Memikat Juri Kompasiana -...

8
| Memikat Juri Kompasiana Copyright Murtiyarini . [email protected] http://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/ Memikat Juri Kompasiana Baru saja berlalu, Lomba Menulis Anmum Bunda Inspiratif yang diselenggarakan sebuah produk susu Anmum Essential, bekerja sama dengan komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis. Naluri kompetisi saya langsung terpanggil, apalagi melihat hadiah untuk juara 1 adalah sebuah benda yang saya impikan dalam beberapa bulan terakhir : Samsung Galaxy Note II !!! Sebenarnya, apakah yang membuat tulisan kita bisa menjadi juara? Apakah karena tulisan yang bagus? Lantas ada pertanyaan, tulisan sudah bagus, tapi kok nggak menang? Masalahnya banyak peserta yang tulisannya bagus-bagus, jadi juri bingung memilihnya. Jadi, kata kunci kemenangan adalah bagaimana memikat hati juri agar menjatuhkan pilihan pada tulisan kita. Karena itu, setiap membaca sebuah pengumuman press release sebuah even lomba, yang menjadi target utama saya adalah bagaimana memikat hati juri. Kelengkapan persyaratan jelas menjadi syarat administratif yang tidak bisa diganggu gugat. Setelah itu, saya melihat tema, siapa penyelenggara, dan siapa jurinya. 19 Maret 2013, saya mendapat undangan dari Fonterra (produsen Anmum) untuk hadir di kantornya di jl. Casablanca Jakarta. Saya diundang bersama belasan page 1 / 8

Transcript of Memikat Juri Kompasiana -...

Page 1: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

Memikat Juri Kompasiana

Baru saja berlalu, Lomba Menulis Anmum Bunda Inspiratif yang diselenggarakansebuah produk susu Anmum Essential, bekerja sama dengan komunitas Ibu-ibuDoyan Nulis.  Naluri kompetisi saya langsung terpanggil, apalagi melihat hadiahuntuk juara 1 adalah sebuah benda yang saya impikan dalam beberapa bulanterakhir : Samsung Galaxy Note II !!!

 

Sebenarnya, apakah yang membuat tulisan kita bisa menjadi juara? Apakah karenatulisan yang bagus? Lantas ada pertanyaan, tulisan sudah bagus, tapi kok nggakmenang? Masalahnya banyak peserta yang tulisannya bagus-bagus, jadi juribingung memilihnya. Jadi, kata kunci kemenangan adalah bagaimana memikat hatijuri agar menjatuhkan pilihan pada tulisan kita.  

 

Karena itu, setiap membaca sebuah pengumuman press release sebuah evenlomba, yang menjadi target utama saya adalah bagaimana memikat hati juri. Kelengkapan persyaratan jelas menjadi syarat administratif yang tidak bisadiganggu gugat.  Setelah itu, saya melihat tema, siapa penyelenggara, dan siapajurinya. 

19 Maret 2013, saya mendapat undangan dari Fonterra (produsen Anmum) untukhadir di kantornya di jl. Casablanca Jakarta.  Saya diundang bersama belasan

page 1 / 8

Page 2: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

ibu-ibu peserta lomba yang ada di wilayah Jabodetabek.  Agenda utama adalahpengumuman pemenang.  Sebelum pengumuman, Fonterra memberikan presentasisekilas tentang perusahaan dan produk susu tanpa tambahan gula, AnmumEssential. Sesaat sebelum pengumuman, seluruh undangan diberitahu mekanismepenjurian oleh seorang juri tamu dari Kompasiana, yaitu mas Iskandar Zulkarnaen.

Mata saya langsung melek, telinga kembali mendengarkan, karena memang inilahyang saya cari : apa sih kriteria juri? Mas Iskandar Zulkarnaen memaparkannya poindemi poin apa yang menjadi kriteria juri.  Dan satu persatu, saya merasa kokmendekati tulisan saya ya? jadi GE-ER deh..

 

1. Kesesuaian dengan tema

page 2 / 8

Page 3: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

Penting banget bagi kita untuk bisa membaca maksud dari sebuah tema yangditentukan oleh penyelenggara.  Dari tema kita membaca arah tujuanpenyelenggara.

Anmum menawarkan 3 tema, mengajarkan anak untuk konsentrasi,mengoptimalkan anak untuk konsentrasi dan asupan sehat tanpa gula tambahan.Saya pribadi mempermudahnya dalam 2 kata : konsentrasi dan asupan tanpa gulatambahan. Saat membaca tema yang cukup luas, saya pikir saya tidak perlu tidakperlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak porsi ceritatentang anak sendiri, toh masih dalam cakupan tema. Memilih cerita tidak berartiseluas-luasnya tema kita capai, cukup mengambil satu atau dua poin cerita dan ituyang akan diulas mendalam.

 

2. Orisinalitas dan keunikan ide

Poin ini tampaknya menjadi paling utama di setiap lomba.  Orisinalitas biasanyaterlihat dari cara penuturan dan isi.  Karya orisinil lebih banyak memuatpengalaman pribadi, bukan sekedar copy paste atau mengutip dari berbagaisumber.  Jadi kita harus percaya diri dengan ide kita.  Satu kalimat yang saya sukadari mas Iskandar, "Harus berani cari ide yang berbeda. Pilihannya ada dua,kalah sama sekali, atau menjadi juara"

Saat peserta lain kebanyakan memilih cara melatih konsentrasi visual(penglihatan), saya memilih melatih konsentrasi auditori (pendengaran).

Dan apakah ibu-ibu peserta membaca detil kriteria di pengumuman lomba berikut :Orisinalitas, kreativitas, eksplorasi ide dalam membuat artikel sesuaidengan ruang lingkup yang ada

Seberapa detil? Saya menyoroti bagian akhir kalimat, "sesuai dengan ruang lingkup

page 3 / 8

Page 4: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

yang ada."  Dari situ saya ketahui bahwa juri tidak menginginkan tulisan ilmiah ataumateri berat diluar kapasitas kita sebagai ibu.  Jadi, saya merasa tidak perlumencari sumber data atau literatur terlalu banyak. Di samping memang panjangtulisan sangat dibatasi.

 

3. Keutuhan Tulisan dan Kedalaman Pesan

Saat memberi penilaian, juri tidak menilai pada awal, tengah atau akhir tulisan.  Jurimenilai pada keseluruhan tulisan, membaca dari awal sampai akhir baru memberipenilaian.  Kira-kira, pesan apa yang ingin disampaikan harus jelas, harus adabenang merahnya.  

Tema utama yang ingin saya sampaikan adalah melatih konsentrasi pendengaran. Namun satu pesan lain yang saya sampaikan dalam judul, kalimat tengah dankalimat penutup adalah : Perhatian orangtua adalah faktor utama melatihkonsentrasi !

 

4. Sembunyikan Promosi

Tulisan yang diharapkan Juri ternyata adalah promosi yang tidak kelihatan !Caranya, buat tulisan yang natural sesuai pengalaman. Jangan terlalu seringmenyebut merk atau terkesan mempromosikan merk tersebut.  Fokus pada ceritaanda, jangan fokus pada produk.

Saya hanya satu kali menyebutkan merk produk, itupun tidak mengulasnya, dantidak mengajak pembaca untuk mengkonsumsinya :

page 4 / 8

Page 5: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

... Sebentar lagi saya menyapih Asa. Karena terbiasa dengan ASI yang tidakmanis, kebiasaan ini akan diteruskan dengan mengkonsumsi susu tanpa gulatambahan.  Saat bergabung di Anmum Club dan situs Anmum, saya mendapatkaninspirasi dari para bunda tentang pilihan susu.  Untuk anak seumur Asa, banyakbunda yang telah memilih Anmum Essential 3."

Adakah kalimat anak saya meminum susu? Atau saya membeli susunya?

 

5. Perhatikan Psikologi Pembaca Online

Pembaca online, apalagi yang awam pada topik tersebut, biasanya mudah bosanjika membaca tulisan yang terlalu panjang.  Karena itu, untuk lomba menulis blog,biasanya panjang tulisan dibatasi.  Tulisan yang baik tidak selalu menyisipkankata-kata sulit, kata-kata dalam bahasa Inggris diusahakan mencari padan katanyasehingga membuat pembaca nyaman.

 

6. Deskripsikan dengan Detil

Buat pembaca merasakan apa yang anda tulis dengan menceritakan kejadiansecara detil. Visualkan dalam tulisan anda sehingga pembaca mengerti.  Denganpanjang tulisan yang dibatasi, membuat tulisan dengan detil menjadi tantangan. Akhirnya, kita dituntut mengutamakan kalimat penting dan membuang kalimattidak penting.

Saya membagi beberapa poin cerita dalam paragrap-paragrap yang masing-masingmenceritakan cara melatih konsentrasi.  Konon, juri lebih menyukai bentuk

page 5 / 8

Page 6: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

paragrap karena lebih mengalir daripada poin-poin atau penomoran.

 

7. Beri sentuhan akhir  Akhir tulisan menentukan bagaimana pembacamenangkap pesan anda.   Jika penutup menggantung pembaca mungkin akanbingung. Penutup dapat berupa kalimat ajakan, kalimat positif, atau kalimatbertanya yang memancing rasa pembaca.  Misalnya, "ini pendapat saya,bagaimana dengan anda?"

Biasanya saya mengakhiri tulisan dengan harapan atau perenungan.  Seperti dalamkalimat ini :

Jadi, kalau pandai berbahasa begini, kira-kira kelak Asa mau jadi apaya? Presenter ? Dosen? Penulis bestseller? Atau dokter yang ramah? Jalan masihpanjang. Sekarang, yang pasti ketika Asa memanggil “Lihat Ma, Dengar Ma!” sayaharus siap menjadi teman bicaranya.

 

8. Kurangi Foto Narsis

Foto adalah penunjang tulisan dalam blog yang sangat penting, tapi jangan narsis !Misalnya ingin menceritkan tentang tempat wisata, tidak harus selalu ada fotopenulis menghadap kamera.  Foto kegiatan anak juga tidak harus tampak wajahanak. Ambil foto senatural mungkin.

Kebetulan sekali, saya jarang foto sendiri atau memotret anak tampak depan. Untuk foto produk yang menjadi persyaratan lomba, kali ini saya kreasikan dengansebuah agenda yang tidak kalah menarik perhatian yang melihatnya. Saya

page 6 / 8

Page 7: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

berharap pembaca lebih fokus pada foto agenda.

 

Demikian sebagian yang saya tangkap dari penuturan mas Iskandar. Pada akhirpenjelasan beliau saya tanyakan, apakah kriteria tersebut berlaku untuk kompetisiblog di Kompasiana ? 

"Tergantung siapa juri dan penyelenggaranya" katanya sambil tertawa.

 

dan ternyata, feeling saya benar...horeeee...

page 7 / 8

Page 8: Memikat Juri Kompasiana - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/-Memikat Juri... · perlu mengulas produk terlalu dalam, saya memilih lebih banyak

| Memikat Juri KompasianaCopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/03/21/memikat-juri-kompasiana/

page 8 / 8