Membuat Kompos aFter

40
Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul ‘Cara Membuat Kompos’ ini. Penulis ingin berterimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk membuat tugas ini. Penulis juga ingin berterima kasih kepada setiap orang yang bersangkutan membantu selama pembuatan tugas ini. Semoga buku ini dapat berguna baik untuk penulis selanjutnya maupun untuk pembaca-pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan “Selamat Membaca” Dengan Hormat, Penulis 1

Transcript of Membuat Kompos aFter

Page 1: Membuat Kompos aFter

Kata PengantarPuji dan syukur penulis panjatkan kepada

Tuhan YME karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul ‘Cara Membuat Kompos’ ini.

Penulis ingin berterimakasih kepada gurupembimbing yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk membuat tugas ini. Penulis juga ingin berterima kasih kepada setiap orang yang bersangkutan membantu selama pembuatan tugas ini.

Semoga buku ini dapat berguna baik untuk penulis selanjutnya maupun untuk pembaca-pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan “Selamat Membaca”

Dengan Hormat,

Penulis

1

Page 2: Membuat Kompos aFter

Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................1Daftar Isi.........................................................2

Isi :- Membuat Kompos 1............................................3- Membuat Kompos 2............................................6- Membuat Kompos Segi-Tiga...................................9- Memecahkan Masalah

Perkomposan...........................11- Pengertian Kompos Tape, Fermentasi

Dan Cara Membuat Kompos Tape

Aman Ramah Lingkungan.......................................15

- Cara Membuat EM Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM....................................17

- Cara Membuat Kompos super PUPUK.......................18

- Manfaat Penggunaan Kompos Super pada Lahan Pertanian........................................20

- Membuat Pestisida Alami....................................21- Cara Membuat Pupuk cair

Organik..........................23- Membuat Pupuk Hijau

Organik..............................24- Cara membiakkan bakteri untuk Menghemat

Biaya........25

Kata Penutup......................................................27Daftar Pustaka....................................................28

2

Page 3: Membuat Kompos aFter

Membuat Kompos 1

Berikut adalah langkah sederhana membuat kompos yang sangat tidak

memerlukan daya yang besar. Sungguh!

1. Siapkan Reaktor Kompos (Komposter)

Ketika aku pindah ke Cimahi sebulan yang lalu, reaktor yang telah kubuat

setahun yang lalu kubawa serta. Reaktor ini adalah wadah yang terabut dari

PVC, drum berukuran kira-kira 1 m-kubik. Walaupun reaktor komposku

terbuat dari drum PVC (seperti yang terlihat pada Gambar di atas),

sebenarnya reaktor ini bisa dibuat dari apa saja. hal yang paling penting

untuk diperhatikan adalah, reaktor ini harus memiliki sistem ventilasi yang

bagus. Reaksi pengkomposan adalah memang jenis reaksi yang memerlukan

udara. Jika reaktor ini tidak memiliki sistem ventilasi yang baik, proses

pembusukan yang terjadi juga akan menghasilkan bau busuk akibat dari

pembentukan amoniak dan H2S.

3

Page 5: Membuat Kompos aFter

2. Persiapan Bahan Organik

Siapkan bahan (atau sampah) organik yang akan dikomposkan. Sampah

organik yang disiapkan bisa berasal apa saja, misalnya dari sisa sayuran,

nasi, atau potongan-potongan tanaman dari kebun. Agar kompos tidak

berbau, hindari memasukkan daging, tulang dan minyak. Sebelum

dimasukkan ke dalam reaktor kompos, bahan-bahan tadi sebaiknya dipotogn

kecil-kecil agar proses dekomposisinya menjadi lebih cepat dan lebih

sempurna.

Proses pembusukan atau dekomposisi memerlukan bakteri pengurai. Jadi,

alangkah baiknya jika bahan-bahan tadi dicampur terlebih dahulu dengan

sumber bakteri pengurai sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos.

Sumber bakteri pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang

(kotoran ternak). Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu

proses pengomposan juga dijual di toko-toko penjual pupuk. Salah satunya

adalah EM4 (Effective Microorganism 4) yang aku beli di Cihideung seharga

Rp. 15000,- sebotol berukuran 1 liter.

5

Page 6: Membuat Kompos aFter

3. Siram dan Aduk

Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna, media harus

mengandung kira-kira 50% air. Jadi jangan lupa untuk selalu menyiram

media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya. Bila perlu, bolak-balik

media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna. Selama

proses pengomposan, sering kali lalat menjadi masalah yang

menjengkelkan. Oleh sebab itu, kuusahakan agar setiap lubang di reaktor

komposku kututup dengan kawat kasa. Bila bau tak sedap keluar,

tambahkan air dan EM4, dan bau segera menghilang. Jika proses ini berjalan

dengan baik, setelah 5 hari volume sampah yang dimasukkan akan

menyusut kira-kira menjadi hanya 25% dari volume awalnya. Jadi untuk

skala rumah tangga, reaktor kompos berukuran 1 m-kubik sudah lebih dari

cukup.

4. Panen

Kompos siap dipanen setelah diproses kira-kira 2-3 minggu, bergantung

pada tahap pemrosesnya. Pada reaktor komposku, sengaja kubuat sebuah

sistem sederhana sehingga proses pemanenan kompos dilakukan dari dasar

reaktor. Kompos yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung air

kira-kira 50%. Sehingga, untuk mendapatkan kompos kering, lumpur tadi

harus dijemur. Biasanya, lumpur yang kuperoleh langsung kupakai sebagai

media tanaman di kebunku. Jadi tidak perlu dijemur dahulu.

Mudah, kan? Sederhana dan jauh lebih sehat. Sejak setahun yang lalu, aku tidak pernah lagi membuang sampah organik. Sampah organik yang kuhasilkan, kupakai sendiri.

6

Page 7: Membuat Kompos aFter

MEMBUAT KOMPOs 2

Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 164/97 Diterbitkan oleh: Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Irian Jaya Jl. Yahim – Sentani – Jayapura Maret 1997 Agdex: 546

Pendahuluan

Untuk menunjang intensifikasi pekarangan di Irian Jaya telah dikaji teknik percocok tanam sistim pupuk organik pada usahatani pekarangan. Sistim ini ternyata menghasilkan volume tisik dan penerimaan petani yang lebih besar. Selain itu anjuran terhadap teknik bercocok tanam dengan cara pupuk organik didasari atas pertimbangan bahwa para petani di Irian Jaya pada umumnya belum menggunakan pupuk dan pestisida secara intensif.

Penerapan sistim pupuk organik juga mempunyai aspek pelestarian lingkungan. Dalam teknik bercocok tanam ini dianjurkan pengolahan tanah ganda, pembuatan bedengan tinggi, penambahan pupuk kandang dan sistim tumpangsari. Karena ketersedian pupuk kandang masih terbatas maka dilakukan adaptasi dengan

mengurangi pupuk kandang dan memberikan pupuk kompos. Berikut ini adalah cara membuat kompos.

7

Page 8: Membuat Kompos aFter

Cara membuat kompos

Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal.

Kompos jadi siap pakai Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat diterapkan cara ini, sebagai berikut: - Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah - Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk - Jemur sampai kering, lalu ayak - Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah. Bahan: - 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage) - 6,5 m3 kulit buah kopi - 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter) - 30 kg abu dapur atau abu kayu Cara Membuat 1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak. 2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu. 3). Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera menurun lagi. 4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan. 5). 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 - 3 bulan kompos sudah cukup matang. 6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau

8

Page 9: Membuat Kompos aFter

lainnya.

Kompos Sistem Bogor Bahan : - Sampah mudah lapuk (garbage) - Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak. - Kotoran ternak memamah biak - Abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat: 1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter. 2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata. 3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm. 4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak. 5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm. 6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari. 7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang. Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan.

Membuat Kompos segi-Tiga

Ini adalah cara untuk membuat kompos dengan sistem terowongan udara. Yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain diatas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu.

Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 - 2 meter.

Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan.

9

Page 10: Membuat Kompos aFter

Kuncinya Membuat Kompos Yang Bagus

1. Rasio karbon / nitrogen

Campuran dari daun kering, serbuk gergaji, atau bahan karbon lain digabung dengan kotoran hewan, tanaman hijau, atau pupuk untuk nitrogen (approximately 4:1 by volume).

2. Adanya mikroorgansme

Didapatkan dari beberapa sekop penuh tanah kebun yang subur atau kompos.

3. Tingkat kelembapan

Tumpukannya seharusnya mempunyai kelembabpan seperti spon yang telah

diperas. Tambahkan air bila perlu.

4. Tingkat oksigen

Tumpukan kompos sebaiknya dibalik dengan teratur agar dapat hancur lebih cepat. Membalik tumpukannya menambahkan oksigen sehingga lebih sering kamu membaliknya, semakin cepat ia hancur.

5. Ukuran Partikel

10

Page 11: Membuat Kompos aFter

Semakin halus ukuran partikelnya, semakin luas daerah yang ada bagi mikroorganisme untuk bekerja. Mencacah daun-daun dan bahan yang besar mempercepat proses kompos.

Tumpuklah daun2 & bahan2 yang lain diatas satu terowongan udara & biarkan yang satunya.

1. Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab.

2. 20 cm 1.5 - 2 m

Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru diatas terowongan yang lama.

3 Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman semua).

4 Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya kompos.

5 Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda.

11

Page 12: Membuat Kompos aFter

Memecahkan

Masalah Penkomposan

kompos = tanah & kebun sehat

Tumpukan kompos lembab dan hangat hanya di tengah tumpukannya.

Kemungkinan Sebab

Tumpukan kompos terlalu kecil, atau cuaca dingin telah memperlambat proses kompos.

Pemecahan Masalah

Jika kamu cuma membuat kompos dengan cara me-numpuk, pastikan tumpukannya paling sedikit 1 meter tingginya dan 1 meter lebarnya. Dengan sistem kerangkeng kompos atau kompos segitiga, tumpukannya tak harus terlalu besar.

Tak ada apa yang terjadi. Tumpukan kompos

tak terlihat menghangat sama sekali.

Kemungkinan Sebab

1. Tak cukupnya bahan nitrogen

2. Tak cukupnya oksigen yang masuk ke kompos

3. Tak cukupnya kelembabpan dalam tumpukan kompos

4. Kompos sudah selesai - siap digunakan

12

Page 13: Membuat Kompos aFter

Pemecahan Masalah

1. Pastikan kamu punya sumber yang kaya nitrogen seperti kotoran hewan, potongan rumput atau sisa-sisa makanan.

2. Campur aduk tumpukannya sehingga ia dapat bernafas, atau ganti ke sistem kerangkeng kompos atau kompos segitiga.

3. Campur aduk tumpukannya dan siram dengan air sehingga tumpukannya lembab - tumpukan yang sangat kering tidak akan mengkompos.

Daun-daun lengket / rumput tidak terurai.

Kemungkinan Sebab

Tidak cukupnya aliran udara, dan / atau kekurangan kelembabpan.

Pemecahan Masalah

1. Hindari lapisan tebal suatu jenis bahan saja. Terlalu banyak sesuatu seperti daun, kertas atau potongan rumput tidak akan terurai dengan baik.

2. Campur lapisan-lapisan tersebut dan aduk tumpu-kannya sehingga bahan-bahan tersebut tercampur baik.

3. Cacah kecil-kecil bahan apapun yang besar yang tidak terurai dengan baik.

13

Page 14: Membuat Kompos aFter

Komposnya berbau seperti mentega asam

atau telur busuk

Kemungkinan Sebab

Tidak cukup oxygen, dan / atau tumpukan komposnya terlalu basah, atau terlalu padat.

Pemecahan Masalah

1. Aduk tumpukannya sehingga dapat teraliri udara dan bernafas. Atau gunakan sistem kerangkeng kompos atau segitiga.

2. Tambahkan bahan-bahan kering yang kasar seperti jerami, atau daun-daunan untuk menyerap kelembabpan yang berlebihan.

3. Jika sangat bau, tambahkan bahan-bahan kering diatasnya dan tunggu sampai agak kering sedikit sebelum kamu mengaduk tumpukannya.

Komposnya berbau seperti amonia.

Kemungkinan Sebab

Tak cukupnya bahan karbon dalam kompos.

Pemecahan Masalah

Tambahkan bahan karbon seperti serbuk gergaji, sekam padi, daun-daunan, jerami, cacahan koran, dll.

14

Page 15: Membuat Kompos aFter

Komposnya dirubungi kecoa, lalat, atau binatang lain.

Kemungkinan Sebab

Bahan-bahan yang tidak tepat (daging / minyak), atau bahan-bahan tersebut terlalu dekat ke permukaan atau sisi tumpukan komposnya.

Pemecahan Masalah

Kubur sisa-sisa makanan ditengah tumpukan. jangan tambahkan bahan-bahan yang tak seharusnya (tulang / daging) ke komposmu. Ganti ke kerangkeng kompos.

Komposnya dirubungi serangga, kaki seribu.

Ini merupakan pengkomposan yang normal, dan bagian dari proses alam. Bukan masalah.

Komposnya dirubungi Semut Api

Kemungkinan Sebab

Tumpukan mungkin terlalu kering, tidak cukup hangat, dan / atau ada sisa makanan yang terlalu dekat ke permukaan.

Pemecahan Masalah

Pastikan tumpukannya mempunyai campuran bahan yang baik agar dapat menghangat, dan dijaga kelembabpannya.

15

Page 16: Membuat Kompos aFter

Pengertian Kompos Tape, Fermentasi Dan Cara

Membuat Kompos Tape Aman Ramah LingkunganApa itu KOMPOS TAPE? Kompos dalam bahasa Jepang disebut BOKASHI

(kompos yg dibuat dari berbagai bahan organik dengan cara fermentasi).

Apa itu fermentasi? Sama seperti nenek moyang kita membuat tape.

Kompos Tape adalah : Fermentasi bahan organik dengan bantuan

microorganism yg efektif. Contoh cara membuat 5 kg Kompos Tape :

- 100 ml molasse (tetes tebu)

- 100 ml Biotoileto

- 3 lt air ( 1,5 lt air hangat, 1,5 lt air dingin )

- 5 kg dedak/bekatul

Instruksi pembuatan kompos tape :

1. Campurkan tetes tebu (molasse) dengan air hangat ( 60 - 80º C),aduk

merata hingga dingin

atau hangat-hangat kuku ( ± 40º C )

2. Campurkan biotoleto dengan 1,5 lt air dingin

3. Campurkan ke 2 laruratan ( molasse & biotoleto ) dgn dedak, aduk hingga

merata seperti

membuat adonan kue.

4. Buat bulatan bulatan sebesar bola tenis, usahakan saat membuat bulatan

sudah tdk ada air yang menetes saat kita meremas ( kadar air 35 %- 45 % ).

Masukkan bulatan -bulatan tadi ke dalam plastik atau ember.Tutup wadah

dengan kain.

Diamkan selama 2 minggu.

5. Ketika proses fermentasi berjalan baik,maka akan terlihat lapisan

16

Page 17: Membuat Kompos aFter

putih/krem muda ( ragi mould terlihat agak gelap/ kehitam-hitaman ), berarti

proses fermentasi terlalu banyak kena udara / aerobic.

6. Kompos Tape ini dapat disimpan sampai 1 tahun

KEGUNAAN :

- untuk semua jenis tanaman,

- untuk mempercepat pengomposan,

- untuk campuran pakan ternak, dan pakan ikan.

Kompos Tape 100 % Organik, Aman dan Ramah Lingkungan

Produksi oleh : FKR Indonesia

17

Page 18: Membuat Kompos aFter

Cara Membuat EM Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :

Pembuatan bakteri penghancur (EM).

Bahan-bahan :

Susu sapi atau susu kambing murni. Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan. Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

18

Page 19: Membuat Kompos aFter

Cara Membuat Kompos super PUPUK

KOMPOS SUPER

Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) IPPTP Mataram, NTB Diterbitkan oleh : Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram Kotak Pos 1017, Telp. (0370) 671312, Fax. 671620 No: 01/2000 Agdex : 546 Juli 2000

PENDAHULUAN Pupuk Kompos Super merupakan dekomposisi bahan-bahan organik atau proses perombakan senyawa yang komplek menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Bahan dasar pembuatan kompos ini adalah kotoran sapi dan serbuk gergaji yang didekomposisi dengan bahan pemacu mikroorganisme dalam tanah (misalnya : stardec atau bahan sejenis) di tambah dengan bahan-bahan untuk memperkaya kandungan

kompos super seperti : serbuk gergaji, abu dan kalsit/kapur. Kotoran sapi dipilih karena selain tersedia banyak dipetani juga memiliki kandungan nitrogen dan potasium. Kotoran sapi merupakan kotoran ternak yang baik untuk kompos. Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos super adalah proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis pada kondisi yang terkontrol.

PROSES PEMBUATAN KOMPOS SUPER 1. Bahan yang diperlukan: • Kotoran sapi : 80-83% • Serbuk gergaji : 5% • Bahan pemacu mikroorganisme : 0,25% • Abu Sekam : 10%n • Kalsit/Kapur : 2%

Boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, kotoran

19

Page 20: Membuat Kompos aFter

ayam maksimal 25%

2. Tempat Sebidang tempat beralas tanah, ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung.

3. Prosesing - Kotoran sapi (faeses dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ± 60%. - Kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut kemudian dipindahkan ke lokasi, tempat pembuatan kompos super dan diberi serbuk gergaji, abu, kalsit/kapur dan stardec sesuai dosis dan seluruh bahan dicampur diaduk merata. - Setelah .seminggu di lokasi I, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara diaduk/ dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu sampai 70 °C untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos super yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma. - Seminggu kemudian dilakukan pembalikan untuk dipindahkan pada lokasi ke 3 dan dibiarkan selama satu minggu. - Setelah satu minggu pada lokasi ke 3 kemudian dilakukan pembalikan untuk membawa pada lokasi ke 4. Pada tempat ini kompos super telah matang dengan warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau. - Kemudian pupuk diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta memisahkan dare bahan yang tidak di harapkan (misalnya batu, potongan kayu, rafia) sehingga kompos super yang dihasilkan benar-benar berkualitas. - Selanjutnya pupuk organik kompos super siap dikemas dan siap diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk organik berkualitas pengganti pupuk kimia. - Kandungan Kompos Super § Moisture/kelembaban 45%±5 § TotaI N >l,8l% § P0205 >1,89% § K20 >1,96% § Ca0 >2,96% § Mg0 >0,70% § C/N Ratio Maks 16%

20

Page 21: Membuat Kompos aFter

Manfaat Penggunaan Kompos Super pada Lahan Pertanian

1. Mampu menggantikan atau mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik)

sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan.

2. bebas dari biji tanaman liar (gulma).

3. Tidak berbau dan mudah digunakan.

4. Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam tanah.

5. Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga struktur tanah tetap gembur.

6. Memperbaiki derajat keasarnan (pH) tanah.

7. Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara I0-30%.

Manfaat untuk Tambak

Cara ini akan menambah kesuburan fisik kimia dan biologis sehingga dasar tambak mampu meredam efek buruk pemupukan sisa pakan, faeses, kulit udang dan sisa bahan organik yang lain untuk di urai lebih sempurna. Dosis 1500-2000 kg/ha pada dasar tambak diberikan saat pengolahan dasar tambak.

21

Page 22: Membuat Kompos aFter

Membuat Pestisida Alami

Membuat Pestisida Alami Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung. 1 kg tembakau. 2 ons terasi. ¼ kg jaringao (dringo). 4 liter air. 1 sendok makan minyak kelapa. Parutan kelapa. Saringan kelapa (kain tipis). Ember plastik. Nampan plastik. Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung). Gadung dikupas kulitnya dan diparut. Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan. Dosis:

1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air. 2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.

22

Page 23: Membuat Kompos aFter

Kegunaan: -Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit. -Dapat menolak hama dan penyakit. -Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.

Sasaran:

Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan:

Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.

23

Page 24: Membuat Kompos aFter

Cara Buat pupuk Cair Organik

Bahan dan Alat:

-1 liter bakteri -5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya) -0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya -1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air -30 kg kotoran hewan -Air secukupnya -Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat

Cara Pembuatan:

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember. Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember. Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat. Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan. Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.

Kegunaan:

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari. Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan. Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.

24

Page 25: Membuat Kompos aFter

Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

-200 kg hijau daun atau sampah dapur. -10 kg dedak halus. -¼ kg gula pasir/gula merah. -¼ liter bakteri. -200 liter air atau secukupnya.

Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air. Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

25

Page 26: Membuat Kompos aFter

Cara Membiakkan Bakteri Untuk menghemat biaya

Cara Membiakkan Bakteri Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM4 yang dibeli di toko atau koperasi Saprotan dapat dikembangbiakkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik untuk luas lahan yang ada dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri EM4 adalah sebagai berikut:

Bahan dan Komposisi:

-1 liter bakteri -3 kg bekatul (minimal) -¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu) -¼ kg terasi -5 liter air

Alat dan Sarana:

Ember Pengaduk Panci pemasak air Botol penyimpan Saringan (dari kain atau kawat kasa)

26

Page 27: Membuat Kompos aFter

Cara Pembiakan:

Panaskan 5 liter air sampai mendidih. Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.

Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).

Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.

Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang lebih 10 menit.

Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend ari udara).

Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.

Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja

27

Page 28: Membuat Kompos aFter

Kata Penutup

Penulis sadar akan kekurangan yang masih terdapat dalam buku ini, baik dalam informasi maupun penulisan. Karena itu penulis sangat berharap akan kritik dan saran para pembaca agar penulis dapat mempelajari dari kesalahan sehingga penulis dapat membuat buku yang lebih baik lagi.

Akhir kata penulis mengucapkan sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Dengan Hormat,

Penulis

28

Page 29: Membuat Kompos aFter

.

Apriadji, W.H. 1989. Memproses Sampah Penebar Swadaya Jakarta

Sihombing S. 1995. Laporan Pengkajian Sistem Pupuk Organik Pada Usahatani Pekarangan di Desa Besum Kabupaten Jayapura

w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g info by petanidesa on Februari 3, 2007.

www.wiki.com

Internet

29