Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

18
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 20 TAHUN2017 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28 Tahun 2016; b. bahwa untuk meningkatkan efektifitas dan tertib administrasi pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu untuk mengganti Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena tidak lagi sesuai dengan kondisi yang ada pada saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Reoublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66.

Transcript of Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

Page 1: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 20 TAHUN2017

TENTANG

PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalamPeraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28Tahun 2016;

b. bahwa untuk meningkatkan efektifitas dan tertib administrasipelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan PemerintahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu untuk menggantiPeraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28Tahun 2016 tentang Perjalanan Dinas di lingkunganPemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena tidaklagi sesuai dengan kondisi yang ada pada saat ini;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanGubernur tentang Perjalanan Dinas di lingkunganPemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentangPembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4033);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara(Lembaran Negara Reoublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66.

Page 2: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur SipilNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5494);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentangKedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan AnggotaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416)sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan KetigaAtas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentangKedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan AnggotaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor4614, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5165);

12. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2016 Nomor 1 Seri D);

Page 3: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERJALANAN DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

3. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Kepulauan BangkaBelitung.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkatDPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

6. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan PDadalah Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi KepulauanBangka Belitung.

7. Unit Kerja adalah bagian dari PD yang melaksanakan satuatau beberapa program.

8. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalahPegawai Negeri Sipil Daerah atau Pegawai Negeri Sipil Pusatyang dipekerjakan/diperbantukan atau yang ditempatkanpada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yangmengelola dana APBD, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

9. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNSadalah Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah atau Calon PegawaiNegeri Sipil Pusat yang dipekerjakan/diperbantukan atauyang ditempatkan pada Pemerintah Provinsi KepulauanBangka Belitung yang mengelola dana APBD, sesuai denganperaturan perundang-undangan.

lO.Pelaksana Perjalanan Dinas adalah Gubernur, WakilGubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Anggota DPRD,PNS, CPNS dan Petugas/Pegawai Tidak Tetap sertaMasyarakat Non PNS yang melaksanakan Perjalanan Dinas.

11. Jabatan Fungsional Tertentu yang selanjutnya disingkat JFTadalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS yangdalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian atauketerampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untukkenaikan jabatan dan pangkatnya disyaratkan dengan angkakredit.

Page 4: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

12. Jabatan Fungsional Umum yang selanjutnya disingkat JFUadalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalamsuatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnyadidasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikanpangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.

13. Petugas/Pegawai Tidak Tetap adalah Pegawai yang diangkatuntuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugaspemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknisprofesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dankemampuan organisasi dalam kerangka sistem kepegawaianPemerintah Provinsi.

14. Masyarakat Non PNS adalah Ketua Tim Penggerak PKK, WakilKetua Tim Penggerak PKK, Pengurus PKK Provinsi danKetua/Wakil Ketua, Pengurus Dharma Wanita Provinsi,pelajar/mahasiswa serta masyarakat baik perseorangan ataukelompok yang melakukan perjalanan dinas gunamelaksanakan kegiatan yang mendukung kinerja PD dandilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehematanatas perintah Kepala PD atau Kepala Unit Kerja yangmenugaskan.

15. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan dalamrangka melaksanakan tugas kedinasan untuk kepentingannegara atas perintah pejabat yang berwenang.

16. Perjalanan Dinas Dalam Negeri adalah perjalanan ke luartempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah RepublikIndonesia untuk kepentingan negara.

17. Perjalanan Dinas Luar Negeri adalah perjalanan baikperseorangan maupun secara bersama untuk kepentingandinas/ negara dari tempat bertolak di dalam negeri ke tempattujuan di luar wilayah Negara Republik Indonesia.

18. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah Perjalanan Dinas diwilayah Provinsi yang berjarak sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) Kilometer dari tempat Kedudukan.

19. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah Perjalanan Dinas keluar tempat kedudukan Provinsi baik perseorangan maupunsecara bersama-sama yang dilakukan untuk melaksanakankegiatan yang mendukung kinerja PD dan dilakukan dengantetap memperhatikan prinsip kehematan atas perintahpejabat yang berwenang, termasuk perjalanan dari tempatkedudukan lain di luar Provinsi dan dari kedudukan

Perwakilan Pemerintah Provinsi ke provinsi lain.

20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnyadisingkat APBN adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan PerwakilanRakyat.

21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnyadisingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Provinsi.

Page 5: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

22.Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalahpejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untukmelaksanakan tugas pokok dan fungsi PD yang dipimpinnya.

23.Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPAadalah Pejabat yang diberikan kuasa untuk melaksanakansebagian ' kewenangan pengguna anggaran dalammelaksanakan sebagian tugas dan fungsi PD.

24.Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah yangselanjutnya disingkat DPA PD adalah Dokumen yang memuatpendapatan dan belanja setiap PD yang digunakan sebagaidasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

25. Kepala PD adalah Kepala PD di lingkungan PemerintahProvinsi.

26. Kepala Biro adalah Kepala Biro di lingkungan SekretariatDaerah Provinsi.

27. Kepala Badan Penghubung adalah Kepala Badan PenghubungPemerintah Provinsi.

28. Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Diklatadalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalamrangka meningkatkan kemampuan PNS.

29. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitungterlebih dahulu (Pre-calculated amount) dan dibayarkansekaligus.

30.Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan buktipengeluaran yang sah.

31. Uang Kontribusi adalah uang yang dibayarkan secaratersendiri kepada pihak lain, sesuai peruntukannya.

32. Surat Tugas yang selanjutnya disingkat ST adalah surat yangdikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berisikanperintah untuk melaksanakan tugas.

33. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkatSPPD adalah Surat Perintah kepada Pelaksana PerjalananDinas.

34. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/satuan kerja.35.Tempat Kedudukan Lanjutan adalah tempat tujuan pada

perjalanan dinas bagi pelaksana perjalanan dinas yang belumkembali ke tempat kedudukan pada hari terakhir perjalanandinas dan pada hari yang sama atau satu hari setelahnyamendapatkan penugasan berikutnya dengan tempat tujuanyang berbeda.

36. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuanperjalanan dinas.

37. Standar Satuan Biaya Perjalanan Dinas adalah standarsatuan biaya perjalanan dinas yang berlaku di lingkunganPemerintah Provinsi.

Page 6: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

BAB II

PRINSIP PERJALANAN DINAS

Pasal 2

Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsipsebagai berikut:

a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggidan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraanpemerintah;

b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaiankinerja PD;

c. efisiensi penggunaan belanja daerah; dan

d. akuntabilitas pemberi perintah pelaksanaan Perjalanan Dinasdan pembebanan Perjalanan Dinas.

BAB III

JENIS PERJALANAN DINAS

Pasal 3

(1) Jenis Perjalanan Dinas digolongkan menjadi:

a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri; dan

b. Perjalanan Dinas Luar Negeri.

(2) Perjalanan Dinas Dalam Negeri sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a digolongkan menjadi:

a. Perjalanan Dinas Dalam Daerah; dan

b. Perjalanan Dinas Luar Daerah.

BAB IV

JANGKA WAKTU PERJALANAN DINAS

Pasal 4

(1) Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke wilayah KabupatenBangka, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten BangkaTengah dan Kabupaten Bangka Selatan untuk setiap kalipenugasan diberikan paling lama 2 (dua) hari, kecuali untukpenugasan tertentu.

(2) Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke wilayah KabupatenBelitung dan Kabupaten Belitung Timur untuk setiap kalipenugasan diberikan paling lama 3 (tiga) hari, kecuali untukpenugasan tertentu.

(3) Perjalanan dinas luar daerah untuk setiap kali penugasandiberikan paling lama 4 (empat) hari, kecuali untukpenugasan tertentu.

(4) Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas ke luar negeripaling lama 7 (tujuh) hari kalender atau sesuai dengandokumen pendukung.

Page 7: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

BAB V

PROSEDUR DAN TATA CARA

PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS

Pasal 5

(1) Dalam melaksanakan Perjalanan Dinas, Pelaksana PerjalananDinas harus mendapat persetujuan/perintah atasan dalambentuk ST yang ditindaklanjuti dengan penerbitan SPPD olehpejabat yang berwenang.

(2) Pejabat yang berwenang hanya dapat menerbitkan SPPDuntuk Perjalanan Dinas yang dibebankan pada anggaranyang tersedia pada PD/Unit Kerja di lingkungan PemerintahProvinsi.

(3) Pejabat yang berwenang dalam menerbitkan ST dan SPPD,sekaligus menetapkan alat transport yang digunakan olehPelaksana Perjalanan Dinas dengan memperhatikankepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas tersebut.

(4) Pejabat yang berwenang menandatangani ST dan SPPDadalah sebagai berikut:

a. Gubernur dan Wakil Gubernur, ST ditandatangani olehGubernur atau Wakil Gubernur dan untuk SPPD

ditandatangani oleh Kepala Biro Umum sebagaimanatercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini.

b. Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD,untuk ST ditandatangani oleh Ketua DPRD atau WakilKetua DPRD dan untuk SPPD ditandatangani olehSekretaris DPRD sebagaimana tercantum dalam LampiranII Peraturan Gubernur ini.

c. Bagi Pejabat Eselon I di Lingkungan Pemerintah Provinsi,ST ditandatangani oleh Gubernur/Wakil Gubernur atauSekretaris Daerah dan untuk SPPD ditandatangani olehKepala Biro Umum sebagaimana tercantum dalamLampiran III Peraturan Gubernur ini.

d. Bagi Pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi,ST ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atau yangmewakili Sekretaris Daerah dengan terlebih dahuluberkoordinasi dengan Asisten Sekretaris Daerah yangmengoordinir PD tersebut dan untuk SPPDditandatangani oleh Kepala PD masing-masingsebagaimana tercantum dalam Lampiran IV PeraturanGubernur ini.

e. Bagi Pejabat Eselon II di lingkungan Sekretariat DaerahPemerintah Provinsi, ST ditandatangani oleh SekretarisDaerah atau yang mewakili Sekretaris Daerah denganterlebih dahulu berkoordinasi dengan Asisten SekretarisDaerah yang mengoordinir PD tersebut dan untuk SPPDditandatangani oleh Kepala Biro Umum sebagaimanatercantum dalam Lampiran V Peraturan Gubernur ini.

Page 8: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

f. Bagi Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, PejabatFungsional Tertentu dan Pejabat Fungsional Umum dilingkungan Pemerintah Provinsi ST dan SPPDditandatangani oleh Kepala PD sebagaimana tercantumdalam Lampiran VI Peraturan Gubernur ini.

g. Bagi Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, PejabatFungsional Tertentu, Pejabat Fungsional Umum danPetugas/Pegawai Tidak Tetap di lingkungan SekretariatDaerah Provinsi untuk ST ditandatangani oleh AsistenSekretaris Daerah yang mengoordinir masing-masing UnitKerja dan untuk SPPD ditandatangani oleh Kepala BiroUmum sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIIPeraturan Gubernur ini.

h. Bagi Masyarakat Non PNS dan Petugas/Pegawai TidakTetap di lingkungan Pemerintah Provinsi ST dan SPPDditandatangani oleh Kepala PD dan/atau Kepala UnitKerja yang menugaskan sebagaimana tercantum dalamLampiran VIII Peraturan Gubernur ini.

i. Bagi Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, PejabatFungsional Tertentu, Pejabat Fungsional Umum,Petugas/Pegawai Tidak Tetap dan Masyarakat Non PNSyang melakukan perjalanan dinas menggunakananggaran kegiatan pada PD dan/atau Unit Kerja, ST danSPPD ditandatangani oleh Kepala PD dan/atau KepalaUnit Kerja yang menugaskan sebagaimana tercantumdalam Lampiran IX Peraturan Gubernur ini.

j. Bagi Kepala Badan Penghubung, Pejabat Eselon IV,Pejabat Fungsional Tertentu, Pejabat Fungsional Umumdan Petugas/Pegawai Tidak Tetap di Badan PenghubungST dan SPPD ditandatangani oleh Kepala BadanPenghubung sebagaimana tercantum dalam Lampiran XPeraturan Gubernur ini.

Pasal 6

(1) Setelah melaksanakan Perjalanan Dinas, PelaksanaPerjalanan Dinas wajib mengajukan SPPD kepada pejabatyang berwenang untuk memperoleh pengesahan.

(2) Pejabat yang berwenang mengesahkan SPPD adalah sebagaiberikut:

a. Untuk pengesahan SPPD Gubernur dan Wakil Gubernurditandatangani oleh Kepala Biro Umum sebagaimanatercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini.

b. Untuk pengesahan SPPD Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRDdan Anggota DPRD ditandatangani oleh Sekretaris DPRDsebagaimana tercantum dalam Lampiran II PeraturanGubernur ini.

c. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon I di LingkunganPemerintah Provinsi ditandatangani oleh Kepala BiroUmum sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIIPeraturan Gubernur ini.

Page 9: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

d. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon II di LingkunganPemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitungditandatangani oleh Kepala PD sebagaimana tercantumdalam Lampiran IV Peraturan Gubernur ini.

e. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon II di LingkunganSekretariat Daerah ditandatangani oleh Kepala BiroUmum sebagaimana tercantum dalam Lampiran VPeraturan Gubernur ini.

f. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon III, PejabatEselon IV, Pejabat Fungsional Tertentu dan PejabatFungsional Umum di Lingkungan Pemerintah Provinsiditandatangani oleh Kepala PD sebagaimana tercantumdalam Lampiran VI Peraturan Gubernur ini.

g. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon III, PejabatEselon IV, Pejabat Fungsional Tertentu dan PejabatFungsional Umum serta Petugas/Pegawai Tidak Tetap dilingkungan Sekretariat Daerah ditandatangani olehKepala Biro Umum sebagaimana tercantum dalamLampiran VII Peraturan Gubernur ini.

h. Untuk pengesahan SPPD Masyarakat Non PNS danPetugas/Pegawai Tidak Tetap di lingkungan PemerintahProvinsi ditandatangani oleh Kepala PD dan/atau KepalaUnit Kerja yang menugaskan sebagaimana tercantumdalam Lampiran VIII Peraturan Gubernur ini.

i. Untuk pengesahan SPPD Pejabat Eselon II, Pejabat EselonIII, Pejabat Eselon IV, Pejabat Fungsional Tertentu,Pejabat Fungsional Umum, Petugas/Pegawai Tidak Tetapdan Masyarakat Non PNS yang melakukan perjalanandinas menggunakan anggaran kegiatan pada PD dan/atauUnit Kerja, ditandatangani oleh Kepala PD dan/atauKepala Unit Kerja yang menugaskan sebagaimanatercantum dalam Lampiran IX Peraturan Gubernur ini.

j. Untuk pengesahan SPPD Kepala Badan Penghubung,Pejabat Eselon IV, Pejabat Fungsional Tertentu, PejabatFungsional Umum dan Petugas/Pegawai Tidak Tetap diBadan Penghubung ditandatangani oleh Kepala BadanPenghubung sebagaimana tercantum dalam Lampiran XPeraturan Gubernur ini.

BAB VI

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 7

Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Gubernur, Wakil Gubernur,Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi dilakukan setelah mendapatkanizin dari Menteri Dalam Negeri.

Page 10: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

10

Pasal 8

Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri dilakukan dalam rangka:

a. Pendidikan dan pelatihan (training);

b. Studi Banding;

c. Seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya;

d. Promosi potensi daerah;

e. Kerja sama daerah pihak luar negeri; dan

f. Kunjungan persahabatan/kebudayaan.

Pasal 9

Tata cara administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri sebagaiberikut:

a. Gubernur mengajukan surat permohonan kepada MenteriDalam Negeri bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD,Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD, serta PNS yang akanmelakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a,memuat:

1. Nama dan Jabatan;

2. NIP bagi PNS;

3. Tujuan kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri;

4. Kota/negara yang dituju;

5. Waktu pelaksanaan; dan

6. Sumber pembiayaan.

Pasal 10

Surat permohonan untuk mendapatkan izin sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7, dilengkapi dengan dokumenpendukung sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri DalamNegeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang Pedoman PerjalananDinas Luar Negeri Bagi Pejabat/Pegawai di LingkunganDepartemen Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinanserta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang meliputi:

a. surat ijin pemerintah;b. paspor dinas (Service Passport) yang diterbitkan oleh instansi

yang berwenang;c. exit permit; dand. visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 11

Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dilakukan secara rombonganpaling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombonganatau sesuai dengan dokumen pendukung.

Page 11: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

11

Pasal 12

Pembiayaan Perjalanan Dinas Luar Negeri bersumber dari:

a. APBN;

b. APBD; dan

c. Sumber-sumber lain yang sah.

Pasal 13

Perjalanan Dinas Luar Negeri tidak dapat dibiayai oleh pihakswasta kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung.

Pasal 14

Pembiayaan Perjalanan Dinas Luar Negeri sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf b mengacu pada Standar SatuanBiaya Perjalanan Dinas.

Pasal 15

(1) Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD,dan Anggota DPRD, serta PNS yang melakukan PerjalananDinas Luar Negeri diwajibkan membuat laporan secaratertulis paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak kedatangan diIndonesia atau kembali di tempat asal keberangkatan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikankepada Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Negara dan atasanlangsung.

BAB VII

BIAYA PERJALANAN DINAS

Pasal 16

(1) Biaya Perjalanan Dinas terdiri atas komponen-komponensebagai berikut:

a. uang harian;

b. biaya transport;

c. biaya penginapan;

d. uang representasi;

e. sewa kendaraan dalam kota; dan/atau

f. biaya menjemput/mengantar jenazah.

(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggimengacu pada Standar Satuan Biaya Perjalanan Dinas.

(3) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aterdiri atas:

a. uang makan;

b. uang transport lokal; dan

c. uang saku.

Page 12: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

12

(4) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb terdiri atas:

a. perjalanan dari tempat kedudukan sampai tempattujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biayake terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhankeberangkatan; dan

b. retribusi yang dipungut di terminalbus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dankepulangan;

(5) Dalam hal Pelaksana Perjalanan Dinas belum kembali ketempat kedudukan pada hari terakhir Perjalanan Dinas danpada hari yang sama atau satu hari setelahnyamendapatkan penugasan berikutnya dengan Tempat Tujuanyang berbeda, maka biaya transport menuju Tempat Tujuanberikutnya dibayar dari Tempat Kedudukan Lanjutanberdasarkan penugasan terakhir.

(6) Biaya transport darat dari Bandar Udara SoekarnoHatta/Halim Perdana Kusuma ke Provinsi Jawa Barat danProvinsi Banten ditetapkan dengan Keputusan Gubernurtentang Standar Satuan Biaya Perjalanan Dinas.

(7) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil berdasarkan StandarSatuan Biaya Perjalanan Dinas dan dilampirkan denganbukti yang sah.

(8) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap:

a. di hotel; atau

b. di tempat menginap lainnya.

(9) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riilmengacu pada Standar Satuan Biaya Perjalanan Dinas.

(10) Dalam hal pelaksanaan SPPD tidak menggunakan biayapenginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (8), berlakuketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksana Perjalanan Dinas diberikan biaya penginapansebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel tertinggidi kota tempat tujuan mengacu pada Standar SatuanBiaya Perjalanan Dinas;

b. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf adibayar secara lumpsum.

(11) Dalam hal Pelaksana Perjalanan Dinas belum kembali ketempat kedudukan pada hari terakhir Perjalanan Dinas dansatu hari setelahnya mendapatkan penugasan berikutnyadengan Tempat Tujuan yang berbeda, maka biayapenginapan pada hari terakhir penugasan pertama tidakdibayarkan.

Page 13: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

13

(12) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dapat diberikan kepada Gubernur, Wakil Gubernur,Ketua DPRD, Anggota DPRD, Pejabat Eselon I, dan PejabatEselon II selama melakukan perjalanan dinas mengacu padaStandar Satuan Biaya Perjalanan Dinas.

(13) Sewa kendaraan dalam kota sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf e dapat diberikan kepada Gubernur dan WakilGubernur, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, dan AnggotaDPRD, serta Pejabat Eselon I selama melakukan PerjalananDinas untuk keperluan pelaksanaan tugas yang bersifatinsidentil di tempat tujuan mengacu kepada StandarSatuan Biaya Perjalanan Dinas.

(14) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (13)sudah termasuk biaya untuk pengemudi, bahan bakarminyak dan pajak.

(15) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai denganBiaya Riil mengacu pada Standar Satuan Biaya PerjalananDinas.

(16) Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi biaya bagipenjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya angkutanjenazah.

(17) Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimanadimaksud pada ayat (17) dibayarkan sesuai dengan BiayaRiil.

(18) Komponen biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dicantumkan pada rincian biaya PerjalananDinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalamLampiran XI Peraturan Gubernur ini.

Pasal 17

Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16diberikan untuk Pelaksana Perjalanan Dinas mengacu padaStandar Satuan Biaya Perjalanan Dinas.

Pasal 18

(1) Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal16, digolongkan dalam 3 (tiga) tingkat, yaitu:

a. Tingkat A untuk Gubernur, Wakil Gubernur, KetuaDPRD, Wakil Ketua DPRD, Anggota DPRD dan PejabatEselon I;

b. Tingkat B untuk Pejabat Eselon II dan Pejabat lainnyayang setara; dan

Page 14: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

14

c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/Pejabat FungsionalTertentu Golongan IV, Pejabat Fungsional UmumGolongan IV, Pejabat Eselon IV, Pejabat FungsionalTertentu Golongan III, Pejabat Fungsional UmumGolongan III, Pejabat Fungsional Tertentu Golongan II,Pejabat Fungsional Umum Golongan II dan Golongan Idan Ajudan Gubernur/Wakil Gubernur.

(2) Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) untuk Petugas/Pegawai Tidak Tetapdan Masyarakat Non PNS yang melakukan Perjalanan Dinasuntuk kepentingan negara disetarakan dengan golonganPerjalanan Dinas tingkat C bagi Pejabat Fungsional TertentuGolongan II/Pejabat Fungsional Umum Golongan II danGolongan I.

(3) Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas bagi Ketua TimPenggerak PKK, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK serta KetuaDharma Wanita dan Wakil Ketua Dharma Wanita Provinsiyang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negaradisetarakan dengan golongan Perjalanan Dinas tingkat B.

(4) Untuk Pengurus PKK dan Pengurus Dharma Wanita Provinsidisetarakan dengan golongan Perjalanan Dinas tingkat C bagiPejabat Fungsional Tertentu Golongan II/Pejabat FungsionalUmum Golongan II dan Golongan I.

Pasal 19

(1) Perjalanan Dinas untuk mengikuti rapat, seminar dansejenisnya yang dilaksanakan dengan biaya PerjalananDinas ditanggung oleh panitia penyelenggara, PD hanyamenerbitkan ST dan SPPD.

(2) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas untuk mengikuti rapat,seminar dan sejenisnya sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara, biayaPerjalanan Dinas dimaksud dibebankan pada DPA PD.

(3) Dalam hal Perjalanan Dinas untuk mengikuti rapat, seminardan sejenisnya dengan biaya Perjalanan Dinas ditanggungoleh PD dan biaya akomodasi serta konsumsi di tanggungoleh panitia pelaksana maka PD menanggung biayatransport, uang saku, transport lokal, sedangkan bagiGubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil KetuaDPRD, Anggota DPRD, Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon IIditambah uang representasi.

(4) Rincian biaya Perjalanan Dinas untuk mengikuti rapat,seminar dan sejenisnya mengacu pada Standar SatuanBiaya Perjalanan Dinas.

Page 15: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

15

(5) Dalam hal Perjalanan Dinas dilakukan secara bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan rapat, seminar,dan sejenisnya, seluruh Pelaksana Perjalanan Dinas dapatmenginap pada hotel/penginapan yang sama.

(6) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yangsama sebagaimana dimaksud pada ayat (5) lebih tinggi daristandar satuan biaya hotel/penginapan sebagaimanatercantum dalam Standar Satuan Biaya Perjalanan Dinas,maka pelaksana SPPD menggunakan fasilitas kamar denganbiaya terendah pada hotel/penginapan dimaksud.

Pasal 20

Biaya perjalanan dinas dibebankan pada DPA PD penerbit SPPD.

Pasal 21

Standar Satuan Biaya perjalanan dinas ditetapkan denganKeputusan Gubernur.

BAB VIII

PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

Pasal 22

(1) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas, wajib dilengkapidengan:

a. Surat Tugas;

b. SPPD yang telah ditandatangani oleh pejabat padatempat tujuan dan telah disahkan; dan

c. Laporan Perjalanan Dinas.

(2) Laporan Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c wajib dibuat dan dilaporkan oleh PelaksanaPerjalanan Dinas paling lambat 14 (empat belas) hari sejaktanggal keberangkatan dengan format laporan sebagaimanatercantum dalam Lampiran XII Peraturan Gubernur ini.

(3) Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD yangmelakukan perjalanan dinas, membuat laporan sesuaidengan mekanisme DPRD.

(4) Paling lambat 2 (dua) minggu setelah perjalanan dinasberakhir, SPPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tibakembali dengan ditandatangani pejabat yangberwenang/pejabat lain yang ditunjuk, kemudiandiserahkan kepada bendahara pengeluaran yang semulamembayarkan biaya Perjalanan Dinas kepada PelaksanaPerjalanan Dinas, untuk selanjutnya digunakan dalampenyusunan pertanggungjawaban kepada Gubernur melaluiKepala PD.

Page 16: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

16

(5) Apabila setelah 2 (dua) minggu, SPPD yang telah disahkanbelum diserahkan kepada bendahara pengeluaran, makaPerjalanan Dinas yang selanjutnya tidak akan dilayani atautidak diberikan uang Perjalanan Dinas.

(6) Kepala Badan Penghubung wajib melaporkan PerjalananDinas yang dilaksanakannya kepada Sekretaris Daerahsetiap bulan.

Pasal 23

(1) Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil KetuaDPRD dan Anggota DPRD, PNS, CPNS dan Petugas/PegawaiTidak Tetap serta Masyarakat Non PNS dilarang menerimabiaya perjalanan dinas dua kali untuk perjalanan dinasyang dilakukan dalam waktu yang sama.

(2) Gubernur, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Wakil KetuaDPRD, Anggota DPRD, PNS, CPNS dan Petugas/PegawaiTidak Tetap serta Masyarakat Non PNS yang menerima biayaperjalanan dinas dua kali sebagaimana dimaksud pada ayat(1), dikenakan tuntutan ganti rugi.

BAB IX

PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA MENGIKUTI DIKLAT

Pasal 24

(1) Pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka mengikutikegiatan Diklat dan sejenisnya dengan biaya kontribusi atautanpa biaya kontribusi tetapi penginapan dan uang makanditanggung panitia penyelenggara, diberikan uang SPPDselama 2 (dua) hari yaitu: H-l dan H+l, ditambah uangsaku kediklatan selama pelaksanaan Diklat.

(2) Pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam rangka mengikutikegiatan Diklat dan sejenisnya dengan biaya kontribusi atautanpa biaya kontribusi tetapi penginapan tidak ditanggungpanitia diberikan uang SPPD selama 2 (dua) hari yaitu: H-ldan H+l ditambah uang makan per hari, uang penginapandan uang saku kediklatan selama hari pelaksanaan diklat.

(3) Uang saku kediklatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) diberikan sesuai dengan Standar Satuan BiayaPerjalanan Dinas.

BABX

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 25

(1) Dalam keadaan luar biasa apabila terjadi penundaankegiatan secara mendadak oleh pihak penyelenggara dimanatiket sudah diperoleh atau dibeli, maka tiket untukkeberangkatan dapat dibayarkan dengan memberikan buktipembatalan kegiatan.

Page 17: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

17

(2) Untuk supir Gubernur atau Wakil Gubernur dan supirPejabat Daerah serta pegawai UPT Dinas yangberkedudukan di Kabupaten Belitung dan akan mengikutikunjungan Gubernur atau Wakil Gubernur serta PejabatDaerah atau akan melaksanakan tugas lainnya keKabupaten Belitung Timur akan diberikan uang harian yangbesarannya sesuai dengan Standar Satuan Biaya PerjalananDinas.

(3) Untuk Supir Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD yangberstatus Petugas/Pegawai Tidak Tetap di lingkunganSekretariat DPRD Provinsi diberikan Perjalanan DinasDalam Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(1), dengan Biaya Perjalanan Dinas disetarakan golonganPerjalanan Dinas tingkat C bagi Pejabat Fungsional TertentuGolongan II/Pejabat Fungsional Umum Golongan II danGolongan I.

(4) Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Petugas/PegawaiTidak Tetap di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi hanyadapat dilaksanakan oleh Petugas/Pegawai Tidak Tetap yangbertugas mendampingi Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRDmasing-masing 1 (satu) orang.

(5) Perjalanan Dinas bagi Petugas/Pegawai Tidak Tetap dilingkungan Sekretariat DPRD Provinsi sebagaimanadimaksud pada ayat (4) hanya dapat diberikan penugasanpaling banyak 5 (lima) kali dalam satu tahun.

Pasal 26

Perjalanan Dinas untuk kegiatan operasional pemeriksaan yangdilakukan oleh Inspektorat Provinsi diatur dengan PeraturanGubernur tersendiri.

Pasal 27

Perjalanan Dinas Dalam Daerah Khusus untuk BadanPenghubung diatur dengan Peraturan Gubernur tersendiri.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, PeraturanGubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28 Tahun 2016tentang Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Tahun 2016 Nomor 19 Seri E), dicabut dandinyatakan tidak berlaku.

Page 18: Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan ...

18

Pasal 29

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannyadalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal £> ^t 2017

KEP ELITUNG,

RUSTAM EFFENDI

Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal fa AfOL 2017

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BERITA DAE

NOMOR fi

GAWANDI

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017