Menghitung resiko menjalankan usaha
-
Upload
pingudeals -
Category
Education
-
view
13.249 -
download
8
description
Transcript of Menghitung resiko menjalankan usaha
MENGHITUNG RESIKO
MENJALANKAN USAHA
Created by
Ayu Setia Kencanawaty
Risiko Jiwa Risiko Kehilangan Harta Risiko Kerusakan Harta Risiko Penggantian kepada pihak lain Risiko Keuangan
MACAM-MACAM RESIKO
Umumnya resiko keuangan terjadi sebagai akibat dari tiga kemungkinan yaitu:
1. Kebijakan mengenai besar kecilnya investasi
Investasi resiko tinggiReturn 5% 10% 25%Investasi ]--------------------------------[
0 1 2 3
Kondisi buruk sedang baik
RISIKO KEUANGAN
Investasi resiko rendahReturn 10% 12%
14%Investasi ]-------------------------[
0 1 2 3
Kondisi buruk sedangbaik
Apakah perusahaan akan menerima proyek investasi dengan return 24% selama 2 tahun atau akan menerima return 20% selama 4 tahun? Dari pertanyaan tersebut jawabannya adalah seberapa besar resiko dari penanaman kembali 24%. Jika resiko besar maka lebih baik tanamkan kembali ke proyek 20%.
2. Kebijakan mengenai penanaman kembali dari arus kas
Persaingan yang secara tidak disangka menyerang posisi pasar akan sangat berpengaruh pada hasil penjualan di pasaran sehingga wirausahawan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mendongkrak kembali penjualannya, misalnya dengan memberikan diskon atau bahkan menurunkan harga jual.
3. Persaingan yang semakin ketat
1. Analisis SensivitasAnalisis ini digunakan dengan cara menyusun
estimasi dari cash flow dalam 3 variasi, yaitu:
a. Hasil estimasi optimis (baik)b. Hasil estimasi wajar (sedang)c. Hasil estimasi pesimis (buruk)Dari analisis sensivitas akan dicari jarak (range)
antara baik-sedang-buruk. Jika range-nya lebih kecil, berarti baik, dan risiko kecil. Jika range-nya besar, berarti risikonya besar.
CARA MENGHITUNG RISIKO KEUANGAN
BEP diartikan sebagai suatu tingkat penjualan yang dapat menutup biaya tetap dan variabel. BEP menunjukkan keadaan total penerimaan pendapatan sama dengan biaya yang ada di dalam perusahaan .
BEP juga dikenal dengan istilah analisis impas atau pulang pokok, yakni untuk mengetahui seberapa besar volume penjualan yang harus dilaksanakan di dalam perusahaan tersebut sehingga dapat dicapai keadaan pulang pokok atau impas (tidak untung dan juga tidak rugi).
2. BEP (Break Event Point)atau Titik Impas
BEP dicapai apabila total pendapatan (TR:Total Revenue) sama dengan total biaya (TC:Total Cost).
Rumus BEP:
Q= FC atau BEP = Biaya Tetap P-VC Harga-Biaya Variabel
Metode NPV sangat memperhatikan nilai waktu uang. Cara perhitungannya adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk menghitung NPV pertama menghitung PV (present value) dari cash flow dengan tingkat suku bunga bank (discount rate)tertentu. Lalu, membandingkan dengan PV investasi. Jika PV cash flow > investasi, maka proyek itu baik (layak ).
3. Metode NPV (Net Present Value)
Tahun Cash Flow Diskon Factor *)R=15%
PV of Cash Flow
1 150.000.000 0.870 130.500.000
2 200.000.000 0.756 151.200.000
3 250.000.000 0.658 164.500.000
4 300.000.000 0.572 171.600.000
Total PV of Cash Flow
617.800.000
PV of Investment
600.000.000
NPV 17.800.000
Contoh :ada proyek senilai 600.000.000, selsma 4 tahun menghasilkan casnh flow sbb:
Dalam melakukan analisis keuangan aspek yang sangat penting yaitu menbuat perkiraan tentang penjualan produk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan seberapa besar pangsa pasar yang dapat dikuasai oleh perusahaan. Atas dasar analisis ini perusahaan dapat memperkirakan penjualan perusahaan pada masa yang akan datang.
4. Analisis Peluang
Y = a + bxa = ∑Y nb= ∑XY dengan syarat ∑X = 0 ∑X²dimana :Y = variabel yang akan diramalkana= konstantab= besarnya perubahan Y untuk satu perubahan xn= tahun ke n
4. Analisis Regresi, dipergunakan untuk mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.5. Analisis Korelasi, dipergunakan untuk mencari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
6. Metode Payback Period, untuk mengukur lamanya dana investasi yang sudah ditanam. Metode ini menggunakan cara membandingkan masa payback period dengan lamanya kembalian investasi. Jika jangka payback period lebih pendek dibanding target pengembalian investasi, maka proyek layak dijalankan.Untuk menghitung payback period, laba yang digunakan adalah laba tunai (cashj flow) dan untuk menghitung besarnya payback period bila cash flow nya sama adalah sbb:
Payback Periode = Investasi x 1 tahun Cash Flow
7. Metode IRR (Internal Rate of Return)Metode IRR ini menghitung discount rate yang dapat menyamakan antara PV dari aliran kas dengan PV dari Investasi. IRR adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of cash flow dengan PV of investment. Untuk mencari besarnya IRR diperlukan data NPV pada dua kutup positif dan negatif, kemudian dihitung dengan rumus interpolasi sebagai berikut :
IRR = rr = NPVrr (rt – rr) TPVrr-TPVrtdimana : Rr = tingkat discount rate lebih rendahRt = tingkat discount rate lebih tinggiTPV= total present value\NPV= Net present value
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan publik. Produk secara garis besar dibedakan menjadi 2,yaitu: produk barang dan produk jasa.
Perusahaan yang ingin diterima produknya, strateginya tidak hanya mampu memberikan produk yang “baik” saja, tetapi mereka harus bisa memberikan produk yang “terbaik” yaitu dengan cara “ memuaskan”konsumen dengan tawaran yang unggul.
ASPEK PRODUK
Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi persaingan yang semakin berat. Di pasar, pembeli/pelanggan dapat memilih beraneka ragam barang dan jasa. Penjual harus menjual barang yang dapat diterima pelanggan dan mampu mengikat untuk selamanya. Kalau tidak, maka pelanggan akan beralih ke pesaing dan perusahaan terancam bangkrut.
ASPEK PELANGGAN
Pesaing adalah mereka yang mengejar pasar sasaran yang sama dengan strategi yang sama pula.
5 hal mengenai pesaing:1. Siapa pesaing kita?2. Apa strategi mereka?3. Apa tujuan mereka?4. Apa kekuatan dan kelemahan mereka?5. Apa pula reaksi mereka?
ASPEK PESAING
Apabila sebuah perusahaan tidak memproduksi atau membuat sendiri bahan bakunya perusahaan tersebut dalam membuat produk akan berhubungan dengan pihak suplier. Dengan demikian perusahaan memiliki ketergantungan dengan pihak suplier. Hal ini dapat membawa resiko keterlambatan bahan baku, atau bahkan menghilangnya bahan baku di pasar, yang mengakibatkan terganggunya proses produksi,bahkan mengakibatkan kerugian.
ASPEK BAHAN BAKU /BAHAN PRODUKSI
Tidak jarang sebuah usaha yang telah berjalan dengan baik mendapat reaksi dari masyarakat dengan berbagai alasan, seperti merusak lingkungan, membahayakan kesehatan, tidak sesuai dengan tata nilai/budaya masyarakat,dsb.
KRITIK/KEBERATAN PUBLIK