MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA...

24
1 Meteodrome, Maret 2019 VOLUME IV NOMOR 4 APRIL 2019 ISSN 2548-9801 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR BMKG MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJO MARET MASIH TERDAPAT GUSTY DAN VISIBILITY BELOW MINIMA NORMAL, ANGIN BARATAN MENDOMINASI BANDARA NGURAH RAI MENGENAL MJO

Transcript of MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA...

Page 1: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

1 Meteodrome, Maret 2019

VOLUME IV NOMOR 4 APRIL 2019 ISSN 2548-9801

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

BMKG

MENGENAL LEBIH DEKAT

FENOMENA MJO

MARET MASIH TERDAPAT GUSTY DAN VISIBILITY BELOW

MINIMA

NORMAL, ANGIN BARATAN MENDOMINASI BANDARA

NGURAH RAI

MENGENAL MJO

Page 2: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

2

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

WEATHER SERVICE FOR FLIGHT SAFETY

Page 3: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

3 Meteodrome, April 2019

Sapa EditorMENGENAL MJO

Mengenal apa itu MJO

Pada awal bulan sampai dengan pertengahan bulan Maret lalu, beberapa daerah di Indonesia mengalami cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas yang lebat. Hujan lebat tersebut

berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir. BMKG melansir bahwa fenomena MJO merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hujan lebat tersebut. MJO merupakan singkatan dari Madden-Julian Oscillation yang merupakan gelombang atmosfer yang terjadi di wilayah tropis.

Buletin kali ini bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Fenomena MJO” pada edisi Bulan April 2019. Diharapkan buletin ini dapat memberikan gambaran yang jelas untuk membahas seputar MJO serta dampak fenomena tersebut terhadap kondisi cuaca yang terjadi di Wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Tentunya, perhatian terhadap berbagai fenomena cuca khususnya cuaca ekstrim di lingkungan Bandara sangat diperlukan demi keselamatan dan kelancaran proses penerbangan.

Tim Redaksi

Diterbitkan oleh:Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar

Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai DenpasarKodepos 8036103619359754 | 036170160103619351124 | 03619356665

[email protected]

Website:http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/

DAFTAR ISI

04Suhu, Kelembaban, dan

Tekanan UdaraSuhu, Tekanan Udara dan Kelem-

baban Udara Maret 2019

03Sapa Editor

Mengenal apa itu MJO

7Analisis Angin

Normal, Angin Baratan masih mendominasi Bandara Ngurah

Rai

10Analisa Kejadian Cuaca

BermaknaMaretmasih terdapat gusty dan

visibility below minima

17FOKUS:

Mengenal MJO

REDAKSI

Pelindung Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DenpasarPenasihat Kepala Seksi Observasi Kepala Seksi Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Tata UsahaPemred Tanti Prasetya Prima DewiWakil Pemred Gde Sudika PratamaSekretaris Rahma Fauzia YusharAnggota Redaksi Pande Hadi Wiguna Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Dewa Gede Agung Mahendra Apritarum Fadianika I Kadek Mas Satriyabawa Dewa Ayu Kade Wida Luh Novita Ari Wardani Aulia Siti Syahdian Ni Made Dwijayanti Made Nanda Putri A. M. Kadek SumajaDistribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusuma Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza

22ARTIKEL:

Mengenal AWOS Coastal di Lingkungan Stasiun

Meteorologi Ngurah Rai

Page 4: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

4

T, P, RHAPRIL 2019

SUHU, TEKANAN UDARA, DAN KELEMBABAN UDARAMARET 2019Oleh: Ni Luh Putu Sri Ariastuti

Page 5: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

5 Meteodrome, April 2019

Gerak semu Matahari sangat erat kaitannya dengan kondisi cuaca suatu wilayah, dimana wilayah yang dilaluinya memiliki potensi untuk terjadinya cuaca ekstem. Untuk bulan Maret posisi matahari Masih berada di Belahan Bumi Selatan dan mulai bergeser kearah katulistiwa pada akhir bulan Maret, yang juga memeberikan pengaruh besar terhadap

kondisi cuaca diwilayah Bali. Bagaimanakah kondisi suhu, kelembapan dan tekanan udara pada bulan Maret yang seharusnya memasuki musim peralihan di wilayah Bali ?

Suhu udara rata-rata bulan Maret 2019 di stasiun Meteorologi

Bulan Maret masih didominasi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, dimana hujan sedang- lebat sering terjadi pada Dasarian ke-2 dan ke-3 pada bulan Maret 2019. Hujan yang tercacat pada bulan Maret 2019 yaitu sebesar 273,4 mm. Pada bulan Maret 2019 ini selain hujan yang lebih lebat dari bulan sebelumnya, suhu udara juga terasa lebih panas dari bulan sebelumnya yang dapat memicu tumbuhnya awan-awan konvektif, untuk itu artikel ini akan menjelaskan bagaimana kondisi suhu, kelembapan dan tekanan diwilayah Bali. Dari data meteorologi yang tercacat di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar, bulan Maret suhu udara rata-rata berkisar antara 27-29 °C,

bulan Maret suhu udara rata-rata berkisar antara 27-29 °C, keadaan ini masih berada pada normalnya, akan tetapi suhu udara rata-rata bulan maret meningkat dari bulan sebelumnya yaitu suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 21 Maret 2019 yaitu sebesar 29,2°C. Kejadian cuaca panas dan terik lebih sering terjadi pada bulan-bulan transisi/pancaroba.

Suhu udara maximum tertinggi terjadi terjadi pada tgl 1 Maret 2019 yaitu sebesar 32,2°C dan maximum terendah terjadi pada tanggal 15 Maret 2019 yaitu sebesar 28,4°C.Suhu udara minimum tertinggi terjadi pada tanggal 21 Maret 2019 yaitu sebesar 26,7°C dan minimum terendah terjadi pada tanggal 16 Maret 2019 yaitu sebesar 22,3°C.

Page 6: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

6Suhu, Tekanan, Kelembaban Udara Maret 2019

Tekanan udara bulan Maret 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Kondisi tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu udara, dimana ketika suhu udara tinggi, maka tekanan udara rendah, begitu

sebaliknya. Kondisi tekanan udara rata-rata bulan Maret 2019 yang tercatat di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai yaitu 1009,3 hPa, tekanan tertinggi terjadi pada tgl 13 Maret 2019 yaitu sebesar 1012 hPa dan terendah terjadi pada tanggal 19 Maret 2019 yaitu sebesar 1007,0 hPa. Rata-rata tekanan bulan Maret lebih rendah dari bulan sebelumnya , tetapi masih pada kondisi normalnya, terlihat pada grafik terjadi penurunan tekanan pada tgl 19 Maret 2019, lalu naik lagi pada tgl 24 Maret 2019.

Kondisi rata-rata kelembapan udara bulan Maret 2019 yang tercatat di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai yaitu 85%, kelembapan tertinggi

terjadi pada tanggal 15 Maret 2019 yaitu sebesar 94% dan terendah terjadi pada tanggal 9 dan 30 Maret 2019 yaitu sebesar 79%.

Rata-rata kelembapan bulan Maret 2019 lebih tinggi dari pada bulan sebelumnya dan masih berada pada normalnya. Secara umum, bulan Maret memiliki tingkat kelembapan yang basah dari bulan sebelumnya yang dapat memicu pertumbuhan awan-awan kovektif yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Bali. Dimana pada musim transisi/pancaroba biasanya panas lebih menyengat dari pada biasanya. Curah hujan bulan Maret masih terbilang tinggi karena bulan Maret posisi Matahari masih berada di Belahan Bumi Selatan dan mulai bergeser ke arah equator pada akhir bulan Maret yang masih mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Bali.

Kelembaban bulan Maret 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Page 7: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

7 Meteodrome, Maret 2019

NORMAL, ANGIN BARATAN MASIH MENDOMINASI

DI BANDARA NGURAH RAIOleh : I Kadek Mas Satriyabawa

Kondisi AnginAPRIL 2019

Page 8: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

8Angin Maret 2019

Secara umum kondisi angin bulan Maret 2019 terlihat masih dominan berhembus dari arah barat. Dominasi angin baratan ini menunjukkan hembusan angin yang berasal dari benua Asia menuju ke Australia akibat pergerakan matahari yang masih dominan di selatan khatulistiwa dan mulai bergerak menuju utara khatulistiwa. Pergerakan ini menyebabkan daerah Australia masih mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada daerah Asia sehingga massa udarapun secara dominan masih bergerak menuju Australia yang dikenal sebagai monsun Asia. Bila diperhatikan dari peta analisis sinoptik yang bersumber dari Bureau of Meteorology Australia akan terlihat sangat jelas pada bulan Maret pola aliran massa udara yang bergerak dari benua Asia menuju Australia.

Wind Class Frequency Distributiondi Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

Tahun 2019 ini juga masih menampakkan kondisi yang sama dimana arah dari barat sampai barat laut yang mendominasi. Dengan kecepatan dominan sebesar 1 - 4 knot sebanyak 43.5% dan 7-11 knot 32.1%, membuat kondisi ini masih masuk kedalam kriteria normal baik dari arah maupun kecepatannya.

Untuk penerbangan sendiri arah pergerakan angin ini sangat penting untuk menentukan runway in use. Pemilihan runway yang akan digunakan untuk take off dan landing yang didasarkan pada mencari headwind, menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak yang di-gunakan selama bulan Maret 2019. Dengan demikian sebanyak 63 % akhirnya headwind dapat termanfaat-kan untuk proses take off dan landing. Angka 63 % ini didapat dari kejadian headwind selama bulan Maret yang bersumber dari data METAR dan MET REPORT. 0-2 knots menjadi kecepatan headwind yang paling ser-ing terjadi sampai 413 kejadian. Tercatat juga headwind terkencang yang pernah didapatkan selama bulan Maret adalah 27-29 knots, dan terjadi sebanyak 1 kali. Semen-tara untuk tailwind terkencang pernah juga sekali terjadi sebesar 22-24 knots.

Selain headwind dan tailwind, kegiatan take off dan landing juga dipengaruhi oleh adanya crosswind. Selama bulan Maret crosswind dari arah kanan

Peta arah dan kecepatan angin di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

Dampak monsun terhadap arah angin di wilayah Bali khususnya di bandara Ngurah Rai memang sangat terasa. Secara normal angin baratan memang selalu mendominasi pada bulan Maret sesuai yang tercatat pada data normal arah angin permukaan di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai. Data normal selama 10 tahun yang divisual-isasikan dengan diagram windrose menunjukkan pengaruh monsun asia yang kuat terhadap arah angin di bulan maret paling tidak selama 10 tahun terakhir.

Page 9: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

9 Meteodrome, April 2019

dengan kecepatan 0-2 knots yang paling banyak dijumpai sebanyak 516 kejadian. Dengan kecepatan tertingginya 18-20 knots yang terjadi sebanyak 1 kali. Sedangkan 1 kejadian crosswind kiri

sebesar 12-18 knots menjadi yang paling ting-gi tercatat. Namun secara keseluruhan crosswind kananlah yang paling sering terjadi selama 1 bulan sebesar 47%.

Persentase Headwind dan Tailwind Periode Maret 2019 Persentase Crosswind Periode Maret 2019

Page 10: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

10Pergerakan Angin di Bulan September 2017

MARET MASIH TERDAPAT GUSTY DAN VISIBILITY

BELOW MINIMA

Oleh :Putu Eka TulistiawanDewa Gede Agung Mahendra

Analisis Kejadian Cuaca Bermakna April 2019

Page 11: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

11 Meteodrome, Maret 2019

MARET MASIH TERDAPAT GUSTY DAN VISIBILITY

BELOW MINIMA

Page 12: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

12Cuaca Bermakna Maret 2019

Jika melihat dari ringkasan kejadian bulan maret 2019 dapat dilihat pada ta-bel dibawah yang dapat memberikan gambaran bahwa tekanan rata-rata per-harinya, kelembaban rata – rata perharinya, kecepatan dan arah angina rata –

rata perharinya, temperatur rata – rata perharinya, curah hujan rata- rata perharinya serta penyinaran matahari perharinya tak kalah penting yaitu cuaca bermakna perharinya.

Page 13: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

13 Meteodrome, April 2019

Selama bulan Maret 2019 hanya terjadi 9 hari yang tanpa terjadi cuaca khusus yang seperti terlihat pada tabel sisanya terjadi cuaca khusus seperti TS dan RA. Jika dilihat dari pantauan secara Global bahwa pada bulan Maret MJO sempat melalui wilayah Indonesia dimana wilayah Indonesia yakni berada pada kwadran IV dan V sehingga berdampak pada terjadinya hujan serta thunderstorm diwilayah Indonesia serta Bali pada khususnya.

Grafik MJO 25 Februari 2019 - 15 Mei 2019(Sumber : https://ncics.org/portfolio/monitor/mjo/RMM/)

Bagaimana cara membaca diagram fase MJO terkini di atas? Diagram fase MJO terkini tersebut terbagi menjadi 8, dengan notasi 1-8, yang merupakan pembagian zona yang dilewati MJO di sepanjang sabuk tropis, yaitu :

• Fase-1 di Afrika ( 210 derajat BB – 60 derajat BT )

• Fase-2 di samudera Hindia bagian barat ( 60 derajat BT – 80 derajat BT )

• Fase-3 di samudera Hindia bagian timur ( 80 derajat BT – 100 derajat BT )

• Fase-4 & Fase-5 di benua maritim Indonesia ( 100 derajat BT – 140 derajat BT )

• Fase-6 di kawasan Pasifik barat ( 140 derajat BT-160 derajat BT )

• Fase-7 di Pasifik tengah ( 160 derajat BT – 180 derajat BT )

• Fase-8 di daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180 derajat – 160 derajat BB ) Read more : http://www.climate4life.info/p/fase-mjo.html

Page 14: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

14Cuaca Bermakna Maret 2019

Gradient wind analysis dari tanggal 8, 12 dan 16 Maret 2019 (Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/charts/.shtml)

Jika kita melihat lebih khusus lagi untuk bandara maka dapat terlihat pada bulan Maret terdapat 3 hari terjadi cuaca yang sangat berpengaruh terhadap proses penerbangan yaitu terjadinya Gusty (Gusty adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba – tiba / mendadak lebih dari 15 knots yang berlangsung hanya dalam beberapa detik kurang dari 1 menit). Tetapi hanya sekali terjadi jarak pandang below minima (Pada dasarnya yang dimaksud minima oleh ATC adalah batasan minimum yang

diperbolehkan bagi penerbang untuk menjalankan take off atau landing sumber http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29) yakni pada tanggal 12 Maret 2019 sedangkan gustinya terjadi pada tanggal 8, 12 dan 16 Maret 2019. Dari ketiga kejadian tersebut setelah dilihat gradien analisa anginnya di tanggal tersebut terlihat seperti gambar dibawah yaitu sama – sama terdapat pusat tekanan rendah didekat Bali sehingga ini menjadi salah satu faktor terjadinya angina kencang atau Gusty.

Page 15: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

15 Meteodrome, April 2019

Data Metar yang tercatat pada saat kejadian Visibility kurang dari 1000m disertai Gustydan terjadi Gusty tanpa adanya hujan atau guntur

Pada tabel diatas merupakan potongan gambar dari data metar pada tanggal 12 Maret 2019 yang menunjukan adanya hujan lebat yang disertai guntur serta Gusty pada jam 07.11 UTC dibandara I Gusti Ngurah Rai (bagian kiri) dan kejadian terjadinya Gusty tanpa disertai hujan ataupun guntur pada tanggal 31 Maret jam 00 UTC.

Kali ini akan membandingkan keadaan terjadinya Gusty di bandara Ngurah Rai menggunakan data Wind Profailer pada keadaan hujan dengan keadaan tidak hujan.

Pada gambar diatas memperlihatan keadaan saat terjadinya Gusty pada gambar dikiri kejadian pada tanggal 12 Maret 2019 tetapi datanya banyak yang blank hal ini disebabkan adanya hujan sewaktu kejadian sehingga alat Wind Profailer tidak maksimal memancarkan gelombang, sedangkan gambar disebelah kananya lengkap karena disaat kejadian tidak ada hujan. Pada gambar disebelah kanan terlihat adanya perbedaan gerakan angin yang mencolok sehinga Gustynya dapat teramati. Tetapi

Page 16: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

16Prakiraan Cuaca Mei 2019

Gambar diatas memperlihatkan prakiraan sifat hujan dan curah hujan pada bulan April 2019 di pulau Bali yang dibuat oleh Stasiun Klimatologi Jembrana dimana diperkirakan pada bulan April 2019 didaerah Kuta atau dibagian Bali selatan diperkirakan curah hujannya rendah. Sifat hujanya dibawah normal untuk Bali selatan pada bulan

Gambar diatas memperlihatkan prakiraan sifat hujan dan curah hujan pada bulan Mei 2019 di pulau Bali yang dibuat oleh Stasiun Klimatologi Jembrana dimana diperkirakan pada bulan Mei 2019 di daerah Kuta atau dibagian Bali selatan diperkirakan curah hujanya rendah. Sifat hujannya normal untuk

Page 17: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

17 Meteodrome, April 2019

FOKUS:Mengenal MJO

Pada awal bulan sampai dengan pertengahan bulan Maret kemarin, beberapa daerah di Indonesia mengalami cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas yang lebat. Hujan lebat tersebut berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir. BMKG melansir bahwa MJO merupakan salah satu faktor penyebab

terjadinya hujan lebat tersebut. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apa itu MJO? Mengapa MJO dapat menyebabkan hujan lebat? Mari kita simak penjelasannya berikut.

Foto : www. prokabar.com

MENGENAL MJOOleh :Rahma Fauzia Yushar

Page 18: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

18Mengenal MJO

Apa Itu MJO?

MJO merupakan singkatan dari Madden-Ju-lian Oscillation yang merupakan gelombang at-mosfer yang terjadi di wilayah tropis. Gelom-bang atmosfer ini tumbuh dan berkembang di Samudera Hindia akibat adanya interaksi antara atmosfer dengan lautan secara global dan berger-ak merambat ke arah timur. Periode siklusnya bi-asanya berkisar antara 30 sampai dengan 90 hari.

(Sumber : https://www.metoffice.gov.uk/weather/learn-about/weather/atmosphere/madden-julian-oscillation)

Siklus MJO

MJO sendiri memiliki 2 fase, yaitu fase basah dan fase kering. Ketika fase basah MJO memasuki wilayah Indonesia, maka MJO tersebut akan memi-liki pengaruh terhadap pembentukan awan hujan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah uap air. MJO berpengaruh besar terhadap pem-bentukan hujan di wilayah Indonesia bagian barat sampai dengan bagian tengah. Apabila fase basah ini terjadi bersamaan dengan musim penghujan di Indonesia, maka akan berakibat pada pening-katan intensitas hujan di wilayah Indonesia yang

dilewatinya. Sedangkan fase kering MJO ditandai den-gan adanya pengurangan aktivitas konvektif yang be-rakibat pada berkurangnya pembentukan awan hujan.

Pengaruh MJO berbeda di tiap-tiap wilayah bergan-tung pada letak geografis wilayah tersebut. Contoh fenomena cuaca yang terpengaruh MJO antara lain : 1) peningkatan curah hujan., 2) mempengaruhi in-tensitas sistem monsun di seluruh dunia, 3) dapat menguatkan atau melemahkan intensitas dan lua-san daerah pengumpulan massa udara (konvergen-si), 4) mempengaruhi siklus El Nino Southern Os-cillation (ENSO), dan 5) mempengaruhi aktivitas siklon tropis di daerah Samudra Hindia, Samude-ra Pasifik, Teluk Meksiko, dan Samudera Atlantik.

Monitoring MJO

Monitoring (pengamatan) mengenai MJO tel-ah banyak dilakukan. Sebelumnya, MJO hanya dapat diamati menggunakan data reanalysis dan radiosonde, namun pada saat ini telah dikem-bangkan berbagai metode baru seperti Equa-torial Atmosphere Radar (EAR) dan Boundary Layer Radar (BLR). Satelit juga menjadi salah satu instrumen dasar dalam mengamati fase-fase MJO. Data satelit digunakan untuk meli-hat apakah ada konveksi di atas suatu wilayah. Data pendukung lain yang biasa digunakan ada-lah data radiosonde. Data radiosonde yang dise-barkan akan membentuk jaringan global data

Page 19: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

19 Meteodrome, April 2019

Badan Meteorologi Australia juga mengembang-kan indeks Real Time Multivariate MJO (RMM). Indeks ini dihitung dengan menggunakan vari-abel angin pada ketinggian 200 mb, 850 mb, dan data Outgoing Longwave Radiation (OLR). Indeks RMM digunakan untuk menjelaskan variabili-tas atmosfer yang berkaitan dengan MJO, teruta-ma prediksi kapan terjadinya fase basah atau fase kering MJO. Selain itu, melalui indeks RMM ini kita dapat pula mengetahui apakah MJO memi-liki keterkaitan dengan fenomena cuaca lain.

MJO di Indonesia

Karena MJO merupakan gelombang atmosfer yang terjadi di daerah tropis, maka MJO merupakan salah satu faktor yang bertanggungjawab terhadap variabilitas cuaca di daerah ini. Seperti yang su-

Sumber : bom.gov.auIndeks RMM

radiosonde dan jaringan data ini akan digunakan untuk melihat informasi mengenai parame-ter cuaca yang terukur di suatu wilayah. Parameter cuaca yang dilihat antara lain arah dan kece-patan angin, suhu, kelembaban udara, dan tekanan di berbagai tingkat ketinggian di atmosfer.

dah disebutkan sebelumnya, MJO bergerak ke arah timur. Seringkali osilasi harian MJO digambarkan terbentuk di atas Samudera Hindia bagian timur yang mana merupakan bagian barat perairan Indo-nesia. Indonesia sendiri merupakan wilayah yang terdampak oleh MJO. Fakta bahwa 70% wilayah Indonesia berupa perairan menyebabkan Indone-sia memiliki anomali panas yang tergolong besar. Anomali panas yang besar ini tentu saja berpen-garuh terhadap jumlah uap air di udara dan mem-pengaruhi pembentukan awan hujan di Indonesia.Perhitungan indeks RMM digunakan dalam pembuatan prakiraan cuaca di Indonesia. Per-hitungan indeks RMM ini termasuk dalam anal-isa cuaca dalam skala global. Melalui gambar fase pada indeks RMM, prakirawan dapat me-nentukan apakah MJO pada saat itu berpen-garuh atau tidak terhadap cuaca di Indonesia.

Page 20: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

20

Perhitungan indeks RMM digunakan dalam pembuatan prakiraan cuaca di Indonesia. Perhitungan in-deks RMM ini termasuk dalam analisa cuaca dalam skala global. Melalui gambar fase pada indeks RMM, pra-kirawan dapat menentukan apakah MJO pada saat itu berpengaruh atau tidak terhadap cuaca di Indonesia.

Selain menggunakan indeks RMM, prakirawan juga menggunakan data pendukung lainn-ya seperti data radiosonde dan data satelit dalam membuat prakiraan. Kedua data pendukung tersebut akan dikombinasikan dengan data indeks RMM sehingga prakirawan dapat mengasum-sikan seberapa besar energi konvektif yang terkumpul di wilayah prakiraannya. Prakiraan sebera-pa besar energi konvektif ini akan digunakan untuk memprediksi potensi pembentukan awan hu-jan dan kejadian cuaca apa yang mungkin terjadi di wilayah prakiraannya. (dari berbagai sumber)

Pengamatan radiosonde

Mengenal MJO

Page 21: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

21 Meteodrome, April 2019

TC Bruce eyesFoto: phys.org

Citra satelit

Page 22: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

22Mengenal AWOS Coastal

Artikel:Mengenal AWOS

Oleh: Made Nanda Kadek Winasih

MENGENAL AWOS COASTAL DI LINGKUNGAN STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI DENPASAR

TENTANG AWOS COASTAL

Automated Weather Observation System (AWOS) Coastal diproduksi oleh Coastal Environmental System, Inc. di Seattle, Amerika Serikat. Ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 1981, AWOS Coastal diperuntukkan untuk kebutuhan militer Amerika Serikat. Saat ini Coastal memperluas kerjasamanya di lingkungan penerbangan, emergency

response, industry, pelayaran, militer, dan sains di seluruh dunia (Coastal Environment System, 2018). Berbeda dengan AWOS Vaisala yang juga digunakan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar sejak tahun 2011 hingga sekarang, dimana Vaisala memproduksi seluruh sensor yang digunakannya dan membangun sistemnya sendiri, Coastal berkooperasi dengan berbagai perusahaan pemroduksi sensor terbaik dimana Coastal membangun system dengan menggabungkan sensor-sensor terbaik dari perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk bekerjasama dengan Vaisala. Sejak tahun 2018, BMKG bekerjasama dengan Coastal dalam hal pengadaan peralatan AWOS di lingkungan Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar

dengan harapan AWOS Coastal dapat menunjang data meteorology penerbangan di lingkungan Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar menggantikan AWOS Vaisala yang digunakan sebelumnya dimana beberapa sensornya sudah mengalami kerusakan.

SPESIFIKASI DAN FUNGSI

AWOS Coastal yang terpasang di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Bali terdiri dari komponen indoor (server) dan outdor yang dipasang di Runway 09, Runway 27 dan Middle (09-27) dimana di tiap-tiap site tersebut sudah dilengkapi dengan jumlah dan jenis sensor yang sama. Komunikasi antara

Page 23: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

23 Meteodrome, April 2019

sensor dan server menggunakan Radio dan RS232 didukung dengan software Environmental’s AVIATION INTERCEPT (AI). AWOS Coastal dilengkapi dengan sensor-sensor yang memiliki fungsi mengukur suhu udara, kelembaban, intensitas cahaya matahari, curah hujan, tekanan, tinggi dasar awan, visibility, arah dan kecepatan angin, serta jumlah petir (Coastal Environment System, July 2018):

Present Weather Sensor (Foto : @nandaputri)

PELATIHAN DAN PENGOPERASIAN

Sebelum pemasangannya di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai pada bulan Agustus 2018 yang ditujukan untuk mendukung kegiatan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group (WBG) tahun 2018 yang dilaksanakan di Bali, tim teknisi bersama perwakilan dari Observer dan Forecaster Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar serta perwakilan dari Kantor Pusat BMKG dan BBMKG Wilayah III Denpasar mengikuti pelatihan di Seattle, Amerika Serikat selama 1 minggu dimana pelatihan tersebut diadakan dan dibimbing oleh para expert dari Coastal. Selama pelatihan mereka mempelajari mengenai teknis pengoperasian AWOS Coastal dan detail-detail penting lainnya.

KEKURANGAN

Saat ini AWOS Coastal masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum dapat terhubung dengan Automatic Terminal Information Service (ATIS) sehingga masih memerlukan bantuan AWOS Vaisala untuk melakukan pekerjaan tersebut. Diharapkan untuk ke depannya AWOS Coastal segera dapat menggantikan seluruh fungsi dari AWOS Vaisala agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

REFERENSICoastal Environmental System. 2018. About Coastal. Diakses dari: http://www.coastalenvironmental.com/about- coastal.htmlCoastal Environmental System. July 31, 2018. Operation and Maintenance Manual for Denpasar-Ngurah Rai Airport Automated Weather Observing System (AWOS). Seattle: OASTAL ENVIRONMENTAL SYSTEM, INC.

Sensor Suhu dan Kelembaban (Foto: @nandaputri)

Page 24: MENGENAL LEBIH DEKAT FENOMENA MJOngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/25dbbfd646a777a25f536990809edd... · Mengenal apa itu MJO 7 ... menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak

24

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR