Menentukan Dan Menggunakan Materialitas

download Menentukan Dan Menggunakan Materialitas

of 5

description

Materialitas

Transcript of Menentukan Dan Menggunakan Materialitas

Menentukan dan Menggunakan MaterialitasTinjauan UmumMaterialitas adalah dasar untuk penilaian risiko (risk assessment) dan penentu luasnya prosedur audit. Menentukan materialitas merupakan latihan dalam kearifan profesional. Materialitas didasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi keuangan secara umum dari pemakai laporan keuangansebagai satu kelompok .Overall Materiality dan Spesific MaterialityMaterialitas ditetapkan pada tingkat laporan keuangan dan pada ingkat jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan (disclosures). Overall materialitydidasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi keuangan secara umum dari pemakai laporan keuangan berbagai pemakai sebagai satu kelompok. Oleh karena itu, dampak salah saji untuk seorang pemakai tertentu (spesific individual users), yang kebutuhannya bisa berbeda, tidak menjadi pertimbangan auditor dalam menetapkan materialitas secara menyeluruh (overall materiality). Spesific materialitymerupakan materialitas pada tingkat jenis transaksi tertentu, atau saldo akun tertentu, atau pengungkapan tertentu.

Sifat Salah SajiDisamping ukuran atau besarnya salah saji, auditor juga mempertimbangkan sifat dari potensi salah saji dari situasi khusus mengenai terjadinya salah saji itu, ketika ia mengevaluasi dampak salah saji itu terhadap laporan keuangan. Situasi yang terkait dengan salah saji, dapat menyebabkan auitor mengevaluasi salah saji itu sebagai material sekalipun besarnya di bawah angka materialitas.

Performance MaterialityPerformance Materialitydigunakan auditor untuk menekan risiko sampai ke titik rendah yang dapat diterima (appropriately low level).Performance Materialitysengaja ditetapkan pada angka atau jumlah yang lebih rendah darioverall materialityatauspecific materiality. Tujuannya ialah melaksanakan lebih banyak pekerjaan audit untuk: Memastikan salah saji yang lebih kecil darioverall materialityatauspesific materialitydapat dideteksi; dan Menyediakan suatu margin atau penyangga (buffer) untuk salah saji yang tidak terdeteksi.Bagaimana Menetukan MaterialitasPembahasan berikut menjelaskan bagaimana menentukan besarnyaoverall materialitydanspecific materiality,dan cara menggunakannya.

Overall MaterialityOverall materialitydidasarkan atas persepsi auditor mengenai kebutuhan pemakai laporan keuangan. Auditor dapat mengasumsikan hal-hal berikut mengenai pemakai laporan keuangan: Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bisnis, kegiatan ekonomis, dan akuntansi. Mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dalam laporan keuangan dengan cukup cermat. Memahami bahwa laporan keuangan dibuat dan diaudit pada tingkat materialitas ( dan mengabaikan yang tidak materil). Menerima ketidakpastian yang inheren dalam penggunaan estimasi,judgment, dan pertimbangan mengenai peristiwa di kemudian hari Membuat keputusan ekonomis yang wajar (reasonable economic decisions) atas dasar informasi dalam laporan keuangan.Performance MaterialityOverall materialitydanspecific materialityditetapkan dalam hubungan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan.Performance materialityditetapkan dalam jumlah yang lebih rendah. Akibatnya, auditor melaksanakan lebih banyak pekerjaan audit (salah saji yang lebih kecil akan teridentifikasi) dan risiko audit ditekan ke tingkat rendah yang dapat diterima.Performance materialitydirancang untuk: Memastikan salah saji yang lebih kecil darioverall materialityatauspecific materialitydapat terdeteksi; dan Menyediakan suatu margin atau penyangga (buffer) untuk salah saji yang tidak terdeteksi.Materialitas dalam Perencanaan dan Penilaian RisikoMenentukan berbagai materialitas merupakan unsur kunci dalam proses perencanaan. Penentuan tingkat materialitas bukanlah suatu tahap yang berdiri sendiri atau terpisah dari tahap-tahap lain, melainkan proises yang berkesinambungan dari satu tahao ke tahap berikutnya sampai akhir audit. Istilah bahasa inggrisnya is it not a discrete phase of an audit, but rather a continual and iterative process.Istilah iterative processbermakna, suau prosedur menghasilkan temuan, dan temuan ini memicu suatu tanggapan dalam prosedur sudit selanjutnya. Proses yang iteratif ini ditunjukkan dalam perencanaan auditnya.

Materialitas dalam Pelaksanaan prosedur AuditAuditor harus menggunakan materialitas ketika menentuka sifat, waktu, pelaksanaan, dan luasnya prosedur audit. Gunakan materialitas untuk: Mengidentifikasi prosedur audit selanjutnya (further audit procedures) Menentukan item mana yang harus dipilih untuksamplingatautesting, dan apakah harus menggunakan tekniksampling. Membantu menentukan banyaknya sampel. MengevaluasiRepresentativeSamplingErrors(RSE) untuk mementukan salah saji yang mungkin ada. Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan (aggregate of total errors) paa tingkat akun sampai ke tingkat laporan keuangan. Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan, termasuk dampak neto dari salah saji yang tidak dikoreksi (uncorrected misstatements) yang ada dalam saldo awalretained earnings. Menilai hasil prosedur audit

Materialitas dalam PelaporanBerikut ini terjemahan alinea 11 dan 12 dari ISA 450.ISA 450. 11Auditor wajib mennetukan apakah salah saji yang tidak dikorensi adalah material, sendiri-sendiri atua jika dihabungkan. Dalam menentukan hal ini, auditor wajib mempertimbangkan: Besar dan sifat salah saji, dalam hubungannya engan jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu, maupun dalam hubungan dengan laporan keuangan secara keseluruhan, serta situasi di mana salah saji yang terjadi; dan Dampak salah saji yang tidak dikoreksi dalam hubungannya dengan jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan terkait, serta laporan keuangan secara keseluruhan tahun lalu.

ISA 450. 12Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG mengenai salah saji yang tidak dikoreksi dan dampaknya, sendiri-sendiri atau jika digabungkan. Terhadap pendapat auditor, kecuali jika dilarang oleh ketentuan perundang-undangan. Komunikasi auditor wajib mengidentifikasi masing-masing salah saji material yang tidak dikoreksi. Auditor wajib meminta salah saji yang belum dikoreksi, agar dikoreksi.Sebelum menerbitkan opini, auditor: Menegaskan kembali materialitas yang ditetapkan untuk laporan keuangansecara keseluruhan Mengevaluasi sifat dan jumlah agregat salah saji yang tidak dikoreksi yang ditemukan auditor; dan Membuat penilaian menyeluruh mengenai apakah laporan keuangan disalahsajikan secara material

Auditor menggunakan materialitas untuk: Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan pada tingkat akun sampai ke tingkat laporan keuangan Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan; Menentukan apakah prosedur audit tambahan harus dilaksanaka ketika gabungan salah saji mendekatioverall materialityatauspecific materiality Meminta manajemen mengoreksi semua salah saji yang ditemukan. Mempertimbangkan untuk memeriksa kembali area dengan salah saji terbanyak; Memberikan pandangan mengenai sifat dan sensitivitas salah saji yang ditemukan, dan juga besarannya; Menentukan apakah laporan auditor harus dimodifikasi.Salah saji gabungan atau agregat (aggregate of misstatements) terdiri atas: Salah saji yang secara spesifik ditemukan auditor yang merupakan hasil dari prosedur pengujiannya; dan Taksiran saji lainnya yang ditaksir atau diperkirakan.Hal-hal LainDalam bagian ini ada tiga hal yang akan dibahas, yaitu: Komunikasi dengan manajemen dan TCWG Pemutakhiran materialitas; dan Penurunan tingkat materialitas dari periode atau tahun yang lalu.

Komunikasi Dengan Manajemen Dan TCWG (Communication with Those Charged with Governance)Ketika auditor menemukan salah sjai dalam atau selama auditnya, langkah pertama yang harus dilakuaknya ialah meminta kepada manajemen untuk memperbaiki semuauncorrected misstatements(salah saji yang belum dikoreksi) jika manajemen memutuskan untuk tidak mengoreksi beberapa atau seluruh salah saji tersebut, auditor wajib berkomunikasi dengan TCWG mengenai: Rincian dariuncorrected misstatementsdan dampaknya, terpisah atau secara agregat, terhadap opini dalam laporan auditor; Salah saji yang tidak dikoreksi dan berjumlah material, satu demi satu; dan Dampak salah saji yang tidak dikoreksi terhadap jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan periode lalu, dan laporan keuangan secara keseluruhan.

Pemuktahiran MaterialitasPenilaian awal mengenaioverall materialitydanspecific materialitydapat berubah dari perencanaaan audit pada awal mulanya, sampai saat mengevaluasi hasil dari prosedur audit. Hal ini dapat terjadi karena perubahan situasi atau perubahan mengenai apa yang diketahui auditor setelah melaksanakan prosedur audit.

Penurunan Tingkat Materialitas Dari Periode Yang Lalu.Ketika situasi berubah dari suatu periode ke periode berikutnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak salah saji pada ekuitas awal periode.

PendokumentasianDokumentasikan penentuan mengenai hal-hal berikut dan pertimbangkan mengenai faktor-faktor yang dipergunakan dalam penentuan tersebut, antara lain: overall materiality tingkatspesific materialityuntuk jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu; performance materiality;dan setiap revisi atau perubahan terhadap faktor-faktor di atas selama audit berlangsung