Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf...

68
Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang Juara Haydar Muhammad Nabil Memperoleh Beasiswa S1, S2 dan S3 di Jerman Haydar Muhammad Nabil Memperoleh Beasiswa S1, S2 dan S3 di Jerman Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang Juara ISSN : 0215-3289 NO. 363 / SHAFAR - RABI’UL AWAL 1438 H / DESEMBER 2016 / TH. XXXI

Transcript of Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf...

Page 1: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

1MPA 363 / Desember 2016

Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia

MTs Al-Hasan Gili Ginting SumenepMenebar Jala Mendulang Juara

Haydar Muhammad NabilMemperoleh BeasiswaS1, S2 dan S3 di Jerman

Haydar Muhammad NabilMemperoleh BeasiswaS1, S2 dan S3 di Jerman

Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia

MTs Al-Hasan Gili Ginting SumenepMenebar Jala Mendulang Juara

ISS

N :

0215

-328

9N

O. 3

63 /

SH

AFA

R -

RA

BI’U

L AW

AL

1438

H /

DE

SE

MB

ER

201

6 / T

H. X

XX

I

Page 2: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

2 MPA 363 / Desember 2016

Kasubbag Orpeg Kanwil Kemenag Prov Jatim membacakanSK 72 pejabat eselon 4 yang dilantik pada 30 November 2016.

Prosesi pelantikan 72 Pejabat eselon 4 di lingkunganKanwil Kemenag Prov. Jatim berjalan hikmat.

Seusai melantik, Kakanwil dan jajarannya memeberikanucapan selamat kepada para pejabat yang baru saja dilantik.

Kakanwil membacakan membacakan sumpah jabatan 72 pejabat esolon 4di lingkungan kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 30 November 2016.

Pengambilan sumpah jabatan dalam pelantikan pejabat eselon 4di lingkungan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim pada 30 November 2016.

Secara simbolis Kakanwil menandatangai SK Pelantikan 72 pejabat eselon 4di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim di Aula Al-Ikhlas.

Page 3: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

3MPA 363 / Desember 2016

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 363 /DESEMBER 2016

PEMIMPIN UMUM:H. Mahfudh Shodar

WAKIL PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI:

H. Musta’in

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid

STAF AHLI:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

DEWAN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR

SEKRETARIS REDAKSI:Machsun Zain, Syaikhul Hadi

BENDAHARA:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

DISTRIBUSI/TATA USAHA:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

LITBANG:Hj. Hikmah Rahman

STAF REDAKSIEditor:

Choirul Mustofa Reporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout: Muhammad Munib

Ilustrator:M. Tajudin Nurcholis

Korektor: Rasmanna Rahiem

Khoththot: M. Midzhar

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

DICETAK OLEH:PT. Antar Surya Jaya,

Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,Telp. (031) 8475000 (2200-2203)

Fax. : 031-8470600Isi di luar tanggung jawab percetakan

Pembaca setia, kita mera bangga melihat prestasi madrasah yang berkibar dimana-mana. Hatta bagi madrasah yang minim fasilitas untuk sesuatu yang diajanglombakan. Semisal yang dialami MTsN 2 Kediri. Meskipun tak

memiliki fasilitas untuk ekstra robotika, namun berhasil menyabet Juara Pertama Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah 2016. Mereka bahkan unggul dalam ‘Logika Pemrograman Robotika’, yang menjadi kunci utama dalam lomba robotika. Beritanya bisa Anda baca pada rubrik Inspirasi.

Yang mengejutkan lagi, siswa MAN Sidoarjo Haydar Muhammad Nabil berhasil memperoleh tiket beasiswa penuh S1, S2 dan S3 di Jerman. Padahal dalam keseha-rian di madrasah, Haydar bukanlah termasuk anak yang memiliki nilai di ranking teratas. “Praktis 10 tahun saya akan menetap di Jerman,“ ucapnya bersahaja. Anda bisa membaca ulasan selengkapnya di rubrik Taaruf.

Tentu saja keberhasilan itu akan memotivasi madrasah lain untuk turutserta. Terbukti, meski berada di daerah kepulauan MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep terus ‘menebar jala untuk mendulang juara’. Meski dengan kondisi listrik yang byar-pet, nyatanya sanggup melahirkan segugus penulis produktif skala nasional. Seleng-kapnya baca di rubrik Serambi Madrasah.

Dari Jakarta juga ada berita menarik. Ini cocok bagi mereka yang kesulitan bela-jar al-Qur’an. Ustadz Achmad Farid Hasan menemukan metode super cepat. Cukup dengan waktu 30 menit Anda akan bisa membaca al-Qur’an. Menariknya lagi, cara belajarnya tanpa melalui huruf hijaiyah – melainkan melalui huruf latin. Simak di rubrik Liputan Khusus.

Sementara untuk menyongsong HAB Kemenag ke-71 tahun, dari meja re-daksi kami sengaja meletakkan isu tersebut untuk Lensa Utama. Maka sege-ra kami menebar reporter yang ada di Surabaya. Disamping mewawancarai H. Ahmad Wiherno Susanto (Juara 1 Keluarga Teladan Tingkat Jawa Timur), kami juga meminta masukan dari Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D (Sekretaris PWNU Jawa Timur) dan Ir. H Tamhid Masyhudi, MM (Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur).

Kemudian hasilnya kami padu dengan rangkuman hasil wawancara bersama Drs. H. Roziqi, MM, MBA (Ketua PPKA Provinsi Jawa Timur), Dr. H. M. Sudjak, M.Ag (Ketua MUI Provinsi Jawa Timur) dan Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag (Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim).

Mengingat pada bulan ini ada Hari Ibu, kami sertakan pula ulasan tentang dua perempuan desa yang mencuri perhatian dunia; Imamatul Maisaroh (mantan TKW yang jadi penasihat Presiden AS Barrack Obama) dan Eni Lestari Andayani Adi (buruh migran pertama Indonesia yang berbicara di PBB).

Keluarga - ------------------------------- 4Teropong ------------------------------- 5Lensa Utama --------------------------- 6Lensa Khusus --------------------------- 14Inspirasi --------------------------------- 18Agama ---------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ------------------------- 24Bilik Santri ----------------------------- 27Keluarga -------------------------------- 32In Memoriam -------------------------- 34

Edukasi --------------------------------- 36Serambi Madrasah --------------------- 42Khotbah -------------------------------- 44Syifa ------------------------------------ 46Lintas Peristiwa ------------------------ 50Kuliner --------------------------------- 58LAA Remaja ---------------------------- 59Cerpen ---------------------------------- 60Sahabat --------------------------------- 64Dunia Islam ---------------------------- 66

Page 4: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

4 MPA 363 / Desember 2016

KELUARGA

Memahami karakter anak memang terkadang begitu sulit, bahkan kita seringkali tidak mampu melakukan.

Berikut ini adalah beberapa tips bagaimana memahami karakter anak.

Pertama, mendengarkan anak dengan baik. Jadilah pendengar aktif, yang merespon dan peduli atas apa yang anak ceritakan. Banyak orangtua yang menganggap cerita anak mereka tidak penting, dan hanya mendengarkan sebagai simbol atau syarat saja. Pada saat anak kita mengetahui mereka tidak didengarkan, mereka akan mulai menjauh dari orantua. Ketika hal ini terjadi, maka orangtua sudah mengambil langkah yang salah untuk memahami seorang anak.

Kedua, berusaha memahami tipe emosional anak. Seumpama anak Anda adalah merupakan anak yang tidak sabaran, kemungkinan perilaku mereka akan lebih baik apabila Anda bisa lebih sabar dalam menghadapinya. Pahami tipe emosional anak, dan jangan menghadapi mereka dengan emosional atau marah. Berikan dia pengertian atau cari cara lain agar emosi anak tidak bertambah buruk dari waktu ke waktu.

Ketiga, interogasi dengan baik. Banyak orangtua tidak sabar ketika mereka menemukan suatu kejanggalan dan ingin mendapatkan fakta mengenai hal tersebut dari anak. Jika Anda merasa perlu melakukan interogasi, lakukan dengan lemah lembut, sabar dan bicaralah dari hati ke hati. Jangan berkata keras, memaksa dan bahkan memukul. Apabila anak merasa takut, maka mereka akan berbohong kepada Anda. Dengan demikian maka konsep memahami karakter anak bisa pupus.

Kepribadian dan psikologi setiap anak memang berbeda-beda. Sebagian anak mungkin tumbuh dengan kepercayaan diri dan keberanian yang tinggi. Sementara

sebagian lain mungkin lahir dengan kecende-rungan pribadi yang interovet. Kepribadian interovet bukanlah sebuah penyakit, melain-kan kondisi psikologis dimana seorang anak lebih pendiam dan cenderung menutup dan menarik diri dari lingkungannya.

Pada kebanyakan kasus yang dijumpai, biasanya anak interovet memiliki kesulitan dalam kehidupan bersosalisasi. Sebab mereka tidak memiliki rasa keberanian dan keprcayaan diri yang tinggi sebagimana yang dimiliki oleh anak-anak ekstrovet.

Sebagian orangtua sudah seharusnya

Terkadang kita dibuat bingung oleh perilaku anak. Seringkali mereka enggan membagi hal-hal yang terkait dengan aktivitas dan perasaan mereka kepada kita sebagai orang tuanya. Ketika anak mulai tidak nyaman berbicara dengan kita, kemungkinan hal

tersebut mengindikasikan kita belum mampu mendapatkan kepercayaan dan memahami karakter anak itu sendiri.

Memahami Karakter Anak

Oleh Sugito, S.Pd. M.Pd *)

Anda bisa mengenali dan memahami bagaimana kepribadian anak. Setiap anak diciptakan berbeda dan mereka memiliki bahayanya masing-masing. Kendati demi-kian Anda sebagai orangtua yang memiliki anak introvet, memaksakan anak untuk berperilku layaknya anak interovet tidak dibenarkan. Karena hal ini hanya akan membuat anak tertekun.

*) Guru MA Raden PakuWringinanom Gresik.

Nama penulis puisi dalam rubrik TSAQAFAH edisi Nopember 2016, tertulis Nur Azis Asmuni sebagai murid kelas III MAN di pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Hal tersebut adalah Salah. Yang BENAR Biodatanya adalah sebagai berikut:

Nur Aziz AsmuniPuisinya kali pertama muncul di Majalah MPA saat dia kelas 3 Madrasah

Aliyah Negeri di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Sempat menjadi Juara 1 Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan IAIN Sunan Ampel (1996). Semifinal Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional oleh Ikatan Pecinta

Retorika di IKIP NEGERI Jakarta (1996). Sutradara Terbaik tingkat lokal Drama Komedi di Kediri (1998).

Pemenang Lomba Cipta Puisi Reformasi berjudul Jalan Penuh dengan Dinding tingkat Jawa Timur versi Taman Budaya Jawa Timur (1998). Juara 2 Lomba Cipta Karya Puisi Islami berjudul Aku Menyapamu dalam Remang tingkat Jawa Timur oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Jatim (2007). Juara 2 Lomba Guru Baca Puisi oleh UPTD Dinas Pariwisata dan Budaya di Surabaya (2008). Juara 3 Lomba Karya Tulis Puisi berjudul Belajar Mengibarkan Bendera yang diselenggarakan INTI (Ikatan Indonesia Tionghoa) di Surabaya (2009).

R A L A T :

Page 5: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

5MPA 363 / Desember 2016

Selama 71 tahun Kementerian Agama telah berbakti untuk bangsa dan negara. Institusi perjuangan ini mempunyai tugas pokok melaksanakan pembangunan di bidang agama. Tugas ini

telah dilaksanakan dengan baik, sejak berdiri di awal kemerdekaan hingga saat ini. Salah satu fungsi dari tugas pokok tersebut adalah meningkatkan partisipasi dan kontribusi umat beragama dalam pembangunan nasional. Dalam mengatur kehidupan beragama Kementerian Agama telah menorehkan prestasinya berupa makin mantapnya kerukunan umat beragama.

Berbeda dengan pandangan Barat yang sekular dan liberalistik, Indonesia dengan falsafah Pancasila memandang agama memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka kehidupan beragama pun ditata regulasinya oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Ini tidak berarti negara ikut campur dan mengintervensi rumah tangga umat beragama. Pelaksanaan tata kehidupan beragama dilaksanakan oleh internal agama masing-masing. Pemerintah dhi Kementerian Agama membantu pengaturan pelaksanaannya agar realisasinya tidak bergesekan dan berbenturan satu sama lain. Bahkan dengan regulasi pemerintah penyelenggaraan suatu program kegiatan keagamaan menjadi lebih lancar.

Setiap agama mengandung tiga ajaran inti. Pertama, sistem Credo. Suatu keyakinan akan adanya Tuhan yang menciptakan semua makhluk. Masing-masing agama mempunyai konsep ketuhanan sendiri-sendiri. Dalam Islam keyakinan dan keimanan terhadap Tuhan ditanam bibitnya sejak manusia masih berupa janin dalam rahim ibu. Setelah ruh ditiupkan, Allah bertanya kepada jiwa dalam rahim, “Alastu bi rabbikum”, apakah kamu mengakui bahwa Aku ini Tuhanmu?, Jiwa dari janin itu menjawab, “Qolu balaa syahidna”, ya aku mengakui (menyaksikan). Inilah syahadat pertama sebelum manusia dilahirkan.

Kedua, Ritus, yaitu sistem peribadatan.Sebagai konsekuensi pengakuannya akan adanya Tuhan yang menciptakannya, manusia wajib beribadah kepada-Nya. Hanya Allahlah satu-satunya yang wajib disembah. Sebagaimana sistem keyakinan, dalam sistem ritus inipun tiap-tiap agama mempunyai cara sendiri-sendiri.

Ketiga, sistem Norma. Suatu tatanan yang mengatur hubungan manusia dengan lainnya. Baik hubungamnnya dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia dan lingkungannya. Norma yang dimaksud bersumber dari wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan tercamtum dalam kitab-kitab suci. Norma agama ini menjadi acuan bagi manusia dalam menjalankan fungsinya.

Selain manusia berpredikat sebagai abdullah, hamba Allah yang wajib menyembah kepada-Nya, manusia juga mempunyai tugas dan fungsi lain. Fungsi itu adalah menjadi Khalifatullah fil ‘ardhi. Sebagai khalifah Allah manusia mendapatkan amanat mengelola alam dan sumber alam agar semua penghuni bumi merasakan manfaatnya. Dalam hal ini manusia hanya bertugas mengambil manfaat alam, bumi dan isinya tanpa merusaknya. Sebab alam, bumi dan kandungannya bukan miliknya tetapi kepunyaan Allah yang harus dijaga agar generassi berikutnya pun dapat memanfaatkan dan menikmatinya.

Agar manusia bisa bekerja sama dalam melaksanakan amanat Allah tersebut perlu dibentuk suatu organisasi yang disebut Negara. Terbentuknya suatu negara merupakan kebutuhan insany dan kebutuhan islamy. Sebab tidak ada komunitas bangsa yang bisa hidup tertib dan berlangsung lama tanpa organisasi itu. Adanya negara juga

Partisipasi dan Kontribusi Umat Beragama

TEROPONG

akan dapat memenuhi hajat orang banyak dalam memenuhi keperluan hidupnya yang sangat kompleks. Negara juga akan menyuguhkan kepada suatu komunitas bangsa suatu paket untuk hidup berbangsa dan bernegara. Hanya negaralah yang bisa menyatukan antara prinsip-prinsip kebangsaan dan nilai-nilai moral ketuhanan serta kesatuan moral, material dan spiritual keagamaan. Dalam negara yang berfungsi dengan baik akan dapat diwujudkan kemajuan peradaban dan keluhuran moral.

Pada masa penjajahan, pemerintah kolonial menerapkan konsep bahwa agama tidak mempunyai hubungan dengan negara. Konsep ini dapat mencegah gerakan-gerakan politik umat yang menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup berbangsa dan bernegara yang bebas dari penjajahan. Namun akhirnya kesadaran itu muncul juga. Agama terutama Islam sebagai tatanan yang komprehensif, syumul atau menyeluruh mencakup semua dimensi kehidupan termasuk di dalamnya aspek politik dan negara. Agama juga menata kehidupan idividual dan sosial, ekonomi dan bernegara. Kesadaran ini mendorong lahirnya gerakan-gerakan politik dan perjuangan kemerdekaan. Kesadaran ini pula yang memicu kebangkitan umat agar bebas dari keterpurukan dan keterbelakangan.

Agama dan negara saling membutuhkan. Berdirinya suatu negara merupakan kebutuhan bagi terlaksananya ajaran agama. Sebaliknya negara yang tidak menjadikan agama sebagai pilar penting akan kehilangan kontribusi dari umat beragama. Agama yang inti ajarannya dijadikan way of life -pandangan hidup- bagi pemeluknya memberikan motivasi dan semangat bagi suatu bangsa. Masing-masing saling melengkapi dan memberikan dampak positif

Indonesia sebagai negara yang beragam etnis, suku, bahasa, budaya dan agama tidak memilih sistem politik Barat yang sekular dan liberalistik. Tetapi juga tidak menjadikannya sebagai negara teokratis yang menjadikan salah satu agama sebagai agama resmi. Indonesia memilih sebagai negara integralistik berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa, Pancasila. Suatu tatanan negara dan pemerintahan yang menghargai nilai moral agama sebagai sumber nilai-nilai bangsa •Raw.

“Kamu adalah umat yang terbaik dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” (Ali Imran : 110)

Page 6: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

6 MPA 363 / Desember 2016

Akhir-akhir ini berita kekerasan fisik dan mental yang menimpa anak-anak dan remaja begitu masif. Pelakunya sendiri berasal dari kaum dewasa dan ada pula berusia anak-anak. Beragam peristiwa itu tentu menghentakkan nurani kita

sebagai orang tua. Yang makin membuat tercengang, ternyata lembaga pendidikan seakan tak lagi mampu mengatasi kenakalan para siswanya. Seolah sekolah tak lagi dapat menjadi tempat yang aman dari tindak kekerasan.

Kementerian Agama Payung Besar bagi Kelompok Keagamaan

Melihat fenomena tersebut, H. Ahmad Wiherno Susanto merasa miris. Jika kondisi semacam itu terus

dibiarkan, katanya, tak dapat dibayangkan bagaimana kondisi bangsa ini ke depan. “Sebab mereka merupakan calon penerus tongkat estafet bangsa ini,” tandas juara 1 Keluarga Teladan Tingkat Jawa Timur ini.

Lantaran itulah dia berharap, agar para orangtua mawas diri. Tentu tidak bisa lagi menye rahkan sepenuhnya pendidikan kepada institusi pendidikan. Sebab durasi anak di sekolah sangat terbatas. “Mari kita membuka kembali pesan al-Qur’an Quw anfusakum wa ahlikum naara,” ajaknya.

Surat at-Tahrim ayat 6 itu mengajarkan, bahwa sudah menjadi kewajiban bagi tiap pribadi untuk menjaga diri dan keluarganya dari perilaku buruk yang bisa menjerumuskan ke kubangan api neraka. “Sebagai orangtua kita wajib memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap keluarga,” ujar mantan dosen UIN Maulana Malik Ibramim Malang ini memberikan petuah.

Adapun pengawasan dan bimbingan sendiri tak lantas terputus ketika anak sudah dewasa maupun berumah tangga. Sebab

menjadi orangtua itu abadi sebagaimana status sebagai anak. “Tugas penting sebagai orangtua, adalah memberikan pemahaman tentang agama kepada anak turunnya,” tutur pengawas Puskud Jatim ini.

Ketika anak hendak menikahpun, orangtua berkewajiban membekalinya wawa-san membina rumah tangga yang sakinah, mawaddan wa rahmah. Apalagi di tengah makin rapuhnya institusi keluarga saat ini. Dimana begitu mudahnya orang bercerai tanpa memikirkan dampak buruknya terutama bagi anak yang dihasilkan.

Lantaran itulah, Ketua KUD Tani Mulya Pacet ini sangat tidak setuju jika Kementerian Agama dikambinghitamkan atas maraknya perceraian yang terjadi. Kemenag bukanlah malaikat yang bisa menjamin keutuhan sebuah rumah tangga. Apalagi dengan jumlah personel Kemenag yang sangat terbatas, tentu tak bisa menjangkau seluruh penduduk yang ada. “Kini ada rencana menjadikan juara Keluarga Sakinah sebagai duta keluarga, yang nantinya bisa membantu peran Kemenag untuk menguatkan institusi keluarga,” ungkap suami Namiratul Liana ini.

Namun sebelum itu terealisasi, ujarnya, Kemenag bisa memaksimalkan pembekalan wawasan berumah tangga saat pra nikah dengan memaksimalkan kursus calon pengan tin. Calon pasutri harus dibekali dan dipastikan kesiapan

H. Ahmad Wiherno Susanto

Juara 1 Keluarga Teladan Tingkat Jawa Timur

Page 7: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

7MPA 363 / Desember 2016

mereka dalam membina keluarga. Di sinilah pentingnya pendidikan pra nikah. “Dan jangan lupa, perlu juga pengetatan nikah bagi usia di bawah umur,” pesannya.

Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D yakin Kementerian Agama sanggup melakukan itu semua. Sebab kini usianya sudah 71 tahun; sebuah usia yang sudah melebihi satu generasi. “Status berdirinya Kementerian Agama ini spesial. Karena satu-satunya yang didirikan sebagai suatu konsesi atas perjuangan umat Islam,” tukasnya. “Karena tokoh-tokoh Islam berkontribusi luar biasa dalam proses penataan Negara RI, maka pemerintah memberi apresiasi yang tinggi terhadap berdirinya Kementerian Agama,” tambahnya.

Bagi Sekretaris PWNU Jawa Timur ini, refleksi atau muhasabah yang pertama adalah kementerian ini didirikan untuk melayani kepentingan umat beragama. Maka isu pertama kali yang harus dilihat, adalah layanan Kementerian Agama di bidang administrasi keagamaan. “Posisi Kemenag itu kan melakukan birokratisasi dan administrasi layanan agama di Indonesia,” tegasnya. “Contoh paling kongkret, adalah persoalan pencatatan pernikahan. Begitupun dengan persoalan pengadministrasian ibadah haji dan yang lainnya,” katanya menerangkan.

Itu semua merupakan sebagian tugas dan fungsi Kemenag untuk menyelenggarakan layanan administrasi agama kepada pemeluk agama. Kementerian Agama tidak hanya didirikan untuk warga negara yang beragam Islam saja, tapi untuk semua agama. Di sinilah letak spesifiknya Kemenag. Disamping terkait dengan administrasi, tapi pada saat yang sama administrasi itu berkaitan dengan persoalan agama.

Apalagi Kementerian Agama didirikan di atas bangunan masyarakat yang plural dari sisi agama. Indonesia ini didiami oleh warga negara yang kepemelukan terhadap agamanya bervariasi, meskipun mayoritas beragama Islam. Jadi posisi Kemenag harus dilihat dari kontribusinya dalam menjaga tatanan kehidupan beragama di Indonesia. “Bukan persoalan administrasi semata, tetapi harus berkontribusi terhadap tatanan umat beragama di Indonesia yang plural tapi tetap menjaga keharmonisan,” tuturnya mengingatkan.

Sebagai sebuah birokrasi, Kementerian Agama sudah mempunyai SOP bagaimana menyelenggarakan layanan administrasi. Juga sekaligus fungsi untuk menjaga tatanan kehidupan umat beragama yang rukun, damai dan harmonis. “Sebagai kementerian yang ada sejak awal kemerdekaan, Kemenag sudah memiliki pakem dan SOP soal bagaimana melaksanakan dua fungsi utama tersebut,” simpulnya.

Karena dinamika kehidupan masyarakat beragama selalu naik-turun seiring dinamika sosial politik dan ekonomi, maka Kemenag

Meskipun demikian, Prof. Muzakky tetap memberikan beberapa catatan yang perlu dilakukan Kemenag. Pertama, menjaga komunikasi dengan pemangku kepentingan yang sangat variatif di Indonesia. Sebab Kementerian Agama merupakan bagian dari birokrasi negara. Untuk itulah, perlu memperkuat database secara keseluruhan. Sebab ini yang masih lemah di Kemenag. Yang kedua, perlu mengembangkan integritas dan inovasi dengan kecepatan pekerjaan yang bisa diukur. “Komunikasi dan inovasi perlu ditingkatkan, agar kecepatan kerja bisa dijamin,” tandasnya.

Hal itu menjadi penting karena Kemenag merupakan jembatan bagi agama-agama di Indonesia. Sejak kelahirannya, Kemenag diharapkan menjadi sarana penguat. Karena penduduk Indonesia mayoritas Muslim, tentu Islam sangat berkepentingan dengan Kemenag. “Saya kira majelis agama yang lain juga memiliki kepentingan yang sama,” ujar. Ir. H Tamhid Masyhudi, MM berterus terang.

Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini, ada satu keinginan yang seragam bahwa Kemenag bisa memperkokoh keberadaan masing-masing agama di Indonesia. “Jadi, Kemenag memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menjaga keutuhan bangsa ini dari sisi keagamaan. Ini tentu harapan besarnya,” ujarnya.

layak memperhatikan fenomena yang terjadi di masyarakat. Ini sebagai bagian untuk membangun kearifan-kearifan tertentu di layanan administrasi dan tugas untuk mencip takan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Guru Besar UINSA Surabaya ini lantas mencontohkan kasus penistaan agama. Sebagai bagian dari birokrasi pemerintah, Kemenag perlu memposisikan diri dalam dinamika tersebut. Namun tentu saja posisinya harus tetap dalam koridor demi menjaga tugas dan fungsinya. Sebab Kementerian Agama adalah excuting agency (pelaksana) dari kebijakan pemerintah dalam bidang tersebut.

Jika Kementerian Agama terlalu masuk pada isu yang spesifik, lanjutnya, maka akan mudah terombang-ambing oleh gelombang yang pasang surut tergantung dinamika sosial politiknya. “Kemenag harus bisa menjaga standingnya sebagai executing agency. Memberikan layanan administrasi agama, sekaligus sebagai pilar penjaga kerukunan umat yang begitu plural, variatif, tetap dalam bingkai NKRI,” tuturnya.

Alhasil, Kementerian Agama tak sekedar birokrasi. Sebab di situ juga ada komponen keyakinan. Dalam menjalankan tupoksinya – terutama di bawah kepemimpinan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin – Kemenag lebih cantik dalam bermainnya. Sebab Kemenag sudah bisa menyediakan payung besar bagi kelompok-kelompok keagamaan di Indonesia. “Keputusannya selalu didasarkan pada kebijakan umum, serta demi membangun kebersamaan dan komunikasi yang baik di antara kelompok yang berbeda-beda,” terangnya.

Sebagai sebuah birokrasi,

Kementerian Agama

sudah mempunyai

SOP bagaimana

menyelenggarakan

layanan administrasi.

Juga sekaligus fungsi

untuk menjaga tatanan

kehidupan umat

beragama yang rukun,

damai dan harmonis.

Prof. Akh. Muzakki, M.Ag,Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D

Sekretaris PWNU Jawa Timur

Page 8: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

8 MPA 363 / Desember 2016

Dengan ini tentunya akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak berdasarkan agama, tapi justru menjadikan agama-agama bisa hidup berdampingan. Inilah kekuatan Indonesia; sebuah negara yang didirikan dari beragam bangsa yang berbeda-beda agama, golongan, suku, ras dan bahasa hingga berbeda pulau. Ini semua menyatu menjadi sebuah kekuatan yang disebut sebagai NKRI.

Oleh karena itu, Kemenag harus mem-posisikan diri sebagai bagian dari penjaga keindonesiaan. Apalagi Indonesia me miliki pengalaman panjang dengan keber bedaan. “Ini harus dijaga. Maka berikan porsi hak-hak semua kelompok dengan terus menjalin komunikasi secara berkesinambungan,” tukasnya mengingatkan.

Meski demikian, isu-isu keagamaan tetap harus diwaspadai. Sebab masalah agama sangat mudah disulut. Sedikit saja pemantik dinyalakan, akan menjadi letupan yang sangat besar. Di sinilah peran Kemenag untuk mampu berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat, agar mampu dideteksi lebih dini setiap benih permasalahan yang mengemuka. “Kemenaglah yang memiliki tangan cukup panjang hingga ke bawah. Selain keberadaan KUA, ada tokoh-tokoh agama di sana. Jadi ini jangan kita lupakan,” paparnya.

Dirinya menyadari, bahwa dengan

makin berkembangnya masyarakat tentu dinamika persoalan yang timbul semakin beragam. Untuk penyelesaiannya, tentu saja tak semudah membalik telapak tangan. Namun dengan mendialogkan setiap problem, niscaya akan ditemukan solusi. Bagi Tamhid – panggilan karibnya, tatkala terjadi kebuntuan saat proses dialog hingga tidak ditemukan titik temu, pasti nanti ditemukan jalan keluar dan langkah-langka selanjutnya.

Selain peran pembinaan kerukunan umat beragama, ada bidang yang selalu lekat dengan Kemenag meski sebenarnya tanggung jawab lintas kementerian yakni haji. Tamhid menilai dari tahun ke tahun Kemenag sudah berbenah. “Jika dulu Kemenag dicap sebagai kementerian terkorup, kini dengan kerja kerasnya telah mengantarkan menjadi Kementerian terbaik kedua dalam pelayanan publik,” tandasnya.

Menurutnya, inilah bukti bahwa Ke-menag serius melakukan evaluasi internal. Meskipun sejatinya, tugas Kemenag itu melebih kapasitasnya. Bayangkan saja, kemen terian biasanya menangani satu bi-dang saja. Tapi Kemenag menangani banyak bidang garap. Kementerian ini tidak hanya mengurusi masalah sosial keagamaan, namun juga menangani pendidikan hingga haji dengan beragam persoalannya. “Semua diurusi Kemenag. Jadi wajar jika berhadapan dengan berbagai macam persoalan,” katanya bernada kelakar.

Namun yang menggembirakan, Tamhid menilai bahwa SDM Kemenag sudah bagus. Banyak aparatur Kemenag yang telah diberi tugas belajar hingga keluar negeri. Nanti ketika pulang pasti akan memeberikan energi pembenahan. “Sekarang sudah bagus. Dan ini harus kita akui,” tegasnya.

Dengan semakin membaiknya kinerja

Ir. H Tamhid Masyhudi, MM

Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur

Kemenag, tentu masih perlu ditumbuhkan kembali kesadaran bahwa institusi ini merupakan simbol keagamaan. Oleh karena itu, Kemenag harus dihindarkan dari hal-hal yang amoral. “Agama itu urusan moral. Karena Kemenag merupakan duta agama, jadi harus mampu memberikan teladan,” tandas mantan Wakil Sekretaris PMW Jatim ini mengingatkan.

Laporan: Muhammad Hisyam, Suprianto (Surabaya).

Page 9: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

9MPA 363 / Desember 2016

Drs. H. Roziqi, MM, MBA

Ketua PPKA Provinsi Jawa Timur

Keberadaan peran Kementerian Agama, lanjut Ketua PPKA (Persaudaraan Pensiu nan Kementerian Agama) Pro-

vinsi Jawa Timur ini, salah satunya terlihat di dunia pendidikan. Baik yang menyangkut madrasah ataupun pondok pesantren. Imej madrasah sekarang tidak seperti zaman dulu. Sekarang ini sudah mempunyai kemajuan yang luar biasa.

Di beberapa tempat, lembaga-lembaga madrasah telah menjadi rujukan bagi orang-orang yang notabene secara ekonomi tidak tergolong rendah. Mereka sudah mulai percaya. Sebab jika anaknya ditaruh di madrasah, tidak hanya memperoleh pelajaran umum semata, tapi juga memiliki kelebihan yang lain; yakni plus pelajaran agama yang memberikan pelajaran tentang moralitas pada siswa.

Begitu juga dalam hal pelayanan perni-kahan, yang ujung tombaknya adalah KUA. Pelayanannya sudah bagus secara admi-nistrasi, karena semua bisa terdeteksi secara digital dan bisa online. Sehingga pernikahan-pernikahan yang tidak tercatat menjadi berkurang, atau bahkan ke depannya tidak ada lagi. Dari sisi kesejahteraan penghulunya, juga sudah memadai karena biaya transport telah ditentukan dalam peraturan pemerintah. “Sehingga dari sisi gratifikasi menjadi minim dan diharapkan tidak ada, karena sudah tercukupi semuanya,” paparnya.

Dari sisi pelayanan haji juga perlu disyu-

kuri. Dalam penyelenggaraan haji, tingkat kepuasan jamaah haji naik jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan di tahun-tahun selanjutnya akan lebih baik lagi, atau minimal bertahan. Sebab penanganan haji

itu sangat rumit. “Apalagi persoalannya cukup banyak. Jika dicermati, persoalan haji yang tiap tahun terjadi selalu berbeda,” jelasnya.

Oleh karenanya, mantan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Jawa Timur ini berharap, agar peran Kementerian Agama semakin baik. Karyawannya mulai dari pusat hingga daerah harus banyak kreativitas yang baru, temuan-temuan baru, penelitian-penelitian baru guna merancang ke depannya seperti apa.

Apalagi kini Perguruan Tinggi yang berada di bawah Kemenag berkembang dengan pesat. Dari sini lahir anak-anak yang mempunyai kreativitas tinggi, sehingga nantinya bisa mewujudkan gagasan-gagasan ke depan. Jika ini disinkronkan dan digodog di Kementerian Agama, maka akan menjadi pro gram atau perencanaan yang bagus. “Dengan begitu tidak akan ketinggalan, seka-li gus mempunyai nilai plus dari sisi akhlaq, budi pekerti dan amaliahnya,” terangnya.

Maka karyawan Kemenag mulai dari pimpinan hingga yang paling bawah, diharapkan tidak lepas dari yang namanya mental atau akhlaq. Jika orang Kementerian Agama tidak berakhlaq agamis, hal itu tidak pantas dan tentu akan menjadi pembicaraan banyak orang. Sebab dari akhlaq yang baik ini akan tumbuh perilaku yang disebut amal-amal yang saleh.

Di sisi lain, karyawan Kemenag juga harus rajin mempelajari tupoksinya masing-

Prestasi KemenagMeraih Posisi Terbaik Kedua Kementerian

Perjalanan Kementerian Agama sudah cukup panjang, beriringan dengan Kementerian yang lain. Perjalanan yang cukup jauh, panjang dan sudah banyak kontribusi yang diberikan kepada Republik Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Dalam setiap perjalanan pasti mengalami

liku-liku dan penyesuaian seiring dengan berjalannya zaman dan situasi. Tantangan kekinian berupa era informasi yang serba digital. “Namun demikian, Kementerian Agama masih tetap eksis. Ini sungguh luar biasa,” ujar Drs. H. Roziqi, MM, MBA.

Page 10: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

10 MPA 363 / Desember 2016

Dr. H. M. Sudjak, M.Ag

Ketua MUI Provinsi Jawa Timur

masing. Sehingga dalam melangkah itu pas. “Jangan sampai melangkah tapi tidak sesuai aturan. Apalagi yang menyangkut masalah anggaran atau keuangan,” tukasnya. “Sebab yang namanya agama, jika terkena noda kecil saja maka cepat kelihatan,” tuturnya mengingatkan.

Yang tak kalah pentingnya, karyawan-karyawan Kementerian Agama zaman sekarang harus profesional; yaitu bekerja dan tahu ilmunya sehingga bisa melaksanakan dengan cepat dan tepat. “Tapi sekali lagi, jangan lupa akhlaqnya juga harus dibawa. Karena kalau akhlaqnya tidak dibawa, maka bisa dibelak-belokkan,” tandasnya.

H. Roziqi lantas mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari Kementerian Agama yang kian hari semakin eksis. Dirinya ber harap, agar karyawan-karyawan yang masih aktif di Kementerian Agama untuk selalu meningkatkan rasa memiliki dan rasa kebersamaan.

Dengan rasa memiliki inilah, akan tumbuh rasa kebersamaan antara yang satu dengan yang lain. Sehingga saling membantu, saling mengingatkan, serta saling bergotong royong. Jangan sampai ada timbul rasa hasud,

dengki, atau tidak puas kemudian saling fitnah. “Kita masih berharap besar dan yakin bahwa Kementerian Agama tetap jaya dan berkibar,” tegasnya penuh harap.

Bagi Dr. H. M. Sudjak, M.Ag, pada usianya yang ke-71 tahun ini Kementerian Agama sudah berperan optimal. Jikapun masih kerap muncul persoalan, itu merupakan sebuah keniscayaan di tengah umat yang kian berkembang. “Dengan masyarakat yang kian majemuk, perkembangan masalah

yang dihadapi Kemenag makin variatif dan komplek,” tandasnya.

Ketua MUI Provinsi Jawa Timur ini mengingatkan, bahwa ke depan Kemenag khususnya Kanwil Kemenag Prov. Jatim harus lebih meningkatkan kinerjanya. Ini demi mengantisipasi kemungkinan-kemungkina buruk yang terjadi. Jika tidak diantsisipasi lebih dini, akibatnya bisa sangat fatal.

Ambil misal persoalan haji. Semangat masyarakat begitu luar biasa untuk menjalankan rukun Islam kelima tersebut. Sementara kuota haji sangat terbatas. Hal ini yang menyebabkan antrean untuk menjalankan ibadah di tanah suci tersebut mencapai 24 tahun. “Jadi antara niatan menunaikan haji tak berbanding lurus dengan kuota yang tersedia,” ujar mantan Direktur Imarah dan Ijtima’iyah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini menyayangkan.

Menurutnya, munculnya fenomena haji melalui Filipina beberapa waktu lalu merupakan sinyal bahwa banyak oknum yang memanfaatkan panjangnya antrean haji resmi untuk meraup keuntungan pribadi. Meskipun sejatinya ini merupakan praktek lama yang kebetulan baru terungkap saat ini.

Di luar itu ada pula masyarakat yang menunaikan ibadah haji dengan menggu-nakan visa kerja atau yang lebih dikenal dengan haji non kuota. “Jika ini terus dibiar-kan, lagi-lagi masyarakatlah yang menjadi korban,” tukas Dekan Tarbiyah Insitut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo ini mengingatkan.

Oleh sebab itu, Kemenag tidak boleh kendur dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat terkait haji.

Page 11: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

11MPA 363 / Desember 2016

Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Apalagi Kemenag juga tidak bisa membatasi orang untuk mendaftar haji. Di tengah situasi semacam ini, umat harus diselamtakan agar tidak menjadi korban oknum nakal.

Selain haji, ada pendidikan yang ditangani Kemenag. Seperti madrasah dini yah, pondok pesantren, pendidikan agama di sekolah umum dan pendidikan madrasah. “Dari semua pendidikan yang dikelola Keme nag, menurut penilaian saya, selama ini prestasinya sungguh sangat luar biasa,” puji Pendiri STAIBA (Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh Arif) Purwoasri Kediri ini bangga.

Dari tahun ke tahun, prestasi santri dan siswa madrasah terus meningkat. Terlebih prestasi madrasah kini tidak hanya di tingkat regional, tapi sudah menembus level nasional dan internasional. Dari sisi siswa madrasah, mereka sudah membuktikan diri mampu berprestasi di level tertinggi. “Secara kelembagaan juga banyak madrasah yang mampu bersaing dengan sekolah umum. Jadi, kualtias pendidikan madrasah itu luar biasa,” ungkap mantan Kepala Kandepag Kota Malang ini.

Dengan capaian tersebut, tentu ke depan harus dipertahankan. Akan lebih baik jika prestasi selama ini ditingkatkan. Seperti ung ka pan kaidah fikih al-muhafadzhah ‘ala al-qadim al-shalih, wal akhdzu bi al-jadid al-ashlah. “Inovasi itu sangat penting.. selama tidak berbenturan dengan aturan yang ada,” ujar mantan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini.

Menurut keterangan Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag, Kementerian Agama telah menempati posisi terbaik kedua kementerian dengan kinerja terbaik. Hal itu berdasarkan hasil suvey dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Oktober lalu. Sebanyak 8,4 persen responden menyatakan Kemenag sebagai kementerian berkinerja terbaik. Disusul di bawahnya adalah Kemen terian Pendidikan dan Kebudayaan dengan skore 5,5 persen. “Dengan hasil ini menunjukkan publik puas terhadap pelaya nan Kemenag selama ini,” tutur Mahfudz bangga. “Padahal sebelumnya kita tidak masuk dalam 10 besar,” imbuhnya menegaskan.

Sebagai kepanjangan tangan Kemenag di Provinsi, tentu saja Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang dipimpinnya bertekad untuk meningkatkan prestasi yang telah dicapai. “Ini bukan isapan jempol semata. Sebab selama tahun 2016 ini telah menorehkan tinta emas prestasi di berbagai bidang,” terang Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini.

Di bidang Pendma, diantara prestasi yang telah ditorehkan adalah Juara Umum KSM Nasional dan Juara II Perkemahan Pramuka Madrasah Nasioal (PPNM). Para siswanya juga berunjuk gigi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dengan mendapakan 8 medali. Ini belum termasuk keberhasilan beberapa guru dan Kepala Madrasah dalam Kompetisi Guru dan

pengawas Madrasah Berprestasi tingkat Nasional beberapa waktu lalu.

Selain itu, di bidang PAIS juga tak mau ketinggalan. Diantaranya adalah menjadikan delegasi Jawa Timur memperoleh apresiasi sebagai peserta terbaik ketiga dalam Perkemahan Rohis Siswa SMA/SMK. Adapun di bidang PD Pontren, santri Jatim berhasil menjadi Juara III Pospenas 2016. Pada bidang Urais Binsyar, Jawa Timur berhasil menyabet sebagai Juara I KUA Teladan.

Sementara itu Pak Mahfudz – panggilan karibnya – menyebutkan, bahwa dalam penye -lenggaraan ibadah haji tahun 2016 Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) naik 1,16 poin. Bila pada 2015 tingkat kepuasan jamaah sebesar 82,67, maka pada 2016 ini naik menjadi 83,83. Berdasarkan penyebaran angket, tingkat kepuasan jamaah Embarkasi Surabaya juga meningkat tajam. “Jika tahun lalu tingkat kepuasan jamaah mencapai 83 persen, tahun ini meningkat menjadi 95 persen,” ungkapnya tersenyum puas.

Di tahun 2016 ini, Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur juga telah menyelesaikan pembangunan 19 KUA baru dengan skema pembiayaan berasal dari SBSN. Bahkan pada pertengahan Nopember lalu, Menag Lukman Hakim sendiri yang meresmikan. Nantinya, selain untuk meningkatkan layanan nikah-

rujuk, juga untuk menyediakan tempat layanan manasik haji yang lebih representatif.

Tak hanya itu. Jika selama ini pendaftaran haji menggunakan sistem dua atap, tahun depan Kanwil Kemenag Prov. Jatim membuat terobosan sistem layanan satu atap. Para calon jamaah haji cukup datang ke kankemang dan langsung bisa diproses tanpa harus ke bank. “Saat ini pilot projectnya di Kota Batu. Tahun depan kita akan memperbanyak titik layanan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, sisi laporan keuangan Kanwil Kemenag Jatim termasuk terbaik. Meski secara nasional tahun 2015 opini yang diberikan BPK kepada Kemenag menurun dari WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) menjadi WDP (Wajar dengan Pengecualian). “Kita akan senantiasa meningkatkan kinerja. Apalagi laporan keuangan tahun depan menggunakan e-audit,” ujar mantan Kabid Pendma ini.

Diungkapkannya, saat ini Kanwil Keme-nag Jatim sedang mempersiapkan semuanya. Perangkat-perangkat di Kanke menag kabu-paten / kota yang masih lemah akan diper-kuat lagi. Harapannya, dengan adanya e-audit yang berbasis e-MPA, institusi ini tidak mengalami kesulitan berarti.

Laporan: Muhammad Hisyam,Suprianto (Surabaya).

Page 12: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

12 MPA 363 / Desember 2016

Sebut saja Imamatul Maisaroh. Mantan TKW yang kini dipercaya sebagai Penasihat

Presiden AS Barrack Obama di Gedung Putih. Tepatnya sebagai Staf khu sus Bidang Perlindungan Buruh Migran, yang bertugas menangani pro gram penanggulangan perbu-dakan dan perda gangan manusia.

Bersama belasan senator dan pembicara top Amerika lainnya pada 26 Juli 2016 lalu, dia dipercaya tampil berpidato di panggung utama Konvensi Nasional Partai Demokrat. Di acara yang digelar di Stadion Wells Fargo, Philadelphia, Pensylvania, Amerika Serikat. Dirinya berbicara di hadapan ribuan delegasi. Nama wanita kelahiran Malang 20 Maret 1980 itu, sontak menjadi sangat populer dan menjadi perbincangan dunia.

Padahal, 19 tahun silam, Ima – pangilan karibnya – bukanlah siapa-siapa. Dia hanya remaja desa yang pada tahun 1997 nekad berencana mengaduh nasib di Hongkong lantaran desakan ekonomi keluarga. Namun akhirnya lulusan sebuah MTs di Malang itu melancong ke Negeri Paman Sam untuk menjadi pembantu rumah tangga. Tepatnya di Los Angeles.

Sayang, harapan memperbaiki ekonomi ternyata tak kunjung nyata. Sebab hampir selama 3 tahun dia tidak menerima gaji sepe-serpun. Padahal tiap hari dia harus bekerja selama 12 jam sehari. Tidak hanya itu, putri pasangan Turiyo dan Alimah inipun menga-

Dua Perempuan Desayang Mencuri Perhatian Dunia

Label konco wengkeng bagi perempuan, lambat laun berubah. Jika sebelumnya peran domestik begitu dominan, kini mereka justru kian meruang di ranah publik. Bahkan kiprahnya tidak hanya di level regional, tapi juga sudah menapaki jenjang wilayah

internasional. Terbukti, baru-baru ini ada dua perempuan desa asal Indonesia yang mampu mencuri perhatian dunia.

lami siksaan fisik dari majikannya, yang nota-bene merupakan keturuan Indonesia tersebut.

Hampir setiap hari, gadis bertubuh mungil ini menerima siksaan, pukulan dan tamparan berkali-kali dari majikannya. Untuk kesalahan kecil yang dibuatnya, Ima harus menerima pukulan dan tamparan berkali-kali. Bekas luka di kepalanyapun hingga kini masih membekas.

Nasibnya kian merana karena paspornya ditahan sang majikan. Dia bingung bagai-mana mengadu karena waktu itu tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. “Mau laripun tak mungkin kan,” tuturnya suatu ketika.

Setelah tiga tahun mendapat perlakuan buruk, kemarahannya memuncak. Pada tahun 2000, perempuan lulusan MTs Miftahul Ulum itu nekat menyisipkan sebuah notes kecil berisi permintaan tolong kepada

seorang penjaga bayi tetangga majikannya. Sang babysitter itulah yang kemudian membawa Ima ke kantor Coalition to Abolish Slavery and Trafficking (CAST); yakni sebuah organisasi nirlaba anti perbudakan.

Oleh CAST, Ima ditempatkan di rumah penampungan kaum gelandangan. Tapi tak berapa lama kemudian organisasi anti perbu-dakan itu mempekerjakannya. Di sinilah takdir baik mulai meng-hampirinya. Dirinya mendapat kesempatan untuk bersekolah di Amerika Serikat di sela-sela bekerja.

Berkat kinerja dan komitmennya mem-bantu dan memberantas perbudakan di CAST, membuat nasibnya makin cemerlang. Karirnya sebagai aktivis makin menanjak dan berhasil diundang ke berbagai pertemuan tingkat tinggi di Washington DC. Imapun berkesempatan bertemu dengan para pejabat tinggi seperti Menteri Luar Negeri John Kerry dan bahkan Obama.

Selain Ima, ada satu perempuan desa lagi asal Indonesia yang juga menjadi perbincangan hangat dunia. Dialah Eni Lestari Andayani Adi. Tenaga kerja wanita (TKW) asal kediri yang bekerja di Hong Kong itu aktif dalam berbagai organisasi buruh migran.

Kini Eni – panggilan akrabnya – me-mimpin International Migrant’s Aliance (IMA), sebuah aliansi formal buruh migran yang lahir di Hong Kong pada 2008.

Page 13: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

13MPA 363 / Desember 2016

Organisasi ini beranggotakan 120 organisasi buruh migran dari 19 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Berkat aktivitasnya di IMA, wanita berka-camata minus ini diundang berpidato dalam sesi pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Migran dan Pengungsi (High Level Summit on Migrant’s and Refugees) ke-71 di New York, Amerika Serikat pada 19 September lalu. Ini menjadikannya sebagai buruh migran pertama Indonesia yang berbicara di PBB.

Kondisi Eni saat ini tentu jauh berbeda dengan saat pertama kali menginjakkan kaki di Hongkong pada 1999 silam. Perjalanannya sebagai TKI sungguh memilukan. Begitu tiba di Hong Kong, paspor Eni diambil oleh agen penempatan TKI. Selama 3 bulan per tama, dia tidak pernah menerima gaji. Selain itu, sang majikan juga tidak pernah mem berikannya hari libur. Bahkan untuk keluar rumah dan menggunakan teleponpun dilarang.

Nasib buruk seakan belum berakhir. Meski akhirnya menerima gaji di bulan keempat, namun nominalnya tidak utuh seperti dijanjikan. Majikannya beralasan, sebagian gajinya diserahkan kepada agen penyalur tenaga kerja. Setelah ber keluh kesah kepada sang agen, justru menyu-ruhnya lebih bersabar.

Setelah memupuk sabar. Usai bekerja selama 7 bulan, Eni tidak tahan. Dia memilih kabur dengan membawa uang yang ada di dompetnya. Dia kemudian ditampung di sebuah shelter khusus bagi kaum buruh migran. Di sinilah dia betemu dengan teman senasib dari India, Nepal, Filipina dan warga Indonesia lainnya. Dan dia mulai menyadari, ternyata banyak buruh migran yang senasib seperti dirinya.

Sejak itulah putri pasangan Adi Pramono dan Sumasri ini mulai menjadi aktivis buruh migran. Dia melihat hak-hak buruh banyak diekploitasi, bahkan sebelum berangkat

bekerja ke Hong Kong. Lantaran itulah dia terpanggil berjuang mewakili nasib 244 juta buruh migran di seluruh dunia.

Selama 17 tahun bekerja di Hong Kong, Eni mengaku telah berganti majikan sebanyak 5 kali. Dengan majikan terakhir saat ini, Eni merasa lebih nyaman karena dia tahu mengenai hak-hak buruh migran. Bahkan sang majikan yang merupakan seorang misio naris itu tidak pernah melarannya menjadi aktivis.

Sementara itu, berdasarkan observasinya, TKI menjadi komunitas buruh migran terbesar kedua setelah pekerja dari Filipina. Jumlahnya mencapai sekitar 40 ribu orang. Namun justru TKI juga yang paling banyak menghadapi permasalahan. Ada dua penyebab mengapa TKI kerap terlibat masalah di Hong Kong.

Menurutnya, pangkal utamanya adalah karena sejak awal dikirim, agen Penyalur Jasa TKI (PJTKI) tidak pernah mendidik TKI dengan baik untuk mengetahui bagaimana medan tempat bekerja. Mereka yang sudah buta hukum ini, justru tidak diberikan pema-haman mengenai kultur dan adat istiadat setempat. Yang lebih parah, nasib mereka seolah berada di tangan majikan karena minim informasi.

Penyebab kedua, pemerintah seolah menyerahkan semua tanggung jawab ke PJTKI. Mereka hanya ingin terima bersih berupa data jumlah orang yang diekspor dan devisa yang masuk. Sementara sebagian besar PJTKI menganggap pengiriman TKI tidak lebih sebagai bisnis dan hanya fokus kepada keuntungannya.

Lantaran itulah, kehadirannya di sidang umum PBB tahun ini bertujuan untuk membuka mata masyarakat dan mem per-tanyakan sistem di Indonesia yang menye-babkan perempuan-perempuan tidak punya masa depan di negerinya sendiri. Meskipun tidak berharap PBB bisa menyelesaikan masalah ekploitasi buruh migran, Eni yang telah menjadi aktivis selama 15 tahun ini mengaku akan terus melanjutkan perjuangannya.

Sebagai ketua International Migrants Alliance, dia bertekad akan menindaklanjuti rencana PBB terkait rancangan sejumlah kesepakatan internasional terkait nasib migran. Wanita yang masih melajang ini juga mendesak pemerintah RI untuk mem-perlakukan buruh migran selayaknya manusia, bukan hanya data atau angka apalagi hanya sebagai sumber devisa. •Suprianto

Page 14: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

14 MPA 363 / Desember 2016

LENSA KHUSUS

Menag Resmian Dua Gedung Balai Nikahdan Manasik Haji di Sumenep

Diriingi alunan qasidah dan gerimis, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin meresmikan dua gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Kecamatan Dungkek dan Kecamatan Kota Sumenep. Peresmian ini sendiri

secara simbolis dilakukan di KUA Kecamatan Kota Sumenep pada 14 November lalu.

Turut hadir dalam persmian pembangu nan gedung KUA dengan skema pembiasaan

SBSN ini dihari Kakanwil Keme-nag Prov. Jatim, Para Kabid, Rektor UINSA, Dirjen Pendma, Kanke-menag se-Madura, seluruh Kepala KUA dan Penyuluh Agama se-Kab. Sumenep. Tampak hadir pula Bupati Sumenep, Sekda, Ketua DPRD, MUI, Tokoh Agama dan Masyarakat.

Dalam sambutannya, Menag menga pre siasi semua pihak yang mendukung dan berkontribusi dalam merealisasikan berdi rinya kedua gedung KUA ini khusunya Peme rintah Kabupaten Sumenep. “Karena itu kami harapkan dengan pembangunan gedung baru ini hendaknya dijaga dan dipeli-hara. Pelihara yang sudah baik dan terus kem bangkan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya mengingatkan.

Dan dihadapan para tamu undanganyang hadir, Menag juga membanggakan kualitas pelayanan KUA di seluruh Indonesia. “Laya-nannya sudah berkembang secara lebih signifikan. Salah satu indikatornya, sudah tidak ada lagi pungutan liar atau pungli dalam pernikahan,” tandasnya yang disambut tepuk tangang para hadirin.

Memang layanan nikah di di KUA kini digratiskan. Tapi jika menikah di luar KUA dan luar jam kerja ada biaya tambahan sebesa

pendidikan pra nikah. Menurut pria berka camata minus ini, kini kian marak kasus perceraian. Sehingga dibu tuhkan pembe nahan yang ha-rus dimulai dari keluarga untuk me-nekan persoalan dalam rumah tangga. “Angka perceraian cukup tinggi. Tapi desakralisasi pernikahan bu kan salah anak muda. Tapi juga men jadi tanggung jawab orangtua yang kurang memberikan pemaha man tentang tanggung jawab nikah,” urainya.

Sementara itu, dia juga mengung-kapkan bahwa pelayanan jamaah haji menunjukkan peningkatan berarti. Sebab keluhan dari Jamaah

Calon Haji (JCH) sudah mengalami penu-runan. Bahkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun ini naik 1,16 point. Bila pada 2015 tingkat kepuasan jamaah sebesar 82,67, maka pada 2106 ini naik menjadi 83,83. “Ke depan saya berharap agar JCH mendapat bimbingan yang lebih matang sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah,” tandasnya.

Di luar itu, pelaksanaan kegiatan pem-bangu nan Kantor Urusan Agama (KUA) yang dananya berasal dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) untuk Provinsi Jawa Timur khususnya di Kab. Sumenep. Di Jawa Timur, ada 19 gedung KUA yang pembangunanya menggunakan skema SBSN tersebut dari total 181 KUA secara nasional. •pri

Rp. 600 ribu. Dana ini Program biaya nikah yang langsung ditransfer kepada Kementerian Agama pusat.

Menurut Lukman, progam ini mendapat apresiasi dari beberapa pihak, seperti Menteri Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab menurut penilaian mereka, pengelolaannya sangat transparan dan bahkan menambah pemasukan ke kas negara. ”Ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang cukup besar dari biaya perni kahan. Dana yang masuk sampai bulan Oktober tercatat mencapai Rp1,7 triliun,” ungkapnya.

Selain itu, dalam waktu dekat Kemenag juga berencana membuat program desain

Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Balai Nikahdan Manasik Haji beserta Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Sumenep Senin (14-11)

Page 15: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

15MPA 363 / Desember 2016

LENSA KHUSUS

Penghulu Harus Mampu HasilkanKarya Ilmiah Bermutu

Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Kesadaran inilah yang mendorong Kanwil Kemenag Prov. Jatim menggelar Bimbingan Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi 40 penghulu dari seluruh Jawa Timur. “Membuat karya tulis ilmiah

ini sangat urgen dilakukan bagi para penghulu dewas ini,” ujar Dr. H. Faridul Ilmi, M.Ag saat membuka acara yang dihelat di Hotel Gunawangsa Merr Surabaya pada 22-23 November lalu.

Menurut Kabid Urais dan Bisnyar ini, menulis ibarat mengikat makna. Dengan medium karya tulis,

penghulu bisa menuangkan gagasan dan pemikiran terkait kajian fiqh munakahat dan permasalahaan agama yang dihadapainya. “Dan ingat, karya tulis juga menjadi bagian penting dalam menunjang persyarat Penilaian Angka Kredit (PAK) penghulu,” tandasnya mengingatkan.

Sebab karya tulis ilmiah mempunyai nilai angka kredit yang besar. Sebab menjadi bagian dari pengembangan profesi yang diantranya meliputi penyusunan karya tulis ilmiah di bidang kepenghuluan dan hukum Islam, dan penyaduran atau penterjemahan karya tulis ilmiah dibidang kepenghuluan dan hukum Islam. Dan yang termasuk pengembangan profesi lainnya adalah penyusunan pedoman atau juknis kepenghuluan dan hukum Islam dan pelayananan konsultasi kepenghuluan dan hukum Islam.

Mantan Kakankemenag Trenggalek ini pun menegaskan bahwa diantra tujuan dari Bimtek ini adalah menumbuhkan semangat dan kecintaan para penghulu untuk selalu mempunyai gagasan-gagasan ilmiah. Selain itu juga demi meningkatkan kemampuan penghulu dalam mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu melalui penelitian, pengujian, survei dan juga evaluasi. “Jadi para penghulu harus mampu penghulu harus mampu hasilkan karya ilmiah bermutu khususnya dalam bidang kepenghuluan,” tukasnya penuh harap.

Untuk menunjang itu, Kanwil Kemenag

Prov. Jatim menhadirkan 2 praktisi yang mumpuni. Meraka adalah Ilung S. Enha, editor senior majalah Mimbar Pembangunan Agama (MPA) dan Prof. Masdar Hilmy, Ph.D, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya dan.

Menurut Ilung S. Enha, modal utama yang dibutugkan seorang penulis adalah ide atau gagasan. Hal ini berbeda dengan seorang sastrawan yang lebih mengandalkan imajinasi. Atau juga seorang wartawan yang bertumbuh pada fakta peristiwa.

Penulis buku “Laduni Quotient; Model Kecerdasan Masa Depan” ini mengingatkan bahwa seorang penulis harus mampu menggiring gagasannya ke ruang publik. Baik dalam bentuk analisa terhdap informasi, data maupun pengalaman. Sementara pendapat ilmiah dihadirkan berdasarkan dalil-dalil ilmiah yang disajikan dalam bahasa populer.

“Untuk memperkuat tulisan dibutuhkan juga riset,” ujarnya mengingatkan.

Senada dengan itu, Prof. Masdar Hilmy, Ph.D juga menuturkan bahwa karya ilmiah merupakan sebentuk buah pikiran seseorang yang tertuang dalam karya tertulis di bidang keilmuan tertentu. Tentu saja dalam penyajiannya harus mengikuti kaidah-kaidah akademik yang ketat, baku, dan metodologis. Secara metodologis, karya ilmiah harus menggunakan metode yang baku dan relevan. Dan secara subtanstif harus mengandung nilia-nilai kebaruan dan nilai-nilai kontributif

Wakil Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengungakpa bahwa secara teknis karya ilmiga harus menggunakan bahasa Indonesia standar (EYD). Pilihan kata pun harus relevan dan variatif. Selainitu teknik perujukanya harus konsisten. “Dan tak kalah penting meski sepeleh adalah meminimalisir terjadinya salah ketik,” tukasnya.

Namun sudah menjadi kenyataan bagi seorang penulsi pemula kesulitan memulai untuk menulis. Untuk masalah ini, Prof. Masdar – panggilan karibnya – menganjurkan agar senantiasa menuliskan setiap hal yang terpikirkan dan berhenti jika mengalami kejenuhan. Dia sangat menganjurkan tulisan dibiarkan mengalir bak air bah meski harus menghindarkan jebakan plagiasi. “Agar efektif dalam menulis, kita juga harus menegnali jam biologis kita. Artinya waktu tertentu yang membuat nyaman menulis,” pungkasnya. •Pri

Kaid Urais dan Binsyar saat membuka Bimtek Penulisa karya Tulis Ilmiah.

Seorang peserta sedang mengungkapkan gagasannya sebelum menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah.

Prof Masdar begitu energik saat memberikan tips menulis karya tulis ilmiah.

Page 16: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

Dalam acara ini, selain dilantik pejabat di Kanwil Kemenag Prov. Jatim, juga pejabat esolan 4 dan 5 di 7

Kankemenag. Yakni Kankemenag Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Bangkalan dan Jombang. Ketujuh Kankemang ini memang belum memiliki Kakankemenag definitif. Jadi secara aturan memang tidak bisa melantik sendiri. Sehingga harus Kanwil Kemenag yang melantik pejabat baru daerah-daerah tersebut.

Adapun pejabat yang dilantik adalah Drs. Drs. Sholeh, MSi sebagai Kasi Sistem Informasi Haji Bidang PHU Kanwil Kemenega Prov. Jatim. Jabatan sebelumnya adalah Kasi Pendidikan Diniyah Formal dan Kesetaraan Bidang PD Pontren. Lalu Drs. M. Na’im, M.Ag yang sebelumnya menjabat Kasi Sistem InformasiHaji Bidang PHU, kini mengemban amanah sebagai Kasi Pendidikan Diniyah Formal dan Kesetaraan Bidang PD Pontren.

Semenatara itu, Drs. Sutarno Perto-wiyono (Kasi Akomodasi, Transportasi dan perlengkapan Haji Bidang PHU) didalat menjadi Kasi Pemberdayaan Wakaf Bidang Penais Zawa. Lalu Husnul Khotimah, M.Pd yang selam ini sebagai Kasubbag Umum pada Bagian TU, mengemban amanah baru sebagai Kasi Akomodasi, Transportasi dan Perelngkapan Haji bidang PHU.

Adapun Drs. Supriyadi, MM (Kasi Pem ber dayaan Wakaf Bidang penais Zawa) menempati posisi baru sebagai Kasi Kemasjidan bidang Urais dan Binsyar. Dra. Haniah, M.Pd yang sebelumnya menjadi

Kasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendma mengemban posisi baru sebagai Kasi PAI SMP/SMPLB bidang PAIS. Adapaun tempat duduk Haniah kini diisi oleh Abdul Wafi, MPd yang sebelumnya menjadi Kasi PAI SMP/SMPLB bidang PAIS

Dalam pelantikan kalai ini, empat pejabat daerah yang menempati posisi baru di Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Yakni Drs. Mohammad

Nur Ibadi, MM (Penyelenggara Syariah Kankemenag Sidoarjo) yang menempati posi baru sebagai menjadi Kasi Pemberdayaan KUA pada bidang Urais Binsyar.

Drs. Suhaji, M.Si yang sebelumnya menjabat Kasi PD Pontren Kankemenag Sidoarjo didaulat sebagai Kasi Sistem Informasi Pendidikan Agama Islam pada bidang PAIS. Sementara Drs. Misbakhul Munir, Mag, Kasubbag TU Kankemenag Sidoarjo dilantik sebagai Kasubbag Umum pada Bagian TU Kanwil. Ada pula Drs. Imam Syafii (Kasi PAIS Kankemenag Jember) yang menempati posisi baru sebagai Kasubbag Perencanaan dan Keuangan pada Bagian TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Dalam pelantikan besar-besaran ini turut pula dilantik 2 pejabat di Kankemenag Kabu-paten Mojokerto yakni Drs. Mahmud Fauzi M.Pd.I (sebelumnya Kasi Pemberdayaan KUA Bidang Urais dan Binsyar) sebagai Kasubbag TU dan Drs. Mustain, M.Pd.I (Kasi Bimas Islam) sebagai Kasi PAIS. Selain itu ada pula Drs. Abdul Aziz M.Pd.I yang dilantik sebagai Kasi Bimas Islam setelah sebelumnya menjabat sebagai Kasi PAIS.

Selain Kankemang Mojokerto, ada 16 pejabat Kankemenag Kabupaten Madiun yang juga dilantik di Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Di susul kemudian 7 pejabat Kankemenag Trenggalek, dan 5 pejabat Kankemenag Tulungagung. Selain itu ada pula pejabat Kankemenag Kabupaten Blitar sebanayak 7 orang dan Kankemenag Bangkalan 2 orang. Dan yangmenepati jumlah terbesar adalah Kankemenag Jombang yang berjumlah 22 orang. •pri

16 MPA 363 / Desember 2016

LENSA KHUSUS

Rekor Pelantikan Terbesardi Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Kanwil Kemenag Prov. Jatim mencatatkan sejarah baru dengan melantik 72 pejabat eselon 4 dan 5. Pasalnya, pelantikan yang digelar pada 30 November lalu merupakan Rekor Pelantikan terbesar. “Ini mungkin pelantikan yang perlu dicatat

dalam MURI,” kelakar Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag yang disambut tawa undangan yang hadir saat memberikan pengaran. “Sepanjang sejarah kanwil, ini erupakan yang terbanyak,” imbuhnya.

Page 17: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

17MPA 363 / Desember 2016

LENSA KHUSUS

Menag LuncurkanAplikasi Pustaka Digital “iSantri”

28 November lalu menjadi penanda peluncuran aplikasi pustaka digital iSantri. Aplikasi berbasis android ini diluncurkan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’yah Sukorejo Situbondo.

“Ini merupakan sebuah aplikasi sosial media berisi kitab kuning dan buku-buku referensi yang sudah berbentuk digital, serta dilengkapi dengan digital library pada Ma’had Aly,” ujarnya bangga.

Aplikasi ini sendiri berisi buku dan kitab yang bisa diakses dan dipinjam layaknya sebuah perpustakaan. Meski

demikian, layanan ini bersifat dinamis karena setiap pengguna dapat diketahui sedang membaca buku apa sekaligus bisa sharing antar pembaca terkait dengan substansi kitab maupun buku. Jadi layaknya interaksi di media sosial

Ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi santri maupun masyarkat. Sebab iSantri ini dapat diunduh langsung melalui Google Playstore dan Desktop sehingga memudahkan santri, siswa, dan masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

Lantaran itulah Menag sangat menga-presiasi terobosan yang dilaukan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tersebut. Menurutnya, Ma’had Aly di pesantren harus dibangun dan ditunjang dengan fasilitas berbasis teknologi. “Ini dilakukan guna menyebarkan keilmuan yang bersumber dari kitab-kitab karya ulama pesantren kepada masyarakat, terutama santri dan siswa,” tuturnya beralasan.

Selain itu, program digitalisasi ini juga bisa berfungsi untuk menjaga kelestarian karya pesantren dan ulama-ulama klasik. “Ini untuk menghindari perubahan dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab untuk mengubah substansi,” tandas Menag serius.

Di sisi lain, kitab karya ulama dan

pemi kiran santri sangat dibutuhkan untuk memberikan warna Islam moderat ber-karakter ramah di dunia maya. Hal ini berangkat dari hiruk-pikuk dunia maya, terutama media sosial yang selama ini dipenuhi oleh informasi yang belum tentu benar, tetapi dengan mudah menjadi viral.

Sementara itu, dalam kesempatan ini, Kementerian Agama juga menggandeng Perpus takaan Nasional untuk menggerakkan program digitalisasi. Selama ini memang Perpusnas sendiri telah banyak mendi-gitalisasikan kitab-kitab kalsik karya ulama-ulama pesantren.

Selain melaounching aplikasi iSantri, Menag juga meresmikan Mahasantri Digital Corner. Mahasantri Digital Corner sendnri sebagai basis perpustakaan digital yang akan dikembangkan di 13 Ma’had Aly di seluruh Indonesia.

Selain itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Kementerian Agama menga-dakan pertemuan Majelis Masyayikh Ma’had Aly. Majelis yang beranggotakan para kiai sepuh ini berperan dalam merancang standar akademik dan kurikulum di Ma’had Aly. Sekaligus mereka juga berperan sebagai expert judgement Ma’had Aly. •suprianto

Page 18: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

18 MPA 363 / Desember 2016

Unggul Logika Pemrograman RobotikaDua tahun berturut-turut MTsN 2 Kediri berhasil ukir prestasi di bidang Robotika. Tak tanggung-tanggung, ajang di level nasional menjadi

pembuktiannya. Tahun 2015 lalu, madrasah pemilik 9 paten HKI hasil riset siswa ini langsung menjadi runner-up ‘Madrasah Robotik Festival’. “Padahal ini adalah kali pertama kami mengikuti kompetisi tersebut,” ujar Muhamamd Ari Winarno, S. Kom sumringah.

INSPIRASI

Pada ajang tersebut, para siswa Madrasah Ber prestasi Terbaik Tingkat Nasional tahun 2010

ini mampu menyelesaian race lebih cepat dari peserta lain. Apalagi pada tahun 2016 ini. Prestasi robotika madrasah yang beralamat di Jl. Sunan Ampel 3 No.12, Ngronggo, Kec. Kota Kediri itu naik level; yakni dengan menyabet Juara Pertama Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah 2016. “Tentu ini merupakan capaian luar biasa bagi kami,” ungkap Manajer IT dan sekaligus Pembimbing Robotik MTsN 2 Kediri ini seakan tak percaya.

Yang menawan, siswa madrasah ini unggul dalam logika pemrograman robotika. Padahal logika pemrograman inilah, yang menentukan bagaimana mem-buat robot bisa bergerak sesuai dengan yang diinginkan. “Salah sedikit saja bisa bisa kehilangan poin dan jauh dari gelar juara,” tandas Ari – panggilan karibnya.

Meski telah mengukir prestasi robotika tingkat nasional, ternyata di MTsN 2 Kediri tidak memiliki fasilitas memadai. Jangankan fasilitas, ekstrakurikuler robotika ini juga belum didirikan. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut terbilang fantastis. Alhasil, untuk meningkatkan skill selama ini tim robotik hanya berlatih dengan fasilitas seadanya.

Bayangkan saja, untuk kebutuhan

pembelian robot pabrikan saja seharga 12 juta. Padahal yang dibutuhkan lebih dari satu. Itupun belum termasuk fasilitas dan peralatan lainnya. Maka madrasah peraih Perunggu Olympiade Matematika Asia International Mathematical Olympiad (AIMO) 2014 di Cheng Du China ini, menyiasatinya dengan secara khusus mengumumkan kepada para siswa dan orangtua tiap ada even lomba.

Dan nyatanya, pengumuman itu terbukti ampuh. Setelah diumumkan kepada siswa, muncul peserta didik yang benar-benar memiliki minat dalam dunia robotika. Dukungan orangtuapun didapat. Terkait SDM guru, Madrasah Integritas Terbaik tingkat Nasional tahun 2015 ini memiliki

pendidik yang mumpuni. “Kami memiliki guru yang kompeten. Kita juga meman faatkan SDM alumni yang memiliki konsen di bidang robotika,” ungkap Drs. H. Nursalim M.Pd.I ber bungah-bungah.

Tentu bukan tanpa alasan bagi Kepala MTsN 2 Kediri ini mencoba peruntungan prestasi di Robotika. Apalagi dia menyadari, bahwa minat dan bakat siswa sangat beragam. Dan semua itu harus terfasilitasi oleh madrasah. “Sangat disayangkan jika ada siswa yang memiliki minat dan bakat, tapi tidak tersalurkan,” tukasnya beralasan.

Dua gelar juara nasional robotika merupakan bukti, bahwa Madrasah Pelopor Riset 2015 ini menyimpan potensi siswa yang luar biasa. Memang selama ini, madrasah ini sangat lekat dengan dunia riset. Meski demikian, ternyata banyak prestasi bidang akademik yang tidak saja menembus tingkat nasional tapi juga internasional.

Dengan torehan prestasi robotika ini, ke depan MTsN 2 Kediri akan secara serius mengembangkannya. Jika selama ini masih berbasis pada pemrograman, ke depan akan membekali siswa dengan skill teknis pembuatan robot. Terlebih dalam waktu dekat siswa madrasah peraih UKS-LLSS Terbaik tingkat Nasinal 2004 ini akan menghadapai kompetisi robot analog. •Suprianto

Page 19: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

19MPA 363 / Desember 2016

Cambuk KeadilanSuatu saat, Khalifah ’Umar bin Al-Khatthab, menerima pengaduan seorang rakyat kecil dari warga kalangan Koptik Mesir.

Dia datang jauh-jauh dari Mesir ke Madinah hanya untuk mengadukan kasus yang menimpa anaknya.

Dalam pengaduannya, tamu dari Mesir itu menyatakan, ”Wahai Amirul mukminin! Suatu hari anak

saya bertanding kuda dengan putra ’Amr bin Al-’Ash, Gubernur Anda di Mesir. Tetapi kemudian, ia memukul anak saya dengan cambuknya sambil menyombongkan diri, ’Aku putra orang mulia’. Berita mengenai peristiwa ini segera sampai kepada ayahandanya (Gubernur/Pak Gub). Karena khawatir saya melapor kepada Anda (Khalifah), ayahandanya memasukkan saya ke penjara. Tapi, kemudian saya berhasil meloloskan diri. Dan, kini, saya datang mengadukan kejadian itu kepada-Anda”.

Menerima pengaduan itu, tampak di wajahnya, ’Umar sedang menahan marah. Tanpa membuang waktu, ’Umar segera mengirim surat kepada ’Amr bin Al-’Ash. Dalam surat tersebut, Khalifah ’Umar memerintahkan kepada Gubenur Mesir agar segera menghadap kepadanya bersama putranya yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak seorang warga Mesir itu. Menerima perintah demikian, ”Amr bin Al-’Ash dan putranya segera berangkat ke Madinah. Setibanya mereka berdua di Madinah, mereka segera menghadap kepada Sang Khalifah. Tak lama selepas menerima ’Amr dan putranya, Khalifah kemudian memanggil warga Mesir yang mengadu kepadanya. [Setelah diadakan tabayyun (klarifikasi) terhadap para pihak terkait, dalam proses sidang gelar perkara khusus, dalam tempo yang singkat, tegas, transparan, dan adil, disertai alat bukti yang kuat dan cukup, ternyata kasus pengaduan tadi terbukti benar adanya. Sehingga,

Khalifah memutuskan bahwa yang benar adalah pihak pengadu dan yang salah adalah pihak putra Pak Gubernur. Dan putusan ini, kalau meminjam istilah sekarang disebut dengan incracht, artinya sudah berkekuatan hukum tetap ; pen].

(Kemudian tibalah proses eksekusi). Khalifah melemparkan seutas cambuk dan berkata kepada sang pengadu, di hadapan khalayak ramai, ”Pukullah anak orang mulia itu!”. Kini, putra ’Amr bin Al-’Ash pun meraung-raung merasakan sakitnya balasan cambukan keadilan. Malahan, Khalifah kemudian menyuruh kepada pengadu dari Mesir tadi, agar ayah anak yang meraung-raung itu (yaitu Pak Gub) juga dicambuk, ”Pukulkan cambuk itu di atas rusuk ’Amr!”. Namun, pengadu itu hanya berkata, ”Cukuplah bagi saya memukul orang yang memukul anak saya”. Selepas itu, Khalifah berkata kepada ’Amr bin Al-’Ash, ”Wahai ’Amr! Mengapa

engkau memperbudak manusia? Padahal, mereka dilahirkan ibundanya dalam keadaan merdeka ?”.(Usmani, 2008).

Peristiwa diatas mengisyaratkan agar dalam pelayanan dan penanganan kasus pengaduan warganya, bertindak secara professional dan bertanggung jawab. Me-nangga pinya dengan cepat tidak bertele-tele (walau kasusnya tidak tergolong klasifikasi berat tetapi substansinya terkait keadilan, dan hanya dari seorang warga biasa, serta berasal dari warga minoritas koptik/non Islam pula). Baik dalam penerimaan laporan/aduan maupun dalam prosesnya. Mengadakan klarifikasi dalam persidangan gelar pekara yang terbuka yang melibatkan pihak-pihak terkait, dan mengujinya dengan alat-alat bukti yang kuat dan cukup. Kemudian memutuskaannya dengan tepat dan bertanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku, tegas tanpa pandang bulu, memenuhi rasa keadilan dan tidak memihak, apalagi terhadap pesanan perkara. Serta fokus tidak membias, apalagi terhadap settingan kasus ekskalatif dan terkesan menakut-nakuti.

Peristiwa yang terjadi sekitar 1400 tahunan itu, walaupun dulu perangkat penegakkan hukumnya, dan prosesnya masih sangat sederhana, tetapi pada prinsipnya telah memenuhi kaedah-kaedah hukum seperti yang berlaku sekarang, dan yang penting hasil keputusannya memenuhi rasa keadilan bagi pihak yang benar. Tentu yang penting dan menentukan bukan karena perangkatnya, tetapi adalah kualitas manusianya serta kadar keimanan dan ketaqwaannya sebagai refleksi dari sumber keyakinannya. Wallaahu a’laam. •Ahar

CAHAYA HATI

Page 20: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

20 MPA 363 / Desember 2016

PemimpinSyekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji li Maulidin Nabi mengatakan, Muhammad adalah manusia, tetapi tidak seperti Manusia.

Beliau laksana batu intan permata, sedangkan manusia lain, ibarat batu biasa. Syekh Nawawi Al-Bantanidalam kitab Madarijus Su’ud menuturkan, Nur Muhammad di langit posisinya sangat dimuliakan, sedangkan di bumi jadi panutan.

Ungkapan tersebut menggambarkan, bahwa tidak ada satu pun figur yang paling luhur, kecuali Muhammad SAW. manusia yang tidak hanya disegani, tapi juga wajib diteladani, khususnya bagi

para pemimpin. Namun sayang seribu sayang, keadilan, penganiyaan dan kekecewaan kini menyelimuti anak bangsa.

Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno -telah memikirkan hal yang sangat ia khawatirkan, yaitu adanya konflik individual dan sosial. Konflik individual yang berdampak pada konflik sosial ini, tentu dapat merugikan bangsa Indonesia.

Dapat dilihat realita yang saat ini terjadi di negara ini. Buruknya tingkat keadilan, yang berdampak pada tindak pidana -seperti mencuri, korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini, tidak lepas dari peranan sebagian pemimpin negeri ini. Akibatya, wibawa pemerintah, khususnya penegak hukum menjadi jatuh serendah-rendahnya.

Bagaimana konsep kepemimpinan dalam Al Qur’an. Mari kita lihat firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21, sebagai berikut:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Ayat tersebut -didalam ilmu balaghah merupakan informasi, sekaligus menegaskan- sungguh-sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu uswatun hasanah bagi umat manusia. Imam Ali as-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir menjelaskan “Rasulullah merupakan figur yang luhur. Contoh yang tinggi, yang harus diikuti dalam segenap perkataan dan perbuatannya”. Sedangkan makna uswatun hasanah, Rasulullah merupakan contoh terbaik dalam semua perkataan, perbuatan dan seluruh aspek kehidupan. Demikian menurut Imam Musthafa Al-Maraghi didalam kitabnya Tafsir Al-Maraghi. Sejalan dan sejalin dengan kandungan ayat tadi, sayyidah Aisyah juga berkata:

“Rasul is the walking Qur’an” “Akhlak Rasul adalah al-Qur’an.”.

Oleh Drs. H. Athor Subroto, M. Si

Page 21: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

21MPA 363 / Desember 2016

Maksudnya, akhlak Rasulullah adalah pengejawantahan dari seluruh ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Maka pantas kalau Allah sendiri memuji akhlak Rasulullah melalui firmanNya: “Sesungguhnya engkau Muhammad memiliki akhlak yang agung”. (QS. Al-Qalam: 4)

Kemudian timbullah pertanyaan, ba-gai ma nakah pemimpin kita saat ini? Menu rut Dwidjoyowianto (1998) dalam bukunya  Indonesia 2020, pemimpin harus mengatasi paradoks yang selama ini menjadi momok bagi kepemimpinan di Indonesia. Sosok yang amanah, bertanggungjawab, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, dan cinta kepada rakyat Indonesia. Sayangnya, praktek demokrasi di negara kita ini masih belum bisa melahirkan sosok pemimpin Indonesia yang seperti itu. Yang terjadi adalah sebaliknya, banyak sekali pemimpin yang dipilih secara demokratis, namun akhirnya menjadi tragis.

Terbukti, persada kita saat ini sedang diper tontonkan oleh ulah sebagian pe mimpin, yang katanya berjuang untuk rakyat, akan tetapi tidak berorientasikan rakyat. Didepan melantunkan syair-syair perlindungan, tetapi kenyataannya semakin membuat rakyat kebingungan. Gayanya bak orator, padahal mejadi biangnya koruptor. Gayanya bak proklamator, padahal biangnya provokator.

Kita lihat -Jerman hancur karena keke-jaman Adolf Hittler. Rumania jatuh binasa karena ketamakan Nicolas Susesco. Dan indonesia saat ini sedang bersedih, me-nangis, menjerit, merintih, dan marah karena pemimpinnya yang kini banyak yang bermoral bengis, bermoral ganda, dan licik. Na’uzdubillah.....

Kemudian, sekarang pertanyaannya, se-perti apakah pemimpin yang sesuai dengan Al-Qur’an? Menurut Quraisy Shihab ada dua hal yang harus dipahami tentang hakikat kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran, bukan sekedar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan rakyatnya. Tetapi merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah swt.

Kemudian yang kedua adalah amanah. Kepemimpinan adalah amanah, titipan Allah swt. Bukan sesuatu yang diminta apalagi dikejar dan diperebutkan. Kandungan al-Quran Surah Ibrahim ayat 4 juga menjelakan bahwa pemimpin dituntut untuk memahami kehendak dan memperhatikan penderitaan rakyatnya. Sebab dalam sejarah, Rasul tidak diutus kecuali yang mampu memahami bahasa dan kehendak kaumnya serta mengerti kesusahan yang dialami oleh ummatnya. Sebagaimana Iwan Fals memberikan pesan melalui senandungnya:

Wakil rakyat seharusya merakyat,Jangan tidur waktu sidang soal rakyat,Wakil rakyat bukan paduan suara,Hanya tahu nyanyian lagu setuju.Sebenarnya apakah yang telah dijanjikan

yang menerima rahmat dan mensyukuri nikmat ini, niscaya dia akan berbahagia di dunia dan di akhirat.

Ayat tadi merupakan janji Allah, sebuah kebahagiaan dunia dan akhirat kepada pemimpin yang meneladani Rasulullah yang amanah, yang jujur dan berani melakukan dan berbicara sesuai dengan apa yang terjadi. Devi Farah Dina menuliskan “Bungkam itu bukan putusan tepat, ketika negeri ini gaduh oleh suara politisi jahat. Bersuaralah, atau negerimu ini bakal jatuh kepada para bedebah”. Na’uzubillah

Bagaimana cara memilih pemimpin? Coba diperhatikan firman Allah di dalam Al Quran Surah Al-Maidah 51 :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu men-gambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golon-gan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al Maidah: 51)

Dari ayat tersebut -dapat ditarik benang

merahnya, bahwa memilih pemimpin itu –harus yang beragama Islam. Bukan dari golongan Yahudi dan Narani, atau lainn-ya. Lebih tragis, bila ada orang Islam yang memilih (mendukung) selain Islam, dia itu tergolong mereka dan zhalim. Tidak ada tempat yang lebih tepat bagi orang zhalim –kecuali neraka. Mereka tidak ada penolong (sama sekali) di akhirat kelak. Pasti kalah dan hancur.

Dari tulisan ini dapat diambil kesim pulan. Pertama, kita harus benar-benar selektif dalam memilih pemimpin. Kedua, Rasulullah adalah figur yang harus diteladani oleh pemimpin dalam memimpin. Ketiga, keimanan harus kita teguhkan, agar kita senangtiasa merasa diawasi Allah dan selalu diridhai jalan kita dalam memimpin bangsa ini.

Rintiknya hujan penyebab tanahyang basah,Gemerlapnya bintang dimalambulan purnama,Marilah mejadi pemimpin yang amanah,Tuk ciptakan impian Indonesiayang adil, makmur dan bahagia.

Allah kepada mausia agar menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab? Jawabannya adalah sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya’ ayat 107:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Pada tafsir kementerian agama RI 2010 jilid 6 halaman 336 menjelaskan bahwa, tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad -tidak lain adalah memberi petunjuk dan peringa tan agar mereka bahagia di dunia dan akhirat.

Rahmat Allah bagi seluruh alam meliputi perlindungan, kedamaian, kasih sayang, rasa keadilan dan sebagainya yang diberikan Allah terhadap makhluk-Nya. Baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Kemudian terkait ayat tadi, tafsir Ibnu Katsir jus 5 halaman 385 juga menjelaskan, barang siapa

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

(QS. Al-Ahzab: 21)

Page 22: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

22 MPA 363 / Desember 2016

Antara Tuntutan dan HarapanBangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa jasa para pahlawannya. Jasmerah (jangan sekali kali melupakan

sejarah)’. Dua adagium tersebut bertujuan untuk mengetuk hati para penerus bangsa untuk tetap menghormati para pendahulu. Kemerdekaan yang kita nikmati ini tidak terlepas dari perjuangan para Ibu. Sejak awal kemerdekaan kaum ibu melalui organisasi kewanitaan telah memberikan kontribusinya bagi pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan.

Di Indonesia untuk mengenang per juangan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan pem bangunan bangsa, ditetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal 22 Desember dipilih untuk

mengenang diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama, 31 tahun sebelumnya, yakni tahun 1928 di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta. Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu peristiwa penting sejarah perjuangan kaum perem puan dan menjadi “bahan bakar“ dalam merebut kemer dekaan Indonesia. Tujuan utama peringa tan Hari Ibu adalah menge nang perjuangan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Peringatan hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan Mothers Day dan hari perem puan di Negara lain. Hari Perempuan Inter na sional sebenarnya adalah sebuah hari besar yang dirayakan

Oleh: Mat Roji*)

Page 23: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

23MPA 363 / Desember 2016

di seluruh dunia pada tanggal 8 maret untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Perayaan ini memperingati kebakaran di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya. Mother’s Day merupakan perayaaan terhadap keluarga dan lingkungan sosialnya.,yang dirayakan pada hari minggu kedua bulan Mei.

Islam sangat menjunjung tinggi martabat wanita. Rosululloh SAW berhasil mengubah kedudukan wanita dari yang tidak punya fungsi mnjadi penentu kehidupan. Perempuan yang masa jahiliyah hanya pelengkap menjadi manusia yang bermartabat. Hal ini dibuktikan dengan Hadits Nabi riwayat Abu Huroiroh yang menyatakan kedudukan ibu tiga kali diatas bapak. Dalam sejarah Islam terdapat banyak wanita yang dapat dijadikan contoh oleh umat Islam, diantaranya adalah Khadijah istri nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad Abu Hatim dari Abu Huroiroh , bahwa Rasululloh bersabda, “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khodijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun”. Khadijah RA adalah seorang ummul mu’minin (ibu dari orang orang yang beriman) mendapat pujian dari Allah SWT. Bahkan Alloh mengucapkan salam kepadanya dan meyediakan rumah dari permata di surga. Keistimewaan lain dari Khodijah dibandingkan istri nabi yang lain adalah dikaruniani anak bersama nabi sebanyak enam anak. Dari putri bungsunya, Fatimah Az-Zahroh lahir dua cucunya Hasan dan Husein. Kedua cucunya inilah yang kemudian melahirkan keturunan nabi dari generasi ke generasi.

Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 34 ,disebutkan “al-rijaalu Qawwamuna ‘alan Nisa’, bukan berarti suami boleh mendominasi istri, tetapi lebih ditekankan bahwa suami sebagai pemimpin keluarga yang berkewajiban untuk mengayomi, memenuhi kebutuhan keluarga, pemeliharaan, pembelaan dan pembinaan kepada istri dan anak anaknya. Dari kete-rangan diatas, bekerja untuk mencari nafkah bukan kewajiban istri. Seiring dengan kema-juan jaman maka kebutuhan keluarga semakin meningkat, banyak para istri termo tivasi untuk bekerja. Bahkan banyak juga yang menjadi tulang punggung keluarga dikare nakan sang suami sulit mendapatkan pekerjaan.

Akibat dari terlalu sibuknya istri di luar rumah, pendidikan anaknya terbengkalai. Hal ini diakibatkan karena pengalihan tugas pengasuhan yang seharusnya dilakukan ibu dialihkan kepada pembantu rumah tangga. Kena kalan remaja yang saat ini marak bisa juga diakibatkan oleh salah asuh yang dilaku-kan para pembantu rumah tangga. Orang tua kehilangan kesempatan mendidik dan mem-berikan kasih sayang kepada anak anaknya.

Tuntutan kepada para ibu untuk ikut serta dalam berkarir di ranah publik, memenuhi

kebutuhan hidup, seharusnya tidak melupa-kan tugas tugasnya di ranah domestik keluarga. Wanita boleh sibuk di luar rumah tetapi hal itu tidak berarti tugas domestiknya mngurus anak bisa ditinggalkan. Pemikiran untuk mengatur tugas luar dan mengurus anak harus dapat berjalan, sehingga perlu manajemen waktu yang bagus.

Sebuah maqalah “al ummu madrasatul ‘ula liwalidiha“ (Ibu adalah pendidik yang

pertama dan utama bagi anak anaknya). Ibu diharapkan melahirkan anak anak yang menjadi generasi terbaik bangsa .Seorang anak tidak mungkin hidup dengan baik, apabila sang ibu tidak mau mengasuh,memberikan ASI nya kepada anaknya.

Sebuah kata mutiara “satu keteladanan lebih berharga daripada seribu nasehat” perlu kita renungkan bersama. Keteladanan dari seorang Ayah dan Ibu sangat berpengaruh kepada anak anaknya. Sebagai contoh apabila kita menyuruh anak kita untuk berpakaian islami sementara kita tidak berpakaian islami ,maka anak akan sulit menerima nasehat kita. Prinsip keteladanan perlu diterapkan dalam sebuah organisasi keluarga.

Untuk membantu tuntutan ibu yang bekerja diuar rumah mengauh anak, Mendiknas telah mewacanakan Full Day School. Full Day School ini tidak berarti sekolah sehari penuh, tetapi sekolah sampai orang tuanya pulang bekerja. Pelaksanaan lima hari belajar juga diwacanakan. Daerah yang siap melaksanakan bisa mengajukan. Payung hukum kebijakan itu segera digodok untuk memantapkan pelaksanaan Full Day School. Rencana ini menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Dalam dunia pendidikan islam, sebelum adanya konsep Full Day school, sudah ada All Day School (sekolah sepan jang hari) atau Boarding School (sekolah berasrama) sebagaimana yang sudah diterapkan di pondok pesantren.

Tuntutan menjadi ibu yang begitu besar, perlu dipikirkan agar pertemuan anak dan orang tua lebih bermakna, terutama bagi suami dan istri yang sama sama bekerja diluar rumah. Dengan berbagai upaya untuk meningkatkan peran ibu di keluarga, diharap-kan tercipta putra putri yang sukses. Putra putri ynag sukses akan senantiasa taat dan mengidolakan ibunya sebagai contoh dalam menjalani kehidupan, Semoga bermanfaat.

Islam sangat menjunjung tinggi martabat wanita. Rosululloh SAW berhasil mengubah kedudukan wanita dari yang tidak punya fungsi mnjadi penentu kehidupan. Perempuan yang masa jahiliyah hanya pelengkap menjadi manusia yang bermartabat. Hal ini dibuktikan dengan Hadits Nabi riwayat Abu Hurairah yang menyatakan kedudukan ibu tiga kali diatas bapak.

Page 24: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

24 MPA 363 / Desember 2016

Sama Rasa Sama Rata

02

Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

5:48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah kamu sekalian berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perseli-sihkan itu” (S 5 Al-Maidah 48).

Untuk menelusuri arti dan maksud lafal “Fastabiqul khairat” dalam Qs5a48 di atas ini seharusnya ialah melalui penafsiran oleh ulama tafsir:(1) Tafsir Ibnu Katsir (3h130) dalam

membahas Al-Quran s5a48 di atas mencatat bahwa apa saja yang cocok dengan Al-Quran itu adalah benar yang tidak cocok dengan Al-Quran namanya batal (tidak benar). Dan yang dimaksud dengan lafal

ialah berlomba untuk meraih keme-nangan nomer satu dalam kebajikan.

(2) Tafsir Al-Qurthubi (1h1730) menjelaskan maksud lafal

ialah mendahulukan kewajiban dan menomer duakan pahala.

(3) Tafsir Nazhmud Durar (J2h408) men-jelaskan bahwa lafal

artinya ialah berlomba dengan maksimal jangan sampai tercela atau buruk menurut Allah sebab semua masalah itu kembali kepada Allah, yaitu:

maka berlomba-lombalah kamu berbuat keba jikan. Hanya kepada Allah-lah kem-bali kamu semuanya” (s.5 Al-Maidah 48)

(4) Tafsir Ath-Th abari terbitan Al-Ma’rifah (1990:17h148) menjelaskan lafal

ialah berlomba untuk beramal soleh, mentaati aturan hukum Allah, tekun mengikuti hidayah Allah.

(5) Dalam juz 1, halaman 24 Ath-Th abari menafsirkan Al-Quran s23a61 menya-takan di sana bahwa makna lafal:

23:61. mereka itu bersegera untuk men-dapat kebaikan-kebaikan, dan mere-kalah orang-orang yang segera mempe-rolehnya” (s 23 Al-Mu`minun 61).

Maknanya ialah berlomba untuk beramal soleh dan taqarrub kepada Allah dengan penuh ketaatan.

(6) Dalam juz 22 halaman 32 Ath-Th abari dalam menafsirkan Al-Quran s35a32 lafal ialah orang yang masuk surga dengan sangat gampang tanpa pemerikasaan, tanpa Hisab karena hamba tersebut telah berhidmat kepada Allah, beramal soleh yang dapat maksimal mendekatkan diri kepada Allah.

ii) Pengertian "Baik" Secara logikaSecara logika maka apa yang dinamakan

baik dan bagaimana yang disebut buruk adalah sebagai berikut:

~ Sejak jaman Epicuros fi losuf Yunani, sampai Jeremy Bentham (1832M) dan John Stuart Mill (1873M) dari bahkan sampai tokoh rasionalis Islam Mu’tazilah dan Muhammad ‘Abduh (1905M) menyatakan bahwa yang dinamakan baik itu ialah sesuatu yang membawa kelezatan dan kebahagiaan. Sebaliknya yang disebut buruk itu ialah sesuatu yang tidak enak dan membawa manusia kepada kesengsaraan (Titus-M.Rasyidi, Persoalan Filsafat 1984, h.147).

Seluruh manusia setiap saat selalu menghadapi ujian hidup, sehingga dia harus memilih langkah dan tindakan yang paling baik dan tepat, untuk memelihara hidupnya dan hidup terus, hidup yang lebih baik lagi, lebih enak, lebih senang dan bahagia. Sebaliknya dia menjauhi jalan yang

mengakibatkan hidup yang tidak enak dan jalan yang mengakibatkan kesengsaraan.

Para pakar Hukum Adat, Moh.Koesnoe, Kusumadi, van Vollenhoven, senada dengan pakar Hukum Islam Abu Zahrah, Ibnu Abidin, Al-Khayyath menyatakan bahwa Hukum Adat atau Al-‘Urfu itu adalah hasil pemi kiran manusia atas suatu langkah per-buatan yang dianggap baik. Sampai Roger Garaudy dalam bukunya “Janji-janji Islam” (1983:35) mencatat bahwa penyair Arab Jahili-yah jaman dahulu kala itu mereka me nulis pendahuluan syairnya selalu memuji-muji adat mayarakat yang mereka anggap baik.

Dalam perkembangannya John Stuart Mill (1873M) dari aliran Utilitarianisme menyatakan bahwa yang paling baik ialah sesuatu yang memberi kelezatan yang paling tinggi kepada jumlah orang yang paling besar (Th e greatest happiness of the greatest numbers) kelezatan jasmani dan rohani. Tetapi karena yang mengetahui sesuatu itu dapat memberi kenikmatan yang tertinggi kepada seluruh umat manusia itu hanya Allah, maka Al-Ghazali (1059M) menyatakan bahwa yang baik itu ialah yang dinilai baik oleh Allah dan yang buruk itu ialah yang dinilai buruk oleh Allah (Pernyataan ini dinyatakan Al-Ghazali kira-kira 800 tahun sebelum J.Stuart Mill abad 19 Masehi). Jadi menurut Al-Ghazali yang Maha Mengetahui sesuatu itu paling nikmat untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhirat ialah Allah. Sehingga umat manusia jika ingin mencari kenikmatan dan kebahagiaan yang paling tinggi ialah mengikuti apa yang dinilai baik oleh Allah yang diridhoi oleh Allah. Yang dinilai buruk oleh Allah ialah jalan dan perbuatan ayang akan membawa sengsara yaitu neraka dunia dan akhirat.

Para tokoh Mu’tazilah memang sangat mengunggulkan kemampuan akal, sehingga mereka berpendapat bahwa sebe narnya manusia dengan akalnya dapat menge tahui kewajibannya menjauhi perbuatan-per-buatan yang membawa kepada penderitaan dan kesengsaraan. Tetapi salah seorang tokoh Mu’tazilah yang bernama Ibnu Abi Hasyim menyatakan bahwa ada perbuatan-perbuatan yang akal tidak mampu menge-tahui apakah akan membawa kepada

batal (tidak benar). Dan yang dimaksud

ialah berlomba untuk meraih keme-

(2) Tafsir Al-Qurthubi (1h1730) menjelaskan

ialah mendahulukan kewajiban dan

(3) Tafsir Nazhmud Durar (J2h408) men-

artinya ialah berlomba dengan maksimal

dalam menafsirkan Al-Quran s35a32 lafal ialah orang yang masuk surga dengan

Page 25: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

25MPA 363 / Desember 2016

Bersambung...

kebaikan atau keburukan, maka pada saat akal tidak mampu inilah akal harus berlindung kepada wahyu. Mohammad ‘Abduh sendiri dalam bukunya Risalatut Tauhid (1965h.101) juga mengatakan bahwa dengan akal melulu manusia tidak mampu mengetahui perbuatan-perbuatan mana yang akan membawa kepada kebahagiaan, perbuatan mana yang akan membawa kepada penderitaan dan kesengsaraan untuk ini akal wajib mengikuti petunjuk dari wahyu dari Allah.

@ Perlu dicatat di sini pernyataan Bimbo bahwa lagu yang baik ialah lagu yang disukai oleh penggemar yang tidak dibatasi oleh perseorangan, suku maupun daerah. Taufiq Ismail menyatakan bahwa lagu yang baik ialah lagu yang tidak luntur(Trans TV 12/9/2006, jam 6.5o). Dari pernyataan ini maka disimpulkan bahwa yang baik ialah yang menyenangkan dan disenangi oleh orang yang tidak terbatas oleh perseorangan, suku-bangsa dan wilayah bahkan tidak terbatasi oleh waktu.

Mengingat jalan pikiran seperti ini maka perlu kita merenungkan kembali hadis Nabi Saw. ketika beliau ditanya tentang apa yang disebut BAIK atau Ihsan, maka beliau menjawab bahwa Ihsan itu ialah mengabdi kepada Allah dengan sangat tekun seolah-olah melihat Allah atau yakin bahwa Allah melihatnya, yaitu:

Artinya: “Menyembah Allah seakan-akan melihat Allah jika kamu tidak dapat melihay Allah ketahuilah bahwa Allah melihat kamu” (HR Bukhari no.48 dan Muslim no.10).

Ibadah berasal dari lafal ‘abada-Ya’budu-‘Ibadatan,

dalam arti sempit ibadah itu ialah shalat dan jika diartikan lebih luas ibadah mencakup pengabdian, tunduk taat melaksanakan seluruh aturan Allah.

Sehingga khusus dalam pembahasan ini ialah bahwa Allah dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah 48 memerintahkan kepada kita untuk berlomba dalam kebajikan. Lebih menukik lagi ialah bahwa Allah memerintahkan kepada kita untuk berlomba mempersembahkan apa yang sangat menyenangkan sekali kepada orang maksimal sebanyak mungkin, dapat menikmati kelezatan dan kebahagiaan yang tertinggi semua orang di dunia sampai akhirat.

iii) Sama Rasa sama rata menurut Al-Quran dan Hadis

Dari uraian berbagai teori dan pendapat

terurai di atas maka yang sangat penting kita renungkan yaitu teori sosialis-sama rasa sama rata yang paling ideal menurut Al-Quran dan Hadis, yaitu sebagai berikut:

(1) Allah berfirman bahwa orang-orang yang kaya harusnya mau membagi nikmat itu dengan siapa saja, sampai budak-budaknya sama rasa sama rata:

16:71. Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?S16 An-Nahl 71).

(2) Firman Allah Qs59 Al-Hasyr 9 menyebutkan bahwa orang-orang Madinah (Kaum Anshar) menerima pengungsi kaum Muhajirin yang hijrah (25 September 622M)dari Makkah ke Madinah, dengan ridho sepenuhnya, tidak ada sedikitpun merasa iri atau dengki kepada mereka bahkan kaum Anshar ini suka mengalah dan lebih mengutamakan kaum Muhajrin para pengungsi dari Makkah itu. Bahkan watak dengan nuansa sama rasa sama rata oleh kaum Anshar untuk kaum Muhajirin itu, diabadikan dalam AlQuran:

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (S59 Al-Hasyr 9).

@ Para ulama mencatat hadis Latar Belakang turunnya Al-Quran S59 Al-Hasyr 9 di atas ini bahwa kaum muslimin betul-betul berjiwa sosialis penuh nuansa SAMA RASA SAMA RATA, yaitu:

(3) Seorang sahabat mendapat hadiah kepala kambing dari tetangga dia mengantarkan kepada seseorang yang dia rasa lebih memerlukannya, orang kedua inipun melihat dan memberikannya kepada seorang yang dia rasa lebih memerlukan, orang yang ke-tiga melakukan hal yang sama dengan yang sebelumnya demikian berulang pendapat yang sama sampai kepala kambing ini berpindah-pindah kepada orang ke-7 lalu turun ayat s59a9.

“Dari Ibnu ‘Umar r.a.dia berkata: “Seorang sahabat Rasul Saw diberi hadiah kepala kambing, dia teringat dan berkata: “Saudaraku si Fulan dan keluarganya lebih memerlukan daging kambing ini dari padku. Dengan segera daging kambing itu dikirimkan kepada sahabatnya tadi, namun si temannya ini (juga merasa ada sahabatnya yang lebih memerlukannya dari dirinya)lalu dia kirim kepada sahabat yang dirasakan lebih memerlukannya, gtetapi sahabat yang dikirimi ini-pun juga preersis perasaan teman sebelumnya, maka daging kambing itu dikirimkan kepada sahabat yang lebih memerlukan…… demikian daging itu berkeliling berputar sampai tujuh orang (kepala keluarga) bahkan terakhir kembali ke sahabat yang pertama mendapat hadiah kambing tadi. Maka turunlah Al-Quran S 59 Al-Hasyr 9 diatas”(HR Al-Hakim dengan sanad shahih no.3799 dan Baihaqi no.3479, nomer dari Maktabah Syamilah).

(4) Seorang sahabat yang melarat lebih menda hulukan tamu Rasul Saw. dari pada anaknya sendiri yang disuruh tidur terus jangan meminta makan. Maka Jibril turun mem bawa wahyu s59a9 ini juga sudah diteliti Bukhari dinialianya shahih (HR Baihaqi J3h259).

(5) Hadis Riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud:

Page 26: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

26 MPA 363 / Desember 2016

Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Al-Amien Mo-jo kerto telah membuktikan

hal tersebut. Koperasi ini berkembang tidak lepas dari kebijakan Perkum-pulan (yayasan) Ponpes Al-Amin yang memberikan keleluasaan kepada Koppontren untuk mengelola potensi ekonomi tersebut. Ini agar manajemennya tidak bercampur aduk dengan unit pendidikan maupun sosial lainnya, serta memberi ruang yang lebih luas untuk bergerak. Mengingat dalam koperasi terdapat unsur bisnis yang berorientasi pada laba. Sementara di unit pendidikan maupun sosial lebih cenderung ke pelayanan.

Koppontren yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini mulai menggeliat dua tahun setelahnya. Dengan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto, manajemen yang sebelumnya belum tertata secara rapi lambat-laun mulai menunjukkan trend positif. Pengelolaan yang disesuaikan dengan prinsip koperasi mulai dikenalkan. Terutama bagaimana melaporkan seluruh kegiatan transaksi yang terjadi di koperasi, serta bagaimana mempertimbangkan dan mengembangkan

ten si tersebut, Koppontren mem-buat unit usaha cathering.

Melalui MoU dengan yayasan, Koppontren ini ditunjuk sebagai pengelola dalam pengadaan cathering untuk 400 santri; yaitu makan tiga kali dalam sehari juga bagi staff yang tinggal di pesantren. Dalam proses transaksinya, tidak langsung antara santri dengan Kopontren. Tetapi dijembatani melalui i’anah santri yang dikoordinir oleh Perkumpulan (yayasan). Dari Perkumpulan ini lalu dilakukan kerjasama dengan

Kopontren. Cathering ini menjadi unit andalan

dan yang paling banyak menyumbang pendapatan bagi Koppontren Tercatat dalam rapat anggota tahunan (RAT) tahun 2015, setidaknya Koppontren berkontribusi kepada pondok pesantren 127 juta. “Angka ini adalah 20 persen dari laba kotor yang diterima Kopontren,” ujar dosen STKIP PGRI Jombang ini.

Selain cathering, usaha lain yang dikembangkan adalah toko ritel. Toko tersebut pada awalnya hanyalah toko sederhana. Namun dari hasil perombakan manajemen dan keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan

Pondok Pesantren Al-Amien Mojokerto

Menggaet Dinas Koperasidan UMKM Kabupaten

Perputaran potensi perekonomian di pondok pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata. Dilihat dari sisi kebutuhan keseharian santri yang harus dipenuhi, terlihat besarnya potensi tersebut. Baik dari makanan, minuman, buku, kitab, ATK, maupun kebutuhan akan baju,

kopiah, sajadah dan lain sebagainya. Jika diatur dengan baik, maka akan memberikan manfaat yang tidak sedikit. Baik manfaat bagi kemandirian pondok. maupun bagi kesejahteraan seluruh stakeholder yang ada di pesantren.

usahanya. “Kami mendapatkan arahan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Mojokerto, sehingga laporannya bisa disajikan secara jelas dan transparan,” ujar Suharyono, M.Pd.

Menurut Sekretaris II Koppontren Al Amin ini, sesuai dengan lokasi koperasi berada, pangsa pasar terbesarnya adalah apa yang menjadi kebutuhan para santri. Salah satu kebutuhan potensial santri, adalah kebutuhan akan makan dan minum. Dengan mempertimbangkan po-

Kiai Mas'ud Yunus yang juga Walikota Mojokerto memberikan SHU kepada salah

seorang pengurus Koppontren.

Page 27: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

27MPA 363 / Desember 2016

yang diadakan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto dan studi banding ke beberapa tempat, hasil positifnya terlihat saat ini. Toko yang dulunya sederhana, saat ini sudah dikemas lebih modern. Rak-rak sudah tertata apik, terkomputerisasi, ber-AC dan terdapat CCTV.

Di samping itu, kini sudah ada branding warna bagian depan khas toko ritel. Seiring dengan ramainya toko ritel ini, penjagaan tokopun dijaga dalam dua shift. Unit-unit usaha yang ada juga sudah berjalan dengan baik. Tak salah jika sejak tahun 2013, Koppontren ini dinobatkan sebagai koperasi jasa terbaik se-Kabupaten Mojokerto oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto.

Semenjak tahun 2014 Koppontren yang berlamatkan di Jl. Raya Basuni No. 18 Kabupaten Mojokerto ini juga telah mempunyai 1 unit mobil Elf. Di samping untuk mensupport kegiatan pesantren, alat transportasi ini juga dimanfaatkan untuk melayani masyarakat umum yang ingin menyewanya.

Dan yang terbaru, adalah unit pengadaan barang, yaitu pengadaan laptop untuk santri kelas X yang membutuhkan. Koppontren menye diakannya melalui bekerjasama dengan pihak-pihak yang menyediakan laptop. “Ke depannya, kami berencana mem-buat air minum dalam kemasan,” ungkapnya merencanakan.

Di samping pesatnya perkembangan

Koppontren, Pondok Pesantren yang berada tepat di depan PCNU Kabupaten Mojokerto ini tak lupa untuk memberi bekal kepada santri saat terjun ke masyarakat nantinya. Berbagai ilmu baik yang bersifat salaf maupun khalaf tiap harinya diajarkan melalui pendidikan formal dan salafnya. Santripun diberi tempat untuk mengembangkan minatnya di bidang leadership, seni maupun olahraga.

Pada bidang leadership, terdapat OSMA, disamping juga program LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Sedangkan di bidang seni ada albanjari, sementara di bidang olahraga ada futsal, silat, dan juga bola voli. Kegiatan pengembangan diri ini disediakan dalam waktu dan tempat yang memadai.

Ahmad Hanafi – Kepala Unit Pesantren PP. Al Amien mengatakan, pengembangan

Pelatihan-pelatihan terkait leadership juga tak dilupakan oleh PP Al-Amin untuk membekali para santri saat terjun ke masyarakat.

Para santri mendapatkan suntikan motivasi menjelang Ujian Nasional dari motivator kaliber nasional.

Jajaran pengurus Koppontren Al-Amin seusai menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tiap akhir tahun.

Pondok Pesantren Al-Amin kedatangan Syaikh Syamir untuk memberikan penguatan mengenai Ahlussunnah wal jama'ah.

minat tersebut salah satunya akan terasa saat santri mengikuti program PPM (Pekan Pengabdian Masyarakat). Pada program yang dikhususkan bagi santri putra kelas X dan XI ini santri bersentuhan langsung dengan masyarakat. Para santri didampingi oleh pembina merencanakan program dengan matang. Ini terlihat dari persiapan yang memakan waktu 2 bulan. Mulai dari pembuatan proposal, survey lapangan, observasi dan menentukan program yang tepat untuk dilaksanakan di masyarakat.

Program ini sangat bermanfaat karena santri diberi kesempatan untuk ikut merasakan sekaligus membantu masya-rakat dalam bidang pendidikan, atau men-dampingi anak-anak belajar. Atau bisa juga ikut serta sesuai apa yang dikerjakan oleh masyarakat di daerah tersebut. “Jika kebetulan masyarakatnya petani, ya ikut ke sawah. Kalau kebetulan membuat batu bata, ya ikut membuat batu bata,” ujar pria alumnus ponpes Ploso Kediri ini mencontohkan.

Di samping itu, ajang tersebut juga sebagai media yang digunakan untuk mem praktekkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di pondok pesantren. Santri-santri yang mempunyai bakat-bakat tertentu, baik itu di bidang leadership, seni maupun yang lainnya, dapat memanfaatkan dengan sebaik-baik. Santri-santri akan saling melengkapi karena berada dalam satu tim. “Santri-santri setelah dari PPM juga dapat ilmu dari masyarakat. Salah satunya, mereka mencoba menanam ketela di lahan pesantren,” ujarnya mengulum senyum.

Pondok pesantren yang dipelopori oleh Kiai Mas’ud Yunus, Kiai Muthohharun dan Kiai Abdul Aziz (alm) ini, kini juga telah mempunyai program tahfidh. Program tersebut telah berjalan 1,5 tahun. Saat ini ada 50 santri yang sedang serius mengikuti program tahfidh. Di antaranya ada yang telah mencapai hafalan 15 juz. “Kita tidak menekan, karena terlalu banyaknya materi yang harus dipelajari. Toh ketika tidak ditekan, malah anak-anak bisa enjoy dan terlihat hasilnya,” pungkasnya. •Hisyam

Page 28: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

28 MPA 363 / Desember 2016

Ekonomi yang berbasis syari’ah di Indonesia dari tahun ke tahun semakin mendapatkan tempatdalam perekonomian Indonesia. Mengingat tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kesenjangan

dan kemiskinan. Dan ekonomi syari’ah dapat menjadi jawaban karena menitikberatkan pada distribusi pendapatan di semua segmen masyarakat, selain juga optimalisasi produksi.

Event Ekonomi dan Keuangan SyariahTerbesar di Indonesia

Ekonomi syari’ah sendiri diarahkan pada pencapaian pertumbuhan yang tinggi dan merata, berbasis sinergi elemen

masyarakat. Dengan demikian kesenjangan akan terkikir dan kemiskinan berkurang. Selain itu, ekonomi dan keuangan syariah juga dianggap lebih mampu bertahan terhadap goncangan krisis pada sistem keuangan.

Oleh karenanya, untuk ketiga kalinya sejak tahun 2014, atas inisiasi Bank Indonesia (BI) digelarlah Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang berlangsung di Grand City Surabaya dari tanggal 24 hingga 30 Oktober 2016. Festival ekonomi syari’ah ini merupakan program BI dalam mendukung pengembangan industri keuangan syari’ah di tanah air yang secara resmi dibuka oleh  Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution pada Kamis (27/10).

ISEF yang ini terselenggara atas kerja sama Bank Indonesia dengan Badan Ekonomi Kreatif, Islamic Development Bank, Badan Amil Zakat Nasional, Badan Wakaf Indonesia, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, Kementerian Keuangan, Kemen-terian Agama, Kementerian PPN-Bappenas,

Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF)

serta Pemprov Jawa Timur sebagai bagian dari peran aktif dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah secara nasional.

Dalam ISEF 2016 ini dibagi menjadi dua bagian besar yakni Shari’a Forum dan Shari’a Fair. Dalam Shari’ah Forum yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 28 Oktober, diadakan diskusi mengenai berbagai topik dan kajian pengembangan ekonomi syari’ah. Hal utama yang dibicarakan dalam forum ini adalah terkait integrasi sisi komersial dan sosial dalam ekonomi syari’ah untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Hal ini dibicarakan untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan zakat dan wakaf guna meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Selain itu, dibahas pula mengenai usaha-usaha pendalaman pasar keuangan syariah.  Sedangkan dalam sektor riil, dilakukan pembahasan terkait inklusi keuangan syariah, yang antara lain dengan pembentukan less cash zone di pesantren.

Sedangkan Shari’a Fair yang berlangsung hingga 30 Oktober dibuka untuk umum dengan dirancang untuk meningkatkan minat dan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Dalam event ini, konsep yang diangkat adalah aspek-aspek

ekonomi syariah yang berpotensi untuk dikembangkan, yaitu 5F: Finance (keuangan), Fashion, Food (kuliner), Funtrepreneur (wirausaha), dan Fundutainment (pendidikan dan hiburan). 

Dalam Shari’a Fair ditampilkan berbagai pameran produk-produk UMKM kreatif berbasis syariah yang juga disertai dengan talkshow, workshop,   festival kuliner berbasis syariah. “Dengan penyelenggaraan Shari’a Fair, masyarakat dapat berkenalan dan bersentuhan langsung dengan produk ekonomi dan keuangan syariah,” kata Tirta Segara selaku Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam siaran persnya.

Tirta Segara mengatakan, ISEF meru-pakan salah satu event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian sektor riil. “ISEF menandakan peran aktif Indonesia sebagai poros pengem bangan ekonomi syariah internasional yang mampu menjawab tantangan global terkait perkem-bangan keuangan syariah dunia, serta relevansinya terhadap kesinambungan program pembangunan ekonomi inklusif,” ujarnya. •Hisyam/berbagai sumber

LIPUTAN KHUSUS

Page 29: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

29MPA 363 / Desember 2016

Kelompok teroris telah melancarkan serangkaian aksi kekerasan di sejumlah negara.Bahkan beberapa tahun terakhir terorisme telah menjadi perhatian serius dunia.

11 Rekomendasi ‘World Peace Forum’

LENSA KHUSUS

Dalam rangka menghadapi ancaman terorisme di kancah global inilah, Centre for Dialogue and Cooperation

among Civilisations (CDCC) bekerjasama dengan PP. Muhammadiyah dan Cheng-Ho Multicultural Education Trust Malaysia menggelar ‘World Peace Forum’ ke-6.

Kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 1-3 Nopember tersebut, mengusung tema ‘Countering Violent Extremism: Human Dignity, Global Injustice and Collective Responsibility‘. “Forum ini mempertemukan tokoh-tokoh dan para pejabat dunia yang mendambakan perdamaian dunia di tengah banyaknya serangan teroris di belahan dunia,” kata Din Syamsuddin selaku Ketua CDCC.

Menurutnya, kini ekstremisme selalu menga tas namakan agama. Ini menjadi ancaman yang paling berbahaya bagi perada-ban manusia di dunia. “Namun ekstremisme tidak hanya dari agama saja. Tapi juga politik, kelompok, budaya dan lain-lain,” tukasnya. “Bentuk kekerasan verbal maupun fisik meru pakan persoalan global yang harus disele saikan melalui aksi bersama,” tegasnya menambahkan.

Konferensi perdamaian dunia tersebut, setidaknya dihadiri 200 peserta baik pejabat negara maupun para tokoh dunia dari 50 negara. Tujuan diselenggarakannya perte muan ini, agar setiap bangsa dan negara bisa mengembalikan martabat manusia yang inklusif dengan melawan ekstremisme dan mendekonstruksi ketidakadilan global. “Keingi nan kita adalah mencari solusi keda maian dunia. Jadi bagaimana kita mem pro mosi kan budaya tanpa kekerasan,” tandas Din.

Ada 11 rekomendasi yang dihasilkan dan disepakati dalam forum tersebut. Pertama, pemerintahan dan lembaga-lembaga peme-rintahan perlu terus menyediakan kea-manan dan pembangunan ekonomi kepada rakyatnya, menghormati hak-hak asasi

manusia, menjamin kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan, serta mencip-takan keamanan dan keselamatan untuk mela kukan isu-isu martabat manusia, ketidak-adilan global dan tanggung jawab kolektif.

Kedua, pemerintahan, organisasi masya-rakat sipil dan aktor-aktor non-negara perlu bersama-sama menciptakan kebijakan-kebija kan komprehensif dan holistik untuk mencegah dan menolak ekstremisme keke-rasan. Menolak kekerasan ekstremisme menggu nakan tindakan-tindakan efektif harus diprioritaskan. Alih-alih hanya menggu nakan tindakan keamanan pemerin-tah juga perlu berbagi dengan satu sama lain tentang strategi-strategi dan program-program deradikalisasi dan reintegrasi.

Ketiga, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga internasional lain perlu memperkuat kerjasama yang telah ada dengan lembaga-lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dan perlu memperjuangkan kerjasama baru ke depan untuk menolak kekerasan ekstremisme.

Keempat, dalam mempromosikan nilai-nilai keadilan, perdamaian dan kerukunan yang melandasi kohesi sosial dan kerja sama antarkomunitas di suatu masyarakat, mem ber dayakan komunitas dan warga per-seorangan perlu menjadi prioritas tertinggi guna menguatkan posisi mereka sebagai garda terdepan dalam menolak kekerasan ekstremisme.

Kelima, kaum perempuan dan lelaki harus menjadi mitra setara dalam pem-bangunan dan implementasi strategi-strategi dan tindakan-tindakan menolak kekerasan ekstremisme dan ketidakadilan global.

Keenam, pemerintahan, lembaga-lembaga sipil dan agama perlu mengem bangkan strategi lebih banyak dan lebih tepat untuk memberdayakan kaum perempuan melalui kesetaraan gender yang sejati dan mem-berikan perlindungan terhadap anak-anak melalui perundangan dan penegakan hukum

menentang perbudakan anak dan pencucian otak anak untuk mejadi serdadu perang.

Ketujuh, pemimpin agama perlu men-dukung pendidikan agama yang mempro-mosikan nilai-nilai manusia dan resolusi konflik berkependekan tanpa keke rasan. Dan yang kedelapan, pesan-pesan me nolak kekerasan ekstremisme perlu dimasukkan ke dalam materi-materi pendi dikan yang relevan melalui pening katan kuri kulum, buku-buku ajar dan pengem bangan kemampuan, serta kete rampilan para guru.

Kesembilan, perangkat media sosial perlu diperbaiki untuk menjangkau pemuda-pemudi guna menyediakan pesan-pesan positif dan inklusif untuk mencegah rekrutmen ekstremis dan untuk menyediakan narasi balik. Kampanye media sosial perlu lebih diintensifkan untuk menolak pesan-pesan kekerasan ekstrimisme dan untuk menghasilkan narasi perlawanan terhadap propaganda kekerasan.

Yang kesepuluh, media massa perlu didorong secara kuat untuk menyediakan informasi objektif dan faktual tanpa melebih-melebihkan. Termasuk melalui pendidikan lebih lanjut bagi para jurnalis agar dapat lebih paham tentang kerangka religius dan penyebab konflik. Sedangkan yang kesebelas, pemerintahan dunia bersama dengan UNHCR dan didukung oleh lembaga-lembaga sipil dan religius harus bekerja sama dalam menerima, meyambut dan menempatkan gelombang pengungsi dan pencari suaka agar beban kesejahteraan para pengungsi tersebar di antara negara-negara di dunia.

Din Syamsuddin berharap, agar World Peace Forum benar-benar menyuarakan perdamaian untuk segera terwujud. “Dengan rekomendasi tersebut kita berharap banyak organisasi dunia bekerjasama menghilangkan kekerasan yang ada. Suarakan perdamaian. Berbagai bentuk kekerasan jangan lagi berlanjut,” ujar Din menandaskan. •Il/berbagai sumber.

Page 30: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

30 MPA 363 / Desember 2016

LIPUTAN KHUSUS

Secara garis besar film berdurasi 11 menit ini menceritakan sosok penyandang Firman yang mengalami keterbe la-

kangan mental mendapatkan perlakuan diskriminatif dari sekitarnya. Dalam narasi film ini menyebut dengan “penindasan golongan kuat terhadap kaum lemah”.

Meski demikian, sang tokoh utama tidak pernah menaruh dendam. Dia selalu diam. Namun, dalam diam itu tersimpan kesedihan. Bukan sedih atas perlakuan orang di sekitar terhadapnya. Tapi sedih pada diri orang yang memiliki perangai menindas. Itu dituangkan dalam melodi kesedian yang sangat mendalam dari sebuah keybord kesayangannya.

Secara umum, film ini tanpa dialog panjang antar tokoh. Kejadian demi kejadian disuguhkan dengan permaian gambar menawan dan narasi yang penuh isi. Kalaupun terjadi dialog, yang mengemuka adalah kalimat kemarahan. Seakan penonton diminta untuk merasakan langsung umpatan sang tokoh antagonis. Sehingga pesan ini dengan mudah sampai.

Inilah film karya Andi Akil Miskil Khitam yang merupakan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo. Sebuah film santri yang syarat arti. Sehingga tak heran mampu menyisihkan 142 Film Indie terpilih dari seluruh Nusantara. Sang kreator film sendiri sempat tak percaya. “Saya tidak menyangka karya orang desa asli Sukorejo Situbondo bisa menang di ajang yang sangat bergengsi ini,” tukas pria yang sering video promosi pariwisata Situbondo ini. “Keberhasilan ini berkat dukungan dan kerja keras dari semua tim yang terlibat dalam pembuatan film ini,” imbuhnya merendah.

Melalui kreasinya, Akil – panggilan karibnya – sejatinya ingin menyampaikan pesan pentingnya menghargai perbedaan. Sebab setiap orang terlahir unik dan berbeda. “Maka, jadikanlah perbedaan itu indah dengan segala dimensi maknanya. Karena nurani bangsa kita merangkul semua perbedaan,” katanya bijak.

Keberhasilan Akil dalam ajang bertajuk “Nurani Bangsaku, Filmkan Nuranimu untuk Indonesia yang Lebih Baik” ini sekaligus menegaskan bahwa lulusan pesantren tak kalah dengan produk pendidikan lainnya. Pesantren tidak hanya mampu melahirkan tokoh-tokoh agama, tetapi juga bisa malahirkan seniman besar.

Ini seperti yang pernah dicita-citakan oleh K.H.R. As’ad Syamsul Arifin, ulama kharismatik pada masanya. Kiai As’ad pernah bercita-cita santrinya seperti santri Sunan Ampel. Dimana ada yang menjadi fuqaha (ahli agama), negarawan hingga seniman. Setidaknya, Akil bisa mewakilinya.

Dan berkat keberhasilannya di festival film indie tingkat nasional itu, tim Internet Cerdas Indonesia (ICI) Situbondo ini mendapatkan kontrak eklusif. Dia dipercaya untuk video dokumenter Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat PSTKBM) Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Sebuah akhiran yang indah. •Suprianto

“Bersamamu akan kuurai segala kepedihan.... menjadi sebuah kisah yang indah...”. Inilah sepengal kalimat penutupfilm pendek berjudul “Jika Salah karena Aku Berbeda”. Sebuah karya santri yang dinobatkan sebagai film terbaik dalam Moviestal 2016

hasil kerjasama PT Pos Indonesia & Komunitas Film Pendek Indonesia (KFPI) di Bandung pada 27 Oktober lalu.

Film Santri Film Syarat Arti

Page 31: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

31MPA 363 / Desember 2016

LIPUTAN KHUSUS

Sebulan sebelum wafat, KH. Muhammad Maftuh Basyuni pernah melontarkan kritik tajam terhadap percetakan al-Qur’an milik Kemenag. Mantan Menteri Agama ini menyampaikan kesedihannya lantaran percetakan al-Qur’an yang diadakan pada masa kepemimpinannya tersebut

mangkrak. Mesin-mesin yang senilai 30 miliar rupiah itu segera jadi besi tua.

Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia

Namun pada penghujung Oktober lalu, kesedihan almarhum terjawab sudah. Menag Lukman Hakim Saifuddin

telah meresmikan Unit Percetakan al-Quran (UPQ) di Ciawi, Bogor. Percetakan yang berdiri di atas lahan 1.530 meter persegi itu, kini resmi mencetak perdana Mushaf al-Qur’an  Standar Indonesia.  Dengan adanya UPQ ini, diharapkan bisa menjadi rujukan bacaan Mushaf al-Qur’an bagi masyarakat Muslim di Indonesia.

Menurut Menag, percetakan mushaf al-Qur’an standar Indonesia ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah untuk men-jawab kebutuhan masyarakat terhadap al-Qur’an. Oleh karena itu, mushaf al-Qur’an yang secara resmi dicetak Kementerian Agama ini harus benar-benar terhindar dari kesalahan. “Jadi kecermatan, ketelitian, nilai profesionalitas dan tanggung jawab benar-benar harus diwujudkan. Sebab apa yang diproduki akan menjadi rujukan umat Muslim di Indonesia,” ujarnya. “Kesalahan cetak dalam bentuk apapun tidak bisa ditolelir,” kata Menag menegaskan.

Lukman juga meminta agar UPQ yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI untuk senantiasa kreatif dan inovatif. Sebab kini al-Qur’an diproduksi sangat beragam formatnya. “Jadi kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk mencetak format al-Qur’an sesuai tren dan minat kekinian. Namun jangan lupa untuk selalu berkoordinasi dengan penasihat bidang mushaf al-Qur’an,” katanya mengingatkan.

Dalam tahap perdana kali ini, pihak

UPQ Ciawi akan mencetak 35 ribu mushaf al-Qur’an hingga akhir tahun 2016. Dan mushaf al-Qur’an cetakan pertama inipun belum dilengkapi terjemahan. “Mushaf al-Qur’an standar Indonesia yang dicetak kali ini memang tidak ada terjemahan. Namun pada tahun 2017 mendatang kita akan cetak al-Qur’an yang ada terjemahnya,” ujar Menag bernada janji.

Meski demikian, Menag Lukman Hakim Saifuddin merasa bangga dengan dimulainya percetakan Mushaf al-

Qur’an  Standar Indonesia tersebut. Sebab pihaknya sempat merasa khawatir lantaran targetnya adalah bulan September. “Jadi kami sangat merasa bersyukur karena pemerintah hadir memenuhi kebutuhan kitab suci al-Qur’an yang sangat tinggi saat ini,” tukasnya. “Dengan Kemenag bisa memiliki percetakan dan memproduksi sendiri, tentu ini sangat membantu upaya tersebut,” tuturnya dengan bangga.

Menag mengakui, selama ini pihaknya dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam belum bisa memenuhi permintaan masyarakat terhadap al-Qur’an yang jumlanya cukup besar. Hal itu dikarenakan sangat besarnya kebutuhan, geografis yang luas, serta anggaran dana yang terbatas. “Dengan dimulainya percetakan mushaf al-Qur’an ini, tentu kami merasa bangga. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari DPR kaitannya dengan anggaran,” papar Lukman. “Ini agar upaya memasyarakatkan al-Qur’an dengan memperbanyak cetakan ini bisa diimbangi dengan pengadaan anggarannya,” terangnya.

Kebanggaan Lukman Hakim Saifuddin sangatlah beralasan. Setidaknya, dengan kehadiran Unit Percetakan al-Quran Ciawi, bangsa Indonesia telah memiliki al-Qur’an berstandar resmi. Sebab selama ini jika terjadi kesalahan cetak, kerapkali terjadi saling lempar tanggung jawab. “Nah, dengan adanya al-Qur’an yang dicetak secara resmi oleh pemerintah, maka pemerintahlah yang memiliki tanggung jawab jika terjadi adanya kesalahan cetak,” tegasnya. •Il/berbagai sumber

Page 32: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

32 MPA 363 / Desember 2016

2017 Moratorium Ujian Nasional akan dilakukan. Sebab, UN bukan lagi penentu kelulusan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdalih, UN hanya sekedar alat pemetaan. Jadi tidak perlu dilaksanakan setiap tahun. Kemendikbud sendiri belum membatasi sampai

kapan batas waktu moratorium tersebut. Kementerian ini belum menentukan berapa tahun sekali waktu pelaksanaan UN.

Sementara itu, dengan adanya mora-torium ini, Kemedikbud berkeingi nan mengembalikan kebijakan evaluasi

murid, menjadi hak dan wewenang guru, baik secara pribadi maupun kolektif. Selain itu, kementerian bidang pendidikan ini juga akan mengembalikan evaluasi akhir para pelajar pada masing-masing daerah

Dalam pelaksanaannya, untuk SMA/SMK diserahkan ke provinsi. Sedangkan SD/SMP di serahkan ke kabupaten/kota sesuai dengan perundang-undangan otonomi daerah. Meski menyerahkan hasil evaluasi

Kemenag Masih MengkajiMoratorium UN

pada daerah. Namun, pemerintah tetap memberikan standar berdasar hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). “Saya kira negara cukup mengawasi saja dengan membuat regulasi dan mengawasi,” tukas Mendikbud Muhajir Efendy beberapa saat lalu beralasan.

Berdasarkan pemetaan hasil UN oleh Kemendikbud, hanya 30 persen sekolah yang berada di atas standar nasional. Pemerintah, kemudian akan membenahi 70 persen sekolah yang berada di bawah standar nasional. Pembenahan ini akan dilakukan

secara menyeluruh, termasuk kualitas guru dan lain-lain. Termasuk di dalamnya adalah revitalisasi sekolah. Terkait sumber pendanaan, pemerintah akan mengrealokasi anggaran UN selama ini.

Kemendikbud menilai bahwa sekolah yang memiliki nilai akademik di atas rata-rata nasional justru tak perlu mengikuti ujian nasional. Jadi penghapusan UN ini sekaligus sebagai apresiasi kepada sekolah-sekolah tersebut. Sebab memang sudah ada 30 persen sekolah yang dari segi integritas maupun skor akademik sudah di atas rata-rata nasional.

Sementara terkait rencana moratorium ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku masih melakukan kajian dan pendalaman. “Moratorium UN akan kami bawa ke sidang kabinet untuk dilihat kem bali apa manfaat dan mudaratnya,” katanya seusai peluncuran aplikasi pustaka digital iSantri di kampus Mahad Aly Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Lukman mengemukakan bahwa kebi-jakan penghentian sementara UN tersebut akan dikaji mengenai apa dampak positif dan negatifnya bagi pengembangan pendidikan di Tanah Air. Jadi, kajian mendalam diperlukan sebelum diberlakukan. Apalagi saat ini wacana ini juga menjadi pembahasan dalam Sidang Kabinet dan menunggu persetujuan presiden.

Sementara itu legislator di Senayan sempat menya yangkan langkah Kemendikbud yang dinilai tergesah-gesah tersebut. Sebab, ren-cana tersebut belum dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Komisi X yang mem bidangi soal pendidikan.

Apalagi, kebijakan moratorium UN ini merupakan isu penting karena melibatkan banyak pihak. Yakni 34 Provinsi, 516 kabupaten atau kota, melibatkan 7.662.145 peserta didik. Angka ini belum termasuk peserta didik di bawah naungan Kemenag.

Dan masyarakat akhirnya hanay bisa berharap kebijakan pendidikan nasional yang akan diputuskan sudah melalui proses yang matang. Agar tidak menimbulkan kegaduhan, kebijakn tersebut seharusnya diputuskan pada saat situasi dan kondisi ada kesepahaman para pemangku ke-pentingan. •Suprianto

LIPUTAN KHUSUS

Page 33: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

33MPA 363 / Desember 2016

LIPUTAN KHUSUS

Di Surabaya, tepatnya tahun 2003, ustadz Ismail Idris Musthafa memperkenalkan metode baca al-Qur’an yang diberi label QQS (al-Qur’an Quantum System). Ini merupakan sebuah metode percepatan untuk membaca al-Qur’an. Dalam waktu satu jam para peserta pelatihan baca al-Qur’an yang benar-benar

masih nol, ternyata bisa membaca al-Qur’an meskipun masih terbata-bata.

30 Menit Bisa Membaca Al-Qur’an?

Pada tahun-tahun beri-kutnya, metode QQS bahkan telah diuji-

cobakan di berbagai tempat. Termasuk di masjid al-Akbar Surabaya (2007), Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jatim (2008), serta diperkenalkan di Pusat Pengem bangan Madrasah (PPM) MDC (Madrasah Deve lop ment Center) Kanwil Depag Prov. Jawa Timur (2008) untuk guru-guru madrasah se-Jawa Timur.

Yang unik dari metode tersebut, para peserta diper-kenalkan al-Qur’an tanpa me lalui huruf Hijaiyah. Seluruh huruf-huruf Hijaiyah justru diganti dengan memakai huruf latin. Dengan cara demikian, tutur ustadz Ismail, para peserta pelatihan akan dengan mudah memahaminya karena tak ter bebani untuk menghafal huruf-huruf Hijaiyah.

Metode percepatan baca al-Qur’an terus berinovasi. Kalau ustadz Ismail menawarkan waktu satu jam, ustadz Achmad Farid Hasan bahkan berani menggaransi cukup dengan waktu 30 menit bisa membaca al-Qur’an. Hatta bagi mereka yang berangkat dari titik nol alias sama sekali tak mengerti huruf hijaiyah. Hal itu bahkan telah dipraktekkannya sejak 15 tahun silam – terutama pada pelatihan-pelatihan di Jakarta.

Sebagaimana ustadz Ismail metode yang diterapkan ustadz Farid juga kebilang unik. Al-Qur’an diperkenalkan tidak melalui huruf hijaiyah, melainkan dengan menggunakan huruf latin. Dengan demikian, bagi mereka

yang sama sekali tak mengenal huruf hijaiyah tak akan menemui kesulitan. “Asal bisa baca huruf latin mereka akan mudah belajar al-Qur’an dengan menggunakan metode ini,” tuturnya. “Metode ini sangat mudah dan ringan untuk mereka terima,” tambahnya meyakinkan.

Ustadz Farid sudah mempraktekkannya baik kepada anak-anak hingga pada mereka yang sudah berumur lansia. Yang ditekankannya, agar mereka mau belajat secara fokus, tak boleh mengantuk apalagi tertidur saat belajar. Syarat penting lainnya, keinginan belajar mengaji itu harus tumbuh dari dalam dirinya sendiri. “Dan tentu saja mereka harus mengenal huruf latin. Tanpa itu semua, saya kira mustahil mereka akan berhasil,” ulasnya.

Setelah memperkenalkan huruf-huruf al-

Qur’an melalui bantuan huruf latin, ustadz Farid langsung mengajak mereka membaca al-Qur’an. Biasanya diawali dengan membaca surat al-Hajj. “Ini untuk menghindari orang-orang yang hanya menghapal surat-surat al-Qur’an tanpa bisa membacanya,” kilahnya. “Alhamdulillah, sudah pulu-han ribu peserta yang ikut pembelajaran ini sudah bisa membaca al-Qur’an,” ujarnya.

Keberhasilan tersebut, tuturnya, karena metode hasil penemuannya itu hanya menekankan pada tiga hal saja. Pertama, seseorang harus menguasai huruf-huruf al-Qur’an yang jumlahnya 30

huruf. Kedua, harus menguasai tanda baca al-Qur’an. Sedang kan yang ketiga, harus pula menguasai tajwid al-Qur’an.

Untuk menguasai huruf al-Qur’an hanya membutuhkan waktu 25 menit. Sedangkan untuk mengenal tanda baca cukup dengan waktu 5 menit. Sehingga dengan waktu 30 menit seseorang akan dapat menguasai huruf-huruf al-Qur’an sekaligus tanda bacanya. “Sedangkan mengenai tajwidnya, itu bisa langsung dipraktikkan pada saat membacanya,” terangnya.

Dengan menggunakan metode hasil penemuannya, tutur ustadz Farid, tingkat keberhasilannya mencapai hampir 100 persen. “Jika ada yang tidak berhasil, bukan metodenya yang salah. Tapi bisa jadi karena mereka kurang konsentrasi atau bahkan mengantuk dan tertidur,” ucapnya dengan senyum. •Il/berbagai sumber

Page 34: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

34 MPA 363 / Desember 2016

Memang, dia baru saja ditetapkan sebagai penerima beasiswa penuh untuk studi Sarjana, Master dan

Doktoral. “Jadi praktis selam 10 tahun saya akan menetap di Jerman untuk menyelesakan studi di sana, “ ucap remaja kelahiran Bali15 Mei 1998 ini sumringah.

Mulai tahun depan Sulung dari tiga bersaudara ini akan mengikuti perkuliahan dengan bahasa pengantar bahasa nasional negeri Panser tersebut. Tak heran jika kini dirinya sibuk mempersiapkan diri dengan memperdalam bahasa Jerman. “Bahasa Jerman merupakan bahasa yang sangat asing bagi saya,” ucapnya jujur. “Saya sangat tertantang sekali untuk mendalaminya,” tambahnya.

Selain bahasa, putra pasangan Ir. Sugeng Widodo dan Prasetyaning Utami ini juga sedang intens mempelajari seluk beluk budaya Jerman. Ini dilakukan agar tidak terjadi shock culture saat menjejakkan kaki di sana. Sebagai penunjang studi, dirinya juga mematangkan skill public speaking, manajemen dan sosial.

Adapun tujuan universitasnya, hingga saat ini memang belum ditentukan. Sebab sudah menjadi kebijakan di Republik Federal

Jerman, bahwa bagi siswa luar negeri untuk mengikuti Studienkoleg. Sebuah program persiapan sebelum memasuki universitas yang dilakukan di negeri Hitler tersebut.

Meski demikian, dia bertekad nantinya akan memilih studi di Jurusan Teknik Informatika Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, Jerman. Sebuah kampus tempat Presiden RI ke-3 B.J. Habibie menimbah ilmu teknik penerbangan. “Meski

Memperoleh Beasiswa S1, S2dan S3 di Jerman

Haydar Muhammad Nabil

Madrasah adalah jembatan merengkuh cita. Hal itu dibuktikan Haydar Muhammad Nabil. Berbekal pendidikan di madrasah,alumni MAN Sidoarjo 2016 ini mampu menembus pendidikan di salah satu pusat teknologi dunia di Jerman dengan tiket beasiswa.

berbeda jurusan, setidaknya di masa depan saya bisa berkontribusi besar untuk negara seperti Pak Habibi,” ucapnya mantap.

Tak dapat dipungikirnya, sosok pendiri Habibi Institut itulah yang selama ini menjadi sumber inspirasi selain Nabi Muhammad dan kedua orangtuanya. Baginya, sosok Habibi adalah representasi orang Asia yang mampu membungkap cibiran bangsa-bangsa Eropa ketika itu. Dialah sosok orang Indonesia yang mampu menjadi bagian penting dari perkembangan peradaban modern dalam bidang teknologi penerbangan.

Sejatinya, sebelum sulung dari tiga bersaudara ini bertekad melanjutkan studi di Jerman, dirinya sudah diterima di salah satu universitas negeri bergengsi di tanah air. Namun Jerman menjadi pilihannya untuk mewu judkan cita-cita menjadi seorang peneliti. Dan gayungpun bersambut, karena kedua orangtuanyapun mendukungn. ’’Orang -tua saya sangat demokratis. Saya selalu diberi pandangan ke depan dan bebas untuk mengam -bil keputusan. Ini yang saya kagumi dari mereka berdua,” katanya dengan nada takzim.

Apalagi studi di luar negeri sudah menjadi impiannya sejak belia. Bahkan sejak

TA’ARUF

Page 35: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

35MPA 363 / Desember 2016

TA’ARUF

menjejakkan kaki pertama kali di bangku Madrasah Aliyah, Runner-up Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yang dihelat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 2015 lalu ini sudah bertekad mewujudkan mimpinya sebagai Pilot. “Semoga tiket beasiswa ini adalah salah satu jalan untuk mencapainya,” ujarnya penuh harap.

Haydar – pangilan karibya – adalah sosok yang memiliki komitmen tinggi. Terbukti menjelang kelulusannya, tepatnya bulan Desember 2015, dia sudah sibuk mencari informasi studi di luar negeri. Lalu pada tanggal 13 Maret lalu dirinya menjalani tes beasiswa yang digelar Edu Change Indonesia di Di Hotel Bisanta Bidakara Surabaya. Dia harus berebut tiket beasiswa dengan 1.000 peserta yang datang dari seluruh Indonesia. Adapun tahapan seleksinya meliputi tes wawancara dan psikotes.

Bersaing dengan seribu pesaing tentu menjadikan tantangan tersendiri. Apalagai dengan antrean tes yang begitu panjang. Tentu saja timbul kejenuhan tersendiri. Apalagi dalam tes yang dimulai pukul 11.00 WIB itu, namanya baru dipanggil pukul 17.00 WIB. “Selama rentang waktu tersebut, untuk melepas penat dan rasa stres saya gunakan berkeliling hotel dan bercengrama dengan pesera lain,” paparnya.

Kerja kerasnyapun akhirnya terbayar. Menjelang gelaran Ujian Nasional dirinya ditetapkan sebagai penerima beasiswa. Hatipun tentu berbunga-bunga, karena dapat menghapus segala jerih payahnya selama ini. Perasaan bahagiapun meliputi keluarganya dan madrasah tempat dirinya menuntut ilmu. “Ini sebagai pembuktian bahwa siswa madrasah bisa mearih sukses,” tandasnya.

Meski berhasil lolos seleksi beasiswa, peraih titel Best Design Line Tracer Micro tingkat Jawa Timur di UNESA 2014 ini, merasa bukanlah tipe pemilik kecerdasan intelektual berlebih. Tak heran jika selama di madrasah nilai akademiknya biasa-biasa

saja. ’’Saya tidak begitu tertarik dengan pembelajaran akademik. Saya lebih menyukai model terapan seperti penelitian,” ungkap pemilik karya 20 penelitian ini.

Tak hanya itu, kakak dari Tsabita Amalia Izzaty dan Fahd Muhammad Nehan ini juga pernah dicap sebagai salah seorang murid yang paling malas mengerjakan PR. Bahkan dia paling senang tatkala ada jam pembelajaran yang kosong. Selain itu, dia paling suka duduk di kursi bagian belakang. “Ya.. supaya bisa ngobrol sama teman. Kalau duduk di bangku depan suka bosan,” katanya sambil melepas tawa.

Meski demikian, tak lantas menjadi-kannya kehilangan orientasi dalam belajar. Menu rutnya, belajar tetaplah penting. Namun dirinya memiliki cara berbeda dalam proses pembelajaran. “Yang terpenting, dalam belajar itu harus memiliki visi melompat jauh ke depan,” tegasnya. “Pilihannya, mendatang ingin menjadi pribadi biasa-biasa saja atau sosok yang berbeda. Dan saya memilih menjadi pribadi yang berbeda,” tandasnya.

Tak mengherangkan jika selama di

madrasah, dirinya asyik menempah diri dalam berbagai organisasi dan ekstra-kurikuler. Diantara kegiatan yang digan-drunginya, adalah Pramuka, Perisai Diri dan Robotika. Dengan kegiatan Pramuka, dirinya bisa belajar berhubungan dengan orang lain. Sedangkan dalam Perisai Diri, banyak mereguk ilmu kearifan salah satu budaya bangsa Indonesia.

Khusus Robotika, memang dirinya suka sekali dengan programming data. “Pokoknya, yang berhubungan dengan komputer saya menggemarinya,” kata mantan wakil Ketua OSIS MAN Sidoarjo dua periode ini sambil melepas senyum. “Semua pengalaman beror ga nisasi selama ini, ternyata sangat membantu dalam membentuk karakter dan melatih mental saya,” imbuhnya.

Dengan diraihnya tiket beasiswa penuh S1, S2 dan S3 di Jerman ini, ada misi tersebunyi yang diembannya. Dia ingin membuktikan, bawa siswa madrasah tak kalah dengan lulusan sekolah umum. “Lebih jauh, saya ingin menunjukkan bahwa prestasi anak Indonesia tak kalah dengan bangsa lain di dunia,” ujarnya mantap. •Suprianto

Haidar (paling kanan) saat bersama pengurus OSIS MAN Sidoarjo.

Haidar (paling kiri) saat mengikuti LKTI di LAPAN Bandung.

Haidar menempah jiwa kepemimpinan melalui Parmuka.

Page 36: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

36 MPA 363 / Desember 2016

EDUKASI

Yang sangat menggembirakan ada peningkatan nilai Integritas Ujian Nasional (IIUN) sebesar 72%. Rinciannya sebanyak 21,16 % sekolah mengalami kenaikan IIUN diikuti nilai UN yang meningkat. Sebanyak 50,96 % sekolah mengalami kenaikan IIUN tetapi nilai UN-nya menurun. Sementara itu ada 13,61 % sekolah yang memiliki kecurangan masif dan terstruktur dan 14,27 % sekolah yang siswanya melakukan kecurangan secara individual.

Pelaksanaan UN berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa tujuan ujian nasional adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dan juga melaksanakan amanah PP 19/2015 yang telah direvisi menjadi PP 32/2015 dan PP 13/2015; bahwa ujian nasional merupakan subsistem penilaian dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menjadi salah satu tolok ukur dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.

Di sini terlihat bahwa dalam tataran kebijakan Pemerintah, UN memiliki idealisme yang tinggi tetapi dalam

Penggunaan Evaluasi Daring dengan Google Form Untuk Membangun Integritas dan Prestasi Siswa Madrasah

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang juga dikenal dengan istilah Computer Based Test (CBT) secara daring (online) pertama kali dilaksanakan di SMP Indonesia di Singapura dan Kuala Lumpur pada tahun 2014. Hasilnya sangat

menggembirakan. Tingkat literasi para siswa terhadap penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dinilai baik.

Oleh :Drs. Sartono, M.Si

Guru MAN Sidoarjo, juara 2 Lomba Guru MA Berprestasi Tingkat Nasional Kemenag 2016.

implementasinya di lapangan terjadi banyak penyimpangan, karena kecurangan dan penyimpangan secara masif dan terstruktur. Oleh karena itu pemerintah mencanangkan motto UN tahun pelajaran 2015/2016, adalah Ujian Nasional yang jujur dan berprestasi atau lebih dikenal dengan istilah “Prestasi Ya, Jujur Harus”. Di samping itu, pemerintah juga bertekad tetap melanjutkan UNBK dan menghimbau semua sekolah / madrasah juga mengikutinya.

Bila dikaji lebih jauh, di samping opti-misme yang tinggi, sebenarnya ada dua masalah mendasar dari harapan pemerintah tersebut. Masalah itu adalah UNBK mem-butuhan sarana dan prasarana yang relatif mahal. Khususnya bagi sekolah penye-lenggara, dan jatuhnya nilai UNBK karena lemahnya kemandirian siswa dalam melak-sanakan UN. Adapun solusi yang perlu dipertimbangkan, adalah perlu melaksanakan UNBK yang murah dan praktis, yaitu menggunakan gadget berupa laptop, tablet atau handphone android dan membiasakan evaluasi daring yang mandiri.

UNBK yang telah dilaksanakan pemerintah selain mahal ternyata tidak

Pada tahun pelajaran 2015/2016, UNBK diterapkan kembali pada 556 sekolah, yaitu : 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA

dan 379 SMK pada 29 provinsi di Indonesia dan luar negeri. Pada tahun 2016/2017 yang akan datang semakin banyak sekolah yang ikut melaksanakan UNBK bila mampu memenuhi sarana dan prasarana UNBK yang memadahi. Adapun sekolah-sekolah yang belum mampu memenuhinya boleh tetap melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, hasil UNBK menunjukkan peningkatan integritas (kejujuran), meski-pun prestasi siswa rata-rata menurun. Berda-sarkan data Kementerian dan Kebu dayaan, nilai rata-rata ujian Ujian Nasional (UN) SMP tahun 2015 adalah 62,18 sedangkan tahun 2016 menjadi 58,57. Dalam hal ini terjadi penurunan 3,8 poin.

Page 37: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

37MPA 363 / Desember 2016

sepenuhnya daring, melainkan hanya semidaring. Artinya, master soal UNBK diunduh (download) dari server pusat ke server masing-masing sekolah. Pada saat yang ditentukan dilakukanlah UNBK. Setelah selesai barulah hasilnya diunggap (upload) dari server sekolah ke server pusat. Cara ini sebenarnya juga rawan penyimpangan. Masalah UNBK yang mahal dan semidaring ini dapat diatasi dengan mengadakan UNBK daring dengan menggunakan gadget. Dengan demikian, madrasah sudah tidak terlalu direpotkan dengan menyiapkan komputer dan perangkatnya yang sangat mahal.

Justru permasalahan kedualah yang paling mendasar. Penyebabnya, turunnya prestasi siswa adalah karena rendahnya literasi siswa terhadap TIK dan ketidakmandirian siswa dalam ujian. Karena itu perlu dilakukan pembiasaan melakukan evaluasi daring saat ulangan harian, ulangan blok, ujian semester, tryout UN, bahkan ujian akhir madrasah. Soal evaluasi yang berbeda urutan dan pilihan jawabannya akan menyulitkan para siswa saling bekerja sama. Bila hal ini selalu dilakukan saat ujian, maka siswa akan berusaha menyiapkan diri dengan baik dalam menghadapi evaluasi daring, termasuk UNBK.

Saat ini banyak sekolah maupun madrasah yang menggunakan gadget sebagai sarana pembelajaran, termasuk evaluasi. Dari hasil penelitian, para siswa umumnya berpendapat bahwa semakin mereka dibiasakan ujian daring, prestasi mereka semakin baik. Hal ini karena literasi mereka terhadap TIK semakin baik, demikian pula kesiapan mental, emosi, dan kemandirian mereka dalam belajar untuk menghadapi ujian daring. Karena itu para siswa umumnya mengharapkan perlu sering dilakukan evaluasi daring.

Masalah berikutnya, dalam mendukung kemandirian siswa saat evaluasi adalah kemampuan guru. Dalam hal ini, guru perlu memiliki kemampuan menyusun soal untuk evaluasi daring secara mandiri. Disamping merupakan tuntutan peningkatan profesionalisme, kompetensi ini akan membiasakan guru untuk melaksanakan evaluasi daring.

Ada beberapa aplikasi untuk pembuatan tes daring dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di antaranya: Edmodo, Quipper School, Quiz Maker dari iSpring, Quiz Creator dari Wondershare, Google Form dari Google, Adobe Captivate dan sejenis-nya. Dari beberapa aplikasi tes daring itu yang paling menarik adalah Google Form. Keunggulannya, aplikasi ini gratis, tanpa hosting (jadi langsung menggunakan server Google), langsung bisa mengolah nilai akhir, dan bisa diubah menjadi aplikasi android yang relatif ringan.

Jadi, guru perlu memiliki kemampuan membuat evaluasi daring secara mandiri dengan menggunakan aplikasi google form

sehingga guru bisa sering menggunakannya. Sasarannya agar siswa terbiasa melaksanakan evaluasi daring secara mandiri, sehingga siswa bisa menjadi pribadi yang memiliki integritas tinggi dalam setiap ujian, termasuk UNBK.

Permasalahannya adalah: (1) bagaima nakah pembuatan evaluasi pembelajaran daring dengan menggunakan google form? (2) bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembe lajaran daring dengan menggunakan google form di kelas? dan (3) bagaimanakah pengo lahan data nilai dari evaluasi pembe lajaran daring dengan menggunakan google form?

Tujuannya adalah: (1) menjelaskan pem buatan evaluasi pembelajaran daring dengan menggunakan google form; (2) menjelaskan pelaksanaan evaluasi pembe lajaran daring dengan menggunakan google form di kelas; dan (3) menjelaskan pengolahan data dari evaluasi pembelajaran daring dengan menggunakan google form.

Google for EducationGoogle memberikan layanan nonprofit untuk pendidikan yang dikenal Google Apps for

Education. Layanan ini berupa beberapa produk aplikasi beserta penyimpanan data yang gratis, yaitu : Classroom, Gmail, Drive, Calendar, Docs, Sheets, Slides dan Sites. Dengan layanan tersebut, Google benar-benar mencurahkan bantuannya untuk pengembangan pembelajaran. Google juga menawarkan solusi bagi para guru dan siswa dalam pembelajaran berupa fasilitas beberapa aplikasi daring maupun produk-produk yang dijual relatif murah untuk pendidikan. Yang juga sangat penting, Google memberikan fasilitas bagi para guru untuk saling berkomunikasi, saling berbagi dan bertukar pengalaman dalam pengembangan pembelajaran.

Adapun Google Form merupakan salah satu aplikasi yang gratis yang secara khusus digunakan untuk membuat kuis untuk tes maupun survei. Keutamaan aplikasi pembuat soal ini antara lain: (a) aplikasi gratis; (b) tanpa harus hosting, karena langsung tersimpan di Google Drive; (c) memiliki fasilitas dashboard editing; (d) memiliki fasilitas pengacak soal dan sekaligus pilihan jawabannya dan lain-lain.

Pembuatan Evaluasi PembelajaranDalam membuat evaluasi daring dengan menggunakan Google Form, ada beberapa tahap

yang perlu diperhatikan, yaitu harus memiliki jaringan internet, baik melalui wifi atau modem, memiliki akun di Google Form dan memiliki konsep soal dalam file Word atau Excel.

Langkah-langkah penulisan soal adalah : (a) nyalakan internet, setelah siap kemudian klik ikon Google sehingga muncul tampilan depan Google, (b) ketik Google Form pada kotak pencari dan klik, (c) klik web paling atas, yaitu : Google Formulir – buat dan analisis survey, gratis sehingga muncul tampilan berikut.

Selanjutnya klik Buka Google Formulir, sehingga muncul tampilan masukkan email, password dan kode verifikasi yang masuk ke handphone kita. Kemudian muncul tampilan dashboard untuk mengetik soal dan atau juga memasukkan konsep soal sebelumnya dengan cara copy-paste.

Dashboard Penulisan SoalMasih ada satu tahap lagi yaitu finalisasi pembuatan soal. Hal ini dilakukan agar soal dapat

ditampilkan secara daring melalui laptop atau android. Ada dua cara menampilkan soal secara daring, yaitu:

Page 38: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

38 MPA 363 / Desember 2016

EDUKASI

1. Berbasis WebAgar dapat ditampilkan di website secara

daring, yang dilakukan sebagai berikut.Dalam posisi berada dalam dashboard

penulisan soal, lakukan klik Kirim.Muncul tampilan dan isilah setiap

isian dalam tab yang berisi link soal dalam tampilan website, kemudian catatlah dan jangan lupakan karena setiap kali evaluasi dari link itu yang dipakai, misalnya :

h t t p s : / / g o o . g l / f o r m s /LhZHBuxGx9X9RDaX2

2. Berbasis AndroidAgar dapat dibuka pada gadget android,

maka harus diciptakan aplikasi android untuk soal tersebut. Kita dapat menggunakan http://www.androidcreator.com sebagai konverternya. Adapun caranya :

Masuklah (login) ke website http://www.androidcreator.com .

Ikutilah langkah-langkahnya sehingga menghasilkan link aplikasi evaluasi berbasis android yang siap diunduh saat evaluasi.

Pelaksanaan Evaluasi PembelajaranUntuk pelaksanaan evaluasi pembe-

lajaran, yang harus dilakukan adalah: (a)

perlu pemberitahuan sebelumnya sehingga para siswa menyiapkan gadget mereka sendiri; (b) bila menggunakan wifi sekolah, harus dimaksimalkan kualitas pancarnya; (c) siapkan situasi dan kondisi mental siswa, serta berikan motivasi agar siap evaluasi daring yang mandiri.

Pelaksanaannya:1. Yang Berbasis Web Menggunakan

Laptop - Tuliskan link website soal evaluasi dari

google form di papan tulis, misalnya : h t t p s : / / g o o . g l / f o r m s /

LhZHBuxGx9X9RDaX2 - Tulis link tersebut, kemudian tekan

[ENTER] akan muncul tampilan soalnya dan para siswa diminta menyelesaikan soal hingga selesai.

2. Yang Menggunakan Tablet / Handphone Android

- Tuliskan link aplikasi evaluasi dari Androidcreator di papan tulis, misalnya:

http://www.androidcreator.com/app167579

- Selanjutnya para siswa diminta mengunduh aplikasi tersebut dan menginstallnya - Setelah selesai,

siswa diminta membuka aplikasi dan mengerjakan soal.

Pengolahan Data Sebenarnya dalam dashboard Google

Form dapat diketahui hasil pengolahan data evaluasi daring yang telah dilakukan secara otomatis. Hasil pengolahan data itu berupa hasil nilai, grafik nilai secara keseluruhan, analisis kesulitan soal keseluruhan dan analisis kesulitan soal per siswa.

PenutupEvaluasi pembelajaran daring ini, sebe-

narnya sangat mudah dibuat dan diterapkan. Hal itu tergantung seberapa sering para guru menggunakannnya dan mempraktikkannya. Berdasarkan pengala man peneliti, evaluasi ini sangat menantang bagi siswa dan juga mengasyikkan.

Namun yang lebih penting dari hal tersebut adalah bagaimana membiasakan siswa kita agar akrab dengan literasi TIK, jujur dan mandiri sesuai dengan tuntutan UNBK. Ancangan ke depannya kita menciptakan budaya belajar, budaya berprestasi yang mandiri, dan budaya jujur dan bertanggung jawab.

Page 39: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

39MPA 363 / Desember 2016

Guided questions beberapa kali saya lakukan dan peserta didik sedikit demi sedikit mulai percaya diri

berbicara khususnya bermonolog dalam bahasa Inggris. Pada mulanya, ketika diinstruk sikan kepada siswa untuk ber-mo nolog di depan kelas, mayoritas mereka tidak mau karena malu, tidak bisa dan tidak terbiasa.

Dalam teks descriptive tentang describing animal misalnya, siswa perlu dikenalkan dulu berbagai macam voca-bularies berkaitan dengan hewan; bagian-bagian dan habitatnya. Pengenalan kosakata ini sebaiknya dilakukan melalui media yang menarik, contohnya gambar-gambar. Setelah beberapa kali kegiatan ini dilaksanakan, perlu pengulangan lagi sampai siswa benar-benar paham.

Langkah berikutnya, guru menuliskan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut disertai dengan sebuah gambar kemudian dijawab secara bersama-sama sebagai modelling. Misalnya gambar seekor kelinci yang didemonstrasikan: What animal is it? Where does it live? What does it have? What does it eat?

Tata bahasa/grammar dapat diajarkan bersamaan ketika guru menuntun siswa dalam menjawab guided questions. Mulai dari pronoun, tenses, nouns/kata benda tunggal dan jamak serta adjective/kata sifat. Guru bersama siswa selanjutnya merangkai jawaban dari guided questions dalam bentuk paragraph sangat sederhana seperti contoh berikut: It is a rabbit. It lives in lands. It has long ears, soft fur and short tail. It eats carrots and vegetables.

Agar kegiatan bermonolog menjadi lebih sempurna bisa diberikan bentuk pendahu-luan dan penutupan. Untuk penda hu luan tentunya menggunakan salam terlebih dahulu, dilanjutkan dengan kalimat seperti “well, my friends. I would like to tell you about an animal” atau “ok my friends, let me tell you about an animal” atau modifikasi dari guru.

Setelah itu rangkaian jawaban dari guided questions; It is a rabbit. It lives in land or in cages. It has long ears, soft fur and short tail. It eats carrots and vegetables. Sebagai penutupnya boleh menggunakan “ that’s all from me, thank you” atau “thank you for your attention” dan salam.

Kegiatan di atas hendaknya diulang dengan jenis hewan yang berbeda dua atau tiga kali sebagai penguatan. Tahap berikutnya

siswa diminta mendeskripsikan secara ber-pa sangan supaya dapat bekerjasama dan tetap dipandu guru. Mereka menyusun mulai bagaimana cara mengawali monolog, merangkai jawaban dari guided questions dan mengakhirinya.

Tahap akhir adalah peserta didik secara individu tampil di depan kelas berbicara bahasa Inggris. InsyaAllah dengan bentuk teks sangat sederhana yang mereka konstruk-si sendiri, slow learners pelan tapi pasti dapat percaya diri dan melakukan monolog lisan dalam bahasa Inggris.

Pada jenis teks lainnya seperti recount, pertanyaan sebagai panduan (guided questions) bagi slow learner bisa juga diapli-kasikan dengan model pertanyaan yang berbeda. Misalnya: Where did you go last holiday? Whom did you go with? What did you do there? How did you feel?

Model guided questions seperti di atas cocok sekali dipraktekkan setelah siswa menjalani masa liburan mereka. Tata bahasa/grammar tentang past tense yang menjelaskan kegiatan telah terjadii (di masa lalu) harus diberikan lebih detil. Mungkin perlu latihan berulang-ulang tentang hal ini mengingat adanya perbedaan yang sangat mendasar pada kata kerja antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Perubahan waktu dalam bahasa Inggris mempengaruhi bentuk kata kerja sehingga ada Verb 1, 2 dan 3. Sedangkan dalam bahasa kita, waktu tidak mempengaruhi bentuk kata kerja.

Sama halnya dengan teks descriptive, bermonolog dengan teks recount yang menggunakan guided questions terdiri dari tiga bagian; pembukaan, isi (rangkaian jawaban dari guided questions) dan penu-tup. Modelling dari guru secara berke-si nambungan dalam speaking sangat mendukung keberhasilan siswa. Bagaima-napun pembelajaran bahasa tidak hanya tulis saja tapi juga lisan. Ketika peserta didik mahir berbicara/speaking, sangat mungkin tes tulisnya/writingnya juga bagus. Jadi, ayo kita beri porsi yang seimbang untuk memberi kesempatan kepada siswa antara speaking dan writingnya.

Penggunaan Guided Questions untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris bagi Slow Learners

Sekedar berbagi tips agar siswa percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris. Kurangnya praktek dalam speaking adalah salah satu faktor mengapa siswa kita tertatih-tatih dalam berbicara bahasa Inggris. Daripada meributkan sistem penilaian yang tak terlalu mendukung

kemampuan berbicara siswa, mending kita mencari cara agar siswa kita terampil dalam speaking English.

Oleh :S. Kharisma Dwiyanti, S.Pd

Guru Madrasah Tsanawiyah NegeriPlandi, Jombang

EDUKASI

Page 40: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

40 MPA 363 / Desember 2016

EDUKASI

Apakah kita sebagai orang tua selama menjalani kehidupan keluarga ini hanya menghabiskan waktu untuk mencari nafkah? Tidak ada waktukah untuk mencoba berkomunikasi dengan anak-anak kita, memberikan semangat, memberikan ilustrasi tentang hidup yang harus di hadapi kelak: “Kamu ingin jadi apa nak kalau sudah besar?”

Pertanyaan-pertanyaan remeh seperti itu sangat berkesan dan menyejukkan bagi hati mereka. Kita tidak hanya bilang “Kamu nggak boleh ini, itu dan ananda harus begini, begitu… dan seterusnya”. Apakah kita ingin waktu membesarkan anak-anak kita hidup “seperti air mengalir”: Tiba-tiba anak kita

Sudah BenarkahKita Mendidik Anak-Anak Kita?

Tahun 2015 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Tampaknya permasalahan anak ditangkap pemerintah dengan

mengeluarkan kebijakan baru terkait peran keluarga dalam pendidikan anak. Harapannya tentu dengan Direktorat baru ini mampu mendorong proses penguatan prestasi belajar siswa, pendidikan kecakapan hidup, serta pendidikan karakter dan kepribadian.

Oleh :Syaihul Muhlis, S.IP, M.Pd

Guru Sosiologi MAN Krecek Pare Kediri.

sudah masuk Sekolah Dasar. Tiba-tiba anak kita sudah masuk SMA. Tiba-tiba anak kita sudah lulus kuliah. Tiba-tiba anak kita sudah menikah dan punya anak. Tiba-tiba kita sudah punya cucu-cucu.

Sama sekali tidaklah demikian! Semua diperlukan perjuangan dan perencanaan yang matang untuk mengantarkan mereka agar menjadi anak-anak harapan kita.

Semua sudah mafhum, bahwa kecenderungan anak untuk melakukan atau membuat tindakan destruktif, tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab orangtua. Tidak mudah bagi orangtua untuk menerima bahwa anak-anak juga manusia, serta bahwa

Direktorat Pembinaan Pendidikan Ke luarga memiliki program pena-nga nan perilaku perundungan

(bullying), pendidikan penanganan remaja, serta perilaku destruktif. Semua program tersebut diperuntukkan tidak hanya untuk meningkatkan peran aktif orangtua dari siswa, tapi juga wali atau orang dewasa yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak.

Sebelum kita membahas masalah pendidikan anak, terpikirkah oleh kita per tanyaan-pertanyaan kepada anggota keluarga kita. Misalnya “pernahkah kita mengomunikasikan kepada seluruh anggota keluarga yang lain, mau kemana keluarga ini akan dibawa? Apakah kita pernah menerangkan; misalnya bapak atau ibu berbicara kepada anak-anaknya: “Bapak/ibu kepingin ananda menjadi orang sukses”, atau “jadilah ananda orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa”.

Page 41: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

41MPA 363 / Desember 2016

EDUKASI

yang terjadi dalam hubungan orangtua-anak juga sama dengan yang berlaku pada semua hubungan antar manusia yang lain.

Kebanyakan sikap orangtua ketika dihadapkan pada anak yang bermasalah, adalah berupa pernyataan; misalnya memberi perintah, mengingatkan, sok moralis, memberi nasehat, menggurui, mengkritik, mengusut atau mengalihkan perhatian. Reaksi atau tanggapan seperti itu menjadi pembuntu komunikasi, menghalangi komunikasi lebih lanjut dengan anak. Kalau itu yang terjadi, kitalah yang salah dalam mendidik anak-anak kita.

Setiap orangtua dapat menikmati hubungan yang erat dengan anak mereka. Ada beberapa langkah-langkah yang mengakrabkan hubungan antara orangtua dan anak. Dan rasanya belum terlambat untuk memulainya.

Komunikasi antara Orangtua dan Anak Lebih baik berbicara dengan anak kita

daripada membicarakan anak kita dengan orang lain. Bawa diri kita setingkat dengan anak kita. Jika kita memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan, tanyalah dia dengan mendengar penjelasannya. Jangan terburu-buru membuat kesimpulan mengenai apa yang dikatakannya. Akui ide-ide dan perasaannya walau kita tidak setuju. Kita juga bisa berbagi pendapat dan perasaan bersa manya. Selain itu, kita perlu senantiasa menyakinkan cinta dan sayang kita kepa danya, ucapkan dengan tulus “Bapak/ibu sayang kamu” dan tunjukkan perasaan itu melalui ciuman, pelukan atau tepukan di bahu.

Anak Kita Butuh Pujian yang TulusPujilah anak kita jika dia berhasil

melakukan sesuatu atau mencapai prestasi. Pujilah dia karena peningkatan yang telah dicapainya atau perbuatan yang kita inginkan, agar dia melakukan lagi. Pujian kita harus ikhlas dan jangan sampai terselip kritikan. Luangkan waktu untuk menerangkan apa perbuatan atau tindakan yang kita sukai kepada mereka.

Luangkan Waktu untuk Anak KitaSedapat mungkin luangkan waktu

bersama anak kita setiap hari. Apabila sedang bersama mereka, berikan perhatian kita sepenuhnya. Kesampingkan pekerjaan rumah. Isyaratkan kepada anak kita bahwa kita suka mendampinginya. Hal itu akan mempererat hubungan kita. Atur waktu pertemuan di waktu lain bila kita tidak dapat bertemu dengannya pada hari itu.

Sebagai contoh, menelpon untuk ngobrol beberapa menit dapat menyakinkan bahwa kita sedang memikirkan dirinya. Atau jika tidak dapat makan bersamanya, coba kita menikmati hidangan pencuci mulut bersamanya. Sesekali lakukan sesuatu yang

istimewa bersama anak kita. maksudnya kegiatan yang lain yang tidak biasa dilakukan sehari-hari.

Bermain Bersama Anak KitaWaktu yang kita habiskan bersama anak

kita memberi peluang kepadanya membina hubungan yang positif dan sehat dengan kita. Hubungan ini akan berkembang hingga anak tumbuh dewasa. Bermain bersama anak tidak harus memerlukan mainan yang mahal. Kita dapat mennghidupkan mainan semasa kita mainkan ketika kita kecil dulu dan ajarkan anak kita cara memainkannya.

Beri PerhatianKepada Perasaan Anak Kita

Pengalaman yang dialami oleh anak kita setiap hari menghasilkan aneka perasaan. Dia mungkin gembira jika dipuji oleh gurunya atau sedih karena baru bertengkar dengan kawannya. Tanyakan apa yang terjadi kepada anak kita dan beri perhatian kepada perasaannya, baik positif maupun negatif, terhadap pengalaman-pengalaman itu.

Dengarkan anak kita dan tanggapilah perasaannya. Sebagai contoh, kita boleh berkata “Dari cara bicaramu, sepertinya kamu marah dengan temanmu karena mengumpat kamu tadi.” Beri dia peluang untuk mencurahkan perasaannya. Dengan perhatian dan keprihatinan kita sebenarnya ini memberi isyarat bahwa kita ingin memahaminya.

Luaskan Kebebasan Anak KitaBanyak ayah dan bunda yang ingin

terus mempererat hubungan tetapi malah

mengurangi kebebasan anak mereka. Banyak pula yang kurang peduli. Berikan kebebasan kepada anak kita untuk menjelajah dunia sesuai dengan usianya. Sebagai contoh, anak kecil yang pergi bermain di luar rumah dengan teman sebaiknya tetap dengan pengawasan. Anak remaja yang telah terbukti kejujurannya dapat lebih banyak diberikan kebebasan, tetapi kita harus tahu dimana dia berada, apa yang dilakukannya, dan siapakah teman yang bersamanya. Dengan memberi kebebasan yang sewajarnya kepada anak kita, serta ketenangan di rumah, kita sebenarnya telah merapatkan jurang yang mungkin menganga diantara kita dan anak kita.

Menyelesaikan Masalahdengan Anak Kita

Apabila anak kita menghadapi masalah, kita tidak perlu ngomel sepanjang waktu dengan memberi tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi juga jangan membiarkan begitu saja anak kita menghadapi masalah itu sendirian. Jadilah teman bagi anak dalam menyelesaikan masalahnya. Dengarkan dan coba fahami situasinya.

Kemudian cari jalan untuk mengetahui pikiran dan perasaan anak kita terhadap situasi tadi dan tanya apa yang bisa dilakukannya. Sediakan pilihan lain jika kita mampu. Bantu anak kita memikirkan akibat dari setiap pilihan tadi. Bersama kita bisa membuat pilihan yang terbaik. Menyelesaikan masalah bersama anak kita bukan saja mengajarkan dia kemahiran hidup yang penting, bahkan membentuk ikatan kokoh antara kita dan anak kita yang siap menangani masalah bersama.

Page 42: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

42 MPA 363 / Desember 2016

MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep

Menebar Jala Mendulang Juara

Dua warna inilah menggambarkan semangat para pengelola lembaga pedidikan yang bernaung dalam

Yayasan Al-Hasan (Yasha) PP. An-Nur Sumber Gedukan Gili Ginting ini. Sebab dengan kondisi fasilitas yang terbatas, madrasah ini sejak berdiri tahun 1995 hingga kini terus memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masayarakat kepulauan. “Tapi tentu tidak sama mengelola pendidikan di pulau dengan di kota,” ujar Hanafi , S.Pd.I.

Ada kesabaran berlapis yang harus dimiliki. Bagaimana tidak, dengan aliran listrik yang byar-pet tiap hari, tentu sangat menganggu madrasah. Dus, saat mengerjakan laporan administrasi harus sering mengelus dada. Pasalnya, di era teknologi informasi ini hampir seluruh laporan yang berkaitan dengan kedinasan berbasis online. “Ini yang menjadi kendala kita selama ini,” tukas Kepala MTs Al-Hasan ini sambil melepas senyum datar.

Memang, untuk masalah listrik kini madrasah yang beralamat di Jl. K. Hasnuddin No. 2 Sumeber ini telah memiliki genset. Tapi tak berarti masalah teratasi. Ketika harus menggunakan jaringan internet justru sering hilang. Pasalnya, pemancar provider sering mati hampir seharian. Mau tidak mau, memaksa pengelola untuk menyebrang ke Sumenep.

Fasilitas pembelajaranpun tak luput dari masalah. Adanya laboratorium komputer yang semestinya bisa dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar, ternyata juga sejak lama mengalami kerusakan. “Tapi beruntung kami memiliki perpustakaan dengan koleksi 525 judul buku. Tak hanya itu, siswa juga kerap memanfaatkan koleksi perpustakaan desa,” beber ayah lima anak ini.

Di lain pihak, input siswa yang rata-rata dibawah asuhan nenek-kakeknya juga kerap kali menjadi hambatan tersendiri dalam proses pembelajaran. Memang pulau yang terdiri dari tiga desa ini mayoritas penghuninya adalah anak-anak dan kakek-neneknya. Sebab rata-rata penduduk usia produktif pulau ini menjadi perantau dengan meninggalkan anak-anak mereka di kampung halaman.

Kondisi tersebut seringkali menyebabkan komunikasi antara pihak madrasah dan orangtua terputus. Sehingga ketika muncul permasalahan yang menyangkut peserta didik di madrasah tidak bisa cepat diselesaikan. “Beberapa kali kami memanggil wali siswa, tapi yang datang adalah nenek atau kakeknya. Tapi ya itu, kita tidak bisa berbuat banyak,” ucapnya sambil menghela nafas.

Madrasah yang berada di ujung Selatan Pulau Gili Ginting inipun berpikir keras. Kreativitas memang seringkali muncul saat kondisi terjepit. Akhirnya, terbesit ide untuk menjalin komunikasi dengan guru tempat mengaji para siswa. Dengan harapan mereka juga bisa diajak kerjasama tatkala muncul permasalahan siswa di madrasah. “Saya masih percaya, tingkat ketaatan siswa pada guru ngajinya berlebih,” katanya meyakinkan.

Gayung bersambut, para tokoh

Hanafi , S.Pd.I.

Kepala MTs Al-Hasan

Warna hijau dan kuning mendominasi bangunan MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep. Dalam ilmu psikologi, warna hijau melambangkan ketenangan dan keterbukaan khas masyarakat kepulauan. Sedangkan kuning merupakan simbol optimisme.

Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib siswa MTs al-Hasan.

MADRASAH

Page 43: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

43MPA 363 / Desember 2016

masyarakat yang juga guru agama ini menyanggupi. Sebab mereka merasa bertanggung jawab dengan perkembangan perilaku para santrinya. Kini madrasah tak lagi mengalami kendala berarti ketika muncul siswa bermasalah. Sebab cukup silaturahim ke guru ngaji dan melaporkannya. Dan selanjutnya mereka yang memberikan bimbingan siswa. “Inilah pentingnya kerja-sama institusi pendidikan dengan masyarakat sekitar. Jadi tidak hanya dengan orangtua siswa saja,” tandas pria kelahiran Sumenep 2 Maret 1978 ini lugas.

Ibarat pepatah “sekali lempar dua pulau terlampaui”, dengan pola komunikasi ini tidak saja menjadikan madrasah semakin merakyat dengan masyarakat, tapi juga mampu mengurai permasalahan siswa. Alhasil, lambat laun prestasi demi prestasi mulai menghampiri madrasah di kepulauan yang terkenal dengan wisata Pantai Sembilan itu.

Sebuat saja Juara II lomba Cipta Puisi se-Madura tahun 2011 dan Juara I lari 100 m putri se-Sumenep 2011. Ibarat air bah, prestasi itupun kian mengalir pada tahun 2013. Diantaranya adalah Juara II lari 100 m Putri tingkat Kabupaten Sumenep, dan Juara III lari 400 m Putri se-Sumenep. Selain itu, ada pula medali yang didapat dari Juara II Tenis Meja putra, dan Juara II Tenis Meja

Putri. Sementara itu dalam rangka hari jadi Sumenep, madrasah dengan jumlah siswa 205 orang ini berhasil menyabet Juara III Tenis meja dan Juara II Karnaval Budaya Pramuka se-Sumenep.

Tak berhenti di situ saja, pada 2014 prestasi membanggakan juga masih menghampiri dengan menjadi Juara III Pencak Silat Perisai Diri se-Jawa Timur. Pada tahun lalu, Juara II lari 100 m Putra, Juara III Tenis Meja Putri dan Juara II Futsal se-Sumenep. Bahkan beberapa waktu lalu, madrasah ini juga berhasil mengirimkan 5 siswanya dalam lomba Volli tingkat Jawa Timur.

Prestasi bidang non akademik ini tentu sangat membanggakan. Dan tentu bukan tanpa sebab, bidang ini mampu

menyumbangkan prestasi. Sebab olahraga memang menjadi kegemaran para siswa. Ini bisa dipahami, karena memang tidak banyak pilihan menyalurkan hobi di kepulauan. Tak seperti di kota yang menyuguhkan beragam pilihan. “Bahkan ketika kita menyodori program ekstrakurikuler, sontak mayoritas siswa memilih olahraga selain pramuka,” tukas Hanafi.

Sebab memang kepanduan menjadi ekstrakurikuler wajib di madrasah, meski beberapa kali berganti kurikulum nasional. Diantara pilihan ekstrakurikuler selain olahraga, adalah OSIS MTs Al-Hasan, Kelompok teater “Conglet”, Seni Bela Diri Perisai Putih, Club Pengembangan Bahasa Ingris “ELTIRA”. Selain itu ada pula Paduan Suara, Kelompok Pecinta Bahasa Arab “Husnul Fikr”, Kelompok Qari-Qariah MTs Al-Hasan dan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Al-Hasan. “KIR ini sendiri telah berhasil menjalin kerjasama dengan Dinas Kominfo Sumenep,” terangnya.

Keberadaan KIR sendiri ternyata mampu menjadi daya dorong siswa untuk menghasilkan karya. Terbukti telah banyak alumni MTs Al-Hasan yang kini menjadi penulis produktif. Diantranya adalah Edi Sugianto penulis buku-buku pendidikan karakter. Lalu ada Muhamad Ramadhan, seorang sastrawan di Jakarta. Adapula Amir Fiki kolumnis yang kini menetap di Yogyakarta dan Faishol Rahman, sastrawan di al-Amin Prenduan.

Dengan bukti nyata tersebut, kini madrasah dengan visi “Santun dalam Perilaku dan Unggul dalam Mutu” ini bisa sedikit tersenyum. Sebab apa yang telah dilakukan, pelan tapi pasti telah membuahkan hasil. Terbukti sudah banyak program pengembangan diri yang bisa dimanfaatkan siswa. Meski telah beraneka ragam kegiatan yang ada, madrasah ini seolah ingin terus menebar jala demi mendulang juara demi merangsang prestasi siswa. “Kami juga tak akan lelah memberikan motivasi serta dorongan agar siswa bisa mengembangkan bakat dan minatnya,” pungkasnya optimistis. •Suprianto

Kunjungan Bupati Sumenep d MTs al-Hasan.

Pagelaran seni saat imtihan.

Suasana Pawai Budaya Mts al-Hasan.

Tim Futsal MTs al-hasan.

Page 44: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

44 MPA 363 / Desember 2016

Oleh : H. Abu Mukhlis

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia.Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan dan meningkatkan ibadah kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada

seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Setiap Muslim hendaklah menyadari adanya hak kedua orang tua terhadap dirinya, terutama kewajiban

berbakti, taat, dan tidak durhaka kepada keduanya. Hak tersebut bukan sekedar karena keduanya penyebab keberadaan kita, atau karena keduanya telah mencurahkan kasih sayang dan memberikan banyak hal, sehingga kita harus membalas budi kepada keduanya.

Bukan sekedar itu, dan di atas itu semua, adalah karena Allah SWT telah mewajibkan agar manusia taat, berbakti, berbuat baik serta tidak berlaku durhaka kepada keduanya. Allah SWT berfirman dalam surat al-Isra [17]: ayat 23:

Keutamaan BerbaktiKepada Kedua Orang Tua

Page 45: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

45MPA 363 / Desember 2016

Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya “

Dalam ayat tersebut, kita mengetahui betapa tinggi keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan dalam ayat tersebut Allah SWT mengaitkan hak seorang manusia kepada kedua orang tuanya, dengan hak seorang manusia terhadap Allah SWT, yakni berupa penyembahan hanya kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin RahimakumullahSesungguhnya kewajiban utama kita adalah beribadah hanya

kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Hal tersebut kita wujudkan dengan melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, dan kita tinggalkan segala larangan Allah dan Rasul-Nya.

Baru setelah itu Allah SWT memerintahkan agar kita berbakti kepada kedua orang tua, berbakti dengan memperlakukan keduanya secara baik serta menyayangi keduanya kalau mampu melebihi kasih sayang yang telah mereka berikan kepada kita. Tidak berlaku durhaka atau melakukan sesuatu yang membuat keduanya terluka hatinya.

Mari kita perhatikan firman Allah SWT dalam surat Luqman [31] ayat 14:

Artinya: “dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu“

Ayat di atas juga menunjukkan betapa kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah SWT. Hal itu karena ayat sebelumnya tentang nasehat Luqman kepada anak-anaknya agar tidak menyekutukan Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia,Perintah dalam ayat tadi amat jelas, yakni bersyukur kepada

Allah SWT dan berterima kasih kepada kedua orang tua. Berterima

kasih kepada kedua orang tua dengan berbuat baik kepada keduanya, terutama kepada ibu. Seorang ibu begitu berat bebannya, mengandung kita dalam waktu yang lama, melahirkan dengan berdarah-darah, memelihara dan menyusui kita dalam kurun waktu yang lama pula.

Ayat tadi tidak menyebutkan jasa bapak, hal itu bukan berarti tidak ada jasa-jasanya kepada anak. Seorang ayah akan bertanggung jawab secara penuh menyiapkan dan membantu ibu agar beban yang dipikulnya tidak terlalu berat. Karena itu anak tetap berkewajiban juga berdoa untuk ayahnya. Allah SWT berfi rman dalam surat al-Isra [17] ayat 24:

Artinya: “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jamaah Jum’at yang berbahagiaDalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada seorang sahabat

menanyakan kepada Rasulullah SAW:

Artinya : “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapa tkan baiknya baktiku? Beliau menjawab; “ibumu”, ia bertanya: “Lalu siapa?” Beliau menjawab; “ibumu”, ia bertanya lagi: “Lalu siapa?”, Beliau menjawab; “ibumu”, ia bertanya lagi: “Lalu siapa?”, beliau menjawab; “Kemudian ayahmu” (HR Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Pada akhir uraian khutbah ini, marilah kita melakukan birrul

walidain, taat berbakti kepada kedua orang tua sesuai dengan tuntunan yang diajarkan dalam agama Islam. Begitu juga kita menjaga agar jangan sampai kita durhaka kepada keduanya. Dengan begitu niscaya kita dimasukkan oleh Allah menjadi hamba-Nya yang berbahagia, dalam kehidupan di dunia kini sampai di akhirat nanti, amin ya Rabbal alamin.

Page 46: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

46 MPA 363 / Desember 2016

Klinik.Secara sederhana dapatlah disebut bahwa

gejala stress itu merupakan tanggapan tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Jadi apabila seseorang mengalami beban atau penugasan maka dia akan memberi tanggapanan atau jawaban. Jawaban ini dapat bersifat fisiologis (jasmani) maupun psikologis (ruhani), negatif ataupun positif. Misalnya saja ketika seseorang terpapar panas, maka secara fisik tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh itu; jika tubuh tak mampu berkeringat (semisal karena kurang minum) maka suhu tubuh akan naik dengan segala akibatnya, salah-salah sampai ke taraf sengatan panas yang mematikan. Secara kejiwaan orang akan memikirkan untuk meneduhkan diri; jika itu tak mungkin dilakukan maka paparan panas itu mungkin akan diterima dengan sabar ataupun marah.

Dari segi kejiwaan stress atau beban fikian dapat mengganggu cara seseorang dalam menghadapi kenyataan, menye-lesaikan masalah, berfikir secara umum, dan hubungannya dengan orang. Secara analitis terjadinya stress itu disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor, yang berupa stressor internal ataupun eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (misalnya kondisi sakit, menopause,

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Akhir-akhir ini cukup banyak diberitakan adanya orang bunuh diri, membunuh orang lain, ataupunmelakukan tindakan “nekat”. Jika dikejar akan sampai ke jawaban klise “Saya khilaf”, yang jika ditelusuriakan dijumpai bahwa itu adalah akibat kesalahan bersikap terhadap “stress” yang dihadapi. Akibat stres

memang tidak bisa dibilang sedikit; pengaruh stres yang berat serta berkepanjangan akan bisamenimbulkan gejala yang akan mudah terlihat, secara fisik (jasmani) maupun secara psikis (ruhani).

Stress yang Beban Fikiran

tekanan darah tinggi), adapun stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkungan (misalnya adanya kematian anggota keluarga, suhu lingkungan di tempat kerja, beban kerja). Semua stressor itu dapat mempengaruhi jasmani maupun ruhani seseorang. Stress atau beban itu akan mempengaruhi keadaan fisik, mental atau emosi seseorang; jika beban ini tak teratasi aka akan muncullah berbagai penyakit yang jasmani ataupun juga ruhani. Munculnya beberapa “keluhan sakit” jasmani yang terkait dengan beban fikiran dikenal dengan sebutan penyakit psikosomatis.

Pada penderita psikosomatis jika ditelusuri secara mendalam tidak dijumpai penyebab jasmani yang cocok dengan “sakit” yang dikeluhkan itu. Yang cukup terkenal adalah bahwa keluhan sakit pinggang, tekanan darah tinggi sering kali terkait dengan permasalahan kejiwaan, yaitu beban fikiran.

Bahkan cukup banyak penelitian akhir-akhir ini menyimpulkan bahwa muncul ataupun peluang sembuhnya kangker dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Walaupun 80% penderita maag (tukak lambung) disebabkan oleh kuman Helicobacter pylori, namun banyak orang yang tidak sakit sakit tukak lambung meskipun lambungnya dihuni oleh banyak kuman ini. Bahkan 20% pengidap tukak lambung ternyata lambungnya tidak dihuni kuman H. pylori itu; pada mereka ini ternyata ada kaitan sakitnya dengan stres yang berupa ketegangan fikiran.

Sebenarnya stres itu bersifat umum, artinya semua orang sama-sama dapat merasakannya, tetapi cara munculnya pada setiap orang dapat berbeda sesuai dengan sifat dasar masing-masing orang, sehingga tanggapannya juga dapat berbeda-beda pada setiap orang, apakah secara positif (benar) ataukah secara negatif (salah)

Menyikapi stres dengan cara yang salah akan berakibat lanjut; misalnya: 1) Menghadapi segala sesuatu dengan perasan takut, resah, gelisah dan khawatir. 2) Memiliki

jadwal yang sangat padat, tak ada satupun yang dapat dinikmati sehingga

mau tidak mau, merasa terpaksa harus memenuhi kewajiban itu. 3) Merasa bahwa semua yang

Page 47: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

47MPA 363 / Desember 2016

dilakukan tidaklah penting, tidak memenuhi seluruh kebutuhan, tak sebanding dengan tenaga, pikiran, dan waktu yang dicurahkan. 4)Merasa tidak memegang kendali, sehingga selalu merasa panik seakan-akan tidak ada lagi jalan keluar untuk menyelesaikan tugas, merasa tidak akan ada selesainya, ataupun bahkan merasa tidak ada yang membantu menyelesaikannya. 5) Merasa harus bekerja terus karena takut istirahat sejenak di saat jam kerja. 6) Memiliki tidur yang tidak lelap, tidur yang gelisah, sering sakit maag, sakit pinggang, ataupun bahkan mengeluh seperti pengidap sakit menahun lainnya. Semua itu masing-masingnya ataupun secara bersama akan memuncukan kelu-han lanjut yang lebih parah.

Akibat stress juga ditentukan oleh bagaimana sifat stres itu sendiri,   singkat (akut) ataukah berkepanjangan (menahun, kronis). Misalnya saja stres ruhani (kejiwaan) yang berkepanjangan dapat menimbulkan gangguan yang berakibat lanjut ke sakit jantung, kegemukan, depresi, tubuh mudah terkena sakit. Misalnya saja pada penderita asma, di saat stress terasa meningkat maka muncullah gejala asmanya, seperti sulit bernapas dan batuk-batuk, dan rasa gelisah juga meningkat. Jika stress parah, kecemasan dapat berubah menjadi serangan panik, dengan gejala seperti sesak napas parah, merasa seperti dicekik, palpitasi jantung (jantung berdebar kuat), gemetar, pusing, berkeringat, “merasa” ada serangan hawa panas atau keringat dingin, perasaan mengawang-awang atau merasa seperti jiwanya keluar dari tubuh, takut akan kematian, bahkan dpat mengamuk atau kehilangan kendali diri.

Beban latihan pada olahraga pada hakikatya adalah stres juga, tetapi jiwa atlet menanggapinya dengan positif dengan tetap bersemangat, sedangkan tubuhnya menanggapi beban itu dengan positif juga sehingga tubuh kian kuat, bugar, dengan semangat tanding yang tinggi. Ada sebuah hormon yang diproduksi tubuh sendiri, yang langsung aktif bekerja saat tubuh menghadapi stres; hormon tersebut adalah endorphin, yang dapat membangkitkan gairah dan kesenangan pada seseorang. Pada seorang atlet produksi hormon ini sangat menonjol. Pengaruh endorfin ini membantu tubuh menghilangkan rasa nyeri, melawan gelisah, sehingga dianggap sebagai anti depresi alami, sebagai penangkal stress.; hormon yang sangat baik untuk otak, sehingga proses berpikir pun menjadi lebih baik.

Diagnosa.Secara umum dari keluhan penderitanya,

psikiater (dokter ahli jiwa) dapat mengenali ada atau tidaknya stres kejiwaan pada pasennya itu. Jika dikehendaki, seberapa berat adanya stres itu dapat diukur dengan berbagai pemeriksaan, dari segi jasmani maupun

diketahui kapan tujuan itu tercapai. 5)Merasa tertantang, sehingga siap dan bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan tugas yang akan dihadapi. 6) Menyadari kalau kondisi badan yang cukup lelah sehingga mampu tidur lelap dan nyaman.

Terapi Psikofarmaka. Terapi ini menggu-nakan obat-obatan dengan cara memu-tus kan jaringan antara psiko neuro dan imunologi sehingga stresor psikososial yang dialami tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif afektif atau psikomotor agar tidak mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang digunakan biasanya digunakan adalah obat anti cemas dan anti depresi.

Psikoterapi. Terapi kejiwaan ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan psiko-terapi re-edukatif di mana psikoterapi suportif memberikan motivasi atau du-kungan agar pasien mengalami percaya diri, sedangkan psikoterapi re-edukatif dila kukan dengan mem berikan pendidikan sikap dengan seper tinya mengulang proses perkembangan jiwanya. Selain itu lebih jauh ada pula psiko terapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif, dan lain-lain.

Terapi Psikoreligius. Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan psikologis ini harus dipertahankan kehidupan seseorang untuk sehat secara fisik, psikis, sosial, dan sehat spiritual; upaya dilakukan sampai stres yang dialami dapat “diatasi sendiri”. Terapi ini juga merupakan upaya agar penderita tidak lari ke penyalahgunaan NARKOBA.

Pencegahan.Jika akibat stres telah mempengaruhi

fisik, ataupun bahkan menimbulkan penyakit tertentu, maka bantuan obat biasanya sudah diperlukan. Namun obat saja kurang efektif untuk mengatasi stress dalam jangka panjang. Selain kemungkinan adanya efek negatif bila menggunakan obat terus menerus; apalagi jika mahal, obat untuk stres kejiwaan juga berpeluang mengakibatkan ketergantungan ataupun membuat orang tertentu “kebal” terhadap obat tertentu.

Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang berat, maka perlu diupayakan psikoterapi (termasuk psikoreligius), sebagai upaya meningkatkan kemampuan untuk mengelola stres itu.

Penutup.Beban fikiran yang terlalu berat dapat

menimbulkan “gelap mata” dengan akibat buruk bagi dirinya sendiri ataupun juga orang lain. Ajaran sabar dan tawakkal akan dapat memperbaiki sikap orang dalam menghadapi beban fikirannya (stress management). Upaya ini diharapkan juga dapat menghindarkan penderita dari lari ke penyalahgunaan NARKOBA.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

ruhani. Telah ada berbagai macam tes untuk itu, dari yang sederhana sampai yang pelik. Perubahan tekanan darah, pengamatan GSR (Galvanic Skin Response dikenal juga sebagai Lie Detector adalah pengamatan berdasar perubahan sifat listrik di kulit dan jaringan di bawahnya), perubahan suhu kulit (dengan digital thermometer) dapat digunakan untuk menilai seberapa derajat stres yang dirasakan oleh orang yang diperiksa. Kadar cortisol di dalam darah juga dapat digunakan untuk penilaiaan ini; kortisol adalah hormon yang dikeluarkan oleh tubuh ketika mendapat stres. Untuk menilai seberapa berat stres pada seseorang dalam jangka panjang (60-90 hari) dapat diperiksa kortisol yang ada di dalam rambutnya. Yang dianggap lebih mudah dalam penilaian stres fisik adalah pemeriksaan kadar sel darah putih lymphocyte yang beredar dalam darahnya.

Dari segi yang lebih khusus dari segi kejiwaan, kini yang diandalkan untuk pemeriksaan stres ini adalah The  Holmes and Rahe Stress Scale (pengaruh dari peristiwa penting dalam kehidupan), dan DASS  (penilaian sendiri akan stres yang dihadapi oleh seseorang).

Pengobatan.Sebenarnya terhadap adanya stress

apapun tubuh ataupun jiwa akan menanggapi berdasarkan pada pola reaksi “hadapi atau lari”; sejalan dengan pola ini maka keberhasilan tanggapannya banyak tergantung pada kemampuannya mengelola sres itu (stress management).

Cara menyikapi stres yang baik misalnya: 1) Menghadapi sesuatu dengan penuh harapan untuk melawan rasa takut dalam diri). 2) Meski memiliki jadwal yang sangat padat tetapi di dalam sela-sela jadwal yang padat itu ada  aktivitas yang sangat diharapkandan sangat dinikmati. 3)  Memiliki komitmen yang lebih terhadap apa yang dihadapi. 4) Bekerja dengan tujuan tertentu sehingga

Dari segi kejiwaan stress atau beban fikian dapat mengganggu cara seseorang dalam menghadapi kenyataan, menye lesaikan masalah, berfikir secara umum, dan hubungannya dengan orang.

Page 48: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

48 MPA 363 / Desember 2016

Rabiul awal month or maulud is births of our adoration world leader on Sunday night 12 rabiul awal year of fil or on 20th April 671 M namely prophet Muhammad – may Allah bless him and give him peace – who was delegated for all mankind with tenets (policy and good advice) inviting human beings to believe in true religion that is Islam. While

prophet is good example like being decreed Allah in surah Al – Ahzab 21,” You have indeed in the apostle of God a beautiful pattern (of conduct) for anyone whose hope is in God and the final day. And who engages much in the praise of God”.

Rasulullah is an example in cleanliness because he never sleeps except at elbow his head found siwak and also when he gets up from sleeping he does not forget to brush tooth. He also gives and example in neatness. For example he always dresses white dress because cleaner and better and also used when person died as grave – clothes. When taking at trip he also always looks his face in the water to flatten surban and his hair in order to be seen beautiful and neat.

Besides neatness he also gives an example in affection towards children, a weakness person and ill person. He is also an example in thinking public interest. He will not eat if doesn’t hungry and will not eat until satisfaction. When he has dinner so in the morning he doesn’t have breakfast and when having breakfast so he does not have dinner.

He also gives an example in harmony in society relationship. For example one day he ever said : “look for the glory before Allah” then friends asked :”how to do that oh Rasulullah? Prophet answered :”connect the relationship that is ever separated, give present towards someone who never gives something to you and behave friendly towards someone who fools you”.

Besides he also gives an example in appreciating woman degree, it is likely ever he said its meaning “Nobody glorifies woman except having good character and nobody underestimate woman except having good low character”.

Besides toward woman he is also an example in thinking and helping the orphan like his saying whose meaning “The best house is house where orphan is in and educated and trained the religion. On the contrary the worst house is house where orphan is in but not educated well, even wastes their life.

So if we as Moslems can make special house for orphan at least for Moslems who are rich whose house accommodates one or two orphans so that we shall enter heaven with Rasulullah tomorrow.

PROPHET BIRTHDAY

A. READING (WACANA)

B. VOCABULARY (KOSAKATA)Adoration = pemujaan, cinta yang mendalamTenets = ajaran, pendapat, pendirianDecreed = firman, sabda, titahThe apostle = rasul, utusanEngages = mengajak

Cleanliness = kebersihan, kerapianNeatness = kerapianGrave = kuburanFlatten = meratakanAffection = kesayanganSatisfaction = kepuasan (hati)

C. DIALOGUE REGRETS OR APOLOGIESZahra : I’m sorry, John. I can’t join you this evening?John : Do you have an appointment?Z : No, but I don’t feel well. I’m very tired and sleepy. So, I have

to stay at homeJ : That’s all rightZ : Excuse me. Would you please repeat the question?J : Certainly, but now listen properly. All right, I’ll repeat once

again, but listen carefullyZ : Will you excuse me for a moment, please?J : What’s wrong?

Z : I’m wanted on the phoneJ : Please go aheadZ : I’ll be back in a minuteJ : Okay, I will wait for youZ : I’m sorry. I’m a little late. There was a heavy rainJ : Oh, never mind. Come inZ : What did you talk about at your last meeting?J : Oh, we talked about marketing and employees’ welfareZ : Excuse me. Would you mind speaking more slowlyJ : Certainly. Am I speaking too fast?Z : No, but I don’t understand English very well

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

Page 49: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

49MPA 363 / Desember 2016

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata

Mati/wafat

Jenis-jenis

Singa betina

Tangis/ratapan

Mahkota/singgasana

Pengganti sang raja

Anak singa

Sampai kedewasaan

Dikagumi

Menjaga Keanggunan

Catatan

Sangkar / tempat tinggal

Menghibur / takziah

Hutan belantara

Psangannya (lk)

Memilih

(yang wafat / yang tiada /mendiang)

Masih kecil

Ditinggal / diabaikan dulu

Agar bisa menlanjutkan (program) ayahnya

dan kejayaan kerajaan

Tuk memimpin(ambil alih pimpinan)

PemiluDicalonkan

Page 50: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

SUMENEP – Bertempat di KUA Kec. Kota Sumenep, Menteri Ag-ama RI Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Balai Nikah dan Manasik

KAB. MOJOKERTO – Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kan-wil Kemenag Provinsi Jatim, Dr. H. Mustain hadir dan membina ASN

Menteri Agama RI Resmikan Dua KUA di Kankemenag Kab. Sumenep

Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim Bina ASN Kemenag Kab. Mojokerto

Haji, (14/11). Acara ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, para Kabid, Rektor UINSA, Dirjen Pendma, Bupati Sumenep, Sekda, Kankemenag se-Madura, seluruh Kepala KUA & Penyuluh Agama se-Kab. Sumenep, MUI, tokoh agama dan masyarakat

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag berterima kasih atas kehadiran Menag RI di Kab. Sumenep sebagai bukti akan kepedulian Menteri Agama sekaligus memberikan memotivasi dan pencerahan. “Kami siap menjalankan dan mengembangkan 5 budaya kerja Kemenag yang telah dicanangkan Bapak Menteri Agama,” tegasnya.

Pada kesempatan ini pula Menag RI mengapresiasi Pemda Sume-nep atas dukungan dan kontribusinya dalam merealisasikan berdirin-ya gedung ini. Beliau mengharapkan agar sarana ini dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. “Ini sekaligus memberikan fakta bahwa Kementerian Agama saat ini sudah melakukan perubahan yang lebih baik,” ungkapnya.

Di akhir acara dilakukan penandatanganan prasasti dan penggun-tingan pita sebagai tanda peresmian. •UJ

Kemenag Kab. Mojokerto, (1/11). Pembinaan ini diikuti oleh Pgs. Kakankemenag Kab. Mojokerto, H. Sahid, Kasi dan Penyelenggara Syariah, Kepala KUA, Pengawas, Kepala Satker, Kepala Difinitif, Penghulu dan Penyuluh Agama Islam Fungsional serta ASN di bawah Kemenag Kab. Mojokerto.

Dalam pembinaannya, H. Musta’in berharap kepada seluruh kelurga ASN Kemenag terutama Kemenag Kab. Mojokerto agar tidak ada yang melakukan pungli, apalagi sampai tertangkap oleh Sat-gas Operasi Pemberantasan Pungli (OPP). H. Musta’in melanjutkan bahwa segala pungutan yang tidak ada aturannya disebut pungli dan di Kemenag banyak hal yang berpotensi untuk itu. Beliau mencontohkan mulai dari KUA, Satker, Pengawas, Kantor Kemenag dan lain-lain. “Semua hal yang berpotensi pungli tersebut harus di jauhi,” tegasnya.

Acara ini mendapatkan perhatian yang sangat tinggi oleh para peserta. Apalagi seusai pembinaan dibuka forum diskusi dan tanya jawab bebas. Ada banyak pertanyaan yang muncul yang juag mewakili masing-masing kelompok peserta. •Echo

TULUNGAGUNG – Untuk ketiga kalinya Kab. Tulungagung menyumbangkan emas untuk kontingen Provinsi Jawa Timur pada kategori seni musik Islam putra pada ajang Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospenas) VII di Provinsi Banten, (28/10).

Memadukan koreagrafi reog kendang khas Tulungagung serta pencak silat yang rancak dipadu dengan iringan rebana, kendang dan alat musik modern, lima belas santri dari ponpes Al Huda di bawah asuhan KH. Muhammad Arifin yang membawakan lagu “Sujudku” dan “Bila Tiba” ini tampil memukau di hadapan dewan juri dan para penonton yang hadir.

Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Tulungagung Supriono yang turut mendampingi kontingen menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas torehan emas ini. Beliau sangat bangga Tulungagung mampu mempertahankan juara I pada kategori seni musik Islam putra tiga kali berturut-turut. Di samping mendapatkan emas, kontingen ini juga menyumbang medali perunggu untuk cabang olahraga bulutangkis ganda putra dan beregu putri. “Kami berharap santri-santri ini mampu

menorehkan emas pada ajang Pospenas yang akan datang, mengingat usia mereka masih muda,” kata Supriono. •Fat

Tulungagung Sumbang Emas pada Pospenas VII Lewat Seni Musik Putra

LINTAS PERISTIWA

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin membubuhkan tanda tangan sebagai tanda diresmikannya Balai Nikah dan Manasik Haji di KUA Kec. Kota Sumenep.

Kontingen Tulungagung merayakan raihan emas cabang seni musik di ajang Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospenas) VII di Provinsi Banten.

Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. H. Musta’in, M.Ag.,saat memberikan arahan di aula Kankemenag Kab. Mojokerto untuk menjauhi pungli.

50 MPA 363 / Desember 2016

Page 51: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

51MPA 363 / Desember 2016

MAGETAN – Sebanyak 240 pasang calon pengantin mengikuti Suscatin (kursus calon pengantin) di aula utama Kankemenag Kab.

KOTA PROBOLINGGO – Keinginan MAN 2 Kota Probolinggo menjadi salah satu madrasah papan atas di level nasional, bukan

Sebanyak 240 Pasang Calon Pengantin Ikuti Kursus Calon Pengantin

Kakankemenag Kota Probolinggo Resmikan Ma’had MAN 2 Kota Probolinggo

Magetan, (3/11). Menurut Kasi Bimais Tsalis Umar, data Pengadilan Agama Magetan menunjukkan bahwa akhir-akhir ini angka perceraian meningkat, dan salah satu penyebabnya adalah kurang mengertinya pasutri atas tanggung jawabnya masing-masing. Untuk itu, dengan Suscatin ini para calon pengantin bisa mendapat bekal ilmu untuk membangun rumah tangga yang kokoh, utuh dan kuat dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Sementara Kakankemenag Kab. Magetan berharap agar semua peserta Suscatin bisa memanfaatkannya dengan menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber. “Tanyakan hal-hal yang kurang jelas, sehingga hasil kegiatan Suscatin ini bisa dijadikan bekal untuk menuju keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah,” harapnya.

Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain, Moh Amin Mahfud Kakankemenag Kab. Magetan, Miftahuddin dari BPPKB, AKP Sunarta dari Polres, Muttabi’in Penyuluh Agama Islam, Nurdin Hidayat Kepala KUA Kec. Barat, Muh Fadlan Kepala KUA Kec.Karas dan Mudjib dari DMI Magetan. •Mkd

sekedar wacana. Salah satu gebrakan dan inovasi yang dilakukan adalah inisiatif dan komitmen pengembangan Ma’had Nurul Huda Boarding School yang sudah berjalan sejak tahun pelajaran 2015/2016. “Melalui sistem ma’had, kami berharap lulusan MAN 2 Kota Probolinggo menjadi intelektual yang santri dan santri yang intelektual,” ujar Syaiful, Kepala MAN 2 Kota Probolinggo saat akan diresmikannya asrama baru.

Sementara Kakankemenag Kota Probolinggo H. Muhammad menyatakan bahwa nilai-nilai ma’had merupakan pendukung dan penyempurna visi dan misi MAN 2 Kota Probolinggo. “Melalui peran ma’had dengan integritas nilai ubudiyah, amaliyah dan kebahasaannya, MAN 2 Kota Probolinggo akan mampu menjadi panutan bagi lembaga-lembaga lain di Kota Probolinggo, bahkan di Jawa Timur,” harapnya.

Peresmian Ma’had Nurul Huda MAN 2 Kota Probolinggo ditandai dengan diguntingnya pita oleh Kakankemenag Kota Probolinggo didampingi Kasubbag TU, Kepala Dindik Kota Problinggo, Kasi Penma, Kepala MAN 2 Kota Probolinggo serta komite madrasah. •Arb

BANYUWANGI – Kankemenag Kab. Banyuwangi menerima kunjungan silaturahmi dan studi banding Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) Kementerian Agama Kab. Bantul Jogjakarta, (4/11). Rombongan yang berjumlah 28 orang tersebut dipimpin langsung oleh Kakankemenag Bantul Bukhori Muslim. Acara yang digelar di aula Kemenag itu dihibur alunan shalawat hadrah albanjari yang dimainkan siswa MAN Banyuwangi. Tak hanya itu, lagu Umbul-Umbul Blambangan yang menjadi kebanggaan Banyuwangi juga ditampilkan.

Kepala Kemenag Banyuwangi Santoso dalam sambutannya mengaku senang atas kedatangan rombongan itu, karena dengan jalinan silaturrahmi akan menambah erat tali persaudaraan. Santoso menambahkan, bahwa saat ini jumlah pengawas 29 orang dengan ratusan lembaga madrasah negeri dan swasta. Walau demikian para pengawas mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Bantul Bukhori Muslim mengaku senang karena diterima dengan baik. Ia memuji keberadaan pengawas Kemenag Banyuwangi yang mampu melaksanakan tugas

dengan baik. Bukhori berharap, Kemenag Banyuwangi bisa berkunjung dan silaturahmi ke Kemenag Bantul. •Yasin

Kemenag Kab. Bantul Melakukan Study Banding di Kemenag Banyuwangi

LINTAS PERISTIWA

Para calon pengantin sedang mendengarkan dengan seksama arahan yang diberikansaat mengikuti kursus calon pengantin sebagai bekal mengarungi bahtera rumah tangga.

Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kemenag Kab. Bantul berfoto bersama dengan Pokjawas Kemenag Kab. Banyuwangi, seusai bersilaturrahmi dan bertukar pikiran.

Seluruh stakeholder MAN 2 Kota Probolinggo menyambut baik dengan diresmikannya ma’had Nurul Huda guna menjadikan MAN kebanggan Kota Probolinggo ini bersuara hingga level nasional.

Page 52: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

52 MPA 363 / Desember 2016

KAKANKEMENAG KOTA KEDIRI OPTIMIS KINERJA KEDEPAN AKAN LEBIH BAIK

KOTA KEDIRI – Dalam rangka mewu-judkan program yang berkinerja dan akuntabel, Inspektorat Jendral Kementerian Agama melakukan pendampingan dan pembi-naan di Kankemenag Kota Kediri dengan melakukan audit kinerja.

Kegiatan tersebut telah berlangsung selama dua pekan, mulai tanggal 9 hingga 21 November 2016. Penutupan kegiatan audit tersebut dilaksanakan dengan bentuk ekspose hasil audit yang dilaksanakan di aula KUA lama Kec. Mojoroto dan diikuti oleh seluruh auditor Inspektorat Kemenag dan pejabat Kemenag Kota Kediri.

Nasruloh, selaku ketua tim teknis audit menyampaikan bahwa secara keseluruhan kinerja Kemenag Kota Kediri sudah cukup baik dengan mendapatkan skor penilaian 82,52. Dengan nilai tersebut diharapkan mampu menjadi pemacu dalam meningkatkan kinerja selanjutnya.

Menanggapi hasil audit, Kaknkemenag Kota Kediri Mohammad Zaini mengatakan sangat berterima kasih kepada semua pejabat dan pegawai Kemenag Kota Kediri yang telah bekerja keras, sehingga dapat mencapai nilai tersebut. Sebab, nilai tersebut masuk kategori berhasil. “Semoga kedepan kinerja kita akan lebih baik dan berharap bisa mendapat nilai 90,” ujar Zaini. •Basith

KAKANKEMENAG KAB. NGAWI SAMBUT KKGPAI KANKEMENAG KAB. MALANG

NGAWI – Kankemanag Kab. Ngawi mendapat kunjungan dari KKGPAI (Kelompok Kerja Guru PAI) Kankemenag Kab. Malang, (3/11). Kunjungan ini dalam rangka studi banding yang terfokus pada pengelolaan dan pelaksanaan program BTQ atau Tahfidz pada SD, SMP, SMA dan SMK. Dan SDN Margomulyo 1 Ngawi terpilih untuk dijadikan obyek studi banding.

Sebelum penyambutan yang dilaksanakan di gedung aula sekolah, rombongan diajak berkeliling ke kelas-kelas menyaksikan proses KBM dan pembiasaan-pembiasaan termasuk BTQ dan tahfidz. Hadir pada kegiatan tersebut Kakankemenag Kab. Ngawi H. Syahidan didampingi Suwarno selaku Kasi PAIS.

H. Syahidan dalam sambutannya menyam-paikan agar kegiatan yang dilakukan ini diniati untuk belajar bersama-sama. Dengan begitu kedua belah pihak sama-sama mendapatkan ilmu. “Kalau saya menilai, hadirnya rombongan KKGPAI dari Malang ini memompa sekolah di Ngawi agar bisa bertahan bahkan bisa mengalahkan Malang” kelakarnya.

Sementara itu, H. Irfan Hakim sebagai wakil dari rombogan yang juga Kasi PAIS Kankemenag Kab. Malang mengajak kepada hadirin yang ada agar sedini mungkin untuk menanamkan jiwa Qur’ani kepada peserta didik. •Prie

KEMENAG IKUT MERIAHKAN BANGKALAN EXPOBANGKALAN – Dalam rangka hari jadi

Kabupaten Bangkalan yang ke-485, Pemkab Bangkalan menyelenggarakan Bangka-lan Expo dan Pasar Rakyat 2016 yang ditempatkan di Stadion Kerapan Sapi “SKEP” Bangkalan dan dibuka oleh Sekda Kab. Bangkalan, (24/10).

Dalam acara yang berlangsung selama sepekan tersebut, Kementerian Agama turut serta ikut memeriahkan dengan menampilkan informasi hasil kinerja dan hasil karya anak didik dari Satker MIN, MTsN dan MAN Bangkalan.

Dalam kesempatan terpisah, Plt. Kakan-kemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Syamsul Mu’arif, M. Pd. I., menjelaskan bahwa ajang ini merupakan kesempatan bagi Kemenag untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang eksistensi, visi, misi serta prestasi Kemenag selama ini. Pada ajang ini Kepala MAN Bangkalan, Drs. Fathur Rahman, M.Pd., ditunjuk untuk menjadi kordinator mewakili Kemenag Bangkalan

Expo yang berskala nasional ini juga menampilkan beragam potensi mulai dari ekonomi, budaya, industri, perdagangan, pariwisata, investasi, dan lainnya. Pesertanya berasal dari bermacam kalangan di antaranya lembaga, Dinas, BUMD, BUMN, Koperasi, SKPD, Kementerian, perusahaan, baik dari dalam maupun luar Bangkalan. •Sulaiman

PEKAN KETERAMPILAN DAN SENI PAITINGKAT SMA/SMK

JOMBANG – PAIS Kankemenag Kabu-paten Jombang gelar kegiatan Pekan Keterampilan Dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas) PAI Tingkat SMA/SMK di lingkungan Kankemenag Kabupaten Jombang bertempat di Islamic Center, Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang yang di ikuti 300 peserta, (1/11).

Ketua Panitia selaku Kasi PAIS H. Salim Basawad menjelaskan bahwa tujuan kegiatan pentas seni adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karena kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang bisa diunggulkan dalam upaya meningkatkan mutu PAI di sekolah. Beberapa lomba yang dilombakan diantaranya lomba MTQ, pidato PAI, Debat PAI, kreasi busana muslim, seni nasyid dan dan Al- Banjari.

Plt. Kakankemenag Kabupaten Jombang H. Abd Wahib dalam kesempatan ini berpesan agar dengan adanya kegiatan ini siswa yang ada di kabupaten Jombang dapat mengembangkan minat, bakat, dan kreatifitas di bidang keterampilan dan seni Pendidikan Agama Islam serta menanamkan sikap keberanian, kemandirian, dan sportifitas di kalangan siswa. •Tts

DWP KANKEMENAG KAB. NGANJUK ADAKAN PRAKTEK PEMULASARAN JENAZAH

NGANJUK – Pengurus DWP Kankemenag Kab. Nganjuk menyelenggarakan Rapat pleno yang dihadiri 80 pengurus dan anggota dari MAN, MTsN, MIN, KUA dan Kankemeneg Kab. Nganjuk dan berlangsung di aula utama Kankemenag Kab. Nganjuk, (17/10).

Hj. Iftitakhiyatur Rusdah Barozi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kabupaten Nganjuk dalam sambutannya mengajak kepada ibu-ibu untuk berupaya bisa menjadi isteri yang sholehah, tangguh dalam menghadapi segala tantangan juga sebagai penyemangat suami dalam mengemban tugasnya. “Karena keber-hasilan suami, karena adanya isteri yang hebat,” kata Rusdah.

Ada yang berbeda dalam rapat pleno DWP kali ini. Karena petugas rapat pleno yaitu isteri Pengawas Pendidikan Agama Islam TK/RA/SD/MI Kecamatan Ngronggot Ibu Asyifah Shonhaji memberikan arahan bagaimana merawat jenazah. Beliau sangat cekatan dalam mempraktekkan perawatan tersebut karena sudah 10 tahun hal tersebut ditekuninya di desa Pagerwojo Perak Jombang.

Usai kegiatan praktek merawat jenazah, acara dillanjutkan dengan rapat pengurus dalam rangka persiapan lomba menyongsong peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan dan HAB Kemenag yang ke-71. •Nur

MOH AMIN MAHFUD BUKA FASDALAM RANGKA HARLAH IGRA KE XIV

MAGETAN – Dalam rangka harlah ke-14 Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kab. Magetan, diselenggarakan Festival Anak Sholeh (FAS) tingkat RA se-Kab. Magetan, (9/11). Ajang ini diikuti 192 siswa dari 8 Pokja yang masing masing mengirimkan 24 peserta. Peserta ini merupakan juara 1, 2 dan 3 dari seleksi di masing-masing Pokja.

Kegiatan FAS yang digelar di Kankemenag Kab. Magetan ini dibuka oleh Moh Amin Mahfud selaku Kakankemenag Kab. Magetan. Dalam sambutannya, beliau antara lain mengatakan bahwa gura RA mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat dan mulia yaitu mempersiapkan generasi muda tunas bangsa yang kuat dan berkualitas. “Oleh karenanya, orang tua murid dan guru harus ada keterikatan, saling bahu membahu dengan satu tujuan yaitu memberikan modal dasar generasi tunas bangsa yang sholih-sholihah, cerdas, berkualitas dan berakhalqul karimah,” ujarnya.

Pada ajang yang bertema “Melalui Harlah Ke-XIV, Kita Optimalkan Potensi Sumber Daya IGRA untuk Kemajuan Raudlatul Athfal” ini, jenis lomba yang dilaksanakan bagi siswa adalah senam, hafalan surat pendek, dan membatik. Sedangkan bagi guru RA adalah APE (Alat Peraga Edukatif). •Mkd

LINTAS PERISTIWA

Page 53: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

53MPA 363 / Desember 2016

LINTAS PERISTIWA

GRESIK – Qosidah Dharma Wanita Kemenag Kab. Gresik Risda Azzahrah terus menambah koleksi kejuaraannya. Setelah bulan

KOTA MADIUN – Bertempat di aula Kankemenag Kota Madiun, 100 ASN Kankemenag Kota Madiun mengikuti pembinaan karier

Amin Nur Rohim mewakili PT. Taspen Madiun sedabg menyampaikan hal-hal terkait hak,fasilitas dan kemudahan yang diterima para pensiunan dari PT Taspen.

Qosidah DWP Kemenag Gresik Menambah Lagi Koleksi Kejuaraannya

Binkarsital dan Sosialisasi bersama PT Taspen Persero dan Bank Mantap

November meraih juaran I tingkat Provinsi Jawa Timur di UINSA Surabaya, kali ini menambah satu lagi prestasi di even yang sangat bergengsi yang diselenggarakan oleh IPEM (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) bertempat di BG Jungsion Surabaya, (6/11).

Group qosidah rebana Rizda Azzahra yang di pimpin oleh ibu Hj. Endah Haris Hasanudin selaku Ketua DWP Kemenag Gresik yang terdiri 11 orang dengan vokalis Hj. Afiyah Wiji Rahayu, penampilannya yang anggun berkostum orange di tambah lagi dengan koreografi beserta tabuhan rebana yang kompak khas gresikan dan suara yang merdu mendayu-dayu melantunkan lagu wajib Wanita dan lagu pilihan “Al- Qur’an” dapat menyisihkan 24 group rebana dari seluruh Jawa Timur.

Hj. Endah Haris Hasanudin mengucapkan selamat atas prestasi yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama Kemenag Gresik. Sekaligus berharap agar terus memacu semangat untuk mengembangkan diri. “Semoga di tahun 2017, kesuksesan selalu menyertai dalam lomba-lomba berikutnya,” ungkapnya berharap. •Fudlla

profesi dan mental yang dilanjutkan sosialisasi Ketaspenan (17/10).Dr. HM. Amir Sholehuddin, M.Pd.I. Kakankemenag Kota Madiun

dalam sambutanya menyampaikan bahwa informasi PT Taspen dan Bank Mantab ini penting, meskipun belum akan pensiun. Karena informasi ini adalah sesuatu yang baru dan harus diketahui semua pegawai.

Lebih jauh, beliau mengingatkan jurnal yang harus senantiasa dibuat tepat waktu dan mengumumkan keluarga Kemenag yang menjelang pensiun. Saat ini, ada 5 orang yang memasuki masa pensiun yakni Zainudin (Pejabat Administrasi Pensyar), Munawirul Hadi (Kasi Bimas Islam), Moh Dasun (Perencana), Heri Wydayati (Penyuluh Agama Islam), H. Masruhin (Kepala MAN 1) dan Padi Panunggul (Pengawas).

Sementara itu, PT. Taspen Madiun yang diwakili Amin Nur Rohim menyampaikan hal-hal terkait hak, fasilitas dan kemudahan yang diterima dari PT Taspen bagi pensiunan. Seperti pelayanan proaktif Taspen yang sebelum nasabah datang ke Taspen, petugas Taspen sudah datang terlebih dahulu memberikan layanan. •AJ

LAMONGAN – Sebanyak 16 tim, terdiri dari 200 siswa RA peserta Festival Anak Saleh (FAS) dan lomba kreatifitas guru RA yang diselenggarakan Ikatan Guru Raudlatul Atfal (IGRA) Kab. Lamongan memadati ikon baru lokasi wisata di Lamongan, Wisata Edukasi Gondang Outbond (WEGO) Deket Agung, Sugio, Lamongan, (2/11). Kegiatan rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-71 dibuka Kakankemenag Kab. Lamongan. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab, Lamongan Drs. H Leksono, M.Pd.I mengharap agar kegiatan ini mampu peningkatan kualitas dan pembinaan kependidikan di RA. Baik dai sisi ketenagaan, kelembagaan, ataupun dari sisi siswa.

Disisi lain, Kakankemenag mengharap agar kegiatan ini mampu mencari bibit unggul siswa maupun guru dalam menyongsong lomba serupa di tingkat Jawa Timur yang dapat membawa nama harum Lamongan maupun Jawa Timur pada umumnya.

Sementara, Lailatul Muniroh, S.Pd. selaku Ketua IGRA Kab. Lamongan memaparkan bahwa kegiatan yang dilombakan adalah senam ceria anak Indonesia, tahfidzul Qur’an surat pendek, dan

menggambar motif batik. Sedang untuk guru, dilombakan pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE) dan paduan suara. •Nsr

Siswa dan Guru RA Semarakkan Acara FAS dan Kreativitas APE

Group Qosidah DWP Kemenag Kab. Gresik Risda Azzahrah seusai menyabet juara I di ajang bergengsi yang diselenggarakan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia.

Siswa-siswa dari salah satu Raudlatul Athfal di Kabupaten Lamongan sedang menunjukkan kebolehannya di atas panggung dalam FAS dan Lomba Kreativitas Guru RA.

Page 54: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

54 MPA 363 / Desember 2016

IRJEN KEMENAG RI NYATAKAN KANKEMENAG KAB. MOJOKERTO BERHASIL

KAB. MOJOKERTO - Dalam rangka mewu judkan program yang berkinerja dan akuntabel, Inspektorat Jendral kementerian Agama melakukan pendampingan dan pembi-naan di Kantor Kementerian Agama Kab. Mojokerto dengan melakukan audit kinerja.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua pekan, mulai tanggal 10 hingga 21 No-vember 2016. Penutupan kegiatan audit dilaksanakan dengan ekspose hasil hasil audit yang dilaksanakan di Gedung Serba Kemenag Mojokerto dan diikuti seluruh auditor Inspektorat Kemenag, pejabat Kemenag Mojokerto baik Pgs. Kepala, Kasi dan Penyelenggara, Pengawas, Penyuluh, Satker dan ASN di lingkungan Kemenag Mojokerto.

Robi, selaku ketua tim teknis audit menyampaikan bahwa secara keseluruhan kinerja Kemenag Mojokerto sudah cukup baik dengan skor penilaian 78,204. Dengan nilai tersebut diharapkan mampu menjadi pemacu dalam meningkatkan kinerja selanjutnya.

Menanggapi hasil audit, Pgs. Kepala Kemenag Mojokerto, H. Sahid, dalam sambutannya mengatakan berterima kasih kepada semua pejabat dan ASN Kemenag Mojokerto yang telah bekerja keras, sehingga dapat mencapai nilai tersebut. Dengan harapan agar kedepan kinerja akan lebih baik. •Echo

JALAN SEHAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BERSAMA BUPATI

SIDOARJO – Suasana kehidupan umat beragama di kabupaten Sidoarjo wajib dija-ga supaya selalu kondusif dan rukun. Jangan muncul teror dan pengeboman di rumah-rumah ibadah. Tokoh-tokoh umat beragama harus sering berkomunikasi secara harmonis seperti pada acara Jalan Sehat Kerukunan Umat Beragama Kankemenag Kabupaten Sidoarjo ini. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH. M.Hum saat memberangkatkan peserta Jalan Sehat Sehat Kerukunan Umat Beragama, (13/11).

Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I di depan peserta mengatakan bahwa acara ini penting un-tuk merekatkan berbagai elemen. Untuk itu beliau berterima kasih atas kehadiran Bupati, Kasubbag TU, Kasi, Gara Syari’ah, ASN dan keluarga, tokoh penggerak ker-ukunan umat beragama dari FKUB, MUI, Walubi, Bamag, Wali Gereja, Khonghucu dan juga siswa-siswi madrasah serta SMK Untung Suropati (Khatolik).

Dalam kegiatan yang dimeriahkan atraksi barongsai ini, peserta menempuh rute sela-ma 40 menit, dan finish di Kankemenag Kab. Sidoarjo. Terlihat pengurus FKUB dan Majelis Agama berdampingan dengan para pejabat Kankemenag dan Bupati Sidoarjo untuk beramah tamah. •MS

RAPAT KOORDINASI PENGELOLAAN ZAKATKOTA MOJOKERTO – Penyelenggara

Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Mojokerto mengadakan Rapat Koordinasi Zakat di Waroeng Sekar Sari Resto, (26/10). Acara ini dihadiri Kasubag, Penyuluh, Kepala KUA, Pengurus Baznas dan pegawai Kemenag.

Rakoor diawali penjelasan tentang perkembangan perolehan dan pendis-tribusian dana ZIS yang disampaikan Ketua Baznas Kota Mojokert, H. Ma’asum Maulani. Dalam paparannya, Ketua BAZNAS menjelaskan bahwa target perolehan BAZNAS tahun 2016 adalah 1,5 milyar. Sedangkan saat ini, infaq yang masuk BAZ sebesar 30 juta perbulan dari PNS. BAZNAS Kota Mojokerto sampai dengan bulan Oktober telah mengeluarkan dana 60 juta untuk biaya pendidikan, biaya hidup 200 ribu/bulan, hibah modal 500 ribu (untuk 100 orang), biaya kesehatan, bedah rumah dan BPRS-Pusyar (Pembiayaan Usaha Syariah).

H. Ma’sum Maulani menargetkan 3 milyar pada tahun 2017 BAZNAS. Hal ini akan terwujud jika ada dukungan dari semua pihak. Di antaranya dengan diterbitkannya Perwali tentang zakat sebagai payung hukum. “Oleh karena itu dengan Rakoor ini BAZNAS Kota Mojokerto mengharapkan adanya bantuan dari semua pihak untuk mensukseskan program Baznas tersebut”, terangnya. •Fm

UJIAN PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS KANKEMENAG KOTA SURABAYA

SURABAYA – Bertempat di MIN Jl. Jambangan No. 174 Surabaya, diselengga-rakan ujian tulis bersama rekruitmen Penyuluh Agama Islam Non PNS se-Kota Surabaya yang diikuti 357 peserta, (20/11)

Kakankemenag Kota Surabaya yang diwakili Kasi Bimas Islam, H. Abdul Rah-man, S.Ag. M.PdI, yang juga ketua panitia memaparkan bahawa ujian tulis ini diselenggarakan secara serempak seluruh Indonesia dalam penjaringan penyuluh Non PNS tahun Anggaran 2017-2019. Ujian ini merupakan upaya pemerintah dalam upaya pemerataan dakwah agar semua lapisan merasakan pentingnya informasi keagamaan yang benar, damai dan menyejukkan.

Kasi Bimas Islam ini menjelaskan bahwa seleksi tulis ini merupakan tahapan kedua setelah tahap pertama dilalui yakni seleksi berkas. Dan setelah lulus tes tulis, harus mengikuti tahapan ketiga yaitu wawancara. Dan hasil dari beberapa tahapan inilah yang akan menentukan lulus atau tidak. Beliau menginformasikan bahwa kuota tiap kecamatan adalah 8 (delapan) penyuluh, sehingga dapat dilogikakan, jika Surabaya berjumlah 31 Kecamatan maka yang dibutuhkan adalah 248 orang, “Sehingga ada sekitar 109 peserta yang harus tereliminasi,” ujarnya. •Dori

KANKEMENAG KAB. NGAWILAKUKAN UPDATING DATA PAI

NGAWI - Kankemenag Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan Updating Data Pendidikan Agama Islam dengan mengundang 50 orang yang terdiri dari unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI), Forum Kamunikasi Guru (FKG) TK/PAUD , Kelompok Kerja Guru (KKG) SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP-SMA-SMK, (18/10). Kegiatan yang dilaksakan di RM. Ros-In Ngawi tersebut dibuka oleh Kasi PAIS Kankemenag Kab. Ngawi Suwarno

Kasi PAIS mengingatkan kembali bahwa update data itu harus dipentingkan karena memang itu suatu hal yang penting untuk dilakukan. “Maka jangan bosan-bosan ketika sering diminta untuk update data, karena memang datalah yang bicara,” tegasnya

Kasi Informasi Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Aminuddin yang dalam acara terbut didapuk sebagai nara sumber memaparkan materi Pengelolaan Tunjangan Profesi Guru Berbasis Simpatika. Diawal penyampaian materinya, beliau menegaskan agar pengelolaan lembaga dibarengi dengan pengelolaan data yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan. “Pengelo-laan manajemen yang baik harus didukung dengan pengelolaan data yang baik, sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan dengan baik pula,” tegasnya. •Prie

DIDAMPINGI KEPALA KEMENAG, BUPATI PROBOLINGGO RESMI MEMBUKA AKSIOMA MI KE 6

KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di lapangan Gelora Merdeka Kraksaan, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat MI ke-6 se-Kab. Pro-bolinggo dibuka oleh Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, SE yang didampingi Kakan-kemenag, dan Kasi Pendma, (16/11).

Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopinda, Kabag Kesra, Kakankemenag, Kasi PendMa, Forkompincam Kraksaan, kepala Satker MI, MTs, MA, Pengurus Pokjawas, Ketua KKG-KKM se-Kabupaten Probolinggo.

Dalam sambutannya Kakankemenag Kabupaten Probolinggo, H. Busthami, ber-terima kasih kepada Bupati Probolinggo dan semua undangan serta panitia yang kompak dalam mensukseskan acara pembukaan AKSIOMA MI ke 6 ini. “Karena tanpa keber-samaan kegiatan semeriah ini sulit tercapai,” ungkapnya

Selanjutnya Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, SE dalam pengarahannya saat antara lain menyatakan rasa bangganya dan menaruh harapan besar kepada guru dan tenaga pendidik bagi masa depan Kabupaten Probolinggo. “Berikan yang terbaik untuk untuk bersama-sama mengangkat Kabupaten Probolinggo, baik di tingkat nasional maupun regional,” tuturnya.  •Ansori

LINTAS PERISTIWA

Page 55: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

55MPA 363 / Desember 2016

KAKANWIL KEMENAG JATIM MONITORING TES REKRUTMEN PENYULUH AGAMA NON PNSMALANG – Menjadi Penyuluh Agama itu

adalah amanah dan sebuah keper cayaan yang luar biasa baik dari umat maupun negara karena mengedepankan nilai-nilai pelayanan. Oleh karena itu, sudah seharusnya kalau melihat animo dan semangat peserta dalam mengikuti tes ini, nereka berhak mendapatkan pelayanan yang maksimal dari panitia. Demikian sambutan Kakanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag pada saat monitoring pelaksanaan Tes Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kabupaten Malang. Didampingi Kakankemenag Kab. Malang, Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag dan Kasi Bimas Islam, H. Sonhaji, S.Ag, MH. Kakanwil meninjau satu persatu ruangan yang digunakan tes.

Tak hanya itu, Kakanwil juga menyem-patkan diri menyalami panitia dan peserta serta menanyakan jalannya tes. Di akhir monitoringnya, Kakanwil berharap agar tes dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan tenaga-tenaga yang kompeten. Sebelumnya, peserta yang berjum lah 437 orang mengikuti apel dan mendengar kan penjelasan dari panitia tentang pelaksanaan tes dan pembacaan tata tertib di lapangan MTsN Kepanjen Malang yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan. •Arif

HARI SANTRI DI MTSN PANGGULKAB.TRENGGALEK TAHUN 2016

TRENGGALEK – MTsN Panggul boleh jauh dari kota, namun kegiatannya tak kalah dengan madrasah yang berada di Kecamatan kota. Hal ini ditunjukkan dengan semarak-nya acara yang digelar pada momentum Hari Santri dengan dihadiri sepuluh ribuan masyarakat, (22/10). Mereka memadati halaman MTsN yang berada di dekat pantai Selatan Samudra Hindia ini untuk mengikuti Tabligh Akbar dirangkai dengan Maulidiyah MTsN Panggul ke-21, Haflah Awwalussanah 1438 H dan santunan anak yatim sekaligus Hari Santri Tahun 2016.

Pada kesempatan ini, Kakankemenag Kab. Trenggalek, Drs. H. Mustofa Al Chamdani, M.Si hadir dan merasa bangga serta mengapresiasinya. Lebih lanjut beliau mengatakan, bahwa hari santri merupakan pengobar semangat kepahlawanan arek-arek Surabaya untuk mengusir penjajah. Diceritakan, saat itu pemuda Soetomo minta izin mbah Hasyim untuk menyiarkannya lewat RRI. Terjadilah pertempuran heroik dengan diselingi teriakan takbir sehingga penjajah Belanda yang diboncengi tentara sekutu bisa dikalahkan. Peristiwa itu bertepatan pada tanggal 10 Nopember 1945. “Semangat perjuangan para pahlawan itu diilhami oleh resolusi jihadnya mbah Hasyim,” ujarnya. •SM

MTSN PACITAN PERINGATIHARI SUMPAH PEMUDA

PACITAN – Dalam rangka memupuk jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda, MTsN Pacitan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 dengan menye-lenggarakan upacara bendera, (28/10). Peringatan ini bertemakan “Pemuda Indonesia Menatap Dunia”.

Untuk mengimplementasikan tema tersebut, Kepala MTsN Pacitan menggagas pelaksanaan peringatan ini berbeda dari biasanya. Petugas upacara seluruhnya adalah guru dan karyawan. Sementara para siswa seluruhnya bertindak sebagai peserta. Hal ini dikandung maksud untuk memberkan contoh peneladanan kepada anak, meskipun guru ini sudah berusia tua, namun semangat masih muda. Disamping itu untuk membuktikan kepada anak-anak bahwa guru bukan hanya bisa bicara saja, namun juga bisa berkarya, juga memotivasi agar anak-anak untuk lebih semangat lagi dalam memajukan pendidikan di madrasah bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda ini.

Di samping upacara, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 ini, MTsN Pacitan juga menyelengarakan lomba pidato tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab) untuk menggali talenta peserta didik, sekaligus memperingatai Bulan Bahasa dan mempersiapkannya untuk kegiatan Aksioma yang akan datang. •Cros

H. HADI MUKHAROM MEMBUKA ACARA AKSIOMA TINGKAT KABUPATEN

PONOROGO – Bertempat di Ponpes Darul Huda Mayak, dilaksanakan acara pembukaan kegiatan Aksioma yang dihadiri sekitar 4240 peserta yang tergabung dalam beberapa kontingen utusan sejumlah madrasah yang ada di Kabupaten Ponorogo, (15/11). Event kali ini mempertandingkan 16 cabang olahraga.

Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Ponorogo berterima kasih kepada seluruh panitia, dewan juri serta official dan para peserta yang telah sukses menye-lenggarakan kegiatan ini. Beliau berharap, penyelenggaraan AKSIOMA ini bisa membawa manfaat khususnya bagi para peserta dan umumnya buat semuanya.

Menurutnya, Aksioma ini disamping sebagai ajang kompetisi juga merupakan sebagai sarana untuk tetap memupuk tali silaturrahim serta mencari bibit-bibit berprestasi yang nantinya akan di bawa ke tingkat yang lebih tinggi. Penyelenggaraan AKSIOMA ini juga untuk mendidik para peserta khususnya untuk bias bersikap sportif, kreatif dan profesional serta bermartabat. “Ke depan, semoga dalam penyelenggaraan AKSIOMA diharapkan bisa mencetak lebih banyak lagi atlet-atlet berprestasi yang lebih berkualitas sehingga bisa di bawa ke tingkat nasional,” ungkapnya. •NH

PEMBINAAN DAN OPTIMALISASIORGANISASI PENGELOLA ZAKAT

KOTA PASURUAN – Sebagai langkah pengoptimalan organisasi zakat, Kankemenag Kota Pasuruan melaksanakan kegiatan sosia-lisasi dan pembinaan organisasi pengelola Zakat serta Optimalisasi pengelola Zakat, (10/11). Kegiatan yang bertempat di aula Kankemenag Kota Pasuruan ini dihadiri Kakankemenag Kota Pasuruan, Ketua BAZNAS Kota Pasuruan, Penyelenggara Syariah dan dari Kantor Pajak serta selu-ruh pengurus maupun anggota dari Basnas Kota Pasuruan.

Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Kakankemenag Kota Pasuruan mengatakan bahwa pengelolaan zakat di Kota Pasuruan belum optimal. Oleh karenanya, pengurus BAZNAS Kota Pasuruan yang baru diharapkan membentuk UPZ di masjid-masjid yang ditunjuk sehingga mempermudah pengumpulan dan pengelolaan zakat. Di lingkungan Kankemenag Kota Pasuruan sendiri, seluruh ASN sudah mengeluarkan zakat yaitu zakat gaji pegawai dan tunjangan kinerja.

Untuk mengoptimalkan pengelolaannya – tambahnya – pengurus BAZNAS Kota Pasuruan bisa melakukan studi banding kepada BAZNAS yang telah sukses. “Yang jelas, dengan adanya Baznas sangat mem bantu pemerintah untuk mengentas kemis kinan dan kebodohan,” tutur Ma’mur Salim. •Mdk

RATUSAN PESERTA IKUTI UJIAN TULIS REKRUTMEN PENYULUH NON PNS

KAB. PROBOLINGGO – Sebanyak 295 orang mengikuti tahapan ujian tulis Penerimaan Calon Penyuluh Agama Non PNS di Kankemenag Kabupaten Probolinggo, (20/11). Ujian tulis kali ini dilaksanakan di aula MTsN Pajarakan.

Pada acara pembukaan, Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Probolinggo H. A. Wafi dalam penyampaiannya menyitir al-Qur’an QS Ali Imron ayat 110 yang mengulas tentang umat Islam merupakan umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Yang menyuruh kepada sesuatu yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah.

Selanjutnya beliau berharap agar dengan diadakannya tes Penerimaan Calon Penyuluh Agama Non PNS ini nantinya bisa memenuhi kekurangan tenaga guna membantu program Kemenag untuk memberikan bim-bingan, penyuluhan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kita menginginkan para penyuluh yang berkualitas, memiliki kom petensi keagamaan yang memadai serta mampu berkiprah di tengah tengah masyarakat,” ungkapnya berharap.

Peserta yang nantinya telah dinyatakan lulus ujian tulis selanjutnya akan mengikuti ujian wawancara oleh tim penguji yang berasal dari Kanwil Kemenag, Bimas, MUI dan atau yang ditunjuk. •Ansori

LINTAS PERISTIWA

Page 56: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

56 MPA 363 / Desember 2016

NGANJUK – Ikatan Guru Raudlatul Atfal (IGRA) Kabupaten Nganjuk meyambut Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-71 tahun

SIDOARJO – Kakankemenag Kabupaten Sidoarjo H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I membuka seremonial Pekan Keterampilan dan Seni

IGRA Kabupaten Nganjuk Gelar Festival Guru dan Anak Sholeh Sholehah

Kakankemenag Kabupaten Sidoarjo Buka Pentas PAI Ke-8 Tingkat SMP

2017 dengan berbagai macam lomba. Baik lomba bagi guru maupun siswanya. Salah satunya adalah Festival Guru dan Anak Sholeh yang diselenggarakan di aula Kankemenag Kab. Nganjuk, (1-2/11).

Dalam arahannya, Kakankemenag Kab. Nganjuk H. Barozi mengapresiasi kepada IGRA yang dapat melaksanakan Festival Guru dan Anak Sholeh Sholehah. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan kreativitas anak-anak usia dini begitu juga para guru RA. Beliau mengingatkan agar moment yang sangat berharga ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk berkreasi dan berinovasi. “Selamat berlomba secara sehat. Apapun hasil keputusan dewan juri agar bisa diterima dengan bijak. Bagi yang mendapatkan juara terbaik akan berlanjut ke tingkat Propinsi sebagai duta Kabupaten Nganjuk,” tutur Barozi

Perlombaan yang dikhususkan bagi guru RA adalah Paduan Suara Mars dan Hymne Madrasah, Menghias Nasi Kuning, dan Kreasi APE Daur Ulang Tutup Botol. Sedangkan untuk yaitu siswa senam ceria anak Indonesia, tahfidzul Quran dan menggambar motif batik. •Nur

Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) ke-8 tingkat SMP tahun 2016 di Masjid Agung Sidoarjo, (13/11). Seremonial sangat meriah oleh 500 siswa-siswi dari 97 SMP baik negeri maupun swasta se-kabupaten, pejabat Diknas Pemkab, pengurus MGMP PAI, pengawas PAI dan Plt. Kasi PAIS (Drs. H. Suhaji, M.SI).

Abdul Mujib, S.Ag, M.Pd.I. Ketua MGMP PAI SMP mengatakan bahwa Pentas PAI ini mengkompetisikan cerdas cermat PAI, pidato, MTQ, Kaligrafi dan menghafal al-Qur’an juz 30. Ia berharap agar ajang ini menjadi ajang fastabiqul khoirat dengan cara yang baik pula.

Sedangkan H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I dalam sambutannya mewakili Wabup Sidoarjo mengatakan bahwa pentas PAI ini penting. Karena Kabupaten Sidoarjo penuh dengan kader-kader yang bertalenta tinggi. Tahun mendatang, beliau berharap agar mutu lomba harus ditingkatkan, tidak hanya lomba hafalan Qur’an juz 30. “Saya bangga dengan acara ini karena ada banyak sponsor yang berpartisipasi. Semoga bantaun mereka menjadi amal sholeh”, ucap Kakankemenag mengakhiri sambutannya. •MS

TUBAN – Dalam rangka hari jadi Kab. Tuban ke-723, Pemkab Tuban menggandeng Kankemenag Kab. Tuban melaksanakan nikah massal yang bertempat di Pendopo Krido Manunggal Tuban, (12/11).

Kabag Kesra Pemkab. Tuban Amenan menjelaskan seusai diteliti persyaratan administrasinya – ada 6 pasang yang memenuhi syarat. Enam pasangan ini bukan soal ekonomi, tapi rata-rata mereka bertempat tinggal di daerah terpencil di Kab. Tuban. Mereka juga sudah hidup serumah bertahun-tahun tanpa memiliki status kejelasan pernikahan. Hal tersebut terjadi karena minimnya pemahaman soal hukum menikah. “Nikah massal ini menjadi upaya pemkab Tuban untuk mengurai keadaan sosial sesuai hukum agama dan negara,” imbuhnya. Sementara itu Bupati Tuban Fatchul Huda berharap kegiatan perdana ini menjadi awal meminimalisir dampak dari hubungan rumah tangga tanpa status pernikahan. “Semoga agenda ini menjadi kegiatan tahunan dalam rangka menyemarakan hari jadi Tuban,” tuturnya.

Acara nikah massal ini dihadiri seluruh Forpimda Tuban, seluruh SKPD, Kepala KUA, perwakilan guru IGRA, Pengawas PAI

se-Kab.Tuban, serta saksi dari desa enam pasangan tersebut dan undangan lainya. •Kat

Enam Pasangan Mengikuti Nikah Massal Hari Jadi Kab. Tuban Ke-723

LINTAS PERISTIWA

Kakankemenag Kab. Nganjuk H. Barozi bersama siswa-siswi dan guru-guru RA ikut meramaikan pelaksanaan Festival Guru dan Anak Sholeh-Sholehah se-Kab. Nganjuk.

Salah satu pasangan dari enam pasangan yang mengikuti nikah massal sedang mengikuti proses ijab kabul yang dibimbing oleh petugas disaksikan oleh para saks

Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I. berharap agar mutu lomba terus ditingkatkan, karena Kab. Sidoarjo mempunyai talenta yang tinggi.

Page 57: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

57MPA 363 / Desember 2016

KEPALA KEMENAG KAB PAMEKASANBUKA AKSIOMA 2016

PAMEKASAN – Kakankemenag Kabu-paten Pamekasan, Drs. H. Juhedi, M.M.Pd, membuka secara resmi Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat MI, MTs dan MA se-Kab. Pamekasan yang berlangsung di halaman Kankemenag Kab. Pamekasan, (21/11).

Dalam sambutannya, H. Juhedi menga-takan bahwa ajang ini merupakan wadah pembentukan karakter dan mental anak. “Atas nama instansi, saya menyambut baik kegiatan ini dan hendaknya dilaksanakan dengan meriah dan maksimal,” ujarnya.

Sementara Drs. H. Nawawi, M.Fil.I, selaku ketua panitia mengatakan bahwa peserta Aksioma tahun ini berjumlah 1.529 siswa madrasah baik negeri maupun swasta. Mereka bertanding di 13 cabang seni dan olahraga. Sementara dewan hakim dan juri berasal dari Kemenag Kabupaten Pamekasan dan instansi lain yang terkait.

Menurutnya, salah satu tujuan kegiatan ini adalah melahirkan bibit-bibit atlet yang profesinal di bidang seni dan olahraga yang dapat mewakili Kabupaten Pamekasan pada Aksioma tingkat Provinsi Jawa Timur. Aksioma yang berlangsung selama satu pekan ini pelaksanaannya dipusatkan di empat tempat yaitu MIN Konang, MTs Negeri Parteker, MAN Pamekasan dan MAN Jungcangcang. •SM

IGRA GELAR FESTIVAL ANAK SHOLIHDAN KREATIFITAS GURU RA

BANYUWANGI – Dalam rangka menyambut HAB ke-71 tahun 2017, Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kabupaten Banyuwangi mengadakan Festival Anak Sholih-Sholihah dan Kreatifitas Guru RA (2/11). Acara pembukaan digelar di halaman kantor setempat dan dibuka oleh Kakankemenag Banyuwangi Santoso.

Dalam sambutannya, dirinya menga-presiasi seluruh jajaran panitia atas terselenggarakannya kegiatan festival ini. Karena selain dapat menghadirkan kembali semangat berkesenian, berkebudayaan dan membangun karakter anak-anak dan generasi muda, juga dapat mengasah kemampuan guru RA untuk terus berkreasi dan berinovasi.

Harapannya kedepan, kegiatan festival semacam ini harus dapat bersinergi dengan upaya-upaya pencegahan segala bentuk kekerasan terhadap anak, “Karakter anak juga dibentuk oleh lingkungan fisik dan sosial yang layak bagi tumbuh kembangnya,” ujarnya.

Pada ajang ini, berbagai macam perlombaan yang menguji kemampuan anak dihelat. Di antaranya, tahfidzil Quran, dimana setiap peserta membaca salah satu diantara tiga surat, yakni Ad-Dluha, Al-Zalzalah, dan Quraisy. Ada juga lomba senam ceria anak, menggambar motif batik, dan fashion show. •Yasin

PENGUKUHAN IKA ALMAN BABAT DI DIES NATALIS MAN BABAT KE-23

LAMONGAN – Rangkaian acara Dies Natalis MAN Babat ke-23 ditutup dengan Pengukuhan Ikatan Keluarga Alumni MAN (IKA ALMAN) oleh Kakankemenag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I disaksikan Kepala MAN Babat Drs. H. Abdul Hakim, M.Pd di aula setempat, (25/10). Pengukuhan ini ditandai dengan pengalungan bunga kepada DR. Suparto selaku ketua IKA ALMAN periode 2016-2020 dan santunan 20 anak yatim

Saat memberi sambutan, Kakankeme-nag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I mengapresiasi perjalanan MAN Babat mulai dari masa sulit hingga kini sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Kini setelah perjalanan panjangnya, nama harumnya terus semerbak seiring torehan prestasi kejuaraan siswa maupun gurunya baik tingkat lokal, regional, nasional, hingga internasional. Adapun kiprah para alumninya juga sudah hampir merata di lembaga negeri maupun swasta.

Rangkaian acara Dies natalis MAN Babat ke-23 diisi dengan acara donor darah, jalan sehat, juga senam bersama keluarga besar dipandu instruktur senam Dra. Hj. Azizatul Maghfiroh. Juga diadakan seminar tentang kebangsaan dan NKRI dengan narasumber DR. Rasiban, M.Pd, dari Unisda Lamongan. •Nsr

SERAH TERIMA GENSETUNTUK KUA KEPULAUAN

SUMENEP – Di daerah kepulauan Madura khususnya di kabupaten Sumenep seperti Kecamatan Gili Genting, Kangayan dan Gayam, merupakan daerah yang rawan padamnya PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Hal itu di sebabkan karena pengiriman bahan bakar yang kurang lancar, akibat dari stok bahan bakar sudah habis terpakai di daerah daratan dan gelombang pasang sehingga pengiriman bahan bakar jadi terhambat.

Untuk itu, saat apel pagi yang bertempat di halaman Kankemenag Kab. Sumenep, Ka-kankemenag Kab.Sumenep yang di dampingi oleh Kasi Bimas Islam menyerahkan barang milik negara berupa genset kepada 3 Kepala KUA Kepulauan yang disaksikan oleh seluruh karyawan-karyawati Kantor Kementerian Agama Kab.Sumenep, (2/11).

Dalam sambutannya, Drs. Ec. H. Shodiq, M.Pd.I menyampaikan bahwa barang yang diberikan sesuai dengan kebutuhan di daerah untuk memperlancar pelaksanaan tugas, khususnya dalam pelayanan di KUA agar kinerjanya harus lebih ditingkatkan lagi. Beliau juga berharap agar bantuan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, dan dirawat sebaik-baiknya dan semoga bermanfaat.

Acara serah terima ini dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara. •UJ

AKSIOMA 2016 TINGKATKAB. TULUNGAGUNG DIGELAR

TULUNGAGUNG – Bertempat di halaman depan Kankemenag Kab. Tulungagung, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah  (Aksioma) untuk MA, MTs, dan MI tingkat Kabupaten dibuka oleh Plt. Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Imam Saerozi, (7/11).

Dalam sambutannya, Saerozi ber pesan kepada peserta agar menjaga sportifitas, berakhlakul karimah serta menjaga kesehatan. “Pesan Rasulullah agar berolahraga berkuda, memanah dan berenang. Ini menunjukkan bahwa kita harus sehat jasmani dan rohani,” katanya. “Harapan kami, Tulungagung bisa menjadi penyumbang atlet terbesar mewakili Jawa Timur di Aksioma tingkat nasional,” tam-bah Saerozi.

Ketua Panitia Aksioma 2016 H Kirom Rofi’i menyampaikan, Aksioma tahun ini melombakan MTQ, pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Indonesia, pidato bahasa Arab, kaligrafi, madrasah singer, tahfidz, cipta dan baca puisi kandungan Al Qur’an, desain grafis, lari perorangan 100, 400, 5000 meter, bulu tangkis, tenis meja, catur, futsal, dan bola voli.

Aksioma digelar pada 7 hingga 14 November dengan venue di GOR Boro, aula MTsN Tulungagung, Global Futsal Rejoagung, Stadion Rejoagung, dan beberapa tempat lainnya, diikuti 1.583 peserta. •Fat

PENGELOLAAN DATA EMIS PADA PENDIDIKAN MADRASAH SEMESTER I

KOTA PASURUAN – Kasi Pendma Kankemenag Kota Pasuruan mengadakan pembinaan data Emis pada madrasah semester I, yang dilaksanakan di aula Kankemenag Kota Pasuruan, (8/11). Acara ini dihadiri Kakankemenag, Kasi Pendma, Pengawas dan seluruh operator RA hingga MA se-Kota Pasuruan.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Pasuruan mengatakan bahwa berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, setiap lembaga harus ada operator atau yang menguasai pendataan. Karena data adalah sumber yang paling pokok sekolah. Dan keafsahan dan kevalidan data bagi setiap lembaga adalah sangat dibutuhkan. “Data yang disetorkan ke Kanwil harus data yang sesuai dengan apa yang ada, tidak boleh ada rekayasa,” tegasnya.

Kakankemeag Kota Pasuruan menam-bahkan bahwa pemerintah memberikan dana itu tidak main-main. Oleh karenanya, seluruh operator harus berhati-hati dalam melaksanakan pendataan. Oleh karena itu, beliau menghimabau agar mengikuti pembinaan pendataan ini hingga selesai. “Kami menghimbau kepada operator mulai dari RA- MA, apa yang diperoleh dari pembinaan ini langsung diterapkan pada lembaga masing-masing,” tutur Ma’mur Salim. •Mdk

LINTAS PERISTIWA

Page 58: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

58 MPA 363 / Desember 2016

KULINER

Bahan: l1 ekor daging ayaml200 gr kentangl2 Ibr daun kunyitl3 Ibr daun jerukl2 btg serail2 Ibr daun pandanl150 ml minyak gorengl1 liter santan dari 1 btr kelapal300 ml santan dari 1/2 btr kelapa

Bumbu:l15 btr bawang merahl4 siung bawang putihl12 bh cabai merah keritingl10 bh cabai rawitl2 cm jahel3 btg serail1 cm kunyit

Cara membuat:1. Cuci bersih ayam lalu potong-potong

sesuai selera, sisihkan. Kupas bersih kentang lalu potong menjadi 6 bagian,

Bahan:l100 ml sirup vanilil2 buah mangga harum manis, kupas dan potong-potongl100 ml jus manggal400 gram es batulirisan mangga dan stroberi, secukupnya, untuk hiasan

Cara membuat:1. Siapkan gelas berkaki, sisihkan.2. Siapkan blender, isi dengan sirup vanili, mangga, jus mangga,

dan es batu, haluskan.3. Tuangkan ke dalam gelas, hias dengan irisan mangga dan

stroberi segar di atasnya.4. Sajikan selagi dingin.

Bahan:l150 gram ikan asin gabusl4 buah cabai merah, iris tipisl3 siung bawang putih, iris tipisl5 buah bawang merah, iris tipisl200 gram taoge, bersihkanl10 lembar kucai, potong-potongl¼ sdt garam

Cara membuat:Goreng ikan hingga kering, angkat, potong-potong dadu

kecil. Panaskan 2 sendok makan minyak goreng, tumis bumbu hingga harum, masukkan taoge, kucai dan ikan asin, aduk-aduk hingga taoge layu, angkat.

bersama cabai merah, cabai rawit dan serai. Panaskan 2 sdm minyak bekas kentang dengan api sedang lalu tumis bumbu halus hingga harum.

3. Masukkan irisan daun kunyit, daun jeruk, serei dan daun pandan ke dalam tumisan bumbu. Aduk hingga rata dan bumbu daun layu. Tuang santan encer dan kecilkan apinya. Masak hingga mendidih sambil sesekali diaduk. Masukkan potongan ayam. Masak hingga mendidih kembali hingga ayam setengah matang.

4. Tuangkan santan kental. Teruskan me-masak tetap dengan api kecil hingga mendidih dan santan berminyak dan kental. Angkat. Lalu tuang ke dalam mangkuk atau piring saji. Sajikan panas-panas dengan kentang goreng.

Tips:* Masakan khas Manado ini memang

terkenal dengan rasa pedasnya. Kurangi pemakaian cabai jika Anda tidak suka pedas.

panaskan minyak dengan api sedang lalu goreng kentang hingga matang dan renyah berwarna kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan, sisihkan. Cuci bersih daun kunyit, buang tulang daunnya lalu iris tipis atau sobek-sobek, sisihkan. Ambil bagian putih batang serai, iris halus, sisihkan. Daun pandan dibuang tulang daunnya lalu potong 2 cm, sisihkan.

2. Bumbu: bawang merah, bawang putih, jahe dan kunyit dikupas. Lalu haluskan

AYAM TUTURAGA

Aya Taoge Ca Ikan Asin Es Pop Mangga

Page 59: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

59MPA 363 / Desember 2016

Juara Baca Puisi Tingkat Jatim

Pada Malam Puncak Festival Bahasa dan Sastra Fakultas Bahsa dan Sastra Unair

Surabaya, mereka berdua secara mengejutka dinobatkan sebagai Juara Baca Puisi tingkat SMP/MTs se-Jawa Timur. Pada acara yang dihelat tanggal 12 November lalu, Juara 1 disematkan kepada Annisa Fatimatuz Zahra dan juara 2 disematkan kepada Fender Maharani Putri.

Sejatinya, prestasi ini di luar perkiraan. Mengingat passion kedua siswi ini bukan pada seni baca puisi. Annisa lebih enjoy di dunia teater, sedangkan Fender lebih menyukai musik. “Tapi karena pihak madra sah mempercayakan kepada kami. Tentu itu menjadi kebanggan sekaligus tantangan tersendiri,” ucap Annisa yang diamini Fender. “Apalagi waktu yang tersedia untuk mempersiapkannya sangat terbatas sekali. Hanya seminggu,” imbuh remaja kelahiran Sidoarjo 6 Juli 2003 ini seakan takpercaya.

Alhasil, waktu satu sepekan itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tak heran jika setiap kesempatan kedua siswa ini menyempatan berlatih sendiri. “Di rumah, saya selalu mengakrapi cermin sambil berlatih membaca puisi,” ungkap Fender berkisah. “Tak jarang mengigaupun yang keluar teks puisi,” imbuhnya sambil melepas tawa lepas.

Meski sudah melakukan beragam persiapan dan melahap seluruh porsi latihan,

tak berarti saat performance berjalan mulus. Itulah yang dialami Annisa dan Fender. Ini disebabkan atmosfer kompetisi berbeda jauh dengan latihan. Apalagi ketika melihat peserta lain tampil memukau. “Saya sempat minder juga loh,” ungkap Annisa.

Rasa minder ini pun sempat meng-hinggapi kala mendapatkan kesempatan untuk tampil. Melihat sorot mata penonton makin membuat keduanya ciut nyali. “Berun-tung kami masih bisa menguasai diri. Dan menganggap audiens seakan tidak ada,” ujar putri pasangan Muhammad Attabik dan Siti Zulaikha ini gembira.

Rupanya strategi ini manjur. Terbutki tropi juara berhasil diraih. Dari 5 delegasi

yang dikirim MTs NU Walisongo, Annisa dan Fender lah yang ber-hasil mencuri perhatian juri dan menobatkannya sebagai jawara.

Ini tentu sangat membanggakan. Tak hanya bagi keduanya, tapi juga bagi madra sah. Apalagi kesempatan berpartisipasi dalam tiap even lomba siswa selama ini dirasa sangat terbatas. “Ternyata banyak juga pihak yang belum mengetahui bahwa madrasah itu sama halnya sekolah. Sempat pula saya ditanya madrasah itu apa...,” ungkap Anis Fauziah, S.Pd.

Selain itu, Waka Kesiswaan MTs NU Walisonggo ini pun melihat bahwa hingga saat ini masih terjadi diskriminasi

terhadap madrasah. Salah satu contohnya adalah ketiak pada suatu even, madrasah ini mampu mendulangbanyak juara. Tapi tahun berikutnya, tidak diundang lagi dalam even tersebut. “Seharunya tiap ompetisi itu dibuka secara fair. Sehingg tiap intitusi pendidikan bisa berkompetisi dengan sehat,” tuturnya mengeluh.

Lantaran itulah, dia sangat bangga atas capaian kedua siswanya dalam even Lomba Baca Puisi tingkat Jawa Timur ini. Ini sekaligus menunjukkan bahwa potensi siswa madrasah juga tak kalah dengan siswa sekolah umum. “Semoga saja prestasi ini mampu menginspirasi sisw lain untuk mengukir prestasi,” katanya penuh harap. •pri

Annisa Afatimatuz Zahra dan Fender Maharani Putri

COVER LAA

Menjadi juara puisi tak pernah dibayangkan dua siswi kelas 8-U MTs NU Walisongo Sidoarjo sebelumnya. Sebab, dunia sastra merupakan belantara baru bagi keduanya meski memiliki hobi seni.

Page 60: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

60 MPA 363 / Desember 2016

Ibuku PahlawankuAku lahir di keluarga yang sangat sederhana.Aku anak pertama dari empat bersaudara. Namaku Asyafa Putri Fisani sehari-hari

aku dipanggil Asyafa. Sekarang umurku 12 tahun. Kami semua tinggal di Desa Galek, Kecamatan Suka Maju.

Oleh : Salsa Mu’izul Aziza*)

Sejak umurku 10 tahu, ayahku merantau entah kemana. Hingga hari ini tak ada kabar beritanya. Sekian lama aku

ditinggal oleh ayah, ibukulah yang mencari nafkah untuk aku dan ketiga adikku.

Tampak olehku, wajah keriput, kurus, terlihat lelah, capek yang siang itu baru pulang dari sawah. Cepat-cepat aku membuatkan secangkir teh. “Ini Bu, tehnya”. Aku sengaja membuat teh yang tidak begitu panas supaya cepat diminum ibu, untuk menghilangkan sedikit rasa hausnya. “Terima kasih Asyafa”, ucap ibuku disela-sela nafasnya yang masih terengah-engah.

“Ibu makan dulu ya. Asyafa sudah siapkan makanannya, tapi tidak tahu, Bu, enak atau tidak”. “Nanti dulu ya, Nak, ibu mau membersihkan peralatan ini dulu, biar besok tinggal berangkat ke sawah”, ucapnya sambil berlalu menuju sumur yang berada di samping rumah.

Aku perhatikan dari balik tembok kamar mandi yang sudah berlumut, kulihat perempuan yang berharga dalam hidupku itu duduk jongkok membersihkan berbagai peralatan seperti cangkul dan sabit. Rasanya ingin aku membantu ibu mencari nafkah untuk membantu meringankan biaya sekolah adik-adikku. Tapi apalah daya, aku masih terlalu kecil untuk lakukan semua itu.

Tak berhenti sampai di situ, ternyata setelah membersihkan peralatan ibuku masih harus menurunkan sayur-sayuran yang ia bawa dari sawah untuk dijual besok paginya ke pasar. Aku pun segera membantu menurunkannya dari sepeda pancalnya yang sudah sangat tua.

Sehabis sholat Maghrib, ibu pun sibuk menyiapkan dagangan untuk dibawa ke pasar. Dengan sigap dan cekatan ibu mengikat-ikat sayur-sayuran yang ada hingga larut malam. Jam 03.00 pagi ibu sudah bangun Sholat Tahajud dan mempersiapkan dagangan yang mau dibawa ke pasar. “Asyafa, bangun, Nak. Sekarang sudah jam 04.00 pagi. Ibu mau berangkat ke pasar tolong jaga adik-adikmu ya”. “Iya bu”, kataku. “Ibu sudah Sholat Subuh?”. “Belum, Nak, nanti aja di mushola pasar”.

Setelah setengah hari di pasar, seakan tanpa lelah, setiba di rumah segera menuju sawa untuk memetik sayur-sayuran. Sore harinya, serngkali ibu harus membantu menyetrika tetangga untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Malam pun tiba, seperti biasa ibu dengan lincahnya mengikat-ikat sayur-sayuran yang tadi siang dipetiknya dari sawah. “Ini apa bu?” tanyaku.“Ini namanya rebung sayang”, kata ibuku. “Rasanya enak Bu?”, tanyaku. “Enak, rebung ini sangat enak kalau disayur” jawab ibuku.

Dengan cepatnya ibu memotong-motong dan mengiris tipis-tipis rebung yang di bawanya tadi siang. Sambil memperhatikan ibuku bekerja, aku pun berfikir. “Alangkah besar jasa ibuku, alangkah besar pengorbanannya, dan alangkah besar kasih sayangnya kepada kami berempat”. “Kalau saja ada ayah pastilah tidak harus bekerja keras seperti ini,” desahku dalam hati.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun. Berkat jerih payah dan kerja kerasnya, kami berempat bisa menyelesaikan pendidikan dengan hasil yang memuaskan. dan seiring waktu kesksesan selalu memayungi kami berempat. Adiku, Riko menjadi seorang Chef. Satunya lagi, Zaki menjadi Guru. Sedangkan Suci menjadi Polwan. Aku sendiri menjadi Insiyur Bangunan.

Dan ibupun masih seperti seperti dulu tetap menikmati rutinitasnya. Seakan itulah

kebahagiaan itu. Tapi sebagai anak, tetnu aku berempat ingin memebrikan sedikit kecutan kecil kepadanya. Maka dirancanglah merayakan pesta ulang tahun ibu.

Namun mendadak ibu jatuh sakit. Alangkah terkejutnya aku melihat ibu yang sudah tidak tersadarkan diri. Tak ingin terjadi apa-apa, sontak saja aku larikan ibu ke rmah sakit. Namun, siapa yang bisa membaca suratan takdir Tuhan. “Maaf mbak kami sudah berusaha semampunya, Allah berkehendak lain. Allah telah memanggil Ibu kalian,” kata dokter dengan suara terharu.

Aku, Riko, Zaki, dan Suci teriak sambil menangis dan berlari kedalam ruangan dokter. “Ibu jangan tinggalkan Suci,” kata adikku yang paling kecil. “Sudahlah... Jangan ditangisi. Ini sudah takdir Allah. Kita doakan saja mudah-mudahan Ibu diterima di sisi Allah. Amin,” kataku sambil memeluk adik-adikku. “Adik-adikku tugas ibu sudah selesai mendidik kita menjadi orang yang sukses,” ucapku.

Terimakasih ibuku, jasamu, budimu kan kukenang sepanjang hidupku.Aku akan selalu mengiringi, doa untukmu.Kaulah ibuku kaulah pahlawanku.

*) MI Al Huda Ploso Pacitan

Page 61: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

61MPA 363 / Desember 2016

ASMA BINTI YAZID

Juru Bicara Para Sahabat WanitaDi kalangan para sahabat Rasulullah SAW, barangkali belum banyak yang mengenal Asma binti Yazid RA. Ya, dia adalah seorang sahabat dari kalangan kaum wanita, meskipun demikian ia adalah seorang yang

luar biasa. Ada 80 hadits yang diriwayatkan oleh para perawi melalui jalan Asma binti Yazid.

Dia merupakan juru dakwah dikalangan kaum wanita, dan amat pandai dalam menyampaikan materi

dakwahnya. Asma binti Yazid adalah seorang pejuang yang tabah, ya memang ia seorang pejuang dalam arti yang sebenarnya. Dia telah mengambil bagian dalam Fathu Makkah yang amat bersejarah. Suatu ketika terjadi peperangan di Yarmuk, sebuah pertempuran tidak seimbang antara pasukan kaum Muslimin yang kecil jumlahnya berhadapan dengan orang-orang Romawi dan sekutu-sekutunya yang jauh lebih besar. Asmah juga terlibat di dalamnya, bahkan dalam perang itu ia mampu menewaskan sembilan orang Romawi hanya dengan menggunakan tonggak kemahnya.

Di atas itu semua, dialah wanita yang cerdas dan berani mengutarakan aspirasi kaum wanita Muslim kepada Rasulullah

SAW. Suatu ketika Asmah mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW yang pada saat itu sedang bersama para sahabat.

“Wahai Rasulullah, saya mewakili kaum wanita menanyakan permasalahan kami. Bukankah Allah mengutus Anda untuk semua umat? Kaum laki-laki maupun kaum wanita. Kami beriman kepadamu dan beriman kepada Tuhanmu. Akan tetapi kami, kaum wanita merasa diperlakukan tidak sama dengan kaum pria. Kami adalah golongan yang serba terbatas dan terkurung. Kerja kami hanya menunggu rumah, mengandung dan memelihara anak-anak, serta menjadi tempat pemuasan nafsu kaum laki-laki “ Sejenak ia berhenti, dan kemudian melanjutkan kembali perkataannya:

“Kami tidak pernah diberi kesempatan melakukan sebagaimana halnya yang dilakukan kaum pria. Kami tidak diberi kesempatan mendapatkan pahala shalat jum’at, atau beberapa amalan yang lain, dan terutama amalan utama yaitu jihad

fi sabilillah. Ketika kaum laki-laki pergi berjihad, kami bertugas menjaga harta-harta mereka, menjahitkan pakaian mereka, menjaga anak-anak mereka. Lalu apakah kami tidak mendapatkan bagian pahala dalam jihad mereka?“

Mendengar pertanyaan luar biasa itu, Baginda Nabi kemudian berpaling kepada para sahabat yang hadir pada saat itu seraya bersabda: “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan masalah agama yang lebih baik dari wanita ini? “

Para sahabat menjawab: “Wahai Rasulullah, kami tidak menyangka kalau wanita itu bertanya demikian “ Selanjutnya beliau memberikan jawaban: “Wahai Asma, sampaikan kepada para Muslimah, bahwa kebaktian mereka kepada para suami dan usaha mencari kerelaannya, akan menyamai semua yang dilakukan suami kalian“

Mendengar jawaban Baginda Nabi, Asma bergegas kembali kepada kaumnya dan menyam paikan berita yang menggem-birakan itu.

(Disadur dari kitab Nisaaun Faadhilaatun karangan Abdul Badi’ Shaqr)

Oleh : Abu Mukhlis

CUPLIKAN TARIKH

Page 62: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

62 MPA 363 / Desember 2016

SAJAK DO’AKaki melangkah menapaki bumi tanah sajadahMencari tanah pilih tempat sujud berserahMengembara menuju kebenaran arahJalan lurus untuk menengadah

Semoga hasil jerih payah ini semuaAkan memuaskan segala dahagaMengganti lelahnya usahaDengan akhir bahagia

Hanya pada-Mu hamba memintaHanya pada-Mu kami berdoaMohon karunia kepada sahayaHambamu yang hinaAkuberdoapada-Muamin

Ahmad Radhitya AlamSantri PP Mambaul Hisan KaweronKec. Talun Kab. Blitar

AKU ADALAH SEPOTONG LIDIAku adalah sepotong lidiMenelusuri jalan jalan perantauanMengikuti langkah kaki tak karuanMencari segenggam ilmu karena tuntutan zamanMenggapai mimpi belum terejawantahkan

Aku adalah sepotong lidiBerbekal pedang siap menghadang nafsu duniawi yang semakin garangBerbekal keris siap menangkis, perilaku yang kian bengis.Berbekal kawan siap melawan, godaan setann yang terus menekan.Berbekal hati siap meniti asa hidup yang selalu menanti

Aku adalah sepotong lidiHidup diantara reruntuhan zamanPersaingan ideologi tak terperikanPerbedaan pandangan tak terelakkanPenistaan dibiarkanMaslahah dunia terabaikanKampung akherat tergadaikan

Aku adalah sepotong lidi.Rapuh tak bertenagaLilitan asam urat makin pekatBalutan kolesterol makin kentalSerbuan osteoporosis makin narsisKadar gula semakin menggila

Aku adalah sepotong lidiTak kuasa melawan takdirJalan kehidupan makin ke pinggirKarena di dunia kita mampirDi akherat kita akan parkirDi surga Allah kita akan hadirDalam kehidupan tidak pernah berakhir

Aku adalah sepotong lidiDalam hidup semakin berat

Masih punya tekat memberi manfaatTanpa harus menjadi pejabatAtau menunggu kenaikan pangkatAgar hidup lebih bermartabatDi sisi Allah mendapat derajat

Aku adalah sepotong lidiKini masih bisa bersama jamaahMenjalani sisa hidup, agar lebih berkahBersama membersihkan lorong madrasahMenyirami hati gundahYang haus ilmu dan hikmah

Aku adalah sepotong lidiHanya bisa bicaraTak berarti kala sendiriTak berguna tanpa kolegaHanya bersama kita akan bisaMembangun madrasah kita yang tercinta

Jekti Gawat Rahardjo,MAN Ngrambe, Ngawi

CEMASAngin malam bersuir-suirmengaduhkan kecemasankuO, bulan gemetarmenyebut nama-Mu; rapuhbintang mendidihkan rasidi jantung gelap paling rahasia.

betapa pengap udara malam ini,tanpa embusan rindu-Mu?perasaanku layuteduh halimunlangit lain masih gagumenunggu jalan taubatku yang masih ditawan senja.

Rizkiatul MufarihahJalan Manyar Dukuh No.42 Surabaya

BUKANBukan akar tak ingin lurus melajuBukan akar tak jua menyerap airAir bergemuruh hanya di otakBukan akar tak mau menyerap airTertatih, merintih, menjerit dalam diamBukan tak beranjakNamun tak mampu

Trauma menyentuh racunRacun yang diterpa hembusan anginMengharap bertemu titik jernihHingga batu tak mengenai yang lainHingga air benar-benar terserapMenembus jiwa raga yang gersang

Hingga batu berubahMenjadi tak ubahnya hujan gerimisYang menyenangkan, menenangkan

Sampai akar lapuk diterpa gerimisHilang, namun menanamkan sejuta benih

Zuliyatur RochmahDesa Keras RT 02 RW 01 Diwek Jombang

MENUJU SINGGASANA HAKIKIMelangkah di jajaran waktuTertatih-tatih memeras keringat tubuhMelewati ranting yang layuMenuju ujung hulu

Tanpa disadariKubertanya pada diriDi mana aku akan bersembunyiKala,Lembaran mulai memburamHaripun menjadi suramPagi berganti senjaBegitupunAlam tak lagi memanja

Kiswatul Mar’ahMTs .Darul UlumJl. Toghur Billah Desa Batuputih KenekKec. Batuputih Kab. Sumenep Madura 69453

Page 63: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

BULAN DESEMBER 2016

63MPA 363 / Desember 2016

1. ALI MAHFUDH KUA KEC. TAMBAKBOYO JL. MASJID NURUL ISLAM TAMBAKBOYO KAB. TUBAN2. PUJI LESTARI MI PLUS WALI SONGO JL. KH. HASYIM ASY’ARI 70 TRENGGALEK3. IKA PURWITASARI JL. H.S. SULAIMAN BANGSONGAN RT 02/02 KAYEN KIDUL KEDIRI4. M. HAKIM MUMFAZUL WAFA KELAS X AKSEL MA AMANATUL UMMAH JL. KH. ABD. HALIM NO.1 KEMBANG BELOR PACET, MOJOKERTO5. ALFIA YUNI NUR HIDAYATI KELAS IX-B SMPN 1 BONDOWOSO JL. LETNAN KARSONO 3 BONDOWOSO

KETENTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Desember 2016 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 364.

PERAIH HADIAH TTM NO. 362

DAFTAR PERTANYAAN :

MENDATAR :1. Pulau4. Berbentuk bundar, berputar pada bagian kendaraan6. Huruf hijaiyah7. Bentuk terbaru/trend, pada pakaian, rambut dsb nya9. Burung elang, garuda10. Orang yang mahir, paham sekali terhadap suatu ilmu12. Tidak, bukan15. Pula, juga16. Hewan bersel Saturday 18. Kesalahan, nama buruk20. Makin22. Energi, daya23. Dulang, kurang senonok dalam bertingkah laku24. Daftar Barang Ruangan25. Wajah26. Perbuatan

MENURUN :1. Tetapi2. Tidak seperti yang biasa dilihat3. Peristiwa yang dianggap mungkin terjadi4. Amunisi senjata jarak jauh5. Bukti seseorang tidak berada di tempat ketika kejadian8. Genagan air yang luas dikelilingi daratan11. Tidak ingat13. Satuan panjang14. Sudah lama, kering dan hampa16. Pria yang berperan sebagai pelaku dalam cerita17. Rumah tempat pertapa19. Hadiah, bingkisan21. Pancaran tak terlihat mata dari dalam benda

JAWABAN TTM NO. 362MENDATAR :1.KEMEJA 4.BELATI 7.SOMASI 8.ADAB 9.ITIK 12.IGA 14.ANGIN 15.INANG 17.ABK 19.ADIK 22.SAMA 24.LUKA 25.IBARAT 26.KERANG 27.AGUNAN

MENURUN :1.KIRI 2.ESOK 3.ALANG 4.BAIK 5.ANDI 6.IMBANG 7.SING 11.AKIK 12.INTI 13.ABA 14.AKHLAK 16.ADAT 18.BIARA 19.AKUR 21.KING 22.SAGU 23.AMAN

TTMEDISI 363

MPA

TTM EDISI 363

KUPONNO : 363

Page 64: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

64 MPA 363 / Desember 2016

Panggilan : Afif

TTL : Sumenep. 11Pebruari 2012

Hobi : Membaca

Cita-cita : Pilot

Orangtua : Heru Gunawan dan Dewi Kartika

TTL : Pamekasan, 23 April 2009

Alamat : Jl. Simpang Tiga Palengaan Laok,

Palengaan, Pamekasan

Cita-cita : Ingin menjadi anak sholeh

Orangtua : Umar dan Rumsiyah

Ach. ZhafifFaeyza Rizky

Panggilan : Wildan

TTL : Pasuruan, 16 Agustus 2013

Alamat : Kalisari/Kalianyar RT 10 RW 04

Kec. Bangil-Kab. Pasuruan

Hobi : Sepak Bola

Cita-cita : Presiden RI

Orangtua : Muhammad Yani, S. Pd dan Qurrotul Aini

Panggilan : Nadira

TTL : Nganjuk, 11 Agustus 2009

Alamat : Jl. Masjid Al-Irsyad RT.03 RW.05,

Pandanarum Baron Nganjuk

Hobi : Qiraa’at dan menyanyi

Cita-cita : Dokter

Orangtua : Lukman Chakim, M.Pd.I dan Musyarofah, S.Pd.I

Panggilan : Bilqis

TTL : Tulungagung, 25 November 2011

Alamat : Tenggur - Rejotangan - Tulungagung

Hobi : Mengaji dan menari

Cita-cita : Menjadi anak sholihah dan berguna

bagi agama, nusa & bangsa.

Orangtua : H. Son Laili, M.Ag dan Hj. Aminatus Sholihah

TTL : Pamekasan 08 Mei 2013

Alamat : Korong Daya Sana Tengah,

Pasean Pamekasan

Hobi : Menggambar

Cita-cita : Hafidz

Orangtua : Hanafi dan Munawwarah

Muhammad Wildan Subkhi Khaidar Manaf

Bilqis FitriNur Humairo'

Aghisni Nadrha Hakiem AbdanMughan Hanafi

Moh. Abdi Yusdiqa

SAHABAT

Page 65: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

65MPA 363 / Desember 2016

Kepada Khalid, George bertanya beberapa hal dan ingin memperoleh jawaban jujur sang panglima muslim

tersebut. “Apakah Tuhan telah menurunkan

kepada Muhammad sebuah pedang dari langit. Kemudain pedang itu diberikan kepadamu sehingga kamu pasti menang dalam tiap pertempuran?” tanya sang panglima Romawi itu serius.

“Tidak!” jawab Khalid tegas.“Kenapa kamu bergelar ‘saifullah’?” “Ketika Allah SWT mengutus Nabi

Muhammad SAW, seluruh kaumnya sangat memusuhinya termasuk juga aku. Bahkan aku adalah orang yang paling membencinya. Ketika aku masuk Islam, Rasulullah menerimaku dan memberi gelaran itu.”

“Jadi tujuanmu berperang?” “Kami ingin mengajak kalian masuk Islam.” “Apakah hukumnya jika tidak mau mauk

Islam?” “Maka harus membayar jizyah.” “Jika tidak mau membayar?”

“Akan kami umumkan perang kepadanya.”

“Lalu bagaimanakah kedudukan seorang yang masuk Islam pada hari ini?”

“Di hadapan Allah kita sama; baik yang kuat maupun yang lemah; yang lebih dahulu masuk Islam maupun yang belakangan.”

“Apa benar kedudukannya sama?” “Justru orang yang datang kemudian

lebih tinggi kedudukannya dari orang yang terdahulu. Sebab yang terlebih dahulu masuk Islam itu saat Rasulullah SAW masih hidup dan bisa menyaksikan turunnya wahyu. Sedangkan orang yang masuk Islam kemudian tidak menyaksikan apa yang telah kami saksikan. Jadi siapa saja yang masuk Islam yang datang terakhir, tentu dia lebih mulia kedudukannya. Sebab dia masuk Islam tanpa menyaksikan bukti-bukti yang lebih meyakinkannya terlebih dahulu.”

“Apakah yang kamu katakan itu benar?” “Demi Allah, sesungguhnya apa yang aku

katakan itu adalah benar.” “Jika demikian adanya, aku sepenuhnya

mempercayai semua perkataamu. Maka, mulai saat ini aku bertaubat dan berjanji tidak akan memusuhi Islam dan aku menyatakan diri masuk ke dalam agama Islam. Wahai Khalid tolonglah ajarkan aku tentang Islam!”

Lalu Khalid bin Walid membawa masuk George ke dalam tendahnya. Kemudian dia mengajak panglima muallaf ini bersuci sebelum mengerjakan shalat dua rakaat. Meski saat itu tentara Romawi sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap pertahanan umat Islam.

Setelah selesai mengerjakan shalat, maka Khalid bin Walid bersama dengan George yang bergabung dengan muslimin lainnya meneruskan peperangan sampai matahari terbenam. Dalam pertempuran itu, Panglma yang baru masuk Islam terbunuh oleh pasukan Romawi. Tentu tak ada kematian seindah mati dalam keadaan syahid.

•Yuliana, SpdI/diolahdari berbagai sumber

Syahidnya Panglima RomawiAlkisah disebutkan dalam sebuah pertempuran Yarmuk, salah seorang panglima Romawi yang bermana George memanggil Khalid bin Walid.

Kedua orang panglima itu saling mendekat sampai kedua kepala kuda mereka saling bertemu.

SARI HIKMAH

Page 66: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

66 MPA 363 / Desember 2016

Eskalasi serangan militer Myanmar ke negara bagian Rakhine Myanmar, mem-buat Muslim Rohingya mulai melaku-

kan eksodus besar-besaran. Negara-negara tetangga terdekat yang menjadi tujuan mere-ka antara lain adalah Bangladesh dan China.

Pemerintah China mengklaim telah memberikan perlindungan terhadap lebih dari 3.000 Muslim Rohingya. ”Otoritas China telah merespons dengan cepat dan menanga-ni situasi dengan tepat. Mereka telah dibawa ke rumah sakit di Provinsi Yunnan”, ujar juru bicara Kedubes China di Myanmar, Pan Xo-esong, seperti dilansir Global Times (221116). Meskipun demikian, China juga memperke-tat penjagaan di perbatasan untuk menghin-dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemerin-tah Negeri Tirai Bambu pun meminta semua pihak yang terlibat konflik menahan diri.

Sementara itu, International Organiztion for Migration (IOM) menyatakan, lebih dari 500 orang Muslim Rohingya melakukan eksodus ke Bangladesh. Mereka bergerak me-nuju tenda-tenda pengungsian di sejumlah bukit dekat perbatasan Bangladesh – Myan-mar. Seorang warga di desa Rakhine Utara bernama Moulavi Aziz Khan, mengaku ter-paksa meninggalkan Myanmar pekan lalu. Sebelum pasukan militer Myanmar datang mengepung rumahnya dan melakukan pem-bakaran. ” Pada waktu itu, saya melarikan diri bersama dengan 4 putri dan 3 cucu saya ke bukit terdekat, dan berhasil menyeberangi perbatasan negara (Myanmar – Bangladesh)”, ujar pria berusia 60 tahun itu seperti di lansir Channel News Asia.

UNHCR Regional Press Officer di Bang-kok Vivian Tan, meminta Bangladesh untuk memberi pertolongan kepada Muslim Rohin-gya. Negara itu diminta untuk membuka per-batasannya demi menolong para pengungsi. ”Jika mereka tidak bisa mendapatkan bantu-an, mereka pasti akan menyeberang ke nega-ra lain, seperti Bangladesh. Kami meminta Pemerintah Bangladesh untuk menghormati dan menolong para pengungsi”, kata Tan.

Juru Bicara Kepresidenan Myanmar Zaw Htay menjelaskan, pemerintah masih me-nyelelidiki laporan terkait eksodus Muslim Rohingya ke Bangladesh. ”Kami memerik-sa militer dan polisi mengenai laporan dari orang-orang yang melarikan diri ke Bangla-desh. Tapi, kami akan kembali menempatkan mereka berjaga-jaga di desa-desa Rakhine”, kata Htay. (Dan sebagaimana biasa Myan-mar tidak pernah mau mengakui), Htay juga membantah bila militer Myanmar telah

melakukan hal-hal diluar seperti pembakaran perkampungan Muslim Rohingya hingga pe-merkosaan terhadap perempuan mereka. Juga membantah bahwa itu sebagai penghancuran, tetapi berdalih sebagai ’operasi pembersihan’ yang sudah sesuai peraturan yang berlaku. Bahkan lebih dari itu, Myanmar menuding bahwa penduduk Muslim Rohingya-lah yang telah membakar rumah-rumah mereka sen-diri untuk menarik perhatian dunia interna-sional. Namun bantahan pemerintah Myan-mar tersebut dinilai sangat meragukan. Sebab jurnalis dan sejumah lembaga serta pengamat internasional lainnya yang ingin memverifika-si fakta lapangan tidak diberi akses untuk me-masuki lokasi. Bahkan bantuan kemanusiaan yang khusus hanya untuk Muslim Rohingya pun ditolak. Termasuk dari lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan dari Indonesia seperti, Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Dompet Dhuafa, Medical Emergency Resque Committe (MER-C),dan lainnya.

Kekerasan, pembantaian, dan pemba-karan rumah Muslim Rohingya oleh militer Myanmar (versi pemerintah Myanmar) ber-mula dari serangan oleh sejumlah orang yang di klaim sebagai militan Islam ke pos-pos kea-manan di perbatasan Myanmar-Bangladesh, 9 Oktober 2016 lalu. Sejak saat itu serangan demi serangan dilakukan militer Myanmar. Bahkan melatih dan mepersenjatai pendud-uk non-Muslim untuk ikut dalam operasi serangan ini. hingga menewaskan lebih dari 100 orang Muslim Rohingya. Sementara itu, sekitar 400 orang lainnya ditahan, dan lebih dari 150. 0000 orang membutuhkan bantuan. Mereka juga memperkosa para perempuan dan menjarah rumah-rumah mereka se-belum akhirnya membakarnya.

Tetapi, berdasar analisis gambar sate-lit yang dirilis Human Rights Watch (HRW/ 211116) menunjukkan fakta bahwa ada seki-tar 1.250 bangunan milik etnis Rohingya di Rakhine dibakar hingga rata dengan tanah. Sebanyak 820 bangunan di 5 desa dirusak. Juga mendeteksi terjadinya kebakaran di-sejumlah desa lainnya. Direktur HRW Asia Brad Adams menyebut gambar satelit yang didapatkan tersebut sudah sampai pada taraf yang menghawatirkan. ”Pemerintah Myan-mar harus menyelidiki dan menghukum me-reka yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut”, jelasnya. Serangkaian aksi kekera-san ini dikhawatirkan mengulang kejadian serupa pada 2012 (yang menyebabkan sekitar 140.000 –an Muslim Rohingya mengungsi,

belum termasuk korban yang lain). Wakil Direktur HRW Divisi Asia Phil Robertson mengaku, mengenal pelanggran yang dilaku-kan militer Myanmar, seperti penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, penjarahan, hingga tuduhan diluar hukum. Dia meny-ebut, militer Myanmar memiliki catatan buruk ketika mendatangi warga sipil. ”Ini eskalasi kekerasan yang nyata apalagi dikom-binasikan dengan pengisolasian masyarakat dari daerahnya”, kata Robertson.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Sekjennya Anwar Abbas, yang bertemu dengan Menlu Retno Marsudi (221116) memberikan masukan melalui Kemenlu, agar pemerintah segera berusaha, berperan aktif, berinisiatif, dan memprakarsai agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan aksi kekerasan dan ke-brutalan terhadap Muslim Rohingya di Rakhi-ne. Kepada Kemenlu, MUI juga meminta, agar Pemerintah Indonesia segera menghimbau ne-gara-negara ASEAN dan negara-negara Islam melakukan hal yang sama.

Menlu Retno Marsudi menjelaskan, pe-merintah secara konsisten telah melakukan Constructive engagement dengan Pemerin-tah Myanmar untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan yang inklusif di Rakhine, Myanmar. Kerjasama dengan Myanmar su-dah lama dilakukan antara lain melalui ker-jasama teknik dan pengembangan kapasitas dan HAM. Indonesia juga telah membantu masyarakat Rakhine, antara lain pembangu-nan sekolah dan penyediaan fasilitas keseha-tan. Ditingkat internasional, Indonesia aktif dalam OIC Contact Group on Rohingya. Juga di forum PBB, Indonesia aktif di Forum Par-tnership on Myanmar. Terbaru, Menlu sudah melakukan pembicaraan intensif dengan Menteri Muda Urusan Luar Negeri Myanmar U Kyaw Tin terkait penyelesaian segera masa-lah Muslim Rohingya.

Etnis Rohingya diwilayah Rakhine, ti-dak diakui sebagai bagian dari warga negara Myanmar, dan menudingnya sebagai warga-negara Bangladesh. Di sisi lain, Bangladesh juga tidak mau mengakui mereka sebagai warganegaranya. Jadi, mereka diposisikan sebagai Stateless, alias tidak memiliki kewar-ganegaraan, padahal mereka sudah beberapa generasi berada dan hidup di wilayah negara bagian Rakhine, Myanmar. Populasi Muslim Rohingya sekitar 1,1 juta orang. Bagaimana bisa terjadi seperti ini?. Sungguh, inilah tra-gedi yang sangat kejam.

•diolah dari sk republikadan jawapos 21-24/11/16) ; AHAR

LAGI, PEMBANTAIAN DAN KEBRUTALAN MILITER MYANMAR MEMAKSA EKSODUS MUSLIM ROHINGYA

DUNIA ISLAM

Page 67: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

67MPA 363 / Desember 2016

Peserta Bimtek Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Peserta Bimtek Penulisan Karya Tulis Ilmiah sedang menikmati latihan menghasilkan karya tulis yang bernas, Surabaya 23 Nopember 2016.

Ilung S. Enha bersama staf bidang Urais dan Binsyar sedang mengoreksi hasil guratan pena peserta Bimtek Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Surabaya 23 November 2016.

Menag Lukman Hakim Syaifuddin saat melaunching aplikasi pustaka digital iSantridi Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo Situbondo pada 28 November 2016.

Menag Lukman Hakim Syaifuddin saat mencoba aplikasi pustaka iSantridi Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo Situbondo pada 28 November 2016.

Page 68: Menebar Jala Mendulang Juara · 2016-12-03 · MPA 363 Desember 2016 1 Cetak Perdana Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia MTs Al-Hasan Gili Ginting Sumenep Menebar Jala Mendulang

68 MPA 363 / Desember 2016

PAD

A M

AJA

LAH

INI T

ER

DA

PAT

KU

TIPA

N A

YAT-

AYAT

AL

QU

R’A

N. U

NTU

K IT

U J

AG

A D

AN

SIM

PAN

SE

BA

GA

IMA

NA

ME

STI

NYA

.

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah

olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".

(Saba’ 15 )

Masjid “Sunan Ampel” - Surabaya