MENANG ATAS PENCOBAAN

20
MENANG ATAS PENCOBAAN

description

MENANG ATAS PENCOBAAN. Tema April – September 2013 Belajar Peduli dan Melayani. Tuhan Peduli Pada yang : sakit , kekurangan , terpinggirkan , perempuan , anak - anak , keluarga , dunia . II. Perintah Untuk Peduli - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MENANG ATAS PENCOBAAN

Page 1: MENANG ATAS PENCOBAAN

MENANG ATAS PENCOBAAN

Page 2: MENANG ATAS PENCOBAAN

Tema April – September 2013Belajar Peduli dan Melayani

I. Tuhan Peduli

Pada yang : sakit, kekurangan, terpinggirkan, perempuan, anak-anak,

keluarga, dunia.

II. Perintah Untuk Peduli

walau sulit dan melelahkan, walau harus berkorban, walau tidak banyak

dukungan, walau kemampuan terbatas, peduli sebagai panggilan yang

terus menerus.

III. Belajar peduli dari beberapa tokoh :

Abraham, Natan, Paulus, Andreas

IV. Belajar dari Karakter Yesus :

Menyatu dengan Kehendak Bapa, Kesediaan untuk Dibentuk, Kesediaan

untuk Diperlengkapi

Page 3: MENANG ATAS PENCOBAAN

Matius 4 : 1-11

Page 4: MENANG ATAS PENCOBAAN
Page 5: MENANG ATAS PENCOBAAN

“Maka Yesus dibawa oleh Roh

ke padang gurun untuk dicobai iblis”.• Yun. Peirazein, arti : menguji

• Kata yang sama (LXX) dalam Kej 22:1, “Setelah

semua itu, Allah mencoba Abraham…”

• Secara harafiah kata ini menggambarkan logam yang

dicoba (berkali-kali) dengan diberi beban yang berat

sebelum logam itu bisa dipakai untuk fungsi

tertentu.

Page 6: MENANG ATAS PENCOBAAN

Memang ada unsur “dicoba” !

• Tapi tidak bertujuan menghancurkan, sebaliknya justru bertujuan memantapkan kualitas gunanya.

• Maka pencobaan yang diijinkan oleh Tuhan dialami manusia bukan bertujuan untuk menggoyahkan iman kita, melainkan untuk memantapkan kualitas iman kita untuk menang dari godaan dosa.

• Dengan pengertian ini, maka pencobaan adalah ujian bagi manusia untuk menyatakan kualitas imannya – siapkah ia diberi kepercayaan lebih besar oleh Allah ?

Page 7: MENANG ATAS PENCOBAAN

Maka Injil mencatat pencobaan itu memang dialami Yesus di awal masa pelayananNya

• Setelah dibaptis, segera Yesus dibawa oleh

Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis.

• Padang gurun : ini terletak di antara kota

Yerusalem dan Laut Mati, yang dalam PL

disebut “Yeshimmon”, yang berarti

“pembinasaan”. Ukurannya kira-kira panjang

50 km, lebar 20 km. Permukaannya terjal dan

lerengnya curam sedalam lebih dari 400 m.

Page 8: MENANG ATAS PENCOBAAN
Page 9: MENANG ATAS PENCOBAAN

Ada waktu di mana Yesus perlu menyendiri dan mempersiapkan untuk tugas berikutnya

• Waktu-waktu di mana “hanya bersama dengan Allah” ini menjadi moment-moment penting bagi Yesus untuk fokus terhadap langkahNya ke depan.

Bagaimana dengan kita? Punyakah kita moment-moment seperti itu?

Page 10: MENANG ATAS PENCOBAAN

“Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,

akhirnya laparlah Yesus”• Dalam situasi Yesus yang merasakan lapar inilah iblis datang dengan, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah batu-batu ini menjadi roti”.

• Yesus menolak “tantangan” itu. Ia tetap fokus dengan maksud Allah terhadap kuasa yang dipercayakan kepadaNya. Kuasa itu bukan untuk dibuktikan dalam “pertunjukan” sebagai kebanggaan diri, melainkan untuk melakukan kehendak Allah bagi dunia.

Page 11: MENANG ATAS PENCOBAAN

Iblis seringkali datang di tengah kelemahan kita, justru mengingatkan “titik kekuatan” kita untuk dimanfaatkan secara tidak benar. Tetapi seberapa peka kita akan kehendak Allah dalam setiap kekuatan kita?

Masuk melalui “celah kepuasan

diri” ?

Page 12: MENANG ATAS PENCOBAAN

Jawab Yesus, “Ada tertulis : manusia hidup bukan dari roti saja melainkan dari

setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (ref : Ul 8:3).• Yesus tetap menghayati bahwa firman Allah itu

menghidupkan!

• Bnd. “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya” (Yoh 4:34).

• Firman itu juga menjadi kekuatan (senjata) untuk melawan godaan iblis (bnd. Ef 6:17, Pedang Roh yaitu Firman Allah)

Seberapa penting kita memandang firman Tuhan? Sudahkah kita merasakan firman itu menghidupkan dan menguatkan?

Page 13: MENANG ATAS PENCOBAAN

“Kemudian Iblis membawaNya ke kota suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepadaNya : Jika Engkau

Anak Allah, jatuhkanlah diriMu ke bawah. Sebab ada tertulis: Mengenai engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya

dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya supaya kakiMu jangan terantuk pada batu” (ref : Mzm 91:11-12).

• Serangan pertama, iblis berangkat dari situasi yang terjadi (lapar), dengan dampak yang diarahkan pada kepentingan diri sendiri, dan Yesus menolaknya dengan firman.

• Sekarang serangan kedua iblis menggunakan firman!

• Ini adalah serangan dengan dampak yang diarahkan pada kebanggaan di depan umat Allah. Menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah adalah hal spektakuler yang akan dilihat umat sebagai pembuktian berlakunya Mzm 91:11-12 dalam diri Yesus.

Masuk melalui “celah gengsi

dan harga diri” ?

Page 14: MENANG ATAS PENCOBAAN

Bukankah Iblis juga sering datang menggoda kita untuk membuktikan “siapa kita” di depan banyak

orang?

• Yesus menolaknya dan berkata, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (ref. Ul 6:16).

• Jika seseorang percaya akan kuasa Tuhan, ia tidak layak untuk mempertanyakannya dengan meminta bukti-bukti. Percaya dengan bukti, itu bukan iman!

Page 15: MENANG ATAS PENCOBAAN

• Allah ingin kita berani menghadapi

resiko untuk dipandang “tidak hebat”

oleh dunia, asal kita tetap setia

melakukan firmanNya. Allah justru

tidak berkenan jika seseorang berani

mengambil resiko besar hanya untuk

menambah gengsi dan harga dirinya

sendiri di depan manusia.

Page 16: MENANG ATAS PENCOBAAN

“Dan iblis membawaNya ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan

dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya : Semua itu akan kuberikan kepadaMu jika

Engkau sujud menyembah aku”.

• Serangan ketiga tidak menggunakan firman lagi. Iblis menyodorkan godaan kuasa, pengaruh dan kepemilikan atas seisi dunia.

• Ini adalah ajakan untuk kompromi, untuk bergandengan tangan dengan dunia yang “menghalalkan” dosa, sedangkan Allah tidak kenal kompromi dengan dosa.

• Manusia mudah jatuh pada materi dan kuasa – bahkan meski harus “melawan nurani” dan melawan Firman.

Masuk melalui “celah

ketamakan” ?

Page 17: MENANG ATAS PENCOBAAN

Maka kata Yesus : Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya

kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (ref. Ul 6:13)

• Melalui pernyataanNya ini Yesus menegaskan

bahwa manusia tidak akan pernah dapat

mengalahkan kejahatan dengan berkompromi

terhadap kejahatan itu sendiri.

• Salah satu contoh realita kehidupan kita : cari

celah sejauh mungkin, sampai di mana masih

bisa kompromi antara iman dan dunia!

fatal !

Page 18: MENANG ATAS PENCOBAAN

Suatu kali, Yesus juga mengatakan “Enyahlah iblis!...” ketika Petrus berusaha mengatakan argumennya agar

Yesus tidak perlu melalui jalan penderitaan (Mat 16:23).

• Apakah harapan Petrus tidak baik terhadap Yesus?

• Petrus justru tidak ingin Yesus menderita.

• Tetapi ternyata ini bukan hanya soal “baik” menurut pandangan manusia, tetapi apakah hal itu menyimpang dari rencana Allah atau tidak.

• Yang ditegur Yesus adalah iblis yang memanfaatkan celah “kompromi” itu dengan bungkus “kasih”. Yesus tidak merasa senang memiliki “pembela-pembela” yang akan berada di pihakNya untuk menjauhkan Dia dari jalan penderitaan.

Page 19: MENANG ATAS PENCOBAAN

Yesus menang melalui 3 pencobaan itu,dan Ia menegaskan 3 hal :

• Ia memutuskan untuk mengutamakan kehendak Allah, tidak mengutamakan kepuasan diriNya sendiri.

• Ia memutuskan untuk menempuh jalan Mesias yang menghamba, tidak menempuh jalan yang “sensasional” untuk membuktikan jati diriNya.

• Ia memutuskan untuk setia dan fokus kepada Sang Bapa, tidak berkompromi dengan dunia yang menawarkan banyak hal dengan menduakan Allah.

Kemenangan Yesus atas 3 pencobaan ini bukanlah akhir, melainkan justru awal dari

segala tantangan yang Ia hadapi dalam pelayananNya.

Melalui pencobaan ini Yesus melewati sebuah pembentukan yang membuat Dia semakin

fokus akan tujuanNya. Bagaimana dengan kita dalam menghadapi

pencobaan?

Page 20: MENANG ATAS PENCOBAAN

Tuhan tidak sekedar “menuntut” agar kita bertekun dalam ketaatan dan tetap setia sampai akhir, melainkan Dia juga

mengerti beratnya perjuangan kita, sebab Ia pernah melaluinya.

• Ibrani 2:18, “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai”.

• Ibrani 4:15, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”.