Membuat Desain WAN

download Membuat Desain WAN

of 16

Transcript of Membuat Desain WAN

Membuat Desain Jaringan Berbasis Luas (WAN)Jaringan / networkadalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware / software yang terhubung dengan jaringan.Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yatu jaringan data dan internet.

Jaringan dataadalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang ada saling bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah dua buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data menghubungkan banyak alat.

Jaringan internetadalah...

sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar.

Public Internetadalah contoh yang paling mudah dikenali sebagai jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer.

Arsitektur Jaringan

Ada3jenis arsitektur jaringan data :1. LAN (Local Area Network)Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10 kilometer).Biasanya jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan orang dan memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub.

2. WAN (Wide Area Network)Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN berfungsi untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk public services seperti email. Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah Router.

3. MAN (Metropolitan Area Network )Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya menghubungkan jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran informasi dan sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari Router dan Gateway.Jaringan yang pertama kali dikenalkan adalah LAN. WAN diperkenalkan sebagai jaringan yang menghubungkan LAN-LAN yang ada sehingga user juga dapat membagi informasi dan mengakses alat-alat yang ada.Di sini yang akan kita bahas lebih lanjut adalah mengenai WAN.

Saat kita akan membahas lebih dalam mengenai jaringan ada 2 konsep yang penting yaitu:

1. Protocol

Protocol banyak digunakan untuk proses komunikasi diantara entiti pada sistem yang berbeda-beda. Istilah entiti merujuk pada program-program aplikasi user sedangkan sistem lebih pada komputer dan terminal.Elemen-elemen kunci untuk sebuah protocol adalah sebagai berikut : SyntaxMeliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level sinyal SemanticsMeliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan TimingMeliputi kesesuaian urutan dan kecepatan

2. Arsitektur komunikasi komputer

Ada2arsitektur protocol yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan standar-standar:

1.Model TCP/IP

Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan standar teknis dan historis dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn dan Vint Cerf mengerjakan proyek yang nantinya disebut TCP/IP. Selanjutnya, model TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD) pada tahun 1981 (cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis protokol pertama yang digunakan dalam hubungan internet, sehingga banyak istilah dan konsep yang dipakai dalam hubungan internet berasal dari istilah dan konsep yang dipakai oleh protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP menciptakan suatu standar de facto, yaitu suatu standar yang diterima oleh kalangan pemakai dengan sendirinya karena pemakaian yang luas. Beberapa layer pada model TCP/IP mempunyai nama yang sama dengan model OSI. Gambar 2.2 dibawah ini merupakan gambaran dari model TCP/IP dimana dapat dilihat bahwa model TCP/IP juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian networks dan protocols.

Gambar 1 Model TCP/IP

Arsitektur atau model dari TCP/IP dibagi menjadi4lapisan yang antara lain adalah sebagai berikut:

Application Layer

Application layer pada model TCP / IP menangani protokol tingkat tinggi yang berhubungan dengan representasi, encoding dan dialog control. Protokol TCP/IP menggabungkan seluruh hal yang berhubungan dengan aplikasi ke dalam satu lapisan dan menjamin data dipaketkan dengan benar sebelum masuk ke lapisan berikutnya. Beberapa program berjalan pada lapisan ini, menyediakan layanan langsung kepada user. Program program ini dan protokol yang berhubungan meliputi HTTP (The World Wide Web), FTP, TFTP (File Transport), SMTP (Email), Telnet, SSH (Secure remote login), dan DNS (Name management).

Transport Layer

Transport layer menyediakan layanan transportasi dari host sumber ke host tujuan. Layer transport merupakan suatu koneksi logical diantara endpoints dari suatu jaringan, yaitu sending host dan receiving host. Transport protokol membuat segmen dan mengumpulkan kembali lapisan aplikasi diatasnya menjadi data stream yang sama diantara endpoints. Data stream transport layer menyediakan layanan transportasi end-to-end. Protokol protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah :

Transmission Control Protocol (TCP)

TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmen-segmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar si penerima dapat menyusun kembali segmen-segmen tersebut seperti waktu pengiriman. TCP ini adalah jenis protocol connection oriented yang memberikan layanan bergaransi.

User Datagram Protokol (UDP)

UDP adalah jenis protocol connectionless oriented. UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Oleh karena penggunaan bandwidth yang efektif, UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat dalam teknologi VoIP, UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.

Internet Layer

Tujuan dari lapisan internet adalah untuk memilih jalur / path terbaik bagi paket-paket data di dalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada lapisan ini adalah Internet Protocol (IP) serta di lapisan ini terjadi penentuan jalur terbaik dan packet switching . Protokol protokol yang berfungsi pada layer ini antara lain adalah IP, ARP, RARP, BOOTP, DHCP, ICMP. IP merupakan protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan komputer. IP mempunyai tiga fungsi utama, yaitu servis yang tidak bergaransi (connectionless oriented), pemecahan (fragmentation) dan penyatuan paket-paket, serta fungsi meneruskan paket (routing). Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol yang mengadakan translasi dari IP address yang diketahui menjadi alamat hardware atau MAC address. ARP ini termasuk jenis protokol broadcast. Reverse Address Resolution Protocol (RARP) adalah protokol yang berguna mengadakan translasi MAC address yang diketahui menjadi IP address. Router menggunakan protokol RARP ini untuk mendapatkan IP address dari suatu MAC address yang diketahuinya. Bootstrap Protocol (BOOTP) adalah protokol yang digunakan untuk proses boot diskless workstation. Dengan protokol ini, suatu IP address dapat diberikan ke suatu peralatan di jaringan berdasarkan MAC address-nya. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan kelanjutan protokol bootstrap yang dapat memberikan IP address secara otomatis ke suatu workstation yang menggunakan protocol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server. Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data.

Network Access Layer

Network access layer disebut juga host-to-network layer. Lapisan ini berkaitan dengan hal-hal yang paket IP perlukan untuk membuat hubungan fisik dengan media jaringan. Driver untuk software aplikasi, modem, dan alat lainya beroperasi pada layer ini. Network access layer berfungsi memetakan IP address ke alamat fisik hardware dan enkapsulasi dari paket-paket IP menjadi frame-frame. Protokol protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah Ethernet, Token Ring, dan FDDI.

2.Model OSI Layer

Protokol OSI (Open Systems Interconnection) dan modelnya dikeluarkan pada tahun 1982 oleh ISO (International Organization for Standardization). Open Systems Interconnection Reference Model (Model OSI) merupakan suatu deskripsi abstrak layering untuk rancangan jaringan komputer dan komunikasi, yang dikembangkan sebagai bagian dari Open Systems Interconnect . Model OSI ini lebih sering disebut sebagai seven OSI layers model. Model OSI membagi fungsi fungsi dari suatu protokol menjadi beberapa lapisan. Setiap lapisan mempunyai properti yang menggunakan fungsi lapisan dibawahnya, memproses data pada lapisan tersebut, lalu mengirim ke lapisan yang selanjutnya. Berikut pada gambar 2.1 dibawah ini merupakan tujuh lapisan dari model OSI beserta dengan fungsinya masing masing pada setiap lapisan. Lapisan pada model OSI dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu media layer dan host layer.

Gambar 2 Seven OSI Layer

Model OSI dibagi menjadi7bagian, yakni:

Layer 1: Physical Layer (Lapisan Fisik)

Lapisan ini berhubungan langsung dengan hardware. Physical layer mendefinisikan semua spesifikasi fisik dan elektris untuk semua peralatan meliputi level tegangan, spesifikasi kabel, tipe konektor dan timing. Fungsi utama dari lapisan ini adalah bertanggung jawab atas transmisi bit stream (binary transmission), pengaktifan dan pengaturan physical interface dari jaringan komputer, dan memodulasi data digital antara peralatan yang digunakan user dengan signal yang berhubungan. Beberapa contoh peralatan yang bekerja pada physical layer adalah kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), kabel Shielded Twisted Pair (STP), kabel coaxial, kabel fiber optic, hub, dan repeater.

Layer 2: Data link layer (Lapisan Datalink)

Lapisan ini menyediakan layanan pertukaran informasi melalui physical link dengan mengirim blok data (frame) yang memerlukan proses sinkronisasi, error control/penanganan kesalahan, dan fungsi flow control. Lapisan ini menerima, mengenali dan menangani transmisi ethernet message. Lapisan ini menggunakan physical addressing (Media Access Control address/MAC) sebagai pengenal. Lapisan ini menggunakan media ethernet, token ring, Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Contoh peralatan yang bekerja pada datalink layer adalah switch, bridge, dan Network Interface Card (NIC).

Layer 3: Network Layer (Lapisan Jaringan)

Network layer menyediakan prosedur dalam mentransfer data dari suatu sumber ke suatu tujuan melalui satu atau lebih jaringan (path selection) dengan memperhatikan quality of service yang diperlukan oleh transport layer. Network layer bertanggung jawab dalam network routing, addressing dan logical protocol. Lapisan ini juga menentukan pemilihan jalur terbaik (path determination) untuk mengirim suatu data dari tempat asal ke tempat tujuan dengan cara routing / switching. Lapisan ini menggunakan IP address sebagai identifikasi. Contoh peralatan yang bekerja di network layer ini adalah router.

Layer 4: Transport Layer (Lapisan Transport)

Transport layer mensegmentasi data dari pengirim dan merakit kembali data ke dalam sebuah data stream pada komputer penerima. Selain memastikan bahwa data dapat diterima sampai ke tujuan (end to end delivery), lapisan ini menyediakan transfer data secara transparan antar end-system, pengecekan error, bertanggung jawab melakukan error recovery apabila terjadi kesalahan, dan kontrol aliran data (flow control). Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP yang bersifat connection oriented, dan UDP yang bersifat connectionless.

Layer 5: Session Layer (Lapisan Sesi)

Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer menyediakan service kepada presentation layer. Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog diantara dua host presentation layer dan mengontrol komunikasi dengan cara membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar aplikasi yang berkaitan.

Layer 6: Presentation Layer (Lapisan Presentasi)

Lapisan ini mengelola informasi yang disediakan oleh lapisan aplikasi (application layer) supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh lapisan aplikasi pada sistem lain. Di lapisan ini dilakukan proses enkripsi, dekripsi dan kompresi data yang ditujukan untuk keamanan proses komunikasi. Contoh operasinya adalah proses konversi dari teks Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) ke teks American Standard Code for Information Interchange (ASCII).

Layer 7: Application Layer

Lapisan ini adalah lapisan yang paling dekat dengan user / pengguna, lapisan ini menjalankan aplikasi-aplikasi untuk user, menyediakan layanan jaringan untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan ini terbagi menjadi 2, yaitu aplikasi client-server dan aplikasi non client-server. Contoh dari aplikasi client-server adalah FTP, HTTP, POP3, dan SMTP. Contoh dari aplikasi non client-server adalah redirector (misal : map network drive) dan peer-to-peer.

Topologi Jaringan

Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk bintang (star), lingkaran (ring), dan sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi jaringan.

Topologi WAN

Topologi WAN menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan lokasi - lokasi yang terhubung. Banyak topologi yang memungkinkan, masing masing mempunyai perbedaan cost, performance dan scalability sendiri sendiri. Topologi topologi yang sering digunakan antara lain ring, star, full-mesh, partial-mesh yang memiliki bentuk topologi yang sama dengan LAN, dan multi-tiered meliputi two-tiered dan three-tiered yang tidak terdapat pada LAN. Berikut pada gambar 2.11 adalah contoh dari topologi tiered.

Gambar 3 Topologi three tier

Topologi Ring

Topologi ini menghubungkan satu node ke node berikutnya dan node terakhir terhubung ke node awal. Hal ini tentunya membuat bentuk yang menyerupai lingkaran.

Gambar 4 Topologi Ring

Topologi Star

Topologi ini menghubungkan semua kabel pada sebuah titik sentral terkonsentrasi.

Gambar 5 Topologi Star

Topologi Mesh

Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan sebanyak mungkin yang diinginkan dari interupsi pada network service. Penggunaan dari topologi mesh pada sistem jaringan terkontrol dari pembangkit tenaga nuklir adalah sebuah contoh yang sangat sesuai. Seperti sudah diperlihatkan pada gambar dibawah ini, setiap host memiliki koneksi dengan host lain.

Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh biaya dan bandwidth yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar dan hampir tidak mungkin untuk dilakukan.

Pemilihan Topologi

Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan antara lain adalah sebagai berikut:

Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasiKecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistemLingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruhUkuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.

JenisKonektifitas Jaringan WANAda beberapa jenis konektifitas dalam WAN,yaitu :

1. Leased Line

Biasanya disebut sebagai koneksi point-to-point atau dedicated koneksi. Leased Line jalur komunikasi WAN yang dibangun dari CPE melalui DCE switch, menuju remote site CPE memperbolehkan jairngan DTE untuk berkomunikasi kapan saja dengan tanpa prosedur settingan sebelum mentransmisikan data.Ketika biaya bukan masalah,ini adalah pilihan yang terbaik.Leased Line menggunakan synchronous serial lines sampai dengan 45Mbps. Enkapsulasi HDLC dan PPP seringkali digunakan dalam leased line.PPPPPP (Point-to-Point Protocol) merupakan protocol data-link yang bsia digunakan melalui media asynchronous (dial-up) ataupun synchronous (ISDN) dan menggunakan LCP (Link Control Protocol) untuk membangun dan menjaga koneksi yang ada.

2. Circuit Switching

Ketika kita mendengar istilah circuit switching yang akan terpikirkan adalah panggilan telepon.Keuntungan terbesar adalah biaya.Kita hanya membayar untuk waktu yang kita gunakan.Tidak ada data yang akan dikirim sebelum koneksi dibangun atau dijalankan. Circuit switching menggunakan dial-up modems atau ISDN, dan biasa digunakan untuk pengiriman data pada bandwith yang kecil.

ISDN

ISDN adalah layanan telekomunikasi seluruh dunia yang menggunakan transmisi digital dan teknologi switching untuk mendukung komunikasi data digital dan suara.Ada2 macam ISDNyaituISDN BRIdanPRI.ISDN BRI (Basic Rate Interface) terdiri dari 2 B channels dan 1 D channel. Channel B BRI bekerja pada 64Kbps dan membawa data. Channel D BRI bekerja pada 16Kbps dan biasanya membawa kontrol dan informasi pensinyalan. BRI juga menyediakan kontrol framing dengan jumlah total bit rate mencapai 144Kbps.ISDN Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B channels dan satu 64Kbps D channel di Amerika Utara dan Jepangdengan total bit rate mencapai 1.544Mbps.

3. Packet Switching

Ini adalah metode switching WAN yang memungkinkan perusahaan kita untuk berbagi bandwidth dengan perusahaan untuk menghemat biaya. Packet switching bisa dianalogikan mirip dengan leased line tetapi biaya yang diperlukan hanya sebesar ketika kita menggunakan model circuit switching. Sekarang yang menjadi pertimbangan apakah diperlukan pengiriman data secara konstan? Apabila iya, maka pilihan ini kurang tepat. Contoh dari Packet Switching adalah Frame Relay dan X.25. Kecepatan akses berkisar anatara 56Kbps sampai T3 (45 Mbps).

Frame Relay

Frame Relay merupakan bentuk packet switching yang didasarkan atas pengunaan frame lapisan jalur dengan panjang variabel.Tidak terdapat lapisan jaringan, dan beberapa fungsi dsar telah dipersingkat atau dikurangi agar menampilkan laju penyelesaian yang lebih besar.Frame Relay dirancang untuk mengeliminasi banyaknya overhead pada sistem ujung pemakai dan pada jaringan packet-switching. Pada Frame Relay, sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan dan sebuah balasan yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame.Kekurangan dari frame relay adalah tidak adanya kemampuan untuk menampilkan flow control dan kontrol kesalahan jalur demi jalur.Kelebihan dari Frame Relay adalah proses komunikasi yang ringan dan meningkatnya keandalan fasilitas transmisi dan switching

Komponen dalam Jaringan WAN

WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari 100 meter) sehingga secara otomati komponen yang terdapat dalam LAN juga terdapat dalam WAN.

1. RouterRouter adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan routing protocol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya.

Router memiliki 2 interface (port) yaitu interface serial dan ethernet.Interface Serial biasanya menggunakan kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk koneksi WAN atau internet.Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan koneksi ke LAN.Rata-rata router saat ini sudah memiliki interface Fast Ethernet (100 BaseT) bahkan ada beberapa yang sudah memiliki interface Gigabit Ethernet (1000Base T).

Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing. Routing protocol memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari router lain yang berada di jaringan sehingga data bisa dikirim pada tujuan yang tepat.Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus menggunakan routing protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar informasi.

Routing protocol yang banyak digunakan : RIP v1 RIP v2 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol) OSPF (Open Shortest Path First) IS-IS BGP (Border Gateway Protocol) Static Route

Gambar 6 Router

2. SwitchSwitch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut: Cut throughKelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.

Store and forwardSwitch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan untuknya memerlukan waktu.

Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti pada hub.

Gambar 7 Switch

3. HubHub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star . Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.

Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Sedangkan dari segi pengelolaannya, HUB dibagi menjadi dua jenis, sebagai berikut:Hub manageableHub jenis ini bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya.

Hub non-managableHub jenis ini pengelolaannya dilakukan secara manual.

Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.

Gambar 8 Hub

4. KabelKabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis.1.Kabel UTPAda dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.

Gambar 9 Konektor RJ-45

UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.

Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch. Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.

Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).

Gambar 10 Kabel UTP

2.Kabel DTE/DCEKabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara Router dengan Router atau Router dengan modem .

Gambar 11 kabel DTE

Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara modem dengan device komunikasi internet.

Gambar 12 kabel DCE

Prosedur dalam jaringan WAN1. Pengalamatan IP1. IP Address

IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binari, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri atas 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya adalah : 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0-255) misalnya 192.16.10.1. IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).

TCP/IP melihat semua IP address sebagai dua bagian jaringan, yaitu network ID dan host ID. Network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan host. Jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan host ID tergantung pada kelas IP address yang dipakai.

2. Kelas Kelas IP AddressIP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E (Mansfield, 2002, p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address biasa. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting ( 224.0.0.0 239.255.255.255 ) dan kelas E ( 240.0.0.0 247.255.255.255 ) dicadangkan dan belum digunakan. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut pada tabel 2.1 dijelaskan mengenai pengelompokan kelas kelas IP address beserta dengan jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan yang dapat digunakan beserta default subnet mask-nya.

Tabel 2 Kelas kelas IP address

Dalam penggunaan IP address adaperaturan tambahanyang harus diketahui, yaitu : Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1

Jika host ID berupa angka binari 0, IP address ini merupakan network ID jaringannya. Jika host ID semuanya berupa angkan binari 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.

3. Private IP addressInternet Assigned Number Authority (IANA) yang merupakan badan internasional, yang mengatur masalah pemberian IP address untuk digunakan dalam internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet.

RFC 1918 bertemakan Address Allocation for Private Internets membahas tentang penggunaan jaringan / operasional jaringan menggunakan TCP/IP. Penggunaan IP publik dan private juga menjadi masalah yang dicermati berkenaan dengan global address space yang semakin berkurang setiap harinya. Berikut ini adalah set IP private yang direkomendasikan dalam RFC 1918.

Gambar 13 Rekomendasi IP private dalam RFC 1918

2. Subnet MasksAgar skema Subnet Address bisa berjalan, setiap mesin dalam jaringan harus mengetahui host address mana yang digunakan sebagai subnet address. Sebuah Subnet Mask besarnya 32 bit yang memungkinkan penerima packet IP untuk membedakan antara Network ID dengan host ID.

Administrator jaringan menciptakan 32-bit Subnet Mask yang terdiri dari angka 1 dan 0. Angka 1 dalam Subnet mask melambangkan posisi yang menunjuk pada alamat network atau subnet .Tidak semua jaringan memerlukan subnet,artinya mereka bisa menggunakan default Subnet Mask .Pada gambar di bawah ini menunjukan Subnet untuk setiap class IP. Standar ini tidak bisa diubah.Dengan kata lain, Class B tidak bisa membaca subnet Class A yaitu 255.0.0.0. untuk Class A, kita bisa mengubah standarnya.Class A harus membaca paling sedikit 255.0.0.0.

Gambar 14 Pembagian Class Subnet Mask

3. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)Istilah lain yang harus dikenali dalam IP Address adalah Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk mudahnya ini adalah metode yang digunakan ISP untuk mengalokasi sejumlah alamat untuk perusahaan ,rumah dan konsumen.

Mereka menyediakan alamat dalam bentuk blok tertentu, Ketika kita menerima sebuah blok alamat dari ISP yang akan kita lihat adalah sebagai berikut.: 192.168.10.32/28. Hal inilah yang memberitahu kita subnet manakah yang kita miliki.Tanda slash (/) menunjukan berapa banyak bit yang diubah menjadi angka 1.Jumlah maksimum angka 1 hanyalah 32 karena 1 byte adalah 8 bits dan ada 4 bytes dalam IP Address (4 8 = 32).Tetapi perlu diinget bahwa subnet mask terbesar hanya sampai /30 karena kita harus menyisakan setidaknya 2 bits untuk bit host.

4. RoutingRouting adalah proses yang dilakukan oleh router untuk menentukan jalur terbaik baik dari sisi cost maupun waktu.Router menyimpan informasi routing yang dilakukannya dalam routing table.Jadi secara umum routing table berisi : Bagaimana jalur menuju jaringan telah diketahui atau disimpan.Misal : Statik atau menggunakan routing protocol. Alamat jaringan daripada router di mana jalur menuju jaringan telah diketahui. Misal :Router pernah mengirim informasi ke dalam jaringan yahoo.Jaringan Yahoo mempunyai alamat jaringan 120.190.318.075.Maka Router akan menyimpan alamat ini untuk digunakan pada saat pengiriman data selanjutnya. Port di mana jaringan tersebut bisa dituju.Misal: Pengiriman data keluar melalui internet melalui interface serial 0, sedangkan untuk pengiriman data ke server dalam jaringan WAN melalui interface serial 1. Metrik dari sebuah route (jalur).Metrik adalah suatu ukuran seperti jumlah path(lajur)yang ditempuh oleh sebuah router , yang biasa menjadi salah satu ukuran dalam penentuan jalur terbaik.

Perancangan jaringan WANContoh Desain Jaringan WAN

Gambar 15 Topologi Star Jaringan WAN

Seperti yang terlihat dalam gambar di atas, Jaringan di atas menggunakan menggunakan topologi star. Untuk koneksi ke setiap lokasi menggunakan router sebagai media gateway. Routing protocol yang digunakan bisa beraneka ragam. Bisa mengunakan OSPF, EIGRP, IGRP, RIP dan lain-lain. Pemilihan routing protocol biasanya berdasarkan kebutuhan, keadaan dari WAN dan setingan yang digunakan oleh ISP WAN. Setiap user (PC) pada setiap lokasi saling terhubung melalui sebuah switch menggunakan kabel UTP (koneksi UTP ini bisa menggunakan ethernet,fast ethernet dan gigabit ethernet ) dan switch tersambung ke router mengunaan kabel UTP (dengan pilihan media yang sama seperti PC) sehingga user pada setiap lokasi yang berbeda dapat saling terhubung dan berbagi informasi. Bahkan bisa melakukan akses ke dalam database sharing maupun printer sharing bila ada fasilitas printer sharing.

Gambar di atas memanfaatkan koneksi Leased Line untuk konektifitas WAN,sehingga menggunakan kabel DTE untuk koneksi serial. Koneksi kabel DTE ini biasanya masuk ke dalam modem yang telah disediakan oleh ISP WAN. Perlu diingat bahwa kabel yang digunakan dari router ke dalam modem ISP WAN tidak selalu serial(DTE), bisa saja hanya menggunakan kabel UTP. Tergantung bentuk keluaran dari modem ISP.Untuk koneksi Switch dan Router tidak terbatas pada koneksi Ethernet, saat ini sudah bisa mencapai pada gigabit ethernet yaitu 1000BaseT.Dari contoh di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam membuat perancangan jaringan WAN, harus disesuaikan dengan beberapa faktor seperti kondisi WAN, bentuk konektifitas yang dipilih dari ISP, bentuk kabel dari modem ISP,konfigurasi routing protocol dan konektifitas dari router ke switch.

PersiapanPersiapan yang dimaksudkan di sini adalah menyiapkan dan menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk instalasi, termasuk pemilihan konektifitas(ISDN,Leased Line,Frame Relay dan lain-lain),hubungan dengan ISP WAN ,pemilihan router juga setting pada masing-masing alat beserta serta pada kabel.

Prosedur InstalasiProsedur instalasi yangwajibada :1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari router ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Begitu pula dengan kabel yang digunakan dari router ke dalam modem ISP WAN. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat dan benar dalam pemasangannya. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.2. Pastikan setiap device yang ada sudah dilakukan proses grounding.Hal ini ditujukan agar menghilangkan listrik statik.3. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Router dan Switch) misalnya IP Address yang akan dipasang, Routing protocol yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan yang harus disamakan dengan ISP WAN yang dipilih.4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Baik dari tim yang ada maupun tim dari ISP.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.

Penempatan Alat-Alat Jaringan WANRuangan yang digunakan untuk menyimpan atau menempatkan alat-alat jaringan seperti server ,switch dan router sebaiknya dipasangi pendingin udara (AC). Selain itu,sebaiknya diletakkan di tempat yang aman, dan tidak mudah dijangkau oleh orang yang tidak memiliki hak atau mengerti tentang jaringan.Switch atau Hub sebaiknya diletakkan dekat Server, bahkan jika mungkin dibuatkan rak agar rapi. Modem harus disimpan berdekatan dengan server dan jalur telepon.Berikut ini adalah komponen yang harus berada di ruangan server:Komputer ServerSwitch atau HubModem ADSL atau Modem DialUpRouter

Penempatan WorkstationPengaturan komputer yang digunakan sebagai workstation atau client tidak terlalu ketat seperti halnya penempatan server. Komputer workstation dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhannya.

PengkabelanSebelum melakukan instalasi atau pemasangan kabel, dilakukan pemeriksaan terhadap kabel yang akan dipasang. Pemeriksaan ini dilakukan baik untuk kabel DTE maupun kabel UTP. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kabel yang tidak dapat digunakan (mis: karena isinya terputus).Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.Setelah komputer diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu jaringan, memasang konektor RJ45, dan sebagainya.Dalam membangun jaringan ini sebaiknya melibatkan ahli teknik atau bangunan. Perhatikan pula fakotr petir di lingkungan tersebut, Dan sebaiknya memasang grounding di komputer server

Proses Instalasi WANSebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapanganMelakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruhMelakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruhMenguji konektivitas semua node dalam jaringan

a. Tim InstalasiTim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan WAN. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan.Dalam menentukan jumlah anggota tim yang efisien sesuai dalam melakukan instalasi jaringan harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:Luas lokasi instalasiKapasitas user jaringan yang diperlukanBesar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan