Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

12
MENGEMBANGKAN KLINIK GIGI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (Penutup) 20 07 2008 HAL-HAL YANG HARUS DIKEMBANGKAN Bagi kebanyakan perawat gigi yang bekerja baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit, pola pengembangan klinik gigi tentu tidak terlalu akrab dalam pemikirannya, hal ini dapat dimaklumi karena sistem pelayanan yang pada umumnya bersifat top down (diatur dari atas). Perawat gigi seakan-akan sudah terpuaskan saja menjadi pelaksana paling depan dalam sebuah sistem pelayanan kesehatan yang sudah terpola secara seragam. Dan hasilnya adalah, sebagian besar perawat gigi dari dulu sampai sekarang seolah-olah terperangkap dalam rutinitas yang membosankan tanpa tahu harus mulai dari mana untuk menjadi inovatif dan lebih kreatif. Oleh karenanya, menjadi penting untuk memahami secara bertahap mengenai aspek strategis yang dapat dipertimbangkan untuk diperbaiki dalam pelayanan kesehatan gigi. Perbaikan-perbaikan tersebut berangkat dari pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana menangani pasien dengan lebih baik, sehingga pasien menjadi kooperatif, loyal dan menyenangkan 2. Bagaiamana mengelola sistem keuangan dan pembiayaan, sehingga klinik gigi dapat menjadi klinik yang menghasilkan benefit yang optimal yang pada gilirannya mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas sarana yang dimiliki. 3. Bagaimana menata ruangan klinik sehingga tercipta ruangan yang ergonomis, aman, menyenangkan, higienis dan memiliki risiko infeksi nosokomial se-minimal mungkin

Transcript of Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

Page 1: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

MENGEMBANGKAN KLINIK GIGI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN   (Penutup)

20 07 2008

HAL-HAL YANG HARUS DIKEMBANGKAN

Bagi kebanyakan perawat gigi yang bekerja baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit, pola

pengembangan klinik gigi tentu tidak terlalu akrab dalam pemikirannya, hal ini dapat dimaklumi

karena sistem pelayanan yang pada umumnya bersifat top down (diatur dari atas). Perawat gigi

seakan-akan sudah terpuaskan saja menjadi pelaksana paling depan dalam sebuah sistem

pelayanan kesehatan yang sudah terpola secara seragam. Dan hasilnya adalah, sebagian besar

perawat gigi dari dulu sampai sekarang seolah-olah terperangkap dalam rutinitas yang

membosankan tanpa tahu harus mulai dari mana untuk menjadi inovatif dan lebih kreatif.

Oleh karenanya, menjadi penting untuk memahami secara bertahap mengenai aspek strategis

yang dapat dipertimbangkan untuk diperbaiki dalam pelayanan kesehatan gigi. Perbaikan-

perbaikan tersebut berangkat dari pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana menangani pasien dengan lebih baik, sehingga pasien menjadi kooperatif, loyal dan menyenangkan

2. Bagaiamana mengelola sistem keuangan dan pembiayaan, sehingga klinik gigi dapat menjadi klinik yang menghasilkan benefit yang optimal yang pada gilirannya mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas sarana yang dimiliki.

3. Bagaimana menata ruangan klinik sehingga tercipta ruangan yang ergonomis, aman, menyenangkan, higienis dan memiliki risiko infeksi nosokomial se-minimal mungkin

4. Bagaimana mengelola data, informasi dan dokumen sehingga memudahkan pengelolaan / manajemen dalam mengembangkan diri berdasarkan data yang akurat.

5. Bagaimana mengelola inventaris alat dan bahan secara efisien, sehingga dapat digunakan seminimal mungkin tapi mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dalam klinik gigi.

6. Bagaimana mengatur sistem organisasi dan atau tata hubungan kerja yang efisien, efektif, menyenangkan, saling membantu dan penuh kekeluargaan yang dilandasi oleh komunikasi yang baik.

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diuraikan ke dalam konsep-konsep yang

secara singkat akan diuraikan di bawah ini :

1. SISTEM PENGELOLAAN PASIEN

Page 2: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

Dalam mengelola pasien, perawat gigi harus mampu menempatkan diri sebagai dental

asisten dan resepsionis yang mumpuni, seorang perawat gigi harus menguasai teknik-

teknik berikut :

a. Berkomunikasi yang efektif pada waktu menerima dan menangani pasien

b. Mencatat data pasien secara baik

c. Mengatur sistem perjanjian dan penjadwalan pasien

d. Memelihara hubungan baik dengan pasien / klien

1. SISTEM KEUANGAN / PEMBIAYAAN

Perawat gigi mutlak harus menguasai keterampilan sebagai seorang kasir, bendahara,

akuntan dan petugas asuransi. Teknik-teknik yang harus dikembangkan adalah :

a. Tariffing (penentuan tarif yang diperhitungkan secara cermat)

b. Sistem asuransi dan klaim

c. Sistem pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan yang akurat

1. SISTEM PENATAAN RUANGAN

Dalam penataan ruangan akan sangat tergantung dari rancangan umum gedung yang

ditempati, tetapi prinsip strategis yang dapat dijadikan pegangan adalah sebagai berikut :

a. Tata ruang harus dapat memastikan adanya sirkulasi udara yang baik

b. Sistem pembuangan limbah yang terjamin keamanannya

c. Tata letak perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan pergerakkan yang leluasa

d. Penggunaan dental unit, perlengkapan kantor seperti kursi dan meja yang ergonomis

Page 3: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

e. Pengaturan area yang jelas antara area resepsionis, administrasi, ruang tunggu, ruang

sterilisasi, ruang alat dan bahan serta ruang perawatan dan lain-lain. Hal ini harus

dikembangkan guna menjamin kenyamanan dan keselamatan serta privacy dalam

bekerja.

f. Setiap ruangan klinik hendaknya didesain sebagai ruangan yang dapat memberikan

kenyamanan kerja, baik bagi operator maupun bagi pasien, hal ini menyangkut tata

warna, dekorasi dinding dan seterusnya.

1. SISTEM INFORMASI

Dewasa ini, sistem informasi sangat identik dengan sistem informasi berbasis komputer,

ada banyak keuntungan dari tata cara pengelolaan data, informasi serta dokumen yang

didukung oleh perlengkapan keras dan lunak komputer. Sistem informasi komputer di

klinik gigi dapat berupa :

a. Software registrasi pasien

b. Software keuangan

c. Software pengelolaan alat, bahan dan barang

d. Software perjanjian pasien

Kesemua software itu bisa dibangun dalam sebuah sistem yang terintegrasi yang

sangat membantu perawat gigi dalam bekerja secara cepat, akurat dan hemat.

1. SISTEM TATA HUBUNGAN KERJA DALAM ORGANISASI

Ada banyak yang dapat dilakukan oleh seorang perawat gigi dalam mengembangkan tata

hubungan organisasi guna membangun klinik gigi yang efektif dan efisien, diantaranya

adalah :

a. Selalu menjaga hubungan baik antar petugas (sejawat perawat gigi, dokter gigi, tenaga

administrasi dan lain lain)

Page 4: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

b. Selalu bersikap profesional dan menjaga etika di lingkungan kerja

c. Membangun sistem penjadwalan pekerjaan yang adil (fair)

d. Senantiasa mentaati peraturan yang berlaku

e. Memelihara kebersamaan dan saling tolong menolong antara sesama petugas baik

lintas program maupun lintas sektor.

PENUTUP

Demikian makalah singkat ini ditulis dalam rangka memberikan wawasan awal bagi

pengembangan manajemen klinik gigi yang efektif dan efisien. Ada banyak hal yang masih harus

dipelajari dari setiap aspek manajemen klinik gigi ini, mudah-mudahan di masa yang akan

datang dapat diuraikan secara lebih detail dan komprehensif.

Terima kasih

Comments : 9 Comments » Tags: Manajemen klinik Categories : Manajemen Klinik Gigi

MENGEMBANGKAN KLINIK GIGI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (Bagian   3)

20 07 2008

MENGAPA HARUS BERKEMBANG ?

Peradaban manusia sungguh merupakan suatu keadaan yang tidak pernah berhenti berubah. Dari

permulaan terciptanya makhluk manusia sampai detik ini sudah berfase-fase zaman telah dicatat

dalam sejarah manusia, hingga saat ini manusia berada pada fase modern yang ditandai dengan

semakin menghilangnya sekat-sekat atau batas-batas yang mengisolasi kelompok-kelompok dan

bangsa-bangsa di dunia, sekarang manusia dapat dengan mudah bepergian, berkomunikasi dan

Page 5: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

mendapatkan informasi dari belahan manapun di dunia dengan bantuan teknologi yang telah dan

sedang berrevolusi sedemikian dahsyat.

Istilah globalisasi merupakan istilah yang sangat akrab di telinga setiap orang pada generasi yang

hidup di atas permukaan planet bumi dewasa ini. Meskipun tidak setiap orang memahaminya

dengan pasti, tetapi kata globalisasi telah menjadi “merk dagang” zaman ini. Globalisasi telah

menjadi penanda dari perubahan zaman yang akan terus berlangsung. Globalisasi pulalah yang

dapat dianggap sebagai salah satu alasan bahwa manusia harus berubah.

Manusia harus berubah, organisasi harus berubah, pelayanan kesehatan gigi juga harus berubah,

demikian pula perawat gigi sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan gigi, HARUS

BERUBAH, Mengapa?, karena :

1. Perkembangan teknologi informasi telah mendorong semua orang menjadi “melek informasi”, sehingga seakan semua orang menjadi “pintar”

2. Semua orang menjadi “pintar” dan semua orang menjadi “tidak pernah puas”3. Orang-orang menjadi “tidak pernah puas” dan kemudian menjadi “penuntut” untuk

mendapat yang terbaik bagi dirinya4. Para “penuntut” kemudian menjadi para “pemilih” dan seringkali menjadi para

“pengeluh”

Dan perawat gigi tentu tidak akan pernah nyaman bekerja memberikan pelayanannya di tengah-

tengah “keluhan”, di antara hujan “tuntutan”. Jadi alasan sederhananya adalah, ketika ada

tuntutan, maka perawat gigi harus memenuhinya, atau kalau tidak, maka perawat gigi akan

kerepotan atau ditinggalkan. Mengapa?, karena organisasi pelayanan kesehatan gigi bukan hanya

dokter gigi dan perawat gigi orang Indonesia saja, ada banyak tenaga kesehatan ahli gigi dan

organisasi lain yang lebih siap untuk berubah dan dapat memenuhi “tuntutan” masyarakat, jadi

kalau perawat gigi Indonesia tidak berkembang, maka masyarakat akan berpaling kepada

mereka. Tengoklah klinik-klinik gigi berlisensi luar negeri, dan bertenagakan ahli asing? kini

mereka bukan hal yang sulit lagi untuk ditemukan.

Tuntutan tidak saja datang dari pihak eksternal seperti pasien / klien pengguna pelayanan

kesehatan, tuntutan juga datang dari dalam. Perhatikanlah, sistem pelayanan kesehatan dan

serangkaian aturan lain sekarang telah menuntut setiap tenaga kesehatan dan juga manajemen

pelayanan kesehatan untuk dapat menunjukkan kapasitas dan kualitas terbaiknya. Setiap level

Page 6: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

pelayanan kesehatan telah berlomba berbenah diri, hal ini dilakukan tidak semata-mata

memuaskan keinginan dan tuntutan klien / masyarakat saja, tetapi juga tuntutan semua manusia

yang terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan, semua orang sekarang berkeinginan untuk

bekerja senyaman mungkin, mendapatkan penghasilan setinggi mungkin, dan mendapatkan

kepuasan psikologis dari pekerjaannya. Bayangkan apabila seorang perawat gigi harus bekerja

melayani berpuluh-puluh pasien dalam sehari dengan penanganan yang carut marut, apa

yang bisa didapatkan dari pekerjaan tersebut, kenyamanan? kepuasan batin? Barangkali agak

mustahil.

Membahas pencapaian kepuasan batin dalam melaksanakan pekerjaan, tidak akan terlepas dari

konsep nilai atau value dalam sebuah organisasi. Semua orang kiranya akan sepakat bahwa

gengsi, penghargaan, dan aktualisasi diri merupakan salah satu aspek penting selain hanya

keberlimpahan materi atau pemenuhan kebutuhan material. Hirarki kebutuhan menurut Maslow

mengindikasikan bahwa setiap manusia pada tahap dan kondisi tertentu memiliki kebutuhan

untuk mencapai value / nilai-nilai yang dapat menaikkan harkat martabat serta aktualisasi

dirinya. Dalam tatanan sosial, fenomena ini sungguh tidak dapat diabaikan, lihatlah

kecenderungan orang-orang untuk memanfaatkan layanan (kesehatan dan layanan lainnya seperti

pendidikan dan niaga) dari institusi yang menawarkan nilai / value yang lebih tinggi di tengah

masyarakat. Orang-orang pada strata tertentu, biasanya akan berpikir dua kali untuk pergi ke

tempat pelayanan kesehatan yang secara nilai layanan meragukan.

Jadi, klinik gigi sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan seyogianya dikembangkan

secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan efisiensi serta efektifitasnya dalam

melayani kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang bermutu dan

bernilai tinggi.

Comments : Leave a Comment » Tags: Manajemen klinik Categories : Manajemen Klinik Gigi

MENGEMBANGKAN KLINIK GIGI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN (Bagian   2)

Page 7: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

20 07 2008

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KLINIK GIGI UNTUK PERAWAT GIGI

Terdapat beberapa hal prinsip yang harus difahami oleh seorang perawat gigi dalam mengelola

sebuah klinik gigi, berikut akan diuraikan hal-hal tersebut secara singkat satu per satu :

1. Jenis / Tempat Pelayanan

Penting difahami oleh seorang perawat gigi bahwa setiap tempat / jenis / level pelayanan

akan memiliki sistem, budaya, dan kebijakan yang berbeda dalam manajemen pelayanan-

nya. Sebuah Balai Pengobatan Gigi di Puskesmas tentu akan menerapkan sistem /

manajemen yang berbeda dengan sebuah poliklinik gigi di Rumah Sakit.

Oleh karenanya, fahamilah sistem dan kebijakan yang diterapkan di setiap level

pelayanan. Walaupun demikian terdapat hal-hal yang berlaku secara universal, contohnya

proses manajemen akan selalu berupa proses seperti lingkaran yang berawal dari

perencanan dan berujung pada kegiatan evaluasi yang kemudian terus berjalan kembali

kepada proses perencanaan tahap selanjutnya.

Contoh yang praktis dari pentingnya pemahaman jenis pelayanan kesehatan ini bisa kita

tarik dari konteks situasi Puskesmas yang pada umumnya diatur oleh kebijakan yang

sangat top down, artinya segala sesuatu kebijakan manajemennya selalu di atur dari atas

(Dinas kesehatan / Departemen Kesehatan), walaupun dewasa ini telah banyak

dikembangkan Puskesmas yang lebih mandiri dalam pengelolaannya. Dalam konteks ini,

seorang perawat gigi yang bekerja di Puskesmas akan mengalami kesulitan dalam

mengembangkan pola pelayanan di BP Gigi terkait dengan kebijakan yang selalu “turun

dari atas” tersebut.

Walaupun demikian, pembenahan dan atau pengembangan manajemen kliinik gigi di

Puskesmas tidak mustahil dilakukan sepanjang seorang perawat gigi memliki motivasi

yang tinggi dalam melaksanakan salah satu kompetensi utamanya yakni sebagai

“Pelaksana Manajemen” pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas / Klinik Gigi

Page 8: Mengembangkan Klinik Gigi Yang Efektif Dan Efisien

1. Peranan Manajerial Perawat Gigi

Prinsip kedua dari manajemen klinik gigi adalah mengenali peran dan tugas yang

diemban oleh seorang perawat gigi. Secara umum, perawat gigi mempunyai “multi-

peran”, dalam hal ini perawat gigi dapat berperan dan berfungsi sebagai manajer,

sekretaris, resepsionis, tenaga inventarisasi, akuntan, kasir, arsiparis, dan lain-lain.

Bagaimanapun, SK Menkes NO. 378/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi

Perawat Gigi menyatakan bahwa seorang perawat gigi harus menunjukkan kompetensi

dalam bidang-bidang sebagai berikut :

a. Bisnis kedokteran gigi

b. Sistem keuangan dan asuransi kesehatan

c. Komunikasi

d. Pengelolaan dokumen klinik gigi

e. Sistem inventarisasi

f. Hukum dan etik pelayanan kesehatan gigi

Hal-hal tersebut menegaskan bahwa secara prinsip seorang perawat gigi mutlak dituntut

untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang manajer klinik

gigi yang menguasai tata kelola / manajemen klinik gigi secara paripurna yang meliputi

prinsip-prinsip bisnis kesehatan dan kewirausahaan, yang dilengkapi dengan

keterampilan sebagai pemimpin, dan juga keterampilan resepsionis,