MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

45
MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA Ungaran, 14 pril 2014

description

MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA. Ungaran , 14 pril 2014. PWS (PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT). PWS KIA. PENGERTIAN - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Page 1: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Ungaran, 14 pril 2014

Page 2: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

PWS (PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT)

LATAR BELAKANG

• PWS dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985• PWS di mulai dengan program imunisasi kemudian

berkembang menjadi PWS lain seperti PWS KIA dan PWS gizi• PWS imunisasi berjalan baik dibuktikan dengan tercapainya

UCI tahun 1990 sehingga terjadi penurunan AKB yang signifikan

• PWS KIA tidak secara cepat dapat menurunkan AKI walaupun pelayanan KIA meningkat disebabkan banyak faktor lain sebagai penyebab kematian ibu

Page 3: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

PWS KIA

• PENGERTIAN“ Alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.”(buku pedoman PWS KIA tahun 2009)

Page 4: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

TUJUAN PWS KIAA. TUJUAN UMUM

Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus menerus di setiap wilayah kerja.

B. TUJUAN KHUSUS1. Memantau Pelayanan KIA secara individu melalui kohort2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan

indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus

3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA

4. Menilai kesenajngan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan

Page 5: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Lanjutan tujuan Khusus ........5. Menentukan sasaran individu dan wilayah

prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan

6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan

7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya

8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA

Page 6: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA

• Memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisienTUJUAN

• Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di faskes

• Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan

Kegiatan Pokok

Page 7: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Kegiatan pokok

• Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

• Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

• Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

• Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

• Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

• Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

• Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

Page 8: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Batasan Pemantauan

Pelayanan Antenatal

• Pelayanan kesehatan oleh nakes untuk ibu selama kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan

Penjaringan/Deteksi dini kehamilan beresi

ko

• Kegiatan ini bertujuan menemukan bumil beresiko/komplikasi oleh kader, dukun bayi dan tenaga kesehatan

Kunjungan ibu hami

l

• Kontak ibu hamil dengan nakes untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar yang ditetapkan

Page 9: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Kunjungan baru Bumil (K1)

• Kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan

K4

• kontak bumil dengan nakes yang keempat atau lebih untk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

Kunjungan Neonatal (KN)

• Kontak neonatal dengan nakes minimal 2 kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal baik dalam/luar gedung

Page 10: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Kunjungan ibu nifas

• Kontak ibu nifas dengan nakes minimal 3 kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan bufas baik di dalam gedung atau di luar gedung

Sasaran ibu

hamil

• Jumlah semua ibu hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun

Ibu hami

l beresiko

• Ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan resiko tinggi

Page 11: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

PENGUMPULAN DATA PWS KIA

Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok dari PWS KIA.

Data yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di tingkat puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi. Data yang diperlukan dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan Data Pelayanan.

Page 12: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Jenis data Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA adalah:

1. Data sasaran : • Jumlah seluruh ibu hamil • Jumlah seluruh ibu bersalin • Jumlah ibu nifas • Jumlah seluruh bayi • Jumlah seluruh anak balita • Jumlah seluruh PUS

Page 13: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di desa/kelurahan.

Seorang Bidan di desa/kelurahan dibantu para kader dan dukun bersalin/bayi, membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup denah jalan, rumah.

Setiap waktu data tersebut diperbarui baik ibu yang hamil, Bayi, dan anak balita.

.

Page 14: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

• 1,1 x CBR x jml pendudukSasaran Bumil

• 1,05 x CBR x jml pendudukSasaran Bulin/bufas

• CBR x jml pendudukSasaran bayi

• 4 x Jumlah sasaran bayiSasaran balita

Page 15: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

2. Data PelayananYang termasuk data pelayanan adalah : • Jumlah K1 • Jumlah K4 • Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan • Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh

tenaga kesehatan • Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan

kesehatan pada umur 6 – 48 jam

Page 16: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

• Jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 4 kali

• Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 8 kali

• Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

• Jumlah peserta KB aktif

Page 17: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Sumber data :

1) Sumber data Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi) yang di hitung berdasar rumus

2) Data pelayanan pada umumnya berasal dari : • Register kohort ibu • Register kohort bayi • Register kohort anak balita • Register kohort KB

Page 18: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

2. Data Pelayanan Bidan di desa/kelurahan mencatat semua

pelayanan KIA di dalam kartu ibu, kohort Ibu, kartu bayi, kohort bayi, kohort anak balita, kohort KB, dan buku KIA.

Pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan.

Page 19: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

2. Data Pelayanan Bidan di desa/kelurahan mencatat semua

pelayanan KIA di dalam kartu ibu, kohort Ibu, kartu bayi, kohort bayi, kohort anak balita, kohort KB, dan buku KIA.

Pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan.

Page 20: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Selain hal tersebut bidan di desa juga mengumpulkan data pelayanan yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerjanya.

Page 21: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Pengolahan Data

• Setiap bulan Bidan mengolah data yang tercantum dalam buku kohort dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA.

• Bidan Koordinator di Puskesmas menerima laporan bulanan tersebut dari semua Dansa dan mengolahnya menjadi laporan dan informasi kemajuan pelayanan KIA bulanan yang disebut PWS KIA.

• Informasi per desa/kelurahan dan per kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.

Page 22: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Langkah pengolahan data adalah : Pembersihan data,Validasi dan ,Pengelompokan

data 1. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan

kebenaran pengisian formulir yang tersedia. 2. Validasi data : melihat kebenaran dan

ketepatan data. 3. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan

data yang harus dilaporkan.

Page 23: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Contoh :

• Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang masuk dari Bidan di desa/kelurahan mengenai duplikasi nama, duplikasi alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.

• Validasi : Mecocokkan apabila ternyata K4 & K1 lebih besar daripada jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin lebih besar daripada ibu hamil.

• Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi berdasarkan desa/kelurahan untuk persiapan intervensi, ibu hamil dengan KEK untuk persiapan intervensi.

Page 24: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk : Narasi, Tabulasi, Grafik dan Peta.

1. Narasi : dipergunakan untuk menyusun laporan atau profil suatu wilayah kerja, misalnya dalam Laporan PWS KIA yang diserahkan kepada instansi terkait.

2. Tabulasi: dipergunakan untuk menjelaskan narasi dalam bentuk lampiran.

Page 25: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

3. Grafik: dipergunakan untuk presentasi dalam membandingkan keadaan antar waktu, antar tempat dan pelayanan. Sebagian besar hasil PWS disajikan dalam bentuk grafik.

4. Peta: dipergunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis.

Page 26: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Pembuatan Grafik PWS KIA

• PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam tiap bulan.

• Dengan demikian tiap bulannya dibuat 13 grafik, yaitu :

Page 27: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

D. Pembuatan Grafik PWS KIA1. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1). 2. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4). 3. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn). 4. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF). 5. Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat. 6. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK). 7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1). 8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL). 9. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK). 10. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy). 11. Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal). 12. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS). 13. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR).

Page 28: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA1. Penyiapan Data

a. Grafik antar wilayah, data yang diperlukan adalah : Data cakupan per desa dalam kurun waktu yang sama Misalnya : untuk membuat grafik cakupan K4 bulan Juni di wilayah kerja Puskesmas X, maka diperlukan data cakupan K4 desa/kelurahan A, desa/kelurahan B, desa/kelurahan C, dst pada bulan Juni.

b. Grafik antar waktu, data yang perlu disiapkan adalah : Data cakupan per bulan c. Grafik antar variabel diperlukan data variabel yang mempunyai korelasi misalnya : K1, K4 dan Pn

Page 29: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

2. Penggambaran grafika. Menentukan target rata – rata per bulan untuk

menggambarkan skala pada garis vertikal (sumbu Y). Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1 tahun ditentukan 90 % (garis a), maka sasaran rata – rata setiap bulan adalah

90 % X 100 12 bulan

Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juni adalah (6 x 7,5 %) = 45,0% (garis b).

Page 30: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

b. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa/kelurahan sampai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh grafik).

c. Nama desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/kelurahan (sumbu X), sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/kelurahan yang dituliskan pada butir b diatas

Page 31: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

d. Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei) untuk tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.

e. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, sedangkan untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan tanda (-).

Page 32: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

INDIKATOR PEMANTAUAN

1. Akses Pelayanan antenatal (Cakupan K1)Tujuan : Mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam mengerakkan masyarakat

Jumlah kunjungan baru (K1) Ibu Hamil X 100

Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Page 33: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

2. Cakupan ibu hamil (K4)Tujuan : menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA

JUMLAH KUNJUNGAN BUMIL K4 X 100 %

JUMLAH SASARAN BUMIL DALAM 1 TAHUN

Page 34: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

3. Cakupan persalinan oleh nakes (Pn)Tujuan :menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar

JUMLAH PERSALINAN OLEH NAKES X 100%

JUMLAH SASARAN PERSALINAN SELAMA 1 TH

Page 35: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

4. Cakupan pelayanan nifas oleh nakes (KF3)Tujuan : menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

JUMLAH BUFAS YG MEMPEROLEH 3 KALI PELAYANAN OLEH NAKES........................................................................................................................... X 100 %

JUMLAH SASARAN IBU NIFAS DALAM SATU TAHUN

Page 36: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

5. Cakupan Pelayanan neonatus pertama (KN1)Tujuan : dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.

JUMLAH NEONATUS YG MENDAPAT PELAYANAN SESUAI STANDAR OLEH NAKES............................................................................................................................ X 100%

JUMLAH SASARAN BAYI DALAM 1 TH

Page 37: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

6. Cakupan yankes neonatus 0-28 hari (KN lengkap)Tujuan : dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

JUMLAH NEONATUS YG MENDAPAT 3 KALI PELAYANAN KUNJUNGAN............................................................................................................................... X 100%

JUMLAH SELURUH SASARAN BAYI DALAM 1 TH

Page 38: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

7. Deteksi faktor resiko dan komplikasi oelh masyarakatTujuan : menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas

Jumlah Bumil beresiko yg ditemukan masyarakat X 100 %

20 % X Jumlah sasaran ibu hamil dlm satu tahun

Page 39: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

8. Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri (PK)Tujuan : mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu hamil bersalin dan nifas dengan komplikasi

Jumlah Komplikasi kebidanan yang ditangani X 100 %

20% x Jumlah sasarn ibu hamil dalam 1 tahun

Page 40: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

Cakupan Penanganan Komplikasi NeonatusTujuan : menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus – kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Jumlah Neonatus dengan komplikasi yg mendapat penanganan X 100%

15% x Jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun

Page 41: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

10. Ckupan Pelayanan kesehatan bayi (kunjungan bayi)Tujuan : dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.

JumlahBayi yg memperoleh 4 kali pelayanan sesuai standar. X 100 %

Jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun

Page 42: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

11. Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-59 bln)

Jumlah anak Balita yg memperoleh pelayanan sesuai standar ................................................................................................................ X 100%

Jumlah Seluruh Balita dalam 1 tahun

Page 43: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

12. Cakupan Pelayanan kesehatan anak Balita yg dilayani dengan MTBS

Jumlah anak Balita sakit yg memperoleh pelayanan MTBS sesuai standar di puskesmas

................................................................................................................ X 100%

Jumlah Seluruh Balita sakit yg berkunjung ke Puskesmas dalam 1 tahun

Page 44: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

12. Cakupan peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)

Jumlah peserta KB aktif................................................................................................................ X 100%

Jumlah Seluruh PUS dalam 1 tahun

Page 45: MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA

ANALISA SEDERHANA : GRAFIK CAKUPAN K1 BUMIL BULAN MEI 2012

BULAN TARGET % DES 100 NOV 91,7 OKT 83,3 SEP 75 AGS 66,7 JULI 58,3 JUNI 50 MEI 41,7 APR 33,3 MAR 25 FEB 16,7 JAN 8,3

% KUM 58,3 50 33,3 33,3 25 41,7

% BLN INI 7,7 7,2 6,8 12,2 6,9 6,7% BLN LALU 10,3 7,2 5,5 11,1 8,2 5,9

TREND = DUSUN A BAIK C D E DESA

Status Dusun/Desa KURANG BAIK BAIK CUKUP JELEK