MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali...

216
MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB SIMPANAN BERHARGA Oleh : AJAHARI, M.Ag INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT TAHUN 2019

Transcript of MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali...

Page 1: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL:

PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM

KITAB SIMPANAN BERHARGA

Oleh : AJAHARI, M.Ag

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYALEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKATTAHUN 2019

Page 2: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL:PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB SIMPANAN BERHARGA

Ajahari, M.Ag

Cetakan I : Januari 2020

All right reservedHak cipta dilindungi oleh undang-undangDilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit

viii + 208 Halaman; 14,5 x 20,5 cm

ISBN : 978-623-7593-08-9

Cover : Agung IstiadiLayout : Rini

Penerbit :ASWAJA PRESSINDOAnggota IKAPI No. 071/DIY/2011Jl. Plosokuning V/73, Minomartani,Sleman, YogyakartaTelp. (0274)4462377E-mail : [email protected] : www.aswajapressindo.co.id

Page 3: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

iii

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, hidayah dan taufik-Nya kepada

penulis sehingga buku Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga dapat diselesaikan. Salawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, atas jasanya sehingga kita menjadi seorang muslim dan terinspirasi serta termotivasi untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan agama dan mengamalkannya dalam kehidupan.

Islam sebagai sistem ajaran keagamaan yang lengkap, memberikan tempat pada dua jenis penghayatan keagamaan. Pertama, eksoterik (lahir), yaitu penghayatan keagamaan yang berorientasi pada formalitas fiqhiyah atau pada norma-norma keagamaaan yang ketat. Kedua, esoterik (bathin), yaitu penghayatan keagamaan yang berorientasi dan menitik beratkan pada inti keberagamaan dan tujuan keberagamaan berupa tasawuf.

Buku ini merupakan hasil penelitian pada tahun 2019 tentang pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam kitab Simpanan Berharga. Buku ini berupaya untuk memaparkan dua hal yakni pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dan corak pemikiran tasawuf seperti apa yang menjadi penekanannya. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang hazanah tasawuf lokal yang ada di Kalimantan Tengah dan dapat dijadikan sumber rujukan oleh mahasiswa maupun dosen di dalam perkuliahan.

Page 4: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

iv

Ajahari, M.Ag

Terima kasih disampaikan kepada Rektor IAIN Palangka Raya, KH. Mahmud Hasil penulis kitab Simpanan Berharga dan semua pihak yang turut memberikan kontribusi pemikiran dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku ini. Mudah-mudahan segala kontribusi dan amal jariyah yang sudah diberikan mendapat ganjaran yang layak disisi Allah SWT. Penulis juga menyadari buku ini masih jauh dari kesempurnaan baik secara teknis maupun dari isinya. Oleh karena itu saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna perbaikan dimasa-masa yang akan datang.

Palangka Raya, Desember 2019

Penulis

Page 5: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

v

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

SAMBUTAN REKTOR IAIN PALANGKA RAYA

Di era sekarang kompetensi seorang dosen dapat diukur seberapa banyak produk tulisan yang sudah dipublikasi

baik dalam bentuk jurnal maupun buku . Oleh karena itu seorang dosen sangat dituntut secara istiqamah untuk membaca dan membuat karya nyata sesuai dengan tupoksinya. Menulis dan atau melakukan riset merupakan salah satu wujud pelaksanaan dari Tridarma Perguruan Tinggi yakni darma penelitian yang wajib dilakukan oleh seorang dosen pada perguruan tinggi.

Produktivitas dalam berkarya dikalangan para dosen IAIN Palangka Raya diharapkan akan selalu bermunculan baik dalam konteks buku referensi, buku ajar maupun buku monograf sehingga ide dan pemikiran mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Saya atas nama Rektor IAIN Palangka Raya menyambut baik atas upaya yang dilakukan penulis dalam menghadirkan buku ini. Buku ini tentu saja sangat bermanfaat dalam memperkenalkan tokoh dan pemikiran tasawuf lokal yang ada di Kalimantan Tengah dalam konteks nasional. Saya juga berharap kehadiran buku ini dapat bermanfaat bagi pemerhati ilmu tasawuf untuk dijadikan sebagai bahan rujukan dan salah satu sarana dalam membantu memberikan informasi tentang pemikiran Islam dalam lapangan tasawuf kepada para pembaca dan selanjutnya akan lahir lagi karya-karya berikutnya.

Page 6: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

vi

Ajahari, M.Ag

Semoga upaya yang dilakukan penulis di dalam menghadirkan buku ini menjadi amal jariah di sisi Allah Swt.

Rektor

DR. H. Khairil Anwar, M.Ag

Page 7: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

vii

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................... iiiSAMBUTAN REKTOR IAIN PALANGKA RAYA .............vDAFTAR ISI ........................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................1

BAB II. TASAWUF DALAM ISLAM ..............................10A. Pengertian Tasawuf .............................................10B. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Tasawuf ...................12C. Macam-Macam Tasawuf .....................................13D. Tasawuf dan Kehidupan Rohani .........................16E. Tasawuf dan Globalisasi .....................................19

BAB III. BIOGRAFI SINGKAT KH. MAHMUD HASIL ..................................................................30

A. Profil Singkat KH. Mahmud Hasil .....................30B. Peran KH. Dalam dalam Bidang Akademik .......31

BAB IV PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB SIMPANAN BERHARGA ........................................................33

A. Pemikiran Tasawuf KH, Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga ...................................33

Page 8: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

viii

Ajahari, M.Ag

B. Corak Tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga .................................170C. Analisis dan Temuan .........................................179

BAB V PENUTUP ............................................................200

DAFTAR PUSTAKA .........................................................202

Page 9: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

1

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

BAB I PENDAHULUAN

Agama sebagaimana dikatakan oleh Stephen Evans, “ An important force in Human life and human History

Karena itu menjadi kewajaran jika agama senantiasa menjadi perhatian serius bagi manusia, menjadi discourses dalam pemikiran manusia sepanjang sejarah.1 Islam2 sebagai salah satu agama di dunia yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. kehadirannya diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan bathin. Di dalam al-Qur’an terdapat aturan bagaimana seharusnya manusia menyikapi kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang luas.

Tema-tema pembicaraan al-Qur’an mengenai berbagai kehidupan manusia merupakan sesuatu yang sangat ideal dan luar biasa. Islam mengajarkan bagaimana menghargai akal melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,3 bersikap hidup yang penuh keseimbangan dalam memenuhi 1 Stephen Evans dalam Hasan Baharun dan Akmal Mundiri, Metodologi Studi

Islam Percikan Pemikiran Tokoh dalam Membumikan Agama, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) hlm., 5

2 Kata Islam berasal dari kata Bahasa Arab “salama” atau “salima”. Kata “salama” atau “salima” ini mempunyai arti yang cukup luas. Bisa berarti selama, sejahtera dan damai dan bisa juga berarti tunduk, dalam hal ini penundukan diri kepada hukum Tuhan. Menurut istilah, Islam adalah wahyu atau risalah yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umatnya untuk menjadi pedoman hidup bagi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Lihat : Toyib I.M. dan Sugianto. Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) hal. 23. Lihat juga Abuddin Nata. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998) hlm.61.

3 Q.S. al-Rahmân [55]: 33.

Page 10: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

2

Ajahari, M.Ag

kebutuhan hidup baik material maupun spiritual,4 mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif,5 kebebasan beragama,6 memiliki kepedulian sosial,7 menghargai waktu,8 mencintai kebersihan,9 mengutamakan persaudaraan,10 dan masih banyak lagi petunjuk al-Qur’an mengenai sikap-sikap positif lainnya. Pada prinsifnya antara isi atau tema pembicaraan al-Qur’an yang satu dengan yang lain saling mendukung/memperkuat dalam membangun sebuah bangunan al-Qur’an yang utuh dan konprehensif.

Harun Nasution berpandangan bahwa Islam berlainan dengan agama yang pada umumnya diketahui, Islam bukan hanya mempunyai satu atau dua aspek akan tetapi multi asfek antara lain asfek teologi, ibadah, moral, mistisme, filsafat, sejarah, kebudayaan dan sebagainya. Pengetahuan tentang Islam dari satu atau dua aspek dan bahkan dari satu aliran atau mazhab saja akan menimbulkan menimbulkan pengetahuan yang tidak lengkap tentang Islam11

Islam sebagai sistem ajaran keagamaan yang lengkap, memberikan tempat pada dua jenis penghayatan keagamaan. Pertama, eksoterik (lahir), yaitu penghayatan keagamaan yang berorientasi pada formalitas fiqhiyah atau aturan-aturan keagamaaan yang ketat. Kedua, esoterik (batin), yaitu penghayatan keagamaan yang berorientasi dan menitikberatkan

4 Q.S. al-Qashash [28]: 77.5 Q.S. al-Ra’d [13] : 11.6 Q.S. al-Kâfirun [109]: 6. dan Q.S. al-Baqarah [2]: 256.7 Q.S. al-Mâûn [107] : 1-7.8 Q.S. al-Ashr [103]: 1-3.9 Q.S. al-Baqarah [2]: 122.10 Q.S. al- Hujurat [49]: 13.11 Harun Nasution. Islam di tinjau dari Beberapa Aspeknya, (Jakarta: UI-Press,

1985), hlm. 33.

Page 11: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

3

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

pada inti keberagamaan dan tujuan keberagamaan.12 Dimensi dari ajaran Islam yang masuk dalam kategori kedua ini adalah tasawuf.

Sejalan dengan hal di atas Harun Nasution sebagaimana yang dikutip Didin, menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam terdiri dari dua hal pokok, yaitu pertama ajaran Islam yang absulot, mutlak, dan tidak boleh mengalami perubahan, kedua, ajaran Islam yang boleh mengalami perubahan dan penafsiran baru sesuai dengan konteks zaman. Pokok yang pertama adalah al-Qur’an dan Hadis Nabi. Menurutnya, pokok yang pertama ini disebut ajaran dasar, ini tidak dapat diubah dan harus diterima apa adanya. Barang siapa yang mengubah firman Allah dan Hadis Nabi, maka dia termasuk orang yang berdusta. Tetapi untuk pokok yang kedua, maka terbuka ijtihad atau pemikiran dan penafsiran.13 Orang yang bersungguh-sungguh berijtihad disebut Mujtahid. Mujtahid yang bersungguh-sungguh tidak akan menghasilkan hasil ijtihad yang absulot, mutlak dan seratus persen pasti benar. Mengapa,? karena tentu saja hasil pemikiran manusia sangat terbatas, tidak sempurna dan relatif.14 Hasil ijtihadnya pun tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, sosiokultural tempat ia tinggal, faktor politik, yang dia dukung, latar belakang pendidikan, keluasan wawasan, dan pengetahuan, latar belakang mazhab, dan kecenderungan pemikiran yang ia anut.

Pada tataran Islam yang kedua ini muncul pemikirian-pemikiran di kalangan pemikir Islam. Pemikiran ini muncul sebagai akibat adanya penafsiran atas ayat al-Qur’an dan Hadis

12 Dadang Kahmad. Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 200.

13 Ibid, 14 QS. Al_Isra [15]: 85 “… dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit”.

Page 12: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

4

Ajahari, M.Ag

Nabi yang dicoba untuk “dipahami “ berdasarkan keilmuan yang dimiliki dan kondisi sosial keagamaan masyarakatnya.

Dilihat dari wacana pemikiran mereka, menurut Didin Saefuddin, dapat dikategorikan: Pertama, mereka mencoba untuk menggagas pemikiran bebas dengan melepaskan diri dari ikatan-ikatan nash. Ini dapat kita lihat pada pemikiran Muhammad Iqbal, Sayyed Amir Ali, Taha Husain, Fazlur Rahman, Muhammad Arqun, Hasan Hanafi, Nurchalis Madjid. Kedua, mereka menempatkan ayat-ayat al-Qur’an secara konsepsional dalam kehidupan keberumatan, seperti Jalaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Sayyed Husein Nasr, Ali Syari’ati, dan Ismail al-Faruqi. Ketiga, mereka mencoba untuk menerapkan pesan-pesan al-Qur’an secara idealogis sesuai dengan konteks zamannya, seperti terlihat pada Abu ‘Ala al-Maududi, Sayyid Quthb, Ayatullah Khomaini, dan Muhammad Nasir. Kelompok pertama dipresentasikan oleh cendikiawan, kelompok kedua dipresentasikan oleh para pemikir aktivis, dan ketiga oleh pemikir praksis. Kelompok pertama dapat dimasukkan dalam pemikiran liberal, kedua pemikiran konsepsional dan ketiga pemikiran ideologis. 15

Tidak diragukan bahwa tasawuf telah memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kehidupan spiritual dan intelektual Islam. Pengaruh tasawuf tidak terbatas pada golongan elit keagamaan akan tetapi menjangkau seluruh lapisan masyarakat dari paling atas sampai paling bawah. Tasawuf telah mempengaruhi sikap hidup, moral dan tingkah laku masyarakat. Ia telah mempengaruhi kesadaran estetika, sastra, filsafat dan pandangan hidup.16

15 Ibid., 16 Kautsar Azhari Noer, Ibn Al-Arabi Wahdah al-Wujud dalam Perbedaan, (Jakarta:

Paramadina, 1995: 1).

Page 13: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

5

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Menurut Azzumardi Azra, bahwa salah satu teori tentang cara masuknya Islam di Indonesia disamping teori ekonomi, politik (kekuasaan) dan perkawinan adalah melalui teori sufistik yang disebarkan oleh para ulama yang memiliki pengetahuan dan wawasan tasawuf.17 Menurut para sejarawan, Islam disebarkan di kepulauan Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan, melalui guru-guru Sufi yang banyak berasal dari Sumatera18 dengan berniaga dan melakukan kegiatan sufi dan tarikat.

Namun dalam sejarah perjalanan yang panjang, tasawuf tidak luput dari kecurigaan dari kecaman yang keras dari golongan Islam ortodok. Konplik yang timbul dari golongan yang pro dan kontra terhadap tasawuf bisa dilukiskan sebagai konplik antara ahli tasawuf dengan ahli fiqh, antara ahli hakikat dengan ahli syariat, konplik antara penganut ajaran esoterik

17 Lihat Zumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulawan Nuantara abad XVII dan XVIII, Bandung: Mizan, 1995, hlm., 24-32. Terapat beberapa teori yang berkembang tentang bagiamana masuknya Islam di Indonesia, pertama teori yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indoensia melalui jalur perdagangan. Hal ini dikarenakan sejak lama bangsa Indonesia dianggap telah memiliki jalur perdagangan dengan bangsa-bangsa Arab, Cina dan Gujarat. Kedua, teori melalui proses perkawinan yakni para pendatang dan pedagang Muslim dari Timur Tengah menjalin ikatan kekeluargaan dengan penduduk setempat yang pada akhirnya melahirkan generasi Muslim Baru di Nusantara, Ketiga, teori melalui politik kekuasaan yakni proses dakwah yang dilakukan oleh para pendatang dan pedagang yang berhasil mengislamkan para penguasa dan pembesar istana yang sebelumnya menganut agama Hindu dan Budha. Keempat teori melalui sufistik, dimana para penyebar Islam yang memiliki pengetahuan dan wawasan sufistik tampil sebagai ulama yang mempraktikan ajaran tarikat dan akomodatif terhadap kultur masyarakat setempat dan menjadi panutan masyarakat. Lihat Fadli Rahman, Ma’rifah, Musyahadah, Mukasyafah dan Mahabbah, Malang, In-Trans 2007, hlm., 5-6.

18 Taufik Abdullah, Islam di Indonesia (Bandung: Penerbit Mizan, 1974), 123. Lihat Simuh, “Tasawuf dan Kebatinan di Indonesia”,dalam Buku Orientasi Perkembangan Ilmu Islam/Ilmu Tasawuf (Jakarta: Depag RI, 1986), 38.

Page 14: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

6

Ajahari, M.Ag

(batini) dan penganut ajaran eksoterik (zahiri) atau konplik antar golongan Islam heterodoks dan golongan Islam ortodoks.19

Lebih jauh secara realitas hingga kini masih terdapat perbedaan (kontroversi) pemikiran dikalangan para pemerhati tasawuf, sebagian ada yang melakukan kritik terhadap tasawuf secara tajam dengan memposisikan tasawuf sebagai salah satu faktor penyebab kemunduran umat Islam lantaran ajaran-ajarannya cenderung membuat sikap hidup yang seolah-olah pasrah, tidak dinamis bahkan tidak menghiraukan persoalan-persoalan keduniawian. Akan tetapi disisi yang lain juga lahir pemikiran-pemikiran yang positif didalam memandang tasawuf. Tasawuf memiliki kontribusi dalam membangun peradaban dan pemikiran Islam serta menjadi salah satu terapi dalam mengatasi perbagai problem psikis manusia modern saat ini.

Tasawuf merupakan tradisi keislaman yang memperkenalkan manusia dengan Tuhan, melalui zikir hingga mencapai tingkat yang tinggi. Dalam perkembangannya, ajaran tasawuf makin diminati intelektual klasik kalangan masyarakat Islam18TP1 khususnya abad kedua Hijriyah, dan sudah populer di kalangan umat Islam20

Belakangan ini, kajian terkait dengan pemikiran tasawuf lokal merupakan kajian yang dinamis dan mengalami momentum popularitas dalam khazanah kontemporer serta menjadi satu topik yang sangat diminati oleh para periset.21 Hal ini disadari

19 Kautsar Azhari Noer, of cit., hlm., 120 Lihat Muhammad Sholikhin, Tasawuf Aktual, Menuju Insan Kamil, (Pustaka

Nuun, Semarang: 2004), 53 21 Beberapa kajian tentang pemikiran tasawuf antara lain (1) Dewi Umu Kholifah

(2018) meneliti tentang Tasawuf Akhlaki dalam Pemikiran Syeikh Abdul Qodir al-Jailani dan relevansinya dalam Pembentukan Insan Kamil. (2) Fadli Rahman (2004) meneliti tentang Ajaran Tasawuf KH. Hadrani HN sebuah Paradima Baru Mistisisme Islam di Kalimantan Tengah. (3) Ahmad Zaini (2016) tentang Pemikiran Tasawuf Imam al-Ghazali. (4) Nur Kholis (2012) meneliti tentang

Page 15: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

7

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

karena local wisdom, memiliki kontribusi yang besar dalam memperkaya hazanah tasawuf nasional Indonesia. Tentu saja sangat disadari secara historis pemikiran-pemikiran tasawuf mereka diyakini tidak terlepas dari peran-peran pemikir-pemikir tasawuf yang muncul sebelumnya.

Dalam konteks hazanah tasawuf lokal, di kalangan masyarakat kota Palangka Raya Kalimatan Tengah dikenal beberapa nama yang memiliki pemikiran bahkan menjadi guru spiritual dalam lapangan tasawuf ini. Diantara guru tasawuf tersebut adalah Guru Mukhtar (alm), KH. Hadrani (alm), KH. Jumadi Irin termasuk KH. Mahmud Hasil.

Kemunculan KH Mahmud Hasil sebagai guru yang mengajarkan tasawuf sepengetahuan penulis sudah cukup lama yakni kurang lebih 15 tahun yang lalu dan masih berlangsung hingga sekarang ini. Sebagai guru yang mengajarkan tasawuf KH. Mhamud Hasil mengajarkan tasawuf tidak hanya sebatas di kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, akan tetapi sampai ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Ia memiliki murid ribuan orang yang tersebar di keempat provinsi tersebut.22 KH. Mahmud Hasil sejak tahun 2011 sampai 2019 telah menulis 3 buah kitab tasawuf yakni Simpanan Berharga, kitab Sarantang Saruntung dan Kitab Waja Sampai Kaputing. dan kitab yang masih dalam proses penulisan adalah kitab Tauhid.23 Di dalam ketiga kitab tersebut

Nur Muhammad Dalam Pemikiran Sufistik Datu Abulung Di Kalimantan Selatan Jurnal Al-Banjari vol. 11 No.2, Juli 2012, hlm. 179; (5) Maimunah Zarkasyi, Pemikiran Tasawuf Muh Arsyad al-Banjar dan pengaruhnya di Masyarakat Kalimantan Selatan, ISLAMICA, Vol. 3, No. 1, September 2008, hlm. 76 (6)Noor, Firdaus (2017) Nur Muhammad Dalam Kitab Insân Kamîl Karya Abdul Karim Al-Jîlî Dan Kitab Al-Durr Al-Nafis Karya Muhammad Nafis Al-Banjari

22 Data berasal dari informasi KH. Mahmud Hasil dalam acara pengajian rutinan di Masjid Al Fattah Palangka Raya, Selasa 20 Agustus 2019

23 Kitab Simpanan Berharga ditulis oleh KH. Mahmud Hasil pada tahun 2011/1433 H, kitab Sarantang Saruntung ditulis pada tahun 2015/1436 H) dan Kitab Waja

Page 16: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

8

Ajahari, M.Ag

termuat pemikiran-pemikiran tentang pandangan tasawufnya. Informasi yang didapat secara langsung dari penulis kitab, bahwa kitab-kitab yang ditulisnya telah beberapa kali mengalami cetak ulangan. Kitab-kitab tersebut juga menjadi kitab rujukan dalam pembelajaran tasawuf di berbagai majelis taklim yang dilakukannya.24 KH. Mahmud Hasil sampai saat ini masih secara aktif mengajarkan tasawuf di berbagai masjid, mushalla dan majelis taklim bahkan KH. Mahmud Hasil memiliki pondok pesantren yang digunakan secara khusus untuk mengajarkan tasawuf.

Penelitian terhadap pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil menjadi sangat penting dilakukan untuk menggali kembali hazanah tasawuf lokal dan diekpos ketengah-tengah masyarakat sebagai sumbangsih akademik empirik dalam rangka mengangkat kearifan lokal menjadi khazanah nasional.

Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga, pada buku ini ditulis melalui sistimatika sebagai berikut:

Bab Satu, merupakan pendahuluan yang berisi latarbelakang, alasan serta fokus pembahasan mengapa buku ini ditulis.

Bab Dua, adalah berisi gambaran tasawuf dalam Islam yang meliputi pengertian, sejarah, macam-macam Tasawuf, Tasawuf dan kehidupan rohani serta tasawuf dan globalisasi.

Bab Ketiga, Biografi KH, Mahmud Hasil meliputi Profil Singkat KH Mahmud Hasil dan Peran dalam Bidang Akademik.

Sampai Kaputing ditulis pada tahun 2017/1438 H.24 Observasi pada setiap hari Selasa tanggal 8, 15, 22, 29 Mei 2019 pukul 18.00 s/ 19.

00 Wib.

Page 17: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

9

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Bab Empat, Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga, Corak Tasawuf yang menjadi penekanan KH. Mahmud Hasil serta analisis dan hasil Temuan.

Bab Lima, Penutup yang berisi Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 18: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

10

Ajahari, M.Ag

BAB IITASAWUF DALAM ISLAM

A. Pengertian Tasawuf

Arti Tasawuf dan asal katanya menjadi pertikaian ahli-ahli bahasa. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata tasawuf

diambil dari kata shafa yang berarti bersih, dinamakan sufi karena hatinya tulus dan bersih dihadapan Tuhannya. Tasawuf adalah ajaran tentang kepercayaan yang dapat dicapai dengan kekuatan kemauan batin (kepada Allah).25 Sebagian berpendapat bahwa perkataan itu diambil dari perkatan shifa’, artinya suci, bersih, ibarat kilat kaca, maksudnya karena orang-orang sufi senantiasa membersihkan dirinya. Ada juga yang mengatakan kata tasawuf berasal dari kata “shuf” yang artinya bulu binatang, sebab orang-orang yang memasuki tasawuf memakai baju dari bulu binatang. Sebagian mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata “shuffah”, yaitu segolongan sahabat Nabi yang menyisihkan diri di satu tempat terpencil di samping masjid Nabi. Ada juga yang mengatakan bahwa perkataan itu terambil dari kata “shufanah” , ialah sebangsa kayu mersik yang tumbuh dipadang pasir tanah Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa perkataan “shufi” itu bukan Bahasa Arab, tetapi Bahasa Yunani lama yang telah di-Arabkan. Asalnya “theosofie”, artinya “ilmu ketuhanan”, kemudian di-Arabkan dan diucapkan dengan lidah orang Arab sehingga berubah menjadi tasawuf.26 25 Lihat M.B. Ali dan T.Deli, Kamus Bahasa Indonesia, (Bandung: Citra Umbara,

1999), hlm.,23.26 Lihat Hamka. Tasawuf Modern, (Jakarta: Jayamurni, 1961), hlm.1, Tasawuf

Perkemabngan dan Pemurniannya, (Jakarta: Pustaka Panjimas 1993, hlm, 79. Bandingkan dengan Asmaran. Pengantar Studi Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 1. Lihat juga Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat,

Page 19: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

11

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Sedangkan pengertian tasawuf secara terminologi tampaknya para ahli berbeda-beda dalam mendefiniskan tasawuf. Ja’far al-Khalidi mendefinisikan tasawuf adalah memusatkan jiwa dalam beribadah dan keluar dari kemanusiaan serta memandang pada Al-Haq secara menyeluruh.27 KH Mahmud Hasil menjelaskan bahwa ilmu tasawuf disebut dengan ilmu batin yaitu ilmu yang membicarakan tentang tata cara membersihkan batin dan rohani dan membersihkan jasmani secara hakikat.28

Abu Al-Wafa’ Alganimi At-Taftazani yang dikutip Parmadi dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf menyebutan lima ciri umum tasawuf: (a) Memiliki nilai-nilai moral (b) Pemenuhan fana (sirna) dalam realisasi mutlak (c) Pengetahuan intuitif langsung (d) Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah SWT dalam diri sufi karena tercapainya maqamat atau yang iasa disebut maqam-maqam atau tingkatan, dan (e) Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat.29 Tasawuf merupakan cabang keilmuan Islam yang menekankan pada aspek spiritual dari Islam. Dilihat dari kaitannya dengan kemanusiaan, tasawuf lebih menekankan pada aspek kerohanian daripada aspek jasmani, dalam kaitannya dengan kehidupan tasawuf lebih menekankan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia, dan apabila di lihat kaitannya dengan pemahaman keagamaan

Dimensi Esoteris Ajaran Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 9. Lihat juga Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah, 2012), 4.

27 Lihat Moh. Saifullah Al-Aziz, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Terbit Terang, 1998), hlm.,17.

28 Lihat KH. Mahmud HAsil, Simpanan berharga, (Yogyakarta: tanpa penerbit, 2011) hlm., 272.

29 Permadi, Pengantar Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet.2, 2004), 34.

Page 20: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

12

Ajahari, M.Ag

tasawuf lebih menekankan pada aspek esoterik dibandingkan aspek eksoterik.30

B. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Tasawuf Kemunculan istilah tasawuf berawal di penghujung

abad kedua Hijriyah sebagai bentuk perlawanan terhadap penyimpangan dari ajaran Islam yang sudah di luar batas sharîʻah. Para penguasa saat itu sering menggunakan Islam sebagai alat legitimasi ambisi pribadi. Mereka tidak segan-segan menampik sisi-sisi ajaran Islam yang tidak sesuai dengan kehendak ataupun pola hidup mereka. Semenjak itu sejarah mencatat munculnya pembaruan di kalangan umat Islam yang ikhlas dan tulus. Kebangkitan ini kemudian meluas ke seluruh dunia Muslim. Mereka bersemangat untuk mengembalikan pesan orisinil dan sakral yang dibawa Nabi Muhammad. Hal ini merupakan kesadaran spontan dari ketulusan individu-individu Muslim untuk menyingkap jalan kenabian yang sejati.31

Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam yang memusatkan pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia. Pembersihan aspek rohani dikenal sebagai dimensi esoterik dari diri manusia. Tujuan tasawuf adalah untuk mencapai ma’rifatullah32 dengan sebenar-

30 Mulyadi Kartanegara, Menyelami Lubuk Tasawuf, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), hlm., 2

31 Lihat Sutoyo,Tasawuf dan Tarekat: Jalan Menuju Allah (Surabaya: Alpha, 2005), hlm.,5.

32 Ma’rifatullah adalah (a) Ma’rifat billah yakni melihat Tuhan dengan hati mereka secara jelas dan nyata dengan segala kenikmatan dan kebesarNya. Tetapi tidak dengan kaifiyat artinya Tuhan digambarkan seperti benda atau manusia ataupun yang lainnya dengan ketentuan bentuk dan rupa sebagai jawaban kaifa. Istilah lain dari kata ma’rifat adalah ru’yah, musyahadah, dan Liqa’. (b) Insan kamil, yaitu tercapainya martabat dan derajat kesempurnaan, Manusia yang sudah mengenal dirinya sendiri, keberadannya memiliki sifat-sifat utama, Artinya Insan Kamil dalam kalangan mutashawwifin sangat beraneka ragam, diantaranya

Page 21: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

13

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

benarnya dan tersingkapnya dinding (hijab) yang membatasi diri dengan Allah.

Hamka menyebutkan bahwa tasawuf telah tumbuh sejak tumbuhnya agama Islam, yaitu dari Nabi Muhammad SAW. Ilmu tasawuf tumbuh lantaran pengaruh membaca ayat-ayat al-Qur’an, memahami maksudnya, membaca Hadis, mencontoh kehidupan Nabi Saw dan para sahabatnya serta pengaruh tuntunan Islam pada umumnya. Jadi tumbuhnya ilmu tasawuf disebabkan karena orang senantiasa kekal mengerjakan amal ibadah, mendekatkan hati kepada Allah, dan berpaling dari kemewahan, tidak menaruh perhatian terhadap dunia. Mereka zuhud dari dunia meninggakan apa yang tidak berguna sekalipun halal dan baik menghindarkan diri dari kesenangan duniawi dan kemewahan lainnya.33

C. Macam-macam TasawufTasawuf dapat di klasifikasi menjadi beberapa bagian

yakni Tasawuf Amali yaitu tasawuf yang menitik beratkan kepada amalan lahiriyah yang didorong oleh qolb (hati) dalam bentuk wirid, hizib dan do’a. Tasawuf Amali adalah suatu ajaran dalam tasawuf yang lebih menekankan amalan-amalan rohaniah dibandingkan teori. Tasawuf ini terkenal dengan sebutan Thariqot (jalan menuju Allah) yang kemudian menjelma menjadi organisasi ketasawufan yang diikat dalam

seperti yang dikemukakan Ibnu Arabi bahwa insan kamil adalah manusia yang sempurna karena adanya realisasi wahah asasi dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya sifat-sifat keutamaan Tuhan padanya. Lihat Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2006), hlm., 311. Lebih lanjut KH Mahmud Hasil dalam kitabnya Simpanan Berharga menyebutkan ilmu ma’rifah adalah ilmu untuk mengenal cara memandang (musyahadan) kepada Tuhan dengan tujuan agar hati dan pikiran ada kaitanya dengan Tuhan, hikmahnya agar hati dan pikiran di ridhai Allah. Lihat KH. Mahmud Hasil, Simpanan Berharga, (Yogyakarta, Tanpa Penerbit, 2011) hlm., 377.

33 Yatimi Abdullah, Studi ISlam Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2006), hlm., 311.

Page 22: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

14

Ajahari, M.Ag

sebuah organisasi dan dilengkapi aturan-aturan yang ketat dengan mengkaitkan diri kepada seorang guru (mursyid). Dalam perkembangan selanjutnya para pencari dan pengikut semakin banyak dan terbentuklah komunitas yang sepaham dan dari sinilah muncul pengetahuan serta amalan yang mereka lakukan. Dalam thariqat ini mempunyai aturan, prinsip dan sistem yang khusus yangsemuanya itu ditempuh untuk mencapai tujuan sedekat mungkin dengan Tuhan.

Selanjutnya tasawuf falsafi, yakni tasawuf yang dipadukan dengan filsafat. Dari cara memperoleh ilmu dengan menggunakan rasa, sedangkan menguraikannya dengan menggunakan rasio. Ia tidak bisa dikatakan tasawuf secara total dan tidak bisa pula disebut filsafat, tetapi perpaduan antara keduanya yang selanjutnya disebut tasawuf falsafi. Dalam upaya mengungkapkan pengalaman rohaniyahnya para sufi falsafi sering menggunakan ungkapan-ungkapan yang samar-samar yang dikenal dengan syathahat.34 Tasawuf akhlaki adalah ajaran tasawuf yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang di formulasikan pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna mencapai kebahagian yang optimum, manusia harus lebih dahulu yang mengidentifikasikan eksistensi dirinya dengan ciri-ciri ketuhanan melalui pensucian jiwa dan raga yang bermula dari pembentukan pribadi yang bermoral dan berakhlak mulia, yang dalam ilmu tasawuf dikenal takhalli (pengosongan diri dari sifat-sifat tercela), tahalli (menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji), dan tajalli (terungkapnya nur ghaib bagi hati yang telah bersih sehingga mampu menangkap cahaya ketuhanan).

Ketiga macam tasawuf ini hanya sebatas dalam sistematika keilmuan bukan tataran praktis. Semua proses bertasawuf akan 34 Syathahat yaitu suatu ungkapan yang sulit dipahami. Hal ini sering mengakibatkan

kesalahpahaman pihak luar dan menimbulkan perbedaan pendapat.

Page 23: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

15

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

melalui tahapan takhalli dan tahalli secara simultan, sehingga tercapai tajalli, tersingkapnya tabir antara seorang hamba dengan Tuhan.35

Selanjutnya agar seorang sufi benar-benar dapat mencapai tujuan utama tasawuf, harus menempuh langkah-langkah dalam bertasawuf. Langkah dimaksud adalah syari’ah, thariqah, hakikat dan ma’rifah.36 Lebih lanjut KH. Mahmud Hasil dalam

35 Takhalli merupakan langkah pertama yang harus di lakukan oleh seorang sufi.Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan akhlak tercela. Salah satu dari akhlak tercela yang paling banyak menyebabkan akhlak jelek antara lain adalah kecintaan yang berlebihan kepada urusan duniawi. Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela. Dengan menjalankan ketentuan agama baik yang bersifat eksternal (luar) maupun internal (dalam). Yang disebut aspek luar adalah kewajiban-kewajiban yang bersifat formal seperti salat, puasa, haji dll. Adapun yang bersifat dalam adalah seperti keimanan, ketaatan dan kecintaan kepada Tuhan. Fase tajalli. Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah diperoleh jiwa dan organ-organ tubuh –yang telah terisi dengan butir-butir mutiara akhlak dan sudah terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang luhur- tidak berkurang, maka, maka rasa ketuhanan perlu dihayati lebih lanjut. Kebiasaan yang dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa rindu kepada-Nya. Lihat Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin,.Ilmu Tasawuf. (Bandung:CV PUSTAKA SETIA, 2006), hlm., 56-58. Baca juga Amin Syukur dan Masyharuddin, Intelektualisme Tasawuf, Study Intelektualisme Tasawuf Al-Ghazali, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

36 Syari’at adalah peraturan-peraturan atau garis-garis yang telah ditentukan termasuk didalamnya hukum halal haram, yang diperintah dan yang dilarang, yang sunat, yang makruh, mubah, haram dan sebagainya. Thariqah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan yang dicontohkan oleh beliau, para sahabat, tabi’in, thabi’it thabiin sampai pada ulama-ulama hingga sekarang. Thariqat pada mulanya merupakan jalan yang ditempuh oleh seorang sufi untuk mencapai tingkat mukasyafah (terbuka tabir antara manusia dengan Tuhan), tetapi menjadi suatu istilah yang mengambarkan kehidupan tasawuf sebagai sebuah lembaga yang memiliki sistem wirid, guru, aturan, tata tertib dan sebagainya. Hakikat adalah kebenaran sejati dan mutlak, sebagai akhir dari semua perjalanan, tujuan segala jalan (thariqah). Dengan perkataan lain suatu keadaan salik sampai pada tujuan

Page 24: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

16

Ajahari, M.Ag

kitabnya Waja Sampai Kaputing membagi tasawuf kepada empat macam, yakni Tasawuf Syar’iyyiin, Tasawuf Mutakallimiin, Tasawuf Mutasawwifīn dan Tasawuf Muhaqqiqīn.37 Tasawuf Syar’iyyīn artinya tasawuf syariah yakni orang yang memelihari diri dari yang dilarang agama dan bersegera dengan amal ibadah, memelihara mata dan dua telinga serta kaki dari yang tidak diridhai Allah, berusaha ikhtiar dijalan Allah. Tasawuf Mutakalimīn adalah tasawuf yang berdasarkan ilmu kalam, tasawuf orang yang berada dijalan sifat ketuhanan. Tasawuf ini disebut juga dengan Tauhidush shifāt atau Ma’rifatush shifāt atau Musyahadatush shifāt. Adapun yang dimaksud dengan Tasawuf Muhaqqiqīn adalah orang yang mengenal sebenar-benar dirinya, sebenar-benar diri adalah dari Nur Muhammad (Nur adalah nama Tuhan) (Muhammad adalah nama Nabi). Nur pada hakikat ialah Nur Zat dan Muhammad pada hakikat adalah hakikat diri Nabi Saw.

D. Tasawuf dan Kehidupan RohaniHarun Nasution yang dikutip Abudinnata mengatakan

bahwa pada diri manusia terdapat tiga unsur yang sangat penting dan antara ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, yakni akal, jasmani dan rohani. Ketiga unsur tersebut harus dipelihara dan bahkan dikembangkan agar

yakni ma’rifat billah dan musyahadatin nur tajalli atau terbukanya nur cahaya ghaib bagi hati seseorang. Sebagian ulama shufi berpendapat hakikat ialah segala macam penjelasan mengenaikebenaran sesuatu eperti syuhud asma dan shifat, dzat dan emahami rahasia-rahasia Al-Qur’an dan rahasia yang terkandung alam larangan dan kebolehan, juga memahami ilmu ghaib yang tidak diperoleh dari seorang guru. Ma’rifah adalah mengenal Allah baik lewat sifatnya, asma-Nya, maupun perbuatan-Nya. Ma’rifat merupakan puncak dari tujuan bertasawuf dan dari semua ilmu yang dituntut dan perbuatan yang paling mulia. Lihat Syaifullah, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Terbit Terang, 1998). Hlm.,69-83.

37 KH. Mahmud Hasil, Waja Sampai Kaputing, (Palangka Raya, Pesantren Sunan Jati, 2018, cet. 2 hlm., 265-272

Page 25: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

17

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

tetap tumbuh dengan subur. Mengembangkan ketiga aspek tersebut diperlukan tiga macam ilmu. Pertama, ilmu filsafat digunakan untuk mengembangkan akal; kedua, ilmu fiqh untuk mengembangkan dimensi jasmani; ketiga ilmu tasawuf untuk mengembangkan dimensi rohani atau bathin38

Islam memelihara keseimbangan antara keperluan jasmani dan kebutuhan rohani, antara keamanan dunia dan akhirat. Kedamaian tak mungkin ditemukan di dalam suatu peradaban yang menyusutkan seluruh kesejahteraan manusia menjadi kebutuhan hewani dan menolak untuk meyakini kebutuhan yang tidak bersifat duniawi. Mengurangi arti manusia melulu sebagai makhluk dunia fana, membuat peradaban semacam itu tak mampu memberikan makanan yang memuaskan rohani, walaupun bisa mempertahankan hidupnya, namun tak akan dapat mengatasi akibat-akibat parah yang diciptakan oleh materialisme yang melampaui batas. Inilah bahaya kehidupan serba kebendaan yang kita hadapi dewasa ini.

Salah satu dari pesan Islam pada dunia modern, kata Muhammad Nasr, ialah agar manusia itu mengutamakan sesuatu menurut kepentingannya masing-masing unsur sesuai dengan tempatnya serta menjaga proporsi diantara hal-hal yang ada disekitarnya. Kedamaian yang dicari manusia hanya mungkin dicapai apabila seluruh kebutuhan manusia, tidak hanya kemampuannya sebagai makhluk berfikir, namun juga sebagai wujud yang lahir untuk mencapai kebakaan dipenuhi. Hanya menyibukkan diri dengan kehidupan jasmani membuat manusia terjerumus kedalam perbudakan dan melahirkan problem-problem yang secara fisik sekalipun, tak mungkin dipecahkan.39 Islam memiliki semua hal yang diperlukan 38 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977), hlm. 7439 Sayyid Husein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, Penerjemah Abdul Hadi.,

(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991), hlm. 205.

Page 26: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

18

Ajahari, M.Ag

bagi realisasi kerohanian dalam artian yang luhur. Tasawuf merupakan dimensi esoterik dan dimensi dalam dari Islam, ia tidak dapat dipraktikan terpisah dari Islam; hanya Islam yang dapat membimbing mereka mencapai istana batin, kesenangan dan kedamaian yang bernama tasawuf.

Tasawuf, kata Abu al-Wafa’ al-Taftazani yang dikutip Asmaran tidak berarti suatu tindakan pelarian diri dari kenyataan hidup, sebagaimana yang telah dituduhkan mereka yang anti, tetapi ia adalah usaha untuk mempersenjatai diri (manusia) dengan nilai-nilai rohaniah baru yang akan menegakkannya saat menghadapi kehidupan materialis; dan juga untuk merealisasikan keseimbangan jiwanya, sehingga timbul kemampuan ketika menghadap berbagai kesulitan ataupun masalah hidupnya. Pada tasawuf juga terdapat di dalamnya prinsip-prinsip positif yang mampu menumbuhkan perkembangan masa depan masyarakat, antara lain hendaklah manusia selalu mawas diri demi meluruskan kesalahan-kesalahan serta penyempurnaan keutamaan-keutamaannya. Bahkan tasawuf mendorong wawasan hidup menjadi moderat. Juga membuat manusia tidak lagi terjerat hawa nafsunya ataupun lupa pada diri dan Tuhannya, yang akan membuatnya terjerumus dalam penderitaan berat.

Tasawuf juga mengajarkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sarana, bukan tujuan; dan hendaklah seseorang sekedar mengambil apa yang diperlukannya serta janganlah terperangkap dalam perbudakan cinta harta maupun pangkat; dan hendaklah tidak menyombongkan diri pada orang lain. Ajaran tasawuf seperti diatas membuat manusia dapat sepenuhnya bebas dari nafsu dan syahwat.40

40 Asmaran, Pengantar Studi Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), hlm..9.

Page 27: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

19

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

E. Tasawuf dan Globalisasi1. Pengertian Globalisasi dan Cirinya

Globalisasi berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah Suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak. Dalam Kamus Populer dijelaskan bahwa globalisasi adalah pengglobalan seluruh aspek kehidupan; perwujudan (perombakan/peningkatan/ perubahan) secara menyeluruh di segala aspek kehidupan (Al-Barry: 203). Roland Robert dalam Agustinus Purwantoro mendefinisikan globalisasi sebagai konsolidasi bangsa- bangsa dan masyarakat yang makin meningkat menuju satu sistem ekonomi, politik.teknis, yang makin mengglobal yang interdependen.41

Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.42

Dengan demikian secara sederhana era globalisasi dapat dipahami sebagai era dimana kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan alat transportasi yang

41 Purwantoro, dalam Jurnal Ar-Risalah “Islam dan Tantangan Globalisasi” Vol. XIII No. 1 April 2014, hlm., 30

42 Nurhaidah, M. Insya Musa. Jurnal Pesona Dasar “Dampak Pengaruh GlobalisasiI Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia”. Vol.3 No.3, April 2015.

Page 28: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

20

Ajahari, M.Ag

mendorong kehidupan manusia menjadi tanpa batasan baik batasan geografis maupun budaya.

Beberapa ciri dari globalisasi adalah: Pertama, Adanya keterbukaan di berbagai bidang yang tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang informasi dan komunikasi. Era keterbukaan juga ditandai dengan kebebasan mengungkapkan pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Melalui kecanggihan teknologi yang mengiringi proses globalisasi, seseorang dapat dengan mudah melakukan itu semua. Seseorang dapat secara bebas mengungkapkan pendapatnya melalui koran, majalah, jurnal, bahkan internet. Seseorang juga dapat menyampaikan rasa ketidakpuasannya atas suatu kebijakan secara terbuka, asalkan ia mampu mempertanggung jawabkannya. Kedua, meningkatnya hubungan dan interaksi budaya antar bangsa; Ketiga meningkatnya ketergantungan ekonomi antar bangsa. Secara ekonomi, globalisasi berarti membuka pasar nasional, perdagangan bebas dan perdagangan antar negara, dan integrasi ekonomi dengan ekonomi dunia. Keempat, proses komposit dimana terjadinya integrasi negara-bangsa diseluruh dunia oleh ikatan ekonomi, komersial, politik, budaya dan teknologi umum akan menciptakan tatanan dunia baru tanpa batas nasional. Kelima, terjadinya proses multi-dimensi Secara politis, globalisasi berarti kekuasaan dan fungsi negara yang terbatas, lebih banyak hak dan kebebasan yang diberikan kepada individu dan pemberdayaan sektor swasta.

Secara kultural, globalisasi berarti pertukaran nilai-nilai budaya antar masyarakat dan antar negara; dan

Page 29: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

21

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

secara ideologis itu berarti penyebaran liberalisme dan kapitalisme.

2. Tasawuf dan GlobalisasiIslam memandang bahwa keberagamaan adalah

fithrah, sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya.43 Ini berarti bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama. Tuhan menciptakan demikian, karena agama merupakan kebutuhan hidupnya. Murthada Muthahhari yang dikutif Quraish Shihab (1998) menjelaskan sebagian fungsi dan peran agama dalam kehidupan ini tidak mampu diperankan oleh ilmu dan teknologi dan kenyataan hidup manusia di Barat membuktikannya. Lebih lanjut Syihab menyatakan bahwa akal dan rasio ada wilayahnya. Tidak semua persoalan dapat diselesaikan oleh akal. Karya seni tidak dapat dinilai semata-mata oleh akal karena yang lebih berperan adalah qalbu. Akal bagaikan kemampuan berenang dan akal berguna saat berenang disungai atau laut yang tenang, tapi apabila ombak dan gelombang datang membahana, maka yang pandai berenang dan tidak pandai berenang sama-sama membutuhkan pelampung dan pelampung dimaksud adalah agama.44 Bambang Sugiharto yang dikutip Atang menjelaskan bahwa tantangan yang dihadap agama sekarang termasuk Islam antara lain persoalan kontemporer yang ditandai disorientasi dan degradasi moralitas, agama ditantang sebagai suara moral yang aotentik.45

43 Q.S. Arrum,[30]: 30.44 Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, (Bandung, Mizan, 1999), hlm. 377.45 Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 5.

Page 30: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

22

Ajahari, M.Ag

Era informasi dan globalisasi abad modern saat ini berdampak pada terjadinya transformasi besar-besaran disemua aspek kehidupan manusia, baik pada aspek kehidupan sosial, ekonomi perdagangan, aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk pada kehidupan beragama.

Diakui bahwa kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradaban budaya manusia disatu sisi memberikan kemudahan bagi umat manusia pada aspek-aspek tertentu. Disisi lain cara berpikir yang rasional, terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya dan peradaban sebagai salah satu ciri abad modern sadar atau tidak sadar akan berpengaruh kepada terjadinya pergeseran-pergeseran nilai, pola hidup, pola pikir, paradigma terhadap sesuatu, termasuk terjadinya pergeseran terhadap cara melihat fungsi dan peranan agama.

Kompleksitas persoalan hidup yang terjadi ditengah-tengah masyarakat seperti munculnya berbagai kerusuhan dan konplik yang bernuansa agama, dekadensi moral dan sebagainya membuat orang bertanya-tanya tentang sejauhmana peran dan fungsi agama. Karena upaya pendekatan keagamaan yang selama ini dilakukan nampaknya belum mampu mengatasi berbagai persoalan secara maksimal. Selanjutnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan peradaban yang begitu bebas juga menjadikan sebagian orang mengalami apa yang disebut dengan “kepribadian yang terpecah” kehilangan arah dan tujuan dalam hidup.

Globalisasi, modernisasi dan perubahan dalam segala bidang memang tidak bisa dihindarkan, dan itu merupakan keharusan sejarah, karena Islam sendiri tidak

Page 31: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

23

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

membenarkan adanya stagnasi, tetapi mengajak umatnya untuk melakukan perubahan-perubahan. Perubahan yang terjadi di satu sisi membawa dampak yang positif, namun disisi yang lain juga membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari perubahan adalah tercabutnya nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Maka tidak dapat dihindari dampak negatif tersebut dalam kehidupan manusia antara lain yang sering muncul adalah mewabahnya penyakit rohani dan ganguan kejiwaan manusia, seperti, 1) kecemasan; 2) kesepian; 3) kebosanan; 4) prilaku menyimpang/dekadensi moral; dan 5) psikosomatis.

Abudin Nata mengatakan ada beberapa dampak negatif sekaligus menjadi problem kaitannya dengan kehidupan dan budaya modern yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, yakni: a) Disintegrasi ilmu pengetahuan; b) Kepribadian yang terpecah (Split Personality); c) Penyalahgunaan iptek; d) Pendangkalan iman; e) Pola hubungan meterialistik; g) Menghalalkan segala cara; h) Stress dan frustasi; i) Kehilangan harga diri dan masa depannya.46

Kecemasan yang diderita manusia modern bersumber dari hilangnya makna hidup, the meaning of life., karena prinsip hidupnya telah hilang digadaikan kepada keinginan dan kemauan orang lain. Kesepian lebih disebabkan hubungan inter personal tidak lagi dilakukan secar tulus, ikhlas, melainkan memiliki maksud-maksud tertentu, tatkala maksud itu tercapai atau bahkan tidak tercapai hubungan itu mulai gersang, sehingga

46 Abudin Nata. Akhlak Tasawuf…, op.cit., hlm.289-292.

Page 32: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

24

Ajahari, M.Ag

merasakan kesepian. Topeng-topeng sosial mulai terkuak kepermukaan. Kebosanan, karena hidupnya merasa tidak bermakna, dan hubungan kemanusiaan mulai hambar, karena tidak ada keikhlasan, maka penyakit kejiwaan yang berupa kebosanan menghampiri.

Prilaku menyimpang, akibat dari kecemasan, kesepian, kebosanan, manusia akan melakukan tindakan apa saja, yang penting ada kepuasan untuk melampiaskan kepenatan jiwanya. Meskipun sering kali apa yang dilakukan untuk melepaskan ketegangan jiwa telah jauh dari koridor-koridor ajaran agama dalam arti melanggar moralitas dan ajaran-ajaran akhlak yang telah digariskan Tuhan.

Salah satu penyebabnya terjadi kegelisan dan kegoncangan jiwa di atas adalah karena dimensi esoterik (rohani) telah kering dan jauh dari nilai-nilai agama/ilahiyah. Manusia telah terkungkung oleh hawa nafsu yang setiap saat membelenggu dirinya. Untuk mengatasi hal tersebut mereka sangat merindukan kehadiran agama yang dapat membawa kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Caranya adalah dengan mewujudkan : 1) Kebutuhan atau kepercayaan terhadap Tuhan dengan segala atributnya; 2) Hubungan yang personal dan intim dengan Tuhan; 3) Doktrin tentang fungsi sosial ilmu pengetahuan dan teknologi artinya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi bukanlah sebagai tujuan akhir akan tetapi sebagai alat untuk mendatangkan kemaslahatan bagi umat manusia dan wujud pengabdian kepada Tuhan (Allah); 4) Adanya keyakinan dan pengakuan yang pasti akan adanya hal-hal yang tidak bisa di dekati dengan pendekatan empiris atau induktif

Page 33: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

25

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

melainkan dengan cara deduktif atau dengan pendekatan imani;5) Adanya kepercayaan akan adanya kehidupan lain dibalik alam dunia yang dijalani selam ini.47

Kontuwijoyo (1991) berpendapat bahwa untuk menyelamatkan kondisi atau problematika masyarakat modern sebagaimana di atas adalah dengan cara mengembangkan kehidupan beragama melalui dimensi spiritual atau tasawuf yang wujud kongkritnya dalam akhlak mulia.48

Tasawuf (mistisisme) merupakan dimensi batin dalam Islam dan merupakan bagian integral dari kebudayaan Islam. Amin Abdullah mengatakan : Tasawuf ibarat seperti “magnet’ . Tasawuf tidak menampakkan diri dipermukaan, tapi mempunyai daya kekutan yang luar biasa. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk apa saja. Dalam kehidupan modern yang serba meteri, tasawuf bisa dikembangkan kearah yang konstruktif, baik yang menyangkut kehidupan “pribadi” maupun “sosial”. Cepat atau lambat masyarakat Indonesia akan terkena apa yang disebut penyakit alienasi (keterasingan) karena proses pembangunan dan modernisasi yang begitu cepat. Orang butuh pedoman hidup yang bersifat “spiritual” yang mendalam untuk menjaga integritas kepribadiannya. Penyakit alienasi tidak bisa dibiarkan terus menjalar dengan merusak sendi-sendi kehidupan pribadi dan sosial. Dimensi tasawuf (batin) dalam Islam

47 Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya, karya Abditama, 1994), hlm. 69.

48 Kontowijoyo, Paradigma Islam, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 159.

Page 34: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

26

Ajahari, M.Ag

menurut Amin Abdullah dapat menjawab dan mencarikan pemecahan dari kesulitan yang ada.49

Dari beberapa pendapat di atas nampaknya dapat dipahami bahwa dimensi tasawuf dalam Islam merupakan sebuah terapi dalam mengatasi berbagai problema masyarakat modern yang perlu untuk digali dan dikembangkan serta dimasyarakatkan.

Inti ajaran tasawuf adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya berada dekat dengan Tuhan. Upaya ini dilakukan antara lain dengan kontemplasi, melepaskan diri dari jeratan dunia yang senantiasa berubah dan bersifat sementara. Sikap dan pandangan sufistik ini sangat diperlukan oleh masyarakat modern yang mengalami jiwa yang terpecah asalkan pandangan terhadap tujuan tasawuf tidak dilakukan secara ekslusif dan individual melainkan berdaya aflikatif dalam merespon terhadap berbagai masalah yang ada. Orang yang sampai pada tujuan tersebut diatas, akan selamat dari jeratan duniawi.

Kemampuan berhubungan dengan Tuhan dapat mengintegrasikan seluruh ilmu pengetahuan yang nampak berserakan dan berdiri sendiri. Karena melalui akhlak tasawuf ini seseorang disadarkan bahwa sumber segala yang ada ini berasal dari Tuhan. Dalam paham wihdatul wujud misalnya alam dan manusia yang menjadi obyek ilmu sebenarnya merupakan madzhar atau bayang-bayang Tuhan. Melalui cara demikian dapat dipahami bahwa antar satu-ilmu dengan ilmu yang lain

49 Amin Abdullah, Studi Agama Normativitas dan Historisitas, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 158.

Page 35: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

27

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

juga pada dasarnya merupakan sebuah kesatuan yang tidak pernah saling bertabrakan dan mengarah pada penghambaan pada Tuhan. Disatu pihak perasaan beragama yang didukung ilmu pengetahuan akan semakin mantap. Ia akan mempercepat sampai pada tujuan. Ilmu memberikan kekuatan dan menerangi jalan, agama memberikan harapan dan dorongan bagi jiwa. Ilmu tidak jarang mengeluarkan pikiran pemiliknya sedangkan agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus.50

Ajaran tharikat yang ada dalam ajaran tasawuf akan membawa manusia memiliki jiwa istiqamah, jiwa yang selalu diisi dengan nilai-nilai ketuhanan. Ia selalu mempunyai pegangan dalam hidup. Keadaan demikian menyebabkan ia selalu tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Terhindar dari kegelisahan jiwa, stres dan putus asa. Ajaran tawakkal51 pada Tuhan, menyebabkan seseorang memiliki pegangan yang kokoh, menggadaikan diri sepenuhnya pada Tuhan, sehingga hidupnya akan menjadi tenang. Perlu diingat bahwa tawakal dalam Islam tidak berarti pasrah yang membuat manusia pasif, akan tetapi manusia sebelum bertawakal harus melakukan upaya dan ikhtiar sebelumnya, baru kemudian setelah berusaha dan berikhtiar, hasil akhir diserahkan kepada Allah. Sikap frustasi dapat diatasi dengan sikap ridha52 yang diajarkan tasawuf yaitu sikap pasrah dan menerima terhadap keputusan Tuhan tanpa

50 Quraish Shihab, Wawasan Alqur’an, (Bandung : Mizan…, hlm. 378.51 Tawakkal adalah sikap jiwa yang tunduk dan pasrah terhadap segala sesuatu yang

diberikan Tuhan setelah melakukan ikhtiar dan usaha. 52 Ridha adalah sikap jiwa yang senang dan rela menerima qada dan qadar Tuhan

yang menimpa atas dirinya , seraya tetap beribadah kepadanya.

Page 36: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

28

Ajahari, M.Ag

banyak mengeluh setelah melakukan berbagai upaya dan ikhtiar. Ia menyadari bahwa Tuhan berkuasa dalam segala hal. Sikap meterialistik dan hedonistik yang mengerogoti manusia modern dapat diatasi dengan menerapkan konsep zuhud yakni sikap tidak mau diperbudak oleh pengaruh materialistik atau keduniawiaan. Sikap zuhud menurut Hamka bukan berarti bahwa “dunia ini harus dibenci” atau “dunia ini tidak perlu” akan tetapi zuhud yang benar adalah memahami, menyadari dan menghayati zuhud yang tepat seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. yang cukup sederhana pengertiannya, yaitu “memegang sikap hidup dimana hati tidak berhasil “dikuasai” oleh keduniawian. Sikap zuhud yang dilaksanakan berdampak mempertajam kepekaan sosial yang tinggi dalam arti mampu menyumbang kegiatan pemberdayaan umat (social empowering), seperti bergairah mengeluarkan zakat dan infak sebergairah menerima keuntungan dalam kerja dan sebagainya.53 Jika sikap seperti ini telah mantap maka ia tidak akan menggunakan cara-cara yang justru bertentangan dengan syari’at Tuhan akan tetapi cara yang ditempuh akan selalu berada pada koridor yang disukai dan ditetapkan Tuhan. Uzlah54 pada tasawuf dapat juga dijadikan untuk membekali manusia modern agar tidak menjadi sekruf mesin kehidupan yang tidak tahu arah. Uzlah dalam pengertian ini adalah mengendalikan aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, bukan larut dalam pengaruh keduniawian. Uzlah yang benar juga bukan berarti lari dari kenyataan

53 Lihat Muhammad Damami. Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000), hlm.179-180.

54 Uzlah adalah kegiatan menyendiri untuk melakukan evaluasi, mencari ketenangan batin sekaligus dalam kerangka beribadah kepada Allah dan untuk mencari solusi-solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh umat.

Page 37: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

29

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dan tanggung jawab sosial, akan tetapi uzlah dalam rangka untuk mencari solusi-solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh umat. Hal ini sejalan dengan misi Nabi Muhammad Saw.

Page 38: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

30

Ajahari, M.Ag

BAB IIIBIOGRAFI SINGKAT KH. MAHMUD HASIL

A. ProfilsingkatKH.MahmudHasil

KH. Mahmud Hasil ibnu Muhammad Hasil dilahirkan di Banjarmasin tahun 1952 Miladiyah. Ayah beliau

bernama Mahmud Hasil. Beliau lahir dari keluarga yang sederhana. KH. Mahmud Hasil disekolahkan oleh ayahnya dipondok pesantren Darussalam Martapura sejak tahun 1964 dan tamat Madrasah Aliyah pada tahun 1973. Setelah selesai dan tamat Madrasah Aliyah di pondok pesantren tersebut beliau mengkhususkan diri mempelajari imu-ilmu agama antara lain ilmu haqiqat atau ilmu tasawuf muhaqqiqin kepada tuan guru Haji Abdul Syukur Teluk Tiram Banjarmasin dan kepada Haji Anang Ramli Bati-Bati. Aktivitas menggali ilmu tasawuf menjadi kegemaran beliau sejak belajar di Pondok pesantren Darussalam Martapura. Di antara kitab Tasawuf yang pernah dipelajari dari tuan guru H. Abdul Syukur dan guru Haji Anang Ramli Bati-Bati antara lain kitab Durunnafis dan kitab Insan Kamil. Selain itu beliau juga sangat rajin dan fokus mempelajari kitab-kitab tasawuf lainnya secara otodidak. KH. Mahmud Hasil belajar tasawuf dimulai sejak tahun 1973 hingga tahun 2012. Pada tahun 1990 Hijriah Mahmud Hasil ibnu Muhammad Hasil hijrah ke Palangka Raya sampai sekarang. Meskipun sudah hijrah ke Palangka Raya guru KH. Mahmud Hasil juga semasa guru beliau masih hidup sering berkonsultasi tentang tasawuf kepada kedua guru beliau. Guru KH. Mahmud Hasil di karuniai anak sebanyak 13 orang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

Page 39: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

31

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

B.PerandalamBidangAkademikSetelah hijrah ke kota Palangka Raya tahun 2010, guru

KH. Mahmud Hasil belum mengajarkan tasawuf. KH. Mahmud Hasil mulai mengajarkan tasawuf sekitar 15 tahun yang lalu yakni pada tahun 2004. Dalam rangka menyebarkan ilmu tasawuf selain memberikan pengajaran melalui majlis taklim diberbagai masjid dan rumah beliau juga mendirikan pondok pesantren yang diberi nama “Pesantren Sunan Jati”. Pesantren ini disamping dijadikan sebagai tempat rutinan belajar tasawuf setiap malam Rabu dan sebagai tempat berkonsultasi tentang persoalan-persoalan tasawuf oleh mereka yang ingin menggali dan mendalami ilmu tasawuf baik secara individual maupun kelompok. Sampai saat ini jumlah majlis atau kelompok pengajian yang pernah dibaiat55 KH. Mahmud Hasil sekitar 117 majelis. Murid- murid beliau mencapai ribuan orang yang tersebar di empat provinsi yakni provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Dalam upaya untuk memberikan pelajaran-pelajaran agama kepada anak-anak di lingkungan sekitar ia juga mendirikan sekolah Diniyah yang berlokasi di jalan Jati ujung Kota Palangka Raya.

Adapun kitab yang sudah ditulis oleh KH. Mahmud Hasil adalah Simpanan Berharga, (2011), Sarantang Saruntung,

55 Baiat atau talqin adalah janji setia dari calon murid atau salik kepada mursyid. Dalam suatu tarekat, baiat adalah sesuatu yang lazim. Sang calon salik juga berlatih menumbuhkan rasa cinta (mahabbah) dan harapan besar (raja’). Jika dia diyakini memiliki kemampuan untuk lanjut sebagai salik, mursyid akan membaiatnya. Prosesnya, ada yang sederhana ada juga yang lebih rumit. Ini semua bergantung pada ketentuan yang berlaku dalam sebuah tarekat. Biasanya yang melakukan proses baiat ialah mursyid kepada salik. Sebelum ke proses pembaiatan, umumnya diawali perkenalan dan penjelasan langkah-langkah yang harus ditempuh jika kelak resmi menjadi murid. Prof. DR. Nasirudin Umar https://www.republika.co.id 25 Desember 2019/

Page 40: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

32

Ajahari, M.Ag

(2015) dan Waja Sampai Kaputing (2017). Kitab yang masih dalam proses penulisan adalah kitab Tauhid. Menurut KH. Mahmud Hasil sebelum proses menulis kitab dilakukan, maka ia selalu memohon petunjuk dan maunah dari Allah dengan melakukan wirid-wirid tertentu. Sampai saat ini (2019) ketiga kitab di atas telah beberapa kali dicetak ulang. Kitab Simpanan Berharga telah tercetak 14 ribu eksemplar, Waja Sampai Kaputing, sebanyak 6 ribu eksemplar dan Sarantang Saruntung, sebanyak 9 ribu eksemplar.56

Berkenaan dengan peran yang dilakukan oleh KH. Mahmud Hasil dalam menyebar luaskan ajaran tasawuf sudah dapat terbilang cukup lama yakni sekitar 15 tahun yang lalu (2004) hingga sekarang. Pengajaran tasawuf tidak hanya dilakukan diberbagai majlis taklim yang tersebar di kota Palangka Raya, akan tetapi juga merambah sampai ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. KH. Mahmud Hasil juga memiliki murid ribuan orang yang tersebar di keempat provinsi tersebut. Corak pengajaran tasawuf yang diajarkan adalah tasawuf muhaqqiqīn dengan berwasilah di Nur Muhammad.

56 Wawancara dengan KH. Mahmud Hasil, Kamis 19 Desember 2019 di Pesantren Sunan Jati Palangka Raya

Page 41: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

33

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

BAB IVPEMIKIRAN TASAWUF

KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB SIMPANAN BERHARGA

Dua hal yang diuraikan pada bab ini yakni: (1) Bagaimana Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil

dalam Kitab Simpanan Berharga ? (2) Corak atau macam tasawuf seperti apa yang menjadi penekanan KH Mahmud Hasil dalam kitab Simpanan Berharga ?. Untuk lebih jelasnya mengenai kedua hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:A. PemikiranTasawufKH.MahmudHasildalamKitab

Simpanan Berharga Kitab Simpanan Berharga yang ditulis KH. Mahmud

Hasil, memiliki ketebalan halaman 441 halaman. Kitab ini ditulis dengan menggunakan bahasa Arab Melayu. Kitab ini berisi empat puluh tujuh bahasan yang secara gars besar memuat dimensi akidah/keimanan, dimensi Fiqh atau ibadah, dimensi Taswuf dan dimensi hikayat atau cerita. Dari empat puluh tujuh bahasan tersebut terdapat empat puluh satu yang berkaitan dengan pemikiran tasawuf yang meliputi: (1) Wasilah di Nur Muhammad dan amaliyahnya; (2) Iman Pada Allah Swt; (3) Zikir; (4) Amal Saleh; (5) Tazakka (pembersihan diri); (6) Wasilah dan Kaifiyat Mengerjakannya; (7) Mengenal asal kejadian manusia; (8) Ma’rifatullah; (9) Thariqu Illalah melalui pengamalan latifah ar-Rabaniyyah; (10) Jalan Ma’rifah Ash-Shifat; (12) Martabat tujuh dan Martabat Tanazzul Dzat;

Page 42: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

34

Ajahari, M.Ag

(12) Al-Insan; (13) Keberhasilan dalam ibadah (14) Hari kematian manusia (15) Roh manusia; (16) Ma’rifatun nafs (pengenalan diri); (17) Wasilah dengan Nur Muhammad; (18) Mengenal kalimat Nur Muhammad; (19) Mengenal noktah; (20) Ma’rifatullah dan amal hakikat; (21) Wasiat; (22) Memelihara Iman dalam Islam; (23) Cara mengamal Asma al-Husna; (24) Ilmu Tasawuf; (25) Mahabatullah; (26) Asy-Syauq billah wal wajdu billah; (27) Istiqamah; (28) Nafsu Muthmainnah; (29) Taubah; (30) Mahabbah kepada Nabi Muhammad; (31) Jalan menuju akhirat; (32) Istinja dan Wudhu; (33) Syahadah; (34) Salat; (35) Murtad; (36) Fait ilahiyah, (37) Hijab; (38) Sunah syariah dan hakikat; (39) Ilmu dan amal saleh; (40) ash-Shidiqun dan (41) Nur Muhammad Ainul Qurbah.

Penjelasan lebih rinci terkait dengan 42 bahasan diatas sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Wasilah di Nur Muhammad57 Pada pembahasan tentang wasilah di Nur

Muhammad penulis kitab mengemukkan firman Allah Swt dalam surat al-Isra ayat 57 yang berbunyi:

Artinya : orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya;

57 KH. Mahmud Hasil, KH. Mahmud Hasil, Simpanan Berharga, (Palangka Raya: Pesantren Sunan Jati, 2011)., hlm 36-41

Page 43: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

35

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.58

Kalimat (yad’ūna), menurut penulis kitab mempunyai 3 arti : Pertama, arti yad’ūna adalah mereka-mereka yang memohon kepada Allah SWT. Menurut ulama Salaf syarat berdoa ada 5 (lima) : (1) Dimulai dengan mengucap “bismillāhirrahmānir rahīm”; (2) Membaca “alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn”, (3) Mengucap salawat kepada Nabi Saw; (4) Membaca doa-doa yang diinginkan dan (5) Ditutup dengan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan ucapan “alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn”.

Kedua, arti yad’ūna mengucap dan berdakwah kejalan yang diridhai Allah Swt. Ketiga, arti Yad’ūna sama dengan Yataqarrabūna, yaitu mereka-mereka yang ingin menghampirkan diri kepada Allah Swt dan Rasulnya,

Menurut Mahmud Hasil dari ayat ini bisa dipahami bahwa hanya orang yang berwasilahlah orang terdekat diri mereka kepada Allah dan Rasulnya. Arti wasilah ialah (1) bahwa jasmani dan rohani pada hakikatnya daripada Nur Muhammad atau membaguskan rohani dan jasmani kepada Nur Muhammad Saw dengan kata lain menisbahkan rohani dan jasmani kepada nur Muhammad Saw. (2) Kembali kepada hakikat kejadian diri, atau mengenal asal kejadian diri sebenarnya. Hakikat artinya, sebenarnya diri apakah jasmani atau rohani daripada Nur Muhammad, Saw. Dalil yang digunakan adalah sabda

58 Kementerian Agama, RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, 2010), hlm.,392

Page 44: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

36

Ajahari, M.Ag

Nabi Saw: “Ana Minallah wal Mu’minūna minnii” artinya, aku daripada nur zat Allah dan mereka orang-orang mukmin daripada Nurku (nur Muhammad Saw).

Maksud hadis ini menurut pengarang kitab adalah bahwa jasmani dan rohani orang-orang mukmin kulliyatan (semuanya) dari atas kepala hingga telapak kaki pada hakikatnya dari Nur Muhammad Saw. Mengenal asal kejadian diri maksudnya: (1) Asal kejadian diri daripada Nur Muhammad Saw. Dalil yang dijadikan dasar hadis Nabi Saw kepada Sayyidina Jabir: Bi ayyi ummati akhbirnī, an awwali syai in khalaqallahu qablal asyyā, , Qāla ya Jābiru, Innallāha khalaqa qablal asy-yāi nūra nabiyyika muhammadin Saw”. Artinya Sayyiddinā Jabir datang kepada Rasulullah Saw, kata Sayyidinā Jabir, demi ayahku dan ibuku berikan khabar kepada hamba, apakah yang mula-mula Allah jadikan sebelum Allah menjadikan sesuatu?, Sabda Nabi Muhammad Saw kepada Jabir: Sesungguhnya Allah jadikan sebelum Allah menjadikan sesuatu ialah nur nabimu (Nur Muhammad Saw). Dalam riwayat yang lain (Wa anta min tilka al- asyyā)?. “dan engkau wahai Jabir dari itu juga. Ini Nabi Saw katakan kepada Sayyidinā Jabir secara khusus. Adapaun secara umum Nabi bersabda: “Ana minallahi wal mu’minūna minnī”, artinya aku daripada zat Allah dan mereka-mereka orang mukmin daripada nur ku (nur Muhammad Saw).

Pengarang kitab membagi wasilah menjadi dua bagian yakni: Pertama, wasilah am, yakni wasilah pada Nur Muhammad Saw atau jalan fana dan istigraq pada Nur Muhammad. Wasilah am adalah wasilah umum

Page 45: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

37

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

boleh untuk laki-laki dan boleh untuk perempuan. Kedua wasilah khas atau wasilah khusus, laki-laki karena laki-laki adalah imam bagi perempuan. Wasilah khas ini bagi orang yang sudah sempurna pada jalan wasilah “am” artinya orang yang benar tahqiq, fana, dan istigraq dan tamkin atau tetap istiqamah dirinya pada Nur Muhammad. Tidak boleh menisbahkan roh kepada Muhammad terkecuali setelah sempurna pada wasilah di Nur Muhammad atau sempurna pada insan kamil. Tujuan menisbahkan roh kepada Nabi Muhammad adalah : 1) Menghindarkan diri dari ganguan jin Islam; 2) Agar rohani menjadi baik dan sempurna; 3) Agar selamat dari rongrongan nafsu amarah; 4) Agar selalu dalam hidayah dan selamat daripada siksa. “wamā kānallahu liyu’ adzzibahum wa anta fīhim”. Artinya tidak akan mengazab Allah akan mereka yang beriman selama engkau wahai Muhammad berada pada mereka. Maksudnya ialah roh yang dinisbahkan kepada Muhammad. Orang yang menisbahkan rohnya kepada Nabi Muhammad ini dinamakan dengan Wasilah rȏhi ilā Muhammadin”. Artinya membaguskan roh atau menghubungkan rohani kepada Muhammad Saw, dinamakan “Rȏhan Muhammadiyān”59 dan maksud ayat di atas adalah penghubungan rohani kepada nabi Muhammad Saw dengan mengitsbatkan wujud Nabi Muhammad Saw pada setiap waktu dan tempat. Pertama, pada keimanan dan kepercayaan bahwa Nabi Muhammad adalah maujud seperti pada akidah. Kedua, pada keyakinan bahwa nabi Muhammad yang mulia adalah maujud pada hakikat.

59 Rȏhan Muhammadiyān adalah roh yang terpuji yang mulia.

Page 46: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

38

Ajahari, M.Ag

Seperti disunat bagi umatnya agar dibaca setelah azan dan iqamah.60

Di dalam kitab Insan al-Kamil al-Jaili mengatakan bahwasanya insan kamil atau manusia sempurna itu ialah quthbun yakni puncak dari kesempurnaan manusia dari permulaan hingga akhirnya nanti. Yang demikian hanya satu ialah Muhammad dan orang yang selalu berwasilah kepadanya. Maksud orang yang berwasilah adalah 1) Orang yang menisbahkan (menghubungkan) jasmani dan rohaninya kepada Nabi Muhammad Saw dengan iman dan yakin. 2) Orang yang membaguskan rohaninya kepada Nabi Muhammad dengan perasaan yang sempurna.

Adapun kaifiyat amaliyah wasilah khas adalah : 1) Musyahadah atau pandangan akal atau tilik syuhud 61 bahwa roh ini dipandangnya roh muhammadiyan atau menisbahkan roh kepada Nabi Muhammad Saw. 2) Zauq atau perasaan bahwa roh ini adalah Muhammad Saw; 3) Itsbat wujudin Nabī fī kulli zaman wa makān, menetapkan bahwa nabi Muhammad ada pada setiap masa dan setiap tempat dengan tahqiq atau benar-benar yakin dan tamkin atau tetap istiqamah. 4) Al-Ta’dzimu li Wujūdihi, atau membesarkan akan kehadiratnya dan membesarkan atas adanya diri yang mulia pada iman dan keyakinan. 5) Al-Ikrāmi bi itsbātin Nabī, memuliakan atas kehadiran Nabi Muhammad Saw dan menetapkan atas adanya.

Kesimpulannya bahwa manusia pada hakikatnya dijadikan dari Nur Muhammad Saw. Nur Muhammad

60 Mahmud Hasil., of cit, hlm., 2-2561 Tilik Syuhud adalah sesungguhnya yang maujud sebenarnya hanya Allah dan fana

(binasa) wujud makhluk ini pada wujud Allah.

Page 47: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

39

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

yang pertama Allah jadikan, pengertiannya bahwa pada awalnya hanya Nur Muhammad dengan Tuhan saja yang ada sedangkan yang lain belum ada. Nur Muhammad dikatakan juga dengan Ainul Qurbah62 diri yang dekat dengan diri Tuhan dan pada hakikat tidak ada yang terdekat dengan diri zat Tuhan selain daripada Nur Muhammad Saw. Selanjutnya maksud dari ayat ayyuhum aqrabu siapakah yang benar-benar dekat dirinya dengan diri zat Tuhan yang mulia, mereka adalah orang berwasilah dengan Nur Muhammad Saw.

Menurut penulis kitab bahwa orang yang benar-benar berwasilah ialah orang-orang yang mengharap rahmad Allah Swt, orang yang benar-benar takut jauh dari Tuhan dan Nabi Muhammad Saw. Firman Allah dalam QS. al-Māidah ayat 35 yang berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

Pada ayat ini menurut penulis kitab ada 3 (tiga) jalan Allah swt untuk mencapai keberuntungan di alam dunia ini hingga ke alam akhirat nanti yakni Iman, bertakwa dan berwasilah di Nur Muhammad.

62 Ainul Qurbah adalah diri yang dekat dengan Tuhannya

Page 48: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

40

Ajahari, M.Ag

2. Iman Pada Allah63 Makna iman dalam Bahasa Arab adalah percaya

atau membenarkan. Adapun makna iman di dalam syara’ adalah percaya atau membenarkan dengan Allah, segala malaikatnya, rasulnya, hari akhir atau kiamat, qadha dan pada yang semuanya datang dari Allah.

Adapun letak iman pada batin, dan tujuannya ialah untuk memudahkah musyāhadah64 kepada wujud Allah. Hikmahnya ialah akan menyempurnakan ma’rifah kepada Allah dan untuk mengistiqamahkan hati agar selalu mengingat Allah. Iman terbagi tiga yakni: (1) Iman orang awam, (2) Iman orang khawas, (3) Iman orang khawasul khawas;

Iman orang awam adalah iman orang biasa mereka beriman atau percaya dengan adanya Allah dan rasulnya, percaya dengan adanya malaikat-malaikat Allah, percaya mereka pada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi-nabi dan rasul, percaya kepada hari kiamat, percaya dengan qadha dan qadar yang datang semuanya daripada Allah.

Iman orang khawas ialah orang yang kepercayaan dan keyakinannya bahwa perasaannya selalu bersama dan beserta Allah Swt dimanpun dia berada. Firman Allah: Wahuwa ma’akum aynamā kuntum”, artinya dia bersama kamu dimana saja kamu berada.

63 Ibid., hlm., 41-5264 Musyāhadah adalah nampaknya Allah pada hamba-Nya dimana seorang hamba

tidak melihat sesuatu apapun dalam beribadah, kecuali hanyalah menyaksiakan dan meyakini dalam hatinya bahwa ia hanyalah berhadapan dan dilihat oleh Allah. Dalam beribadah ia tidak menghiraukan lagi terhadap sesuatu yang disekelilingnya, termasuk dirinya sendiri karena asyiknya berhubungan dengan Allah, seakan-akan Allah benar-benar nampak dihadapannya. Lihat Moh. Saifullah, Risalah Memahami Tasawuf, of.cit., hlm.,126-127

Page 49: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

41

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Iman khawasul khawas ialah iman yang mereka terbuka hijab atau terbuka dinding seakan-akan adanya mereka bersamaan dengan adanya Allah, “al musyahadatu bi annallaha maujūdun wa muhāladzatul qalbi bi wujūdihi” Artinya memandang dengan pandangan iman dan yakin bahwa Allah Swt saja yang sebenarnya dan tidak ada yang sebenarnya kecuali Allah. Mereka pelihara hati untuk selalu yang ada hanya Allah, “annallaha maujudun fi kulli dzarratil wujūdi syuhūdan dzauqiyan la qauliyan”. Artinya bahwa Allah ada, adanya Allah pada setiap yang ada, yang demikian pandangan perasaan. Hal ini harus disertai iman dan yakin, bukan perkataan dan pembicaraan. Firman Allah Wafī amfusikum afalā tubshirūna”, artinya dan pada diri kamu apakah kamu tidak melihat dengan penglihatannya.

Mafhum (pemahaman) dari ayat ini adalah apakah kamu tidak melihat akan kenyataan adanya Allah Swt dan apakah dihati kamu tidak ada kenyataan kalimat (Allah-Allah) bagi mereka yang sampai ketingkat khawasul khawas karena istiqamah hati mereka dengan Allah Swt. Sebagai ilustrasi menurut pengarang kitab bahwa di atas langit ada bulan, pada waktu itu bulan purnama, letak ember berapa saja banyaknya, kemudian isi air ke dalamnya, maka terlihat oleh kita ada bulan di dalam semua ember. Itu kenyataan adanya bulan yang ada di atas langit seperti itulah adanya Allah di dalam hati hambanya, maksudnya kalimat (Allah-Allah) di dalam hati mereka khawashul khawas sebagai kenyataan adanya Allah.

Ketahuilah bahwasanya Allah menyatakan diri zatnya yang suci dengan menampakkan diri zatnya

Page 50: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

42

Ajahari, M.Ag

terutama kepada para nabi-nabi dan rasulnya dan kepada mereka yang beriman kepadanya dengan menzohirkan namanya (Allah, Allah) pada hati hamba-hambanya. Annal wujūdal hakīkī, huwa wujūdullah , ya’ni la maujūda bihaqqi illallah. Artinya tidak ada yang sebenarnya hanya Allah Swt. “anna wujūdana wa ghairana minal makhlūqāti fānīn bi wujūdillahi ta’ala wa yabqā wajhu rabbaka dzul dzalāli wal ikrām, artinya sesungguhnya adanya kami ini atau adanya yang lain-lain ini binasa (fana) dengan wujud Allah Swt, dan yang sebenar-benar kekal adalah zatnya Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 115 :

Artinya : dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah 65 Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui.

Wujudul khalqi fāniin bi wujūdillahi, artinya adanya mahluk ini fana pada adanya Allah maksudnya tidak ada pada hakikatnya atau tidak ada sebenarnya, yang ada sebenarnya hanya Alah Swt, Annal wujūda bainal adamaini adamun wala wujūda lahu fil haqīqah, bal wujūduhu bi wujūdillah, (Zādal Muttaqien) Artinya, bahwa yang ada ini diantara dua tiada, artinya sebelumnya

65 Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah.

Page 51: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

43

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

66 Ibid., hlm. 52-

tidak ada, kemudian ada dan setelah itu tidak ada, maka hukumnya pada ilmu tauhid tidak ada, akan tetapi adanya dengan adanya Allah,

Walhasil, anna wujūda kulla syaiin bin nasbati ilā wujūdillahi khayālun wawahmun wamujārun (Riwayat Baihaqy). Kesimpulannya bahwa adanya pada tiap sesuatu ini atau adanya semua makhluk ini jika dinisbahkan atau disandarkan kepada adanya Allah, hanya khayal belaka (sangka saja) dan pinjaman saja, semua akan kembali kepada Allah hanya wujud Allah sebenarnya yang ada.

3. Zikir 66

Menurut pengarang kitab telah sepakat para ulama salaf bahwa iman itu bisa bertambah dengan perbuatan ta’at dan bisa berkurang dengan perbuatan maksiat. Oleh karena orang-orang mukmin harus menjadikan keimanan agar tidak berkurang. Zikir merupakan amaliyah menyempurnakan iman kepada Allah. Menurut pengarang kitab, zikirullah lebih mulia dari semua ibadah karena sekalian ibadah adalah wasilah atau jalan untuk mengingat Allah Swt, karena itu bahwasanya zikir kepada Allah adalah perbuatan sangat dimuliakan.

Zikir terbagi menjadi dua bagian, yakni zikir lisan dan zikir hati. Zikir lisan, ialah zikir yang diucapkan dengan lisan dengan mengatakan lāā ilāha illallah. Zikir mempunyai kaifiyat atau beraturan dan zikir yang beraturan akan menumbuhkan manfaat bagi diri yang berdzikir. Caranya adalah) 1). Apabila mengata “lā” kepala menunduk ke bawah ke arah jantung; 2). Ketika

Page 52: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

44

Ajahari, M.Ag

mengata “ilāha” kepala di angkat ke atas; 3) Ketika mengata “Allah”, kepala cenderungkan ke arah bawah, susu kiri, semoga masuk kalimah “Allah” ke dalam hati agar zikir Allah memperoleh manfaat pada hati, dan agar kalimat tersebut memberi bekas dan melekat pada hati.

Zikir Lā Ilāha Illallah”, dinamakan zikir “napas” dan itsbat. Arti nafas ialah meniadakan Tuhan yang tidak benar, dan arti itsbat ialah menetapkan “Allah” Tuhan yang sebenarnya dan dinamakan zikir “Lā ilaha Illa Allah”, sebagai kalimatul ‘ulya (kalimat yang tinggi). Firman Allah di dalam hadis qudsi yang artinya, La ilāha Illa Allah adalah perkataanku, (Allah) dan dia (kalimat itu) adalah aku (Allah) barang siapa yang mengatakannya dia masuk ke dalam bentengku, dan barang siapa yang masuk dalam bentengku akan aman dirinya dari azab-Ku dan selamat dari siksa-Ku.

Menurut pengarang kitab bahwa kemuliaan dan kelebihan berzikir kepada Allah adalah : 1) Termasuk orang yang taat dan patuh dengan Allah; 2) Allah senang dengan orang yang selalu menyebutnya dari dunia hingga alam akhirat; 3) Orang yang berzikir kepada Allah Swt, ialah orang yang membesarkan dan mengagungkan keagungan Tuhan; 4) Malaikat mendekat dan gembira berhadap orang yang berzikir, dan Allah selalu bersamanya, Di dalam salah satu hadis qudsi Allah berfirman yang artinya: “Aku (Allah), selalu bersamanya ketika ia mengingat Aku”, Maksudnya bagi orang yang berzikir maka Allah akan selalu bersamanya atau selalu dalam pemeliharaan Allah.(1) Malaikat Hafazah segera menulis kebaikan pahala

bagi orang yang berzikir;

Page 53: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

45

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

(2) Menjauh syaitan dari orang yang berzikir;(3) Berzikir tanda kecintaan hamba terhadap Tuhan;(4) Berzikir dapat melepaskan diri dari kemunafikan;(5) Zikir merupakan ibadah yang dapat memeliharakannya

dari api neraka;(6) Orang yang berzikir hatinya menjadi terang dan

terbuka dengan cahaya nur zikrullah (Hidayatul Sālikīn). Kedua, Zikir dengan hati “Allah Allah” atau “ ya

Allah ya Allah”. di hati. Zikir hati lebih afdal daripada zikir lisan. Sabda Nabi Saw dari Siti Aisyah, Ra yang artinya,” Zikir hati lebih lebih afdal daripada zikir lisan dengan tujuh puluh kali ganda. Ingatlah Allah dengan hati siapapun dari makhluk tidak mendengar dan juga tidak mengucapkan huruf dan perkataan. Zikir hati kebanyakkan dilakukan para wali-wali dan orang-orang saleh.

Menurut penulis kitab, para pemuka tariqat Naqsabandiyah memilih zikir hati karena hati yang dipandang Allah hati tempat iman, hati tempat rahasia ketuhanan dan hati sumber nur ilahi. Apabila hati itu baik, akan menjadi baiklah segala perbuatan jasad, dan apabla hati itu rusak, akan menjadi rusaklah segala perbuatan jasad, hati yang mengingat Allah, sumber dari segala kebaikan dan hati yang keras dan lupa dari mengingat Allah sumber dari malapetaka dan dapat membinasakan iman.

Menurut pengarang kitab zikir hati ada dua macam: Pertama, zikir hati maksudnya zikir yang dikatakan

Page 54: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

46

Ajahari, M.Ag

dalam hati, seperti : Allah, Allah”, di hati. Firman Allah dalam QS. al-Kahfi 24:

Kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.

Berzikir kepada Allah, atau mengingat Allah di hati adalah salah satu usaha ikhtiar untuk melemahkan hati yang keras agar memancar nur zikrullah dalam hati hingga hati menjadi bersih dari segala bentuk kemusyrikan.Kedua, zikir rabbany, ialah di dalam hati selalu berzikir “Allah, Allah”. Zikir rabbany ini terus menerus tidak henti-hentinya sepanjang hayat manusia. Zikir rabbany ini disebut juga “zikir sir”, dan diletakkan di dalam hati sanubari atau dinamakan juga dengan “fuad”.

Menyangkut pembicaraan tentang hati pengarang kitab membagi hati kepada 3 tiga: (1) Hati jasmani, atau hati sanubari yakni segumpal daging yang terletak dibawah susu kiri di bawah dada, pada hati jasmani terdapat hawa nafsu dan syaitan. Nafsu mendorong seseorang untuk berbuat maksiat dan kejahatan, dan syaitan mengganggu atau membisik agar seorang menjadi lupa daratan. (2) Hati nurani, hadis Nabi Saw yang artinya: “dan mereka-mereka orang mukmin, daripadaku (daripada nur Muhammad Saw). Pengertian mukmin ini di sini ialah orang yang keimanan dan keyakinannya hingga segala perasaannya bahwa diri jasmani dan rohaninya adalah Nur Muhammad, maka hati jasmani

Page 55: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

47

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

menjadi hati rohani. (3) Hati rabbani artinya zikir “sir” “Allah, Allah”, yang ada di dalam hati jasmani, zikir sir ini terus menerus tidak ada hentinya.

Pada waktu Nabi Muhammad Saw diisrakan dan dibawa oleh Jibril As, Nabi Muhammad Saw dibawa ke sumur Zamzam dan diletakkan Nabi Muhammad oleh Jibril, kemudian dibedah dada nabi, maka Jibril heran dan takjub karena melihat di dalam hati Nabi Saw dipenuhi dengan “Asrarul Qudsiah”, maksudnya bahwa di dalam hati jasmani Nabi Saw selalu “ Allah, Allah”, terus menerus yang demikian dinamakan zikir sir dan hati rabbany.

Bermula zikir “Allah, Allah”, yang dikatakan di hati adalah merupakan usaha ikhtiar seseorang untuk membuka zikir sir yang ada di dalam hati, Jika terbuka zikir sir itu maka bagi orang yang musyahadah atau orang yang memusatkan pikirnnya ke dalam hati, pasti tidak lain yang terdengar hanya “ Allah, Allah”. Di dalamnya terbuka hijab antara hambanya dengan tuhannya, memancar rahasia ilahi pada batin hambanya terdengarlah kalimat Allah, Allah” dan terasa oleh hamba manisnya nur zikir Allah. Firman Allah yang artinya: “ cukuplah dengan Allah Swt sebagai orang yang menyaksikan bahwa yang ada sebenarnya hanya Allah Swt”. Berkata Syekh Abu Bakar al-Raji’ ra: “Iman itu adalah nur ilahi dihati hamba-hambanya, apabila nur ilahi memancar:(1) Nur ilahiyah dihati hasilnya apabila berkehendak

hamba itu akan terjadi, maka terjadi karena kehendaknya sama dengan kehendak Allah Swt “ Iradatuhu bi irādatillah”,.

Page 56: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

48

Ajahari, M.Ag

(2) Nur ilahiyah yang dihati apabila memancar ke lidah hamba itu, maka berkata benar pada setiap perkataannya, manfaatnya menjadi contoh bagi segala hamba Allah.

(3) Nur ilahi yang dihati apabila memancar kepada kedua kaki, hasilnya melangkah dua kakiknya ketempat yang diridhai Allah Swt seperti senang salat berjamaah.

(4) Nur ilahiyah yang dihati apabila memancar pada dua tangan buahnya dia suka menolong sesama dan senang bersedekah.

(5) Nur ilahiyah yang dihati apabila memancar pada dua matanya, hasilnya dia dapat mengambil i’tibar dan dapat mengenal contoh dari kejadian.

(6) Nur Ilahiyah yang di hati apabila memancar kerongga, buahnya dia selalu ingin makan makanan yang halal dan berusaha meninggalkan yang subhat dan haram;

(7) Nur ilahiyah yang dihati apabila memancar ke nafas, hasilnya dia akan dapat mengendalikan nafsu angkara murkanya (nafsu amaratum bissu), nafsu yang akan menjerumuskan kepada hal hal yang menyesatkan.Untuk mendapatkan nur ilahiyah bagi seseorang

hendaklah mengamalkan tata cara kaifiyat yang ada dibawah ini : (1) Melatih dan membiasakan zikir di hati hingga tamkin

(istiqamah) dan terdengar di batin dan tetap;(2) Setelah terasa lezat dan nikmah zikir, disanalah nur

ilahiyah atau Hadrat Ilahiyah;(3) Pusatkan pikiran dengan benar kemudian arahkan

musyahadah ke hati rabbany;

Page 57: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

49

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

67 Ibid., hlm., 70-73

(4) Pusatkan pendengaran penglihatan dan perasaan ke hati rabbany, isya Allah terlihat dengan penglihatan batin nur zikirullah (atau nur ilahiyah) sehingga yakinlah seseorang bahwa yang maujud sebenarnya hanya Allah.

4. Amal Saleh 67

Menurut KH. Mahmud Hasil, amal saleh terbagi empat : Pertama, amal syariat atau ibadah syariat Allah dan syariat nabi yakni: (1) Mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhkan apa yang dilarangnya; (2) Mengamalkan apa yang diamalkan oleh rasul Allah dan menghidupkan sunnahnya (3) Berusaha memperbaiki diri baik perkataan, keperibadian dan berakhlak mulia; (4) Bersitigfar, berzikir, bersalawat kepada Nabi Saw, bertasbih dan membaca al-Qur’an. Kedua, amal ibadah thariqat, harapan dalam ridha dan rahmat Allah dengan mengamalkan amalan atau membaca bacaan yang diatur oleh masayikh tariqat beserta aturannya. Thariqah ialah membiasakan ibadah kepada Allah dengan terus menerus lahir dan bathin hingga istiqamah. Ketiga, amal hakikat artinya amal sebenarnya. Amal hakikat ini meliputi;(1) Hakikatun Nafsi, artinya sebenar-benar diri jasmani

dari Nur Muhammad;(2) Hakikat roh, artinya sesungguhnya sebenar-benar ruh

daripada Nur Muhammad Saw;

Page 58: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

50

Ajahari, M.Ag

(3) Keimanan artinya kepercayaan bahwa diri itu apakah diri jasmani atau rohani daripada nur Muhammad Saw, kepercayaan harus sempurna;

(4) Disempurna keimanan dan keyakinan dengan perasaan dan pikiran.Keempat, amal ma’rifat, amal ma’rifat artinya amal

untuk mengenal Allah swt atau amal untuk mengetahui Allah swt yaitu dengan cara :(1) Mengenal af’al Allah swt, mengenal dengan iman

bahwa alam dan semua mahkluk ini dijadikan Allah dan segala perbuatan makhluk adalah perbuatan Allah Swt;

(2) Mengenal sifat Allah Swt, mengetahui dengan iman bahwa sifat Allah yang ada pada diri makhluk ini adalah milik atau kepunyaan Allah.

(3) Mengenal asma Allah, adalah mengetahui nama-nama Allah yang 99 nama. Mengenal nama Allah akan memberikan manfaat bagi yang menyebut dan mengingatnya;

(4) Mengenal zat Allah, mengetahui diri zat Tuhan yang kekal, yang mempunyai kemuliaan dan kebesaran yang pengasih, penyayang, pemurah dan pengampun dari segala dosa;

(5) Musyahadah atau tilik syuhud bahwa sesungguhnya yang maujud sebenarnya hanya Allah dan fana atau binasa wujud makhluk ini pada wujud Allah. Wujud sekalian alam ini adalah mazhar wujud Allah swt, artinya sekalian alam ini adalah merupakan kenyataan bagi adanya Allah Swt.

Page 59: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

51

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Firman Allah dalam surah al-Kahfi yang artinya : “Barangsiapa yang berkeinginan untuk bertemu dengan Tuhannya maka hendaklah beramal saleh dan janganlah dia sekutukan Allah dengan seseorang pada waktu ibadah”. (Q.S. Al-Kahfi, 110)

Maksud dari ayat ini ialah agar roh kembali sampai ke hadirat Tuhan Yang Mulia dengan rahmat dan ridhonya dan tidak menyamai pemberian dan pembalasan dari Allah. Telah diriwayatkan dalam Hadits Qudsi yang artinya : “wahai anak Adam! sediakan atau beramallah untukku sesaat dari permulaan harimu dan sesaat dari penghujungnya, niscaya akan aku berikan segala kebutuhan disaat-saat antara keduanya. (HR. Abu Nuaim).

Kaifiyah amal Syariah, diwajibkan pada syariah mentaati Allah dan rasulnya dengan menjunjung segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang Allah. Bagi orang yang dapat mengamalkannya akan memberikan nikmat taat dengan pahala dan ganjaran sehingga ia tenang dalam menjalani hidup. Diantara perintah-perintah Allah tersebut ialah:a. Memelihara waktu salat dengan mengerjakan

kewajiban salat lima waktu dalam sehari semalam. b. Melihara kewajiban puasa pada bulan Ramadan

agar perut dapat istirahat. Puasa merupakan rahasia dari Tuhan dan Allah akan melimpahkan berbagai keutamaan kepada orang yang berpuasa.

c. Mengeluarkan zakat dan zakat merupakan kewajiban agar harta menjadi bersih dan agar terjalin hubungan antara manusia dan keluarga.

Page 60: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

52

Ajahari, M.Ag

d. Berangkat haji ke Mekah Al Mukaromah agar dapat melihat dari ayat-ayat Allah dan kebesaran-Nya. Amal thoriqoh adalah sunnah, apabila diamalkan

memperoleh kebaikan dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Thariqat memiliki aturan dan aturan tersebut biasanya diatur oleh para Masayekh thoriqoh-thoriqoh. Harapan mengamalkan thoriqoh ialah untuk jalanmendekatkan diri kepada Tuhan dan mudahan berkah para masayekh melimpah kepada yang mengamalkan thariqat tersebut.

Amal hakikatnya adalah sunnah muakkad bagi yang menghendakinya, karena pada hakikatnya bahwa diri ada hubungannya dengan Allah dan rasul dengan alat keimanan dan keyakinan serta perasaan. Oleh karena itu hendaknya seseorang Mukmin mengetahui akan hakikat dirinya atau sebenar-benar dirinya, yakni sebenar-benar diri adalah dari pada Nur Muhammad.a. Latihan dan membiasakan dengan penuh keyakinan

dan disempurnakan dengan segala perasaan bahwa diri adalah daripada Nur Muhammad;

b. Fana, Tidak ada hamba pada hakikatnya atau sebenarnya hanya Nur Muhammad;

c. Istigroq, keimanan dengan segala keyakinan hingga ke segala perasaan bahwa diri adalah dari pada Nur Muhammad;

d. Memesrakan diri kepada Nur Muhammad sebagaimana mesranya air dengan tumbuh-tumbuhan atau musyahadah Nur Muhammad. Adapun kaifiyah atau cara dalam mengamalkan

amal ma’rifah bermacam-macam, di antaranya ialah dengan cara:

Page 61: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

53

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

a. Musyahadah atau memandang dan muraqabah bahwa yang terjadi di alam ini adalah perbuatan dari Tuhan.

b. Musyahadah atau memandang dan muraqabah bahwa sifat yang ada pada diri adalah sifat Allah, milik Allah.

c. Berpikiran dan mengingat Allah sehingga nikmat mengingat melupakan kepada yang lain agar tentram hati dan jiwa.

d. Musyahadah wujud Allah mutlak, memandang dengan yakin hanya Allah yang ada sebenarnya.Selanjutnya amal yang membawa kepada

pertolongan Allah dan rasulnya ialah amal hakikat amal sebenar-benarnya. Sabda Nabi Muhammad yang artinya: orang yang benar-benar kenal di antara kamu dengan Tuhan dialah orang yang benar-benar kenal dengan diri sebenarnya diri yang sebenarnya adalah Nur Muhammad.

Nur Muhammad terdiri dari dua kalimat, pertama adalah “Nūr” dan kedua adalah “Muhammad”. Adapun makna Nur pada bahasa artinya cahaya. Nur pada syariat artinya petunjuk dan hidayah. Nur pada hakikatnya adalah Nur Zat. Nur itulah diri bagi zat yang tidak ada yang menyerupainya. Selanjutnya makna Muhammad, adalah Muhammad pada bahasa artinya orang yang sangat terpuji. Muhammad pada syariat yaitu Muhammad Rasulullah. Muhammad pada hakikatnya diri bagi rasulullah. Amal hakikatnya adalah hubungan hakikat dengan Tuhan dan nabi Muhammad dan dinamakan amal yang terikat dengan mengenal asal kejadian diri atau ilmu mengenal diri sebenarnya. Asal diri atau diri sebenarnya daripada Nur Muhammad, dapat pula dikatakan bahwa jalan wasilah adalah Nur Muhammad.

Page 62: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

54

Ajahari, M.Ag

5. Tazakka atau Pembersihan diri 68 Dalam menguraikan konsep tazakka, pengarang

kitab mengutip firman Allah dalam QS. Al’ala ayat 14-15 yang berbunyi:

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman).

15. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang. (pada waktunya).

Makna membersihkan diri dalam ayat ini menurut pengarang kitab adalah: Pertama, membersihkan atau mensucikan diri jasmani dari segala najis yakni: 1) Membersihkan badan, pakaian dan tempat dari najis dengan air suci lagi mensucikan atau air mutlak dan hal ini merupakan syarat sah dari ibadah yag diwajibkan; 2) Bersuci dari hadis kecil dan hadas besar. Adapun yang dimaksud hadas kecil ialah kencing dan berak. Kedua, membersihkan diri jasmani dan rohani pada hakikat, artinya: 1) Keyakinan dan kepercayaan bahwa diri jasmani dan rohani adalah Nur Muhammad; 2) Perasaan dan sekalian pikiran jasmani dan rohani adalah Nur Muhammad. Ketiga, membersikan hati dengan zikir dan musyahadah wujudillah (penyaksian wujud Allah) swt yang demikian dinamakan bersih pada marifah.

68 Ibid., hlm., 74-76

Page 63: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

55

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

69 Ibid., hlm., 86-89

6. Wasilah di Nur Muhammad dan Kaifiyat (tata cara) mengerjakannya69

Didalam QS. al-Māidah ayat 35 Allah Swt berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 35)

Menurut penulis kitab, ayat di atas setelah membicarakan iman dan takwa, Allah memeritahkan dengan berwasilah yakni: (1) Menyempurnakan keimanan kepada Allah dengan

mempercayai dan yakin bahwa apa yang terjadi terhadap diri dan yang terjadi di alam ini adalah iradatul haq atau kehendak Tuhan yang sebenarnya wa qudratul haq, atau kudrat Tuhan sebenarnya.

(2) Melaksanakan ibadah dan takwa kepada Allah ialah untuk meningkatan keimanan,

(3) Wasilah ialah mempercayai dan meyakini bahwa diri jasmani dan rohani sebenarnya terjadi daripada Nur Muhammad Saw disertai dengan perasaan.Iman, takwa dan wasilah adalah qarinah dari

Allah dan jalan untuk mencapai keberuntungan dunia dan akhirat. Tafsir ayat “carilah atau tuntutlah dengan berwasilah agar diri dekat kepada Allah” menurut

Page 64: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

56

Ajahari, M.Ag

pengarang ialah memerintahkan mereka yang beriman dan bertakwa dengan berwasilah di Nur Muhammad Saw.

Menurut KH. Mahmud Hasil kaifiyat menyempurnakan diri pada Nur Muhammad adalah :(1) Keimanan atau kepercayaan bahwa diri jasmani

dan rohani ini sebenar-benarnya daripada Nur Muhammad;

(2) Keyakinan adalah bahwa diri jasmani dan rohani sebenar-benarnya daripada Nur Muhammad;

(3) Perasaan, adalah bahwa diri jasmani dan rohani sebenar-benarnya daripada Nur Muhammad;

(4) Pikiran demikian juga musyahadah Nur Muhammad mesra pada sekalian jasmani dan rohani sebagaimana mesranya air dengan tumbuh-tumbuhan.

(5) Bittahqīqi wat Tamkīn, artinya, dengan benar-benar dan tetap istiqamah. Adapun hikmah berwasilah adalah :

(1) Litaqarrabu ilahi, atau agar dekat diri mereka yang berwasilah dengan diri Tuhan, karena Nur Muhammad pertama kali Allah ciptakan dan jadikan. Berarti Nur Muhammad pada saat itu dengan diri Tuhan yang ada. Alam semesta ini belum dijadikan Allah demikian juga yang lain-lainnya.

(2) Wabi anbiyāihi, Orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad nanti dirinya di dalam akhirat dekat dengan para nabi-nabi karena mereka juga pun berwasilah;

(3) Wa auliyāihi, orang yang berwasilah, nantinya dekat dengan diri para wali-wali Allah;

Page 65: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

57

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

70 Ibid., hlm., 90-94

(4) Wa bil a’mali was shōlihāti, amal sholeh atau amal ibadah orang yang berwasilah segera diterima Allah, karena dirinya dekat dengan Tuhan dan berkat syafaat nabi Muhammad Saw. Menurut pengarang kitab semua para sahabat dan

orang yang terdahulu maupun yang kemudian mereka berwasilah karena mengamalkan ayat “ wabtaghi ilahil wasīlah”.

Terkait dengan pengenalan tentang kejadian manusia KH. Mahmud Hasil menjelaskan bahwa mengenal dan mengetahui asal kejadian diri sangat penting agar diri menjadi sempurna dan mengetahui bahwa diri manusia dalam keadaan lemah dan tidak ada daya upaya, adanya semua makhluk dan alam ini dengan iradahnya dan qudrahnya yang haq.

7. Mengenal Asal Kejadian Manusia70

Dalam hal asal kejadian diri pengarang kitab membagi kejadian manusia kepada dua hal yakni kejadian menurut syariat dan kedua kejadian menurut hakikat. Pertama, kejadian manusia menurut syariat sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 73-75 :

Page 66: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

58

Ajahari, M.Ag

73. lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,74. kecuali Iblis; Dia menyombongkan diri dan adalah

Dia Termasuk orang-orang yang kafir.75. Allah berfirman: “Hai iblis, Apakah yang menghalangi

kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”.

76. Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Di dalam QS. al-Baqarah ayat 34 Allah juga berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: «Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa manusia dijadikan dari pada tanah. Dan firman Allah dalam QS. -Ath Thariq ayat 5-7:

5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?

Page 67: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

59

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,7. yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan

tulang dada perempuan.

Dalam pandangan KH. Mahmud Hasil bahwa menurut syariat Allah manusia dijadikan dari tanah sebagaimana Nabi Adam, kemudian diambil dari tulang rusuk Nabi Adam sebelah kiri dijadikan Siti Hawa. Nabi Adam bertanya kepada Tuhan. Siapakah dia itu, kata Allah dia adalah Siti Hawa . Nabi Adam as memohon kepada Allah kawinkanlah hamba wahai Tuhan dengan Siti Hawa. Allah berkata: Wahai Adam bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mas kawin engkau dengan Siti Hawa. Maka bersalawatlah Nabi Adam dan setelah Nabi Adam dengan Siti Hawa kawin, memancar air mani Nabi Adam ke rahim Siti Hawa, kemudan Siti Hawa hamil dan melahirkan Kabil dan Habil, Hal ini nampak dan jelas bahwa manusia dijadikan dari tanah dan air.

Penulis kitab menjelaskan tentang anasir atau unsur kejadian manusia ada empat: 1), dari tanah, 2) dari air, 3), dari api, 4) dari angin. Secara zohirnya nampak bahwa manusia terdiri dari bulu, kulit, daging, darah, urat, tulang, sumsum, otak, mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kuku, dan lain-lainnya.

Kedua, kejadian manusia menurut hakikat. Kejadian manusia menurut hakikat terjadi daripada Nur Muhammad . Sabda Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abdul Rajak dari Sayyidina Jabir. Sayyidina Jabir adalah sahabat Nabi Muhammad Saw dan pencipta ilmu al-Jabar (Ilmu Hitung). Terpikir oleh Sayyidina Jabir apa yang pertama kali Allah jadikan

Page 68: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

60

Ajahari, M.Ag

sebelum Allah menjadikan akan sesuatu. Akhirnya datang Sayyidina Jabir kepada Rasulullah Muhammad Saw dan bertanya dengan berkata yang artinya: “Demi ayahku dan demi ibuku beri khabar wahai Rasulullah kepada hamba tentang apa yang pertama kali Allah SWT jadikan atau apa yang mula-mula Allah jadikan sebelum Allah Swt menjadikan sesuatu.? Rasul bersabda: wahai Jabir pertama kali Allah jadikan ialah Nur nabimu (Nur Muhammad Saw). Pada hadis yang lain Nabi Muhammad bersabda: Ana minallah wal mu’minūna minnī”, artinya : Aku kata Nabi daripada nur zat Allah dan mereka orang mukmin daripada nurku (Nur Muhammad Saw).

Secara umum Nabi Saw mengatakan bahwa orang mukmin daripada Nur Muhammad Saw. (1) Menurut Nabi Muhammad bahwa kejadian manusia

hakikatnya (sebenarnya) jasmani dan rohani lahir dan batin daripada Nur Muhammad Saw.

(2) Sebenar-benar kejadian manusia secara kulliyati (keseluruhan/sekalian) adalah daripada Nur Muhammad .

(3) Sekalian alam semesta dan apa yang ada di dalamnya sebenarnya terjadi daripada Nur Muhammad Saw.

(4) Manusia dilebihkan Allah dan diberi akal keimanan, keyakinan serta perasaaan dengan empat macam tersebutlah yang membedakan manusai dengan mahluk-mahluk lainnya. Firman Allah dalam surah al-Tīn ayat 5 yang artinya “Sesungguhnya kami jadikan manusia pada sebaik-baik bentuk kejadian. Pertama pada zohirnya, lebih-lebih lagi pada hakikatnya, pada hakikatnya manusia daripada (Nur Muhammad Saw).

Page 69: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

61

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

71 Ibid., hlm., 95-107

8. Ma’rifatullah 71

Dalam Sebuah hadis Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya: ”Permulaan agama adalah mengenal Allah”. Ma’rifatullah artinya mengenal Allah Swt, maksudnya mengetahui dan mengenal af’alnya dan segala sifat-sifat Allah serta zatnya yang suci atau musyahadah dengan segala yang tersebut. Manfaatnya untuk menyempurnakan tauhid kepada Allah dan hikmahnya agar dapat menghindarkan diri dari segala kesyirikan dan agar dapat berperasangka baik terhadap Allah.

Bermula ma’rifat ialah membersihkan segala pandangan akal dan membersihkan hati dari sifat-sifat yang tercela, Berkata imam al-Ghazali ra, hikmah daripada ma’rifat kepada Allah :1). Menambah menyempurnakan ma’rifat kepada Allah;2). Menambah pandangan iman kepada Tuhan;3). Membuka penglihatan iman kepada Tuhan;4). Melihatkan engkau atas tipu daya syaitan;5). Mengeluarkan engkau dari penyakit amal-amal

engkau.Menurut KH. Mahmud Hasil bahwa jalan ma’rifah

(mengenal) Allah itu sangat banyak, sebagian dari jalan mengenal Allah adalah:1. Ma’rifatul af’al, artinya mengenal segala perbuatan

Tuhan, seperti yang terjadi pada diri dan yang dilakukan diri dan apa yang terjadi di alam ini. Semuanya adalah daripada perbuatan Tuhan, Firman

Page 70: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

62

Ajahari, M.Ag

Allah: wallahu khalaqakum wamaa ta’maluun”, artinya, dia Allah yang menjadikan kamu dan yang kamu perbuat perbuatan perbuatan kamu. Hikmah ma’rifah af’al:(1) Membesarkan dan mengagungkan apa yang

diciptakan oleh Allah(2) Agar mengetahui hamba yang beriman bahwa

yang memperbuat segala sesuatu sebenarnya ialah Alah yang sebenarnya agar terbuka hijab (dinding) dengan tuhan yang maha tinggi.

2. Ma’rifatul asma, artinya mengenal dan mengetahui nama-nama Tuhan, nama tuhan ada 99 nama disebut dengan Asmaul Husna, artinya nama-nama yang baik, dan semua nama-nama Tuhan itu mengandung manfaat dan hikmah. Hikmahnya antara lain (1) Asmaul Husna dapat dijadikan doa agar dikabulkan doa dan permohonan, (2) Asmaul Husna dapat dicabut atau diambil salah satu daripadanya untuk dijadikan doa khusus atau untuk dijadikan zikir untuk tujuan tertentu, (3), Asmaul Husna sangat baik dihapal atau dijadikan amalan atau berharap dan untuk dijadikan zikir dan ingatan. Menurut KH. Mahmud Hasil mereka yang selalu

ingat kepada Allah akan menjadi:(1) Syakiran lillāhi, menjadi orang yang bersyukur. (2) Hāmidan lillāhi, artinya menjadi orang yang

bertahmid atau memuji-muji allah, batin mereka mensucikan dan keagungan Allah, bercahaya hati mereka dengan kebesarannya dan nur kemuliannya,

Page 71: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

63

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

(3) Rādhiyan lillāhi, artinya menjadi orang yang ridha dengan Allah, senang menerima ketentuanya dan Allah juga senang kepada mereka dengan menempatkan mereka yang ridha ditempat yang diridhainya yakni dalam syurga.

(4) Khālisan lillāhi, artinya, menjadi orang yang ikhas bersih hati, bersih pikiran, mereka suka beribadah, bersedekah, berzakat, dan berhaji, dan Allah akan membalas semua amal salehnya dengan berlipat ganda (tidak dapat dihitung).

(5) Tawakal lillāhi, artinya, menjadi orang yang tawakal, yakni orang yang menyerahkan semua perkaranya kepada Allah. Nama-nama Allah yang sembilan puluh sembilan (99) atau Asmaul Husna dimulai dengan “Allah” dan diakhiri dengan “ash-shabuur”. Firman Allah, Innallaha ma’ash shōbiriin”, artinya sesungguhnya Allah akan memberikan pertolongan bagi mereka yang bersabar (menahan diri) dari kemarahan dan bersabar didalam melaksanakan ibadah dan menerima musibah (bala).

9. Thariqu Illallāh (jalan menuju Allah) melalui Latifatul Rabbany 72

Menurut pengarang kitab jalan untuk menuju kepada Allah banyak cara antara lain :1. Pada waktu Nabi Adam AS sendirian di alam dunia

Nabi Adam merasa sedih dan berduka cita. Maka Allah SWT kasihan kepada Nabi Adam, agar Nabi Adam tenang dan tentram serta bahagia menghadapi

72 Ibid., hlm., 108-126

Page 72: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

64

Ajahari, M.Ag

kehidupan, Allah SWT nampakan dirinya yang mulia pada nabi Adam yaitu dengan menempatkan namanya di hati Nabi Adam dan Allah SWT nampakkan namanya dibawah susu kiri Nabi Adam (Allah Allah) maka tentram, tenang dan gembiralah Nabi Adam, ini disebut dengan Latiful Qolb.

2. Nabi Ibrahim berjalan kemana-mana bertujuan mencari Tuhan yang sebenarnya. Bulan, matahari, bintang yang berkilau, pada awal disangka Tuhan, namun semua dilakukan oleh Nabi Ibrahim tersebut tidak dapat menenangkan dan menentramkan hati dan pikirannya. Kemudian datang kasih sayang Allah SWT kepadanya yaitu dengan menampakan dirinya yang mulia dzuhur Ismi yakni dengan menempatkan Allah Swt akan namanya (Allah Allah) kepada Nabi Ibrahim. Berkata Nabi Ibrahim AS : Apakah Ya Allah tanda-tanda dari kebesaranmu terhadap hamba ini?Allah Swt berfirman kepada Nabi Ibrahim : Ibrahim!

ambil empat ekor burung kemudian potong-potong dan kumpulkan wahai Ibrahim bulunya, dagingnya, tulangnya dan darahnya, serta letakkan wahai Ibrahim ke atas gunung, kemudian dilakukan oleh Nabi Ibrahim apa yang telah diperintahkan Allah Swt kepadanya.

Kata Allah Swt kepada Nabi Ibrahim panggil wahai Ibrahim satu per satu. maka dipanggillah oleh Nabi Ibrahim satu per satu. maka datanglah ke empat ekor burung tersebut dengan La ilāha illallah .

Demikian juga Allah SWT menampakan dirinya yang mulia dengan menampakkan namanya “Allah, Allah” di bawah susu kanan kepada Nabi Nuh AS

Page 73: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

65

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

sehingga tenang dan tenteram Nabi Nuh AS dan ini disebut dengan Latiful Ruh.3. Nabi Musa AS turun naik gunung Tursina dengan

tujuan ingin bertemu Tuhan, walaupun sudah dengan bersusah payah namun hanya kalam Tuhan saja yang didengar Nabi Musa. Kemudian kasih sayang Allah Swt datang kepada Nabi Musa dengan menampakan dirinya yang mulia bidzuhur ismihi yaitu dengan menampakan Allah Swt akan namanya “Allah”, “Allah” di atas susu kiri, barulah tenang dan tentram Nabi Musa alaihissalam ini disebut dengan Latiful as-Sirr.

4. Nabi Isa AS, walaupun sudah kemana-mana berdakwah dan mengajak manusia untuk beriman namun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukan Nabi Isa. Kemudian kasih sayang datang dari Tuhan kepada Nabi Isa ialah dengan menampakan dirinya yang mulia bidzuhur ismihi dengan menampakan namanya (Allah Allah) di atas susu kanan barulah tenang dan tentram nabi Isa AS dan ini disebut dengan latiful khofi.

5. Nabi Muhammad Saw. dilahirkan malam Senin 12 Rabi’ul Awal. Setelah lahir ke dunia, Allah Swt nampakkan dirinya yang mulia pada Muhammad Saw dengan menampakan namanya di tengah dada Nabi Muhammad Saw (Allah, Allah) kemudian Nabi Muhammad Saw sujud kepada Allah Swt dan bersyukur kepadanya serta mengucap tahmid kepada Allah Swt. Pada saat itu tidak ada yang mendinding antara Nabi Muhammad Saw dengan

Page 74: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

66

Ajahari, M.Ag

Tuhan, memancarlah Nur ilahiyah pada diri Nabi Muhammad Saw. Menurut riwayat ada dua cahaya yang memancar

pada diri Nabi Muhammad SAW (1) memancar Nur kerasulan Nabi Muhammad Saw ke segala penjuru (2) Memancar Nur ilahiyah pada diri Nabi Muhammad Saw. Dua nur tersebut memancar ke arasy dan kursi hingga ke segala penjuru dunia dan para malaikat menyaksikan pancaran tersebut. Maka sujudlah para malaikat sebagai tanda bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad Saw sebagai penyelamat umat manusia. rahmatan lil alamin . Ini dinamakan dengan latiful Akhfa.

Barangsiapa mengamalkan zikir lima Latifah rabbaniyah dengan zikir (Allah Allah) dihati sebanyak tujuh puluh ribu (70.000) di setiap lima latifah rabbaniah insya Allah akan naik derajat imannya dan ma’rifatnya akan sempurna dan Allah Swt akan mengistiqomahkan hatinya kepadanya.

Adapun kaifiyah atau cara mengamalkan Latifah Rabbaniyah menurut KH. Mahmud Hasil adalah:

a) Kaifiyah yang pertama

Page 75: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

67

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Melakukan zikir dibawah susu sebelah kiri dan dikerjakan hingga selesai, walaupun selesainya beberapa hari hingga beberapa bulan tidak mengapa dan kemudian setelah selesai berdzikir bacalah doanya. Zikir dibawah susu kiri ini dinamakan dengan zikir Latifatul Qolbi.

b) Kaifiyah Kedua

Melakukan zikir dibawah susu sebelah kanan, dikerjakan hingga selesai, walaupun selesainya beberapa hari dan beberapa bulan, kemudian bacalah doanya setelah selesai. Zikir di bawah susu kanan ini dinamakan dengan dzikir Latifatul ruh.

c) Kaifiyah Ketiga

Melakukan zikir dibawah susu sebelah kiri dan dikerjakan hingga selesai, walaupun selesainya beberapa hari hingga beberapa bulan kemudian setelah selesai

Page 76: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

68

Ajahari, M.Ag

berzikir bacalah doanya. Zikir dibawah susu kiri Ini dinamakan dengan zikir Latifatul As-sirr.

d) Kaifiyah Keempat

Melakukan zikir dibawah susu sebelah kanan dan dikerjakan hingga selesai, walaupun selesainya beberapa hari hingga beberapa bulan kemudian setelah selesai berdzikir bacalah doanya. Zikir dibawah susu kanan ini dinamakan dengan zikir latifatul al-khufyi.

e) Kaifiyah Kelima

Melakukan zikirnya ditengah-tengah dada dan dikerjakan hingga selesai, walaupun selesainya beberapa hari hingga beberapa bulan kemudian setelah selesai berzikir bacalah doanya. Zikir ditengah-tengah dada ini dengan zikir Latifatul al-Akhfa.

Allahumma Sholli ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ālihi washohbihī ajmaīn Artinya : Ya Allah! hamba mohon kepadamu dengan rahasia namamu yang besar dengan Lathaif robbaniyah yang engkau letakkan pada para nabi-nabi dan rasul-rasul mu bahwa engkau

Page 77: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

69

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

hidupkan hati hamba dengan nur zikir padamu hingga hamba mengenal dan menjinak kepadamu, dan jadikanlah dzikir latifatul robbaniyah ini menjadi tebusan dan kemerdekaan serta dinding hijab daripada api neraka.

Ya Allah! engkau saja yang hamba harapkan dan keridhoanmu yang hamba tuntut, berikanlah kecintaan dan makrifah kepadamu wahai Tuhan yang pengasih dan penyayang. Ya Allah! berikanlah kebaikan di alam dunia ini dan berikanlah kebaikan akhirat serta jauhkan kami dari api neraka.

artinya maka amalkanlah lima Latifah rabbaniyah ini mulai dari yang pertama hingga yang kelima dan jika dapat selesai insyaallah akan naik derajat iman dan ma’rifah kepada Allah SWT serta hati menjadi istiqomah.

Hikmah mengamalkan lima latifah rabbaniyah menurut KH. Mahmud Hasil antara lain :a. Menambah istiqomah hati serta menambah

pengenalan yang sempurna kepada Allah Swt.b. Menambah dan memperkuat ketauhidan serta

penyempurna keyakinan pada Allah Swt.c. Membuka hijab atau dinding ma’rifah antara hamba

dengan Tuhan.d. Membuka penglihatan batin atas tipu daya setan dan

hawa nafsu.e. Melemahkan keinginan hawa nafsu yang

menjerumuskan. f. Mengurangkan kesenangan terhadap dunia yang

dilarang oleh Allah Swt dan rasulnya.

Page 78: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

70

Ajahari, M.Ag

g. Memperoleh kemuliaan di sisi Allah Swt dan menampakan wujud Allah Swt yang sebenarnya.Mengenal sifat-sifat Allah Swt yaitu mengenal dan

mengetahui bahwa Allah Swt bersifat qudrat atau kuasa, ilm’ atau tahu Allah Swt, hayah atau hidup, sam’un atau mendengar, basarun atau melihat dan kalam atau berkata-kata. Semua sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat Allah Swt yang sebenarnya, dan yang ada pada makhluk ini hanya majaz atau pinjaman saja bukan yang sebenarnya, semua akan kembali kepada Allah Swt. Dalil yang menunjukkan atas sifat-sifat Allah ini adalah seperti firman Allah Swt dibawah ini :

1. Artinya : dia Allah Swt atas tiap-tiap sesuatu kuasa.

2. Artinya : dia Allah Swt berbuat bagi apa yang dikehendakinya.

3. Artinya : dia Allah Swt yang hidup (kekal) lagi berdiri sendiri

4. Artinya : dia Allah Swt maha mendengar lagi maha mengetahui

5. Artinya : Allah Swt berkata dengan sempurna perkataan dengan nabi Musa ASSifat Allah SWT tersebut ta’alluq kepada hamba-

hambanya. Yang demikian hanya majaz, (pinjaman) dan sementara saja, dengan juz’u bukan dengan kull. Artinya sebagian saja bukan kesemua sehingga kuasa hamba, kehendak hamba, hidup hamba, tahu hamba, melihat hamba, dan mendengar hamba bukan seperti sifat-sifat

Page 79: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

71

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

73 Ibid., hlm., 117-126

Tuhan, maksudnya sifat-sifat hamba ada akhirnya, tidak selamanya.

10. Jalan Ma’rifah al-Shifat 73

Menurut pengarang kitab untuk mengenal dan mengetahui sifat-sifat Allah SWT ini ada beberapa jalan atau cara, diantaranya :a. Mengenal dan mengetahui bahwa sifat sifat yang ada

pada diri hamba seperti iradah atau kuasa, qudrah atau berkehendak, ilm atau tahu, hayah artinya hidup, sam’un atau mendengar, bashar atau melihat dan kalam atau berkata kata adalah sifat Allah Swt, milik Allah Swt, pada suatu saat kembali dan menghilang dari hamba.

b. Musyahadah atau memandang dengan pandangan iman dan yakin bahwa hamba kuasa karena dikuasakan oleh Allah Swt, mengetahui karena diberitahu Allah Swt, hidup karena dihidupkan oleh Allah Swt, melihat karena dilihatkan oleh Allah Swt, mendengar karena didengarkan oleh Allah Swt, berkata-kata karena diberi kuasa untuk berkata-kata oleh Allah Swt.

c. Mafhum, artinya bahwa mengerti seseorang bahwa sifat sifat yang ada pada hamba ini adalah kepunyaan Allah Swt atau anugrah dari Allah Swt kepada hambanya atau dipinjami oleh Allah Swt.

d. Bersyukur kepada Allah Swt atas karunia yang

diberikanya. Firman Allah Swt : artinya : apapun yang ada pada diri kamu adalah

Page 80: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

72

Ajahari, M.Ag

nikmat (pemberian) dari pada Allah Swt. Orang yang Arif yakin serta jazam pada pandangan batin mereka semuanya adalah milik dan kepunyaan Allah Swt, artinya semuanya kembali kepada Allah Swt. Firman Allah Swt : artinya : sesungguhnya kita milik Allah Swt dan semuanya kita akan kembali kepadanya. Yakni bahwa qudrah, iradah, ilm, sam’un, bashar, kalam dari hamba akan menghilang dan roh hamba keluar dari jasmani pulang kembali ke hadirat Allah Swt sedangkan jasmani hamba dikuburkan dan dikembalikan ke asalnya.

e. Berdoa dan memohon kepada Allah Swt semoga kembali roh diterima dihadirat Allah Swt dengan rahmat dan ridho-Nya dan jasmani di alam kubur dipeliharakan Allah Swt dari pada siksa kubur,Disamping ma’rifah sifat dikenal juga ma’rifat ad-

Zat. Ma’rifat Zat artinya mengenal zat atau mengenal diri Tuhan yang ada, bersifat Tuhan dengan artinya : tidak ada seumpamanya, dia maha mulia, maha agung dan maha besar, maha mendengar dan maha melihat.

Berkata Sayyid Ali Al-Khawwas bahwa diri zat Allah SWT bukan atau bukan benda yang dihukumkan oleh akal pikiran, tidak dapat diumpamakan seperti manusia atau diumpamakan seperti jin, malaikat dan bukan pula seperti intan dan mutiara, tidak dapat dihukumkan dengan akal serta tidak dapat dihukumkan oleh syuhud manusia. Artinya pandangan hati yang mengatakan Tuhan begini dan begitu bukan demikian dan mustahil begitu.

Menurut penulis kitab bahwa untuk mengenal dan mengetahui zat atau mengenal diri Allah Swt terdapat beberapa jalan atau cara, diantaranya:

Page 81: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

73

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

1. Mengenal zat Allah. Firman Allah Swt :

artinya : milik Allah Swt masyriq dan magrib. Kemanapun kamu berhadap, maka disana terdapat wujud Allah Swt. Firman Allah artinya : Allah Swt meliputi tiap-tiap sesuatu.SAMPAI DISNI DULU //////////////////////////////////////////////////////////////////Berkat Syekhuna Al-Alim Al-Allamah Al-Arif

billah Maulana Syekh Abdur Rahman bin Abdul Aziz al-Magribi Al-Umri rahimahullahu ta’ala, maksud meliputi dalam ayat ini adalah liput dengan zat yang bersifat, karena Allah Swt itu nama bagi zat yang wajibul wujud yang mempunyai segala sifat kepujian dan kesempurnaan, bukan meliputi dengan ilmu saja sebagaimana sangkaan ulama zahir yang terdinding.

Firman Allah Swt : artinya : bersama kamu kemana saja kamu berada. Maksud dari pada bersama dan beserta yaitu dengan zatnya yang mulia jua.2. artinya : tidak ada sebenarnya sekalian alam

ini atau tidak ada yang maujud sebenarnya hanya Allah Swt. artinya : tidak ada yang maujud sebenarnya hanya Allah Swt.

3. artinya memandang dengan batin bahwa yang maujud sebenarnya hanya Allah Swt, wujud sekalian alam ini adalah mazhar kenyataan bagi wujud Allah Swt, tidak ada bagi alam ini wujud sebenarnya. Dan apabila tahqiq benar pandangan bahwa yang maujud ini hanya Allah Swt, maka fana

Page 82: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

74

Ajahari, M.Ag

pada ketika itu sekalian perbuatan makhluk pada perbuatan Allah Swt, dan fana pada segala asma di dalam asma-asma Allah Swt , dan pada segala sifat pada sifat sifat Allah Swt, dan adanya hamba ini fana pada zat Allah Swt yang maujud, maka jadilah makhluk ini hanya khayal dan wahmun. Artinya khayal adalah impian belaka, dan wahmun artinya sangka yang tidak berguna, dan hapus sekalian alam ini. Khayal dan wahmun makhluk ini fana pada mu’tsir pada wujud Allah Swt tenggelam sebenarnya, ketika itu mereka dalam lautan keesaan Allah Swt.Berkata setengah arif billah,

artinya : Baqa ialah bahwa seseorang berkeyakinan dari iradah dan qudrah Allah Swt semuanya, semuanya milik Allah Swt, kepunyaan Allah Swt dan semua makhluk dengan Allah Swt.

Maksud dengan ialah dijadikan Allah, sekalian yang dilakukan di alam ini perbuatan Allah Swt, Firman Allah Swt : artinya : Allah Swt yang menjadikan kamu dan yang memperbuat amal-amal kamu. Maksud dari lillah ialah milik Allah dan madzhar Allah Swt. Artinya mazhar Artinya ialah kenyataan bagi adanya Allah Swt. Maksud dari billah ialah maujud seseorang itu sebab haq Allah Swt artinya maujud hamba ini dengan wujud Allah sebenarnya bermula maqam fana ialah maqam pandangan musyahadah, tidak ada yang maujud hanya Allah Swt.

Bermula maqam baqa ialah maqam pandangan bahwa kebersamaan dan kebesertaan Allah Swt, dan qoyyumīyyahnya yakni berdiri Allah Swt adanya

Page 83: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

75

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

maujud pada tiap-tiap darrah maujud yakni qoimun Allah pada tiap tiap sesuatu.

Bermula maqam tajalli dan dzuhur tersimpan dari kalimat ini :

artinya : tidak aku lihat akan sesuatu melainkan aku melihat Allah SWT beserta sesuatu itu.

artinya : tidak aku lihat akan sesuatu melainkan aku melihat Allah SWT didalam sesuatu itu.

artinya : tidak aku lihat akan sesuatu melainkan aku melihat Allah SWT dahulunya (sebelum melihat sesuatu).

artinya : tidak aku lihat akan sesuatu melainkan aku melihat Allah SWT sesudahnya (kemudian melihat sesuatu).Berkata Syaikh Al Alim Al allamah Abdullah

bin al-Hijaji Al Misri rahimahullah ta’ala tidak akan mencapai maqom baqo melainkan sesudah melalui maqam fana dan kebiasaan maqam baqo diperoleh setelah zadzab ilahiyah. Berkata Muhyinnufus Maulana Syaikh Abu Bakar Alaydrus Qaddasahu allahu sirrahu :

artinya : sesungguhnya bagi orang yang arif (orang yang kenal dengan Allah SWT) pada satu nafasnya yang keluar masuk mendapat pahala 1000 orang mati syahid (di jalan Allah SWT) dibukakan Allah SWT dinding hijab bagi orang yang arif billah dan mengenalkan Allah SWT kepadanya diri-Nya yang mulia.

Page 84: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

76

Ajahari, M.Ag

Syarat makrifat kepada Allah menurut pengarang kitab antara lain : a. Bersungguh-sungguh dan tekun, tidak bosan serta

tidak jenuh dalam berharap pada Allahb. Bersungguh-sungguh membersihkan diri dari

kezaliman kezaliman dan pikir-pikiran yang jahat karena yang demikian itu merupakan hijab atau dinding yang dapat menghalangi untuk mencapai makrifat yang sebenarnya.

c. Mengutamakan mujahadah yakni mengutamakan kesungguhan dalam ibadah dan tidak menuruti hawa nafsu yang melupakan Allah. Riwayat dari Abu Yazid Al Bustomi rahimahullah

ta’ala : (pada waktu tidur) aku melihat Tuhan yang mulia. Aku bertanya kepadanya bagaimana jalan untuk bertemu denganmu wahai tuhan , agar terbuka hijab (dinding) Antara kamu dengan aku?

Tuhan menjawab : Buanglah keinginan hawa nafsu! kemudian kemarilah kamu. hilangkan pikiran terhadap dunia dan isilah hatimu dengan mengikutiku (berzikir kepadaku) 1) Berpakaian atau berakhlak dengan sifat terpuji yakni

menjauhkan dari sifat yang tercela pada agama 2) Selalu berhajat kepada Allah dan menyerahkan

segala perkaranya kepada Allah serta berikhlas hati pada setiap hal

3) Menghindari pikiran dan panjang angan-angan, seperti seakan-akan hidup selama-lamanya

4) Bersabar ketika menjalankan ibadah, yakni pada waktu ibadah bersabar dengan menenangkan pikiran dari

Page 85: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

77

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

urusan dunia, dan bersabar pula dengan menyisihkan waktu dalam ibadah pada Allah. Firman Allah yang artinya : maka bersabarlah kamu sesungguhnya Allah menolong orang-orang yang sabar.

5) Sabar dengan menyisihkan waktu pada waktu ibadah akan datang pertolongan Allah pada hamba-nya itu, mereka akan merasakan nikmat dan kemanisan ibadah. Firman Allah yang artinya : mereka-mereka yang bersabar bagi mereka rahmat Allah dari sisi Allah dan kasih sayang dari Allah dan mereka dalam Hidayah Allah . Firman Allah yang artinya : bahwasanya akan disempurnakan pahala mereka yang bersabar dengan tidak dapat di kira-kira kan.

6) Bersabarlah dengan menahan diri dari marah dan ketika ditimpa musibah.

7) Merasa senang dan lapang dada menerima ketentuan dari Allah. Allah menentukan waktu ibadah, waktu berzikir mengingat Allah, waktu bekerja untuk hidup, waktu istirahat, waktu tidur, waktu silaturahmi dan menyediakan waktu khusus untuk masuk lihadrotin Nabawiyah dan hadrotil robbaniyah agar lapang dada dan senang hati menerima kehendak Allah. Sabda Nabi Muhammad yang artinya : beribadahlah kamu dengan ridha (senang hati dan lapang dada). Jika kamu tidak kuasa, maka beribadahlah dengan kesabaran. Bersabarlah dengan apa yang kau benci niscaya engkau akan mendapat kebaikan yang banyak. Sabda Nabi Muhammad yang artinya : apabila Allah mencintai seorang hamba Allah akan menguji hamba itu, jika ia bersabar Allah menjadikan dirinya kekasihnya, dan jika ia Ridha (lapang dada

Page 86: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

78

Ajahari, M.Ag

menerima) niscaya Allah menjadikan dirinya Mulia disisi Allah.Berkata Sayyid Syekh Ali Al-Addaqoqi, bukankah

yang dimaksud ridha itu tidak merasakan penyakit, hanya saja yang dimaksud dengan ridha adalah tidak merasakan penyakit, tidak i’tirad atas ketentuan dari Allah dan lapang serta senang hati menerima ketentuan dari Allah.

Firman Allah didalam hadis Qudsi yang artinya : Aku (kata Tuhan) tidak ada Tuhan selain aku. Barangsiapa yang tidak bersabar menerima ujian dari ku, tidak Bersyukur atas nikmat yang aku berikan dan tidak Ridho dengan apa yang aku Tentukan , maka hendaklah ia mencari Tuhan selain aku, dan Keluarlah dari bawah kolong langit ku .

11. Martabat tujuh atau Martabat Tanajjul Dzat 74

Bermula martabat tujuh ilahiyah atau perjalanan orang yang ingin menghendaki rahmat dan ridho dari Allah Swt dan mengharapkan syafaat Rasulullah Saw dengan sempurna dengan pengenalan kepada Allah Swt dan rasulnya Saw.a) Zahirnya dengan menjalankan perintah Allah Swt

dan menjauhi larangannya dan batinnya musyahadah kepada Allah Swt semata-mata hingga fana dan baqa.

b) Menjalankan syariat Rasulullah Saw yaitu dengan menghidupkan sunnah Rasulullah Saw batin binnabi Saw dan baqa birasulillahi Saw, yakni kekal dengan Rasulullah Saw.

74 Ibid., hlm., 127-137

Page 87: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

79

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Adapun martabat tujuah menurut pengarang kitab adalah sebagai berikut:

Pertama, martabat Ahadiyah, ialah zahir segala sifat Allah Swt nampak kebesarannya, keagungannya dan kemurahannya serta kasih sayang-Nya. Nampak juga sifat-sifat Allah Swt pada diri hamba-hambanya, seperti berkehendak hambanya, kuasa hambanya, tahu hambanya, hidup hambanya , mendengar, melihat hamba dan berkata-kata hamba namun tidak sama dengan sifat-sifat Allah Swt.

Pada martabat ini pula zahir atau nampak oleh orang-orang yang beriman asma-asma Allah Swt, diingat dihati mereka dan diucapkan dengan lisan mereka: Ya allah ya rahman ya rahiim ya fattah ya rozzak, Nampak terdengar asma Allah Swt dengan telinga zahir kemudian terdengar oleh orang yang berzikir di hati dengan pendengaran batin.

Segala sifat dan asma ini fana dan binasa di dalam zat yang suci, artinya sifat adalah madzhar kenyataan bagi mausuf, (sifat kenyataan bagi yang mempunyai sifat). Martabat ahadiyah ini ialah musyahadah orang yang mempunyai sifat dan mempunyai nama. La mauzūda bi haq illallāh artinya tidak ada yang sebenarnya melainkan Allah Swt.

Bermula maqam terbuka hijab (dinding) antara hamba dengan tuhan. artinya : ketahuilah wahai saudara-saudara! Semoga Allah Swt melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kalian kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat. Jalan martabat ahadiyah ini ialah jalan langsung kehadirat

Page 88: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

80

Ajahari, M.Ag

zat Tuhan, jalan seperti ini dikhawatirkan bisa terjadi tasymir (penyerbuan dari setan dan jin) : 1. Jika tidak mampu diri menggunakannya, pikiran

dan badan menjadi panas barangkali masuk tasymir (masuk jin atau setan ke dalam diri) dan menguasai ruh seseorang sehingga mereka meninggalkan syariat nabi Muhammad Saw, yang demikian dapat menyesatkan dan membahayakan terhadap dirinya.

2. Mungkin selamat dari bahaya tersebut apabila syariat Allah Swt dan syariat rasul dikerjakan sebagai pedoman kehidupan.Kedua, martabat wahdah, ialah zahir segala sifat

dan asma seperti pada martabat ahadiyah. Pada martabat wahdah ini sifat dan asma terhimpun pada hakikat Nabi Muhammad Saw. Artinya mujmal (umum) terhimpun pada asal kejadian sesuatu atau kembali ke asal kejadian diri.

a. Asal segala sesuatu adalah dari pada Nur Muhammad Saw.

b. Asal segala asya’ adalah dari pada Nur Muhammad Saw.

c. Asal kejadian diri adalah dari pada Nur Muhammad Saw.

Segala sesuatu pada martabat wahdah ini adalah sifat dan asma’ terhimpun pada Nur Muhammad Saw, karena Nur Muhammad Saw asal dari pada sesuatu di alam semesta ini, sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw dari Sayyidina Jabir R.A,

Page 89: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

81

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

yang artinya : aku bertanya, kata Jabir kepada Rasulullah SAW : demi ayahku dan ibuku! Berikan kabar kepada hamba. Apakah yang mula-mula Allah jadikan, sebelum Allah SWT menjadikan sesuatu? Sabda nabi Muhammad Saw: wahai Jabir sesungguhnya Allah Swt jadikan sebelum Allah SWT menjadikan sesuatu ialah nur nabimu (Nur Muhammad Saw), Allah Swt jadikan dari pada Nur Muhammad Saw akan segala sesuatu, dan engkau wahai Jabir dari pada sesuatu itu.

Mula-mula yang dijadikan Allah Swt adalah Nur Muhammad Saw, jika tidak ada Nur Muhammad Saw sesuatu yang ada di alam ini tidak mungkin ada termasuk manusia. Jika tidak dijadikan manusia tentunya ke mana Allah Swt menzahirkan segala sifat dan asmanya. Allah Swt menzahirkan sifatnya seperti iradat, qudrat, ilm’,hayah, samaun’, basar, dan kalam, tentunya kepada manusia ini. Semua segala sifat Allah Swt dan asmanya mujmal (terhimpun pada Nur Muhammad SAW). Nur Muhammad Saw itu hakikat diri kita, artinya sumber diri kita.

Pada martabat wahdah ini terhimpun Nur Muhammad Saw karena Nur Muhammad Saw asal segala sesuatu. Pada martabat ini tidak boleh ditafsirkan dan tidak boleh diperincikan satu persatu karena mujmal pada hakikat nabi Muhammad Saw.

Perlu hendaknya diketahui bahwa sebenar-benar diri adalah nur Muhammad Saw, setelah berbentuk insan Allah Swt nampakkan segala sifat dan asmanya

Page 90: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

82

Ajahari, M.Ag

maka terhimpun pada hakikat asma dan sifat pada Nur Muhammad Saw.

Kesimpulannya menurut pengarang kitab adalah: 1) Allah menzahirkan segala sifat dan asma Nya kepada insan atau manusia; 2) Manusia itu sebenarnya dari pada Nur Muhammad Saw; 3) Pada hakikat Insan ini terhimpun segala sifat-sifat Allah dan Asma-asmanya. Pada hadis yang diriwayatkan Sayyidina Jabir Nabi Muhammad katakan secara khusus kepada Jabir bahwa engkau dari pada Nur Muhammad. Nabi Muhammad mengatakan secara umum dengan sabdanya yang artinya aku daripada Nur Zat Allah dan mereka mereka orang-orang mukmin dari pada Nur Muhammad Saw.

Lalu bagaimana jalan mencintai Nabi Muhammad Saw?. Firman Allah Swt dalam QS. Ali Imron ayat 31 :

Artinya, katakanlah wahai Muhammad jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku. Niscaya Allah mengasihi kalian dan mengampuni dosa kalian dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sumber kecintaan seseorang kepada Allah SWT caranya mengikuti teladan Nabi Muhammad saw kekasih Allah. Sabda Nabi Muhammad yang artinya : “Cintailah Allah demi segala nikmat yang dikaruniakanNya kepada kalian, Cintailah aku demi kecintaan kepada Allah, dan cintailah ahlulbait (keluargaku) demi kecintaan kalian kepadaku”.

Adapun jalan mencintai Rasulullah Saw antara lain dengan mencintai Nabi Muhammad secara syariah dan hakikat. Mencintai Nabi Muhammad secara

Page 91: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

83

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

syariat (1) dengan menjalankan segala sunnahnya (2) Dengan menghidupkan sunnahnya atau mengikuti Nabi Muhammad lahir dan batin, (3) Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sedangkan mencintai nabi Muhammad secara hakikat (1) dengan menghubungkan jasmani dan rohani kepada Nabi Muhammad dengan perasaan yang sempurna dan keyakinan yang jazm bahwa diri jasmani atau rohani adalah Nur Muhammad (2) Dengan tahqiq dan tamkin, artinya benar-benar yakin pada perasaan bahwa jasmani dan rohani adalah Nur Muhammad, dari ujung kepala hingga ujung kaki dan dengan tamkin atau tetap istiqomah hingga akhir hayat bahwa Nur Muhammad adalah kenyataan adanya dari zat yang maha suci lagi maha tinggi.

Martabat Wahidiyah, martabat wahidiyah ialah zohir sifat dan asma sebagaimana juga pada martabat ahadiyah dan martabat wahdah. Pada martabat wahidiyah ini ditambah dengan tafshil, artinya disebut asma-asma Allah itu satu persatu atau dijadikan zikir. Demikian juga sifat-sifat Allah di musyahadahkan satu persatu atau dipandang dengan yakin bahwa sifat-sifat Allah adalah sifat Tuhan yang sebenarnya. Pada martabat wahidiyah ini tetap bahwa jasmani dan rohani adalah Nur Muhammad. Nur Muhammad adalah berarti:1. Yang menyebut atau mengingat asma-asma Allah.2. Yang musyahadah asma dan fana fi al-asma 3. Yang musyahadah sifat-sifat Allah dan fana fi-as-

sifatDinamakan musyahadah Nur Muhammad dan

menyebut serta mengingat kepada Allah karena Nur

Page 92: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

84

Ajahari, M.Ag

Muhammad pada hakikatnya berada di alam musyahadah yang di alam nyata. Maksud dari alam yang nyata ialah dunia atau alam syariat Allah dan rasulnya. Berkewajiban pada alam yang nyata ini menjalankan perintah Allah dan menghidupkan sunnah rasulnya serta dituntut pada alam yang nyata ini beribadah kepada Allah. Martabat ahadiyah, martabat wahdah dan martabat wahidiyah ini Qodim artinya nanti dikekalkan adanya.

Keempat, martabat di alam arwah, Martabat di alam arwah dinamakan alam ruh atau rohani. Rohani lebih dahulu dari jasmani dan bentuk ruh itu suci daripada bersusun maksudnya tidak seperti jasmani seperti berkepala, bermata, bertelinga, berhidung, bermulut, bertangan, berperut, dan berkaki setelah dijadikan manusia diletakkanlah rohani itu pada jasmani manusia ke alam zohir, maka terbentuklah seumpama bentuk jasmani.

Adapun yang dikhitobkan oleh Tuhan ialah alam arwah seperti firman Allah yang artinya: “ wahai arwah apakah aku Tuhanmu, arwah menjawab : iya Engkau adalah tuhan kami kami membenarkan dan menyaksikan”. Sebenarnya alam arwah ini kembali ke asal segala roh, yaitu Nabi Muhammad Saw. Sabda Nabi Muhammad yang artinya aku adalah bapak segala ruh dan Nabi Adam bapak segala manusia. Pada roh ini iman, keyakinan, perasaan, dan akal pikiran berfungsi.

Kelima, martabat alam misal, martabat alam misal ini ialah bahwa manusia kadang bermimpi baik dan mimpi buruk. biasa juga dikatakan khayal manusia menerima hal tersebut. Alam misal ini tidak ada barangnya dan

Page 93: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

85

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

tidak berbentuk. Alam misal ini ada yang berfaedah dan ada juga yang menjadi khayal belaka.

Keenam, martabat alam ajsad, Martabat alam ajsad ialah dijadikan berupa nyata dan kasar dan dapat diraba serta menerima bahagia, seperti manusia punya anggota badan menerima suka dan duka, gembira dan sedih, sakit dan sehat, keras dan lembut. Ajsad (badan) ini memerlukan makanan dan minuman dan memerlukan pergaulan hidup.

Ketujuh, martabat insan. Martabat insan, yakni insan kamil, manusia yang sempurna yang menghimpun dari enam martabat di atas dan ini dinamakan martabat dzuhur (nyata) dilihat mata dan dapat diraba. Apabila sempurna keinsanan seseorang, artinya keyakinan benar dan perasaan juga sempurna bahwa diri jasmani dan rohani adalah nur Muhammad. Seseorang dapat ke martabat ahadiyah dan wahdah bisa juga ke martabat wahidiyah. Firman Allah pada hadis qudsi yang artinya: “Insan itu tempat aku berahasia dan aku Rahasianya Insan itu” . Yang dimaksud pada hadis qudsi ini adalah insan kamil artinya insan yang terjadi daripada Nur Muhammad. Insan Kamil artinya manusia yang sempurna.

12. Al-Insan 75

Insan artinya manusia dan kejadian manusia menurut pengarang kitab terbagi kepada tiga kejadian :a. Insan dari Nabi Adam adalah dari tanah, air, api, dan

angin. Manusia terjadi terjadi empat sumber kejadian tanah, air, api, angin.

75 Ibid., hlm., 138

Page 94: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

86

Ajahari, M.Ag

b. Insan basyariah terbentuk dari bulu, kulit, daging, urat, tulang, darah, sumsum, otak, mata, tangan, kaki, dan perut.

c. Insan kamil atau manusia yang sempurna yang terjadi dari pada Nur Muhammad, orang yang istiqomah keyakinannya dan perasaannya bahwa dirinya adalah Nur Muhammad1) Tahqiq benar-benar bahwa dirinya secara

keseluruhan adalah Nur Muhammad Saw.2) Tamkin, tetap pada keyakinan bahwa dirinya

adalah Nur Muhammad Saw.

13. Keberhasilan dalam Ibadah 76

Untuk keberhasilan dan diterimanya ibadah dan amal saleh dalam kehidupan oleh Allah SWT hendaknya menghilangkan serta meninggalkan sifat-sifat tercela yang bisa mengurangi atau menghilangkan pahala ibadah. Sifat-sifat tercela tersebut antara lain : hasad atau dengki, takabbur atau sombong, ujub atau bangga diri, riya untuk minta dilihat dan lain-lain. Sifat-sifat tersebut harus kita hindari karena mengandung bahaya atau akibat yang buruk yang akan ditimbulkannya dan akan merusak dan mencederai nilai-nilai ibadah dan amal saleh kita,

Adapun sebagian bahaya yang biasa muncul dari sifat tersebut antara lain :a. Bahaya sifat hasad dan cara menghilangkannya

Ketahuilah bahwa hasad atau dengki di dalam istilah syar’i adalah bahwa engkau menghendaki

76 Ibid., hlm., 139-156

Page 95: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

87

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

lenyapnya nikmat dari orang lain atau engkau menginginkan datangnya musibah dengan orang lain. Adapun jika ingin memperoleh nikmat seperti nikmat yang ada pada orang lain itu namanya gibtah. Maka ini tidak haram, bahkan kadang-kadang wajib seperti ghibtah dalam soal keimanan dan segala amal wajib dan sunnah seperti segala perbuatan yang sunnah juga mubah atau harus. Rasulullah bersabda : “jauhkan diri kalian dari sifat dengki, karena kedengkian itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”. Rasulullah bersabda : tidaklah berkumpul dalam rongga badan seorang hamba iman dan sifat dengki. Ini adalah sesuatu perangai yang sangat keras, maka perhatikanlah !

Sabda Rasulullah Saw : “janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membenci dan janganlah kalian saling menjauhi”. Rasulullah SWA bersabda pula : “tiga perkara yang tidak seorang pun luput darinya, yaitu rasa iri, buruk sangka dan melihat pertanda buruk. Maukah kuberitahu kepada kalian jalan keluar dari semua itu? Apabila engkau iri janganlah berbuat zalim, apabila engkau berperasangka buruk janganlah engkau memastikannya, dan apabila melihat pertanda buruk teruskannlah. yakni janganlah engkau mundur dari urusan yang engkau ingin kerjakan.

Adapun akibat buruk yang ditimbulkan oleh orang yang dengki banyak sekali, diantaranya :1) Kedukaan dan kekecewaan akan selalu

menghantui pikiran dan hatinya.

Page 96: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

88

Ajahari, M.Ag

2) Tertutup pintu dan hidayah serta jauh dari pertolongan Allah Swt.

3) Murka Allah Swt dan manusia serta jauh dari ridho dan rahmat Allah Swt.

Adapun cara mengobati penyakit dengki antara lain dengan melalui perpaduan ilmu dan amal:

1) Dengan ilmu atau pengetahuan, yaitu dengan mengetahui bahwa dengki akan memberi mudarat atau mencelakakan orang yang mendengkinya baik di dunia atau di akhirat bahkan akan memberi manfaat dan keuntungan besar bagi orang yang di dengkinya dunia dan akhirat.

2) Pengobatan dengki dengan amal yakni ia mengetahui akan hukum dengki yaitu haram dan dosa besar, maka hendaklah ia menentangnya dengan ikut mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah kepada orang yang dengki dan memuji, tawadhu kepadanya dan banyak berbuat baik. Hikmahnya ia akan ikut pula mendapatkan berkahnya di dunia ataupun di akhirat dan yang tadi menjadi musuh berubah menjadi teman sahabat yang berkasih-kasihan satu sama lain.

b. Bahaya sifat Takabbur dan cara mengobatinyaMakna takabur adalah seseorang memandang

dirinya memiliki sifat kesempurnaan lebih daripada orang lain. Lawannya adalah tawadhu atau rendah hati. Takabur termasuk penyakit hati yang terbesar dan sangat membahayakan serta sulit diobati, dan takabur merupakan sifat syaitan. Hati yang bersifat takabur niscaya mudah timbulnya perbuatan-perbuatan zohir yang tercela seperti ingin meninggikan diri di tengah-

Page 97: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

89

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

tengah orang banyak, memandang orang lain dengan pandangan yang rendah juga mengingkari kebenaran.

Jadi jelas bahwa takabur merupakan sumber dari segala sifat tercela lainnya. Firman Allah yang artinya: “maka alangkah jahatnya tempat orang-orang yang bersifat takabur, yaitu neraka Jahanam”. Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan perkataan Allah yang artinya: “sifat ketinggian adalah selendangku dan kebesaran adalah sarungku, maka barangsiapa yang merebutnya dariku satu saja dari dua sifat itu niscaya akan kucampakkan dia ke dalam neraka Jahanam dan aku tidak akan peduli”. Maksudnya ketinggian dan kebesaran itu untuk sifat bagi Allah sama sekali tidak ada sifat dari sekalian makhlukNya.

Sabda rasulullah yang artinya: “tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya setimbang biji sawi daripada sifat takabur”. Adapun bahaya yang ditimbulkan oleh orang yang takabur banyak sekali, diantaranya :1) Digolongkan menjadi orang kafir seperti setan . 2) Dalam pandangan Allah dan manusia serta akan

mendapatkan celaan di dalam kehidupan dan pergaulan.

3) Manusia menjauh dari mereka dan menjauh dari usaha .

4) Setan menjadi teman di dalam kehidupan mereka. Berusaha menghilangkan atau mengobati

penyakit takabur atau sombong adalah fardhu ain atas setiap orang, Diantara caranya ialah :

Page 98: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

90

Ajahari, M.Ag

1) Dengan ilmu yaitu mengenal akan dirinya dan Tuhannya. Ini adalah merupakan langkah pertama dan utama karena apabila seseorang kenal akan dirinya niscaya jelaslah baginya bahwa dia adalah makhluk Allah yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak punya apa-apa. Di dalam genggaman Allah benar-benar dia sangat tidak punya arti, orang yang sangat berhajat kepada Allah. Jika dia benar-benar makrifatullah atau kenal dengan Allah biasanya ia mengetahui bahwa yang benar-benar berhak mempunyai ketinggian dan kebesaran hanyalah Allah.

2) Pengobatan dengan amal atau perbuatan, yaitu dengan selalu berbuat tawadhu lahir atau batin terhadap Allah dan sekalian makhlukNya serta meneladani akan akhlak orang-orang yang selalu tawadhu .

c. Bahaya sifat Ujub dan cara mengobatinyaUjub ialah rasa dirinya saja yang benar dan

berilmu merasa kebaikan dirinya lebih banyak dari yang lain. Ujub itu bias membawa kepada takabur karena ujub adalah salah satu penyebab takabur. Jadi Ujub melahirkan sifat takabur dan takabur melahirkan bermacam-macam kebinasaan lain-lainnya Oleh karena itu ujub sangat dicela di dalam al-Quran dan sunnah Rasulullah.

Di antara perbedaan antara ujub dan takabur, jika takabur ada yang ditakaburi, tapi kalau ujub bisa terjadi walaupun sendirian. Berkata Al Faqih barangsiapa ingin menghilangkan ujub di dalam

Page 99: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

91

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dirinya maka hendaklah ia selalu ingat dengan yang empat macam ini :1) Ingat bahwa yang memberi taufik dan hidayah

adalah Allah. Apabila ia ingat yang demikian niscaya hilanglah ujub dan berganti dengan syukur pada Allah.

2) Ingat bahwa semua nikmat datang dari Allah. Apabila ia ingat niscaya ia sibuk bersyukur pada Allah dan ujubnya akan hilang.

3) Takut kalau amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah, jika ia ingat yang demikian itu niscaya ia sibuk dengan ketakutan tidak diterima amalnya dan hilanglah ujubnya.

4) Hendaklah ia ingat dosa-dosanya yang telah lalu dan bagaimana nanti tulisan segala amalnya pada hari kiamat. apabila ia ingat yang demikian itu niscaya hilanglah ujubnya dan berganti dengan rasa takut akan dosanya atau tulisan amal jahatnya. Adapun akibat buruk atau bahaya yang akan

ditimbulkan oleh orang yang ujub atau berbangga diri banyak sekali , diantaranya :1) Amal salehnya akan hilang, tidak tersisa

kebaikannya seperti kayu bakar yang hangus dimakan api.

2) Hina dirinya dari pada binatang dalam pandangan Allah

3) Akan mendapat kecelaaan di dunia dan azab yang pedih di akhirat.

Page 100: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

92

Ajahari, M.Ag

d. Bahaya sifat bakhil atau kikirAdapun sifat bakhil atau kikir merupakan

keburukan yang membinasakan. Bakhil atau kikir ialah sayang dari harta yang ada pada dirinya dan tidak menafkahkan untuk jalan kebaikan serta membiarkan harta selamanya. Sifat kikir ini dapat membahayakan diri dan akan mendatangkan bala bencana. Rasulullah bersabda yang artinya hindarilah sifat kikir, karena sifat kikir itu telah membinasakan umat-umat sebelum kalian. sifat itu menyebabkan mereka menumpahkan darah mereka dan melanggar larangan-larangan yang ditetapkan atas mereka. Rasulullah Saw bersabda yang artinya orang yang kikir itu jauh dari Allah , jauh dari manusia , jauh dari surga dan dekat dengan neraka.

Adapun bahaya yang akan ditimbulkan oleh orang yang bakhil atau kikir banyak sekali , diantaranya : 1) Bala dan musibah datang dengan tidak terduga

duga . 2) Dekat dengan api neraka dan jauh dari surga . 3) Menjauh manusia dan sanak keluarga dalam

kehidupannya . 4) Hidup dalam kesedihan dan serba kekurangan.

e. Bahaya sifat Riya (minta dilihat) dan cara menghilangkannya

Asal kata riya dari ruwiyah yang artinya melihat. Adapun arti riya di dalam istilah syar’i adalah menuntut atau menghendaki pengikut atau mendapat tempat di hati manusia atau beramal dikarenakan

Page 101: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

93

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

manusia atau beramal karena makhluk. Jelas ketika istilah ini maksudnya adalah sama yaitu bahwa riya adalah segala amal baik atau ibadah dikarenakan makhluk atau dunia atau bukan karena Allah seperti menghendaki pujian, penghargaan, kemuliaan dunia, pemberian, pengikut dan lain-lain .

Riya hukumnya adalah haram berdosa dan menggugurkan pahala amal , jika Riya dengan ibadah seperti shodaqoh, sembahyang, puasa, haji dan lain-lain. Allah telah berfirman yang artinya: “maka lembah wailun yang ada di dalam neraka Jahanam adalah untuk orang-orang yang salat, yang adalah mereka itu lalai daripada salat dan mengeluarkan salat daripada waktunya yang adalah mereka selalu riya dalam mengerjakan salat dan lainnya. Bersabda Rasulullah yang artinya: bahwa yang paling ditakutkan barang yang aku takuti atas kamu adalah syirik yang paling kecil. berkata mereka para sahabat : dan apakah syirik yang paling kecil itu wahai Rasulullah? berkata Rasulullah : syirik yang paling kecil itu adalah riya”.

Adapun akibat buruk atau bahaya yang akan ditimbulkan oleh orang yang bersifat riya atau minta dilihat diantaranya :1) Amal saleh dan kebaikannya akan dipukulkan

kepada dirinya hari kiamat . 2) Menjadi olok-olokan orang dalam segala hal. 3) Tercela apa saja yang dilakukan .

Cara melepaskan diri dari penyakit riya adalah degan ingat bahwa sebab yang paling mendasar bagi penyakit riya adalah karena kurangnya

Page 102: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

94

Ajahari, M.Ag

makrifat atau pengenalan akan Allah, bahwa hanya Allah yang kuasa yang bisa berbuat dan memberi manfaat, memberi balasan, memberi nikmat , siksa dan seterusnya. Sedangkan seluruh makhluk adalah miliknya di dalam genggamannya dan kekuasaannya, sedangkan manusia jangan pun memberi manfaat orang lain, memberi manfaat untuk dirinya sendirian saja tidak kuasa. Itu sebabnya Rasulullah Saw menamakan riya dengan syirik yang kecil

Kemudian untuk menambah sempurnanya mengobati penyakit riya ini adalah dengan selalu ingat bahwa Allah selalu mengetahui, melihat segala apa yang ada di dalam hatinya, dan juga ingat bahwa riya menjadi lepasnya nikmat keberuntungan yang kekal yaitu surga dengan segala nikmatnya.

f. Bahaya sifat Hub al-Jah (mencintai pengikut atau kedudukan)

Mencintai pengikut dan kedudukan serta sangat bernafsu kepada-nya adalah sangat tercela sebagaimana firman Allah yang artinya : Negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Rasulullah bersabda yang artinya : tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepaskan dalam kandang kambing lebih membinasakannya daripada cinta harta dan kedudukan terhadap agama seorang muslim.

Makna perkataan itu adalah cinta harta dan kedudukan lebih merusak pelakunya daripada kerusakan yang ditimbulkan dua ekor serigala lapar

Page 103: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

95

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

apabila dilepas dalam kandang kambing. Adapun akibat buruk atau bahaya yang akan ditimbulkan oleh orang yang mencintai pengikut dan kedudukan banyak sekali, diantaranya : 1) Tertutup pintu Taufik dan hidayah; 2) Kesedihan dan kekecewaan yang mendalam Jika tiba saat sirna dan hilangnya; 3) Kembali pada kehinaan dan kesulitan

g. Bahaya Ghadab atau pemarahGhadab atau sifat pemarah adalah sifat yang

tercela, maka hendaklah bagi seseorang menjauhi sifat ini sejauh mungkin, karena orang yang pemarah selain dibenci Allah juga oleh manusia dan orang yang pemarah disenangi oleh setan. Adapun akibat buruk atau bahaya yang akan ditimbulkan oleh orang yang pemarah banyak sekali, diantaranya :1) Perbuatannya tidak akan sempurna dan akan

menimbulkan gejolak terhadap orang lain.2) Menghancurkan ketenangan orang lain dan setan

gembira, sedangkan Allah melaknatnya.

h. Bahaya sifat kidzib (pendusta)Rasulullah bersabda yang artinya : “Tanda-

tanda orang munafik ada tiga apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, apabila dipercaya ia berkhianat. Dalam riwayat lain apabila bertengkar ia melewati batas. Adapun akibat buruk atau bahaya yang akan ditimbulkan oleh orang yang Pendusta banyak sekali, diantaranya : 1) Menjauhkan diri dari kepercayaan orang lain,

kemunafikan selalu ada pada dirinya

Page 104: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

96

Ajahari, M.Ag

2) Memperkeruh suasana terhadap orang dan menjauhkan diri dari keberhasilan

3) Dibenci Allah juga dibenci oleh manusia

i. Bahaya sifat Namimah atau adu asah (adu domba)Yang dimaksud dengan namimah atau adu

domba, ialah membuka sesuatu yang dibenci atau tidak disukai baik oleh yang mempunyai perkataan atau perbuatan, atau oleh orang yang disampaikan kepadanya atau orang yang ketiga, baik dengan perkataan, tulisan isyarat dan lain-lain. Membuka atau memberitahu akan sesuatu yang biasa membawa atau menyebabkan permusuhan, perpecahan dan segala macam kejahatan atau disebut juga adu domba atau aduh asah.

Adapun hukumnya haram, sama seperti ghibah yang merupakan dosa besar. Firman Allah yang artinya : Celakalah bagi orang-orang yang suka adu domba atau namimah. Sabda rasulullah yang artinya : tidak akan masuk surga orang yang suka adu domba.

Adapun akibat buruk atau bahaya akan ditimbulkan oleh orang yang adu domba banyak sekali, diantaranya :1) Dapat membawa kepada perkelahian dan

permusuhan serta akan membahayakan dirinya2) Membahayakan orang lain dan jadi musuh orang

lainj. Hikmah sifat tawadhu atau rendah hati

Hendaklah seseorang selalu bersikap tawadhu atau rendah hati, sebab hal ini termasuk akhlak kaum mukmin sejati. Sifat tawadhu adalah lawan

Page 105: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

97

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dari sifat takabur atau sombong. Beberapa tanda khusus yang membedakan sifat orang-orang yang sombong dengan orang yang rendah hati seperti yang dijelaskan Rasulullah dengan sabdanya yang artinya : tanda-tanda orang yang rendah hati ialah lebih senang menjadi orang yang tidak terkenal, mau menerima kebenaran dari siapa saja baik dari orang yang terhormat maupun orang yang rendahhan, mencintai orang fakir serta senang berkumpul dan duduk sama mereka, suka menunaikan kepentingan orang lain dengan sempurna mungkin, berterima kasih pada orang yang memperhatikan hak yang dibebankan kepada mereka serta memaafkan orang-orang yang melalaikan nya.

Adapun bagi orang yang tawadhu akan mendapatkan hikmah dan keuntungan, diantaranya :1) Sumber datangnya hidayah dan taufiq dan disukai

setiap orang yang mengenalnya.2) Mendapatkan kepercayaan, dan mendapatkan

tempat yang mulia disisi Allah dan manusia. 3) Mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan orang

lain.

14. Hari Kematian Manusia 77

Firman Allah dalam surah al-Jumuah ayat 8 yang artinya : ”Katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya mati (telah berakhirnya nafas) yang mereka lari (khawatir dan takut dengan kematian) daripadanya, sesungguhnya mati itu pasti tiba menimpa kepada seseorang, kemudian

77 Ibid., hlm., 165-174

Page 106: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

98

Ajahari, M.Ag

kamu dikembalikan ke alam gaib (alam barzah atau alam yang nyata bagi orang yang mati) kami akan memberikan kabar kepada mereka dengan apa yang mereka lakukan. Selanjutnya dalam Surah Luqman Ayat 34 Allah berfirman yang artinya : ”Tidak ada yang mengetahui seseorang apa yang akan dilakukan esok hari, Dan tidak ada yang mengetahui pula seseorang kapan datang hari kematiannya, dan tidak mengetahui mereka di mana mereka akan mati”.

Berkata Syekh Bahauddin Naqsyabandiyah bahwa setiap nafas yang keluar masuk dengan zikir pada Allah hidup dan kembali rohnya sampai ke hadirat Allah. Sebaliknya nafas yang keluar masuk kosong dari zikir kepada Allah, rohnya hampa seperti orang yang mati dan putus hubungannya dengan Allah.

Adapun zikir yang masuk huwa yang keluar “Allah”. Huwa itu artinya dia Tuhan yang pengasih penyayang dan Allah itu nama kebesaran bagi diri Tuhan yang mempunyai kemuliaan. Firman Allah yang artinya : “dari tanah kamu kami jadikan dan ketanahlah kami kembalikan dan kami keluarkan kamu pada kali yang lain dari tanah ialah pada hari kebangkitan manusia”.

Orang yang banyak mengingat mati dimuliakan dengan tiga perkara : (1) cepat melaksanakan taubat dari dosa. (2) merasa cukup dengan apa yang telah ada. (3) rajin beribadah. Barang siapa lupa dengan kematian, tiga perkara yang akan menimpa dari seseorang tersebut: (1) banyak angan-angan sehingga mengabaikan taubat pada Allah, tertutup hati untuk mempelajari agama Allah dan lalai dengan sunnah rasulnya. (2) tidak suka atau tidak ridho dengan ketentuan dari Allah terhadap dirinya. (3)

Page 107: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

99

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

malas beribadah dan tidak tahu mereka bahwa dirinya akan kembali kepada Allah. Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad bersabda yang artinya : Wahai manusia! bertobatlah kalian kepada Allah sebelum kalian mati, dan bersegeralah dengan beramal saleh sebelum datang kesibukan bagi kalian, dan hubungkanlah hati kalian kepada Tuhanmu dengan memperbanyak mengingat mati dan memperbanyak bersedekah secara rahasia dan secara terang-terangan, niscaya ditambahkan oleh Allah rezeki kamu dan akan ditolong segala perkara kamu dan akan disempurnakan segala kekurangan kamu.

15. Roh manusia 78 Roh terdapat di dalam badan manusia dan pada roh

iman dan keyakinan serta perasaan bersemayam. Dengan adanya roh mata dapat melihat, telinga bisa mendengar, tangan mampu meraba, dan kaki sanggup melangkah, serta berfungsinya apa yang ada di badan. Roh ini merupakan perkara Tuhan. Roh ada tiga macam a. Roh orang mukmin. tidaklah keluar roh orang

mukmin dari jasadnya sehingga ia melihat tempatnya di dalam surga, dan ia tidak memandang kepada kedua orang tuanya, anak-anaknya karena asyiknya ia melihat tempat yang disediakan oleh Allah di surga yang penuh dengan keindahannya. Adapun roh mukmin kembali ke hadirat Allah dengan rahmat dan ridhonya. Mukmin terbagi dua yakni mukmin pada aqidah dan mukmin pada hakikat.

78 Ibid., hlm., 175-179

Page 108: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

100

Ajahari, M.Ag

1) Mukmin pada akidah ialah mengucap dua kalimat syahadat dengan lisan dan ditasdiqkannya dengan hati serta percaya dengan firman-firman Allah dan hadis-hadis Nabi Muhammad.

2) Mukmin pada hakikatnya maksudnya orang yang percaya pada hakikatnya. Hakikat artinya sebenar-benarnya : (1) sebenar-benarnya jasmani. (2) Sebenar-benarnya rohani. Sebenar-benarnya jasmani pada Nur Muhammad. sebenar-benar rohani pada Nur Muhammad.

Mukmin pada hakikatnya ialah kepercayaan bahwa dirinya, (diri jasmani atau rohani adalah daripada Nur Muhammad). Demikian juga keyakinan dan segala perasaan bahwa dirinya adalah daripada Nur Muhammad.

b. Roh orang munafik sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi Muhammad bersabda yang artinya : tanda-tanda orang munafik ada tiga, apabila berkata-kata selalu ada dustanya, apabila berjanji menyalahi janji dan apabila diamanahi ia berkhianat. Ini dinamakan munafik pada syariah.

Munafik hakikat ialah tidak percaya dan tidak meyakini bahwa dirinya daripada Nur Muhammad. Adapun munafik pada makrifah ialah bahwa hatinya lupa dan lalai dari mengingat Allah atau musyahadahnya dengan pandangan selain daripada Allah, dan menyandarkan segala perkaranya kepada selain dari Allah. Nabi Muhammad bersabda yang artinya : “Keluar roh orang munafik dari jasadnya sehingga ia melihat tempatnya dalam neraka dan ia tidak memandang kepada kedua orang tuanya dan

Page 109: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

101

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

tidak pula kepada anak-anaknya karena pedihnya melihat tempat yang disediakan oleh Allah di neraka”.

c. Orang kafir ialah orang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Allah. Firman Allah yang artinya : “bila dicabut roh orang kafir diserahkannya roh kepada malaikat azab kemudian dikembalikan mereka ke neraka Sijjin hingga sampai ke tempat yang terbawah di neraka Sijjin selama-lamanya, bahkan bagi orang kafir sebelum mati mereka merasa panasnya api neraka dan huru-hara sakaratul maut”.

Adapun orang fasik dan munafik karena dosa, mereka ditempatkan di neraka kemudian dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga disebabkan imannya kepada Allah dan rasulnya walaupun sekecil biji sawi.Hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh

an-Nasa’i fil Kubro yang artinya : “berkumpul ahli neraka yang muslim dan yang kafir. Perkataan orang-orang kafir : Apakah engkau orang-orang muslim ? menjawab mereka yang muslim : benar kami orang-orang muslim. Berkata lagi orang-orang kafir : Mengapa kamu tidak menyelamatkan Islam kamu sehingga kamu bersama-sama kami di neraka ini. orang-orang muslim menjawab : Kami di dunia banyak berbuat dosa sehingga kami masuk dan disiksa di neraka ini. kemudian Allah mendengar perdebatan Antara mereka, Maka Allah mengeluarkan mereka orang muslim dari neraka dan memasukkannya ke surga. Melihat hal demikian orang-orang kafir berkata : seandainya kami muslim di dunia, kami juga akan dikeluarkan dari neraka sebagaimana orang-orang muslim dikeluarkan”.

Page 110: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

102

Ajahari, M.Ag

Apabila hilang roh seorang hamba maka matilah hamba itu. apabila hamba itu mati pergi ruhnya bersama lāilāha ilallāh dan tetap Muhammad Rasūlullah bersama jasadnya. Apabila terkumpul keduanya lāilāha ilallāh Muhammad Rasūlullah maka imannya menjadi sempurna, yakni hamba itu dalam rahmat Allah dan dalam syafaat Rasulullah.

16. Ma’rifatun Nafs (pengenalan tentang nafsu) 79

Nafsu adalah yang mendorong manusia untuk berbuat kejahatan dan menjerumuskan kepada kemudaratan. Firman Allah yang artinya : Sesungguhnya nafsu itu adalah penjerumus kepada perbuatan jahat. Nafsu terbagi kepada tujuh macam : 1) Nafsu amarah ialah nafsu yang cenderung dengan

keperluan badan dan yang membawa kepada kesenangan dunia serta yang membangkitkan keinginan syahwat yang jahat dan membiarkan hati terjerumus kepada kesesatan dan kesyirikan sehingga akhlaknya rusak, bangkit dari dalam diri sifat takabur atau sombong, hasad atau dengki , ghadab atau pemarah dan bakhil atau kikir. Firman Allah yang artinya : Sesungguhnya nafsu itu adalah penjerumus kepada perbuatan jahat.

2) Nafsu Lawwamah ialah di hati ada terdapat iman, terkadang taat beribadah dan terkadang maksiat kepada Allah pada dirinya ada penyesalan, kadang-kadang sadar dan kadang-kadang ingat, dan kadang-kadang lalai dan lupa.

79 Ibid., hlm., 180-199

Page 111: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

103

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

3) Nafsul Muthmainnah ialah bercahaya hatinya dengan iman sehingga jauh dari sifat sifat yang tercela pada syariat dan tentram dalam beribadah kepada Allah lahir dan batin serta hatinya selalu dengan Allah.

4) Nafsu Mulhimah ialah orang yang diberi ilham oleh Allah dengan diberikan-nya kefahaman masalah ilmu agama, bersifat rendah hati, bersifat qanaah, bersifat pemurah kepada sesama dan selalu bersyukur pada Allah dari segala nikmat yang diterimanya.

5) Nafsu ar-Riyadiyyah selalu merasa senang dengan apa yang diperintahkan Allah dan Ridho serta lapang dada menerima pemberian Allah sedikit atau banyak, semua perkaranya di serahkan pada Allah.

6) Nafsu mardhiyah ialah ridho Allah pada hamba itu dan nampak tanda-tanda keridhaan-nya itu terhadap ketentuan Allah, serta nampak karomah, sifat ikhlas serta nampak pula dengan banyak (selalu) mengingat Allah, nampak padanya Tajalli af’al. Dirinya melihat dengan iman dan yakin bahwa Allah yang memperbuat apa yang dikehendakinya.

7) Nafsu Al Kamillah ialah sempurna musyahadah dan makrifatnya serta hal itu sudah menajdi tabiat dirinya dan naiklah ia ke makam kesempurnaan. Keadaaan mereka baqa’ dengan Allah, mereka selalu bersama Allah, dan mereka kembali kepada Allah dari Allah kepada Allah .Terkait dengan ma”rifatun nafsi menurut Mahmud

Hasil terdiri dari:1) Mengenal diri bahwa diri adalah dhaif atau lemah,

tidak berdaya upaya, semua yang ada pada diri adalah nikmat dan pemberian daripada Allah.

Page 112: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

104

Ajahari, M.Ag

2) Mengenal diri yang sebenarnya. Diri yang sebenar-benarnya adalah daripada Nur Muhammad, sebagaimana sabda Nabi Muhammad artinya : aku dari pada Nur Zat Allah dan mereka orang-orang mukmin daripada Nurku (Nur Muhammad).

3) Keimanan atau kepercayaan bahwa diri Nur Muhammad.

4) Kayakinan yang sempurna bahwa diri Nur Muhammad.

5) Perasaan secara kulliyat (sekalian) bahwa diri Nur MuhammadDalam kitab Tanwirul Qulub karangan karangan

Syekh Muhammad al-Musthofa bin Imam Al Alawi. Imam mengatakan faidah yang pertama diciptakan Allah adalah Nur Nabi Muhammad. seperti yang tersebut di dalam hadits Jabir bin Abdullah yang dikeluarkan oleh Imam Abdul Razak di mushonifkannya dengan sanad yang shahih.

Dalam satu riwayat hadits tersebut berbunyi yang artinya : Jabir berkata : saya bertanya kepada Rasulullah tentang yang pertama diciptakan oleh Allah sebelum segala sesuatu diciptakan. Nabi Muhammad menjawab : Nur nabi engkau wahai Jabir. kemudian darinya Allah menciptakan segala kebaikan dan sesudahnya Allah menjadikan segala sesuatu. ketika menciptakannya Allah menampakan di hadapannya di tempat kedekatan (maqam alqurb) selama dua belas ribu tahun. kemudian Allah menjadikannya empat bagian.

Dari bagian yang pertama Allah menciptakan arasy. bagian yang kedua Allah menciptakan kursy, bagian yang ketiga Allah menciptakan panggung

Page 113: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

105

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

arasy dan pemelihara kursi dan Allah menempatkan bagian yang keempat di tempat cinta (maqam al-hub). Kemudian Allah menjadikan empat bagian. Bagian yang pertama Allah menciptakan alam, bagian yang kedua Allah menciptakan qalam, bagian yang ketiga Allah menciptakan surga dan bagian yang keempat Allah tempatkan di tempat takut (maqam al-khauf). Kemudian Allah membaginya menjadi empat bagian. dari bagian yang pertama Allah menciptakan malaikat. dari bagian yang kedua Allah menciptakan matahari, dari bagian yang ketiga Allah menciptakan bulan dan planet bumi (bintang). Dan Allah menempatkan bagian keempat di tempat harap maka (maqam al-raja) selama dua belas ribu tahun.

Kemudian Allah membaginya menjadi empat bagian. dari bagian yang pertama Allah menciptakan akal. Pada bagian kedua Allah menciptakan ilmu dan sifat lemah lembut. Dari bagian yang ketiga Allah menciptakan peliharaan dan taufik dan Allah menempatkan bagian yang keempat di tempat malu (maqam al-haya) selama dua belas ribu tahun. Kemudian Allah memandangnya maka Nur itu berkeringat dan meneteslah dari nya seratus duapuluh ribu tetes. dari setiap tetes kemudian Allah menciptakan ruh para nabi dan rasul. Kemudian roh para nabi bernafas dan setiap nafas mereka Allah menciptakan ruh para wali, orang yang beruntung, orang mukmin yang taat hingga hari kiamat.

Oleh karena itu arasy dan kursy berasal dari pada Nurku (Nur Muhammad), para penghulu malaikat berasal dari Nurku, surga dan segala kenikmatan abadi yang ada di dalamnya berasal dari nurku, matahari, bulan, planet

Page 114: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

106

Ajahari, M.Ag

(bintang), akal, ilmu, dan taufik berasal dari Nur ku, para rasul, para nabi, orang yang beruntung, syuhada, dan orang sholeh berasal dari Nur ku. Kemudian Allah menciptakan dua belas hijab (dinding) kemudian Allah menempatkan Nur yang merupakan bagian yang keempat pada setiap dinding selama seribu tahun dan itu adalah segala makam kehambaan, yaitu dinding karomah, dinding sa’adah, dinding hibah, dinding rohmah, dinding ra’fah, dinding ilmu, dinding helim, dinding sakinah, dinding sabar, dinding yakin. kemudian Allah mengikat Nur itu pada setiap dinding selama seribu tahun. Ketika keluar dari semua, dinding yang Allah meletakkannya dibazmi dan menyinari dari timur hingga ke barat, bagai lampu yang menyinari di kegelapan malam. Kemudian dari tanah Allah menciptakan tubuh Adam, dan Allah meletakkan Nur itu di keningnya, kemudian berpindah dari Adam kepada Syis, dan terus-menerus berpindah dari yang suci kepada yang baik dan dari yang baik kepada yang suci, hingga sampai ke sulbi (tulang punggung atau tulang belakang) Abdullah Ayahku, dan dari ayahku kepada Aminah, dan kemudian Allah mengeluarkanku ke alam dunia dan Allah menjadikanku pemimpin para rasul, penutup para Nabi, menjadi rahmat bagi sekalian alam, memimpin orang yang bercahaya di akhirat. wahai Jabir demikianlah permulaan penciptaan Nabi mu.

Sanad hadis nur yang terkenal adalah dari Abdul Rozak dan Ibnu Juraij dari Amru bin Dinar dan Jabir bin Abdullah al-Anshari berkata :Ya Rasulullah ! demi ayah dan ibuku ceritakan (beritahukan) padaku tentang yang pertama kali diciptakan Allah sebelum menciptakan segala sesuatu. Nabi Muhammad bersabda :wahai Jabir! sebelum menciptakan segala sesuatu Allah menciptakan

Page 115: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

107

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Nur nabi engkau (Muhammad), dari Nurnya, maksudnya dari alam, kekuasaan dan kehendak Allah. kata dari berarti berasal tidak berarti dari bagian.

Dalam kitab Darul Nafis terdapat sabda Nabi Muhammad yang artinya : “sesungguhnya Allah menjadikan roh Nabi Muhammad daripada Nur Zat Allah dan Allah menjadikan alam sekalian daripada Nur Muhammad.

Pengertian hadits ini bahwa langit dan bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, Arsy, Kursi, Qolam Lauhul Mahfudz dan yang lain-lainnya daripada Nur Muhammad. a. Allah melebihkan manusia dengan akal, akal untuk

memahami pada syariat dan hakikat sehingga meningkatkan makrifatnya tentang firman Allah dan hadits Nabi Muhammad.

b. Allah melebihkan manusia dengan akal, akal itu untuk meyakini sesuatu yang perlu keyakinan seperti maksud hadis di atas.

c. Allah melebihkan pula manusia dengan adanya perasaan bahwa diri daripada Nur Muhammad.

d. Pada hakekatnya diri ada hubungannya dengan Nabi Muhammad.

e. Muhammad pada syariat adalah nama dari pada nabi kita.

f. Muhammad pada hakikatnya adalah diri daripada nabi kita.Menurut pengarang kitab bahwa pengertian

mengenai diri orang mukmin adalah:a. Ada hubungannya orang mukmin pada syariat dengan

nama Nabi Muhammad yang mulia .

Page 116: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

108

Ajahari, M.Ag

b. Ada hubungannya orang mukmin pada hakikatnya dengan diri Nabi Muhammad yang mulia. Sedangkan Nur adalah nama dari pada Tuhan pada

syariat dan Nur pada hakikatnya adalah Nur Zat. Adapun pengertiannya bahwa diri orang mukmin :a. Ada hubungannya dengan nama Tuhan (yang

bernama Nur) pada syariat. b. Ada hubungannya dengan diri Tuhan nuri dzat pada

hakikatnya. Dalam pandangan Allah perbedaan manusia dengan

malaikat malaikat dan dengan makhluk makhluk Allah di alam ini karena akal dan keimanan serta keyakinan, disempurnakan pula oleh Allah dengan perasaan, sedangkan menurut hakikat lebih daripada hal tersebut.

Dalam kitab Darun Nafis halaman 25 Syekh Muhammad Nafis bin Idris Al Banjari rahimahullahu mengatakan: para nabi nabi dan para wali-wali Allah yang sampai mengenal zat Allah dengan sempurna pengenalan dengan sebab memandang dan musyahadah dan Nur Muhammad, itulah para nabi dan para wali-wali Allah yang dinamakan di bawah Kodam Nabi Muhammad artinya mengikuti Nabi Muhammad.

Telah berkata Syekh Muhammad Nafis bin Idris Al Banjari telah mengijazahkan guru kami dengan katanya : memusyahadahkan olehmu akan Nur Muhammad hingga mesra pada sekalian batang tubuhmu dan badan sekalian keinat (hingga ke alam semesta) seperti mesranya air pada tumbuh-tumbuhan insya Allah, Allah akan membukakan kamu akan keelokan zat Tuhan yang wajibul wujud, karena Allah itu tidak dapat dikenal dengan sempurna melainkan dengan nurnya yang mesra

Page 117: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

109

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

pada kita. Ringkasnya dengan wasilah Nur Muhammad, karena batang tubuh yang kasar (batang tubuh yang terbentuk dari pada bulu, kulit, daging, urat, tulang ,sumsum dan otak) atau batang tubuh yang gelap tidak mungkin dapat mengenal zat Allah melainkan dengan wasilah Nur Muhammad atau dengan jalan Nur karena jalan seperti inilah jalan yang paling sempurna dan jalan yang sangat aman dan selamat, jalan yang jauh daripada tipu daya setan dan jin Islam dan jalan yang dirahmati dan diridhoi oleh Allah.

17. Amaliyah Wasilah dengan Nur Muhammad 80

Menurut penulis kitab seseorang hendaknya mengetahui dengan benar kaifiyah atau cara mengamalkan wasilah pada Nur Muhammad. Manfaatnya dan hikmahnya bermfaat bagi kehidupan dunia akhirat. Cara yang dimaksud adalah:a. Seorang hamba hendaknya mengetahui dengan benar

akan dirinya yang sebenarnya, sesungguhnya jasmani dan rohani ini sebenarnya dari pada nur Muhammad. Cara amaliahnya: keimanan, keyakinan, serta perasaan bahwa diri adalah Nur Muhammad.

b. Memperbanyak latihan atau membiasakan diri dengan menggerakkan badan, keyakinan dan perasaan bahwa diri jasmani atau rohani adalah Muhammad, agar masuk Nur Nabi dan menyelinap ke sekalian jasmani dan rohani atau agar mesra Nur Muhammad ke sekalian jasmani dan rohani, sebagaimana mesranya air pada tumbuhan tumbuhan.

80 Ibid., hlm., 200-215

Page 118: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

110

Ajahari, M.Ag

c. Karam atau tenggelam di Nur Muhammad agar nampak dampak pada diri jasmani dan rohani dengan cara : 1) Dengan diam, artinya jangan berkata-kata atau tutup mulut; 2) Keyakinan dan perasaan diri ada Nur Muhammad; 3) Tahan nafas jika kuasa atau jangan bernafas, insya Allah akan bertemu dengan kebenaran hakikat Nur Muhammad. 4) Fana di Nur Muhammad dengan benar-benar keyakinan serta perasaan menyatakan tidak ada hamba melainkan Nur Muhammad. 5) Dengan benar-benar keyakinan dan perasaan serta tetap istiqomah bahwa jasmani dan rohani dari atas kepala hingga ujung kaki, lahir dan batin adalah Nur Muhammad; 6) Memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad.Fana dan istigraq kepada Nabi Muhammad adalah

jalan para wali-wali dan orang yang mempunyai maunah dan karomah di dunia dan akhirat. Hikmah berwasilah dengan jalan Nur Muhammad antara lain :a. Pada hakikatnya dekat dirinya dengan Allah dan

rasulnya, karena Nur Muhammad pertama kali di jadikan Allah sebelum ada yang lainnya. Artinya Nur Muhammad saja awalnya dengan Allah dekatnya Muhammad dengan tidak terdinding dan tidak ada jarak serta lebih dekat Nur Muhammad dari orang-orang dan urat leher.

b. Allah memandang Muhammad dengan pandangan ridho dan rahmah dunia dan akhirat.

c. Memperoleh sinaran kerasulan Nabi Muhammad. d. Pada jalan yang sempurna, selamat dan dalam sesuatu

yang sebenarnya.

Page 119: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

111

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

e. Suci dan bersih Nur Muhammad itu dari segala bentuk kesyirikan.

f. Amal dari Nur Muhammad diterima dengan ridho dan rahmat Allah.

g. Dapat memberikan pertolongan kepada orang lain pada hari kiamat.

h. Nur Muhammad dalam kasih sayang di dunia dan akhirat.

i. Ditempatkan Nur Muhammad di tempat yang mulia dan terpuji.

j. Nur Muhammad tergolong sebagai hamba Allah dan dalam Ridho dan rahmatnya

k. Terdaftar sebagai orang yang berwasilah dengan Nabi Muhammad pada hadirat Allah.

18. Mengenal Kalimat Nur MuhammadMengetahui kalimat-kalimat dari segi lughat baik

pada syariat maupun pada hakikat adalah penting karena mengandung manfaat dan hikmah untuk dijadikan ilmu dan keyakinan. Kalimat Nur Muhammad terbagi kepada dua kalimat : Pertama, kalimat Nur dan kedua kalimat Muhammad. Kalimat Nur memiliki arti: a) Nur artinya pada lugah atau pada bahasa adalah cahaya; b) Nur artinya pada syariat atau pada agama adalah petunjuk atau hidayah; c) Nur adalah nama Tuhan (Allah); 4) Nur artinya pada hakikatnya adalah diridai Allah yang mulia. Orang dahulu mengatakan Nur Zat. Nur Zat artinya diri zat Allah. Firman Allah yang artinya: “ barangsiapa tidak dijadikan Allah baginya Nur maka tidak ada baginya Nur”. (Surah an-Nur). Kedua, kalimat Muhammad berarti: 1) Muhammad artinya pada lugah atau pada Bahasa adalah

Page 120: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

112

Ajahari, M.Ag

orang yang sangat dipuji; 2) Muhammad artinya pada syariat adalah nama dari nabi kita; 3) Muhammad artinya pada hakikatnya adalah diri nabi kita.

Dua kalimat Nur dan Muhammad sangat luar biasa dan bermanfaat serta mengandung hikmah bagi yang mengetahuinya dan yang mengenal dirinya. a) Jikalau benar diri Nur Muhammad berarti pada

hakikatnya bahwa diri ada hubungannya dengan nama Tuhan dan juga ada kaitannya dengan diri Tuhan.

b) Jika benar diri Nur Muhammad berarti pada hakikatnya bahwa ada hubungannya dengan nama Nabi dan juga ada kaitannya dengan diri nabi.Menurut hadits Nabi Muhammad bahwa orang

mukmin adalah Nur Muhammad. jika benar-benar keyakinan serta perasaan bahwa diri ini Nur Muhammad, ini adalah akhir dari pada keyakinan dan perasaan dan tidak boleh disandarkan atau diibaratkan kepada segala i’tibar dan ini merupakan usaha ikhtiar yang terakhir untuk mencapai kesempurnaan iman dan ma’rifah.

Setelah Allah menjadikan Nur Muhammad, Allah menjadikan dari Nur Muhammad itu kebaikan-kebaikan dan sesudah kebaikan-kebaikan Allah menajdikan tiap-tiap sesuatu (alam semesta dan segala isinya). Setelah Allah menjadikan Nur Muhammad, diletakkannya Nur Muhammad dihadapannya. Nur Muhammad dekat dengan diri Tuhan dan tidak ada yang mendinding antara keduanya. Allah memandang Muhammad dengan pandangan keridhaan dan rahmatnya. Mafhum yang demikian itu ialah : a) Yang pertama kali dijadikan Allah adalah Nur Muhammad; b) Allah meletakkan

Page 121: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

113

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Nur Muhammad di hadapannya, jikalau ingin dekat diri kita kepada Tuhan maka fungsikanlah diri kepada Nur Muhammad dengan tahqiq dan tamkin, artinya dengan benar-benar yakin bahwa diri adalah Nur Muhammad serta tetap istiqomah; c) Terbit daripada Nur Muhammad keinginan berbuat baik dan melaksanakan ibadah; d) Setelah terbit kebaikan-kebaikan dari Nur Muhammad setelah itu Allah menjadikan sesuatu (alam semesta). Terjemah hadis Nabi mengenai Nur Muhammad ialah dari dekatnya Nur Muhammad dengan Tuhan. Nur Muhammad dipandang oleh Allah itu dengan pandangan ridho dan rahmat akan dijadikan Arasy, kursi, malaikat di arsy dan semua perhiasan yang ada di Arasy . ; e) Kemudian Allah memasukkan pada Nur Muhammad kecintaan kepada Allah atau musyahadah Nur Muhammad itu di zat Tuhan yang mulia; f) Kemudian Allah memasukkan pada Nur Muhammad perasaan takut kepada Tuhan, maka sujudlah Nur Muhammad dan bersyukur kepada Allah disebabkan takutnya Nur Muhammad dengan Tuhan, maka jadilah malaikat-malaikat, binatang, bulan dan matahari; g) Kemudian Allah masukkan pada Nur Muhammad Nur raja’ berharap kepada Allah dari berharapnya Nur Muhammad, maka jadilah akal, sifat lemah lembut suka memelihara diri, serta jadilah Taufik dan hidayah. h) Kemudian Allah masukkan pada Nur Muhammad perasaan malu dan sopan, berpeluh Nur Muhammad kemudian jatuhlah peluh Nur Muhammad menjadi 124.000. Itulah para nabi nabi dan para rasul dan menjadi roh para wali-wali Allah, serta menjadi roh orang-orang yang taat kepada Allah dan rasul-nya hingga hari kiamat nanti.

Page 122: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

114

Ajahari, M.Ag

Dalam hadits nabi Muhammad bersabda pula yang artinya : arasy dan kursi daripada Nurku, penghulu malaikat daripada Nurku, malaikat rohaniyyun daripada Nurku, malaikat yang berada di tujuh lapis langit dan bumi daripada Nurku. surga dan semua isinya yang menyenangkan yang tetap daripada Nurku. Matahari, bulan, bintang-bintang, akal dan taufik daripada Nurku.

Kemudian Allah menjadikan terhadap Nur Muhammad dua belas dinding, di setiap satu dinding ditempuh dengan waktu 1000 tahun. dinding-dinding itu mengahalang ruh sampai hadirat Tuhan. Dinding atau hijab tersebut:1. Hijab Karomah artinya terdinding seorang hamba

karena kemewahan dunia, pengikat dan kedudukan dari kemuliaan Allah dan rasulnya dan dari kemuliaan iman dan Islam serta kemuliaan ibadah sehingga mendinding dan melupakan hamba dari mengingat Allah dan mencintai Rasul Nya.

2. Hijab Saadah artinya keberuntungan yang dikatakan Allah pada hambanya dapat mendinding seseorang jika hamba itu melupakan dan mengabaikan apa yang ditentukan Allah sehingga membuat malas dari tugas yang diperintahkan Allah .

3. Hijab Rahmah artinya terdinding seseorang dari kasih sayang Allah, maka disehatkan, rezeki diluaskan oleh Allah, yang demikian merupakan melupakan dan melalaikan dari mengingat Allah dan memalaskan dari menunaikan ibadah kepada Allah.

4. Hijab Ra’fah artinya terdinding seseorang dari kasih sayang di hari kiamat sehingga lupa mengharap kasih sayangnya di dunia.

Page 123: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

115

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

5. Hijab hibah artinya tidak melihat kehebatan Allah di akhirat dengan membalas amal baik dan amal jahat sehingga enggan dari janji serta apa yang dilarang oleh Allah serta mengabaikan perintah Allah .

6. Hijab ilmu artinya mereka tidak tahu bahwa Allah Maha Mengetahui apa saja yang mereka lakukan, dan dimanapun mereka lakukan, sehingga sewenang-wenang mereka dengan apa yang dilarang Allah dan berbuat zalim terhadap sesame.

7. Hijab helm artinya dinding dengan lemah lembutnya Allah sehingga lalai dari bertaubat kepada Allah .

8. Hijab waqar artinya terdinding atau tidak melihat mereka dengan apa yang ditetapkan Allah sehingga berani melanggar ketetapannya.

9. Hijab Sakinah artinya terdinding atau tidak melihat mereka akan ketenangan yang diberikan Allah sehingga mereka berkeluh kesah karena kelakuan mereka sendiri.

10. Hijab sabar artinya terdinding atau tidak melihat mereka bagi orang yang sabar mendapat pertolongan dari allah sehingga mereka tidak dapat menahan diri.

11. Hijab Sidq artinya terdinding atau tidak melihat mereka dari kebenaran Allah dan rasulnya dan dari manfaat bersifat benar, sehingga mereka berani berbohong .

12. Hijab yaqin artinya terdinding atau tidak melihat mereka dengan hikmah atau kuat kayakinan terhadap Allah dan tidak dapat merasakannya lemah keyakinannya.

Page 124: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

116

Ajahari, M.Ag

Mendudukkan Allah kepada Nur Muhammad pada kedudukan ubudiyah. maksudnya :1. Orang yang meyakini bahwa diri adalah Nur

Muhammad berarti dalam ibadah yang sebenarnya. 2. Orang yang fana dan karam di Nur Muhammad

berarti dalam ibadah yang sebenarnya.3. Orang yang memesrakan diri kepada Nur Muhammad,

berarti dalam ibadah yang sebenarnya. Dinamakan pada maqam ubudiyah artinya dalam

ibadah yang sebenarnya, yakni hubungan diri dengan diri nabi yang mulia dan diri zat Tuhan yang maha suci. Fadhilah berwasilah dengan Nur Muhammad:1. Akan memperoleh karomah atau kemuliaan karena

pada hakekatnya bahwa diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad adalah berhubungan diri dengan diri nabi yang mulia.

2. Orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad karena Nabi Muhammad diutus menjadi rahmat bagi sekalian alam, terutama kepada alam jasmani dan rohani, dan tanda dari kemuliaan iman dan keyakinan serta perasaan.

3. Beruntung diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad dengan memperoleh kasih sayang Allah di dunia hingga ke alam akhirat karena terhubung dirinya dengan diri nabi yang mulia.

4. Beruntung diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad karena akan mendapatkan berkah dalam kehidupannya dan ditempatkan Nantinya di tempat yang terpuji.

Page 125: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

117

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

5. Beruntung diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad karena mendapat berkah dan akan mendapat ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang yang berada di sekelilingnya.

6. Lemah lembut diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad sehingga ibadahnya sempurna.

7. Berkah diri orang berwasilah dengan Nur Muhammad akan mendapatkan ketenangan batin dan ketentraman hidup .

8. Berkah diri orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad akan memperoleh kebenaran dan keselamatan dari segala hal .

9. Berkah dari orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad akan memperoleh cahaya nur ilahiyah dan Nur kenabian Nabi Muhammad Ketika Allah mengeluarkan Nur Muhammad dari

segala hijab atau dinding Allah menempatkan pada bumi. (maksudnya kepada Nabi Adam) keadaan Nur Muhammad bercahaya menerangi masyriq dan maghrib seperti lampu di malam yang gelap.

Tujuan Allah mengeluarkan Nur Muhammad ke bumi atau kepada Nabi Adam agar umat hendaknya berwasilah dengan Nabi Muhammad. agar diri ini dekat dengan Allah dan semoga memperoleh inayah dari Allah, agar mendapat kedudukan atau tempat yang mulia di sisi Allah dan rasulnya.

19. Mengenal Noktah Sebenarnya 81

Mengenal nuktoh itu penting dan pada hakikatnya ternyata nuktoh itu sumber dari ke ampunan dan

81 Ibid., hlm., 216-218

Page 126: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

118

Ajahari, M.Ag

keridhaan, serta rahmat dan merupakan kasih sayang Allah . Dalam Hadis Qudsi Allah berfirman yang artinya: “aku berikan kepadamu wahai Muhammad tujuh ayat, ialah surah al-Fatihah yang mengumpul semua kitab-kitab yang diturunkan Allah ke bumi.

Kemudian ketujuh ayat tersebut terhimpun pada ayat yang pertama nama dari Fatihah yaitu ayat Bismillahirrohmanirrohim dan terhimpun ayat ini pada huruf “bi” bismillah, bi ini mempunyai titik, titik ini dinamakan nuktoh.

Nuktoh ialah markaj dairoh. Maksud dari nuktoh ialah. “Bi” pada ayat Bismillahirrohmanirrohim. Dan yang dimaksud dengan sebenar-benar noktah ialah hakikat al-muhammadiyah (Nur Muhammad). 1. Nuktoh artinya titk. Titik “Bi” pada ayat

Bismillahirrohmanirrohim 2. Maksud titik “Ba” sebenarnya adalah Nur

Muhammad. 3. “Bi” artinya dengan , dengan Allah itu Nur

Muhammad. 4. Bismillah maksudnya Nur Muhammad yang

menyebut nama Allah atau Nur Muhammad yang mengingat Allah.

5. Ar-rahman artinya kasih sayang Allah di dunia ini, tentunya pada ayat ini kepada Nur Muhammad.

6. Ar Rohim artinya kasih sayang Allah di akhirat, tentunya pada ayat ini kepada Nur Muhammad. Adapun nuktoh ialah markaz dairah. maksudnya

keridhaan dan rahmat Allah serta ampunan dari Allah ke markaz (ke titk noktah sebenarnya) yang dimaksud

Page 127: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

119

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dengan nuktoh sebenarnya adalah Nur Muhammad. Firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya : a. Dengan aku kata Allah Nur Muhammad itu masa lalu

permulaannya atau awal kejadiannya. b. Dengan aku kata Allah Nur Muhammad itu sekarang

di dunia dan akan datang di akhirat.Bermula yang menjadikan Nur Muhammad

sebenarnya adalah Tuhan sendiri, langsung tiada pakai perantara, dan yang lainnya karena Nur Muhammad. Orang yang fana dan istigraq pada Nur Muhammad di sisi Tuhan Yang Kuasa dan Nur Muhammad sebagai milik Allah. 1. Nur Muhammad milik Allah yang dikasih sayangi

oleh Allah dari dunia hingga . akhirat.2. Nur Muhammad bersih dan suci, serta mulia dan

terpuji di sisi Allah. 3. Masalah Allah adalah masalah wasilah dan hakikat

masalah yang menyelamatkan, menyelamatkan dari kesyirikan dan menyelamatkan dari gangguan setan dan jin.

20. Ma’rifatullah dan Amal Hakikat 82 Bermula makrifat Allah adalah jalan untuk

menyempurnakan ketauhidan kepada Allah . makrifat artinya adalah mengenal, yaitu:1. Ma’rifat af’al, mengenal dan mengetahui bahwa yang

memperbuat di alam ini atau yang membuat kelakuan makhluk itu sebenarnya hanya Allah. firman Allah

82 Ibid.,hlm., 249-256

Page 128: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

120

Ajahari, M.Ag

yang artinya: Dialah yang memperbuat bagi apa yang dikehendakinya. dan firman Allah lagi yang artinya :dan Allah yang menjadikan kalian dan memperbuat apa yang kalian lakukan.

2. Ma’rifat Asma, mengenal dan mengetahui nama-nama Allah (Asmaul Husna). Nama Allah dalam al-Quran ada 99. Firman Allah yang artinya dan bagi Allah Asmaul Husna, maka berdoalah dengan disebut, diingat dan dapat berdoa dengannya serta dapat di musyahadah kan, semua akan memberikan manfaat dan hikmah.

3. Makrifat sifat, mengenal dan mengetahui bahwa sifat-sifat yang ada pada manusia atau dipinjamkan kepada manusia seperti melihat, mendengar, berkata-kata, tahu, berkehendak, kuasa, dan hidup adalah sebenarnya sifat Allah yang mana nanti semuanya akan kembali kepada Allah.

4. Makrifat zat, artinya mengenal dan mengetahui zat wajibul wujud dengan musyahadah atau tilik Syuhud bahwa yang maujud yang sebenarnya hanya Allah. tidak ada yang maujud sebenarnya hanya Allah.Selanjutnya terkait dengan hakikat, hakikat artinya

sebenar-benarnya . disebut hakikat an-nafs artinya sebenar-benar diri.a. Sebenar-benar diri jasmani. sebenar-benar jasmani

adalah daripada Nur Muhammad.b. Sebenar-benar diri rohani adalah daripada Nur

Muhammad. Adapun amaliah hakikat adalah:

Page 129: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

121

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

a. Keimanan atau kepercayaan bahwa diri jasmani dan rohani sebenarnya adalah Nur Muhammad .

b. Keyakinan bahwa diri jasmani dan rohani sebenarnya adalah Nur Muhammad.

c. Perasaan bahwa diri dari atas kepala, hingga ujung kaki, lahir batin sebenarnya adalah Nur Muhammad

d. Bi at-tahqiq, artinya benar-benar yakin bahwa diri sebenarnya adalah Nur Muhammad

e. Bi tamkin, dengan tetap istiqomah. Firman Allah yang artinya: “

Sungguh beruntung orang yang telah membersihkan dirinya . dan selalu mengingat Allah kemudian dia melakukan salat. (QS. al-‘Ala: 14-15)

1. Bersih pada syariat, ialah bersih dan suci badan, pakaian, bersih tempat dari najis dan bersih dan suci dari hadas kecil dan hadas besar. Pada syariat alat-alat membersihkan dan mensucikan najis ialah air mutlak dengan syarat hilang Bendanya dan warnanya serta rasanya. hadis Nabi Muhammad yang artinya apabila kamu kencing, maka sebelum membasuh kemaluan dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk mengurut kemaluannya tiga kali urut. Agar keluar air kencing yang ada di dalam. Riwayat Bukhari. Hadis Nabi Muhammad yang artinya istibra’ lah kalian. maksudnya berdehem-dehem kalian, untuk mengeluarkan air kencing yang ada di dalam

Page 130: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

122

Ajahari, M.Ag

kemaluan kalian, bahwasanya kebanyakan azab kubur terjadi karena tidak bersih dari air kencing.

2. Bersih pada hakikatnya kembali diri kepada asal diri. asal diri dari pada Nur Muhammad atau kembali diri kepada awal kejadian. Awal kejadian diri adalah Nur Muhammad. maksudnya asal diri yakni diri jasmani dan rohani dari pada Nur Muhammad. Nur Muhammad pada hakikatnya adalah diri yang bersih dan suci atau diri-diri yang selamat .

3. Bersih pada makrifat ialah hati selalu mengingat kepada Allah dan musyahadah kepada wujud Allah yang sebenarnya. Kalimat Tazakka pada ayat di atas adalah fi’il madhi (barang yang telah lalu) atau dari yang telah lalu yakni Nur Muhammad. Maksud dari membersihkan diri di sini ialah kembali

dari kepada awal kejadian diri oleh karena kejadian diri adalah dari pada Nur Muhammad. Kemudian maksud yang beruntung ialah orang yang selalu mengingat Allah kemudian ia mengerjakan salat, karena salat adalah tiang agama. firman Allah yang artinya :demi masa! sesungguhnya manusia berada pada kerugian. melainkan mereka yang beriman dan mereka yang beramal sholeh dan mereka yang saling menasehati pada kebenaran dan mereka yang saling menasehati pada kesabaran.

Selanjutnya iman aqidah artinya percaya kepada Allah dan rasulnya dengan diikrarkan dan di tasdiqkan artinya diucapkan dengan lisan dan dibenarkan dengan hati “Asyhadu allā Ilāha ilall ā h wa Asyhadu anna muhammadarrasūlullāh. Rukun syahadat ada empat perkara

Page 131: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

123

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

a. Mengisbatkan zat Allah. menyatakan dengan yakin bahwa adanya Allah dan membenarkannya dengan yakin atas adanya.

b. Mengisbatkan sifat-sifat Allah. artinya menyatakan dengan yakin bahwa sifat Allah yang wajib dikenal adalah milik Allah. dan ta’alluq sifat itu kepada diri makhluk makhlukNya sehingga melihat, mendengar, berkehendak dan lain-lainnya.

c. Mengisbatkan af’al Allah. artinya menyatakan dengan yakin bahwa iman akan segala perbuatan Allah. yakni pandangan iman bahwa Allah yang menciptakan alam semesta ini. Allah berbuat apa saja yang dikehendakinya. Allah yang berbuat dan yang menghendaki.

d. Mengisbatkan kebenaran Rasulullah. artinya menempatkan dengan yakin kebenaran Nabi Muhammad adalah Rasul dan membenarkan dan mempercayai apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad. Adapun yang membinasakan syahadat ada empat

perkara :a. Menduakan Allah atau mensyarikatkan dengan yang

lain. b. Ragu-ragu hati dengan adanya Allah. c. Kecewa diri dijadikan Allah. artinya tidak Ridho

hatinyad. Tidak diisbatkan zat Allah , tidak ditetapkan di hati

bahwa yang ada sebenarnya hanya Allah tidak ada yang maujud melainkan hanya Allah.

Page 132: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

124

Ajahari, M.Ag

Selanjutnya pengarang kitab juga mengungkapkan tentang iman haqiqat. Iman hakikat artinya iman sebenarnya. Iman yang sebenarnya ialah percaya bahwa jasmani sebenarnya terjadi daripada Nur Muhammad, percaya bahwa rohani itu sebenarnya daripada Nur Muhammad. Dengan dua peringatan ini yaitu iman aqidah dan iman hakikat, maka akan selamat dari kerugian karena secara hakikat diri ada hubungannya dengan Tuhan dan Muhammad dan secara aqidahnya menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah Rasulullah.

21. Berwasiat kepada kebenaran dan kesabaran83

Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Ashr ayat 1-3 :

Artinya: “Demi masa! sesungguhnya manusia berada pada kerugian. melainkan mereka yang beriman dan mereka yang beramal sholeh dan mereka yang saling menasehati pada kebenaran dan mereka yang saling menasehati dengan kesabaran”.

Menurut KH. Mahmud Hasil, berwasiat kepada yang hak (kebenaran), mengajak beriman dan beramal sholeh, membuat tempat untuk beribadah bersama, membicarakan kebenaran, membicarakan bagaimana

83 Ibid., hlm., 259-262

Page 133: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

125

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

zikir yang benar adalah kewajiban sebagai seorang mukmin. Semua zikir yang menggunakan nama-nama Tuhan itu benar dan bermanfaat. Ada orang yang berdzikir “Allah” “Allah” di hati , ada juga “ya Allah” “ya Allah” , ada juga “ya Nur” dan “ya haq”, “ya haq” .

Dari semua zikir itu dapat dicoba semuanya kemudian rasakan yang mana yang lebih bermanfaat dan lebih berkesan bagi dirinya dan kehidupannya. Kalau sudah dapat merasakannya maka teruskanlah untuk mengamalkannya .

Menurut pengarang kitab bahwa penyelamat yang besar adalah termasuk kesabaran dalam menghadapi cobaan Allah dan bersyukur atas nikmat Allah serta menjauhi keduniaan yang dapat membuat lalai kepada Allah. Keutamaan sabar adalah besar dan pada umumnya orang mukmin membutuhkannya. Banyak perintah Allah dan anjuran dari Rasulullah untuk bersikap sabar. Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 153 yang artinya :Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong kalian, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Demikian juga firman Allah dalam surah az-Zumar ayat 10 yang artinya : “sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. Rasulullah bersabda: “ barangsiapa yang bersabar maka Allah menjadikan sebagai orang yang sabar dan tidak ada seorang pun yang diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran”. Rasulullah bersabda yang artinya : “kesabaran itu adalah andalan orang mukmin dan kesabaran juga merupakan panglima pasukan orang mukmin”.

Page 134: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

126

Ajahari, M.Ag

Sabar menurut penulis kitab adalah menahan diri dari marah atau tenang dan mengembalikan batin untuk mengingat kepada Allah disaat mendapat ujian atau cobaan dan dikala ditimpa musibah dan malapetaka. Sabar ada tiga macam :a. Sabar orang yang awam, ialah orang yang dapat

menahan diri ketika ingin berbuat maksiat atau mengendalikan hati dan pikiran, menahan diri untuk tidak menzalimi dan menghianati bagi sesama atau menjauhkan diri dari hal yang demikian itu .

b. Sabar mutawasit atau sabarnya orang yang pertengahan ialah orang yang dapat menyiapkan waktu-waktu khusus untuk berbuat amal kebajikan kepada sesama dan untuk ibadah, kemudian bersabar dengan memikirkan urusan dunia dan pekerjaan dan menjauhkan diri dari berbagai masalah kehidupan dunia agar tertanam ketulusan batin dalam beribadah.

c. Sabar muqorrobien atau sabar orang-orang yang dekat dengan Allah dimana hidup mereka kebanyakan hanya untuk beribadah, tadarru’ menuntut ilmu dan menanam kecintaan kepada Allah dan rasulnya serta menghidupkan agama untuk generasi ke depan sebagai amal jariyah.

22. Memelihara Iman dalam Islam 84

Rasulullah menjelaskan tentang Islam dan iman dalam hadits yang masyhur. Bertanya Jibril kepada Rasulullah: beritahu aku tentang Islam? maka Rasulullah menjawab :Islam ialah bahwa engkau bersaksi bahwa

84 Ibid., hlm. 263-267

Page 135: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

127

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan pergi haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh jalan ke sana. Kemudian Jibril berkata kepadanya :beritahulah aku tentang iman? Rasulullah menjawab :Iman ialah bahwa Engkau percaya kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk.

Islam dan iman kadang-kadang dicabut dari seseorang dan mereka tidak mengetahuinya. Ini adalah musibah terbesar dan malapetaka yang membahayakan. Oleh sebab itu seorang mukmin diwajibkan untuk memelihara iman dan Islam agar terhindar dari kekafiran dan kemurtadan. Cara memelihara iman dan Islam menurut pengarang kitab antara lain:a. Dengan cara mengerjakan salat lima waktu dengan

khusuk. b. Berwirid setelah salat walaupun wirid yang

diamalkan pendek, untuk menambah kesempurnaan salat, kemudian berdoa memohon kepada Allah

c. Mengamalkan ismul adzom karena barangsiapa yang mengamalkan ismul a’dzom akan terpelihara iman dan Islam nya ketika kembali ke hadirat AllahAdapun mengenai ismul adzom ini para ulama

berbeda beda pendapat diantaranya:1) Imam al-Ghazali mengatakan bahwa yā hayyu yā

qoyyūm adalah ismul adzom Tuhan. Barangsiapa dapat membacanya 100 kali setiap hari setelah salat subuh insyallah akan dipelihara oleh Allah imannya hingga akhir hayatnya.

Page 136: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

128

Ajahari, M.Ag

2) Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani mengatakan bahwa yā dzaljalali Wal Ikrōm adalah ismul adzom Tuhan. Barangsiapa mengamalkannya 100 kali setiap hari Insya Allah tidak dicabut imannya dan akan memperoleh kebesaran dan kemuliaan dari Allah Iman dan Islam akan terpelihara melalui pengenalan

terhadap diri sebenarnya dengan tahqiq dan tamkin yakni bahwa diri sebenarnya adalah Nur Muhammad.

a) Meyakini benar-benar bahwa diri ini adalah Nur Muhammad disertai perasaan yang sempurna.

b) Dengan riyadhoh yang sempurna atau latihan rutin untuk kesempurnaannya.

c) Fana dan istigroq yang benar pada Nur Muhammad untuk mencapai derajat al Haq.

Terpelihara iman dan Islam orang yang dapat mengistiqomahkan hatinya dengan mengingat Allah sehingga terasa nikmat mengingatnya.

23. Cara Mengamalkan Asmaul Husna 85

Mengamalkan suatu amalan mesti mempunyai aturan atau cara agar yang mengamalkan lebih berkesan dan terasa manfaatnya. a. Baca asmaul husna yang 99 kali mulai dari subuh

pagi hari Ahad selama 99 hari terakhir malam yang

85 Ibid., hlm., 268-281. Asmaul Husna secara bahasa bermakna nama-nama yang terbaik. Namun secara langsung, Atabik Ali dan Zuhdi Muhdlor dalam Kamus Kontemporer Arab Indonesiamengartikan al-Asmā’ al-Ḥusnā dengan nama-

Page 137: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

129

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

nama Allah yang berjumlah 99 (sembilanpuluh Sembilan). Bekenaan dengan jumlah bilangan al-Asmā’ al-Ḥusnā, para ulama yang merujuk kepada al-Qur’an mempunyai hitungan yang berbeda-beda. Sebagaimana dijelaskan oleh Pakar Tafsir dari Indonesia, Muhammad Quraish Shihab, bahwa al-Thabathabai dalam tafsirnya Al-Mīzān menyatakan bahwa jumlah al-Asmā’ al-Ḥusnā itu ada sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh) nama. Ibnu Barjam al-Andalusi lebih sedikit banyak dari al-Thabathabai menyebutkan dalam karyanya Syarh al-Asmā’ Al-Husnā dengan menghimpun 132 nama populer yang termasuk dalam al-Asmā’ al-Husnā. Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengemukakan bahwa ia menghimpun dalam bukunya Al-Kitab al-Asna fī Syarh al-Asmā’ al-Husnā, hingga mencapai lebih dari dua ratus nama, baik yang sudah disepakati, maupun yang masih diperselisihkan dan yang bersumber dari ulama-ulama sebelumnya. Lihat modul Akidah Pendidian Propesi Guru (PPG) Kemenag RI, 2019, hlm. 2

86 Ismul Adzom merupakan Nama Allah Yang Agung. Ismul / isim / asma’ yang artinya Nama, Al-a’zhom yang artinya Maha Agung. Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan. Allah berfirman dalam Qs. al-A’raf [70] : 180):

Artinya : hanya milik Allah asmaa-ul husna[585], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

ke 100 baca asmaul husna itu 99 kali dan ditutup dengan membaca sholawat 1000 kali.

b. Salat lima waktu pada waktunya, tidak diperbolehkan mengqadha selama itu. pada hari yang ke-100 berpuasa 1 hari .

c. Insya Allah akan nampak di batin ismul adzom86 Tuhan untuk diri kita. Ismul adzom sebenarnya adalah yang terdapat di dalam 99 nama Tuhan itu yang cocok bagi seseorang itulah ismul adzom bagi dirinya.

Page 138: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

130

Ajahari, M.Ag

Penulis mengingatkan bahwa bagi orang awam tidak boleh memberitahukan ismul adzom yang Allah berikan kepada dirinya. Imam Al Ghazali dan Syekh Abdul Qodir Jaelani dapat memberikan fatwa untuk diamalkan umat, karena Imam Al Ghazali dan Syekh Abdul Qadir Al Jailani cukup syarat untuk memberikan fatwa. Adapun hikmah mengamalkan ismul adzom Tuhan adalah :a. Iman dan Islam nya insyaallah tidak dicabut saat

kembali ke hadirat Allah.b. Keshalihannya orang yang mengamalkan ismul

adzom Tuhan akan dipelihara oleh Allah. c. Terpelihara kewalian seseorang bahkan dapat

meningkat ke tingkat yang lebih mulia.Lebih lanjut pengarang kitab juga mengemukakan

bahwa setiap muslim dan muslimah harus mempunyai ma’rifat ilmu, dan tidak boleh meninggalkannya karena tidak sah iman maupun Islam tanpa mengetahuinya. Ringkasnya ialah ilmu ma’ani Allah dan rasulnya, serta hari akhir, ilmu tentang hal-hal yang diwajibkan Allah untuk mengerjakannya maupun yang dilarangnya.

Menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim. Tujuan menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kejahilan diri terhadap agama agar iman sempurna dan agar amal ibadah diterima serta agar usaha untuk hidup diberkahi oleh Allah dan di akhirat mendapat ridho dan rahmat dari Allah. Diantara ilmu-ilmu yang wajib dituntut dan dipelajari ialah :a. Ilmu fiqih atau ilmu syariat ialah ilmu mengenai tata

tertib ibadah dan syarat-syarat, rukun-rukun dan untuk mensahkan ibadah serta yang dapat membatalkan ibadah.

Page 139: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

131

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

b. Ilmu tauhid atau ilmu Ushuluddin ialah ilmu tentang mengenal Tuhan mengenal sifat-sifat Tuhan yang wajib dan yang mustahil hingga yang harus. Dan demikian pula tentang sifat-sifat rasulnya dan mengenal malaikat-malaikat-nya beserta kitab-kitabnya.

c. Ilmu tasawuf ialah ilmu tentang membersihkan batin seperti membersihkan hati dan pikiran serta membersihkan rohani dan jasmani pada hakikat.

24. Ilmu Tasawuf 87

Ilmu tasawuf disebut juga dengan ilmu batin, yaitu ilmu yang membicarakan tentang tata cara membersihkan batin dan rohani dan membersihkan jasmani secara hakikat. Ilmu tasawuf adalah (1) Ilmu yang semulia-mulia dalam agama. (2) Ilmu tasawuf diumpamakan matahari dan bulan purnama. (3) Allah melebihkan orang yang memilikinya dan mendalaminya. (4) Menyelamatkan orang yang memiliki ilmu tasawuf dari kekotoran. (5) Membersihkan batin. (6) Ilmu tasawuf dapat membersihkan diri dari hawa nafsu yang tercela.

Menurut pengarang kitab bahwa mengobati batin adalah wajib sebab apa saja yang akan menyempurnakan diri seseorang yang wajib maka ia menjadi wajib. Oleh karena itu bagi seseorang muslim sangat dianjurkan untuk mencari syekh atau guru tasawuf, dan jika tidak ada di negerinya, maka ia dianjurkan keluar dari negerinya

87 Ibid., hlm., 272-281

Page 140: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

132

Ajahari, M.Ag

untuk mencarinya. Hal ini menurut penulis kitab sejalan dengan pendapat beberapa pendapat para imam seperti: a. Berkata Imam Ahmad bin Hambal kepada anaknya

Abdullah : ”lazimilah (biasakanlah) bermajelis dengan orang sufi”.

b. Berkata Abu Hamzah Al Baghdadi kepada anaknya: ”bermajelis lah kamu dengan orang-orang sufi agar bertambah muraqabah dan takutmu, serta dapat memalingkan hati kamu dari tipu daya setan”. Penulis kitab juga menjelaskan bahwa Imam Syafi’i

adalah orang yang senang duduk di majelis orang Sufi dan beliau berkata : ”sangat perlu bagi seseorang fakih mengenal istilah orang sufi agar mendapat faedah dan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh ahli fiqih atau fuqoha. Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal berulang-ulang duduk dan bermajelis dengan orang ahli tasawuf dan selalu hadir bersama mereka

Menurut penulis kitab bahwa pengambilan sumber ilmu tasawuf adalah dari Alquran dan Hadis, serta perkataan para sahabat Nabi Muhammad. Hukum mempelajari ilmu tasawuf pada syariat adalah fardu ain bagi setiap muslim dan muslimah . Tasawuf membahas cara membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan cara berjalan kepada Allah dan mengendalikan hati serta diri pada Allah. Letaknya ilmu tasawuf pada perbuatan hati dan perasaan hingga menjadi bersih. Ilmu tasawuf adalah semulia-mulia ilmu karena berkaitan dengan mengenal Allah dan ilmu tasawuf adalah paling afdal ilmu pada agama. Batasan tasawuf adalah mengenal dan mengetahui keadaan diri apakah terpuji atau tercela. Ilmu tasawuf adalah asal dari ilmu dan syarat mutlak

Page 141: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

133

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

karena tidak ada ilmu dan amal melainkan dengan tujuan menghadap kepada Allah. Adapun yang meletakkan dan menciptakannya adalah Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Penulis kitab mengibaratkan bahwa ilmu tasawuf jika dibandingkan dengan ilmu agama lainnya seperti roh pada jasad manusia, roh kembali ke hadirat Allah dan jasad dikembalikan kealam kubur.

Menurut penulis kitab dengan mengutif kitab Tanwirul Qulb, bahwa tujuan yang hakiki dari ilmu tasawuf terhadap orang-orang yang mengamalkannya adalah :a. Menipiskan dinding antara hamba dengan yang

diimani daripada zat dan sifat-nya dan membukakan dinding dengan Jalal atau kebesaran Allah dan Jamal atau keelokan dan kesempurnaan Allah.

b. Menipiskan hijab diantara hamba dengan kenabian Nabi Muhammad dengan jalan wasilah Nur Muhammad atau dengan meyakini bahwa diri adalah Nur Muhammad.

c. Berkelakuan dengan kelakuan yang diridhoi Allah dan berakhlak yang mulia terhadap sesama.

d. Memudahkan beramal sholeh dan meringankan berbuat baik pada sesama dan memperbaiki hati dari prasangka buruk kepada Allah dan sesama serta menjauhkan diri dari pada permasalahan yang merusak hubungan (dari kitab Tanwirul Qulub). Penulis kitab menjelaskan bahwa tasawuf ada empat

macam :a. Tasawuf Syar’iyyin, tasawuf yang berdasarkan

syariat Allah dan rasul serta mengikuti ketentuan

Page 142: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

134

Ajahari, M.Ag

hukum-hukum syariat, seperti memelihara mata, telinga, mulut, hidung, dua tangan, perut, kaki, dan memelihara kemaluan dari segala yang dilarang Allah dan rasulnya. Tasawuf syariat ialah membersihkan diri dari dosa dan kedzoliman dan dari yang dicela dalam agama.

b. Tasawuf mutakilim, tasawuf yang berdasarkan ilmu kalam yakni berdasarkan ilmu tauhid. Ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang sifat-sifat Allah. Tasawuf mutakallimin ialah orang yang musyahadah atau memandang dengan iman dan keyakinan serta tahqiq membenarkan pada iman bahwa sifat-sifat Allah yang berlaku pada diri dan yang terjadi di alam ini adalah dari irodah dan qudroh Tuhan sebenarnya . Demikian juga musyahadah dari sifat-sifat Tuhan yang lain dari segala sifat kesempurnaan-nya.

c. Tasawuf mutasowwifin yaitu pandangan dan musyahadahnya langsung pada Allah artinya musyahadahnya yang ada sebenarnya hanya kepada Allah saja. Tidak ada yang maujud dengan sebenarnya melainkan hanya Allah. fanafillah dan baqo bil allah, baqo bil baqo.

d. Tasawuf muhaqiqin, yaitu tasawuf sebenarnya, dengan mengenal awal kejadian diri apakah diri jasmani maupun diri rohani daripada Nur Muhammad.88

Menurut penulis kitab seseorang tidak akan mungkin mencapai derajat wali dan memperoleh derajat sebagai kekasih Allah jika jasadnya, hati serta

88 Lihat juga“KH. Mahmud Hasil, Waja Sampai Kaputing, hlm., 165-172

Page 143: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

135

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

pikirannya saja yang langsung kepada Allah kecuali sesudah ia musyahadah dan atau berwasilah kepada Nur Muhammad, mesra pada sekalian jasmani, rohani dan sekalian alam dengan cara yang benar, fana dan istigroq yang sempurna.. a. Musyahadah Nur Muhammad mesra pada sekalian

jasmani dan rohani dengan perasaan dan yakin hingga segala pikiran.

b. Fana di Nur Muhammad dari ujung kaki sampai ke atas kepala Zahir dan batin disertai perasaan yang yakin.

c. Karam di Nur Muhammad, artinya tidak mengecualikan lagi bahwa jasmani dan rohani ini lahir dan batin adalah daripada Nur Muhammad.

d. Mesrakan Nur Muhammad pada jasmani dan rohani dengan tahqiq benar-benar dan tamkin atau tetap istiqomah. Berkata Sayyid Ahmad Al Badawi pada sholawatnya

yang artinya :orang yang memperoleh derajat kenabian atau orang yang mendapat derajat yang mulia disisi Allah dan rasulnya pada hakikatnya ialah orang yang dibawah panji Nabi Muhammad. Maksudnya adalah orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad maka mereka yang akan memperoleh derajat tersebut meyakini daripada nurnya Nabi Muhammad dan menyandarkan keimanan dan keyakinan dengan penuh perasaan kepada Nur nabinya.

Page 144: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

136

Ajahari, M.Ag

25. Mahabbah 89 Illallah Cinta kepada Allah adalah maqam yang paling

mulia dan paling tinggi. Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 165 yang artinya : “orang yang beriman bersengatan cintanya kepada Allah”. Firman Allah dalam Surah al-Mā’idah ayat 54 yang artinya : “maka kelak Allah akan mendatangkan semua kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintainya”. Rasulullah juga bersabda yang artinya : “tiga perkara yang apabila terdapat pada seseorang, Ia pun merasakan kemanisan Iman, yaitu apabila Allah dan rasulnya lebih dicintainya daripada yang lainnya. Dan Rasulullah bersabda yang artinya : “Cintailah Allah atas nikmatnya yang Allah berikan kepada kalian dan cintailah aku dengan mencintai Allah”.

Menurut Mahmud Hasil telah sepakat para imam bahwa mencintai Allah dan rasulnya adalah fardhu ain atas tiap-tiap muslim. Mahabbah artinya kecintaan hamba terhadap Allah dan rasulnya agar Allah mengasihi hamba. Mahabbah adalah jalan atau usaha ikhtiar untuk mendatangkan diri kepada yang dicintainya, Menjalin hubungan dengan Allah. a. Mahabbah ialah mencenderungkan tabiat hati

kepada sesuatu yang dicintai karena di sana terdapat kenikmatan bercinta dengan orang yang dicintainya.

b. Tidak akan sampai kecintaan sejati dari hamba terhadap Tuhan melainkan setelah selamat hati,

89 Mahabbah adalah salah satu maqamad dalam tasawuf dan salah satu tokohnya adalah Rabiatul Adawiyah

Page 145: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

137

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

artinya tidak ada di hatinya selain Allah agar selamat dari kekotoran nafsu.

c. Maka apabila hati tetap istiqamah kecintaannya kepada Allah keluarlah kecintaan kepada yang lain, karena mahabbah atau kecintaan adalah merupakan satu sifat yang akan menghancurkan sesuatu yang lainnya selain yang dicintainya.

d. Orang yang mencintai merasa senang dengan orang yang dicintai Allah membiasakan hati untuk mencintai yang dicintai dan tidak ada yang lain selain yang dicintai.Mahabbah menurut KH. Mahmud Hasil ada tiga :

a. Mahabbah orang awam, yaitu kecintaan orang awam ialah beribadah dan mentaati segala yang diperintahkan segera mengharapkan balasan dari kebaikannya dan mendapatkan ganjaran pahala di dunia, segera terkabul segala permohonan dan agar dinikmati di alam dunia ini.

b. Mahabbah orang khawas, kecintaan orang khawas ialah tidak berharap selain ingin merasakan kenikmatan dan kelezatan dari zat yang dicintai. Allah ridha mereka dan merekapun ridha dengan Allah.

c. Mahabbah orang khawas al-khawas, kecintaan orang yang asik kepada yang dicintai sehingga nampak nur yang diasikinya, terbuka dinding dan dibukakan bagi orang yang asik segala rahasia yang tinggi dan mulia serta tidak ada hijab antara dirinya dengan Tuhannya.Tanda orang yang rindu ialah hatinya selalu dalam

mengingat Allah pada setiap hal. Berkata Alfaris: Hati

Page 146: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

138

Ajahari, M.Ag

orang-orang yang rindu, bercahaya dengan zikrullah. Kerinduanku kepada Allah tidak dapat aku ganti dengan yang lain. Dari Nabi Daud bahwa hanya Allah berfirman Sesungguhnya aku jadikan hati orang yang rindu kepadaku dari Nur ku dan sifat mereka ada dari kebesaranku.

26. Asyauq Billah wa Al-Wajd Billah 90

Asyauq Billah menurut penulis kitab adalah rindu kepada Allah terganti hati kepada mengingat Allah, atau musyahadah kepada wujud Allah dengan menyaksikan yang dicintainya atau nur zikirullah bercahaya dan memancar dihati mereka. (1) Tanda orang yang rindu alalah bahwa hatinya selalu di dalam mengingat Allah pada setiap hal; (2) Berkata al-Faaris bahwa hati orang yang rindu (āsyiq) bercahaya-cahaya dengan nur zikirullah. (3) Kerinduan kepada Allah tidak dapat aku ganti dengan yang lain; (4) Dari Nabi Daud, bahwasanya Allah berfirman sesungguhnya aku jadikan hati orang yang rindu kepada-Ku dari nur-Ku dan sifat mereka ada dari kebesaran-KU.

Jika hidayah Allah datang ke hati hambanya, maka terbuka rahasia zat Tuhan dan cahayanya menggerakkan akan ruh dan memancar hingga sampai ke badan, karena menanggung yang datang dari Allah, maka kepala melengkuk lengkuk membenarkannya. Orang yang seperti itu tanpa sak lagi dalam ibadah dan taat kepada Allah. Firman Allah dalam surah al-Hadid yang artinya : “Bilakah masanya bagi mereka yang beriman bahwa mengkhusu’kan hati mereka untuk mengingat Allah”.

90 Ibid., hlm., 282-286

Page 147: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

139

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Khusyu’ adalah mencenderungkan hati untuk mengingat Allah. Firman Allah yang artinya; “Celakalah bagi orang yang keras hatinya. maksudnya orang yang lupa hatinya dari mengingat Allah, mereka berada pada kesesatan yang nyata”. Dari ayat tersebut merupakan isyarat kepada orang yang beriman untuk menyempurnakan keimanan dan pengenalan serta kecintaan kepada Allah. Implikasi kecintaan kepada Allah adalah:a. Bagi orang yang mahabbah, di batinnya hanya

nampak yang dicintainya saja, tidak ada yang lain selain Dia.

b. Bagi orang yang rindu, hanya yang dirindukannya saja yang ada di dalam hatinya tidak ada yang lain selain Dia.

c. Bagi orang yang wujud atau orang yang ketemu dengan yang dicintai terbuka hijab dan nampak cahaya dari Nur zat yang mulia.

27. Istiqamah 91

Menurut pengarang kitab, istiqomah artinya tetap pendirian, iman, keyakinan dan dalam mengamalkan suatu amalan. Istiqomah itu lebih baik daripada 1000 karomah. Berkata Ahlul Haq istiqomah itu ada tiga macam : a. Istiqomah dengan lisan, yaitu rutin dan selalu

beristighfar, berzikir, bertasbih dan bershalawat kepada Nabi Muhammad.

91 Ibid., hlm., 289-293

Page 148: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

140

Ajahari, M.Ag

b. Istiqomah dengan hati yaitu dengan mengingat Allah sehingga terasa lezat dari mengingat Allah hingga hilang akal bersyariahnya dan terbuka keelokan zikir Allah.

c. Istiqomah dengan diri sendiri, yaitu membiasakan fana dan istigroq pada Nur Muhammad. Berkata ahlul haq: kembali diri kepada awal kejadian.

Bermula awal kejadian dari adalah Nur Muhammad kemudian berjanji nur Muhammad itu bahwa akan selalu mengingat Allah.

Adapun manfaat istiqomah di Nur Muhammad menurut penulis kitab adalah : 1) Dirinya dekat dengan Tuhan dan tidak ada yang dekat dengan Tuhan mula-mulanya selain Nur Muhammad. 2) Terdaftar Nur Muhammad pada hadirat Allah pada awalnya dengan jalan tahqiq di Nur Muhammad. 3) Allah memandang Nur Muhammad itu dengan pandangan penuh rahmat dan ridho. 4) Mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan rasulnya. 5) Mendapatkan derajat sebagai kekasih Allah itu Nur Muhammad. 6) Bersih dan suci Nur Muhammad pada pandangan Allah. 7) Selamat nur Muhammad itu dari segala bentuk kesyirikan. 8) Selamat Nur Muhammad itu dari gangguan jin dan setan.

Kemudian manfaat hati Istiqomah dengan Allah adalah : 1) Hati tenang, terasa nikmat berzikir kepada Allah dan bersinar iman dengan sempurna. 2) Kehendak hatinya menjadi kehendak Allah atau kehendaknya benar terjadi. 3) Bersinar hatinya dengan zikrullah seperti mutiara yang mahal harganya.4) Terlepas dari bentuk kesyirikan dan selamat dari sifat tercela. 5) Terbuka terbuka hijab diantaranya dan Tuhannya. 6) Perkataannya

Page 149: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

141

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

selalu benar dan bermanfaat serta mengandung hikmah. 7) Kakinya berjalan ke jalan Allah dan kedua tangannya merasa ringan membantu sesama. 8) Kedua matanya selalu memandang yang diridhoi Allah serta dapat mengambil iktibar. 9) Rongganya selalu makan yang halal dan nafsunya tentram dan sempurna.

28. Nafsu Muthmainnah 92

Firman Allah dalam QS. Al-Fajr ayat 27-30:

Artinya : Wahai diri yang tentram! kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan diridhoi. Maka Masuklah ke golongan hamba hambaku dan masuklah ke surgaku.

Ayat di atas menurut penulis kitab mempunyai dua pengertian pertama, maksud diri yang tentram adalah hati yang selalu berzikir hingga merasa nikmat berzikir pada Allah. Lebih utama hingga hilang basyariyah, hilang kepikukan dunia, pandangan yakin bahwa yang ada sebenarnya hanya ada Allah. Dapat juga dengan jalan fana fillah artinya tidak ada yang lain hanya

92 Ibid., hlm., 294-295. Nafsu muthmainnah jiwa yang tenang karena iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Rabnya. Gambaran tentang nafsu ini dapat ditemukan anatar lain dalam QS. Ar-Ra’du ayat 28 dan al-Fajr ayat 27-28 (yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du: 28) “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (QS. al-Fajr: 27-28).

Page 150: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

142

Ajahari, M.Ag

Allah pada hakikatnyanya, atau dengan jalan baqo billah, kekal dengan Allah. Kedua, maksud dari yang tenteram adalah diri yang sebenarnya diri yang terjadi dari pada nur Muhammad dengan Jalan musyahadah di Nur Muhammad mesra pada jasmani dan rohani seperti mesranya air dengan tumbuh-tumbuhan.

29. Taubat 93

Taubat termasuk amal yang menyelamatkan dari semua dosa. Allah memerintahkan para hambanya untuk bertobat dan menganjurkan mereka agar suka melakukannya serta menjanjikan akan menerima taubat mereka. Firman Allah dalam Surah an-nur Ayat 31 yang artinya : “Dan bertobatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman Agar kalian beruntung”. Firman Allah dalam surah at-tahrim ayat 8 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertobat kepada Allah dengan taubatan nasuha”.

Rasulullah bersabda yang artinya : “Bahwasanya Allah mengulurkan tangannya di waktu siang agar pelaku dosa di malam hari bertaubat dan mengulurkan tangannya di waktu malam agar pelaku dosa di siang hari bertobat hingga matahari naik dari tempat terbenam”. Rasulullah bersabda yang artinya : “Wahai sekalian manusia! bertobatlah kalian semuanya kepada Allah Tuhan kalian sebelum kalian mati dan bersegeralah mengerjakan amal amal baik sebelum kalian disibukkan dengan pekerjaan lain dan sambunglah hubungan di antara kalian dan Tuhan kalian dengan banyak menyambut menyebut namaNya.

93 Ibid., hlm., 296-303.

Page 151: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

143

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Taubat artinya kembali kepada jalan Allah dan rasulnya atau kembali kepada yang haq.94 Orang yang tidak ingin bertaubat maka tidak ada tempat baginya di sisi Allah, seperti orang yang tidak punya tanah untuk tempat tinggal dan tidak punya rumah di dunia. Maka wajib bagi hamba untuk bersegera dengan bertaubat agar terlepas dari murka Allah dan selamat dari kebinasaan selamanya.95

Penulis kitab menulis taubat itu ada 3 (tiga), Taubat Syariah, Taubat Hakikat dan Taubat Makrifah. 1. Taubat Syariah, Taubat ini wajib, tidak diterima yang

sunnah sebelum mengerjakan yang wajib. Firman Allah dalam surah an-Nur ayat 31 yang artinya: “Bertobatlah kalian semua kepada Allah zahir batin wahai orang-orang yang beriman eemoga kalian beruntung. Taubat akan diterima Allah selama ruh masih belum sampai ke hulqum atau tenggorokan atau sebelum matahari terbit di sebelah barat. Nabi Muhammad bersabda yang artinya : “setiap anak

94 Taubat menurut salah seorang tokoh sufi Abu Muhammad Sahl Abdullah at-Tustari adalah tidak meluakan doa seseorang , maksudnya melangengkan memohon ampun dan menjauhi dosa-soa semacam yang pernah diperbuatnya. Lihat Moh. Saifullah Al-Aziz S. Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Terbit Terang, 1998)., hlm., 112.

95 Imam Nawawi dalam ‘Mukhtashar Riyadhussholihiin juga menyebutkan bahwa bertaubat dari setiap dosa juga wajib. Jika dosa yang terjadi berhubungan dengan Allah, maka bertaubatnya langsung dengan Allah, tanpa bersangkut paut dengan manusia, maka syarat bertaubatnya ada 3 yakni menghentikan perbuatan dosanya, menyesal atas dosa yang dikerjakan dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi selamanya. Jka salah satunya tidak terpenuhi maka taubatnya tidak sah.. Adapun jika dosa ada sangkut paut dengan manusia, maka syaratnya ada 4, selain ketiga hal yang sudah disebutkan di atas, yakni pembebasan diri dari hak phak yang dizolimi. (Lihat Mukhtasar Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi, Peringkas Syeikh Yusuf An-Nahbani, terj. Abu Khadijah Ibnu Abdurrohim, Bandun, 2006), hlm., 64

Page 152: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

144

Ajahari, M.Ag

Adam atau manusia itu ada mempunyai kesalahan dan kekhilafan, dan sebaik-baik orang yang mempunyai kesalahan adalah orang yang bertaubat dari kesalahan”.

Syarat taubat ada 3 yakni: 1) Menyesal dari perbuatan maksiat yang dilakukannya; 2) Berhenti dari dosa artinya ia harus meninggalkan perbuatan dosa dan tidak terus-menerus melakukannya. 3) Berkeyakinan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu selama hidupnya kemudian membayar atau mengqodho’nya dari kewajiban yang ditinggalkan. Ketiga syarat ini wajib dilaksanakan ketika bertaubat dari dosa-dosa yang terjadi antara hamba dan Tuhannya. Syarat tambahan yaitu mengenai dosa-dosa yang terjadi sesama hamba, yakni mengembalikan harta yang diambilnya kepada pemiliknya atau meminta maaf.

Dalam bertaubat hendaknya memperbanyak mengucap istighfar. Nabi Muhammad bersabda dalam hadits riwayat Tirmidzi yang artinya : “Demi Allah, aku beristighfar kepada Allah dan aku bertaubat kepada Allah pada tiap hari lebih dari 70 kali. Nabi Muhammad juga bersabda ; “Barangsiapa rutin dengan mengucap istighfar, Allah akan menjadikan bagi dirinya dalam setiap kesempitan menjadi kelapangan dan setiap kedukaan menjadi kesenangan dan akan memberikan rezeki dengan jalan yang tidak disangka-sangka.

2. Taubat hakikat artinya taubat sebenarnya. artinya mengembalikan diri kepada diri sebenarnya atau

Page 153: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

145

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

menisbahkan diri kepada diri sebenarnya yakni daripada Nur Muhammad. a. Orang yang keimanan, keyakinan dan perasaannya

bahwa diri daripada Nur Muhammad. dinamakan taubat hakikat yaitu mengembalikan diri pada diri sebenarnya.

b. Fana dan istigroq pada nur Muhammad juga disebut taubat hakikat.

c. Bahwa diri sebenarnya ada hubungannya dengan diri nabi-Nya dan diri Tuhannya.

d. Orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad. yakni keyakinan dan perasaan bahwa diri dari pada nur Muhammad juga dinamakan taubat hakikat. Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :

sesungguhnya Allah suka sekali dengan orang yang bertobat dan suka sekali dengan orang-orang yang bersuci. Tawwabīn artinya mereka-mereka yang bertaubat atau mereka mereka yang kembali kembali kepada kejadian sebenarnya. Allah mencintai orang yang suci dan bersih pada hakikat Nur Muhammad diri yang suci dan bersih.

Sabda Nabi Muhammad yang artinya :manakala Nabi Adam bersalah dengan mengeluarkan larangan Allah dengan melanggar larangan Allah Nabi Adam memohon kepada Allah ya Allah. dengan kebenaran Nabi Muhammad maka di ampuni lah dosa dosa Nabi Adam dan terbukalah pintu taubat, pintu keridhoan, pintu rahmat dan terbuka pula hadirat Allah. Kemudian Allah mengembalikan kembali kekhalifahan Nabi Adam.

Page 154: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

146

Ajahari, M.Ag

Dalam dalam kitab risalah Nuraniyah pada hadis ini disebutkan bahwa Nabi Adam berwasilah dengan Nabi Muhammad padahal belum ada jasad Nabi Muhammad yang mulia. Kemudian dikumpulkan atau bertemu pula Nabi Adam dengan Siti Hawa. Allah menjadikan Muhammad 2000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan. Dinamakan tobat hakikat artinya dikembalikan kepada hakikat Muhammadiyah. Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad bersabda yang artinya aku diutus untuk menjadi rahmat bukan diutus untuk menjadi azab.

Kesimpulannya adalah mengembalikan diri sebenarnya atau mengembalikan diri kepada awal kejadian dinamakan diri taubat hakikat.

3. Taubat makrifah artinya kembali kepada mengenal Allah. Taubat ini dilakukan dengan cara: a. Mengenal dan mengetahui sifat-sifat Allah

yang berhubungan kepada makhlukNya seperti mendengar, berkehendak, kuasa, mengetahui, hidup dan berkata-kata. Ini semua milik Allah secara majazi, artinya dipinjamkannya kepada makhluk makhlukNya, dan nantinya kembali kepada pemiliknya yaitu Allah.

b. Hati yang lupa atau lalai kepada Allah dianjurkan untuk mengingat Allah ditempat yang khusus dan sepi sehingga terasa nikmat mengingatnya hingga istiqomah hati dengan Allah dan kemudian musyahadah hanya Allah yang maujud sebenarnya.

c. Pemusatan pikiran hati agar ketemu dengan isi hati yang sebenarnya karena dialami isi hati

Page 155: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

147

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

hanya kalimatullah ulya. Hanya Allah saja yang sebenarnya ada di dalam hati, makrifatlah kepada Allah. kata hukama yang artinya: hati orang mukmin adalah tempat mengenal Allah . Allah menyatakan dirinya dengan menempatkan namanya pada hati hamba-hambanya yang Mukmin.

d. Membiasakan asik dengan Allah maka kelezatan lah yang terasa di sana. dinamakan yang demikian dengan taubat makrifah.

30. Mahabbah (mencintai) Nabi Muhammad 96

Mencintai Nabi Muhammad merupakan usaha untuk mendapatkan syafaatnya dan jalan agar dicintai oleh Allah. Firman Allah dalam QS. Ali Imraan ayat 31 :

Artinya : “Katakanlah wahai Muhammad! Jika kalian ingin dicintai oleh Allah maka itu Ikutilah aku (Nabi Muhammad) niscaya kalian dicintai oleh Allah dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian”.

Adapun cara mencintai Nabi Muhammad Saw:a. Menghidupkan sunnah nabi Muhammad dengan

mengikuti dengan apa yang telah disabdakan atau yang diperintahkan dan dilarang oleh Nabi Muhammad lahir dan batin.

96 Ibid., hlm., 309-328

Page 156: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

148

Ajahari, M.Ag

b. Memperbanyak bershalawat kepadanya, karena dengan berkah sholawat akan tertanam kecintaan kepada Nabi Muhammad

c. Dengan menasbihkan diri kepada Nur Muhammad dengan tahqiq.Disaat Nabi Saw menghembuskan nafas terakhir

beliau sempat menyebutkan ummatī, ummatī, ummatī. Menurut pengarang kitab pengertian dari ummatii ummatii yang keluar dari mulut Rasulullah pada saat akhir hayatnya adalah berarti pengikutku-pengikutku. Kalimat ummatī terdiri dari 4 huruf yaitu Alif, mim, ta dan ya. arti dari semua ini adalah :a. Alif yaitu Allah, tuhan yang menciptakan langit dan

bumi dan isinya. b. Mim artinya Muhammad Rasulullah dan adalah Nabi

Muhammad sebagai wasilah kepada Tuhan dan kita umat adalah daripadanya, dan hakikat diri pun adalah daripadanya. Mim kosong di tengahnya itu adalah isyarat daripada zat Tuhan yang “Laisa”. diri Tuhan adalah rahasia bagi Muhammad Rasulullah

c. Ti//Ta artinya takwa kepada Allah dan rasulnya. d. Ya artinya aku. Mereka yang beriman kepada Allah

dan rasulnya kemudian bertakwa kepada Allah, aku kata nabi yang akan memberikan syafaat pertolongan pada hari kiamat.

31. Jalan Menuju Akhirat 97

Jalan untuk mencapai ridho dan rahmat dari Allah dan keselamatan di akhirat, antara lain adalah :

97 Ibid., hlm., 329-332

Page 157: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

149

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

a. Orang yang senang beribadah, mereka merasakan manisnya dan nikmat ibadah. Sebaliknya sia-sia dan hampa dirasakan oleh mereka hidup tanpa ibadah,

b. Orang yang mengajarkan ilmunya, mereka beribadah dengan mengajarkan ilmu dan yang demikian lebih afdol daripada ibadah yang lain. Yang dimaksud dengan ilmu disini ialah ilmu yang bermanfaat untuk akhirat, ilmu yang menambah kecintaan kepada Allah dan Rasulnya, dan menambah senang ibadah bukan untuk menambah harta dan meningkatkan kedudukan.

c. Orang yang belajar ilmu agama atau menuntut ilmu karena Allah untuk menambah hubungan dengan Allah dan rasulnya. Bagi orang yang menuntut lebih baik daripada mengamalkan amalan sunnah. Bagi orang awam, hadir di majelis ilmu untuk belajar ilmu lebih afdal dari orang yang sibuk mengamalkan wirid wirid. Jika pahala menuntut ilmu diperlihatkan pada manusia, niscaya mereka berdesak-desakan segera masuk ke majelis ilmu. Mereka yang mempunyai kedudukan, meninggalkan kedudukannya dan yang berusaha di pasar akan meninggalkan urusan pasarnya.

32. Istinja dan Wudhu 98

Istinja atau bersuci adalah wajib, tidak sah suatu ibadah melainkan sesudah suci. Istinja artinya mensucikan. Menurut KH. Mahmud Hasil istinja terbagi tiga:

98 Ibid., hlm., 333-338

Page 158: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

150

Ajahari, M.Ag

a. Istinja pada syariat, ialah mensucikan badan dari hadas kecil dan hadas besar serta mensucikan pakaian serta tempat daripada najis.

b. Istinja pada hakikat. Istinja sebenarnya ialah mengenal sebenar-benar diri, sebenar benar diri adalah daripada Nur Muhammad. Jasmani dan rohani dibersihkan dengan meyakini disertakan dengan perasaan penuh, bahwa diri adalah nur Nabi Muhammad atau dengan Fana dan istighroq pada Nur Nabi Muhammad atau dengan memesrakan Nur Nabi Muhammad pada sekalian jasmani dan rohani dan kepada semua alam semesta.

c. Istinja pada makrifat. Membersihkan hati dari segala kesyirikan dengan jalan mengisi hati dengan ingat atau dzikir kepada Allah hingga istiqomah dengan Allah yang disertai dengan musyahadah atau pandang suhud ke dalam hati. Selanjutnya pengarang kitab Simpanan Berharga

juga menjelaskan tentang bersuci dari hadas kecil yakni tentang wudhu. Wudhu menurut pengarang kitab terbagi kepada tiga macama. Wudhu pada syariat: 1. niat di hati di saat membasuh

muka 2. membasuh muka 3.membasuh kedua tangan 4. menyapu sebagian kepala 5. membasuh dua kaki 6. Tertib.

b. Wudhu pada hakikatnya. Wudhu sebenarnya adalah pandangan bahwa air untuk berwudhu adalah Nur Muhammad. Air adalah alat untuk bersuci dan pandangan orang yang berwudhu bahwa diri adalah Nur Muhammad juga.

Page 159: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

151

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

c. Wudhu pada makrifat. Artinya pikiran tentang masalah dunia dikendalikan untuk mengenal dan mengingat bahwa tidak ada daya upaya hanya dengan qudrat Allah.

33. Syahadah 99

Tentang syahadah, penulis kitab menyebutkan bahwa syahadat terbagi kepada tiga macam:a. Syahadat pada syariat. Syahadat Pada syariat

ialah diucapkan dengan lisan Ashhadu an lā Ilāha illallah wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah dan dibenarkan dengan hati, dibenarkan dalam hati seperti aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah Rasulullah.

b. Syahadat pada hakikatnya. Syahadat pada hakikatnya ialah menyatakan dengan keyakinan bahwa diri ini adalah ada daripada Nur Muhammad dengan fana dan istigroq dan dengan musyahadah yang sempurna.

c. Syahadat pada makrifat ialah musyahadah bahwa yang maujud hanya Allah. Lebih lanjut pengarang kitab membagi syahadat

pada dua namanya:a. Syahadat tauhid namanya, ialah

asyhaduallailahaillallah. Maksudnya menyaksikan dengan yakin bahwa tidak ada Tuhan sebenarnya melainkan Allah. diisbatkan atau ditetapkan di hati dengan Istiqomah.

99 Ibid., hlm., 339-340. Syahadah bermakna penyaksian atau persaksian.

Page 160: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

152

Ajahari, M.Ag

b. Syahadat Rasul namanya. wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah. Maksudnya menyaksikan bahwa Muhammad itu adalah Rasulullah. Ditetapkan dalam perasaan dan keyakinan sebagai hakikat dari sebenar-benarnya.

34. Salat100

Dalam menjelaskan tentang tema salat, pengarang kitab mengawali dengan mengemukkan firman Allah yang artinya :

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. (Al-Mu’minun 23: 1-9)

Firman Allah yang artinya: “Dan dirikanlah salat sesungguhnya salat itu menjauhi dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah salat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. (QS. al-Ankabut ayat 45). Orang yang mendirikan

100 Ibid., hlm., 341-345

Page 161: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

153

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

salat sebagaimana diperintahkan Allah dan rasulnya akan menimbulkan hasil, yaitu salatnya mencegahnya dari perbuatan yang dibenci Allah seperti sifat-sifat tersebut ini dan perbuatan tercela lainnya.

Rasulullah bersabda yang artinya : “salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku salat”. Orang yang mengikuti teladan Rasulullah dalam menunaikan salat dengan cara seperti yang telah diriwayatkan oleh para imam salaf dan khalaf adalah pelaku sholat yang digolongkan oleh Allah dalam golongan mereka yang mendirikan salat dan memeliharanya.

Termasuk salat adalah memelihara salat dan mendirikannya ialah kekhusyukan yang baik di dalamnya, kehadiran hati, renungan bacaan, pemahaman makna, dan menjauhi pikiran dan bisikan duniawi, serta berpaling dari suara hati mengenai hal itu. Pikiran dalam salat terbatas pada pelaksanaan dan penunaiannya sebagaimana diperintahkan Allah. Salat yang dikerjakan dengan kelalaian dan tanpa kekhusyu’an maupun kehadiran hati, maka tidak akan berhasil dan tidak berguna. Hasan Bashri berkata: “Setiap salat, di mana hati tidak hadir maka salat itu lebih cepat untuk menimbulkan hukuman.

Selanjutnya disebutkan di dalam hadis bahwa Rasulullah bersabda yang: artinya hamba tidak menghasilkan dari shalatnya kecuali apa yang direnungkan dari shalatnya itu. Bahwasanya orang yang salat adakalanya mengerjakan salat namun tidak ditulis dalam salat itu seperti enamnya maupun sepersepuluhnya. Yakni ditulis baginya dari salat itu kadar di masa iya hadir bersama Allah dan khusyuk

Page 162: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

154

Ajahari, M.Ag

terhadapnya. Orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujud serta khusyuk dalam shalatnya adalah orang yang mencuri dalam shalatnya sebagaimana disebutkan dalam hadis. Diriwayatkan yang artinya : Bahwasanya siapa yang memelihara salat dan menyempurnakannya, maka salatnya keluar dalam keadaan putih berseri-seri. Ia berkata: Semoga Allah memelihara engkau sebagaimana engkau memeliharaku. dan orang yang tidak menyempurnakan salat maka salatnya keluar dalam keadaan hitam gelap. Ia berkata: Semoga Allah menyia-nyiakan engkau sebagaimana engkau menyia-nyiakanku, kemudian salat itu dilipat seperti baju yang usang yang dilipat, lalu dipukulkan kewajahnya.

Menurut KH. Mahmud Hasil salat terbagi kepada tiga bagian, yakni : 1. Salat pada syariat. yaitu salat menurut istilah syara

yakni perkataan atau bacaan-bacaan dimulai dari takbir dan disudahi dengan salam dengan rukun-rukun yang di tentukan. Rukun sembahyang ada 3 macam :a. Rukun Qalbi. ini hanya satu yaitu niat di hati.

Niat adalah qasad, ta’arudh dan ta’yin. b. Rukun Qauli: 1. Fatihah 2 .tahiyat 3. sholawat 4.

salam ke kanan 5. mengucap takbir. c. Rukun Fi’li terdiri berdiri betul, ruku’, I’tidal,

sujud , duduk Antara dua sujud, tertib atau berurutan. artinya yang dahulu didahulukan yang kemudian di kemudiankan.

2. Salat pada hakikatnya. Salat pada hakikatnya ialah ingat, maksudnya yakin Allah yang menggerakkan

Page 163: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

155

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dan mendiamkan atau memandang dengan yakin salat itu adalah taufik dan hidayah dari Allah.

3. Salat pada istilah bahasa adalah doa.

35. Murtad101

Murtad adalah berpaling dari Islam. Wajib bagi seseorang muslim untuk memelihara keimanan dan keislamannya dari setiap yang akan merusak. Firman Allah yang artinya : “Barangsiapa yang berpaling dari kamu dari agama kemudian dia mati, maka dia menjadi kafir. Karena perkataan atau perbuatan atau karena bisikan hati, menjerumuskan kepada kekafiran dan membawa keluar dari Islam, yang demikian membahayakan terhadap keimanan dan keislaman seseorang.

Murtad akan membatalkan pahala ibadah dan amal baik seorang muslim. Sungguh banyak terjadi pada akhir zaman ini sesuatu yang begitu mudah keluar dari mulut seseorang, tidak terasa karena perbuatan, karena pembicaraan dalam hati, sehingga mengeluarkan mereka dari keislaman dan mereka tidak melihat itu sebagai dosa dan berada dalam kekafiran. Dalam kitab Tanwirul Qulub disebutkan orang yang murtad seperti tidak ada mempunyai amal kebaikan sedikitpun.

Murtad ada terbagi kepada tiga macam :1. Murtad Iqtiqodiyah, ialah murtad karena i’tikad hati,

karena pembicaraan hati, atau karena lemah iman dan keyakinan yang mana dapat menjerumuskan seseorang kepada kemurtadan dan membawa kepada dosa besar seperti :

101 Ibid,., hlm., 346-351

Page 164: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

156

Ajahari, M.Ag

a. Seseorang memutuskan dalam hati keluar dari Islam dan iman kepada Allah dan rasulnya .

b. Seorang muslim berniat di hati keluar dari agama Islam atau keluar dari keimanan yang diyakini.

c. Ragu dengan adanya Allah atau ragu dengan Tuhan yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan.

d. Ragu dengan kerasulan Nabi Muhammad atau ragu dengan diangkatnya Nabi Muhammad sebagai Rasulullah.

e. Ragu dengan terjadi hari kiamat dan ragu dengan adanya siksa neraa dan azab kubur.

f. Ragu dengan Al-Quran apakah benar datangnya dari Allah.

g. Ragu dengan adanya hari pembalasan dan ragu dengan adanya Surga dan neraka, ragu dengan adanya azab.

h. Ragu dengan adanya pahala bagi mereka yang beramal saleh dan ragu dengan dosa bagi orang yang maksiat.

i. Ragu dengan terjadi Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad dan mengingkari terjadinya.

j. Ragu dengan adanya mukjizat Nabi Muhammad sebagai tanda dari kebesaran Allah.

k. Murtad orang yang mengi’tikadkan Tuhan bertubuh dan seperti makhluk-makhluk di dunia.

l. Murtad orang yang mengi’tikadkan yang halal itu haram atau mengi’tikadkan yang haram itu halal.

m. Murtad orang yang meng’tikadkan zina, judi, membunuh, minum minuman itu halal

Page 165: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

157

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

n. Murtad orang yang mengi’tikadkan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bukan sahabat nabi atau ingkar dengan kekhalifahan mereka.

o. Murtad orang yang mengingkari terhadap ayat-ayat Alquran atau menambah dan mengurangi ayat Quran.

p. Murtad orang yang mengi’tikadkan boleh saja Tuhan mengangkat Rasul sesudah Nabi Muhammad.

q. Murtad orang yang mengi’tikadkan diturunkan wahyu padanya atau wahyu turun kepada Si Fulan.

2. Murtad qauliyah, murtad dengan perkataan atau tutur bahasa yang memojokkan agama atau menghina syariat Allah dan rasulnya. Hal ini dapat menjerumuskan kepada kemurtadan seperti:a. Orang yang menghina nama-nama Tuhan yang 99

atau al-Asma al-Husna. b. Orang yang mengatakan janji Tuhan dengan surga

dan neraka atau siksa dan pahala itu bohong. c. Orang yang mengatakan jikalau diperintahkan

salat puasa dan kewajiban lainnya tidak kami kerjakan.

d. Murtad orang yang mengatakan kami dalam kefaqiran atau dalam keadaan sakit, diwajibkan lah salat dan puasa, berarti Tuhan dzolim kepada kami tidak adil Tuhan kepada kami.

e. Murtad orang yang mengatakan apa yang terjadi di alam ini bukan takdir dari Allah.

Page 166: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

158

Ajahari, M.Ag

f. Orang yang mengatakan seandainya menyaksikan para nabi dan rasul serta para malaikat tidak akan kami terima penyaksian mereka.

g. Murtad orang yang mengatakan kami tidak percaya dengan al-Quran dan Hadis dan tidak percaya dengan hukum-hukum syariat atau tidak percaya dengan agama Islam.

3. Murtad fi’liyah, ialah kelakuan atau perbuatan seseorang yang dapat membawa pada kemurtadan seperti:a. Murtad orang yang sujud kepada berhala atau

patung, matahari, bulan, pohon-pohon dan makhluk-makhluk lainnya.

b. Murtad orang yang sujud pada makhluk kecuali dalam keadaan darurat. Adapun kebiasaan menundukkan kepala dan badan karena menghormati seseorang hukumnya tidak murtad tidak murtad pula menundukkan badan dan kepala asal tidak sampai rendah dari ruku salat.

Setiap i’tikad hati, pembicaraan hati atau karena perbuatan serta kata-kata yang menunjukkan penghinaan terhadap agama atau meringankan terhadap perintah Allah dan sunnah rasulnya dan hukum-hukum Allah maka jadilah murtad. Wajib terhadap orang yang murtad untuk bersegera kembali kepada Islam dengan mengucap dua kalimat syahadat, dan wajib menyesal dan tidak mengulang kembali, dan wajib mengqadha atau membayar segala kewajiban salat dan puasa selama murtad. Batal puasa bagi orang yang murtad jika saat puasa, batal shalatnya bagi orang yang murtad jika dia dalam salat, batal wudhu dan tayamumnya jika dia pada

Page 167: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

159

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

kedua, batal pernikahannya sebelum atau sesudahnya, maka jika dia berislam sebelum iddah kembali nikah, dan haram memakan sembelihan pada masa murtad. Dalam kitab Tanwirul Qulub dijelaskan: “Untuk menyelamatkan diri dari kemurtadan wiridnya atau amalannya hanya satu dikerjakan sesudah salat lima waktu ialah hadir hati, ingat hati dengan Allah.

36. Faidh aL-Ilahyah 102

Faidul ilahiyah ialah karunia Allah yang dilimpahkan terhadap hamba-hambanya yang dikehendakinya. Berkata Syekh Qutbu az-Zaman Maulana Muhammad Abdul Karim as-Samman al-Madani dalam karangan beliau menyebutkan bahwa untuk mencapai maqam wilayah atau makam kewalian dan derajat wali abdal, amal untuk mencapai faidhul ilahiyah antara lain dengan menempuh jalan:1. Berkhalwat, artinya bahwa untuk menerangkan

hati agar nampak dan jelas yang dicintai melainkan dengan berkhalwat. Dalam riwayat Bukhari dijelaskan: sesungguhnya Nabi Muhammad berkhalwat di Gua Hira sehingga datang perintah Allah dengan berdakwah kepada manusia. Syarat-syarat berkhalwat: 1) Mukhlis, artinya orang yang berkhalwat dirinya harus bersih badan, pakaian dan tempat, bersih yang dimakan dan yang diminum kemudian bersih pula pada hakikatnya, pikiran zahir dan batin. 2) Senantiasa dalam berwudhu. 3) Tidak mengharap karomah dan ma’unah bagi dirinya. 4) Dalam keadaan berpuasa. 5) Jauh dari keributan. 6)

102 Ibid., hlm., 352-256

Page 168: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

160

Ajahari, M.Ag

Salat berjamaah. 7) Banyak diam dan memperbanyak lapar dan tidak diperbolehkan berkata-kata kecuali darurat. 8) Berakhlak mulia

Berkata Syekh Junaidi Al Baghdadi : “Empat perkara yang dapat mengangkat derajat hamba-nya derajat yang tinggi, sekalipun sedikit amal dan ilmunya 1. lambat marah 2. rendah hati 3. pemurah 4. berakhlak mulia . Berkata sebagian ulama sufi : “Tidak terangkat derajat seseorang karena banyak salat dan bukan karena banyak puasa dan tidak juga karena banyak mujahadah (kesungguhan), hanyasanya terangkat derajat seseorang hamba karena budi pekerti atau Akhlak Yang Mulia.

2. Memperhatikan atau menyiapkan waktu untuk bertasbih dengan mensucikan Tuhan. Sabda Nabi Muhammad yang artinya : “Barangsiapa menuntut sesuatu dengan bersungguh-sungguh niscaya akan diperolehnya. Firman Allah yang artinya “Tidak ada bagi manusia melainkan apa yang diusahakannya”. Kata Syekh Abul Abbas Al Mursi jikalau terdinding aku dengan Tuhan walaupun sekejap mata, maka tidak aku katakana diriku manusia.

3. Dari Jalan mendapatkan faidul ilahiyah ialah menisbahkan diri, bahwa diri ini daripada Nur Muhammad dengan tahqiq dan tamkin

Berkata Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani yang artinya: kami mohon kepadamu ya Allah kemuliaan dari engkau ya Allah kemuliaan, muliakanlah kami. Ternyata menurut Syekh Samman Al Madani Mulia seseorang dengan ilmu Azali. Yang dimaksud dengan ilmu Azali yaitu

Page 169: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

161

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

sebenarnya adalah masalah hakikat Muhammadiyah atau Nur Muhammad.

Setelah mengetahui bahwa sebenarnya diri adalah Nur Nabi Muhammad, maka amalkanlah artinya keimanan, keyakinan disertai dengan segala perasaan bahwa diri ini adalah Nur Muhammad. Amalkan sampai akhir hayat. Firman Allah pada Hadis Qudsi yang artinya: Aku jadikan engkau wahai Muhammad karena aku dan aku jadikan sesuatu karena engkau. Mafhum dari Hadits Qudsi ini ialah orang yang fana dan istighroq di Nur Muhammad akan memperoleh faidhul ilahiyah. Firman Allah pada Hadis Qudsi lainnya yang artinya :aku jadikan engkau wahai Muhammad dari Nur Dzat ku kau dan aku jadikan makhluk daripada engkau Nur Muhammad. Pengertian hadits qudsi ialah jalan untuk menghampirkan diri kepada diri zat Tuhan yang mulia adalah hanya dengan melalui jalan hakikat Muhammadiyah.

Tujuan dua hadis Qudsi di atas adalah:a. Untuk mengenal awal kejadian diri, yang mana

awal kejadian diri sebenarnya adalah daripada Nur Muhammad.

b. Untuk mengenal asal kejadian diri yakni asal kejadian sebenarnya dari pada Nur Muhammad.

c. Fana dan istighroq pada Nur Muhammad.d. Dengan tahqiq dan tamkin dengan sebenar-benar

yakin dan tetap menyatakan pada perasaan diri ini adalah Nur Muhammad.

Page 170: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

162

Ajahari, M.Ag

4. Untuk memperoleh faidul ilahiyah ialah mengistiqomahkan zikir qolbu (hati) sehingga terasa nikmat daripada dzikir kemudian musyahadah kepada yang maujud sebenarnya hingga makrifat sempurna. Perkataan Syekh Muhammad Samman Al Madani pada doanya yang artinya : “Bukakanlah Ya Allah dinding Terhadap Engkau dan rasul engkau terbuka, hakikat dan makrifat”.

37. Hijab103

Hijab ada terbagi kepada tiga macam :a. Hijab pada syariat, artinya dinding Antara umat

dengan diri nabinya dan dinding yang antara hamba dengan Tuhannya. Jalan mengumpulkan keduanya ialah dengan jalan wasilah kepada Nur Muhammad atau dengan jalan martabat Wahdah.

b. Hijab pada hakikatnya, artinya terdindingnya seseorang dengan diri sebenarnya. Pada hakikatnya diri sebenarnya ada hubungannya dengan diri nabinya dan diri zat Tuhannya.

c. Hijab pada makrifah, artinya terdindingnya seseorang dengan pengenalannya terhadap sifat-sifat Tuhan sebenarnya dan terhadap af’al Tuhan sebenarnya. Makrifat sebenarnya mengenal sifat Tuhan dan af’al serta asma asmanya dan zatnya. Kekuatan manusia tidak mampu dengan akal

dan keyakinan melihat zat Tuhan yang Maha Tinggi. Cermin zat Tuhan yang tinggi adalah nur nabinya (Nur Muhammad). Cermin zat Tuhan dapat dan mampu dilihat

103 Ibid., hlm., 357-358

Page 171: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

163

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

hanya dengan Nur nabinya yang mesra pada mereka. Diantara jalan untuk dapat dan mampu melihat adalah ialah:a. Orang yang arif atau mengenal dengan sebenar-benar

dirinya dengan jalan fana di Nur Muhammad disertai dengan benar-benar istiqomah , dan jika bisa dengan istigroq agar terlihat reaksinya.

b. Orang yang mengenal dengan adanya diri Nabi Muhammad yang mulia dihadapan dirinya dan baik sangka dan yakin pada perasaannya bahwa ada dirinya yang mulia . tidak menyaksikan hanya diri nabinya yang mulia.

c. Orang yang mengenal adanya Allah semata-mata dan memandang yang hak sehingga tidak memandang selain yang haq.

38. Sunah Pada Syariat dan Hakikat104

Sunnah pada syariat ialah mengerjakan apa yang dilakukan Nabi Muhammad dari ibadah, amalan bacaan dan doa, berdakwah, silaturahmi, mengatur rumah tangga dan lain-lain. Dakwah yang sempurna antara lain ialah:a. Mengajak beriman kepada Allah dan rasulnya,

memberitahu tata tertib ibadah dan kesempurnaannya. b. Memberikan tahu tentang hokum-hukum Allah dan

Sunnah rasulnya dan memberikan nasehat. c. Memberi fatwa dengan berpegang kepada Ijtima

ulama yang terpercaya yaitu ulama yang dapat dipegangi dan diamalkan.

104 Ibid., hlm., 362-367

Page 172: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

164

Ajahari, M.Ag

Sunnah pada hakikatnya ialah secara umum bahwa diri ini adalah nur Muhammad dengan Fana dan istigroq. Hakikat secara khusus bahwa Nabi Muhammad hidup pada batin orang yang beriman. Firman Allah Swt yang artinya : allah tidak akan mengazab mereka yang beriman Selama Engkau wahai Muhammad ada berada pada mereka.

Dua kalimat syahadat yang diikrarkan dengan lidah, di tasdhiqkan dengan hati terus-menerus hingga akhir hayat, itu yang dinamakan Syahadah syariat. Adapun syahadat hakikat ialah bahwa kaum muslimin harus menyaksikan dengan yakin bahwa Allah yang ada sebenarnya dan bahwa menyaksikan Muhammad adalah Rasul Allah ada pada keyakinan.

Inilah doa Nabi Muhammad yang dibaca Antara adzan dan iqomah yang artinya: ya Allah datangkanlah penghulu Nabi Muhammad sebagai wasilah, karena dia rasul yang mempunyai kelebihan dan kemuliaan disisi engkau dan mempunyai kedudukan yang tinggi. dan dibangkitkan ke maqam yang terpuji, Sesungguhnya engkau tidak menyalahi janji. Maksud dari doa Nabi Muhammad ini adalah agar kita umat beliau berwasilah dengan. a. Kelebihan Nabi Muhammad, semoga melimpah

kelebihan itu pada orang yang berwasilah. b. Kemuliaan Nabi Muhammad, semoga melimpah

kemuliaan itu pada orang yang berwasilah Nabi Muhammad

c. Mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah, semoga pula diberikan kepada orang yang berwasilah dengannya.

Page 173: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

165

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

d. Mendapat maqam yang terpuji, mudah-mudahan melimpah pula maqam itu pada orang yang berwasilah kepadanya Nabi Muhammad pada waktu di hadapan diri zat Tuhan yang mulia, Kalimat Anta artinya engkau diri Tuhan yang

mulia. Allah nama bagi zat yang mulia kata Allah : engkau wahai Muhammad adalah hamba dan kekasihku. Dinamakan antara Nabi Muhammad dengan Tuhan, demikian juga manfaat berwasilah, akan diakui oleh Tuhan sebagai hambanya dan kekasihnya. Bahwasannya faidhul ilahiyah dari hadirat Tuhan yang satu, hanya dapat diperoleh hadirat ilahiyah dengan perantaraan Nur Muhammad.

39. Ilmu dan amal shaleh,105

Allah berfirman yang artinya : “akan Allah angkat derajat iman iman mereka dan Allah angkat juga orang yang berilmu derajatnya akan beberapa derajat. Ilmu yang bermanfaat terhadap diri adalah ilmu yang diamalkan. Ilmu dengan tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah. Ilmu itu adalah cahaya dan amal juga cahaya. Ilmu memberikan cahaya bagi batin dan amal memberikan cahaya ketenteraman zahir. Ilmu tidak bermanfaat tanpa diamalkan, amal tidak akan bermanfaat dan sempurna melainkan dengan. Ilmu dengan ilmu akan mendatangkan Maunah atau pertolongan dari allah. sabda Nabi Muhammad yang artinya :orang yang mengamalkan ilmu yang ada, insya Allah akan diwariskan oleh Allah ilmu yang dia belum mengetahui. Dinamakan ilmu Laduni, ilmu yang datang dari Allah.

105 Ibid., hlm., 375-

Page 174: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

166

Ajahari, M.Ag

Berkata Syekh Ibnu Ruslan : orang yang berilmu yang tidak mengamalkan akan ilmunya, akan disiksa dan diazab sebelum disiksa Orang yang menyembah berhala. Amalan yang disertai ilmu bagaikan cahaya diatas cahaya, maka beruntunglah orang yang mempunyai dua macam tersebut yakni mempunyai ilmu dan diamalkan untuk mencapai derajat yang tinggi disisi Allah dan rasulnya. Adapun ilmu yang mendatangkan ma’unah adalah :a. Ilmu tauhid ,yaitu ilmu Untuk mengenal sifat-

sifat Allah mengenal Allah. Sabda rasulullah yang artinya: pertama kali orang yang beragama ialah mengenal Allah. Tujuan ilmu tauhid adalah untuk menyempurnakan keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan rasulnya. adapun hikmah dari ilmu tauhid ialah untuk menyelamatkan hati dari segala kesyirikan dan menghindarkan hati dari sifat tercela.

b. Ilmu hakikat, yaitu ilmu untuk mengenal asal diri sebenarnya dari Nur Muhammad, atau ilmu untuk mengenal diri sendiri sebenarnya. sebenarnya adalah dari pada Nur Muhammad, atau ilmu mengenal awal kejadian diri. Awal kejadian diri juga daripada Nur Muhammad. Tujuan ilmu hakikat agar diri ada hubungan dengan Nabi Muhammad dan Tuhan, pada hakikatnya dengan jalan keimanan dan keyakinan disempurnakan dengan segala perasaan.

c. Ilmu makrifat, yaitu ilmu untuk mengenal cara memandang atau musyahadah pada Tuhan. tujuan ilmu makrifat adalah agar hati dan pikiran ada kaitannya dengan Tuhan. Hikmahnya agar hati dan pikiran diridhoi allah.

Page 175: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

167

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Adapun amal yang mendapatkan maunah adalah:

40. Ash-Shidiqun106

As-shiddiq pada bahasa ialah orang yang benar. Pada syariat benar perkataan, benar perbuatan, niat, keyakinan dan benar terhadap sesame. Firman Allah dalam surah an-nisa yang artinya : “barangsiapa taat kepada allah dan rasulnya, maka mereka bersama mereka yang allah berikan nikmat, yaitu nikmat iman dan ilmu dan sebagaimana Allah berikan kepada nabi nabi dan orang-orang siddiq dan Allah berikan pula ganjaran seperti pahala syuhada dan orang-orang yang soleh. Mereka itulah sebaik-baik Taman”.

Nikmat iman adalah nikmat yang sangat mulia lebih mahal nilainya daripada nikmat dunia dan lebih berharga dari harta dunia, nikmat yang dapat membawa pada keselamatan merupakan bekal untuk kembali ke alam yang kekal.

Martabat As-shiddiq ialah kehormatan dari Allah dan rasulnya terhadap hamba-hambanya dari umat Nabi Muhammad, penghargaan serta kemuliaan. Rasulullah mengatakan hanya kepada sahabat Abu Bakar As Siddiq. Mengapa Abu Bakar diberi gelar As Siddiq atau orang yang benar dalam kitab Itmamul Wafa dijelaskan bahwa tidak terdapat pada diri Abu Bakar lahir dan batin kekurangan atas adanya Allah dan Rasul, berkata Abu Hurairah, Sabda Nabi Muhammad yang artinya : “tidaklah melebihi iman Abu Bakar dari iman kalian karena banyak puasanya, bukan juga karena

106 Ibid., hlm., 383-386

Page 176: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

168

Ajahari, M.Ag

banyak salatnya, akan tetapi yang melebihkan Abu Bakar dengan kalian adalah rahasia yang ada di dalam hati, tetap istiqomah dan keyakinan yang sempurna dan kecintaan kepada Rasulullah, bernyala-nyala dan bersinar lahir dan batin pada diri Abu Bakar. Sabda Nabi Muhammad yang artinya :Matikanlah diri kalian sebelum kalian Mati, (maksudnya kecintaan Abu Bakar kepada Allah dan rasulnya lebih dari kecintaan kepada dirinya. semua waktunya demi Allah dan rasulnya) dan barangsiapa ingin melihat mayat yang sedang berjalan di bumi lihatlah kepada Abu Bakar. Ini adalah ibarat dari hilangnya keinginan hawa nafsu dunia, karena Abu Bakar memandang semua akan binasa selain orang yang dalam rahmat Allah dan orang yang dalam syafaat Rasulullah.

As-shiddiq pada hakikatnya, yaitu Siddiq ialah ibarat dari sebenar-benarnya orang yang mengenalkan dirinya, diri sebenarnya. sebenarnya diri adalah dari Nur Nabi Muhammad. Dengan mengenal diri sungguh ia kenal kepada Tuhannya dengan sempurna pengenalan. Pengenalan ini terhadap diri ada tiga macam hadroh, Hadroh ialah pemungsian iman yakin dan perasaan hingga ke segala pikiran. 1. Hadroh ilmu yaqin. Menggunakan keimanan dan

keyakinan dan perasaan yang Allah berikan dengan menyatakan bahwa diri adalah daripada Nur Muhammad. artinya ilmu yang mempermasalahkan diri sebenarnya harus yakin.

2. Hadroh ainul yaqin. Maksudnya pada ilmu tahu seseorang Mukmin bahwa dirinya adalah Nur Muhammad. diyakini dengan ainul yaqin. Maksudnya bahwa Nur Muhammad dijadikan diri sebenarnya,

Page 177: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

169

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dan diyakininya. bahwa adalah nur Muhammad menjadi diri sebenarnya.

3. Hadroh haqqul yaqin artinya benar-benar yakin sehingga hilang diri zohir ini. Artinya bahwa haqqul yaqin benar-benar yakin bahwa diri ini adalah nur Muhammad dan menyaksikan benar yang dikatakan Nur Muhammad.

41. Nur Muhammad Ainul Qurbah107

Ketahuilah bahwa wasilah Nur Muhammad maksudnya orang yang fana dan istigroq di Nur Muhammad membuat dirinya dekat dengan Tuhannya karena Nur Muhammad pertama kali yang Allah jadikan. Berarti Nur Muhammad hanya dengan zat Tuhan. Tidak sesuatu yang dekat dengan Tuhan selain dari pada Nur Muhammad sebenarnya dan tidak ada yang mendinding antara Nur Muhammad dengan zat Tuhan.

Orang yang berwasilah dengan Nur Muhammad dapat memperoleh derajat kekasih Allah dekat dengan Allah sekaligus dekat dengan Nabi Muhammad. Dalam kitab Insanul Kamil dijelaskan tidak mungkin seseorang memperoleh derajat kewalian kalau hanya jasad dan pikirannya langsung dengan Allah terkecuali dengan jalan musyahadah dengan Nur Muhammad, mesra sekalian jasmani dan rohani seperti mesranya air dengan tumbuhan. Insya Allah akan memperlihatkan diri zatnya yang mulia karena diri manusia yang kasar dan zalim ini tidak mungkin sampai melainkan dengan perantara Nur Muhammad yang mesra pada sekalian jasmani dan rohani. Ini adalah perjalanan hakikat Muhammadiyah,

107 Ibid., hlm., 387-388

Page 178: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

170

Ajahari, M.Ag

maka barangsiapa mencapai kepada sebenar-benarnya diri atau Nur Muhammad serta benar-benar yakin atau haqqul yakin merasa dan melihat hakikat Nur Muhammad, sebenarnya maka dia adalah tergolong sebagian dari para Wali Allah dan menjadi sebagian pewaris Nabi Muhammad. Semoga Allah melimpahkan ketekunan dan kesabaran dalam menjalani hakikat yang dimaksud.

B Corak Tasawuf KH Mahmud Hasil dalam Kitab Simpanan Berharga ?. Jika dicermati pandangan Tasawuf KH. Mahmud Hasil

dalam kitabnya “Simpanan Berharga”, dan diperkuat dengan hasil observasi saat penyampaian materi pada berbagai pengajian, ditemukan bahwa dalam pemikiran tasawufnya KH Mahmud Hasil menekankan pada tasawuf muhaqiqien (tasawuf hakekat) dengan ber Wasilah pada Nur Muhammad. Penekanan terhadap tasawuf hakikat dan wasilah di Nur Muhammad ini tampak pada setiap ulasan atau uraian berbagai tema pembahasan dalam kitabnya yang diungkap oleh penulis.. Contoh-contoh tersebut seperti ketika mengungkapkan tentang konsep wasilah, ia mendefinisikan wasilah dengan suatu keyakinan dan perasaan jasmani dan rohani pada hakikatnya (sebenarnya) dari Nur Muhmmad Saw. Ketika membicarakan tentang asal kejadian diri dan kaifiatnya dengan keimanan, keyakinan, perasaan dan pikiran tahqiq serta tamkin di Nur Muhammad. Ketika membicarakan tentang amal hakikat baik hakikatun nafs dan hakikat roh juga dinisbahkan dengan nur Muhammad. Demikian juga ketika membahas tentang pembersihan diri (tazakka) pada hakikat mahabbah kepada nabi Muhammad juga dikelompokkan kepada mahabbah secara hakikat. Mahabbah secara hakikat adalah dengan menghubungkan jasmani dan rohani kepada Nabi

Page 179: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

171

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Muhammad dengan perasaan yang sempurna, keyakinan yang jazm dan dengan tahqiq dan tamkin. Dalam menguraikan tentang mukmin yang sempurna pada hakikatnya juga dimaknai dengan kepercayaan, keyakinan dan perasaan bahwa dirinya, apakah diri jasmani atau di rohani adalah daripada Nur Muhammad. Dalam kontek syahadah pengarang kitab menyebutkan bahwa ada syahadah hakikat yakni menyatakan dengan keyakinan bahwa diri ini adalah ada daripada Nur Muhammad dengan fana dan istigroq dengan musyahadah yang sempurna. Selanjutnya dalam masalah taubat disamping ada taubat syariat dan ma’rifat juga dikenal taubat hakikat yakni mengembalikan diri kepada diri sebenarnya atau menisbahkan diri kepada diri (diri sebenarnya daripada Nur Muhammad). Dalam kontek ilmu dan jalan mendapatkan maunah dari Allah juga dikenalkan ilmu hakikat dan amal hakikat yakni dengan menghubungkan penuh keyakinan bahwa diri baik jasmani dan rohani ada hubungannya dengan Nur Muhammad (Nur zat bagi Tuhan dan Muhammad nama bagi Nabi Saw). Meskipun demikian dalam uraian-uraian pengarang kitab juga tidak mengabaikan tasawuf syariat, tariqat dan ma’rifat.

Bagi KH. Mahmud Hasil pemahaman, perhatian, wawasan dan pengamalan terhadap tasawuf hakikat dan keyakinan terhadap konsep nur Muhammad bagi seorang muslim menjadi hal yang penting agar diri menjadi sempurna (insan kamil), meninggal dalam keadaan sempurna dan amal ibadah tidak menjadi sia-sia disisi Tuhan (Allah Swt). KH Mahmud Hasil mendefinisikan ilmu hakikat adalah ilmu yang membicarakan masalah sebenar-benar diri apakah diri jasmani maupun diri rohani, sebenar-benarnya pada hakikat adalah nur Muhammad. Sementara amal hakikat adalah amal hubungan diri jasmani dan rohani dengan nama tuhan (nur) dan hubungan dengan diri jasmani dan rohani dengan nama nabi (Muhammad).

Page 180: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

172

Ajahari, M.Ag

Menurutnya orang mukmin ialah orang yang keimanan dan keyakinannya hingga segala perasaannya bahwa diri jasmani dan rohaninya adalah nur Muhammad, maka hati jasmani menjadi hati rohani.108 Demikian juga amal yang membawa kepada pertolongan Allah dan rasulnya ialah amal hakikat amal sebenar-benarnya. Sabda Nabi Muhammad yang artinya: orang yang benar-benar kenal di antara kamu dengan Tuhan dialah orang yang benar-benar kenal dengan diri sebenarnya diri yang sebenarnya adalah Nur Muhammad.

Menurut KH Mahmud Hasil orang yang meyakini bahwa diri adalah Nur Muhammad berarti dalam ibadah yang sebenarnya. Orang yang fana dan karam di Nur Muhammad berarti dalam ibadah yang sebenarnya. Orang yang memesrakan diri kepada Nur Muhammad, berarti dalam ibadah yang sebenarnya. Menurut penulis kitab seseorang tidak akan mungkin mencapai derajat wali dan memperoleh derajat sebagai kekasih Allah jika jasadnya, hati serta pikirannya saja yang langsung kepada Allah kecuali sesudah ia musyahadah dan atau berwasilah kepada Nur Muhammad, mesra pada sekalian jasmani, rohani dan sekalian alam dengan cara yang benar, fana dan istigroq yang sempurna.

Menurut pengarang kitab bahwa iman, takwa dan wasilah adalah awal qarinah dari Allah dan jalan untuk mencapai keberuntungan dunia da akhirat. Tafsir ayat ayat QS. Al-Maidah ayat 35 “carilah atau tuntutlah dengan berwasilah agar diri dekat kepada Allah” menurut pengarang ialah memerintahkan mereka yang beriman dan bertakwa dengan berwasilah di Nur Muhammad Saw. Kaifiyat menyempurnakan diri pada Nur Muhammad adalah 1) Keimanan, keyakinan, perasaan, pikiran

108 KH. Mahmud HAsil, Of.cit.,

Page 181: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

173

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

bahwa diri jasmani dan rohani ini sebenar-benarnya daripada Nur Muhammad; 2) Musyahadah Nur Muhammad mesra pada sekalian jasmani dan rohani sebagaimana mesranya air dengan tumbuh-tumbuhan. Bittahqiiqi wat Tamkiin, artinya dengan benar-benar dan tetap istiqamah.

Menurut KH Mahmud Hasil semua para sahabat dan orang yang terdahulu serta yang kemudian semua mereka berwasilah karena mereka mengamalkan ayat “ wabtaghi ilahil wasiilah”. Pengenalan tentang kejadian manusia atau diri sangat penting agar diri menjadi sempurna dan mengetahui bahwa diri adalah lemah. Tidak ada daya upaya, semua adanya ini makhluk dan adanya ini alam dengan iradahnya dan qudrahnya yang hak.

Tema sentral dari konsep tentang Nur Muhammad ini didasarkan pada hadis nabi yang diriwayatkan oleh Jabir ra : Bi ayyi ummati akhbirnī, an awwali syai in khalaqallahu qablal asyyā, Qālā ya Jābiru : Innallaha khalaqa qablal Asy-yāi nūra nabiyyika muhammadin Saw”. Arti hadis Sayyiddina Jabir datang kepada Rasulullah Saw, kata Sayyidina Jabir, demi ayahku dan ibuku berikan khabar kepada hamba, apakah yang mula-mula Allah jadikan sebelum Allah menjadikan sesuatu?, Sabda Nabi Muhammad Saw kepada Jabir: Sesungguhnya Allah jadikan sebelum Allah menjadikan sesuatu ialah nur nabimu (nur Muhammad Saw).. Pada riwayat yang lain Nabi Saw katakan kepada Sayyidina Jabir secara khusus Secara umum Nabi bersabda: “Ana minallah wal mu’minūna minnī”, Artinya aku daripada zat Allah dan mereka orang mukmin daripada nur ku (nur Muhammad Saw).

Menurut pengarang kitab bahwa pengertian mengenai diri orang mukmin adalah bahwa orang mukmin pada hakikat ada hubungannya dengan nama Nabi Muhammad Saw yang mulia. Ada hubungannya dengan diri Tuhan Nur Zat pada

Page 182: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

174

Ajahari, M.Ag

hakikatnya. Adapun nur adalah nama dari pada Tuhan pada syariat dan nur pada hakikatnya adalah Nur Dzat.Dalam pandangan Allah perbedaan manusia dengan malaikat-malaikat dan dengan makhluk-makhluk Allah di alam ini karena akal dan keimanan serta keyakinan, disempurnakan pula oleh Allah dengan perasaan, sedangkan menurut hakikat lebih daripada hal tersebut.

Menurut pengarang kitab, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia baik yang dilangit maupun yang ada di bumi, baik benda hidup maupun benda mati secara hakikat Allah jadikan dari Nur Muhammad Saw. Ketika Allah menjadikan Nur Muhammad Allah menjadikan dua belas dinding yakni: Hijab Karomah (dinding kemewahan dunia), Hijab Saadah artinya keberuntungan, Hijab Rahmah artinya terdinding seseorang dari kasih sayang Allah, Hijab Ra’fah artinya terdinding seseorang dari kasih sayang di hari kiamat, Hijab hibah artinya tidak melihat kehebatan Allah di akhirat, Hijab ilmu artinya mereka tidak tahu bahwa Allah Maha Mengetahui apa saja yang mereka lakukan, Hijab helm artinya dinding dengan lemah lembutnya Allah, Hijab waqar artinya terdinding atau tidak melihat mereka dengan apa yang ditetapkan Allah, Hijab Sakinah artinya terdinding atau tidak melihat mereka akan ketenangan, Hijab sabar artinya terdinding atau tidak melihat mereka bagi orang yang sabar mendapat pertolongan, Hijab Sidq artinya terdinding atau tidak melihat mereka dari kebenaran Allah dan rasulnya dan Hijab yaqin artinya terdinding atau tidak melihat mereka dengan hikmah atau kuat kayakinan terhadap Allah.

Konsep Nur Muhammad juga dikorelasikan oleh penulis dengan konsep noktah (titik). Dalam penjelasannya bahwa ketika Allah menurunkan tujuh ayat pada sura Al-Fatihah, maka ketujuh ayat tersebut terhimpun dalam Bismillahirrohmanirrohim

Page 183: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

175

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dan terhimpun ayat ini pada huruf “bi” bismillah, bi ini mempunyai titk, titk ini dinamakan nuktoh. Nuktoh ialah markaj dairoh. Maksud dari nuktoh ialah. “Bi” pada ayat Bismillahirrohmanirrohim. Sedangkan yang dimaksud dengan sebenar-benar noktah ialah hakikat al-Muhammadiyah (Nur Muhammad).

Menurut pengarang kitab mengenal kalimat Nur Muhammad pada lughat, pada syariat dan pada hakikat adalah penting karena mengandung manfaat dan hikmah untuk dijadikan ilmu dan keyakinan. Nur Muhammad terbagi kepada dua kalimat : pertama, kalimat Nur dan kedua kalimat Muhammad. Kalimat Nur memiliki arti: a) Nur artinya pada lugah atau pada bahasa adalah cahaya; b) Nur artinya pada syariat atau pada agama adalah petunjuk atau hidayah; c) Nur adalah nama Tuhan (Allah); 4) Nur artinya pada hakikatnya adalah diridai Allah yang mulia. Orang dahulu mengatakan Nur Zat. Nur Dzat artinya diri zat Allah. Firman Allah yang artinya: “ barangsiapa tidak dijadikan Allah baginya Nur maka tidak ada baginya Nur”. (surah an-Nur). Kalimat Muhammad berarti: 1) Muhammad artinya pada lugah atau pada bahasa adalah orang yang sangat dipuji; 2) Muhammad artinya pada syariat adalah nama dari nabi kita; 3) Muhammad artinya pada hakikatnya adalah diri nabi kita.

Menyempurnakan diri adalah sangat penting, karena diri dikatakan belum sempurna sebelum mengenal diri sebenarnya, karena diri sebenarnya ada hubungnnya dengan nama Tuhan (nur) dan ada hubungan dengan nama nabi (Muhammad). Seseorang tidak akan mungkin mencapai derajat wali dan memperoleh derajat sebagai kekasih Allah jika jasadnya, hati serta pikirannya saja yang langsung kepada Allah kecuali sesudah ia musyahadah dan atau berwasilah kepada Nur Muhammad, mesra pada sekalian jasmani, rohani dan sekalian

Page 184: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

176

Ajahari, M.Ag

alam dengan cara yang benar, fana dan istigroq yang sempurna. Orang yang menghubungkan diri dengan nur Muhammad dapat memperoleh derajat kekasih Allah Orang yang berwasilah di Nur Muhammad dengan fana dan istiqraq membuat dirinya dekat dengan Tuhan. 109 Istilah yang digunakan penulis kitab adalah Nur Muhamad Ainul Qurbah.

Adapun langkah berwasilah di Nur Muhammad adalah dengan musyahadah pada Nur Muhammad mesra pada sekalian jasmani dan rohani dengan perasaan dan yakin hingga segala pikiran serta Fana di Nur Muhammad dari ujung kaki sampai ke atas kepala Zahir dan batin disertai perasaan yang yakin. Fana dan istigraq pada nur Muhammad saw bi fanail kāmil dengan fana yang sempurna wa bil istigrāqil kāmiil, dengan istigraq yang sempurna disebut dengan “tengelam dalam hadratun nabawiyyah atau dalam martabat wahdah. Wattaqullah atau bertakwa kepada Allah menjunjung perintah allah dan menjunjung larangannya, Sesungguhnya Allah akan memberi tahu dengan apa yang kamu amalkan, pada ayat tersebut tadi ada tiga (3) jalan.

a. Karam di Nur Muhammad, artinya tidak mengecualikan lagi bahwa jasmani dan rohani ini lahir dan batin adalah daripada Nur Muhammad.

b. Mesrakan Nur Muhammad pada jasmani dan rohani dengan tahqiq benar-benar dan tamkin atau tetap istiqomah. 110

Cara lain dari amal-amal hahikat?. Pertama, bil īmanil kāmilin, dengan kepercayaan yang sempurna dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun nyatakan diri adalah nur Muhammad

109 Ibid, hlm., 387110 Ibid.,

Page 185: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

177

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

saw. Artinya percaya sepenuh hati, dan pikiran sampai perasaan. Kedua, bihaqqil yaqin, artinya benar-benar yakin dari atas kepala sampai ujung kaki jasmani dan rohani tanpa terkecuali adalah nur Muhammad saw. Waja sampai keputing diri nur Muhammad saw, Ketiga, bil afkāri wal mahsūsāt, dengan musyahadah, menggunakan akal yang Allah berikan untuk memandang diri nur Muhammad Saw dan terakhir rasakan benar-benar bahwa diri Nur Muhammad mesra kepada sekalian jasmani dan rohani sebagimana mesranya air dengan tubuhnya. Keempat, menurut ulama tasawuf muhaqqiqīn, dengan musyahadah Nur Muhammad atau dengan fana’ dan istigraq, pada Nur Muhammad saw masuklah seorang pada hadratur rububiyyah, tenggelam seorang pada hadrat diri Tuhan yang suci dan tenggelam juga pada hadrat kenabian. Ini jalan yang sempurna. Jalan yang aman dan selamat, jalan istiqamah dan akan dibukakan kemampuan melihat keelokan diri zat Tuhan yang suci, karena dari Tuhan yang suci tidak dapat dikenal dan diketahui melainkan dengan jalan wasilah nur Muhammad saw, badan jasmani, akal, jasmani, hati jasmani dan rohani ini gelap, (dzolmah) melainkan dengan fana dan istigraq serta musyahadah pada Nur Muhammad Saw.

Selanjutnya penulis kitab mengetengahkan konsep tazakka pada hakikat, dengan mendasarkan pada QS. al-A’la ayat 14-15

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

15. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.

Menurut pengarang kitab kata “tazakka” artinya dan secara hakikat arti “tazakka” adalah orang yang beruntung

Page 186: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

178

Ajahari, M.Ag

ialah orang yang kembali kepada mula-mula kejadian dirinya yang sebenarnya yakni daripada Nur Muhammad saw, karena “tazakka” fiil madhi, diri yang dulu: 1) Awal kejadian diri sebenarnya daripada Nur Muhammad Saw diri yang dahulu adalah diri Nur Muhammad Saw dan ini diri sebenarnya; 2) Diri yang bersih pada hakikat ialah diri Nur Muhammad Saw apabila diri ini Nur Muhammad beruntunglah dirinya, 3) Pada hakikat tazakka adalah masalah hakikat, ini masalah sebenar-benar diri, Selanjutnya kata wazakarasma rabbihi , pada hakikat diri Nur Muhammad kemudian berzikir menyebut nama Tuhannya atau Nur Muhammad mengingat nama Tuhannya artinya, pada hakikat Nur Muhammad berzikir dan mengingat, Selanjutnya, fashalla arti pada hakikat sampai pada waktu sembahyang nur Muhammad yang mengerjakan sembahyang; Kelima, melihat urutan kalimat qad aflahaman tazakka wazakarasma rabbihī fashollā 1) masalah hakikat diri 2) masalah zikir masalah mengingat atau masalah ma’rifat, 3) Fashalli masalah syariat, dinamakan yang tersebut dengan a) syariat, b) hakikat, b) ma’rifat, firman Allah swt “wal tandzur nafsun mā qaddamat lighat” wattaqulah innallāha khabīrun bimā ta’malun” artinya hendaklah diri-diri yang ada ini mā lil ‘āqiil wa ghairil ‘āqil, “mā” dipakai untuk yang berakal dan bagi yang tidak berakal, maka ambil yang berakal. Memandang diri yang berakal “qaddamat” Ke diri yang dahulu, diri yang dahulu adalah dari Nur Muhammad Saw, diri yang awal, diri pertama, diri Nur Muhammad dinamakan “ta’yiinul awwal” kenyataan yang pertama (ialah Nur Muhammad, Nur Muhammad diri kita yang sebenarnya) maksudnya musyahadah Nur Muhammad Saw. “lighad” artinya supaya hari esok, hari akhir kembali roh sampai ke hadirat diri tuhan yang suci diterima dengan rahmad

Page 187: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

179

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

111 Mahmud Hasil, Waja sampai Kaputing, hlm. 199112 KH Mahmud Hasil, Simpanan Berharga, 2011

dan ridhanya (karena “qaddamat”) fi’il mādhi berarti diri yang dahulu, yakni Nur Muhammad.111

C. Analisis dan Temuan PenelitianSebagaimana dijelaskan pada bagian teoritik, bahwa

ilmu tasawuf adalah ilmu yang membicarakan tentang tata cara membersihkan bathin dan rohani dan membersihkan jasmani secara hakikat.112 Tasawuf merupakan bagian dari ajaran Islam yang membahas cara-cara seseorang mendekatkan diri kepada Allah, seperti berakhlak yang tinggi ( mulia ). tekun dalam beribadah tanpa keluh kesah, memutuskan hubungan selain Allah karena manusia merasai tidak memiliki suatu apapun didunia ini dan kita tidak dimiliki oleh siapapun di kalangan makhluk.,menolak hiasan-hiasan duniawi seperti kelezatan dari harta benda yang biasa memperdaya manusia, dan menyendiri menuju jalan Allah dalam kholwat ( mengasingkan diri dari keramaian dunia ) untuk beribadah. Secara sederhana, bahwa Tasawuf adalah suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam kerohanian dalam rangka mendekatkan (taqarrub) kepada Allah, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi seseorang hanya tertuju kepada-Nya. Ilmu tasawuf adalah diantara ilmu-ilmu yang wajib dituntut dan dipelajari oleh seorang muslim selain dari ilmu tauhid dan ilmu fiqh. Ilmu tasawuf ialah ilmu tentang membersihkan batin seperti membersihkan hati dan pikiran serta membersihkan rohani dan jasmani pada hakikat.

Page 188: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

180

Ajahari, M.Ag

Pemaknaan terhadap pengertian tasawuf sebagaimana di atas, tampaknya dicoba dibangun oleh KH. Mahmud Hasil melalui pemikiran tasawuf nya antara lain seperti konsep Wasilah di Nur Muhammad dan amaliyahnya, Iman dan Zikir, Tazakka (pembersihan diri), jalan menuju ma’rifatullah, Latifah ar-Rabaniyyah, Martabat tujuh, Al-Insan, Akhlak dalam ibadah, Ma’rifatun nafs (pengenalan diri), pengenalan tentang noktah, ma’rifah dan amal hakikat, cara mengamal Asma al-Husna, Mahabatullah, Alwajdu billah, Istiqamah, Nafsu Muthmainnah, Taubah, Mahabbah kepada Nabi Muhammad, Jalan menuju akhirat, Syahadah, Fait ilahiyah, Hijab, Sunah syariah dan hakikat, ash-Shidiqun dan Nur Muhammad Ainul Qurbah. Dalam konteks pemikiran tasawuf khususnya tentang wasilah di Nur Muhammad KH Mahmud Hasil juga tidak hanya menawarkan konsep teoritis saja kan tetapi juga menawarkan kaifiyat (tata cara) amaliyahnya.

Kitab Simpanan Berharga” yang merupakan karya pertama KH. Mahmud Hasil yang ditulis sejak hari Senin bulan Rabiul Awwal 1425 Hijriyah atau 2004 Miladiyah dicetak/diterbitan pertama kali pada bulan Rajab tahun 1431 Hijriyah dengan ketebalan sebanyak 401 halaman. Dari kurang lebih 47 bahasan dalam kitab jika dikelompokkan memuat 4 hal yakni dimensi Iman dan akidah, fiqh, tasawuf dan hikayat atau cerita. Akan tetapi dari keseluruhan isi kitab didominasi atau berisi tentang pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil. Dari kurang lebih empat puluh tujuh pembahasan, setidaknya ada empat puluh dua bahasan yang berkenaan dengan pemikirian tasawuf.

Jika dicermati isi dari kitab Simpanan Berharga tampaknya KH. Mahmud Hasil menjadikan tasawuf Muhaqiqiin (tasawuf hakikat). Dalam tasawuf muhaqqiqiin ia menjadikan wasilah pada Nur Muhammad sebagai inti pemikirannya.

Page 189: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

181

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Kesimpulan ini diperoleh dari dari telaahan terhadap bahasan-bahasan yang ditulis dalam kitab pengarang selalu menghubungkan dan menekankan pada dimensi tasawuf hakikat ini . Pendekatan tasawuf hakikat oleh penulis penulis kitab dengan menjadikan konsep Nur Muhammad sebagai konsep utama dan sangat penting untuk dipahami dan diyakini seorang muslim bagi kehidupannya agar hidupnya menjadi sempurna dan selamat di akhirat serta agar ibadahnya tidak menjadi sia sia dalam pandangan Allah Swt. Hal ini juga diperkuat dari statemen atau penjelasan yang terlontarkan oleh pengarang kitab dalam pengajian-pengajian yang disampaikannya.113

Meskipun dalam uraian-uraiannya yang menjadi konsep pemikirannya tidak mengabaikan tasawuf syariat, tariqat dan ma’rifat. Penulis kitab menjelaskan bahwa tasawuf ada 4 macam : 1) Tasawuf syar’iyyin, tasawuf yang berdasarkan syariat Allah dan rasul serta mengikuti ketentuan hukum-hukum syariat, dan memelihara dari segala yang dilarang Allah dan rasulnya. Tasawuf syariat tujuannya ialah membersihkan diri dari dosa dan kedzoliman dan dari yang dicela dalam agama. 2) Tasawuf mutakilim, tasawuf yang berdasarkan ilmu kalam yakni berdasarkan ilmu tauhid yakni ilmu ilmu yang membicarakan tentang sifat-sifat Allah. Tasawuf mutakallimin ialah orang yang musyahadah atau memandang dengan iman dan keyakinan serta tahqiq membenarkan pada iman bahwa sifat-sifat Allah yang berlaku pada diri dan yang terjadi di alam ini adalah dari irodah dan qudroh Tuhan sebenarnya . 3) Tasawuf mutasowifin yaitu pandangan dan musyahadahnya langsung pada Allah artinya musyahadahnya yang ada sebenarnya hanya kepada Allah saja.

113 Observasi saat Pengajian Rutin setiap Selasa malam di Masjid AL-Fattah Palangka Raya, 16, 30 Juli, 13 dan 27 Agustus, serta 10 dan 17 September 2019

Page 190: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

182

Ajahari, M.Ag

Tidak ada yang maujud dengan sebenarnya melainkan hanya Allah. fanafillah dan baqo billah, baqo bil baqo. 4) Tasawuf muhaqiqin, yaitu tasawuf sebenarnya, yakni orang yang mengenal sebenar-benar dirinya Nur Muhammad (Nur nama Tuhan) dan Muhammad nama Nabi. Nur pada Hakikat adalah Nur Zat (Muhammad) pada hakikat adalah diri Nabi.114 Orang yang keimanan dan keyakinannya serta perasaannya bahwa dirinya Nur Muhammad, Orang yang fana dan istiqraq pada Nur Muhammad bit tahqiq wa tamkin dengan benar dan tetap.115

Dalam pandangan KH.Mahmud Hasil bahwa syariat dengan hakikat selalu beriringan. Pemikiran atau pandangan ini diduga kuat mengutip pandangan Muhammad Nafis al-Banjari dalam kitab Durral-Nafis bahwa shariat dan hakikat itu berlazim-laziman, maknanya tidak ada zahir shari‘ah kalau tidak ada hakikat. Kerana hakikat adalah batin dari shariat, siapa yang menghimpun di antara keduanya (ilmu fiqih dan tasawuf), sesungguhnya orang itu adalah Tahqiq yang sebenarnya.116

Bagi Mahmud Hasil pemahaman, perhatian dan wawasan terhadap tasawuf hakikat dan keyakinan terhadap konsep Nur Muhammad bagi seorang muslim menjadi hal yang penting agar

114 Keterangan lebih spesifik terkait dengan ke empat macam tasawuf dapat dibaca dalam kitab KH. Mahmud Hasil “Waja Sampai Kaputing”, hlm., 265 - 278

115 Maksud Fana dalam tasawuf muahaqiqien ”la yakuunul abdu illa nuurahu saw, orang yang keyakinan dan perasaannya bahwa dirinya adalah nur muhammad, orang yang menyatakan keyakinan disertai rasa yang sempurna dirinya Nur Muhammad, Maksud Istiqraq pada pandangan tasawuf muahaqiqien orang yang meniapkan diri secara khusus ditempat yang khusus dengan memejam dua mata, menutup mulut dan menahan nafas, keyakinan dan perasaan bahwa dirinya Nur Muhammad. Lihat Mahmud Hasil ”Waja sampai Kaputing, Palangka Raya: Pesantean Sunan Guung Jati 2018, hlm., 282-283

116 Muhammad Nafis al-Banjari, al-Dar al-Nafis, tt. hlm. 29.

Page 191: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

183

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

diri menjadi sempurna dan amal ibadah tidak menjadi sia-sia disisi Tuhan (Allah Swt).

Sebagaimana pernah dikemukakan sebelumnya, KH. Mahmud Hasil di awal-awal uraian mengemukakkan konsep tentang Wasilah di Nur Muhammad. Pada pembahasan tentang wasilah di Nur Muhammad penulis kitab mengemukkan firman Allah Swt dalam surat al-Isrā ayat 57 dan Qs. Al Maidah ayat 35 dan QS. Al-Kahfi ayat 110 yang berbunyi:

Artinya : orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan merekasiapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.(QS. Al-Isrā, 57)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al-Māidah : 35)

Makna wasilah menurut Mahmud Hasil adalah mempercayai dan meyakini bahwa diri jasmani dan rohani sebenarnya terjadi daripada nur Muhammad Saw disertai dengan perasaan. Menurutnya ayat ini hanya orang yang berwasilah orang terdekat diri mereka kepada Allah dan rasulnya. Arti wasilah ialah (1) bahwa jasmani dan rohani pada hakikatnya

Page 192: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

184

Ajahari, M.Ag

daripada Nur Muhammad atau membaguskan rohani dan jasmani kepada Nur Muhammad Saw atau menisbahkan rohani dan jasmani kepada Nur Muhammad Saw. (2) Kembali kepada hakikat kejadian diri atau mengenal dan mengetahui sebenar-benar diri. Hakikat artinya, sebener-benarnya diri apakah ia diri jasmani atau diri rohani daripada Nur Muhammad, Saw . Sabda Nabi Saw: “Ana Minallah wal Mu’minuna minnii” artinya, aku daripada nur zat Allah dan mereka orang-orang mukmin daripada nur ku (Nur Muhammad Saw).117 Wasilah. dibagi dua yakni wasilah “am” (umum) bagi laki-laki dan perempuan yakni adalah jalan fana dan istigraq pada Nur Muhammad dan wasilah “khas” (khusus) laki-laki yakni bagi orang yang sudah sempurna jalan wasilah am, yakni bertahqiq, fana dan istiqraq serta tamkin atau istiqamah.118

Konsep wasilah dalam pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil, jika dilihat dari perspektif ulama tafsir tampaknya ada perbedaan. Menurut ulama tafsir kata wasilah dalam Al-Qur’an disebut dua kali pada dua tempat yang berbeda yakni pada surat al-Māidah ayat 35 sebagaimana di atas, dan al-Isra ayat 57. Dalam perspektif para mufassir yang dimaksud dengan wasilah pada kedua ayat di atas adalah amal saleh, jalan atau sarana yang dipakai oleh seseorang untuk dekat kepada Allah. Jalan atau sarana tersebut antara lain berupa usaha perorangan untuk memperbanyak ibadah, berbuat kebaikan, menegakkan budi pekerti yang tinggi dan belas kasihan terhadap sesama manusia.119 Wasilah dalam ayat di atas adalah jalan yang bisa

117 KH.Mahmud Hasil, Simpanan Berharga, Palangka Raya: Pesantren Gunung Jati, 2011hlm.7 dan 39

118 Ibid, hlm, 9119 Ensiklopedi Islam oleh PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2002 , jilid 5, hlm.,

195

Page 193: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

185

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

mendekatkan diri kepada Allah dengan hal yang dicintai dan diridhai oleh Allah baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun niat.120 Hal ini juga sejalan dengan firman Allah dalam QS. al-Kahfi ayat 110.

Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Kementerian Agama RI)

Terjemahan ayat di atas versi pengarang kitab adalah barang siapa ingin bertemu diri Tuhannya pada hakikat, hendaklah dia beramal shaleh dan janganlah ketika beribadah menyamakan Tuhan dengan seseorang”. Jalan bertemu dengan diri Tuhan pada hakikat menurut Mahmud Hasil adalah 1) Al-Aarifu bi hakikatin nafsi, menajdi orang yang mengenal dengan diri sebenarnya bahwa diri sebenarnya pada hakikat ada hubungan dengan diri zat tuhan yang suci (Nur Zat) dan 2) Jalan bertemu diri Nabi pada hakikat adalah ” Al-Aarifu bi wujudin Nabii, mengenal dengan diri Nabi yaki bahwa diri sebenarnya pada hakikat ada hubungannya dengan diri Nabi yang mulia (Muhammad saw). Jika disimpulkan keduanya menjadi ”Nur Muhammad”. Bagi mereka yang meyakini dan merasakan

120 Lihat, Yusuf Qardhawi, Akidah Salaf dan Khalaf (Kajian Konprehensif seputar Asma’ wa Sifat, Wali dan Karomah, Tawassul dan Ziarah Kubur, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005) hlm 323.

Page 194: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

186

Ajahari, M.Ag

bahwa diri Nur Muhammad maka berarti pada hakikat dirinya sudah berhubungan atau bertemu pada hakikat dengan diri Tuhan yang suci dan bertemu pula dengan pada hakikat dengan Nabi. Mereka yang fana dan istiqraq pada Nur Muhammad berarti pada hakikat berarti bertemu atau terhubung diri mereka dengan diri Tuhan yang suci dan juga terhubung dengan diri nabi yang mulia.121

Konsep Nur Muhammad merupakan salah satu term penting dalam lapangan tasawuf 122. Nur Muhammad sebuah teori sufistik yang berpandangan bahwa mula-mula pertama makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt dan setelah itu baru diciptakan alam yang lainnya.123 Umar meriwayatkan sabda Nabi Saw:

Ketika Adam berbuat salah, ia berkata: Ya Tuhanku aku memohon ampun kepadamu karena Muhammad. Allah berfirman: ”Hai Adam, bagaimana kau tahu tentang Muhammad yang belum Aku ciptakan?” Adam menajwab: Ya Tuanku setelah engkau menciptakan ku dengan Tangan-Mu dan meniupkan kepadaku roh-Mu, aku mengangkat kepalaku dan aku melihat tulisan di atas Arasy. ”Tidak ada Tuan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah (La ilaha illallah Muhammadar Rasulullah”, Aku mengerti bahwa engkau tidak akan menempatkan di dekat Nama-Mu, kecuali makhlukmu yangengkau cintai.” Allah berfirman, Hai

121 Ibid, hlm., 284122 Nur Kolis, Nur Muhammad dalam Pemikiran Sufistik Datu Abulung di Kalimantan

Selatan, Jurnal Al-Banjari vol. 11 No.2, Juli 2012, hlm. 171.123 Lihat Ensiklopedi Islam oleh PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2002 , jlid

4, hlm.,46. Lihat juga Gyril Glaser, Ensiklopedi Islam (Ringkas), Terjemahan Ghufran A. Mas’udi, Jakarta, PT. Radja Grafindo Persada, 199, hlm., 309

Page 195: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

187

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Adam, Aku mengampunimu, dan seandainya bukan karena Muhammad, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu” 124

Hadis ini diriwayatkan melalui banyak sanad dan dikutif oleh al-Baihaqy (dalam Dalāil Nubuwwah) Abu Nu’aim (dalam Dālail Nubuwwah) al-Hakim dalam Mustadrak (2:615) al-Tabrani dalam Shagir (2:82,202) yang di dalamnya terdapat perawi yang tdiak dikenal oleh al-Haitami sebagaimana dinyatakan dalam Majmu’ al-Zawāid (8: 253) dan Ibnu Asakir dari Umar bin Khattab. Akan tetapi oleh al-Hakim dalam Mustadrak (2: 651) meskipun ia menyatakan bahwa salah seorang perawinya , yakni Abdurrahman ibn Zaid ibn Aslam, perawi yang lemah, akan tetapi ketika menyebutan hadis ini ia menyatakan sanadnya shahih. Hal serupa juga dinyatakan oleh Al-Bulqini dalam Fatawa, Al-Subki, Qadhi Iyadh, Ibn al Zauzi, Al-Sayuti, Al-Haitami, al-Baihaqy. Sementara yang menolaknya antara lain Ibnu Taimiyah dan Muridnya Ibn al-Hadi dan al-Dzahabi, Al-Atsqalani meriwayatkan perkataan Ibn Hibban bahwa Abdurrahman ibn Zaid adalah seorang pemalsu hadis (Lisan al-Mizaan 3: 360, 3: 442).125

Ibnu Taimiyah sendiri menyatakan bahwa konsep penciptaan segala sesuatu karen Nabi Muhammad Saw mesti diterima, sebagaimana dinyatakan dalam karyanya Majmūāt al-Fatāwā, bab tashawwuf (11: 95-97):

Muhammad adalah pemimpin anak-anak Adam, mahkluk terbaik, dan paling mulia disisi Allah. Karena itulah sebagian orangmengatakan bahwa ”Allah menciptakan alam semesta karena beliau, atau bahwa ”Seandainya bukan

124 Lihat, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Syafaat, Tawasul, Tabaruk, terj. Zaimul Am(Jakarta: Pt. Serambil Ilmu Semesta, 2007) hlm., 49

125 Ibid., hlm., 50-53

Page 196: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

188

Ajahari, M.Ag

karena beliau, Allah tidak akanmenciptakan Arasy, Kursy, langit, bumi, matahari, atau bulan,” Tetapi ini bukanlah hadis yang berasal dari Nabi Saw...namun mungkin saja dijelaskan melalui sisi yang tepat...Karena yang terbaik ari anak-anak Adam as adalah Muhammad Saw, maka menciptakannya merupakan hikmah yang sangat bermakna, lebih dari siapapun dan penyempurnaan penciptaannya serta pemenuhan kesempurnaan dicapai karena Muhammad Saw. Pemimpin anaka-anak Adam adalah Muhammad Saw. Adam dan anak-anaknya berada dibawah benderanya. Ia bersabda: ”Sesunguhnya aku telah ditakdirkan menjadi penutup para nabi-nabi disisi Allah, ketika Adam masih berada dalam bentuk tanah bercampur air, yakni bahwa kenabianku telah ditakdirkan dan diwujdukan ketika Adam as telah diciptakan, namun roh belum ditiupkan kepadanya, seperti halnya Allah mentakdirkan kehidupan, masa hidup, perbuatan dan rasa sedih atau gembira seorang hamba ketika Dia menciptakan janin yang belum ditiupkan roh ke dalamnya.126 H. Sahabuddin dalam bukunya Nur Muhammad Pintu

menuju Allah telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf Al-Nabhani menjelaskan bahwa konsep Nur Muhammad berawal dari konsep wahdatul wujud. Menurut Arabi yang pertama-tama diwujudkan Allah adalah Nur Muhammad atau hakikat Muhammad. Nur Muhammad bertajalli dari Nur zat-Nya. Nur Muhammad merupakan wadah bertajalli yang paling semurna dan karena itu ia dipandang sebagai khalifah Allah (Insan Kamil) yang paling khas. Selanjutnya hakikat Muhammad mempunyai dua jalur hubungan yaitu, pertama, hubungannya dengan alam sebagai asas penciptaan alam, kedua hubungannya

126 Ibid., hlm., 53-54

Page 197: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

189

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

dengan manusia sebagai hakikat manusia127. Syekh Yusuf ibn Ismail al-Nabhany adalah seorang ulama yang konsern terhadap konsepsi Nur Muhammad. Menurutnya Nur Muhammad adalah wasilah (penghubung atau perantara) antara manusia dan Tuhannya-Nya. Seorang hamba tidak bisa langsung bertemu (liqa’) dengan Allah swt. Nur Muhammad sebagai “babu Allah”, pintu menuju Tuhan. Nur Muhammad adalah tercipta, bahkan makhluk yang pertama tercipta, darinyalah semuanya tercipta alam ini alam jasmani dan alam rohani. Nur Muhammad termuat dalam dirinya apa yang disebut dengan al-A’yan al-Mumkinah (kenyataan yang mungkin) dan dengan firman “kun” maka segala yang berwujud potensial beralih pada wujud aktual dalam bentuk alam empiris ini. 128

Konsep Nur Muhammad diistilahkan dengan al-haqiqat al-Muhammadiyah129 atau al-Insan al-Kamil.130 Konsep ini dibawanya sehubungan dengan pencapaian manusia (para sufi)

127 H. Sahabuddin, Nur Muhammad Pintu menuju Allah telahah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf Al-Nahbany, (Jakarta: Logus Wacana Ilmu, 2002), hlm., 81

128 Ibid., hlm., 81-82129 Hakikatul Muhammadiyah maksudnya adalah Tuhan Allah adalah suatu dan satu.

Dialah wujud yang mutlak. Maka Nur (cahaya) sebagian dari diri-Nya. Itulah kenyataan pertama dalam Ulihiyah. Daripadanyalah terjadi segala alam dalam setiap tingkatannya. Seumpama alam jabarut, alam Malakut, Alam Mitsal, Alam Ajsam dan Alam Arwah. Dia seenap kesempurnaan ilmu dan amal, yang terdapat pada Nabi sejak Adam sampai Muhammad, hingga sampai kewali-wali dan segala ubuh insan yang kamil. Dia tetap ada dan hakikat Muhammadiyah itulah yang memenuhi tubuh adam dan Muhammad. Apabila Muhammad telah meninggal sebagai tubuh namun Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu tetap ada. Sebab dia sebagain dari Tuhan. Jadi: Allah , Adam, Muhammad adalah satu. Kamipun adalah Allah dan Adam juga pada hakikatnya. Lihat Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya, (Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1994, ) hlm,. 141

130 Ibid., hlm., 82

Page 198: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

190

Ajahari, M.Ag

pada derajat Insan Kamil (manusia sempurna) yaitu manusia yang sudah mencapi tingkat tertinggi dari sifat kemanusiaannya atau manusia yang telah memiliki Nur Muhammad. Insan Kamil merupakan ”wahdatul wujud” (kesatuan wujud) antara manusia sebagai al-khalq dan hakikat yang maha esa atau al-Haqq.131 Menurut Ibrahim al-Jilli Insan Kamil adalah duplikat (pencitraan) al-Haq.132

Menurut Syekh Yusuf al-Nabhani Nur Muhammad sebagai awal penciptaan tidak dapat dipisahkan dengan Muhammad, yakni Muhammad yang mempunyai Nur. Allah menciptakan Nur Muhammad agar dari sana makhluk dan alam tercipta secara lahir. Syekh Yusuf al-Nabhani menggunakan dalil: ”Awwalu maa khalaqallahu nuuri wa min nūrī khalaqa kulli syaiin”. (Yang pertama diciptakan oleh Allah adalah nurku, dan dari nurku itulah Allah menciptakan segala sesuatu).133

Jika di lihat di dalam Kitab Qashidah Barzanji karya As-Sayyid Ja‘far juga mengandung konsep Nur Muhammad. Di dalam kitab tersebut terdapat kalimat :

Artinya, “Aku mengucap shalawat dan salam untuk cahaya yang bersifat terdahulu dan awal”134

131 Lihat Ensiklopedi Islam oleh PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2002 , jlid 4, hlm.,46

132 Syekh Abd. KArim Ibnu Iberahim al-Jilli, Insan Kamil Ikhtisar memahami Kesejatian Manusia dengan Sang Khalik HIngga Akhir Zaman, Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana, 2014, Cet. 6, hlm., 366

133 H. Sahabudin, Nur Muhammad Pintu Menuju Allah: Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nahbani, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, hlm.,118

134 Lihat As-Sayyid Ja‘far Al-Barzanji, Qashidah Al-Barzanji pada Hamisy Madarijus Shu‘ud ila Iktisa’il Burud, [Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa‘ad bin Nabhan wa Auladuh: tanpa tahun, hlm. 4.

Page 199: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

191

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Dalam menyikapi konsep tentang Nur Muhammad ditengah-tengah masyarakat memunculkan pro dan kontra. Yang kontra karena dipandang tidak sejalan dengan konsep penciptaan manusia, dituduh bagian dari ajaran Syiah dan membawa pada paham wihdatul wujud dan hadis yang dijadikan ladasan juga tidak kuat. Sementara yang pro seperti kelompok Ahlussunah wal Jamaah berpandangan bahwa konsep Nur Muhammad tidak membuat mereka terjatuh pada lubang tasybih (imanensi) yang menyerupakan hingga kemudian menyatukan Allah dan Nur Muhammad.

Menurut ahlus sunnah, konsep Nur Muhammad tidak sulit untuk dipahami dan tidak perlu dibikin ruwet. Status Nur Muhammad bukan qadim sebagaimana keqadiman sifat Allah. Nur Muhammad adalah makhluk yang pertama kali Allah ciptakan sebelum Dia menciptakan makhluk lainnya.

Artinya, “(Aku mengucap shalawat) aku memohon shalawatullah, yaitu rahmat Allah (dan) aku memohon (salam) Allah, yaitu penghormatan-Nya (untuk) yang empunya (cahaya yang bersifat terdahulu) sebelum segala makhluk (dan awal) yang entitasnya lebih awal dalam kaitannya dengan semua makhluk,”.135.

Dalil yang dijadikan landasan oleh kelompok yang pro tentang konsep Nur Muhammad ini adalah antara lain hadits riwayat Jabir.

135 Syekh M Nawawi Banten, Madarijus Shu‘ud ila Iktisa’il Burud, Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa‘ad bin Nabhan wa Auladuh: tanpa tahun, hlm. 4.

Page 200: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

192

Ajahari, M.Ag

Artinya, “Sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat sahabat Jabir RA bahwa ketika ditanya perihal makhluk pertama yang diciptakan Allah, Rasulullah SAW menjawab, ‘Sungguh, Allah menciptakan nur nabimu sebelum segala sesuatu.’ Allah menjadikan nur itu beredar dengan kuasa Allah sesuai kehendak-Nya. Saat itu belum ada lauh, qalam, surga, neraka, malaikat, manusia, jin, bumi, langit, matahari, dan bulan. Atas dasar ini, nur itu adalah substansi, bukan aksiden,”.136

Bagi yang kontra, hadits yang diriwayatkan Abdurrazaq bin Hammam Ash Shan’ani di atas tidak menyebutkan sanadnya sampai Jabir bin Abdullah dan kitab yang di dalamnya tertulis hadits tersebut adalah kitab fiktif, suatu kitab yang tidak ada realitanya.137

Dalam pandangan KH. Mahmud Hasil bahwa Nur Muhammad tidak hanya sekedar konseptual belaka, akan tetapi harus diyakini dan dirasakan benar-benar dari ujung rambut sampai ujung kaki, jasmani dan rohani. Pengamalan terhadap

136 Ibid.,137 Achmad dan Muhtarom Ilyas, Nur Muhammad, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8

No.1, Juni 2015, hlm. 70

Page 201: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

193

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

konsep Nur Muhammad memiliki kaifiyat-kaifiyat tertentu yakni melalui fana dan istigraq138 dan bagi yang mengamalkan akan memperoleh berbagai hikmah dan maunah.

Jika dicermati argumentasi-argumentasi naqliyah yang dibangun oleh pengarang kitab seperti disebutkan di atas, tampaknya sejalan dan sejalin dengan argumentasi yang dibangun oleh Syekh Yusuf An-Nabhani dalam hubungan Nur Muhammad dengan Allah Swt. Dalil yang digunakan antara lain :

Artinya: Sesunguhnya Allah Swt, telah menciptakan sebelum segala sesuatu itu Nur Nabimu yang berasal dari nur-Nya

138 Fana dan istigraq adalah istilah dikalngan sufi yang artinya. Fana’ secara bahasa berarti lenyap, hancur, sirna, atau hilang. Istilah fana’ muncul dalam kajian tasawuf di abad III Hijriyah. Sufi yang pertama kali berbicara tentang kefana’an adalah Abu Yasid Al-Bustami. ... Dalam keadaan demikian, sufi tersebut dikatakan fana’ dari segenap alam, termasuk dirinya sendiri. Fana’ dalam glosarium Tasawuf merupakan peluruhan atau person kemanusiaan dalam (kebersatuan dengan) Allah. Inilah “hilang”-nya batas-batas individu dalam keadaan keastuan. Fana ini sebagai tahap akhir dalam kenaikan (mi’raj) menuju Allah Subhana wa Ta’ala.

Menurut Abu Yazid, manusia pada hakikatnya seesensi dengan Allah, dapat bersatu, dapat bersatu dengan-Nya apabila ia mampu meleburkan eksisistensi sebagai suatu pribadi sehingga ia tidak menyadari pribadinya ( fana’an nafs). Fana’an nafs adalah hilangnya kesadaran kemanusiaanya dan menyatu kedalam iradah Allah, bukan jasad tubuhnya yang menyatu dengan Zat Tuhan. Menurut Junaid, Al- Fana dalam pengertiannya yang umum yaitu “Hilangnya daya kesadaran qalbu dari hal-hal yang bersifat inderawi karena adanya sesuatu yang dilihatnya. Situasi yang demikian akan berani karena hilangnya sesuatu yang terlihat itu berlangsung terus secara silih berganti sehingga tiada lagi yang disadari dan dirasakan oleh indera. Sedangkan istilah Istighroq ini terbagi menjadi tiga macam: 1. ... Mengandung pengertian yaitu hati menyadari dan merasakan bahwa asal ... Dalam ilmiyah tasawuf ada juga yang menyebut dengan istilah “Ittihad”. https://milahidayah.wordpress.com/2014/05/12/konsep-fana-dalam-tasawwuf/ Sedangkan Istigraq, secara bahasa mengandung arti tenggelam, maksudnya tenggelam atau menenggelamkan diri dalam lautan tauhid tuhan yang maha esa. https://laksana76.wordpress.com/2017/03/15/mengenal-istighrooq/

Page 202: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

194

Ajahari, M.Ag

(nur Allah), Sesungguhnya nurnya (nur Muhammad) telah berpindah dari Adamkepada Syist sampai Allah menyerahkan (mmeberikan) nur itu kepada Abdul Muthallib dan putranya Abdullah, maka jadilah cahaya itu beredar dengan ketentuan menurut kehendak Allah.139

Hubungan Nur Muhammad dengan adanya makhluk ialah bahwa Nur Muhammad itu langsung dari Allah dan makhluk yang tampak itu adalah langsug dari Nur Muhammad Saw, sebagaimana disebutkan Syekh Yusuf al-Nabhani dalam kitabnya:

Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw adalah perantara Allah, yakni penghubung antara Allah dengan hamba-Nya, tentang hal itu terdapat petunjuk dari Nabi Saw berdasarkan Sabdanya: ”Ana minallah wal mu’minuuna minni” Saya berasal dari Allah dan orang-orang beriman berasal dari saya (dari Nabi Muhammad Saw).140 Apa yang dikemukakan KH Mahmud Hasil tampaknya

sejalan dengan konsep Nur Muhammad dalam perspektif Syekh Abdul Hamid Abulung Kalimantan Selatan dimana Nur Muhammad dikonsepkan dalam formulasi doktrin dan teori perhimpunan martabat. Paham ini tidak hanya berupa konsep, tetapi juga diamalkan dan para pengamalnya nanti akan mendapatkan pengalaman kerohanian dan perkara luar biasa.141

139 Syekh Yusuf al-Nabhani, Jawahir al-Bihar fi Fadha il al-Nabi al-Mukhtar Jilid IV (Beirut: Dar al-Fikr, t,th) hlm., 220 dalam H. Sahabuddin, Nur Muhammad, hlm., 97

140 Ibid., hlm., 98141 Lihat Nur Kolis, Nur Muhammad dalam Pe mikiran Sufistik Datu Abulung di

Kalimantan Selatan, Jurnal Al-Banjari vol. 11 No.2, Juli 2012, hlm. 179

Page 203: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

195

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Dalam kitabnya KH. Mahmud Hasil juga memperkenalkan konsep Martabat Tujuh (martabat Ahadiyah, martabat wahdah, Martabat Wahidiyah, Martabat di alam arwah, martabat alam missal, martabat alam ajsad dan martabat insan. Konsep martabat tujuh ini juga menjadi konsep yang digunakan oleh Datu Abulung dalam menguraikan hubugan antara Tuhan dengan makhluk ciptaannya.142 Jika dirunut lebih jauh konsep martabat tujuh ini juga pernah dikemukakan oleh Syekh Yusuf al-Nahbani. Seorang yang zohir pada alam insan (alam manusia) kemudian sempurna makrifatnya sampai kepada martabat yang pertama, maka orang tersebut dapat digelar dengan “Insan Kamil”. 143

Konsep tentang martabat ini juga pernah diungkap oleh Ibnu Raby. Ibnu Raby mengemukakan bahwa ada tiga martabat wujud untuk sampai pada Insan Kamil, yakni martabat Ahadiyah atau disebut juga dengan martabat zatiyah, yakni zat yang mutlak lagi mujarrad (dalam kesendirian), tidak bernama dan tidak bersifat. Kedua martabat Wahidiyah atau martabat Tajalli Zatih atau Faidh Aqdas (limpahan kudus), Zat yang mujarrad itu bertajjali melalui sifat dan asma. Kemudian martabat Tajalli Shuhudi atau Faidh Muqaddas atau Ta’ayyun Tsani (kenyataan kedua), Allah bertajalli lewat sifat dan asmanya dalam kenyataan indrawi mellaui firman “kun”. (QS. Yaasiin [36}: 82). Maka hakikat alam yang sebelumnya merupakan wujud dalam zat ilahi, menjadi kenyatan aktual dalam berbagai citra alam.144

Jika dilihat kebelakang, maka pertama menyatakan bahwa kejadian alam pada mulanya dari Nur Muhammad. Nur

142 Nur Kolis, Ibid., hlm. 184143 H. Sahabudin, Nur Muhammad Pintu Menuju Allah: Telaah Sufistik atas Pemikiran

Syekh Yusuf al-Nahbani, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, hlm., 112-114.144 Ibid. hlm., 81-82

Page 204: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

196

Ajahari, M.Ag

Muhammad adalah asal kejadian. Nabi Muhammad terjadi dari dua rupa pertama rupa yang qadim lagi azali. Dia terjadi sebelum terjadinya sesuatu yang ada. Kedua, Bentuknya sebagai manusia , sebagai seorang rasul yang diutus oleh Tuhan. Bagi al-Hallaj Nur Muhamamd merupakan pusat kesatuan alam, adalah pancaran dan sinarnya. Selanjutnya konsep tentang Nur Muhammad ini berkembang melalui konsep Wihdatul wujud Ibnu Araby yang disebut dengan al-Haqiqatu al-Muhammadiyatu” (Insan Kamil). Kesempurnaan Insan Kamil pada dasarnya dikarenakan pada dirinya, Tuhan bertajalli secara sempurna lewat al-Haqiqatul Muhamadiyatu (Nur Muhammad). Dalam perkembangan berikutnya Abdul Karim al-Jilli seorang sufi memajukan gagasan tentang Insan Kamil yang juga bersumber dari doktrin Nur Muhammad. Kemudain konsep Nur Muhammad dikembangkan oleh Syekh Yusuf al-Nabhani. Menurutnya Nur Muhammad selain yang paling awal diciptakan juga merupakan wadah tajalli Tuhan yang berwujud pada diri Muhammad yang ia sebut sebagai cermin Tuhan atau Mir atu Rabbah, sebagai sumber pikiran yang ia sebut “al-Aqlu” dan juga sebagai sumber semua ruh yang ia sebut “Abwābar Rūh”Ia mengatakan bahwa ada dua yang paling awal diciptakan Allah. Pertama, Nur Muhammad, kedua, al-Haba. Nur Muhammad adalah realitas universal yang dari dialah diciptakan al-Qalam, Lauh al-Mahfudz, al-Rasy, al-Qursy, malaikat, langit, bumi dan segala isinya. Sedangkan al-Haba adalah yang pertama diciptakan Allah di alam ini dan melalui al-Haba inilah Nur Muhammad menampakkan diri di bumi (alam). Selanjutnya konsep Nur Muhammad dikembangkan lagi oleh Muhammad ibn Fadlullah al-Burhanfuri (1030H) melalui paham Wihdatul Wujud. Di Indonesia paham tersebut lebih dikenal dengan istilah Martabat Tujuh. Yang penekanannya terletak pada teori penciptaan alam dan manusia melalai penampakan Allah.

Page 205: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

197

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Menurut al-Burhanfuri Nur Muhammad sebagai sumber alam yang Nampak terdapat pada martabat keempat yang disebut alam arwah,yang merupakan asal ruh, sumber kehidupan segala makhluk tiga martabat awal bersifat qadim dan azali. Sementara martabat ke empat sampai ketujuh adalah baharu.145

Menurut para sejarawan, Islam disebarkan di kepulauan Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan, melalui guru-guru Sufi yang banyak berasal dari Sumatera dengan berniaga dan melakukan kegiatan kaum Sufi dan tarikat. Pada umumnya guru sufi mengajarkan tasawuf beraliran Wahdat al-Wujud. Terbukti dengan banyaknya kitab kitab tasawuf berfaham wujudiyah di Kalimantan Selatan, seperti faham Nur Muhammad yang disebarkan oleh Hamzah Fansuri di Aceh146 dan Syekh Abdul Hamid Abulung Kalimantan Selatan.

Menurut Akhmad dan Mukhtaram Ilyas, jika dicermati sirah Nabawiyah, catatan lengkap perihidup Rasulullah saw. tidak ada satu katapun yang dapat dijadikan indikator sebagai embrio konsep Nur Muhammad. Demikian halnya pada masa khulafaur rasyidin . Setelah timbul ajaran tasawuf di dalam Islam disela-sela itulah sejarah membuktikan timbulnya embrio ajaran tentang Nur Muhammad, yaitu sekitar abad ke III Hijriyah. Dari sisi lain timbulnya filsafat Islam, diantaranya ada yang membahas tentang teori emanasi atau teori pancaran, pengaruh dari berpikirnya filosof Yunani kuno itu tidak dapat dihindari, masuk di dalam pembicaraan tasawuf Islam, sehingga dapat disebut filsafat yang tidak lagi Islami. Tasawuf sebagai ilmu berkembang sedemikian pesat dengan munculnya berbagai

145 Lihat H. Sahabuddin, hlm.,63-95146 Maimunah Zarkasyi, Pemikiran Tasawuf Muh Arsyad al-Banjar dan pengaruhnya

di masyarakat Kalimantan Selatan, ISLAMICA, Vol. 3, No. 1, September 2008, hlm. 76

Page 206: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

198

Ajahari, M.Ag

thariqat sebagai jalan menuju kehidupan sufi. Dari sinilah timbul penyimpangan dalam ajaran tasawuf, sebagaimana timbulnya ajaran hulul, ittihad, dan wihdatul wujud. 147

Pemikiran yang ditulis dalam kitab Simpanan Berharga merupakan pengalaman pribadi yang didapat ketika berguru dan untuk memperkuat penjelasannya pengarang membaca kitab-kitab terkait; Menurut pengarang kitab buah-pemikiran yang ditulis dalam kitab berdasarkan pengalaan saat belajar dengan memberikan variasi dalam bahasan dengan maksud supaya mudah dipahamai para murid. Demikian juga dengan adanya variasi dimensi dalam kitab diharapkan agar pembaca mengenal dimensi tasawuf secara lebih luas serta tidak meninggalkan hukum-hukum yang telah disyariatkan Tuhan dalam Qur’an maupun hadis Nabi Saw.

Peneliti juga menemukan dalam kitab bahwa ada kecendrungan pengarang kitab dalam setiap bahasannnya selalu mengaitkan dengan pendekatan syariat, thariqat, ma’rifat, akan tetapi yang paling ditonjolkan adalah dimensi hakikat (melalui konsep berwasilah di Nur Muhammad). Menurut KH. Mahmud Hasil ilmu hakikat merupakan ilmu yang paling tua dan awal sebelum Allah menciptakan alam semesta ini.

JIka dirunut kebelakang, pemikiran Nur Muhammad sudah digagas oleh beberapa tokoh seperti Ibnu Araby, Syekh Yusuf al-Nabhani Abdul Karim al-Jilli, Muhammad ibn Fadlullah al-Burhanfuri, termasuk Hamzah Fansuri di Aceh dan Syekh Abdul Hamid Abulung Kalimantan Selatan.

Jika gagasan-gagasan tentang Nur Muhammad terdahulu lebih banyak bersifat konsep teoritik, akan tetapi bagi pengarang

147 Achmad dan Muhtarom Ilyas - Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.1, Juni 2015, hlm 70

Page 207: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

199

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

kitab Simpanan Berharga, menyertakan dengan wirid-wirid atau amaliyah-amaliyah tertentu yang disebut dengan wirid hakikat. Wirid hakikat adalah mereka yang keimanan dan keyakinan serta perasaannya bahwa diri mereka Nur Muhammad, dengan musyahadah yakni memandang diri Nur Muhammad Saw dan memandang sekalian alam darpada Nur Muhammad mesra pada sekalian jasmani dan rohani sebagimana mesranya air dengan tumbuhan, dengan fana di Nur Muhammad Saw, ” lā yakūnul ’abdu illa nūrahu Saw”. Orang yang keyakinan serta rasanya tidak ada hamba melainkan Nur Muhammad ”hatta yakūnu nūruhu Saw ainan haqīqiyan sehingga Nur diri yang ada ini, dengan Istiqraq pada Nur Muhammad, merka pejamkan mata, tutup mulut dan tahan nafas, perasaan mereka diri ini Nur Muhammad. Istigraq ini dilakukan ditempat yang khusus dan waktu yang khusus. Waktunya bisa dilakukan siang atau malam hari berjangka atau tidak, berbaring, duduk semua terserah kepada yang melakukannya. Sebaiknya dilakukan ditempat yang bersih lagi suci dan jangan lupa berharum haruman an jangan lupa bersalawat kepada Nabi untuk memudahkan yang diharapkan. Insya Allah Nabi Mauhammad akan hadir.148

Kitab yang sering disebut oleh pengarang kitab sebagai bahan rujukan antara lain Kitab Durun Nafis, Insan Kamil (Abdul Karim al-Jilly). Adapun guru yang sering disebut membimbing dalam pelajaran tasawuf antara lain Guru Haji Anang Bati-Bati, Syekh Sarwani Abdan, KH Zaini Ghani. Serta Syekh Samman Mulia.

148 KH. Mahmud Hasil Waja Sampai Kaputing, (Palangka Raya, Pesantren Sunan Jati, 2018) hlm.,571-572. Lihat juga kitab Sarantang Saruntung hlm., 118

Page 208: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

200

Ajahari, M.Ag

BAB VPENUTUP

Kitab Simpanan Berharga karya KH. Mahmud Hasil ditulis mengunakan bahasa Arab Melayu. Kitab

ini berisi empat puluh tujuh bahasan yang secara gars besar memuat dimensi akidah/keimanan, dimensi Fiqh atau ibadah, dimensi Taswuf dan dimensi hikayat atau cerita. Dari empat puluh tujuh bahasan tersebut terdapat empat puluh dua bahasan yang berkaitan dengan pemikiran tasawuf, yakni wasilah di Nur Muhammad dan Kaifiyatnya, Iman, zikir, tazakka (pembersihan diri), asal kejadian manusia, jalan menuju Ma’rifatullah, cara mengamalkan Latifatur Rabbaniyyah, jalan Ma’rifah ash-Shifat, Martabat Tujuh, al-Insan, Akhlak, kematian manusia, roh manusia, Ma’rifatun Nafs, mengenal kalimat Nur, mengenal Noktah sebenarnya, Ma’rifatullah dan amal hakikat, cara mengamalkan asmaul husna, tasawuf dan macam-macamnya, mahabbah illallah wa syauq billah, al-Wajdu billah, istiqamah, nafsu Muthmainah, taubat, mahabbah Nabi Muhammad, syahadah, fait al- Ilahiyah, hijab, sunah, syariat dan hakikat, ash-shidiquun dan Nur Muhammad ainul Qurbah. Pada setiap ulasan yang disampaikan, penulis kitab cendrungan selalu mengaitkan dengan pendekatan syariat, thariqat, ma’rifat, dan hakikat.

Namun demikian tasawuf KH. Mahmud Hasil berusaha menampilkan model tasawuf muhaqqiqin yakni tasawuf yang menekankan pada aspek hakikat dengan mengusung konsep Wasilah pada Nur Muhammad. Wasilah di Nur Muhammad adalah mengenal asal kejadian diri baik diri jasmani maupun

Page 209: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

201

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

diri rohani berasal dari Nur Muhammad. Wasilah pada Nur Muhammad merupakan jalan untuk memperoleh kesempurnaan diri dan diterimanya segala amal ibadah yang dilakukan serta memperoleh kebahagiaan serta keberuntungan di alam akhirat. KH. Mahmud Hasil dalam pemikiran tasawufnya tidak hanya menekankan pada tatarap konseptual, akan tetapi juga pada amaliyah praktik. Konsep Nur Konsep wasilah di Nur Muhammad yang dikemukan oleh KH. Mahmud Hasil tampaknya telah digagas oleh para sufi terdahulu seperti Ibnu Araby dengan konsep Wahdatul Wujud disebut juga dengan al-Haqiqatu al-Muhammadiyatu (Nur Muhammad), Syekh Yusuf al-Nabhani dengan konsep Nur Muhammad, Abdul Karim al-Jilli dengan konsep Insan Kamil, Muhammad ibn Fadlullah al-Burhanfuri dengan konsep Wihdatul wujud termasuk Hamzah Fansuri di Acehdan Syekh Abdul Hamid Abulung Kalimantan Selatan dengan konsep Nur Muhammad..

Page 210: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

202

Ajahari, M.Ag

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku:

As-Sayyid Ja‘far Al-Barzanji, Qashidah Al-Barzanji pada Hamisy Madarijus Shu‘ud ila Iktisa’il Burud, [Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa‘ad bin Nabhan wa Auladuh: tanpa tahun,

Asmaran. Pengantar Studi Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994).

Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977).

Abuddin Nata. Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)

Amin Abdullah, Studi Agama Normativitas dan Historisitas, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1999).

Amin Syukur dan Masyharuddin, Intelektualisme Tasawuf, Study Intelektualisme Tasawuf Al-Ghazali, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2000).

Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat, Dimensi Esoteris Ajaran Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).

Dadang Kahmad. Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002).

Ensiklopedi Islam oleh PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2002 , jilid 4.

Page 211: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

203

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

………Ensiklopedi Islam oleh PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2002 , jilid 5.

Gyril Glaser, Ensiklopedi Islam (Ringkas), Terjemahan Ghufran A. Mas’udi, (Jakarta, PT. Radja Grafindo Persada, 1999).

Hamka. Tasawuf Modern, (Jakarta: Jayamurni, 1961),

Harun Nasution. Islam di tinjau dari Beberapa Aspeknya, (Jakarta: UI-Press, 1985).

H. Sahabudin, Nur Muhammad Pintu Menuju Allah: Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002),

Imam Nawawi, Mukhtasar Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi, Peringkas Syeikh Yusuf An-Nahbani, terj. Abu Khadijah Ibnu Abdurrohim, Bandun, 2006)

Kontowijoyo, Paradigma Islam, (Bandung: Mizan, 1994).

Kementerian Agama, RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, 2010)

KH. Mahmud Hasil, Simpanan Berharga, (Palangka Raya: Pesantren Sunan Jati, 2011).

……………………….., Waja Sampai Kaputing, (Palangka Raya: Pesantren Sunan Jati, 2015)

…………………………., Sarantang Saruntung, (Palangka Raya: Pesantren Sunan Jati, 2018).

M.B. Ali dan T.Deli, Kamus Bahasa Indonesia, (Bandung: Citra Umbara, 1999)

Muhammad bin Shalih al Munajjid, Silsiah Amalul Qulb (Silsilah amalan hati) Irsyad Baitus Salam, Terjemah bahrun Abu Bakar, Ihzan Zuhaidi, Lc. Bandung, 2006.

Page 212: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

204

Ajahari, M.Ag

Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998)

Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya, karya Abditama, 1994).

Mulyadi Kartanegara, Menyelami Lubuk Tasawuf, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006)

Moh. Saifullah Al-Aziz, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Terbit Terang, 1998)

Muhammad bin Shalih al Munajjid, Silsilah Amalul Qulb (Silsilah Amalan Hati) Irsyad Baitus Salam, Terjemah Bahrun Abu Bakar, Ihzan Zuhaidi, Lc. (Bandung: 2006).

Muhammad Damami. Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000)

Muhammad Nafis al-Banjari, al-Dar al-Nafis, tt.

Modul Akidah Pendidikan Propesi Guru (PPG) (Jakarta: Kemenag RI, 2019)

Muhammad Sholikhin, Tasawuf Aktual, Menuju Insan Kamil, (Pustaka Nuun, Semarang: 2004).

Taufik Abdullah, Islam di Indonesia (Bandung: Penerbit Mizan, 1974)

Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin,. Ilmu Tasawuf. (Bandung:CV Pustaka Setia, 2006).

Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah, 2012),

Sayyid Husein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, Penerjemah Abdul Hadi., (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991)

Page 213: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

205

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Simuh, “Tasawuf dan Kebatinan di Indonesia”,dalam Buku Orientasi Perkembangan Ilmu Islam/Ilmu Tasawuf (Jakarta: Depag RI, 1986),

Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet. XI

Sutoyo, Tasawuf dan Tarekat: Jalan Menuju Allah (Surabaya: Alpha, 2005)

Taufik Abdullah, Islam di Indonesia (Bandung: Penerbit Mizan, 1974), 123. Lihat Simuh, “Tasawuf dan Kebatinan di Indonesia”,dalam Buku Orientasi Perkembangan Ilmu Islam/Ilmu Tasawuf (Jakarta: Depag RI, 1986).

Toyib I.M. dan Sugianto. Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002)

Permadi, Pengantar Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet.2, 2004)

Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2006)

Yusran Asmuni. Dirasah Islamiyah II; Pengantar Studi Sejarah Kebudayaan Islam dan Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998).

Yusuf Qardhawi, Akidah Salaf dan Khalaf (Kajian Konprehensif seputar Asma’ wa Sifat, Wali dan Karomah, Tawassul dan Ziarah Kubur, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005)

Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1999).

Syafullah, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Terbit Terang, 1998). Hlm.,69-83.

Page 214: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

206

Ajahari, M.Ag

Sayyid Husein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, Penerjemah Abdul Hadi., (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991)

Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Remaja Rosdakarya, 1990)

Syekh M Nawawi Banten, Madarijus Shu‘ud ila Iktisa’il Burud, Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa‘ad bin Nabhan wa Auladuh: tanpa tahun,

Syekh Abd. KArim Ibnu Iberahim al-Jilli, Insan Kamil Ikhtisar memahami Kesejatian Manusia dengan Sang Khalik HIngga Akhir Zaman, (Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana, 2014, Cet. 6).

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Syafaat, Tawasul, Tabaruk, terj. Zaimul Am(Jakarta: PT. Serambil Ilmu Semesta, 2007)

Syekh Yusuf al-Nabhani, Jawahir al-Bihar fi Fadha il al-Nabi al-Mukhtar Jilid IV (Beirut: Dar al-Fikr, t,th)

Zumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulawan Nusantara abad XVII dan XVIII, ( Bandung: Mizan, 1995).

Sumber Jurnal:Maimunah Zarkasyi, Pemikiran Tasawuf Muh Arsyad al-

Banjar dan Pengaruhnya di Masyarakat Kalimantan Selatan, ISLAMICA, Vol. 3, No. 1, September 2008,

Nur Kolis, Nur Muhammad dalam Pemikiran Sufistik Datu Abulung di Kalimantan Selatan, Jurnal Al-Banjari vol. 11 No.2, Juli 2012,

Achmad dan Muhtarom Ilyas - Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.1, Juni 2015.

Page 215: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB

207

Menggali Hazanah Tasawuf Lokal : Pemikiran Tasawuf KH. Mahmud Hasil Dalam Kitab ...

Achmad dan Muhtarom Ilyas, Nur Muhammad, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.1, Juni 2015,

Jurnal Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016

Jurnal Tarbawy, Vol. 2, Nomor 1, 2015,

Jurnal Fitrah : Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 04 No. 1 Juni 2018

Jurnal Studi Agama dan Masyarakat . Volume. l, Nomor 1, Juni 2OO4.

Jurnal Islamica, Vol. 3, No. 1, September 2008

Jurnal Islamica, Volume 10, Nomor 1, September 2015

Page 216: MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2557/1/Menggali Hazanah...MENGGALI HAZANAH TASAWUF LOKAL: PEMIKIRAN TASAWUF KH. MAHMUD HASIL DALAM KITAB