Menantu dan Mertua

22
Dahulu kala di negeri Cina, adalah seorang gadis bernama Li-Li Ia baru menikah dan tinggal di wisma mertua indah.

Transcript of Menantu dan Mertua

Dahulu kala di negeri Cina,adalah seorang gadis bernama Li-Li.Ia baru menikah dan tinggal diwisma mertua indah.

Dalam waktu singkat, Li-Li tahubahwa ia sangat tidak cocok tinggalserumah dengan ibu mertuanya.Karakter mereka sangat jauh berbeda.Dan Li-Li sangat tidak menyukaikebiasaan ibu mertuanya.

Hari berganti hari,begitu pula bulan berganti bulan.Li-Li dan ibu mertuanya tak pernahberhenti berdebat dan bertengkar.

Yang makin membuat Li-Li kesal adalah adat kuno Cina yangmengharuskan ia untuk selalumenundukkan kepala untukmenghormati mertuanya danmentaati semua kemauannya.

Semua kemarahan danketidakbahagiaan di dalam rumah itumenyebabkan kesedihan yangmendalam pada hati suami Li-Li,seorang yang berjiwa sederhana.

Akhirnya,Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifatburuk dan kelakuan ibu mertuanya.Dan ia benar-benar telah bertekaduntuk melakukan sesuatu.

Li-Li pergi menjumpai seorangteman ayahnya yaitu Sinshe Wangyang mempunyai Toko Obat Cina.Ia menceritakan situasinya dan mintadibuatkan ramuan racun yang kuatuntuk diberikan pada ibu mertuanya.

Sinshe Wang berpikir keras sejenak.Lalu ia berkata, "Li-Li, saya maumembantu kamu menyelesaikanmasalahmu, tetapi kamu harusmendengarkan saya dan mentaatiapa yang saya sarankan."

Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yangbapak katakan,yang harus saya perbuat."

Sinshe Wang masuk ke dalam,dan tak lama ia kembali denganmenggenggam sebungkus ramuan.

Ia berkata kepada Li-Li,"Kamu tidak bisa memakai racunkeras yang mematikan seketika,untuk meyingkirkan ibu mertuamu,karena hal itu akan membuat semuaorang menjadi curiga.Oleh karena itu, saya memberi kamuramuan beberapa jenis tanaman obatyang secara perlahan-lahan akanmenjadi racun di dalam tubuhnya.

Sinshe Wang melanjutkan,“Setiap hari, sediakan makananyang enak-enak dan masukkansedikit ramuan obat ini ke dalamnya.Lalu, supaya tidak ada yang curigasaat ia mati nanti, kamu harushati-hati sekali dan bersikap sangatbersahabat dengannya.Jangan berdebat dengannya,taati semua kehendaknya, danperlakukan dia seperti seorang ratu."

Li-Li sangat senang.Ia berterima kasih kepada pak Wangdan buru-buru pulang ke rumahuntuk memulai rencana membunuhibu mertuanya. Minggu demi minggu,bulan demi bulan pun berlalu.Setiap hari Li-Li melayani mertuanyadengan makanan yang enak-enak, yang sudah "dibumbuinya".

Ia mengingat semua petunjuk dari Sinshe Wang tentang hal mencegahkecurigaan.Maka ia mulai belajar untukmengendalikan amarahnya,mentaati perintah ibu mertuanya,dan memperlakukannyaseperti ibunya sendiri. 

Setelah enam bulan lewat,suasana di dalam rumah ituberubah secara drastis.Li-Li sudah mampu mengendalikanamarahnya sedemikian rupasehingga ia menemukan dirinyatidak pernah lagi marah atau kesal.

Ia tidak pernah berdebat lagi denganibu mertuanya selama enam bulanterakhir karena ia mendapatkanbahwa ibu mertuanya kini tampaklebih ramah kepadanya.Sikap si ibu mertua terhadap Li-Litelah berubah, dan mulai mencintaiLi-Li seperti puterinya sendiri.Ia terus menceritakan kepadakawan-kawan dan sanak familinyabahwa Li-Li adalah menantu yangpaling baik yang ia peroleh.

Li-Li dan ibu mertuanya salingmemperlakukan satu sama lainseperti layaknya seorang ibu dananak yang sesungguhnya.Suami Li-Li sangat bahagiamenyaksikan semua yang terjadi.

Suatu hari, Li-Li pergi menjumpaiSinshe Wang dan memintabantuannya sekali lagi.Ia berkata, "Pak Wang, tolong sayauntuk mencegah supaya racun yangsaya berikan kepada ibu mertua sayatidak sampai membunuhnya!”

“Ia telah berubah menjadi seorangwanita yang begitu baik, sehinggasaya sangat mencintainya sepertikepada ibu saya sendiri.Saya tidak mau ia mati karena racunyang saya berikan kepadanya."

Sinshe Wang tersenyum.Ia mengangguk-anggukkan kepalanya."Li-Li, tidak ada yang perlu kamukhawatirkan. Saya tidak pernahmemberi kamu racun. Ramuan yangsaya berikan kepadamu itu hanyalahramuan penguat badan untukmenjaga kesehatan beliau.”

“Satu-satunya racun yang ada,adalah yang terdapat di dalampikiranmu sendiri, dan di dalamsikapmu terhadapnya, …”

“… tetapi semuanya itu telahdisapu bersih dengan cintayang kamu berikan kepadanya ..."

Sadarkah anda bahwa sebagaimanaanda memperlakukan orang lainmaka demikianlah persis bagaimanamereka akan memperlakukan anda?

Ada pepatah Cina kuno berkata: "Orang yang mencintai oranglain, akan dicintai juga sebagaibalasannya."