Mencuri Perhatian Indeks...

1
Kontan, Neraca, 29 Agustus 2017

Transcript of Mencuri Perhatian Indeks...

PORTOFOLIO 9Kontan Selasa, 29 Agustus 2017

■REKOMENDASI SAHAM

Saat ini, hindari indeks yang ada saham

rokok di dalamnya.

David Sutyanto, Analis First Asia Capital David Sutyanto

Indeks SRI-KEHATI Mencuri PerhatianIndeks investasi hijau ini meraih kenaikan tertinggi di antara indeks acuan

JAKARTA. Indeks investasi hijau alias SRI-KEHATI men-curi perhatian. Seiring rekor tertinggi baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) se-panjang masa, Indeks SRI-KEHATI mampu mencatat kenaikan 0,8% ke level 363,27 pada akhir pekan lalu.

Bahkan, kenaikan itu me-lampaui indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI), LQ45. Kenaikan indeks ini se-panjang pekan kemarin hanya 0,56% ke level 987,88.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menyebutkan, moncernya SRI-KEHATI tak lepas dari keanggotaannya. "Empat saham teratas di in-deks itu merupakan big cap," ujar dia, Senin (28/8).

Empat big cap tersebut ada-lah saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bank Cen-tral Asia (BBCA), Unilever In-donesia (UNVR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Mengingat big cap memiliki bobot yang

besar terhadap IHSG, maka empat saham itu juga mempu-nyai bobot yang besar terha-dap SRI-KEHATI. TLKM, mi-salnya, yang punya bobot hingga 14,96%. Kemudian, BBCA berbobot 14,5% terha-dap SRI-KEHATI. Sementara UNVR dan BBRI masing-ma-sing 11,87% dan 11,62%.

"Empat saham ini saja bo-botnya sudah lebih dari 50% terhadap SRI-KEHATI," tam-bah David. Sehingga, saham itu yang jadi pemicu utama kenaikan SRI-KEHATI.

Keempat saham tersebut juga aktif ditransaksikan sela-ma pekan lalu. TLKM bahkan jadi saham paling aktif dengan nilai transaksi Rp 1,36 triliun dan volume 284 juta saham.

Prospek fundamental sa-ham juga turut memengaruhi. "BBCA, misalnya, terbukti se-lalu mencatatkan kinerja sta-bil," ujar Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indone-sia Taye Shim dalam riset pada 8 Agustus 2017.

Prospek itu masih ditambah membaiknya kondisi ekonomi yang bisa mengerek laba ber-sih BBCA. Meski secara va-luasi terutama dengan price earning ratio (PER) sebesar 20,2 kali relatif lebih mahal dibanding big cap lain seperti TLKM, return on equity BBCA masih menarik dengan imbal hasil hampir 19%.

Faktor tersebut dan sektor yang dijalani bisa jadi pertim-b a -

ngan ketika ingin memilih berbagai indeks yang ada di dalam IHSG. "Saat ini, hindari indeks yang ada saham rokok di dalamnya," ujar David.

Selebihnya, David masih menilai positif saham per-bankan dan telekomunikasi seperti TLKM. Saham BBCA dan UNVR juga tetap layak koleksi, dengan target harga masing-masing Rp 22.000 dan Rp 55.000 per saham. ■

Dityasa Hanin Forddanta

Harga Karet Melar Membuat Margin Emiten Ban Tak MekarJAKARTA. Harga karet kem-bali melar. Dalam sebulan terakhir, harga karet kontrak Januari 2018 di bursa Tokyo menanjak 11% menjadi US$ 2 per kilogram. Kenaikan harga karet berpotensi menggerus margin emiten produsen ban di Bursa Efek Indonesia.

Data Bloomberg, Jumat (25/8) pekan lalu, menunju-kan, harga karet untuk kon-trak pengiriman Januari 2018 di bursa Tokyo mencapai po-sisi tertinggi sejak 26 Juli 2017, mencapai US$ 2 per kg.

Wicaksono Soebroto, Gene-ral Manager Corporate and Marketing Communication PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), menyebutkan, kena-ikan harga karet memang berpengaruh pada kinerja perusahaannya. “Tapi tidak serta merta,” kata dia kepada KONTAN, Senin (28/8).

Menurut Analis First Asia Capital David Sutyanto, kena-ikan harga karet otomatis akan mengerek biaya produk-si produsen ban. “Margin me-reka biasanya sedikit tergerus, karena mereka akan menye-suaikan harga,” ujarnya.

Harga saham emiten ban pun berpotensi turun jika har-ga karet tetap tinggi. Namun, imbas dari kenaikan harga karet ke kinerja, David bilang,

akan terlihat dalam waktu cukup lama. Soalnya, produ-sen ban lazimnya memiliki persediaan bahan baku. “Bia-sanya bisa sampai 180 hari, jadi baru terlihat nanti di kuartal IV,” ucap dia.

Hanya, David menekankan, bila kenaikan harga karet ber-kisar 5% hingga 10%, maka emiten ban akan menyesuai-kan diri. Penyesuaian itu bisa mengubah harga jual ban atau produsen ban memilih pema-sok karet yang ideal.

Di semester dua, emiten ban bisa memanfaatkan per-kembangan industri otomotif untuk menggenjot kinerja. “Tiap tahun harusnya penjual-an ban naik,” ujar David.

David merekomendasikan buy on weakness dua saham ban: PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) de-ngan target harga Rp 1.150 dan Rp 250 per saham.

Nisa Dwiresya Putri

PROSPEK EMITEN■

AKRA Mengejar Penjualan Lahan Industri Rp 420 MiliarJAKARTA. PT AKR Corporin-do Tbk (AKRA) menggenjot penjualan lahan industri Java Integrated Industrial Port Es-tate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. "Hingga Juni 2017 lalu, realisasi penjualan lahan in-dustri sudah mencapai Rp 430 miliar," ungkap Suresh Vem-bu, Direktur AKRA kepada KONTAN, Senin (28/8).

Sampai akhir tahun, AKRA menargetkan bisa menjual 40 hektare (ha) lahan di JIIPE senilai Rp 850 miliar. Itu ber-arti, mereka harus mengejar penjualan lahan senilai Rp 420 miliar di semester dua.

AKRA akan menawarkan sejumlah blok lahan, yakni Blok H untuk clean block dan

kilang CPO masing-masing seluas 55 ha dan 40 ha. Lalu, Blok I seluas 100 ha serta la-han multiguna 117,47 ha.

Semua blok tersebut meru-pakan bagian dari rencana penjualan lahan JIIPE tahap pertama. AKRA berencana menawarkan lahan industri itu hingga 2019 nanti.

Untuk menarik minat pem-beli, AKRA juga menyediakan fasilitas penunjang. Salah sa-tunya, membangun pembang-kit listrik tenaga gas 23 mega-watt. "Kami juga akan mem-bangun akses jalan sekitar 9 kilometer ke kawasan pela-buhan," kata Suresh.

AKRA sudah mengeluarkan investasi lebih dari Rp 3 triliun

untuk pengembangan JIIPE. Total kebutuhan investasi mencapai Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun untuk pengem-bangan JIIPE tahap I.

Saat ini, kontribusi penjual-an lahan JIIPE baru 4% dari pendapatan AKRA di semes-ter I 2017 yang sebesar Rp 9,22 triliun. Tapi, Suresh ya-kin, dalam lima tahun ke de-pan JIIPE mampu menyum-bang 22% terhadap pendapat-an AKRA. Sebab, penjualan lahan JIIPE tumbuh cukup pesat. Hingga medio 2017 saja, penjualan lahan JIIPE sudah naik 136% dibandingkan de-ngan periode sama 2016.

Dityasa Hanin Forddanta

EKSPANSI EMITEN■

ANTARA/Wahdi Septiawan

Kenaikan harga karet otomatis akan mengerek biaya produksi produsen ban.

Pergerakan Indeks Sektoral di BEI Periode 21 Agustus–28 Agustus 2017

1.736,3521 Ags '17

1.749,9228 Ags '17

Perubahan : 0,78%

Agrikultur

Sumber: Bloomberg

606,5021 Ags '17

606,6028 Ags '17

Perubahan : 0,02%

Industri Dasar

2458,8421 Ags '17

2.498,9228 Ags '17

Perubahan: 1,63%

Barang Konsumer

986,7321 Ags '17

991,4128 Ags '17

Perubahan : 0,47%

Keuangan

1.239,8621 Ags '17

1.240,1928 Ags '17

Perubahan : 0,03%

Infrastruktur

1.506,7221 Ags '17

1.522,2928 Ags '17

Perubahan: 1,03%

Tambang

1.342,8621 Ags '17

1.350,6128 Ags '17

Perubahan : 0,58%

Industri Lain-lain

509,2921 Ags '17

509,0328 Ags '17

Perubahan: -0,05%

Konstruksi & Properti

917,4621 Ags '17

929,2328 Ags '17

Perubahan : 1,28%

Perdagangan

Kinerja Indeks Acuan di Bursa Efek Indonesia

Indeks AnggotaPosisi

Terakhir*Return

Ytd

IHSG 559 5.903,34 11,45%

LQ45 45 984,87 11,33%

IDX30 30 536,28 12,47%

Jakarta Islamic Index 30 754,33 8,67%

Kompas 100 100 1.235,97 10,69%

Pefi ndo 25 25 366,44 -3,95%

SRI-KEHATI 25 362,65 16,91%

ISSI 342 187,12 8,74%

Keterangan *: Per 28 Agustus 2017 Sumber: BEI

Profi l Indeks SRI-KEHATI

Indeks SRI-KEHATI dibentuk atas kerjasama Bursa Efek In-donesia (BEI) dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati In-donesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini memiliki kriteria emiten yang memipunyai kesadaran terha-dap lingkungan dan menjalan-kan tata kelola perusahaan yang baik. Misalnya, tidak menjalan-kan bidang usaha yang berka-itan dengan nuklir, tembakau, alkohol, rekayasa genetik, serta memiliki program CSR terkait lingkungan hidup. Indeks ini meliputi 25 emiten yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria, seperti total aset di atas Rp 1 triliun, price earning ratio (PER) positif, dan saham yang beredar minimum 10%. ■

Anggota Indeks SRI-KEHATI*

AALI KLBF

ADHI LSIP

ASII PGAS

BBCA PJAA

BBNI SMGR

BBRI TINS

BDMN TLKM

BMRI UNTR

BSDE UNVR

GIAA WIKA

INDF WSKT

JPFA WTON

JSMR

* Periode Mei–Oktober 2017 Sumber: BEI, Bloomberg, Riset KONTAN

KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Pekan lalu TLKM menjadi saham paling aktif dengan nilai transaksi Rp 1,36 triliun.

Kontan, Neraca, 29 Agustus 2017