Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

15
Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan Disabilitas melalui Perencanaan Pembangunan Berbasis RIPD Disampaikan oleh : HARMONI, S.Sos, M.Si

Transcript of Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Page 1: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Menggagas Desa

Inklusi

Anak, Perempuan,

Lansia dan

Disabilitas melalui

Perencanaan

Pembangunan

Berbasis RIPD Disampaikan oleh :

HARMONI, S.Sos, M.Si

Page 2: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Latar belakang

– Kabupaten Bantaeng telah melakukan inisiasi mendorong isu-isu gender &

inklusi sosial sejak beberapa tahun sebelumnya;

– Beberapa Desa telah menjadi piloting untuk memperkenalkan proses

pembangunan desa yang lebih responsif gender dan inklusi sosial;

– Upaya mendorong isu-isu gender & inklusi sosial belum terintegrasi ke dalam

sistem tata kelola pemerintahan Desa;

– Desa dengan kewenangan Desa & segala sumber daya yang dimiliki menjadi

harapan terbesar dalam mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan

keadilan sosial.

Page 3: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Dasar Hukum

UU No.6/2014 tentang Desa

– Permendagri No.114/2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa

– Permendes,PDTT No.17/2019

tentang Pedoman Umum

Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa

– SK Bupati Bantaeng No.

140/387/VII/2020 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Desa

dan Daftar Usulan Rencana Kerja

Pemerintah Desa

Page 4: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Desa Inklusi

(SK Bupati Bantaeng No. 140/387/VII/2020)

– mampu menerima keberagaman secara positif;

– mampu memberikan layanan dan ruang yang aksesibel untuk semua orang;

– memberikan ruang gerak, berkembang dan berpartisipasi aktif sesuai dengan

kebutuhan yang berdasarkan keberagaman dan keberbedaan ;

– mendorong masyarakatnya untuk positif dan berkontribusi dalam

pembangunan sesuai dengan kemampuannya berdasarkan keberagaman yang

ada ;

– tempat dimana semua orang tanpa terkecuali merasakan keamanan,

kenyamanan dan perlindungan yang sama.

Page 5: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

apa yang dilakukan dan bagaimana

melakukannya

Pelembagaan akuntabilitas sosial

Penguatan Peran BPD

Penggalian aspirasi/pekan

aspirasi/posko pengaduan, dll.

Penguatan perencanaan pembangunan Desa

- Pengintegrasian semua forum

perencanaan ke dalam sistem

perencanaan pembangunan Desa;

– Review dokumen RPJMDes yang

responsif gender dan inklusi sosial

Page 6: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Penguatan pelembagaan akuntabilitas

sosial (pra musdes – musdes) Sebelum pelaksanaan musyawarah desa sebagai upaya pelembagaan

akuntablitas sosial, BPD melakukan penggalian aspirasi pemangku kepentingan

meliputi:

– pemerhati/kader kesehatan masyarakat dalam rembuk stunting;

– kelompok perempuan, forum anak, kelompok masyarakat miskin, penyandang

dan/atau keluarga penyandang disabilitas, kewilayahan, dan lainnya.

Penggalian aspirasi dimaksud dapat melalui posko aspirasi baik secara offline

maupun online.

Hasil penggalian aspirasi pemangku kepentingan dimaksud dituangkan dalam

rekapitulasi usulan pemangku kepentingan dan menjadi bahan penyusunan

tanggapan BPD dalam musyawarah desa.

Page 7: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Penguatan pelembagaan akuntabilitas sosial

Pra Musdes

Sebelum pelaksanaan musyawarah desa sebagai upaya

pelembagaan akuntablitas sosial, BPD melakukan penggalian

aspirasi pemangku kepentingan meliputi:

– pemerhati/kader kesehatan masyarakat dalam rembuk

stunting;

– kelompok perempuan, forum anak, kelompok masyarakat

miskin, penyandang dan/atau keluarga penyandang

disabilitas, kewilayahan, dan lainnya.

Penggalian aspirasi dimaksud dapat melalui posko

aspirasi/pekan aspirasi baik secara offline maupun online.

Hasil penggalian aspirasi pemangku kepentingan dimaksud

dituangkan dalam rekapitulasi usulan pemangku kepentingan

dan menjadi bahan penyusunan tanggapan BPD dalam

musyawarah desa.

Musdes

– Tanggapan resmi BPD terhadap

pemaparan Pemerintah Desa

tentang Rencana Prioritas

Program/Kegiatan dan Pemaparan

Hasil Penggalian Aspirasi

pemangku kepentingan.

Page 8: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Pengintegrasian forum

perencanaan pembangunan Desa

A. Musyawarah Khusus Perempuan, Lansia, Disabilitas ;

B. Musyawarah Khusus Anak

Page 9: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Musyawarah Khusus Perempuan,

Lansia, dan Disabilitas

- Sebagai affirmative action untuk

memastikan partisipasi

perempuan, lansia, disabilitas dan

kelompok rentan lainnya dalam

proses perencanaan pembangunan

desa.

– Mendapatkan perspektif perempuan, lansia dan penyandang disabilitas atas program dan kegiatan yang ada dalam dokumen perencanaan pembangunan desa.

– Memastikan delegasi yang akan mengawal usulan forum musyawarah khusus perempuan, lansia dan disabilitas dalam forum musrenbang desa.

Page 10: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Musyawarah Khusus Anak

– untuk menciptakan ruang dan

memberikan peluang bagi anak

dalam menyampaikan aspirasi,

kebutuhan dan kepentingannya

dalam pembangunan desa yang

berprespektif anak.

– Peserta : anak disabilitas, pekerja

anak, anak putus sekolah, anak sekolah

dari keluarga kurang mampu, anak

sekolah.

– Metode : Appreciative Inquiry

(Apresiasi “apa yang ada”; Imajinasi

“apa yang mungkin”; Menentukan

“apa yang harus”; Menyusun “apa yang

dapat”)

Page 11: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Musrenbangdes

– Memastikan usulan prioritas hasil musyawarah khusus perempuan, lansia dan disabilitas

serta musyawarah khusus anak.

– memastikan usulan prioritas yang disepakati lebih berprespektif gender, ramah anak & disabilitas. (misal : desain fasilitas layanan yang akan dibangun).

– Pengambilan keputusan dalam musrenbangdesa :

usulan forum musyawarah khusus perempuan, lansia & disabilitas minimal 1 (satu) usulan,;

Usulan forum musyawarah khusus anak minimal 1 (satu) usulan.

Usulan dari rembuk stunting minimal 1 (satu) usulan.

Page 12: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

Beberapa perubahan yang

terjadi :

– Dokumen perencanaan pembangunan Desa (RPJMDes & RKPDes) yang lebih

responsif gender dan inklusif.

– Desa telah mampu menghadirkan data terpilah, penyandang disabilitas,

perempuan kepala keluarga, warga miskin.

– Perempuan, lansia, anak & penyandang disabilitas telah menjadi pemangku

kepentingan di Desa dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan strategis di Desa.

– Desa telah mampu merealiasikan kegiatan-kegiatan yang berpihak kepada

perempuan, lansia, anak, disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Page 13: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

tantangan

– Belum maksimalnya peran dan fungsi lembaga pemerintahan desa dalam

mendorong kebijakan yang bersifat strategis di Desa.

– Ruang dan peluang yang diberikan oleh Desa, belum dimanfaatkan secara

maksimal khususnya bagi penyandang disabilitas.

– Kegiatan yang direalisasikan oleh Desa masih bersifat jangka pendek.

Page 14: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

rekomendasi

– Penguatan kapasitas bagi lembaga pemerintahan desa (BPD, Kepala Desa,

Perangkat Desa & lembaga kemasyarakatan desa lainnya) terkait dengan isu

gender & inklusi;

– Penguatan kapasitas bagi tim Pendamping Desa terkait isu gender dan inklusi;

– Perlu adanya upaya mendorong Desa melahirkan kebijakan yang bersifat

strategis terkait dengan pemenuhan kepentingan jangka panjang para

penyandang disabilitas di wilayahnya.

Page 15: Menggagas Desa Inklusi Anak, Perempuan, Lansia dan ...

TERIMA KASIH