Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

9
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 KotakPosNo. 1389 Jakarta 10013 Telepon : 3505550 - 3505006 (Sentral) Fax:3505136-3505139 3507144 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 121 T4HUN 2012 TENTANG SISTEM PELAYANAN INFORMASI ARUS BARANG EKSPOR DAN IMPOR SECARA ELEKTRONIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA (NATIONAL SINGLE WINDOWS BANDAR UDARA/NSW-AIRPORTNET) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan Layanan Tunggal Elektronik Nasional Indonesia (Indonesia National Single Windows/INSW) diperlukan upaya untuk mendorong kelancaran dan kecepatan arus barang ekspor, impor dan transit melalui peningkatan efisiensi waktu dan keterbukaan informasi arus barang (flow of goods) di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta; b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas, perlu mengimplementasikan kegiatan tersebut di lapangan khususnya di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan sistem pelayanan informasi arus barang ekspor dan impor secara elektronik di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (National Single Windows Bandar Udara (NSW-Airportnet) dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

Transcript of Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

Page 1: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAJalan Merdeka Barat No. 8Jakarta 10110KotakPosNo. 1389Jakarta 10013

Telepon : 3505550 - 3505006(Sentral)

Fax:3505136-35051393507144

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARANOMOR : KP 121 T4HUN 2012

TENTANG

SISTEM PELAYANAN INFORMASI ARUS BARANG EKSPOR DAN IMPORSECARA ELEKTRONIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

(NATIONAL SINGLE WINDOWS BANDAR UDARA/NSW-AIRPORTNET)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan Layanan TunggalElektronik Nasional Indonesia (Indonesia National SingleWindows/INSW) diperlukan upaya untuk mendorongkelancaran dan kecepatan arus barang ekspor, impor dantransit melalui peningkatan efisiensi waktu dan keterbukaaninformasi arus barang (flow of goods) di Bandar UdaraInternasional Soekarno Hatta;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas, perlumengimplementasikan kegiatan tersebut di lapangankhususnya di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b, perlu menetapkan sistem pelayananinformasi arus barang ekspor dan impor secara elektronik diBandar Udara Internasional Soekarno Hatta (National SingleWindows Bandar Udara (NSW-Airportnet) dengan PeraturanDirektur Jenderal Perhubungan Udara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi danTransaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 58 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4843);

2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor61 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4846);

Page 2: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

3 Undang-undang Nomor Nomor 1 Tahun 2009 tentangPenerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481);

4 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentangAngkutan Udara (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3610) sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 7,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3925);

5 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentangKeamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran NegaraTahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor4075);

6 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentangPenggunaan Sistem Elektronik dalam Kerangka IndonesiaNational Single Window;

7 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

8 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara;

9 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2011tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas BandarUdara;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARATENTANG SISTEM PELAYANAN INFORMASI ARUS BARANGEKSPOR DAN IMPOR SECARA ELEKTRONIK DI BANDAR UDARAINTERNASIONAL SOEKARNO HATTA (NATIONAL SINGLEWINDOWS BANDAR UDARA/NSW-AIRPORTNET).

Page 3: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Layanan informasi arus barang ekspor dan impor secara elektronikdi bandar udara (NSW-Airportnet) adalah sistem informasi arusbarang ekspor impor yang standar, terintegrasi antara sistemkepabeanan (DJBC) dengan sistem informasi di bandar udarauntuk mendorong percepatan dan kelancaran arus barang ekspordan impor.

2. Layanan tunggal elektronik nasional Indonesia (Indonesia NationalSingle Window/ INSW) yang selanjutnya disebut dengan INSWadalah sistem nasional Indonesia yang dilakukannya suatupenyampaian data dan informasi secara tunggal (single submissionof data and information), pemrosesan data dan informasi secaratunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data andinformation), dan pembuatan keputusan secara tunggal untukpemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (singledecision making for custom release and clearance of cargoes).

3. Sistem keamanan adalah sistem yang digunakan dalampengamanan terhadap data dan informasi, koneksi jaringan, daninfrastruktur pendukung, yang dilakukan baik secara fisikmaupun menggunakan perangkat lunak.

4. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan sistemelektronik yang berdiri sendiri atau dengan jaringan.

5. Dokumen elektronik adalah setiap informasi elektronik yangdibuat, diteruskan, dikirim, diterima, atau disimpan dalam bentukanalog, digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya, yangdapat dilihat, ditampilkan dan/atau didengar melalui computeratau system elektronik, termasuk tidak terbatas pada tulisan,suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf,tanda, angka, kode akses, symbol atau perforasi yang memilikimakna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampumemahaminya.

6. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairandengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempatpesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turunpenumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intradan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitaskeselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok danfasilitas penunjang lainnya.

7. Pesawat udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbangdi atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukankarena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakanuntuk penerbangan.

Page 4: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

8. Pertukaran data elektronik adalah perbuatan hukum yangdilakukan dengan melalui system elektronik antara para pihakyang melakukan pertukaran data.

9. Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah lembaga pemerintah dibandar udara yang bertindak sebagai penyelenggara bandar udara,yang memberikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk bandarudara yang belum diusahakan secara komersial.

10. Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesiaberbentuk perseroan terbatas atau koperasi, yang kegiatanutamanya mengoperasikan bandar udara untuk pelayanan umum.

11. Badan Usaha Angkutan Udara adalah adalah badan usaha miliknegara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesiaberbentuk perseroan terbatas atau koperasi, yang kegiatanutamanya mengoperasikan pesawat udara untuk digunakanmengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos dengan memungutpembayaran.

12. Pengelola pergudangan (warehousing) adalah pengelolapergudangan di bandar udara internasional.

13. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udaratermasuk hewan dan tumbuhan selain pos, barang kebutuhanpesawat selama penerbangan, barang bawaan, atau barang yangtidak bertuan.

14. Kantor Otoritas Bandar Udara adalah Kantor Otoritas Bandar

Udara Wilayah I di lingkungan Direktorat Jenderal PerhubunganUdara.

15. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

16. Kepala Kantor Otoritas adalah Kepala Kantor Otoritas BandarUdara Wilayah I.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Sistem layanan informasi arus barang ekspor dan impor di bandarudara (NSW-Airportnet) diselenggarakan berdasarkan asas:

a. percepatan lalu lintas fisik barang ekspor, impor (flow of goods)dan transit di bandar udara;

b. peningkatan daya saing nasional;c. kepentingan umum;

Page 5: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

d. keterbukaan informasi lalu lintas fisik barang ekspor, impor (flowofgoods) dan transit di bandar udara;

e. pelayanan terintregrasi;f. keterpaduan;g. tegaknya hukum; danh. kemandirian.

Pasal 3

Sistem layanan informasi arus barang ekspor dan impor di bandarudara (NSW-Airportnet) diselenggarakan dengan tujuan :

a. mewujudkan sistem layanan publik yang terintegrasi;b. memfasilitasi percepatan proses penyelesaian kegiatan informasi

arus lalu lintas fisik barang ekspor, impor (flow of goods) dantransit melalui bandar udara dengan mengutamakan danmelindungi kepentingan konsumen dalam rangka memperlancarkegiatan perekonomian nasional;

c. melindungi penanganan arus barang {flow of goods) ekspor, impordan transit di bandar udara dari penyalah gunaan sistem;

d. memberikan kepastian hukum dalam kegiatan penanganan arusbarang (flow of goods) ekspor, impor dan transit di bandar udarayang dilaksanakan melalui sistem elektronik;

e. menciptakan redundansi dan duplikasi data dan informasi;f. meningkatkan validitas dan akuransi data;g. mengoptimalkan penerimaan negara;h. meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan

kewirausahaan serta memperluas akses pasar; dani. memberi kepastian biaya dan waktu pelayanan.

BAB III

KEWENANGAN

Pasal 4

(1) Direktur Jenderal Perhubungan Udara bertanggung jawabterhadap sistem layanan informasi arus barang ekspor dan impordi bandar udara (NSW-Airportnet).

(2) Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Direktur Jenderal berwenang :

a. membentuk komite penanganan kegiatan sistem layananinformasi arus barang ekspor dan impor di bandar udara(NSW-Airportnet) pada Kantor Otoritas Bandar Udara;

b. melimpahkan pelaksanaan kegiatan sistem layanan informasiarus barang ekspor dan impor di bandar udara(NSW-Airportnet) kepada Kantor Otoritas Bandar Udara.

j

Page 6: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

Pasal 5

Dalam pelaksanaan kegiatan sistem layanan informasi arus barangekspor dan impor di bandar udara sebagaimana dimaksud pada Pasal 4ayat (2) huruf b, Kantor Otoritas Bandar Udara melakukan koordinasidengan semua Unit Kerja di Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta yang melakukan kegiatan pelayanan kargo ekspor dan impor.

Pasal 6

(1) Kewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5, dimulai sejak pengumpulan, pengolahan,penyimpanan, penyajian dan penyebaran data, informasi mengenaiarus barang (flow of goods) ekspor dan impor di Bandar UdaraInternasional Soekarno Hatta.

(2) Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kantor Otoritas Bandar Udara, harus :

a. memiliki standar prosedur operasi (standard operatingprocedure) pelayanan kegiatannya;

b. membangun, mengoperasikan dan memelihara fasilitasaplikasi airportnet, data center airportnet, jaringan danperangkat keras;

c. menyediakan sumber daya manusia yang handal danberkualitas;

d. memiliki mekanisme jaminan kualitas pelayanan (service levelagreement).

(3) Standar prosedur operasi (Standard Operating Procedure/ SOP) danjaminan kualitas pelayanan (service level agreement) sebagaimanadimaksud dalam ayat (2) huruf a dan d ditetapkan oleh KepalaKantor Otoritas Bandar Udara.

BAB IV

LAYANAN INFORMASI ARUS BARANG EKSPOR DAN IMPOR

(NSW-AIRPORTNET)

Pasal 7

(1) Kegiatan layanan informasi arus barang ekspor dan impormerupakan penanganan dan pelacakan (track and trace) informasiterhadap dokumen arus barang ekspor dan impor di Bandar UdaraInternasional Soekarno Hatta.

(2) Penangganan dan pelacakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berbentuk sistem layanan informasi secara elektronik.

Page 7: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

Pasal 8

(1) Kegiatan layanan penanganan informasi secara elektroniksebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) merupakan sisteminformasi mengenai status arus barang ekspor dan impor yangberada di kawasan terminal kargo Bandar Udara InternasionalSoekarno Hatta.

(2) Sistem informasi mengenai status arus barang ekspor impor yangberada di kawasan terminal Kargo bandar udara sebagaimanadimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. sistem aplikasi informasi status barang impor;b. sistem aplikasi informasi status barang ekspor.

Pasal 9

(1) Sistem aplikasi informasi status barang impor sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 huruf (a) menerapkan sistempengolahan data elektronik dengan menggunakan :

a. data message IATA impor; danb. data non message impor.

(2) Sistem aplikasi informasi status barang ekspor sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 huruf (b) menerapkan sistempengolahan data elektronik dengan menggunakan :

a.

b.

data message IATA ekspor;dandata non message ekspor.

Pasal 10

Sistem layanan Informasi secara elektronik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2) paling sedikit meliputi :

a. executive information system;b. informasi status kargo, cargo tracking dan time record;c. informasi daftar timbun;d. rute penerbangan;e. jadwal penerbangan kargo;f. jadwal dan daftar penerbangan pesawat kargo beserta muatannya;g. mengelola helpdesk dan call center, dan

Page 8: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

Pasal 11

(1) Kantor Otoritas Bandar Udara harus melakukan pemutakhirandata dan informasi arus barang ekspor dan impor setiap harinyauntuk menghasilkan data dan informasi yang sesuai dengankebutuhan, akurat, terkini dan dapat dipertanggung jawabkan.

(2) Data dan informasi arus barang ekspor dan impor sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus didokumentasikan dandipublikasikan serta dapat diakses dan digunakan olehmasyarakat yang membutuhkan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata caramensuplai, pengelolaan sistem data dan informasi arus barangekspor dan impor diatur dengan standar prosedur operasi KantorOtoritas Bandar Udara.

Pasal 12

(1) Data dan informasi arus barang ekspo: dan impor yang telahdiolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Kantor OtoritasBandar Udara harus menyampaikan kepada:

a. Kementerian Koordinasi Perekonomian;b. Kementerian Perhubungan;c. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;d. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai;e. Kantor Kesehatan Pelabuhan;f. Balai Besar Karantina Pertanian;g. Balai Besar Karantina Ikan;h. PT. Angkasa Pura II (Persero);i. Badan Usaha Angkutan Udara;j. Operator Kargo; dank. Pelaku Usaha Eksportir dan Importir.

(2) Kantor Otoritas Bandar Udara harus memperhatikan sistempenanganan dan pengamanan data dan informasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedur sistempenanganan dan pengamanan diatur lebih lanjut dengan standarprosedur operasi Kantor Otoritas Bandar Udara.

Pasal 13

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara melakukan pengawasan terhadappelaksanaan Peraturan ini.

.

Page 9: Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan ...

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTAPada tanggal : 30 M4RET 2012

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia;2. Menteri Keuangan Republik Indonesia;3. Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia;4. Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia;5. Sekjen, Irjen dan Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;6. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan;7. Direktur Jenderal Imigrasi;8. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;9. Para Kepala Bandar Udara;10. Direktur Utama PT. (Persero) Angkasa Pura I;11. Direktur Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II;12. Para Direktur Utama Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal;13. Para Direktur Utama Perusahaan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal;14. Para Penanggung Jawab Kegiatan Angkutan Udara Bukan Niaga.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS