Mengenalkan Indonesia Melalui Kota Pusaka 15840 Id

download Mengenalkan Indonesia Melalui Kota Pusaka 15840 Id

If you can't read please download the document

description

KOta Pusaka

Transcript of Mengenalkan Indonesia Melalui Kota Pusaka 15840 Id

  • Mengenalkan Indonesia Melalui Kota Pusaka

    Dikirim oleh humas3 pada 25 November 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 943

    Bedah Buku Panduan Jelajah Kota Pusaka di Indonesia

    Indonesia kalah dengan Hongkong atau Beijing bila menjual pusat perbelanjaan sebagai andalan wisata bagi turis asing. Tapi Indonesia punya hal yang unik untuk ditawarkan ke turis asing yakni sejarah kotanya. Demikian disampaikan Emile Leushuis, penulis buku Panduan Jelajah Kota Pusaka di Indonesia, Senin (24/11), di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UB.

    Emile memilih sembilan kota dalam bukunya ini yakni Medan, Jakarta, Cirebon, Bandung, Semarang, Yogya, Surakarta, Surabaya, Malang. Menurut lulusan Universitas Utrecht ini, pemilihan kota di bukunya ini menuai beberapa protes. Tapi pilihan ini ditentukannya karena kota-kota ini adalah kota yang memiliki sejarah dan hingga saat ini bukti sejarah masih terlihat.

    "Manado di Sulawesi Utara memiliki sejarah yang panjang tapi saat ini tidak ada jejaknya yang bisa menceritakan sejarah itu. Demikian juga Ambon," tuturnya di hadapan mahasiswa jurusan Antropologi serta Pariwisata dan Perhotelan Vokasi.

    Menurutnya warga Belanda yang sudah 25 tahun tinggal di Indonesia ini, bangsa Indonesia patut berbangga dengan sejarah kotanya. Karena sebelum bangsa asing datang, Indonesia sudah memiliki tata kota yang mandiri. Belanda masuk di Indonesia kemudian menata kota pun disesuaikan dengan sistem tata kota pribumi. Sistem ini salah satu cirinya adalah empat unsur yang selalu ada di pusat kota yakni alun-alun, tempat ibadah, tempat tinggal Raja dan penjara. Konsep ini diawali dari Kerajaan Demak yang kemudian tersebar ke daerah lainnya.

    Buku yang memiliki judul asli Gids historische stadswandelingen Indonesi ini awalnya ditulis untuk wisatawan dari Belanda. Buku yang ditulis mulai tahun 2005 ini diharapkan bisa memberi panduan wisatawan menikmati wisata kota Indonesia. Salah satu yang dituliskan Emile adalah rute melalui kampung karena rute jalan besar bisa dipastikan macet.

    "Bedanya wisatawan asing dan lokal adalah wisatawan asing itu suka suasana yang sepi, sedang wisatawan lokal suka yang ramai," ungkapnya.

    Buku ini dibedah oleh dua tenaga pengajar UB yakni Edlin Dahniar, A MA (Antropolog) dan A. Faidlal Rahman SE Par MSc. [ai]

    http://prasetya.ub.ac.id/berita/Mengenalkan-Indonesia-Melalui-Kota-Pusaka-15840-id.html