Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

20
MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR DAN MEMBELAJARKAN Disusun untuk memenuhi mata kuliah Desain Pembelajaran PNF

Transcript of Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

Page 1: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

MENGELOLA KEGIATAN

BELAJAR DAN MEMBELAJARKANDisusun untuk memenuhi mata kuliah Desain

Pembelajaran PNF

Page 2: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

Disusun Oleh :

Indah ApriyaniIndah Dwi Astorini

Anis CahyantiIrene

Wahyu AdzimahNur Salamah

Dimas

Page 3: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran merupakan pengejawantahan dari penerapan prosedur atau urutan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu dilakukan dengan tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing tahapan memegang peranan penting dan kegiatan yang mendahului menjadi prasyarat bagi keberhasilan kegiatan berikutnya. Oleh karena itu agar proses pembelajaran itu dapat berhasil, maka masing-masing tahapan harus dilalui dengan berhasil pula.

Page 4: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

A. Prosedur Pembelajaran Orang Dewasa

Esensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi. Aktivitas komunikasi dapat dilakukan secara mandiri, yakni partisipan melakukan aktivitas belajar mandiri, seperti mengkaji buku; dan dapat pula secara berkelompok seperti halnya proses pembelajaran di kelompok besar. Keuntungan pembelajaran mandiri adalah bahwa partisipan mampu menggunakan keterampilan dan strategi pengelolaan belajar mandiri.

Page 5: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

Kegiatan Pendahuluan

Menciptakan iklim belajar yang kondusif

Memberi acuan belajar

Membuat kaitan atau jalinan konseptual

Membuat kaitan atau jalinan konseptual

Langkah-langkah dalam proses pembelajaran orang dewasa

Page 6: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

A. PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR

Pembelajaran kelompok besar akan efektif apabila :

Menyajikan materi yang belum pernah dikenali oleh paertisipan.

Isi pembelajaran tidak tersedia untuk pembelajaran kelompok kecil.

Terdapat materi pengayaan. Terdapat pembicara tamu. Menggunakan media audio visual ataupun

transparansi. Pendidik disamping ceramah juga memberikan

pengayaan. Menggunakan berbagai teknik evaluasi.

Page 7: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR

Prinsip menggunakan kelompok besara. Tujuan pembelajaran hendaknya dirumuskan dengan

baik. Beberapa faktor yang patut dipertimbangkan didalam merumuskan tujuan yaitu kemampuan partisipan, ketersediaan ruang belajar, media pembelajaran, sumber belajar, dan faktor yang relevan.

b. Pembelajaran hendaknya mencakup kebutuhan dan minat, serta memberikan peluang kepada partisipan untuk melakukan uji coba dalam rangka menggali kebutuhan dan minat baru.

c. Pembelajaran kelompok besar hendaknya menyajikan berbagai materi pembelajaran secara seimbang antara teori dan praktek.

d. Materi pembelajaran hendaknya dibatasi sesuai dengan kebutuhan dan minat partisipan.

Page 8: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

LANJUTAN

a. Materi pembelajaran hendaknya dibatasi sesuai dengan tujuan yang dapat dicapai dalam waktu tertentu.

b. Materi pembelajaran dapat dideskripsikan sesuai dengan bidang-bidang pengetahuan atau sesuai dengan masalah-masalah fungsional yang akan dipecahkan.

c. Materi pembelajaran hendaknya dipilih sesuai dengan perkembangan mutakhir yang terjadi di masyarakat.

d. Kegiatan pembelajaran kelompok besar hendaknya diikuti oleh Tanya jawab, diskusi, ataupun praktek agar partisipan memperoleh pemahaman yang kommmprehensif tentang materi pembelajaran yang disajikan.

e. Peentuan pembelajaran kelompok besar hendaknya sesuai dengan gaya belajar dan minat partisipan.

Page 9: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

B. PROSEDUR PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN

1.PengertianSecara fisik pembelajaran kelompok kecil ditandai oleh terbatasnya jumlah partisipan yang dihadapi oleh pendidik, yakni berkisar antara 3-8 orang, ddan untuk pembelajaran perseorangan adalah seorang partisipan

Hakikat pembelajaran kelompok kecil dan preorangan, yaitu:1. Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat

terjadi antara pendidik dan partisipan, atau antar partisipan.2. Interaksi terjadi antara pendidik dan partisipan dan partisipan

dengan partisispan.3. Partisipan belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan

minatnya sendiri.4. Partisipan mendapat bantuan dari pendidik sesuai dengan

kebutuhannya.5. Partisispan diibaratkan di dalam menentukan cara-cara belajar

yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.

Page 10: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

A. Model APembelajaran diawali dengan pertemuan kelompok besar untuk memberikan informasi dasar, penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan, dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Dalam model ini setelah pertemuan kelompok besar, partisipan diberi kesempatan untuk memilih: (a) bekerja dalam kelompok, atau (b) bekerja secara persorangan. Apabila waktu pembelajaran akan berakhir, pembelajaran sebaiknya diakhiri dengan pertemuan kelompok besarkembali sebagai arena untuk berbagai pengalaman, laporan, atau pengukuran hasil kerja.

2. MODEL PEMBELAJARAN

Page 11: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

LANJUTAN

B. Model BPembelajaran diawali dengan pengarahan di dalam kelompok besar, yang mungkin meliputi informasi dasar, perundingan tentang tugas yang akan dikerjakan, cara kerja, dan sebagainya. Setelah itu partisipan langsung bekerja dalam kelompok kecil melaksanakan kontrak belajar yang dibuat bersama dengan pendidik sampai waktu yang ditetapkan berakhir. Laporan kelompok diserahkan kepada pendidik.

Page 12: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

C. MODE C

Pembelajaran diawali dengan pengarahan atau informasi dalam kelompok besar. Kemudian partisipan langsung bekerja secara perseorangan, dan selanjutnya bergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengolah hasil yang telah dicapai. Pada akhir pertemuan, setiap kelompok menyerahkan hasilnya kepada pendidik.

LANJUTAN

Page 13: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

D. MODEL D

Pembelajaran dimulai dari kelompok besar, kemudian partisipan langsung belajar secara perseorangan sampai batas waktu yang ditetapkan berakhir. Setiap partisipan belajar sesuai dengan kontrak yang telah dibuatnya bersama pendidik dan melaporkan hasilnya kepada pendidik.

LANJUTAN

Page 14: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

3. Hal yang Perlu diperhatikan

Bagi pendidik yang telah terbiasa dengan pembelajaran kelompok besar (klasikal), sebaiknya mulai dengan pembelajaran kelompok kecil, kemudian secara bertahap kepada pembelajaran secara perorangan.

Tidak semua materi pembelajaran dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil maupun perseorangan. Hal-hal yang bersifat seperti pengarahan, informasi umum sebaiknya disampaikan dalam kelompok besar.

Dalam pembelajaran kelompok kecil, langkah pertama yang harus dikerjakan oleh pendidik adalah mengorganisir partisipan, sumber belajar, materi, ruangan, dan waktu yang diperlukan.

Kegiatan pembelajaran kelompok kecil yang efektif diakhiri dengan suatu kulminasi yang dapat berupa rangkuman, pemantapan, laporan, dan sebagainya yang semuanya itu memungkinkan partisipan saling belajar.

Dalam pembelajaran perseorangan pendidik sangat perlu mengenal partisipan secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.

Kegiatan pembelajaran dapat berupa belajar bebas dngan bahan yang telah siap pakai, seperti modul, paket belajar, belajar sendiri dengan jadwal yang telah disiapkan sendiri, dan dapat pula belajar dalam kelompok kecil.

Page 15: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

4. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN YANG PERLU DIMILIKI OLEH PENDIDIK

a. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadiSalah satu prinsip pembelajaran kelompok kecil dan perseoranga adalah terwujudnya hubungan akrab dan sehat antara pendidik dan partisipan. Hal ini terwujud apabila memiliki keterampilan komunikasi antar pribadi (interpersonal communication).

Page 16: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

Suasana ini akan tercipta apabila pendidik:

Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan partisipan.

Mendengarkan secara simpatik dan mengelola seluruh gagasan yang dikemukakan oleh partisipan.

Memberikan respon yang positif terhadap buah pemikiran partisipan.

Membangun hubungan saling menghormati,menghargai, dan mempercayai.

Menunjukkan kesiapan membantu partisipan tanpa kecenderungan untuk mendomonasi ataupun mengambil alih tugas partisipan.

Menerima perasaan partisipan dengan penuh pengertian dan keterbukaan.

Berusaha mengendalikan situasi sehingga partisipan merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu, dan merasa menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapinya.

Page 17: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

b. Keterampilan mengorganisir

Keterampilan yang perlu dimiliki bagi seorang pendidik dalam ini adalah:

1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan sebelum kelompok atau individu partisipan mengerjakan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan bersama,

2. Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan atau penyediaan ruang belajar, peralatan, cara belajar, aturan-aturan yang perlu dilaksanakan, dan alokasi waktu untuk kegiatan.

3. Membentuk kelompok yang tepat, dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan lain-lain sehingga partisipan siap mengerjakan tugas dengan sumber belajar yang telah tersedia.

4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat penggunaan materi dan sumber, sehingga dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat,

5. Membagi-bagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan partisipan, sehingga pendidik siap membantu partisipan yang memerlukan,

6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil yang dicapai oleh partisipan, kemudian disertai penyimpulan tentang kemajuan yang dicapai oleh partisipan dalam kegiatan terebut. Hal ini memberikan kesempatan saling belajar.

Page 18: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajarHal ini dicapai apabla pendidik memiliki keterampilan berikut:1. Memberikan penguatan (reinforcement) yang sesuai

dengan bentuk, kuantitas, dan kualitas,2. Mengembangkan supervise proses awal yaitu yang

mencakup sikap tanggap pendidik terhadap partisipan secara perseorangan maupun keseluruhan, yang memungkinkan pendidik melihat atau membantu apakah segala sesuatu berjalan dengan lancar dan memadai. Menekankan kelancaran berlangsungnya segala sesuatu yang perlu dilaksanakan pada awal kegiatan. Hal ini merupakan jaminan bagi tumbuhnya semangat dan kepercayaan diri partisipan untuk melakukan kegiatan belajar.

3. Mengadakan supervise proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan dan pemberian bantuan secara selektif setelah kegiatan berlangsung beberapa lama

Page 19: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

d. Keterampilan mrencanakan dan melaksanakan pembelajaran.Keterampilan ini meliputi:

1. Membantu partisipan menetapkan tujuan belajar yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan bahan-bahan yang menarik yang mampu merangang partisipan untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

2. Merencanakan kegiatan belajar bersama partisipan yang mencakup criteria keberhasilan, langkah-langkah belajar, waktu dan kondisi belajar.

3. Bertindak sebagai penasihat partisipan jika diperlukan.

4. Membantu partisipan menilai kemajuan belajarnya seniri.

Page 20: Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan

D. PROSEDUR PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK

Diskusi kelompok ditunjukkan dengan karakteristik adanya interaksi antara partisipan dengan pendidik dan antar partisipan. Aktivitas utama dalam diskusi kelompok dipegang oleh partisipan, dan pendidik, dan seorang diskusi kelompok. Di dalam kelompok itu dapat memunculkan kesepakatan atau ketidak sepakatan di dalam membahas isu tertentu. Kelompok diskusi mengkaji istilah, konsep, dan masalah untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dan mengklarifikasikan hal-hal yang tidak menentu. Salah satu keuntungan dari diskusi kelompok adalah perbaikan hubungan antar pribadi. Diskusi kelompok sangat cocok untuk tujuan proses seperti yang berkaitan dengan kepemimpinan, partisipasi di dalam kelompok dan kesadaran sosial.