Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

20
Mengenal Ayat Makiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’an Pengelola 27 Juni, 2008 Oleh : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Al-Qur’an turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun dan sebagian besar diterima oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam di Mekkah. ALLAH Ta’ala berfirman : “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Al-Qur’an surat Al-Israa’:106) Oleh karena itu para ‘ulama rahimahullah membagi Al-Qur’an menjadi dua , yaitu : - Al-Makiyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam sebelum hijrah ke Madinah. - Al-Madaniyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam setelah hijrah ke Madinah. Berdasarkan hal tersebut maka firman ALLAH Ta’ala : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. “ (Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat : 3), termasuk ayat Madaniyah walaupun turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam pada haji wada’ di Arafah. Disebutkan dalam shahih Al-Bukhari dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ta’ala ‘anhu bahwa dia berkata : Sungguh kami mengetahui hari dan tempat turunnya ayat tersebut kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam, yaitu saat Beliau Shallallahu ‘alayhi wasallam berada di Arafah pada hari Jum’at. :: Perbedaan Surat Makiyah dan Madaniyah dari Sisi Konteks Kalimat dan Tema ::

description

dfs

Transcript of Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

Page 1: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

Mengenal Ayat Makiyah dan Madaniyah dalam Al-Qur’anPengelola ♦ 27 Juni, 2008

Oleh : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Al-Qur’an turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun dan sebagian besar diterima oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam di Mekkah. ALLAH Ta’ala berfirman :

“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Al-Qur’an surat Al-Israa’:106)

Oleh karena itu para ‘ulama rahimahullah membagi Al-Qur’an menjadi dua , yaitu :

- Al-Makiyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam sebelum hijrah ke Madinah.

- Al-Madaniyah, yaitu ayat yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam setelah hijrah ke Madinah.

Berdasarkan hal tersebut maka firman ALLAH Ta’ala :

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. “ (Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat : 3), termasuk ayat Madaniyah walaupun turun kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam pada haji wada’ di Arafah.

Disebutkan dalam shahih Al-Bukhari dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ta’ala ‘anhu bahwa dia berkata : Sungguh kami mengetahui hari dan tempat turunnya ayat tersebut kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam, yaitu saat Beliau Shallallahu ‘alayhi wasallam berada di Arafah pada hari Jum’at.

:: Perbedaan Surat Makiyah dan Madaniyah dari Sisi Konteks Kalimat dan Tema ::

- Perbedaan dari segi konteks kalimat :

1. Sebagian besar surat Makiyah mempunyai cara penyampaian yang keras dalam konteks pembicaraan karena ditujukan kepada orang-orang yang mayoritas adalah pembangkang lagi sombong dan hal tersebut sangat pantas bagi mereka. Bacalah surat Al- Mudatsir dan Al-Qamar. Sedangkan sebagian besar surat Madaniyah mempunyai cara penyampaian lembut dalam konteks

Page 2: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

pembicaraan karena ditujukan kepada orang-orang yang mayoritas menerima dakwah. Bacalah surat Al-Maidah !.

2. Sebagian besar surat Makiyah pendek dan di dalamnya banyak terjadi perdebatan (antara para Rasul dengan kaumnya), karena kebanyakan ditujukan kepada orang-orang yang memusuhi dan menentang, sehingga konteks kalimat yang digunakan disesuaikan dengan keadaan mereka. Baca surat At-Thur !, adapun surat Madaniyah kebanyakan panjang dan berisi tentang hukum-hukum tanpa ada perdebatan karena keadaan mereka yang menerima dakwah. Baca ayat dain (ayat tentang hutang) pada surat Al-Baqarah ayat 282.

- Perbedaan dari segi tema :

Sebagian besar surat Makiyah bertemakan pengokohan tauhid dan akidah yang benar, khususnya berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan penetapan iman kepada Hari Kebangkitan karena kebanyakan yang diajak bicara mengingkari hal itu. Sedangkan sebagian besar surat Madaniyah berisi perincian ibadah-ibadah dan mu’ammalah karena keadaan manusia waktu itu jiwanya telah kokoh dengan tauhid dan akidah yang benar, sehingga membutuhkan perincian tentang berbagai ibadah dan mu’ammalah.

Dalam ayat Madaniyah banyak disebutkan tentang jihad, hukum-hukumnya dan keadaan orang munafik karena keadaan yang menuntut demikian dimana pada masa tersebut telah disyari’atkan jihad dan mulai bermunculan orang-orang munafik, berbeda dengan isi surat Makiyah.

:: Beberapa Faedah Mengetahui Surat Madaniyah dan Makiyah ::

Mengetahui surat Madaniyah dan Makiyah merupakan salah satu bidang ilmu Al-Qur’an yang penting karena di dalamnya terdapat beberapa manfaat, diantaranya :

- Bukti ketinggian bahasa Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an ALLAH Ta’ala mengajak bicara setiap kaum sesuai keadaan mereka baik dengan penyampaian yang keras maupun lembut.

- Tampaknya hikmah pembuatan syariat ini. Hal tersebut sangat nyata dimana Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur dan bertahap sesuai keadaan umat pada masa itu dan kesiapan mereka di dalam menerima dan melaksanakan syari’at yang diturunkan.

- Pendidikan terhadap para da’i di jalan ALLAH azza wa jalla dan pengarahan bagi mereka agar mengikuti metode Al-Quran dalam tata cara penyampaian dan pemilihan tema yakni memulai dari perkara yang paling penting serta menggunakan kekerasan dan kelembutan sesuai tempatnya.

- Pembeda antara nasikh (hukum yang menghapus) dengan mansukh (hukum yang dihapus). Seandainya terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makiyah yang keduanya memenuhi syarat-syarat nasikh (penghapusan) maka ayat Madaniyah tersebut menjadi nasikh (hukum yang menghapus) bagi ayat Makiyah karena ayat Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makiyah.

Page 3: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

=====================

Dinukil dari buku Bagaimana Kita Memahami Al-Qur’an, Karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin & Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Penerjemah : Muhammad Qawwam, LC, Abu Luqman. Penerbit Cahaya Tauhid Press, Malang. Cet. Ke-1, Februari 2006. Hal. 33-36. untuk blog http://najiyah1400h.co.nr

Page 4: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

gambaq ahli kumpulan

Wednesday, March 24, 2010

PENGERTIAN MAKKIYAH & MADANIYAH DAN PERKARA BERKAITAN DENGANNYA

PENGERTIAN MAKKIYAH & MADANIYAH DAN PERKARA BERKAITAN DENGANNYA

Cara menentukan Makki dan Madani :

Untuk mengetahui dan menentukan makki dan madani para ulama bersandar pada dua cara utama .Manhaj sima`i naqli ( metode pendengaran seperti apa adanya ) dan Manhaj qiyasi ijtihadi ( menganalogikan dan ijtihad ).

1.Cara sima'i naqli : didasarkan pada riwayat sahih dari para sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu atau dari para tabi`in yag menerima dan mendengar dari para sahabat sebagaiamana, dimana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan makki dan madani itu didasarkan pada cara pertama.Dan contoh-contoh diatas adalah bukti paling baik baginya.Penjelasan tentang penentuan tersebut telah memenuhi kitab-kitab tafsir bil ma`tsur. Kitab asbabun Nuzul dan pembahasan-pembahasan mengenai ilmu-ilmu Qur`an.2. Cara qiysi ijtihadi : didasarkan pada ciri-ciri makki dan madani. Apabila dalam surah makki terdapat suatu ayat yang mengandung ayat madani atau mengandung persitiwa madani, maka dikatakan bahwa ayat itu madani dan sebaliknya. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri makki, maka surah itu dinamakan surah makki. Juga sebaliknya. Inilah yang disebut qiyas ijtihadi.

Perbezaan Makki dan Madani

Untuk membezakan makki dan madani, para ulama mempunyai tiga cara pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri.

1) Pertama: Dari segi waktu turunnya. Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan dimekkah. Madani adalah yang turun sesudah hijrah meskipun bukan di madinah yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun dimekkah atau Arafah adalah madani Contoh : ayat yang diturunkan pada tahun penaklukan kota makkah , firman Allah:

Page 5: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

`Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak…` ( an-Nisa` : 58 ). Ayat ini diturunkan di mekkah dalam ka`bah pada tahun penaklukan mekkah. Pendapat ini lebih baik dari kedua pendapat berikut. Karena ia lebih memberikan kepastian dan konsisten.

2) Kedua : Dari segi tempat turunnya. Makki adalah yang turun di mekkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun di madinah dan sekitarnya. Seperti Uhud, Quba` dan Sil`. Pendapat ini mengakibatkn tidak adanya pembagian secara konkrit yang mendua. Sebab yang turun dalam perjalanan, di Tabukh atau di Baitul Maqdis tidak termasuk kedalam salah satu bagiannya, sehingga ia tidak dinamakan makki ataupun madani. Juga mengakibatkan bahwa yang diturunkan dimakkah sesudah hijrah disebut makki.

3) Ketiga : Dari segi sasaran pembicaraan. Makki adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk mekkah dan madani ditujukan kepada penduduk madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Qur`an yang mengandung seruan yaa ayyuhannas ( wahai manusia ) adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu halladziina aamanuu ( wahai orang-orang yang beriman ) adalah madani. Namun melalui pengamatan cermat, nampak bagi kita bahwa kebanyakan surah Qur`an tidak selalu dibuka dengan salah satu seruan itu, dan ketentuan demikianpun tidak konsisten. Misalnya surah baqarah itu madani, tetapi didalamnya terdapat ayat makki.

3. KETENTUAN & CIRI-CIRI KHAS MAKKI DAN MADANI

Para ulama telah meneliti surah-surah makki dan madani, menyimpulkan beberapa ketentuan analogis bagi keduanya yang menerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yang dibicarakannya. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaedah-kaedah dengan ciri-ciri tersebut.

1) Ketentuan Surah Makkiyah .a) Setiap surah yang didalamnya mengandung `sajdah` maka surah itu makki.b) Setiap surah yang mengandung lafaz ` kalla` berarti makki. Lafaz ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Qur`an dan di sebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surah.c) Setiap surah yang mengandung yaa ayyuhan naas dan tidak mengandung yaa ayyuhal ladzinaa amanuu, berarti makki. Kecuali surah al-Hajj yang pada akhir surah terdapat ayat yaa ayyuhal ladziina amanuur ka`u wasjudu. Namaun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah makki.d) Setiap surah yang menngandung kisah para nabi umat terdahulu adalah makki, kecuali surah baqarah.e) Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah makki, kecuali surat baqarah.f) setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan seperti alif lam mim, alif lam ra, ha mim dll, adalah makki. Kecuali surah baqarah dan ali-imran, sedang surah Ra`ad masih diperselisihkan.

Page 6: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

2) Tema & Gaya Bahasa Surah Makkiyah

Dari segi ciri tema dan gaya bahasa, ayat makky dapatlah diringkas sebagai berikut :

a) Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan nikmatnya, argumentasi dengan orang musyrik dengan menggunkan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniah.b) Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan ahlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat, dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara zalim. Penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk lainnya.c) Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelaran bagi mereka sehingga megetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka, dan sebagai hiburan buat Rasulullah SAW sehingga ia tabah dalam mengadapi gangguan dari mereka dan yakin akan menang.d) Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataannya singkat, ditelinga terasa menembus dan terdengar sangat keras. Menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan dengan diperkuat lafal-lafal sumpah, seperti surah-surah yang pendek-pendek dan perkecualiannya hanya sedikit.

3) Ketentuan Surah Madani

a) Setiap surah yang berisi kewajiban atai had ( sanksi ) adalah madani.b) Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah madani, kecuali surah al-ankabut adalah makki.c) Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah madani

4) Tema dan Gaya Bahasa surat Madaniyah

Dari segi ciri khas, tema dan gaya bahasa, dapatlah diringkaskan sebagai berikut :

a) Menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasiaonal baik diwaktu damai maupun perang, kaidah hukum dan masalah perundang-undangan.b) Seruan terhadap ahli kitab, dari kalangan yahudi dn nasrani. Dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka, terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran, dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki diantara sesama mereka.c) Menyingkap perilaku orang munafik, menganalisi kejiwaannya, membuka kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.d) Suku kata dan ayat-ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.

Surah- surah makiyah dan madaniah yang sah ada 20 surah :1. Al-Baqarah 2. Ali 'Imran

Page 7: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

3. An-Nisa'4. Al-Ma'idah5. Al-Anfal6. At-Taubah7. An-Nur8. Al –Ahzab9. Muhammad10. Al-Fath11. Al- Hujrat12. Al-Hadid13. Al-Mujadilah14. Al-Hashr15. Al-Mumtahinah16. Al-Jumuah17. Al-Munafiqun18. Al-Talaq19. At-Tahrim20. An-Nasr

Dan ada perbezaan pendapat pada 12 surah tersebut:1. Al-Fatihah2. Al-Rad3. Al-Rahman4. Al-saff5. Al-Tagabun6. Al-Mutaffifin7. Al-Qadar8. Al-Bayyinah9. Al-Zalzalah10. Al-Ikhlas11. Al-Falaq12. Al-Nas

Nama-nama surat makkiyah berdasarkan urutan turunnya (menurut sebagian besar Ulama).

01. Al'Alaq02. Al-Qalam03. Al-Muzammil04. Al-Muddatstsir05. Al-Fatihah06. Al-Masab (Al-Lahab)07. At-Takwir08. Al-A'la09. Al-Lail10. Al-Fajr11. Adh-Dhuha

Page 8: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

12. Alam Nasyrah (Al-Insyirah)13. Al-'Ashr14. Al-Aadiyat15. Al-Kautsar16. At-Takatsur17. Al-Ma'un18. Al-Kafirun19. Al-Fiil20. Al-Falaq21. An-Nas22. Al-Ikhlas23. An-Najm24. 'Abasa25. Al-Qadar26. Asy-Syamsu27. Al-Buruj28. At-Tin29. Al-Quraisy30. Al-Qariah31. Al-Qiyamah32. Al-Humazah33. Al-Mursalah34. Qaf35. Al-Balad36. Ath-Thariq37. Al-Qamar38. Shad39. Al-A'raf40. Al-Jin41. Yaasin42. Al-Furqan43. Fathir44. Maryam45. Thaha46. Al-Waqi'ah 47. Asy-Syura48. An-Naml49. Al-Qashash50. Al-Isra51. Yunus52. Hud 53. Yusuf54. Al-Hijr55. Al-An'am56. Ash-Shaffat57. Lukman58. Saba'59. Az-Zumar

Page 9: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

60. Ghafir61. Fushshilat62. Asy-Syura63. Az-Zukhruf64. Ad-Dukhan65. Al-Jatsiyah66. Al-Ahqqaf67. Adz-Dzariyah68. Al-Ghasyiyah69. Al-Kahf70. An-Nahl71. Nuh72. Ibrahim73. Al-Anbiya74. Al-Mu'minun75. As-Sajdah76. Ath-Thur77. Al-Mulk78. Al-Haqqah79. Al-Ma'arij80. An-Naba'81. An-Nazi'at82. Al-Infithar83. Al-Insyiqaq84. Ar-Rum85. Al-Ankabut86. Al-Muthaffifin87. Al-Zalzalah88. Ar-Rad89. Ar-Rahman90. Al-Insan91. Al-BayyinahTurunnya surah-surah Makiyyah lamanya 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan 40 tahun usia Nabi (Februari 610 M).Nama-nama surat madaniyah berdasarkan urutan turunnya (menurut sebagian besar Ulama). 01. Al-Baqarah02. Al-Anfal03. Ali 'Imran04. Al-Ahzab05. Al-Mumtahanah06. An-Nisa'07. Al-Hadid08. Al-Qital09. Ath-Thalaq10. Al-Hasyir11. An-Nur

Page 10: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

12. Al-Hajj13. Al-Munafiqun14. Al-Mujadalah15. Al-Hujurat16. At-Tahrim17. At-Taghabun18. Ash-Shaf19. Al-Jum'at20. Al-Fath21. Al-Ma'idah22. At-Taubah23. An-Nash

4. FAEDAH MENGETAHUI MAKKI DAN MADANI

Pengetahuan tentang makkiyah dan madani banyak faedahnya diantaranya:

Pertama : Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an, Sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan mentafsirkannya dengan tafsiran yang benar. Sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh, bila diantara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh yang tedahulu.

Kedua : Meresapi gaya bahasa Quran dan memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan Allah. Sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri. Memperhatikan apa yang dikehendaki oleh situasi merupakan arti peling khusus dlam retorika. Karakteristik gaya bahasa makki dan madani dalam Quran pun memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebuah metode dalam penyampaian dakwah ke jalan Allah yang sesuai dengan kejiwaan lawan berbicara dan menguasai pikiran dan perasaaannya serta menguasai apa yang ada dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan.

Ketiga : Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an. Sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik dalam periode mekkah maupun madinah. Sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Qur`an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah SAW, peri hidup beliau yang diriwayatka ahlli sejarah harus sesuai denga Quran; dan Qur`an pun memberikan kata putus terhadapa perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.

----------------------MUHAMMAD FAHMI BIN MD SABRI4039

Posted by ARRUHUL JADID at 10:39 AM

Page 11: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam
Page 12: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

KARAKTERISTIK AYAT MAKKIYAH DAN MADANIYAHPENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada NabiMuhammad saw. dan merupakan

mukjizat paling monumental sepanjangperjalanan sejarah umat manusia. Al-Qur’an merupakan mukjizat

yang bersifatkekal berbeda halnya dengan mukjizat-mukjizat para nabi terdahulu. Al-Qur’anakan tetap

terjaga keasliannya sepanjang masa dan tidak ada seorang pun yangmampu menyamai kehebatan al-

Qur’an dari segi tata bahasanya. Hal ini menjadibukti bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu dari

Allah.Seperti telah kita ketahui bahwa al-Qur’an diterima oleh Rasulullah sawdalam kurun waktu 23

tahun yaitu ada yang diturunkan ketika Rasul berada diMakkah dan ada yang diturunkan ketika Rasul

berada di Madinah. Pada saat al-Qur’an diturunkan di Makkah, yakni pada awal pengangkatan (menjadi

Nabi),kaum muslimim masih sedikit, sementara kaum musyrikin begitu banyak.Sehingga untuk berdialog

dengan orang kafir harus memakai gaya bahasa yangtepat juga diperlukan suatu metode.Al-Qur’an turun

di Makkah sebagai pembela minoritas, yakni ornag-orangIslam dan penolong serta mempertahankan

mereka di tengah lingkungan musuh-musuh yang musyrik.Kemudian Rasulullah saw hijrah bersama

masyarakat tersebut dan beliaumenemui masyarakat muslim yang lain di Madinah. Al-Qur’an diturunkan

kepadaorang-orang Islam di Madinah, meluaskan hukum-hukum agama danmenggerakkan kaidah-kaidah

serta membangun masyarakat dan meletakkandasar-dasar kekuatan.Selanjutnya dalam makalah ini akan

dibahas mengenai karakteristik ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, yaitu apa yang dimaksud dengan Makkiyah-

Madaniyah dan bagaimana karakteristik ayat Makkiyah dan Madaniyah

 

 1 

PEMBAHASANA. Pengertian Ayat Makiyah dan MadaniyahTerjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama dalam memaknaiMakkiyah dan Madaniyah karena terdapat segi-segi dalam memberikan arti,segi tersebut antara lain :a. Dari segi masa turunnya (tartib zamany).Ada yang berkata :

.

   .  

“Makky, yang turun sebelum Rasul hijrah ke Madinah walaupun turunnyabukan di kota Makkah. Madany yang turun sesudah hijrah walaupun di Makkah.”b. 

Page 13: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

Dari segi tempat turunnya (tahdid makany).Ada yang berkata :              

 . “Makky, ialah yang turun di Makkah, walaupun sesudah hijrah. Dan Madany, ialah yang turun di Madinah.” c. Dari segi topik yang dibicarakan (tahwil maudhu-y).Ada yang berkata :

   . “Makky, ialah yang menjadi khitbah kepada penduduk Makkah dan Madany ialah yang menjadi khitbah bagi penduduk Madinah.”

d. Dari segi orang-orang yang dihadapinya (ta’yin syakhsyi).1 Agar tidak terjadi kebingungan dalam memaknai Makkiyah danMadaniyah, ada baiknya kita lihat potongan ayat al-Qur’an yaitu surah al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman :                                    ... ) : (   Artinya :“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang wanita, dan Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan berpuak-puak (bersuku bangsa) supaya kamu saling mengenal…”(Q.S. al-Hujurat : 13).Dalam buku Teuku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dijelaskan bahwa jika ditinjau dari segi tempat turunnya, ayat ini turun di Madinah. Jika kitatinjau dari segi masanya, ayat ini turun pada tahun pengalahan Makkahsesudah hijrah. Dan jika ditinjau dari segi orangnya, maka ayat ini ditujukankepada penduduk Makkah. Sedangkan jika kita memperhatikan maudhu’nyamaka tujuan ayat ini ialah mengajak manusia berkenal-kenalan danmengingatkan manusia bahwa asal usul mereka adalah satu.2 Oleh karenanya ayat ini tidak dikatakan ayat Makkiyah secara mutlak dan tidak dimasukkan ke dalam ayat Madaniyah secara mutlak. Ayat inidimasukkan ke dalam ayat yang turun di Madinah sedang hukumnyadigolongkan ke dalam ayat-ayat yang turun di Makkah.Dari sini kita lebih mengutamakan pembagian secara masa (tartib zamany), karena inilah yang tidak dapat diragukan. Mengenai orang danmaudhu’nya, maka hal itu merupakan urusan kedua yang berpautan dengantartib zamany itu.1Teuku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu al-Qur’an (Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan al-Qur’an)

Page 14: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

, (Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 62.2  Ibid,hlm. 64.

   3Dari uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa memang sulit untuk memaknai Makkiyah dan Madaniyah secara khusus, karena hal ini jugamenjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Akan tetapi yang biasadan umum digunakan untuk memaknai Makkiyah dan Madaniyah ialah darisegi masa turunnya (tartib zamany).B. Karakteristik Ayat MakkiyahPara ulama telah meneliti surah-surah Makky dan Madany, danmenyimpulkan beberapa ketentuan analogis bagi keduanya, yangmenerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yangdibicarakan. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaidah-kaidah dengan ciri-ciri tersebut.Adapun ketentuan Makky ialah :1. Setiap surah yang di dalamnya mengandung “sajdah”.2. Setiap surah yang mengandung lafal “kalla”, lafal ini hanya terdapat dalamseparuh terakhir dari Qur’an. Dan disebutkan dalam tiga puluh tiga kalidan lima belas surah.3. Setiap surah yang mengandung seruan ya-ayyuhan naasudan tidak mengandung ya-ayyuhalladzina amanu, terkecuali surah al-Hajj yangakhirnya terdapat ya-ayyuhalladzina amanu irka’u wasjudu(Q.S al-Hajj :77). Namun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayattersebut adalah ayat Makky.4. Setiap surah yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu kecualisurah al-Baqarah.5. Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan Iblis, kecuali surah al-Baqarah.   46. Setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf hijaiyah, seperti Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Ha Mimdan lain-lain. Terkecuali surah al-Baqarah danAli Imran, sedangkan surah ar-Rad masih diperselisihkan.3 Sedang dari segi ciri tema dan gaya bahasa atau bisa juga disebutsebagai keistimewaan ayat Makkiyah dapat diringkas sebagai berikut :1.

Page 15: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

 Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktianmengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dankengeriannya, neraka dan siksaannya, surga dan nikmatnya, argumentasiterhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional danayat-ayatkauniah.4 2. Penetapan dasar-dasar ibadah dan mu’amalah (pidana), etika, keutamaan-keutamaan umum. Diwajibkannya shalat lima waktu, juga diharamkanmemakan harta anak yatim secara zalim, sebagaimana sifat takabur dansifat angkuh juga dilarang, dan tradisi buruk lainnya.5 3. Menyebutkan kisah nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagimereka sehingga mengetahui nasib orang yang mendustakan agamsebelum mereka; dan sebagai hiburan buat Rasulullah sehingga ia tabahdalam menghadapi gangguang mereka.6 4. Suku katanya pendek-pendek disertai dengan kata-kata yangmengesankan, pernyataannya singkat, ditelinga terasa menembus danterdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan3Manna Khalil al-Qattan, Mabahis fi Ulumil Qur’an,(Cet. III, diterbitkan olehMansyurat al-Asr al-Hadis, 1973), Terj. Drs. Mudzakir AS,Studi Ilmu-ilmu Qur’an(Cet.II,Jakarta: PT Pustaka Litera AntarNusa, 1994), hlm, 86-87.4  Ibid. 5Dr. Fahd bin Abdurrahman ar-Rumi,Ulumul Qur’an (Studi kompleksitas Al-Qur’an),Terj. Amirul Hasan dan Muhammad Halabi, (Cet. I Yogyakarta: Titian Ilahi, 1996). Hlm173.6Manna Khalil al-Qattan, Mabahis fi Ulumil Qur’an… Loc. Cit. 

   5dengan diperkuat lafal-lafal sumpah; seperti surah-surah yang pendek-pendek, dan perkecualiannya hanya sedikit.7 C. Karakteristik Ayat MadaniyahDiantara ciri khusus dari surah-surah Madaniyah ialah :1. 

Page 16: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam

Setiap surah yang berisi kewajiban atauhad (sanksi).2. Setiap surah yang di dalamnya disebutkan tentang orang-orang munafik,terkecuali surah al-Ankabut yang diturunkan di Makkah adalah termasuk surah Makkiyah.3. Setiap surah yang di dalamnya terdapat dialog antara Ahli Kitab,8sepertidapat kita dapati dalam surah al-Baqarah, an-Nisa, Ali Imran, At-Taubahdan lain-lain.9 Adapun keistimewaan yang terdapat pada surah Madaniyah antara lainadalah sebagai berikut :1. Al-Qur’an berbicara kepada masyarakat Islam Madinah, pada umumnyaberisi tentang penetapan hukum-hukum, yang meliputi penjelasan tentangibadah, mu’amalah,had , kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial,hubungan internasional baik diwaktu damai maupun perang, dan lain-lain.10 2. Seruan terhadap Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakankepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpanganmereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadapkebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada merekakarena rasa dengki diantara sesame mereka.11 3. Di dalam masyarakat Madinah tumbuh sekelompok orang-orang munafik,lalu al-Qur’anmembeicarakan sifat mereka dan menguak rahasia mereka.Al-Qur’an menjelaskan bahaya mereka terhadap Islam dan kaum7  Ibid. 8  Ibid. 9Teuku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu al-Qur’an… Op. Cit,hlm.82.10Manna Khalil al-Qattan, Mabahis fi Ulumil Qur’an… Loc. Cit. 11  Ibid. 

Page 17: Mengenal Ayat Makiyah Dan Madaniyah Dalam