditemukan gangguan bicara, disorientasi, hemiplegia, ataksia, gerakan involunter dan kejang-kejang. Ubun-ubun menonjol dan umumnya terdapat kelumpuhan urat syaraf mata sehingga timbul gejala nistagmus. Sering tuberkel terdapat dikoroid. Suhu tubuh menjadi lebih tinggi dan kesadaran lebih menurun hingga timbul stupor.Stadium ini dijumpai pada 54,55% kasus.

Page 26: Meningitis Anak

3.Stadium III (Terminal) Ditandai dengan meningkatnya disfungsi serebraldifus, penderita mengalami penurunan kesadaran hingga koma, postur deserebrasi atau dekartikasi, pernafasan tidak teratur (Cheyne stokes), serta pupil yang berdilatasi dan tidak bereaksi sama sekali. Hyperpireksia timbul dan anak meninggal tanpa kesadaran pulih kembali, karena infark batang otak akibat lesi pembuluh darah/strengulasi oleh eksudat yang mengalami organisasi.Stadium ini dijumpai pada 24,6 % kasus.Ketiga stadium di atas biasanya tidak mempunyai batasan yang jelas antara satu dengan lainnya. Namun jika tidak diobati umumnya berlangsung selama 3 minggu sebelum anak meninggal

Page 27: Meningitis Anak

DIAGNOSIS Gambaran klinis terdapatnya kontak dengan

penderita Tuberculosis dewasa Uji tuberkulin Foto Roentgen Paru Diagnosa pasti hanya dapat dibuat

berdasarkan bila ditemukannya kuman basil tahan asam dalam sediaan hapus dan biakan likuor serebrospinal.

CT-Scan kepala untuk mendeteksi tuberkuloma, hidrosefalus, dan kelainan anatomis lainnya.

Page 28: Meningitis Anak

Interpretasi CSSpurulenta virus tbc

Jumlah sel Biasanya > 1000

Bisanya > 300

Biasanya < 1000

Sel predominan

PMN Pada mulanya PMN

Lymfosit

Gram Biasanya (+) (-) (-) (BTA)Glukosa Menurun (N)/

sedikit(N)

Protein Meninggi (N)/ sedikit MeninggiKultur Biasanya (+) (-) TB (+)Warna Opalesen

sampai keruhJernih Jernih/opalesen/

Kekuningan(Xantocrom)

Page 29: Meningitis Anak

KOMPLIKASI Paresis Paralisis Deserebrasi Hidrosefalus akibat sumbatan,

resorpsi berkurang atau produksi yang berlebihan dari likuor serebrospinal

Buta atau tuli Gangguan sensibilitas

Page 30: Meningitis Anak

PENATALAKSANAAN1. Bed rest2. Kombinasi OAT (INH, Rifampisin, dan

Pirazinamid) INH=10-20 mg/kgBB/hari, dosis max 300

mg/hari (oral) Pemberian bersama B6 50mg/hari untuk mencegah neuropati.

Rifampisin=10-20 mg/kgBB/hari, (oral sebelum makan)

Pirazinamid=20-40 mg/kgBB/hari (selama 2 bulan)

Page 31: Meningitis Anak

Streptomisin 15-20mg/kgBB/hari.

Obat pilihan kedua : Ethionamide Cycloserine Ofloxacine PAS (Para Amino Salicylic Acid)

Page 32: Meningitis Anak

3. Kortikosteroid( anti inflamasi dan TIK) : Prednison 2-3 mg/kgBB/hari selama 2-4 mgg lalu diturunkan secara bertahap (1mg/kgBB/hari) selama 1 bulan

4. Anticonvulsant : Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB/hari

5. Koreksi cairan6. Pembedahan : Dilakukan pada

hidrosefalus dengan pemasangan pirau ventrikulo-peritoneal

Page 33: Meningitis Anak