Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya...

12
Edisi XL, Juni 2016/Ramadhan1437 IK L H A L M AS A BE R Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan? Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat! Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Transcript of Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya...

Page 1: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Edisi XL, Juni 2016/Ramadhan1437

IK LH AL MAS A BER

Menag Harap Siaran Ramadhandapat Cerahkan Publik

Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?

Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!

Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Page 2: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Bogor, bimasislam—KondisiUnitPercetakanAl-Qur'an(UPQ)yang

berlokasi di Ciawi, JawaBarat perlumendapatkanperhatian lebih

besar. Pantauan bimasislam, peralatan yang digunakan untuk

mencetakmushafsudahbanyakyangrusakdantidaksesuaidengan

tuntutan untukmenyediakan al-Qur'an bagi jutaan umat Islam di

tanahair.

“70 sampai dengan 80 persen kondisi mesin banyak yang rusak,

kemampuan memproduksinya juga sangat rendah, hanya mampu

mencetak20ribu-30ribupertahun,”demikiandisampaikanKepala

UPQ Fachruddin saat berbincang dengan bimasislam di ruang

kerjanya,kompleksUPQ,JalanRayaPuncak,Ciawi,Bogor.

Yang terjadi selama ini, mesin-mesin seringkali mengalami

kerusakan,untukmenyiasatinya'kanibalisasi'terhadapmesin-mesin

terpaksadilakukanagarmesinbisatetapberoperasi.

Padahal,dikatakanFachruddin,jikakondisimesincetakprimadan

kapasitasnyamemadai,mesin-mesininibisajugadigunakanuntuk

mencetak koran,majalah, dan sebagainya, hanya saja kemampuan

mesincetaktidakmemadaisehinggakeinginanuntukmendapatan

pro�itdariusahainisulitdiharapkan.“Sektorapapunyangsemuanya

bisa cetak, maka bisa dilakukan (di UPQ ini ), jika kualitas dan

kemampuan mesinnya memadai,” terang pria yang pernah

mengenyampendidikandiTimurTengahdanEropaini.

Memperhatikankondisitersebut,Fachruddinmenginginkanadanya

mesincanggihyangbisamemenuhituntutankebutuhanmasyarakat

Indonesiaterhadapal-Quran.

Ia menjelaskan, pihaknya akan sangat percaya diri untuk

mempromosikanUPQkepihakluarjikadifasilitasiolehmesinyang

berkualitas,sepertimesin-mesinotomatisyangpernahiasaksikan

saatkunjungankerjakebeberapadaerahdiIndonesia. Sementara

saatinidiUPQ,operasionalmesinsemuanyamasihmanual.

“MesinBendingsaatinimasihmanual,hanyamampumencetak400

buku sehari. Sedikit sekali. Padahal ada mesin canggih yang bisa

mencetakhingga1000sampai2500bukuperjam.”

Alumni Pondok Pesantren Hidayatullah itumenambahkan, “Kalau

ingin percetakanUPQmaju, bersaing, danmampumembiayai diri

sendiri,bahkanbisamencetakal-Qurangratisdarihasilpro�ityang

didapat,maka sudah sepantasnya dilengkapi denganmesin-mesin

yang memadai. Lima persen saja kebutuhan Kementerian Agama

dicetakdisinimakaakanmenghidupkanUPQ,”katanya.

“Tidakrugi jikadilakukanpengadaanmesinyangberhargamahal,

tapibisamenghasilkanpro�ityangjauhlebihbesardaripadakondisi

saat ini” ujar Fachruddin. Bahkan, Fachruddin sudah melihat

peluang pasar jika UPQ diproyeksikan sebagai unit teknis yang

mampu memberikan pemasukan bagi kas negara. “Bukan hanya

mencetakbuku,koranataumajalah,yangsangatprospektifsaatini

sebetulnya mencetak kemasan minuman, baik minuman kotak

maupunkemasanairmineral.(Halini)sangatprospektif,”terangnya.

Keuntungan yang didapat bisa bernilai milyaran rupiah, sehingga

hanyadalambeberapatahunsudahbisamencapaibreak even point.

Bahkan, dikatakannya, UPQ bisa lebih percaya diri untuk

menyampaikankepadapebisnisbahwamencetakdiUPQakanlebih

bernilai sebabmemiliki value dimana keuntungan dari kerjasama

akandipakaiuntukmencetakkitabsucibagiUmatIslamditanahair.

Pantauanbimasislamdilokasi,terlihatsejumlahmesinyangtidaklagi

bisadigunakankarenarusak.Jikadibandingkandenganmesincetak

diperusahaanataulembagalainyangsudahsangatcanggih,kondisi

mesindiUPQnampaktertinggal.Bahkan,selainrusak,statusmesin

tersebutjugamasihrancukarenaketidakjelasanstatusBMNmesin-

mesintersebutterkaitperalihandariinstansilamakeunitbaru.

Selainmesin-mesinyangsudahtua,kondisigedungjugamemerlukan

perbaikan. Ruangan desain gra�is di lantai dua bahkan sudah

ditopang oleh kayu-kayu agar tidak ambruk. Kondisi plafon juga

sudahbanyakyangbelahdanberlubang.Sementaraitudihalaman

belakang, pagar yang memisahkan UPQ dengan pemukiman

penduduksudahmiringdandikhawatirkanakanrobohjikaditerpa

hujanangin.(sigit-viqry/bimasislam) -

Pembawaannya kalem, wawasannya luas, dan nampak benar aura intelektualnya. Dalam perkara intelektual ini harap maklum, pria yang mengabdi sebagai ASN sejak 1993 itu memang sempat menuntut ilmu di belahan dunia timur dan barat, yaitu di al-Jâmi'ah al-Islâmiyyah bil Madînah al-Munawwarah, Arab Saudi, dan di Freie Universität Berlin, Jerman. Perpaduan dua peradaban berbeda ini memperkaya khazanah 'pandangan dunia' pria yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu.

Meski merupakan alumni perguruan tinggi ternama di dunia Islam, rupanya Pak Fachruddin, demikian ia akrab disapa, bukanlah alumi pondok pesantren. “Saya nggak mondok,” katanya kepada bimasislam di ruang kerjanya. “Tapi memang sempat belajar di sekolah Islam Hidayatullah di Martapura, Kalimantan Selatan.”

Keluarganya sendiri bukanlah merupakan tokoh-tokoh agama, saudara-saudaranya banyak yang berkarir di dunia perbankan dan sektor swasta lainnya. Bahkan, saat ayahnya hendak memasukannya ke sekolah Islam di Martapura yang dikenal sebagai Kota Santri, keluarganya sempat sangsi, “mau jadi apa nanti kalau sudah besar?” Begitu kira-kira keraguan keluarga besarnya. Padahal, keberadaan sekolah Hidayatullah di kota intan itu sudah dikenal luas masyarakat sekitar sebagai sekolah Islam yang menerapkan kurikulum modern.

Ihwal pilihan ayahnya mendaftarkan Fachruddin kecil ke sekolah Islam ini punya cerita tersendiri. Syahdan waktu itu, sang Ayah bekerja di perkebunan milik orang Swiss. Tetangga-tetangga di kampung memandang pekerjaan seperti itu sebagai sesuatu yang ganjil, "orang Islam kok kerja dengan orang barat?". Tak tahan mendengar desas desus di kampung, sang ayah menjawab dengan memasukan anaknya ke sekolah Islam.

Namun siapa nyana, berkat menempuh pendidikan di sekolah itulah rupanya perjalanan sejarah Pak Fachruddin dimulai. Sekolah Hidayatullah tempat ia menuntut ilmu sudah berdiri sejak 1952. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan yang modern. Disana, murid-murid belajar banyak bahasa. Selain Arab dan Inggris, para siswa juga mendapat materi pelajaran bahasa Jerman dan Perancis.

Selepas lulus dari Sekolah Hidayatullah, Pak Fachruddin sempat melewati tiga semester di IAIN Banjarmasin sebelum akhirnya mendapat promosi untuk kuliah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Faktor Cak Nur

Ketika Pak Fachruddin menempuh pendidikan di Timur Tengah, kala itu di Indonesia tengah santer isu pembaruan Islam yang dibawa oleh Nurchalis Madjid. Gagasan cendekiawan yang akrab disapa Cak Nur itu cukup menghangatkan dunia intelektual Islam di tanah air saat itu. Sejumlah diskusi dan dialog digelar di sejumlah tempat, baik dari kelompok yang mendukung maupun menentang ide dan pemikiran-pemikirannya.

Isu itu rupanya berlabuh juga di Timur Tengah. Fachruddin muda yang ketika itu sedang menempuh studi di Madinah termasuk kelompok yang menentang dan sulit mengerti pemikiran Cak Nur, terutama kalimat sustik dan lososnya yang berbunyi: “tiada tuhan kecuali Tuhan”.

Pak Fachruddin tak bersetuju dengan ide tersebut. Ia ingin menjadi an t i t e sa dar i ka l ima t kon t rove r s ia l i t u . Hanya sa ja , ketidaksetujuannya diejawantahkan dalam bentuk positif, yaitu tekad bahwa ”Saya harus pergi ke tempat dimana Nurchalish Madjid mendapatkan nalar intelektualnya. Saya harus ke Barat!” tekadnya

waktu itu.

Maka, setelah berhasil menggondol gelar lisence dari Madinah, pria kelahiran 9 Desember 1959 itu berangkat ke Jerman. Ia ingin melihat dunia Barat, tempat dimana kebebasan terbuka selebar-lebarnya. Sebuah peradaban yang berbeda sama sekali dengan Arab Saudi yang tertutup. Fachruddin muda ingin membandingkan dua peradaban yang secara kultural benar-benar berbeda.

Untuk itu, di Berlin, Jerman, ia memilih studi jurusan Sejarah untuk membandingkan sejarah pertengahan Eropa sebelum abad Renaissance dengan sejarah awal Islam. “Faktor Cak Nur memperngaruhi keinginan saya untuk melakukan studi perbandingan antara Timur dan Barat” cerita Pak Fachruddin.

Dari pengalaman dua kultur yang berbeda itu, ia bisa melihat dunia dengan lebih arif. Termasuk

bagaimana melihat sistem nilai yang memengaruhi tradisi di dua belah dunia itu.

Sayangnya, studi di Jerman tak diselesaikannya hingga tuntas. Musababnya, saat pulang ke Indonesia di hujung masa perkuliahan, orangtua Pak Fachruddin melarangnya kembali ke Eropa lantaran khawatir tak bisa berjumpa lagi dengan anaknya yang sudah melanglang buana itu.

Akhirnya, didorong oleh keinginan untuk khidmah pada orangtua, ia memilih untuk tetap di Indonesia. “Mencari berkah dari mengabulkan keinginan orangtua”katanya. Di Indonesia, Pak Fachruddin bekerja pada lembaga pendidikan milik pemerintah Arab Saudi. Baru pada tahun 1992 ia mengikuti tes penerimaan pegawai di Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta.

Memimpin Unit Percetakan al-Qur'an

Saat ini, Pak Fachruddin dipercaya untuk memimpin Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) yang berlokasi di Ciawi, Jawa Barat, sebuah lembaga yangconcern pada penyediaan kitab suci al-Qur'an di tanah air. Mempimpin UPQ, diakuinya bukan perkara mudah. Setidaknya ada tiga tantangan utama yang menjadi pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.

Pertama, adalah keberadaan alat-alat percetakan di UPQ yang masih rancu status BMN-nya sehingga menghambat pekerjaan operasional.

Kedua, kondisi mesin yang 70 hingga 80 persen mengalami kerusakan. Kapasitas produksi alat-alat tersebut juga sangat rendah. Mesin-mesin di UPQ hanya mampu mencetak 20 ribu hingga 30 ribu eksemplar al-Qur'an saja per tahun, tentu sangat jauh dari kebutuhan nasional.

Dan tantangan terakhir, adalah dari segi jumlah pegawai. Saat ini di lembaga yang dipimpinnya, terdapat empat pegawai PNS, sementara 19 lainnya berstatus sebagai pegawai honor.

Pak Fachruddin sudah menyusun pemetaan terkait produksi percetakan di UPQ dalam beberapa tahun ke depan hanya saja tidak didukung oleh keberadaan mesin yang memadai.

Oleh karena itu ia berharap kondisi mesin-mesin di UPQ ini segera mendapat perhatian dari Kementerian Agama mengingat angka kebutuhan al-Qur'an di tanah air sangat besar. Dibutuhkan mesin dengan kapasitas besar dan mampu bersaing. “Keberadaan mesin yang secara status masih rancu, plus sudah mengalami banyak kerusakan dengan kapasitas produksi yang rendah hanya menimbulkan inesiensi dalam pengeluaran anggaran negara.” pungkasnya. []

Bengkulu,bimasislam—AdayangmenarikdariSekretarisDitjen

BimasIslam,MuhammadiyahAmin,beberapawaktubelakangan.

Pasalnya,setiapdidaulatuntukmembukakegiatandilingkungan

DitjenBimasIslam,mantanRektorIAINSultanAmaiGorontaloitu

selalumemintahadirinuntukmeneriakanlimanilaibudayakerja

KementerianAgama.

“Sayamintabapakdanibuuntukberdiri,dankitateriakanyel-yel

lima nilai budaya kerja Kementerian Agama,” katanya sembari

memintasatupesertamemimpinyel-yeldidepan.

Parahadirinpunkemudianberdiridankompakmeneriakanyel

limanilaibudayakerjalengkapdengangerakannya.

“Integritas, integritas, integritas! Profesionalitas, Profesionalitas,

Profesionalitas! Inovatif, Inovatif, Inovatif ! Tanggungjawab,

Tanggungjawab, Tanggungjawab! Keteladanan, Keteladanan,

Keteladanan!”Seruseluruhpeserta.

Yel-yel tersebutmembuatsuasanapembukaankegiatanmenjadi

lebihcair.Takjarangsebagianpesertatidakhapalyeltersebut,baik

kalimatmaupungerakannyasehinggamenjadihiburanbagiyang

lain.

Meskidemikian,MuhammadiyahAminmengingatkanbahwalima

nilai tersebut bukan hanya sebatas untuk dihapal. “Lima nilai

budaya kerja Kementerian Agama itu harus dipahami dan

dilaksanakanolehsemuapegawai!”katanya.(sigit/bimasislam)

Drs. H. M. Fachruddin, Lc.

Gedung Rusak dan Mesin Tidak Memadai, Unit Percetakan Al-Quran Butuh Perhatian Lebih

Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara

Page 3: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Bogor, bimasislam—KondisiUnitPercetakanAl-Qur'an(UPQ)yang

berlokasi di Ciawi, JawaBarat perlumendapatkanperhatian lebih

besar. Pantauan bimasislam, peralatan yang digunakan untuk

mencetakmushafsudahbanyakyangrusakdantidaksesuaidengan

tuntutan untukmenyediakan al-Qur'an bagi jutaan umat Islam di

tanahair.

“70 sampai dengan 80 persen kondisi mesin banyak yang rusak,

kemampuan memproduksinya juga sangat rendah, hanya mampu

mencetak20ribu-30ribupertahun,”demikiandisampaikanKepala

UPQ Fachruddin saat berbincang dengan bimasislam di ruang

kerjanya,kompleksUPQ,JalanRayaPuncak,Ciawi,Bogor.

Yang terjadi selama ini, mesin-mesin seringkali mengalami

kerusakan,untukmenyiasatinya'kanibalisasi'terhadapmesin-mesin

terpaksadilakukanagarmesinbisatetapberoperasi.

Padahal,dikatakanFachruddin,jikakondisimesincetakprimadan

kapasitasnyamemadai,mesin-mesininibisajugadigunakanuntuk

mencetak koran,majalah, dan sebagainya, hanya saja kemampuan

mesincetaktidakmemadaisehinggakeinginanuntukmendapatan

pro�itdariusahainisulitdiharapkan.“Sektorapapunyangsemuanya

bisa cetak, maka bisa dilakukan (di UPQ ini ), jika kualitas dan

kemampuan mesinnya memadai,” terang pria yang pernah

mengenyampendidikandiTimurTengahdanEropaini.

Memperhatikankondisitersebut,Fachruddinmenginginkanadanya

mesincanggihyangbisamemenuhituntutankebutuhanmasyarakat

Indonesiaterhadapal-Quran.

Ia menjelaskan, pihaknya akan sangat percaya diri untuk

mempromosikanUPQkepihakluarjikadifasilitasiolehmesinyang

berkualitas,sepertimesin-mesinotomatisyangpernahiasaksikan

saatkunjungankerjakebeberapadaerahdiIndonesia. Sementara

saatinidiUPQ,operasionalmesinsemuanyamasihmanual.

“MesinBendingsaatinimasihmanual,hanyamampumencetak400

buku sehari. Sedikit sekali. Padahal ada mesin canggih yang bisa

mencetakhingga1000sampai2500bukuperjam.”

Alumni Pondok Pesantren Hidayatullah itumenambahkan, “Kalau

ingin percetakanUPQmaju, bersaing, danmampumembiayai diri

sendiri,bahkanbisamencetakal-Qurangratisdarihasilpro�ityang

didapat,maka sudah sepantasnya dilengkapi denganmesin-mesin

yang memadai. Lima persen saja kebutuhan Kementerian Agama

dicetakdisinimakaakanmenghidupkanUPQ,”katanya.

“Tidakrugi jikadilakukanpengadaanmesinyangberhargamahal,

tapibisamenghasilkanpro�ityangjauhlebihbesardaripadakondisi

saat ini” ujar Fachruddin. Bahkan, Fachruddin sudah melihat

peluang pasar jika UPQ diproyeksikan sebagai unit teknis yang

mampu memberikan pemasukan bagi kas negara. “Bukan hanya

mencetakbuku,koranataumajalah,yangsangatprospektifsaatini

sebetulnya mencetak kemasan minuman, baik minuman kotak

maupunkemasanairmineral.(Halini)sangatprospektif,”terangnya.

Keuntungan yang didapat bisa bernilai milyaran rupiah, sehingga

hanyadalambeberapatahunsudahbisamencapaibreak even point.

Bahkan, dikatakannya, UPQ bisa lebih percaya diri untuk

menyampaikankepadapebisnisbahwamencetakdiUPQakanlebih

bernilai sebabmemiliki value dimana keuntungan dari kerjasama

akandipakaiuntukmencetakkitabsucibagiUmatIslamditanahair.

Pantauanbimasislamdilokasi,terlihatsejumlahmesinyangtidaklagi

bisadigunakankarenarusak.Jikadibandingkandenganmesincetak

diperusahaanataulembagalainyangsudahsangatcanggih,kondisi

mesindiUPQnampaktertinggal.Bahkan,selainrusak,statusmesin

tersebutjugamasihrancukarenaketidakjelasanstatusBMNmesin-

mesintersebutterkaitperalihandariinstansilamakeunitbaru.

Selainmesin-mesinyangsudahtua,kondisigedungjugamemerlukan

perbaikan. Ruangan desain gra�is di lantai dua bahkan sudah

ditopang oleh kayu-kayu agar tidak ambruk. Kondisi plafon juga

sudahbanyakyangbelahdanberlubang.Sementaraitudihalaman

belakang, pagar yang memisahkan UPQ dengan pemukiman

penduduksudahmiringdandikhawatirkanakanrobohjikaditerpa

hujanangin.(sigit-viqry/bimasislam) -

Pembawaannya kalem, wawasannya luas, dan nampak benar aura intelektualnya. Dalam perkara intelektual ini harap maklum, pria yang mengabdi sebagai ASN sejak 1993 itu memang sempat menuntut ilmu di belahan dunia timur dan barat, yaitu di al-Jâmi'ah al-Islâmiyyah bil Madînah al-Munawwarah, Arab Saudi, dan di Freie Universität Berlin, Jerman. Perpaduan dua peradaban berbeda ini memperkaya khazanah 'pandangan dunia' pria yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu.

Meski merupakan alumni perguruan tinggi ternama di dunia Islam, rupanya Pak Fachruddin, demikian ia akrab disapa, bukanlah alumi pondok pesantren. “Saya nggak mondok,” katanya kepada bimasislam di ruang kerjanya. “Tapi memang sempat belajar di sekolah Islam Hidayatullah di Martapura, Kalimantan Selatan.”

Keluarganya sendiri bukanlah merupakan tokoh-tokoh agama, saudara-saudaranya banyak yang berkarir di dunia perbankan dan sektor swasta lainnya. Bahkan, saat ayahnya hendak memasukannya ke sekolah Islam di Martapura yang dikenal sebagai Kota Santri, keluarganya sempat sangsi, “mau jadi apa nanti kalau sudah besar?” Begitu kira-kira keraguan keluarga besarnya. Padahal, keberadaan sekolah Hidayatullah di kota intan itu sudah dikenal luas masyarakat sekitar sebagai sekolah Islam yang menerapkan kurikulum modern.

Ihwal pilihan ayahnya mendaftarkan Fachruddin kecil ke sekolah Islam ini punya cerita tersendiri. Syahdan waktu itu, sang Ayah bekerja di perkebunan milik orang Swiss. Tetangga-tetangga di kampung memandang pekerjaan seperti itu sebagai sesuatu yang ganjil, "orang Islam kok kerja dengan orang barat?". Tak tahan mendengar desas desus di kampung, sang ayah menjawab dengan memasukan anaknya ke sekolah Islam.

Namun siapa nyana, berkat menempuh pendidikan di sekolah itulah rupanya perjalanan sejarah Pak Fachruddin dimulai. Sekolah Hidayatullah tempat ia menuntut ilmu sudah berdiri sejak 1952. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan yang modern. Disana, murid-murid belajar banyak bahasa. Selain Arab dan Inggris, para siswa juga mendapat materi pelajaran bahasa Jerman dan Perancis.

Selepas lulus dari Sekolah Hidayatullah, Pak Fachruddin sempat melewati tiga semester di IAIN Banjarmasin sebelum akhirnya mendapat promosi untuk kuliah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Faktor Cak Nur

Ketika Pak Fachruddin menempuh pendidikan di Timur Tengah, kala itu di Indonesia tengah santer isu pembaruan Islam yang dibawa oleh Nurchalis Madjid. Gagasan cendekiawan yang akrab disapa Cak Nur itu cukup menghangatkan dunia intelektual Islam di tanah air saat itu. Sejumlah diskusi dan dialog digelar di sejumlah tempat, baik dari kelompok yang mendukung maupun menentang ide dan pemikiran-pemikirannya.

Isu itu rupanya berlabuh juga di Timur Tengah. Fachruddin muda yang ketika itu sedang menempuh studi di Madinah termasuk kelompok yang menentang dan sulit mengerti pemikiran Cak Nur, terutama kalimat sustik dan lososnya yang berbunyi: “tiada tuhan kecuali Tuhan”.

Pak Fachruddin tak bersetuju dengan ide tersebut. Ia ingin menjadi an t i t e sa dar i ka l ima t kon t rove r s ia l i t u . Hanya sa ja , ketidaksetujuannya diejawantahkan dalam bentuk positif, yaitu tekad bahwa ”Saya harus pergi ke tempat dimana Nurchalish Madjid mendapatkan nalar intelektualnya. Saya harus ke Barat!” tekadnya

waktu itu.

Maka, setelah berhasil menggondol gelar lisence dari Madinah, pria kelahiran 9 Desember 1959 itu berangkat ke Jerman. Ia ingin melihat dunia Barat, tempat dimana kebebasan terbuka selebar-lebarnya. Sebuah peradaban yang berbeda sama sekali dengan Arab Saudi yang tertutup. Fachruddin muda ingin membandingkan dua peradaban yang secara kultural benar-benar berbeda.

Untuk itu, di Berlin, Jerman, ia memilih studi jurusan Sejarah untuk membandingkan sejarah pertengahan Eropa sebelum abad Renaissance dengan sejarah awal Islam. “Faktor Cak Nur memperngaruhi keinginan saya untuk melakukan studi perbandingan antara Timur dan Barat” cerita Pak Fachruddin.

Dari pengalaman dua kultur yang berbeda itu, ia bisa melihat dunia dengan lebih arif. Termasuk

bagaimana melihat sistem nilai yang memengaruhi tradisi di dua belah dunia itu.

Sayangnya, studi di Jerman tak diselesaikannya hingga tuntas. Musababnya, saat pulang ke Indonesia di hujung masa perkuliahan, orangtua Pak Fachruddin melarangnya kembali ke Eropa lantaran khawatir tak bisa berjumpa lagi dengan anaknya yang sudah melanglang buana itu.

Akhirnya, didorong oleh keinginan untuk khidmah pada orangtua, ia memilih untuk tetap di Indonesia. “Mencari berkah dari mengabulkan keinginan orangtua”katanya. Di Indonesia, Pak Fachruddin bekerja pada lembaga pendidikan milik pemerintah Arab Saudi. Baru pada tahun 1992 ia mengikuti tes penerimaan pegawai di Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta.

Memimpin Unit Percetakan al-Qur'an

Saat ini, Pak Fachruddin dipercaya untuk memimpin Unit Percetakan al-Qur'an (UPQ) yang berlokasi di Ciawi, Jawa Barat, sebuah lembaga yangconcern pada penyediaan kitab suci al-Qur'an di tanah air. Mempimpin UPQ, diakuinya bukan perkara mudah. Setidaknya ada tiga tantangan utama yang menjadi pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan.

Pertama, adalah keberadaan alat-alat percetakan di UPQ yang masih rancu status BMN-nya sehingga menghambat pekerjaan operasional.

Kedua, kondisi mesin yang 70 hingga 80 persen mengalami kerusakan. Kapasitas produksi alat-alat tersebut juga sangat rendah. Mesin-mesin di UPQ hanya mampu mencetak 20 ribu hingga 30 ribu eksemplar al-Qur'an saja per tahun, tentu sangat jauh dari kebutuhan nasional.

Dan tantangan terakhir, adalah dari segi jumlah pegawai. Saat ini di lembaga yang dipimpinnya, terdapat empat pegawai PNS, sementara 19 lainnya berstatus sebagai pegawai honor.

Pak Fachruddin sudah menyusun pemetaan terkait produksi percetakan di UPQ dalam beberapa tahun ke depan hanya saja tidak didukung oleh keberadaan mesin yang memadai.

Oleh karena itu ia berharap kondisi mesin-mesin di UPQ ini segera mendapat perhatian dari Kementerian Agama mengingat angka kebutuhan al-Qur'an di tanah air sangat besar. Dibutuhkan mesin dengan kapasitas besar dan mampu bersaing. “Keberadaan mesin yang secara status masih rancu, plus sudah mengalami banyak kerusakan dengan kapasitas produksi yang rendah hanya menimbulkan inesiensi dalam pengeluaran anggaran negara.” pungkasnya. []

Bengkulu,bimasislam—AdayangmenarikdariSekretarisDitjen

BimasIslam,MuhammadiyahAmin,beberapawaktubelakangan.

Pasalnya,setiapdidaulatuntukmembukakegiatandilingkungan

DitjenBimasIslam,mantanRektorIAINSultanAmaiGorontaloitu

selalumemintahadirinuntukmeneriakanlimanilaibudayakerja

KementerianAgama.

“Sayamintabapakdanibuuntukberdiri,dankitateriakanyel-yel

lima nilai budaya kerja Kementerian Agama,” katanya sembari

memintasatupesertamemimpinyel-yeldidepan.

Parahadirinpunkemudianberdiridankompakmeneriakanyel

limanilaibudayakerjalengkapdengangerakannya.

“Integritas, integritas, integritas! Profesionalitas, Profesionalitas,

Profesionalitas! Inovatif, Inovatif, Inovatif ! Tanggungjawab,

Tanggungjawab, Tanggungjawab! Keteladanan, Keteladanan,

Keteladanan!”Seruseluruhpeserta.

Yel-yel tersebutmembuatsuasanapembukaankegiatanmenjadi

lebihcair.Takjarangsebagianpesertatidakhapalyeltersebut,baik

kalimatmaupungerakannyasehinggamenjadihiburanbagiyang

lain.

Meskidemikian,MuhammadiyahAminmengingatkanbahwalima

nilai tersebut bukan hanya sebatas untuk dihapal. “Lima nilai

budaya kerja Kementerian Agama itu harus dipahami dan

dilaksanakanolehsemuapegawai!”katanya.(sigit/bimasislam)

Drs. H. M. Fachruddin, Lc.

Gedung Rusak dan Mesin Tidak Memadai, Unit Percetakan Al-Quran Butuh Perhatian Lebih

Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara

Page 4: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Jakarta,bimasislam—KarinaKusumadewi,seorangwartawandi

sebuah media cetak ternama di tanah air memutuskan untuk

berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Proses

pengislaman dirinya dilangsungkan usai pelaksanaan ibadah

shalat Zhuhur diMasjid Al-Ikhlas, Gedung Kementerian Agama,

JalanMH.ThamrinNo.6,Jakarta,Senin(16/5).

Kepada Kasubdi t Kepenghuluan , Anwar Sa'adi , yang

membimbingnya membaca dua kalimat syahadat, perempuan

kelahiranSemarang,11Oktober1989itumengakutidakmendapat

paksaandaripihakmanapun,termasukdarikeluarga.

Di hadapan sekitar 100 orang jamaah shalat Zhuhur, Karina

m e n c e r i t a k a n a w a l m u l a

keinginannyauntukmemelukagama

Islam.

“Saat kuliah dulu, saat mendengar

lantunanadzan,hatisayamerasakan

ketenangan, rasanya tentram,”

kisahnya. Selain itu, wanita yang

tinggal di bilangan Pondok Aren,

Tangerang Selatan itu jugamengaku

sempat bermimpi mengenakan

pakaianshalatbagiwanitaataubiasa

disebut mukena. “Dalam mimpi itu

saya mengenakan mukena, seperti

orangIslam,”katanya.

K e p a d a b i m a s i s l a m y a n g

mewawancarainya usai pembacaan

dua ka l imat syahadat , Kar ina

mengatakanbahwaialahirdariayah

seorang Muslim dan ibu seorang

penganutProtestan.Kendatibegitu,ia

tidak mendapatkan pengajaran

agamaIslamdikeluarga.“Pilihansaya

untukmemelukIslammerupakanpanggilanyangmurnidarihati

saya,”ujarwanitaberkacamataitu.

Saatmembacaduakalimatsyahadatsebagaiikrarmemelukagama

Islam,Karinatakkuasamenahantangis.Halitumembuatjamaah

yangmenyaksikanprosespengislamantersebut jugamerasakan

keharuan.Sejumlahjamaahtampakmeneteskanairmata.

Prosespembacaanduakalimatsyahadattersebutdiakhiridengan

tandatangandariduaorangsaksidanucapanselamatdaripara

jama'ah.(sigit/bimasislam)

Bengkulu, bimasislam—Dalam Rencana

StrategisKementerianAgama tahun2015-

2019 disebutkan bahwa salah satu fokus

yang akan dibangun olehKemenag adalah

peningkatan potensi ekonomi masyarakat

melalui pemberdayaan lembaga sosial

keagamaan.Salahsatudaricarayangakan

ditempuh melalui pengembangan potensi

zakat,infak,sedekah,termasukdidalamnya

adalah wakaf. Demikian dikatakan oleh

Sekjen Kemenag RI , Nursyam, saat

menyampaikanmateritentangpeluangdan

tantangan perwakafan di Indonesia yang

d i s e l e n g g a ra k an o l e h D i r e k t o ra t

Pemberdayaan Wakaf di hotel Santika

(22/5).

LebihlanjutNursyammenyatakanbahwapemberdayaanekonomi

melalui lembagakeagamaanmerupakanperintah agamakarena

melalui cara ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkankemajuandankesejahteraan.

“Menurutsaya,pemberdayaanekonomiumatmelaluizakat,infak,

dan sedekah, termasuk wakaf humumnya wajib. Dengan

melakukanpemberdayaanitumakakemajuandankesejahteraan

dapatditingkatkan.Singapurayanghanyamemilikiwilayahsangat

keciljustrulebihmajudalampengelolaanwakafnya.DiIndonesia

jugasebenarnyasudahmulaisepertiyangdilakukanolehNUdan

Muhammdiyah”,tandasnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, untukmemberdayakan wakaf perlu

upayadankemauandarikitaagarperwakafandijadikansebagai

instrumen ekonomi umat. Dengan menjadikan wakaf sebagai

instrumenekonomidapatdilakukandalambentukinvestasi,baik

dalamjangkapendekmaupunpanjang.Baginya,gurubesarIAIN

Sunan Ampel Surabaya ini menggarisbawahi bahwa ada tiga

investasi terbaik dari wakaf , yaitu untuk pendidikan,

pemberdayaanekonomi,dankesehatan.

“Investasi wakaf tebaik adalah dalam bidang pendidikan,

pemberdayaan ekonomi, dan kesehatan. Peningkatan kualitas

pendidikan melalui wakaf akan dapat

mendorong lahirnyaSDMberkualitasyang

dapat mengantarkan kemajuan. Di negeri

manapunjikaSDMnyaberkualitasakanbisa

memajukan dalam segala bidang. Kedua

dalam pemberdayaan ekonomi yang bisa

melahirkan kemampuan ekonomi warga

agar bisa bersaing di dunia global .

Sementara pada sek tor keseha tan

menunjang pengembangan SDM. Kualitas

pelayanan kesehatan dapat dilihat dari

jumlahkunjunganmasyarakatpadapusat-

pusatkesahatan”,katanya.

Jikamelihatdaripotensiwakafyangdimiliki

Indonesiasaatinisangatbesar,namunpada

realitasnya belum berjalan sesuai dengan

tingkatyangideal.Beberapamaslaahyangdihadapiterkaitdengan

perwakafanditanahairdiantaranyaadalahsoalserti�ikasitanah

wakaf sebagai pengamanan aset wakaf. Ini menjadi tugas

KementeianAgamauntukmenuntaskannyaagaraset-asetwakaf

tidakberpindahtangan.

“Soaltanah-tanahwakafyangbanyakbelummemilikisert�ikatagar

menjadiperhatian Kakanwil, Kabid, Kasubdit, dan pihak-pihak

terkait.Sayamintaagarmasalahinibenar-benardiperhatikandan

secepatyadiselesaikan”,pintanya.

Selain itu, hal lain yang jugamenjadi tantangan pengembangan

wakafnasionaladalahsoaltatakelolayangbelumdilakukansecara

profesional.

“Pengelolaanasetwakafselamainimasihdengancaratradisional.

KitaperluterobosandanbisamenirucarakerjaBuSusi,Menteri

KKP.KenapapakJokowimemilihbuSusiyanghanyalulusanSMP,

sementarabanyakprofesor-profesorlulusanluarnegeri?Karena

bu Susi memiliki nyali untuk mengeksekusi, sementara para

profesor itu terlalubanyakpertimbangan.Demikianhalnya soal

wakaf, diperlukan upaya-upaya agar aset-aset wakaf dapat

memiliki dampak kesejahteraan bagi umat”, tutupnya.

(thobib/bimasislam)

Di Masjid Kemenag, Wartawan Ini Jelaskan Alasannya Memeluk Islam

Jakarta, bimasislam— Masyarakat menyambut

antusias program bantuan Kitab Suci Al-

Qur'ansecaragratisyangdisediakan

oleh Dit jen Bimas Is lam

Kementerian Agama.

Setiap hari, sejumlah

pengurusmasjid,majelis

taklim, dan lembaga-

lembagaIslamdatangsilih

b e rgan t i menga j ukan

permohonan bantuan kitab

suci tersebut pada sekretariat

D i t j e n B i m a s I s l a m , G e d u n g

KementerianAgamaLt.6,JakartaPusat.

Kepala Bagian Umum Ditjen Bimas Islam,

Yoesni,mengakusenangbisamelayanimasyarakat

yangmembutuhkanal-Qur'an.“Inimerupakanbagian

dari fungsi pelayanan Ditjen Bimas Islam kepada

masyarakat.Setiapharikamimelayanimasyarakatyangdatangke

kantormengajukanbantuanmushafal-Qur'an,”katanya.

Meski demikian, Yoesni meminta masyarakat yang ingin

mengajukanbantuankitabsucitersebutuntukbersabar.Pasalnya,

stokmushafal-Qur'andiKemenagPusatsaatinisudahhabis.

Dikatakan Yoesni, pihaknya sudahmencetak sebanyak 700 ribu

eksemplarmushafal-Qur'an.Darijumlahtersebut, sebanyak

500 ribu eksemplar dikirim ke 34 Kanwil Kemenag

Provinsi se-Indonesia, dan 200 ribu eksemplar

dibagikan oleh Kemenag Pusat. Seluruh

mushaftersebutsaatinisudahhabis.

“Saat ini ketersediaan mushaf al-Qur'an

dan Juz Amma di Kemenag pusat sudah

hab is , bag i masyarakat yang ing in

mengajukan kami mohon untuk besabar.

Tahuninisudahdalamprosescetakkembali,”

katanya saat ditemui bimasislam di ruang

kerjanya,Selasa(17/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, Ditjen Bimas Islam

menyediakan bantuan mushaf al-Qur'an secara gratis

kepadamasyarakatluas.Distribusibantuanal-Qur'andanJuz

'Amma secara cuma-cuma itu ditujukan untuk memenuhi

kebutuhanal-Qur'andiMasjid/Mushalla,instansipemerintahatau

swasta untuk pembinaan karyawan, organisasi massa Islam,

lembagapendidikan,calonpengantin,dansebagainya.

Masyarakat bisa mengirimkan surat pengajuan permohoan

bantuan Mushaf al-Qur'an dan Juz 'Amma kepada Ditjen Bimas

I s l am se ca ra i nd iv idu maupun ko l ek t i f ( l embaga ) .

(sigit/bimasislam)

Stok Bantuan Al-Quran Gratis di Kemenag Sudah Habis

Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!

Jakarta,bimasislam—Siapa sangka negeri jiran Singapura, yang

mayoritas berpenduduk nonmuslim, memiliki perhatian serius

tentang produk halal. Berdasarkan MasterCard-Crescent Rating

Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Singapuramerupakan

salahsatudestinasiwisataMuslimterbaikdunia.

Singapurajugamenawarkanbanyakpilihanrestorandankafeyang

menyajikan menu dan makanan halal. Tempat makan tersebut

dapat ditemukan di beberapa tempat, diantaranyaArab Street,

NorthBridgeRoad,sertaBeachRoad.Bahkanadabukupanduan

khususbagiwisatawanmuslim,berjudul“MuslimTravellersGuide

toSingapore,EverythingMuslimTravelersNeed toKnowWhen

Exploring Singapore”. Inimenunjukkanbahwa Singapura sangat

seriusmelindungikonsumenmuslim.

Bukanhanyadisitu,perhatianterhadaphal-halataskehalalanjuga

ditunjukkandenganadanyapemandanganmenarikdiFoodcourt

Food Republic di Singapura. Terdapat pemisahan tempat cuci

piringmakananhalaldannonhalaldengankatayangsangatjelas,

Non Halal Dish Washing dan Halal Dish Washing. Demikian

disampaikanolehEshadiChalid(31/5),anggotaInfokomMajelis

Ulama Indonesia (MUI) yang sedang mengikuti International

Broadcasting ExpodiSingapura.

Eshadimenambahkan, bukanhanya tempat cuci piringnya yang

dipisahkan,tetapijenispiringnyajugabeda.

“Sayasempattanyakan,kenapajaraktempatcucinyaterlaludekat,

bukankahdikhawatirkanpiringnyatertukar.Namunberdasarkan

informasiternyatajenispiringnyaantarayanghalaldannonhalal

itubeda.Sayakira itumenarik,danpatutditiruolehIndonesia”,

tegasnya.(thobib/bimasislam) -

Di Singapura, Tempat Cuci Piring Halal dan Non Halal Dipisahkan

Page 5: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Jakarta,bimasislam—KarinaKusumadewi,seorangwartawandi

sebuah media cetak ternama di tanah air memutuskan untuk

berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam. Proses

pengislaman dirinya dilangsungkan usai pelaksanaan ibadah

shalat Zhuhur diMasjid Al-Ikhlas, Gedung Kementerian Agama,

JalanMH.ThamrinNo.6,Jakarta,Senin(16/5).

Kepada Kasubdi t Kepenghuluan , Anwar Sa'adi , yang

membimbingnya membaca dua kalimat syahadat, perempuan

kelahiranSemarang,11Oktober1989itumengakutidakmendapat

paksaandaripihakmanapun,termasukdarikeluarga.

Di hadapan sekitar 100 orang jamaah shalat Zhuhur, Karina

m e n c e r i t a k a n a w a l m u l a

keinginannyauntukmemelukagama

Islam.

“Saat kuliah dulu, saat mendengar

lantunanadzan,hatisayamerasakan

ketenangan, rasanya tentram,”

kisahnya. Selain itu, wanita yang

tinggal di bilangan Pondok Aren,

Tangerang Selatan itu jugamengaku

sempat bermimpi mengenakan

pakaianshalatbagiwanitaataubiasa

disebut mukena. “Dalam mimpi itu

saya mengenakan mukena, seperti

orangIslam,”katanya.

K e p a d a b i m a s i s l a m y a n g

mewawancarainya usai pembacaan

dua ka l imat syahadat , Kar ina

mengatakanbahwaialahirdariayah

seorang Muslim dan ibu seorang

penganutProtestan.Kendatibegitu,ia

tidak mendapatkan pengajaran

agamaIslamdikeluarga.“Pilihansaya

untukmemelukIslammerupakanpanggilanyangmurnidarihati

saya,”ujarwanitaberkacamataitu.

Saatmembacaduakalimatsyahadatsebagaiikrarmemelukagama

Islam,Karinatakkuasamenahantangis.Halitumembuatjamaah

yangmenyaksikanprosespengislamantersebut jugamerasakan

keharuan.Sejumlahjamaahtampakmeneteskanairmata.

Prosespembacaanduakalimatsyahadattersebutdiakhiridengan

tandatangandariduaorangsaksidanucapanselamatdaripara

jama'ah.(sigit/bimasislam)

Bengkulu, bimasislam—Dalam Rencana

StrategisKementerianAgama tahun2015-

2019 disebutkan bahwa salah satu fokus

yang akan dibangun olehKemenag adalah

peningkatan potensi ekonomi masyarakat

melalui pemberdayaan lembaga sosial

keagamaan.Salahsatudaricarayangakan

ditempuh melalui pengembangan potensi

zakat,infak,sedekah,termasukdidalamnya

adalah wakaf. Demikian dikatakan oleh

Sekjen Kemenag RI , Nursyam, saat

menyampaikanmateritentangpeluangdan

tantangan perwakafan di Indonesia yang

d i s e l e n g g a ra k an o l e h D i r e k t o ra t

Pemberdayaan Wakaf di hotel Santika

(22/5).

LebihlanjutNursyammenyatakanbahwapemberdayaanekonomi

melalui lembagakeagamaanmerupakanperintah agamakarena

melalui cara ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkankemajuandankesejahteraan.

“Menurutsaya,pemberdayaanekonomiumatmelaluizakat,infak,

dan sedekah, termasuk wakaf humumnya wajib. Dengan

melakukanpemberdayaanitumakakemajuandankesejahteraan

dapatditingkatkan.Singapurayanghanyamemilikiwilayahsangat

keciljustrulebihmajudalampengelolaanwakafnya.DiIndonesia

jugasebenarnyasudahmulaisepertiyangdilakukanolehNUdan

Muhammdiyah”,tandasnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, untukmemberdayakan wakaf perlu

upayadankemauandarikitaagarperwakafandijadikansebagai

instrumen ekonomi umat. Dengan menjadikan wakaf sebagai

instrumenekonomidapatdilakukandalambentukinvestasi,baik

dalamjangkapendekmaupunpanjang.Baginya,gurubesarIAIN

Sunan Ampel Surabaya ini menggarisbawahi bahwa ada tiga

investasi terbaik dari wakaf , yaitu untuk pendidikan,

pemberdayaanekonomi,dankesehatan.

“Investasi wakaf tebaik adalah dalam bidang pendidikan,

pemberdayaan ekonomi, dan kesehatan. Peningkatan kualitas

pendidikan melalui wakaf akan dapat

mendorong lahirnyaSDMberkualitasyang

dapat mengantarkan kemajuan. Di negeri

manapunjikaSDMnyaberkualitasakanbisa

memajukan dalam segala bidang. Kedua

dalam pemberdayaan ekonomi yang bisa

melahirkan kemampuan ekonomi warga

agar bisa bersaing di dunia global .

Sementara pada sek tor keseha tan

menunjang pengembangan SDM. Kualitas

pelayanan kesehatan dapat dilihat dari

jumlahkunjunganmasyarakatpadapusat-

pusatkesahatan”,katanya.

Jikamelihatdaripotensiwakafyangdimiliki

Indonesiasaatinisangatbesar,namunpada

realitasnya belum berjalan sesuai dengan

tingkatyangideal.Beberapamaslaahyangdihadapiterkaitdengan

perwakafanditanahairdiantaranyaadalahsoalserti�ikasitanah

wakaf sebagai pengamanan aset wakaf. Ini menjadi tugas

KementeianAgamauntukmenuntaskannyaagaraset-asetwakaf

tidakberpindahtangan.

“Soaltanah-tanahwakafyangbanyakbelummemilikisert�ikatagar

menjadiperhatian Kakanwil, Kabid, Kasubdit, dan pihak-pihak

terkait.Sayamintaagarmasalahinibenar-benardiperhatikandan

secepatyadiselesaikan”,pintanya.

Selain itu, hal lain yang jugamenjadi tantangan pengembangan

wakafnasionaladalahsoaltatakelolayangbelumdilakukansecara

profesional.

“Pengelolaanasetwakafselamainimasihdengancaratradisional.

KitaperluterobosandanbisamenirucarakerjaBuSusi,Menteri

KKP.KenapapakJokowimemilihbuSusiyanghanyalulusanSMP,

sementarabanyakprofesor-profesorlulusanluarnegeri?Karena

bu Susi memiliki nyali untuk mengeksekusi, sementara para

profesor itu terlalubanyakpertimbangan.Demikianhalnya soal

wakaf, diperlukan upaya-upaya agar aset-aset wakaf dapat

memiliki dampak kesejahteraan bagi umat”, tutupnya.

(thobib/bimasislam)

Di Masjid Kemenag, Wartawan Ini Jelaskan Alasannya Memeluk Islam

Jakarta, bimasislam— Masyarakat menyambut

antusias program bantuan Kitab Suci Al-

Qur'ansecaragratisyangdisediakan

oleh Dit jen Bimas Is lam

Kementerian Agama.

Setiap hari, sejumlah

pengurusmasjid,majelis

taklim, dan lembaga-

lembagaIslamdatangsilih

b e rgan t i menga j ukan

permohonan bantuan kitab

suci tersebut pada sekretariat

D i t j e n B i m a s I s l a m , G e d u n g

KementerianAgamaLt.6,JakartaPusat.

Kepala Bagian Umum Ditjen Bimas Islam,

Yoesni,mengakusenangbisamelayanimasyarakat

yangmembutuhkanal-Qur'an.“Inimerupakanbagian

dari fungsi pelayanan Ditjen Bimas Islam kepada

masyarakat.Setiapharikamimelayanimasyarakatyangdatangke

kantormengajukanbantuanmushafal-Qur'an,”katanya.

Meski demikian, Yoesni meminta masyarakat yang ingin

mengajukanbantuankitabsucitersebutuntukbersabar.Pasalnya,

stokmushafal-Qur'andiKemenagPusatsaatinisudahhabis.

Dikatakan Yoesni, pihaknya sudahmencetak sebanyak 700 ribu

eksemplarmushafal-Qur'an.Darijumlahtersebut, sebanyak

500 ribu eksemplar dikirim ke 34 Kanwil Kemenag

Provinsi se-Indonesia, dan 200 ribu eksemplar

dibagikan oleh Kemenag Pusat. Seluruh

mushaftersebutsaatinisudahhabis.

“Saat ini ketersediaan mushaf al-Qur'an

dan Juz Amma di Kemenag pusat sudah

hab is , bag i masyarakat yang ing in

mengajukan kami mohon untuk besabar.

Tahuninisudahdalamprosescetakkembali,”

katanya saat ditemui bimasislam di ruang

kerjanya,Selasa(17/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, Ditjen Bimas Islam

menyediakan bantuan mushaf al-Qur'an secara gratis

kepadamasyarakatluas.Distribusibantuanal-Qur'andanJuz

'Amma secara cuma-cuma itu ditujukan untuk memenuhi

kebutuhanal-Qur'andiMasjid/Mushalla,instansipemerintahatau

swasta untuk pembinaan karyawan, organisasi massa Islam,

lembagapendidikan,calonpengantin,dansebagainya.

Masyarakat bisa mengirimkan surat pengajuan permohoan

bantuan Mushaf al-Qur'an dan Juz 'Amma kepada Ditjen Bimas

I s l am se ca ra i nd iv idu maupun ko l ek t i f ( l embaga ) .

(sigit/bimasislam)

Stok Bantuan Al-Quran Gratis di Kemenag Sudah Habis

Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!

Jakarta,bimasislam—Siapa sangka negeri jiran Singapura, yang

mayoritas berpenduduk nonmuslim, memiliki perhatian serius

tentang produk halal. Berdasarkan MasterCard-Crescent Rating

Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Singapuramerupakan

salahsatudestinasiwisataMuslimterbaikdunia.

Singapurajugamenawarkanbanyakpilihanrestorandankafeyang

menyajikan menu dan makanan halal. Tempat makan tersebut

dapat ditemukan di beberapa tempat, diantaranyaArab Street,

NorthBridgeRoad,sertaBeachRoad.Bahkanadabukupanduan

khususbagiwisatawanmuslim,berjudul“MuslimTravellersGuide

toSingapore,EverythingMuslimTravelersNeed toKnowWhen

Exploring Singapore”. Inimenunjukkanbahwa Singapura sangat

seriusmelindungikonsumenmuslim.

Bukanhanyadisitu,perhatianterhadaphal-halataskehalalanjuga

ditunjukkandenganadanyapemandanganmenarikdiFoodcourt

Food Republic di Singapura. Terdapat pemisahan tempat cuci

piringmakananhalaldannonhalaldengankatayangsangatjelas,

Non Halal Dish Washing dan Halal Dish Washing. Demikian

disampaikanolehEshadiChalid(31/5),anggotaInfokomMajelis

Ulama Indonesia (MUI) yang sedang mengikuti International

Broadcasting ExpodiSingapura.

Eshadimenambahkan, bukanhanya tempat cuci piringnya yang

dipisahkan,tetapijenispiringnyajugabeda.

“Sayasempattanyakan,kenapajaraktempatcucinyaterlaludekat,

bukankahdikhawatirkanpiringnyatertukar.Namunberdasarkan

informasiternyatajenispiringnyaantarayanghalaldannonhalal

itubeda.Sayakira itumenarik,danpatutditiruolehIndonesia”,

tegasnya.(thobib/bimasislam) -

Di Singapura, Tempat Cuci Piring Halal dan Non Halal Dipisahkan

Page 6: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Depok,bimasislam—“Inibarunamanyakegiatan!”kata seorang

pesertayangantusiasmengikutipelatihanPengembanganSumber

DayaManusia(SDM)bertajuk'GreatLeadershipSkillsandChange

Management”yangdigelarBagianOrtaladanKepegawaianDitjen

BimasIslamdiHotelMargoCity,Depok,JawaBarat.

Workshop yang menggandeng lembaga pengembangan SDM

Tosora Solutions itu memang dikemas dengan sangat menarik.

Problematika perkantoran mulai dari beban kerja, karakter

pegawai,hinggamodelkomunikasidenganrelasikantordibedah

melalui sejumlah ilustrasi, role playing, dangamesmenarik.Tak

heran, seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan

tersebut.

Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian, Eddy Mawardi

mengatakankegiatan inimerupakankelanjutandariassessment

yang telah dilakukan di lingkungan Ditjen Bimas Islam untuk

menggenjot kualitas pegawai. “Pemetaan terhadap kompetensi

pegawaidanpeningkatankualitasSDMdilingkunganDitjenBimas

Islamterusdilakukanuntukmeningkatkankualitassuasanakerja

yangefektifdanharmonisdi tengah tuntutanpelayanankepada

masyarakat yang terus meningkat dari

waktukewaktu,”ujarnya.

Sejumlah materi yang diterima peserta

antara lainDevelopingPeopleandTeam

Members, Delegation and Leadership

Styles, Personality Types, Effective

Communication Coaching and Feedback,

CreativeThinking,danLeadershipVision.

Pantauan Bimasislam peserta terlihat

sangat antusias mengikuti kegiatan dan

menyampaikankesanyangpositif.

Salahseorangpeserta,InsanKhairulQalbi

dari Bagian Umum mengatakan bahwa

kegiatansemacaminisangatbermanfaat

untuk meningkatan kualitas SDM di

lingkunganDitjenBimasIslam,terutama

bagaimana melihat potensi, karakter,

serta model komunikasi kepada rekan

kerjadikantor.

“Manfaatnya terutama bagaimana kita mampu melihat karate

pegawaisertamodelkomunikasikepadateman-teman,”katanya.

Workshop tersebut dimulai pada hari Rabu sore (18/5) dan

berakhirpadaJumat,20Meipukul11.00WIB.(sigit/bimasislam)

Jakarta,bimasislam— Warningbagiorangtuauntukmeningkatkan

kualitas kehidupan rumah tangga dan ketahanan keluarga.

Pasalnya,trenpasanganyangsudahhamilsebelummenikahterus

meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena ini diperoleh saat

bimasislammelakukankunjungankesejumlahKUAdiIndonesia.

DiMalang,JawaTimur,diperkirakan25persencalonperempuan

yang datang untukmengajukan pencatatan nikah berada dalam

kondisi sudah hamil. Sementara itu di kecamatan Selebar, Kota

Bengkulu, sekitar 20 persen pasangan yang dilayani KUA tiap

tahunnyadalamkondisitengahhamil.Diyakiniditempat-tempat

lainjugaterjadihalyangsama.Sehinggaangkayangsebenarnya

bisa jadi lebih besar, karena data tersebut hanya berasal dari

pasangan yang secara sukarelamendaftarkanpernikahannya ke

KUA, belum termasuk yang menikah secara siri karena malu

kepadatetangga.HalinimenjadiperingatanbagikeluargaMuslim,

mengingatjikamasalahinidibiarkanmakaakanmenjadimasalah

sosialyangjauhdarituntunanagamanamundianggaplazim.

Fenomena lain yang tak kalah memprihatinkan adalah tren di

kalangan anak muda untuk merayakan tahun baru dan hari

valentinedenganmelakukanhubunganlayaknyasuamiistri.Hasil

penelusuran bimasislam, fenomena merayaan tahun baru di

kawasan wisata dengan kekasih sudah menjadi tren baru di

kalangananak-anakmuda. “Hal inilahyangmenyebabkanangka

pernikahanpadaakhirbulanFebruari,Maret,danAprilcenderung

lebihtinggidaripadabulansebelumnya,”katasumberbimasislam.

Sumberitujugamenyebutbahwataksedikitdiantaraanak-anak

mudayangmenyewavillaatauhoteluntukmenghabiskanmalam

bersama teman dan kekasihnya masing-masing di malam

pergantiantahunlayaknyasuamiistri.

Angkapernikahandibulan-bulantersebutcenderungmeningkat

akibatpergaulanyangdilakukanpadabulansebelumnya,yaitusaat

perayaanmalamtahunbarudanvalentine.“Merekalaluhamildan

terpaksamenikahpadabulan-bulanitu”ujarsumbertersebut.

Peranorangtuadalamhalinisangatmenentukan,terutamadalam

halpegawasanterhadappergaulanputradanputrinya.Termasuk

dalamhalinipengenalanagamasecaralebihintensifpadaanggota

keluarga. Selain itu, perlu ada pengalihan perhatian saat

menyambut tahun baru atau menjelang tanggal 14 Februari

(valentine'sday)denganacarayanglebihmenarikdanbermanfaat

bagigenerasimuda,sehinggamerekameninggalkantradisiburuk

tersebut.

Raja Ampat, bimasislam— Mewakili

Menteri Agama, Sekretaris Ditjen

Bimas Islam Muhamadiyah Amin

meresmikanGedung IslamicCenter

Mu'adz bin Jabal di Raja Ampat,

PapuaBarat,Ahad(29/5).

Peresmian pusat pengajaran Islam

di wilayah timur Indonesia itu

dihadirisejumlahpejabatantaralain

Atase Agama Kedutaan Arab Saudi

untuk Indonesia, Ketua BadanWakaf

Indonesia,KakanwilPapuaBarat,Bupati

RajaAmpatdansekretarisMenteriAgama

RI.

Islamic Center yang dibangun atas kerjasama

KedutaanArabSaudidenganKementerianAgamaRI

itu bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan keagamaan

IslamkhususnyadiwilayahtimurIndonesia.

Sebelumnya,pihakkedutaanArabSauditelahmelakukansejumlah

pertemuandenganMenteriAgamaterkaitpendirianpusatIslam

tersebut.MenagLukmanSaifuddin sendirimengapresiasiupaya

itu. “Kami mengapresiasi pemerintah Arab Saudi atas proyek

tersebut , insya Allah kerjasama seperti ini akan terus

dikembangkan,”ujarMenagbeberapawaktulalu.

Lebih lanjut Menag menegaskan, bahwa hubungan di bidang

pendidikandankebudayaanantaraIndoensiadenganArabSaudi

sangat berkontribusi dalammembangun hubungan antar kedua

negara. Budaya diplomasi Arab Saudi secara umum dilakukan

secara informal, baik politik, ekonomi, maupun investasi yang

bersifatprosonal",tegasnya.

Islamic CenteryangberlokasidiWaisai,

KabupatenRajaAmpat,PapuaBarat

inimerupakanpusatpendidikandan

dakwahIslampertamayangberada

di pulau paling timur Indonesia.

Selama ini, Raja Ampat dikenal

sebagai salah satudestinasiwisata

lautterindahdidunia.

S e l a i n p em b a n g u n a n � i s i k ,

sebagaimana di jelaskan panitia

Pembangunan Islamic Center, Alfaris

Labagu, faktor yang tak kalah penting

dalam mengembangkan pusat Islam itu

adalah tenaga pengajar yang handal. Untuk itu,

pihakIslamicCentertelahmembukapeluangbagipara

pendakwahuntukmengajardiIslamicCenterMu'adzbinJabal.

DitanyakanmengenaimisipembangunanIslamicCentertersebut,

Alfaris mengatakan bahwa Pusat Islam itu dibangun untuk

membentengigenerasimudaMuslimdiPapuaBaratdaripengaruh

Globalisasi.

Pengaruh globalisasi tersebut, terang pria yang juga menjabat

sebagai Ketua Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) cabang Papua

Barat itu, menyusul semakin populernya Raja Ampat sebagai

destinasi wisata kelas dunia. “Pengaruh tersebut misalnya, di

kalangan generasi muda Muslim di Raja Ampat saat ini sudah

terbiasa dengan gaya berpakaian yang mengumbar aurat dan

pergaulanbebas,”katanyamenjelaskan.(Sigit/bimasislam)

Peran Pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk melakukan

pengawasan terhadap kawasan atau pusat-pusat wisata yang

didugadijadikantempatperayaanolehanak-anakmudatersebut.

“Misalnya membuat aturan hotel yang lebih ketat terhadap

pasanganyangmenginaptanpatanpadisertaiSuratNikah.

Selain itu, institusi pendidikan juga berperan penting dalam

mendidik generasi muda untuk berhati-hati dan menjauhi

pergaulan bebas. “Pencegahan terhadap budaya permisif (serba

boleh)itumemangmemerlukanperandariberbagaipihak,selain

keluarga, peran sekolah, Pemda, dan juga Kementerian Agama

mutlakdiperlukan!”ujarsumbertersebut.

Selamaini,KementerianAgamatelahmelakukansejumlahupaya

untukmenjagamoraldanmencegahterjadinyafenomenahamildi

luarnikah.Upayatersebutantaralainpenyelenggaraankursuspra

nikah, pembinaan remaja tentang bahaya pergaulan bebas,

bimbingan masyarakat melalui tenaga penyuluh agama, hingga

peningkatan ketahanan keluarga melalui pembinaan keluarga

sakinah.Meskidemikianupayatersebutmasihbelumcukuptanpa

peransertadandukungandarisejumlahpihak[](bimasislam)

Ini Baru Namanya Kegiatan!

Warning! Darurat Hamil Duluan dan Fenomena Nikah di Bulan Maret-April

Wakili Menag, Muhammadiyah Amin Resmikan Islamic Center di Raja Ampat

J a k a r t a ,

bimasislam—Penyeleng

g a r a a n Mu s a b a q a h

Tilawatil Qur'an (MTQ)

Tk.NasionalXXVITahun

2016 siap digelar di

Provinsi Nusa Tenggara

Barat pada tanggal 28

Juli – 7 Agustus 2016.

Seluruhpersiapanteknis

telah mencapai 90%.

Pemerintah NTB sebagai tuan rumah juga telah menyiapkan

berbagaiinfrastrukturdemilancarnyapenyelenggaraaneventdua

tahunanini.

MenteriAgamaLukmanHakimSaifuddinmenegaskan,MTQNXXVI

akandikemasdenganmodelbaru,yaknidengandiberlakukannya

e-mtq . Menurutnya, e-mtq lahir dari sebuah semangat

menghadirkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

MTQ. Karena MTQ selain sebagai syiar Islam, juga menjadi

momentumsilaturahimkebangsaandalambingkaiNKRI.

“Ini terobosan bagus, mencerminkan revolusi mental. Kita

berharap e-mtq dapat menutup celah penyimpangan dan

pelanggaran yang dapat merusak spirit MTQ,” tegasnya saat

memberikan sambutan pada Launching Logo dan pendaftaran

online, Selasa (31/6) bertempat di Auditorium HM Rasjidi Gd.

KementerianAgamaJl.MH.ThamrinNO.6Jakarta.

Lukmanmengingatkan, komitmen reformasi harus tetap dijaga,

salah satunya melalui hadirnya inovasi-inovasi perbaikan

penyelenggaraanMTQ.Menurutnya, kelemahan yang selama ini

terjadidalamtatakelolapenyelenggaraanMTQharusdiperbaiki,

salahsatunyamelaluioptimalisasie-mtq ini.Menagberharap,e-

m t q akan benar -benar me lah i rkan revo lus i menta l

penyelenggaraanMTQ.

Menag: Mari Bersama Menjaga Harkat dan Martabat MTQ

Page 7: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Depok,bimasislam—“Inibarunamanyakegiatan!”kata seorang

pesertayangantusiasmengikutipelatihanPengembanganSumber

DayaManusia(SDM)bertajuk'GreatLeadershipSkillsandChange

Management”yangdigelarBagianOrtaladanKepegawaianDitjen

BimasIslamdiHotelMargoCity,Depok,JawaBarat.

Workshop yang menggandeng lembaga pengembangan SDM

Tosora Solutions itu memang dikemas dengan sangat menarik.

Problematika perkantoran mulai dari beban kerja, karakter

pegawai,hinggamodelkomunikasidenganrelasikantordibedah

melalui sejumlah ilustrasi, role playing, dangamesmenarik.Tak

heran, seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan

tersebut.

Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian, Eddy Mawardi

mengatakankegiatan inimerupakankelanjutandariassessment

yang telah dilakukan di lingkungan Ditjen Bimas Islam untuk

menggenjot kualitas pegawai. “Pemetaan terhadap kompetensi

pegawaidanpeningkatankualitasSDMdilingkunganDitjenBimas

Islamterusdilakukanuntukmeningkatkankualitassuasanakerja

yangefektifdanharmonisdi tengah tuntutanpelayanankepada

masyarakat yang terus meningkat dari

waktukewaktu,”ujarnya.

Sejumlah materi yang diterima peserta

antara lainDevelopingPeopleandTeam

Members, Delegation and Leadership

Styles, Personality Types, Effective

Communication Coaching and Feedback,

CreativeThinking,danLeadershipVision.

Pantauan Bimasislam peserta terlihat

sangat antusias mengikuti kegiatan dan

menyampaikankesanyangpositif.

Salahseorangpeserta,InsanKhairulQalbi

dari Bagian Umum mengatakan bahwa

kegiatansemacaminisangatbermanfaat

untuk meningkatan kualitas SDM di

lingkunganDitjenBimasIslam,terutama

bagaimana melihat potensi, karakter,

serta model komunikasi kepada rekan

kerjadikantor.

“Manfaatnya terutama bagaimana kita mampu melihat karate

pegawaisertamodelkomunikasikepadateman-teman,”katanya.

Workshop tersebut dimulai pada hari Rabu sore (18/5) dan

berakhirpadaJumat,20Meipukul11.00WIB.(sigit/bimasislam)

Jakarta,bimasislam— Warningbagiorangtuauntukmeningkatkan

kualitas kehidupan rumah tangga dan ketahanan keluarga.

Pasalnya,trenpasanganyangsudahhamilsebelummenikahterus

meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena ini diperoleh saat

bimasislammelakukankunjungankesejumlahKUAdiIndonesia.

DiMalang,JawaTimur,diperkirakan25persencalonperempuan

yang datang untukmengajukan pencatatan nikah berada dalam

kondisi sudah hamil. Sementara itu di kecamatan Selebar, Kota

Bengkulu, sekitar 20 persen pasangan yang dilayani KUA tiap

tahunnyadalamkondisitengahhamil.Diyakiniditempat-tempat

lainjugaterjadihalyangsama.Sehinggaangkayangsebenarnya

bisa jadi lebih besar, karena data tersebut hanya berasal dari

pasangan yang secara sukarelamendaftarkanpernikahannya ke

KUA, belum termasuk yang menikah secara siri karena malu

kepadatetangga.HalinimenjadiperingatanbagikeluargaMuslim,

mengingatjikamasalahinidibiarkanmakaakanmenjadimasalah

sosialyangjauhdarituntunanagamanamundianggaplazim.

Fenomena lain yang tak kalah memprihatinkan adalah tren di

kalangan anak muda untuk merayakan tahun baru dan hari

valentinedenganmelakukanhubunganlayaknyasuamiistri.Hasil

penelusuran bimasislam, fenomena merayaan tahun baru di

kawasan wisata dengan kekasih sudah menjadi tren baru di

kalangananak-anakmuda. “Hal inilahyangmenyebabkanangka

pernikahanpadaakhirbulanFebruari,Maret,danAprilcenderung

lebihtinggidaripadabulansebelumnya,”katasumberbimasislam.

Sumberitujugamenyebutbahwataksedikitdiantaraanak-anak

mudayangmenyewavillaatauhoteluntukmenghabiskanmalam

bersama teman dan kekasihnya masing-masing di malam

pergantiantahunlayaknyasuamiistri.

Angkapernikahandibulan-bulantersebutcenderungmeningkat

akibatpergaulanyangdilakukanpadabulansebelumnya,yaitusaat

perayaanmalamtahunbarudanvalentine.“Merekalaluhamildan

terpaksamenikahpadabulan-bulanitu”ujarsumbertersebut.

Peranorangtuadalamhalinisangatmenentukan,terutamadalam

halpegawasanterhadappergaulanputradanputrinya.Termasuk

dalamhalinipengenalanagamasecaralebihintensifpadaanggota

keluarga. Selain itu, perlu ada pengalihan perhatian saat

menyambut tahun baru atau menjelang tanggal 14 Februari

(valentine'sday)denganacarayanglebihmenarikdanbermanfaat

bagigenerasimuda,sehinggamerekameninggalkantradisiburuk

tersebut.

Raja Ampat, bimasislam— Mewakili

Menteri Agama, Sekretaris Ditjen

Bimas Islam Muhamadiyah Amin

meresmikanGedung IslamicCenter

Mu'adz bin Jabal di Raja Ampat,

PapuaBarat,Ahad(29/5).

Peresmian pusat pengajaran Islam

di wilayah timur Indonesia itu

dihadirisejumlahpejabatantaralain

Atase Agama Kedutaan Arab Saudi

untuk Indonesia, Ketua BadanWakaf

Indonesia,KakanwilPapuaBarat,Bupati

RajaAmpatdansekretarisMenteriAgama

RI.

Islamic Center yang dibangun atas kerjasama

KedutaanArabSaudidenganKementerianAgamaRI

itu bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan keagamaan

IslamkhususnyadiwilayahtimurIndonesia.

Sebelumnya,pihakkedutaanArabSauditelahmelakukansejumlah

pertemuandenganMenteriAgamaterkaitpendirianpusatIslam

tersebut.MenagLukmanSaifuddin sendirimengapresiasiupaya

itu. “Kami mengapresiasi pemerintah Arab Saudi atas proyek

tersebut , insya Allah kerjasama seperti ini akan terus

dikembangkan,”ujarMenagbeberapawaktulalu.

Lebih lanjut Menag menegaskan, bahwa hubungan di bidang

pendidikandankebudayaanantaraIndoensiadenganArabSaudi

sangat berkontribusi dalammembangun hubungan antar kedua

negara. Budaya diplomasi Arab Saudi secara umum dilakukan

secara informal, baik politik, ekonomi, maupun investasi yang

bersifatprosonal",tegasnya.

Islamic CenteryangberlokasidiWaisai,

KabupatenRajaAmpat,PapuaBarat

inimerupakanpusatpendidikandan

dakwahIslampertamayangberada

di pulau paling timur Indonesia.

Selama ini, Raja Ampat dikenal

sebagai salah satudestinasiwisata

lautterindahdidunia.

S e l a i n p em b a n g u n a n � i s i k ,

sebagaimana di jelaskan panitia

Pembangunan Islamic Center, Alfaris

Labagu, faktor yang tak kalah penting

dalam mengembangkan pusat Islam itu

adalah tenaga pengajar yang handal. Untuk itu,

pihakIslamicCentertelahmembukapeluangbagipara

pendakwahuntukmengajardiIslamicCenterMu'adzbinJabal.

DitanyakanmengenaimisipembangunanIslamicCentertersebut,

Alfaris mengatakan bahwa Pusat Islam itu dibangun untuk

membentengigenerasimudaMuslimdiPapuaBaratdaripengaruh

Globalisasi.

Pengaruh globalisasi tersebut, terang pria yang juga menjabat

sebagai Ketua Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) cabang Papua

Barat itu, menyusul semakin populernya Raja Ampat sebagai

destinasi wisata kelas dunia. “Pengaruh tersebut misalnya, di

kalangan generasi muda Muslim di Raja Ampat saat ini sudah

terbiasa dengan gaya berpakaian yang mengumbar aurat dan

pergaulanbebas,”katanyamenjelaskan.(Sigit/bimasislam)

Peran Pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk melakukan

pengawasan terhadap kawasan atau pusat-pusat wisata yang

didugadijadikantempatperayaanolehanak-anakmudatersebut.

“Misalnya membuat aturan hotel yang lebih ketat terhadap

pasanganyangmenginaptanpatanpadisertaiSuratNikah.

Selain itu, institusi pendidikan juga berperan penting dalam

mendidik generasi muda untuk berhati-hati dan menjauhi

pergaulan bebas. “Pencegahan terhadap budaya permisif (serba

boleh)itumemangmemerlukanperandariberbagaipihak,selain

keluarga, peran sekolah, Pemda, dan juga Kementerian Agama

mutlakdiperlukan!”ujarsumbertersebut.

Selamaini,KementerianAgamatelahmelakukansejumlahupaya

untukmenjagamoraldanmencegahterjadinyafenomenahamildi

luarnikah.Upayatersebutantaralainpenyelenggaraankursuspra

nikah, pembinaan remaja tentang bahaya pergaulan bebas,

bimbingan masyarakat melalui tenaga penyuluh agama, hingga

peningkatan ketahanan keluarga melalui pembinaan keluarga

sakinah.Meskidemikianupayatersebutmasihbelumcukuptanpa

peransertadandukungandarisejumlahpihak[](bimasislam)

Ini Baru Namanya Kegiatan!

Warning! Darurat Hamil Duluan dan Fenomena Nikah di Bulan Maret-April

Wakili Menag, Muhammadiyah Amin Resmikan Islamic Center di Raja Ampat

J a k a r t a ,

bimasislam—Penyeleng

g a r a a n Mu s a b a q a h

Tilawatil Qur'an (MTQ)

Tk.NasionalXXVITahun

2016 siap digelar di

Provinsi Nusa Tenggara

Barat pada tanggal 28

Juli – 7 Agustus 2016.

Seluruhpersiapanteknis

telah mencapai 90%.

Pemerintah NTB sebagai tuan rumah juga telah menyiapkan

berbagaiinfrastrukturdemilancarnyapenyelenggaraaneventdua

tahunanini.

MenteriAgamaLukmanHakimSaifuddinmenegaskan,MTQNXXVI

akandikemasdenganmodelbaru,yaknidengandiberlakukannya

e-mtq . Menurutnya, e-mtq lahir dari sebuah semangat

menghadirkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

MTQ. Karena MTQ selain sebagai syiar Islam, juga menjadi

momentumsilaturahimkebangsaandalambingkaiNKRI.

“Ini terobosan bagus, mencerminkan revolusi mental. Kita

berharap e-mtq dapat menutup celah penyimpangan dan

pelanggaran yang dapat merusak spirit MTQ,” tegasnya saat

memberikan sambutan pada Launching Logo dan pendaftaran

online, Selasa (31/6) bertempat di Auditorium HM Rasjidi Gd.

KementerianAgamaJl.MH.ThamrinNO.6Jakarta.

Lukmanmengingatkan, komitmen reformasi harus tetap dijaga,

salah satunya melalui hadirnya inovasi-inovasi perbaikan

penyelenggaraanMTQ.Menurutnya, kelemahan yang selama ini

terjadidalamtatakelolapenyelenggaraanMTQharusdiperbaiki,

salahsatunyamelaluioptimalisasie-mtq ini.Menagberharap,e-

m t q akan benar -benar me lah i rkan revo lus i menta l

penyelenggaraanMTQ.

Menag: Mari Bersama Menjaga Harkat dan Martabat MTQ

Page 8: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Meskibaruditerapkantahun2016ini,Menteriyangdikenalaktifdi

mediasosialinioptimisdapatberjalanlancar.Menurutnya,setiap

perubahan dibutuhkan lebih dari sekedar komitment, yaitu

kerjasama. Pihaknya yakin seluruh jajaran Kementerian Agama

akanmendukungdanmensukseskane-mtq.

“Kta harus merawat warisan luhur ini dengan memperkuat

komitmenmenyelenggarakanMTQsecarabersihdantransparan.

Karenanyasayamohondanmohonagarkitamenjagaharkatdan

martabat MTQ dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak”

tuturnya.

Di tempat yang sama, Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi

menegaskan,seluruh jajaranpemerintahanbersamamasyarakat

NTB siap mensukseskan penyelenggaraan MTQN XXVI.

Menurutnya, event dua tahunan ini juga akan disambut dengan

hangat dalam semangat kerukunan. Seluruh elemenmasyarakat

NTBdariberbagaiagamadansukusiapmenyambutparaka�ilah.

“Kami siap mensukseskan MTQN XXVI. Ini komitmen bersama

seluruhmasyarakatNTB.Bahkankamitelahmenerimakomitmen

dari para pecalang dan pemuda-pemuda agama di NTB untuk

menjadibagiandarisuksesnyaeventbesarini,”tegasya.

Gubernuryang jugaalumnial-Azhar,Mesir,menambahkan,guna

memeriahkan momen MTQN XXVI, akan diselenggarakan

konferensi internasional bekerjasama dengan Rabithah Ma'ahid

IslamiyyahdenganmengambiltemaMenguatkanModerasiIslam.

dijadwalkan,sebanyak300delegasiluarnegeriakanhadirdalam

eventtersebut.

DalamperhelatanMTQNasionalXXVIini,sebanyak7cabangdan

18 Golongan, akan memeriahkan event dua tahunan ini. Pada

perhelatansebelumnyadiProvinsiKepulauanRiauTahun2014,

cabangyangdilombagakansebanyak17Golongan.Padatahunini,

terdapatpenambahan1(satu)golonganKhatKontemporer,yang

telahdieksibisikanpadaPenyelenggaraanMTQXXVTahun2014di

KotaBatam,ProvinsiKepulauanRiau,sehinggakiniberjumlah18

golongan yang akan dilombakan.Lebih dari 6000 orang akan

memeriahkaneventakbarini. (kangjeje-ska/foto:bimasislan)

Sorong, bimasislam— Beberapa waktu terakhir, sejumlah

informasi sensitif terkait hubungan antar umat beragama

seringkalimuncul denganmengatasnamakan Papua atau Papua

Barat, menjawab berita sensitif tersebut, tim bimasislam punya

goodnewssaatbertugasmengunjungipulaubesardiujungtimur

Nusantaraitu.

Perjalanantimbimasislam,AndiPabentengdanYosRunizayang

ditugaskan untuk meninjau proyek pembangunan gedung balai

nikah dan manasik haji melalui pembiayaan sukuk atau Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN), membawa kabar baik terkait

kerukunanumatberagamadipulauterbesarkeduadiduniaitu.

Sebagaimanadiketahui,luaskecamatandiPapuaBaratjauhlebih

besardarirata-ratakecamatandidaerahlain,akibatnyaperjalanan

menuju lokasi tujuan menghabiskan waktu tempuh yang lebih

lama.Dalamperjalananmenujulokasibalainikahdanmanasikhaji,

timbimasislamdidampingiolehkepalaKankemenagKabupaten

Sorong,DawedMarthenSyaranamual,yangberagamaProtestan,

serta seorang pembimas agama Hindu bernama I Ketut

Dwijanagara.

NampaksekalipejabatKemenagtersebuttidakmembeda-bedakan

perhatian,sekalipunkedatangan timterkaitdenganurusanKUA

yangnotabenemilikumatIslam.“Tolongperhatikankami

di Sorong,” katanya sebagaimana diceritakan Andi

Pabenteng kepadawartawanbimasislam, Rabu (25/5).

Tentusajamaksud'tolongperhatikan'adalahpelayanan

terhadapumatIslam,mengingattujuankedatangantim

untukmemantauproyekpembangunanKUA.

“Merekabenar-benartidakmembedakanperhatiandan

pelayananpadasiapapun,meskiberbedaagama,”tambah

Andi. Saat tiba waktu shalat Jumat, Marthen

Syaranamual mempersilakan Tim Bimasislam untuk

menunaikanibadah.“SilakanShalatdulu,sayamenunggu

disini,” katanya. Tim bimasislam pun beranjak menuju

MasjiddiantarolehKetutDwijanagarayangmenunggu

hinggapelaksanaanshalatJum'atselesai.

Keharmonian yang disaksikan tim bimasislam tak

berhentidisitu.SaattibadigedungKUA,terlihatKantor

Urusan Agama yang melayani umat Islam di tingkat

kecamatanituberdiriberhadap-hadapandengansebuah

Gereja.“Iniadalahpemadangankeharmonianantarumat

beragamayangperlumenjaditeladandiwilayahlain.”

DikatakanAndi,perjalanandinaskePapuaBaratmemangrelatif

lebih melelahkan dari pada wilayah lain di Indonesia. Meski

demikian, kelelahanbertugas tersebuthilangkalamelihat spirit

persaudaraan sesama anak bangsa terasa begitu erat meski

berbedaagama.

Saat Andi menanyakan apakah lokasi KUA yang berseberangan

dengan Gereja itu tidakmengakibatkan gesekan antar pemeluk

agama,KepalaKankemenagSorongmengatakan:“Kitabolehbeda

agama, tapikita tetapbersaudara,kan? “Kon�likyangterjadidi

wilayahtimurIndonesialebihdiakibatkanulahpihakketigayang

tidakrelamelihatkerukunananakBangsa,”jelasnya.

Oleh karena itu, sebagai Kasubbag Perencanaan dan Anggaran,

AndiberpesankepadaseluruhpejabatdilingkunganBimasIslam

baiktingkatpusatmaupundaerah,agardalammenyusunanggaran

selainharusmemperhatikandampakyangnyatabagipelayanan

terjadap umat Islam, juga perlu terus memperhatikan dampak

gunameningkatnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan

beragama, baik sesamamaupun antar pemeluk agama berbeda.

(sigit/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Menteri Agama, Lukman

Hakim Saifuddin berharap media turut serta

menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan cara

menghadirkan program siaran yang dapat

mencerahkanmasyarakat.

“Media masa menduduki posisi yang sangat

strategis.Dierateknologiinformasi,mediasemakin

memilikiperandankontribusidalampelaksanaan

esensi bulan ramadhan. Semoga semua siaran di

bulan Ramadhan tahun ini dapat mencerahkan

publik”

Hal itu disampaikan Menag dalam acara Temu

Konsultasi Pengelola Media yang diselenggarakan

oleh Direrktorat Penerangan Agama Islam,

Kementerian Agama, di Gedung Kemenag, Jl.MH

Thamrin,JakartaPusat,Selasa(31/5).

Dikatakan Menag, Kementerian Agama ingin memaknai bulan

Ramadhan agar seluruh umat Islam dan umat beragama pada

umumnyamemiliki persepsi yang sama terhadap esensimakna

dariRamadhan.Karenanyaseluruhakti�itasharussejalandengan

esensiRamadhanitusendiri.

Menag berharappara pengelola media ikut menjaga kerukunan

umatberagamaagarbulanRamadhansemakinkondusif.“Harapan

kami,kepadamediaagarkehidupankeagamaankitaitukondusif

apalagiinidibulanRamadhantentubulansuciyangharuskitajaga

kesuciannyabersamadankarenanyadituntutmasing-masingkita

proaktif untuk mengembangkan toleransi dalam kaitannya

menghormatidanmenghargaiperbedaanyangadadipihaklain”,

ujarMenag.

Selainitu,MenagmenakankanbahwaRamadhanselainbulansuci,

adalahbulandimanaumatIslammampumenempadiri,esensinya

adalahmomentumdimanaumatIslammampumengendalikandiri

sendiri,yaituhawanafsunya.Karenahawanafsuituadalahmusuh

utamamanusia.

Ditempatyangsama,WakilKetuaKomisiPenyiaranIndonesia,Idy

Muzayyad mengungkapkan bahwa dari tahun ketahun siaran

keagamaan di bulan Ramadhan terus mengalami perbaikan

kualitas,halituterjadikarenaadanyakontroldarimasyarakat.

“Pengamatan kami, ada kecenderungan atau tren perbaikan

kualitas program keagamaan khususnya di bulan Ramadhan,

d ibukt ikan makin banyaknya program kreat i f , yang

menggabungkan spirit ramadhan dengan program yang sama

denganspirititu”,ungkapIdy.

Acara yang dipandu Dirjen Bimas Islam, Machasin ini tampak

begitu dialogis. Satu persatu pengelola media Televisi

menyampaikan program siaran keagamaan di bulan Ramadhan.

TampakhadirpengelolaTransTV,Trans-7,MetroTV,TVOne,ANTV,

Global TV, TVRI, SCTV, RCTI, MNC TV, O-Chanel, TVMu, Net-TV,

Indosiar, i-NewsTV,KompasTVdanbeberapamediaonlinedan

cetak. Selain itu, hadir pula perwakilan Lembaga Sensor Filem

( L S F ) d a n p e r w a k i l a n O r m a s I s l a m .

[syam/bimasislam/foto:kemenag]

Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?

Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik

Jakarta, bimasislam—Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan

melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama

Ramadhan1437H.Pemantauaninimerupakankegiatantahunan

yangdiselenggarakanuntukmemastikanisisiaransesuaidengan

semangatsyiardanibadahdibulansuci.

Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin menjelaskan pemantauan

televisi berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan

aturan yang berlaku. Pada tahun ini, pemantauan televisi akan

melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video

[email protected].

"MUImemilikitanggungjawabagarkontensiaransesuaidengan

semangatsyiardanibadahdibulanRamadhan,"kataMa'rufAmin

saatjumpapersdiKantorMUI,Jakarta,padaSelasa(31/5).

Lebihlanjut,Ma'ruf menambahkanpemantauanpadajamprime

timeyaknisebelumdansesudahsahur,sertasebelumdansesudah

berbukapuasa.TimpemantauMUIakanmerekamprogramtelevisi

apakahdidalamnyaadapelanggaranatautidak.MUIjugabekerja

sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan

rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. Secara

infrastruktur,KPImemilikiperalatandanSDMyangjauhmemadai

untukmemantaukontensiarantelevisi.

"Selain dari KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan

melakukanperekamansiarantelevisi,"kataMa'rufAmin.

PemantauansiaranmengacupadaUUPenyiaran,UUPornogra�i,

UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku

PenyiarandanStandarProgramSiaran(P3&SPS),Suratedaran

KPItentanglaranganpenampilankebanci-banciandanfatwaMUI.

Landasantersebutuntukmemperkuatpemantauanagarpengelola

televisibenar-benarmemproduksitayanganyangramahdengan

Ramadhan.

"Secara teknis, hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan

disampaikanMUI denganmenggelar jumpa pers. Sementara 20

hariselanjutnyaakandisampaikansetelahIdulFitri,"jelasMa'ruf

Amin.

Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, Net TV,

MetroTV,TVOne,Indosiar,MNCTV,I-NewsTV,KompasTV,Trans

TV,Trans7,GlobalTV,ANTV,RTVdanTVRI.

Menurut Ma'ruf, dengan adanya pemantauan ini diharapkan

pengelola televisi menjaga kekhusyuan dan semangat syiar di

bulan Ramadhan. Dengan demikian, kondusivitas semangat

peribadatandibulansucibisaterjaga.

“KitaberharapRamadhantahuninitidakadalagiacara hiburan

yang candaannya penuh caci maki, dialog dan adegan yang

merendahkan ," kata Ma'ruf Amin sambi l tersenyum.

(sigit/mui/bimasislam/muvila)

Pastikan Program Ramadhan Tak Melenceng, 15 Stasiun TV ini Dipantau MUI

Page 9: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Meskibaruditerapkantahun2016ini,Menteriyangdikenalaktifdi

mediasosialinioptimisdapatberjalanlancar.Menurutnya,setiap

perubahan dibutuhkan lebih dari sekedar komitment, yaitu

kerjasama. Pihaknya yakin seluruh jajaran Kementerian Agama

akanmendukungdanmensukseskane-mtq.

“Kta harus merawat warisan luhur ini dengan memperkuat

komitmenmenyelenggarakanMTQsecarabersihdantransparan.

Karenanyasayamohondanmohonagarkitamenjagaharkatdan

martabat MTQ dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak”

tuturnya.

Di tempat yang sama, Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi

menegaskan,seluruh jajaranpemerintahanbersamamasyarakat

NTB siap mensukseskan penyelenggaraan MTQN XXVI.

Menurutnya, event dua tahunan ini juga akan disambut dengan

hangat dalam semangat kerukunan. Seluruh elemenmasyarakat

NTBdariberbagaiagamadansukusiapmenyambutparaka�ilah.

“Kami siap mensukseskan MTQN XXVI. Ini komitmen bersama

seluruhmasyarakatNTB.Bahkankamitelahmenerimakomitmen

dari para pecalang dan pemuda-pemuda agama di NTB untuk

menjadibagiandarisuksesnyaeventbesarini,”tegasya.

Gubernuryang jugaalumnial-Azhar,Mesir,menambahkan,guna

memeriahkan momen MTQN XXVI, akan diselenggarakan

konferensi internasional bekerjasama dengan Rabithah Ma'ahid

IslamiyyahdenganmengambiltemaMenguatkanModerasiIslam.

dijadwalkan,sebanyak300delegasiluarnegeriakanhadirdalam

eventtersebut.

DalamperhelatanMTQNasionalXXVIini,sebanyak7cabangdan

18 Golongan, akan memeriahkan event dua tahunan ini. Pada

perhelatansebelumnyadiProvinsiKepulauanRiauTahun2014,

cabangyangdilombagakansebanyak17Golongan.Padatahunini,

terdapatpenambahan1(satu)golonganKhatKontemporer,yang

telahdieksibisikanpadaPenyelenggaraanMTQXXVTahun2014di

KotaBatam,ProvinsiKepulauanRiau,sehinggakiniberjumlah18

golongan yang akan dilombakan.Lebih dari 6000 orang akan

memeriahkaneventakbarini. (kangjeje-ska/foto:bimasislan)

Sorong, bimasislam— Beberapa waktu terakhir, sejumlah

informasi sensitif terkait hubungan antar umat beragama

seringkalimuncul denganmengatasnamakan Papua atau Papua

Barat, menjawab berita sensitif tersebut, tim bimasislam punya

goodnewssaatbertugasmengunjungipulaubesardiujungtimur

Nusantaraitu.

Perjalanantimbimasislam,AndiPabentengdanYosRunizayang

ditugaskan untuk meninjau proyek pembangunan gedung balai

nikah dan manasik haji melalui pembiayaan sukuk atau Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN), membawa kabar baik terkait

kerukunanumatberagamadipulauterbesarkeduadiduniaitu.

Sebagaimanadiketahui,luaskecamatandiPapuaBaratjauhlebih

besardarirata-ratakecamatandidaerahlain,akibatnyaperjalanan

menuju lokasi tujuan menghabiskan waktu tempuh yang lebih

lama.Dalamperjalananmenujulokasibalainikahdanmanasikhaji,

timbimasislamdidampingiolehkepalaKankemenagKabupaten

Sorong,DawedMarthenSyaranamual,yangberagamaProtestan,

serta seorang pembimas agama Hindu bernama I Ketut

Dwijanagara.

NampaksekalipejabatKemenagtersebuttidakmembeda-bedakan

perhatian,sekalipunkedatangan timterkaitdenganurusanKUA

yangnotabenemilikumatIslam.“Tolongperhatikankami

di Sorong,” katanya sebagaimana diceritakan Andi

Pabenteng kepadawartawanbimasislam, Rabu (25/5).

Tentusajamaksud'tolongperhatikan'adalahpelayanan

terhadapumatIslam,mengingattujuankedatangantim

untukmemantauproyekpembangunanKUA.

“Merekabenar-benartidakmembedakanperhatiandan

pelayananpadasiapapun,meskiberbedaagama,”tambah

Andi. Saat tiba waktu shalat Jumat, Marthen

Syaranamual mempersilakan Tim Bimasislam untuk

menunaikanibadah.“SilakanShalatdulu,sayamenunggu

disini,” katanya. Tim bimasislam pun beranjak menuju

MasjiddiantarolehKetutDwijanagarayangmenunggu

hinggapelaksanaanshalatJum'atselesai.

Keharmonian yang disaksikan tim bimasislam tak

berhentidisitu.SaattibadigedungKUA,terlihatKantor

Urusan Agama yang melayani umat Islam di tingkat

kecamatanituberdiriberhadap-hadapandengansebuah

Gereja.“Iniadalahpemadangankeharmonianantarumat

beragamayangperlumenjaditeladandiwilayahlain.”

DikatakanAndi,perjalanandinaskePapuaBaratmemangrelatif

lebih melelahkan dari pada wilayah lain di Indonesia. Meski

demikian, kelelahanbertugas tersebuthilangkalamelihat spirit

persaudaraan sesama anak bangsa terasa begitu erat meski

berbedaagama.

Saat Andi menanyakan apakah lokasi KUA yang berseberangan

dengan Gereja itu tidakmengakibatkan gesekan antar pemeluk

agama,KepalaKankemenagSorongmengatakan:“Kitabolehbeda

agama, tapikita tetapbersaudara,kan? “Kon�likyangterjadidi

wilayahtimurIndonesialebihdiakibatkanulahpihakketigayang

tidakrelamelihatkerukunananakBangsa,”jelasnya.

Oleh karena itu, sebagai Kasubbag Perencanaan dan Anggaran,

AndiberpesankepadaseluruhpejabatdilingkunganBimasIslam

baiktingkatpusatmaupundaerah,agardalammenyusunanggaran

selainharusmemperhatikandampakyangnyatabagipelayanan

terjadap umat Islam, juga perlu terus memperhatikan dampak

gunameningkatnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan

beragama, baik sesamamaupun antar pemeluk agama berbeda.

(sigit/bimasislam)

Jakarta, bimasislam—Menteri Agama, Lukman

Hakim Saifuddin berharap media turut serta

menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan cara

menghadirkan program siaran yang dapat

mencerahkanmasyarakat.

“Media masa menduduki posisi yang sangat

strategis.Dierateknologiinformasi,mediasemakin

memilikiperandankontribusidalampelaksanaan

esensi bulan ramadhan. Semoga semua siaran di

bulan Ramadhan tahun ini dapat mencerahkan

publik”

Hal itu disampaikan Menag dalam acara Temu

Konsultasi Pengelola Media yang diselenggarakan

oleh Direrktorat Penerangan Agama Islam,

Kementerian Agama, di Gedung Kemenag, Jl.MH

Thamrin,JakartaPusat,Selasa(31/5).

Dikatakan Menag, Kementerian Agama ingin memaknai bulan

Ramadhan agar seluruh umat Islam dan umat beragama pada

umumnyamemiliki persepsi yang sama terhadap esensimakna

dariRamadhan.Karenanyaseluruhakti�itasharussejalandengan

esensiRamadhanitusendiri.

Menag berharappara pengelola media ikut menjaga kerukunan

umatberagamaagarbulanRamadhansemakinkondusif.“Harapan

kami,kepadamediaagarkehidupankeagamaankitaitukondusif

apalagiinidibulanRamadhantentubulansuciyangharuskitajaga

kesuciannyabersamadankarenanyadituntutmasing-masingkita

proaktif untuk mengembangkan toleransi dalam kaitannya

menghormatidanmenghargaiperbedaanyangadadipihaklain”,

ujarMenag.

Selainitu,MenagmenakankanbahwaRamadhanselainbulansuci,

adalahbulandimanaumatIslammampumenempadiri,esensinya

adalahmomentumdimanaumatIslammampumengendalikandiri

sendiri,yaituhawanafsunya.Karenahawanafsuituadalahmusuh

utamamanusia.

Ditempatyangsama,WakilKetuaKomisiPenyiaranIndonesia,Idy

Muzayyad mengungkapkan bahwa dari tahun ketahun siaran

keagamaan di bulan Ramadhan terus mengalami perbaikan

kualitas,halituterjadikarenaadanyakontroldarimasyarakat.

“Pengamatan kami, ada kecenderungan atau tren perbaikan

kualitas program keagamaan khususnya di bulan Ramadhan,

d ibukt ikan makin banyaknya program kreat i f , yang

menggabungkan spirit ramadhan dengan program yang sama

denganspirititu”,ungkapIdy.

Acara yang dipandu Dirjen Bimas Islam, Machasin ini tampak

begitu dialogis. Satu persatu pengelola media Televisi

menyampaikan program siaran keagamaan di bulan Ramadhan.

TampakhadirpengelolaTransTV,Trans-7,MetroTV,TVOne,ANTV,

Global TV, TVRI, SCTV, RCTI, MNC TV, O-Chanel, TVMu, Net-TV,

Indosiar, i-NewsTV,KompasTVdanbeberapamediaonlinedan

cetak. Selain itu, hadir pula perwakilan Lembaga Sensor Filem

( L S F ) d a n p e r w a k i l a n O r m a s I s l a m .

[syam/bimasislam/foto:kemenag]

Pesan dari Papua Barat: Kita Beda Agama, Tapi Kita Tetap Saudara, Kan?

Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik

Jakarta, bimasislam—Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan

melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama

Ramadhan1437H.Pemantauaninimerupakankegiatantahunan

yangdiselenggarakanuntukmemastikanisisiaransesuaidengan

semangatsyiardanibadahdibulansuci.

Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin menjelaskan pemantauan

televisi berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan

aturan yang berlaku. Pada tahun ini, pemantauan televisi akan

melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video

[email protected].

"MUImemilikitanggungjawabagarkontensiaransesuaidengan

semangatsyiardanibadahdibulanRamadhan,"kataMa'rufAmin

saatjumpapersdiKantorMUI,Jakarta,padaSelasa(31/5).

Lebihlanjut,Ma'ruf menambahkanpemantauanpadajamprime

timeyaknisebelumdansesudahsahur,sertasebelumdansesudah

berbukapuasa.TimpemantauMUIakanmerekamprogramtelevisi

apakahdidalamnyaadapelanggaranatautidak.MUIjugabekerja

sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan

rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. Secara

infrastruktur,KPImemilikiperalatandanSDMyangjauhmemadai

untukmemantaukontensiarantelevisi.

"Selain dari KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan

melakukanperekamansiarantelevisi,"kataMa'rufAmin.

PemantauansiaranmengacupadaUUPenyiaran,UUPornogra�i,

UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku

PenyiarandanStandarProgramSiaran(P3&SPS),Suratedaran

KPItentanglaranganpenampilankebanci-banciandanfatwaMUI.

Landasantersebutuntukmemperkuatpemantauanagarpengelola

televisibenar-benarmemproduksitayanganyangramahdengan

Ramadhan.

"Secara teknis, hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan

disampaikanMUI denganmenggelar jumpa pers. Sementara 20

hariselanjutnyaakandisampaikansetelahIdulFitri,"jelasMa'ruf

Amin.

Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, Net TV,

MetroTV,TVOne,Indosiar,MNCTV,I-NewsTV,KompasTV,Trans

TV,Trans7,GlobalTV,ANTV,RTVdanTVRI.

Menurut Ma'ruf, dengan adanya pemantauan ini diharapkan

pengelola televisi menjaga kekhusyuan dan semangat syiar di

bulan Ramadhan. Dengan demikian, kondusivitas semangat

peribadatandibulansucibisaterjaga.

“KitaberharapRamadhantahuninitidakadalagiacara hiburan

yang candaannya penuh caci maki, dialog dan adegan yang

merendahkan ," kata Ma'ruf Amin sambi l tersenyum.

(sigit/mui/bimasislam/muvila)

Pastikan Program Ramadhan Tak Melenceng, 15 Stasiun TV ini Dipantau MUI

Page 10: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Bengkulu, bimasislam— Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Pondok Kelapa,

Kabupaten Bengkulu Tengah punya

program unggulan yang patut ditiru oleh

KUA lain di Indonesia, program itu disebut

dengan “Kampung Sakinah.” Kampung

Sakinah adalah prototype masyarakat

yang ideal dengan kehidupan yang religius

dan harmonis . Kampung Sakinah

berlokasi di Dusun Pulau Beringin, Desa

Harapan, Kecamatan Pondok Kelapa,

Bengkulu Tengah.

Kampung Sakinah mirip dengan program

Desa Binaan Ditjen Bimas Islam, hanya

saja pembinaannya murni diinisiasi dan

dilayani oleh KUA. Seperti dijelaskan oleh

Mikratul Aswad, Kepala KUA Pondok

Kelapa, pembinaan terhadap kampung

sakinah sepenuhnya oleh pegawai KUA yang dipimpinnya.

“Yang turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan

keagamaan di Kampung Sakinah adalah seluruh petugas KUA,

termasuk para penyuluh non PNS,” jelasnya saat ditemui

bimasislam di ruang kerjanya, Senin (23/5).

Dikatakan Aswad, pembinaan di Kampung Sakinah tidak hanya

menyangkut bidang agama, namun juga pemberdayaan

ekonomi, mengingat masyarakat akan sulit mendalami agama

kalau masih terhimpit oleh kesulitan keuangan. “Di Kampung

Sakinah juga ada program pemberdayaan ekonomi, misalnya

produksi Kopi Biji Salak, dan sebagainya. Saat MTQ di Bengkulu

produk olahan penduduk di Kampung Sakinah terjual laris

manis,” tambahnya.

Sementara itu dalam bidang pembinaan keagamaan, secara

rutin di kampung sakinah dilaksanakan pengajian rutin untuk

kaum ibu, ramaja, dan orang tua. Model Kampung Sakinah yang

merupakan percontohan bagi kehidupan kampung yang religius

dan rukun tersebut ingin ditularkan aswad kepada keluarga-

keluarga di kampung lainnya. Oleh karena itu pria kelahiran 12

Mei 1982 itu punya keinginan agar pembinaan kursus pra nikah

dilakukan di Kampung Sakinah, “Maksudnya agar menjadi

contoh bagi masyarakat yang hendak berkeluarga sehingga bisa

menularkan spirit tersebut di kampungnya masing-masing,”

terangnya.

KUA Pondok Kelapa merupakan satu dari 10 KUA di Kabupaten

Bengkulu Tengah. KUA yang dipimpin oleh Mikratul Aswad ini

melayani masyarakat yang tersebar di 16 desa dengan angka

rata-rata peristiwa nikah 15 pasang setiap bulannya. Masyarakat

Kecamatan Pondok Kelapa dilayani oleh 6 pegawai KUA dan 23

penyuluh non PNS.

Kepala KUA Pondok Kelapa memiliki konsep pelayanan dan

kreatitas yang tinggi. Ini terlihat dari sejumlah papan dan

infogras layanan keagamaan dengan desain yang menarik

dipasang di berbagai sudut gedung KUA, seperti info alur nikah,

skema mahram, dan sebagainya. Infogras tersebut diberi

ilustrasi kartun yang segar.

Selain itu, di bagian depan KUA juga terdapat meja front ofce

untuk melayani masyarakat agar tidak bingung saat tiba di KUA.

Front ofce itu dilengkapi dengan data visual pelayanan nikah di

KUA Pondok Kelapa yang ditayangkan melalui televisi layar datar

yang terhubung ke perangkat elektronik. Masuk ke bagian

dalam, terdapat meja pelayanan pendaftaran nikah secara

manual maupun online. Sementara ruang balai nikah terdapat di

bagian depan, dihiasi ornament dan dekorasi khas Bengkulu.

(sigit/bimasislam)

Semarang, bimasislam— Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, umat

Islam di berbagai penjuru Nusantara tengah bersiap menyambut

kedatanganbulansuciyangdinanti-nantiitu.Disejumlahwilayahdi

tanahairterdapattradisiunikdalammenyambutBulanRamadhan,tak

terkecuali masyarakat di Jawa Tengah. Berikut beberapa tradisi

masyarakatJawaTengahdalammenyambutRamadhanyangdihimpun

bimasislam.

Nyadran,atauziarahkubur.TakhanyadiJawaTengah,tradisiinijuga

dilakukanolehmasyarakatdisebagianJawaTimur.Setiaporangakan

berkunjungkemakamkeluargauntukberziarahsambilmembersihkan

makam dan mendoakan mereka yang sudah meninggal. Tradisi ini

dipercaya sebagai warisan dari dakwahwalisongo, danmerupakan

akulturasiantaraIslamdenganbudayalokalJawa.Meskidemikian,tak

hanyadilakukandipemakaman,tradisinyadranjugabiasadilakukandi

masjidataumushalla.

Apeman, berasal dari nama kue tradisional yaitu kue apem. Tradisi

menyambut Bulan Ramadhan di Jawa Tengah ini dilakukan dengan

memasakkueapemdanmembagikannyaketetanggadankerabat.Kue

apem yang dibuat dari tepung beras merupakan simbol dari

permohonan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan sehingga

pelaksanaanibadahdiBulanRamadhandapatdilakukandenganlebih

khusyu'dantenteram.Adayangmengatakankataapemberasaldari

bahasaArab“Afwan”yangartinyamaaf.

Padusan, ataumandidi sumur-sumuratausumbermataair.Tradisi

yangturuntemurundilakukanolehmasyarakatdiKlaten,Boyolali,dan

Salatiga ini dimaksudkan untuk membersihkan diri menjelang

kedatanganbulansuci.Mandidipercayamelambangkanpembersihan

jiwadanragadarisegaladosadankesalahan.

Dugderan, yaitu semacam pesta rakyat berupa karnaval atau arak-

arakan.Tradisiinisudahdilakukanratusantahunlaluolehmasyarakat

Semarang.WarisanbudayaNusantarainibiasanyadigelarselamasatu

atauduaminggumenjelangRamadhan.Karnavalinidilengkapidengan

tabuhbedukdantari-taritradisional.

Perlon Unggahan, tradisi ini dilakukan olehmasyarakat Banyumas

dengan mengadakan syukuran besar-besaran berupa pemberian

suguhan makanan tradisional. Makanan yang harus ada dalam

syukurantersebutadalahserundengsapidansayuranberkuahyang

disajikanoleh12orangpriadewasa.

Pisowanan, tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Banyumas.

Pisowananbisabermakna“menghadapsesepuh”.Tradisiinidilakukan

dalam bentuk ziarah yang dilanjutkan dengan pembagianmakanan

kepadasesamapeziarah.Tradisiyangsudahdilakukanturuntemurun

ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat

BanyumasmenjelangdatangnyaBulanSuciRamadhan.

Selain di Jawa Tengah, sejumlah tradisi unik masyarakat Indonesia

menjelang Bulan Suci Ramadhan juga terdapat di berbagai daerah.

Tradisi tersebut antara lain Nyorog bagi masyarakat Betawi,

Munggahan bagimasyarakat Sunda, JalurPacu di Riau,Meugang di

Aceh,BalimaudiSumateraBarat,MarpangirdiMedan,Belangirandi

Lampung,danlainsebagainya.Tradisitersebutmelambangkanbetapa

masyarakat Indonesia memandang Bulan Ramadhan sebagai bulan

i b a d a h y a n g m e m i l i k i n i l a i k h u s u s . ( A l a t i f -

Bowo/Bimasislam/ilustrasi)

Jakarta, bimasislam— Ada tiga parameter program Ramadhan berkualitas, yaitu

Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS),

Relevan/support dengan spirit Ramadhan dan Menarik (menghibur) tapi sekaligus

mendidik bagi pemirsa.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy

Muzayyad, saat memberikan keterangan pada acara Temu Konsultasi Pengelola

Media, yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas

Islam, Kemenag RI, di Ruang Sidang Utama, Kementerian Agama, Jl. MH. Thamrin,

Jakarta Puisat, (31/5).

Idy mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih siaran selama bulan

Ramadhan. Sebagai informasi, mantan Ketua PP IPNU itu lantas menyebutkan

beberapa program televisi yang pernah mendapatkan penghargaan dari KPI dan

MUI. Penghargaan ini menandakan program tersebut memiliki spirit yang sama

dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Berikut daftafrnya:

Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2014 Program Siaran Terbaik:

Haz Indonesia – RCTI

Para Pencari Tuhan – SCTV

Muslim Travelers – Net TV

Program Siaran Baik

Wisata Ziarah – MNC TV

1001 Masjid – Global TV

AKSI Junior – Indosiar

Mozaik Ramadhan – Trans TV

Hadz Dunia – Tran 7

Sukses Syariah – Metro TV

Jelang Bedug– TVRI

Risalah – Kompas TV

Buku Harian Muslimah – RTV

Hijab Stories Spesial Ramadhan - TV One Program Acara Terbaik Ramadhan

2015:

1. Kategori Talent Show: Hadz Indonesia (RCTI)

2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)

3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)

4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)

Apresiasi Program Ramadhan 2015:

1. Aksi Junior (Talent Show - Indosiar)

2. Hazh Quran 2015 (Talent Show - Trans 7)

3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron - Trans TV)

4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah - ANTV)

5. Fatwa (Ceramah - TVRI)

6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah - TV One)

7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa - MNC TV)

8. Inspirasi Hari Ini (Kultum - iNews)

9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show - Kompas TV)

10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show - Metro TV)

11. Rindu Suara Adzan (Reality Show - Global TV)

Diakhir acara, Idy berharap program yang pernah mendapatkan penghargaan

untuk dipertahankan sembari membuat program lain yang lebih baik. “saya

berharap makin banyak muncul kreativitas baru program siaran Ramadhan yang

baik, program siaran Ramadhan yang bagus dipertahankan dan ditingkatkan

kualitasnya”, pungkas Idy.

Sementara itu, para pengelola media televisi yang hadir sepakat mengikuti rambu-

rambu yang ditetapkan oleh KPI dan masukan dari Kemenag. Para programmer

memberikan keterangan jika program siaran keagamaan di bulan Ramadhan tahun

ini tidak mengalami banyak perubahan, hanya ada beberapa inovasi dan itu

sifatnya meningkatkan kualitas.

“Khusus ramadhan kita sudah siapkan program yang baik.Di tahun yang kesepuluh

kita tetap utamakan para pencari Tuhan, semoga ini yang kita tunggu-tunggu.Di

kami ada juga kultum setiap hari”, ujar perwakilan dari SCTV. (syam/bimasislam)

Ini Dia Program TV Berkualitas di Bulan Ramadhan

Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Ada Kampung Sakinah di Pondok Kelapa!

Page 11: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Bengkulu, bimasislam— Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Pondok Kelapa,

Kabupaten Bengkulu Tengah punya

program unggulan yang patut ditiru oleh

KUA lain di Indonesia, program itu disebut

dengan “Kampung Sakinah.” Kampung

Sakinah adalah prototype masyarakat

yang ideal dengan kehidupan yang religius

dan harmonis . Kampung Sakinah

berlokasi di Dusun Pulau Beringin, Desa

Harapan, Kecamatan Pondok Kelapa,

Bengkulu Tengah.

Kampung Sakinah mirip dengan program

Desa Binaan Ditjen Bimas Islam, hanya

saja pembinaannya murni diinisiasi dan

dilayani oleh KUA. Seperti dijelaskan oleh

Mikratul Aswad, Kepala KUA Pondok

Kelapa, pembinaan terhadap kampung

sakinah sepenuhnya oleh pegawai KUA yang dipimpinnya.

“Yang turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan

keagamaan di Kampung Sakinah adalah seluruh petugas KUA,

termasuk para penyuluh non PNS,” jelasnya saat ditemui

bimasislam di ruang kerjanya, Senin (23/5).

Dikatakan Aswad, pembinaan di Kampung Sakinah tidak hanya

menyangkut bidang agama, namun juga pemberdayaan

ekonomi, mengingat masyarakat akan sulit mendalami agama

kalau masih terhimpit oleh kesulitan keuangan. “Di Kampung

Sakinah juga ada program pemberdayaan ekonomi, misalnya

produksi Kopi Biji Salak, dan sebagainya. Saat MTQ di Bengkulu

produk olahan penduduk di Kampung Sakinah terjual laris

manis,” tambahnya.

Sementara itu dalam bidang pembinaan keagamaan, secara

rutin di kampung sakinah dilaksanakan pengajian rutin untuk

kaum ibu, ramaja, dan orang tua. Model Kampung Sakinah yang

merupakan percontohan bagi kehidupan kampung yang religius

dan rukun tersebut ingin ditularkan aswad kepada keluarga-

keluarga di kampung lainnya. Oleh karena itu pria kelahiran 12

Mei 1982 itu punya keinginan agar pembinaan kursus pra nikah

dilakukan di Kampung Sakinah, “Maksudnya agar menjadi

contoh bagi masyarakat yang hendak berkeluarga sehingga bisa

menularkan spirit tersebut di kampungnya masing-masing,”

terangnya.

KUA Pondok Kelapa merupakan satu dari 10 KUA di Kabupaten

Bengkulu Tengah. KUA yang dipimpin oleh Mikratul Aswad ini

melayani masyarakat yang tersebar di 16 desa dengan angka

rata-rata peristiwa nikah 15 pasang setiap bulannya. Masyarakat

Kecamatan Pondok Kelapa dilayani oleh 6 pegawai KUA dan 23

penyuluh non PNS.

Kepala KUA Pondok Kelapa memiliki konsep pelayanan dan

kreatitas yang tinggi. Ini terlihat dari sejumlah papan dan

infogras layanan keagamaan dengan desain yang menarik

dipasang di berbagai sudut gedung KUA, seperti info alur nikah,

skema mahram, dan sebagainya. Infogras tersebut diberi

ilustrasi kartun yang segar.

Selain itu, di bagian depan KUA juga terdapat meja front ofce

untuk melayani masyarakat agar tidak bingung saat tiba di KUA.

Front ofce itu dilengkapi dengan data visual pelayanan nikah di

KUA Pondok Kelapa yang ditayangkan melalui televisi layar datar

yang terhubung ke perangkat elektronik. Masuk ke bagian

dalam, terdapat meja pelayanan pendaftaran nikah secara

manual maupun online. Sementara ruang balai nikah terdapat di

bagian depan, dihiasi ornament dan dekorasi khas Bengkulu.

(sigit/bimasislam)

Semarang, bimasislam— Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, umat

Islam di berbagai penjuru Nusantara tengah bersiap menyambut

kedatanganbulansuciyangdinanti-nantiitu.Disejumlahwilayahdi

tanahairterdapattradisiunikdalammenyambutBulanRamadhan,tak

terkecuali masyarakat di Jawa Tengah. Berikut beberapa tradisi

masyarakatJawaTengahdalammenyambutRamadhanyangdihimpun

bimasislam.

Nyadran,atauziarahkubur.TakhanyadiJawaTengah,tradisiinijuga

dilakukanolehmasyarakatdisebagianJawaTimur.Setiaporangakan

berkunjungkemakamkeluargauntukberziarahsambilmembersihkan

makam dan mendoakan mereka yang sudah meninggal. Tradisi ini

dipercaya sebagai warisan dari dakwahwalisongo, danmerupakan

akulturasiantaraIslamdenganbudayalokalJawa.Meskidemikian,tak

hanyadilakukandipemakaman,tradisinyadranjugabiasadilakukandi

masjidataumushalla.

Apeman, berasal dari nama kue tradisional yaitu kue apem. Tradisi

menyambut Bulan Ramadhan di Jawa Tengah ini dilakukan dengan

memasakkueapemdanmembagikannyaketetanggadankerabat.Kue

apem yang dibuat dari tepung beras merupakan simbol dari

permohonan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan sehingga

pelaksanaanibadahdiBulanRamadhandapatdilakukandenganlebih

khusyu'dantenteram.Adayangmengatakankataapemberasaldari

bahasaArab“Afwan”yangartinyamaaf.

Padusan, ataumandidi sumur-sumuratausumbermataair.Tradisi

yangturuntemurundilakukanolehmasyarakatdiKlaten,Boyolali,dan

Salatiga ini dimaksudkan untuk membersihkan diri menjelang

kedatanganbulansuci.Mandidipercayamelambangkanpembersihan

jiwadanragadarisegaladosadankesalahan.

Dugderan, yaitu semacam pesta rakyat berupa karnaval atau arak-

arakan.Tradisiinisudahdilakukanratusantahunlaluolehmasyarakat

Semarang.WarisanbudayaNusantarainibiasanyadigelarselamasatu

atauduaminggumenjelangRamadhan.Karnavalinidilengkapidengan

tabuhbedukdantari-taritradisional.

Perlon Unggahan, tradisi ini dilakukan olehmasyarakat Banyumas

dengan mengadakan syukuran besar-besaran berupa pemberian

suguhan makanan tradisional. Makanan yang harus ada dalam

syukurantersebutadalahserundengsapidansayuranberkuahyang

disajikanoleh12orangpriadewasa.

Pisowanan, tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Banyumas.

Pisowananbisabermakna“menghadapsesepuh”.Tradisiinidilakukan

dalam bentuk ziarah yang dilanjutkan dengan pembagianmakanan

kepadasesamapeziarah.Tradisiyangsudahdilakukanturuntemurun

ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat

BanyumasmenjelangdatangnyaBulanSuciRamadhan.

Selain di Jawa Tengah, sejumlah tradisi unik masyarakat Indonesia

menjelang Bulan Suci Ramadhan juga terdapat di berbagai daerah.

Tradisi tersebut antara lain Nyorog bagi masyarakat Betawi,

Munggahan bagimasyarakat Sunda, JalurPacu di Riau,Meugang di

Aceh,BalimaudiSumateraBarat,MarpangirdiMedan,Belangirandi

Lampung,danlainsebagainya.Tradisitersebutmelambangkanbetapa

masyarakat Indonesia memandang Bulan Ramadhan sebagai bulan

i b a d a h y a n g m e m i l i k i n i l a i k h u s u s . ( A l a t i f -

Bowo/Bimasislam/ilustrasi)

Jakarta, bimasislam— Ada tiga parameter program Ramadhan berkualitas, yaitu

Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS),

Relevan/support dengan spirit Ramadhan dan Menarik (menghibur) tapi sekaligus

mendidik bagi pemirsa.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy

Muzayyad, saat memberikan keterangan pada acara Temu Konsultasi Pengelola

Media, yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas

Islam, Kemenag RI, di Ruang Sidang Utama, Kementerian Agama, Jl. MH. Thamrin,

Jakarta Puisat, (31/5).

Idy mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih siaran selama bulan

Ramadhan. Sebagai informasi, mantan Ketua PP IPNU itu lantas menyebutkan

beberapa program televisi yang pernah mendapatkan penghargaan dari KPI dan

MUI. Penghargaan ini menandakan program tersebut memiliki spirit yang sama

dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Berikut daftafrnya:

Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2014 Program Siaran Terbaik:

Haz Indonesia – RCTI

Para Pencari Tuhan – SCTV

Muslim Travelers – Net TV

Program Siaran Baik

Wisata Ziarah – MNC TV

1001 Masjid – Global TV

AKSI Junior – Indosiar

Mozaik Ramadhan – Trans TV

Hadz Dunia – Tran 7

Sukses Syariah – Metro TV

Jelang Bedug– TVRI

Risalah – Kompas TV

Buku Harian Muslimah – RTV

Hijab Stories Spesial Ramadhan - TV One Program Acara Terbaik Ramadhan

2015:

1. Kategori Talent Show: Hadz Indonesia (RCTI)

2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)

3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)

4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)

Apresiasi Program Ramadhan 2015:

1. Aksi Junior (Talent Show - Indosiar)

2. Hazh Quran 2015 (Talent Show - Trans 7)

3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron - Trans TV)

4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah - ANTV)

5. Fatwa (Ceramah - TVRI)

6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah - TV One)

7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa - MNC TV)

8. Inspirasi Hari Ini (Kultum - iNews)

9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show - Kompas TV)

10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show - Metro TV)

11. Rindu Suara Adzan (Reality Show - Global TV)

Diakhir acara, Idy berharap program yang pernah mendapatkan penghargaan

untuk dipertahankan sembari membuat program lain yang lebih baik. “saya

berharap makin banyak muncul kreativitas baru program siaran Ramadhan yang

baik, program siaran Ramadhan yang bagus dipertahankan dan ditingkatkan

kualitasnya”, pungkas Idy.

Sementara itu, para pengelola media televisi yang hadir sepakat mengikuti rambu-

rambu yang ditetapkan oleh KPI dan masukan dari Kemenag. Para programmer

memberikan keterangan jika program siaran keagamaan di bulan Ramadhan tahun

ini tidak mengalami banyak perubahan, hanya ada beberapa inovasi dan itu

sifatnya meningkatkan kualitas.

“Khusus ramadhan kita sudah siapkan program yang baik.Di tahun yang kesepuluh

kita tetap utamakan para pencari Tuhan, semoga ini yang kita tunggu-tunggu.Di

kami ada juga kultum setiap hari”, ujar perwakilan dari SCTV. (syam/bimasislam)

Ini Dia Program TV Berkualitas di Bulan Ramadhan

Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan

Ada Kampung Sakinah di Pondok Kelapa!

Page 12: Menag Harap Siaran Ramadhan dapat Cerahkan Publik · Kebiasaan Baru Sesditjen: Yel-yel Lima Budaya Kerja Tiap Buka Acara Bogor, bimasislam— Kondisi Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ)

Ramadhantaiment adalah istilah bagi program acara televisi bernuansa islami yang kerap muncul saat bulan Ramadhan dalam bentuk tabligh indoor maupun outdoor, talkshow, kultum, sinetron, musik dan lainnya yang dikemas disesuaikan dengan nuansa bulan Ramadhan. Bukan hanya program televisi, tetapi pengisi acara maupun host pun mengenakan busana sesuai dengan tuntutan moment meskipun berasal dari agama non Islam. Proses pembuatan program acara pun sudah dipersiapkan secara matang sebelum Ramadhan, bahkan penulis pernah bertemu Syeikh Ali Jabeer pada bulan Maret lalu di Amman Yordania dalam rangka pengambilan gambar 30 episode Program Kultum Menjelang Buka Puasa pada stasiun televisi swasta.

Secara faktual, di bulan Ramadhan seluruh lembaga penyiaran televisi khususnya berlomba-lomba menyajikan program religi dalam berbagai formatnya. Tentu tidak mengherankan karena mengikuti selera dan kecendrungan masyarakat negeri ini yang dihuni oleh mayoritas muslim dan televisi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Fakta menarik yang diungkapkan oleh Lembaga Penelitian Nielsen bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menonton televisi selama 5 (lima) jam per hari. Tepatnya, 5 jam 1 menit untuk masyarakat di pulau Jawa, dan 5 jam 12 menit untuk masyarakat di luar Jawa. Tentunya durasi waktu menonton televisi di bulan Ramadhan lebih meningkat.

Kecenderungan ini merupakan tren positif bagi industri pertelevisian di Indonesia, dimana Lembaga Penyiaran Televisi memainkan peran menjaga kemuliaan dan kesucian bulan Ramadhan melalui program-program Ramadhantaiment. Ramadhantainment justru menjadi brand bagi sejumlah program yang disajikan untuk menemani umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa, bahkan ramadhantaiment sangat penting dalam memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam di saat psikologi umat Islam sangat siap menerima nasehat-nasehat agama. Terdapat beberapa program ramadhantaiment yang kerap muncul hanya di bulan Ramadhan seperti Para Pencari Tuhan (SCTV), Hazh Indonesia (RCTI), Hazh Dunia (Trans 7), Jelang Bedug (TVRI), Tafsir Al Mishbah (Metro TV), Akademi Sahur Indonesia (AKSI) Junior (Indosiar), Sahur Ramadhan (Trans 7), dan lain sebagainya.

Ramadhantaiment menjadi pembuktian lembaga televisi dalam memposisiskan diri sebagai media positif dalam aspek media dakwah. Tentunya tuntutan ramadhantaiment bukanlah sekedar memanfaatkan momentum Ramadhan dalam meraih keuntungan bisnis semata tanpa memperhatikan etika penyiaran dan norma agama. Program ramadhantaiment di televisi harus memperhatikan 3 (tiga) aspek utama yaitu kualitas da'i, materi dakwah dan jam siaran. Unsur da'i sangat penting yang tidak hanya mengandalkan aspek performance atau penampilan, tetapi terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan seorang da'i, yaitu aspek keilmuan, aspek keteladanan, aspek hubungan rumah tangga, dan aspek latar belakang organisasi. Aspek kualitas da'i sangat signikan bagi kualitas sebuah program tabligh, karena para pemirsa telah mampu menilai kapabilitas keilmuan seorang da'i dan mereka menghendaki dapat mempelajari ajaran agama Islam dari da'i yang berkualitas. Aspek keteladanan dan aspek hubungan rumah tangga harus menjadi pertimbangan lembaga penyiaran televisi dalam merekrut seorang da'i, karena da'i merupakan public gur yang

kehidupan sehari-hari menjadi teladan bagi umat, bahkan kadangkala menjadi obyek pemberitaan infotainment. Aspek latar belakang organisasi massa Islam pun sangat penting untuk mengetahui sepak terjang dan arah materi dakwah yang disampaikan. Apakah da'i ini mem i l i k i p em i k i r an mode ra t , l i b e ra l , fundamental, garis geras dan lain sebagainya sangat dipengaruhi oleh organisasi yang digeluti.

Aspek materi dakwah Ramadhantaiment harus mendukung kekhusyuan umat Islam dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Materi Ramadhantainment lebih mengedepankan aspek persamaan dan menghindari materi yang menuai kontroversial di kalangan umat, khususnya materi qh ibadah yang kerap kali menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan fuqaha. Maka seorang da'i harus dapat memberikan konklusi dari perbedaan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan kebimbangan pada umat. Ajaran

Islam yang disampaikan harus bersifat universal yang menampilkan Islam rahmatan lil 'alamin, Islam yang santun, Islam yang ramah, dan Islam yang mencintai kedamaian.

Aspek jam siaran pun sangat menentukan apakah dakwah itu dapat s a m p a i k e p a d a p e m i r s a a t a u p u n t i d a k . Ta y a n g a n Ramadhantainment haruslah memperhatikan aktivitas ibadah umat Islam sepanjang bulan Ramadhan, baik siang maupun di malam hari. Dalam hal ini, lembaga penyiaran hendaklah memperhatikan waktu-waktu sakral bagi umat Islam khususnya waktu sahur dan waktu berbuka puasa dengan menempatkan program-program televisi yang mendidik dan beretika serta menghindarkan program lawakan dengan candaan berlebihan dan perilaku yang tidak pantas.

Dalam upaya mewujudkan Ramadhantainment yang sesuai dengan harapan umat, kami memberikan saran kepada seluruh Lembaga Penyiaran Televisi:

Pertama, Hendaklah memuliakan waktu sahur dan berbuka puasa dengan menghadirkan tayangan religi yang mendidik dan beretika, serta menghindari tayangan yang penuh dengan candaan berlebihan atau perilaku tidak pantas.

Kedua, Menayangkan program dialog keagamaan yang menyejukkan dan bermanfaat secara langsung terhadap kualitas kehidupan beragama, serta menghindari dialog yang menuai perdebatan dan kebingungan pada umat.

Ketiga,Tidak menayangkan siaran yang bermuatan mistik, horror dan supranatural yang menimbulkan ketakutan dan kengerian pada khayalak.

Keempat,Tidak menayangkan adegan-adegan yang berbau pornogra dan kekerasan, serta meminimalisir tayangan kuliner di siang hari.

Kelima,Para pengisi acara wanita disarankan berbusana menutupi aurat atau setidaknya berbusana yang sopan.

Inilah Ramadhantainment yang harus dikemas secara kreatif agar menghasilkan suguhan program televisi yang bermanfaat secara langsung bagi kualitas ibadah dan kehidupan beragama di Indonesia. Ramadhantaiment bukanlah sekedar tontonan, tetapi tontonan yang berkualitas yang menjadi tuntunan bagi umat.

Penulis adalah Kasi naskah rekaman dan siaran keagamaan.

PengarahM. Machasin

RamadhantainmentOleh: Subhan Nur