Mencegah Penyakit Dengan Vaksinasi

28
Mencegah Penyakit dengan Vaksinasi Skenario 1 Kelompok B-15

Transcript of Mencegah Penyakit Dengan Vaksinasi

  • Mencegah Penyakit dengan Vaksinasi

    Skenario 1Kelompok B-15

  • KELOMPOK 15Ketua : Ruri Gustiyanti (1102011248) Sekretaris : Witrisyah Putri Pari C. (1102010293) Anggota : Sri Atika Mayasari P. (1102011263) Marinda Ramadhany (1102011155) Shabrina Ghassani R. (1102011257) Tia Syalita (1102011278) Talib (1102011274) Rizky Agustian Hadi (1102011238) Yudistira Pratama (1102011297)

  • Mencegah Penyakit dengan Vaksinasi

    Seorang bayi berumur 3 hari mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah Dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus limfatikus di regio aksila dekstra. Hal ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigenyang terdapat dalam vaksin tersebut dan menimbulkan respon imun tubuh.

  • LI.1. Memahami dan Menjelaskan Organ LimfoidLO.1.1. Menjelaskan Makroskopik Organ Limfoid

    LIMFONODUSLIENTIMUSTONSIL

  • LO.1.2. Menjelaskan Mikroskopis Organ LimfoidTimus

    Permukaan timus dibungkus oleh kapsula fibrosa Septa/trabekula : percabangan dari kapsula fibrosaSetiap lobulus memiliki : Korteks pada lobulus timus

    Berada pada bagian perifer lobulusBerisi limfosit, terutama limfosit T yang tersusun padat menyebabkan korteks terlihat lebih gelapMedula pada lobulus timus

    Berada di bagian sentral lobulusLebih didominasi oleh sel retikular dan terdapat Badan HassalBadan Hassal : bangunan dengan sel-sel epiteloid yang mengalami hialinisasi, berwarna merah muda dan tersusun konsentris dalam beberapa lapisan seperti kulit bawang

  • LIENPermukaannya dibungkus oleh kapsula fibrosa Daerah dibawah kapsula fibrosa disebut pulpaPulpa pada limpa :

    Pulpa Merah (Pulpa Rubra)Berwarna merah tuaTerdiri darI : sel sel dan serat retikulin yang bersifat fagositik Terdapat arteri Hulsen : Cabang dari arteri pennisili yang diselubungi sel-sel epiteloidKorda medularis Billroth : membatasi antar sinusoidSinusoid : saluran pengumpul cairan limfe untuk disalurkan ke vena seperti kapiler yang berdilatasiPulpa Putih (Pulpa Alba)Berbentuk bulat-bulat berwarna putihDibagian sentral : arteri sentralisDaerah terdalam : Centrum Germinativum Daerah perifer : nodulus limfaticus berisi limfosit B

  • 1. Tonsila Lingualis

    Epitel jaringan limfoid ini epitel berlapis gepeng tanpa tanduk, seperti epitel yang melapisi palatum molle.Limfonodulus germinal center yang umumnya terisi limfosit dan sel plasma

    2. Tonsila PalatinaEpitel jaringan limfoid ini epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tandukMelipat masuk ke dalam jaringan limfoid kriptus.

    3. Tonsila Faringea (Adenoid)

    Epitel jaringan limfoid ini epitel bertingkat torak bersilia dan sel goblet, epiel khas saluran respirasi, dengan membrane basalis yang tegas.

    Tonsil

  • Limfonodus (Nodus Limfaticus atau KGB)

    Permukaan dibungkus kapsula fibrosaDibawah kapsula fibrosa ada Sinus Subkapsularis Memiliki : Korteks dan MedulaKorteks Limfonodus

  • LI.2. Memahami dan Menjelaskan Sistem ImunLO.2.1. Menjelaskan Definisi Sistem Imun

    Sistem imun :Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi.LO.2.2. Menjelaskan Klasifikasi Sistem Imun

  • LO.2.3. Menjelaskan mekanisme sistem imun

  • LO.2.4. Menjelaskan Gangguan Sistem ImunAuto imun LESSklerodermaPolimiositisRASindroma sjogrenTrrombositopenia autoimunMiastenia gravis Berdasarkan waktu Reaksi lambat Reaksi intermedietHipersensitif Reaksi cepat Menurut Gell dan Coombs tipe I tipe II tipe III tipe IVDefisiensi imun Defisiensi imun nonspesifik Defisiensi imun spesifik Defisiensi imun didapat Acquired immune defisiensi syndrome

  • LI 3. Memahami dan Menjelaskan Tentang AntigenLO 3.1 DefinisiAntigen :setiap zat yang mampu menginduksi suatu respon imun spesifik dan bereaksi dengan produk respon tersebut

    LO 3.2 Klasifikasi

    Menurut EpitopMenurut SpesitifitasMenurut Ketergantungan terhadap sel TMenurut sifat kimiawi

    Unideterminan, univalen Unideterminan, multivalen Multideterminan, univalen Multideterminan, multivalenHeteroantigenXenoantigenAloantigen (Isoantigen) Antigen organ spesifikAutoantigenT dependenT independenHidrat arang (polisakarida)LipidAsam nukleat Protein

  • LO 3.3 Sifat-sifat

    Kemampuan masuk kemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan menentukan hasil respon imun.Keasingansecara genetic asing terhadap hospes.

    Sifat-sifat fisikharus punya ukuran minimal tertentu, berat molekul yang kecil, respon terhadap hospes minimal.Kompleksitasfaktor yang mempengaruhinya meliputi baik sifat fisik maupun kimia molekul.

    Bentuk-bentukpolipeptid linear/bercabang, karbohidrat linear/bercabang, serta protein globular.Muatan zat-zat yang bermuatan positif, negatif, dan netral dapat menjadi imunogen.

  • LO 3.4 imunogen

    Imunogen setiap benda asing yang masuk ke dalam tubuh sedangkan antigen itu adalah imunogen yang telah memiliki antibody spesifik.

    LI.4. Memahami dan Menjelaskan Antibodi

    LO.4.1. Menjelaskan Definisi Antibodi

    Antibodi Bahan glikoprotein yang diproduksi sel B sebagai respons terhadap rangsangan imunogen

  • LO.4.2. Menjelaskan Klasifikasi Antibodi

    IgGIgMIgEIgDIgA

    IgG1IgG2IgG3IgG4

    IgA1IgA2

  • LO.4.3. Menjelaskan Struktur Molekul Antibodi

  • LO.4.4. Menjelaskan Sifat-sifat Antibodi

    IgEPengerahan agens anti microbial. Meningkat pada infeksi parasite. Berperan pada gejala alergi atopi. IgDUmumnya ditemukan pada permukaan limfositIgAIg utama dalam sekresi seromukosa untuk menjaga permukaan luar tubuhIgMAglutinator yang sangat efektif; diproduksi dini pada respons imun. Pertahanan terdepan terhadap bacteremiaIgGPalimg banyak ditemukan dalam cairan tubuh terutama ekstravaskular untuk memerangi mikroorganisme dan toksinnya

  • LO.4.5. Menjelaskan Perkembangan Antibodi atau Asal Antibodi

  • LI 5. Vaksinasi dan Imunisasi LO.5.1. DefinisiVaksin : Suatu obat yang berisi kuman yang telah dilemahkan.Imunisasi : Pemberian vaksin untuk mencegah penyakit tertentu

    Imunisasi Pasif : Imunisasi Aktif :

    Kekebalan bawaan dari ibu, transfer antibodi. Bisa dengan menyuntikan antibody dari orang lain ke dalam tubuh. Tubuh tidak memproduksi antibody sendiri.Kekebalan di dapat dari pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan dan mudah dikalahkan untuk merespon pembentukan antibody.

  • LO.5.2. Menjelaskan Klasifikasi dan Waktu Pemberian Imunisasi

    Jenis vaksinVaksin bakteriVaksin VirusVaksin HidupBCGCampakParotitisRubellaVariselaOPVYellow feverVaksin matiDifteriTetanusPertusisKoleraMeningokokusPneumokokusHibTyphoid ViInfluenzaIPVRabiesHepatitis AHepatitis B

  • Cara pemberianNama vaksinSuntikan IMTetanus, kolera, hemofilus (influenza tipe B), pneumokokus, tifoid, HepB, HepA, influenza, rabiesSuntikan SKKolera, pneumokokus, meningokokus, BCG, campak, mumps (parotitis), polio inactivated, rubela, yellow fever, japanese B encephalitisSuntikan IKBCG, rabiesOralTifoid, polio oral

  • LO.5. 3. Perbedaan Vaksinasi dan dan imunisasi

    ImunisasiVaksinasiImunisasi dilakukan dengan mentransfer antibodyvaksinasi dilakukan dengan mentranfer antigen dari kuman yang telah dilemahkanImunisasi bersifat pasifvaksinasi bersifat aktif atau juga bisa disebut imunisasi aktif

  • LI.6. Memahami dan Menjelaskan Perspektif Islam tentang Vaksin (kandungan dan kemaslahatannya)

    Vaksin dan Tinjauan Kehalalannya

    Kebolehan Vaksin :Anjuran berobatBatasan Halal dan haramnya bahan obatTujuan dan akibat yang ditimbulkanDarurat

    Maksud Istihalah berubahnya suatu benda yang najis atau haram menjadi benda lain yang berbeda nama dan sifatnya Maksud Istihlak bercampurnya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci

  • Batasan Darurat dalam Vaksinasi

    Dhorurat (darurat) keadaan terdesak untuk menerjang keharaman seorang yakin bahwa apabila dirinya tidak menerjang larangan/haram akan mendapatkan bahaya besar.

    Dalam suatu kaidah fiqhiyyah dikatakan :

    Darurat itu membolehkan suatu yang dilarang

    Berobat dengan benda haram selain khom: Boleh dalam kondisi daruratQS. Al- Anam [6]:119Kedua : Tidak boleh secara mutlakPendapat yang kuat:Penyakit tersebut penyakit yang harus diobatiBenar-benar yakin bahwa obat ini sangat bermanfaat pada penyakit tersebut.Tidak ada pengganti lainnya yang mubah

  • Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)Majelis Ulama Indonesia dalam rapat pada 1 Syaban 1423H, setelah mendiskusikan masalah ini mereka menetapkan :

    1). Pada dasarnya, penggunaan obat-obatan, termasuk vaksin, yang berasal dari atau mengandung- benda najis ataupun benda terkena najis adalah haram.2). Pemberian vaksin IPV kepada anak-anak yang menderita immunocompromise, pada saat ini, dibolehkan, sepanjang belum ada IPV jenis lain yang suci dan halal.

    Kesimpulan dan Penutup

    1.Imunisasi ini sangat dibutuhkan sekali sebagaimana penelitian ilmu kedokteran. 2.Bahan haram yang ada telah lebur dengan bahan-bahan lainnya. 3.Belum ditemukan pengganti lainnya yang mubah. 4.Hal ini termasuk dalam kondisi darurat. 5.Sesuai dengan kemudahan syariat di kala ada kesulitan.

  • TERIMA KASIH