Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
-
Upload
guru-online -
Category
Education
-
view
124 -
download
24
Embed Size (px)
description
Transcript of Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura

Menelusuri Orchad Road -
Menghitung Kehebatan Singapura
Oleh:
Marjohan. M.Pd(Guru Berprestasi Indonesia)
1

DAFTAR ISI
I. Melintasi Selat MalakaA. Sebuah KesempatanB. Menyusuri Bumi MalaysiaC. Lebih Dekat Dengan Malaysia
II. Singapura Sekilas PandangA. Geografi dan Sejarah SingapuraB. Dari Johor Baru Menuju SingapuraC. Harga AkomodasiD. Pemandu Wisata SingapuraE. Makna Setetes Air
III. Menelusuri SingapuraA. Menginjak Bumi SingapuraB. Lebih Dekat Dengan SingapuraC. Apa Guna Pendidikan (?)D. Memaksimalkan Potensi SekolahE. Sekolah Nyaman Bikin Siswa PintarF. Posisi Kualitas Pendidikan SingapuraG. Naik MRT
IV. Mereka Menjadi HebatA. Pengalaman Menjadi Mahasiswa SingapuraB.Profesi Guru Cukup BergengsiC. Parenting- Orang Tua Sebagai GuruD. Dilarang Membuang Sampah !E. Learning Centre Yang MencerdaskanF. Restoran Singapura dan Anti Mubazir MakananG. Agama Islam di Kota MerlionH. Ikut Pergi Shopping
V. Kebiasan Positif Di SingapuraA. No Smoking and No LitteringB. Suka Kerja KerasC. Budaya AntriD. Budaya Suka Membaca.
VI. Good Bye SingaporeA. Melaju Ke Luar SingapuraB. Menuju MalakaC. Kembali Ke Sumatera
2

KATA PENGANTAR
Singapura adalah kota dan sekaligus sebuah negara yang sangat populer.
Luas negara ini sangat kecil, hanya bisa dikelilingi dalam waktu beberapa menit
saja. Ukuran yang kecil tidak membuat ia tak berdaya atau lemah. Singapura
selalu memacu untuk membangun infrastrukturnya. Kini Singapura merupakan
negara yang terhebat dan disegani di dunia. Dan banyak bangsa belajar darinya.
Penulis merasa beruntung bisa berkunjung ke negara kecil nan tertib ini.
Kunjungan ini dalam rangka pemberian reward bagi penulis dan juga buat warga
yang berprestasi oleh Pemda Kab. Tanah Datar dalam bentuk program studi
banding ke negara Singapura dan Malaysia. Tentu saja kunjungan tersebut amat
berharga dan sebagai seorang guru, penulis tertarik untuk melihat langsung bukti
bukti keberhasilannya, negara kota ini memang sangat bersih, rapi dan disiplin.
Hasil pengamatan langsung dan informasi dari berbagai sumber (dari
orang dan cyber/internet) semua dirangkum ke dalam buku catatan perjalanan.
Selanjutnya catatan tersebut diolah menjadi naskah buku dengan judul:
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura.
Buku kecil ini diharapkan bisa memberi motivasi pada generasi muda,
pelajar, para guru dan orang tua dan bagi siapa saja. Sebagaimana kata pepatah
bahwa tiada gading yang tidak retak. Maka saran dan kritikan yang membangun
dari pembaca dapat disampaikan melalui email: [email protected].
Atas kebaikan hati pembaca maka kami ucapkan terima kasih.
Batusangkar, September, 2013
Marjohan, M.Pd
3

I. Melintasi
Selat Malaka
4

A. Sebuah Kesempatan
1. Persiapan Dokumen
Aku tidak memikirkan kalau aku harus ikut studi banding, suatu hari
Bapak H. Rosfairil (Kepala SMA Negeri 3 Batusangkar) memberi sinyal kalau
sudah waktu bagiku untuk tahu apakah aku berangkat atau tidak. Maka Bapak H.
Rosfairil melakukan kontak telepon ke kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah
Datar. Namun saat itu ada sinyal buatku untuk bergabung, namun belum lagi
diumumkan secara resmi, baru sebatas info dari mulut ke mulut (tidak resmi).
Kemudian, suatu hari secara tiba-tiba, aku diminta untuk melengkapi
bahan yang diperlukan oleh kantor imigrasi seperti “kartu nikah, KTP, kartu
keluarga, ijazah, akta kelahiran, surat izin dari istri dan juga materai Rp. 6.000
(tiga lembar)”. Semua bahan dokumen ini diserahkan ke Kantor Dinas Pendidikan
di Pagaruyung. Di sana aku juga berjumpa dengan beberapa orang guru yang juga
mau berangkat studi banding.
“Setiap dokumen yang asli harus ada fotocopinya”. Aku dan dan juga
perlu tahu tentang persyaratan membuat dokumen menuju luar negeri.
Setelah melengkapi dan menyerahkan dokumen maka kami harus
menunggu proses selanjutnya. Ya terasa cukup lama dan setelah dua atau tiga
minggu, ada perintah untuk pengumpulan bahan dokumen- untuk verifikasi.
Panitia studi banding mengirim pesan melalui SMS kepada semua peserta. Hingga
semua peserta comparative study (studi banding) berkumpul di aula Dinas
Pendidikan di Pagaruyung- Batusangkar.
Untuk memudahkan manajemen maka panitia studi banding membagi
peserta atas 6 kelompok. Aku sendiri berada dalam kelompok 3 dan sekaligus
5

menjadi guru pembimbing. Saat itu semua peserta mengisi blanko yang diminta
oleh Kantor Imigrasi dan dibutuhkan tiga lembar materai untuk di tempel pada
dokumen aslinya.
Di antara peserta tentu saja sudah mulai bersosialisasi- saling berkenalan.
Aku saat itu baru mengenal beberapa orang anggota rombongan. Bersamanya juga
ada dua orang siswanya sendiri (dari SMA Negeri 3 Batusangkar) yaitu Fauzi. Ia
ikut pergi ke negara jiran sebagai reward- penghargaan atas prestasi sebagai
siswa jago Kimia tingkat Sumbar. Kemudian Mayang Berliana, ia juga
memperoleh reward atas prestasinya sebagai juara umum di SMAN 3
Batusangkar. Yang lain adalah “Fitria Rahmadani” juga ikut, namun ia telah
memiliki passport.
2. Menuju Imigrasi Bukittinggi
Suatu hari kami memperoleh SMS bahwa semua peserta grup 3 diminta
untuk hadir jam 8.00 wib di Kantor Dinas Pendidikan. Mereka akan berangkat
menuju kantor Imigrasi di Bukit Tinggi menggunakan bus Pemda Tanah Datar
untuk menggurus penerbitan pass port secara kolektif. Saat itu peserta sudah
mulai terlihat jelas “siapa saja dan dari mana saja”. Mereka adalah siswa yang
berasal dari juara umum Kecamatan untuk siswa SD, terus dari MTsN, SMP,
SMK, MA dan SMA di Kabupaten Tanah Datar. Juga ada guru berprestasi
lainnya, siswa yang masih dibawah umur 17 tahun, musti didampingi oleh orang
tua mereka.
Setelah satu jam dari Batusangkar, akhirnya bus Pemda tiba di Kantor
Imigrasi, Di Belakang Balok Bukittinggi. Gedung kantor imigrasi terlihat biasa-
6

biasa saja, namun terlihat cukup bersih. Pengunjung yang datang, ada orang-orang
desa, mereka datang untuk mengurus pasport buat pergi umrah ke Mekkah, juga
ada rombongan anak-anak pramuka dari Pesantren Al-Hira (Padang Panjang)
jumlah mereka cukup banyak. Mereka akan mengikuti kegiatan pramuka di
Malaysia dan setiap peserta membayar seribu dollar (apakah Dollar Amerika,
Australia atau Dollar Singapura). By the way ikut kegiatan pramuka punya
manfaat.
Rombongan dari Tanah Datar (peserta Comparative study) juga cukup
banyak di gedung tersebut. Saat rombongan kami tiba belum banyak aktivitas di
kantor tersebut, namun kami datang lebih cepat dan berharap bisa urusan cepat
selesai. Pertama kami antrian menunggu panggilan untuk pengambilan dokumen
asli, setelah itu membayar biaya pembuatan paspor pada loket kasir. Kami harus
menunggu beberapa saat untuk proses selanjutnya.
Biaya pembuatan pasport ditanggung oleh Pemda Tanah Datar, masing-
masing memperoleh Rp. 270.000, dengan rincian untuk biaya pembuatan pasport
Rp. 255.000, dan sisanya buat beli minuman. Satu per satu anggota rombongan
kami dipanggil untuk pemotretan dan setelah semua selsai rombongan mencari
kuliner untuk mengisi perut yang lapar dan setelah itu kami kembali berangkat
menuju Batusangkar. Katanya bahwa urusan passport dan dokumen lainnya sudah
selesai. Kami semua kembali ke Batusangkar.
Kami kembali berkumpul untuk memperoleh pembekalan pengalaman
tentang keimigrasian dan melancong ke luar negeri. Pada umumnya peserta studi
banding (guru dan siswa) belum pernah melakukan kunjungan ke Malaysia dan
Singapore. Penyelenggara kegiatan ini adalah dari Dinas Pendidikan Tanah Datar
7

dan dari biro perjalanan JAP (Jalur Angkasa Prima). Mereka merasa perlu untuk
memberi pembekalan pengalaman bagaimana dan mengapa dengan negara
Malaysia dan Singapura- bagaimana kultur, politik dan budaya mereka.
Bapak Mardalius, kepala sub bidang Dinas Pendidikan Tanah Datar,
mengatakan bahwa Pemda Tanah Datar menyediakan anggaran sekitar Rp. 500
juta untuk membiaya studi comparative siswa dan guru berprestasi tersebut.
Mereka terdiri dari anak-anak juara umum di Kecamatan, dan juara umum di
sekolah bagi siswa tingkat SLTP dan SLTA dan juga guru-guru pilihan atau guru
berprestasi.
Dana yang dianggarkan tersebut merupakan reward bagi warga Tanah
Datar dari segi pendidikan, tentu saja penganggaran ini telah disetujui oleh DPRD
dan Pemerintah Tanah Datar. Dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan tersebut
guru-guru juga berfungsi sebagai unsur pembimbing dan mereka perlu
memberikan perhatian atas keselamatan dan kesehatan siswa. Oleh karena ini
dalam rombongan sekarang (studi banding yang ke 5) juga ikut seorang dokter
yang berprestasi (Dr. Susi Julianti, dari Dinas Kesehatan Kecamatan Limo Kaum)
untuk tingkat Sumatera Barat.
3. Menunggu Waktu
Kegiatan studi banding kali ini, pada mulanya direncanakan sebelum
lebaran haji yang jatuh tanggal 6 November, namun diundur menjadi tanggal 17
November. Dikatakan bahwa semua pasport sudah selesai dan siap dibagikan.
Passport adalah sebagai dokumen atau identitas seseorang yang ingin berpergian
ke negara lain dan paspor akan distempel di bahagian keimigrasian di Bandara
8

Internasional Minangkabau dan bandara kedatangan Malaysia. Atau pasport
distempel oleh pihak imigrasi saat keluar dan saat masuk suatu negara.
Penanggung jawab kegiatan ini memberi pesan pada kami bahwa selama
berada di luar negeri, paspor musti ada pada diri kita. Kalau paspor kita hilang
(dokumen penting ini) maka kita tidak bisa meninggalkan suatu negara, kita
malah akan ditahan oleh pihak imigrasi dan polisi dan dianggap sebagai warga
illegal.
Dewasa ini negara Malaysia sudah maju, dan Singapura lebih maju lagi.
Orang-orang di negara tersebut lebih teliti dan disiplin. Fenomena teliti tersebut
bisa cenderung menjadi karakter pencuriga. Kadang-kadang karakter curiga sering
dijumpai pada petugas imigrasi di bandara terhadap orang-orang yang membawa
barang/tentengan yang berlebihan.
“Mereka bisa dicurigai, misalnya memperoleh titipan drug atau narkoba
dari seseorang”. Untuk itu disarankan agar siapa saja yang berkunjung ke luar
negeri dan melewati kantor atau petugas immigrasi agar tidak mudah menerima
titipan tas/barang dari seseorang sebelum masuk bandara, karena dikhawatirkan
akan menjadi titipan narkoba oleh pengedarnya. Sebab penerima titipan akan bisa
terlibat kasus dan ikut berurusan dengan imigrasi dan polisi.
“sekali lagi diingatkan bahwa JANGAN MENERIMA BARANG
TITIPAN DI BANDARA”. Demikian pesan Pemda kepada kami semua.
Merokok dilarang di Singapura, untuk itu jangan merokok selama berada di
Singapura. Juga diingatkan bahwa bila kita pergi keluar negeri dalam bentuk grup
maka kita harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan anggotagrup.
Terutama kesehatan dan keselamatan diri pribadi.
9

Biasanya orang yang telah pergi ke luar negeri akan punya banyak cerita
menarik yang akan bisa menjadi pengalaman bagi orang lain. Misalnya orang
yang bernama “Salman dan Imam” bisa ditahan dan diinterogasi di Bandara
Singapura. Alasannya bahwa nama tersebut mirip dengan nama Salman Rusdie,
penulis buku The Satamic Verses (ayat-ayat setan) dan Imam Samudra, gembong
teroris yang ikut meledakkan bom di pulau Bali.
Ditambahkan bahwa keberangkatan rombongan tidak sekaligus, namun
dipecah menjadi dua kali dengan pesawat Air Asia yang terbang dari bandara
Padang menuju Kuala Lumpur. Juga dinyatakan lagi bahwa di Sumatera Barat
program reward studi banding bagi warga yang berprestasi hanya ada di
Kabupaten Tanah Datar. Warga yang berprestasi di Tanah Datar akan diberi
reward oleh Pemerintah.
Bagiku perjalanan menuju negara tetangga (Malaysia dan Singapura) juga
sangat dinanti- nanti apalagi bila sudah mengunjungi negara Singapura. Sejak
kecil aku sudah mendengar kata Singapura melalui siaran radio berbahasa Melayu
dan bahasa Inggris. Apalagi beberapa tahun lalu aku amat rajin mengikuti
program RSI- Radio Singapura Internasional. Aku sempat dua kali memperoleh
hadiah- kaus oblong RSI- karena suratku terpilih sebagai surat pembaca yang
terbaik. Kini aku ingin menulis memori/ pengalaman dan menulis sebuah buku
yang judulnya “Kita Bisa Sehebat Singapura- Sebuah Catatan Perjalanan”.
4. Keberangkatan
Tanggal 16 November kami berkumpul di Aula Islamic Centre, pukul
13.00 siang peserta sudah datang dari seluruh kecamatan. Aku sendiri tiba di Aula
10

hampir pukul 14.00, karena harus menyelesaikan akuan naskah ujian Bahasa
Inggris untuk kelas XI. Kabupaten Tanah Datar (semester 1 tahun 2011/2012) dan
ada sedikit problem dengan editing ukuran margin kertas ujian.
Alhamdulillah akhirnya aku bisa merampungkan penulsian dan pengaturan
ukuran kertas ujian sesuai dengan ukuran standar. Ia kemudian harus menuju
Griya Alam Segar –rumahnya- untuk shalat zuhur dan menyiapkan travelling
bagnya. Ia sempat menitipkan pesan pada anak laki-lakinya (Muhammad Fachrul
Anshar) untuk berkumpul di Islamic Center Pagaruyung dan seterusnya terbang
menuju Kuala Lumpur.
Aku bergabung dengan peserta studi banding yang lain, setelah ditelpon
oleh beberapa orang tua siswa peserta studi banding.Aku menyusup dalam
kerumunan orang tua yang mau melepas keberangkatan anaknya. Dalam aula di
gedung Islamic Center telah terpajang pamflet “Selamat Jalan rombongan Studi
Banding Internasional Siswa/Siswi, guru, pengawas dan UPTD berprestasi Tanah
Datar ke Malaysia dan Singapura, 17 sampai 22 November 2011, Penghargaan
bagi yang berprestasi”.
Semua peserta menunggu kedatangan Bupati Tanah Datar, Bapak Shadiq
Pasadigoe, jam 15.15 sore. Aku dan juga orang-orang lain menghilangkan
ringtone phone cell, khawatir kalau mengganggu kekhidmatan acara di ruangan
tersebut.
Kami semua memberikan applause (tepuk tangan) dan Bupati begitu juga
rombongan telah datang. Mereka bergegas dan melangkah menuju deretan kursi
paling depan untuk memberikan arahan dan juga melepaskan keberangkatan kami
secara formal. Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar, Bapak Drs. H. Darisman,
11

adalah ketua pelaksana studi banding siswa berprestasi ke Singapura dan
Malaysia.
Dikatakan bahwa kegiatan studi banding telah menjadi kegiatan rutin sejak
tahun 2006. Tanah Datar merupakan satu-satunya kabupaten di Sumatera Barat
yang memberikan reward buat warga yang berprestasi, tentu saja sebagai cara
terbaik dalam memotivasi warga. Program tersebut juga sangat bermanfaat untuk
menambah wawasan peseta tentang budaya, etos belajar dan etos kerja masyarakat
Malaysia dan Singapura yang negara mereka sudah maju tersebut.
Jumlah peserta ada 137 guru, 107 siswa dan 30 orang guru pembimbing.
Bapak Darisman memperkenalkan peserta per grup, mereka berdiri dan
memperoleh applause. “Oh, sungguh memberi semangat dan keceriaan bagi
semua peserta”.
Ada dua kloter penerbagangan, peserta nomor 1-95 ditambah dengan
nomor 136, dan 137 musti bermalam di Islamic Centre. Mereka akan berangkat
menuju BIM (Bandara Internasional Minangkabau) pada pukul 3.00 dini hari.
Kemudian kloter kedua adalah nomor 96-135. Seterusnya, Bapak Darisman
menjelaskan bahwa rencana perjalanan adalah pada tanggal 17-22 November.
Esok hari kami terbang dari padang menuju Kuala Lmpur dan melakukan city
tour, mengunjungi Putra Jaya dan masjid Negara.
Thanks bahwa studi banding ini bisa terlaksana karena dukungan dana
APBD (Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah) tahun 2011. Ternyata jaket
berwarna hitam dan bertulisan “peseta studi banding internasional Malaysia dan
Singapura” yang kami pakai adalah sumbangan dari BPD (Bank Nagari)
Batusangkar.
12

Ada beberapa pengarahan yang kami peroleh. Bapak Yasman, S.Ag dari
komisi I, anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar juga menyampaikan beberapa
arahan. Ia mengatakan bahwa Tanah Datar tidak memiliki pabrik dan tambang,
maka SDM yang bagus juga merupakan aset berharga yang perlu untuk
ditingkatkan. Di Kabupaten Tanah Datar, motto ajaran Islam yang berbunyi “Man
Jadda wa jadda” yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil
diwujudkan oleh pemerintah.
“Pemerintah memberikan respon dalam bentuk program yaitu reward studi
banding internasional ke Malaysia dan Singapura”. Tentu saja harapan dari
program ini adalah pulang dari Malaysia dan Singapura, maka etos kerja dan etos
belajar mereka menjadi lebih baiklagi”.
Rombongan yang jumlahnya 137 orang ini bisa memberi citra Tanah
Datar, andai kami punya citra yang jelek, maka tentu orang akan berfikir “o…
begini ya, karakter orang Batusangkar”. Oleh sebab itu kami perlu selalu menjadi
warga yang sopan santun selama berpergian.
Bupati Tanah Datar, Bapak Shodiq Pasadigoe, mengatakan bahwa 60%
dari APBD tersedot buat kebutuhan belanja pegawai. Anggaran studi banding
juga termasuk ke dalam APBD, dimana setiap peserta diberi dana Rp. 3,7 juta,
termasuk uang saku. Ia mengatakan tour ke luar negeri berbeda dengan tour dalam
negeri, misalnya tour ke Jakarta. Tentu saja tour ke Jakarta tanpa pemeriksaan
imigrasi, sementara tour ke Singapura dan Malaysia tentu melalui pemeriksaan.
Melalui program studi banding ke luar negeri tentu saja akan ada
pembelajaran yang bisa diperoleh. Harapan dari pemerintah “agar guru
pembimbing memberi pengalaman buat siswa secara langsung”. Tanah Datar
13

bukanlah kabupaten yang kaya, namun bisa menyediakan anggaran Rp. 580 juta
untuk mendukung acara studi banding tersebut, sebuah doa agar siswa yang
berprestasi bisa kuliah di Singapura dan Malaysia. “Dengan Bismillah,
rombongan studi banding Sayas lepas” ucap Bapak Bupati sambil memberikan
ketukan tiga kali. Dan kami semua memberikan tepuk tangan, beberapa saat
kemudian acara pelepasan rombongan studi banding ini pun berakhir.
5. Bermalam di Islamic Centre Pagaruyung- Batusangkar
Setelah Bupati meninggalkan aula Islamic Centre, kegiatan masih ada
yaitu penyelesaian administrasi. Pembagian (pendistribusian) kokarde, pasport,
buku petunjuk dan yang paling penting adalah penyerahan uang saku buat siswa
dan guru pembimbing. Kami kemudian pergi ke lantai atas untuk mencari kamar,
rupanya hanya ada dua kamar yang luas buat grup pria dan grup wanita. Aku
menuju ruangan 4, kamar besar buat grup pria.
Ternyata bermalam bersama peserta studi banding di Islamic Centre juga
asyik. Kami semua shalat di Masjid Nurul Amal yang terletak di samping Islamic
Centre. Dinding masjid dicat putih, ruangannya luas dan bersih. Habis shalat kami
merebahkan diri dan terasa sangat rileks, anak-anak lain saling berkenalan dan
berbagi cerita.
Aku dan beberapa teman berfikir kalau panitia studi banding menyediakan
makan malam ternyata tidak. Untuk mengatasi perut yang terasa keroncongan
kami mencari makan dan susah sekali mencari warung malam itu. Aku dan
Febrianto (guru SMAN 3 Batusangkar) berjalan ke luar untuk mencari warung.
Kami bisa membeli ketupat gulai nangka yang terletak persis di depan Istano Basa
14

Pagaruyung. Rasa ketupat gulai nangka cukup lezat (mungkin perut lapar). Aku
juga melahap goreng tahu dan kerupuk, aku memperkirakan harganya sama
dengan hargama makanan di pasar, ternyata harganya cukup murah, yaitu separo
harga pasar.
Menjelang tidur aku duduk di antara siswa peserta, aku berbagi cerita
tentang cara belajar, tentang motivasi dan tentang kepribadian. Aku juga membuat
kalimat-kalimat lelucon, ternyata siswa peserta senang dan tampak rileks, mereka
makin ramai.
“Wah kita jam 3.00 dini hari harus bangun dan bertolak menuju Bandara
Internasional Minangkabau di Padang, untuk itu harus tidur”, kata aku. Mereka
harus tidur dan ternyata tidur yang mudah adalah dikamar sendiri, dirumah
sendiri. Namun aku melihat bahwa sebagian masih sibuk dengan kebiasaan
sendiri, otak atik HP, mendengar MP3, sampai ada membaca komik dan berbagi
cerita.
Aku fikir bahwa sebagian besar peserta tidak tidur bisa dengan pulas,
kecuali hanya sebagian, “oh..ternyata bagi anggota kloter 2 yang akan berangkat
jam 3 sore dan fikiran mereka rileks hingga bisa tertidur”.
Anak-anak pasti sibuk dengan pikiran mereka. Mereka tentu berfikir
tentang bagaimana kegiatan selanjutnya, aku sendiri juga tidak tidur dengan pulas,
telinga dengan jelas mendengar percakapan demi percakapan orang-orang yang
berada dalam ruangan tidur besar tersebut. Aku sengajat menutup mata agak lama
agar bisa memperoleh rasa istirahat yang lebih lama, meskipun tidak tertidur lelap.
Paling kurang melalui cara tersebut aku masih bisa memperoleh tidur atau
istirahat yang lebih berkualitas.
15

Anak-anak peserta studi banding ini tentu saja anak-anak pilihan di
sekolah atau di Kecamatan mereka. Mereka amat mudah termotivasi untuk
melakukan hal-hal positif, saat aku berada di dalam aula Islamic Centre kemaren,
aku sibuk menuliskan pengalaman pada buku catatan dan sambil berbagi cerita
pada anak-anak yang duduk dekatku bahwa “menuliskan pengalaman adalah cara
yang terbak buat menyelesaikan pengalaman”. Lagi pula nanti setelah acara
“comparative study” selesai maka kita akan diminta untuk menulis laporan. Tentu
saja kita akan dengan mudah dapat menyelesaikan laporan perjalanan.
Mendengar penjelasan ini maka dengan serta merta beberapa siswa pergi
ke luar ruangan Islamic Centre untuk mendapatkan (membeli) buku catatan dan
pulpen. “Betapa mudah memotivasi anak-anak pilihat buat berhasil dalam hidup
mereka, tinggal lagi kualitas pemberian motivasi dan mengarahkan mereka untuk
melakukan aktivitas selanjutnya untuk menggenjot SDM (Sumber Daya Manusia)
mereka”.
Siswa peserta ternyata mampu mengurus diri dalam memanfaatkan waktu.
Islamic Centre hanya memiliki dua kamar mandi, namun semua peserta mampu
membersihkan diri. Di malamm itu (dini hari) aku turun agak lambat dan ternyata
orang-orang sudah siap berpakaian rapi. Mereka bisa mandi meski kamar mandi
hanya dua, tidak sebanding dengan jumlah peserta yang lebih dari seratus orang.
Perjalanan menuju Padang pada waktu dini, pukul 3.00 pagi terasa
nyaman, mobil melaju dengan mulus. Tidak ada kendaraan dan transportasi lain
yang mengganggu perjalanan kami. Cuaca pagi dini hari juga sejuk membuat
semua penumpang ingin untuk menikmati tidur, apalagi mata pun masih
mengantuk. Aku sendiri juga enggan membuka mata, lebih enak untuk
16

memejamkan mata, tidak merasa rugi untuk melihat pemandangan apalagi
pemandangan yang akan dilihat sudah bisa dilalui sepanjang waktu.
Hanya perjalanan sedikit terganggu setelah melewati pasar Sicincin.
Terlihat polisi mengatur arus lalu lintas, ada sebuah mobil pecah ban, namun juga
ada pemeriksaan terhadap mobil travel, khawatir kalau mobil travel yang lewat
saat dini hari membawa barang-barang yang dicurigai polisi.
Tak lama kemudian, ada kumandang azan subuh, rombongan mobil
Pemda berhenti pada sebuah masjid di pinggir jalan di Kayu Tanam. Kami shalat
subuh, dan rombongan kami segera membuat jamaah masjid menjadi ramai pada
pagi subuh itu. Aku tidak ingin berlama-lama duduk dalam masjid, ia lebih
memilih duduk segera dalam bus deretan nomor dua dari depan, tentu saja kami
selanjutnya menuju Padang Airport- BIM (Bandara Internasional Minangkabau).
Mata kami tidak lagi mengantuk. Hari juga sudah mulai menyingsing,
berkas sinar matahari mulai membersit di cakrawala. Memang masih terasa letih
rasanya. Aku menikmati pemandangan menuju BIM kembali.
Dalam mobil yang aku tumpangi, terdapat dua grup, yaitu grup 5 dan 6.
Aku sendiri menjadi grup pembimbing untuk grup 5 aku duduk bersebelahan
dengan seorang siswa asal Lintau, dia tinggal di Ujung Tanah, Tepi Selo. Aku
mengajak ia untuk bertukar fikiran dan melihat bagaimana gaya dan pola berfikir.
Tentu saja namanya anak-anak pikiran mereka masih dangkal. Namun untuk
selanjutnya mereka perlu melatih diri lewat menulis, bertukar fikiran dan
membaca untuk memiliki fikiran yang dalam dan berkualitas.
Akhirnya rombongan mobil kami sampai pada jalan fly over dekat nagari
Duku- Kabupaten Padang Pariaman dan terus menuju Bandara. Jalan raya menuju
17

bandara sebagai beranda Sumatera Barat sudah sangat bagus dan terawat dengan
baik. Tiang-tiang listrik dengan simbol Minangkabau memberi keanggunan
tersendiri. Pada pos memasuki bandara juga ada jalan kecil yang disediakan buat
sepeda motor atau ojek. Namun mereka hanya berada pada pinggiran hamparan
halaman bandara. Ojek tentu saja kurang bagus berkeliaran di seputar Bandara,
apalagi ini kan bandara standar Internasional.
Kami semua turun, aku sendiri membantu menurunkan bagasi para
penumpang. Kami selanjutnya harus cek in, direncanakan kami akan terbang
menuju Kuala Lumpur dengan pesawat Air Asia pukul 8.30 wib.
Kami duduk-duduk sesaat. Ada yang menggunakan waktu ini untuk
mengobrol ringan, juga untuk mengambil foto buat sweet memory nanti. Kami
kemudian cek in, pemeriksaan barang-barang “Tentu saja itu sebuah pengalaman
yang baru dan menarik bagi anak-anak untuk menjadi warga internasional”.
Beberapa anak laki-laki barangkal belum memiliki valuta asing (ringgit Malaysia
dan Singapura Dolar), mereka berdiri di depan money changer, “Oh masih pagi,
tentu saja belum buka untuk money changer”.
Akhirnya money changer, pukul 7.15 wib sudah open, namun peserta studi
banding tampak bengong – mau tukar uang apa-. Apalagi pada billboard tidak ada
tertulis mata uang Malaysia. Aku mengambil inisiatif dan mulai menukar uang,
pada mulanya mau beli 200 ringgit dan harganya lebih dari Rp. 500.000,- “Wah
kalau begitu 100 ringgit saja, dan aku harus bayar Rp. 295.000,-. Setelah itu anak-
anak juga tertarik mengikutiku, mereka juga menukarkan mata uang Rupiah
dengan Ringgit Malaysia atau Dollar Singapura.
18

B. Menyusuri Bumi Malaysia
1. Bandara Internasional Minangkabau.
Perjalana menuju negara tentanggi ini, kami awali dari Bandara
Internasional Minangkabau. Saat ini kami lagi di depan ruangan immigrasi dan
rombongan kami cukup banyak, jadi kami agak lama berada di depan
pemeriksaan imigrasi untuk terbang menuju Kuala Lumpur. Hingga akhirnya
pihak travel biro menyerahkan tiket dan kartu keberangkatan.
Antri adalah budaya yang terbaik dan kami semua juga harus antri. Pihak
biro perjalanan menyerahkan kartu ini pada petugas imigrasi, kami masuk dan ada
lagi pemeriksaan terakhir. Tubuh kita harus dilepaskan dari benda-benda logam
untuk pemeriksaan metal detector. Ya akhirnya kami berada di ruangan tunggu
pesawat.
Di belakangku duduk ada satu grup warga asing, mereka ngobrol tentang
Mentawai. Agaknya Mentawai menjadi tempat favorite bagi warga asing untuk
berlibur. Pemerhati wisata perlu berfikir untuk mengembangkan pariwisata
Mentawai yang juga memiliki ombak tinggi seperti ombak di Hawaii. Maklum
ada ombak dari samudera lepas- Samudera Hindia yang sangat luas
Aku duduk pada bangku 16 F Pesawat Air Asia, AK 1371 dekat jendela,
jadi dapat melihat pemandangan. Tentu saja terbang ke Kuala Lumpur, berarti
kami melewati Sumatara Barat menuju timur. Aku bisa melihat danau Singkarak
dari ketinggian, begitu pula dengan Gunung Sago.....atau mungkin juga gunung
yang lain “Wah aku tidak kenal gunungnya”.
Matahari berada di sebelah kanan (jendela) aku dan cuaca cerah. Samudra
awan terbentang di bawah pesawat. Hamparan samudra awan di angkasa tentu
19

memberi kesejukan bagi warga yang berada di bumi. Jauh di atas juga ada awan
tipis menghiasi angkasa yang lebih tinggi lagi. Wah aku ingat dengan pelajaran
geografi.
Pesawat Air Asia memiliki attentant flight berusia muda dengan wajah dan
penampilan ganteng. Juga ada seorang attendant flight wanita berwajah India.
Peswat Air Asia yang kami tumpangi adalah jenis pesawat air bus. Aku duduk pas
pada bagian sayap atau bagian pinggang. Penumpang lain mencari kesibukan
seperti membaca majalah yang mereka ambil dari kantong kursi, seperti majalah
sky shop dan high flying fashion. Aku mengintip pemandangan dan sekali-sekali
memotret ke arah luar jendela.
Flight attendant menginformasikan bahwa suhu mendekati kuala lumpur
290 C. Pesawat kami terbang melewati daerah Riau dan terus selat Malaka. Lautan
awan tampak agak tipis. Itu berarti cuaca memang agak panas di kawasan
tersebut, ketinggian pesawat berpengaruh pada telingaku karena saraf-saraf
pendengaranku sedikit sakit dan begitu pula dengan lobang telinga. Akhirnya
pesawat turun, berarti kami akan mendarat di Kuala Lumpur. Menjelang mendarat
aku sempat melihat lalu lintas kapal di Selat Malaka.
2. Kuala Lumpur Air Port
Daratan Malaysia terlihat jelas. Tidak banyak terlihat hutan, kecuali
perkebunan dan lahan-lahan yang terhampar untuk dijadikan industri. Terus
terang bahwa aku lebih suka melihat kota yang banyak hutan atau tamannya.
Pesawat Air Asia AK 1371 akhirnya mendarat, kami turun dan harus berjalan
melalui koridor yang cukup panjang. Mataku liar menatap kesana dan kemari dan
20

aku melihat papan billboard menggunakan empat bahasa yaitu bahasa Arab,
Bahasa Melayu, Bahasa China dan Bahasa Inggris. Aku jadi teringat dengan
bandara di kampungku.
“Wah idealnya Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga demikian,
musti menggunakan banyak bahasa, karena warga yang datang akan senang kalau
melihat bahasa mereka juga dipakai pada billboard- munghkin nanti ada aksara
China, Jepang, Thailand, India, Arab...dan lain-lain untuk mewujudkan bandaya
yang benar benbar untuk banyak warga dunia”. Pekerja pada bandara antar bangsa
Kuala Lumpur umumnya berwajah Melayu dan India.
Kami pergi ke tumpukan barang-barang. Masing-masing menemui koper.
Akhirnya kami bergerak menuju pintu exit. Suasana di luar bandara hampir mirip
dengan suasana pada BIM Padang, aku juga menemui ada warga yang merokok
dan mobil-mobil keluaran tahun-tahun lalu. Hanya saja suasana bahasa, tentu saja
bahasa Melayu dan juga mungkin bahasa Tamil, China dan bahasa Eropa.
Kami sudah ditunggu oleh armada mobil pariwisata yang dipesan oleh biro
perjalanan. Mereka menyebutnya dengan “Bas Pesiaran”. Rombongan kami masih
pada urutan mobil nomor 2, namun mobil ini untuk gurp 4, 5 dan 6. Bisnya cukup
panjang dan besar. Setelah beberapa menit akhirnya bis pun bergerak.
Pemandu kami bercerita panjang lebar tentang Malaysia, pendidikan,
sosial dan budaya. Aku juga merekam suara pemandu dan akan mendengarnya
nanti lagi. Seperti dikatakan bahwa hari pertama kami adalah berada di Kuala
Lumpur adalah acara untuk sight seeing city tour dengan rute kota Putra Jaya dan
Kuala Lumpur.
21

“Ya sesuai petunjuk buku perjalanan bahwa tanggal 17 November Rute
kami Padang- Kuala Lumpur. Rombongan pertama berkumpul di BIM jam 06.00
WIB, rombongan ke dua jam 13.00 WIB untuk penerbangan ke Kuala Lumpur.
Tiba di Malaysia, rombongan akan langsung melaksanakan City Tour ke Putra
Jaya, Dataran Merdeka, Mesjid Negara, kemudian check in di hotel agar peseta
studi banding bisa bersitirahat”.
Aku menangkap pemahaman dari cerita pemandu bahwa Putra Jaya adalah
sebuah Kota Baru. Dahulu merupakan desa penuh belukar, ide membuka wilayah
ini menjadi Kota Baru, yang diberi nama dengan Putra Jaya atau cyber Jaya, oleh
Perdana Menteri Dr. Mahatir Muhammad, sekarang Putra Jaya merupakan kota
pusat pemerintahan, sementara Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia.
Aku berfikir bahwa Putra Jaya akan merupakan kota satelit, atau kota
penyangga dari Kota Kuala Lumpur. Putra Jaya merupakan kota dengan taman
yang begitu luas, memiliki banyak pekerja taman untuk merawat taman setiap
saat. Dibanding dengan daerah Tanah Datar atau Batusangkar, geografi Putra jaya
tidak begitu menarik, gersang. Namun Batusangkar di lereng gunung, dikelilingi
oleh bukit-bukit dan gunung, hamparan sawah dan kebun serta belantara tampak
lebih cantik. Namun penata kota Putra Jaya membangun perkantoran pada
tumpukan bukit kecil dan meniru gedung populer di dunia. Untuk bangunan
gedung di kota ini, misalnya ada bangunan mirip Taj Mahal, ada bangunan mirip
gedung di Australia, Eropa, Arab, Iran, Jepang, China. Begitu pula dengan
jembatan, ada jembatan yang dibangun mirip dengan jembatan golden gate di
Amerika Serikat, jembatan di Perancis dan di Australia. Akhirnya kota Baru ini
bisa menjadi turis destination.
22

“Pantaslah moto parawista Kerajaan Malaysia adalah Malaysia the truly
Asia. Semua icon yang ada di asia terbentang dalam kota Putra Jaya”.
Aku melihat kota Putra Jaya hanya ibarat kota dengan banyak perumahan
elit. Gedungnya banyak namun kendaraan pada sepi, tentu saja kendaraan yang
begini bisa membuat nyaman bagi banyak penumpang, karena kita tidak terjebak
ke dalam kemacetan lalu lintas. Selama berada di Kota Putra Jaya, aku tidak
pernah menemui pohon kelapa sebagai ciri khas pohon di daerah tropis, yang
terlihat hanyalah hamparan pohon kelapa sawit di pinggir kota.
Dalam acara keliling kota, kami berhenti di depan Masjid negara
Malaysia. Mesjidnya sangat besar dan megah. Masjid ini dirancang menyerupai
masjid yang berada di Iran. Dikatakan bahwa tinggi masjid tersebut adalah 200
kaki dan menampung jamaah sebanyak 8.000 orang.
Ruang tempat berwudhu ada pada ruang bawah tanah dan disana dekat
gerbang halaman masjid. Di sana juga ada kulkas sistem koin untuk beli
minuman. Aku melaksanakan shalat jamak zuhur dan ashar. Usai shalat aku
mengambil rekaman kamera dan juga ngobrol dengan Yusuf, seorang wistawan
warga Saudi Arabia yang kuliah dan menuntut ilmu di Australia.
Masjid tersebut selain tempat untuk shalat, juga menjadi tourist
destination. Aku meminta brochure tentang dakwah Islam dalam bahasa Inggris
dan beberapa bahasa Eropa lain kepada pengurus masjid tersebut. Aku tampak
asyik dan selalu terlambat hadir kembali ke mobil wisata nomor dua.
Kami kemudian dibawa ke sebuah restoran dengan masakan Malaysia.
Tetapi cita rasanya mirip dengan masakan Padang karena di sana juga dengan
23

cabe. Tentu saja masakanya rasa citarasa masakan Padang karena juru masaknya
berasal dari Sumatera Barat.
Siang tadi kami makan siang dengan hidangan dan sup serta goreng ikan.
Usai makan siang tour kami terus menuju Kuala Lumpur. Kuala Lumpur ya
langsung bersebelahan dengan kota Putra Jaya. Aku melihat Ternyata Kuala
Lumpur adalah bertetangga dengan Putra Jaya. Memang terlihat kondisi kedua
kota juga berbeda, seperti kebersihan kota dan traffic jam sedikit ada di Kuala
Lumpur.
Di kota Kuala Lumpur ada jalur kereta api bawah tanah dan jalur di atas
fly over (jalan jalur atas) sehingga bahaya tabrakan atau kecelakaan kereta api
hampir tidak ada terdengar. Juga di Kuala Lumpur hampir tidak terlihat
pengamen, anak jalanan dan pengemis. Begitu pula dengan ojek seperti yang ada
di Tanah Air juga tidak ada.
Gedung-gedung di Kuala Lumpur sebagian juga terlihat sudah tua.
Barangkali kami tadi lewat melalui wilayah kota tua dan sebelumnya kami
berhenti di lapangan kota Kuala Lumpur sambil mengambil foto-foto. Di sana aku
dibantu mengambilkan foto oleh warga Kuala Lumpur yang cukup ramah.
Orang-orang (penduduk Kuala Lumpur) hidup cukup rileks, tidak terburu-
buru. Aku fikir bahwa kota Palembang mungkin lebih sibuk dari Kuala Lumpur.
Perbandingan ini terasa karena aku sendiri pernah tinggal di Palembang selama 10
hari. Namun pada beberapa bagian kota Kuala Lumpur ada yang terlihat gedung
megah dan pada beberapa tempat tampak lain lagi corak gedungnya.
Akhirnya rombongan bis pesiar kami menuju Grand Hotel Pasific, sebagai
tempat menginap kami. Bis melewati jalan-jalan sempit dan kami turun. Sopir-
24

sopir bis di kota Kuala Lumpur sangat menghargai pejalan kaki sesuai dengan
pesan yang pernah terlihat di bandara antar bangsa “Beri Laluan Buat Pejalan
Kaki”.
Bis pesiar berhenti, kami semua turun. Kami masuk dan berkumpul ke lobi
hotel Grand Pasifik. Personalia hotel ini sebagian berwajah India. Dalam bis,
pemandu sempat menceritakan bahwa penduduk Melayu dianggap penduduk asli
atau disebut sebagai “bumi putra”. Mereka memperoleh perlakuan istimewa dari
negara. Misal discount diberikan oleh Bank 20% untuk warga Melayu, sementara
untuk keturunan Cina dan India tidak begitu, sehingga kedua etnis ini melalui
politik (parlemen) meminta hak-hak persamaan. Pemerintah takut kalau ini
menjadi perpecahan, maka pemerintah segera membentuk semboyan “one
Malaysia for China, Melayu and India”.Atau juga ada semboyan untuk persatuan
yang berbunyi “world under one roof atau dunia dibawah satu atap”
Salah seornag rombongan kami berbisik “kita tidur di hotel kelas Melati
ya…”katanya, karena hotel Grand Pacific dari luar terlihat kecil, tidak punya
halaman parker. Maklum karena hotel berlokasi persis di persimpangan jalan
besar, aku juga berfikir demikian.
Akhirnya pihak travel biro membagi kami untuk tidur per kamar, group
wanita berpisah dengan grup pria, aku memperoleh teman grup rombongan anak 3
orang, yaitu David (David Al Azis dari SMPN 1 Batipuh, Raihan (Rayhan Fajar
Matheza dari SMPN 1 Batusangkar dan Syandi (Shandi Alfajar dari SMPN 1
Tanjung Emas) ya mereka sekolah di SMP semuanya. Kami memperoleh kamar
428, kami segera menuju pintu lift.
25

Petugas travel memberi petunjuk cara mengoperasikan lift untuk menuju
kamar 428 “tekan tombol menjadi angka empat, tutup pintu, nanti lift menuju
lantai empat. Kalau sampai di lantai 4 maka tekan tombol buka. Begitu pula kalau
mau turun. Ya cukup praktis”. Anak anak dan aku sendiri memperoleh
pengalaman internasional dan sangat berharga yaitu bagaimana tinggal di hotel
dan memanfaatkan fasilitas publik.
Anak-anak yang satu grup dengan aku cukup percaya diri untuk mencoba
mengoperasikan tombol lift, dan aku memberi pujian “kamu cukup pintar ya,
tidak sia-sia satu grup dengan Mr. Joe” dan yang lain tentu saja tertawa dan juga
jadi termotivasi.
Ternyata Hotel Grand Pacifik bukan hotel kelas melati seperti yangh kami
fikirkan sebelumnya. Karena begitu sampai di lantai 4 terlihat susunan kamar
hotel yang begitu rapi dan bersih, lantai hotel dilapisi dengan karpet, ruang cukup
terang dan juga sejuk oleh Air Conditioner. Kami terus masuk ke kamar 428,
kamarnya cukup luas. Juga ada TV set dengan 4 tempat tidur bersih. “Oh
nyamannya..!”
Kami langsung bersosialisasi satu sama lain. Teman kecil aku yang
bernama David membeli kartu Malaysia dan menukar kartu dengan kartu phone
Indonesia. Namun ia merasa gagal karena kurang mengerti dalam
mengoperasikannya. Lagi lagi phonecell tidak punya baterai lagi dan setiap orang
ingin mencharge baterai HP, tetapi susah karena charge outlet listrik pada dinding
butuh socket listrik kaki tiga. Aku berfikir bagaimana untuk mencari alat un tuk
charger baterai.
26

Iseng-iseng aku masuk ke kamar lain, ada siswa yang bernama “Amru”
(Amru Mufid dari SMPN 5 Batusangkar), cukup pendiam, ia sibuk sendirian
dengan HPnya, “oo…lagi main internet ya.., bagaimana kamu main internet, kan
mahal harga pulsa disini?’
“Tidak Mister, saya menggunakan WiFi, tadi aku minta password yaitu
“grand hotel pacifik” Kata Amru Mufid.
“Ya…bantu…dong…!!!”
Akhirnya aku juga bisa main facebook. Aku bisa mengupload 3 foto dan
juga membalas SMS teman lewat facebook. Aku mohon maaf tidak bisa
membalas SMS atau telepon langsung karena biaya roaming yang sangat mahal
antara “my maxis dengan telkomsel” soalnya begitu masuk Kuala Lumpur kartu
HP kita spontan berganti menjadi my maxis.
“Aku menerima SMS dari teman di Batusangkar dan aku membalas SMS.
Kemudia aku cek biaya kirim ya ampun satu SMS biayanya Rp. 4.600,. Aku juga
pernah menerima telefon dari orang tua siswa peserta studi banding, ya ampun
biayanya Rp. 24.000. Jadi untuk biaya SMS sampai 400 %, mahal amat....biaya
roaming mahal- so jangan telefon aku...jangan SMS aku...nanti kita dua-duanya
rugi”.
Aku ingat dengan David yang masih kesulitan dalam mengoperasikan
kartu baru Malaysianya. Aku mengantarkannya ke kamar Amru, seorang siswa
yang pendiam, namun ternyata cerdas dalam otak atik HP. Amru pun membantu
David “Hei…akhirnya bisa, dan David pun senang, ia akhirnya bisa membalas
SMS semua- orang tuanya dan familinya, dengan harga standar. Aku pun nanti
juga akan minta SMSnya untuk mengirim kabar ke sekolah aku “SMAN 3
27

Batusangkar” tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa selama aku
berada di Malaysia dan Singapura.
Malam itu TV di ruangan kamar hotel kami menyala “ohh…ada
pertandingan sepak bola dalam Sea Game Jakarta-Palembang”. Aku sendiri
langsung percaya diri bahwa TIMNAS (tim nasional bolakaki Indonesia) bakal
menang karena penampilan pemainnya cukup gagah dibanding pemain yang
cukup bersahaja dari tim Malaysia. Apalagi komentar penonton TIMNAS yang
cukup emosional, meniru ucapan Bung Karno “Ganyang Malaysia”- padahal
ungkapan ini tidak perlu dipakai lagi karena bisa mengeruhkan suasana hubungan
Indonesia dan Malaysia.
Aku menyaksikan kalimat dari spanduk illegal supporter TIMNAS yang
disorot oleh TV 2 Malaysia. Dalam hati aku yang menonton acara ini dari kamar
hotel di Kuala Lumpur menjadi malu “wah supporter TIMNAS kita terlalu
emosional dan kekanak-kanakan”. Namun komentar dari komentator TV 2
Malaysia cukup bersahaja dan tersenyum ringan (Maaf bukan maksud
merendahkan bangsa sendiri, namun demi perbaikan karakter segelintir dari
bangsa kita).
Dalam babak pertama tim sepakbola Malaysia dengan mudah menang 1-0.
Aku menjadi enggan untuk mengikuti kelanjutan acara Sea Games ini dan berfikir
bahwa ini gerangan akibat supporter TIMNAS kita yang cukup takabur alias
sombong. “ya, doa orang sombong tidak didengar oleh Allah, bisa membuat kalah
meskipun pemain timnas kita sudah menjadi pemain pilihan. Meskipun Indonesia
memimpin perolehan medali, namun kalau tim sepak bola gagal, ya cukup sia-sia.
28

Apalagi sepak bola adalah olah raga yang cukup bergengsi. Namun moga moga
kita bisa koreksi diri untuk kemajuan sepakbola kita.
3. Bermalam di Kuala Lumpur
Malam pun tiba. Perut kami sudah terasa keroncongan dan untuk makan
malam, buat hari pertama diantar oleh pihak travel biro dalam bentuk makanan
box ke hotel tempat kami menginap. Kami segera turun melalui lift dan kami
memperoleh empat box makanan dan juga empat botol air mineral untuk anggota
grup kami.
Aku ingin mengetahui hal- hal kecil yang ada dalam kamar hotel, rupanya
ada kopi, gula dan kream dalam kantong-kantong kecil dalam laci meja. Anak-
anak dari grupku juga ikut meniru ku akhirnya mereka punya inisiatif untuk
memanaskan air dan membuatkan kopi panas buatku.
Kopinya masih panas, aku menunda minum dan memutuskan untuk
membals email lewat facebook. Mata terasa mengantuk dan kepala terasa berat,
namun aku masih punya kopi, dan mubazir kalau tidak diminum.
Astaga, aku menjadi sedikit susah tidur setelah minum kopi setelah jam
10.00 malam> aku jadi cemburu karena anak-anak meski mereka juga minum
kopi namun bisa tertidur pulas namun aku tidak- ya…..gara-gara minum kopi
mungkin. Aku ingin juga untuk tidur, karena tidur adalah bentuk istirahat yang
paling bagus. Aku mengosongkan fikiran agar bisa tidur.
Pada waktu dini hari aku terbangun. Di luar terdengar hingar bingar
raungan musik. Mungkin ada suara karaoke dari klub malam. Aku berfikir kalau-
kalau waktu subuh sudah masuk, “ooh… ternyata baru jam 2.00 dini hari”.
29

“Wah mengapa aku tidur, lebih baik aku terus menyelesaikan tulisan
tentang perjalanan ini”, bisikku dalam hati.
Dibawah, dari balik jendela, terlihat jalan-jalan Kuala Lumpur yang
cukup sepi, tidak ramai seperti di Jakarta. Antrian pada persimpangan jalan juga
tidak begitu lama seperti di Jakarta, jadi Kuala Lumpur terlihat biasa-biasa saja.
Hari pertama di Kuala Lumpur, aku belum melakukan shopping yang
berarti, kecuali baru dalam bentuk membeli cenderamata yaitu satu box miniatur
“twin tower” sebagai ciri khas kota Kuala Lumpur yang harganya RM 30 (atau 30
x Rp. 2.900), atau hampir Rp. 90.000,- yang aku beli dari sebuah kedai di
komplek Masjid Negara di Putra Jaya. Mungkin termasuk mahal untuk ukuran
cendera mata. “Ya…makanya aku hati-hati untuk shopping di Malaysia”, ini
cenderamata dibeli cukup penting sebagai simbol bahwa kita sudah kembali dari
Malaysia.
Aku juga membeli tabloid, berbahasa Inggris “STAR, the people’s paper”
atau korannya masyarakat, yang harganya sangat murah hanya hampir dua ringgit,
sementara tabloid tersebut terdiri atas 72 halaman, ya murah sekali. Hal lain yang
terasa, karena perubahan situasi adalah aku merasa sulit untuk buang air besar,
dalam hati aku berfikir untuk membeli buah-buahan, kalau memesan buah-buahan
atau juice lewat hotel terasa sangat mahal.
Water melon RM 8 (Rp. 24.000)
Honey RM 8 (Rp. 24.000)
Papaya RM 8 (Rp. 24.000)
Malah harga juice jauh lebih mahal lagi, seperti dalam daftar
Orange/Mango RM 10 (Rp. 30.000)
30

Juice nanas RM 12 (Rp. 36.000)
“Oh ya.....harga di hotel jadi mahal karena meliputi pajak 6%, dan 10%
untuk harga …., ini tertulis dalam daftar menu service, bagaimana harga diluar ya,
lebih baik aku beli di open place nanti”.
Jam 4.00 pagi dini, bisa jadi jam 5.00 pagi karena aku lupa mengubah
waktu WIB menjadi waktu Malaysia. Ada suara ringtone dari intercome, ya pihak
hotel membangunkan kami, ya masih dini hari, aku menjawab “good morning”,
tapi masih pagi dan istirahat dulu sebentar.
Kesanku terhadap orang Kuala Lumpur, mereka sangat ramah, tanpa
bertanya, mereka sudah duluan berbicara. Kemaren ketika di restoran, wanita
pemilik restoran berkata bahwa juru masak direstorannya adalah orang Indonesia.
Saat berada di taman kota- lapangan terbuka- di Kuala Lumpur, seorang wanita
Malaysia keturunan India juga menawarkan diri untuk memotretku, begitu juga
dengan orang-orang yang aku temui di hotel atau dalam box lift juga dengan
mudah berbicara lebih duluan. Jadi berada di Kuala Lumpur ya seperti berada di
kampung halaman sendiri.
Aku terbangun jam 2.00 dini hari, memutuskan tidak tidur, ya buat apa
tidur, sebab datang ke Kuala Lumpur adalah untuk studi banding dan aku merasa
rugi kalau buang-buang waktu. Lebih baik memanfaatkan waktu buat menulis,
menulis apa yang dilihat dan apa yang dirasakan selama berada di Malaysia dan
Kuala Lumpur, bukankah menulis yang terbaik sesuai dengan kondisi dan tempat
kita berada. Apalagi kalau ditunda untuk menulis, memori perjalanan saat tiba
kembali di Batusangkar maka tentu ada banyak hal penting tidak tercover oleh
kapasitas memori kita, maka “jangan menunda waktu dalam menulis”.
31

C. Lebih Dekat Dengan Malaysia
1. Wisata Pendidikan
Hari berikutnya kami punya agenda untuk melakukan wisata pendidikan,
kami berencana untuk mengunjungi Nilai College- sebuah perguruan tinggi dan
juga pergi ke Istana Sri Menanti yang terletak di Seremban, di daerah Negara
Bagian Negeri Sembilan. Negeri ini punya hubungan budaya dengan Kerajaan
Pagaruyung di Batusangkar.
Hari kedua di Kuala Lumpur, aku bangun lebih cepat jam dua pagi, tidak
buang-buang waktu untuk tidur, tetapi untuk menulis. Aku menulis dari jam 2
pagi sampai subuh, kemudian jam 5.00 waktu Kuala Lumpur, habis shalat subuh,
aku membangunkan anka-anak juga mencari channel berita yang menarik, tidak
ada channel yang menarik.
Anak-anak juga bangun, shalat dan mengurus diri sendiri. Oh…ternayta
tidak begitu kami turun ke lantai bawah, orang-orang sudah pada selesai sarapan,
namun kami belum. Mereka sudah siap naik bis melanjutkan perjalanan tour. Aku
menyempatkan diri untuk sarapan. Aku mengambil sedikit sarapan dan aku butuh
makan papaya, oh…juga orange juice. Orange juice dan pepaya sangat bagus
untuk kesehatan perut, membuat BAB jadi lancar.
David, salah seorang anak di kamarku masih tertinggal, entah apa yang
diurusnya, ya…kami naik lagi kelantai atas. Dia sedang merapikan tempat tidur,
namun dia harus segera turun, karena hanya dia saja yang ditunggu. Aku
membantu mengambil roti dan selai, David butuh waktu kalau menikmati
sarapannya, maka ia membawa sarapannya ke mobil, karena waktu buat berangkat
melanjutkan tour sudah datang.
32

Masih ada sedikit waktu dalam bis sebelum berangkat, aku masih punya
sedikit ide untuk menulis. Iwan, peserta dari MTsN Tanjugn Barulak melihat aku
dalam menulis, ya…sambil bertukar pengalaman cara menulis dan belajar bahasa.
Bis berangkat, pemandu kami bernama Azam. Ia berbicara tenrang Kuala
Lumpur yang terletak di Selangor, wilayahnya cukup kecil, umumnya Malaysia
memmpunyai 13 sultan, kecuali Sabah, Sarawak, Malaka dan Penang yaitu hanya
gubernur.
Nama “Kuala Lumpur...?” Kuala yaitu sungai bertemu sungai, kalau
muara, sungai bertemu laut. Di Malaysia ada beberapa kota menggunakan kata
“Kuala” seperti Kuala trengganu, Kuala Lumpur dan mungkin ada yang lain.
Aku masih ingat dengan kota “Putra Jaya” yang sekarang merupakan
kawasan baru yang dibuka pada tahun 1999 atas ide Mahatir Mahmud. Saat itu
kantor-kantor pemerintah dipindahkan ke Putra Jaya. Dengan demikian kemacetan
di Kuala Lumpur bisa diatasi. Jarak Putra Jaya ke Kuala Lumpur hanya 25 km.
Pemandu wisata kami berganti dan pemandu kami yang kedua ini terlihat
lebih cerdas. Ia berbicara tentang banyak hal seperti koin, nama kota, asal usul
kota. Contoh Selangor berasal dari kata “seekor langor”. Wah terlalu banyak
untuk dicatat dan untuk didengar dari pemandu yang kedua ini, namanya Azam.
Azam menambahkan tentang hal lain. Jalan tol, dalam bahasa Melayu
“Lebuh Raya”, pusing berarti berputar, tetapi pusing dalam bahasa Indonesia
berarti pening.
Pemandu wisata kami menceritakan bahwa dahulu etnis Cina banyak yang
kaya, namun sekarang etnis Cina ada yang kaya, tetapi juga banyak yang miskin,
sudah seperti etnis India dan etnis Melayu.
33

“dalam buku paduan bahwa tanggal 18 November, rute kami adalah Kuala
Kumpur dan beberapa kunjungan. Setelah sarapan pagi rombongan melakukan
kunjungan ke tempat yang telah ditentukan seperti Nilai University sampai
selesai, mengunuungi Istana Sri Menanti sampai selesai, shalat Jum’at di masjid
Tuanku Ja’far, setelah itu langsung menuju Keduataan Besar Indonesia di Kuala
Lumpur, Bukit Bintang, makan malam dan kembali ke hotel dan istirahat”.
2. Nilai College University
Kunjungan pertama di hari kedua di bumi Malaysia adalah berkunjung ke
“Nilai Colloege Universiti”. Niilai adalah nama sebuah kota dekat Selangor.
Jaraknya 70 km dari Kuala Lumpur.
Universitas college di Kota Nilai ini adalah Universitas swasta, lokasinya
berada di kawasan yang sepi. Aku berfikir bahwa pasti universitas ini akan
kekurangan mahasiswa. Apalagi mengingat jumlah pepulasi Malaysia yang juga
relatif kecil yaitu hanya 27 juta orang. Namun universitas swasta ini mampu
membawa lembaga ini menjadi universitas populer dan bertaraf internasional. Ia
menjual program universitas ini ke luar negeri dan mengundang mahasiswa asing
untuk menjadi mahasiswanya. Universitas terasa sepi karena saat kedatangan
kami disana mungkin lagi liburan. Dan saat itu kami dipandu atau dilayani oleh
mahasiswa Nilai College university asal Kenya.
Promosi keluar negeri sangat penting, apalagi untuk meyakinkan dan
sekaligus untuk menarik mahasiswa untuk datang kesana. Sebagai kawasan
internasional, maka disana hanya dipakai bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar. Ini terjadi karena mahasiswa nya adalah multi bangsa dan secara tidak
34

langsung bahasa Inggris menjadsi bahasa penghubung. Kemudian rekruitmen atau
penerimaan mahasiwa juga menekankan penggunaan bahasa Inggris, wawancara
dalam penerimaan bahasa Inggris.
Aku merasa, saat berada di lingkungan kampus Universitas Nilai College
ini biasa-biasa saja. Mahasiswanya juga terkesan tidak begitu menonjol, ya biasa
biasa saja. Yang diterima sebagai mahasiswa di sana mungkin tingkat kecerdasan
mahasiswa asing yang juga biasa-biasa saja. Malah mahasiswa yang kuliah di
Indonesia seperti di UI, ITB, UNPAD dan lain-lain terkesan lebih cerdas. Aku
merasakan bahwa agar bisa diterima di Universitas Indonesia di ITB atau di
UNPAD terkesan lebih sulit dan ada persaingan, malah lebih terasa bergengsi.
Di Universitas Nilai terasa biasa-biasa saja. Itu karena ia tidak
menekankan persyaratan pada standar nilai UAN (Ujian Akhir Nasional). Ia
mengatakan bahwa nilai UAN (atau UN) hanya untuk sistem pendidikan nasional
di Indonesia. Jadi masuk Universitas Nilai College itu mudah- kalau punya
banyak uang ya...selesai urusan untuk jadi mahasiswa di sana. Universitas Nilai
College hanya menekankan pada nilai raport saja.
Persyaratan penerimaan mahasiswa di Universitas ini begitu mudah, nilai
rata-rata rapor paling rendah 7.00, bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Sekali lagi, aku berfikir bahwa itu adalah universitas internasonal untuk level
mahasiswa biasa-biasa saja, asal bisa berbahasa Inggris, ada uang….ya langsung
jebol”, namun persyaratan beasiswa 100%, 50%. 25% tentu lebih ketat, misalnya
nilai rata-rata 85 dan TOEFL dengan skor yang lebih tinggi.
Kunjungan kami di Nilai Universitas College disambut dalam ruangan
kuliah umum oleh seorang wanita muda, berwajah Cina. Ia berkomunikasi dengan
35

lincah dalam bahasa Melayu bercampur aksen Indonesia. Sebagaimana ia
mengatakan bahwa ia pernah beberapa kali tinggal di Semarang.
Pada mulanya aku berfikir kalau ia adalah seorang dosen atau stake holder.
Kemudian aku tahu bahwa ia adalah tenaga khusus dalam bidang promosi kampus
untuk internasional. Untuk informasi lebih lanjut, kami diberi buku panduan atau
buku promosi dan juga kami diberi formulir pendaftaran dan mengisinya. Setelah
itu mengumpulkannya kembali. Aku berfikir bahwa formulir itu berguna sebagai
angket untuk melihat gambaran kami terhadap universitas tersebut.
Universitas Nilai College memang luas kompleksnya dan terlihat rapi serta
megah. Kompleknya dibangun pada kawasan seluas 14 kali lapangan bola kaki,
lokasinya jauh di luar ibu kota negeri Selangor, 70 km dari Seremban.
Untuk kerapian dan perawatan, Universitas ini merekrut banyak tenaga
wanita mulai dari sekuriti depan, penjaga kebun, dan untuk kebersihan.
Kebanyakan yang direkrut adalah wanita keturunan India. Aku berasumsi bahwa
wanita dalam bekerja lebih tekun dan lebih amanah dibanding laki-laki, tentu saja
itu tergantung pada kualitas wanitanya.
Sebelum mengakhiri kegiatan di kampus ini, kami diajak berjalan melihat-
lihat kampus namun ada komplain dari rombongan kami, “Wah kenapa
pemandunya diam-diam saja”. Tidak ada cerita-cerita yang disampaikan oleh
pendamping yang bernama “Elvie” berwajah Cina dan usianya sekitar 20 tahun.
“Ya kami dipandu berkeliling oleh pemandu yang kurang dalam
komunikasi dan kecuali ia masih muda dan berwajah cantik”.
Yang sedikit mengesankan bahwa kami pergi ke bengkel perawatan
pesawat. Di dalamnya ada satu pesawat kecil, ternyata rombongan kami datang
36

untuk berfoto-foto, dan aku menghampiri salah satu staf. Ternyata ia adalah dosen
disana. Aku bertanya jawab dengannya, ia menjelaskan bahwa bengkel itu untuk
latihan perawatan pesawat. Universitas tersebut merujuk pada standar Eropa.
Tidak banyak yang kami lihat di Universitas Nilai ini kecuali hanya
sekedar melihat luasnya komplek dan bagusnya gedung, padahal yang perlu kami
lihat adalah suasana pendidikan dan ruangna belajar yang ada disana. Namun
kami tetap berterima kasih atas sambutan mereka yang cukup ramah.
Rombongan kami melanjutkan perjalanan menuju Istana Seri Menanti.
Dalam fikiran aku bahwa Seri Menanti itu apa (?). Ternyata seri Menanti adalah
nama daerah yang pada mulanya nama dari seorang Raja Melayu.
Dalam perjalanan guide kami bercerita apa-apa saja yang terlintas dalam
fikirannya. Ia juga menjelaskan tentang populasi Kuala Lumpur yang luasnya 430
km persegi, penduduk 1,6 juta jiwa dan mobil yang beredar di jalan raya sebanyak
2 juta mobil.
Dikatakan saat kami melewati daerah Nilai bahwa disana juga banyak
dihuni oleh warga keturunan Minangkabau, orang-orang yang bekerja di Kuala
Lumpur juga banyak yang tinggal di luar ibukota (Kuala Lumpur) yang jaraknya
mungkin dua jam perjalanan, seperti di Kota Selangor, Ipoh, Pahang dan Perak.
Alasan mereka bekerja dan bola-balik ke Kuala Lumpur adalah alasan lebih enak
tinggal bersama orang tua, keluarga di kampung sendiri dan juga karena biaya beli
rumah yang cukup tinggi di Kuala Lumpur.
Di kawasan kota Nilai juga terdapat perumahan atau perkampungan warga
keturunan Eropa, berkulit putih. Kalau di Indonesia, orang kulit putih disebut
37

dengan bule, tetapi orang Melayu (Malaysia) menyebut orang berkulit putih
dengan “Mat Saleh”.
Asal kata “Mat Saleh” adalah “Mad Sailor” atau “Pelaut yang Gila”,
dahulu kala dikatakan bahwa pelaut asal Eropa, mendarat di Melaka dan mereka
memperkenalkan diri sebagai “Mad Sailor” atau pelaut yang gila, kata Mad Sailor
disesuaikan dengan lidah orang Melayu menjadi “Mat saleh”. Namun sebutan ini
juga memberi kesan sebagai karakter yang baik yaitu “Mat Saleh juga dapat
diterjemahkan menjadi “Mak yang sholeh, atau Mak yang taat”.
3.Istana Seri Menanti
Aku melihat bahwa daerah Malaysia sudah sangat maju, jalan-jalan tol
menghubungkan antar state (propinsi) cukup panjang dan lebar. Kedua sisi jalan
diberi pagar, dan tentu saja sopir perlu membayar sesuai dengan standar mobil dan
jarak jalan yang ditempuh. Penerangan jalan sangat memadai, kebutuhan listrik
Malaysia menggunakan energi gas yang dikelola oleh Petronas, ya semacam
Pertamina untuk Indonesia.
Sekali lagi, pemandu kami juga menjelaskan asal kata “Selangor” yaitu
“Seekor Langau” atau seekor lalat. Tentu saja ia menjelaskan anecdote yang
cukup lucu buat menghibur kami semua. Terlihat bahwa untuk menjadi guide
perlu memiliki wawasan luas, komunikasi, anecdote dan juga rasa humoris yang
tinggi. Dalam memandu kami dalam bus, guide memajang peta Malaysia pada
kaca depan bus. Jadi saat itu kami hanya berada di negara bagian Selangor dan
sekitarnya (negeri Sembilan, Selangor dan juga Johor Baru).
38

Terkesan bahwa daerah perkotaan dan juga perbukitan seputar ibu kota
telah direkayasa, dan ditanam dengan pohon sawit, pohon akasia. Itulah mengapa
alam Malaysia terasa monoton. Burung-burung jarang terlihat, dan setelah
memasuki state Negeri Sembilan, yang warganya keturunan Minangkabau
suasana terasa seperti di Sumatera Barat, hutan yang masih asli, rumah penduduk
seperti penduduk Minang.
Setelah duduk dalam kendaraan agak lama, mungkin dua atau tiga jam
kami sampai pada persimpangan jalan. Di sana ada gerbang dengan ciri
Minangkabau. “Ohh…ternyata jalan menuju Istana Seri Menanti”. Aku merasa
mengantuk, namun enggan untuk tidur karena merasa rugi untuk melewati
suasana Minang di Negeri Sembilan.
Di daerah ini memang ditemukan pohon-pohon kelapa sebagai ciri khas
yang banyak tumbuh di daerah panas. Disamping itu juga ada daerah pertanian
sawah, pematang sawah terlihat bersih dan rapi.
Mobil kami memasuki komplek istana Sri Menanti. Kami turun dan
merasa terpesona melihat museum Sri Menanti. Namun museum ini tidak
bercorak rumah Minang, namun lebih bercorak rumah adat Melayu Riau. Museum
ini dicat hitam dan di depannya terdapat replika (duplikat) batu basurek dan juga
batu kasur seperti yang terdapat di kota Batusangkar. Halaman yang luas
terhampar di depan komplek istana dan museum ini.
Kami disambut oleh ketua pengurus Istana Sri Menanti. Kami diberitahu
tentang sejarah hubungan negeri Sembilan dengan Minangkabau. Terasa bahwa
sistem raja masih dipelihara di Negeri Sembilan, malah kerajaan menguasai
39

militer dan juga agama, sementara di Batusangkar, kerajaan Pagaruyung hanya
tinggal nama saja lagi, rajanya sendiri entah dimana lagi.
Pihak Istana Sri Menanti, mengizinkan kami untuk berfoto-foto, kecuali di
dalam museum tidak boleh, kami kemudian diizinkan untuk memasuki gedung
tempat penobatan raja, istananya megah dengan hamparan karpet persia dan kursi-
kursi untuk tamu. Pada beberapa dinding terdapat potret keluarga raja. Aku dan
juga beberapa peserta studi banding memotret momen dalam istana, kita tidak
boleh memasuki lantai yang dekat kursi tahta raja, disana terdapat tali pembatas.
Kami dijanjikan untuk makan siang di sana setelah shalat jumat, usai dari
ruang ini kami disuguhi tas kertas, ya tas promosi wisata Negeri Sembilan dengan
gambar cantik. Di dalamnya ada kue besar, seperti martabak ambon, sebotol air,
buku atau brochure wisata, kartu-kartu pos, gelas dengan tadah keramik, terasa
kami diberi pemanjaan. Tadinya perut terasa lapar dan bisa jadi kenyang setelah
melahap bika ambon.
Tiba-tiba hujan cukup lebat turun, walau hanya sesaat, namun kami batal
untuk shalat jumat dan kami ganti dengan sholat Zohor yang dijamak dengan
sholat Ashar, ya kamikan semua musafir di negeri Jiran. Para wanita pekerja
dapur sudah menyuguhkan makan berjamba dalam ruang luas, namun terasa
sempit karena jumlah kami cukup ramai yaitu 140 orang.
Kami makan duduk dihamparan, yang datang dulu ya makan dulu, yang
datang belakangan cari tempat untuk duduk. Di sana ada ciri khas dalam makan,
bahwa (begitu juga di restoran) yaitu menyuguhkan minuman sirup. Aku fikir
bahwa minum sirup lebih sering berbahaya bagi kesehatan ginjal karena sirup
punya zat pewarna dan zat penyadap”.
40

Usai makan kami turun, masih sempat berfoto-foto, dalam beberapa menit
kemudian kami sampai di komplek masjid, aku melihat ada dua masjid, o…
ternyata bangunan sebelah kiri yang mirip masjid adalah tempat makam
(kuburan) raja, di depan (dalam ruang berbentuk masjid) juga ada tiga calon
tempat kuburan buat raja-raja berikutnya kalau mangkat. Kami pun berlalu
meninggalkan kompleks kerajaan Sri Menanti dan perut terasa kenyang, karena
aku menghabiskan kue bika (martabak) ambon yang berukuran jumbo ditambah
pula dengan makan siang di kompleks istana.
Aku mencoba menikmati cita rasa masakan Melayu Negeri Sembilan,
gulainya terasa bumbu sereh (sarai). Terasa agak manis dan kurang pas dalam
lidah Padang, sementara ada rendang bada, tetapi terlalu asin, hanya satu yang
cocok untuk lidah Padang aku yaitu “sambalado”.
Kami kembali dan meninggalkan daerah Sri Menanti. Selanjutnya Kami
menuju kota Kuala Lumpur, hari mulai gelap dan aku memejamkan mata, karena
tidak merasa penting lagi untuk melihat pemandangan, o…ternyata kami harus
menuju kompleks KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia).
4. Melaju ke Genting Highland
Hari ketiga dalam travelling, atau hari kedua di Kuala Lumpur, kami
punya acara untuk mengunjungi objek wisata Genting Highland. Namun kami
juga harus check out dan berkemas untuk keluar hotel. Agar dari Genting
Highland bisa ke Johor.
“Dalam buku petunjuk bahwa rute kami pada tanggal 19 November adalah
Kuala Lumpur- Genting Highland dan Johor Baru. Perinciannya bahwa setelah
41

sarapan rombongan check out hotel langsung menuju Istana Negara, Menara
Kembar (Twin Tower), Batu Chave, Genting Highland dengan cable car,
rombongan menuju puncak ke cloud city sampai selesai. Sore hari rombongan
melanjutkan perjalanan menuju Johor Baru, makan malam dan check in di hotel
buat istirahat”.
Kami berkemas dan berharap agar tidak ada yang tertinggal, apalagi kalau-
kalau sampai tertinggal atau hilang paspor ya akan bermasalah di imigrasi. Aku
sejak kemaren sudah kehabisan batterai pada kamera dan phone cell, aku menuju
front desk untuk meminjam kaki tiga untuk colokan charge HP dan kamera.
Lagi-lagi sarapan pagi tidak begitu cocok untuk lidah aku dan tentu saja
bagi lidah anggota studi tour yang lain. Aku hanya mengambil nasi goreng, pake
sup dan yang paling penting juga ada buah, aku tidak melupakan kesempatan
untuk minum juice jeruk, karena makan buah dan minum juice sangat bagus untuk
kesehatan perut. Lupa mengkonsumsi buah untuk beberapa hari bisa membuat
seseorang menjadi demam atau paling tidak terkena sariawan.
Mobil wisata kami cukup lama berdiri di depan Hotel Grand Pacifik untuk
memuat barang kami semua, akhirnya kami berangkat. Sebelum bergerak menuju
Genting Highland, kami melakukan tour kota dan sight seeing atau lihat-lihat
pemandangan.
Oh ya,..aku masih teringat tentang pernyataan yang dilontarkan oleh
peserta tour tentang syarat menjadi attase atau bekerja di KBRI, bahwa Sarjana
Sosial seperti lulusan Ekonomi, Hukum, Politik, Komunikasi dan Hubungan
Internasional bisa mendaftar di Departemen Luar Negeri, dengan syarat memiliki
pribadi yang menarik, fasih berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan kalau boleh
42

juga menguasai bahasa lain sebagai nilai plus. Informasi tentang Deplu dapat
diakses pada www.deplu .org .
Ditambahkan bahwa studi banding merupakan ajang memotivasi diri
untuk menjadi lebih berkualitas, oh ya…persyaratan untuk mendaftar di
Departemen Luar Negeri adalah usia maksimal 28 tahun dan semua applikasi
dilakukan melalui internet. Tentu saja yang dibutuhkan adalah sarjana yang punya
banyak prestasi, salah satu usaha yang dilakukan oleh KBRI agar orang asing
mencintai Indonesia adalah melalui mengajar mereka seni dan bahasa Indonesia
dan nanti mereka akan terbiata mengatakan “selamat pagi”.
Rute pertama kami adalah mengunjungi istana Negara. Sepanjang jalan
terlihat pemukiman penduduk, mereka umumnya tinggal dalam apartemen, bagi
yang punya rumah tingkat satu terlihat mereka menggunakan antene parabol
ukuran kecil.
Dikatakan oleh pemandu kami bahwa istana negara dijaga oleh 2 penjaga
berkuda untuk raja, yang dipertuan Agung. Raja diganti sekali dalam 5 tahun dan
dipilih dari kerjaaan di negara bagian yang berjumlah 13 kerajaan, kecuali untuk
Sabah, Sarawak, Penang dan Malaka yang tidak punya raja kecuali gubernur.
Istana negara juga menjadi destinasi wisata dalam kota karena aku melihat banyak
turis dalam berbagai ras/ bangsa berfoto-foto. Untuk mencapai tempat ini kami
melalui kawasan bukit Bintang yang berlokasi dalam kota.
Dalam kota Kuala Lumpur kami masih bisa menjumpai bangunan tua,
Kubah bangunan tua mirip dengan bawang sementara bangunan lam tidak. Daerah
China Town dimonopoli oleh gedung-gedung tua, namun mereka tidak boleh
merenovasi sesuka hati, harus ada izin dari pemerintah.
43

Armada mobil kami (Bis Pesiar atau Bis Wisata) berhenti di depan pabrik
coklat “Berly’s chocolat kingdom” dan sekaligus sebagai butik coklat (atau toko
coklat). Satpam butik coklat ini dijaga oleh satpam asal India, ia hanya bisa sedikit
bahasa Inggris.
Sebagaiman dikatakan oleh Azam, pemandu wisata kami, bahwa di
Malaysia warga Melayu adalah warga kelas satu, ini terlihat dari perlakuan
pemerintah seperti memberi potongan sampai 20% buat mereka sementara buat
keturunan Cina dan India, potongan hanya 10%, penghargaan demikian membuat
mereka punya harga diri, namun kedua suku bangsa yang lain juga menuntut
persamaan hak layanan.
Aku berfikit “mengapa pabrik coklat ini bisa jadi populer, padahal di
kampung aku juga tumbuh ribuan atau jutaan batang coklat, seharusnya juga ada
pabrik coklat yang hebat. Ya Indonesia juga harus pabrik coklat dengan cita rasa
Indonesia dan populer di dunia, atau paling kurang di Asia Tenggara. Kunci untuk
ini adalah SDM....SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, punya inovasi
dan kreasi.
Pelayanan dari pihak butik coklat terhadap pengunjung, apakah mau beli
atau tidak memberikan kepuasan pada kami sebagai pengunjung. Pelayanan dan
setting pabrik ini telah membuat tempat ini menjadi destinasi wisata, tentu saja ia
melengkapi fasilitas layanan seperti ada pohon coklat tumbuh dua batang di
depan, ada patung sapi frisian, dan patung buah coklat. Juga pelayanan informasi
cara membuat coklat, nah..ini juga bisa ditiru oleh perusahaan industri rumah
tangga di Batusangkar/Tanah Datar, seperti “Kawa Daun, Pisang Selai, Keripik
Balado…” dan pelayanan pada pengunjung seperti menempelkan nomor atau
44

tempel kertas berisi ucapan “selamat datang dan terima kasih” bisa membuat
pengunjung jadi tersanjung.
Coklat yang tumbuh di daerah panas (tropis) namun mengapa produksinya
bisa dikuasai oleh orang Eropa (seperti Berly) ya pastilah ia memiliki karakter
inovasi dan kreativitas. Oleh sebab itu kita perlu mengembangkan karakter positif:
memiliki inovasi dan kreativitas generasi kita, misal mengajak mereka
mengunjungi pabrik seperti ini.
“Sangat penting anak didik kita berlomba memiliki jiwa (karakter) inovasi
dan kreativitas, jadi tidak berlomba sekedar membuat skor/nilai yang tinggi
dengan harapan ingin menjadi pegawai atau buruh”.
Sepanjang perjalanan menuju Genting Highland aku juga membaca
banyak pesan buat publik, salah satu pesan buat warga adalah “Love Kuala
Lumpur”. Ini bisa kita sadur menjadi “Love Batusangkar, Love your School, love
your library”. Ini ditulis pada billboard untuk menanamkan karakter cinta
lingkungan.
Jalan-jalan antar kota, antar desa dan juga antar provinsi (negara bagian/
state) sudah dihubungi dengan jalan tol. Kita tidak melihat lagi rumah penduduk
terpencar-pencar, kecuali sudah dalam bentuk kumpulan apartemen.
Tidak ada orang yang parkir kendaraan dengan bebas untuk istirahat-
makan makan dan menebarkan sampah seenaknya. Atau orang yang menjajakan
dagangan sepanjang jalan tol yang begitu banyak dan begitu panjang. Sepanjang
jalan aku melihat banyak baliho iklan dan juga baliho “rambu-rambu lalu lintas”
yang memberi pesan yang penting bagi pengguna jalan. Baliho tersebut tidak
sekedar lambang, tetapi juga diikuti oleh maksud yang harus dipahami oleh
45

pengguna jalan seperti: dilarang memarkirkan mobil, dilarang membuang sampah,
dilarang, memotong/mendahului mobil lain, truk berat harus berjalan pada jalur
kiri”. Pesan tersebut ditulis dalam bahasa Melayu, bahasa Inggris dan bahasa lain,
sehingga ada kesan bahwa pesan tersebut adalah buat warga internasaional.
Di restoran juga ada pesan atau peringatan “dilarang merokok
sembarangan (kecuali pada smooking corner), dilarang menjual rokok pada anak
dibawah umur 18 tahun”. Sementara di kampung aku warung dekat sekolah
menjual rokoh pada pelajar atau pak guru minta tolong beli rokok pada siswa.
Moga-moga ini bisa ditertibkan.
Belum sampai di Genting highland, kami berhenti di desa Genting Sempah
untuk makan siang di sebuah resto atau mall resto. Mall resto terdiri dari beberapa
warung yang menjual aneka food and drink. Di sana ada dijual minuman dan
makanan cita rasa India, Arab dan Melayu. Umumnya rombongan kami harus
beradaptasi dengan cita rasa makanan yang sangat asing dengan lidah, Namun
cukup banyak makanan yang mubazir atau terbuang percuma (ini tidak boleh
menurut syariat Islam).
Resto dilengkapi dengan Tandas (toilet) buat pria dan wanita, terpisah,
yang sangat bersih untuk standar internasional, begitu juga tersedia surau
(mushalla/ praying room) terpisah antara surau pria dan surau wanita. Dekat surau
hanya ada fasilitas untuk berwuduk sementara untuk toilet letaknya terpisah,
mengapa fasilitas surau, toilet dan resto berskala internasional, ya karena
berlokasi menuju Genting Highland, sebuah tour destination maka kawasan
menuju kesana juga berkualitas standar internasional.
46

Hal yang sama untuk di Batusangkar bahwa kalau Istano Basa
Pagaruyung, Danau Singkarak atau Lembah Anai adalah sebagai tourist
destination skala internasional, maka jalan-jalan di sana (seperti jalan Sutan Alam
Bagagarsyah yang berasal di pasar Batusangkar sampai ke ujung di Nagari
Saruaso) harus disulap menjadi jalan internasional pula. Warung-warung dan
fasilitas umum harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan
karena Batusangkar adalah pusat budaya Melayu juga harus menggunakan huruf
Arab Melayu.
Akhirnya rombongan kami tiba di Area Genting Highland, sebelumnya
kam melewati wilayah lembah dan berbukit dengan jalan tol yang panjang. Pintu
tol banyak menggunakan tenaga perempuan, mungkin perempuan lebih rajin
(yang dipilih yang rajin). Pinggang bukit sepanjang jalan tidak dibiarkan terjal
tetapi dibuat miring dan diberi terrace/ sengkedan dan tempat peluncuran air
untuk mencegah longsor dan erosi. Hutan-hutan yang gundul segera ditanami
pohon yang mudah tumbuh seperti pohon akasia.
Ternyata sampah Malaysia dibuang di isolased area. Sebelum dihancurkan
dipisahkan antara sampah organik dan organik, ada kalanya sampah dibakar dan
ditimbun. Tong sampahnya cukup kokoh, bukan terbuat dari plastik atau dari
materi yang cepat hancur.
Ternyata kami tidak perlu membeli karcis untuk naik kereta kabel karena
pihak travel biro JAP (Jalur Angkasa Prima) sudah membooking buat program
kami. Kami dibagi atas empat grup, sesuai dengan grup mobil. Kami naik
escalator untuk menuju tempat antrian cable car (kereta kabel). Kami ikt antrian
cukup lama untuk mencapai counter kereta kabel. Antriannya tidak dalam bentuk
47

deretan lurus, tetapi kami harus memasuki handrail (susunan) berliku-liku agar
antrian tidak panjang garisnya.
Dalam antrian kami tidak hanya terlihat orang Melayu, namun juga etnik
India, Cina, Arab, Iran dan Eropa, aku mendengar banyak orang berbicara dalam
berbagai bahasa. Akhirnya kami sampai pada counter/ terminal kereta kabel.
Masing-masing kereta kabel memuat enam orang yaitu tiga dimuka dan tiga
dibelakang, pintunya terbuka atau tertutup secara otomatis bila ingin lepas dan
saat mau berhenti.
Di objek wisata Genting Highland terdapat komplek hotel, plaza dan juga
sarana perjudian casino ala Las Vegas (Amerika Serikat) yang disediakan buat
penggemar judi. Ini berlaku untuk wisatawan dan orang Malaysia yang beragama
Islam dilarang untuk masuk.
Kereta kabel kami melintasi ketinggian sekitar 2000 meter di atas
permukaan laut dan panjangnya sekitar 13 km, dan jarak tempuh 20 menit . Kami
bisa melihat lembah dan puncak puncak pepohonan terbentang di bawah. Jalan
jalan yang ada dekat tiang tali kereta bukan untuk diakses oleh umum, tetapi
diakses untuk perawatan dan keselamatan tiang. Menurut pemandu bahwa tiap
bulan selama 4 hari kereta kabel berhenti untuk beroperasi, karena butuh
perawatan dan pemeriksaan kondisi demi keselamatan operasionalnya. Saat kami
meluncur tiba tiba angin kencang datang dan kereta terhenti dan kami berayun-
ayun di udara. Penumpang yang phobi ketinggian tentu akan menjerit ketakutan.
Kami sampai pada ujung stasiun kereta kabel. Kami melihat lokasi hotel
memang tinggi, makanya genting juga disebut “negeri diatas awan – country
above the cloud”.
48

Akhirnya semua rombongan turun dari kereta kabel. Tentu saja
rombongan kami menggunakan 26 kereta kabel, karena jumlah kami 137 orang
dan muatan per-kereta adalah 6 orang. Sebagian rombongan berpencar, namun
kami diberi waktu untuk explorer selama dua jam. Aku tidak tertarik untuk
melihat apa dan bagaimana itu kasino. Aku dan teman (dalam rombongan kecil)
hanya jalan berputar-utar untuk menelusuri kompleks plaza dan hotel. Tentu saja
harga makanan dan minuman mahal dan juga banyak yang tidak halal. Untuk itu
ada baiknya membawa makan sendiri, atau cari makanan yang kita yakini itu
adalah halal.
Di sana terlihat berbagai karakter orang. Ada yang tampak kesepian, yang
sedang lagi dilanda asmara, anak-anak, ada pengunjung yang tertutup purdah
(tertutup wajah), dan juga ada yang memakai pakaian sangat minim dan seksi,
wah…di Genting Highland tidak terasa suasana Melayu yang Islam.
Anak-anak yang sudah terbiasa dengan suasana heterogen dan suasana
internasional terlihat santai, ceria dan menikmati suasana, sementara rombongan
kami yang baru pertama kali datang belajar untuk beradaptasi dalam mengenal
situasi. “ada yang cemas dan takut hilang dalam keramaian). Di sana ada banyak
tulisan dalam aksara Melayu, China, English dan India.
Kesempatan untuk pergi ke Genting Highland tentu saja amat langka,
maka aku sempat mengambil video dan beberapa foto dengan HP. Rasa ingin
tahu bagaimana kereta kabel datang, pintunya terbuka dan tertutup secara otomatis
juga aku abadikan lewat video dan sudah dapat ditonton lewat youtube dengan
alamat Youtube di: [email protected] .Sebelum kembali pulang, aku
mencari dimana lokasi toilet umum.
49

Akhirnya kami kembali keterminal awal menggunakan kereta kabel lagi.
Kali ini rasa takut kami tidak begitu besar atau malah sudah hilang karena kami
sudah mengenal dan mencoba berayun dalam rute datang tadi.
Selain datang dengan kereta kabel, ternyata untuk datang ke lokasi hotel
juga bisa menggunakan mobil carteran melalui jalan berkeliling. Tentu saja tidak
semua mobil boleh masuk, publik menggunakan armada transpor yang juga
dikelola oleh pihak perusahaan industri wisata Genting Highland.
“Good bye Genting Highland. Bis pesiar kami meluncur menuju Johor
Baru lagi, kami meninggalkan Genting Highland yang terletak dalam kawasan
Gunung Ulu Kali”.
Kami melaju turun. Mobil melaju menuju negara bagian Johor Baru. Perut
sudah terasa keroncongan dan mobil pesiar kami berhenti di rumah makan Melayu
“Wakomo” yang berada di daerah Muar. Makan di daerah ini agak cocok dengan
selera kami, namun masih terasa bumbu yang agak manis (daging ayam dipotong
agak besar, tapi banyak anak-anak tidak menghabiskan makanan mereka). Air
syrup menjadi ciri khas minuman pada banyak restoran. Sebagai catatan bahwa
mengkonsumsi sirup lebih sering tidak bagus untuk kesehatan karena sirup punya
zat pewarna dan penyedap.
Aku berjalan untuk mengenal lokasi seputar trestoran. Rupanya ada
penjaja buah yang sudah dipotong-potong dan dibungkus dalam plastic. Aku
membeli guava (jambu biji), karena buah-buahan berguna untuk kesegaran dan
kesehatan perut. Salah seorang anak (rombongan kami) dari sekolah satu atap di
Kecamatan Lintau susah beradaptasi dengan makanan yang ada dalam perjalanan.
Ia cenderung tidak mengkonsumsi makanan dan mengalami mual sepanjang jalan,
50

praktis ia tidak merasakan indahnya pengalaman studi banding internasional
Malaysia dan Singapura. Adalah penting untuk bisa beradaptasi dengan jenis
makanan yang ada di internasional, selagi halal, untuk menjadi warga
internasional.
Semua orang naik bis pesiar. Mobil kami melaju lagi di atas jalan yang
mulus. Kami dalam bus cukup lama mungkin sekitar dua atau tiga jam, kami
melewati jalan yang gelap gulita, “ya...lebih baik tidur saja).
Pemandu (Bapak Azam) membangunkan kami “oke....cik abang....cik gu..,
cik adek....semua boleh buka mata”, katanya dalam bahasa Malaysia. Karena kami
telah berada dalam kota Johor Baru, kota terbesar keemapt di Malaysia. Kotanya
tidak seramai kota-kota di Indonesia, kami tidur malam itu dihotel Tropical Inn,
menjelang tidur dan mimpi indah kami shalat lagi, arah kiblat tertera pada loteng
kamar.
51

II.
Singapur
a Sekilas
Pandang
52

A. Geografi dan Sejarah Singapura
Sebelum merangkak menuju Singapura, aku berusaha untuk mencari info
atau sejarah Singapura (selayang pandang tentang Singapura). Ini berguna agar
saat sudah berada di Singapura fikiran dan emosiku bisa menyatu dengannya.1.
1. Letak Geografis dan Sejarah Singapura
Saat aku berdiri dari kamar di sebuah hotel di Johor Baru, aku dapat
melihat susunan hutan hutan beton di pulau Singapura. Setelah aku cari tahu
ternyata Singapura terletak tepat di ujung pantai selatan Semenanjung Melayu.
Pulau ini tentu saja terpisah dari dataran Semenanjung Malaysia- persihnya daerah
Johor, terpisah oleh Selat Johor, dan dihubungkan oleh sebuah jembatan yang
bernama jembatan Johor.
Republik Singapura merupakan sebuah negara pulau. Nama lain dari
Singapura adalah Temasek. Ternyata negara Singapura juga memiliki pulau pulau
1 http://ajiraksa.blogspot.com/2012/06/perkembangan-terakhir-islam-di.html
53

yang amat kecil, jumlahnya sekita 54 pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau
karang. Dengan demikian negara kecil ini memiliki luas wilayahnya sekitar 621,4
km2 dan jumlah penduduk sebanyak 2, 8 juta jiwa, dengan kepadatan penduduk
4.590 orang/ km.
2. Asal Usul Nama Singapura
Asal usul nama Singapura mungkin dapat ditelusuri nari naskah
Pararaton yang sudah ada pada abad ke- 15 dari kerajaan Majapahit.
Pararaton2, nama lain lainya adalah Kitab Para Raja, Kitab Para
Ratu atau juga Kitab Para Datu. Pararaton ditulis pada tahun
saka atau sekitar tahun 1613 M, ditulis dalam bahasa Kawi -
Jawa Kuno, dan identitas pengarang tidak diketahui (Pararaton
(Ken Arok) dari het boek der Koningen van Tumapel en van
Majapahit, diteliti oleh ahli Belanda bernama DR JLA Brandes.
Dalam buku tersebut dinyatakan bahwa Tumasik3 (atau Singapura)
merupakan daerah idola yang ingin ditaklukan oleh Majapahit melalui sumpah
Palapa- daerah lainnya adalah Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang,
Dompo, Bali, Sunda, dan Palembang. Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa
yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan
kenikmatan duniawi) kecuali bila telah berhasil menaklukkan Nusantara
(termasuk daerah Tumasik atau Singapura)…ya sebagaimana tercatat dalam kitab
Pararaton. Juga dalam naskah Negarakertagama disebutkan pula bahwa Temasek
2 http://menguaktabirsejarah.blogspot.com/2012/04/teks-naskah-pararaton.html3 http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Mada
54

(Tumasik) sebagai kota-kota yang masuk dalam jajahan kerajaan Majapahit yang
bermarkas di Pulau Jawa.
3. Terbentuknya Negara Singapura
Di abad ke 14, Singapura menjadi bagian dari kerajaan besar Sriwijaya,
dan dikenal sebagai Temasek4 (“Kota Laut”). Terletak di titik pertemuan jalur
perjalanan laut di ujung Semenanjung Malaya, Singapura telah lama dikunjungi
berbagai kapal, mulai dari junk China, kapal dagang India, dhow Arab, kapal-
kapal perang Portugis sampai kapal layar Bugis.
Selama abad ke 14, pulau kecil namun berlokasi strategis ini mendapat
nama baru – “Singa Pura” (“Kota Singa”). Menurut legenda, seorang pangeran
Sriwijaya yang datang melihat seekor hewan yang ia kira singa, dan lahirlah nama
modern Singapura ini (“Singapore” dalam bahasa Inggris).
Inggris mengisi bagian penting berikutnya dalam kisah Singapura ini.
Selama abad ke 18, mereka melihat perlunya sebuah “rumah singgah” strategis
untuk memperbaiki, mengisi bahan makanan, dan melindungi armada kerajaan
mereka yang semakin besar, serta untuk menahan kemajuan bangsa Belanda di
wilayah ini.
Dengan latar belakang politik seperti inilah Sir Stamford Raffles
mendirikan Singapura atau Singapore, sebagai tempat perdagangan. Kebijakan
perdagangan bebas berhasil menarik para pedagang dari seluruh penjuru Asia,
bahkan dari negeri-negeri jauh seperti Amerika Serikat dan Timur Tengah. Di
tahun 1824, hanya lima tahun setelah pendirian Singapura modern, populasi
bertumbuh pesat dari hanya 150 menjadi 10.000.
4 http://tugaskuliahdansekolah.blogspot.com/2012/04/biografi-negara-singapura-sejarah.html
55

Di tahun 1832, Singapura menjadi pusat pemerintahan Straits Settlements
(Wilayah Pemukiman Teluk) untuk daerah Penang, Malaka dan Singapura.
Pembukaan Terusan Suez di tahun 1869 dan penemuan telegraf dan kapal uap
memperbesar peran penting Singapura sebagai pusat perdagangan yang semakin
meningkat antara Timur dan Barat.
Sejak akhir abad ke- 14 sampai pada tahun 1511 M, Singapura menjadi
wilayah bagian dari kerajaan Malaka. Parameswara- yaitu keturunan diraja
Srivijaya/ Sriwijaya yang menubuhkan kerajaan Melaka- yang semula beragama
Hindu, yang diusir oleh Majapahit dari Tumasik, kemudian mendirikan kerajaan
di Malaka (1396 – 1414) dan merebut kembali daerah Tumasik (Singapura) ini.
Akibat hubungan yang intim dengan pedagang-pedagang Muslim.
Parameswara5 menyadari bahawa usaha untuk memajukan Melaka adalah
dengan mengembangkan agama Islam karena hubungan perdagang dari Gujarat ,
India dan pedagang Arab dari Timur Tengah yang ramai berdagang di Nusantara.
Parameswara akhirnya juga memeluk agama Islam dan bergelar Sultan Iskandar
Syah.
Namun pada abad ke- 18 Singapura berada dibawah wilayah kekuasaan
kesultanan Johor, dengan seorang temunggung sebagai kepala pemerintahannya.
Pada abad ke-19, Singapura sudah menjadi pelabuhan transit yang sangat penting
karena jalurnya yang sangat penting. Oleh karena itu, akhirnya Inggris mengambil
langkah untuk menciptakan Singapura sebagai pusat kota perdagangan yang
penting di Asia Tenggara. Maka dari itu, pada tahun 1818 Gubernur Jendral
Inggris di India memerintahkan kepada Sir Thomas Stamford Raffles, untuk bisa
5 http://ms.wikipedia.org/wiki/Parameswara
56

merebut dan mengusai Singapura dan wilayah-wilayah penting lainya yang berada
di daerah kawasan Melayu tersebut.
Pada tanggal 28 Januari 1819 Raffles berhasil mendaratkan armadanya
untuk kemudian mengadakan perundingan dengan Sultan Husain dari Johor dan
tumenggungnya di Singapura Abdul Rahman, untuk mengadakan aliansi dalam
penguasaan Singapura. Perjanjian ini terwujud pada tanggal 30 Januari 1819
untuk menjadikan Singapura sebagai wilayah yang bisa diatur bersama dalam satu
sistem. Kemudian pada tahun 1824, Sultan Johor dan Tumenggung Abdul
Rahman menyerahkan wilayah tersebut kepada Inggris dengan mendapatkan
imbalan ganti rugi. Sejak tahun 1826 Singapura berubah statusnya menjadi bagian
dari Straits-Settlements (pendudukan daerah selat) bersama-sama dengan Penang,
Malaka dan Welleslay sebagi wilayah jajahan Inggris.
Singapura menjadi koloni Inggris sampai tahun 1946, karena Straits-
Settlements dibubarkan, kemudian Singapura berdiri sendiri yang bergabung
dalam British-Commonwealth. Tahun 1959 konstitusi Singapura terbentuk dengan
pemerintahan sendiri dengan gubernurnya Sir William Goode, dengan Perdana
Mentri yang pertamanya yang diangkat pada tanggal 5 Juni 1959 adalah yaitu Lee
Kuan Yew.
Tahun 1961 Perdana Mentri Malaysia Tun Abdul Rahman, membuat
gagasan untuk membentuk Negara Malaysia yang terdiri dari federasi Malaya,
yaitu Singapura, Serawak, Borneo Utara, dan Brunai, karena ia khawatir jikalau
Singapura menjadi basis komunis. Akan tetapi hal ini menimbulkan konflik
dengan Indonesia, terkait dengan perebutan Borneo Utara yang bergabung dengan
Malaysia. Keadaan konflik ini dimanfaatkan oleh Lee Kuan Yew pada tanggal 9
57

Agustus 1965 untuk memisahkan Singapura dari Malaysia, dan terbentuklah
Negara baru ditengah-tengah kebudayaan dan etnik Melayu secara umum. Sejak
itulah Singapura menjadi negara yang paling heterogen dari segi etnik, yang
terdiri dari etnik (suku) Melayu, China, India, dan sedikit Arab serta keturunan
Eropa. Kini Singapura Menggunaka empat bahasa yaitu bahasa Malaysia, bahasa
Inggris, bahasa Cina dan bahasa Tamil.
58

B. Dari Johor Baru Menuju Singapura
1. Aku tidak Mau Dibilang Kampungan
Untuk bisa mencapai negara Singapura, maka kami tidak langsung terbang
dari Bandara Internasional Minangkabau (Padang) ke kota- negara ini, karena
tidak ada penerbang langsung ke sini. Penerbangan langsung yang ada hanya
menuju ke Kuala Lumpur. Setelah mendarat di Kuala Lumpur ya ….kami
mengikuti skedul untuk jalan- jalan seputar kota Kuala Lumpur, juga
mengunjungi Genting High Land dan kemudian menuju Negara Bagian Johor.
Hampir malam bis wisata kami mencapai daerah Johor dan akhir bis
berhenti di depan sebuah hotel. Semua rombongan wisata turun mobil dan semua
ingin mengetahui dimana kamar mereka. Kami berempat, penulis sebagai guru
pembimbing dan anak-anak (David, Raihan dan Syandi) memperoleh kamar 2206,
yang berarti kami harus naik lift mencapai lantai 22 di hotel Tropical Inn.
Sekarang kami sudah sangat mahir dalam menggunakan lift hotel.
Tadi dalam perjalanan pemandu kami sempat menjelaskan bahwa Negara
Bagian “Johor” berasal dari kata “Jauhar atau permata”. Ibukota Johor adalah
Johor Baru, yang merupakan sebuah kota besar. Negara Singapura terlihat jelas
dari hotel kami karena jarak Singapura dan Johor hanya kira-kira satu kilometer
saja, dihubungi oleh sebuah selat sempit yang dilintasi oleh jembatan panjang.
Ketika kami sampai di kota ini, terlihat sudah lewat tengah malam, namun
kota Johor Baru masih terlihat ramai oleh arus lalu lintas. Tentu saja kami semua
harus tidur, walau tidak lama lagi kami harus bangun untuk shalat subuh. Setelah
itu kami boleh tidur lagi hingga pukul 9.00 pagi karena kami harus bertolak ke
Singapura jam 10.00 pagi.
59

Oh ya ...bahwa tata cara masuk kamar hotel di Johor ini sedikit berbeda
dengan hotel yang di Kuala Lumpur. Begitu sampai dini hari tadi kami diberi
kartu. Aku tidak mengerti tentang kartu apa itu sehingga aku minta kunci buat
masuk kamar hotel.
“Boleh saya minta kunci untuk masuk kamar ?” Tanyaku dengan
polosnya.
“Kartu itu adalah kunci untuk masuk kamar hotel”.Jawab petugas dengan
mantap. Wah aku masih ketinggalan info tentang teknologi, ya…kartu tersebut
ternyata berfungsi untuk kunci pintu kamar yang harus diselipkan pada kunci
pintu. Kartu tersebut juga berguna untuk diselipkan untuk menghidupkan lampu
kamar. Wah aku tidak mau disebut sebagai orang kampungan. Yakebetulan belum
punya pengalaman. Dan saat kami berada dalam kamar maka salah seorang teman
mencabut kartu tersebut dari socket lampu dan ternyata lamu kamar jadi mati
semua. Haa….haaa…haaa.
2. Meluncur Ke Singapura
Menurut jadwal perjalanan bahwa tanggal 20 November rute kami adalah
menuju Johor Baru- Singapura- Malaka. Setelah sarapan pagi rombongan check-
out hotel dan berkumpul ke dalam bis dan kami langsung bergerak untuk masuk
nergara Singapura.
Pemandu menjelaskan bahwa setelah melewati pemeriksaan di imigrasi,
maka rombongan akan mengikuti Singapore City Tour- mengunjungi The Merlion
Park, Rafless, Singapore Science Centre, melewati KBRI di Singapura, menaiki
kereta api bawah tanah, terakhir shopping di Mustafa Center, Orchad dan
60

selanjutnya rombongan melanjutkan perjalanan ke Melaka, ya….kami hanya
bermalam dalam mobil saja”.
Pagi hari, kami masih berada di Tropical Inn hotel di Johor Baru.Kami
punya sedikit waktu untuk bersenang-senang. Aku sebagai Penulis (ha haaa)
melepaskan pandangan jauh ke Pulau Singapore melalui jendela kamar hotel dan
sempat mengabil foto buat menambah inspirasi dalam menulis.
Atau request dari ketua biro perjalanan bahwa kami semua harus segera
turun untuk sarapan. Aku agak ragu untuk masuk ke ruangan makan karena disana
ada satu grup pelajar-pelajar SD dari Singapura. Aku berfikir apakah itu masih
jam sarapan buat grup anak-anak di Singapura, hingga salah seorang pemandu
menyuruh kami segera untuk bergabung untuk sarapan.
“Ayo semuanya ikut sarapan…sarapan ini buat semua tamu hotel…ya
boleh untuk kita dari Indonesia, dari Malaysia, dari Singapura dan tamu hotel dari
mana saja”.
Aku berfikir bahwa pelajar-pelajar Singapura yang berlokasi dekat dengan
Johor Baru, tentu mereka selalu pergi ke Johor Baru untuk pergi rekreasi,
sementara orang Singapura yang berlokasi dekat ke Batam juga sering pergi ke
Batam. Pastilah sebagai sebuah negara kota, semua warga Singapura memiliki
pasport buat ke Johor Baru atau ke Batam.
Tentu bahwa untuk pergi ke Singapura musti melewati Johor6. Kata
temanku di Pekanbaru bahwa sekarang kita sudah amat mudah buat berpergian ke
Malaysia- melewati Johor dan terus ke Singapur. Kalau sepuluh tahun lalu bila
kita bisapergi ke Singapore itu sudah merupakan merupakan hal yang sangat
hebat. Apalagi apabila kalau kita pulang dari Singapura bisa membawa cendera
6 http://horizonwatcher.blogdetik.com/2012/11/13/jasa-penunjuk-jalan-guide-wisata-ke-singapore
61

mata seperti “patung atau gambar Merlion”, ya kita sudah dipandang sehebat
selebriti tingkat lokal yang telah melancong jauh ke mancanegara.
“Kini setelah penerbangan mematok tarif paling murah, seperti dari
Padang ke Kuala Lumpur, maka maka Singapore menjadi destinasi wisata paling
mudah dijangkau dari indonesia. Siapapun bisa datang ke Singapura buat
berlibur”.
Guru guru dan orang orang dari Kab. Tanah Datar juga sudah banyak
yang berkunjung ke negara tetangga dan termasuk ke Thailand. Ada romobongan
kecil orang Tanah Datar yang menyempatkan diri untuk melancong ke Singapore
melewati border darat Johor Baru untuk masuk ke Singapore.
Bagi orang-orang yang kebetulan berkunjung/ berlibur ke negara jiran
secara mandiri- tidak lewat biro perjalanan- juga dapat merancang perjalanan
mereka. Kalau mereka ingin berkunjung ke Singapura maka mereka bisa naik bus.
Bus ke Johor Baru. Harga tiket sekitar 31 RM dan nsewanya sama saja dengan
bus super executive seat 1-2 yang nyaman. Perjalanan sepanjang hampir 400
kilometer hanya ditempuh selama kurang lebih 4 jam saja.
“Orang orang yang datang dari arah Riau- setelah berlayar melintasi selat
Malaka- mendarat di Melaka. Di sana juga ada Transport Melaka- Johor Baru,
dari Larkin,kita dapat menggunakan bus di platform ujung kanan untuk masuk ke
Singapore. Agak ribet memang. Mula-mula kita tunggu bus no 170,jangan salah
pilih,pake bus 170 dgn tulisan Queen street. Ada satu bus lagi dengan nomor sama
tetapi hanya bertuliskan Larkin-Kranji7. Bus ini akan mencharge 2,20 RM untuk
full route Terminal Larkin di Johor Bahru Sentral ke Bugis yang letaknya di
7 http://causewaylink.com.my/singapore-bus
62

tengah distrik utama Singapore. Jangan buang tiket bus 170 itu. Kita akan turun
naik bus 3x dan terkadang tiket itu diperiksa oleh supir di bus lanjutannya.”
Bus akan melaju ke Bangunan Sultan Iskandar Checkpoint,dimana kita
akan keluar dari Malaysia. Di ujung bus lane,semua penumpang turun untuk
berjalan melewati Keimmigrasian Malaysia dan turun kembali ke bus lane dan
naik kembali ke bus 170.
Bangunan Sultan Iskandar, Imigrasi Johor Bahru, Setelah melewati
jembatan antar negara lagi-lagi kita akan disuruh turun melewati Woodlands
Checkpoint, Keimigrasian Singapore. Nah,masalah ternyata datang disana.
Mengapa ?
Kita mungkin bisa dicurigai sebagai mata-mata negara lain atau pendatang
illegal yang bakal mengganggu di Singapura. Setelah officer di imigrasi melihat
kita dengan tatapan tajam dan mesra, maka dia menyuruh kita untuk duduk di
belakangnya. Ini gaya pelayanan di immigrasi Singapore.
Banyak cerita tentang melintasi keimmigrasian Singapura. Ada yang
bercerita bahwa seseorang pernah disuruh duduk di kantor imigrasi. Menunggu
bersama beberapa orang dengan muka-muka mencurigakan…namun ternyata
mengasyikkan. Mereka dipanggili satu persatu ke dalam ruangan lain sementara
yang lain dibiarkan ngupil dan menunggu tanpa ada menu buffet yang dijanjikan.
Akhirnya akan ada wawancara antara petugas immigrasi dan kalau aku
pakai identitasku mungkin akan terjadi seperti berikut dan tentu kita boleh
bercanda:
“Mister Marjohan Usman ?” Seorang officer memanggilku.
“Kamu ingin mau kemana?”
63

“Ya tentu saya mau ke Singapore…tidak mungkin saya mau ke Jakarta ?”
Jawabku sedikit bercanda boleh tidak begitu kaku dan juga melatih keberanian.
“Apa tujuan anda ke Singapore?”
“….mmmm…kasih tau gak yaa..” Fikirku dalam hati.
“Kamu sering bepergian? Dan kamu nggak kerja?”
“ Ini kerjaan saya, berdagang…..guru dan juga penulis …..ha ha …
makanya saya banyak cap di paspor akhir-akhir ini”. Kemudian officer immigrasi
akan minta kita untuk membuka dompet dan melihat-lihat isinya. Akhirnya kita
dilepas begitu saja setelah lebih dari satu jam tertahan dan diinterogasi beberapa
pertanyaan. Seorang officer akhirnya mencap paspor kita dan kita dipersilakan
kembali antrian untuk dapat memasuki wilayah Singapore.
Tentu kita merasa agak dongkol, karena waktu yang terbatas untuk
mengunjungi Singapore masih harus disunat dengan kejadian seperti ini lagi.
Kalau kitacari tahu lewat literature maka kita akan tahu bahwa memang negara
ini ketat sekali memfilter siapa saja yang hendak masuk ke dalamnya.
64

C. Harga Akomodasi
1) Check Out dari Hotel
Rupanya kami tidak lama berada di tropical inn. Kami semua harus
berkemas- berkemas dan harus check out dari hotel. Semua koper dan bagasi lain
tidak mungkin kapi tenteng ke Singapura karena kami hanya berada selama satu
hari saja di Singapura. Namun waktu satu hari di Singapura akan bermakna sangat
besar bagiku. Rugi kalau aku tidak manfaatkan waktu selama di Singapura untuk
menambah pengalaman dan wawasan. Maka pemandu dan juga tour leader kami
meminta kami untuk menitipkan bagasi pada salah satu gudang di hotel tersebut,
souvenir yang dibeli di Kuala Lumpur juga dititip. Jadi hotel ini hanya sebagain
tempat transit dan menitip barang-barang...bagus juga ya manajemen biro
perjalanan JAP ini.
Karena jarak Singapura dari pinggir pantai cuma terpisah kira-kira 2 km,
sementara jarak atau panjang jembatan penghubung Johor dan Singapura hanya 1
km. Mengapa kami tidak menetap atau bermalam di Singapura dan mengapa
harus nginap di hotel Johor Baru ? Alasannya tentu saja biaya akomodasi di
Malaysia lebih enteng ketimbang di Singapura. Namun tak rugi kalau kita ingin
mencari tahu seperti apa akomodasi di Singapura itu8 (?). Mana tahu ada tetangga
atau kaum kerabatku ada yang pengen studi dan menetap di negara ini.
2) Mau Tinggal di Singapura ?
Mengingat bahwa negara Singapura memiliki kualitas pendidikan dan
kualitas tempat yang bagus maka tentu banyak orang ingin tinggal atau menetap
untuk belajar di sana.
8 http://ppisingapura.org/living-in-singapore
65

“Ya apakah berencana mau menetap di Singapura untuk kuliah atau
sekolah? Masih bingung mencari tempat tinggal, beradaptasi dengan kebudayaan
dan lifestyle Singapura? Jangan bimbang, kami disini akan membantu teman-
teman semua yang membutuhkan informasi mengenai kehidupan di Singapura”
Ya mungkin kata iklan kepada kita semua. Semua itu bisa jadi cukup membantu
dan kita ketahui bahwa berbeda dengan Indonesia, kebanyakan tempat tinggal
yang ditawarkan di Singapura adalah berupa apartemen. Itu memang aku lihat saat
melewati pusat perumahan di sana.
Di sana terdapat dua tipe apartemen yaitu :
a) HDB Flats (milik pemerintah), HDB adalah singkatan dari “House
Development Board”. Flat ini dirancang dengan harga lebih terjangkau namun
tidak memiliki fasilitas khusus. Hanya tersedia coffee-shop (foodcourt) di bawah
blok.
b) Condominium atau private apartment, harganya lebih mahal namun
terdapat berbagai macam fasilitas khusus penghuni yang lengkap seperti kolam
renang, BBQ pit (maksudnya dari singkatan barbeque- dan ia adalah hidangan
daging yang dibakar di atas griller9, dengan menggunakan arang), gymnasium
(ruangan buat fitness), dan lain-lain.
Kita dapat dapat menyewa satu kamar, sharing kamar dengan roomate
lain, atau menyewa satu unit yang biasa terdiri dari 2-3 kamar. Harganya dapat
disesuaikan dengan lokasi dan ukuran kamar, menurut observasi semakin jauh
dari city area maka lebih murah harga sewanya. Sebagai patokan bagi kita, harga
sewa satu kamar untuk satu orang di apartemen sekitar Orchard/Somerset adalah
sekitar SGD 1000-1500. Apabila kita menyewa kamar di daerah suburbs (di luar
9 http://akomodasi-perhotelan.blogspot.com/2012/11/pengertian-barbeque-party.html
66

kota) seperti di daerah Toa Payoh, Tampines, Clementi, maka harga sewa kamar
untuk satu orang berkisar dari SGD 500-800 per bulannya.
Tentu saja setiap orang yang lagi tinggal di rantau orng, tentu mereka
ingin mendapatka tempat kost yang ideal. Maka inilah tips untuk mencari
akomodasi yang tepat :
a) Tinggallah dekat dengan sekolah/kampus karena biaya transportasi bisa
jadi murah dan kita bisa menghemat banyak waktu.
b) Carilah informasi- bisa melalui internet/ koran- tentang kamar-kamar
yang disewakan.
c) Jika memungkinkan, mari kita kontak agen rumah supaya lebih murah
dan mudahdan juga lebih jelas informasinya.
d) Carilah tempat yang mudah diakses oleh bus, MRT, dan juga dekat
dengan tempat makan / supermarket.
Bahwa ada beberapa alasan mengapa banyak orang (termasuk orang
asing) senang tinggal di Singapura10. Yaitu karena kemudahan gaya hidup dengan
pilihan adanya pekerja rumah tangga, faktor keamanan, standar pendidikan tinggi,
dan faktor multi-budaya tampaknya menjadi tema umum. Satu hal lagi faktor
cuaca (iklim tropis) juga membuat orang suka di kota ini.
10 http://internasional.kompas.com/read/2011/08/08/16150759/5.Alasan.Ekspatriat.Suka.Singapura
67

D. Pemandu Wisata Singapura
Kami diberi tahu bahwa kelak bila sampai di Singapura, maka guide atau
pemandu wisata juga berganti dengan guide berkebangsaan Singapura. Juga
diinformasikan bahwa di imigrasi nanti dilarang mengambil foto, merekam,
karena kamera kita nanti bisa dirampas oleh pihak Imigrasi. Imigrasi Malaysia-
Singapura berada dikawasan woodland.
Dulu saat menjadi mahasiswa aku sempat menjadi guide selama satu
tahun. Aku menikmati profesi guidekarena bisa menambah uang sakuku dan juga
bisa bikin bahasa Inggrisku makin lancar. Di negeri kita menjadi guide bisa
terlihat sebagai sebuah kerja sambilan. Ya sebagaimana yang pernah aku geluti
saat masih kuliah di IKIP Padang dulu- yaitu kerja sambil kuliah. Namun di
Singapura menjadi guide adalah sebuah profesi yang benaran. Berikut sedikit info
tentang guide di kota ini11.
Begini kira kira bunyi iklannya: “Bagi anda yang butuh bantuan penunjuk
jalan selama berada di Singapore atau untuk tujuan berwisata, maka kami
menyediakan jasa personal guide (penunjuk jalan dan pemberian pemberi info)
yang akan menuntun dan membantu perjalanan anda selama berada di Singapore”.
Jasa penunjuk jalan (guide) ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya, baik yang berangkat dari Batam dengan naik feri dari
pelabuhan, maupun yang berangkat langsung menuju pelabuhan udara Changi
Airport di Singapore dan dari berbagai kota di Indonesia. Begitu juga jasa ini
berguna bagi siapa saja yang ingin melanjutkan perjalanannya dari Singapore ke
Malaysia. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memanfaatkan jasa guide ini
11 http://horizonwatcher.blogdetik.com/2012/11/13/jasa-penunjuk-jalan-guide-wisata-ke-singapore/
68

sebagai gambarannya bisa berkisar Rp. 200 ribu sampai Rp. 300 ribu per orang
satu harinya (bergantung jumlah rombongan dan paket yang diambil).
“Aku pernah menjadi guide ya betul bahwa sifat dari jasa yang kita
tawarkan ini ada dalam bentuk personal guide, dimana sang pemandu akan
bersama dengan tamu bisa dari pagi sampai tengah malam, kalau perlu 24 jam
dengan ketentuan tertentu. Aku saat memandu wisatawan Benelux (Belgia –
Nederland- Luxembur) yang datang dengan kapal pesiar (cruiship) Solokove saat
merapa dipelabuhan Teluk Bayur Padang (pengalaman pribadi) harus menjadi
tuan rumah bagi mereka selama berada dalam panduanku atau selama berada di
Padang”.
Tentu saja semua rencana detail perjalanan tamu/ klien akan bisa
didiskusikan dengan sang pemandu, dimana sifatnya sangat fleksibel dan bisa
mengikuti arahan dan keinginan dari rombongan. Seorang Guide tentu juga akan
membantu segala aktivitas dan kebutuhan tamu seperti misalnya dalam hal
shopping, dan lain-lain. Kalau mereka kita antarkan buat shopping dan agatr
mereka mudah dikumpulkan, aku cukup menetukan jam berada hadir/ berkumpul
dan dimana, misal:
“Well everybody you all may go for sightseeing and we would like you
come to this bus in that parking lot at 16.00 PM, thanks for attention”.
Paket penunjuk jalan (jasa guide) juga bisa berguna bagi yang ingin
mengunjungi banyak tempat di Singapore dengan biaya ekonomis tapi hanya
punya waktu yang terbatas. Bagi klien yang ingin merasakan suasana / bagaimana
naik kendaraan umum di Singapore seperti MRT, bus, atau kehidupan masyarakat
69

dan mahasiswa di kampus, atau suasana tinggal di apartemen, maka jasa ini
adalah sangat tepat bagi mereka.
Atau bagi kita yang ingin selama perjalanan disana menggunakan mobil
khusus maka kelompok guide juga bisa menyediakan, diantaranya adalah dengan
hitungan per jam atau paket beberapa jam per hari, diantaranya dengan mobil
minivan, alphard, atau bus termasuk dengan sopir. Orang yang akan menuntun
(memandu) kita adalah yang sudah pernah bertahun-tahun tinggal di Singapore
dan cukup menguasai seluk beluk kehidupan disana, sehingga kita juga mendapat
info tambahan tentang kehidupan sosial disana, selain itu tentunya bisa membawa
kita hampir kemanapun yang kita inginkan di Singapore. Lebih lanjut bahwa
guide juga bisa mengusahakan membantu pembookingan tempat penginapan kita
selama di Singapore dengan harga murah dan kompetitif.
70

E. Makna Setetes Air
1.Proses Roaming
Kami merasa sedikit agak lama berada di kedua dua immigrasi (Malaysia
dan Singapura). Aku membaca beberapa tulisan pada dinding, berisi beberapa hal-
tentang peraturan dan larangan yang harus dipatuhi bagi semua pendatang dan
warga Singapura itu sendiri. Aku memperhatikan bahwa para petugas imigrasi
Malaysia sebahagian berwajah India, mereka punya punya penampilan sangat
rapi. Di atas posisi mereka tergantung motto dalam melayani yaitu: Smile, Greet,
Look, Serve and Thanks”. Sambil memeriksa dokumen kami mereka melayani
dengan cara “tersenyum, menyapa, memandang ramah, melayani dan setelah itu/
bila selesai mereka akan mengucapkan terima kasih”.
Selesai pemeriksaan di imigrasi Malaysia kami harus melewati jembatan
sepanjang satu kilometer untuk mencapai imigrasi Singapura. Bis wisata kami
meluncur dengan tenang. Di samping jembatan aku melihat ada tiga buah pipa
besar yang berfungsi sebagai saluran air untuk memenuhi kebutuhan air minum
negara Singapura. Jadi air minum warga Singapura berasal dari Johor- Malaysia
ya “. Malaysia memang pemasok utama air bagi warga Singapura.
Aku merasa rugi kalau kehilangan pemandangan sepanjang jembatan
Woodland- penghubung dua negara ini. Oleh sebab itu aku mengaktifkan
handphone ku buat merekam pemandangan dengan kamera HP.Tiba-tiba ada
dering dari HP-ku.
“Ooo ada permintaan untuk program roaming dari telkomsel dan aku tidak
menggubris karena aku hanya sebatas merekam pemandangan melintas jembatan
dengan kamera hape”.
71

Aku gembira sekali, meski aku bukan seorang remaja- ya aku seorang
guru yang sudah punya umur- namun aku amat gembira bisa merekam
momentum ini. Aku merasa gembira melebihi anak anak remaja yang ikut aku.
Saat di Padang- Sumatera Barat kemaren layar hapeku aktif dengan
tulisan “telkomsel” tengah layar dan begitu masuk negara Malaysia, hape-ku
mengalami roaming dan berganti nama menjadi Matrix. Dan kini kami hanya
melintasi jembatan yang tergolong pendek ini untuk ukuran jembatan di dunia,
namun begitu melintasi garis batas Malaysia-Singapura, tulisan Matrix hilang dan
spontan berubah nama lewat roaming menjadi Singtel.
2. Anda Mau Menelpon ?
Mau menelpon dan kirim SMS dari Singapura ke Indonesia12 ? Waktu aku
berkunjung ke singapura, aku tidak mengganti nomor hape-ku (hape atau HP)
dengan kartu hape dari Singapura, yau percuma saja-karena kami tidak akan
tinggal lama di sini. Namun bila kita berada agak lama, mungkin satu ata dua
minggu di Singapura ya…mengapa kita tidak mencoba menggunakan kartu telpon
Singapura (?).
Bila kita berada agak lama atau pindah ke Singapura, kita sangat
dianjurkan untuk membeli nomor handphone lokal. Ada 3 operator selular di
Singapura, yaitu : SingTel, Starhub, dan M1.
“Haa..ha, bagi pengguna BlackBerry, Singtel dan Starhub menyediakan
paket BlackBerry prepaid yang dibanderol dengan harga sekitar $20-25 / bulan.
12 http://ppisingapura.org/living-in-singapore
72

Sekarang (tahun 2013 berapa ya harga Dollar Singapura13, ya 1 dollarSingapura
kurs-nya adalah Rp. 8.500”.
Di Indonesia kita bisa membeli kartuper dana pada outletnya. Begitu pula
di Singapura, kartu perdana bisa kita beli di Money Changer di Airport, 7eleven,
dan toko retail daripada operator yang terdapat di mall-mall. Tentu saja untuk
informasi lebh lanjut silakan kunjungi website masing-masing operator.
3) Harga Setes Air
Negara kita kaya dengan sumber air tawar, karena bumi kita punya banyak
danau, sungai, laguna (lagoon) dan kolam. Namun kalau air yang banyak itu
kurang bersih alias tercemar tentu tidak akan ada manfaatnya. Agar kita bisa
memiliki air dan lingkungan air yang bersih maka sudah saatnya kita belajar untuk
menghargai makna keberadaan setetes air14.
Kemana perginya air hujan setelah turun dari atap rumah? Atau kemana
larinya air dari kloset, kamar mandi, mesin cuci atau dari rumah sakit dan pabrik?
Tingginya angka kebutuhan air minum yang kian hari semakin meningkat seperti
sekarang, membuat sejumlah negara dunia memperhatikan pengelolaan air
buangan secara serius.
“Saat aku berada di Melbourne, aku melihat bak besar yang tertutup
bebatuan sebagai tempat menambuh air limbah dan mengelolanyakembali”.
Kita melihat pentingnya pengelolaan air buangan yang baik, Pemerintah
Indonesia bersama Singapura dan ADB menyelenggarakan Pelatihan Used Water
13 http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/grafik.php?ec=SGD14 http://www.ampl.or.id/old/tellafriend/recform.php
73

Management di Singapura15. Pelatihan manajemen air limbah buat jadi air bersih
biasanya berlangsung selama tujuh hari ini. Pelatihanya bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas stakeholder dalam pengembangan dan implementasi
pengelolaan air reklamasi.
“Betul bahwa negara Singapura memiliki sistem pengelolaan air buangan
yang sangat maju dan terintegrasi. Istilah yang digunakan adalah pengelolaan air
buangan, used water management atau pengelolan airyang sudah dipakai, bukan
hanya waste water treatment- perlakukan pada air sampah”.
Sumber air bersiha utama Singapura adalah dari pembelian dari Johor
Baru- Malaysia, jadi Singapura tidak memiliki mataair seperti yang kita lihat di
daerah pegunungan di Sumatera, dengan demikian negara ini amat menghargai
keberadaan setetes air bersih maka perlu dibuan projek daur ulang air limbah
menjadi air baru atau new water. Singapura memang telah memiliki system
pengelolaan sanitasi yang terpusat. Di mana, hampir seluruh atau sebesar 99
persen wilayah di negeri singa putih itu telah dilayani oleh system perpipaan
terpusat (sewerage system), baik yang berasal dari rumah tangga (domestik)
maupun dari daerah komersial dan industri.
Untuk menerapkan pengelolaan air buangan, Singapura melakukan 3 tahap
transformasi yaitu, penanganan kondisi dasar, pengembangan pengelolaan air,
serta mengintegrasikan isu lingkungan dengan sektor lainnya. Dari ketiga
transformasi tersebut, salah satu program yang tercipta ialah adanya berbagai
kegiatan kampanye dan edukasi mengenai pencemaran air.
15 http://www.scp.gov.sg/content/scp/courses_offered_applicationprocedure/courses/2013/201305/course_201305_02.html
74

III.
Menelusu
ri
Singapura
75

A. Menginjak Bumi Singapura
1. Semua Permulaan adalah Sulit
Memasuki wilayah Singapura, pemandu kami memberi pengarahan
tentang “some do’s dan some don’ts- atau beberapa anjuran dan larangan”. Kami
bergegas menuju imigrasi. Di area imigrasi tertulis peringatan “no drugs, no
photos, no records dan no litter”, dilarang membawa drug, dilarang mengambil
foto, dilarang mengambil rekaman, dan dilarang membuang sampah”.
Sambil bergerak pelan mendekati gerbang imigrasi aku mencari info
tentang negara pulau ini. Mengapa orang sangat antusias datang ke sini. Aku juga
jadi ingat cerita-cerita seputar negara ini16.
Aku masih ingat dengan sebuah ungkapan “all beginning is difficult and
all ending is easy- semua permulaan adalah sulit dan semua akhir itu adalah
mudah”. Sehubungan kunjungan ke Singapura. Aku pada mulanya mencari tahu
tentang bagaimana pergi ke Singapura. Kesan yang aku terima adalah bahwa
sebahagian orang ada yang memberi informasi berlebihan- misalnya agak seram-
seram. Oleh sebab itu aku juga mencari tahu tentang mengunjungi Singapura buat
pemula dari berbagai sumber dan termasuk dari internet. Agar hal tersebut tidak
terjadi, kita perlu mempelajari kondisi dan peraturan negara tujuan ini, agar hal-
hal di atas tidak terjadi.
2. Pertanyan dari Orang baru.
16 http://afastar.wordpress.com/2013/04/29/singapore-by-land/
76

Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan bila orang pertama
(orang baru) yang pertama kali datang ke Singapore17.
“Apa yang harus saya ketahui bila mau keliling Singapura?”
“ Singapura berlokasi disamping Propinsi Riau. Singapura beriklim tropis,
jadi bawalah topi bila musim kemarau, dan bawalah payung ketika musim hujan.
Kenalilah transportasi utama di Singapura- yaitu MRT (Mass Rapit Transit) dan
bus, kita bisa mengenal dengan cara menaiiknya, cara bayarnya. Pakailah sepatu
atau sendal yang nyaman ketika jalan-jalan, karena kita akan lebih banyak jalan
kaki di sana- di sana tidak ojek buat ditompangi. Bawa peta singapura, khususnya
peta MRT (peta dapat anda ambil gratis di bandara). Kenalilah peraturan umum
di Singapura, seperti antri, naik eskalator, menyeberang jalan, naik MRT, dll”
“Kalau keliling Singapura naik apa?”
“Transportasi umum utama di Singapura adalah MRT dan bus. Jadi bila
mau kemana-mana sebaiknya naik kedua jenis transportasi umum tersebut”.
“Bagaimana cara naik MRT di Singapura ?”
“MRT (Mass Rapid Transit) adalah jaringan kereta yang meng-cover
hampir seluruh bagian Singapura. MRT adalah alat transportasi utama di
Singapura selain bus dan taxi. Selain cepat, harganya pun relatif murah dibanding
taxi. Kalau dibanding bus, MRT harga tiketnya relatif lebih mahal, namun bus
lebih lambat sampainya. Kereta MRT biasanya datang setiap 5 menit sekali. Jadi
bila anda ketinggalan kereta masih ada kereta lainnya yang akan lewat selama
masih dalam jam operasional MRT. Sebelum masuk ke stasiun lebih dalam, ada
sebuah pintu gerbang kecil tingginya sepinggang. Cari pintu gerbang yang ada
lampu tanda panah hijau menyala. Letakkan/dekatkan kartu di tempat yang ada
17 http://www.travelsingapura.com/tanya-jawab-untuk-yang-pertama-ke-singapore/
77

gambar kartu (bukan di layar LED). Bila tiket kita valid akan ada bunyi tut sekali.
Tunggu sampai pintu gerbang terbuka. Di Singapura banyak terdapat larangan,
yang bila dilanggar kita bisa kena denda yang tidak sedikit. Bila kita di dalam area
MRT, baik di stasiun atau di dalam kereta, kita: dilarang membawa durian,
dilarang makan dan minum, bila melanggar kena denda $500, dilarang merokok,
bila melanggar kena denda $1000, dilarang membawa benda mudah terbakar, bila
melanggar kena denda $5000. Pada saat menunggu kereta datang, anda sebaiknya
jangan berdiri di depan pintu. Menunggulah di samping pintu, lihat di lantai ada
garis-garis batas tempat menunggu”.
“Bagaimana cara menggunakan toilet di Singapura? Apakah ada airnya?”
“Toilet di Singapura hampir semuanya toilet duduk, dan tidak ada keran
airnya. Jadi bila kita terbiasa menggunakan air untuk membilas, silakan bawa tisu
basah”.
“Berapa harga penginapan di Singapura?”
“ Harga hotel di Singapura bervariasi tergantung fasilitas dan letaknya.
Ada yang beberapa puluh dollar per malam, ada pula yang ribuan dollar per
malamnya”.
“Apakah boleh membawa rokok ke Singapura?”
“Boleh saja membawa rokok ke Singapura, tetapi kita akan dikenai pajak
yang besar. Kita wajib mendeklarasikan rokok yang kita bawa”
“Apakah boleh merokok di Singapura?”
“Boleh saja merokok, tetapi di tempat-tempat tertentu saja”.
“Apa yang harus disiapkan bila mau ke Singapura?”
78

“Ke luar negeri tentu saja kita perlu persiapan yang cukup, antara lain:
Paspor, wajib punya dan dibawa. Tiket berangkat dan pergi (tiket pulang kadang
ditanyakan oleh petugas imigrasi). Tempat menginap di Singapura (wajib tahu
tujuan tinggal anda, karena akan ditanya oleh petugas imigrasi; sebaiknya booking
hotel dari Indonesia terlebih dahulu). Uang yang cukup, sediakanlah kurang lebih
$100, per hari untuk biaya hidup”.
“Bagaimana menghadapi petugas imigrasi Singapura?”
“Santai saja, karena kita bukan penjahat. Berpakaianlah rapi, dan layak.
Jawab dengan tegas dan jujur pertanyaan petugas imigrasi”.
“Di imigrasi Singapura ditanyai apa saja?”
“Tidak tentu, kadang ditanya-tanya kadang tidak. Biasanya yang ditanya
adalah berapa lama kita tinggal di Singapura, tinggal di hotel mana, tujuannya
mau ngapain di Singapura, dll”.
“Kalau ditanya di imigrasi tetapi tidak bisa bahasa Inggris bagaimana?”
“Tidak masalah, petugas imigrasi biasanya bisa berbahasa Melayu. Selama
tujuan kita jelas, kita akan lolos lewat imigrasi”.
“Berapa minmal uang yang harus dibawa bila masuk Singapura? Apakah
uang di dompet dicek di imigrasi Singapura?”
“Tidak jelas minimal uang yang harus dibawa, tetapi sediakanlah uang
minimal $200-$300 di dompet karena kadang petugas imigrasi menanyai jumlah
uang yang kita bawa. Hitungan kasarnya budget seharinya $100, jadi bila kita 7
hari di Singpura, sediakanlah minimal $700 di dompet”.
“Apakah perlu membayar visa untuk masuk Singapura?”
79

“Tidak perlu membayar visa selama berkunjung ke Singapura paling lama
30 hari”.
“Apakah perlu membayar fiskal bila mau ke Singapura? Berapa besar
biaya fiskal ke Singapura?”.
“Tidak perlu membayar fiskal. Biaya fiskal sudah dihapuskan bila mau ke
luar negeri”.
“Apakah perlu NPWP bila mau ke Singapura?”
“Tidak perlu NPWP. NPWP tidak diperlukan lagi bila mau keluar negeri”.
“Berapa harga makanan di Singapura? Berapa budget sekali makan di
Singapore”.
“Harga makanan di Singapura bervariasi tergantung jenis makanan dan
lokasinya. Sekali makan di Singapura minimal harganya $3, sudah sama nasi,
lauk, dan sayur. Bila ditambah minum kopi atau teh, bisa $4. Jadi biar aman
sediakanlah budget minimal $5 sekali makan”.
“Bagaimana minum di Singapura? Berapa harga air mineral?”
“Air keran di Singapura dapat langsung diminum, jadi tidak usah khawatir
kehausan”.
80

B. Lebih Dekat Dengan Singapura
1. Tersandung Di Immigrasi
Ternyata ada antrian yang panjang yang harus kami lalui. Tentu saja
ungkapan waiting is boring bakal kami alami. Dibalik keramahan petugas
singapura juga terselip karakter penuh curiga, jadi curiga campur ramah.
Betul terjadi bahwa petugas imigrasi Singapura suka mencurigai orang
yang dianggapnya mencurigakan. Tiga orang dari rombongan kami “Pak Erman,
Pak Muslim dan Pak Fuad” tersandung di immigrasi negara kecil ini. Maksudnya
mereka ditahan dulu untuk interogasi. Mereka dibawa ke dalam ruangan belakang
dan harus naik lift menuju ruang petugas. Mereka diminta untuk menyerahkan
paspor dan menunggu setengah jam dan dalam ruangan ada delapan orang lain.
Mereka semua harus bersabar untuk “waiting call”.
“Petugas bertanya tentang apa dan mengapa mereka pergi ke Singapura”.
Mereka duduk lagi dan menunggu lagi hingga dipanggil untuk cek sidik jari.
“Ya…pokoknya prosesnya cukup ribet untuk dipanggil…duduk lagi dan
dipanggil lagi…”. Bersama mereka juga ada siswa yang ditahan karena fotonya
pada passport sedikit berbeda dari wajahnya. Namun ini juga termasuk
pengalaman internasional- menghadapi pemeriksaan dengan sabar dan tertib. Juga
aku berfikir bahwa tidak ada yang ditahan dan diinteroragi tentu para petugas juga
bakal kehabisan kerja, alias nganggur.
2. Pengalaman Internasional
Namun juga ada pengalaman internasional yang terpantau di pelintasan
imigrasi Singapura, bahwa anak-anak kecil dari Singapura melintasi pemeriksaan
81

dengan enjoy dan penuh percaya diri. Mereka mematuhi antrian...tidak rewel,
begitu tiba giliran ia menyerahkan passport dan menjawab pertanyaan seperti
orang dewasa. Luar biasa genklemen nya, tentu berbeda dengan anak anak
kami ...yang pertama kali melewati immigrasi, sedikit khawatir, dan
waspada..pasti mereka juga memperoleh pengalaman internasional dalam usia
emas ini dan tidak terlupakan sepanjang umur”.
“Itu hal biasa bagi anak Singapura untuk melintasi immigrasi, bagi mereka
ibarat berselancar di pantai Macaroni bagi anak-anak mentawai. Atau ibarat duduk
di atas punggung sapi bagi Jockey dalam lomba pacu jawi (karapan sapi) di
Sungai Tarab- Batusangkar. Sekarang gantian, bagaimana kalau anak-anak
Singapura yang duduk di atas punggung sapi buat jadi jockey pacu jawi, pasti
mereka sangat cemas”. Demikin seloroh seorang teman dengan suara agak
berbisik dalam bahasa Minang.
Lepas dari kantor imigrasi Singapura kami dipandu oleh guide Singapura
keturunan India. Ia sangat humoris dan pintar, ia memiliki wawasan yang luas, ia
menguasa bahasa Malaysia, /Indonesia, bahasa Inggris dan juga bahasa Tamil.
“Jangan cemas kalau hilang atau tertinggal di Singapura” Kata Pemandu
kami) dengan suara agak bersorak agar dapat didengar oleh banyak orang melalui
mikroponnnya. Dia mengatakan bahwa kalau di Singapura jarak ditempuh dalam
hitungan menit, kalau di Malaysia dan Indonesia, jarak ditempuh dalam hitungan
jam. Rute pertama kami tentu saja menuju Restoran karena perut sudah mulai
keroncongan.
Pemandu kami bernama “Muhammad”, keturunan India Muslim. Ternyata
rute pertama kami menuju “Sain centre” yang kami capai dalam waktu 25 menit
82

dari kantor imigrasi. Aku menangkap cerita dari Muhammad bahwa kita datang
untuk berwisata ke Singapura dengan cara murah dan mudah. Caranya kira- kira
seperti berikut18:
2. Apa Singapura Kota Mahal ?
“ Yuk mari berlibur ke Singapura tahun ini ?”
“Wah tidak usah…..kita tidak punya banyak uang”. Jalan – jalan ke
Singapura memang sering terkesan mahal dan butuh budget yang lumayan
banyak. Tapi, tunggu dulu dan dan jangan salah perkiraan. Bahwa seorang
backpacker ke Singapura juga bisa.
“Backpacker19 berarti orang yang menyandang tas ransel di punggung.
Dan maksud dari kata backpaper adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota
ke kota lain bisa dinegara sendiri atau ke kota di negara lain dengan biaya yang
ditekan se-irit mungkin”.
Memang tidak bisa sangat murah seperti backpacker ke Bandung atau
tempat yang dekat dengan Jakarta, Padang atau ke Medan. Tetapi urusan budget
juga bisa ditekan saat jalan – jalan ke Singapore ala backpacker. Tips awal, bahwa
planning musti ada sejak jauh-jauh hari.
“Kenapa?”
Karena pemesanan tiket pesawat akan jauh lebih murah jika travelers
memilih rentang waktu yang cukup lama atau manfaatkan promo penerbangan
dengan harga murah yang biasanya berlaku untuk tahun ke depannya. Early bird
fare penerbangan Jakarta Singapore berkisar Rp 265.000,- s.d Rp. 500.000,-,
begitu juga untuk tiket kembali yang berjarak sekitar 4 hari.
18 http://content.rajakamar.com/jalan-jalan-murah-ke-singapore-ala-backpacker/19 http://artsons.wordpress.com/istilah-backpacker/
83

“Ya kamu dapat mencari dengan mudah dan menemukan maskapai dengan
harga tiket termurah untuk penerbangan domestik Indonesia atau internasional,
seperti tiket pesawat Jakarta (CGK) dan Singapore (SIN). Harga tiket pesawat
Jakarta ke Singapore mulai dari US $ 14,0020”.
Berpergian ala backpacker, berarti travelers memilih yang termurah,
pilihan tiket murah biasanya berlaku weekdays, jadi jangan lupa perencanaan
untuk cuti dari tugas atau saat liburan kuliah. Selain planning cuti, sangat
disarankan travelers juga sudah tahu tempat mana saja yang akan dikunjungi.
Internet menyajikan banyak informasi mengenai Singapore, berapa jarak dan
waktu tempuh serta berapa biayanya. Sehingga sesampainya di Singapore,
travelers tak perlu menghabiskan waktu banyak hanya untuk mencari-cari, tetapi
sudah tahu kemana harus melangkah.
“Namanya saja backpacker, jadi pilihan untuk menginap yang tepat adalah
di hotel yang murah alias hostel….haa haa, dimana variasi harga hostel di
Singapura berkisar SGD 20 sampai dengan SGD 90an (kurs dollar Singapura kira-
kira Rp. 7.80021). Tapi perlu untuk diingat, harga hostel murah menghitung biaya
adalah per-tempat tidur, karena makin murah maka dalam satu ruangan makin
banyak tempat tidur,dengan demikian travelers tidak berada di kamar privat.
Kecuali travelers mau membayar lebih seharga kamar hotel biasa.
“Soal sarapan, hostel biasanya menyediakan sarapan roti gratis, lumayan
juga untuk mengisi perut di pagi hari, tetapi beberapa hostel juga benar-benar
hanya menyediakan tempat tidur dan kamar mandi saja. Hostel cukup laris di
Singapore, sebaiknya kita memesan terlebih dahulu, ya bisa lewat online”.
20 http://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/jakarta-cgk-singapore-sin.html21 http://www.hari-ini.net/
84

“Bagaimana dengan makanan dan minuman?”
Singapore memang terkenal dengan standar biaya hidup yang cukup
mahal. Misalnya, air minum mineral dengan kemasan dan merk yang sama bisa
dijual dengan harga hampir 8 sampai dengan 10 kali lipat di Singapore dibanding
Indonesia. Jadi kita musti pintar-pintarlah memilih tempat makan.
“Tempat makan yang murah biasanya ada foodcourt mall, restoran fast
food, atau makanan pinggir jalan. Untuk backpacker, sebaiknya tidak memilih
resto, karena harga makanan cukup mahal. Pilihan makan yang murah, sekali
makan 2 – 3 SGD, di resto harga bisa 3 kali lipatnya. Sedangkan untuk minuman,
termurah 1 SGD dalam kemasan 1500ml, sebaiknya travelers membawa botol
minum kosong yang bisa diisi free drinking water”.
Sekali lagi bahwa untuk transportasi, Singapore memiliki MRT, Bis,
Monorail yang mudah diakses dan menghubungkan berbagai kota (pojok tempat
di pulau Singapura dan tempat wisata. Untuk menggunakan transportasi tersebut,
travelers bisa membeli kartu EZ link, harganya sekitar 15 SGD dengan isi 10
SGD. Tapi, untuk jarak dekat, disarankan travelers sebaiknya banyak berjalan
kaki. Jangan khawatir akan diganggu orang lain karena Singapore merupakan
negara yang ramah terhadap pejalan kaki, travelers pun bisa menikmati suasana
asli kota Singapore.
“Kalau kita ingin tetap berkomunikasi?”
Travelers bisa membeli kartu telepon Singapore di gerai seperti Seven
Eleven, harga 15 SGD bisa mendapatkan paket full service selama 7 hari di sana,
lengkap dengan paket sosial media, whats app, dan intenet. Jika ingin lebih hemat,
85

disarankan memilih hostel dengan free WiFi, dengan demikian untuk sementara
komunikasi lewat internet saja- lewat facebook dan email.
“Kemana saja wisata kita?”
Sebagai backpacker, pilihan wisata gratis atau murah adalah sesuatu yang
wajib dipilih! Kemana saja saat berada di Singapore? Beberapa tempat berikut
bisa menjadi tujuan travelers :
a) Esplanade/Merlion Park. Tempat wajib untuk berfoto dengan icon
Singapore. Terletak di Taman Merlion, One Fullerton, bisa dijangkau dengan
MRT turun di stasion Raffles Place atau City Hall, seterusnya berjalan kaki.
b) Kampung Arab di North Bridge Road, terletak Mesjid Sultan (Sultan
Mosque) dan Malay Heritage Centre.
c) China Town, ada Kuil Thian Hock Keng, Pura Sri Mariamman, Smith
Street Wet Market, dan Food Street.
d) Little India di sepanjang Serangoon Road. Tempat menarik untuk
dikunjungi adalah Masjid Abdul Gafoor, Sri Veeramakaliamman Temple, Tekka
Marked and Little India Arcade.
e) Katong. Terletak di East Coast Road dan Joo Chiat Road, tempat
jajanan makanan yang menarik dari berbagai penjuru, seperti di Geylang Serai,
tempat beragam makanan melayu disajikan dengan menarik, tempat makan
seafood sepanjang pantai timur dan lainnya.
f) City Hall dan Padang di antara Connaught Drive dan St. Andrew’s
Road. Lapangan luas tempat bersejarah berdirinya negara Singapura.
g) Bideford Junction Crosswalk di daerah Orchard.
86

h) Haw Par Villa di Pasir Panjang Road, taman berisi patung dan diorama
tentang kebudayaan cina. Terdapat patung Budha Tersenyum (Laughing Budha),
the Goddest of Mercy (Dewa Kasih Sayang), dan Ten Courts of Hell.
i) Raffles Landing Site, tempat bersejarah, pendaratan pertama Gubernur
Singapura Sir Stamford Raffles. Terdapat patung putih Raffles yang menghadap
sungai Singapore. Tempat menarik di sekitar ini adalah Clarke Quay yang terlihat
sangat indah di malam hari, Masjid Omar Kampong Malaka, Kuil Tan Si Chong
Su, Berlayar di Sungai Singapore dan mengunjungi Asian Civilisations Museum
atau Empress Place.
j) Taman Kota Singapore, terdapat hampir di setiap distriknya, dari taman
kota medium seperti Fort Canning Park sampai yang terbesar yaitu Singapore
Botanic Garden.
3. Manfaat Jalan- Jalan
Dimana mana di tanah air aku sering menemukan orang orang dari negara
maju (Eropa, Jepang, Australia, etc) pergi jalan- jalan ke negara kita. Pasti mereka
merasakan banyak manfaatnya. Pergi jalan- jalan ke Singapura (kalau perlu
keliling dunia) memang menyenangkan. Namun sayang, hanya sebagian orang
yang merasa dirinya mapan saja yang mampu pelesiran.
Tapi, sebenarnya perlu kita perlu tahu, seorang traveller sejati tidak perlu
menunggu punya uang banyak untuk mengembara. Jalan-jalan ke belahan dunia
sewaktu muda justru membawa banyak manfaat bagi kehidupan. Beberapa
manfaat dalam kehidupan travelling di usia muda, seperti :
a) Kaya pengalaman, masa muda merupakan masa pencarian jati diri.
Melihat dunia luar dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang
87

dan bahasa memberikan pengalaman berharga untuk kehidupan. Perjalanan dapat
membantu menemukan passion yang kita cari.
b) Bebas melakukan sesuatu, masa muda adalah masa-masa yang
memberikan kesempatan untuk melakukan banyak hal, bertemu orang dari
berbagai penjuru dunia. Tempat yang dikunjungi tentu tidak akan berubah 50
tahun ke depan, namun pengalaman pastilah berbeda.
c) Manfaatkan Kesempatan Masa Muda, ya masa muda lebih banyak
energi. Travelling membutuhkan energi dan stamina tubuh yang kuat. Ketika
masih muda tubuh masih cukup kuat untuk melakukan segala sesuatunya. Bila
Anda travelling di usia yang tidak muda lagi akan sulit karena gerakan terbatas
dan tidak bebas menjelajah.
d) Mendewasakan diri dan mandiri, travelling mengajarkan banyak hal
yang tidak bisa kita dapat ketika bersekolah. Melakukan perjalanan ke berbagai
tempat membuat pikiran terbuka dan menerima berbagai perbedaan.
e) Tidak ada yang sia-sia, tidak ada kata menyesal untuk melakukan
perjalanan saat muda. Sesorang tidak akan menyesal karena tidak melakukan hal
yang ingin dilakukan ketika muda.
88

C. Apa Guna Pendidikan (?)
1. Obrolan Pemandu Wisata
Dalam perjalanan pemandu kami, Muhammad, berbicara banyak. Ia
membandingkan penduduk Indonesia 250 juta dengan penduduk Singapura 5,1
juta orang. Penduduk asli Singapura hanya 3,6 juta, yang lainnya adalah
pendatang, menikah dengan warga Singapura, ya akhirnya menjadi warga
Singapura. Dari total penduduk Singapura tersebut, 74% adalah etnik Cina.
Dahulu penduduk Singapura ini berasal dari warga Majapahit dan Sriwijaya,
namun sekarang mayoritasnya adalah etnik China. Namun semua warga hidup
damai berdampingan.
Singapura tidak punya sawah dan ladang (sumber daya alam), maka semua
orang harus peduli dengan pendidikan, (kualitas pendidikan), pekerjaan sesuai
dengan standar pendidikan.
Pemerintah menghargai semua “ras” dan juga agama, juga peduli pada
pendidikan. Kalau ada anak usia sekolah yang tidak pergi ke sekolah, maka
pemerintah akan pergi menemui orang tua sang anak, kalau ternyata karena
masalah ekonomi, maka petugas pendidikan memberi bantuan dan membina
mereka. Pemerintah dan warga Singapura sangat sadar bahwa negara mereka amat
kecil dan amat miskin dengan kekayaan alam- tidak ada emas dalam buminya.
Kalau tidak pintar maka tentu negara mereka akan hancur dalam sekejap mata.
Maka pemerintah dan swasta sangat peduli dalam melayani dan melaksanakan
bimbingan pengembangan pendidikan buat warganya22.
2. Pendidikan untuk mengatasi Kemiskinan
22 http://id.burply.com/pamong/biaya-kuliah-di-inggris/sekolah-964434.html
89

Pendidikan merupakan sarana bagi kemajuan suatu peradaban dalam suatu
wilayah. Telah kita dengar peran pendidikan dalam kemajuan suatu negara. Sebut
saja Jepang, sejak kalah dalam Perang dunia kedua, Pemerintah era restorasi Meiji
mencanangkan program pendidikan di luar negeri (terutama di negara barat) bagi
generasi muda Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Jepang menjadi Negara yang
‘membahayakan’ dalam kancah bisnis. Kemajuan SDM Jepang terutama pada
kemajuan teknologi, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jepang yang sempat
mengalami keterpurukan Pasca Perang Dunia 2.
Pendidikan juga menjadi penolong bagi Singapura23. Keterbatasan SDA
dan SDM memaksa pemerintah Singapura untuk mencari cara lain agar negaranya
tidak hilang di balik arus globalisasi. Melalui pendidikan, peradaban Singapura
berkembang pesat dan maju. Perguruan Tinggi di Singapura sangat dijaga
kualitasnya, tidak hanya perguruan tinggi negeri yang mendapat perhatian namun
juga perguruan tinggi swasta. Terbukti dengan diedarkannya sertifikat edutrust –
yang berarti “lembaga pendidikan terpercaya” yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan Singapura dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan kampus swasta di berbagai aspek kampus. Hingga kini, pendidikan
Singapura terkenal di seluruh manca negara. Biar negara kecil namun ikut
diperhitungkan di kancah dunia.
“Dasar dari sertifikasi EduTrust24 bahwa sekolah memiliki proses
akademik dengan metode yang tepat, adanya penilaian siswa yang bagus, staf
pengajar yang terampil yang dapat memberikan pelajaran, adanya kesejahteraan
siswa/ mahasiswa yang memadai dan adanya dukungan layanan kesehatan,
23 http://bem.feb.ugm.ac.id/?p=12324 http://sekolahsg.com/edutrust-singapore/
90

adanya sumber daya yang optimal dan fasilitas yang memadai sehingga bisa
mencapak hasil pendidikan yang berkualitas”.
Pendidikan terbukti efektif menurunkan tingkat kemiskinan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut para pakar kemiskinan Peter
Drucker25, mengatakan bahwa kemiskinan yang terjadi di semua negara juga
disebabkan karena faktor salah urus, salah satu bentuk salah urus tentunya juga
salah urus pendidikan.
3. Yuuk Belajar Pada Sekolah Singapura
Mari kita belajar tentang bersekolah pada Singapura26. Di Singapura,
setiap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa diasuh oleh tiga orang guru
yang masing-masing terdiri dari satu guru kepala dan dua asistennya. Dengan
sistem ini proses penyampaian ilmu dari guru kepada siswa akan lebih mudah.
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap
siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Bakat dan minat mereka harus
direspon sekolah. Oleh sebab itu sekolah harus memakai pendekatan yang
fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Evaluasi yang
dilakukan terhadap siswa juga terus menerus bahkan sejak siswa duduk di kelas
tiga sekolah dasar. Evalusianya tidak asal- asalan tetapi betul- betul terjadwal dan
terencana.
Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama enam
tahun, yakni empat tahun tahap dasar pertama sekolah dasar kelas satu sampai
empat dan tahap orientasi tahun kedua sekolah dasar kelas lima sampai kelas
25 intelekniaga.wordpress.com26 http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=112570:belajar-dari-singapura&catid=14:medan&Itemid=27
91

enam. Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri atas pengajaran bahasa Inggris,
bahasa ibu dan matematika dengan mata pelajaran tambahan seperti musik,
kesenian, kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran sosial.
Untuk memaksimalkan potensinya, siswa diarahkan menurut kemampuan
belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada akhir kelas enam SD,
siswa diwajibkan mengikuti ujian kelulusan seperti halnya siswa kelas enam SD
di Indonesia yang harus menjalani ujian akhir seperti Ujian Akhir Sekolah
Kurikulum sekolah dasar di Singapura telah digunakan sebagai model
internasional khususnya metode pengajaran matematika. Siswa asing dari negara
manapun diterima di sekolah dasar menurut ketersediaan lowongan tempat yang
ada. Agaknya pola pembelajaran di Singapura dapat menjadi contoh yang baik
bagi proses pembelajaran kita di Indonesia.
92

D. Memaksimalkan Potensi Sekolah
1) Wajib Militer
Di Singapura anak laki-laki lulusan SLTA wajib untuk mengikuti wajib
militer. Anak-anak kaya dan miskin diperlakukan sama, mereka hidup membaur
dan dilatih beberapa kegiatan fisik dan melepaskan unsur-unsur kemewahan.
Mereka dilatih mandiri dan juga mampu mengurus diri sendiri, wajib militer
lamanya dua tahun berguna untuk membuat warga tidak cengeng.
“Sekali lagi bahwa tujuan wajib militer tentu saja untuk melatih mereka
jadi mandiri dan tidak cengeng. Wajib militer tidak ada buat anak perempuan,
namun kalau mereka ingin bergabung itu lebih baik”.
Di Singapura ada 181 TK, 187 SD, 141 SMP, 8 SMA dan ada 3
universitas popular. Sekolah internasional Singapura tidak punya subsidi, guru-
guru Singapura punya otoriter, tanpa campur tangan dari pihak orang tua, tetapi
tentu saja mereka harus bekerja sama untuk memajukan pendidikan. “no
negotiation” untuk disiplin, anak yang terlambat dicatat, telat yang kedua
dipanggil orang tua, ya pokoknya disiplin tak butuh ditawar atau negosiasi.
Anak- anak Singapura ternyata tamat SMA tidak langsung kuliah, tetapi
wajib militer. Pendidikan militer ini sangat positif dalam membentuk karakter
yang tangguh. Bayangkan kalau tidak ada pendidikan militer, para remaja
Singapura cenderung menjadi orang yang cengeng karena pemanjaan oleh orang
tua dengan fasilitas teknologi yang banyak dan kosmetik yang membuat mereka
terlalu memuja muja kehalusan kulit.
Andai Singapura sebagai negara kecil, miskin sumber daya alam dan
memiliki remaja yang bermental rapuh: malas berolah raga, pemalu, penakut,
93

bermental serba menunggu dan tidak mampu mengambil keputusdan. Bila ini
terjadi maka tentu Singapura akan berubah menjadi sebuah pulau kecil yang tidak
begitu popular di dunia.
Di negara kita karena tidak mengenal adanya wajib militer maka rata-ratan
tamat SMA (SLTA) langsung kuliah dan mereka merasa bangga menjadi sarjana
dalam usia sangat muda.
“Ya hanya sekedar bangga- usia 21 atau 22 tahun sudah jadi sarjana.
Namu coba lihat setelah itu apa yang mereka mampu sebagai sarjana ?”
Ya umur 22-24 tahun para remaja kita sudah bisa menyelesaikan
kuliahnya. Namun (sekali lagi) coba lihat dan nilai sendiri: sudah siapkah mereka
untuk terjun ke dalam masyarakat. Meskipun ada yang cerdas hingga bisa sekolah
ke universitas bergengsi, namun tamat dari sana mereka hanya pintar menjadi
“pencaker- mayoritas pintarnya yaa sebatas pencari kerja- menjadi buruh atau
menjadi bawahan pada sebuah perusahaan.
2) Tidak bermaksud Terlalu Memuja Singapura
Aku tidak bermaksud mendewa- dewakan Singapura, kita akui negara ini
memang hebat. Negara kecil Singapura memang unik27. Dia adalah negara terkecil
di lingkungan Asean, akan tetapi kekuatan angkatan perangnya adalah termasuk
yang paling kuat di Asean. Keunikan lainnya adalah, sebagian besar para CEO
dari industri strategisnya, serta institusi penting dan vitalnya, ternyata dipegang
oleh para “Ex Tentara- nota benenya ikut dalam kegiatan wajib militer”. Mereka,
para perwira di jajaran tentaranya, yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata,
akan selalu di pensiun dini dan kemudian disekolah kan ke Amerika atau Negara
27 http://umum.kompasiana.com/2008/11/15/yang-unik-dari-singapura-2834.html
94

Eropa lainnya untuk mendapatkan bekal ilmu manajemen dan atau finansial.
Setelah selesai, mereka langsung mendapatkan posisi-posisi penting dalam jajaran
industri strategis nya. Itu sebabnya, salah satu dari sukses yang dapat diraih
negara nya dalam bersaing bisnis di panggung global.
Keyakinan terhadap para pemuda yang memiliki visi kebangsaan, telah
membuat pemerintah Singapura tidak ada keraguan sedikit pun untuk
menyelenggarakan program “wajib militer” terhadap seluruh laki-laki warga
negaranya . Bagi mereka yang telah genap berusia 17 tahun tidak terkecuali,
diwajibkan mengikuti program wajib militer untuk selama 2 tahun. Dalam
program tersebut, anak-anak muda ini di kelompokkan pada grup yang terdiri dari
7 hingga 10 orang. Anak-anak ini sengaja dicampur dalam kelompok tersebut
dengan susunan acak, yang bertujuan anak orang kaya dan anak orang miskin
harus berbaur menjadi satu.
Wajib militer- ya di sinilah mereka digodok, di “brain-washed” berubah
menjadi warga Negara Singapura yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab
terhadap Negaranya. Bertanggung jawab terhadap kepentingan yang lebih besar,
dibanding dengan kepentingan kelompok atau perorangan. Dibentuk menjadi
pribadi yang “selfless”, pribadi yang akan selalu kepada “Country, Before self”.
Untuk negaraku dulu, sebelum untuk diri sendiri!
Pembentukan karakter seperti ini, memang tidaklah bisa dilakukan hanya
dengan pelajaran di kelas. Pembentukan ini harus dijalani bersama-sama, untuk
membuat setiap orang tidak menjadi pribadi yang hanya mementingkan dirinya
sendiri. Pembentukan ini memerlukan suatu proses yang panjang, proses yang
memakan waktu 2 tahun untuk menempanya. Platform yang mendasarinya adalah,
95

menanamkan disiplin yang tinggi, parallel dengan pembentukan rasa setia kawan
yang mantap. Mengembangkan bibit-bibit kesadaran diri sendiri akan kebutuhan
disiplin yang tumbuh dari diri pribadi.
Seluruh warga Singapura laki-laki pada umumnya berbadan sehat. Lebih
dari itu, hasilnya adalah, sulit sekali kita dapat bertemu dengan laki-laki warga
Negara Singapura sampai dengan umur 35 atau 40 tahun yang perutnya “gendut”.
Singapura yang “unik”. Singapura yang pantas untuk menjadi Negara “maju”.
96

E. Sekolah Nyaman Bikin Siswa Pintar
1. Lingkungan Sekolah
Pemandu kami cukup pragmatis, maksudnya ia ngobrol sesuatu saat kami
melihat objeknya. Ya seperti sekarang….kami melewati wilayah pendidikan,
maka ia (Muhammad) ngobrol panjang lebar tentang pendidikan dan mengapa
pendidikan dan sekolah Singapura mampu menjadi terkemuka di Asia, apalagi
untuk level Asia Tenggara. Salah satu kuncinya adalah “Lingkungan sekolah
yang nyaman akan mampu membuat para siswa untuk berprestasi28”. Lingkungan
rumah yang nyaman juga akan melahirkan anak-anak yang berprestasi.
Mungkin sudah banyak penelitian tentang “Hubungan Antara Prestasi
Siswa dengan Lingkungan Belajarnya”, tapi sedikit sekali penerapannya di
Indonesia. Bahkan pemerintah sendiri sangat kurang memahami akan kebutuhan
generasi penerus mereka ini. Entah kurang memahami atau mungkin sibuk dengan
urusan pribadi mereka masing-masing?
Melirik sekolah-sekolah di negara tetangga kita, sebut saja di Singapura,
Malaysia, atau Australia, tentunya kita sudah ketinggalan jauh dengan fasilitas
dan lingkungan sekolah mereka yang nyaman. Terlebih, siswa di sana juga
mendapatkan kewajiban yang mengikat untuk sama-sama merawat lingkungan di
sekitar sekolah. Mungkin itu sebabnya siswa-siswi di negara-negara tetangga kita
lebih berkualitas secara rata-rata daripada di Indonesia.
Jika kita mencari korelasi antara lingkungan sekolah yang nyaman dengan
prestasi siswa di sekolah, maka didapatlah fakta bahwa proses belajar mengajar
itu memerlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk dapat membantu siswa
28 Tio Alexander dalam http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolah-yang-nyaman-memacu-siswa-untuk-berprestasi/
97

dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Mengapa begitu? Karena
belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika para siswa belajar
dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih,
dan sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi para siswa juga akan naik.
2. Pekarangan Sekolah Yang Nyaman
Berkunjung ke Singapura kali ini dan punya teman seorang warga
Singapore yang bernama Norjana Binti Ibrahim telah menumbuh keinginan-
tahuanku yang banyak untuk menggali dan mencari penyebab mengapa Singapura
bisa jadi negarakecil yang sangat maju.
Sebetulnya Norjana bukan teman utama bagiku, kecuali suaminya Craig
Pentland. Pada mulanya craig berkunjung ke desa tempat aku bertugas yaitu
Lintau, dekat batusangkar. Beberapa tahun kemudian setelah ia sembuh dari
operasi usunya ia datang lagi. Kunjungannya yang ke dua pada tahun tahun
berikutnya ia datang bersama kekasihnya Norjana.
Aku mengusulkan agar mereka berdua lebih bagusmenikah, karena
menikah itu lebih cocok bagi semua budaya. Akhirnya mereka berdua menikah
aku sempat diundang untuk menghadiri pernikahannya di Singapura.
Aku tidak akan membahas tentang pernikahan mereka tetapi ingin
merespon bahwa betapa baik hatinya mereka untuk sudi berkunjung ke sekolah
dimana aku mengajar di SMAN 1 Lintau Buo, pada saat itu. Tetapi yang aku ingin
respon adalah tentang kalimat Norjana:
“Marjohan….if you would like to visit schools in Singapore, they are very
very modern”. Kalimat itu selalu terngiang di telingaku dan aku telah
98

menyaksikan sekolah sekolah yang hebat di sini. Aku berfikir untuk mengadop
pembangunan gedung yang modern di negeriku tentu akan butuh dana yang
besar. Namun aku mencoba untuk mengadopsi hal- hal kecil yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan kami.
Agar mutu sekolah meningkat maka tentu saja kegiatan belajar mengajar
memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman. Lingkungan sekolah
Singapura tertata nyaman, bersih, dan mereka mengisi tanah tanah kosong meski
hanya satu jenkal (karena negara ini amat kecil dan sejengkal tanah amat
berharga) dengan menanam pohon pohon yang dibikin jadi kecil pula.
Tidak itu saja, di sekolah terutama bagi para siswa SD dan TK musti ada
lingkungan dengan taman bermain yang cukup. Ini akan membuat tumbuh
kembang mereka menjadi baik. Ini juga sesuai dengan dasar-dasar pendidikan
yang memang dibutuhkan oleh siswa.
Bagi kebutuan anak-anak bahwa lebih baik bermain-main sambil belajar,
daripada belajar sambil main-main? Apa saja syarat-syarat lingkungan sekolah
yang nyaman? Syarat- syarat adalah sebagai berikut:
a) Lapangan bermain
Fasilitas lapangan bermain adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi
kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan dengan
ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat
digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan kegiatan
perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang luas.
99

b) Pepohonan rindang
Semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan pepohonan
rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut
melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah
salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia
akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita
makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah
dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan sekolah dan
lingkungan sekitar sekolah.
c. Tempat pembuangan sampah
Sampah adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan
suatu peradaban. Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab pula orang-
orang di tempat itu. Terbukti dari kesadaran penduduk-penduduk di negara maju
yang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Di negara kita bahwa sampah adalah masalah sosial. Sampah bila ada di
sekolah maka itu adalah masalah. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran bagi
seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan. Caranya adalah dengan
menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat
pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa
untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
d.Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung
Adanya kasus di beberapa daerah- di negarakita, misalnya lingkungan
sekolah yang dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau
lingkungan sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang selalu padat, atau
100

bahkan lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan
sampah atau sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap. Kasus-kasus tersebut adalah kasus
yang perlu penanganan langsung dan serius dari pemerintah. Lingkungan sekitar
sekolah yang seperti itu akan dapat menyebabkan siswa cenderung tidak nyaman
belajar, atau bahkan penurunan kualitas kecerdasan akibat polusi tersebut. Karena
itulah sudah saatnya pemerintah memperhatikan generasi penerusnya ini, karena
beberapa kasus terjadi malah diakibatkan pemerintah itu sendiri. Contohnya,
sebuah sekolah yang sudah berada di lingkungan yang mendukung, tapi tiba-tiba
harus merasakan imbas dari pembangunan proyek di sekitar sekolah itu akibat
pemerintah yang tidak mengindahkan sistem tata kota yang sudah ada.
e) Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat
Banyak sekali adanya kasus tentang bangunan sekolah yang roboh di
Indonesia. Entah itu karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan baru yang
dibangun dengan asal-asalan. Ini juga adalah kewajiban pemerintah untuk
mengatasinya. Karena bangunan sekolah sudah semestinya dibangun dengan
kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan yang sehat, seperti ventilasi yang
cukup dan luas masing-masing ruang kelas yang ideal.
Mungkin banyak sekali syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman,
namun poin-poin di atas sudah cukup untuk menjadikan suasana belajar dan
mengajar yang menyenangkan bagi siswa dan gurunya. Jadi kesimpulannya
bahwa prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-
anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi
lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan
101

bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak
menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-
anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
102

F. Posisi Kualitas Pendidikan Singapura
1. Peringkat SDM
Pendidikan Singapura termasuk paling bagus di Asean dan malah juga di
dunia. Dalam buku L’Etat Du Monde29 bahwa peringkat indeks SDM negara
adalah nomor 26 terbaik di dunia. Dengan usia harapan hidup 77,4 tahun.
Sementara itu dalam buku The State of The World Atlas30 memaparkan bahwa
SDM singapura peringkat 29 terbaik di dunia. Tentu saja sekarang ada
peningkatan mutu pendidikan Singapura lebih lanjut.
Penghitungan peringkat SDM di dunia adalah berdasarkan keadaan
penggunaan telepon rumah dalam per 1000 orang. Kemudian angka wanita yang
bekerja, GNP (gross national product) atau pendapat bersih penduduk menurut
dollar, kemudian tingkat kepadatan penduduk per 1000 hectar dan persentase
penduduk yang berusia antara 15 hingga di atas 65 tahun. Urutan SDM Indonesia
menurut buku yang ke dua adalah nomor 88 dan buku yang pertama adalah urutan
102 di dunia. Dengan demikian sangat tepat kalau kita belajar menjadi maju dari
negara ini.
2. Pendidikan di Singapura
Bahasa Inggris adalah bahasa pengajar di seluruh sekolah di Singapura,
kemudian bahasa lain seperti bahasa Melayu, Tamil dan bahasa Cina dipakai
sebagai bahasa ke-dua mereka. Pada umumnya siswa masuk sekolah dasar pada
usia 7 tahun dan melanjutkan pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa
29 Cordellier, Sergedan Didiot, Beatrice (2001) L’Etat Du Monde: Annuaire economique geopolitique mondial 2001. Paris: La Decouverte. 30 Dan Smith (1999) The State of The World Atlas, London: Penguin.
103

pendidikan mereka menjalani “Primary School Leaving Examination (PSLE)”, ya
semacam ujian Ujian Akhir Sekolah bagi siswa kita di Indonesia.
Ada empat mata pelajaran utama diajarkan di sekolah dasar, yaitu bahasa
Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua pelajaran diajarkan dan
diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa ibu" yang diajarkan dan diujikan
mungkin dala bahasa Melayu, Mandarin (Cina) atau Tamil. Sementara "bahasa
ibu" merujuk pada bahasa utama secara internasional. Dalam sistem pendidikan
Singapura sebutan ini digunakan untuk merujuk pada bahasa kedua (second
language) atau bahasa tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa utama.
Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja muncul
biaya tak terduga.
Setelah belajar di sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah
(secondary school) selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang
ditawarkan di sekolah menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi,
sejarah, matematika dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa
Perancis dan bahasa Jepang.
Siswa rata-rata mempelajari tujuh sampai delapan pelajaran, tetapi sudah
umum bagi siswa untuk mengambil lebih dari delapan pelajaran. Pada akhir
sekolah menengah, siswa menjalani ujian “Singapore-Cambridge GCE 'O' Level”
dan hasilnya menentukan jenis jalur pendidikan pasca-menengah yang akan
mereka teruskan.
“Jadi kurikulum pendidikan Singapur mengacu kepada Cambridge atau
kurikulum Eropa. Itu karena Singapura telah menempatkan diri satu level dengan
Eropa/ dunia”.
104

Biaya sekolah di kebanyakan sekolah menengah negeri dibulatkan sampai
5 SGD setelah disubsidi pemerintah Tetapi, ada sekolah-sekolah menengah swasta
yang membebankan ratusan dolar untuk biaya sekolah setiap bulannya. Biaya
Sekolah di Singapura, untuk sekolah negeri dan sekolah bantuan Pemerintah,
biaya per bulan adalah sebagai berikut:
“S$120 untuk Sekolah Dasar (sekitar Rp. 840.000), S$170 untuk Sekolah
Lanjutan (sekitar Rp 119.000) dan S$280 untuk Pendidikan Pra Universitas/
akademi (atau sekitar Rp 196.000)”.
Tidak semua siswa masuk ke sekolah menengah. Banyak di antaranya
yang meneruskan pendidikan ke institut pendidikan vokasi seperti Institute of
Technical Education (ITE), tempat mereka lulus dengan sertifikat vokasi. Siswa
lainnya meneruskan pendidikan ke Singapore Sports School atau sekolah dengan
program terintegrasi sehingga mereka dapat melompati ujian Singapore-
Cambridge GCE 'O' Level secara bersamaan.
Setelah ujian tingkat O pada usia sekitar 16 tahun, siswa secara normal
masuk ke sebuah Junior College, Centralised Institute atau Polytechnic. Program
di Junior College dan Centralised Institute mengarah pada ujian tingkat GCE A
setelah dua atau tiga tahun.
Ada lima politeknik di Singapura, yaitu Singapore Polytechnic, Ngee Ann
Polytechnic, Temasek Polytechnic, Nanyang Polytechnic dan Republic
Polytechnic. Tidak seperti institusi di negara lain, politeknik di Singapura tidak
memberi gelar. Mahasiswa politeknik lulus dengan diploma pada akhir tiga tahun
kuliah.
105

Ada lima universitas negeri di Singapura - National University of
Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management
University, Singapore University of Technology and Design dan Singapore
Institute of Technology. Pemerintah telah membangun lebih banyak universitas
negeri dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan harapan dapat menyediakan
pendidikan tinggi untuk 30% dari setiap kelompok Mata kuliah di politeknik dan
universitas diajarkan dalam bahasa Inggris. Banyak universitas asing yang
memiliki kampus di Singapura, yaitu INSEAD, Chicago Business School, New
York University, University of Las Vegas, Technische Universität München,
ESSEC dan lainnya.
3. Memperkaya Pengalaman Siswa
Pendidikan Singapura juga selalu memperkaya pengalaman para siswa31.
Pendidikan Singapura membantu mereka dalam menemukan bakat, serta potensi
diri, juga mengembangkan gairah (motivasi) belajar sepanjag hidup siswa. Di
antara kekuatan kunci dari sistem pendidikan Singapura yaitu kebijakan system
bilingual, penekanan pembelajaran berbasis holistik, memperhatikan kualitas
guru, dan juga menerapkan teknologi informasi komunikasi (ICT) dalam
pembelajaran.
Kebijakan bilingual bertujuan untuk membekali siswa dengan kompetensi
bahasa agar mampu mengakses budaya Asia dan mengembangkan pandangan
global. Tentu saja ini akan memberi siswa keunggulan kompetitif. Penguasaan
bahasa ibu akan memungkinkan mereka untuk menghargai budaya dan warisan
mereka.
31 http://www.moe.gov.sg/about/files/moe-corporate-brochure.pdf
106

Singapura juga mendorong sekolah agar menjalin kerjasama yang erat
dengan orang tua dan masyarakat. Sekolah memainkan peran penting dengan
menyediakan keragaman pengalaman buat siswa, belajar tidak hanya untuk aspek
kognitif, tetapi juga untuk aspek fisik, estetika, moral dan sosial-emosional .
Terlepas dari aspek kurikulum akademik, sekolah juga mengembangkan
minat dan bakat mereka dalam bidang musik, seni dan olahraga melalui program
ko-kurikuler. Melalui kegiatan ini, siswa disediakan kesempatan untuk mengasah
bakat dan keterampilan kepemimpinan, serta mengembangkan kompetensi sosio-
emosional dengan cara berkontribusi kepada masyarakat sekitar sekolah melalui
program kerja bakti sosial. Semua pengalaman tersebut bermanfaat untuk
mendukung kualitas pribadi siswa dan nilai-nilai seperti kreativitas, kepercayaan
diri, kasih sayang dan ketahanan – hidup, juga nilai rasa hormat,
tanggung jawab, integritas, dan rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan Singapura juga memperhatikan kualitas guru dan sekolah.
Guru dan pemimpin sekolah merupakan inti dari system pendidikan Singapura.
Oleh sebab itu pemerintah selalu memotivasi para guru agar bisa menjadi pribadi
yang berkualitas. Oleh sebab itu secara berkala mereka diberi pelatihan dan
pelayanan ini agar mereka bisa berkembang dan tumbuh menjadi pribadi yang
kompetitif dan unggul.
107

G. Naik MRT
1. Jangat Takut Tertinggal di Singapura
Untuk menggunakan MRT (mass rapid transport) sejenis kereta api masal
bawah tanah, kami dipandu oleh guide agak tua, tapi lucu dan ramah, ternyata
semua orang senang dengan suasana humoris. Ia mengatakan bahwa pengguna
MRT harus cpeat, agar tidak ketinggalan, sebab kereta api hanya berhenti
sebentar, kalau lalai ya...tertinggal dan setelah itu berangkat lagi dengan
kecepatan 120 km per jam untuk menghubungkan ujung-ujung sudut Singapura.
Ternyata benar bahwa Singapura lebih ramai dibawah tanah dari pada di atas
tanah.
“Bila tertinggal oleh MRT, ya jangan panik sebab akan mudah ditemui,
apalagi wilayah Singapura cukup kecil, kalau tertinggal di Sumatera sangat repot
bisa terpisah puluhan atau ratusan kilometer”.
Enak sekali mendengar info dari guide kami tentang keliling Singapura32.
Apalagi pemandu kami bahasa Inggrisnya berakses India sehingga jadi enak buat
didengar, demikian pula ketika dia kami minta buat menjelasi segala sesuatu
tentang Singapura dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia hampir 50 %
tercampur oleh akses bahasa Malaysia- ya bahasa Melayu adalah juga bahasa
utama di negara ini disamping bahasa Inggris, Cina dan Tamil.
2. Keliling Singapura
Mau keliling Indonesia? Wah, bakal makan waktu berbulan-bulan. Tapi
keliling negara Singapura hanya butuh waktu tiga hari. Hanya butuh waktu satu
setengah jam melalui udara dari Jakarta untuk tiba di Singapura. Begitu tiba di
32 http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/115232-pengetahuan-anak-jalanjalan-ke-singapura.html
108

bandara Changi, pengunjung bisa langsung melihat kebersihan dan ketertiban
negara itu. Bandara ini begitu bersih. Tak secuil sampah pun yang tampak. Tak
ada secolek debu pun yang menempel pada setiap lokasi. Pemeriksaan setiap
individu yang masuk ke negara ini dilakukan dengan super teliti. Paspor benar-
benar dicek. Topi, kacamata, jaket, sepatu, isi kantong, semua harus dilepas. Isi
tas juga dideteksi dengan hati-hati. Bagi orang baik-baik pemeriksaan ini tidak
menjadi masalah, bukan?
Keluar dari bandara, kita bisa menumpang bus menuju tempat penginapan.
Perlu diketahui, baik di bus maupun kereta api, penumpang dilarang makan dan
minum di dalam angkutan umum. Bila tidak menaati peraturan, dendalah
akibatnya. Mungkin supir bisa saja tidak memperhatikan kita. Tapi setiap sudut
bus dan kereta api pasti dipasangi alat perekam, sehingga aparat negara bisa
mengenali siapa yang bandel dan patut kena hukuman. Jadi, jangan berani-berani
melanggar peraturan di negeri ini.
Di Singapura, cara membayar pada saat naik kendaraan umum terbilang
modern. Kita harus memiliki kartu khusus sebagai penumpang. Kartu ini memiliki
alat elektrik. Di setiap bus, tepat di depan pintu masuk dan pintu keluar terdapat
sebuah mesin pendeteksi kartu. Nah, bila masuk ke dalam bus, kita harus
menempelkan kartu tersebut ke arah mesin hingga berbunyi “bip”. Penempelan
kartu di mesin itu disebut TAP. Begitu juga ketika turun, kita harus melakukan tap
lagi. Bila tidak melakukan tap, baik naik maupun turun, akan terkena denda. Jadi,
jangan sampai lupa.
Halte busnya pun sangat bersih dan rapi. Tidak ada pedagang asongan.
Tidak ada coret-coretan, tidak ada sampah, bahkan debu pun mungkin tak ada.
109

Yang ada hanyal tempat duduk yang apik untuk menunggu kedatangan bus tanpa
asap knalpot. Juga pepohonan rindang.
Begitu juga bila naik kereta. Di Singapura, kereta api disebut MRT (Mass
Rapid Transit). Kendaraan ini beroperasi di bawah tanah, sehingga bisa melaju
dengan kecepatan super cepat karena tidak ada lawan. Rata-rata penduduk
Singapura lebih sering naik MRT guna mempersingkat jarak dan waktu. Untuk
bisa naik MRT, dari jalan raya kita harus naik eskalator atau tangga jalan turun
menuju stasiun. Eskalator di stasiun bergerak sangat cepat. Bahkan dua kali lebih
cepat dari eskalator di Indonesia. Meski begitu ada saja orang-orang yang ingin
berjalan lebih cepat lagi karena diburu pekerjaan. Jadi dibuatlah peraturan tidak
tertulis. Bagi yang bepergian bisa naik eskalator di jalur sebelah kiri. Sedangkan
di jalur sebelah kanan untuk orang-orang yang lebih berpacu dengan waktu.
Tak hanya di eskalator rupanya. Kecepatan orang berjalan juga bisa dilihat
di jalanan biasa. Rata-rata penduduk Singapura termasuk manusia yang selalu
bergerak dan berjalan sangat cepat. Jarang kita temui orang-orang berjalan santai,
kecuali di pusat perbelanjaan.
Kembali ke MRT. Saat menuju stasiun kita harus tap kartu ke mesin. Lalu
berjalan cepat ke arah kereta yang akan kita naiki dan antre dengan tertib. Ketika
pintu kereta terbuka, penumpang di dalam kereta harus keluar lebih dahulu, baru
penumpang yang akan naik dapat giliran masuk ke dalam kereta. Sangat-sangat
tertib. Tapi ingat, kita harus cepat masuk ke dalam kereta, sebab dalam hitungan
detik, pintu MRT akan tertutup kembali setelah terdengar bunyi “ bip bip bip bip”
dan lampu alarm menyala. Jangan coba-coba menerobos kalau tidak mau terjepit
pintu. Fatal akibatnya. Lebih baik memilih naik MRT selanjutnya. Percayalah,
110

tidak akan lama menunggu. Hanya hitungan menit, kereta berikutnya akan datang
kembali. Jangan khawatir, cepat dan banyak sekali armadanya. Berbagai lokasi
akan dilalui oleh MRT. Jadi tidak perlu cemas berada di Singapore. Semua tempat
bisa kita jajaki melalui kereta bawah tanah ini. Jadi, mau keliling Singapore, naik
bus umum saja atau kereta MRT. Hemat dan asyik.
3. Transportasi “MRT”
Guide kami menjelaskan dengan jelas tentang MRT sebagai sarana
transportasi utama di daratan Singapura33. Singapura adalah salah satu negara atau
kota dengan sistem transportasi terbaik di dunia. Transportasi yang bersih,
nyaman, dan cepat sangat memanjakan kita yang sudah terbiasa dengan
kemacetan di Indonesia. Angkutan umum yang tersedia di Singapura antara lain :
(kereta bawah tanah), bus, dan taksi.
MRT (Mass Rapid Transit) mempunyai 4 jalur yaitu line merah (North
South Line), line hijau (East West Line), line ungu (North East Line) dan line
kuning (Circle Line) untuk lebih detilnya kalian bisa kunjungi website ini. Jarak
tempuh dari satu stasiun ke stasiun lain rata-rata 2-5 menit, dengan harga $0.80 –
$1.80. Bus di Singapura termasuk bus yang rapi dan tertib. Bus hanya akan
berhenti di halte yang ada, jadi jangan coba-coba memberhentikan bus di tengah
jalan. Untuk mempelajari rute bus, dianjurkan untuk membeli buku transportasi
(tersedia di 7eleven & di toko buku) atau mengunduh aplikasi ‘SG BUS’ , ‘SG
Transport’, atau aplikasi lainnya di iPhone/iPod touch/iPad kamu. Harga bus
tergantung dengan jarak, paling dekat $0.80 dan paling jauh $1.80.
33 http://ppisingapura.org/living-in-singapore
111

Masih bingung dan takut nyasar? Jangan takut ! Taksi tersedia di setiap
jalan di Singapura bahkan kamu dapat memesan untuk dijemput di manapun.
Cukup menghubungi 6225 1111 atau dengan mengunduh aplikasi Taxi Booking
di iPhone/iPod touch/iPad kamu bakal terhubung dengan Comfort/CityCab,
provider taksi paling besar di Singapura (seperti Blue Bird di Jakarta) ataupun taxi
SMRT. Harga taksi di Singapura menggunakan meteran argo tergantung jenis
taksi, jarak tempuh, serta jam menaiki taksi.
“Encik Muhammad…..saya dengar dan saya baca bahwa Singapura ini
penduduknya sangat padat, tetapi mengapa saya lihat jalan jalan sepi sepanjang
jalan sejak dari Woodland tadi….?” Tanyaku pada pemandu- yang bernama
Muhammad.
“Singapura ini aneh, di luar bumi memang terlihat sepi….yang ramai
adalah lorong lorong dalam tanah…ini seperti lorong menuju jalur MRT
ini”.Demikian jawab pemandu yang membuat ku cukup merasa lega.
IV. Mereka
Menjadi112

Hebat
A. Pengalaman Menjadi Mahasiswa Singapura
1) Studi di Singapura
Saat mataku jenuh melihat melihat pemandangan Singapura- karena pada
beberapa tempat juga agak mirip seperti gedung di Jakarta, Jogjakarta atau seperti
di Bukittinggi maka aku cari tahu sendiri informasi lainnya dari koran atau bacaan
yang aku beli ya…sekedar menggunakan kepingan dollar Singapura. Aku ingin
tahu tentang pengalaman bagaimana menjadi mahasiswa di sini. Yang jelas aku
tahu bahwa belajar di sini akan bisa untuk meningkatkan kualitas hidup34
(kualitas ilmu pengetahuan dan pengalaman).
Aku tertarik membaca kisah salah seorang mahasiswa Indonesia yang
kuliah di Singapura- penerima Beasiswa SIF (Singapore International Foundation)
di Nanyang TechnologicalUniversity, yang berlokasi di Nanyang Ave no.50
Singapura. Nanyang Technological University adalah salah satu dari dua
34 http://ibenimages.com/2012/05/17/sif-fellowship-story-peningkatan-kualitas-hidup/
113

universitas publik terbesar di Singapura dengan kampus terbesar di Singapura.
Nanyang Business School secara konsisten dinilai sebagai salah satu sekolah
bisnis terbaik di Asia, dan program unggulan MBA di Singapura selama delapan
tahun berturut-turut35.
Kuliah di sini akan memberikan tambahan pengalaman dan juga banyak
teman dari berbagai negara. Kuliah di sini dapat memberikan keuntungan tentang
peningkatan taraf hidup kita sebagai mahasiswa. Untuk program beasiswa setiap
mahasiswa mendapatkan allowance (tunjangan hidup) setiap bulannya yang mana
jumlahnya cukup untuk hidup secara hemat di Singapura.
Sebagai perbandingan, buat biaya hidup dengan menggunakan biaya
tunjangan, bahwa biaya untuk membeli satu kaleng Coca Cola di Singapura
adalah relatif sama kalau kita membeli teh manis di Padang. Kalau kita punya
sisa uang karena kita bisa berhemat, maka lebih baik kita gunakan buat nabung.
Nanti uangnya bisa digunakan buat beli sesuatu, seperti kamera.
Ada cerita lain tentang bagaimana taraf hidup di negara ini. Kita tahu
bahwa negara yang lebih maju mampu memberikan taraf hidup yang lebih baik
bagi warga negaranya. Para mahasiswanya juga memiliki kebiasaan hidup sehat,
seperti apa sehatnya ?
“Selesai kuliah, mereka biasanya akan berolahraga seperti pergi jogging
atau berenang selama satu jam. Ada mahasiswa yang memiliki sebuah kulkas
mini di dalam kamar asrama, dimana di dalamnya ada buah-buahan (seperti
pisang atau apel) dan juga susu segar. Selesai berenang dan setelah makan
malam, ia akan tekun belajar, dan setelah selesai belajar ia akan makan pisang
atau apel, dan minum satu gelas susu sebelum tidur, bagi yang beragama Islam
35
114

mereka juga tidak lupa untuk sholat 5 waktu sehari semalam. Ada yang lebih care
taat, bahwa kalau ia takut kehilangan sholat karena sibuk kuliah dan kampusnya
bukan kampus Islam, maka ia melakukan sholat jamak di apartement-nya.
“Betul-betul pola hidup 4 sehat 5 sempurna, bila kita bandingkan dengan
kebiasan sebahagian teman saat di SMA dan saat kuliah di universitas di kampung
kita- ada mahasiswa yang tidak sarapan demi menghemat uang”.
Kita berfikir kalau mahasiswa Singapura yang punya hidup sehat ini
adalah anak orang hebat. Ternyata tidak, malah ada orang tuanya yang bekerja
sebagai petugas kebersihan kamar mandi (janitor). Ya bekerja sebagai cleaning
service, pengumpul sampah, penyiram taman dan tukang cuci piring di sebuah
hotel atau restoran, itu sudah mata pencaharian yang bagus dan bisa menjamin
hidup untuk Singapura. Makanya cita- cita anak Singapura itu kebanyakan sangat
realistis. Mereka melihat peluang kerja- baru mereka menyebutkan karirnya.
Bayangkan kalau ada mahasiswa Singapura kalaun orang tuanya adalah kepala
sebuah perusahaan. Ya seperti apa enaknya dan indahnya hidupnya”.
2. Beberapa catatan penting buat mahasiswa
Idealnya semua mahasiswa harus lebih aktif di kampus, seperti mengikuti
kegiatan-kegiatan organisasi pada Unit Kegiatan Kampus36 (UKM), dibanding
bergaul dengan teman-teman yang hedon dan tidak ada gunanya. Jika mahasiswa
bergaul dengan teman yang aktif dalam berorganisasi, pasti akan ikut aktif. Serta
sebaliknya, jika bergaul dengan kaum hedonis maka akan terbawa arus. Seorang
36 http://kampus.okezone.com/read/2013/08/24/373/855023/jadi-mahasiswa-harus-gampang-bergaul.
115

mahasiswa harus bisa memilih dan menjadi diri sendiri, kita tidak perlu ikuti gaya
mereka yang glamour.
Mahasiswa yang aktif di kampus tentu akan memperoleh pengalaman dan
wawasan yang luas. Bila kita banyak mengikuti kegiatan yang positif tentu kita
bisa menjadi orang yang berprestasi dan bisa mengharumkan nama kampusnya,
dan belajar dengan sungguh-sungguh, akan meningkatkan IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif).
Di dunia sekolah dan juga di dunia kuliah sering ditemukan banyak
mahasiswa menyukai gaya hidup hedon atau hedonist. Hedonis adalah penggalan
dari kata Hedonisme37 yang artinya adalah pandangan yangg menganggap
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Gaya
hidup hedonis terbentuk oleh sifat, karakter serta mental seseorang yang
memandang terbutuhnya kepuasan fisik dan mental dengan parameter ada banyak
atau sedikitnya harta atau uang yang dipunyai. Kalau banyak uang atau harta
mereka “kaum hedon” akan bergembira campur ceria dalam mengarungi hidup di
dunia dengan harta di kiri kanannya atau mereka bahkan percaya inilah “surga”
sebenarnya di dunia fana. Mereka lupa akan adanya kehidupan setelah dunia itu
yaitu “Akhirat” padahal Allah SWT berfirman dalam QS Al Mu’min ayat 39,
yang artinya “Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah kesenangan
(sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal”.
“Ya lebih kita memilih jadi aktivis daripada hedonis. Pasalnya, hedonis
terkesan negatif”.
Seorang mahasiswa lebih baik melatih hidup mandiri. Pergi mengurus
administrasi kuliah tidak perlu ditemani orang tua ibarat anak SD lagi. Mahasiswa
37 http://notesanom.wordpress.com/2013/02/08/stop-gaya-hidup-hedonis/
116

kelak akan menjadi pemimpin dan tentu tidak ada pemimpin yang selalu dibuntuti
orangtuanya. Sifat mandiri sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi
akademik mahasiswa. Mahasiswa akan lebih cepat berkembang jika diberikan
keleluasaan oleh orangtua. Mahasiswa yang berani hidup mandiri ternyata lebih
cepat sukses. Mahasiswa yang mandiri rata-rata aktif mengikuti kegiatan kampus
sehingga soft skill-nya terasah dan cepat dapat kerja.
Kemudian jadi mahasiswa dan anak sekolahan idealnya juga harus
gampang bergaul. Etika bergaul yang penting adalah sopan dan ramah sama
teman-teman- harus pintar-pintar bergaul, jangan sombong, kalau diajak ngobrol
langsung berbaur. Namun dalam dunia pertemanan tidak boleh memilih-milih
teman, bisa bergaul dengan siapa saja, tidak memandang bulu dan SARA.
Sebaliknya kalau ada teman-teman yang mengajak melakukan hal negatif, maka
kita akan tegas menolaknya secara baik-baik, agar tali pertemanan tidak putus
meski teman tersebut tidak baik.
117

B.Profesi Guru Cukup Bergengsi
1. Jumpa sosok guru Singapura
Aku sempat bertemu dengan sosok guru Singapura saat kami menginap di
hotel Johor Baru. Setelah aku turun ke lantai bawah buat sarapan aku menemui
suara agak bising, maklum semua adalah anak- anak SD, yang di Singapura
disebut Primary School students. Aku tidak tahu mengapa rombongan siswa SD
Singapura dan guru- guru mereka juga menginap di hotel yang sama. Tentu saja
aku tidak tahu alasan mereka. Namun yang aku perhatikan bahwa figur guru SD
Singapura cukup smart: penampilannya rapi dan cara berjalannya cekatan,
meskipun usianya beranjak tua.
2. Kesejahteraan Guru Singapura
Profesi guru di negara ini tentu saja lebih baik38. Aku tertarik mengetahui
dengan profil gurunya dan aku baca tentang pandangan Munif Chatib (pengarang
buku “Gurunya Manusia39) tentang guru di Singapura.
Munif Chatib dapat kesempatan mengunjungi 6 sekolah di Singapura, 4
sekolah negeri dan 2 sekolah Islam swasta. Ada hal yang luar biasa yang berkaitan
dengan profesi guru di sana. Bagaimana tentang gaji guru ?
Gaji guru Singapura memang tidak bisa disamakan besarnya gaji guru di
Indonesia dengan Singapura, karena Singapura negara maju. Besarnya gaji guru
negeri Singapura per bulannya sekitar 6.000 dollar Singapura (1 dollar Singapura
38 http://munifchatib.wordpress.com/2010/03/23/profesi-guru-di-singapura-sekedar-perbandingan/
39 Munif Chatib (2002). Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Kaifa.
118

= 6.700 rupiah). Jadi hampir sekitar Rp. 42.000 000. Sedangkan untuk guru
sekolah swasta bervariatif, namun yang paling rendah sekitar 1.800 dollar
Singapura atau sekitar Rp. 13.000 per-bulan.
Dahulu seputar tahu 1980, gaji guru di Singapura sangat rendah, namun
pemerintahnya memang fokus memajukan dunia pendidikan dari banyak sisi,
termasuk yang menjadi prioritas adalah gaji guru.
Kesempatan menjadi guru cukup susah di Singapura. Ini yang luar biasa
dan mencengangkan saya. Di singapura, yang berhasil menjadi guru, lalu tidak
harus santai-santai. Guru dituntut produktif, kreatif dan berkembang. Setiap
sekolah mempunyai teacher’s assessment (penilaian guru). Jika kepala sekolah
sudah menyatakan seorang guru tidak mampu bekerja dan diperhentikan, maka
selesai sudah profesi guru bagi orang tersebut. Karena orang tersebut tidak akan
pernah diterima kerja sebagai guru di sekolah manapun di Singapura.
Bayangkanbahwa hanya sekali kesempatan menjadi guru. Jika sudah
diberhentikan orang tersebut dapat mencari profesi lain selain guru. Jadi bekerja
menjadi guru di Singapura harus profesional, tidak bisa seenaknya sendiri. Ya,
kalau begitu ketat buat guru, ternyata setelah menjalaninya, manajemen yang
sistematis dan teratur malah memantik kami untuk lebih kreatif dan profesional,
sudah bukan merupakan tekanan lagi.
“Manajemen PNS termasuk menjadi guru sudah ibarat manajemen BUMN
buat Indonesia”.
Di Singapura guru musti mengikuti pelatihan selama 100 jam per-tahun.
Setiap guru baru maupun guru lama berhak mendapatkan jatah 100 jam pelatihan
yang diadakan oleh pemerintah. Yang lebih hebat lagi, kepala sekolahlah yang
119

diminta merancang topik atau materi pelatihan untuk guru-gurunya. Usulan materi
itu disetor ke dinas pendidikannya dan dari situlah dirancang pelatihan secara
nasional.
Untuk dapat merancang topik pelatihan untuk guru-gurunya, seorang
Kepala sekolah mempunyai semacam mapping kompetensi gurunya. Seorang
kepala sekolah mempunyai data materi pelatihan apa saja yang pernah diikuti
oleh setiap orang guru dan mempunyai peta kompetensi. Kemudian ia juga
meminta masukan dari guru sebagai self-asessment, materi atau topik apa saja
yang mereka ingin perdalam atau yang ingin mereka ketahui sebagai sesuatu yang
baru.
120

C. Parenting- Orang Tua Sebagai Guru
1) Peduli Pada Pendidikan Anak
Aku masih punya memori tentang pendidikan di negara kecil ini. Ya
selepas dari gerbang keluar immigrasi menuju daratan Singapura, kami bisa
melihat pemandangan dengan bebas. Pada beberapa titik aku melihat beberapa
merek yang terpajang pada sebuah gedung yaitu tentang program parenting.
Yang intinya tentang apakah orang tua punya anak yang sulit dalam belajar, maka
ikutilah program parenting bersama grup tersebut.
“Ya aku melihat ada program parenting buat membantu anak yang
bermasalah dalam membaca dan berhitung. Jadi begitu caranya buat maju untuk
warga Singapura untuk menggenjot orang tua ikut mendidik anak di rumah”.
Kontra dengan di negeriku, yang banyak terlihat adalah program bimbel-
bimbingan belajar yang hanya focus buat mendidik anak saja. Ya ada program
calistung atau “membaca- menulis- berhitung” bagi anak yang lagi kesulitan buat
membaca, menulis dan berhitung”. Untuk tingkat SMA ada bimbel buat persiapan
menghadapi ujian nasional- yang intinya membahas soal- soal saja.
Jadi kurang ada program parenting buat memperdayakan orang tua untuk
ikut mendidik anak dalam belajar di rumah. Kalau begitu bahwa orang tua di
negara kita hanya berlepas tangan dalam soal mendidik dan terkesan terlalu
menyerahkan peran mendidik pada pihak sekolah.
Idealnya orang tua harus tahu dengan permasalahan anak dan harus bisa
membantu mengatasinya- itulah pentingnya program parenting. Program
Parenting40 sangat lazim di negara kecil ini dan parenting adalah layanan buat
40 http://m.kolom.abatasa.co.id/kolom/detail/parenting/597/jangan-memanjakan-anak.html
121

warga negara/ orang tua yang sudah turun menurun dan berorientasi untuk
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi buat memajukan pendidikan anak- anak
mereka.
2. Parenting Musti Profesional
“Hal-hal yang biasanya dilakukan orangtua untuk anak-anak mereka sejak
bayi untuk program parenting termasuk mengganti popok mereka, pakaian
mereka, memberi makan mereka, mengantar mereka ke sana kemari sekolah dan
kelas-kelas pengayaan. Parenting di Singapura adalah parenting professional
karena didukung oleh konselor keluarga. Dalam parenting musti ada action atau
tindakan. Ini merupakan salah satu dari “lima bahasa cinta” (yang tersisa empat
adalah kata-kata afirmasi, sentuhan fisik, waktu yang berkualitas dan hadiah)”.
Umumnya orangtua musti bersedia melayani anak-anak mereka tanpa
mengharapkan imbalan apa pun. Mungkin, itu adalah tugas orangtua yang paling
mendasar dilakukan untuk membantu anak-anak.
“Berikanlah bantuan terhadap apa yang mereka tidak mampu melakukan
sendiri, setidaknya sampai mereka tumbuh dan berkembang menjadi mampu-
memiliki kompeten, dan menjadi individu-individu mandiri”
Pengelola parenting sangat menyadari bahwa kecenderungan umum orang
tua adalah melakukan terlalu banyak campurtangan dalam membantu tanpa
membuat anak untuk mencoba dan memoeroleh pengalaman. Kebiasaan begini
berarti merampas kesempatan belajar anak dalam perkembangan dan
pertumbuhannya.
122

Menyeimbangkan kecenderungan dapat dirwujud dari cinta dan kerinduan
kita untuk memelihara anak-anak kita dengan “penuh rasa tanggung jawab dan
memberi mereka kemerdekaan” Ini membutuhkan suatu tingkat kesadaran dan
penilaian terus-menerus. Mereka harus terekspose dengan pengalaman baru dan
membiasakan/ mengkondisikan anak agar mandiri membantu diri- mandiri dalam
belajar, mandiri dalam menyelesaikan tugas rumah (house work) dan pekerjaan
rumah (home work), kemudian mereka juga kaya dengan pengalaman bargaul dan
mengembangkan hobby mereka.
3. Berpergian Tanpa Orang tua Bikin Anak Mandiri
Sejak keberangkata dari Batusangkar, terus naik pesawat di bandara
Padang, hingga sampai ke Kuala lumpur dan terus ke Singapura- aku selalu
memperhatikan rombongan anak anak yang ikut aku. Kebijakan Pemda Tanah
Datar memberi reward bagi anak juara untuk berpergian hingga ke Singapura
sangat positif bagi pertumbuhan mental mereka.
“Traveling ke luar negeri untuk anak-anak dapat melatih kemandirian dan
tanggungjawab mereka. Sekaligus memberikan pengalaman, juga menambah
wawasannya karena bertemu banyak orang dari berbagai negara dan melatih
kemampuannya berbahasa asing41”.
Menurut peserta mengungkapkan bahwa melakukan perjalanan bersama
teman (rombongan) tanpa ditemani orangtua mulai proses check-in di bandara
hingga mengikuti tur melalui program ini memberikan pengalaman tersendiri.
41 http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/17/12365011/twitter.com
123

Dengan cara begini hubungan sesama mereka juga lebih akrab. Pengalaman ini
sangat bagus untuk menambah percaya diri.
124

D. Dilarang Membuang Sampah !
1) Bukan Sekedar Anjuran
“Dilarang membuang sampah”, larangan bukan sekedar peringatan
ringatan tetapi memang terbukti. Di negeri kita sering kita menjumpai kata- kata /
tulisan “dilarang membuang sampah” dan malah juga diikuti dengan perda
(peraturan daerah) tentang larangan membuang sampah yang diikuti sanksi atau
hukumannya. Namun di dekat papan peringatan tersebut malah bertumpuk-
tumpuk sampah. Entah karena Singapura ini kecil sehingga mudah mengurusnya.
Tentu kita tidak ingin memela diri, yang ideal adalah bagaimana kita bisa meniru
hal positif ini.
“Di Singapura semuanya serba nyaman dan tertib42. Itu berkat Datuk Lee
Kuan Yew, yang digambarkannya sebagai pemimpin yang sangat berpandangan
jauh kedepan. Singapura adalah negara kecil. Untuk bisa hidup, Singapura harus
pandai. Jalan yang kami lalui ini dulu adalah rawa-rawa. Menjadi daratan yang
nyaman berkat tanah dari Indonesia. Demikian juga pepohonan yang menghiasi
kanan-kiri jalan yang sangat rindang dan tertata rapi itu, semuanya dari Indonesia.
Mengenai tertib dan bersihnya Singapura- meludah di jalanan saja, bisa dihukum
200 dolar Singapura, apalagi membuang sampah. Dulu, orang India suka
meludah, sekarang sudah tidak ada orang India yang meludah di jalanan.
Semuanya dimonitor melalui CCTV yang dipasang di mana-mana. Kebiasaan
buruk, ternyata bisa diubah dengan penegakan disiplin”. Demikian keterangan
yang aku dengar.
42 http://www.pelita.or.id/baca.php?id=96867
125

“Memang di Singapura, No- litter, dilarang merokok, dilarang meludah,
no free smooking area”. Semua wilayah diawasi polisi dari balik kameranya.
Polisi Singapura sebagian tidak memakai pakaian seragam. Mereka tersebar dan
kalau mereka melihat ada yang melanggar, maka langsung didenda 500 dollar
Singapura, kalau tidak ada uang denda ya bersedia untuk ditahan dalam penjara,
malah kalau ketahuan dalam negosiasi disiplin, yang menyogok dan yang
memberi sogok, dua-duanya kena denda. Denda yang besar juga bisa jadi income
bagi negara Singapura”.
Lingkungan kota Singapura cukup lestari, ada hutan kota dan Singapura
memang kaya dengan teknologi, namun miskin dengan sumber daya alam. Pohon-
pohon yang ada di Singapura ada yang asli, tumbuh di Singapura sejak dulu dan
juga ada yang diimpor.
2) Serba Serbi Tentang Singapura
Ukuran luas wilayah Singapura adalah 42 km dari timur ke barat, 23 km
dari utara ke selatan, ya wilayah Singapura sangat aman. Undang-undang cukup
keras, namun kualitasnya juga tergantung orangnya dan setiap orang tentu punya
karakter sendiri-sendiri.
Biaya hidup di Singapura sangat mahal, harga barang akan menjadi 200%
lebih mahal di Malaysia dan di Singapura bisa menjadi 300% lebih mahal. Tidak
semua orang punya mobil di Singapura, orang Singapura tidak suka memaksakan
diri untuk mencari gaya hidup- kalau ujung ujungnya bikin diri jadi melarat.
Tempat tinggal penduduk adalah pada flat-flat, dan blok-blok flat
menggunakan nomor yang terlihat dari jalan raya. Ternyata juga terlihat warga
126

Singapura menjemur kain lewat jendela flat mereka. Jalan raya Singapura tidak
terlihat ramai, karena transportasi hanya dikuasai oleh pemerintah. Di jalan raya
juga ada jalur sepeda motor di pinggir jalan.
Selama di Singapura rombongan kami melakukan “walk, see and learn
atau berjalan, lihat dan belajar. Sekolah di Singapura selama 6 hari, kami sempat
melewati kawasan Jurong, asal kata “jurang”.
Perilaku pekerja atau pegawai di Singapura yang ideal adalah adalah “no
smoking, no woman, no drink, and no gambling”. Jadi mereka dilarang merokok,
main perempuan, minum keras, dan dilarang berjudi”. Peringatan begini sempat
ditangkap oleh mataku saat mobil pesiar kami melaju agak pelan.
Tanah di Singapura adalah milik pemerintah, negara Singapura persis
dilalui oleh khatulistiwa. Kalau begitu Singapura ini mudah kering maka
pemerintah menjaga kelembaban taman melalui petugas taman yang sangat rajin.
Di Singapura pajak dipungut 2 kali dalam satu tahun.
127

E. Learning Centre Yang Mencerdaskan
1) Berimajinasi di Sains Center
Rombongan kami memasuki lokasi sain center atau pusat sain buat anak-
anak. Tertulis science learning centre. Di depan gedungnya ada taman air (water
park) buat anak-anak kecil. Mereka bermain bola dengn semprotan air, mereka
terlihat ceria. Orang tua mereka memperkenalkan mainan air, sementara di
Sumatera kita punya air yang berlimpah, anak-anak jarang atau dilarang main air,
dengan alasan nanti basah, atau masuk angin.
“Bukankah bermain membuat anak lebih cerdas dan lebih creatif”. Yuk
kita perkaya pengalaman anak-anak kita. Di Singapura tentu air bersih termasuk
sesuatu yang mewah karena negara kecil ini miskin dengan sumber air- ia tidak
punya danau, lagun atau mata air seperti negeri kita di Sumatera. Namun mereka
merancang pengadaanya.
Pemilik pusat learning centre pintar sekali dalam mengundang publik
untuk datang. Semua pengunjung membeli tiket dan kemudian antrian, kami
diberi selebaran untuk panduan tentang ada apa dan mengapa di dalam ruangna
learning centre. Melihat antrian begitu panjang maka aku berfikir bahwa
dalamnya bakal ada pertunjukan yang serba waaah. Setelah masuk ternyata biasa-
biasa saja.
“Pusat learning centre adalah museum belajar untuk anak-anak, untuk
memahami dunia matematika, biologi, kimia, fisika, geografi, astronomi, dan ada
beberapa ruangan untuk memahami tokoh para ahli. Dalam ruangan itu
pengunjung bisa bereksperimen tentang bagaimana bunyi terjadi, bagaimana
128

terjadi gelombang, bagaimana terjadi gempa, jadi sain learning centre Singapura
itu adalah paduan dari labor sain untuk bereksperimen dan sekaligus ruangan
untuk melakukan eksplorasi dengan model learning by trying atau learning by
doing”.
Learning centre punya manfaat yang besar. Aku merasakan dan melihat
tentang fakta ini. Bukan hanya anak- anak, kita yang sudah ABG atau dewasapun
juga merasakannya. Aku ingin berbagi cerita tentang hal ini43.
2) Manfaat Bermain
Aku setuju bahwa orang tua musti peduli buat mengajak anak ke learning
centre atau ke sains centre seperti yang aku lihat. Di Sumatera Barat ada banyak
tempat sains centre malah lebih alami, misalnya mengajak mereka ke Batusangkar
yang memiliki kondisi alam yang kaya.
Iya bahwa bermain bermanfaat buat merangsang kecerdasan Anak- malah
juga buat remaja- yaitu untuk mengoptimalkan perkembangan emosi dan
intelektualnya. Di rentang usia ini, anak mengembangkan kapasitas otaknya.
Peran genetik terhadap optimalisasi otak hanya separoh saja dan selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Bermain merupakan salah satu stimulasi dari lingkungan yang dapat
membantu memaksimalkan perkembangan otak anak (termasuk juga remaja).
Melalui bermain anak bisa mengoptimalkan semua kemampuannya. Tentu saja
orangtua punya peran penting dalam memilihkan kegiatan bermain yang tepat,
sesuai tahap perkembangan anak.
43 http://www.wisatasingapura.sg/2013/07/07/kids-science-fest/
129

"Anak yang aktif secara fisik memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik
dan hal ini sangat mendukung prestasi akademiknya di sekolah".
Kemudian juga bahwa bermain merupakan stimulasi efektif dalam
menunjang tumbuh kembang optimal anak. Bermain menghasilkan atmosfer
santai, sehingga anak dengan mudah belajar berbagai cara untuk mengatasi
masalah yang ditemuinya ketika bermain. Saat bermainlah anak sering terlibat
dalam proses pemecahan masalah. Anak-anak prasekolah yang banyak
melewatkan waktu bermain sosiodrama, umumnya lebih menonjol dalam
kompetensi dan perkembangan intelektualnya. Anak-anak tersebut juga
mendapatkan nilai lebih tinggi pada tes yang mengukur imajinasi dan kreativitas.
Manfaat lain dari bermain adalah bahwa anak bisa jadi lebih mampu
menyiasati realitas melalui permainan pura-pura. Kemampuan abstraksi anak pun
kian terasah karena ia mengenal berbagai konsep, seperti besar-kecil, atas-bawah,
dan penuh-kosong. Bermain juga membuat anak mampu mengidentifikasi dan
mengklasifikasi (mulai mengamati, mengurut, membedakan, membuat ramalan,
membandingkan,sampai menarik kesimpulan), serta menentukan hubungan sebab-
akibat. Kemampuan intelektual yang anak peroleh melalui kegiatan
menyenangkan ini, dapat menjadi bekal yang sangat berguna untuk mengatasi
berbagai permasalahan dalam kehidupannya kelak.
130

F. Restoran Singapura dan Anti Mubazir Makanan
1) Menuju Restoran
Usai dari pusat sain Singapura, kami terus ke restoran dan bis melaju lagi.
Karena kami masuk ke negara kecil ini dalam grup besar maka kami serahkan
pada Muhammad (guide wista kami) untuk membawa kami ke restoran yang daya
tampungnya juga besar. Perut ku terasa keroncongan dan aku yakin bahwa perut
yanglain juga begitu. Mobil wista kami sudah tertinggal jauh di tempat parkir.
Karena singapura ini kecil dan banyak jalan yang juga kecil, jadi kita tidak bisa
pake mobil dengan seenaknya saja.
Akhirnya restoran yang dimaksud sudah terlihat . Dan ternyata ruangan
restoran terlalu sempit untuk menampung jumlah kami yang cukup banyak. Kami
pun antri untuk memesan makanan Indonesia. Sup jagung, sup sayur dan sepiring
nasi goreng. Aku pergi ke belakang- ke toilet. Ruang toiletnya sangat bersih dan
dilengkapi drier listrik untuk mengeringkan tangan.
“Dari mana Singapura mendapatkan listrik ? O ya kebutuhan listrik
Singapura menggunakan energi gas. Sebagai salah satu negara yang dianggap
terdepan Inovasi Listrik Singapore sudah lebih baik dalam pengelolaan sistem
kelistrikan di Asia Tenggara, Singapura banyak melakukan terobosan penting
dalam bidang kelistrikan. Diantaranya, pengolahan sampah menjadi energi listrik,
pengolahan kotoran manusia menjadi energi listrik, pembuatan bangunan zero
energi, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
Singapura juga telah mampu memasok 3% listrik dari total kebutuhan listrik
nasionalnya yang berasal dari bahan bakar sampah yang diproduksi melalui empat
stasiun pembakar sampah44”.
44 http://www.news.tridinamika.com/1251/inovasi-listrik-singapore
131

Pelayan di restoran ini semua keturunan Indonesia. Kami merasa familiar
dan tidak merasa di Singapura, mungkin seperti merasa di Bukittinggi atau di
Bandung saja.
Jenis makanan yang terpampang pada dinding resto Indonesia yang kami
kunjungi belum mencerminkan tentang kuliner singapura secara umum. Di
restoran sebelah- restoran Cina dan India tentu tersedia jenis kuliner lainnya.
Itu benar karena Singapura terkenal dengan negara yang mempunyai berbagai
variasi makanan atau kuliner45. Singapura terdiri dari 4 suku yaitu Cina, Melayu,
India, dan Kaukasian (baca : bule) maka kebanyakan makanan yang disajikan
adalah dari keempat suku tersebut.
“Makanan yang sangat terkenal di Singapura adalah Nasi Ayam atau yang
terkenal di Indonesia dengan sebutan Hainanese Chicken Rice ,kita bisa
menemukannya nyaris di setiap foodcourt atau Hawker Centre. Hawker Centre
adalah sebutan lokal untuk foodcourt yang biasanya terletak di suburbs dan tidak
ada fasilitas air conditioning. Kalau kita memerlukan makanan yang halal, jangan
takut karena banyak makanan Melayu/Indonesia, seperti Nasi Padang dan Nasi
Lemak, dan India seperti Kari dan Roti Prata yang dijamin tidak mengandung
babi. Di setiap foodcourt dan restoran yang menyediakan makanan halal terdapat
sertifikasi halal oleh pemerintah maka jangan lupa untuk mengeceknya”.
2) Jangan Mubazir Makanan
Aku tidak merasa menyesal memperoleh barisan di belakang dan sangat
terlambat untuk bisa masuk restoran. Tentu saja aku merasa malu bila berada di
45 http://ppisingapura.org/living-in-singapore
132

barisan antri terdepan dan lebih dulu menikmati makanan melayu dalam restoran
dan sementara angora rombongan kami yang masih kecil- kecil terlihat lampar
dalam antrinya.
Akhirnya aku bisa masuk ke dalam restoran yang sempit itu- aku lupa
nama restorannya. Namun kata pemandu kami ukuran restoran tersebut sudah
termasuk berukuran sedang untuk kategori negara Singapura. Aku memilih duduk
di kursi dekat dinding dan mataku menatap ada pesan moral menakjubkan
“Dilarang mubazir makanan46 ditulis dalam bahasa Melayu dan Inggris, frase
tepatnya adalah: Janganlah Mebazir Makanan- Love food, hate waste”. Wah
peringatan dan nasehat ini perlu aku adopsi dan diamalkan oleh banyak orang
dikampungku yang terbiasa senang mubazir makanan.
Kalau ada yang jadi penggemar masakan padang seperti aku tentu tak
asing lagi dengan fenomena unik yang ada di restoran nasi padang. Fenomena itu
terkait dengan porsi nasi yang diberikan oleh si penjual. Jika kita makan di
tempat, biasanya anda hanya akan diberikan satu centong nasi dari si uda penjual
nasi Padang, dan bila kita merasa kurang maka kita bisa meminta satu centong
tambahan lagi kepada si pelayan. Berbeda saat kita membawa pulang nasi
padang- buat makan di rumah. Porsi nasinya lebih banyak dibandingkan kita
memakan di tempat. Ya ini bisajadi gaya tersendiri di restoran Singapura.
Atau mungkin karena sering terlihat bahwa orang kalau makan di restoran,
sering mubazir- menyisakan makanan. Fenomena ini sering terjadi di negeri kita
di Sumatra- mungkin juga di Singapura Maka dari itu, untuk menghindari
praktek-praktek menyisakan makanan dari para costumer-nya, si uda penjual nasi
padang pun mengambil kebijakan untuk memberikan porsi yang sedikit saja ke
46 http://tegarhamzah.blogspot.com/2013/03/anti-mubazir-makanan.html
133

piring yang disajikan hingga kemungkinan makanan yang bersisa menjadi kecil,
toh harganya tetap sama jika menambah nasi ataupun tidak.
“Dalam agama Islam bahwa mubazir itu temannya Syeitan. Alqur'an
melukiskan bhw org yg suka melakukan tindakan mubazir merupakan teman
setan. Allah Swt berfirman: jangan sekali- sekali bersikap mubazir, sesungguhnya
orang yg suka bersikap mubazir adalah teman setan- (Q.S AL isra 26-27)”.
Mubazir tak sekedar ancamannya saja yang keras, tapi mubazir juga
mengindikasikan tingkat kesyukuran seseorang terhadap nikmat yang
diperolehnya, dalam hal ini makanan. Kalau ia selalu menghabiskan makanan
yang disajikan setidaknya ia orang yang mampu mengungkapkan nikmat dengan
cara sepatutnya. Sedangkan yang kerap menyisakan dan menyia-nyiakan makanan
bisa jadi kurang bersyukur dengan nikmat makanan yang diperolehnya.
Bersyukurlah, niscaya nikmat dariNya akan ditambahkan kepada mereka yang
bersyukur.
Tapi memang menyisakan makanan bagi orang-orang kita masih terkesan
biasa saja. Padahal jika dikumpulkan makanan sisa itu dari piring-piring mereka,
niscaya akan terkumpul satu piring penuh nasi dan lauk, yang sangat berharga
bagi mereka yang membutuhkan. Saudara-saudara kita yang kurang beruntung.
Ditambah lagi kita-kita ini kurang menyadari bahwa yang namanya keberkahan
makanan tak ada satupun yang tahu dimana letaknya, apakah di awal kita
menyantap makanan, ataukah di butir terakhir nasi yang ada di piring kita.
Sehingga nantinya makanan yang berkah berbuah manfaat bagi kita, energi dan
nutrisi yang bertambah dan tak berakibat buruk bagi kita seperti tekanan darah
tinggi, kolesterol, jantung, dan berbagai penyakit lainnya.
134

G. Agama Islam di Kota Merlion
1) Cikal Bakal Lembaga Islam
Agama Islam ada dimana- mana di dunia, begitu pula di negara Merlion
(Merlion atau singa laut, lambang kota Singapura). Lembaga dan Aktivitas
Keagamaan Islam di Singapura juga ada. Aku sempat melihat-lihatnya di
sepanjang jalan yang kami lalui.
Pembentukan kelembagaan keagamaan pertama di negara ini bermula
sejak 1880, ketika dibentuk jabatan Qadi (Hakim Agama), yang didasarkan pada
Ordonansi Perkawinan Pengikut Muhammad. Selanjutnya masalah-masalah yang
muncul dikalangan internal umat Islam atau dengan umat agama lain diurus oleh
Moslems and Hindu Endowment Board, pada tahun 1906. Anehnya sampai
dengan tahun 1948 tidak seorang muslim pun bekerja dilembaga ini. Sampai
dibubarkan pada tahun 1968, dewan ini terdiri dari: pengacara umum, tiga orang
wakil umat Islam, tiga wakil umat Hindu, satu Persia, dan bendahara umum yang
juga bertugas sebagai sekretaris dewan.
Oleh karena posisi Singapura sebagai transit pemberangkatan dan
kedatangan jama’ah Haji di seluruh Nusantara, pemerintah Inggris kemudian
mengatur dan mengambil keuntungan ekonomi dari pengaturan perjalanan Haji
sejak tahun 1889, dan pada tahun 1905 mengadakan “Ordonasi” Pengawasan
Agen Perantara Perjalanan Haji”. Kemudian pada tahun 1915, untuk mengurus
masalah sosial keagamaan masyarakat muslim Singapura, dibentuk Lembaga
Penasihat Orang-orang Islam. Lembaga ini bertugas dan berwenang megurus dan
135

menyelesaikan masalah perkawinan, penentuan awal puasa dan hari raya,
memberikan pertimbangan pada pemerintah Inggris.
Semula lembaga ini dipimpin oleh orang Inggris, dengan beberapa anggota
orang Islam, tetapi kemudian secara bertahap mulai tahun 1928 lembaga ini
dipimpin oleh seorang muslim, yakni Hafizuddin S. Moonshi. Penetapan dan hak
mengeluarkan fatwa pada mulanya hanya oleh Mufti Besar kerjaan Johor dan
didampingi oleh Qadi Singapura. Akan tetapi, untuk kemudian dipegang sendiri
oleh Mufti Singapura, yang mengepalai komisi fatwa (fatwa comtte) secara
kolektif.
2) Sekolah Islam di Singapura
Tidak ada konflik agama di Singapura. Semua agama dihargai. Singapura ,
di negara ini juga ada sekolah Islam, mayoritas yang belajar adalah anak- anak
dari etnik Melayu. Pendidikan sekolah Islam pada mulanya sedikit tertinggal.
Menyadari ketertinggalan ini, pemerintah dan tokoh-tokoh Islam
mengadakan berbagai upaya peningkatan dalam berbagai aspek. Misalnya
didirikannya beberapa masjid-masjid baru di berbagai kompleks perumahan baru,
selain itu banyak pula didirikan lembaga-lembaga oleh pemerintah seperti
lembaga pendidikan bagi anak-anak islam dan beberapa lembaga sosial
masyarakat lainnya.
Upaya pemerintah dan para tokoh muslim ini, akhirnya berdampak positif
bagi masyarakat muslim Singapura yang pada awalnya mengalami ketertinggalan.
Misalnya pada tahun 1990 masyarakat muslim Singapura sudah banyak yang
136

berpendidikan formal, seperti SD, SMP, SMA bahkan adapula yang bersekolah
sampai perguruan tinggi sampai mereka mendapatkan gelar Ph.D.
Kami berjalan dan berhenti untuk mencari tempat sholat. Kami berhenti
pada masjid Al Falah (Al Falah mosque). Masjidnya bersih, tempat wudhu bersih,
di pintu depan terdapat rak panjang untuk informasi seputar Islami, agaknya
buletin disana gratis, aku mengambil satu lembar. Aku ingin tahu tentangcerita
Mesjid di Singapura.
Ada masjid yang popular di Singapura yaitu Masjid Sultan47. Masjid
Sultan di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid pertama yang dibangun
di republik itu. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama
bagi wisatawan asing yang datang ke Singapura. Struktur awal masjid ini
dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di
Singapura, yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab,
Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu
menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik
masyarakat Indonesia.
3) Kapan Islam Masuk Ke Singapura ?
Aku juga ingin tahu bagaimana Islam bisa sampai ada di kota ini48. Sampai
sekarang belum dapat ditemukan bukti-bukti yang jelas kapan pertama kalinya
islam masuk ke Singapura, tetapi berdasarkan perkiraan sezaman dengan masa
aktifnya para pedagang muslim yang sudah ada di Malaka, Islam masuk ke
Singapura pada abad ke- 8 karena pada abad tersebut para pedagang muslim ini
47 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan48 http://ajiraksa.blogspot.com/2012/06/perkembangan-terakhir-islam-di.html
137

telah sampai ke Kanton, China, yang kemungkinan besar akan selalu singgah di
pulau-pulau yang telah berpenduduk di semenanjung tanah Melayu ini.
Disamping sebagai pedagang, para muslim ini tampaknya telah menjadi
guru-guru agama serta imam di tengah-tengah kelompok masyarakat setempat,
mereka mengajarkan Al-Qur’an dan mendirikan madrasah-madrasah sehingga
orang-orang kampung senang pada kegiatan semacam itu, dan tidak sedikit dari
mereka yang pada akhirnya menikah dan memperistri penduduk setempat.
138

H. Ikut Pergi Shopping
1) Menikmati Shopping
Kami tidak begitu menikmati jalan-jalan di Singapura karena kemudian
hujan turun lebat, saat mengunjungi patung Singa (merlion) hujan sudah
mengguyur tubuh kami, karena kunjungan sangat langka, maka aku melawan
takut basah dengan cara mengmbil foto-foto yang cukup eksotik.
“Tugu Merlion dirancang sebagai lambang Singapore Tourist Promotion
Board (STPB) di tahun 1964 – dan sang kepala singa dengan badan ikan di atas
puncak ombak. Ini menjadi ikon Singapura yang terkenal di seantero dunia.
Merlion Dirancang oleh Mr. Fraser Brunner, anggota panitia suvenir dan kurator
di Van Kleef Aquarium, kepala singa merlion melambangkan singa yang terlihat
oleh Pangeran Sang Nila Utama saat ia menemukan kembali Singapura di tahun
11 M, seperti yang tercantum dalam “Sejarah Melayu”. Ekor ikan Merlion
melambangkan kota kuno Temasek (berarti “laut” dalam bahasa Jawa), nama
Singapura sebelum sang Pangeran menamakannya “Singapura” (berarti “Kota
Singa” dalaam bahasa Sansekerta) dan juga melambangkan awal Singapura yang
sederhana, yaitu sebagai perkampungan nelayan49”.
Merlion di merlion park Berukuran tinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton,
patung Merlion ini dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura,
almarhum Mr. Lim Nang Seng. Kemudian dibelakang merlion park, ada juga
anaknya merlion, atau merlion cilik, berukuran tinggi dua meter dan berbobot tiga
ton, juga dibangun oleh Mr. Lim. Bagian badannya terbuat dari campuran semen,
kulitnya dari pelat porselen dan matanya dari cangkir teh kecil berwarna merah.
49 http://www.sunburstadventure.com/about-wisata-singapura-merlionpark.html
139

Saat ini, Merlion menarik lebih dari satu juta pengunjung setahun, yang datang ke
Merlion Park untuk mengambil foto ikon terkenal dunia ini di rumahnya yang
baru, di samping One Fullerton.
Lokasi Patung Merlion terletak bersebelahan dengan One Fullerton,
sebuah taman seluas 2.500 meter persegi yang baru saja dibangun. Di One
Fullerton, terdapat aneka restoran, lounge, dan klub dansa di tepi sungai. Aku fikir
yang seru-seru dari merlion park adalah, kita bisa melihat Pemandangan
lansdscape kota singapura yang spektakuler, kita bisa melihat bangunan : marina
bay sands, esplanade, hotel Fulerton, Singapore Flyer, Singapore river dan masih
banyak lagi.
Menjelang pergi shopping bis melaju ke dekat taman merlion. Hujuan
turun mengguyur, kami tidak begitu menikmati liburan, namun karena berada di
Taman Merlion atau The Merlion Park, makanya kami merasa rugi kalau tidak
mengambil foto-foto. Patung Merlion adalah gabungan separoh singa dan badan
ikan yang dibangun pada pinggir sungai Singapura, tingginya sekitar 8 meter.
Kecil cuma dan ada semburan air dari mulut patung Merlion. Jauh di belakang
patung merlion yang besar juga ada patung merlion yang kecil, hanya sedikit lebih
tinggi dari tubuh manusia.
Aku dan juga pengunjung yang lain bergaya dengan latar belakang the
merlion. Ini bisa menjadi kenangan. Tanah air kita malah punya situs situs yang
jauh lebih menarik, nah tinggal lagi bagaimana kita bisa mengemas,
mempromosikan dan menghidupkan kegiatan di sana.
Kami kemudian dibawa ke pusat belanja (shopping centre). Aku melihat
para imigran dan warga keturunan india berkumpul disana untuk sekedar ngobrol
140

dan melepas kangen pada kampung halaman mereka, kami diberi waktu 2 jam
untuk pergi shopping.
Sejak dari imigrasi hingga ke pusat kota Singapura yang kami tempuh
hanya dalam beberapa menit saja telah mengantarkan kami ke pertengahan negara
kecil. Betul negara ini memang kecil. Aku pernah membaca bahwa ukuran pulau
ini kira kira 42 km (panjang) kali 24 km (lebar). Mungkin sama besar dengan
pulau Samosir dalam Danau Toba. Aku melihat tidak ada danau, tidak ada kolam,
tidak ada sungai deras dengan banyak ikan, sempat aku melihat sedikit sawah.
Aku yakin hasil sawahnya tidak akan membuat kenyang semua penduduk
Singapura.
Aku berfikir, bertanya dalam hati sendirian dan juga mencari tahu
jawabannya sendirian. Kenapa singapura yg miskin sumber daya alam tapi
pendapatan per kapita lebih besar dari Indonesia50?
Warga Singapura tingkat entrepreneurshipnya (kewirausahaannya) tinggi,
meliputi 11% dari total penduduknya. Di Indonesia tingkat entrepreneurship tidak
lebih dari 1%. Entrepreneurship tidak hanya menguntungkan bagi yang
bersangkutan tapi juga memberi pemasukan ke kas negara melalui pajak.
Aku dan anak-anak peserta studi banding berjalan bareng. Yang lain
mengikuti langkah aku dari belakang, kami melintasi jalan berhujan dan
bergabung ke dalam keramaian warga India di komplek perbelanjaan Mustafa
Center, kami pergi ke lantai 3. Di sana ada mall untuk souvenir atau cendera mata
kami mencari asesoris Singapura dan juga mempelajari harganya.
“Ohh…rupanya aku harus membeli 20 dollar Singapura yang harganya
kira-kira Rp. 150 ribu, asesoris harganya mahal, aku mengatakan pada anak-anak
50 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130503184538AAdYuhh
141

bahwa kita mesti beli asesori sebagai tanda dari Singapura, tetapi mesti
memikirkan penghematan dalam membeli, ya jangan asal beli mendingan kalau
ada di Indonesia, ya kita beli saja nanti di Dumai karena harga jauh lebih murah”.
Usai berbelanja beberapa souvenir sebagai tanda telah berkunjung dari
Singapura kami kembali berkumpul dan naik bis. Kami bertolak kembali menuju
wordland, daerah imigrasi terasa lebih mudah keluar Singapura dari pada masuk
ke Singapura. Kami kembali mengikuti prosedur keluar imigrasi Singapura dan
masuk imigrasi Malaysia dengan mudah.
2. Pengalaman di Mustafa Center
Mustafa Center terletak di Syed Alwi Road, Little India. Jika kita naik
MRT dari mana pun di Singapura, tinggal turun di Stasiun MRT Little India.
Kami berkesempatan datang untuk berburu oleh-oleh di Mustafa Center pada . Di
depan Mustafa Center terdapat money changer. Ini tentunya akan memudahkan
para wisatawan yang belum menukarkan uang dengan Dollar Singapura, untuk
nantinya berbelanja di tempat ini.
Apa pun yang kita cari, semuanya ada di Mustafa center. Mulai dari aneka
pakaian lelaki dan wanita, barang-barang elektronik, parfum, jam tangan, sepatu,
bumbu masak, hingga peralatan olahraga dapat kita temukan di sini. Tapi,
pengunjung tidak diizinkan memotret bagian dalam Mustafa Center ini.
Barang-barang bermerk terkenal juga ada di Mustafa Center. Satu hal yang
terkenal dari Mustafa Center adalah karena harganya yang lebih murah dari
tempat perbelanjaan lain di Singapura. Namun dibandingkan dengan Malaysia ya
lebih mahal dan dibandingkan dengan harga di negara kita jauh lebih mahal lagi.
142

"Ya, kami rasa kalau di sini lebih murah harganya dibandingkan dengan
tempat lain di Singapura."
Untuk soal oleh-oleh ala Singapura, silakan naik ke lantai 2. Di sana ada
area 'Souvenir Gift' yang selalu penuh sesak oleh wisatawan. Siapkan keranjang
belanjaan lebih banyak, karena banyak oleh-oleh keren. Baju-baju bertuliskan
Singapura atau bergambar patung Merlion dipatok mulai dari SGD 11 atau sekitar
Rp 87 ribu hingga SGD 13 atau sekitar 102 ribu. Aku juga pilih dan beli yang
lebih murah, aku membeli merek ”Singapura” sebagai cendera mata.
Pajangan patung Merlion beraneka ukuran berderet di tiap rak. Pajangan
yang paling kecil, harganya sekitar SGD 3 atau sekitar Rp 27 ribu. Ada juga
patung Merlion yang seukuran telapak tangan dewasa dan terbuat dari kaca.
Untuk membawanya pulang, siapkan kocek SGD 18 atau sekitar Rp 142 ribu.
Cocok untuk kita pajang di rumah atau di meja kantor.
Suvenir lainnya adalah gantungan kunci. Harganya sekitar SGD 5 atau
sekitar Rp 39 ribu untuk satu setnya yang berisi 5 gantungan kunci. Inilah oleh-
oleh paling pas untuk anak-anak atau keponakan kecil Anda. Motif gantungan
kuncinya pun beragam. Mustafa Center selalu dipenuhi wisatawan atau warga
sekitar tiap jamnya. Meski harus berdesak-desakan, ya ……kita bisa lupa waktu
saat berbelanja di sini. Kami sadar dan jadi bergegas untuk dan keluar dari
komplek ini, kami menuju tempat rendezvous- tempat janji ngumpul lagi.
143

V. Kebiasan Positif Di
Singapura
144

A. No Smoking and No Littering
1. Budaya Hidup Sehat
No smoking and no littering berarti dilarang merokok dan dilarang
menebar sampah. Ini merupakan gaya dan budaya hidup sehat. Betul bahwa
kebiasaan tidak merokok/ no smoking dan peduli membuang sampah pada
tempatnya telah menjadi kebiasaan positif orang di Tamasek51 (Singapura).
Aku masih ingat saat berlangsung kejuaraan bola dunia (Piala Dunia 2010)
secara spontan orang menontonnya bareng- bareng. Malah sengaja dikemas dalam
sebuah even: Bagi pencandu bola mari nonton bareng melewati layar TV
berukuran jumpo, sambil menikmati secangkir kopi panas dan goring pisang atau
penganan agak pedas- untuk mengusir dinginnya suhu malam hari. Menonton
bola sambil mengisap rokok, adalah dua kebiasaan yang sulit dipisahkan bagi
masyarakat golongan menengah kebawah. Dan tanpa disadari bahwa orang yang
tidak merokok berada di sekitar perokok, justru menimbulkan bahaya bagi
kesehatannya. Karena, perokok membuang sampah ke udara dan secara otomatis
merusak lingkungan.
“No smoking- peringatan pemerintah bahwa merokok dapat menyebabkan
kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Kata-
kata larangan ini kurang disenangi bagi para pecandunya. Apa arti kalimat itu?
Bagi pemerintah, tentu saja itu merupakan "gagasan kreatif" agar seluruh
perusahaan rokok mencantumkan kalimat itu pada bungkus produk mereka.
Tujuannya, agar para perokok, setelah membaca kalimat itu, menjadi ketakutan
51 Muliaty Mastura Yusuf (Alumni PPS UIN Alauddin) http://ekspresi.fajar.co.id/read/95763/19/iklan/index.php
145

dan menghentikan "kegiatan buruk"-nya. Bagi perusahaan rokok, yaaahhhh....,
ikuti saja ketentuan pencantuman kalimat itu, seolah-olah sekadar hiasan, tanpa
greget. Bagi perokok, kalimat itu tidak berpengaruh apa-apa. Siapa saja hanya
senyum dikulum berusaha memahami "lawakan" itu52.
Namun pernahkah pemerintah, atau siapa saja yang punya "gagasan
kreatif" itu, melakukan survey tentang keampuhan kalimat itu? Perokok semakin
bertambah banyak, perusahaan rokok semakin menjamur. Bahkan, pemalsu merk
rokok terkenal bermunculan. Mungkin saja pemerintah menyadari hal itu, namun
kebingungan mengatasinya. Lagi-lagi, pemerintah mengeluarkan peraturan
tentang larangan merokok di tempat umum. Mungkin peraturan itu akan
diberlakukan di Jakarta, meniru negara-negara maju, atau mungkin meniru negara
tetangga, Singapura.
2. Perokok Ada Dimana- Mana
Aku berfikir bahwa negara Perancis dan juga Jepang adalah negara yang
sangat care dengan kesehatannya. Mereka tentu sangat selektif dalam
mengkonsumsi makanan, minuman dan juga dalam hal merokok. Umumnya
teman- teman yang datang ke rumahku tidak merokok. Demikian juga temanku
yang datang dari Singapura. Fikiranku berubah saat teman- teman dari negara
maju ini tiba- tiba mengeluarkan kotak rokok dan membakar sebatang rokok buat
dihisap, lantas aku berubah kesimpulan:
“Perokok itu ada di mana-mana di atas dunia, tinggal lagi kuantitas dan
frekuensi mereka dalam merokok”.
52 http://siapasaja.blogspot.com/2005/03/peringatan-pemerintah-merokok-dapat.html
146

Alangkah tidak nyaman ketika kita berada di kendaraan umum sementara
ada yang merokok. Atau di ruangan ber-AC tetapi tetap saja ada yang merokok,
meski ada kata no smoking terpajang. Di ruangan ber-AC, sekalipun tidak ada
tulisan no smoking seharusnya memang tidak boleh merokok, karena yang tidak
merokok pun akhirnya menjadi perokok pasif. Kita masuk ke warnet ber-AC,
tetapi sungguh tersiksa rasanya, karena asap rokok yang mengepul-ngepul dari
mulut perokok telah membuat kita yang tidak menyukainya tidak betah.
Saat nonton bareng pertarungan piala dunia di sebuah ruangan khusus,
tiba-tiba ada saja yang merokok untuk melawan rasa kantuk namun juga ada
mulai terusik ketika mencium bau asap rokok. Padahal, ada tulisan "kawasan
bebas asap rokok".
Begitupula ketika ada undangan rapat, baju kita yang semula bau parfum,
pasti pulang bau asap rokok. Memang tidak ada imbauan untuk tidak merokok
tapi AC on terus. Apalagi kalau rapat berlangsung alot, isapan rokok semakin
lanjut pula, sambung-menyambung. Meski sudah dipasang alat pengisap asap
rokok, tetapi masih saja terasa menyiksa: sakit kepala dan mata perih.
Bagi maniak rokok, lebih baik tidak makan daripada harus berhenti
merokok. Sebagai perbandingan, ketika kita memasuki kota Singapura, suasana
nyaman, indah, dan menyenangkan sangat terasa. Kota Singa itu bersih dan tidak
melihat ada puntung rokok berserakan di mana-mana. Di luar kawasan bandara, di
tempat-tempat umum seperti Rafles Park, Merlion Park, Suntec City, Bugis
Junction, Mount Faber, Sentosa Island, kita tidak melihat ada yang merokok.
Semua produk tembakau termasuk rokok kena bea masuk dan pajak
import. Bila kita membawa rokok dari Indonesia, rokok tersebut harus kita
147

deklarasikan di jalur merah. Kemudian kita diharuskan membayar sejumlah bea
tersebut sebelum membawa masuk rokok. Mungkin bisa saja kita lolos membawa
rokok melalui jalur hijau, namun bila kita ketahuan membawa rokok tanpa
mendeklarasikan di jalur merah, kita bisa kena denda minimal $200 per bungkus
rokok yang anda bawa. Jadi bila kita ketahuan menyelundupkan 1 slop rokok isi
10 bungkus, maka kita bisa kena denda minimal $2000. Bila kita tidak mau
membayar mungkin kita bisa dibawa ke pengadilan.
Kita diperbolehkan merokok di area-area yang ada tanda smoking area.
Bila kita di hotel, restoran, bandara, atau tempat ber-AC silakan tanya petugas di
mana smoking area berada. Kita diperbolehkan merokok di area terbuka yang
jauh dari pintu masuk, atau jauh dari fasilitas umum. Tempat terbuka tersebut,
minimum jauhnya 5 meter dari pintu masuk area dilarang merokok53.
Agar lebih aman dan nyaman dalam merokok, sebaiknya kita merokok di
area yang ada tanda smoking area-nya saja. Namun lebih bagus kita berhenti
merokok secara total.
53 http://www.travelsingapura.com/merokok-di-singapore/
148

B. Suka Kerja Keras
1. Singapura Tidak Semudah Yang Terlihat
Tinggal di Singapura secara sekilas terasa enak dan indah, namun setelah
melewati beberapa wilayah Singapura aku berpikir bahwa tentu hidup di
Singapura ini susah. Tidak semua orang punyakendaraan- malah dapat dikatakan
kendaraan hanya dimiliki oleh pemerintah- untuk transportasi publik. Karena
tanah dan ruangan mahal, maka hampir semua blok apartemen susah buat miliki
parkir pribadi. Jadi orang semuanya harus jalan kaki dan kemudian cari
transportasi publik. Tinggal di negara ini tidak seindah dan semudah yang kita
lihat. Tidak ada orang yang pagi-pagi sudah kongkow di warung kopi.
Hidup di kampungku serba mudah, air bersih berlimpah, malas berjalan
kaki cukup panggil saja ojek, dan seterusnya. Merasa lapar bisapergi ke warung
yang bertebaran untuk membeli goring pisang atau satu piring nasi goring dengan
harga murah.
Orang Singapura mendapatkan keberhasilan dan fasilitas buat hidup bukan
dengan cara yang mudah. Namun melalui kerja keras dan disiplin54. Sekarang
makin sulit untuk mendapatkan pekerjaan di Singapura. Bekerja sebagai tukang
cuci piring pada sebuah restoran itu sudah dianggap sebuah pekerjaan. Kalau di
kampung kita menjadi guru PAUD atau guru SD belum dianggap sebagai bekerja.
Sehingga banyak remaja terlalu milih- milih dengan alasan prestise. Karena milih
milih kerja sementara wawasan dan skill sangat minim akhir jatuh jatuh ke dalam
kelompok pengangguran- Sarjana Penganggura.
54 http://arantan.wordpress.com/2011/07/03/orang-singapore-mendapatkannya-melalui-kerja-keras-dan-disiplin/
149

2. Di Sini Orang harus Kerja Keras
Sekilas Singapura memang mewah. Namun –sekali lagi. Bahwa umumnya
orang Singapura hidup disana dengan kerja keras. Contoh yang simple aja, kalau
orang Padang mencari kendaraan umum- paling keluar rumah mencari ojek,
atau berjalan tak sampai 100 meteran sudah ada kendaraan umum.
Punya anak di kecil, kalau di Sumatera sangat muda- bisa dititip ke
tetangga dan nanti dikasih tetangga hadiah atau sekarang sudah ada penitipan anak
dengan harga murah. Hal yang begini mungkin juga ada di Singapura namun
sangat jarang dan kalau ada biayanya sangat mahal.
Yang jelas bagi keluarga yang punya anak maka dari kecil “sang anak”
dibiasakan mandiri, tentu sampai besarnya juga mandiri. Sampai- sampai tempat
belanja banyak yang mengandalkan self service – ambil sendiri dan bayar sendiri.
Di Singapura semuanya suka bekerja. Semua orang suka “think smart
dan work hard” sehingga mereka tidak sempat untuk nyantai. Bisa dikatakan
bahwa tidak ada orang nongkrong-nongkrong untuk merokok di pinggir jalan,
persaingan hidup begitu keras di sana. Semuanya mengurus diri sendiri- tidak ada
yang punya waktu buat mengurus diri orang, jadi hampir tidak ada gossip atau
gunjingan di sana.
“Kalau dilihat mungkin angka Facebook dan Twitter bisa tinggi di negeri
kita, itupun isi facebook atau twitter di kampung kita isinya banyak mengeluh,
merengek, marah- marah dan waktu yang tersedia buat upload status Face Book
dan Twitter juga banyak”.
150

C. Budaya Antri
1. Aku Terbiasa Suka Antri.
Gara- gara pernah ke Australia dan juga ke Singapura aku spontan jadi
suka antri. Kemaren aku di kantor pos ingin mengirim paket. Mayoritas
pengunjung berderet di sepanjang meja counter, tidak ada kata “antri” yang
tertulis. Pantasan semua orang terlihat berjubel meski mereka bukan orang sibuk,
namun semua ingin jadi nomor satu. Aku berinisitaif berdiri di belakang salah
seorang pengunjung- maksudnya aku lagi antri. Tidak banyak yang antri di
belakang, tetapi ada yang antri satu atau dua orang di belakangku. Barangkali
mereka pernah lama di luar negeri..
Betul bahwa aku suka budaya antri dan disiplin yang tinggi dari negara
Singapura55. Di Singapura budaya antri sangat aku kagumi. Misalnya saja di
manapun dan kapanpun mereka selalu antri, Saat mau naik kereta, bus, masuk
sekolah, imigrasi, bahkan masuk kamar mandipun mereka tidak saling berebutan
jika waktu kamara mandi itu penuh, mereka tidak antri di dalam kamar mandi dan
memenuhi bagian dalam kamar mandi, namun mereka selalu antri di luar dan
tidak menggerutu sama sekali. Tidak ada budaya jam karet di nega Singapura,
mereka selalu on time bahkan mereka sering kali datang sebelum jam yang di
tentukan. Misalkan sekolah jam 07.00 mereka pasti datang lebih awal 06.30.
Aku sangat suka dengan ini karena bisa sangat teratur dan terlihat rapi.
Juga menjadi segala sesuataunnya bisa berjalan dengan baik. Jika di bandingkan
dengan di kampungku yang sangat tidak teratur dan semua orang maunya lebih
55 http://evelineflorencia.blogspot.com/2008/12/3.html
151

cepat dan tidak mau antri, selalu mau di dahulukan. Seharusnya kita meniru
budaya yang positif ini yang dimiliki oleh negara Singapura.
2. Belajar Antri
Melihat fenomena masyarakat kita yang tidak kenal dengan budaya antri,
maka budaya antri harus dipelajari. Untuk itu kita harus belajar, paling kurang ke
negara asia yang sudah maju dan disiplin seperti Taiwan, Hongkong dan Korea
Selatan.
Mungkin ada yang bertanya, memangnya di Asia hanya Taiwan, Jepang,
Hong Kong, dan Korea Selatan saja yang orangnya masuk dalam peradaban
tinggi- yang sudah tahu budaya antri? Tentu tidak, karena di Singapura, rakyat
mereka juga disiplin56. Tapi perlu digarisbawahi bahwa di Singapura warganya
disiplin karena takut hukum alias takut didenda oleh aparat. Jadi itu bukan
kesadaran orangnya untuk disiplin.
“Penerapan denda dan hukuman juga bisa untuk menegakkan disiplin. Itu
tidak apa- apa”.
Banyak orang kita yang takjub dengan kesadaran tinggi orang Singapura
dalam mengantri. Orang di negara ini jago antri. Mereka kalau dalam keadaan
ramai bisa membentuk 1 baris langsung tanpa perlu diatur. Yang hebatnya,
banyak dari orang Indonesia yang –saat di Indonesia- punya kebiasaan serobot
antrian, malah ikut berubah menjadi disiplin saat berada di Singapura. Ini bukan
cerita fiksi, tapi adalah fakta. Aku merasa malu sendiri jika tidak mengantri di
Singapura, sementara di Indonesia tidak.
56 http://groups.yahoo.com/neo/groups/everydaymandarin/conversations/topics/2168
152

Orang Singapura mengantri di mana pun, kapan pun, dalam hal apa pun.
Aku sendiri sering kagum tentang fenomena antrian ini di mana saja saat kita
sedang mengantri, misal saat bayar di kasir restoran, dan kalau kita tiba-tiba
keluar sebentar dari barisan antri karena lupa mengambil barang lain. Lalu aku
kembali ke kasir dan mengantri lagi dari belakang.
“terima kasih, hebat sekali malah aku akan dipersilakan lagi oleh orang di
antrian tadi untuk masuk ke posisi sebelum aku keluar dari barisan tadi, dan
orang tadi tersebut malah minta maaf karena dia merasa dia menyerobot
tempatku57”.
Bagaimana kita tidak akan terkesan dengan orang yang memperlakukan
kita seperti itu? Memang tidak semua orang begitu, tapi di Singapura cukup
banyak menemui orang yang tidak berkeinginan menghambat laju kita.
Bandingkan di kampungku, hampir tiap saat bisa ditemui mikrolet yang berhenti
di tengah jalan menutupi jalan, pengguna ojekk yang menyerobot seenaknya, atau
orang-orang yang berusaha menyerobot antrian dengan pura-pura tidak tahu. Dan
celakanya, jika kita tegur, yang bersalah lebih galak dan malah bisa berbahaya.
Di tempat keramaian seperti di mall yang padat, saat berjalan jika kita
tidak sengaja menyenggol badan orang lain, kira- kira apa yang bakal terjadi? Di
Singapura, sudah tidak heran baik yang menyenggol ataupun yang disenggol akan
meminta maaf. Bagaimana dunia tidak damai jika semua orang di dunia bisa
seperti ini (?). Orang- orang begini telah diajar sejak kecil bahwa langsung minta
maaf jika bersalah adalah hal biasa –dan bagusnya, mereka praktekkan langsung
dalam hidup mereka sehari-hari. Penjelasannya jika orang lain menyenggol kita,
57 Sriwijaya Air In-Flight Magazine edisi Maret 2011
153

itu artinya selain dia salah, kita juga salah karena membatasi ruang gerak dia, jadi
kita juga perlu minta maaf.
Jadi kata "maaf", juga "permisi dan "terima kasih" memang sangat mudah
kita dengar di seluruh penjuru Taiwan. Sementara itu kita harus belajar dan
membiasakan menggunakan kata “maaf, permisi, bagus/ memuji dan juga
berterima kasih (sorry- very good, thanking dan excuse me”.
154

D. Budaya Suka Membaca.
1) Mereka Asyik Membaca
Saat aku hilang dalam kerumunan penumpang MRT, aku sibuk dengan
kamera handphone untuk merekan peristiwa tentang prilaku orang orang dalam
gerbong MRT tersebut. Aku jadi malu sendirian karena telah memberanikan diri
memotret dan merekam dalam publik yang penuh sesak. Aku berprilaku seperti
anak kecil atau seperti remaja untuk merekam ini dan itu, namun positif dalam
fikiranku bahwa hasil rekaman berguna buat aku pertunjukan pada teman teman
dan juga anak didikku di Sumatera tentang betapa orang orang Singapura terbiasa
dan senang membaca, sekalipun berada dalam MRT. Mereka selalu membaca
dimana dan kapan saja.
Ya budayamembaca telah membuat mereka menjadi cerdas dan kaya ilmu.
Rasa ini sebetulnya sudah diisyaratkan oleh kitab suci Al-Quran dengan ayat
pertama turun yang memerintahkan bagi kita untuk membaca: Iqra
bismirabbikallazi khalaq- bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah
menciptakan. Ya aku berharap bangsa Indonesia juga peduli dengan budaya
membaca, membaca bisa bikin kita maju dan tidak ada istilah terlambat buat
maju58, untuk itu…mari kita membaca !
2) Memperkenalkan komik buat anak
58 Afrida Rachmawati, dalam http://www.pemustaka.com/masa-depan-budaya-membaca-indonesia.html
155

Aku punya strategi buat mendongkrak minat baca kedua anakku yaitu
melalui membaca komik. Hampir tiap minggu sejak merekaberusia TK aku bawa
ke toko buku dan mereka memungut komik seberapa mereka suka. Aku tidak
mematok mereka buat juara, namun memotivasi mereka untuk selalu membaca
dan sekarang mereka sudah membaca tema lain seperti true story, buku
kepribadian, dan lain- lain.
Aku sering mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Kalimat yang
sering kita dengar mulai dari kecil sampai dewasa. Tanpa harus berkeliling dunia,
cukup membaca kita bisa mengetahui sesuatu yang menakjubkan tentang dunia
luar. Membaca memiliki segudang manfaat yang tidak ada habisnya. Selain dapat
menambah wawasan juga bisa dijadikan kegiatan alternatif di waktu senggang.
Salah satu tempat yang menyediakan segudang bacaan adalah perpustakaan.
Seiring kemajuan jaman, masyarakat mulai dimanjakan oleh berbagai
kemudahan dalam mengakses bacaan seperti google, yahoo maupun e-book.
Namun dari pengamatan pribadiku terlihat bahwa membuka situs pertemanan
lebih menyenangkan daripada membaca artikel di google. Di negara kita
(Indonesia) membaca adalah suatu kegiatan yang amat jarang dilakukan- apalagi
mengarang. Malah ada yang berkomentar:
“Jaman sekarang itu praktis dan fleksibel. Untuk apa membaca buku
setebal kamus, kalau buat tugas ya tinggal copy paste di google dan tugas sudah
selesai, siap untuk dikumpulkan. Tidak perlu repot-repot dan dosen atau guru juga
tidak peduli.”
156

Ironis jika membaca dianggap suatu kegiatan yang membosankan ya
baimana kita akan maju (?). Masyarakat negara yang maju memiliki tingkat baca
yang lebih tinggi dari negara-negara berkembang. Ya seperti negara Singapura.
Di negara ini membaca adalah suatu budaya positif. Budaya membaca dilakukan
dimana saja mulai di sekolah,dalam MRT (kereta listrik), perpustakaan, toko
buku, dll.
Beberapa anak muda Singapura seringkali melakukan kegiatan membaca
sambil berdiri walaupun tidak membeli. Perpustakaan Singapura tidak pernah
sepi dari pengunjung. Bahan pembicaraan mereka sering tentang buku bacaan.
“Wah…Pelajar Indonesia terlihat kurang sekali memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat mencari sumber ilmu selain pendidikan formal di
sekolah. Mereka memilih sebagai konsumen yang hanya menikmati ilmu dari
pembicaraan atau keterangan guru. Mereka cenderung pasif dan lebih memilih
menjadi pendengar yang baik. Setelah selesai, semua itu tercatat rapi di catatan
dan ditutup tanpa dibaca kembali. Mereka baru membuka catatan kembali ketika
ulangan tiba”.
Begitu juga dengan liburan sekolah. Mereka memilih berlibur di tempat-
tempat rekreasi seperti pantai, taman bermain dan pusat perbelanjaan. Ada
beberapa yang memilih tinggal di rumah dan menghabiskan sisa-sisa liburan
dengan menonton televisi seharian. Jarang sekali atau bahkan tidak ada sama
sekali yang memiliki rencana berlibur untuk berkunjung ke toko buku maupun
perpustakaan umum.
157

VI.
Good Bye
Singapore
158

A. Melaju Ke Luar Singapura
1) Immigrasi Di Malam Hari
Sudah terasa agak larut, bis kami turun ke dalam komplek immigrasi.
Kami harus ke luar bis dan bis pergi ke jalur declaring dan semua penumpang
juga berjalan di jalur khusus. Semua orang berjalan terlihat seperti separoh
berjalan. Aku tidak tahu mana jalan yang aku tempuh, kecuali aku membaca
sejumlah petunjuk atau mengikuti langkah pejalan kaki yang lain.
Semuaorang kembali melewati jalur pemeriksaan namun tidak seketat
pemeriksaan immigrasi masuk ke Singapura. Petugas immigrasi terlihat lebih
santai dan sangat percaya dengan kebaikan orang- orang yang ke luar dari
Singapura.
Akhirnya kami semua naik mobil lagi. Mobil membawa kami kembali ke
“hotel tropical inn” yang berlokasi di Johor Baru Malaysia guna untuk mengambil
barang-barang yang kami titip. Setelah itu kami harus menuju Malaka. Dalam
perjalanan ke Johor Baru kami masih sempat berhenti lagi di sebuah restoran
untuk makan malam, Mata sudah lelah dan aku tidak perlu lagi melihat
pemandangan wah, lebih baik tidur saja.
Berarti aku dan juga anggota rombongan tidak mandi untuk satu atau dua
hari. Menjelang subuh kami berhenti di daerah Plus (mungkin ini nama sebuah
kampung) tempat beristirahat dan sarapan. Kami shalat subuh disana dan terus
sarapan, hidangan disana terasa enak. Perjalanan berlanjut menuju Malaka.
Kini Singapura telah kami tinggalkan. Aku terus terang belum ingin untuk
keluar Singapura karenamasih ingin melihat ini dan itu untuk memperkaya
memoriku. Ya sudahlah….aku sudah harus bersyukur sudah bisa berkunjung
159

gratis ke Singapura dengan dana dari Pemerintah Daerah Tanah Datar- Sumatera
Barat. Secara spontan memory/ fikiranku menyimpulkan apa- apa yang sudah
kami saksikan.
2) Kenangan Terakhir
Aku seolah- olah ngobrol kembali buat anak anak didikku tentang
“Singapura. Siapa yang tidak kenal dengan nama Singapura59”. Adalah kata- kata
mutiara terindah yang sering aku dengar yaitu “Tak kenal maka tak sayang, tak
sayang maka tak cinta”. Demikianlah apa yang telah aku rasakan terhadap negara
mini ini.
Singapura, siapa yang tidak mengenal negara ini? Termasyhur dengan
kebersihannya, ketertibannya, dan keamanannya. Apalagi yang menarik dari
negara ini? Tempat-tempat wisatanya tentu saja. Selain bisa berfoto-foto ria di
depan patung singa Merlion, kita bisa melancong ke sebuah tempat wisata yang
canggih dan mendunia. Tepatnya di Universal Studios Singapore.
Negara yang satu ini benar-benar membuat banyak orang berdecak kagum.
Pepohonan rindang berjajar indah di sepanjang tepi jalan. Sehari-hari, jalan raya
di kota ini hampir tidak tampak kemacetan. Infrastruktur begitu rapi. Udara pun
bersih tanpa polusi. Sebagian besar kendaraan menggunakan bahan bakar gas
yang tidak akan mengumbar asap hitam. Tahun kendaraan bila sudah 10 tahun
harus berganti. Mungkin karena negara ini kecil, sehingga mudah diatur.
Ya, Singapura adalah negara kecil. Bahkan lebih mirip sebagai kota.
Namun kota modern yang serba ada. Negara ini bukan produsen yang
59 http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/115232-pengetahuan-anak-jalanjalan-ke-singapura.html
160

memproduksi berbagai barang. Tetapi mereka adalah distributor yang andal
sehingga mampu menyajikan semua kebutuhan manusia seluruh dunia.
Oh iya, jangan mencari kaki lima di kota ini, ya. Tentu saja lapak
pedagang kaki lima tidak akan ditemukan. Apalagi gelandangan yang berkeliaran.
Sudah jelas tidak ada. Kita bisa membeli segala keperluan makan atau minum di
tempatnya, yaitu di toko-toko atau supermarket yang sudah dibangun. Di
sepanjang jalan, siapa pun bisa menemukan tempat air untuk minum. Kita bisa
minum gratis di situ atau menampungnya di botol.
Warga negara ini beragam, tapi kebanyakan berasal dari China, Inggris,
Melayu, dan India. Sehingga tidak heran bila di setiap lokasi terdapat peraturan
dalam empat bahasa, yaitu bahasa Inggris, Cina, Melayu, dan India. Rumah
penduduk Singapura kebanyakan berupa apartemen. Namun, para tamu dan
pendatang bisa tinggal di hotel yang cukup banyak dibangun di negara ini. Hotel
di negara ini terbilang mahal. Wajar, karena kota ini memiliki public service yang
jempolan. Untuk yang murah, sehari bisa mencapai Sing$100.
Biaya hidup di negara ini memang terkesan mahal sekali. Butuh kocek
dalam jumlah banyak untuk piknik ke sini, apalagi tinggal di negara ini. Mungkin
karena tidak ada pedagang kaki lima dan warung-warung makan yang murah
meriah. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan perut, kita terpaksa harus makan di
tempat-tempat yang disediakan, tidak boleh sembarangan. Akibatnya harga
makanan pun jadi mahal. Namun begitu banyak orang-orang kita yang kuliah di
sini. Tentu saja fasilitasnya bagus, jadi tidak masalah harus mengeluarkan biaya
besar.
161

Masalah ketertiban, negara ini memang jempolan. Bila makan di restoran,
pembelilah yang harus membersihkan meja makannya sendiri. Membuang segala
sampah ke tempat sampah yang tersedia. Jadi petugas kebersihan tinggal
membersihkan meja saja. Oke, kan?
Bicara mengenai sampah. Mengapa negara ini begitu bersih di lokasi
manapun? Ternyata di berbagai lokasi, termasuk di jalan selalu dipasang alat
perekam. Bagi warga yang membuang sampah akan kena denda yang cukup
besar. Jadi, daripada keluar uang, lebih baik membuang sampah pada tempatnya.
Rupanya sistem denda ini cukup membuat warga Singapura menjadi pribadi yang
tertib.
Tak hanya tertib, warga negara ini juga memiliki empati yang tinggi. Di
manapun berada, di bandara, halte, stasiun, di dalam kendaraan umum, pusat
perbelanjaan, tempat rekreasi, dan sebagainya, orang-orang akan memberi
prioritas dan mempersilakan duduk bagi para manula, orang cacat atau ibu yang
membawa anak kecil. Sungguh perhatian yang luar biasa.
162

B. Menuju Malaka
1) The Road to Malaka
Malam itu bis kami meluncur menuju Malaka melalui jalan toll.
Tidakbanyak lampu yang menerangi kiri- kanan jalan. Aku jadi malas mengintip
ke luar jendela. Dengan demikian aku hanya bersandar dan bermalas- malas
sambil mendengar suara pemandu.
Aku bertanya pada pemandu “kenapa Melaka lebih popular dibanding
daerah lain sepanjang pesisir barat semenanjung Malaysia ?”. Katanya dahulu ada
raja Melaka yang sangat populer di kerajaan melayu, ya maka namanya menjadi
populer saat itu.
“Menurut jadwal bahwa rute kami tanggal 22 November adalah Malaka-
Dumai. Pagi hari rombongan sampai di Malaka. Kami melakukan sholat subuh,
sarapan dan masndi. Setelah itu langsung menuju pelabuhan laut Malaka,
rombongan menyeberang selat Malaka dengan Ferri ekspress untuk menuju
pelabuhan Dumai. Di Dumai kami dijemput dan melanjutkan perjalanan menuju
Batusangkar”.
Kami hanya sekedar lewat saja di Malaka, tidak aktivitas keliling kota, ya
badan sudah terasa letih dan Malaka mungkin tidak memiliki banyak objek
wisata, kecuali taman- taman yang sudah dirancang dan dirawat dengan bersih,
namun sepi oleh pengunjung.
Gedung-gedung di Malaka mirip dengan suasana gedung di Riau. Ada
gedung modern dan juga gedung-gedung kuno. Kami turun mobil dan kami
farewel dengan tour travel selama di Malaysia. Tour leader kami dari Sumatera
Barat memandu kami untuk menuju pelabuhan.
163

2). Mengapa Musti Berobat Ke Malaka
Selama melintasi jalan jalan mulus di bumi Malaka aku selalu kepikir
tentang Hospital Melaka, mengapa banyak orang orang di Sumatera bila ingin
berobat maka mereka pergi ke Melaka60. Aku merasa rugi bila tidak bertukar
fikiran dengan pemandu wisata yang cukup cerdas dan punya banyak wawasan,
ya menjadi pemandu musti lebih cerdas agar bisa memuaskan klien yang
wawasannya juga bervariasi. Kunci nya adalah bahwa pelayanan media/ rumah
sakit telah membuat banyak orang ingin datang buat berobat. Pelayan medis
Melaka dan juga di Bumi Malaysia telah sehebat pelayanan medis di Bumi
Singapura. Sehingga ke dua bangsa (Malaysia dan Singapura) mampu
mengemaspelayan medis sebagai ajang untuk berwisata- hingga menjadi
fenomena yaitu “Wisata Medis61”.
Aku tidak habis fikir tentang mengapa orang Indonesia berobat ke
Malacca- terutama yang berdomisili di Sumatera seperti- Sumbar, Jambi, Sumut
dan Riau ? Pertanyaan ini tentu juga muncul dari banyak orang. Dan ada yang
banyak pertanyaanya:
“Apa sih hebatnya rumah sakit or hospital Melaka ? Apa kurang banyak
rumah sakit di Indonesia ? Maaf bahwa aku tetap mencintai Indonesia, dan apa
kurang banyak dokter yang berkompeten di Indonesia ?”
Jawaban ini, bisa kita alami sendiri atau kita tanyakan kepada family yang
telah berobat ke sana. Kata salah seorang family bahwa kalau kita berobat ke sana,
baru saja kita sampai di gerbang kita sudah di sambut dengan hangatnya. Kalau
60 http://dewiezul.blogspot.com/2013/02/kenapa-orang-indonesia-berobat-ke.html61 http://forum.jalan2.com/blog/43/entry-57-sekelumit-tentang-wisata-medis-singapura-yang-tersohor/
164

ini menjadi daya tarik di rumah sakit malaka maka aku juga berharap agar rumah
sakit di Indonesia juga bisa bikin gebrakan yang begini.
Kelebihan Rumah sakit di Melaka ini yang lain adalah seperti semua
peralatan sudah canggih, mungkin dengan peralatan yang terbaru, seperti untuk
semua hasil-hasil rontgen, CT scan, Laboratorium, bahkan untuk Hasil dari
pemeriksaan MRI, tidak perlu menunggu dengan waktu Lama. Rata- rata dokter
disini, lulusan luar negeri, jadi dokternya cerdas, simpati, menrik dan
komunikatif. Dokternya tidak jaim atau jaga imej atau jarang ngomong dan
jarang senyum.
“Ya kesan yang saya tangkap dari penanganan yang dilakukan oleh dokter
wanita yang saya taksir berusia 35 tahun ini adalah, sabar dan ramah, padahal
kami masuk ruang praktek itu sekitar pukul 19:45 sementara jadwal prakteknya
hanya sampai pukul 17:30, tapi karena pasien banyak dan tahu kalau kami dari
Indonesia dan akan pulang cepat, Perawatnya bilang ” ya sudah tak ape, ibu
pasien terakhir“. Sabar sekali, padahal pertanyaan kami cukup banyak, tapi
dokternya tidak berusaha untuk segera menyudahi konsultasi itu, hingga kami
yang tidak punya pertanyaan lagi … ha ha ha maaf ya dok”. Demikian kesan salah
seorang pengunjung62.
Semua dokter disini, adalah dokter tetap, tanpa membuka praktek di
tempat lain. Jadi pasien tidak menunggu berlama- lama kedatangan dokter
tersebut. Semua tindakan cepat dan terintegrasi, misalnya, jika kita sudah ke labor
dan mendapatkan hasil, lantas konsultasi ke dokter A, maka jika ada masalah
dengan penyakit yang berbeda maka dokter A hanya menelpon langsung
62 http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/07/17/mencoba-pelayanan-rs-mahkota-melaka-malaysia-478556.html
165

menanyakan kasusnya. Dan setiap tindakan yang di lakukan oleh dokter disini,
selalu di lakukan dengan diskusi beberapa dokter dan tidak jawaban sepihak dari
satu dokter saja.
166

C. Kembali Ke Sumatera
1) Turun Ke Laut
Kami mengumpulkan pasport dan akhirnya kami memperoleh tiket Ferry
Malaka-Dumai. Aku mengenal daerah sekitar dan menemukan bahwa penjaga
toilet di Melaka adalah warga keturunan China, dan ada warga sakit jiwa
keturunan India. Terlihat bahwa warga Malaysia sebagai warga kelas satu. Di sana
tidak ada simbol One Malaysia.
Di pelabuhan aku berkenalan dengan supervisor pelabuhan Goh Choon
Keng (Henry). Orangnhyas easy to say hello, orangnya sangat ramah. Dalam
sekejap mata kami sudah bersahabat dan saling berbagi cerita. Aku juga
menceritakan tentang kampung sendiri. Hendry punya niat untuk berlibur ke
Sumatra dan berkunjung ke rumah tahun depan.
Aku juga berkenalan dengan Alexander, seorang mahasiswa asal Rusia.
Tampaknya ia sudah berhenti kuliah. Ia telah berjalan dan meninggalkan
rumahnya sejak tahun 2001. Prenulis tanya tentang kampung dan orang tuanya. Ia
menjawab ia benci ayahnya namun masih kontak dengan ibunya lewat e-mail
yang tinggal di kota Krasnovyark. Ia adalah anak broken home atau juga senang
menjelajah dengan uang dan bekal hidup apa adanya. Ia ingin pergi ke pelabuhan
Dumai dan dibantu oleh Henry (supervisor pelabuhan) yang baik hati. Agaknya
Hendry juga memberi dia beberapa ringgit dan Alex tidak punya uang.
Aku tanya tujuannya dan ia mau menuju Bali karena temannya dari Rusia
bakal datang tanggal 12 Desember. Alex akan ke Bali melalui cara yang murah
saja, ia tidak punya banyak uang untuk membeli tiket. Mungkin ia hanya naik truk
167

barang dari Pelabuhan Dumai menuju Pelabuhan ujung Sumatra. Pada bahunya
tertera tattoo “world”s largest biker bar’. Mungkin ini nama grupnya yaitu keliling
dunia lewat nebeng mobil saja. Sebelumnhya ia pernah singgah di Thailand. Ia
banyak berbagi cerita dengan aku, aku merasa simpati dan sempat memberi dia
sedikit uang buat beli makan di jalan “Kasihan itu anak muda”. Alex mau ikut
dengan aku, namun sayang aku tidak punya kesempatan untuk mengajak dia
untuk ke Batusangkar. Moga-moga ia selamat dalam perjalanan dan bisa berjumpa
dengan temannya di Pulau Bali.
Di pelabuhan Malaka ada kapal “Malaysia Express, Indonesia Express dan
Ferry Service”, aku dan penumpang lain naik kapal dan duduk dekat jendela dan
bisa melihatkan gelombang laut, kapal dan pulau-pulau kecil. Kami semua turun
ke laut, maksudnya kami semuanaik kapal ferry buat melayari selat Malaka-
Goodbye Malaysia....aku juga ingat dengan senandung lagu semalam di Malaya.
Aku ingin mencari tahu sedikit tentang selat Malaka yang sedang kami layari.
2. Selat Malaka
Selat Malaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung
Malaysia (Thailand, Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatra (Indonesia). Dari
segi ekonomi dan strategis, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran
terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama.
Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah
penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Cina. Sebanyak
168

50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara
seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia.
Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi
selat ini; pada 2003, jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per
hari, suatu jumlah yang dipastikan akan meningkat mengingat besarnya
permintaan dari Tiongkok. Oleh karena lebar Selat Malaka hanya 1,5 mil laut
pada titik tersempit, yaitu Selat Phillips dekat Singapura, ia merupakan salah satu
dari kemacetan lalu lintas terpenting di dunia.
Semua faktor tersebut menyebabkan kawasan itu menjadi sebuah target
pembajakan dan kemungkinan target terorisme. Pembajakan di Selat Malaka
menjadi masalah yang mendalam akhir-akhir ini, meningkat dari 25 serangan pada
1994 hingga mencapai rekor 220 pada 2000. Lebih dari 150 serangan terjadi pada
2003. Jumlah ini mencakup sekitar sepertiga dari seluruh pembajakan pada 2003.
Frekuensi serangan meningkat kembali pada paroh awal 2004, dan angka total
dipastikan akan melebihi rekor tahun 2000. Sebagai tanggapan dari krisis ini,
angkatan laut Indonesia, Malaysia dan Singapura meningkatkan frekuensi patroli
di kawasan tersebut pada Juli 2004.
Ketakutan akan munculnya aksi terorisme berasal dari kemungkinan
sebuah kapal besar dibajak dan ditenggelamkan pada titik terdangkal di Selat
Malaka (kedalamannya hanya 25 m pada suatu titik) sehingga dengan efisien
menghalang lajur pelayaran. Apabila aksi ini berhasil dilancarkan dengan sukses,
efek yang parah akan timbul pada dunia perdagangan. Pendapat antara spesialis
keamanan berbeda-beda mengenai kemungkinan terjadinya serangan terorisme.
169

3. Kembali Ke Sumatra Barat
Welcome back to Sumatera, kapal merapat di pelabuhan laut Dumai jam
12.00, ya kami turun lagi, mengambil barang dan melewati imigrasi Indonesia,
terasa suasana bersahaja beda dengan suaasana di Singapura, tentu saja. Suasana
terasa sangat informal, kami keluar pelabuhan dan tidak beberapa lama kami
dijemput oleh armada bis menuju rumah makan Pak Datuk Bundo Kanduang di
Dumai, disana kami disambut oleh perantau Tanah Datar sebanyak 5000 kepala
keluarga.
Makan kami terasa enak lagi selama dalam perjalanan Malaysia dan
Singapura, umumnya tidak menghasilkan makan kalau makan sementara makan
di rumah makan Pak Datuk terasa sangat nikmat, semua hidnagnan habis ludes,
kami melakukan shalat jamaah qasar zuhur dan ahar, sebelum melanjutkan
perjalanan ke Tanah Datar, kami juga sempat singgah untuk membeli oleh-oleh di
swalayan Ramayana, harganya beda, sangat murah, dibandingkan dengan harga di
Singapura dan Malaysia.
Kami berada di Dumai dan aku jugamau mengenal sedikit tentang dumai:
Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari
Kota Pekanbaru. Sebelumnya, kota Dumai merupakan kota terluas nomor dua di
Indonesia setelah Manokwari. Namun semenjak Manokwari pecah dan terbentuk
kabupaten Wasior, maka Dumai pun menjadi yang terluas. Tercatat dalam sejarah,
Dumai adalah sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau yang kini mulai
menggeliat menjadi mutiara di pantai timur Sumatera.
Lagi-lagi kami berhenti di rumah makan di kota kecil, Kandis, sebelum
masuk kota Pekanbaru, kami melaju lagi, mencari posisi tidur pada bangku mobil
170

yang keras, hingga subuh kami sampai di Batusangkar diterima lagi oleh Bupati di
gedung Indojelito, disana ada sedikit acara mendengar kesan-kesan dari peserta
studi banding internasioinal Malaysia-Singapura, siswa, guru dan pegawai
berprestasi Tanah Datar, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk membangun
mental dan karakter kami menjadi mental orang yang cerdas, taat dan berwawasan
internasional.
171

BIO DATA PENULIS
Marjohan, M.Pd, adalah Guru SMA Negeri 3 Batusangkar, Program
Pelayanan Keunggulan Kabupaten Tanah Datar. Sumatera Barat. Ia juga tercatat
sebagai “Peringkat 1 guru SMA berprestasi tingkat nasional 2012 dan juga
penerima Satyalancana Pendidikan dari Presiden RI”. Aktif menulis pada koran
Singgalang, Serambi Pos, Haluan dan Sripo (Sriwijaya Post).
Kunjungannya keluar negeri untuk tujuan pendidikan adalah ke Singapura,
Malaysia dan dua kali ke Australia. Ia telah menulis berbagai artikel dan juga
buku buku dengan judul:
- School Healing- Menyembuhkan Problem Sekolah (Pustakan Insan
Madani,2009- Yogyakarta).
- Generasi Masa Depan- Memaksimalkan Potensi Diri Melalui Pendidikan
(Bahtera Buku,2010-Yogyakarta).
- Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri Prancis (Diva Press, 2012-
Yogyakarta).
- Akhirnya Kutaklukan Kampus Jerman (Diva Press, 2012- Yogyakarta).
- Melbourne Memang Dahsyat (Diva Press, 2013- Yogyakarta).
- Pengalaman Menjadi Guru Berprestasi Nasional (Diva Press, 2013-
Yogyakarta). Dan buku Budaya Alam Minangkabau (Citra Pustaka,
2012- Solo).
172