Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34...

7
9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 1/8 17 Tahun menjadi penulis, semua saya dokumentasikan di sini sebagai sarana untuk berbagi Menghidupkan Kehidupan buku baru (18) cerpen (7) giveaway (46) info nulis (2) inspirasi (19) kirim naskah (18) Lomba blog (59) menang lomba blog (18) Motivasi Menulis (43) Novel (49) renungan (35) resensi buku dan film (20) tips nulis (28) travelling (5) SENIN, 26 AGUSTUS 2013 Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia “Jamuuuu….” Lengkingan suara tukang jamu langganan ibu saya, sampai hari ini masih membekas di hati. Ketika kecil, di hari Sabtu dan Minggu, Ibu selalu membeli jamu dari Mbok Jamu keliling. Jamu yang dibeli diantaranya: beras kencur, kunyit asem, daun sirih, dan jamu- jamu sachetan dalam keadaan tertentu, misalnya masuk angin, flu dan batuk, asam urat, flu tulang, dan sebagainya. Ibu juga membiasakan anak-anaknya meminum jamu. Jamu yang saya minum adalah beras kencur dan manisan jahe, karena rasanya bersahabat dengan lidah, alias tidak pahit. Jamu-jamu itu dimasukkan ke dalam botol-botol yang besar dan digendong di punggung si Mbok Jamu. Luar biasa ya penjual jamu itu, berjalan jauh dari rumahnya dan singgah dari rumah ke rumah sambil menggendong bakul jamu yang berat. Saat kuliah, saya berhenti meminum jamu dari si Mbok Jamu langganan karena kuliah di luar kota. Tetapi di sana, saya masih rajin meminum jamu instan yang dijual di warung-warung. Jamu yang saya minum diantaranya kunyit asem dan kunir putih, bermanfaat untuk mengatasi keluhan-keluhan haid dan membersihkan organ kewanitaan. Sekarang, saya membuat jamu kunyit asem sendiri karena bahan-bahannya lebih mudah didapat dan rasanya juga enak. Indonesia Kaya akan Tanaman Berkhasiat Di depan rumah, ketika sedang membersihkan rumput liar, saya pernah menemukan umbi temulawak dan kencur. Tanaman itu ternyata mudah tumbuh di mana saja dan bermanfaat untuk kesehatan. Sayangnya, saya tidak bisa mengolahnya agar bisa bersahabat dengan lidah. Sebenarnya, tak ada minuman jamu yang manis, rasa manis itu berkat penambahan gula. Tapi, saya khawatir melakukan kesalahan kalau mengolah sendiri tumbuhan temulawak menjadi minuman jamu. Lain halnya dengan kunyit dan jahe. Sekarang saya bisa mengolahnya sendiri menjadi minuman jamu. Indonesia ini BE A WRITER INDONESIA 191,882 PENGUNJUNG 8 2013 (127) September (10) Agustus (10) Menjadi Novelis Bersama Kopi Instan dan Cappucinno... Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indones... Posting Cerita Bersambung di Blogdetik Pindah Blog Dulu Taqobbalallahu Minna Wa Minkum Minta Buku Gratisnya Doong... Tukang Bakso Tetap Laris di Siang Hari Bulan Ramad... Hijab Ribet, Kenapa? Menemukanmu di Frankfurt Am Main Bahagia dan Sedih Bergantian ARSIP BLOG 1 Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Transcript of Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34...

Page 1: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 1/8

17 Tahun menjadi penulis, semua saya dokumentasikan di sini sebagai sarana untuk berbagi

Menghidupkan Kehidupan

buku baru (18) cerpen (7) giveaway (46) info nulis (2) inspirasi (19) kirim naskah (18)

Lomba blog (59) menang lomba blog (18) Motivasi Menulis (43) Novel (49) renungan (35)

resensi buku dan film (20) tips nulis (28) travelling (5)

SENIN, 26 AGUSTUS 2013

Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan BudayaIndonesia

“Jamuuuu….”

Lengkingan suara tukang jamu langganan ibu saya, sampai hari ini

masih membekas di hati. Ketika kecil, di hari Sabtu dan Minggu, Ibu

selalu membeli jamu dari Mbok Jamu keliling. Jamu yang dibeli

diantaranya: beras kencur, kunyit asem, daun sirih, dan jamu-

jamu sachetan dalam keadaan tertentu, misalnya masuk angin, flu

dan batuk, asam urat, flu tulang, dan sebagainya. Ibu juga

membiasakan anak-anaknya meminum jamu. Jamu yang saya

minum adalah beras kencur dan manisan jahe, karena rasanya

bersahabat dengan lidah, alias tidak pahit. Jamu-jamu itu

dimasukkan ke dalam botol-botol yang besar dan digendong di

punggung si Mbok Jamu. Luar biasa ya penjual jamu itu, berjalan

jauh dari rumahnya dan singgah dari rumah ke rumah sambil

menggendong bakul jamu yang berat.

Saat kuliah, saya berhenti meminum jamu dari si Mbok Jamu

langganan karena kuliah di luar kota. Tetapi di sana, saya masih

rajin meminum jamu instan yang dijual di warung-warung. Jamu

yang saya minum diantaranya kunyit asem dan kunir putih,

bermanfaat untuk mengatasi keluhan-keluhan haid dan

membersihkan organ kewanitaan. Sekarang, saya membuat jamu

kunyit asem sendiri karena bahan-bahannya lebih mudah didapat

dan rasanya juga enak.

Indonesia Kaya akan Tanaman Berkhasiat

Di depan rumah, ketika sedang membersihkan rumput liar, saya

pernah menemukan umbi temulawak dan kencur. Tanaman itu

ternyata mudah tumbuh di mana saja dan bermanfaat untuk

kesehatan. Sayangnya, saya tidak bisa mengolahnya agar bisa

bersahabat dengan lidah. Sebenarnya, tak ada minuman jamu

yang manis, rasa manis itu berkat penambahan gula. Tapi, saya

khawatir melakukan kesalahan kalau mengolah sendiri tumbuhan

temulawak menjadi minuman jamu.

Lain halnya dengan kunyit dan jahe. Sekarang saya bisa

mengolahnya sendiri menjadi minuman jamu. Indonesia ini

BE A WRITER INDONESIA

191,882

PENGUNJUNG

8

▼ 2013 (127)

► September (10)

▼ Agustus (10)

Menjadi Novelis Bersama Kopi Instandan Cappucinno...

Hidup Sehat dengan Jamu, LestarikanBudaya Indones...

Posting Cerita Bersambung di Blogdetik

Pindah Blog Dulu

Taqobbalallahu Minna Wa Minkum

Minta Buku Gratisnya Doong...

Tukang Bakso Tetap Laris di Siang HariBulan Ramad...

Hijab Ribet, Kenapa?

Menemukanmu di Frankfurt Am Main

Bahagia dan Sedih Bergantian

ARSIP BLOG

1Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Page 2: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 2/8

memang kaya dengan tanaman berkhasiat yang bisa diolah

menjadi minuman jamu dan dipercaya mengobati bermacam

penyakit. Tanaman herbal yang bersahabat dengan saya, selain

jahe dan kunyit, diantaranya daun papaya, daun mengkudu, daun

sirih, dan daun saga. Tanaman-tanaman itu cukup mudah

didapatkan di sekitar rumah saya. Kalau kita mau serius menanam

tanaman-tanaman herbal yang diolah menjadi jamu, kita bisa

mendapatkan benihnya dengan mudah di tukang penjual tanaman

herbal.

Jahe, yang biasa digunakan oleh ibu-ibu untuk bumbu masakan

atau menghilangkan bau amis pada ikan dan daging, ternyata

berkhasiat untuk mengobati batuk, luka, alergi karena gigitan

serangga, dan infeksi bakteri. Temulawak dipercaya dapat

mengobati penyakit hepatitis. Kunyit bermanfaat untuk

melancarkan menstruasi. Manfaat jamu sudah dirasakan turun

temurun, bahkan kini digalakkan kampanye untuk back to nature

dengan mengonsumsi tanaman herbal sebagai pengganti obat

kimia.

Mengolah Jamu Sendiri

Saya biasa membuat jamu kunyit asem untuk mengatasi PMS (Pre

Menstruation Syndrome) dan susu jahe untuk mengatasi flu.

Resep membuat jamu kunyit asem, yaitu:

1 ruas kunyit, diblender

1 buah asam Jawa

1 butir gula jawa

1 ruas kencur

1 ruas jahe

Semua bahan direbus sampai mendidih, lalu disaring agar

ampasnya terpisah dengan sari. Lebih enak diminum dingin. Bahan-

bahan ini untuk sekali minum. Jamu kunyit asam dipercaya dapat

melancarkan haid, menyegarkan badan, menghilangkan pegal-

pegal selama haid, dan menghilangkan bau badan di saat haid.

Bahan-bahan untuk membuat jamu kunyit asem

Datangnya

► Juli (23)

► Juni (10)

► Mei (20)

► April (22)

► Maret (13)

► Februari (10)

► Januari (9)

► 2012 (174)

► 2011 (132)

Leyla Hana Menulis

Ibu rumah tangga dengan tiga

anak laki-laki yang sedang

aktif-aktifnya. Sesekali menulis,

kalau sedang dapat ide dan ada waktu.

Berhubung setiap waktu harus

dikompromikan dengan anak-anak :) Sudah

menerbitkan belasan novel, antologi, dan

empat buku nonfiksi.

Lihat profil lengkapku

INI SAYA

Leyla Imtichanah

Create Your Badge

MY FACEBOOK

Follow @LeylaHana

MY TWITTER

WB

Page 3: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 3/8

Aturan meminum jamu

Adalah salah bila kita menganggap bahwa minum jamu itu sama

seperti minum air putih. Bisa diminum kapan saja tanpa dosis

tertentu. Saya diceritakan oleh seorang teman yang memiliki

teman menderita gagal ginjal. Dia suka meminum obat herbal

tanpa dosis yang dianjurkan, karena beranggapan bahwa obat

herbal itu aman dikonsumsi dalam jumlah berapa saja.

Jamu, apalagi yang memiliki ampas, dapat memperberat kerja

ginjal. Oleh karena itu, harus diminum sesuai aturan, alias ada

dosisnya, sebagaimana obat kimia. Di luar haid, saya tidak

meminum jamu kunyit asam. Jadi, saya hanya meminumnya saat

haid, karena ampasnya itu bisa mengendap di usus. Tetangga

sebelah rumah mengalami sakit liver, karena rajin minum jamu.

Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ampas jamu yang

diminumnya tak dapat dibuang, alias mengendap di usus. Beliau

pun meninggal dunia karena penyakitnya tak tertolong.

Lalu, bagaimana agar jamu bisa dipercaya untuk mencegah dan

mengobati penyakit, serta mendunia?

Pertama, mutu dan keamanan jamu harus teruji, apalagi di

pasaran banyak terdapat produk jamu yang palsu dan

membahayakan keselamatan.

Kedua, dosis pemakaian harus dicantumkan dalam kemasan jamu

pabrik, karena ternyata tanaman herbal tak bisa dikonsumsi

Minum jamu kunyit asem

Page 4: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 4/8

Diposkan oleh Leyla Hana Menulis di 23.46

Label: Biopharmaca IPB, Lestarikan Jamu Sebagai Budaya Indonesia,

Lomba blog

Reaksi: lucu (0) menarik (0) keren (0)

semaunya.

Ketiga, selama ini tanaman herbal yang dikonsumsi hanya

berdasarkan pengalaman turun temurun. Oleh karena itu, perlu

ada penelitian mengenai manfaat tanaman herbal tersebut,

sehingga bisa lebih dapat dipercaya khasiatnya.

Keempat, pengemasan produk jamu yang menarik, up to date,

dapat menjangkau semua kalangan. Tak hanya para orang tua,

tetapi juga generasi muda, bangga mengonsumsi jamu.

Kelima, kolaborasi jamu dengan obat kimia bisa saling

melengkapi. Ibu saya pernah menderita kanker lidah dan dirawat di

sebuah Klinik Pengobatan Cina yang mengolaborasikan tanaman

herbal dari Cina dengan obat kimia. Penyakitnya mulai sembuh,

tetapi sayang biaya pengobatannya sangat mahal (karena

tanaman didatangkan dari Cina, serta dokternya juga dari Cina),

jadi tak sampai tuntas dan penyakitnya kambuh lagi. Dokter-

dokter di Indonesia bisa mencontoh cara pengobatan yang

dilakukan oleh dokter dari Cina itu, tentunya setelah tanaman

herbal yang digunakan melalui uji mutu dan khasiat.

Jamu adalah warisan budaya Indonesia yang sangat penting,

sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan agar dapat sejajar

dengan obat kimia. Bukan tidak mungkin, penyakit-penyakit yang

belum ada obatnya, dapat disembuhkan dengan tanaman-

tanaman herbal yang ada di Indonesia. Bukankah Allah Swt tidak

menurunkan penyakit, melainkan juga menurunkan obatnya? Oleh

karena itu, Pusat Studi Biofarmaka IPB berupaya mengembangkan

tamanan herbal ini melalui Biopharmaca Research Centre di Institut

Pertanian Bogor. Semoga saja ke depannya, manfaat jamu dapat

dirasakan tak hanya oleh penduduk Indonesia, melainkan juga

dunia.

Referensi:

http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-quality-of-

herbal-medicine-plants-and-traditional-medicine-2013

http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/469-the-ginger-

potential-as-alternative-treatment-for-chronic-respiratory-

diseases-2013

http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-activity/dies-natalis-2013/618-

lomba-penulisan-artikel-jamu-di-blog-2013

+1 Rekomendasikan ini di Google

17 komentar:

burselfwoman 26 Agustus 2013 17.08

Eh kok sama, aku jg suka bikin kunir asem sendiri tpi barutau

kalau bisa ditambah kencur segala. Mau coba ah. Utk kunirnya

krn aku kurang telaten cuma aku potong2 & rebus. Yg susah

Page 5: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 5/8

Balasan

Balas

Balasan

Balas

Balasan

Balas

Balasan

Balas

itu cari agar kunir lanang spt di Jogja, jd rasanya lain, gak

seenak kalau bikin disana.

Balas

Leyla Hana Menulis 26 Agustus 2013 21.34

Iya, Mak Lusi, klo aku diblender tapi pancinya dan

blendernya jadi kuniiiing :D

Aku kunir apa aja, ga ngerti jenis-jenis kunir hehe...

Hanna HM Zwan 26 Agustus 2013 17.10

sama mbk,saya dari kecil juga udah suka banget sama

jamu..kebetulan tiap siang ada yang jaulan es jamu keliling,kalo

siang2 minum es jamu kencur kan seger apalagi kalo

berhentinya pas anak2 lagi dolanan,,pas banget :D

Balas

Leyla Hana Menulis 26 Agustus 2013 21.34

Wah, ada es jamu? Inovasi yg canggih jg tuh :D

Imam Boll 26 Agustus 2013 20.52

saya juga sampai sekarang sering beli jamu kunyit asam yang

dijual keliling mbak, setelah minum jamu jadi lumayan greng

dan siap untuk beraktivitas

Balas

Leyla Hana Menulis 26 Agustus 2013 21.35

Betul, Mas Imam. Enak pula rasanya.

Santi Dewi 26 Agustus 2013 21.21

sejak kecil tiap hari saya minum jamu gendong, tapi skrg sudah

jarang

Balas

Leyla Hana Menulis 26 Agustus 2013 21.35

bikin sendiri aja, Mba Santi :-)

Page 6: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 6/8

Balasan

Balas

Balasan

Balas

Balasan

Balas

Balasan

Balas

erlinda sukmasari wasito 26 Agustus 2013 22.21

kalo kunyit asem saya pesan ke tetangga mbak hehehhe

ulasannya menarik :)

Balas

Leyla Hana Menulis 27 Agustus 2013 08.32

wah, enaknya ada tetangga yg jualan. Makasih sudah

mampir :-)

Niar Ningrum 26 Agustus 2013 23.44

kalau jamu mah tinggal beli di mbok jamu, seger sinom, kunyit

asem jgua mau :D

Balas

Leyla Hana Menulis 27 Agustus 2013 08.42

Pasti banyak Mbok Jamu deh di tempat Niar :D

Manfaat Tanaman Herbal 28 Agustus 2013 06.40

Jamu.. Meskipun terkesan "Ndeso" Namun manfaatnya

sungguh Luarbiasa..

karna komposisinya pun terbuat dari Tanaman Herbal pilihan

peninggalan nenek moyang kita dulu.

Siiipp mbak artikelnya.. :D

Mari kita lestarikan warisan budaya Bangsa kita Indonesia.

Balas

Leyla Hana Menulis 28 Agustus 2013 06.56

Betul, mas. Terima kasih sudah mampir ya.

Kuliner Nusantara 28 Agustus 2013 06.44

Dengan minum jamu badan jadi segerrr... :D

Balas

Leyla Hana Menulis 28 Agustus 2013 06.57

Betul sekali, apalagi ditemani makanan khas nusantara

:D

Page 7: Menghidupkan Kehidupan - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba Blog 34 Hidup Sehat... · buku baru (18)cerpen (7)giveaway (46)info nulis (2)inspirasi (19)kirim

9/18/13 Menghidupkan Kehidupan: Hidup Sehat dengan Jamu, Lestarikan Budaya Indonesia

leylahana.blogspot.com/2013/08/hidup-sehat-dengan-jamu-lestarikan.html 7/8

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan Pratinjau

Terima kasih atas komentarnya.

Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

sarah amijaya 29 Agustus 2013 17.38

di tempattku masih banyak loh mba tukang jamu gendong,

meski kadang yg dibawanya juga banyak jamu kemasan :)

Balas

Yuk, belajar menulis bersamaku. Selain ada tips-tips menulis, ada juga cerpen-cerpen dan novel-novel yang sudah

pernah diterbitkan di majalah atau dalam bentuk buku. Selamat membaca ^_^

WELCOME TO MY HOME SWEET HOME

DAFTAR BLOG SAYA

KITA BERCERITA#WriterZodiak 8 September 20131 minggu yang lalu

Stiletto BookBuku : Everything Is Alright - Sekuntum Mawar untuk Negeri1 minggu yang lalu

Membaca untuk Hari Esok yang Lebih baik2 bulan yang lalu

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa - Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBulan Bahasa dan Sastra 201211 bulan yang lalu

proumediaUmrah Jejak Nabi bersama Salim A. Fillah1 tahun yang lalu

leutikaprio.com - The Most Favorite Self Publishing Service in Indonesia!3 DARA 3 CINTA. Oleh: dewi trinoka1 tahun yang lalu

lets read!Balada Cinta di Tanah Bencana2 tahun yang lalu

PENGIKUT