Menentukan perubahan entalpi2
-
Upload
fransiskus-galih-sumartono -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
Transcript of Menentukan perubahan entalpi2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“MENENTUKAN dengan Kalorimeter”
Kamis, 20 September 2012
Nama Kelompok:
Fransiskus Galih XI.IA/09Olivia Nikita XI.IA/20Rony Suryajaya XI.IA/22Yuanita Kartikasari XI.IA/28
SMAK. St. Stanislaus
Jl. Kalijudan 25-33, Surabaya
Oleh: Yuanita - Olivia
I. TEORI
Kalori meter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalori meter
adalah kalori meter campuran. Kalori meter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya
diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar.kedua bejana
dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator
agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi.
Kalori meter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan didalam
kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat
percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas penggunaan kalori meter adalah asas black. Setiap
dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan
melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga
mencapai keseim- bangan yaitu suhunya sama. Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus
imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan
energy.
Penentuan perubahan entalpi dengan kalorimeter adalah cara penentuan kalor reaksi dengan
menggunakan kalorimeter. Perubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap
(konstan). Untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan
perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan konstan. Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur
melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi pada reaksi tersebutKalorimeter adalah suatu sistem
terisolasi ( tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ).
Rumus yang digunakan adalah :
Q = m x c x
Dengan pengertian:
Qkalorimeter = C x
Q = jumlah kalor ( J )
m = massa zat ( g )
= perubahan suhu ( oC atau K )
c = kalor jenis ( J / g.oC ) atau ( J / g. K )
C = kapasitas kalor ( J / oC ) atau ( J / K )
Sumber:
http://diannovitasari.wordpress.com/penentuan-perubahan-entalpi/
http://informasifisika.blogspot.com/2011/02/kalori-meter.html
II. ALAT
No. Nama Gambar alat Jumlah Guna
1. Kalorimeter 1 buah Mengukur kalor
jenis suatu zat
2. Gelas ukur 1 buah Mengukur jumlah
larutan yang akan
dipakai
3. Thermometer 1 buah Mengukur suhu
larutan
4. Kaki tiga 1 buah Untuk tataan
tempat
membakar
5. Pembakar spiritus 1 buah botol Sebagai sumber
api untuk
memanaskan air
6. Kasa asbes 1 buah Untuk tataan
tempat memasak
larutan
7. Stopwatch 1 buah Mengukur waktu
perubahan suhu
tiap menit
8. Bekker glass 2 buah Wadah
pencampuran
larutan dan
wadah memasak
air
III. BAHAN
No. Nama Rumus Konsentrasi Jumlah
1. Larutan Tembaga Sulfat CuSO4 1 M 40cm3
2. Larutan Natrium Hidroksida NaOH 0,01 M 20cm3
3. Larutan Asam Klorida HCl 2 M 20cm3
4. Serbuk seng Zn 3 gram
IV. VARIABEL
A. Variabel bebas:
Air dingin, air panas, l arutan CuSo4 , larutan NaOH, larutan HCl, dan serbuk Seng
B. Variabel Tergantung:
Waktu yang di ubah-ubah untuk diukur sehingga mengetahui perbedaan suhu tiap menit melalui
termometer.
C. Variabel Tetap:
Kalorimeter
V. CARA KERJA
A. Penetapan KapasitasPanas Kalorimeter
1. Memasukan 20mL air dingin ke
dalam calorimeter
2. Mencatat suhunya
3. Memasukan 20mL air panas 500
ke dalam beker glass
4. Memasukan air panas ke dalam
calorimeter yang sudah berisi air
dingin
5. Mengaduk, mengukur suhu
campuran selama 10 menit, dengan
selang waktu 1 menit
B. Penentuan Kalor Reaksi Zn (s) +
CuSO4(aq)
1. Memasukan larutan CuSO4 ke
dalam calorimeter
2. Mencatat suhunya
3. Memasukan serbuk seng ke dalam
kalorimeter yang telah berisi
larutan CuSO4
4. Mencatat suhunya selama 10 menit
dengan selang waktu 1 menit
C. Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi
Larutan Asam-Basa
1. Memasukan larutan HCl ke dalam
calorimeter
2. Mencatat suhunya
3. Memassukan larutan NaOH ke
dalam calorimeter yang sudah berisi
larutan HCl
4. Mencatat suhunya selama 5 menit
dengan selang waktu 0,5 menit
setelah pencampuran
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan pertama membuktikan perubahan suhu air dingin, suhunya cenderung mengalami
kenaikan. Jika dilihat dari perubahan suhu air panas, suhunya cenderung mengalami penurunan.
Persamaannya adalah keduanya sama-sama mengalami perubahan sebesar 10 .
2. Percobaan kedua membuktikan bahwa suhu awalnya lebih besar daripada suhu akhirnya maka
termasuk Endoderm dan bernilai positif.
3. Percobaan ketiga membuktikan bahwa suhu akhirnya lebih besar daripada suhu awalnya maka
termasuk Eksoterm dan bernilai negatif.
VII. JAWAB PERTANYAAN
A. Penetapan KapasitasPanas Kalorimeter
1. Buat kurva pengamatan suhu terhadap waktu pengamatan
T air dingin = 30
T air panas = 50
T campuran air dingin dan air
panas:
T1 = 44,5
T2 = 43
T3 = 42,5
T4 = 42,5
T5 = 42
T6 = 41,8
T7 = 41
T8 = 40,8
T9 = 40
T10 = 40
Kurva:
2. Hitung tetapan/kapasitas panas calorimeter
Air Panas = Air DIngin
Tawal - Takhir = Takhir - Tawal
50 - Takhir = Takhir - 30
-2Takhir = -30 - 50
Takhir =
Takhir = 40
Air Dingin = Takhir – Tawal
= 40 – 30
= - 10
Air Panas = Tawal – Takhir
= 50-40
= 10
B. Penentuan Kalor Reaksi Zn (s) + CuSO 4(aq)
1. Buat kurva pengamatan suhu terhadap waktu pengamatan
Tabel pengamatan:
T1 CuSO4 = 30
T campuran CuSO4 dan Zn:
T1 = 32
T2 = 36
T3 = 37
T4 = 38
T5 = 39
T6 = 40
T7 = 39,5
T8 = 39
T9 = 39
T10 = 39
Kurva:
2. Tentukan panas reaksinya!
= suhu akhir – suhu awal
= 40 – 44,5
=-4.5
Untuk mencari massanya :
Diketahui:
VCuSo4 = 40 ml m = 40 gr
VZn = 0.00102 ml m = 3 gr
m CuSo4 = x V
= 1,03 x 40 ml
= 52 gr
mZn = x V
= 1,03 x 0.00102 ml
= 105.10-5 gr
Maka mtotal = 52 + 104.10-5 = 52.0010506 gr
C = 3,96 JK-1g-1
Karena suhu awalnya lebih besar daripada suhu akhirnya maka termasuk Endoderm dan bernilai
positif
Q = m x C x T
= 52.0010506 x 3,96 x -4.5
= - 926,659 J
Karena qkalorimeter nya tidak diketahui maka untuk mencari kalor reaksi ( H) menggunakan
rumus :
Mencari nilai n (mol) :
MCuSo4 = 1M
MZn = 0,004 M
maka,
nCuSo4 = 0.052 x 1
= 0.052 mol
nZn = 3 x 0,004
= 0,012 mol
Apabila nilai mol sama maka ambil salah satu nilai sedangkan apabila nilai mol berbeda maka ambil
nilai mol terkecil.
Volume terlebih dahulu diubah dari mililiter menjadi liter
Maka, delta H = q / n
= - 926,659 / 0.052
= - 17820,36 J / mol
= - 17,82 KJ / mol
C. Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi Larutan Asam-Basa
1. Buat kurva pengamatan suhu terhadap waktu pengamatan
Tabel pengamatan:
THCl= 30
Tcampuran HCl dan NaOH:
T1 = 33
T2 = 34
T3 = 35
T4 = 35
T5 = 35
Kurva:
2. Hitung kalor reaksinya.
T = suhu akhir – suhu awal
= 35 - 34
= 1
Untuk mencari massanya :
VHCl = 20ml m = 20 gr
VNaOH = 20ml m = 20 gr
m = x V
= 1,03 x 20 ml
= 20,6 gr
Maka mtotal = 20,6 + 20,6 = 41,2 gr
C = 3,96 JK-1g-1
Karena suhu akhirnya lebih besar daripada suhu awalnya maka termasuk Eksoterm dan bernilai
negatif
Q= - m x C x
= - 41,2 x 3,96 x 1
= - 163,152 J
Karena qkalorimeter nya tidak diketahui maka untuk mencari kalor reaksi ( H) menggunakan r
umus :
Mencari nilai n (mol) :
MHCl = 2M
MNaOH = 0,01M
maka,
nHCl = 0,020 x 2
= 0,04 mol
nNaOH = 0.020 x 0,01
= 0,0002 mol
Apabila nilai mol sama maka ambil salah satu nilai sedangkan apabila nilai mol berbeda maka ambil
nilai mol terkecil.
Volume terlebih dahulu diubah dari mililiter menjadi liter
Maka, delta H = q / n
= -163, 152 / 0,0002
= - 815760 J / mol
= - 815,760 KJ / mol
VII. KESIMPULAN
Apabila perubahan suhu akhir lebih tinggi dari suhu awal maka termasuk reasi eksoterm, maka
energi kalor ( H) nya bernilai negatif. Sebaliknya apabila suhu awal lebih tinggi dari suhu akhir maka
termasuk reasi endoterm, maka energi kalor ( H) nya bernilai positif