Menimbang visi baru kualitaspendidikan anak usia dini

ali formenali.formen@mail.unnes.ac.id

Semarang State University

Presentasi hari ini

• Tijauan singkat tentang pengetahuanperkembangan

• Apa yang dinyatakan dalam kebijakankita tentang kualitas?

• Mengapa perkembanganisme tidakmencukupi?

• Visi baru kualitas PAUD?

Tijauan singkat tentang pengetahuan perkembangan• Pengetahuan perkembangan: pengetahuan tentang

anak yang diturunkan dari psikologi perkembangan

• Perkembanganisme didasarkan pada keyakinanbahwa semua anak akan melalui polaperkembangan yang sama ... Keyakinan ini mungkintampak tidak berbahaya, [tetapi] denganmengasumsikan tahap perkembangan anak-anakmenjadi universal belum dapat menciptakan konflikdengan konstruksi lokal masa kanak-kanak, yaitu ... dianggap tidak memadai dan ... dianggap sebagai'yang lain' dalam wacana perkembangan anak ... ketika peneliti menemukan anak-anak tidakmencapai tahap perkembangan yang ditentukan, mereka secara otomatis akan menganggapperkembangan mereka tertunda (Adriany, 2018, p. 95).

Apa yang dinyatakan dalam kebijakan kita tentangkualitas?

• Pendekatan saya lebih merupakananalisis terhadap kebijakan daripadaanalisis untuk kebijakan meskipun yang pertama dapat mengarah pada yang terakhir. Pendekatan cenderungmempersoalkan daripada memapankan.

• Dua dokumen Standar PAUD danKurikulum PAUD 2013, yang berfokuspada bagian mereka pada indikatorperkembangan dan hasil pembelajaran.

Mengapa perkembanganisme tidak mencukupi #1

• Tidak adanya konten pembelajaran& hasil yang mewakili identitasnasional Indonesia, padakenyataannya anak-anak dianggapsebagai ahli waris bangsa.

• Contoh ekstrem dari ketiadaan iniadalah kenyataan bahwa tidakdisebutkan filosofi nasionalPancasila dibuat dalam dokumenStandar dan Kurikulum 2013.

• Ketergantungan yang berlebihan padadevelopmentalisme memutus gagasan tentangkualitas ECE dari visi pendidikan yang transformatif.

• ECE kontemporer telah dipengaruhi oleh agenda global (SDGs, masa depan yang berkelanjutan), baikStandar dan Kurikulum 2013 tidak memilikiindikator dan hasil perkembangan yang jelas yang mengatasinya.

• Istilah 'kelestarian' (keberlanjutan), misalnya, hanyadisebutkan satu kali di seluruh dokumen kurikulum, istilah lain seperti 'setara' (sama), 'adil' (adil) danturunannya tidak ada.

• “Dalam paradigma developmentalis, anak-anaktidak mampu memahami isu-isu kompleks sepertikeadilan sosial. Akibatnya, masalah keadilan sosialsering tidak dibahas dalam ECE ”(Solehuddin & Adriany, 2017, hal. 2).

Mengapa perkembanganisme tidak mencukupi #2

• Ketergantungan berlebih pada pengetahuanperkembangan telah mengaburkan visikemajuan teknologi yang konon merupakanunsur inti kualitas ECE.

• ECE Indonesia dibayangi oleh wacana revolusiteknologi-industri. Namun dokumen Standardan Kurikulum 2013 tidak memiliki ruang yang memadai untuk mengatasi masalah ini.

• Istilah-istilah seperti seperti ‘teknologi’, ‘informasi’, ‘digital’ atau ‘komputer’ tidak ada di seluruh Standar. 'Teknologi' dan 'informasi' memang ada di seluruh dokumen kurikulum, namun yang tidak ada hubungannya denganrevolusi teknologi.

Mengapa perkembanganisme tidak mencukupi #3

Visi baru kualitas PAUD?

• Rekonseptualisasi PAUD, penegasankembali peran transformatif PAUD

• Penambahan hasil pembelajaran baru -identitas nasional, SDGs & isu-isu kritissecara umum, melek teknologi - untukmenemani yang perkembanganalistikterbatas yang ada.

• Pertimbangan pengetahuan subjek-kontenyang sesuai di/untuk PAUD

Thank YouMatur nuwun

جزيلاشكرا