Mengenal incoterms (oleh Bpk. Surono)
Embed Size (px)
description
Transcript of Mengenal incoterms (oleh Bpk. Surono)

1
MENGENAL INCOTERMS 2010 :
INSTRUMEN “PENGATURAN SWASTA” YANG MENJADI RUJUKAN
PARA PRAKTISI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Oleh : Surono - Widyaiswara Pusdiklat Bea dan cukai
Pendahuluan
Apabila anda seorang praktisi perdagangan internasional maupun sebagai
pihak yang bersinggungan dengan kegiatan perdagangan internasional, tentu
pernah mendengar istilah-istilah Cost Insurance and Freight (CIF), Free On Board
(FOB), Cost and Freight (CNF) dan sebagainya. Bagi sebagian yang awam dengan
istilah tersebut biasanya memahami nomenklatur CIF, CNF dan FOB sebagai suatu
persyaratan nilai barang yang diwajibkan oleh Beacukai dalam rangka penyelesaian
prosedur ekspor-impor. Hal ini tidak salah namun juga tidak terlalu tepat.
Kemudian bagi mereka yang sudah familiar dengan istilah-istilah tersebut oleh
karena terbiasa mengurus barang ekspor-impor, sering kali melupakan ketentuan
baku yang mengatur mengenai terminologi penyerahan barang (terms of deliveriy)
tersebut. Padahal, pemahaman yang salah terhadap masing-masing istilah Terms of
Delivery (ToD), berpotensi merugikan secara finansial. Sebagai contoh: dalam
terminologi CIF, penyebutan terms yang tepat dalam kontrak perdagangan adalah
“CIF Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia®Incoterms 2010”. Namun dalam kontrak
perdagangan masih sering ditemukan penulisan yang salah: CIF Jakarta, CIF
Indonesia, dan sebagainya.
Artikel ini secara khusus mendeskripsikan pengenalan mengenai apa,
mengapa, dan bagaimana incoterms 2010 bisa menjadi rujukan para praktisi
perdagangan internasional. Untuk memudahkan pemahaman, penulis akan
menyajikan tulisan ini dengan metode “question and answer” terutama terhadap hal-
hal yang bersifat penjelasan dasar. Penulis juga akan membatasi pembahasan
tulisan ini pada hal-hal yang bersifat umum saja.

2
Apa itu Incoterms ?
Incoterms merupakan akronim dari istilah International Commercial terms.
Secara definisi, incoterms merupakan serangkaian terminologi yang digunakan
dalam transaksi perdagangan internasional. Incoterms ini merupakan seperangkat
peraturan yang diterbitkan oleh institusi perdagangan swasta, International
Chamber of Commerce (ICC). Dengan demikian kedudukan incoterms ini bersifat
independen, karena bukan merupakan produk pemerintah dari negara manapun.
Berdasarkan sejarahnya, Incoterms pertama kali diterbitkan pada tahun 1936
setelah masa perang dunia pertama. Kemudian dalam perjalanannya, beberapa kali
mengalami perubahan. Perubahan ini senantiasa dilakukan oleh ICC dalam rangka
mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang paling update. Perubahan pertama
dilakukan pada tahun 1953, yang dikenal sebagai incoterms1953. Selanjutnya
perubahan dilakukan secara rutin, sehingga dikenal versi-versi incoterms sesuai
dengan tahun perubahannya, yaitu: incoterms 1967, incoterms 1976, incoterms
1980, incoterms 1990, 2000, dan terakhir adalah incoterms 2010 yang mulai
diberlakukan sejak tanggal 1 Januari tahun 2011.
Incoterms berisi seperangkat klausul persyaratan perdagangan yang intinya
mengatur tiga hal, yaitu: biaya (cost), resiko (risk) dan tanggung jawab atas tugas
pengurusan (responsibility). Dalam istilah umumnya, Incoterms mengatur hal-hal
yang terkait dengan CRR (cost, risk and responsibility). Penjelasan atas tiga hal
yang diatur dalam incoterms tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut:
Pengertian cost, artinya adalah beban biaya yang harus ditanggung oleh masing-
masing pihak dalam rangka pengantaran barang. Penjual harus mengetahui
sampai titik mana mereka harus menanggung beban biaya, sedangkan bagi
pembeli, mereka harus mengetahui mulai dari titik mana kewajiban menanggung
biaya pengantaran barang harus dilakukan.
Istilah risk mengandung pengertian sebagai konsekuensi yang harus ditanggung
oleh masing-masing pihak berkaitan dengan proses pengantaran barang. Adapun
beberapa resiko yang mungkin timbul dalam pengiriman barang antara lain:
resiko musnah atau rusaknya barang, kehilangan, biaya-biaya tambahan yang
muncul di luar perjanjian kontrak, dan sebagainya.
Istilah responsibility, artinya adalah tanggung jawab atas tugas pengurusan
yang timbul sebagai konsekuensi dari proses pengantaran barang. Sebagai

3
contoh, dalam terms FCA diatur kewajiban penjual untuk mengurus lisensi,
otorisasi maupun izin keamanan dalam rangka ekspor barang di negara penjual.
Mengapa harus Incoterms ?
Incoterms bukan satu-satunya referensi mengenai syarat penyerahan barang
yang dapat dipakai oleh praktisi perdagangan. Namun incoterms secara defakto
telah diakui oleh Pemerintah, otoritas hukum dan para pelaku perdagangan hampir
di semua negara di dunia. Incoterms telah dipakai sebagai rujukan utama bagi
penafsiran berbagai istilah perdagangan yang umum dipakai dalam transaksi
perdagangan dunia.
Apa tujuan yang ingin dicapai dalam penggunaan incoterms ?
Incoterms direferensikan oleh ICC untuk digunakan dalam setiap transaksi
perdagangan internasional dengan maksud untuk menyeragamkan penafsiran
persyaratan perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban pembeli dan
penjual. Penggunaan incoterms dalam kontrak perdagangan akan memudahkan
penjual dan pembeli untuk terhindar dari salah penafsiran akibat bahasa yang
berbeda, perbedaan praktek-praktek kebiasaan dalam perdagangan dan juga
menghindari keharusan mencantumkan secara detail hal-hal yang diperlukan dalam
proses pengantaran barang dalam kontrak.
Bagaimana menggunakan Incoterms ?
Untuk menggunakan Incoterms dalam kontrak perdagangan internasional, ada
tiga langkah yang harus dilakukan oleh pelaku usaha:
Pertama, masukkan ketentuan incoterms 2010 dalam kontrak penjualan. Cara
penyebutan yang tepat dalam kontrak, harus mengikuti format: “ (ketentuan
incoterms yang dipilih termasuk tempat yang disebutkan diikuti dengan)
Incoterms®2010. Contoh: “CIF Tanjung Priok Port, Jakarta, Indonesia
Incoterms®2010”
Kedua, pilih ketentuan incoterms yang tepat. Dalam hal ini masing-masing pihak
yang akan bertransaksi harus benar-benar memahami hak dan kewajiban yang
timbul dari masing-masing terms yang dipilih.
Ketiga, tentukan tempat atau pelabuhan yang dipilih sebagai titik pengalihan
resiko pengantaran barang maupun titik peralihan kewajiban biaya. Dalam hal ini,

penyebutan tempat atau pelabuhan harus dilakukan seakurat mungkin agar
terhindar dari masalah per
Terminologi apa saja yang ada dalam Incoterms 2010
Versi terbaru Incoterms 2010 merupakan revisi ke
beberapa ketentuan yang sebelumnya telah diatur dalam incoterms 2000.
incoterms versi 2010, diatur 11 terms yang dapat dipilih oleh pelaku perdagangan,
yaitu: Exworks (exw), Free Carrier
Insurance Paid To (CIP),
Delivered Duty Paid (DDP),
and Freight (CFR) dan Cost Insurance and Freight
Secara garis besar incoterms 2010 dikategorikan menjadi dua
membedakan antara terms yang dapat digunakan untuk semua moda transportasi
(ada 7 terms) dan kategori terms yang hanya dapat digunakan untuk angkutan laut
dan sungai saja (ada 4 terms). Gambar ilustrasi berikut memberikan gambaran
umum pengkategorian masi
Bagaimana memahami CRR
Setiap pemilihan terms
konsekuensi terhadap CRR terhadap kedua belah pihak, yaitu
pengantaran barang, resiko yang timbul dan kewajiban untuk mengurus segala hal
yang berkaitan dengan pengaturan dalam proses pengantaran barang. Untuk itu
perlu diketahui komponen biaya pengangkutan barang secara umum, titik
memungkinkan terjadinya pengalihan resiko dan juga hal
penyebutan tempat atau pelabuhan harus dilakukan seakurat mungkin agar
terhindar dari masalah perselisihan di kemudian hari.
Terminologi apa saja yang ada dalam Incoterms 2010
Versi terbaru Incoterms 2010 merupakan revisi ke-8 yang mengamandemen
beberapa ketentuan yang sebelumnya telah diatur dalam incoterms 2000.
incoterms versi 2010, diatur 11 terms yang dapat dipilih oleh pelaku perdagangan,
Free Carrier (FCA), Carriage Paid to
(CIP), Delivered at Terminal (DAT), Delivered at Place
(DDP), Free Alongside Ship (FAS), Free On Board
Cost Insurance and Freight (CIF).
incoterms 2010 dikategorikan menjadi dua
membedakan antara terms yang dapat digunakan untuk semua moda transportasi
7 terms) dan kategori terms yang hanya dapat digunakan untuk angkutan laut
dan sungai saja (ada 4 terms). Gambar ilustrasi berikut memberikan gambaran
umum pengkategorian masing-masing terms versi incoterms 2010.
Gambar 1:
Kategori Incoterms 2010
Bagaimana memahami CRR untuk masing-masing terms ?
Setiap pemilihan terms dalam syarat pengantaran barang akan membawa
CRR terhadap kedua belah pihak, yaitu
pengantaran barang, resiko yang timbul dan kewajiban untuk mengurus segala hal
yang berkaitan dengan pengaturan dalam proses pengantaran barang. Untuk itu
perlu diketahui komponen biaya pengangkutan barang secara umum, titik
nkan terjadinya pengalihan resiko dan juga hal-hal apa saja yang
4
penyebutan tempat atau pelabuhan harus dilakukan seakurat mungkin agar
8 yang mengamandemen
beberapa ketentuan yang sebelumnya telah diatur dalam incoterms 2000. Dalam
incoterms versi 2010, diatur 11 terms yang dapat dipilih oleh pelaku perdagangan,
(CPT), Carriage
Delivered at Place (DAP),
Free On Board (FOB), Cost
incoterms 2010 dikategorikan menjadi dua. Kategori ini
membedakan antara terms yang dapat digunakan untuk semua moda transportasi
7 terms) dan kategori terms yang hanya dapat digunakan untuk angkutan laut
dan sungai saja (ada 4 terms). Gambar ilustrasi berikut memberikan gambaran
dalam syarat pengantaran barang akan membawa
CRR terhadap kedua belah pihak, yaitu beban biaya
pengantaran barang, resiko yang timbul dan kewajiban untuk mengurus segala hal
yang berkaitan dengan pengaturan dalam proses pengantaran barang. Untuk itu
perlu diketahui komponen biaya pengangkutan barang secara umum, titik-titik yang
hal apa saja yang

membutuhkan pengaturan.
biaya yang akan muncul dalam proses pengantaran barang dan sekaligus
memberikan ilustrasi mengenai titik
peralihan resiko maupun titik peralihan biaya.
Struktur Cost dan Titik Resiko Dalam Incoterms 2010
R
Secara umum format incoterms 2010 memberikan kewajiban (obligation) yang
mencerminkan CRR kepada
seperti ilustrasi dalam gambar berikut.
membutuhkan pengaturan. Gambar berikut ini memberikan ilustrasi beberapa beban
biaya yang akan muncul dalam proses pengantaran barang dan sekaligus
memberikan ilustrasi mengenai titik-titik lokasi yang dapat dijadikan sebagai titik
peralihan resiko maupun titik peralihan biaya.
Gambar 2:
Struktur Cost dan Titik Resiko Dalam Incoterms 2010
Secara umum format incoterms 2010 memberikan kewajiban (obligation) yang
mencerminkan CRR kepada pihak pembeli dan penjual yang
seperti ilustrasi dalam gambar berikut.
Gambar 3:Format Incoterms 2010
5
berikut ini memberikan ilustrasi beberapa beban
biaya yang akan muncul dalam proses pengantaran barang dan sekaligus
okasi yang dapat dijadikan sebagai titik
Struktur Cost dan Titik Resiko Dalam Incoterms 2010
Secara umum format incoterms 2010 memberikan kewajiban (obligation) yang
secara detailnya

Apa pengertian masing-masing terms yang diatur dalam incoterms 2010 ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan memberikan ringkasan
mengenai pengertian masing
mengacu kepada format yang ditunjukan dalam Gambar 3.
1. Ex Works (EXW)
Titik kritis : di Lokasi penyerahan barang titik tempat yg disebut dalam
kontrak. Cost, Risk and Respons berpindah pada saat barang telah
diserahkan dalam penguasaan pembeli atau kuasanya.
Penulisan yang tepat: EXW (
Kewajiban penjual sangat minimal
dominan.
Penjual wajib menyediakan kepada pembeli, atas permintaan, risiko dan biaya
pembeli, bantuan dalam memperoleh lisensi ekspor atau otorisasi resmi
lainnya yg diperlukan untuk proses
Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkannya atas
pengaturan pembeli di titik yang disepakati, jika ada di tempat pengantaran
masing terms yang diatur dalam incoterms 2010 ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan memberikan ringkasan
mengenai pengertian masing-masing terms dalam incoterms 2010.
mengacu kepada format yang ditunjukan dalam Gambar 3.
Gambar 4:
Rangkuman Incoterms 2010
: di Lokasi penyerahan barang titik tempat yg disebut dalam
kontrak. Cost, Risk and Respons berpindah pada saat barang telah
dalam penguasaan pembeli atau kuasanya.
Penulisan yang tepat: EXW (insert named place of delivery) Incoterms
jiban penjual sangat minimal, sebaliknya kewajiban pembeli sangat
Penjual wajib menyediakan kepada pembeli, atas permintaan, risiko dan biaya
pembeli, bantuan dalam memperoleh lisensi ekspor atau otorisasi resmi
lainnya yg diperlukan untuk proses ekspor.
Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkannya atas
pengaturan pembeli di titik yang disepakati, jika ada di tempat pengantaran
6
masing terms yang diatur dalam incoterms 2010 ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan memberikan ringkasan pokok
Penjelasan ini
: di Lokasi penyerahan barang titik tempat yg disebut dalam
kontrak. Cost, Risk and Respons berpindah pada saat barang telah
) Incoterms®2010.
, sebaliknya kewajiban pembeli sangat
Penjual wajib menyediakan kepada pembeli, atas permintaan, risiko dan biaya
pembeli, bantuan dalam memperoleh lisensi ekspor atau otorisasi resmi
Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkannya atas
pengaturan pembeli di titik yang disepakati, jika ada di tempat pengantaran

7
yang disebutkan (Umumnya di area lokasi Penjual sendiri), dalam kondisi
belum dimuat di kendaraan penjemput.
Pembeli wajib menangung segala biaya pengantaran yang timbul mulai dari
titik A4, termasuk penyelesaian formalitas pabean ekspor.
2. Free Carrier (FCA)
Titik kritis : Cost, Risk and Respons berpindah pada saat barang telah
diserahkan kepada pengangkut pertama atau pihak lain yang ditunjuk pembeli
di titik yang disebutkan dalam A4.
Penulisan yang tepat: FCA (insert named place of delivery) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi ekspor dan
formalitas ekspor.
- A3 : Kontrak pengangkutan bukan tanggungan Penjual. Namun bila diminta
pembeli, Penjual dapat melakukan kontrak pengangkutan (atas beban
pembeli).
- A4 : Lokasi pengantaran barang di tempat yg disebutkan dan pada tanggal
yg disepakati. Penyerahan dapat dilakukan kepada pengangkut pertama
atau pihak yang ditunjuk pembeli.
Kewajiban Pembeli :
- B3 : Pembeli wajib melakukan kontrak pengangkutan mulai dari titik
pengantaran. Kecuali dalam hal kontrak pengangkutan dilakukan oleh
penjual. Beban biaya pengangkutan mulai ditanggung dari titik A4.
3. Carriage Paid To (CPT)
Titik kritis resiko (Risk) beralih kepada pembeli saat barang telah diserahkan
kepada pengangkut pertama, tanpa harus menunggu melewati pagar kapal
(onboard). Titik ini dapat terjadi di CY Pelabuhan Pengapalan pertama atau di
suatu tempat yang disepakati setelah penyerahan kepada agen
pengangkutan.
Titik kritis biaya (cost) beralih kepada pembeli sampai dengan pembongkaran
di tempat tujuan (destination place). Artinya, bahwa penjual menanggung
seluruh biaya pengiriman sampai dengan tempat tujuan yang disebutkan.

8
Penulisan yang tepat: CPT (insert named place of destination)
Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi ekspor dan
formalitas ekspor. Termasuk proses lisensi transpor barang yang melalui
setiap negara sebelum negara tujuan.
- A3 : Kontrak pengangkutan hingga tempat tujuan yang disebutkan menjadi
tanggungan Penjual
- A4 : Penjual mengantarkan barang dengan menyerahkannya kepada
pengangkut yg dikontrak .
- A6 : Penjual wajib menanggung semua biaya terkait barang; hingga titik A4
; freight hingga tempat tujuan; dan biaya formalitas ekspor
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diserahkan
kepada pengangkut pertama.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya bongkar (kecuali yg menjadi beban penjual sesuai kontrak
pengangkutan); biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua
pungutan impor.
4. Carriage Insurance Paid To (CIP)
Titik kritis resiko (Risk) beralih kepada pembeli saat barang telah diserahkan
kepada pengangkut pertama, tanpa harus menunggu melewati pagar kapal
(onboard). Titik ini dapat terjadi di CY Pelabuhan Pengapalan pertama atau di
suatu tempat yang disepakati setelah penyerahan kepada agen
pengangkutan.
Titik kritis biaya (cost) beralih kepada pembeli sampai dengan pembongkaran
di tempat tujuan (destination place). Artinya, bahwa penjual menanggung
seluruh biaya pengiriman sampai dengan tempat tujuan yang disebutkan
termasuk menutup asuransi pengangkutannya.
Penulisan yang tepat: CIP (insert named place of destination)
Incoterms®2010.

9
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi ekspor dan
formalitas ekspor. Termasuk proses lisensi transpor barang yang melalui
setiap negara sebelum negara tujuan.
- A3 : Kontrak pengangkutan dan asuransi hingga tempat tujuan yang
disebutkan menjadi tanggungan Penjual.
- A4 : Penjual mengantarkan barang dengan menyerahkannya kepada
pengangkut yg dikontrak.
- A6 : Penjual wajib menanggung semua biaya terkait barang; hingga titik A4
; freight dan asuransi hingga tempat tujuan; dan biaya formalitas ekspor.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor.
- B4 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya bongkar (kecuali yg menjadi beban penjual sesuai kontrak
pengangkutan); biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua
pungutan impor.
5. Delivered at Terminal (DAT)
Titik kritis CRR berhimpitan, yaitu beralih kepada pembeli saat barang telah
ditempatkan atas pengaturan pembeli sesaat setelah dibongkar dari sarana
pengangkut di terminal tujuan atau destination place. Artinya, bahwa penjual
menanggung seluruh biaya pengiriman sampai dengan penempatan di tempat
tujuan yang ditentukan. DAT merupakan satu-satunya INCOTERMS yang
memberikan kewajiban bongkar kepada penjual.
Penulisan yang tepat: DAT(insert named terminal at port or place of
destination) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi ekspor dan
formalitas ekspor. Termasuk proses lisensi transpor barang yang melalui
setiap negara sebelum negara tujuan.

10
- A3 : Kontrak pengangkutan hingga ke terminal yang disebutkan di
pelabuhan/tempat tujuan menjadi tanggungan Penjual.
- A4 : Penjual wajib membongkar barang dari sarkut dan menempatkannya
atas pengaturan pembeli di terminal yang disebutkan di pelabuhan/tempat
tujuan.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua pungutan impor.
6. Delivered at Place (DAP)
Titik kritis CRR berhimpitan, yaitu beralih kepada pembeli saat barang telah
ditempatkan atas pengaturan pembeli di tempat tujuan yang disebutkan,
dalam kondisi siap untuk dibongkar. Artinya, bahwa penjual wajib
menanggung seluruh biaya pengiriman sampai dengan penempatan barang di
tempat tujuan yg ditentukan.
Penulisan yang tepat: DAP(insert named place of destination)
Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi ekspor dan
formalitas ekspor. Termasuk proses lisensi transpor barang yang melalui
setiap negara sebelum negara tujuan.
- A3 : Penjual membuka Kontrak pengangkutan barang hingga ke tempat
tujuan yang disebutkan.
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
atas pengaturan pembeli pada sarana transpor yang tiba yang siap untuk
dibongkar di titik/tempat tujuan yang disebutkan pada tanggal yang
disepakati.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor.

11
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya bongkar; biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua
pungutan impor.
7. Delivered Duty Paid (DDP)
Titik kritis CRR berhimpitan, yaitu beralih kepada pembeli saat barang telah
ditempatkan atas pengaturan pembeli di tempat tujuan yang disebutkan,
dalam kondisi siap untuk dibongkar. Artinya, bahwa penjual menanggung
seluruh biaya pengiriman sampai dengan penempatan barang di tempat tujuan
yg ditentukan. Layanan DDP lazim dikenal sebagai layanan door to door
service.
Penulisan yang tepat: DDP(insert named place of destination)
Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi dan formalitas
ekspor dan impor.
- A3 : Penjual membuka Kontrak pengangkutan barang hingga ke tempat
tujuan yang disebutkan.
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
atas pengaturan pembeli pada sarana transpor yang tiba yang siap untuk
dibongkar di titik/tempat tujuan yang disebutkan pada tanggal yang
disepakti (lokasi pembeli).
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli wajib memberikan bantuan kepada penjual, atas permintaan,
risiko dan pengeluaran penjual dalam memperoleh lisensi impor.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya bongkar; biaya tambahan apabila terlambat diurus.

12
8. Free Alongside Ship (FAS)
Titik kritis CRR berhimpitan, yaitu saat barang telah ditempatkan atas
pengaturan pembeli di samping kapal di pelabuhan pengiriman.
Penulisan yang tepat: FAS(insert named port of shipment) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi dan formalitas
ekspor.
- A3 : Penjual tidak memiliki kewajiban membuka Kontrak pengangkutan.
Namun jika diminta oleh pembeli, penjual dapat membuat kontrak
pengangkutan atas beban pembeli.
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
disamping kapal yang ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan pengiriman.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor termasuk prosedur transit
- B3 : membuka kontrak pengangkutan mulai dari pelabuhan pengiriman
yang disebutkan
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua pungutan impor
9. Free On Board (FOB)
Titik kritis CRR berhimpitan, yaitu saat barang telah ditempatkan diatas kapal
(on board), dan sejak itulah pembeli wajib menanggung semua biaya yang
diperlukan.
Penulisan yang tepat: FOB(insert named port of shipment) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi dan formalitas
ekspor.
- A3 : Penjual tidak memiliki kewajiban membuka Kontrak pengangkutan.
Namun jika diminta oleh pembeli, penjual dapat membuat kontrak
pengangkutan atas beban pembeli.

13
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
diatas (onboard) kapal yang ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan pengiriman
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor termasuk prosedur transit.
- B3 : membuka kontrak pengangkutan mulai dari pelabuhan pengiriman
yang disebutkan.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4;
biaya tambahan apabila terlambat diurus; dan semua pungutan impor.
10.Cost and Freight (CFR)
Titik kritis Resiko (Risk) beralih pada saat barang telah ditempatkan di atas
kapal (onboard), namun kondisi kapal siap untuk diberangkatkan.
Titik kritis biaya (Cost) beralih sampai dengan diselesaikannya ongkos angkut
(main freight) hingga ke pelabuhan tujuan.
Penulisan yang tepat: CFR(insert named port of destination) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi dan formalitas
ekspor.
- A3 : Penjual wajib membuka dan menanggung biaya atas kontrak
pengangkutan. Dari titik pengiriman yang disepakati hingga ke pelabuhan
tujuan.
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
diatas (onboard) kapal yang ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan pengiriman.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor termasuk prosedur transit.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4
kecuali main freight; biaya bongkar; biaya tambahan apabila terlambat
diurus; dan semua pungutan impor.

14
11.Cost Insurance and Freight (CIF)
Titik kritis Resiko (Risk) beralih pada saat barang telah ditempatkan di atas
kapal (onboard), namun kondisi kapal siap untuk diberangkatkan.
Titik kritis biaya (Cost), beralih sampai dengan diselesaikannya ongkos angkut
(main freight) termasuk juga asuransi pengangkutan barang hingga ke
pelabuhan tujuan. Asuransi yang dibuka adalah perlindungan minimum
(clause C).
Penulisan yang tepat: CIF(insert named port of destination) Incoterms®2010.
Kewajiban Penjual :
- A2 : Penjual dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi dan formalitas
ekspor.
- A3 : Penjual wajib membuka dan menanggung biaya atas kontrak
pengangkutan dan juga asuransi (minimum cover), dari titik pengiriman
yang disepakati hingga ke pelabuhan tujuan.
- A4 : Penjual wajib mengantarkan barang dengan menempatkan barang
diatas (onboard) kapal yang ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan pengiriman.
Kewajiban Pembeli :
- B2 : Pembeli dengan biaya sendiri wajib mengurus lisensi impor dan
formalitas impor termasuk prosedur transit.
- B5 : Menanggung resiko atas barang ketika barang telah diantarkan pada
titik A4.
- B6 : Pembeli wajib menanggung semua biaya terkait barang setelah titik A4
kecuali main freight; biaya bongkar; biaya tambahan apabila terlambat
diurus; dan semua pungutan impor.
Penutup
Meskipun Incoterms 2010 telah memberikan petunjuk yang jelas dan tegas
mengenai hak dan kewajiban pelaku perdagangan, namun seringkali ditemukan
pencantuman terms yang tidak tepat dalam praktek perdagangan riil. Sebagai
contoh, masih banyak penggunaan istilah CNF atau C&F dalam kontrak-kontrak
perdagangan yang dibuat sebagai pengganti istilah CFR yang baku. Termasuk juga
penggunaan istilah CNF dalam aturan-aturan yang dibuat oleh institusi DJBC
berkaitan dengan pengaturan nilai pabean. Dalam kasus lain, apabila kita
mengamati invoice maupun kontrak perdagangan yang proses pengangkutannya

15
melalui sarana udara maka masih banyak penggunaan istilah CIF, CNF maupun
FOB. Padahal ketentuan baku incoterms 2010 tidak memperkenankan penggunaan
istilah FAS, FOB, CFR dan CIF untuk digunakan dalam pengangkutan melalui
sarana pengangkut udara.
Demikian uraian umum yang dapat kami sampaikan mengenai penggunaan
incoterms 2010. Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan wawasan
mengenai aturan-aturan yang tepat dalam pengaturan syarat penyerahan barang.