Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

50
Pendanaan Jangka Panjang BAB I PENDAHULUAN Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti misalnya long-term debt, saham preferen dan saham biasa. Hutang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui pinjaman di bank atau dengan cara menjual obligasi. Obligasi dan saham preferen merupakan jenis pendanaan dengan beban tetap atau fixed income securities. Keduanya memberikan pendapatan dengan jumlah yang tetap kepada pemiliknya. Sementara itu perusahaan dapat pula memperoleh dana jangka panjang dengan menjual saham biasa atau go public. Saham biasa merupakan surat berharga dengan penghasilan tidak tetap atau variable income security karena pemegang saham biasa hanya akan memperoleh pendapatan apabila perusahaan mendapatkan laba dan membagikannya sebagai dividen. Besar kecilnya dividen sangat tergantung atas laba yang diperoleh dan dividen payout ratio. Saham biasa juga berbeda dengan obligasi dan saham preferen dalam harga pasar, di mana harga saham biasa cenderung berfluktuasi sementara obligasi dan saham preferen relative lebil stabil. Dari pihak perusahaan, penggunaan obligasi dan saham preferen memberikan manfaat berupa perlindungan pajak. Hal ini 1

description

Rangkuman Tugas Akhir Smt. 4

Transcript of Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Page 1: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

BAB I

PENDAHULUAN

Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan

seperti misalnya long-term debt, saham preferen dan saham biasa. Hutang jangka panjang ini

dapat diperoleh melalui pinjaman di bank atau dengan cara menjual obligasi. Obligasi dan saham

preferen merupakan jenis pendanaan dengan beban tetap atau fixed income securities.

Keduanya memberikan pendapatan dengan jumlah yang tetap kepada pemiliknya.

Sementara itu perusahaan dapat pula memperoleh dana jangka panjang dengan menjual saham

biasa atau go public. Saham biasa merupakan surat berharga dengan penghasilan tidak tetap atau

variable income security karena pemegang saham biasa hanya akan memperoleh pendapatan

apabila perusahaan mendapatkan laba dan membagikannya sebagai dividen. Besar kecilnya

dividen sangat tergantung atas laba yang diperoleh dan dividen payout ratio. Saham biasa juga

berbeda dengan obligasi dan saham preferen dalam harga pasar, di mana harga saham biasa

cenderung berfluktuasi sementara obligasi dan saham preferen relative lebil stabil.

Dari pihak perusahaan, penggunaan obligasi dan saham preferen memberikan manfaat

berupa perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga dan dividen untuk

saham preferen yang kumulatif merupakan pengurang pajak. Dilihat dari segi kepemilikannya,

pemegang obligasi disebut juga sebagai kreditur sedangkan pemegang saham biasa maupun

saham preferen disebut juga sebagai pemilik perusahaan. Ciri lain adalah bahwa obligasi

memiliki jatuh tempo sedangkan saham biasa dan saham preferen tidak memiliki jatuh tempo.

Konsekuensi lain penggunaan obligasi ini adalah bahwa ketidakmampuan membayar bunga

dapat mengakibatkan kebangkrutan sedangkan ketidakmampuan membayar dividen tidak

berakibat apa-apa.

1

Page 2: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

BAB II

PEMBAHASAN

Karakteristik Pendanaan Hutang Jangka Panjang

Pendanaan jangka panjang adalah pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka

panjang (istilah ‘Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi

(bond).

Instrumen Hutang Jangka Panjang

Terdapat beberapa alternatif hutang jangka panjang seperti: hutang bank, obligasi hutang

dengan dan tanpa jaminan, dan hutang jangka panjang yang dpat diperjualbelikan.

Hutang jangka panjang atau long term loan adalah satu bentuk perjanjian antara

peminjam dengan kreditur di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentu

dan peminjam bersedia untuk membayar secara preiodik yang mencakup bunga dan pokok

pinjaman. Hutang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank, perusahaan asuransi, atau

dapat juga kepension fund. Hutang jangka panjang ini mempunyai tiga karakteristik yaitu: cepat,

fleksibel dan biaya yang rendah. Ini disebabkan karena pinjaman ini dinegosiasikan langsung

antara peminjam dengan kreditur. Biaya administrasi menjadi relatif kecil dan tidka diperlukan

adanya persetujuan dengan pengawas pasar modal seperti halnya jika perusahaan mengeluarkan

obligasi.

I. Ketentuan Standar Hutang.

Standar perjanjian hutang jangka panjang bagi peminjam:

a. Wajib mempertahankan pencatatan akuntansi sesuai dg GAAP

b. Wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit

c. Wajib membayar pajak dan kewajiban lain pada saat jatuh tempo

d. Wajib mempertahankan seluruh fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik

2

Page 3: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

II. Ketentuan Pembatas Hutang.

Secara umum perjanjian pembatas ini mencakup:

a. Debitur wajib mempertahankan tingkat modal kerja bersih minimum.

b. Debitur dilarang untuk menjual piutang dagang (account receivables)

c. Kreditur membatasi aset tetap pada perusahaan.

d. Debitur dibatasi menambah pinjaman jangka panjang

e. Debitur dilarang untuk mengadakan leases

f. Debitur dilarang melakukan melakukan kondolidasi, merger atau penggabungan dengan

perusahaan lain

g. Debitur dilarang membayar gaji yang besar, pemberi pinjaman atau membatasi kenaikan gaji

bagi pegawai tertentu.

h. Manajemen wajib mempertahankan ”tenaga kerja inti” tertentu,

i. Debitur dilarang melakukan alternatif investasi.

j. Debitur wajib menggunakan dana pinjaman sesuai tujuan

k. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan nilai maksimum 50 persen sampai

70 persen dari laba bersih.

III. Biaya Hutang Jangka Panjang.

Biaya hutang jangka panjang > hutang jangka pendek. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya

atau tingkat bunga dari hutang jangka panjang:

1. Jatuh tempo.

2. Besar pinjaman.

3. Risiko penerima pinjaman.

4. Biaya pokok uang.

Pinjaman Jangka Panjang (Long Term Loan)

I. Karakteristik perjanjian pinjaman berjangka (Term Loan).

3

Page 4: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah:

1. Jumlah dan jatuh tempo pinjaman

2. Tanggal pembayaran

3. Tingkat bunga

4. Ketentuan standar dan pembatas

5. Kolateral

6. Tujuan pinjaman

7. Tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian

8. Waran pembelian saham (stock purchase warrants)

II. Pemberi pinjaman berjangka

Lembaga keuangan utama yang memberikan pinjaman berjangka kepada perusahaan adalah:

1. Bank komersial

2. Perusahaan asuransi

3. Lembaga dana pensiun

4. Perusahaan pengembangan regional

5. Lembaga pembiayaan usaha kecil

6. Perusahaan investasi usaha kecil

7. Perusahaan keuangan komersial

A. OBLIGASI

I. Pengertian Obligasi

Obligasi yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah tertentu dan

akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan memberikan pendapatan sebesar bunga

tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya antara 10 sampai 30 tahun, tetapi ada juga

obligasi yang jatuh tempo antara 7 sampai 10 tahun. Obligasi sebenarnya sama dengan

hutang jangka panjang yang diperoleh melalui bank. Hanya saja obligasi ini penjualannya

dipublikasikan dan dijual kepada investor langsung. Tingkat bunga obligasi biasanya

tetap dan dibayarkan satu tahun sekali atau dua kali dalam satu tahun.

4

Page 5: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

II. Karakteristik Obligasi

Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua,

yaitu sekuritas yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, yaitu dalam

bentuk saham, dan yang menunjukkan surat tanda hutang dari emiten yang menerbitkan

sekuritas tersebut. Bentuk yang kedua ini disebut sebagai obligasi. Jadi kalau emiten

menerbitkan obligasi, maka ini berarti bahwa emiten tersebut mengakui berhutang

kepada pembeli atau pemilik obligasi tersebut.

Jangka waktu suatu obligasi bervariasi, tetapi umumnya berjangka waktu 5 tahun.

Bagi perusahaan, penerbitan obligasi merupakan suatu cara untk memotong biaya

intermediasi keuangan. Apabila perusahaan meminjam dari bank, peusahaan mungkin

harus membayar bunga 18% per tahun. Apabila perusahaan dapat menerbitkan obligasi

dengan coupon rate hanya sebesar 15% per tahun, dan terjual dengan harga sama dengan

nilai nominal, maka perusahaan dapat menghemat biaya dana (cost of debt) sebesar 3%.

Kalaupun dalam emisi tersebut perusahaan menanggung biaya emisi sekitar 5%, maka

biaya tersebut dapat diamortisasi selama 5 tahun (sesuai usia obligasi), sehingga biaya

emisi per tahun hanya 1%. Dengan demikian masih bisa dihemat biaya dana sebesar 2%.

III. Jenis-jenis Obligasi

Dalam prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi dan masing-masing jenis

obligasi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini akan dibahas

berbagai jenis obligasi yang biasa diperdagangkan dipasar modal, beserta beberapa

karakteristiknya :

1. Obligasi dengan tingkat bunga tetap ( fixed rate bond ).

Jenis obligasi yang sederhana adalah obligasi yang menawarkan bunga, disebut

sebagai coupon, tetap selama jangka waktu obligasi tersebut. Bunga yang dibayarkan

mungkin dilakukan setahun sekali, tetapi mungkin juga dilakukan setiap semester,

atau setiap triwulan. Dengan demikian kalau suatu obligasi menawarkan coupon rate

sebesar 18% per tahun, dibayarkan setiap tahun dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,-

dan berjangka waktu 5 tahun, maka bagi pembeli obligasi tersebut akan menerima

5

Page 6: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Rp. 180.000,- setiap tahun, mulai tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada

tahun kelima pemilik obligasi disamping menerima bunga, juga akan memperoleh

pelunasan nilai nominal sebesar Rp.1.000.000,-.

2. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating rate bond).

Obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang biasanya ditawarkan sebesar

persentase tertentu di atas suku bunga deposito. Mungkin juga dilakukan kombinasi

dengan suku bunga tetap (fixed rate). Misalnya pada tahun pertama menawarkan

suku bunga 19%, tetapi pada tahun-tahun berikutnya menawarkan suku bunga

mengambang.

3. Obligasi dengan tingkat bunga nol (zero coupon bonds atau pure discount bond).

Obligasi jenis ini dijual dengan diskon pada awal periode, dan kemudian dilunasi

penuh sesuai dengan nilai nominal, pada akhir periode.

4. Obligasi konversi (convertible bonds)..

Merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga

yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk

memperoleh capital gain. Disisi lain perusahaan emiten akan memperoleh keuntungan

karena umumnya obligasi konversi memberikan tingkat kupon yang relative lebih

rendah disbanding obligasi biasa.

5. Obligasi dengan jaminan ( mortgage bonds ).

Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan

suatu asset riil. Sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka

pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih asset tersebut. Perusahaan juga bisa

menerbitkan obligasi yunior atau second mortgage bond, yaitu obligasi dengan

menggunakan jaminan asset riil yang sama dengan obligasi yang telah disebutkan

sebelumnya. Jika terjadi likuidasi maka pemegang obligasi yang kedua akan

mempunyai hak atas jaminan tersebut setelah hak pemegang obligasi pertama

terpenuhi.

6. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond )

Adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan jaminan asset riil tertentu. Sama

halnya dengan mortgage bond, perusahaan juga bisa menerbitkan obligasi tanpa

6

Page 7: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

jaminan lagi setelah obligasi tanpa jaminan diterbitkan, yang disebut sebagai

subordinated ( yunior ) debentures.

7. Obligasi yang disertai warrant.

Dengan adanya warrant maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli

saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan. Sama halnya dengan obligasi

konversi, pemegang obligasi dengan warrant akan mempunyai kesempatan untuk

mendapatkan capital gainjika harga saham mengalami kenaikan. Emiten juga akan

memperoleh keuntungan dengan memberikan tingkat kupon yang lebih rendah,

karena pada umumnya obligasi konversi dan obligasi dengan warrant memberikan

tingkat bunga kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi biasa.

8. Putable bond

Adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima

pelunasan obligasi sesuai dengan nilai pari sebelum waktu jatuh tempo. Putable bond

akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga yang terjadi.

Jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan dan harga obligasi akan mengalami

penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan

perusahaan, sehingga pemegang obligasi tersebut dapat menginvestasikan kembali

dananya pada tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku.

9. Junk bond

Adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon ) yang tinggi, tetapi

juga mengandung resiko yang sanagt tinggi pula. Junk bond biasanya diterbitkan oleh

perusahaan yang beresiko tinggi atau oleh perusahaan yang mempunyai rencana

merger atau akuisisi.

IV. Yield Obligasi

Dalam obligasi ada dua istilah yang terkait denga karakteristik pendapatan suatu obligasi

yaitu :

1. Bunga obligasi ( bond interest rate )

Bunga obligasi dapat diartikan sebagi harga atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak

yang meminjam dana ( dalam hal ini adalah emiten) kepada pihak yang meminjamkan

7

Page 8: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

dana, atau investor obligasi sebagai kompensasi atas kesediaan investor meminjamkan

dananya kepada perusahaan emiten. Besar bunga obligasi biasanya sudah ditentukan pada

saat obligasi tersebut diterbitkan dan jumlahnya tetap hingga obligasi tersebut jatuh

tempo.

2. Yield Obligasi

Adalah ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima inverstor, yang cenderung bersifat

tidak tetap, mengapa ? karena yield obligasi akan sanagt terkait dengan tingkat bunga

yang diisyaratkan oleh investor.

Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dipergunakana oleh investor yaitu .

1. Nominal yield

Adalah tingkat bunga yang diberikan obligasi dan besarnya sama dengan bunga kupon.

Jika suatu obligasi memberikan bunga kupon sebesar 18% maka obligasi tersebut

dinyatakan memiliki nominal yield sebesar 18%.

2. Current yield

Adalah rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari obligasi tersebut. Current

yield dapat digunakan dengan menggunakan rumus berikut ini :

CY = Ci / Pm

Dimana :

CY = current yield obligasi

Ci = pembayaran kupon pertahun untuk obligasi i

Pm = harga pasar obligasi

Current yield biasanya dilaporkan secara harian di media masa ( misalnya : Wall Street

Journal ). Informasi current yield akan lebih berguna bagi in

vestor, dibanding informasi yang berupa bunga kupon obligasi biasa, karena current yield

memberikan gambaran perbandingan kupon obligasi dengan harga pasar obligasi.

Meskipun demikian tidak bisa dianggap sebagi return sesungguhnya dari obligasi karena

tidak dapat menggambarkan perbedaaan antara harga obligasi pada saat dibeli dan harga

obligasi pada saat dijual.

Contoh :

8

Page 9: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Apabila suatu obligasi membayar bunga pertahun sebesar Rp. 150.000 dan harganya

Rp.900.000, maka current yield nya adalah 16,67%.

3. Yield to maturity ( YTM )

Tingkat bunga ini merupakan internal rate of return (IRR) yang diperoleh oleh pemodal

dengan memiliki obligasi sampai dengan jatuh tempo. Misalkan suatu obligasi

membayarkan bunga sebesar Rp.160.000 per tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun.

Apabila obligasi tersebut mempunyai nilai nominal (pelunasan) Rp. 1.000.000 dan saat

ini mempunyai harga pasar sebesar Rp.937.000, maka IRR nya bisa dihitung dengan

menggunkan persamaan sebagai berikut :

937 = [160/(1 + i)] + [160/(1 + i)2] + … + [(160 + 1.000)/(1 + i)5]+1.000.000 / (1+i)5

Karena itu kita akan memperoleh i ≈ 18%. Perhatikan bahwa IRR tidak lain merupakan

tingkat bunga yang menyamakan sisi kiri persamaan (yaitu present value kas keluar)

dengan sisi kanan persamaan (yaitu present value kas masuk). Untuk perhitungan secara

manual diperlukan trial and error untuk bisa menemukan angka yang tepat.

Yield to maturity pada umumnya bukanlah tingkat keuntungan yang diperoleh apabila

obligasi tersebut dijual sebelum jatuh tempo. Sedangkan yield to maturity untuk zero

coupon bond merupakan spot rate.

4. Yield to call (YTC)

Adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable ) sebelum

jatuh tempo. Bagaimana cara menghitung yield untuk obligasi yang belum jatuh tempo ?.,

berikut rumus yang dapat kita gunakan :

P=∑t=1

20

C i

2

(1+YTC

2 )t+

Pc

(1+YTC

2 )2c

dimana :

P = harga pasar obligasi saat ini

YTC = Yield to cal

Ci = pendapatan kupon pertahun

C = periode sampai dengan saat obligasi dilunasi

9

Page 10: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

1.Pc = call price obligasi

Disamping itu, untuk menghitung nilai YTC yang mendekati, dapat juga digunakan

persamaan berikut ini :

YTC* =

Ci+Pc−P

nPc+P

2Dimana :

YTC* = nilai YTC yang mendekati

P = harga obligasi pada saat ini (t=0)

n = jumlah tahun sampai dengan yield to call yang terdekat

Ci = pendapatan kupon per tahun

Pc = call price obligasi

Contoh : Sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 20 tahun lagi dank upon yang

diberikan adalah 18%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp. 1.000 dan saat ini dijua;

pada harga Rp. 1.419,5. Kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5

tahun lagi dengan call price sebesar Rp.1.180, sehingga YTC untuk obligasi adalah :

1 .419 ,5=∑t=1

1090

( 1+YTC2 )

t+ 1 .180

(1+YTC2 )

10

1.419,5 = 90 (present value of annuity, 5% untuk 10 periode) + 1.180 (present value factor, 5% untuk 10 periode)1.419,5 = 90(7,722) + 1.180(0,64)1.419,5 = 1.419,5

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa YTC dari obligasi tersebut adalah 10%.

Sedangkan jika menggunakan persamaan lainnya, maka YTC nya adalah sebagai berikut

10

Page 11: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

YTC* =

180+ 1.180−1.419 ,55

1 .180+1 .419 ,52

=180+(−47 ,9 )

1 .299 ,75

YTC* = 10,19%

Pada obligasi yang dijual pada harga premi (di atas par) maka sebaiknya dalam menilai obligasi lebih baik digunakan yield to call daripada yield to maturity.

5. Realized (horizon) yield, atau yield yang terealisasi (horizon)

adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut

dijual kembali oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Disamping itu, yield yang

trealisasi (horizon) dapat juga digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang dapat

diperoleh investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu. Perhitungan yang

harus dilakukan dalam menentukan yield horizon ini memerlukan beberapa estimasi yang

sebelumnya tidak digunakan pada ukuran yield lainnya. Estimasi yang harus dilakukan

investor antara lain adalah estimasi harga jual obligasi pada akhir periode investasi yang

diharapkan dan estimasi tingkat reinvestasi untuk pendapatan kupon yang diperoleh.

Dengan menggunakan estimasi tingkat reinvestasi dan harga jual obligasi, investor dapat

menghitung return horizon yang akan diperoleh jika estimasi tersebut terealisasi. Untuk

menghitung yield yang terealisasi (RY) dapat dipergunakan persamaan berikut ini .

P=∑t=1

2 h

C i

2

(1+RY2 )

t+

P f

( 1+RY2 )

2h

P = harga pasar obligasi saat iniRY = Yield yang terealisasiCi = pendapatan kupon pertahunC = periode investasi obligasi

Pf = harga jual obligasi dimasa yang akan datang

Disamping itu, untuk menghitung nilai RY yang mendekati dapat juga digunakan

perhitungan seperti persamaan berikut :

11

Page 12: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

RY* =

Ci+Pf −P

hP f+P

2dimana,RY* = nilai yield yang terealisasi (horizon) yang mendekatiP = harga obligasi pada saat ini (t=0)h = periode investasi obligasi (dalam tahun)Ci = pendapatan kupon obligasi per tahunPf = harga jual obligasi di masa yang akan datang

Contoh : Sebuah obligasi, nominal Rp.1.000, umur 20 tahun dan kupon 16%, dijual pada harga Rp.750. Investor mengestimasi bahwa dalam dua tahun mendatang suku bunga yang berlaku akan turun, sehingga diperkirakan harga obligasi akan naik. Estimasi harga obligasi pada dua tahun mendatang pada saat suku bunga turun adalah Rp.900, sehingga yield yang terealisasi dari obligasi tersebut diperkirakan sebesar :

RY* =

160+900−7502

900+7502

=160+75825

RY* = 28,48%

Tabel Kegunaan Masing-Masing Ukuran Yield Obligasi

Ukuran Yield Kegunaan

Nominal yield Mengukur tingkat kupon

Current yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang

Yield to maturity (YTM) Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi disimpan sampai waktu jatuh temponya

Yield to call (YTC) Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi dilunasi (call) sebelum jatuh tempo

Realized (horizon) yield Mengukur tingkat return yang diharapkan untuk obligasi yang akan dijual sebelum jatuh tempo. Yield ini dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat reinventasi dan harga jual obligasi.

12

Page 13: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Berbagai ukuran yield tersebut dapat digunakan untuk menentukan nilai suatu obligasi. Hasil penilaian obligasi tersebut akan sangat mempengaruhi harga pasar obligasi.

Secara umum berbagai jenis hutang jangka panjang tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

bond indenture, call feature, maturity dan sinking fund. Bond indenture adalah dokumen legal

yang digunakan untuk melindungi pemegang obligasi. Ini dimaksudkan karena begitu obligasi

telah dikeluarkan, misalnya untuk jangka waktu 30 tahun, maka manajer dapat bertindak untuk

menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Dengan

demikian pemegang obligasi khawatir jangan-jangan kepentingan dia terkorbankan hanya karena

manajer ingin memaksimukan kemakmuran pemegang saham. Oleh karena itu dalam bond

indenture ini dimuat secara spesifik tentang jenis hutang, cara pembayaran, dan berbagai batasan

atau persyaratan yang diajukan oleh pemegang obligasi atau kreditur.

B. SAHAM

Salah satu efek yang pasar umumnya dijual di pasar modal (bursa efek) adalah saham. Saham

adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT).

Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut :

1. Deviden : bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham.

2. Capital gain : keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham.

3. Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham

istimewa (preffered stock). Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham

tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika

perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.

Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :

• Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.

• Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut

13

Page 14: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

diperdagangkan di bursa, sedangkan

• Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.

Perbedaan yang lain mengenai saham adalah :

• Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan nama

yang tercantum dalam saham tersebut.

• Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham tersebut.

Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan dengan saham atas

nama.

1. Saham Preferen (Preferred Stock)

Sebagai sumber modal jangka panjang perusahaan, saham preferen menduduki posisi antara long

term debt dengan saham biasa. Seperti halnya saham biasa, saham preferen juga merupakan

bagian dari modal sendiri. Seperti halnya long term debt, saham preferen juga memberikan

pendapatan yang relatif konstan di samping itu biaya modal saham preferen cenderung lebih

tinggi dari biaya hutang, karena risiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari

risiko pemegang obligasi, Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalam

pembayaran dividen. Terdapat dua jenis saham preferen yaitu saham preferen yang komulatif

dan tidak komulatif. Saham preferen yang komulatif selalu diperhitungkan kewajiban

pembayaran dividen sebelum membayar dividen kepada pemegang saham biasa. Jadi misalkan

pada satu tahun tertentu perusahaan tidak mampu membayar dividen kepada pemegang saham

preferen komulatif ini, maka perusahaan berarti memiliki hutang dan wajib membayarkannya

tahun yang akan datang sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham biasa.

Dalam proses likuidasi, pemegang saham preferen juga didahulukan pembayaran hak-haknya

sebelum pemenuhan kewajiban kepada pemegang saham biasa. Saham preferen memiliki

beberapa ciri khusus di antaranya adalah: pertama, saham preferen selalu dijual dengan harga

14

Page 15: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

pari. Kedua, saham preferen memberikan hak suara kepada pemegang saham preferen untuk

memilih manajer perusahaan jika pada waktu tertentu perusahaan tidak membagikan dividen.

Dengan demikian manajer dipaksa untuk berusahaa selalu membayar dividen kepada pemgang

saham preferen. Selanjutnya saham preferen juga di back up oleh sinking fund yang cukup, dan

karenanya memiliki jatuh tempo. Saham preferen juga dapat ditarik kembali sebelum jatuh

temponya dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Biasanya call price lebih besar dari

nilai pari plus dividen selama satu tahun.

Ciri-ciri saham istimewa (preferen) adalah :

1. Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam hal

menerima deviden.

2. Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima pembayaran

maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua kewajiban perusahan dilunasi.

3. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam jumlah

yang tetap.

4. Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang diterbitkan mempunyai jangka

waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk

membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu.

5. Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara dalam

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

6. Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusa-haan kepada

pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut. Jika suatu saat

perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang lain jika perusahaan tersebut

membagikan deviden, maka perusahaan harus membayarkan deviden terutang tersebut sebelum

membagikannya kepada pemegang saham biasa.

Kelebihan Saham Preferen

1. Pembayaran dividen atas saham preferen relative lebih fleksibel dibandingkan dengan

bunga hutang. Ketidakmampuan pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen

15

Page 16: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidakmampuan membayar bunga

hutang yang dapat diancam kebangkrutan.

2. Penggunaan saham preferen akan dapat meningkatkan degree of financial leverage.

Kelemahan Saham Preferen

1. Biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari hutang,

karena dividen saham preferen dibayar setelah pajak atau tidak dapat dipergunakan

sebagai pengurang pajak.

2. Dari sudut pandang investor kelemahannya adalah saham preferen tidak memiliki hak

untuk memaksakan pembayaran dividen. Oleh karena itu pembayaran dividen saham

preferen bukan merupakan pengurang pajak.

2. Saham Biasa (Common Stock)

Pemegang saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sebenarnya. Saham biasa

merupakan sumber dana yang permanen, karena akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka

waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Tidak seperti

halnya obligasi maupun saham preferen, pemegang saham biasa akan menikmati kenaikan laba

yang diperoleh perusahaan. Hak-hak pemegang saham biasa adalah:

1. Hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Dengan hak tersebut, pemegang saham

memiliki hak untuk memilih direksi untuk mengendalikan perusahaan.

2. Hak memperoleh pembayaran dividen atas dasar per lembar saham yang dimiliki dan

menentukan dividen payout ratio.

3. Hak untuk membeli tambahan saham baru dikeluarkan perusahaan secara proporsional.

Jadi setiap emisi saham baru maka pemegang saham lama mempunyai hak untuk

membeli sejumlah saham tertentu sebelum dijual ke publik.

4. Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam likuidasi. Dengan

demikian menerima bagian paling akhir.

Kelebihan Saham Biasa

16

Page 17: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

1. Tidak adanya kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa.

2. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.

3. Saham biasa kurang berisiko bagi perusahaan disbanding dengan sumber dana lain.

4. Penggunaan saham biasa akan memperbaiki struktur modal perusahaan dengan demikian

risiko secara keseluruhan akan turun dengan asumsi dividen seluruhnya dibagikan kepada

pemegang saham biasa. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat risiko yang lebih

tinggi dari hutang. Dengan demikian investor akan meminta tingkat keuntungan yang

lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen. Ini berarti

biaya modal saham biasa adalah paling tinggi dibandingkan dengan sumber dana jangka

panjang lainnya.

5. Memungkinkan untuk diversifikasi usaha

6. Meningkatkan likuiditas,

7. Mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.

Kelemahan Saham Biasa

Apabila saham biasa dijual akan timbul kerugian seperti:

1. Berkurangnya pengendalian perusahaan

2. Timbulnya agency problem dan agency cost karena adanya konflik antar agen

3. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham

yang beredar

4. Perusahaan menjadi semakin transparan dan semakin banyak pihak yang mengamati

kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke public berarti perusahaan

tersebut menjadi milik publik.

3. Private Placement

Private Placement adalah penjualan saham secara pribadi dapat dilakukan kepada lembaga-

lembaga keuangan (seperti kepada perusahaan asuransi) atau kepada nasabah perusahaan efek,

namun kebanyakan adalah kepada investor lembaga.

Penambahan ekuiti baru dengan cara ini mempunyai tiga keuntungan:

17

Page 18: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

1. Penjualan dapat dilaksanakan jauh lebih cepat dibanding rights issue. Private placement dapat

dilaksanakan dalam beberapa hari sedangkan rights issue paling tidak membutuhkan dua

bulan.

2. Harga saham baru yang diterima perusahaan dari private placement biasanya lebih tinggi dari

harga rights issue.

3. Saham dapat ditempatkan pada investor lembaga secara bersahabat, sehingga mengurangi

risiko pengambilalihan.

Kerugian utama private placement adalah bahwa pemegang saham lama akan menderita dilusi

keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Sebab menurut peraturan Bursa Efek

Australia, biasanya private placement kurang dari 10 persen jumlah saham perusahaan. Biasanya

pasar menganggap pivate placement merupakan pertanda perusahaan sedang berusaha mengatasi

kesulitan keuangan yang sedang dihadapi perusahaan, walaupun tidak selalu harus demikian.

4. Right Issue

Rights issue adalah penawaran saham baru yang terbatas kepada para pemegang saham lama

(pemegang saham yang sudah ada, sebab sebelumnya perusahaan telah pernah melakukan IPO).

Sebagai pemilik, pemilik right memiliki hak beli atau call option atas saham perusahan pada

harga tertentu, selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Biasanya besarnya adalah

proporsi tertentu dari jumlah saham yang dimiliki pemegang saham lama, misalnya satu saham

untuk lima rights. Didalam rights sebagai sunnah diatur secara pasti syarat-syarat berupa harga

exercise, tanggal jatuh tempo (maturity date), dan apakah rights boleh diperdagangkan atau

dialihkan pada pihak lain. Oleh karena itu pemegang saham lama boleh saja menjual rights tidak

harus membeli saham baru yang ditawarkan perusahaan untuk menambah modal. Dengan

membeli rights, berarti si pembeli ini memiliki hak untuk membeli saham baru dengan harga

strike (strike price).

Beberapa alasan perusahaan menerbitkan right issue di Bursa Efek Jakarta antara lain adalah :

1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang murah dan dengan

proses yang mudah dan hampir tanpa resiko.

18

Page 19: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan pinjaman

langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right, dana masuk sebagai modal

sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari

pinjaman, maka perusahaan harus menanggung beban bunga.

3. Minat emiten untuk melakukan right issue didorong oleh keinginan untuk memanfaatkan

situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini berkembang pesat.

4. Dengan melakukan right issue maka jumlah lembar saham akan bertambah dan

diharapkan dengan bertambahnya jumlah lembar saham akan dapat meningkatkan

likuiditas saham.

Manfaat dari Bukti Right:

(a) Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan

dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk

memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah.

Contoh: Jika seorang investor membeli Bukti Right di Pasar Sekunder pada harga Rp 200,

dengan harga pelaksanaan (exercise price) Rp 1.500. Pada tanggal pelaksanaan harga saham

perusahaan X diasumsikan melonjak hingga Rp 2.000 per lembar. Ia dapat membeli saham PT.

X hanya dengan membayar Rp 1.700, yaitu Rp 1.500 (harga pelaksanaan) + Rp 200 (harga

Right). Kemudian investor tersebut akan memperoleh keuntungan Rp 300 yang berasal dari Rp

2.000 – Rp 1.700.

(b) Bukti Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor dapat menikmati

Capital Gain, ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih besar dari harga belinya.

Risiko memiliki Bukti Right:

(a) Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga

pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan Bukti Right tersebut, sementara

itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli Right. Contoh: Seorang investor

membeli Bukti Right di Pasar Sekunder pada harga Rp 200 dengan harga pelaksanaan Rp

1.500. Kemudian pada periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi Rp. 1,200 per

saham. Investor tersebut tentunya tidak akan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya,

karena jika ia melakukannya, maka ia harus membayar Rp 1.700 (Rp 1.500 harga

19

Page 20: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

pelaksanaan + Rp 200 harga right). Sementara itu jika ia tidak menukarkan Bukti Right

yang dimilikinya, maka ia mengalami kerugian Rp 200 ata s harga Right tersebut. (b).

Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat

mengalami kerugian (Capital Loss), ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih

rendah dari harga belinya.

5. Pengenceran (Dilution)

Dilution terjadi disebabkan oleh beberapa hal :

1. Karena penambahan jumlah saham yang beredar, sehingga untuk nilai saham yang sama

sekarang harus dibagi dengan jumlah lembar saham yang lebih besar.

2. Hilangnya nilai pemegang saham yang ada. Atau pengurangan hasil/hak surat berharga

karena jumlah yang dikeluarkan melebihi jumlah yang semestinya, atau karena adanya

pemberian hak opsi untuk memperoleh surat berharga tersebut

3. Pengaruh atas pendapatan per lembar saham jika semua surat berharga yang konvertibel

dikonversikan atau semua hak beli saham dilaksanakan.

Terdapat beberapa jenis pengenceran yaitu:

1. Pengenceran kepemilikan

2. Pengenceran nilai pasar

3. Pengenceran laba dan nilai buku, seperti dalam emisi warrant dan surat berharga

konversi.

6. Going Public dan Going Private

Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham

atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang go public) kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan perusahaan yang tepat dan sangat

potensial. Pasar modal adalah salah satu wadah yang dapat digunakan untuk menghimpun dana

jangka panjang. Melalui pasar modal, suatu perusahaan akan menjual sahamnya kepada

20

Page 21: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

masyarakat umum (go public) dengan diharuskan memenuhi ketentuan yang berlaku dalam

perundang-undangan beserta aturan pelaksanaan yang mengikutinya, di antaranya yaitu

melampirkan laporan keuangan selama tiga tahun terakhir di dalam prospektus, disertai dengan

informasi tentang perusahaan dimana informasi-informasi tersebut juga mencerminkan apakah

perusahaan tersebut mampu untuk memaksimalkan aktiva yang ada, dan sumber dana yang

tersedia di dalam perusahaan untuk mencapai tingkat efisiensi yang baik. Karena perusahaan

yang mempunyai tingkat efisiensi baik maka pastinya akan mampu meningkatkan kesejahteraan

perusahaan tersebut. Perusahaan publik harus memenuhi kewajiban akan keterbukaan informasi

baik untuk masa sebelum maupun sesudah go public. Keterbukaan informasi sebelum go public

dilakukan dalam bentuk pemenuhan atas syarat-syarat yang ditetapkan untuk itu. Informasi

tersebut kemudian dipaparkan melalui prospektus, sedangkan keterbukaan informasi sesudah go

public yang diatur oleh otoritas pasar modal yang harus dipenuhi selama menjadi perusahaan

publik. Masyarakat, khususnya kalangan pemodal, mengharapkan agar setiap perusahaan yang

telah menjadi perusahaan publik dapat meningkatkan kinerjanya. Karena kinerja perusahaan

sesudah menjadi perusahaan publik bisa saja mengalami penurunan.

Hal tersebut bisa saja dikarenakan perusahaan telah menetapkan target kinerja yang

cukup tinggi sebelum menjadi perusahaan publik, akibatnya kinerja perusahaan tersebut

mengalami penurunan setelah menjadi perusahaan publik. Harapan masyarakat dan kalangan

pemodal itu wajar mengingat bahwa mereka bersedia menanamkan modalnya dengan membeli

saham karena janji-janji emiten dalam prospektus yang diyakini baik. Secara umum tersimpulkan

bahwa penetapan harga saham pada saat penawaran perdana cenderung mengalami fenomena

underpricing (harga kerendahan) sehingga memberikan return awal (initial return) rata-rata yang

positif bagi pemodal.

Going private merupakan aksi korporasi yang merupakan kebalikan dari tindakan going

public. Pada tindakan going public, suatu perusahaan menjual sahamnya kepada publik sehingga

menjadi perusahaan terbuka. Sebaliknya, pada tindakan going private perusahaan terbuka

berubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Foley & Lardner LLP, alasan suatu perusahaan terbuka melakukan go private adalah karena

merasa terbebani oleh biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan kewajiban-kewajiban sebagai

perusahaan terbuka.

21

Page 22: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Adapun biaya dan kewajiban tersebut antara lain adalah tingginya biaya konsultan hukum

dan akuntansi, biaya penyelenggaraan RUPS, kewajiban memenuhi peraturan pasar modal,

kesibukan melayani analis surat berharga, dan keterbatasan untuk melakukan transaksi dengan

pihak afiliasi. Beberapa dari alasan tersebut tentunya mengundang perdebatan karena justru hal-

hal itulah yang merupakan penunjang pelaksanaan prinsip good corporate governance.

Perusahaan yang melakukan going private di pasar modal Amerika Serikat pada tahun

1993/1994 mencapai 70 perusahaan. Di Indonesia, tindakan go private pertama kali dilakukan

pada tahun 1996, yaitu pada tindakan going private PT Praxair Indonesia Tbk. Setelah PT

Praxair Indonesia Tbk, beberapa perusahaan terbuka lain yang melakukan going private antara

lain adalah PT Pfizer Indonesia Tbk. (2002), PT Miwon Indonesia Tbk. (2002), PT

Indocopper Investama Tbk. (2002), PT Bayer Indonesia Tbk. (2003), PT Singer Industries

Indonesia Tbk. (2003), PT Central Proteinaprima Tbk. (2004), PT Surya Hidup Satwa Tbk.

(2004), PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. (2004), PT Multi Agro Persada Tbk. (2005), dan

PT Komatsu Indonesia Tbk. (2005)

Sebagaimana pada aksi korporasi lainnya, perhatian Bapepam dalam proses going private

terletak pada perlindungan kepentingan pemegang saham publik. Pada proses going private,

disamping berusaha memastikan bahwa tidak terdapat informasi yang disembunyikan

perusahaan, Bapepam juga mempersyaratkan adanya persetujuan pemegang saham independen

dan dilakukannya penawaran tender atas saham yang dimiliki pemegang saham publik.

C. LEASING

Leasing diartikan sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam penyediaan barang-barang modal

atau aktiva yang disusutkan lainnya (depreciable assets) dan tidak selalu berakhir dengan

pemilikan barang oleh si penyewa (hak pilih/opsi) dan adanya pembayaran secara berkala.

Namun demikian dengan ditetapkannya keputusan Menteri Keuangan No. 125/KMK.O13/1988

tanggal 20 Desember 1988, jenis kegiatan sewa guna usaha telah diperluaskan sebagai mana

tersirat dalam pasal 1 keputusan tersebut yang menampung definisi-definisi sebagai berikut :

22

Page 23: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

1 Perusahaan sewa guna usaha (Leasing Company) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal secara financial lease maupun operating

lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan

pembayaran secara berkala.

2. Financial lease adalah akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa

guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.

3. Operating lease adalah kegiatan sewa guna usaha, dimana penyewa guna usaha tidak

mempnyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.

4. Penyewa guna usaha (leassee) adalah perusahaan ataupun perorangan yang menggunakan

barang modal dengan pembiayaan dari pihak perusahaan sewa guna usaha.

Berdasarkan definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan beberapa unsur yang harus terdapat

dalam leasing yaitu :

1. Lessor yaitu pihak yang menyewakan aktiva atau barang-barang modal antara lain

perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan.

2. Lessee yaitu pihak penyewa aktiva atau pihak-pihak yang membutuhkan/memakai barang-

barang modal.

3. Objek leasing yaitu barang-barang yang menjadi objek perjanjian leasing yang meliputi segala

macam barang modal mulai dari yang berteknologi tinggi hingga teknologi menengah ataupun

keperluan kantor.

4. Pembayaran Uang sewa yaitu secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang bisa dilakukan

setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap setengah tahun sekali. Pembayaran sewa leasing dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu: payment in advance (pembayaran di muka) dan payment in

arrears (pembayaran di belakang). Formula untuk pembayaran sewa perbulan berdasarkan

metode pembayaran di muka adalah sebagai berikut:

S= [(b - r)(1 + i) t-1 ]i

(1 + i)t – 1

Di mana S= besarnya sewa

b= nilai barang modal

r= nilai sisa

23

Page 24: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

i= tingkat bunga

t=jumlah periode

Contoh perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di muka dapat dilihat

sebagai berikut:

Nilai barang modal Rp 400 juta, nilai sisa Rp 40 juta, simpanan jaminan (10% dari nilai

barang) Rp 40 juta, tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%), jangka waktu 12 bulan,

masa kontrak 1 Januari 1996 s.d. 31 Desember 1996. Dengan menggunakan formula diatas,

dapat dihitung besarnya sewa per bulan sebagai berikut:

S = [(400.000.000 – 40.000)(1 + 0,02) 12-1 ]0,02

(1 + 0,02)12 – 1

=[(360.000.000)(1,02) 11 ]0,02

(1,02)12 – 1

= 33.373.978

Menurut metode pembayaran di belakang, formulanya adalah sebagai berikut:

S= [(b - r)(1 + i) t ]i

(1 + i)t – 1

Di mana S= besarnya sewa

b= nilai barang modal

r= nilai sisa

i= tingkat bunga

t=jumlah periode

S = [(400.000.000 – 40.000)(1 + 0,02) 12 ]0,02

(1 + 0,02)12 – 1

=[(360.000.000)(1,02) 12 ]0,02

(1,02)12 – 1

= 34.041.455

24

Page 25: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

5. Nilai sisa yang ditentukan sebelum kontrak dimulai.

6. Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa leasing dimana lesseemempunyai hak untuk

menentukan apakah ia ingin membeli barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa atau

mengembalikan pada lessor.

7. Lease Term adalah suatu periode kontak sewa.

Klasifikasi Leasing

Secara garis besar Financial Accounting Standard Board membagi leasing atas dua jenis yaitu

Capital lease dan Operating lease. Sedangkan International Accounting Standard Committee

membagi leasing atas dua jenis juga tetapi dengan istilah berbeda yaitu Financial lease dan

Operating lease, perbedaanya hanya pada istilah saja.

Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement No. 13 pada “Acounting for

Leases” membagi lease dalam dua grup yaitu :

Dari Sudut Lessee:

A. Capital Lease yaitu lease yang memenuhi satu atau lebih dari syarat-syarat berikut ini :

1. The lease transfer of ownership of the property to the lessee by the end of the lese term.

2. The lese contains a bargain purchase optin.

3. The lese term is equal to 75 percent or more of the estimated economic life of lesed

property.

4. The peresent value at the beginning of the lese term of the minimum lese payment,

excluding that portion of the payment reprenting executory cost such as insurance,

maintennace, and taxes to be pad by lessor including anya profit there on, equalis or exceed

90 percent of the excess of the fair value of the lese property to the lessor.

Dari kriteria -kriteria yang diberikan oleh FASB tersebut diatas, terdapat istilah yang perlu

dijelaskan lebih lanjut, yaitu :

a. Lease term : Jangka waktu yang tetap dan tidak dapat dibatalkan termasuk :

1. Periode yang mencakup hak opsi untuk memperbaharui kontrak lease;

25

Page 26: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

2. Periode yang mencakup digunakannya hak opsi untuk membeli aktiva yang dilease;

3. Periode yaitu lessor mempunyai hak untuk memperbaharui atau memperpanjang masa

lease;

4. Periode yaitu denda dikenakan bagi lessee atas kegagalannya untuk memperbaharui lease

dan jumlah denda tersebut dijamin pada permulaan lease;

5. Periode yang mencakup hak opsi pembaharuan yang biasa yaitu diberikan jaminan oleh

lessee atas hutang lessor yang mungkin terjadi.

b. Bargian Purchase Option: Hak opsi yang diberikan kepada lessee untuk membeli atau

menolak "lease asset" setelah habis masa kontrak, yang biasanya dinilai sebesar residu.

c. Ececutory Cost: biaya yang terjadi pada lessor selama masa lease, misalnya biaya

pemeliharaan, biaya asuransi dan pajak. Umumnya executory coxt ini ditanggung lessee

dibayar kepada lessor secara periodek bersamaan dengan pembayaran berkala, merupakan

"Periode Cost"

d. Bargian Renewal Option:Hak pilih (opsi) yang diberikan kepada lessee untuk

memperbaharui lease dengan pembayaran sewa yang lebih rendah daripada sewa wajar yang

ditaksir untuk biaya yang bersangkutan pada saat hak pilih tersebut digunakan dan

penggunaan hak pilih tersebut dijamin secara layak permulaan masa lease

e. Estimated Residual Value of Leased Property: Taksiran nilai wajar aktiva yang dilease

pada akhir masa lease, biasanya sebesar sepuluh persen dari harga pembelian.

f. Fair Value of Lease Property: Taksiran nilai wajar aktiva yang dapat dijual atas dasar

transaksi yang normal diantara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa (arms

length transaction).

g. Estimated Economic Life of Leased Property: Taksiran umur ekonomis dari barang yang

dapat digunakan oleh satu atau lebih pemakai (user) dengan pemeliharaan/perbaikan dan

26

Page 27: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

dengan tujuan perggunaan sebagai mana ditentukan pada tanggal penandatanganan kontrak

leasing.

Operating Lease, adalah seperti transaksi sewa menyewa biasa dan jangka waktu sewanya lebih

pendek dari pada umur ekonomis propertinya. Lessee biasanya tidak mempunyai hak membeli

pada waktu kontrak lease berakhir sehingga tidak terjadi perpindahan hak milik barang. Kontrak

sewa ini bersifat cancelable yaitu dapat diputuskan pihak lessee sewaktu-waktu atau sebelum

masa kontrak berakhir. Untuk lebih jelas, apabila jenis lease yang tidak dapat memenuhi salah

satu kriteria yang tersebut diatas pada financiallease digolongkan sebagai operating lease.

Dari Sudut Lessor

Terdapat beberapa jenis leasing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan luas bidang lease, yang

anta lain adalah:

1. Sales Type Leases

Sales type leases merupakan finacial lease, tetapi dalam hal ini leased property pada saat

permulaan lease mempunyai nilai yang berbeda dengan cost yang ditanggung lessor.

Lessor dalam hal ini bisa mempakan suatu fabrikan atau dealer yang memakai metode

leasing sebagsai salah satu jalur pmasarannya.

2. Direct Financing Leases

Direct Financing leases adalah salah satu bentuk financial leasing yang dibiayai

langsung oleh lessor. Ditinjau mengenai tarifnya, tiap pembayaran leasse terdiri dari

bagian pengembalian investasi lessor dalam lease terdiri dari bagian pengambilan

investasi lessor dalam leased property tersebut ditambah dengan komponen income

(keuntungan) yang diharapkan. Metode ini sering disebut full payout leasing, yaitu

menunjukkan bahwa lessor membiayai sepenuhnya (100%) dari lease peroperty yang

bersangkutan.

Baik Sales Type maupun Direct Financial Lease harus memenuhi syarat yang tersebut

pada persyaratan-persyaratan capital lease, ditambah dengan kedua syarat yang

tercantum dibwah ini,

a. Coooectibilitias pembayaran lease yang minimum dapat diramalkan secara wajar

(reasonable).

27

Page 28: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

b. Tidak ada faktor uncertainties besar yang mempengaruhi jumlah unreimbursable cost,

yang hams dibayar oleh lessor sehubungan dengan lease yang bersangkutan.

3. Leverage Leases

Leverage leases adalah financial lease dalam bentuk yang lebih kompleks sebab

melibatkan sekurangnya tiga pihak yng berdiri sendiri. Jadi disamping lessor dan lessee

ada pula credit proveder atau debt perticipatnt yang membiayai sebagaian besar leased

property. Dalam hal leverage leases, si lessee mempunyai equipment dan melakukan

penawaran harga; sama halnya dengan non leverage leases. Tetapi dalam hal ini si

lessor hanya menanggung sebagian kecil saja dari pembiayaan leased property (sekitar

20% -40%) sedangkan sisanya ditanggung oleh pihak ketiga (debt participant).

Biasanya metode ini dipergunakan untuk pembelian /pembiayaan barang modal yang

nilainya sangat besar, sehingga tidak mungkin dipikul sendiri oleh lessor.

4. Operating Lease

Operating lease adalah suatu kontrak dimana barang leasenya tidak diamortisir sampai

babis selama primary leade period dan lessor tidak mengharpkan profit semata-mata

dari rental lease tersebut tetapi mengharpkan adanya recovery dari hasil penjualan

barang atau dengan menyewakan kembali barang itu kepada pihak berikutnya.

Untuk memahami klasifikasi lease, berikut ini disajikan flow chart kalisfikasi lease yang ditinjau

dari segi lessee dan segi lessor:

28

Page 29: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

Selain klasifikasi lease yang diuraikan sebelumnya masih ada lagi jenis lease lainnya yang perlu

diketahui yaitu :

a. Penjualan dan Lease Kembali (Sales and Leasebask)

Sesuai dengan namanya, dalam transaksi ini lessee menjual barang yang dimilikinya

kepada lessor. Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan suatu kontrak antara

lessee dan lessor. Transaksi ini biasanya timbul karena lessee membutuhkan kas untuk

modal kerja atau keperluan lainnya.

b. Sub Leases

Sub leases adalah sewa guna usaha dimana aktiva yang disewa oleh lessee disewakan

kembali kepada pihak ketiga. Transaksi sub lease ada dua macam yaitu:

1. Aktiva yang disewa oleh lessee pertama disewakan kepada lessee yang baru

dimana perjanjian leasing antara lessee pertama dengan lessor masih tetap berlaku.

2. Lessee yang baru menggantikan kedudukan lessee yang pertama dalam perjanjian

leasing. Lessee yang baru menjadi penanggung jawab pertama dalam perjanjian

leasing dan lessee yang lama bisa menjadi penanggung jawab kedua atau tidak

bertanggung jawab sama sekali.

c. Cross Border Leases

Jenis ini leasing ini merupakan lease yang dilakukan antar negara. Adanya suatu

transaksi cross boerder murni untuk Indonesia saat ini belum diperbolehkan. Dengan

melakukan international leasing maka dapat memberikan tambahan keuntungan bagi

negara dalam rangka memungkinakan investor lokal untuk melakukan investasi dalam

peralatan milik asing untuk memperoduksi barang dengan kualitas yang lebih tinggi

untuk memenuhi permintaan lokal maupun ekspor. Biasanya suatu perusahaan leasing

melakukan transaksi leasing di luar negaranya melalui perusahaan yang dimiliki oleh

suatu group yang sama.

d. Sewa Guna Usaha Sindikasi (Syndicated Lease)

Jenis leasing ini melibatkan beberapa perusahaan sewa guna usaha secara bersamaan

melakukan transaksi sewa guna usaha dengan satu penyewa guna usaha, biasanya

dilakukan karena nilai transaksi yang terlampau besar atau karena faktor lain. Salah

satu perusahaan sewa guna usaha ditunjuk sebagai koordinator sehingga penyewa guna

usaha cukup berkomunikasi dengan perushaan ini, untuk melaksanakan segala sesuatu

29

Page 30: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

yang menyangkut transaksi sewa guna usaha. Pelaksanaan transaksi ini dapat dilakukan

baik melalui sewa guna usaha langsung maupun penjualan dan penyewaaan kembali.

Keuntungan dan Kerugian Leasing

Situasi dari masing-masing perusahaan yang berbeda-beda menyebabkan faktor-faktor yang

menunjang pada suatu kasus tidaklah dapat diterapkan pada kasus lain. Salah satu keuntungan

berikut ini mungkin akan menjelaskan lebih lanjut sehingga menyebabkan kontrak lease akan

menjadi aternatif yang menarik untuk penyediaan modal/biaya(financing) pada situasi tertentu.

Diantara keuntungan tersebut adalah :

1. Penghematan modal, yaitu tidak perlu menyediakan dana yang besar, maksimum

hanya untuk "down payment" yang jumlahnya biasanya tidak besar. Hal ini merupakan

penghematan modal bagi lessee, sehingga lessee dapat menggunakan modal yang

tersedia untuk keperluan lainnya, karena leasing umumnya membiayai 100% barang

modal yang dibutuhkan.

2. Sangat Fleksibel, yaitu bersifat sangat luas yang merupakan ciri utama bagi kelebihan

leasing dibanding dengan kredit dari bank. Fleksibelitas meliputi struktur kontaknya,

besarnya pembayaran renta, jangka waktu pembayaran serta nilai sisanya.

3. Sebagai Sumber Dana, Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi perusahan-

perusahaan industri maupun perusahaan komersil lainnya. Mekanisme untuk

memperoleh dana yaitu dengan melalui sales dan leaseback atas asset yang sudah

dimiliki oleh lessee. Sementara itu credit line atau fasilitas kredit yang sudah ada dari

bank masih tetap tidak terganggu dan siap digunakan setiap saat.

4. On atau Off Balance Sheet, Leasing sesuai dengan kebutuhannya bisa dibukukan

dengan menggunakan on atau off balance sheet. Di Indonesia, untuk keperluan

perhitungan pajak digunakan off balance sheet.

5. Menguntungkan cash flow, fleksibelitas dari penentuan besarnya rental sangat

menguntungkan cash flow. Untuk suatu investasi dimana pendapat penjualan

diperoleh secara musiman atau juga dimana keuntungan baru bisa diperoleh pada

masa-masa akhir investasi maka besarnya rental juga bisa disesuaikan dengan

kemampuan cash flow yang ada. Pengaturan seperti ini bisa mencegah timbulnya

gejolak-gejolak kekosongan dana di dalam kas perusahaan. Dilain pihak jika keadaan

30

Page 31: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

keuangan cukup longgar maka besarnya rental bisa diperbesar untuk mempercepat

amotisasi principalnya. Ini semua bisa diatur dengan menyusun struktur rental yang

baik disesuaikan dengan proyeksi cash flownya.

6. Menahan pengaruh inflasi,dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya rental

yang sama. Dengan demikian nilai riil dari rental tersebut telah berkurang. Atau bisa

dikatakan bahwa lessee membayar hari ini dengan perhitungan nilai mata uang

kemarin.

7. Sarana Kredit Jangka menengah dan jangka Panjang. Melalui sales and leaseback maka

lessee akan bisa mendapatkan dana yang diperlukan dengan masa pengembalian jangka

menengah atau jangka panjang. Bahkan leasing juga bisa melakukan bullet repayment

seperti pada longterm bank loan dimana rental yang dilakukan tiap bulan hanyalah

merupakan pembayaran interest saja.

8. Dokumentasinya sangat sederhana, biasanya sudah standard sehingga lebih simpel bagi

lesse untuk memperpanjang transaksi leasing daripada merundingkan perjanjian baru

dengan pihak bank.

Tentunya disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, leasing juga mempunyai

kerugian/kelemahan antara lain sebagai berikut :

1. Pembiayaan secara leasing merupakan sumber pembiayaan yang relatif mahal bila

dibandingkan dengan kredit investasi dari bank. Hal ini terjadi karena sumber dana

lessor pada umumnya dari bank atau lembaga keuangan bukan bank.

2. Barang modal yang dilease tidak dapat dicantumkan sebagai unsur aktiva lesee untuk

tujuan "Collateral Credit" dari Bank, yaitu "Trade Creditor" mungkin akan menilai

perusahaan tersebut memiliki posisi keuangan yang lemah.

3. Bagi para perusahaan tertentu kadang-kadang timbul masalah prestise antara memiliki

barang modal sendiri atau lease.

4. Resiko yang lebih besar pada lessor, artinya adanya tanggung jawab yang menuntut

pihak ketiga jika terjadi kecelakaan atau kerusakan atas barang orang lain yang

disebabkan oleh "lease property" tersebut, dan juga lessor belum tentu yakin bahwa

barang lease tersebut bebas dari berbagai ikatan seperti "liens".(gadai) "preferences",

"priorities", charges" atau kepentingan-kepentingan lainnya

31

Page 32: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Pendanaan Jangka Panjang

BAB III

KESIMPULAN

Pendanaan jangka panjang adalah pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka panjang (istilah ‘Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi (bond). Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan berjanji untuk membayar/melunasi pada waktu yang akan datang dalam kondisi yang Telah disepakati/ditetapkan.

Surat perjanjian obligasi (Bond indenture) adalah dokumen resmi yang lengkap dan panjang yang menjelaskan kondisi suatu obligasi diterbitkan. Wali amanat (trustee) adalah pihak ketiga yang terlibat dalam perjanjian obligasi. Wali amanat dapat berupa perorangan atau yang paling sering departemen .trust bank komersial.

Penebitan obligasi memiliki 3 karakteristik utama:1. Karakteristik konversi (conversion feature)2. Karakteristik penebusan (call feature)3. Waran pembelian saham (stock purchase warrant)Tingkat risiko penerbitan obligasi yang diperdagangkan secara publik biasanya dinilai oleh agen independen seperti Moody’s, Standard & Poor’s, Moody's Indonesia, dan PT Pefindo.

Obigasi memiliki berbagai jenis dan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai dasar penggolongan.

1. Berdasarkan penerbit obligasi (lembaga yang menerbitkan obligasi)

Lembaga internasional seperti Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).

Pemerintah adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga pemerintah Perusahaan.

2. Berdasarkan variasi obligasi

Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga Obligasi berimbal hasil tinggi (Junk bond). Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) Obligasi inflasi (Inflation linked bond) Surat utang berbasis ekuitas (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks.

32

Page 33: Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang

Initial Investment:

Call premiumFlotation cost of new bondOverlapping interestUnamortized discount on old bondUnamortized flotation cost of old bond

The Annual Cash Flow Saving:

Interest cost of old boldAmortization of discount on old bondAmortization of flotation costs on old bondInterest cost of new boldAmortization of flotation costs on new bond

PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow Saving

Compare the Initial Investment to PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow

Pendanaan Jangka Panjang

Efek Beragun Aset . Obligasi subordinasi obligasi (subordinated debentures) Obligasi abadi. Obligasi atas unjuk (unregistered bond) Obligasi tercatat (registered bond) t. Obligasi daerah (municipal bond) Obligasi tanpa warkat (Book-entry bond) Obligasi lotere (Lottery bond) Obligasi perang (War bond)

3. Berdasarkan penerbitan oleh pemerintah Indonesia Obligasi Rekap Surat Utang Negara (SUN) adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Surat Berharga Syariah Negara (obligasi syariah atau obligasi sukuk).

33