Memoar Jang Oetama 2 - Tjokro Untuk Indonesia
-
Upload
yayasan-rumah-peneleh -
Category
Government & Nonprofit
-
view
297 -
download
23
Transcript of Memoar Jang Oetama 2 - Tjokro Untuk Indonesia
JANG OETAMAJejak & Perjuangan HOS Tjokroaminoto
2 - #TjokroUntukIndonesiaYayasan Rumah Penelehwww.rumahpeneleh.or.id #201506-201509
MALANG10 JULI 2015
PUSAT STUDI PEMIKIRANISLAM (di) NUSANTARA
@puspinusantara
PSIKOLOGIANAK
NUSANTARA
Selama ratusan tahun moyang kita berperang, sekarang kita bebas sukaria ber-bisnis-politik-sosial-budaya???~ Kang Aji
PANGERANDIPONEGOROPengobarPerang Jawa
TRENGGALEKBersama Sahabat:Fatah Hidayat, M.Psi.*
● Dewan Pembina Pusat Studi Pemikiran Islam (di) Nusantara
● Kepala Jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang
10 AGUSTUS 2015
Kesejahteraan penuh barakah akan mengalir tak berhingga melalui kebaikan berkepasrahan tanpa kepentingan...~ Kang Aji
BEDAH BUKU JANG OETAMAJejak & Perjuangan Tjokroaminoto
Bersama Emha Ainun Nadjib
~ Surabaya, 29 Agustus 2015 ~
DISKUSI KEBANGSAANGelombang Ketiga Kebangkitan
Ummat Islam Indonesia
BEDAH BUKU JANG OETAMAJejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto
Kesejahteraan/keberhasilan penuh barakah akan mengalir tak berhingga melalui kebaikan berkepasrahan tanpa kepentingan ~ Aji Dedi Mulawarman
Kang Aji & Gus Mus
Salah jika merunut ke belakang para pemimpinnya berlatar militer dan politik, mengedepankan ekonomi yang mengaburkan identitas negeri ini. Saatnya negeri dipimpin gerakan politik berkebudayaan, bukan politik transaksional semata.
Keduanya juga bersepakat gerakan kebudayaan, sangatlah penting, jika negeri ini akan menuju kehancuran, satu-satunya jalan yang bisa menyelamatkan hanyalah kebudayaan.
14 September 2015Raudlatut Tholibin, Rembang
YAYASAN RUMAH PENELEHSelanjutnya 3 - #HijrahUntukBangkit
“Kita mencintai bangsa kita dan dengan ajaran agama kita (Islam),
kita berusaha sepenuhnya untuk mempersatukan seluruh atau
sebagian terbesar bangsa kita.”
Ideologi Islam, Sosialisme Islam, Sarekat Islam, dan Zelfbestuur (merdeka
di tanah air sendiri) diusung Tjokro dalam merangkul rakyat. Demi
menyatukan rakyat kecil, Tjokro menanggalkan baju priyayinya, turun ke
bawah dan membangun gerakan, membentuk Tentara Kanjeng Nabi
Muhammad dan kelompok kesenian Jawa Dwipa. Melalui budaya itulah,
publik merasa dekat dan diayomi Tjokro. Berkat kesungguhan dan
keberaniannya, mereka menyebut Tjokro sebagai “Jang Oetama”...