Mengejan

10
Mengejan Keinginan mengejan adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul. Rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul, yang menyebabkan keinginan yang tak tertahan untuk meregang, yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan. Beberapa wanita merasa perlu buang air besar saat mereka merasakan keinginan ini untuk pertama kalinya. Saat Anda merasakan keinginan untuk mengejan selama persalinan, tahan napas dan bergumamlah sewaktu Anda menarik napas “jeda” pada setiap pernapasan. Anda atau pasangan dapat meminta perawat atau bidan mengecek pembukaan yang Anda alami saat ini. Jika leher rahim sudah terbuka penuh, Anda umumnya dapat mulai mengejan saat merasakan keinginan tersebut. Jika leher rahim belum benar-benar terbuka seluruhnya tetapi sudah sangat tipis, lunak, dan meregang, Anda sebaiknya berjongkok demi memenuhi kebutuhan mengejan yang Anda rasakan. Jika leher rahim Anda masih mempunyai daerah yang tebal (kadang-kadang disebut “bibir” atau “bibir anterior”) Anda tidak boleh berjongkok sampai leher rahim sudah membuka seluruhnya. Bila tidak, leher rahim akan membengkak dan memperlambat perkembangan persalinan. Perawat atau pamberi perawatan akan memandu Anda mengenai apa yang harus dilakukan saat ini. Meskipun kadang-kadang sangat sulit dan tidak nyaman untuk menahan agar tidak mendorong saat Anda merasakan keinginan yang kuat, tidak ada bahaya menunda pengejanan sampai leher rahim sudah terbuka seluruhnya. HINDARI MENGEJAN SAAT KEPALA BAYI KELUAR

description

Mengejan

Transcript of Mengejan

Page 1: Mengejan

Mengejan

Keinginan mengejan adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul.

Rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul, yang menyebabkan keinginan yang

tak tertahan untuk meregang, yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan.

Beberapa wanita merasa perlu buang air besar saat mereka merasakan keinginan ini untuk

pertama kalinya. Saat Anda merasakan keinginan untuk mengejan selama persalinan, tahan

napas dan bergumamlah sewaktu Anda menarik napas “jeda” pada setiap pernapasan. Anda

atau pasangan dapat meminta perawat atau bidan mengecek pembukaan yang Anda alami

saat ini. Jika leher rahim sudah terbuka penuh, Anda umumnya dapat mulai mengejan saat

merasakan keinginan tersebut. Jika leher rahim belum benar-benar terbuka seluruhnya tetapi

sudah sangat tipis, lunak, dan meregang, Anda sebaiknya berjongkok demi memenuhi

kebutuhan mengejan yang Anda rasakan. Jika leher rahim Anda masih mempunyai daerah

yang tebal (kadang-kadang disebut “bibir” atau “bibir anterior”) Anda tidak boleh berjongkok

sampai leher rahim sudah membuka seluruhnya. Bila tidak, leher rahim akan membengkak

dan memperlambat perkembangan persalinan. Perawat atau pamberi perawatan akan

memandu Anda mengenai apa yang harus dilakukan saat ini. Meskipun kadang-kadang

sangat sulit dan tidak nyaman untuk menahan agar tidak mendorong saat Anda merasakan

keinginan yang kuat, tidak ada bahaya menunda pengejanan sampai leher rahim sudah

terbuka seluruhnya.

HINDARI MENGEJAN SAAT KEPALA BAYI KELUAR

Pernapasan dan dorong kebawah yang diuraikan diatas dialanjutkan untuk setiap kontraksi

sampai sebagian besar kepala bayi mulai terlihat (crowning), dimana Anda merasa jaringan

vagina bagian bawah meregang dan terasa panas. Pada saat ini, Anda harus berhenti

mendorong kebawah untuk membiarkan vagina dan parineum meregang perlahan-lahan

disekitar kepala bayi yang mulai muncul, guna mengurangi kemungkinan robekan atau

pelahiran yang terlalu cepat. Saat terjadi peregangan, sensasi panas merupakan sinyal yang

jelas untuk menghentikan pendorongan kebawah. Dokter atau bidan pada saat itu juga akan

memberi arahan, mengatakan pada Anda kapan harus mengejan dan kapan berhenti

mengejan. Agar Anda tidak mengejan, keluarkan nafas seperti yang Anda lakukan saat

menghindari desakan untuk mengejan sampai desakan menghilang atau sampai Anda diminta

mendorong kembali.

Page 2: Mengejan

Mendorong Spontan

Begitu leher rahim membuka penuh, kala dua persalinan dimulai. Anda mungkin merasa atau

bisa saja tidak merasakan dorongan untuk segera mendorong (atau mengejan) bersama

dengan kontraksi yang terjadi. Jumlah dan kecepatan turunnya bayi, kedudukan dan posisinya

dalam panggul, dan posisi tubuh Anda serta faktor lain akan menentukan apakah dorongan

tersebut akan timbul segera atau timbul sesudah istirahat sejenak. Biasanya, dengan

berjalannya waktu dan pergantian posisi keposisi duduk tegak atau berjongkok, fase istirahat

dari kala dua persalinan akan menghilang dan desakan untuk mengejan akan meningkat.

Respons Anda terhadap kontraksi kala dua tergantung pada sensasi yang Anda rasakan. Anda

barangkali merasakan beberapa desakan-desakan yang kuat dan tidak tertahankan untuk

mengejan- dalam setiap kontraksi. Masing-masing berlangsung selama beberapa detik. Pada

keadaan ini yang perlu Anda lakukan hanyalah bernapas, menggunakan pola yang sesuai

untuk Anda, sampai Anda merasakan desakan untuk mengejan dan tubuh Anda mulai

mendorong kebawah. Berikan respons untuk terhadap desakan mengejan, biarkan tubuh

mendorong kebawah selama Anda merasakan desakan tersebut. Kemudian bernapaslah

dengan ringan sampai muncul desakan berikut atau sampai kontraksi mereda. Anda mungkin

akan mengejan tiga sampai lima kali per kontraksi, dengan setiap pengejanan berlangsung

selama lima sampai tujuh detik. Manfaatkan kesempatan untuk beristirahat dan rileks di

antara waktu kontraksi.

Jenis pengejanan ini disebut “dorongan spontan” (berarti bahwa Anda bereaksi secara

spontan terhadap desakan untuk mengejan). Jenis ini direkomendasikan jika persalinan

berjalan dengan normal dan calon ibu tidak dibius. Pendorongan spontan tidak mungkin

dilakukan jika dilakukan pembiusan, karena bius menghilangkan sensasi mengejan dan

kemampuan Anda untuk mendorong dengan efektif. Jika Anda mendapat pembiusan, asisten

atau perawat yang mendampingi Anda akan memberi tahu kapan dan bagaimana Anda harus

mengejan. Ini disebut “mendorong terpimpin”.

Saat berlatih teknik mendorong untuk kala dua, Anda tidak perlu mendorong kuat-kuat,

cukup sampai merasakan bahwa dasar panggul anda mengembung. Untuk dapat lebih epektif,

bayangkan apa yang terjadi jika Anda mengejan pada persalinan yang sebenarnya.

Bayangkan bayi turun dan berputar untuk mengingatkan diri Anda akan pentingnya relaksasi

dan mengembungkan dasar panggul.

Page 3: Mengejan

Mendorong Terpimpin

Uraian terdahulu tentang teknik mendorong kala  dua didasarkan pada asumsi bahwa Anda

akan merasakan desakan mengejan untuk mengejan, yang akan membimbing respons Anda

terhadap kontraksi. Meskipun demikian, jika Anda tidak merasakan kontraksi karena

pembiusan, atau jika Anda tidak mengalami desakan untuk mengejan (bahkan sesudah 20

atau 30 menit berlalu dan Anda sudah mencoba berganti posisi (dibantu gaya tarik bumi)

seperti, berjongkok, duduk, merangkak atau berdiri tegak, Anda mungkin perlu melakukan

pendorongan terpimpin yang rutin.

Pada teknik ini, asisten pelahiran, perawat atau pasangan Anda akan memberitahu kapan,

seberapa lama, dan seberapa kuat Anda harus mengejan.

1. Saat kontraksi dimulai, tarik napas 2 atau 3 kali dan saat Anda diminta mengejan, tarik

napas dan tahan. Tekuk badan kedepan, tekuk dagu kearah dada dan dorong kebawah,

dengan  mengencangkan otot-otot perut.

2. Relakskan otot-otot dasar panggul. dorong kebawah selama 5 sampai 7 detik. Dengan

cepat keluarkan napas, tarik napas kembali beberapa kali, dan ulangi rutinitas tersebut sampai

kontraksi mereda.

3. Saat kontraksi berakhir, dengan perlahan baringkan tubuh atau duduk menyandar,

beristirahat dan bernafas secara normal

Page 4: Mengejan

Meneran

a. Posisi ibu saat meneran

1) Posisi duduk atau setengah duduk

Posisi ini nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dengan mudah diantara

kontraksi jika merasa lelah. Keuntungan dari kedua posisi ini adalah

memudahkan melahirkan kepala bayi.

2) Jongkok atau berdiri

Menurut JNPK-KR (2007), posisi ini dapat membantu mempercepat kemajuan

kala II persalinan dan mengurangi rasa nyeri yang hebat.

Page 5: Mengejan

3) Merangkak atau berbaring miring

Menurut JNPK-KR (2007), posisi ini lebih nyaman dan efektif bagi ibu untuk

meneran. Kedua posisi tersebut mungkin baik jika ada masalah bagi bayi yang

akan berputar ke posisi oksiput anterior. Merangkak merupakan posisi yang baik

bagi ibu yang mengalami nyeri punggung saat persalinan. Berbaring miring ke

kiri seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu karena jika ibu kelelahan ibu

bisa beristirahat dengan mudah diantara kontraksi. Posisi ini juga bisa membantu

mencegah laserasi perineum.

Sedangkan menurut Manuaba (2001), posisi ibu saat meneran adalah sebagai

berikut :

1) Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya, setiap posisi

memilki keuntungannya masing-masing, misalnya posisi setengah duduk dapat

membantu turunnya janin jika persalinan berjalan lambat.

2) Ibu dibimbing meneran selama his, anjurkan ibu untuk mengambil nafas,

meneran tanpa diselingi bernafas, kemungkinan dapat menurunkan PH pada arteri

umbilikalis yang dapat menyebabkan denyut jantung tidak normal dan nilai apgar

rendah, minta ibu bernafas selagi kontraksi ketika kepala akan keluar. Hal ini

juga menjaga agar perineum meregang pelan dan mengontrol lahirnya kepala

serta mencegah robekan.

b. Cara meneran

1) Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama

kontraksi.

2) Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada saat meneran.

3) Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi.

Page 6: Mengejan

4) Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih

mudah untuk meneran jika ia menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu

ke dada.

5) Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.

6) Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi.

Menurut JNPK-KR (2007), dorongan pada fundus meningkatkan resiko distosia

bahu dan rupture uteri. Cegah setiap anggota keluarga yang mencoba melakukan

dorongan pada fundus.

Untuk mengkoordinasikan semua kekuatan menjadi optimal saat his dan

mengejan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga dapat menambah

pembukaan pintu bawah panggul.

2) Badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel di dada, sehingga arah

kekuatan menuju jalan lahir.

3) His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga kekuatannya optimal.

4) Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan denagn demikian

diafragma abdominal membantu dorongan kearah jalan lahir.

5) Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas dapat dikeluarkan dan selanjutnya

ditarik kembali utnuk dipergunakan mengejan.

Menurut Sarwono (2005), ada 2 cara mengejan yaitu :

Page 7: Mengejan

1) Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua pahanya sampai batas

siku, kepala sedikit diangkat sehingga dagu mendekati dadanya dan dapat melihat

perutnya.

2) Sikap seperti diatas, tetapi badan dalam posisi miring kekiri atau kekanan

tergantung pada letak punggung janin, hanya satu kaki dirangkul, yakni kaki yang

berda diatas. Posisi yang menggulung ini memang fisiologis. Posisi ini baik

dilakukan bila putaran paksi dalam belum sempurna.

Sedangkan pada teori yang lain Sarwono (2002), juga ada beberapa hal yang

harus diperhatikan pada saat mengejan, yaitu :

1) Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan pembukaan lengkap.

2) Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua tangan memegang kaki

atau tepi tempat tidur sebelah atas, bila kondisi janin kurang baik, pasien

mengejan dalam posisi miring.

3) Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas dalam, tutup mulut,

mengejan sekuat-kuatnya dan selama mungkin, bila his masih kuat menarik nafas

pengejanan dapat diulang kembali. Bila his tidak ada, pasien istirahat, menunggu

datangnya his berikutnya.

Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi sikap atau perilaku ibu dalam menghadapi

proses persalinan. Pengetahuan ibu tentang meneran memegang peranan yang

sangat penting agar ibu yang mengalami persalinan dapat meneran dengan benar

atau dengan kata lain apabila seseorang ibu mempunyai pengetahuan yang baik

diharapkan dapat meneran dengan baik sehingga mempercepat proses persalinan.

bidanlia.blogspot.com/2010/06/persiapan-ibu-bersalin-mengedanmengejan.html