MEMUTUSKAN UNTUK PENDIDIKAN, MEMUTUSKAN KELAK MASA DEPANMU

Semua orang memiliki dan berhak mengambil suatu keputusan atas apa yang mereka buat. Keputusan merupakan dimana seseorang menentukkan jalan terbaik, yang harus mereka jalani. Memang dalam hidup ini keputusan tidak diambil secara instan, namun terlebih dahulu melewati beberapa tahap yang cukup matang.

Berfikir merupakan hal yang pasti dilakukkan sebelum keputusan itu diambil, melihat kesempatan dan peluang yang ada di sekitar untuk kita mengerti apakah keputusan tersebut efektif atau tidak untuk dilakukkan, kesanggupan ekonomi, motivasi dari keluarga dan pihak luar, serta pergumulan antara diri pribadi dengan Tuhan, barulah tercipta keputusan yang terbaik untuk dijalani.

Setelah kita lulus SMA, kita pasti dirundung kegaluan mau masuk ke Universitas mana, atau bahkan masih galau antara melanjutkan kuliah atau tidak. Sebab hal seperti ini sering terjadi, karena anggapan kebanyakkan orang, memandang bahwa masuk SMA itu lebih baik, apa lagi jika masuk jurusan IPA. Seharusnya kita dalam memilih pendidikkan yang kita ambil, sebaiknya tahu apa tujuan kita kedepanya

Dalam mengambil pendidikan kita harus benar-benar serius dalam menjalaninnya, bukan hanya sekedar mengikuti pendidikan saja, disamping itu, kita juga dapat menambah relasi dengan sesama. Faktanya masih banyak orang di sekitar kita yang belum mampu untuk mengenyam pendidikan, karena keterbatasan-keterbatasan yang mereka miliki.

“Saya bukan dari keluarga yang kaya, namun di keluarga saya sangat memotivasi saya untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, hingga sekarang saya dapat menikmati dan berjuang di bangku perkuliahan, tentu saja dengan kerja keras tenaga, dan orang tua saya. Dengan kondisi seperti ini, saya kuliah dibantu dengan dukungan dana dari saudara saya. Justru semakin dewasa saya semakin sadar akan pentingnya pendidikan, sehingga adanya orang yang mendukung sangatlah membawa perubahan besar, dan memotivasi saya untuk tetap memutuskan kuliah, walaupun kapan saja saya dapat berhenti kuliah, kalau dana infusan dari saudara dan orang tua saya tak mencukupi. Tak berhenti di situ saja, saya juga berusaha untuk mendaftarkan diri dalam program beasiswa, karena motivasi yang mereka berikan membuat hasil akademis saya meningkat. Dengan tekad yang kuat dari keputusan yang saya ambil, membawa saya sampai detik ini masih dapat berkuliah, dan kamipun percaya pasti semua keputusan yang terbaik akan diberikan jalan yang terbaik juga oleh Tuhan”.

Oleh sebab itu, keputusan terbaik bukan hanya saja hasil pemikiran diri sendiri, melainkan ada peran orang lain dan lingkungan kita yang terlibat dalam mempengaruhi hasil akhir dari keputusan yang akan dibuat. Mau menerima masukkan dan saran dari orang lain merupakkan sikap positif yang sangat menguntungkan untuk terciptanya keputusan yang terbaik dari deretan pilihan keputusan yang ada.

Jangan berkeras hati dalam proses pengambilan keputusan, karena itu dapat menghambat terciptanya keputusan terbaik untuk kita. Berkeras hati hanyalah mengungkung kita dalam keterbatasan pemikiran, yang seharusnya dapat dilihat pula dari sudut pandang yang berbeda.

Pergumulan dalan proses sebelum mengambil keputusan juga sangat perlu, ikuti kata hati dan hasil pergumulan masalah yang kita hadapi dengan Tuhan. Jadi kita juga tahu apa yang Dia kehendaki untuk kita. Karena kehendaknya ialah kehendak yang terbaik.

So................ kita harus peka terhadap diri sendiri, lingkungan sekitar, dan peka dengan apa yang Dia kehendaki. Dan percaya pasti semua permasalahan ada cara terbaik yang diputuskan bersama. Jangan menyerah terhadap pencobaan ya gaesss ...:)