MENEPIS KEBERATAN

12
MENEPIS KEBERATAN TERHADAP SYARI’AH ISLAM DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 : 1.FARHAN NUGROHO (D1022141005) 2.MULYADI (D1022141013)

description

Tugas Agama

Transcript of MENEPIS KEBERATAN

  • MENEPIS KEBERATAN TERHADAP SYARIAH ISLAM

    DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 :FARHAN NUGROHO(D1022141005)MULYADI(D1022141013)

  • A. PENGERTIAN SYARIAH ISLAMSyariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam Al-Quran, yaitu :

    Artinya:Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) [Quran Surat Asy-Syura ayat 13].

  • B. PEMBAGIAN SYARIAH ISLAM

    Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad saw. untuk segenap manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:Ilmu Tauhid, yaitu hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan dasar-dasar keyakinan agama IslamIlmu Akhlak, yaitu peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pendidikan dan penyempurnaan jiwaIlmu Fiqh, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqh mengandung dua bagian:ibadah, yaitu yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan manusia dengan Tuhannya.muamalat, yaitu bagian yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan antara manusia dengan sesamanya.

  • C. MENEPIS KEBERATAN

    Bertalian respon yang negatif terhadap syariat Islam tersebut ternyata telah menjadi hambatan yang serius. Untuk hal itu maka perlu dicermati dan ditelaah.Pada dasarnya hambatan dalam menerapkan syariat Islam dapat dibagi pada dua kelompok, yaitu:Pertama, Problem internal umat Islam. Problem ini berkaitan dengan ketidakfahaman umat Islam terhadap syariat Islam. Akibatnya adalah munculnya keberatan-keberatan yang sebenarnya jika ditelaah LEBIH teliti merupakan pencerminan pada ketidakberhasilannya umat Islam dalam mengapresiasi ajaran Islam dan sistem syariat yang terdapat di dalamnya. Kedua adalah Problem Eksternal, yaitu ketidaksukaan kelompok atau negara yg benci dengan Islam. Hambatan kedua ini tentu saja berada di luar jangkauan umat Islam untuk menyelesaikannya. Tetapi hal yang paling urgen untuk ditata ulang kembali adalah aspek yang pertama.

  • D. TUJUAN SYARIAT ISLAM

    Ada 5 (lima) hal pokok yang merupakan tujuan utama dari Syariat Islam, yaitu:Memelihara kemaslahatan agama(Hifzh al-din) Agama Islam harus dibela dari ancaman orang-orang yang tidak bertanggung-jawab yang hendak merusak aqidah, ibadah dan akhlak umat. Memelihara jiwa(Hifzh al-nafsi)Agama Islam sangat menghargai jiwa seseorang. Oleh sebab itu, diberlakukanlah hukum qishash yang merupakan suatu bentuk hukum pembalasan.Memelihara akal(Hifzh al-aqli)Kedudukan akal manusia dalam pandangan Islam amatlah penting. Akal manusia dibutuhkan untuk memikirkan ayat-ayat Qauliyah (Al-Quran) dan kauniah (sunnatullah) menuju manusia kamil.Memelihara keturunan dan kehormatan(Hifzh al-nashli)Islam secara jelas mengatur pernikahan, dan mengharamkan zina. Didalam Syariat Islam telah jelas ditentukan siapa saja yang boleh dinikahi, dan siapa saja yang tidak boleh dinikahi.Memelihara harta benda(Hifzh al-mal)Dengan adanya Syariat Islam, maka para pemilik harta benda akan merasa lebih aman, karena Islam mengenal hukuman Had, yaitu potong tangan dan/atau kaki.

  • E. RUANG LINGKUP SYARIAH

    Syariah Islam adalah aturan hidup yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Hukum-hukum Islam yang diatur dalam Al Quran dan As Sunah meliputi :1. Aspek aqidah.2. Aspek akhlaq.3. Aspek hukum-hukumamaliyah(praktis).Aspek ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu aspek ibadah yang mengatur hubungan hamba dengan Kholiq seperti sholat, zakat, shoum, haji, dll, serta aspek muamalah yang mengatur hubungan sesama hamba. Dalam istilah kontemporer, aspek muamalah ini meliputi aturan hidup yang sangat luas, yaitu :Ahkamul Akhwal Syakhsiah yaitu, hukum-hukum yang mengatur hubungan rumah tanggaAl Ahkamul Madaniyahyaitu hukum-hukum yang mengatur transaksi ekonomi sesama anggota masyarakatAl Ahkamul Jinaiyah(hukum-hukum pidana), mengatur segala hal tindak pidana kejahatan serta hukumannyaAl Ahkamul Dusturiyah (hukum ketatanegaraan): mengatur mekanisme penyelenggaraan negara berikut hubungan antara penguasa dan rakyatAhkamul Murafaathukum perdata): mengatur hal-hal yang berkaitan dengan dunia peradilan, kesaksian dan sumpahAl Ahkamul Iqtishodiyah wal Maliyah(ekonomi dan moneter) ; mengatur pendapatan dan belanja negara serta interaksi antara kaum kaya dan miskin sertanegara dan warga negara dalam masalah ekonomiAl Ahkam Ad Duwaliyahmengatur hubungan antara negara Islam dengan negara lain dan hubungan negara dengan warga negara kafir dzimmi dalam negara Islam

  • RUANG LINGKUP SYARIAH LAIN MENCAKUP PERATURAN-PERATURAN SEBAGAI BERIKUT :

    Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT (ritual), yang terdiri dari : a. Rukun Islam : mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan haji. b. Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rumun Islam.- Badani (bersifat fisik) : bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan menghilangkan najis, peraturan air, istinja, adzan, qomat, Itikaf, doa, sholawat, umroh, tasbih, istighfar, khitan, pengurusan mayit, dan lain-lain. - Mali (bersifat harta) : qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan lain-lain. Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya dalam hal tukar-menukar hartaMunakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam hubungan berkeluarga Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya : qishsash, diyat, kifarat, pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan lain-lain. Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), diantaranya : ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya : syukur, sabar, tawakalPeraturan-peraturan lainnya seperti : makanan, minuman, sembelihan, berburu, nazar, pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, mesjid, dawah, perang, dan lain-lain

  • F. KLASIFIKASI SYARIAH

    Syariah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :1. Wajib (Ijab), yaitu suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa.2. Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa. Contohnya : zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman keras, durhaka pada orang tua, dan lain-lain.3. Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.4. Makruh (Karahah),yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya suatu perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa. Contohnya : merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain.

  • G. SUMBER-SUMBER SYARIAH

    BISA DI DAPAT DARI:Al-Quran, kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merupakan Undang-Undang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok.Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan rincian terhadap hukum-hukum Al-Quran yang bersifat umum.Rayu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Quran dan As-Sunnah untuk menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

  • H.IBADAH SEBAGAI BAGIAN DARI SYARIAHSyariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah yang harus taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Ketaatan, ketundukkan, dan kepatuhan kepada Allah dibuktikan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh Syariah Islam. Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah sebagai pengakuan akan kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan kemahakuasaan Allah. Dengan demikian salah satu bagian dari syariah adalah ibadah.

  • KESIMPULAN

    Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam dan umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan demikian Syariah Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam semua aspek kehidupan. Syariah Islam dalam muamalah senantiasa mendorong penyebaran manfaat bagi semua pihak, menghindari saling merugikan, mencegah perselisihan dan kesewenangan dari pihak yang kuat atas pihak-pihak yang lemah. Dengan dikembangkannya muamalah berdasarkan syariah Islam akan lahir masyarakat marhamah, yaitu masyarakat yang penuh rahmat.

  • SEKIAN PRSENTASIN DARI KAMI TERIMA KASIHWassalamu'alaikum Wr. Wb.