MENGAJAR BIAK

5

Click here to load reader

description

mengajar biak merpakan pelaksanaan iman dalam kasih kepada sesama khususnya anak-anak

Transcript of MENGAJAR BIAK

Page 1: MENGAJAR BIAK

Mengajar BIAK (Bina Iman Anak Katolik)

Paroki Santo Vincentius A Paulo Surabaya

Oleh:

Antonius Yanuard Purwanto

Ringkasan Saya melakukan kegiatan BIAK yang kita kenal dengan Bina Iman Anak Katolik atau sekolah minggu di paroki Santo Vincentius a Paulo Surabaya. Kegiatan BIAK ini diadakan setiap hari Minggu, mulai pukul 07.00 hingga pukul 08.30. Saya merasa bahwa di paroki saya ini, banyak anak yang belum ikut BIAK, mungkin karena menurut mereka, BIAK sangat membosankan ketika hanya diisi dengan kegiatan klasikal yang berhubungan dengan Alkitab dan pengajaran gereja. Saya membuat metode pengajaran saya dengan menggunakan permainan yang asik, namun tetap mendapatkan inti dari Alkitab yang kita jadikan pokok bahasan pada hari itu. Dengan metode ini, anak-anak dapat meresaapi makna bahasan pada hari itu, dan mereka juga tidak bosan mengikuti sekolah minggu di paroki ini.

A. Pendahuluan a. Situasi lingkungan paroki di Santo Vincentius a Paulo Surabaya ini cukup ramai ketika

hari Minggu, karena terdiri dari banyak wilayah dan lingkungan. Namun sayangnya ketika hari biasa, umat yang mengikuti misa harian hanya sedikit. Berkisar sekitar 30-50 orang saja. Padahal kapasitas gereja yang dapat menampung lebih dari 1000 orang.

b. Metode pengajaran yang berbeda, yang membuat para peserta sekolah minggu menjadi semakin rajin, dan tidak bosan dalam mengikuti sekolah minggu.

c. Membuat metode pengajaran yang berbeda. Mengajar dengan memasukkan materi pengajaran dalam suatu permainan, sehingga para peserta tidak bosan.

B. Kronologis Kegiatan I. Pertemuan Pertama

a. Waktu : Minggu, 18 November 2012 b. Jam: 07.00-08.30 c. Pada pertemuan pertama ini saya mengajar kelas 4-6 SD. Saya mengajar bergantian dengan kak Niko, teman separoki namun tidak dalam proyek penyelesaian tugas ini. Pada pertemuan pertama ini, saya mengajajarkan tentang 10 perintah Allah, mengenai “jangan bersaksi dusta tentang sesamamu”. Sekolah minggu selalu diawali dengan doa bersama para pembina BIAK sebelum mengajar. Setelah berdoa, kami semua, para pembina BIAK bersalaman semuanya dan saling menyemangati. Setelah semuanya selesai bersalaman, kami semua menuju ke kelas masing-masing. Ada pembagian kelas TK, kelas 1-3 SD, dan 4-6 SD. Saya mengajar kelas 4-6 SD. Pada pertama kali saya masuk kelas, ada yang ramai sendiri, ada yang berlarian di kelas, ada pula yang makan di kelas. Sebelum kelas dimulai, terlebih dahulu diawali dengan doa. Yang memimpin doa pada saat itu adalah siapa yang terlambat di hari itu. Dan saya rasa, ini bukan hal yang baik, karena doa, dijadikan sebagai hukuman atas keterlambatan. Pada hari itu yang memimpin doa adalah Casey, karena ia terlambat 10 menit. Setelah berdoa, pengajaran diawali dengan bercerita tentang mengapa kita tidak boleh bersaksi dusta tentang sesama kita. Tentu saja sumbernya berasal dari buku buku panduan BIAK, dan juga dengan panduan Alkitab. Meteri berlangsung

Page 2: MENGAJAR BIAK

sekitar 30 menit. Kemudian saatnya permainan. Di sekmen ini, saya sebagai pembina mencoba membuat permainan, yang cocok dengan penjelasan mengenai materi ini. Permainan ini tentang “sembunyikan buku” saya meminjam buku dari salah seorang peserta dan menyembunyikan buku itu kepada salah seorang peserta yang lain. Dan si pemilik buku, ditugaskan untuk mencarinya. Setelah permainan, ada pmberkatan dari romo di sela-sela misa. Jadi ada waktu untuk peserta mendapat berkat meskipun tidak mengikuti misa. Sebelum pemberkatan ada doa tobat yang dipimpin oleh peserta, kemudian peserta biak berbaris untuk pemberkatan. Setelah pemberkatan, sekolah minggu pun usai. d. Hasil pada pertemuan tersebut yaitu para peserta dapat semakin mengetahui bahwa bersaksi dusta adalah dosa, dan diharapkan mereka dapat mengimplementasikannya secara langsung di keseharian mereka.

II. Pertemuan Kedua

a. Waktu : Minggu, 25 November 2012 b. Jam: 07.00-08.30 c. Pada pertemuan yang kedua ini, tema bahasan yang akan diberikan kepada peserta BIAK adalah mengenai perintah Allah “hormatilah ibu-bapamu”. Seperti biasa sebelum mengajar para peserta BIAK, kami, para pengajar melakukan doa bersama dan mengucapkan salam serta saling menyemangati. Setelah itu kami semua, para pengajar, masuk ke kelas masing-masing. Dan seperti biasa, saya menemukan para siswa peserta sekolah minggu di kelas saya ada yang berlari lari, ramai sendiri, makan di kelas. Tetapi setelah saya masuk ke kelas, semuanya diam. Dan langsung doa pembuka, dipimpin oleh dewi. Bedanya kali ini yang memimping doa, bukanlah mereka yang terlambat. Tetapi karena kesadaran diri dari dalam hati mereka masing-masing tanpa perlu ditunjuk. Saya sangat mengapresisasi hal itu. Kemudian dilanjutkan seperti biasa, dengan penjelasan mengenai “hormatilah ibu bapamu”. Penjelasan berlangsung selama 30 menit, dan dilanjutkan dengan permainan. Setelah permainan selesai, ada doa untuk berkat, seperti tadi doa pembuka, pada saat doa berkat ini, semua peserta antusias ingin memimpin doa. Dan akhirnya Oscar yang memimpin doa kali ini. Sesudah itu mereka berkat. Sesudah berkat ada kolekte, dan setelah kolekte, sekolah minggu diakhiri. d. Hasil pada pertemuan tersebut, para peserta dapat lebih mengerti mengapa mereka harus menghormati ibu dan bapak mereka. Kesadaran timbul dari diri mereka sendiri, untuk semakin mencintai kedua orang tua, dan menyesali selama ini ketika mereka berbuat salah kepada orang tua mereka.

III. Pertemuan Ketiga a. Waktu : Minggu, 2 Desember 2012 b. Jam: 07.00-08.30 c. Di pertemuan yang ketiga ini, saya mengajarkan tema “Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil”. Seperti biasanya saya datang ke gereja pukul 06.45 dan langsung menuju ruang pembina, untuk berdoa dan bersalaman dengan pembina BIAK yang lain. Setelah itu rutinitas saya lanjutkan seperti biasa untuk mengajar. Saya naik ke atas, ke ruang kelas, dan mendapati semua anak di dalam kelas, tidak begitu ramai, mereka berbicara dengan sewajarnya dan tidak ada yang berlarian ataupun makan. Kemudian doa pembuka dipimpin oleh Rion, seorang anak yang biasanya sangat ramai di kelas. Setelah itu saya, bersama Niko, bergantian bercerita tentang “Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil”, saya menjabarkan, bahwa mengingini milik sesama itu boleh, tetapi kita tidak boleh ada pikiran jahat untuk memiliki hal itu. Kita bisa menjadikannya semangat, untuk memperoleh keinginan kita tersebut dengan usaha kita yang lebih keras, hingga kita mendapatkannya. Setelah penjelasan, seperti biasa kita ada permainan yang menunggu untuk dimainkan. Namun, karena pada sesi penjelasan terlalu panjang, dan banyak peserta yang antusias untuk bertanya, waktu permainan pun tersita, sehingga

Page 3: MENGAJAR BIAK

kita langsung menuju doa berkat. Setelah berdoa para peserta turun ke gereja untuk menerima berkat dari romo. Setelah berkat, dan para peserta kembali ke ruangan, ada kejadian yang tidak diinginkan. Ada seorang peserta yang kehilangan uangnya. Ia bernama Michelle Sebesar tujuh belas ribu rupiah. Akhirnya kami, para pengajar BIAK, terpaksa menggeledah tas para peserta dan mengintrogasi dengan perlahan untuk menemukan siapa yang mengambil uangnya. Namun ternyata tetap tidak ditemukan juga. Akhirnya Michelle pun berkata bahwa tidak apa apa uangnya hilang. Saya pun menyambung mengatakan, kalau ke gereja jangan membawa barang berharga, uang terlalu banyak. Dan saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Sekolah minggu pun berakhir. d. Hasil pada pertemuan tersebut yaitu ketika kita dapat mengaplikasikan langsung, apa yang diajarkan, saat ada kasus di kelas tersebut. Dan para peserta terbukti tidak ada yang mengambil uang, sehingga saya rasa mereka memang sudah menerapkan untuk tidak mengingini milik orang lain, secara tidak baik.

IV. Pertemuan Keempat a. Waktu : Minggu, 9 Desember 2012 b. Jam: 07.00-08.30 c. Pada pertemuan ini, saya sudah menyiapkan materi “Jangan Membunuh” tetapi karena kondisi cuaca yang tidak kondusif, menyebabkan banyak peserta yang tidak datang, akhirnya kelas digabungkan dengan kelas 1-3. Sehingga harus ada penyesuaian materi agar semua dapat menerima materi dengan baik. Materi diganti menjadi “Yesus digodai iblis, saat berpuasa di padang gurun”. Saya mendampingi pembina BIAK kelas 1-3, untuk mengajar. d. Hasil pada pertemuan tersebut adalah, para peserta dapat membedakan, manakah yang merupakan godaan, dan manakah yang merupakn tantangan hidup yang harus dijalani.

V. Pertemuan Kelima a. Waktu : Minggu, 16 Desember 2012 b. Jam: 07.00-08.30 c. Hari itu, saya datang agak terlambat, karena agak tidak enak badan. Seperti biasa yang saya lakukan, masuk ke ruang pembina BIAK, berdoa, dan saling bersalaman dengan semua pengajar. Akhirnya pada pertemuan ini, kami tidak berhalangan lagi untuk mengajarkan tentang “Jangan Membunuh”. Pengajaran diawali dengan cerita mengapa Kain membunuh Habil? Tetapi sebelum bercerita tidak lupa kami berdoa. Dipimpin oleh seorang anak bernama Yulius. Setelah itu kami bercerita dan berdiskusi ringan tentang mengapa kita tidak boleh membunuh. Dan hari ini, permainan yang saya kehendaki, adalah dengan menuliskan nama 3 binatang yang ingin dibunuh, dan sertakan alasannya. Banyak sekali jawaban nyeleneh. Seperti “ingin membunuh bebek, karena bebek rasanya enak- oleh Yulius” setelah permainan, doa berkat, dipimpin oleh Rion. Rion anak yang sangat aktif, meskipun agak nakal menurut saya. Tapi wajar lah, anak kecil. Setelah doa berkat mereka turun ke gereja, dan saya pun mengikutinya. Akhirnya setelah usai berkat, sekolah minggu pun diakhiri. d. Hasil pada pertemuan tersebut, para peserta sudah memahami, mengapa kita tidak boleh membunuh. Ada siswa yang menjawab dengan lantang “karena kita mendahului kehendak Tuhan”. Saya hanya tersenyum, dan paham, bahwa memang mereka sudah besar, dan sudah tau, mana batasan baik dan buruk.

Page 4: MENGAJAR BIAK

C. Refleksikan kegiatan-kegiatan yang paling berpengaruh pada: · Kegiatan yang paling berpengaruh terhadap peserta adalah ketika kita segabai

pengajar, mampu mengerti kebutuhan peserta BIAK, sehingga mereka juga mempunyai respek dan bertanggungjawab karena mereka mengikuti sekolah minggu, tentunya untuk menjadi individu yang lebih terdidik di bidang iman mereka.

· Para dewan paroki sangat senang dengan kehadiran saya membantu mengajar BIAK di Paroki Santo Vincentius a Paulo ini. Terutama pastor kepala peroki dan juga pastor yang lain.

· Bagi saya, saya sangat senang dapat membantu mengajar BIAK di sini, meskipun agak terbeban sedikit, karena harus bangun pagi di hari Minggu. Karena saya dapat bertemu peserta BIAK yang antusias, dan dapat sangat dekat dengan saya seperti adik saya sendiri.

D. Penutup 1) Kesimpulan

Menurut saya kegiatan mengajar BIAK ini sangat bermanfaat bagi saya. Selain menjadi penyaluran pengetahuan untuk orang lain, kita juga dapat belajar menjadi orang yang lebih luwes. Bisa berbicara di depan audiens bukanlah hal yang mudah bagi saya pada awalnya. Selain itu berbagi infomasi dengan adik-adik peserta BIAK, juga membuat kita sebagai saluran berkat bagi sesama. Selain itu kita juga meringankan tugas keparokian dalam hal ini yaitu seksi anak-anak.

2) Saran bagi a. peserta : sebaiknya peserta harus mengikuti sekolah minggu dengan baik, karena

pada hakikatnya, progran BIAK ini sangat menguntungkan peserta, membimbing dan mewadahi perkembangan anak-anak Katolik yang nantinya juga sebagai penerus gereja dunia.

b. paroki : menurut saya, seharusnya paroki lebih memperhatikan program BIAK ini, karena anak-anak ini, bergantung kepada kita, bagaimana cara kita mendidik, apa yang kita ajarkan. Merekalah penerus gereja kita.

c. pemateri lainnya : mengajar bukanlah sekedar memberikan cerita tentang alkitab. Mengajar yang “dari hati ke hati” saya rasa tepat untuk diterapkan di sekolah minggu ini. Ketika para peserta mengalami tekanan di sekolahnya selama hari mingguan biasa, kita harus bisa menjadikan hari Minggunya lebih berwarna baginya.

E. Lampiran: a. Jadwal kegiatan

18 November 2012/ 07.00-08.00 25 November 2012/ 07.00-08.00 2 Desember 2012/ 07.00-08.00 9 Desember 2012/ 07.00-08.00 16 Desember 2012/ 07.00-08.00

b. Materi yang diberikan pada kegiatan · 18 November 2012/ 07.00-08.00*/ Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu · 25 November 2012/ 07.00-08.00*/ Hormatilah ibu-bapamu · 2 Desember 2012/ 07.00-08.00*/ Jangan mengingini milik sesamu secara tidak

adil

Page 5: MENGAJAR BIAK

· 9 Desember 2012/ 07.00-08.00*/ Pada pertemuan ini, saya sudah menyiapkan materi “Jangan Membunuh” tetapi karena kondisi cuaca yang tidak kondusif, menyebabkan banyak peserta yang tidak datang, akhirnya kelas digabungkan dengan kelas 1-3. Sehingga harus ada penyesuaian materi agar semua dapat menerima materi dengan baik. Materi diganti menjadi “Yesus digodai iblis, saat berpuasa di padang gurun”

· 16 Desember 2012/ 07.00-08.00*/ Jangan Membunuh