Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab,...

415
Membangun Poros Maritim Dunia Dalam Perspektif Tata Ruang Laut Subandono Diposaptono S ejarah mencatat, kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya tertoreh pada abad ke-7 dan Majapahit abad ke-14. Siklus historis tersebut mengindikasikan kebangkitan maritim terjadi setiap tujuh abad. Sekarang abad ke-21 merupakan momentum untuk membangkitkan kembali kejayaan maritim. Apalagi Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa berlimpah-ruahnya kekayaan sumber daya alam seperti ikan, minyak dan gas, keelokan alam bahari, jasa transportasi laut, dan lain-lain. Secara politis, dalam berbagai kesempatan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga ingin mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Lalu, bagaimana tata ruang laut dapat membantu mewujudkan cita- cita mulia tersebut? Ada beberapa alasan utama tata ruang laut membantu menegakkan 5 pilar poros maritim. Tata ruang laut mengalokasikan ruang laut yang strategis untuk kepentingan sosial, ekonomi, budaya, dan Hankam. Alasan lain, tata ruang laut dapat menyinergikan antara pemanfaatan ekonomi dan perlindungan (konservasi) sumber daya laut. Tata ruang laut juga mampu menggerakkan investor dan menyambungkan potensi antarwilayah dalam konektivitas ekonomi, sumber daya, beserta infrastrukturnya. Di samping itu, tata ruang laut di wilayah perbatasan dapat memberikan kekuatan diplomasi negara untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Lainnya, tata ruang laut juga dapat melindungi adat budaya dan kearifan lokal di laut. Di buku ini, Anda juga dapat menyimak pengalaman Cina, Norwegia, AS, Grenadine, dan Eropa dalam merencanakan tata ruang laut. Hasilnya, negara mendapat pemasukan devisa yang tinggi, menciptakan ekonomi baru, meredam konflik antarpengguna, dan melestarikan lingkungan. Membangun Poros Maritim Dunia Dalam Perspektif Tata Ruang Laut Dicetak oleh: Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Gedung Mina Bahari III Lt. 9 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat, Telp/Faks: 021-3522059

Transcript of Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab,...

Page 1: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

Membangun Poros Maritim

DuniaD

alam Perspektif Tata R

uang LautSubandono D

iposaptono

Sejarah mencatat, kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya tertoreh pada abad ke-7 dan Majapahit abad ke-14. Siklus historis tersebut mengindikasikan kebangkitan maritim terjadi setiap tujuh abad.

Sekarang abad ke-21 merupakan momentum untuk membangkitkan kembali kejayaan maritim.

Apalagi Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa berlimpah-ruahnya kekayaan sumber daya alam seperti ikan, minyak dan gas, keelokan alam bahari, jasa transportasi laut, dan lain-lain. Secara politis, dalam berbagai kesempatan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga ingin mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.

Lalu, bagaimana tata ruang laut dapat membantu mewujudkan cita-cita mulia tersebut? Ada beberapa alasan utama tata ruang laut membantu menegakkan 5 pilar poros maritim. Tata ruang laut mengalokasikan ruang laut yang strategis untuk kepentingan sosial, ekonomi, budaya, dan Hankam.

Alasan lain, tata ruang laut dapat menyinergikan antara pemanfaatan ekonomi dan perlindungan (konservasi) sumber daya laut. Tata ruang laut juga mampu menggerakkan investor dan menyambungkan potensi antarwilayah dalam konektivitas ekonomi, sumber daya, beserta infrastrukturnya. Di samping itu, tata ruang laut di wilayah perbatasan dapat memberikan kekuatan diplomasi negara untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Lainnya, tata ruang laut juga dapat melindungi adat budaya dan kearifan lokal di laut.

Di buku ini, Anda juga dapat menyimak pengalaman Cina, Norwegia, AS, Grenadine, dan Eropa dalam merencanakan tata ruang laut. Hasilnya, negara mendapat pemasukan devisa yang tinggi, menciptakan ekonomi baru, meredam konflik antarpengguna, dan melestarikan lingkungan.

Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Dicetak oleh:Kementerian Kelautan dan PerikananDirektorat Jenderal Pengelolaan Ruang LautDirektorat Perencanaan Ruang Laut,Gedung Mina Bahari III Lt. 9Jl. Medan Merdeka Timur No. 16Jakarta Pusat, Telp/Faks: 021-3522059

Page 2: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

Subandono Diposaptono

2017

Membangun Poros Maritim Dunia

Dalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 3: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak CiptaPasal 21. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk

mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan PidanaPasal 72:1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Page 4: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Cetakan I : 2015Cetakan II : 2016Cetakan III : 2017

Penulis: Subandono Diposaptono

Penyunting: Muhammad Budiman

Design Graphic: M Kholid Afandi dan Deky Rahma Sukarno

Hak cipta dilindungi Undang-undangdilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Lautxvi + 398 halaman, 14 cm x 21 cmISBN: 978-979-1291-55-2

Page 5: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

iv

Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan

Penindakan illegal, unregulated, and unreported fishing (IUU Fish-ing atau penangkapan ikan secara ilegal, tak sesuai regulasi, dan tak dilaporkan) menjadi salah satu prioritas bagi Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Alasannya, kegiatan penjarahan ikan di laut kita dalam beberapa tahun terakhir ini semakin marak. Menurut kajian FAO dan World Bank (2008), kerugian ekonomi akibat pengelolaan pe-nangkapan ikan yang buruk, ketidakefisienan, dan kelebihan tangkap (overfishing) di seluruh dunia mencapai 50 miliar dolar AS (sekitar Rp 675 triliun) per tahun. Angka ini termasuk kerugian akibat IUU Fishing di Indonesia.

Pada saat yang sama, kita juga dituntut untuk mengelola potensi sumber daya laut secara berkelanjutan, berperikemanusiaan, dan berkeadilan. Baik dalam perikanan tangkap, perikanan budidaya, wisata bahari, mineral, migas, maupun konservasi ekosistem (terumbu karang, mangrove, dan lamun) dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut perlu diatur sehingga antarpengguna mendapat kepastian hukum dalam berusaha dan tidak saling berebut dalam memanfaatkan ruang laut.

Di sisi lain kita juga harus melindungi masyarakat adat yang secara turun-temurun telah memanfaatkan perairan laut untuk kebutuhan hidupnya. Di sinilah pentingnya rencana tata ruang laut dibuat. Ruang laut yang memiliki ekosistem terumbu karang sebagai rumah untuk ikan-ikan misalnya, tentu akan lebih cocok jika dimanfaatkan seba-gai kawasan konservasi dan wisata selam. Sebaliknya, lokasi jalur lalu lintas kapal atau pipa/kabel bawah laut harus berada di luar kawasan terumbu karang agar tidak mengganggu kelestarian terumbu karang di bawahnya.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIA

Page 6: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

v

Di berbagai negara maju, rencana tata ruang laut telah memberi berbagai manfaat, baik secara lingkungan hidup, sosial, hukum, mau-pun ekonomi. Di Tiongkok misalnya, pemerintahnya mendapatkan pemasukan devisa yang sangat besar dari jasa pemanfaatan tata ruang laut.

Kini, pemerintah Indonesia sedang dan terus berusaha menyelesaikan rencana tata ruang lautnya. Karena itulah pada kesempatan yang baik ini, saya memberi apresiasi kepada Sdr Subandono Diposaptono yang telah menuangkan ide atau gagasan melalui bukunya berjudul Mewujudkan Poros Maritim Dunia Dalam Perspektif Tata Ruang Laut.

Kita harus memiliki strategi besar (grand strategy) untuk mewujud-kan arahan Presiden Jokowi tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini bisa dicapai jika budaya bahari dibangkitkan lagi seperti halnya saat Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berjaya.

Bangsa Indonesia harus menoleh lebih tajam lagi mengenai perikanan laut, perhubungan laut, pariwisata laut, produksi laut, Hankam laut, kehidupan dasar laut, keindahan horison laut, dan kelautan yang lain. Pengelolaan sumber daya laut ini akan lebih terarah bila ada dukungan berbagai kebijakan salah satunya adalah tata ruang laut, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah, pemerintah provinsi, perguruan tinggi, dunia usaha, praktisi, dan masyarakat dalam menyusun tata ruang laut. Dengan demikian, pemerintah dan pemerintah provinsi dapat segera menyelesaikan rencana tata ruang lautnya.

Selamat membaca. Semoga kita dapat segera mewujudkan cita-cita bersama menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Jakarta, Februari 2016Menteri Kelautan dan Perikanan

Susi Pudjiastuti

Page 7: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

vi

Kami menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap terbitnya buku berjudul Mewujudkan Poros Maritim Dunia Dalam Perspektif Tata Ruang Laut yang ditulis oleh Subandono Diposaptono. Buku

ini hadir di saat yang tepat terkait visi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Tata ruang laut memiliki andil cukup besar dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan ruang laut yang dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu.

Perencanaan tata ruang laut semacam ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi semua pihak yang memanfaatkan ruang laut. Di antaranya untuk perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata, kawasan konservasi, pertambangan mineral, minyak dan gas, pelabuhan, jalur transportasi laut, serta jalur pipa dan kabel bawah laut.

Selain itu, rencana tata ruang laut juga mampu memberikan kepastian usaha dan investasi serta pelindung masyarakat nelayan tradisional. Langkah ini dapat melindungi adat budaya dan kearifan lokal di laut.

Kita juga dapat mencegah konflik antarpengguna tersebut. Konflik serupa antara nelayan tradisional antarpulau dan antarprovinsi pun dapat dihindari.

Melalui tata ruang laut, kita dapat menyambungkan potensi antarwilayah dalam konektivitas ekonomi dan sumber daya beserta infrastrukturnya sehingga akan muncul pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi baru.

Pengantar Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 8: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

vii

Lebih dari itu, rencana tata ruang laut juga dapat menjadi pemersatu bangsa dan penegak kedaulatan. Dengan demikian tata ruang laut di wilayah perbatasan dengan negara lain mampu memberikan kekuatan diplomasi negara untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pada tahun 2016 nanti rencana tata ruang laut nasional dapat diselesaikan dan sebagian besar provinsi di Indonesia dapat menyelesaikan rencana tata ruang di tingkat provinsi. Karena itulah buku ini dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin mendalami kegiatan rencana tata ruang laut. Selamat membaca.

Jakarta, Februari 2016Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan

Prof. Ir. Sjarief Widjaja, PhD, FRINA

Page 9: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

viii

Indonesia memiliki hamparan laut lebih luas dari daratannya. Dengan 2/3 dari total luas Indonesia, laut berfungsi sebagai ruang hidup dan ruang juang. Sebagai ruang hidup, laut tidak bisa

dipisahkan dari daratan tempat manusia bermukim. Meski manusia bermukim di daratan namun juga mempunyai ketergantungan terhadap sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hidup sehat dan sejahtera memerlukan bahan makanan yang berasal dari laut. Ikan laut dan rumput laut merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi untuk kesehatan, pertumbuhan fisik, serta kecerdasan otak manusia.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara, laut dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya merupakan modal dasar bagi pendapatan negara dan kesejahteraan warganya.

Laut juga penting sebagai ruang juang. Artinya, laut bermakna penting bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan dan kejayaan suatu bangsa. Sejarah mencatat, kemampuan tentara Belanda dan Inggris menguasai peperangan tertoreh melalui jalur laut.

Kerajaan Majapahit juga pernah berjaya lantaran menguasai laut sampai ke Filipina dan Australia utara. Tak salah kalau para pendahulu kita adalah pelaut ulung seperti yang tertuang dalam syair lagu Nenek Moyangku Orang Pelaut. Berdasarkan pengalaman tempo dulu, untuk meraih kedaulatan dan kejayaan bangsa Indonesia kita perlu memiliki angkatan laut dan Alutsista yang kuat dan andal.

Laut sebagai ruang hidup dan ruang juang mutlak harus dirawat dan dijaga, baik kedaulatan maupun sumber daya yang terkandung di dalamnya. Salah satu upaya merawat dan menjaganya adalah dengan melakukan penataan ruang laut.

Untuk menata ruang laut perlu dilakukan perencanaan baik spasial (keruangan) maupun nonspasial secara komprehensif dan terpadu. Komprehensif berarti perencanaan tersebut harus melihat berbagai faktor seperti fisik, lingkungan, dan sosial budaya. Sementara itu, terpadu artinya perencanaan tersebut melibatkan antarsektor, wilayah,

Sekapur Sirih Penulis

Page 10: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

ix

ekosistem, dan berbagai disiplin ilmu. Salah satu hasil perencanaan spasial berupa rencana tata ruang laut.

Tata ruang laut adalah sebuah hasil perencanaan spasial (keruangan) yang dapat digunakan sebagai pedoman, acuan, dan arahan, serta dasar pijak pemanfaatan sumber daya kelautan sehingga menentukan keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya kelautan. Keberhasilan tanpa perencanaan adalah sebuah kebetulan. Sebuah kebetulan tentu saja sulit diulangi apalagi dalam jangka panjang.

Keberhasilan yang disertai dengan perencanaan adalah sebuah pencapaian (achievement). Tanpa ada rencana, perubahan tidak dapat diukur, bahkan tidak mudah diketahui.

Pertanyaannya adalah mau dibawa kemana tata ruang laut kita? Pertanyaan tersebut relevan terkait dengan cita-cita Presiden RI Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Mari kita lihat faktanya. Secara nasional, Indonesia belum mempunyai tata ruang laut nasional maupun tata ruang laut kawasan di atas 12 mil di dalam perairan kepulauan. Di tingkat provinsi pun, sampai saat ini baru ada lima provinsi (Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Maluku Utara) yang telah memiliki rencana tata ruang laut dalam bentuk Perda Rencana Zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mengatur ruang laut sampai 12 mil, namun pengaturan ruang laut 0 – 4 mil masih terbatas pada arahan pemanfaatan ruang dan belum dideliniasi hingga zona/sub zona peruntukannya.

Padahal, tata ruang laut semacam ini menjadi dasar pengambilan keputusan dalam mengelola sumber daya laut untuk berbagai kepentingan; ekonomi, sosial, lingkungan (konservasi), dan pertahanan keamanan. Dengan adanya tata ruang laut, pemanfaatan ruang laut dilakukan berdasarkan kesesuaian peruntukan ruang dan daya dukung lingkungannya.

Keakuratan pengambilan keputusan sangat ditentukan oleh kelengkapan data dan informasi yang dibutuhkan. Data yang lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan inilah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam mengelola sumber daya kelautan.

Dasar laut yang memiliki keindahan dan keragaman terumbu

Page 11: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

x

karang beserta biota lautnya misalnya, akan lebih sesuai jika difungsikan sebagai kawasan wisata bahari, konservasi, dan penangkapan ikan secara terbatas dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Di sisi lain, kawasan laut yang memiliki lingkungan perairan laut sangat sesuai untuk tumbuh dan berkembangnya ikan, akan lebih menguntungkan jika dialokasikan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya perikanan.

Begitu juga halnya dengan kawasan perikanan tangkap, jalur transportasi laut, pertambangan, pelabuhan, dan kawasan konservasi perlu dialokasikan sesuai dengan potensi dan kondisi lingkungannya. Dengan demikian, selain meningkatkan nilai tambah secara ekonomi secara berkelanjutan, rencana tata ruang laut juga mampu meminimalkan bahkan menghilangkan konflik pemanfaatan dan konflik di antara para penggunanya.

Hal ini penting karena selama ini konflik kerap terjadi lantaran be-lum adanya tata ruang laut. Di Bangka Selatan misalnya, pegiat lingku-ngan dan nelayan terlibat konflik dengan pengusaha tambang timah.

Konflik serupa juga terjadi di Serang antara pegiat lingkungan dan nelayan dengan penambang pasir laut. Tak hanya itu, di Sulawesi Selatan, juga terjadi hal serupa antara pembudidaya rumput laut dengan pengguna jalur transportasi laut.

Rencana tata ruang laut juga dapat mempromosikan pemanfaatan ruang dan sumber daya laut secara efisien sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Rencana tata ruang laut juga menjamin kelangsungan konektivitas ekologi dan jejaring kawasan konservasi.

Tata ruang laut menjaga agar pola konektivitas tetap mampu mendukung penambahan populasi dalam kawasan lindung serta antara kawasan lindung dan habitat yang berdekatan. Tata ruang laut diharapkan dapat melindungi dan mengamankan pola-pola alami dari konektivitas berbagai macam spesies laut dengan tahapan kehidupannya yang berbeda-beda.

Manfaat lain, memastikan tersedianya kamar bagi keanekaragam-an hayati dan konservasi alam. Rencana tata ruang juga memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha di perairan laut.

Page 12: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xi

Tata ruang laut juga menjadi daya pikat dan daya ikat. Sebagai daya pikat karena memberikan informasi berbagai potensi, nilai ekonomi, nilai investasi, dan tingkat pemanfaatannya sehingga menciptakan peluang investasi.

Sebagai daya ikat karena tata ruang laut dapat mengikat dan memberikan kepastian hukum agar kegiatan atau usaha yang dilakukan sesuai dengan peruntukan dan peraturan pemanfaatannya. Dengan demikian tata ruang laut dapat mengurangi konflik, menjaga keberlanjutan sumber daya hayati, dan mengurangi bahkan menghilangkan degradasi lingkungan.

Pengalaman dari banyak negara menunjukkan, tata ruang laut telah sukses mendulang kesejahteraan rakyat dan bangsanya. Di China misalnya, pada tahun 2012 berhasil meraup devisa sebesar 9,68 miliar Yuan dari hasil pemanfaatan lisensi perairan laut (sea use fee). Negeri Tirai Bambu itu juga berambisi melebarkan kawasan budidaya laut seluas minimal 2,6 juta hektare.

Berdasarkan diskusi singkat penulis dengan ahli tata ruang laut dari Third Institute of Oceanography China Prof Zhou Qiulin, China telah menyelesaikan tata ruang laut (marine functional zoning atau MFZ) baik tingkat nasional, provinsi, maupun country (setingkat kabupaten/kota) sejak tahun 2002.

Tidak hanya itu saja, setelah 10 tahun kemudian, tata ruang laut tersebut juga ditinjau kembali. Kini, seluruh laut China telah diatur tata ruangnya sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Berkat tata ruang laut itulah, negeri dengan populasi penduduk terbesar di dunia itu menuai banyak manfaat, baik ekonomi, sosial, pertahanan, dan lingkungan.

Indonesia sebenarnya juga dapat mengikuti jejak sukses tersebut. Apalagi kita memiliki keunggulan komparatif yang tak dimiliki negara lain, termasuk China. Bayangkan, menurut catatan Badan Informasi Geospasial (2014), luas laut Indonesia adalah 6.315.222 km2 dengan panjang pantai sekitar 99.093 km. Di dalamnya terkandung keragaman jenis biota (biodiversity) yang sangat tinggi.

Tak hanya itu, potensi ikan di beberapa perairan juga melimpah. Begitu pula dengan keindahan panorama dasar laut. Himpunan aneka

Page 13: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xii

jenis terumbu karang dengan ikan-ikan karang penuh warna menjadi mozaik alam yang elok memikat. Kondisi ini menarik minat para penyelam (diver) untuk menikmati keindahannya.

Di samping itu, dasar laut Indonesia juga memiliki 40 cekungan minyak dan gas (Migas) yang memiliki cadangan minyak bumi sekitar 9,1 miliar barel. Jumlah cekungan ini setara dengan 70 persen dari total cekungan Migas di seluruh Nusantara (ada 60 cekungan).

Secara geografis, letak Indonesia juga sangat strategis. Diapit oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik) serta dua benua (Asia dan Australia) menjadikan laut kita ramai dilalui berbagai kapal niaga, kapal tanker, kapal pesiar, dan lain sebagainya. Posisi silang yang sangat strategis inilah yang kalau dapat dikelola secara baik maka akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tentu saja masih banyak potensi lainnya yang menghampar di laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.

Sejarah mencatat, generasi berbudaya maritim pernah menoreh-kan kejayaan Nusantara tempo dulu. Dua kerajaan - Sriwijaya dan Majapahit-- pernah mengendalikan pelabuhan internasional mulai dari Asia, Australia, Eropa, dan Afrika. Luasnya wilayah kekuasaan ini lantaran kedua kerajaan itu memiliki industri maritim melalui penguasaan armada laut yang besar, kuat, dan canggih.

Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan maritim pada abad ke-7 dan Majapahit abad ke-14. Siklus historis tersebut mengindikasikan adanya kebangkitan maritim setiap sekitar 7 abad. Sungguh saat ini (abad ke-21) merupakan momentum tepat untuk membangkitkan kembali kejayaan maritim.

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 patut menjadi tonggak sejarah bagi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengapa demikian? Sebab, wilayah laut Indonesia yang tadinya hanya selebar 3 mil mengelilingi pulau-pulau telah bertambah menjadi 12 mil. Tak hanya itu, UU-CLCS juga menyetujui klaim Indonesia dengan tambahan wilayah laut seluas 4.209 km2.

Sudah waktunya untuk mengembalikan kejayaan seperti yang pernah dicapai generasi pendahulu kita sebagai pelaut ulung. Kualitas

Page 14: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xiii

sumber daya manusia yang berkarakter perlu dibangun agar kita mampu mengelola berbagai potensi sumber daya kelautan yang berlimpah ruah demi kesejahteraan bangsa.

Fakta menunjukkan, negara maju memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kreatif. Kualitas SDM seperti ini menjadi aset sangat berharga dalam ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based economy). Bidang pekerjaan apapun kalau diisi oleh orang-orang inovatif dan kreatif bakal terbangun budaya kreatif yang menghasilkan beragam produk bernilai tambah tinggi dan kompetitif.

SDM yang berprofesi menggeluti tata ruang laut juga perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya. Idealnya setiap provinsi memiliki perguruan tinggi yang melahirkan sarjana kelautan.

Buku ini hadir sebagai ajakan untuk secara bersama-sama merencanakan tata ruang laut kita yang masih terbuka luas. Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang memberi kepercayaan menjalankan tugas dalam menangani perencanaan ruang laut. Tak lupa kepada Dr Firdaus Agung MSc, Muhammad Budiman, Prof Dietrich Bengen, Dr Abdul Muhari, Arief Widianto ST., MSc, Abdi Tunggal Priyanto SSi, MT MSc, Adhyaksa Saktika D SKel, Andi Maya Purnamasari, ST, Fajar Kurniawan ST MMG, dan Dr Jonson Lumban Gaol, penulis haturkan terima kasih. Semoga kebaikan tersebut mendapat imbalan berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Dari lubuk hati terdalam, penulis mohon maaf jika buku ini masih jauh dari sempurna. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang peduli terhadap rencana tata ruang laut kita.

Jakarta, Februari 2016Penulis,

Subandono Diposaptono

Page 15: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xiv

Daftar Isi

Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan | ivPengantar Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautandan Perikanan | viSekapur Sirih Penulis | viii

Bab 1. Pasang Surut Kejayaan Maritim | 1 - Nusantara Mengendalikan Pelabuhan Dunia | 2- Mengabaikan Laut, Meredupkan Nusantara | 15- Deklarasi Djuanda, Awal Kebangkitan NKRI | 20- Kebangkitan Maritim, Sebuah Siklus dan Tugas Historis | 31- Cita-Cita Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia | 41

Bab 2. Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil dengan Berbagai Permasalahannya | 45

- Kekayaan Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil dengan Berbagai Persoalannya | 46

- Ancaman dan Tekanan di Wilayah Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil | 67

Bab 3. SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim | 125

- Mengembangkan SDM Berkarakter Menuju Kejayaan Bangsa Maritim | 126

- Membentuk SDM Unggul dan Kreatif | 139- Mendongkrak Nilai Tambah Melalui Penguasaan Iptek | 149

Page 16: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xv

Bab 4. Merencanakan Tata Ruang Laut | 155- Mengelola Laut Secara Berkelanjutan | 156- Memahami Tata Ruang Laut | 171- Tata Ruang Laut Dalam Perspektif Harmonisasi 4 UU | 200- Data Spasial, Kunci Keberhasilan Rencana Tata Ruang Laut/

Rencana Zonasi | 223- Proses dan Tahapan Menyusun Rencana Tata Ruang Laut/

Rencana Zonasi | 265- Libatkan Stakeholders dan Masyarakat Dalam Rencana Tata

Ruang Laut/Rencana Zonasi | 297- Merencanakan Tata Ruang Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau

Kecil Berbasis Mitigasi Bencana | 303

Bab 5. Tata Ruang Laut Beberapa Negara | 311- China: Meraup Devisa 9,68 Miliar Yuan | 312- Norwegia: Zonasi Laut Telah Mencapai 96% | 330- Amerika Serikat: Dilakukan Secara Buttom-up dan Ilmiah | 352- Grenadine: Berhasil Optimalkan Laut dan Redam Konflik | 360- Perspektif Baru Perencanaan Tata Ruang Laut di Eropa | 369

Daftar Pustaka | 388Sekilas Penulis | 397

Page 17: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

xvi

Page 18: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

Bab IPasang Surut

Kejayaan Maritim

Page 19: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Nusantara Mengendalikan Pelabuhan Dunia

Sejarah mencatat, dua kerajaan --Sriwijaya danMajapahit-- pernah mengendalikan pelabuhan internasional mulai dari Asia, Australia, Eropa, dan Afrika. Luasnya wilayah kekuasaan ini lantaran kedua kerajaan itu memiliki industri maritim melalui penguasaan armada laut yang besar, kuat,

dan canggih.

Siapa menguasai laut dialah pemilik dunia. Itulah yang dialami Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit tempo dulu. Jauh sebelum pesawat terbang tercipta, kapal laut menjadi satu-

satunya sarana transportasi, baik antarpulau, antarnegara, maupun antarbenua. Jadi, siapa yang mampu menguasai teknologi perkapalan, navigasi, dan pemetaan, dialah yang layak menjadi penguasa dunia.

Prestasi itulah yang diukir oleh para pendahulu kita jauh sebelum kejayaan bangsa Eropa datang dan menjajah Indonesia. Lagu berjudul Nenek Moyangku Seorang Pelaut merupakan cerminan dari betapa hebatnya mereka menaklukkan samudra luas, menguasai perniagaan, serta menjalin diplomasi politik dengan berbagai negara di penjuru dunia.

Page 20: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�Pasang Surut Kejayaan Maritim

Era Kerajaan SriwijayaAbad ke-7 merupakan masa-masa awal kejayaan Kerajaan

Sriwijaya. Para pelaut utusan Sriwijaya dengan gagah berani membentangkan layar, mengatur terpaan angin, dan mengubahnya menjadi energi gerak agar kapal dapat berlayar sesuai tujuan.

Para pembuat kapal layar juga memiliki kepiawaian tersendiri. Selain membuat bodi kapal yang kokoh menerjang ombak, mereka juga menguasai teknologi layar tinggi. Apalah artinya, kapal yang kokoh kalau tidak didukung dengan desain layar yang mampu mengatur energi angin sebagai “bahan bakar” yang super ramah lingkungan karena memang tak menimbulkan polusi udara dan suara.

Perpaduan yang serasi antara desain bodi dan layar inilah yang mengantarkan para duta Kerajaan Sriwijaya menjelajah ke berbagai wilayah. Dengan armada laut yang tercanggih di jamannya itulah, Sriwijaya berhasil menjadi penguasa niaga internasional.

Nama Sriwijaya tampaknya sesuai dengan prestasi yang diraih-nya. Secara harfiah, dalam bahasa Sanskerta, sri berarti bercahaya atau gemilang. Wijaya adalah kemenangan atau kejayaan. Jadi, Sriwijaya

istimewa

Page 21: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Peta Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

punya makna kemenangan yang gemilang.Menurut Sejarawan Prancis, Prof George Coedes (1918),

kekuasaan dan kemakmuran Kerajaan Sriwijaya disebabkan mereka mampu menguasai jalur laut perdagangan utama di Selat Malaka. Secara geografis, Selat Malaka adalah jalur paling strategis bagi pelayaran antarbangsa dan menjadi jalur perdagangan di kawasan Asia Tenggara, termasuk di pedalaman Nusantara.

Secara alami, gelombang laut di Selat Malaka juga relatif lebih tenang dibandingkan dengan perairan barat Pulau Sumatra yang menghadap Samudra Hindia. Ketenangan inilah yang memudahkan kapal untuk mampu merapat ke pelabuhan dengan aman dan melakukan bongkar-muat barang secara mudah. Itulah sebabnya Selat Malaka telah menjadi jalur sutra bagi perdagangan dunia sejak dulu kala.

Secara geopolitik, Selat Malaka juga punya makna tersendiri. Menurut Tome Pires, apoteker dari Portugal yang menghabiskan waktu di Semenanjung Malaka tahun 1512-1515, barang siapa

Sumber: belajar.kemdiknas.go.id

Page 22: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�Pasang Surut Kejayaan Maritim

willsonlodewyik.blogspot.com

Kemakmuran Kerajaan Sriwijaya disebabkan mereka mampu menguasai jalur laut perdagangan utama di Selat Malaka.

menguasai Malaka, ia akan menguasai Venese, sebuah pusat kota di Eropa ketika itu. Praktis, Malaka, Cina, Maluku, dan Jawa juga berada dalam genggaman kekuasaannya.

Pendapat Pires ini tampaknya di kemudian hari dijalankan oleh Stanford Raffles, bangsawan Inggris yang mengembangkan Singapura. Wilayah seluas sekitar DKI Jakarta yang berada di selatan Selat Malaka itu ia sulap menjadi kota pelabuhan yang melayani pelayaran internasional. Hasilnya, hingga kini Singapura menjadi negara penyedia jasa kelas dunia.

Sementara itu, sejarawan Oliver William Wolters dalam bukunya berjudul Early Indonesian Commerce: A Study of the Origins of Sriwijaya (1967) mengatakan, Sriwijaya menguasai perdagangan via laut sebenarnya bukan dari hasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Namun kerajaan itu berhasil berniaga bahan baku obat-obatan herbal berbagai jenis getah dan serbuk pohon.

Page 23: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Relief Candi Borobudur menggambarkan perahu Sriwijaya.

id.wikipedia.org

id.wikipedia.org

Getah gaharu asal Sumatra misalnya, sudah diperdagangkan ke Cina sejak abad ke-5. Sementara itu, jauh sebelumnya, serbuk barus yang dihasilkan dari kawasan hutan di Barus, Sumatra Utara juga menjadi barang mahal, baik di kawasan Timur Tengah maupun Cina. Raja Firaun misalnya, mayatnya dapat diawetkan dan masih utuh hingga kini lantaran dibalsem dengan menggunakan kapur barus dari Sumatra.

Konon ketika itu, harga kapur barus dari pohon kamper di Pulau Andalas itu melebihi harga emas. Ya, kapur barus telah menjadi

Page 24: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�Pasang Surut Kejayaan Maritim

komoditas paling mewah mengalahkan rempah-rempah dari Maluku.Lain lagi dengan getah gaharu (Gaharu merkusii). Menurut

literatur kedokteran Cina, gaharu yang tumbuh kokoh di Sumatra itu, getahnya dapat menjadi obat mujarab dan memperkuat tubuh sehingga diyakini dapat membuat seseorang panjang umur. “Selain itu, getah gaharu juga cukup mujarab untuk menyembuhkan penyakit kudis, botak, dan gatal di kepala,” tulis Wolters.

Bahkan, menurut literatur kuno dari Cina, getah gaharu yang diasapkan mampu menenangkan lima organ dalam tubuh manusia seperti jantung, hati, limpa, paru-paru, dan ginjal. Itulah mengapa, asap ini sering dipakai dalam terapi medis modern untuk para pasien.

Kalau sekarang Cina menguasai pangsa pasar obat-obatan herbal di dunia, hal itu sebenarnya tidak terlepas dari sejarah masa lalunya. Mereka berhasil menjadi pemain utama obat-obatan herbal lantaran meneruskan tradisi kearifan lokal dari para pendahulunya.

Selain dari literatur dan buku-buku sejarah, kejayaan Sriwijaya juga dapat ditelusuri melalui prasasti kuno (Kedukan Bukit di Palem-bang) dan temuan benda-benda kuno seperti emas, perkakas, uang koin, senjata, dan lain sebagainya di sekitar pusat kerajaan, yang kini berada di Palembang dan sekitarnya.

Meskipun berbagai benda kuno telah ditemukan dan dikoleksi di museum, namun tetap saja hari demi hari benda-benda kuno itu terus ditemukan. Apalagi di saat musim hujan, ketika air Sungai Musi dan sungai-sungai lainnya meluap, benda-benda itu hanyut dan terbawa air.

Sebagian di antaranya terdampar di kebun, sawah, dan tempat-tempat lainnya. Awal Januari 2012 misalnya, berbagai benda kuno seperti perhiasan (cincin) emas, keris berbahan logam, koin kuno, serpihan emas, dan manik-manik kembali ditemukan oleh penduduk yang sedang beruntung di sepanjang Sungai Musi.

Sebagian penduduk menyimpan temuan tersebut untuk koleksi pribadinya. Bahkan ada pula yang menjualnya. Banyaknya temuan benda-benda antik tersebut semakin menguatkan bukti bahwa di masa lalu Sriwijaya memang pernah berjaya.

Page 25: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

I Tsing, pendeta Cina mengakui kehebatan tersebut. Ketika ia berlayar dari Canton menuju Palembang pada tahun 671 Masehi, Kerajaan Sriwijaya sangat kuat dan makmur. Kerajaan tersebut telah mampu membawa bangsanya maju dan sejahtera jauh melebihi kehebatan bangsa-bangsa Eropa. Saking terkenalnya kerajaan tersebut, penguasanya dijuluki sebagai Raja Yang Dipertuan dari Sriwijaya, raja tertinggi di antara semua raja di muka Bumi.

Wilayah kekuasaannya membentang luas, mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Thailand selatan. Reruntuhan candi-candi Sriwijaya yang ditemukan di Thailand dan Kamboja membuktikan mereka pernah berjaya dan menaklukkan kawasan tersebut.

Kerajaan Majaphit

Kalau wilayah Sriwijaya masih sebatas Asia Tenggara, lain lagi dengan kiprah Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Kapal-kapal Jong Majaphit yang gagah perkasa itu berkelana mengarungi samudra luas.

Jauh sebelum bangsa Eropa mampu membuat kapal laut, para pendahulu kita malah sudah dapat mencipta kapal dan melayarkan-nya ke berbagai benua, mulai dari Australia, Asia, dan Afrika. Menurut Irawan Djoko Nugroho dalam bukunya Majapahit Peradaban Maritim, Ketika Nusantara Menjadi Pengendali Pelabuhan Dunia (2011), jumlah armada Jong Majapahit pada abad ke-15 mencapai 400 kapal. Ban-dingkan dengan armada kapal yang dimiliki VOC (Belanda), Spanyol, dan Portugis pada masa-masa sesudahnya (tahun 1674).

Kalau kekuatan armada laut Eropa yang menguasai India, Nusantara, Indocina, dan Cina itu digabung maka mereka hanya memiliki 124 kapal. Jadi, dilihat dari kekuatan armada laut, Nusantara tempo dulu memang jauh lebih unggul daripada bangsa-bangsa penjelajah di Benua Eropa.

Kehebatan pelaut-pelaut Nusantara juga tercatat jauh hingga ke Cina dan Portugis. Di dua negara tersebut memiliki catatan sejarah bahwa Jawa atau Nusantara telah melakukan berbagai pelayaran

Page 26: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�Pasang Surut Kejayaan Maritim

Peta Kekuasaan Kerajaan Majapahit.blackjack2000.wordpress.com

dengan kapal-kapal besar menyeberangi Samudra Hindia ke Madagaskar sejak abad ke-3. Ketika itu pelaut-pelaut ulung dari Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Medang telah berkelana ke seluruh penjuru Nusantara, Indocina, Cina, dan India.

Ketika Majapahit berkuasa, kapal-kapal layar tiang tinggi berbobot 500 ton dan berukuran panjang sekitar 70 meter itu mampu mengangkut 600 penumpang dan berton-ton barang niaga seperti hasil pertanian (beras), perkebunan (lada), garam, dan pertambangan (emas).

Hal ini menandakan Majapahit adalah negara agraris yang memiliki kemampuan ketahanan pangan sekaligus menguasai teknologi maritim di jalur perdagangan internasional. Kesejahteraan dan kemakmuran Majapahit tersebut juga tercatat dalam sejarah seorang biarawan Katolik Roma dari Italia, Odorico da Pordenone yang mengunjungi keraton Majapahit pada tahun 1328.

Odorico pernah melakukan kunjungan muhibah ke Jawa pada tahun 1321. Ketika berada di lingkungan istana Raja Jawa, ia kaget. Istana tersebut bergelimang berbagai jenis perhiasan seperti emas, perak, dan permata.

Page 27: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

10 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Replika kapal layar tinggi Majapahit yang

mampu mengarungi samudra luas.

Mengapa Jawa tempo dulu sangat kuat dan makmur? Hal itu tak terlepas dari kemampuan para ahli rancang bangun membuat kapal-kapal layar tinggi yang mampu mengarungi samudra luas. Kapal-kapal itu dilengkapi dengan empat layar yang terbuat dari anyaman daun tanaman. Layar-layar tersebut didesain sedemikian rupa sehingga cukup kuat untuk mengubah energi angin menjadi energi gerak.

Saat itu teknologi maritim memang belum mengenal mesin uap. Jadi, satu-satunya penggerak laju kapal adalah layar yang dikendali-kan oleh energi angin laut. Hal ini menunjukkan, Jawa telah menguasai teknologi maritim melebihi kejayaan bangsa-bangsa di daratan Eropa.

kaskus.co.id

Page 28: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

11Pasang Surut Kejayaan Maritim

Seperti diketahui, kapal-kapal perintis yang dibuat bangsa Eropa baru dimulai pada abad ke-15. Kapal Gracedieu buatan Inggris pada tahun 1418 misalnya, memiliki panjang sekitar 54 meter. Entah mengapa kapal pertama hasil rancangan orang Inggris ini malah tak mampu berlayar. Selama bertahun-tahun, kapal tersebut hanya mengapung dan akhirnya malah terbakar.

Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 1492 dengan diluncurkannya Kapal Christoporus Columbus dengan kapasitas 88 penumpang. Lima tahun berikutnya, 1497, meluncurlah Kapal Vasco da Gama berkapasitas 171 penumpang. Kapal-kapal besar Eropa itu dapat tercipta setelah melewati hubungan interaksi dengan kapal-kapal yang digunakan di wilayah-wilayah yang mendapat pengaruh kuat dari Jawa.

Berdasarkan fakta tersebut, kita menjadi semakin paham bahwa perdagangan yang dikelola Jawa jauh melampaui gabungan peda-gang besar di wilayah Eropa. Kedigdayaan Jawa ketika itu benar-benar tak tertandingi.

Dengan armada laut yang kuat dan gagah perkasa itulah, para pen-dahulu kita mampu me-ngendalikan pelabuhan-pelabuhan yang menjadi sumber perekonomian Nusantara. Tak berlebihan kalau tempo dulu Jawa sangat termasyhur di ja-gad raya.

Mata uang yang berlaku di zaman Kerajaan Majapahit.

uniqpos.com

Page 29: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kedigdayaan Jawa ketika itu benar-benar tak tertandingi.kaskus.co.id

Kemasyhuran itu juga diakui beberapa ekonom Cina dalam catatan sejarahnya. Mereka berpendapat, dari semua kerajaan asing yang kaya raya (memiliki cadangan devisa berlimpah ruah), kehebatan bangsa She-p’o (Jawa) berada di urutan kedua setelah bangsa Ta-shih (Arab). Urutan ketiga ditempati San-fo-Chi (Sriwijaya).

Sementara itu, penjelajah ternama Marco Polo (1292) mengungkapkan, jumlah emas yang dikumpulkan Majapahit lebih banyak daripada yang dihitung dan hampir tidak dapat dipercaya. Dengan kata lain, Jawa menjadi pemegang rekor sebagai kerajaan yang paling banyak memiliki batangan emas.

Lebih unik lagi, cadangan logam mulia tersebut bukan berasal dari perut bumi di tanah Jawa namun dikumpulkan melalui aktivitas pengendalian pelabuhan-pelabuhan di dunia yang telah dikuasainya itu.

Page 30: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1�Pasang Surut Kejayaan Maritim

Saking kaya rayanya Jawa, membuat bangsa Mongol berhasrat menguasai wilayah Jawa di Samudra Selatan (Samudra Hindia). Di bawah komando Raja Mongol Kubilai Khan, mereka menyusun kekuatan dan penyerangan besar-besaran ke wilayah tersebut. Kubilai Khan yakin, jika pasukannya mampu menundukkan Jawa maka negara-negara lain akan tunduk dengan sendirinya. Namun apa daya, Jawa terlalu kuat untuk ditaklukkan. Tentara Mongol kalah dalam pertarungan yang tak seimbang tersebut.

Selain menguasai teknologi perkapalan dan navigasi (peta), Nusantara juga diperkuat dengan kekuatan agraris yang tiada tara. Dari ujung daratan Sumatra Utara, tepatnya di kota Barus, dulu dikenal sebagai penghasil kapur barus yang diperoleh dari pohon kamper (Dryobalanops aromatica).

Barus sudah menjadi catatan tertua ahli filsafat termasyhur dari Alexandra, Ptolemaeus sekitar abad kedua Masehi sebagai penghasil bahan pengawet yang harganya melebihi emas. Sejarah mencatat, sejak tahun 3000 Sebelum Masehi (SM), kapur barus telah melanglang buana ke Mesir. Hal ini menunjukkan, Jawa dan Mesir sudah lama melakukan diplomasi niaga melalui armada laut.

Selain menguasai teknologi perkapalan dan navigasi (peta), Nusantara juga diperkuat

dengan kekuatan agraris yang tiada tara. Dari ujung daratan Sumatra Utara, tepatnya di kota

Barus, dulu dikenal sebagai penghasil kapur barus yang diperoleh dari pohon kamper

(Dryobalanops aromatica).

““

Page 31: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kapur barus ini sudah diniagakan sejak 6.000 tahun silam. Tak ada cara lain, perdagangan tersebut dapat terjadi melalui angkutan kapal laut.

Bergeser ke timur, tepatnya di Maluku, juga terhampar luas cengkeh yang kelak di kemudian hari membuat Belanda sangat bernafsu untuk menguasainya. Catatan mengenai popularitas ceng-keh dari Maluku dikemukakan arkeolog Giorgio Buccellati dan Marilyn Kelly Buccellati (1983).

Dari rumah seorang pedagang di Terqa, Efrat Tengah pada tahun 1700 SM, Buccellati menemukan wadah berisi cengkeh. Ketika itu di dunia, cengkeh hanya diketahui dapat tumbuh di pulau-pulau kecil di Maluku.

Rempah-rempah ini telah menjadi barang berharga bagi para pembesar yang dapat digunakan untuk aneka keperluan mulai dari perasa makanan, minuman, obat-obatan, dan rokok lantaran memiliki cita rasa prima. Cengkeh Maluku bisa sampai ke Efrat tersebut berkat peran para pelaut Jawa yang dengan gagah berani mampu menaklukkan samudra luas hingga ke Timur Tengah, Eropa, dan Cina.

Page 32: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1�Pasang Surut Kejayaan Maritim

Mengabaikan Laut, Meredupkan Nusantara

Seiring dengan perkembangan zaman, kedigdayaan Sriwijaya mengalami pasang surut. Setelah mengalami

masa-masa keemasan, Sriwijaya akhirnya meredup oleh berbagai pergolakan dan perang saudara. Serangan dari

Raja Dharmawangsa Teguh dari Pulau Jawa pada tahun 990 misalnya, membuat Sriwijaya semakin kelam.

Daerah kekuasaan Sriwijaya terus saja menyusut. Apalagi ketika Rajendra Coladwa dari Koromandel, India Selatan pada tahun 1025 menaklukkan Kedah yang sebelumnya menjadi wilayah

kekuasaan Sriwijaya. Mendung semakin bergelayut di atas bumi Sriwijaya.

Antiklimaksnya terjadi pada tahun 1183. Ketika itu kekuasaan Sriwijaya dikendalikan sepenuhnya oleh Kerajaan Dharmasraya. Saat kolonial Belanda mulai berkuasa di Nusantara, Sriwijaya semakin tak lagi terdengar gaungnya. Meski secara politis Sriwijaya tak lagi populer, namun ia meninggalkan banyak kenangan berharga bagi perjalanan bangsa Indonesia.

Salah satu peninggalan penting dari Sriwijaya yang dapat diwariskan hingga saat ini adalah bahasa. Seperti diketahui, selama

Page 33: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ratusan tahun, kekuatan ekonomi dan keperkasaan militer Sriwijaya dapat dibangun dengan menggunakan Bahasa Melayu Kuno.

Dalam berkomunikasi, para duta niaga dan tentara militer Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, baik di pelabuhan, pusat niaga (pasar), maupun istana di seantero Nusantara sebagai penghubung (lingua franca). Bahasa ini di kemudian hari berkembang menjadi Bahasa Indonesia yang diikrarkan para pemuda di seluruh Indonesia dalam Sumpah Pemuda 28 Okotober 1928.

Kini, Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional yang mampu menjadi penghubung dari ribuan etnis mulai Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu. Negara Jiran, Malaysia juga menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa nasionalnya.

Meninggalkan JejakSriwijaya telah meninggalkan jejak berharga. Sebagai manusia

beradab, kita dituntut secara arif dan bijaksana mengambil hal-hal positif dari perjalanan sejarah tersebut. Pengalaman pahit Sriwijaya tampaknya belum menjadi pelajaran bagi kerajaan di Jawa di kemudian hari.

Popularitas Jawa (Nusantara) pun meredup ketika para penguasa melupakan lautnya. Itulah yang tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa. Dominasi niaga laut Jawa berakhir saat panglima Pajang Senapati memberontak terhadap ahli waris sah Kerajaan Pajang.

Hal ini pula yang mendorong bangsa Eropa, khususnya Belanda, dengan mudah menaklukkan Jawa. Sebagaimana dikatakan Raja Mongol, Kubilai Khan, jika pasukan Mongol mampu mengalahkan Jawa maka negara-negara lain akan tunduk dengan sendirinya.

Ia yakin dengan ucapannya itu karena memang tidak mudah menaklukkan tentara dan dominasi niaga yang dibangun Jawa. Sepanjang kariernya, Mongol kalah telak melawan pasukan perang dari Jawa.

Prediksi Kubilai Khan memang benar. Ketika Belanda berhasil menaklukkan dan menguasi Jawa dengan mudah karena memang minim perlawanan dari penguasa Jawa, sejak saat itulah VOC terus

Page 34: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1�Pasang Surut Kejayaan Maritim

Belanda berhasil menaklukkan dan menguasi Jawa dengan mudah karena memang minim perlawanan dari penguasa Jawa.

cintabelanegara.blogspot.com

berkibar. Ia memonopoli perniagaan hampir setara dengan yang dikuasai Jawa sebelumnya.

Selama lebih dari 350 tahun kita dijajah Belanda, Portugis, dan Inggris ruang hidup bangsa Indonesia dipersempit. Kultur bahari yang tadinya menjadi akar budaya nenek moyang bergeser menuju bangsa yang berbudaya daratan, yakni agraris. Akibatnya, kebutuhan hidup difokuskan pada sumber daya alam di darat. Jati diri bangsa telah menyimpang dari akar budaya sebagai bangsa bahari.

Sementara itu, di pedalaman Jawa, tumbuh kerajaan agraris feodal Mataram Islam dengan penduduk cukup besar tapi tidak sekaya kerajaan pesisir yang merasa sebagai penerus Majapahit. Lambat laun, pembangunan yang tadinya berorientasi bahari berubah menjadi kontinental (daratan).

Jika rakyat menguasai laut dan menyandarkan kehidupannya pada ekonomi kelautan maka akan berkembang suatu sikap lebih terbuka, menyukai tantangan, kebaruan, dan kebebasan. Jiwa

Page 35: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

kewirausahaannya akan tumbuh. Ini tentu akan membahayakan penguasa feodal.

Orang-orang laut sulit untuk diperintah dengan gaya feodal. Maka naluri dan jiwa bahari rakyat disumbat. Penyumbatan ini mencapai puncaknya pada era kolonial.

Hari demi hari Jawa penuh dengan kegelapan. Nasibnya serupa dengan Eropa pasca-Romawi. Bahkan lebih tragis lagi, rakyat Jawa telah menjelma menjadi budak-budak dari kolonialis tersebut.

Realitas sejarah seperti di atas menjadi perhatian bagi kaum cendikiawan Indonesia pada fase kebangsaan berikutnya. Pontjo Sutowo (2014), Pembina Yayasan Suluh Nuswantara Bakti, tampaknya dapat menjadi renungan bagi kita semua. Ia mengatakan, jika kita ingin mewujudkan kehidupan masyarakat bangsa yang maju, modern, sejahtera, dan menjadi adidaya maka kita harus tetap di laut dan menguasai kembali lautan.

“Karena itu kita harus menyatukan tekad untuk membangun patriotisme baru yang memiliki akar sejarah yang kuat. Yakni, se-mangat maritim dengan nilai-nilai budaya kemaritimannya,” ujar Pontjo.

Dengan kata lain, Indonesia dapat bersinar lagi di kancah perekonomian global jika seluruh pemimpin negeri memiliki ke-bijakan kuat di laut. Apalagi sekitar 70 persen wilayah Indonesia berupa laut.

Tak hanya itu. Indonesia adalah negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan keunggulan komparatif tersebut dan didukung sejarah budaya maritim yang kuat, dan kemauan untuk berubah maka niscaya kita mampu mengembalikan kejayaan Nusantara di masa silam.

Bertumpu pada KelautanKesadaran membangun bangsa bertumpu pada kelautan

sebenarnya juga menjadi gagasan salah satu Bapak pendiri bangsa, yakni Muhammad Yamin. Pada sidang BPUPKI, 31 Mei 1945, ia mengingatkan bahwa calon negara yang tengah dipersiapkan

Page 36: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

1�Pasang Surut Kejayaan Maritim

(bernama Indonesia) terutama berupa daerah lautan. Oleh karena itu, kata Yamin, “Membicarakan daerah negara

Indonesia dengan menumpahkan perhatian pada pulau dan daratan sesungguhnya berlawanan dengan keadaan sebenarnya”. Indonesia adalah negara kepulauan (Archipelagic State), laut ibarat mata-telinga sekaligus sumber pengharapan terhadap masa depan yang lebih baik. Yamin mengingatkan bahwa laut Nusantara adalah sumber kemakmuran bagi Indonesia.

Sejarawan maritim, Prof. Dr. Adrian Bernard Lapian berpendapat, yang disebut dengan daerah inti (heartland) dalam negara kepulauan Indonesia bukanlah pulau atau daratan, namun wilayah maritim yang memegang peranan sentral. Menurut Nakhoda Sejarah Maritim Asia Tenggara yang pada 5 Juli 2011 lalu dianugerahi gelar Sejarawan Utama itu, laut harus dilihat sebagai faktor utama pembangunan kebudayaan bangsa.

Pembangunan kelautan dan perikanan mulai serius dikembang-kan saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diangkat menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia pada tahun 1999. Gus Dur menyadari, 2/3 luas wilayah Indonesia berupa laut. Namun sayangnya, sampai se-jauh itu pembangunan kelautan belum mendapat perhatian yang serius.

Karena itulah Gus Dur membentuk kementerian baru (Departemen Eksplorasi Laut) yang secara khusus mengelola sumber daya kelautan dan perikanan. Berdasarkan terobosan itulah, oleh media pers, Gus Dur layak dinobatkan sebagai Bapak Kelautan Nasional.

Page 37: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Deklarasi Djuanda, Awal Kebangkitan NKRI

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 patut menjadi tonggak sejarah bagi wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Mengapa demikian? Sebab, wilayah laut Indonesia yang tadinya hanya selebar 3 mil mengelilingi pulau-pulau telah bertambah menjadi 12 mil. Tak hanya itu, UU-CLCS juga menyetujui klaim Indonesia dengan

tambahan wilayah laut seluas 4.209 km2.

Ketika Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 wilayah NKRI ditetapkan berdasarkan konsepsi Territoriale Zeen Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939. Hal ini sesuai dengan

prinsip hukum internasional uti possidetis juris sebagai negara bekas kekuasaan kolonialis Belanda.

Mengacu pada konsepsi tersebut, wilayah perairan Indonesia meliputi jalur-jalur laut yang mengelilingi setiap pulau selebar hanya 3 mil. Konon, ukuran 3 mil tersebut ditentukan berdasarkan kemampuan lontaran meriam kala itu.

Konsekuensinya, di luar 3 mil laut teritorial (pedalaman) menjadi laut bebas. Bisa dibayangkan seperti apa peta NKRI kala itu (lihat

Page 38: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�1Pasang Surut Kejayaan Maritim

Gambar). Tampak bahwa pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua dipisahkan oleh lautan.

Negara KepulauanBerdasarkan fakta itulah, Presiden Soekarno lalu menugaskan

Perdana Menteri Djuanda untuk memperjuangkan pengakuan in-ternasional bahwa Indonesia adalah negara kepulauan (Archipelagic State). Dengan demikian, konsepsi TZMKO 1939 sebagai warisan kolo-nial Belanda tidak dapat diterapkan untuk wilayah NKRI.

Djuanda pun membawa misi itu ke lembaga internasional. Pada 13 Desember 1957 secara sepihak kita mendeklarasikan wilayah kedaulatan Republik Indonesia yang mencakup wilayah laut teritorial adalah bagian tidak terpisahkan dari wilayah daratan. Peristiwa ini dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.

Di dalam negeri, upaya itu disikapi secara serius dengan menerbitkan Undang-undang (UU) Nomor 4/Prp 1960 tentang Perairan Indonesia. UU ini mengubah TZMKO 1939 secara radikal dalam dua hal. Pertama, cara penarikan garis pangkal laut teritorial

Peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan TZMKO (Teritoriale Zee En Maritime Kringen Ordonantie) tahun 1939. Ketentuan ini berlaku sejak 17 Agustus 1945 sampai 1957. Menurut ketentuan ini, laut teritorial RI hanya 3 mil di sekitar pulau-pulau. Sedangkan laut antara pulaupulau Indonesia merupakan laut bebas (Sumber: Bakosurtanal, 2012).

Page 39: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Deklarasi Djuanda tahun 1957. Ketentuan ini berlaku sejak 13 Desember 1957 sampai 17 Februari 1969. Menurut ketentuan ini, laut teritorial RI menjadi 12 mil dari pulau-pulau terluar Indonesia. Dengan demikian laut antara pulau-pulau Indonesia merupakan wilayah kesatuan Nusantara (Sumber: Bakosurtanal, 2012).

dari garis pangkal normal (normal baseline) menjadi garis pangkal lurus (straight baseline from point to point). Kedua, mengubah lebar laut teritorial yang tadinya hanya 3 mil menjadi 12 mil.

Di berbagai forum internasional, baik dalam perundingan bila-teral, trilateral, dan multilateral, Indonesia pun terus memperjuang-kan konsep Wawasan Nusantara tersebut. Berbagai upaya diplomasi itu akhirnya membuahkan hasil. Indonesia diterima sebagai negara kepulauan di dalam The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS atau Konvensi Hukum Laut PBB) pada tahun 1982.

Indonesia lalu meratifikasi keputusan UNCLOS itu dengan menerbitkan UU No 17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan UNCLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut). Diterimanya konsep Wawasan Nusantara di PBB itu merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Sebab, hal ini merupakan bentuk pengakuan internasional terhadap konsep Wawasan Nusantara yang telah digagas dan dideklarasikan Djuanda sejak 1957.

Page 40: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

Peta wilayah kedaulatan dan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan berdasarkan TAP MPR VI/1978, tentang Pengukuhan Integrasi Timor-timur, UU No. 17/1985, tentang Ratifikasi UNCLOS 1982, UU No. 6/1996, tentang Perairan Indonesia (revisi UU No. 4/PRP. 1960, PP 61/1998, tentang Penutupan Kantong Natuna (Sumber: Bakosurtanal, 2012).

Dengan perubahan tersebut maka luas wilayah teritorial NKRI bertambah lebih dari dua kali lipatnya. Dengan kata lain, dari seluas 2.027.087 km2 menjadi 6.315.222 km2.

Bukan hanya itu, wilayah yurisdiksi nasional atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen ditentukan sampai dengan 200 mil laut. Jadi, kalau ditotal secara keseluruhan, wilayah kedaulatan dan yurisdiksi Indonesia menjadi lebih dari 8 juta km2.

Bertambah LuasSelain itu, sesuai UNCLOS 82, masih ada kemungkinan Indonesia

melakukan klaim wilayah landas kontinen di luar batas 200 mil laut ZEE sampai sejauh 350 mil laut. Wilayah landas kontinen adalah area yurisdiksi negara pantai terkait dengan pengelolaan dasar laut dan tanah di bawahnya.

Peluang ini tampaknya dimanfaatkan Indonesia. Tim teknis Indonesia --terdiri dari Bakosurtanal, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),

Page 41: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

P E T A N E G A R A K E S A T U A N R E P U B L I K I N D O N E S I A

Inilah Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia terbaru. Tampak bahwa wilayah laut Indonesia bertambah seluas 4.209 km² di Samudra Hindia, sebelah barat laut Pulau Sumatra (lihat bagian yang diarsir dalam kotak).

Page 42: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

P E T A N E G A R A K E S A T U A N R E P U B L I K I N D O N E S I A

Page 43: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta TNI AL-- bekerja menyiapkan bukti-bukti berdasarkan kajian ilmiah dan survei di wilayah sebelah barat laut Pulau Sumatra. Fakta dan bukti ilmiah itu lalu disampaikan ke the United Nation on the Limit of the Continental Shelf (UN-CLCS) yang bermarkas di New York, AS pada 16 Juni 2008.

Setelah melalui diplomasi yang panjang dan berbagai tambahan bukti ilmiah, UN-CLCS dan Indonesia mencapai kesamaan pandangan terkait klaim tersebut. Peristiwa itu terjadi tepat 17 Agustus 2010, saat Indonesia merayakan HUT ke-65 tahun. UN-CLSC akhirnya menyetujui klaim wilayah laut seluas 4.209 km2 yang diusulkan Indonesia.

Sejalan dengan itu, peta wilayah NKRI pun praktis berubah (seperti terlihat pada gambar peta). Betapa luasnya wilayah NKRI kita. Coba saja peta tersebut di-overlay-kan dengan kawasan Eropa dan Amerika. Sungguh, Indonesia adalah negara kepulauan yang luas, besar, dan juga strategis.

Kembangkan Keunggulan KomparatifDengan bertambahnya luas wilayah laut yang telah mendapat

legitimasi hukum secara internasional, apa yang harus kita lakukan? Sejarah telah mencatat, negara-negara yang sukses adalah mereka yang unggul dalam penguasaan samudra dan pengembangan geostrategi maritimnya.

Lihat saja bagaimana Prancis di bawah komando Napoleon Bonaparte mampu mengusir Inggris dari Benua Eropa melalui blokade laut. Setali tiga uang, Amerika Serikat berusaha menguasai jalur Teluk Persia untuk menguasai energi dunia.

Norwegia juga cerdik dalam memanfaatkan sumber daya laut, baik hayati maupun nonhayati (minyak, gas, dan mineral). Kini, ia tercatat sebagai negara terkaya di kawasan Eropa. Di saat negara-negara maju terkena krisis ekonomi global, Norwegia mampu berdiri tegap menghadapi kencangnya terpaan arus krisis tersebut.

Jepang juga berjaya di laut lepas. Masyarakatnya yang gemar menyantap sea food (makanan laut) semakin membuat tingkat kesejahteraan hidupnya meningkat. Bahkan, Jepang adalah negara

Page 44: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

Aneka hidangan sea food ini mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang mengonsumsinya.

blogs.technet.com

yang memiliki harapan hidup terpanjang di dunia.Korea Selatan juga sama saja. Keunggulannya dalam

mengembangkan potensi laut dalam (deep sea) telah membawa perekonomian Korsel kian maju. Singkat kata, keberhasilan negara-negara maju mengelola laut menjadi sebuah industri telah membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Harus diakui, kita sebenarnya memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki bangsa lain. Bukankah Indonesia juga dikenal sebagai Benua Maritim?

Sebutan ini diberikan karena Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau yang dikelilingi lautan. Coba cari keunikan ini, dijamin tidak ada negara di dunia ini yang memiliki kondisi geografis seperti Indonesia.

Lalu, kita juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan garis pantai sepanjang 99.093 km itu (BIG, 2014), Indonesia siap membangun berbagai industri kelautan yang terintegrasi, mapan, kuat, dan mandiri.

Apalagi hal ini didukung oleh Luas Laut Keseluruhan NKRI, seki-tar 6.315.222 km2. Indonesia juga dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.

Page 45: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Dok. ATSEF

Perairan ini, khususnya di kawasan timur In-donesia menjadi habitat yang ideal bagi berbagai komoditas perikanan (seperti ikan, udang, kerang, lobster, kepiting, dan lain-lain). Aneka jenis terum-bu karang penuh warna-warni menghampar di Bu-naken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawei Tenggara), Spermonde (Sulawe-si Selatan), Karimun Jawa (Jawa Tengah), dan lain-lain.

Di kawasan pesisir, Indonesia juga memiliki ekosistem hutan mangrove yang luas. Berdasarkan pemetaan BIG (2014), luas mangrove di Indonesia mencapai 36.164,45 km2. Dari vegetasi ini bisa dibayangkan berapa karbon dioksida (CO2) yang diserap mangrove setiap hari. Seperti diketahui CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca yang belakangan ini menjadi penyebab naiknya suhu permukaan Bumi.

Potensi di laut dalam juga tak kalah serunya. Penelitian awal yang dilakukan BPPT bersama mitranya membuktikan, tersimpan jutaan triliun kaki kubik (trillion cubic feet atau TCF) gas hidrat di dasar perairan: Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), selatan Sumatra, selatan Jawa Barat, dan Sulawesi. Bahkan, di dasar perairan Pulau Simeulue (NAD) ditemukan kandungan hidrokarbon sangat besar, sekitar 320 miliar barel.

Singkatnya, masih banyak keunggulan komparatif lainnya dari laut Indonesia yang tidak bisa disebutkan secara rinci. Keunggulan ini tidak akan menyejahterakan rakyat jika tidak disentuh dengan industri berbasis kemaritiman. Melalui perubahan mendasar cara berfikir berorientasi ke maritim dengan konsep pembangunan

Page 46: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

Ekosistem hutan mangrove dapat berfungsi menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2).

Page 47: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Data Kelautan NKRI.

No Parameter Luas/jumlah

1 Luas Laut Keseluruhan NKRI 6.315.222 Km2

2 Luas Perairan Wilayah Laut Teritorial 282.583 Km2

3 Luas Perairan Wilayah Pedalaman dan Kepulauan

3.092.085 Km2

4 Luas Laut ZEE 2.936.345 Km2

5 Panjang Garis Pantai Kepulauan Indonesia 99.093 Km

6 Luas Terumbu Karang 26.059,15 Km2

7 Luas Mangrove 36.164,45 Km2

8 Jumlah Pulau Keseluruhan 17.504

9 Jumlah Pulau Yang Telah Dibakukan Timnas Penamaan Rupabumi dan Dideposit ke PBB

13.466

Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2014

berkelanjutan, maka produksi yang bersumber dari sumber daya laut dapat ditingkatkan secara intensif, efisien, dan terintegrasi sehingga mampu memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat secara adil serta mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Page 48: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�1Pasang Surut Kejayaan Maritim

Kebangkitan Maritim Sebuah Siklus dan Tugas

Historis

Catatan historis membuktikan, Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan maritim pada abad ke-7 dan Majapahit abad ke-14. Siklus historis tersebut mengindikasikan adanya kebangkitan maritim setiap sekitar 7 abad. Sungguh saat ini (abad ke-21) merupakan sebuah momentum tepat untuk membangkitkan kembali kejayaan maritim yang meredup.

Indonesia sebagai Benua Maritim saatnya bangkit dan menoleh ke laut. Kini berada di abad ke-21, siklus historis (berselang 7 abad) kedigdayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dapat mengimbas

Indonesia. Dengan berbagai modalitas antara lain sumber daya ke-lautan yang melimpah, kehadiran UU No. 32/2014 tentang Kelautan, Doktrin Jokowi tentang Poros Maritim, dan dibentuknya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman diharapkan momentum tepat untuk membangkitkan kembali kejayaan maritim.

Kebangkitan maritim ini menjadi sebuah siklus dan tugas historis bagi kita semua. Momentum baik ini mudah-mudahan dapat dimanfaatkan Presiden ke-7 beserta kabinet barunya.

Page 49: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Upaya membangkitkan kejayaan maritim di suatu negara merupakan keniscayaan. Apalagi Indonesia memiliki catatan sejarah yang pernah dikagumi dunia internasional. Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat perdagangan dunia lantaran memiliki kekuatan armada maritim yang jaya pada abad ke-7.

Setelah mengalami pasang-surut, tujuh abad berikutnya (abad ke-14) Kerajaan Majapahit juga berjaya. Kapal-kapal buatan Majapahit mampu berlayar melanglang buana menembus samudra dan benua; Asia, Australia, dan Afrika. Bayangkan, ketika itu bangsa Eropa belum mampu membuat kapal laut.

Fakta membuktikan, laut memiliki kekuatan utama dalam membangun peradaban sebuah bangsa. Menurut filsuf Cina Lin Zexu (1785 – 1851), sebuah negara yang kuat selalu memperhatikan laut (A strong nation faces the sea, while a weak one turns its back on it).

Sementara itu, pakar maritim Amerika Serikat Dr Sam Tangredi (2002) menyatakan, globalisasi dimulai dari laut. Sebab, perdagangan bebas lebih dari 95 persen menggunakan domain laut. Oleh karena itu, bagi negara maju ancaman keamanan maritim tidak bisa ditolerir.

Ahli strategi maritim Inggris Dr Geoffrey Till (2009) berpendapat, kejayaan seapower (pelabuhan, armada perkapalan niaga, dan Angkatan Laut) suatu bangsa berkorelasi langsung dengan kejayaan bangsa itu sendiri. Artinya, laut memang memegang peran sangat penting dan strategis dalam mewujudkan bangsa yang jaya dan sejahtera.

Membangkitkan Kejayaan BangsaLalu bagaimana dengan Indonesia? Setelah sekian lama

pembangunan maritim kita kurang mendapat perhatian, kini --pada abad ke-21—adalah momentum yang tepat untuk menoleh ke laut guna membangkitkan kejayaan bangsa.

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 menjadi tonggak sejarah baru bagi kebangkitan pembangunan maritim. Sebab, wilayah laut Indonesia bertambah menjadi sangat luas. dari yang sebelumnya hanya berjarak 3 mil mengelilingi pulau. Ke depan pembangunan

Page 50: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

kemaritiman memiliki tantangan yang semakin kompleks terkait adanya perubahan iklim yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Di sisi lain, populasi penduduk yang kian tinggi juga membutuhkan ketersediaan pangan yang besar.

Presiden pertama RI Soekarno telah lama menyadari bahwa laut memegang peran sangat penting dan strategis dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Artinya, jika ingin menjadi negara maju maka kuasailah lautan.

Di samping itu Presiden Joko Widodo saat dilantik oleh MPR sebagai Presiden ke-7 RI pada 20 Oktober 2014 juga menyadarkan kita sebagai bangsa maritim. Menurutnya pembangunan kemaritiman akan menjadi salah satu prioritas kabinetnya selama lima tahun ke depan.

Kalau selama ini kita memunggungi laut, sudah saatnya perha-tian dialihkan ke sana. Samudra, laut, selat, dan teluk akan kita kelola demi kemakmuran rakyat. Kita bertekad akan menjadi poros maritim dunia.

Tekad Presiden tersebut tidaklah berlebihan, bahkan dapat menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa sumber daya laut berlimpah ruah yang tidak dimiliki bangsa lain.

Menurut catatan World Bank, pada tahun 2050 dunia mengalami tantangan pangan karena jumlah penduduknya mencapai sekitar 9,3 miliar orang. Dengan pertumbuhan tersebut mengakibatkan bertambahnya kebutuhan pangan. Selain itu, naiknya pendapatan seseorang juga akan semakin meningkatkan konsumsi terhadap kalori dan daging. Atas dasar itulah maka pada tahun 2050 dibutuhkan lahan pertanian sekitar 266 juta hektare.

Mc Kinsey yang mengutip hasil riset dari Food and Agricultural Organization (FAO) mengungkapkan, kebutuhan lahan pada tahun 2030 mencapai 175 – 220 juta ha. Padahal lahan yang tersedia hanya 98 juta ha. Melalui penerapan inovasi, dapat dihasilkan peningkatan produksi sehingga setara dengan penyediaan lahan baru seluas 29 juta ha. Dengan demikian pada tahun 2030 dibutuhkan penambahan

Page 51: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

lahan seluas sekitar 48 – 93 juta ha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan protein bagi sekitar 250 – 450 juta orang.

Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi dari daratan. Alasan-nya, untuk mencetak lahan baru dibutuhkan biaya sangat tinggi. Lagi pula, lahan pertanian yang ada juga semakin berkurang lantaran dikonversi menjadi lahan nonpertanian seperti permukiman, industri, jalan raya, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu diperlukan diversifikasi produk yang berasal tidak hanya dari darat tetapi juga dari laut. Sumber protein hewani dari ikan diharapkan dapat memenuhi kekurangan pangan di masa depan. Indonesia, menurut Mc Kinsey (2014), memiliki peluang untuk mengatasi kekurangan kebutuhan protein. Sebagai penghasil produk perikanan terbesar kedua di dunia setelah Cina, pada tahun 2009 Indonesia mampu menghasilkan 9,815 juta ton. Memang sebagian besar (91 %) dari produksi tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sisanya, hanya 9 % atau sekitar 868.000 ton diekspor ke berbagai negara.

Nilai rata-rata dari produk perikanan budidaya dari Indonesia mencapai US$ 1.849 per ton. Angka ini hampir setara dengan nilai rata-rata dunia sebesar US$ 1.891 per ton. Namun jika dibandingkan dengan negara lain misalnya Norwegia yang merupakan salah satu negara terdepan dalam perikanan budidaya, nilai tersebut masih jauh tertinggal, yakni sebesar US$ 3.732 per ton. Jika melihat dari potensi sumber daya yang dimiliki, maka Indonesia masih berpeluang sangat tinggi untuk meningkatkan produksinya untuk bisa mengejar produksi perikanan budidaya dari negara-negara lain.

Peluang lain berasal dari perikanan tangkap. Pada tahun 2010, masih menurut Mc Kinsey (2014), produk perikanan tangkap di per-airan Maluku-Papua menduduki nilai tertinggi, yakni 13,1 ton/kapal dengan total produksi 1,087 juta ton. Posisi berikutnya ditempati per-airan laut di Sumatra barat (12 ton/kapal dengan produksi 442.000 ton), Sumatra timur (10 ton/kapal dengan produksi 581.000 ton), Jawa utara (9,9 ton per kapal dengan produksi 843.000 ton), Selat Malaka (9,2 ton/kapal dengan produksi 315.000 ton), Kalimantan se-

Page 52: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

latan dan barat (8 ton/kapal dengan produksi 239.000 ton), Sulawesi selatan (7,5 ton/kapal dengan produksi 509.000 ton), Sulawesi utara (6,9 ton/kapal dengan produksi 434.000 ton), Bali-NTT (5,6 ton/kapal dengan produksi 307.000 ton), Kalimantan timur (5,2 ton/kapal de-ngan produksi 159.000 ton), dan Jawa selatan (4,4 ton/kapal dengan produksi 123.000 ton). Secara nasional, rata-rata produksi ikan tang-kap adalah 8,8 ton/kapal.

Dengan memperbaiki sistem perikanan budidaya dan perikanan tangkap, produksi dan nilai tambah perikanan Indonesia sebenarnya dapat ditingkatkan. Fakta tersebut memberikan gambaran bahwa sebenarnya Indonesia dapat menjadi penghasil pangan utama untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Potensi perikanan tangkap Indonesia sangat besar dengan po-tensi lestari sejumlah 7,3 juta ton/tahun dan potensi perikanan budi-daya di laut mencapai 12,5 juta ha. Kegiatan perikanan baik tangkap maupun budidaya secara langsung akan membangkitkan industri ma-ritim dalam hal kebutuhan dan sekaligus penyediaan kapal penang-kap ikan, kapal pengangkut ikan, kapal untuk kegiatan deployment dan pembongkaran sarana keramba jaring apung, kapal pengangkut-an pakan, kapal untuk kegiatan monitoring dan pengawasan lokasi budidaya, alat penangkap ikan dan kapal pengawas pencurian ikan.

Sebaran lokasi potensi beberapa jenis ikan.

Page 53: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Berbagai kebutuhan pengembangan perikanan tangkap dan budidaya laut tersebut di atas, akan mendorong tumbuhnya industri maritim baik dalam hal pembangunan kapal, sarana prasarana budidaya, dan teknologinya. Selain itu, perikanan termasuk dalam hal ini kegiatan penangkapan, budidaya laut, dan pengolahan hasilnya juga akan berkembang dengan adanya peningkatan aktivitas transportasi antar pulau dan kepelabuhanan. Pelabuhan-pelabuhan perikanan diharapkan akan semakin ramai dengan kegiatan pendaratan ikan karena distribusi dan konsumsi ikan semakin baik. Harga ikan akan menjadi lebih kompetitif, terdistribusi lebih cepat ke konsumen, dan menjadikan bisnis dan investasi di sektor ini semakin menarik minat swasta.

Selain sumber daya perikanan, wilayah laut Indonesia juga kaya akan cekungan Migas (kurang lebih 60% cekungan Migas berada di laut). Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Migas di laut juga merupakan salah satu pemicu perkembangan industri maritim. Kegiatan ekplorasi melibatkan kapal-kapal survei, transportasi dan pemasangan rig, pengangkutan hasil Migas ke daratan atau unit pengolahan, pemasangan pipa dan sarana prasarana penambangan lepas pantai merupakan hal-hal utama yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri terkait baik perkapalan, instalasi bawah laut, dan jasa lainnya.

Indonesia juga dikaruniai oleh keindahan alam dan budaya bahari yang tiada tara sehingga pariwisata perlu dikembangkan untuk menangkap peluang-peluang yang ada dalam bentuk wisata bahari, minat khusus seperti menyelam, berkemah serta wisata edukasi, sejarah dan budaya. Seiring dengan bergeraknya pariwisata bahari maka akan meningkatkan kebutuhan kapal seperti cruise, yacht, glass bottom boat, dan perahu layar juga akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya aktivitas di laut untuk berwisata.

Laut semestinya menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia karena lautlah yang menghubungkan dan menyatukan tujuh belas ribu lebih pulau-pulau di Indonesia. Namun demikian, kenyataannya adalah laut seakan-akan menjadi pemisah antar pulau. Sehingga

Page 54: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

diperlukan aksesibilitas dan konektivitas untuk menyatukan pulau-pulau tersebut.

Konektivitas tersebut membutuhkan sarana transportasi laut khususnya kapal pengangkut barang dan penumpang baik untuk kebutuhan dalam negeri antar pulau maupun antar negara. Dengan adanya peningkatan jumlah kapal dan frekuensi keluar masuk pulau membawa konsekwensi kebutuhan pelabuhan baik skala besar maupun kecil, jety, dermaga pulau, marina, dan galangan kapal.

Mengembalikan kejayaan maritim memerlukan strategi dan pe-rencanaan yang matang dan terarah melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM), Iptek, penataan ruang laut, dan kelembagaan (regulasi dan lembaga pelaksana). Keunggulan komparatif --berupa sumber daya alam dan budaya lokal yang dimiliki Indonesia—tak ba-nyak memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa jika tanpa disentuh oleh SDM andal yang menguasai Iptek.

Sering kali permasalahan yang harus dipecahkan sangat komplek

Sumber: Kadin (2015) dan berbagai sumber

Page 55: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dan membutuhkan penanganan terpadu dari setiap unsur pemerin-tah baik pusat maupun daerah.

Kera

ngka

das

ar k

eban

gkita

n m

ariti

m, s

ebua

h tu

gas

dan

sikl

us h

isto

ris.

suba

ndon

o.di

posa

pton

o@ya

hoo.

com

suba

ndon

o.di

posa

pton

o@ya

hoo.

com

Page 56: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

Mengembalikan kejayaan maritim tersebut di atas dapat berjalan dengan baik dan optimal apabila keseluruhan proses-prosesnya dapat dipenuhi yaitu:a. Sumber daya alam. Berlimpah ruahnya kekayaan sumber daya

alam (baik hayati maupun non hayati) merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia dan tidak dipunyai oleh negara lain. Komponen ini merupakan kunci utama dalam mengembang-kan industri yang berbasis sumber daya alam maritim. Sumber daya alam ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin un-tuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

b. Iptek. Untuk dapat memanfaatkan sumber daya maritim yang kompetitif dan berdaya saing tinggi dibutuhkan penguasaan Iptek. Iptek ini meliputi antara lain potensi, sebaran, kualitas, kondisi, pasar, kebutuhan pengembangan, dampak pemanfaatan, dan sosial ekonomi. Sejarah pengelolaan sumber daya alam kelautan sangat penting untuk menentukan bentuk pemanfaatan yang paling optimal secara lingkungan, sosial, dan ekonomi. Selain itu, teknologi juga memegang peranan yang sangat penting dalam hal meningkatkan nilai tambah, mengelola dampak, meningkatkan produksi dan kualitas hasil pengolahan, penentuan lokasi atau ruang laut yang sesuai, dan monitoring serta evaluasinya.

c. Barang dan jasa. Keunggulan komparatif yang dikelola dengan menggunakan Iptek akan menghasilkan barang dan jasa yang kompetitif. Dengan keunggulan kompetitif inilah maka produk buatan Indonesia mampu bersaing baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

d. Devisa. Ketika barang dan jasa tersebut digunakan konsumen maka hal tersebut mendatangkan devisa negara. Selain itu, perputaran barang dan jasa antar pulau, antar wilayah, dan antar negara akan membangkitkan ekonomi riil, menghasilkan devisa, dan menciptakan lapangan kerja yang pada gilirannya akan meningkatkan keuangan dan pendapatan negara serta masyarakat.

e. Tata ruang laut. Sebagai landasan spasial dan untuk menjamin sinergitas serta kepastian hukum dalam membangun kemaritiman

Page 57: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

diperlukan penataan ruang laut. Dengan demikian tercipta keseimbangan antar wilayah, keseimbangan pemanfaatan ruang untuk kebutuhan pembangunan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pertahanan keamanan.

Prinsip utama dalam tata ruang laut adalah perencanaan dan pengelolaan aktivitas manusia di wilayah laut, bukan penataan ekosistem laut atau komponen ekosistem laut. Untuk itu, agar alokasi penggunaan ruang laut menurut tujuan dan kegunaan selaras dengan daya dukung, maka ada enam hal yang harus diperhatikan.

Pertama, berbasis pada ekosistem, yang berarti keseimbangan antara ekologi, ekonomi dan sosial untuk keberlanjutan sumber daya dan penggunaan ruang laut. Kedua, terintegrasi (antar pemangku kepentingan mulai dari tingkat nasional sampai lokal).

Ketiga, berbasis kewilayahan, untuk pemerataan pemanfaatan sumber daya dan daya dukung lingkungan. Keempat, adaptif, kapabilitas untuk belajar dari proses yang sudah dan sedang berjalan. Kelima, strategis dan antisipatif, artinya bisa diimplementasikan dalam jangka panjang. Keenam, partisipatoris yang mengakomodasi segenap pemangku kepentingan (UNESCO, 2009). Tata ruang laut bukanlah proses statis dengan one-hit development process tetapi merupakan proses dinamis yang selalu disesuaikan dengan kondisi dan daya dukung ekosistem.

Oleh karena itu diperlukan perencanaaan yang terpadu dan kompehensif secara spasial berupa tata ruang laut sebagai landasan dan arahan spasial dalam membangun kelautan Indonesia menuju poros maritim dunia.

Keberhasilan tanpa perencanaan adalah sebuah kebetulan. Sebuah kebetulan sulit diulangi, apalagi untuk jangka panjang. Keberhasilan dengan perencanaan adalah sebuah pencapaian (achievement). Tanpa ada rencana, perubahan tidak dapat diukur bahkan tidak mudah diketahui.

Dalam perspektif manajemen dan organisasi, proses perencana-an merupakan pekerjaan yang sangat penting. Bahkan banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kualitas implementasi akan sangat tergantung dari kualitas perencanaannya.

Page 58: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�1Pasang Surut Kejayaan Maritim

Cita-Cita IndonesiaMenjadi Poros Maritim Dunia

Di berbagai kesempatan, baik di dalam maupun luar negeri, Presiden RI Joko Widodo memaparkan cita-cita Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Berikut ini lima pilar utama

yang ingin diwujudkan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia pada abad ke-21.

Menyimak pernyataan Presiden Joko Widodo pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis 13 November 2014 sangatlah menarik. Di

situlah Jokowi memaparkan visi Indonesia untuk menjadi negara poros maritim dunia.

Menurutnya, sebuah transformasi besar sedang terjadi pada abad ke-21 ini. Pusat gravitasi, geoekonomi, dan geopolitik dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia sedang bangkit. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 % per tahun dan total GDP sekitar US$ 40 triliun, Asia Timur merupakan kawasan paling dinamis secara ekonomi. Sekitar 40 persen perdagangan dunia ada di kawasan ini.

Page 59: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Dalam dinamika itu, laut akan semakin penting artinya bagi masa depan kita. Jalur laut yang menghubungkan dua samudra strategis (Hindia dan Pasifik) merupakan jalur penting bagi lalu lintas perda-gangan dunia. Tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan “lorong” lalu lintas maritim dunia. Dua samudra strategis itu juga me-nyimpan kekayaan besar (energi dan sumber daya laut lainnya) yang akan menentukan masa depan kemakmuran di kawasan.

Indonesia, menurut Jokowi, berada tepat di tengah-tengah proses perubahan strategis itu, baik secara geografis, geopolitik, maupun geoekonomi. Oleh karena itu, sebagai negara maritim, Indonesia harus menegaskan dirinya sebagai Poros Maritim Dunia, sebagai kekuatan yang berada di antara dua samudra.

Secara geografis, Indonesia berada di antara dua samudra (Pasifik dan Hindia). Negara kepulauan ini juga terletak di antara dua benua (Asia dan Australia). Posisi silang ini sangat strategis, baik dilihat dari politik dan ekonomi. Inilah mengapa Indonesia layak mengukuhkan sebagai Poros Maritim Dunia.

setkab.go.id

Presiden RI Joko Widodo memaparkan visi Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di Myanmar,13 November 2014.

Page 60: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

��Pasang Surut Kejayaan Maritim

Posisi sebagai Poros Maritim Dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerja sama regional dan internasional bagi kemakmuran rakyat. Kerja sama tersebut dilandasi oleh kesepahaman bersama sehingga menghasilkan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) di antara pihak yang terlibat.

Poros Maritim Dunia adalah suatu visi Indonesia untuk menjadi sebuah negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan kepentingan nasional.

5 Pilar UtamaMenurut Presiden ke-7, agenda pembangunan untuk

mewujudkan Poros Maritim Dunia ini memiliki lima pilar utama. Pertama, membangun kembali budaya maritim Indonesia. Sebagai negara yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudra.

Kedua, menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut, melalui pengembangan industri perikanan, dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Kekayaan maritim ini akan digunakan sebesar-sebesarnya untuk kepentingan rakyat.

Ketiga, memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, serta pariwisata bahari.

Keempat, melalui diplomasi maritim, Indonesia mengajak semua mitra untuk bekerja sama di bidang kelautan ini. Secara bersama-sama kita harus menghilangkan sumber konflik di laut, seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut. Laut harus menyatukan, bukan memisahkan kita semua.

Kelima, sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudra, Indonesia memiliki kewajiban untuk membangun kekuatan

Page 61: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

1

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

pertahanan maritim. Hal ini diperlukan bukan saja untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan maritim, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab Indonesia dalam menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.

Cita-cita dan agenda di atas akan menjadi fokus Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang mengarungi dua samudra, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa.

Lalu, bagaimana tata ruang laut dapat membantu menegakkan lima pilar poros maritim dunia? Pertama, tata ruang laut mengalokasikan ruang laut yang strategis untuk kepentingan sosial, ekonomi, budaya, pertahanan, dan keamanan.

Kedua, tata ruang laut dapat mensinergikan antara pemanfaatan ekonomi dan perlindungan/konservasi sumber daya laut. Ketiga, tata ruang laut menggerakkan investasi ekonomi dan menyambungkan potensi antarwilayah dalam konektivitas ekonomi dan sumber daya beserta infrastrukturnya.

Keempat, tata ruang laut di wilayah perbatasan memberikan kekuatan diplomasi Negara untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Lainnya, tata ruang laut juga melindungi adat, budaya, serta kearifan lokal di laut.

Page 62: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Bab IIMengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Kecil dengan Berbagai Permasalahannya

Page 63: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kekayaan Laut, Pesisir,dan Pulau-Pulau Kecil dengan

Berbagai Persoalannya

Bukan lautan hanya kolam susuKail dan jala cukup menghidupimuTiada badai, tiada topan kau temui

..........

Penggalan bait lagu yang dinyanyikan Koes Plus dengan sangat apik dan populer di atas menggambarkan betapa potensi laut Indonesia sangat beragam dan kaya raya. Laut Indonesia seluas

6.315.222 km2 dengan panjang pantai sekitar 99.093 km itu ditaburi keanekaragaman jenis biota (biodiversity) sangat tinggi.

Begitu pula dengan keindahan panorama dasar laut. Himpunan aneka jenis terumbu karang dengan ikan-ikan karang penuh warna menjadi mozaik alam yang elok memikat. Kondisi ini menarik minat para penyelam (diver) untuk menikmati keindahannya. Tentu saja masih banyak potensi lainnya yang menghampar di laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.

Page 64: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

peru

saha

anm

akm

urab

adi.

com

Sayangnya, potensi dan keelokan itu juga mengalami berbagai persoalan serius, baik yang ditimbulkan manusia maupun oleh pro-ses alam. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat tinggi –saat ini populasinya berjumlah sekitar 240 juta orang—juga berkon-tribusi dalam menambah kompleksitas persoalan.

Berikut ini disajikan beberapa potensi sumber daya ekonomi di perairan Indonesia dengan berbagai masalah yang menyertainya.

Transportasi LautIndonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.504

pulau membutuhkan transportasi laut sebagai sarana penghubung, baik untuk melayani kebutuhan domestik maupun kegiatan ekspor-impor barang. Praktis, jasa transportasi laut memiliki potensi yang sangat tinggi.

Menurut Kadin (2015) dan berbagai sumber, besarnya potensi transportasi laut di Indonesia sekitar Rp 240 triliun per tahun.

Lebih dari 45% total barang dan komoditas perdagangan antar bangsa di dunia senilai sekitar US$ 1.500 triliun per tahun diangkut oleh kapal-kapal niaga melalui Laut Indonesia terutama Selat Malaka dan ketiga ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Ironisnya, potensi yang sangat

Potensi transportasi laut di Indonesia mencapai sekitar Rp 280 triliun. Sayangnya, transportasi laut tersebut masih didominasi armada asing, baik untuk kegiatan ekspor-impor maupun domestik.

Page 65: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

besar itu belum dimanfaatkan oleh pelabuhan-pelabuhan di sepanjang lokasi ALKI.

Bongkar muat peti kemas di Indonesia diperkirakan meningkat dari 12 juta TEUs pada 2012 menjadi 40 juta TEUs pada 2030. Sayangnya kinerja logistik nasional masih rendah dan belum optimal. Di antaranya waktu bongkar muat (dwelling time) yang masih lama, lebih dari empat hari.

Selain itu, transportasi laut tersebut masih didominasi armada asing. Untuk kegiatan ekspor-impor misalnya, armada asing ham-pir menguasai sepenuhnya, yakni sekitar 95%. Armada dalam negeri hanya kebagian 5%. Sementara itu, untuk melayani kebutuhan trans-portasi di dalam negeri (domestik), armada asing pun cukup berjaya dengan menguasai 45%.

Kapal-kapal tersebut mengangkut sekitar 5 juta peti kemas per tahun untuk tujuan ekspor dan 177 juta ton angkutan barang interinsuler. Bisa dibayangkan berapa devisa yang bisa diraih jika kita mampu memanfaatkan potensi tersebut. Tidak mudah memang mendayagunakan potensi tersebut. Namun dengan memahami

Arus kunjungan kapal (unit) di Indonesia tahun 2008-2012.

Page 66: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

berbagai persoalan, niscaya akan lahir terobosan-terobosan baru agar kita mampu mengubah potensi tersebut menjadi nilai tambah baru yang aktual.

Upaya utama yang harus dilakukan adalah pemerintah dan swasta perlu bergandengan tangan untuk berinvestasi membangun infrastruktur dan sarana serta prasarana transportasi laut seperti pembangunan kapal-kapal pengangkut kargo berukuran besar maupun kapal-kapal untuk melayani kegiatan domestik. Kegiatan ini dapat dilakukan di galangan kapal nasional yang tersebar di beberapa daerah seperti Surabaya, Makassar, dan lain-lain.

Fasilitas pelabuhan terkait dengan ISPS (International Ship and Port) Code juga perlu dilengkapi untuk mendukung keamanan global dan regional. Fasilitas semacam ini masih minim di pelabuhan-pe-labuhan di Indonesia.

Masalah lain yang perlu diatasi adalah masih rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pelayaran, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebutkan bahwa kebu-

PT PAL Surabaya memiliki kemampuan untuk membuat kapal kontainer, kapal tanker, dan jenis kapal lainnya untuk melayani pelayaran internasional.

bumn.go.id

Page 67: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

tuhan SDM bidang pelayaran baru bisa dipenuhi sebesar 21%, atau sekitar 1.500 dari 7.000 orang per tahun. Kementerian Perhubungan lebih jauh mengungkapkan bahwa Indonesia kekurangan 18.000 pe-laut tingkat perwira dan 25.000 orang tingkat ranting untuk industri transportasi laut.

Industri MaritimSaat ini, masih berada dalam tahap inisiasi untuk menggerakkan

dan menguasai transportasi laut. Akan tetapi, efek domino dari menggeliatnya industri di sektor ini sudah mulai terasa. Industri maritim nasional yang saat ini berjumlah sekitar 240 perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Mereka terbukti mampu merancang dan membangun kapal-kapal, baik kapal tanker, kapal kargo, kapal kontainer, kapal penangkap/pengangkut ikan, maupun kapal penumpang serta membangkitkan roda industri kecil dan menengah yang menjadi pendukung dari industri perkapalan tersebut.

PT PAL Surabaya misalnya, memiliki kemampuan untuk membuat kapal kontainer, kapal tanker, dan jenis kapal lainnya untuk melayani

Page 68: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

pelayaran internasional. Lalu, ada juga galangan kapal swasta nasional yang memproduksi kapal-kapal penunjang kegiatan lepas pantai jenis alumunium.

Di seluruh dunia, kapal tanker dan LNG mendominasi pelayaran dengan populasi sekitar 45%. Urutan berikutnya adalah kapal bulk carrier (39%), kapal kontainer (10%), dan kapal general kargo (7%).

Produksi kapal nasional cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kementerian Perindustrian (2013) mencatat, pada tahun 2005 jumlah kapal berbendera Indonesia baru mencapai 6.000 unit. Angka ini meningkat menjadi 11.500 unit pada tahun 2013.

Peningkatan jumlah kapal ini merupakan dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) No 5 Tahun 2005 tentang pelaksanaan asas cabotage. Asas ini merupakan kewajiban menggunakan bendera Indonesia bagi kapal niaga yang beroperasi di perairan Indonesia guna memperkuat armada perdagangan nasional.

Industri perkapalan dalam negeri memang menorehkan angka ekspor yang lumayan tinggi. Pada tahun 2006 misalnya, kita mampu mengekspor kapal senilai US$ 219,8 juta. Namun dibandingkan dengan nilai impornya, kita mengeluarkan devisa jauh lebih besar, yakni sekitar US$ 803,43 juta.

No. Kelas fasilitas

Fasilitas untuk reparasiFasilitas untuk bangunan baru

Jumlah(unit)

Kapasitas terpasangper tahun Jumlah

(unit)

Kapasitas terpasang per

tahun

(GT) (DWT) (GT) (DWT)

1 < 500 121 480.000 720.000 99 21.000 31.500

2 501 - 1.000 45 495.000 742.500 27 17.000 25.500

3 1.001 - 3.000 25 455.000 682.500 8 10.000 15.000

4 3.001 - 5.000 6 400.000 600.000 10 37.000 55.500

5 5.001 - 10.000 7 900.000 1.350.000 11 50.000 75.000

6 > 10.000 6 1.270.000 1.905.000 5 130.000 197.500

Jumlah 210 4.000.000 6.000.000 160 65.000 400.000

Kapasitas terpasang galangan kapal di Indonesia.

Page 69: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Berdasarkan penelusuran penulis, ada sejumlah masalah dalam mengembangkan industri maritim nasional. Di antaranya, minat perusahaan swasta untuk berinvestasi masih rendah, kurangnya sarana hukum untuk menjamin kepastian berusaha, serta kurangnya minat dan dukungan perbankan untuk menyuplai modal.

Di samping itu, aturan untuk mengelola industri perkapalan di berbagai daerah juga belum seragam. Otonomi daerah yang tadinya dimaksudkan dapat memberi kewenangan penuh bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan seluruh potensinya, kini malah menciptakan aturan-aturan yang menyulitkan investor. Kondisi ini diperparah dengan belum terciptanya sinergitas dan integrasi antarsektor terkait dengan industri maritim.

Perikanan Kita juga memiliki potensi perikanan yang tinggi namun Produk

Domestik Bruto (PDB) kelautan dan perikanan hanya 3,2%. Potensi perikanan tangkap mencapai 7,3 juta ton/tahun tetapi belum mampu menyejahterakan sebagian besar nelayan. Di samping itu kawasan budidaya laut seluas sekitar 12,5 juta hektare yang baru dimanfaatkan hanya sekitar 10%.

Tak hanya itu, saat ini terdapat sekitar 65.000 unit pengolahan ikan. Sayangnya sebagian besar masih berskala kecil. Di sisi lain lebih dari 40% industri pengalengan ikan tidak beroperasi. Industri yang beroperasi di bawah kapasitas lantaran kekurangan bahan baku. Kinerja produksi dan daya saing negara-negara kompetitor semakin pesat. Sebaliknya, produksi dan daya saing nasional hampir tidak bergerak.

Fakta-fakta tersebut menggambarkan bahwa sumber daya perikanan belum dimanfaatkan secara optimal sehingga masyarakat belum sejahtera.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP, 2014) mencatat, potensi lestari ikan di laut Nusantara mencapai 7,3 juta ton ikan/tahun. Dari angka tersebut, yang telah dimanfaatkan lebih dari 6,3 juta ton (KKP, 2014). Artinya, jumlah tangkapan telah melebihi angka yang

Page 70: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

diperbolehkan, yakni 80% dari potensi lestarinya atau sekitar 5,84 juta ton/tahun.

Sementara itu, potensi kawasan budidaya laut mencapai luas sekitar 12,5 juta ha (KKP, 2014) dengan pemanfaatan baru seluas sekitar 10% dari potensi budidaya laut yang ada, sehingga terbuka untuk pemanfaatan budidaya laut yang masih luas.

Di tingkat masyarakat, konsumsi ikan juga meningkat secara signifikan. Kalau sebelumnya konsumsi ikan hanya 29,08 kg per kapita per tahun pada tahun 2009, maka pada tahun 2014 meningkat menjadi 37,89 kg per kapita per tahun (KKP, 2014). Fakta ini jelas memberi peluang bagi penyediaan ikan konsumsi sekaligus berkembangnya industri pengolahan ikan, khususnya di luar Pulau Jawa. KKP mencatat, sampai tahun 2014 terdapat unit pengolahan ikan (UPI) sebanyak 60.163 unit yang sebagian besar masih terdapat di Pulau Jawa (26.805 unit).

Meskipun kaya potensi, namun sejumlah masalah masih menghantui sektor perikanan. Berdasarkan kalkulasi SMERU (2002), indeks kemiskinan (poverty headcount index) nelayan masih tinggi, yakni mencapai 32%. Di samping itu, di beberapa perairan Indonesia yang dikenal sebagai lumbung ikan juga kerap menjadi sasaran empuk bagi penangkap ikan secara ilegal (illegal fishing).

Persoalan lain juga terjadi pada perairan dengan jumlah popu-lasi nelayan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan Laut Jawa dan Selat Malaka mengalami kelebihan tangkapan ikan (over fishing). Akibatnya, nelayan-nelayan yang beroperasi di perairan tersebut tidak mampu mendapatkan ikan secara optimal.

Di bagian lain, ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil juga mengalami kerusakan. Tempo hari di perairan Batam misalnya, akibat pengerukan pasir laut untuk memenuhi kebutuhan material reklama-si Singapura, terjadi abrasi di berbagai pantai. Kerusakan juga terjadi pada ekosistem terumbu karang.

Begitu pula di pulau-pulau kecil. Penggunaan alat tangkap yang tak ramah lingkungan seperti bom, racun, dan jaring pukat harimau terbukti telah memerosotkan potensi ikan jauh di bawah potensi les-

Page 71: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

tarinya. Sebagian besar masyarakat pesisir di pulau-pulau kecil juga memiliki keterbatasan dalam menerapkan sistem jaminan mutu hasil perikanan. Akibatnya, nilai jual ikan merosot drastis karena memang mutu ikannya tak segar lagi.

Bioteknologi KelautanBioteknologi kelautan di Indonesia bagai mutiara terpendam;

memiliki potensi tersembunyi yang siap menyejahterakan dan me-makmurkan bangsa. PKSPL IPB mendata, potensi bioteknologi dari laut Indonesia diperkirakan mencapai US$ 800 miliar per tahun.

Page 72: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Yang lebih mengejutkan lagi adalah sekitar 35.000 spesies biota laut berpotensi sebagai penghasil obat-obatan. Dari angka itu, ternyata yang baru dimanfaatkan sekitar 5.000 spesies. Inilah peluang industri farmasi nasional yang siap memutar roda perekonomian bangsa.

The Economist (1998) mencatat, omzet penjualan dunia produk farmasi sekitar USS 300 miliar per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 9 persennya (sekitar US$ 6,75 – 15,5 miliar) berasal dari invertebrata laut.

Mengembangkan industri bioteknologi kelautan tidaklah mu-dah. Apalagi sejumlah persoalan masih merintangi pengembangan industri tersebut. Sebut saja, masih terbatasnya informasi ilmiah sebagai landasan pengelolaan sumber daya hayati perairan, kurangnya pengetahuan ilmuwan kita tentang nilai dan manfaat ekosistem pesisir dan laut yang komplek sehingga memerlukan kajian yang mendalam, serta kurangnya intensitas pertukaran informasi antara peneliti, stakeholder, dan pengambilan kebijakan. Masalah lain yang perlu ditangani adalah konflik antara kepentingan konservasi dan pemanfaatan.

Wisata BahariIndonesia memang dikaruniai keelokan pantai bernuansa iklim

tropis yang memukau dan menghangatkan. Didukung dengan kein-dahan alam nan permai, pantai-pantai berpasir putih itu cocok untuk berjemur, bermandikan sinar surya, dan berleha-leha bermanja ria.

Menyelam ke dasar laut, kita juga dibuat terpana dengan keelok-an terumbu karang beserta keragaman hayatinya. KKP mencatat, laut Indonesia seluas sekitar 6.315.222 km2 itu dihuni oleh sekitar 700 jenis terumbu karang dan 263 jenis ikan hias.

Kondisi inilah yang menjadikan keelokan dasar laut Indonesia sebagai salah satu panorama terindah di dunia. Tak salah jika Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia untuk kategori Diver Destination of The Year.

Bahkan World Tourism Organization atau WTO (2000) menem-patkan enam lokasi ekosistem terumbu karang sebagai bagian dari 10

Page 73: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia. Keenam lokasi elok tersebut adalah Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Taka Bone Rate (Sulawesi Selatan), Bunaken (Sulawesi Utara), Karimun Jawa (Jawa Tengah), dan Pulau Weh (Nangroe Aceh Darus-salam).

Di bagian lain, pantai dengan gulungan ombak yang tinggi cocok bagi peselancar menguji hormon adrenalinnya. Kekayaan aneka budaya lokal dan kesenian rakyat ikut menambah daya tarik bagi wisatawan. Apalagi biaya hidup di Indonesia jauh lebih murah ketimbang di negara-negara maju.

Singkat kata, kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tem-pat ideal bagi pelancong. Indonesia laksana surga dunia yang memiliki jumlah objek wisata terbesar di se-luruh penjuru dunia. Kadin (2015) mengklaim, potensi wisata bahari yang tersebar dari Sabang hingga Merauke itu mencapai sekitar Rp 24 triliun per tahun.

Di balik gemerlapnya semesta laut tersebut, kita mulai dibuat cemas dengan kondisi terkini. Pasalnya, kerusakan lingkungan pesisir masih saja terjadi, baik karena ulah manusia, pencemaran, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, maupun bencana alam (abrasi, tsunami, rob, dan lain-lain). Kita juga masih menghadapi sejumlah persoalan ekonomi, sosial budaya, dan kebijakan. Semua problem ini ikut menghambat terciptanya kawasan wisata yang mendunia.

Foto: Slamet W.

Page 74: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Mineral Dasar Laut Jauh berada di dasar laut, Indonesia

juga menyimpan mineral dasar laut (sea bed minerals) yang cukup menggiurkan. Menga-pa demikian? Secara geografis, dasar per-airan Indonesia terdiri oleh mineral-mineral polymetallic no-dule dan polymetallic crust. Mineral batuan alamiah ini tersusun oleh logam mangan, molibdenum, vanadium, titanium, nikel, emas, tembaga, dan kobal dengan konsentrasi tinggi.

Foto: Slamet W.

World Trade Organization atau WTO (2000) menempatkan enam lokasi ekosistem terumbu karang di Indonesia sebagai bagian dari 10 ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia. Di antaranya adalah Kepulauan Raja Ampat (Papua Barat) seperti terlihat pada gambar.

Page 75: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pada material pasir laut misalnya, mengandung mineral kuarsa lebih dari 90%. Sisanya, diisi oleh mineral rutil, zircon (ZrO2) sebesar 364 ppm, dan thorium (ThO2) sekitar 1,5 ppm. Kualitas pasir laut se-perti ini sangat cocok untuk material reklamasi. Itulah sebabnya Singa-pura senantiasa sangat berharap agar Indonesia bersedia membuka kembali keran ekspor pasir laut.

Di beberapa lokasi perairan laut lainnya, juga tersimpan cadang-an hidrothermal dengan lubang black smoker dan white smoker. Ber-dasarkan survei awal, cebakan-cebakan tersebut ternyata mengan-dung ikatan sulfur dan mineral emas. Lokasi deposit itu berada di per-airan Riau, Sulawesi Utara, Teluk Tomini, Selat Sunda, Wetar (gunung api bawah laut Komba, Abang Komba, dan Ibu Komba), Laut Banda, Laut Selat Lombok, Pulau Damar dan Misool, Sula, Halmahera, Flores Utara, Mahengentang, serta Kawio.

Sayangnya, berbagai potensi tersebut masih belum dimanfaat-kan. Beberapa kendalanya adalah sering berubahnya kebijakan dan minimnya dukungan pendanaan. Akibatnya, kegiatan survei kelautan tersendat sehingga hasil penelitian tidak fokus dan tidak optimal.

Kondisi ini diperparah dengan belum adanya regulasi yang mengatur kegiatan riset kelautan dan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dasar laut. Persoalan lainnya, biaya pengolahan dan analisis data tidak sebanding dengan biaya survei sehingga tidak pernah mencapai konklusi yang diharapkan.

Di samping itu, koordinasi antarinstitusi kebumian dan kelautan dalam perancangan kegiatan yang terprogram, terarah, dan terinte-grasi, juga belum berjalan dengan baik. Jika saja kita mampu meng-atasi berbagai kendala tersebut, niscaya potensi mineral dasar laut yang menghampar tersebut dapat segera dinikmati masyarakat luas demi kemakmuran bangsa.

Minyak dan GasLaut Indonesia juga menyimpan cadangan minyak dan gas

(Migas) yang berlimpah ruah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2013) menghitung, potensi Migas di Indonesia mencapai

Page 76: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

87,22 miliar barel dan 594,43 triliun kubik feet (TCF). Bayangkan, 1 TCF setara dengan 178.107.600.997,06 barel.

Potensi Migas tersebut berada di 60 cekungan. Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen di antaranya berada di kawasan pesisir dan laut. Cadangan hidrokarbon yang tersimpan di 38 cekungan tersebut diperkirakan mencapai 9,1 miliar barel. Sementara itu, kebutuhan gas pada tahun 2020 diperkirakan mencapai taksiran antara 10,7 hingga 12 TCF.

Kondisi ini menunjukkan bahwa peluang eksplorasi masih ter-buka lebar. Apalagi ada 22 cekungan yang belum pernah dieksplorasi. Potensi tersebut sebagian besar berada di laut dalam (deep sea), ter-utama di kawasan timur Indonesia. Lokasi-lokasi tersebut meliputi ka-wasan lepas pantai (offshore) di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Dilihat dari rasio penemuan cadangan, Indonesia tergolong lebih baik ketimbang negara-negara di Asia Tenggara, yakni mencapai sekitar 30 persen. Sementara itu, faktor keberhasilan (success ratio) dari kegiatan eksplorasi mencapai 38 persen. Begitu juga ditinjau dari sisi biaya penemuan (finding cost) di kawasan offshore. Terbukti lebih murah dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Inilah peluang besar dalam eksplorasi Migas di masa depan.

Industri GaramKita pernah dibuat terperangah saat Indonesia mengimpor

garam industri hingga 2,25 juta ton per tahun. Bukankah kita memiliki pantai terpanjang ketiga di dunia? Bukankah kita juga dikaruniai musim kemarau selama enam bulan sehingga energi matahari cukup berlimpah untuk menguapkan air laut dan mengkristalkan garam?

Jika melihat potensi tersebut rasanya mustahil kita impor garam. Kita harus bangkit dan mandiri dalam menyediakan kebutuhan garam, baik untuk keperluan rumah tangga maupun berbagai industri (pangan, tekstil, kulit, chlor alkali plan atau CAP, serta farmasi). Berdasarkan kalkulasi KKP, tahun 2014 Indonesia membutuhkan garam konsumsi 1.483.115 ton dengan perincian untuk rumah tangga

Page 77: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Foto: Slamet W.

sebesar 511.390 ton, industri aneka pangan (446.725 ton), dan industri pengasinan ikan (525.000 ton).

Sedangkan untuk keperluan garam industri 2.128.875 ton de-ngan perincian untuk industri CAP dan farmasi sebanyak 1.913.625 ton serta indsutri non CAP atau perminyakan, kulit, tekstil, dan sabun (215.250 ton).

Kemandirian garam tampaknya bukan hal sulit jika kita melihat potensi yang dimiliki Indonesia. KKP mencatat, potensi lahan garam di seantero Nusantara seluas 37 ribu ha. Lahan-lahan pembuat garam tersebut tersebar di 9 provinsi, yakni Daerah Istimewa Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Dari luas areal tersebut, yang dimanfaatkan untuk memproduksi garam baru setengahnya.

Pertanyaannya adalah mengapa kita masih mengimpor garam dalam jumlah yang cukup besar? Berdasarkan kajian, hal itu disebab-kan produktivitas dan kualitas produksi garam masih rendah, harga garam di tingkat petani juga rendah, dan produksi garam beryodium yang memenuhi persyaratan masih di bawah 90%.

Potensi lahan garam di seluruh Indonesia mencapai seluas 37 ribu hektare. Sayangnya, kita masih mengimpor garam untuk kebutuhan industri dan pangan dalam jumlah yang besar.

Page 78: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Jika ditelisik lebih dalam lagi, ternyata dukungan infrastruktur (seperti untuk pergudangan dan jalan) belum memadai. Pasalnya, lokasi pembuatan garam terletak di wilayah pesisir dan terpencar-pencar. Selain itu, ketersediaan modal, teknologi, dan luas lahan juga serba terbatas, infrastruktur irigasi belum memadai dan tata kelola air yang belum optimal.

Dari sisi peraturan dan kelembagaan juga perlu dibenahi. Sebab, selama ini aturan pengelolaan industri garam belum berjalan dengan baik dan konsisten. Begitu pula dengan kelembagaan dan rantai perdagangan garam masih bersifat monopoli dan tidak transparan sehingga posisi tawar petani garam rendah. Di lain pihak, kualias SDM yang bergerak di industri garam masih lemah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Bangunan LautPotensi bangunan laut yang terdiri dari anjungan minyak lepas

pantai (oil rig), kabel dan pipa bawah laut, serta pelabuhan perikanan juga tak boleh diremehkan. Saat ini ada sekitar 450 anjungan lepas pantai untuk menunjang aktivitas eksplorasi dan eksploitasi sumber Migas. Dalam membangun anjungan, kabel dan pipa bawah laut jelas membutuhkan jasa para profesional.

Begitu pula untuk mendukung pengembangan usaha per-ikanan, hingga tahun 2014 pemerintah telah membangun 968 unit pelabuhan perikanan di seluruh Indonesia. Aktivitas ini jelas membu-tuhkan jasa profesional yang berkualitas dan trampil.

Sayangnya, kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang memadai. Dengan demikian, sampai sejauh ini belum ada kontribusi jasa atas pemasangan kabel dan pipa bawah laut. Hal ini juga terkait dengan belum tersusunnya pedoman teknik penataan bangunan laut. Kita juga perlu mengkaji dan menginventarisasi nasib anjungan lepas pantai yang sudah tidak dioperasikan lagi. Padahal, bangunan bekas pakai ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk bidang kelautan, perikanan, dan wisata bahari.

Menyangkut pemanfaatan pelabuhan perikanan yang telah

Page 79: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dibangun dengan biaya tinggi itu, kita juga cukup prihatin. Sebab, pelabuhan perikanan itu belum dimanfaatkan secara optimal salah satunya disebabkan oleh adanya transhipment di tengah laut.

Jasa KelautanIndonesia juga memiliki potensi jasa kelautan yang menarik. Di

antaranya benda muatan dari kapal tenggelam (BMKT) dan air laut dalam (deep ocean water atau DOW). Berdasarkan catatan Badan Riset Kelautan dan Perikanan (2004), ada sekitar 463 lokasi kapal tenggelam di seluruh perairan Indonesia. Sebanyak 245 kapal di antaranya milik perusahaan dagang Belanda, VOC.

Potensi tersebut sebagian besar masih teronggok di dasar laut bersama karamnya kapal. Tak mudah memanfaatkan peninggalan benda-benda bersejarah tersebut. Pasalnya, selama ini belum ada pemahaman harmonisasi dan sinkronisasi dari berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan BMKT.

Selain itu, lemahnya pemanfaatan BMKT juga terletak pada be-lum adanya payung hukum yang secara kuat mengatur tentang pe-ngelolaan BMKT. Persoalan lainnya, perawatan pascapengangkatan BMKT belum sesuai dengan kaidah-kaidah arkeologis. Gudang-gu-dang penyimpanan juga belum dirancang untuk memenuhi kaidah tersebut.

Dalam hal DOW, Indonesia juga punya potensi tinggi karena dilalui aliran arus lintas Indonesia (Arlindo). Secara topografi, kita juga memiliki banyak pantai yang curam dengan kedalaman lebih dari 600 meter. Lokasi yang berpotensi memiliki DOW ini berada di Laut Sulawesi, Selat Makassar, Selat Lombok, Lautan Hindia, Laut Flores, Selat Ombay, Laut Banda, perairan utara Papua, dan Laut Maluku.

Studi kelayakan potensi DOW sudah dilakukan di beberapa perairan. Di antaranya Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Gondol dan Jula (Bali), Bima dan Dompu (NTB), Kupang (NTT), serta Makassar.

Hingga kini, DOW belum dikembangkan dalam skala ekonomi secara intensif. Hal ini disebabkan industri tersebut membutuhkan modal besar. Selain itu, pasar DOW (berupa industri air kemasan,

Page 80: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

farmasi, kecantikan, dan lain sebagainya) selama ini dikuasai negara maju seperti Korea Selatan, Jepang, AS, dan lain-lain dengan harga yang sangat kompetitif. Di dalam negeri, kita juga perlu menyiapkan berbagai peraturan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, termasuk peraturan tentang Otonomi Daerah.

Reklamasi Wilayah PesisirDisadari atau tidak, populasi manusia dunia terus bertambah, tak

terkecuali Indonesia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk kita sekitar 250 juta jiwa. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk sekitar 2,5 persen per tahun, maka pada 2025 populasi penduduk Indonesia diperkirakan bertambah menjadi sekitar 300 juta jiwa.

Kian berjubelnya populasi manusia membuat daratan kian sesak. Hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan penduduk baik berupa pangan, sandang, papan, maupun barang dan jasa inferior (luks).

Kondisi ini menuntut pengembangan sarana dan prasarana baru seperti transportasi, kawasan perindustrian, permukiman, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja membutuhkan lahan. Tak mudah menyediakan lahan baru untuk menampung semua kebutuhan sarana dan prasarana tersebut.

Konsekuensinya, konversi kawasan hutan dan sawah akan men-jadi sasaran utama bagi penyediaan lahan tersebut. Kawasan hutan pun bakal terus dirambah dan dikonversi menjadi lahan produktif baik untuk memenuhi kebutuhan lahan bagi permukiman, industri, dan lain-lain. Kecenderungan ini telah terjadi.

Merambah kawasan hutan untuk dikonversi menjadi lahan produktif jelas bukan merupakan tindakan yang bijaksana. Selain mengurangi daerah resapan air hujan dan menganggu siklus hidro-logi, penggundulan hutan berdampak pada bencana banjir dan long-sor. Keragaman jenis hayati di kawasan hutan juga akan punah.

Tak hanya itu, hutan juga berfungsi sebagai penyerap karbondioksida (CO2) dan penyuplai oksigen. Ketika hutan ditebang, emisi CO2 semakin tinggi. Padahal CO2 merupakan salah satu gas

Page 81: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Foto

: Pi

jar

Riza

A.

Setelah direklamasi, Pantai Losari Makassar ini tampak indah dan mendongkrak berbagai

kegiatan ekonomi bernilai tambah tinggi.

Reklamasi harus dikendalikan skala luas dan pertumbuhannya agar sesuai dengan daya dukung lingkungan; dapat meningkatkan

manfaat lahan baik dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial; serta menjaga kehidupan dan

penghidupan nelayan.

Page 82: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global (global warming). Fakta yang sangat memprihatinkan juga terjadi pada lahan

sawah Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian, laju alih fungsi lahan sawah pada 2009 - 2012 secara nasional mencapai seluas 80.000 ha. Itu artinya, setiap bangun tidur kita kehilangan areal sawah seluas sekitar 220 ha.

Kementerian Pertanian memprediksi, jika kita tak mampu membendung laju konversi lahan sawah maka luas lahan baku sawah yang tersedia tinggal sekitar 3 juta ha pada tahun 2025. Padahal kebutuhan lahan sawah pada 2025 idealnya meningkat menjadi sekitar 16 juta hektare.

Kondisi ini jelas mengancam kemandirian pangan di masa de-pan. Populasi penduduk yang senantiasa bertambah membutuhkan pangan yang meningkat pula. Praktis, lahan pertanian yang dibutuh-kan juga meningkat, bukan malah menyusut.

Lalu, bagaimana strategi mengamankan lahan subur pertanian dan mencegah berkurangnya kawasan hutan? Salah satunya adalah dengan membuka lahan baru di perairan pesisir dengan reklamasi. Lahan hasil reklamasi itulah yang nantinya dipakai untuk pelabuhan, bandara, ruang publik, jalan tol di atas laut (elevated), dan pemukiman nelayan.

Lihat saja pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek yang membelah lahan sawah yang subur dan beririgasi teknis. Tak lama setelah jalan tol tersebut beroperasi, kawasan permukiman, industri, hotel, mall, dan perkantoran menjamur di sepanjang jalan tol tersebut. Lahan sawah yang tadinya subur harus dikorbankan untuk kepentingan tersebut.

Jadi, bisa dibayangkan kalau nantinya sepanjang Pulau Jawa dibangun jalan tol yang membelah kawasan pertanian. Praktis, ratusan ribu hektare sawah akan hilang bukan saja digunakan untuk jalan tol tetapi juga permukiman dan industri baru.

Kondisi ini dapat diatasi dengan memperbaiki dan menata daerah pesisir sehingga di satu sisi lahan sawah yang sudah ada dapat dipertahankan. Di sisi lain kebutuhan lahan untuk transportasi

Page 83: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

terpenuhi. Reklamasi wilayah pesisir dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi persoalan keterbatasan lahan di masa depan.

Tentu tidak semua pesisir layak direklamasi. Apalagi saat rekla-masi dikerjakan, kualitas air tampak keruh, terjadi pendangkalan di muara sungai, dan kerusakan ekosistem (mangrove dan produktivitas perairan, pola migrasi biota, komunitas bentik, terumbu karang, dan lamun). Setelah reklamasi selesai pun dapat menimbulkan banjir di daerah sekitarnya, perubahan pola arus dan gelombang, erosi pantai dan sedimentasi di perairan pantai, amblesan tanah apabila meman-faatkan air tanah sebagai bahan baku air bersih, dan lain sebagainya. Karena itulah, reklamasi harus dilakukan dengan memperhatikan fak-tor daya dukung lingkungan, serta memperhatikan aspek sosial bu-daya masyarakat sehingga dampak negatif dari kegiatan reklamasi dapat diminimalkan. Di samping itu, reklamasi juga harus memperha-tikan tata ruang laut/rencana zonasi yang tepat untuk lokasi reklamasi serta menjaga penghidupan dan kehidupan nelayan. Intinya bahwa reklamasi harus memberikan manfaat baik dari segi lingkungan, eko-nomi, dan sosial.

edge

hi.c

om

Hasil reklamasi di Dubai.

Page 84: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Ancaman dan Tekanan di Wilayah Laut, Pesisir, dan

Pulau-pulau Kecil

Mencermati kondisi laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil terkini kita dibuat prihatin. Pencurian ikan secara ilegal

(Illegal fishing) sangat marak. Tak hanya itu, berbagai kerusakan dan ancaman serius menyeruak di depan mata.

Illegal FishingIndonesia adalah surga bagi berbagai kegiatan tindakan ilegal

penangkapan ikan di laut (illegal fishing) seperti pencurian ikan, bongkar-muat ikan di laut (transhipment), dan pemalsuan dokumen kapal. Kehilangan devisa atas tindakan tersebut sangat besar.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkap-kan, kerugian negara dari illegal fishing setiap tahun tersebut sangat besar. Setiap hari, sekitar 7.000 kapal penangkap ikan beroperasi secara ilegal. Sebanyak sekitar 1,5 juta ton ikan berhasil dijarah. Ini merupakan jumlah kerugian yang tidak sedikit jumlahnya. Apalagi fenomena merugikan negara ini terjadi sejak puluhan tahun silam.

Page 85: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Modus operasi illegal fish-ing beraneka ragam. Secara kasat mata, kapal-kapal penangkap ikan itu berbendera Indonesia. Na-mun ketika diperiksa, kapal-kapal tersebut dimiliki oleh perusahaan asing (Vietnam, Thailand, Cina, Taiwan, dan lain-lain). Mereka tak mengantongi izin untuk melaku-kan kegiatan penangkapan ikan di laut Indonesia.

Modus lainnya, bongkar-muat ikan di tengah laut. Melalui citra satelit, kita dapat mengamati satu unit kapal berukuran sangat besar dikerubuti beberapa kapal kecil. Kapal-kapal kecil inilah yang membongkar muatan ikan hasil tangkapannya untuk dipindahkan ke kapal besar tadi.

Di samping itu, banyak juga kapal yang menggunakan alat tangkap yang dilarang pemerintah seperti pukat harimau. Alat tangkap ini dikenal tidak ramah lingkungan karena selain merusak terumbu karang, juga menjaring ikan-ikan nontarget.

Selain itu, para penjarah juga menggunakan teknologi yang lebih canggih dan terkoordinasi secara baik. Sebaliknya, kemampuan pe-ngawasan sumber daya kelautan dan perikanan (PSDKP) di Indonesia masih sangat lemah, baik dari segi teknologi, armada, maupun sum-ber daya manusia.

Secara geografis, perairan Indonesia sangat terbuka dan ber-batasan dengan perairan internasional. Sayangnya, kondisi tersebut belum diimbangi dengan jumlah kapal inspeksi yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya.

Idealnya, kita membutuhkan sekitar 110 kapal inspeksi untuk

Page 86: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

mengendalikan sumber daya kelautan dan perikanan dari kegiatan illegal fishing. Saat ini kita baru memiliki kapal pengawas sekitar 10 persen dari jumlah yang ideal.

Berdasarkan catatan, beberapa perairan laut yang kerap menjadi objek penjarahan ikan adalah Laut Cina Selatan, utara Laut Su-lawesi, Laut Arafura, Laut Anambas, Selat Ka-rimata, Selat Malaka, Belitung, Natuna, Halma-hera, Aru, dan Biak. Kawasan laut itu dikenal memiliki sumber daya ikan yang berlimpah ruah. Lokasi tersebut juga cenderung minim pengawasan.

qz.com

Kerugian Indonesia akibat kegiatan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) ditaksir mencapai Rp 300 triliun per tahun. Sekitar 1,5 juta ton ikan dijarah oleh para pencuri.

Page 87: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Over FishingTelah lama diketahui sumber daya ikan di Laut Jawa sudah berada

pada posisi fully exploited untuk jenis ikan demersal, pelagis besar, dan udang serta cumi-cumi. Untuk jenis ikan pelagis kecil malah sudah ada pada posisi overfishing (Dahuri, 2015). Ini terjadi karena populasi nelayan di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) sangat tinggi tidak sebanding dengan potensi sumber daya ikan. Eksploitasi ikan yang berlebihan inilah yang mengakibatkan Laut Jawa miskin ikan.

Tak hanya itu, tingginya aktivitas industri di darat juga mengim-bas pada laut. Minimnya kesadaran pemilik industri untuk mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai, mengakibatkan laut ikut tercemar oleh berbagai polutan. Ikan, udang, terumbu karang, mangrove, estu-aria, padang lamun (sea grass), dan berbagai biota laut lainnya pun tak kuasa menghadapi pencemaran perairan. Keragaman hayati di laut pun menyusut (biodiversity loss) karenanya.

Kondisi ini diperparah dengan belum adanya kesadaran masyarakat dalam menangani sampah domestik. Sungai masih dipandang sebagai keranjang sampah. Setiap hari, secara leluasa mereka membuang sampah padat dan cair ke sungai-sungai.

Kawasan hijau bervegetasi yang mestinya menghiasi sepanjang sungai juga sudah mulai langka dan tinggal secuil. Di kota-kota besar seperti Jakarta misalnya, di sepanjang kawasan sempadan Sungai Ciliwung telah menjadi hunian-hunian liar. Sungai menjadi sasaran untuk membuang aneka jenis sampah. Akibatnya, muara sungai dangkal dan laut pun menjadi kotor. Menurut penelitian PKSPL IPB dan Bapedalda DKI selama 1996 – 1998, sekitar 85 persen total limbah yang mengakibatkan pencemaran Teluk Jakarta berasal dari daratan melalui aliran permukaan (run off) dari 13 aliran sungai yang bermuara di teluk ini.

Perilaku membuang sampah ke aliran sungai juga kerap menjadi pemicu bencana. Muhari (2014) melalui riset yang dilakukan oleh Bricker dkk (2014) menyimpulkan bahwa banjir besar akibat luapan air sungai Ciliwung di kawasan Latuharhary, Jakarta pada tahun 2013 lalu disebabkan oleh sampah. Sampah yang menumpuk pada 3 dari 4

Page 88: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

jalur air di pintu air Karet menyebabkan massa air dari hulu hanya bisa melewati satu jalur air yang kemudian memicu kenaikan muka air dan meluap di kawasan Latuhahary. Luapan air ini kemudian menggerus bagian pangkal tanggul (undertow) sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama tanggul pun jebol dan kawasan ekonomi utama ibukota di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin menjadi tergenang banjir termasuk istana Presiden Republik Indonesia.

Menilik kondisi di kawasan hulu, kerusakan lingkungan malah lebih parah lagi. Vegetasi yang tadinya rimbun menghijau terus ditebang dan dikonversi menjadi kawasan nonhutan seperti sawah, kebun, permukiman, jalan, dan lain-lain. Tanah pun menjadi terbuka, tanpa pelindung vegetasi. Untuk wilayah Jabodetabek misalnya, 11% hutan alami telah hilang dalam sepuluh tahun (dari 103,417 Ha pada tahun 2000 menjadi 92,079 di tahun 2010). Tak hanya itu, luas sawah secara keseluruhan menyusut 26% dari 58,771 Ha tahun 2000 menjadi 43,527 di tahun 2010. Sebaliknya, luas kawasan perumahan meningkat 42% dari 161,728 Ha tahun 2000 menjadi 229,883 pada tahun 2010 dan ruang terbuka hijau secara umum menyusut ~50% (data Tim Studi Banjir Jakarta, 2010). Ketika diguyur hujan, lapisan atas tanah (top soil) itu tergerus. Material ini lalu memenuhi badan sungai hingga akhirnya menuju ke laut.

Yang lebih memilukan lagi adalah penambangan karang di laut. Berbagai alasan dikemukan warga atas tindakan yang sangat berdampak negatif terhadap ekosistem terumbu karang. Ada yang memanfaatkan karang tersebut untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan rumah. Sebagian lain menggunakannya untuk cinderamata.

Masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil sangat tergantung pada sumber daya perikanan. Namun di sisi lain hasil tangkapan mereka cenderung menurun. Bisa dimaklumi karena sumber daya ikan mengalami tekanan dari berbagai penjuru.

Lihat saja faktanya. Usaha penangkapan ikan semakin bertambah. Seiring dengan itu, habitatnya malah mengalami degradasi dari waktu ke waktu. Ironis memang, overfishing (penangkapan ikan secara

Page 89: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

berlebihan) pun tak dapat terelakkan. Berikut ini berbagai indikator terjadinya overfishing menurut Rokhmin Dahuri (2012):

1. Total volume hasil tangkapan (produksi) lebih besar dari MSY sumber daya ikan tersebut.

2. Hasil tangkapan ikan cenderung menurun. 3. Rata-rata ukuran ikan yang tertangkap semakin mengecil.4. Periode pertama matang gonad semakin cepat.5. Fishing ground (daerah penangkapan ikan) semakin menjauh

dari daratan atau semakin dalam ke dasar laut. Overfishing mengakibatkan volume tangkapan ikan semakin

sedikit, ukuran ikan yang tertangkap kian kecil, dan areal penangkapan semakin jauh dari pantai sehingga waktu operasional nelayan kian lama. Ada beberapa faktor yang menyebabkan overfishing:

1. Kemajuan teknologi penangkapan ikan yang mempermudah nelayan beroperasi dalam skala besar.

2. Terlalu banyak armada penangkapan yang beroperasi di laut. 3. Banyak ikan ditangkap, bahkan sebelum ia tumbuh besar. 4. Ikan dewasa tertangkap dalam jumlah besar sehingga

reproduksi terganggu. 5. Penangkapan secara berlebihan sebagai akibat dari adanya

anggapan ikan merupakan sumber daya alam milik bersama. 6. Kurangnya penegakan hukum dalam bidang perikanan, yang

memungkinkan kapal asing masuk dan menangkap ikan secara berlebihan (illegal fishing).

7. Nelayan tidak mematuhi hukum dan perjanjian laut.8. Penangkapan ikan junville dan spesies lain secara besar-

besaran. 9. Destructive fishing (penangkapan ikan yang merusak).10. Kurangnya konservasi perikanan dan manajemen pengelolaan

perikanan.

Terkait terminologi overfishing, setidaknya ada enam jenis overfishing yaitu:

Page 90: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

1. Growth overfishingJenis overfishing pertumbuhan terjadi jika ikan yang ditangkap

belum mencapai ukuran konsumsi. Hal ini dapat dicegah melalui pembatasan upaya penangkapan, pengaturan ukuran mata jaring, dan penutupan musim atau daerah penangkapan.2. Recruitment overfishing

Jenis overfishing rekrutmen terjadi ketika kegiatan penangkapan menyebabkan stok ikan kekurangan induk. Oleh karena itu, perlu proteksi terhadap induk agar proses regenerasi tidak terganggu.3. Biological overfishing

Jenis overfishing biologi merupakan kombinasi antara growth overfishing dan recruitment overfishing. Biological overfishing terjadi ketika tingkat penangkapan ikan telah melampaui batas yang diperlukan untuk menghasilkan MSY (maximum sustainable yields).4. Economic overfishing

Jenis overfishing ekonomi terjadi ketika tingkat upaya penangkapan telah melampaui batas yang diperlukan untuk meng-hasilkan MEY (maximum economic yields). Seperti diketahui MEY dapat mendatangkan keuntungan optimal. Nilai MEY lebih kecil daripada MSY. Tingkat produksi MEY lebih kecil daripada MSY, namun tingkat keuntungan MEY justru lebih besar daripada MSY. Hal ini menunjukkan, MEY merupakan tingkat penangkapan paling efisien.5. Ecosystem overfishing

Jenis overfishing ekosistem terjadi ketika kegiatan penangkapan telah menyebabkan perubahan komposisi ekosistem, dimana terdapat jenis ikan tertentu menghilang atau langka. Biasanya ecosystem overfishing mengakibatkan transisi dari ikan bernilai ekonomi tinggi berukuran besar menjadi ikan berukuran kecil bernilai ekonomi rendah. Bahkan menjadi ikan rucah (trash fish) dan/atau invertebrata nonkomersial seperti ubur-ubur.6. Malthusian overfishing

Jenis overfishing ini terjadi ketika tenaga kerja dalam jumlah besar tergusur dari berbagai aktivitas berbasis darat (land-based activities) beralih ke perikanan pantai. Akibatnya, kompetisi dengan nelayan

Page 91: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

tradisional meningkat. Seringkali nelayan baru tersebut menangkap ikan dengan cara merusak. Di antaranya, menggunakan dinamit untuk ikan-ikan pelagis, meracun ikan-ikan di terumbu karang dengan sianida, dan lain sebagainya.

Konflik Pemanfaatan Ruang LautPemanfaatan berbagai potensi sumber daya laut dan pesisir yang

diuraikan di atas memunculkan konflik antar pengguna jasa sumber daya laut dan pesisir. Bahkan dari tahun ke tahun konflik perebutan sumber daya alam tersebut cenderung meningkat.

Setiap pihak memiliki cara pandang tersendiri dalam mengeksploitasi potensi tersebut. Bahkan setiap instansi pun me-nyusun perencanaan sendiri sesuai kebijakan dan fungsi sektoralnya tanpa mempertimbangkan tata ruang laut.

Perbedaaan tujuan, sasaran, dan rencana tersebut akhirnya menimbulkan konflik dalam pemanfaatan potensi sumber daya laut dan pesisir. Maklum, setiap sektor saling tumpang tindih dan berkompetisi dalam memanfaatkan potensi sumber daya laut dan pesisir pada ruang yang sama.

Konflik pemanfaatan ruang laut terus bermunculan silih berganti. Di Delta Mahakam, Kalimantan Timur misalnya, terjadi konflik yang kompleks. Pasalnya, konversi mangrove menjadi tambak secara besar-besaran memunculkan konflik antara pelaku usaha perikanan budidaya tambak dan perikanan tangkap tradisional. Di samping itu, konflik serupa juga terjadi antara pelaku perikanan budidaya tambak dan industri Migas.

Kasus serupa juga terjadi di Pulau Batam. Penambangan pasir laut yang sangat intensif mengakibatkan pelaku usaha pariwisata bahari memprotes kegiatan tersebut. Sebab, penambangan pasir laut terse-but membuat kawasan laut yang tadinya ber-sih menjadi keruh. Para penikmati dasar laut sangat kecewa lantaran tak dapat menikmati keelokan aneka jenis terumbu karang dan biota laut lainnya.

Di berbagai media massa, kita kerap mendengar konflik komunitas pertambangan dengan pegiat konservasi lingkungan.

Page 92: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Pelaku pertambangan juga sering berselisih paham dengan mereka yang bergerak dalam perikanan tangkap. Maklum, penambangan terumbu karang dan pasir laut telah menurunkan hasil tangkapan ikan nelayan.

Di bagian lain juga terjadi konflik serupa antara pelaku pertambangan dan mereka yang bergerak di bidang wisata. Pasalnya, keelokan alam laut menjadi pudar lantaran gencarnya penambangan pasir laut dan terumbu karang.

Masyarakat pembudidaya rumput laut dan pengguna pelayaran juga sering beradu argumentasi. Begitu pula antara mereka yang bergerak di budidaya ikan dan kalangan industri, diwarnai konflik pe-manfaatan ruang. Para pembudidaya menuduh industri membuang limbah seenaknya sehingga mencemari tambak-tambak.

Saat wilayah pesisir direklamasi, nelayan juga kerap berkonflik. Hal serupa juga kerap terjadi antara nelayan modern dan nelayan tradisional yang berebut ruang laut. Pegiat konservasi juga sering berhadapan dengan pihak industri. Konflik serupa juga terjadi pada perikanan tangkap dan pelayaran, serta pertambangan dengan perikanan tangkap.

Secara vertikal, laut juga berpotensi menimbulkan konflik. Pada bagian permukaan laut misalnya, dimanfaatkan untuk pelayaran. Sementara itu, kolom di bawahnya diperuntukkan sebagai lokasi penangkapan ikan dan budidaya perikanan. Sedangakan di dasar lautnya dimanfaatkan sebagai wisata bahari karena memiliki keelokan terumbu karang dengan beragam jenis ikan hias yang penuh pesona. Pola pemanfaatan dalam ruang laut yang sama inilah yang memicu konflik antara pelaku pelayaran, nelayan, pembudidaya ikan, dan pengusaha wisata bahari.

Page 93: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 94: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Page 95: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kesadaran MinimMinimnya kesadaran masyarakat pesisir itu mengakibatkan

kerusakan ekosistem terumbu karang secara permanen. Manakala tak ada lagi terumbu karang, praktis ikan dan biota laut lainnya pun menyingkir. Bagaimana mungkin biota laut itu mampu berkembang biak jika tempat bermain, mencari pakan, dan berlindung itu dihancurkan?

Ingat bahwa sekali terumbu karang hancur, tak mudah untuk memulihkan kembali. Bahkan untuk jenis terumbu karang tertentu dibutuhkan waktu hingga ratusan tahun lagi untuk mengembalikan ke kondisi semula.

Kondisi terumbu karang ini berbanding lurus dengan biota laut lainnya. Kian subur terumbu karang di kawasan laut maka gerombolan aneka jenis ikan semakin mudah dijumpai. Sebaliknya, ketika terumbu karang hancur, ikan pun menjauh. Praktis, nelayan pun harus gigit jari. Mereka harus berlayar lebih jauh lagi untuk berburu ikan. Kegiatan penangkapan ikan tak mudah dilakukan secara efisien dan efektif.

Fenomena serupa juga terjadi pada hutan mangrove. Secara nasional luas mangrove senantiasa menyusut dari waktu ke waktu. Di Pantura Jawa misalnya, dari total estimasi 10.988,53 Ha lahan mangrove yang menbentang dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur, 85,4% di antaranya atau sekitar 9.393 Ha berada dalam kondisi rusak yang menjadi salah satu pemicu rusak dan tererosinya kawasan pantai utara Jawa. Sampai tahun 2014, tercatat 745,41 km garis pantai yang mengalami kerusakan dengan total luas lahan yang tererosi mencapai 12. 878,53 Ha. Kerusakan lahan mangrove pada umumnya disebabkan oleh penebangan lalu lahannya digunakan untuk tambak udang, pelabuhan, industri, dan lain-lain.

Memang pada tahun pertama dan kedua sejak tambak dibuka, mereka tampak sumringah karena mampu memanen udang dalam jumlah tinggi. Namun setelah itu, bencana pun menimpa mereka. Aneka penyakit udang tak mampu dikendalikan. Mereka pun gagal panen dan mengalami kerugian besar. Kini, banyak tambak yang terbengkalai tak terurus dan ditinggalkan pemiliknya begitu saja.

Page 96: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Singkat kata, laut dan pesisir mendapat tekanan lingkungan (environmental pressure) yang sangat intensif dan masif dari berbagai penjuru. Konflik penggunaan ruang di antara para pengguna tampak begitu dominan. Konflik horisontal pun kerap mencuat di Pantura Jawa, Medan, Makassar, dan kota-kota besar di kawasan pesisir lainnya.

Selain itu, konversi atau alih fungsi lahan dari ekosistem alam (terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan lain-lain) menjadi industri, pemukiman, pelabuhan, dan tambak juga semakin masif terjadi. Kondisi ini diperparah dengan kian intensif dan masifnya pencemaran laut.

Berbagai kondisi inilah yang membuat kita pesimis. Apalagi melihat ancaman pemanasan global dengan berbagai dampaknya seperti banjir, rob, meningkatnya permukaan air laut, dan bencana lingkungan lainnya. Bencana alam ini menambah beban ancaman semakin berat. Apalagi di beberapa kawasan pesisir seperti sepanjang pantai barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua merupakan daerah rawan tsunami yang setiap saat dapat memporakporandakan kawasan pesisir tersebut. Masih lekat dalam ingatan kita ketika tsunami menerjang kawasan pesisir di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004.

Untuk lebih memahami lebih jauh mengenai jenis tekanan (ke-rusakan terumbu karang dan mangrove, pencemaran) dan ancaman (seperti erosi pantai, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, ban-jir, rob, dan perubahan iklim), berikut ini diuraikan secara singkat kon-disi terkini.

Kerusakan Terumbu Karang dan MangroveKerusakan terumbu karang umumnya disebabkan oleh kegiat-

an-kegiatan perikanan yang bersifat destruktif seperti penggunaan bahan-bahan peledak, bahan beracun sianida dan aktivitas penam-bangan karang untuk bahan bangunan, penambatan jangkar perahu, serta akibat dari sedimentasi (meningkatnya erosi dari lahan daratan).

Berdasarkan survei line transect yang dilakukan oleh P3O LIPI (lihat Gambar), penutupan karang hidup hanya tinggal sekitar 6,20%

Page 97: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

terumbu karang Indonesia yang masih berada dalam kondisi sa-ngat baik, 23,72% dalam kondisibaik, 28,30 % kondisi rusak dan 41,78 % dalam kondisi rusak berat (Suharsono 1998). Padahal terum-bu karang mempunyai fungsi ekonomi antara lain penunjang kehidupan laut yang kaya, tem-pat penangkapan berbagai jenis biota laut konsumsi dan berbagai jenis ikan hias, penyedia makanan dan tempat mencari makan ber-bagai biota laut. Di samping itu mempunyai fungsi sebagai pe-lindung pantai dan mempunyai potensi untuk pariwisata.

Persentase kerusakan terumbu karang di Indonesia.

Foto: Farid Gaban

Page 98: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Foto: Farid Gaban

Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi antara lain

sebagai penyedia makanan berbagai biota laut, pelindung

pantai, dan wisata bahari.

Keindahan ekosistem terumbu karang ini perlu dilestarikan.

Page 99: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ekosistem hutan mangrove juga mengalami degradasi yang cukup mengkhawatirkan. Selama periode 1980-2014 telah terjadi penurunan luas hutan mangrove dari sekitar 5,5 juta ha menjadi sekitar 3,6 juta ha. Penyebab penurunan itu adalah peningkatan kegiatan yang mengonversi hutan mangrove menjadi peruntukan lain; seperti pembukaan tambak, pengembangan kawasan industri dan permukiman di kawasan pesisir serta penebangan hutan mangrove untuk kebutuhan kayu bakar, arang, dan bahan bangunan.

Padahal, mangrove mempunyai beberapa fungsi fisik, ekonomi, dan ekologis sebagai berikut. Pertama, sebagai pelindung pantai

Foto: Farid Gaban

Rencana tata ruang laut dapat melindungi kawasan ekosistem terumbu karang.

Page 100: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

mengingat sistem perakarannya yang dapat meredam ombak, arus, serta menahan sedimen. Dalam beberapa kasus, penggunaan vegeta-si mangrove untuk penahan erosi lebih murah dan memberikan dam-pak ikutan yang menguntungkan dalam hal meningkatkan kualitas perairan di sekitarnya, dimana hal ini tidak bisa diperoleh dari penggu-naan struktur bangunan keras. Mangrove dapat juga berfungsi untuk melindungi pantai dari hempasan badai dan angin.

Kedua, mangrove juga berfungsi meredam pasang laut dan rob (lihat Gambar). Dari gambar tersebut terlihat bahwa kedalaman air laut di depan mangrove lebih besar daripada di belakang mangrove. Sebab, perakaran mangrove mampu mengurangi energi arus atau aliran pasang surut melalui mekanisme peningkatan koefisien gesekan.

Tebal hutan mangrove

Mangrove mampu meredam pasang laut dan rob.

Ketiga, keberadaan mangrove juga mampu meredam energi gelombang (lihat Gambar). Pengurangan energi tersebut akibat gesekan, turbulensi, dan pecahnya gelombang yang terjadi di akar, batang, dan ranting mangrove.

Keempat, ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Menurut Soemodihardjo et al (1993), jenis-jenis tumbuhan yang ada di hutan mangrove Indonesia mencakup sekitar 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2 jenis parasit.

[email protected]

Page 101: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Berdasarkan penelitian Cann (1978), di hutan mangrove bermukim berbagai jenis kura-kura air tawar, buaya air tawar, Mollusca (didominasi oleh Bivalvia dan Gastropoda), dan Crustacea (didominasi oleh Brachyura). Berbagai jenis fauna yang hidup di sana meliputi bangau hitam, kepiting bakau, ikan belanak, Gastropoda, buaya muara (Crocodilus porosus), dan biawak (Varanus salvator).

Kelima, mangrove juga menunjang kegiatan perikanan, baik tangkap maupun budidaya. Hal itu tak terlepas dari peran hutan mangrove sebagai kawasan pemijahan, daerah asuhan, dan mencari makan bagi ikan, udang, dan kerang-kerangan. Mangrove juga melindungi dan melestarikan habitat perikanan serta mengendalikan dan menjaga keseimbangan rantai makanan di pesisir.

Berdasarkan data tahun 1977 menunjukkan, bahwa sekitar 3 % dari hasil tangkapan laut Indonesia berasal dari jenis spesies yang bergantung pada ekosistem mangrove, seperti Penaeus monodon, P. mergueiensis, Metapenaeus spp., kepiting mangrove, dan Scylla serrata. Di sekitar kawasan hutan mangrove, nelayan bisa dengan mudah menangkap ikan, udang, kepiting dan moluska setiap hari.

Hasil penelitian Martosubroto dan Naamin (1979) menunjuk-kan terdapat hubungan yang signifikan antara luas kawasan mangrove dengan produksi perikanan budi daya. Dengan semakin meningkatnya luasan kawasan mangrove maka produksi perikanan

Tebal hutan mangrove

Skema peredaman gelombang oleh [email protected]

Page 102: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

budi daya juga turut meningkat dengan membentuk persamaan Y= 0,06 + 0,15X.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Berbagai jenis fauna yang hidup di daerah ekosistem mangrove: (a) bangau hitam, (b) kepiting bakau, (c) ikan belanak (Genus Periophthalmus), (d) Gastropoda, (e) buaya muara (Crocodilus porosus), dan (f) biawak (Varanus salvator).

Page 103: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Hubungan antara mangrove dan biota perairan.

Page 104: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Keenam, ekosistem mangrove yang terjaga dengan baik punya potensi wisata yang menarik. Kegiatan ekowisata ini sekaligus memberikan informasi lingkungan yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencintai alam.

Hubungan antara jumlah tangkapan udang dengan luasan mangrove.

Ekowisata hutan mangrove di Mangrove Information Center (MIC) Bali.

Page 105: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ketujuh, mangrove juga bisa menjadi pengendali pencemaran air. Contoh menarik adalah riset tentang rawa yang ditanami mangro-ve di Hongkong. Rawa itu dapat digunakan untuk mengolah limbah dengan biaya rendah sehingga ditetapkan menjadi salah satu dari 12 kiat atau kunci dalam melindungi lingkungan.

Salah satu nilai ekologis dari ekosistem mangrove telah digu-nakan sebagai pengolah limbah cair. Selama penelitian di Hongkong, di 18 lahan mangrove, peningkatan konsentrasi nutrient dan logam berat ditemukan di tanah, hal ini menunjukkan bahwa mangrove da-pat berperan sebagai ”perangkap potensial” polutan dari limbah an-tropogenik.

Sejak 1990, percobaan lapangan dan eksperimen rumah hijau te-lah diujikan efek dari penggunaan ekosistem mangrove untuk meng-olah limbah. Hasil dari studi lapangan di Pelestarian Sumberdaya Alam Nasional Futian, China, mengindikasikan penambahan konsentrasi polutan di lahan mangrove tidak menyebabkan terdeteksinya keru-sakan pada tanaman mangrove, invertebrata bentik, atau spesies al-gae.

Melalui sistem tersebut, limbah cair dapat diolah setiap hari. Mekanisme pengendalian pencemaran itu terjadi melalui proses-proses absorbsi, filtrasi, biodegradasi, presipitasi, sedimentasi, penyerapan oleh tanaman, dan evaporasi (penguapan).

Kedelapan, pemanfaatan mangrove sebagai bahan makanan sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Sayangnya, kebiasaan tersebut belakangan ini sudah banyak dilupakan. Hanya beberapa daerah saja yang masih melakukannya.

Belum lama ini, KKP bersama LPP Mangrove misalnya, berhasil memanfaatkan buah dan daun mangrove sebagai bahan baku beragam makanan kecil, sirup, dan urap yang lezat, penuh gizi.

Anda tentu penasaran kalau belum menyoba aneka kelepon, onde-onde, putri ayu, lumpia, resoles, donat, bolu, pudding, nastar, kastengel, permen, coklat, dodol, manisan, selai roti, sirup, kolak, bubur, kerupuk, dan pangsit yang terbuat dari buah mangrove. Lidah

Page 106: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Anda bakal dimanjakan ketika menyantap urap dan sayuran dari daun mangrove.

Berdasarkan penelitian laboratorium, buah mangrove mengandung gizi seperti karbohidrat, energi, lemak, protein, dan air. Karbohidrat yang terkandung di dalamnya mencapai sekitar 76,56 gram per 100 gram. Selain itu, buah tersebut juga mengandung senyawa terpenting dan bermanfaat bagi tubuh manusia misalnya, monosakarida terutama glukosa, galaktosa, dan fruktosa.

Aneka kue ringan, sirup, dan permen coklat yang lezat dan penuh gizi ini dibuat dari buah mangrove (Diolah dari foto DKP dan LPP Mangrove).

[email protected]

Page 107: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Buah dan daun mangrove yang bakal dikonsumsi manusia itu harus berasal dari habitat yang bersih, bebas dari polutan logam berat. Ini dimaksudkan agar aman bagi tubuh kita.

Lalu, bagaimana jika kondisi perairannya tercemar logam berat? Jelas, hal itu membutuhkan penelitian sehingga bisa diketahui seber-apa besar kandungan polutan logam berat yang menempel, baik pada buah maupun daun mangrove.

PencemaranLaut Indonesia juga mengalami tekanan pencemaran yang se-

rius, baik dari darat maupun laut. Pencemaran dari darat bersumber pada limbah pabrik dan rumah tangga, kegiatan pertanian, pestisida, dan lain-lain. Limbah tersebut dibuang melalui sungai sehingga me-ngotori lingkungan laut.

Mukhtasor (2007) mencontohkan kondisi industri di Surabaya yang berpotensi menimbulkan pencemaran laut. Dari 1.563 industri ternyata baru 87 perusahaan (sekitar 5 persen) yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Semakin banyak kegiatan manusia di darat dan di laut, kian tinggi tingkat pencemaran yang terjadi di laut. Fakta menunjukkan Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Lampung, dan Sulawesi Selatan tergolong memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Sedangkan kawasan dengan kategori tingkat pencemaran sedang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, DI Aceh, Sumatra Barat, Jambi, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Maluku. Sementara itu, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur tergolong rendah tingkat pencemaran lautnya.

Pencemaran dari laut biasanya berupa tumpahan minyak, buang-an air balas, penambangan pasir laut, eksplorasi dan produksi minyak di laut, tailing, limbah perikanan, dan lain sebagainya. Pencemaran aki-bat tumpahan minyak juga kerap terjadi di Selat Malaka, Selat Makas-sar, kawasan pelabuhan, dan jalur-jalur laut atau selat yang dilalui oleh

Page 108: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

tangker. Selat Malaka misalnya, setiap bulan dilalui oleh sekitar 200 - 300 kapal pengangkut Migas berkapasitas 500.000 – 5 juta ton.Tak hanya itu, dari 80 anjungan lepas pantai, setiap hari sekitar 7 juta barel minyak mentah harus diangkut melewati Selat Malaka.

Di Selat Lombok dan Makassar setiap hari dilalui 5 – 6 kapal tanker raksasa bermuatan lebih dari 250.000 ton. Selain itu, sebanyak 100-150 tanker domestik yang membawa minyak mentah dan produk minyak dibawa melalui Selat Makasar. Kondisi ini mengandung risiko tercemarnya laut, baik berupa buangan air balas maupun tumpahan minyak akibat kecelakaan kapal di laut. Berdasarkan catatan, selama tahun 1975-2001 terdapat sekitar 20 kasus tumpahan minyak besar yang terjadi di perairan Indonesia.

Erosi Pantai Akibat Ulah ManusiaSurvei membuktikan, setidaknya ada lima penyebab erosi pantai

yang ditimbulkan oleh ulah manusia. Pertama, terperangkapnya angkutan sedimen sejajar pantai akibat adanya bangunan (seperti groin, jetty, breakwater pelabuhan, reklamasi, dan lain-lain) yang menjorok ke laut.

Ketika gelombang menuju pantai dengan membentuk sudut terhadap garis pantai, akan menimbulkan arus sejajar pantai di zona gelombang pecah. Gaya-gaya dan turbulensi yang ditimbulkan oleh gelombang pecah akan mengerosi sedimen dasar dan mengaduknya menjadi material tersuspensi.

Sedimen ini oleh arus sejajar pantai yang terjadi di zona gelom-bang pecah lalu dibawa menelusuri sepanjang garis pantai. Akibat adanya bangunan menjorok ke laut, akan mengubah konfigurasi pan-tai sehingga pantai akan menuju keseimbangan dinamis yang baru.

Sedimen yang diangkut oleh arus sejajar pantai tersebut akan terperangkap oleh bangunan. Akibatnya, terjadi proses sedimentasi di daerah updrift (hulu) dan erosi pantai di daerah downdrift (hilir) dari arah gelombang datang ditinjau dari bangunan tersebut.

Page 109: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Erosi pantai dan sedimentasi akibat pembangunan jetty yang masif.

Erosi pantai dan sedimentasi akibat pembangunan groin tunggal.

Erosi pantai dan sedimentasi akibat pembangunan breakwater.

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Page 110: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Erosi pantai dan sedimentasi akibat reklamasi yang menjorok ke laut.

Terjadinya sedimentasi di daerah hulu ini di samping karena sedimen terperangkap oleh bangunan menjorok ke laut, juga disebabkan adanya pembelokan dan mengecilnya magnitude arus. Dampaknya, kecepatan jatuh partikel lebih dominan bekerja terhadap partikel sedimen dibanding transpor arus, sehingga akan terjadi proses sedimentasi di sebelah hulu bangunan. Sebaliknya di daerah hilir akan terjadi erosi pantai

Erosi pantai ini terjadi selain karena terperangkapnya sedimen di sebelah hulu sehingga mempengaruhi keseimbangan transpor sedimen di sebelah hilir, juga adanya arus olakan yang menuju ke arah laut akibat bangunan menjorok ke laut. Proses erosi pantai ini akan berlangsung terus sampai terjadi keseimbangan dinamis baru, yaitu apabila sedimentasi yang terjadi di sebelah hulu bangunan telah berhenti.

Banyak contoh kasus erosi pantai semacam ini di Indonesia. Di antaranya, dampak dari pembuatan breakwater Pelabuhan Pulau Baai. Lalu, bangunan jetty di Muara Dadap, Indramayu, dan saluran beton untuk mengambil air laut yang menjorok ke laut di Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang. Bangunan-bangunan tersebut telah terbukti menim-bulkan erosi pantai.

[email protected]

Page 111: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kedua, erosi pantai terjadi karena arus pusaran akibat adanya bangunan tembok laut (seawall). Seperti diketahui, gelombang yang mendekati pantai, oleh seawall sebagian dipantulkan ke arah laut. Gelombang hasil pantulan ini akan berasosiasi dengan gelombang datang sehingga menimbulkan efek standing wave dan menimbulkan arus pusaran (eddy current) di samping kiri dan kanan dari seawall.

Erosi pantai akibat pembangunan detached break water secara parsial.

Erosi pantai akibat pembangunan tembok laut secara parsial.

[email protected]

[email protected]

Page 112: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Standing wave tersebut akan bersifat merusak pantai yang terekspose karena mempunyai daya hisap besar di sekitar bangunan seawall. Karena pantai di sebelah kiri dan kanan seawall merupakan tanah terekspose dan tidak terlindungi oleh seawall maka tanah tersebut akan tererosi sampai mencapai keseimbangan dinamis baru (lihat Gambar). Kasus erosi pantai semacam ini terjadi di Malalayang 2 (Manado).

Erosi pantai yang disebabkan berkurangnya suplai sedimen

dari sungai akibat dibangunnya bendungan di sebelah hulu sungai dan sudetan (pemindahan muara

sungai). Berkurangnya suplai sedimen dari sungai ini akan menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan transpor sedimen sejajar pantai.

““

Ketiga, erosi pantai yang disebabkan berkurangnya suplai sedimen dari sungai akibat dibangunnya bendungan di sebelah hulu sungai dan sudetan (pemindahan muara sungai). Berkurangnya suplai sedimen dari sungai ini akan menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan transpor sedimen sejajar pantai.

Kondisi semula adalah bahwa sedimen yang datang dari muara sungai oleh arus sejajar pantai dibawa menelusuri pantai untuk selanjutnya didistribusikan dan diendapkan di pantai tersebut.

Page 113: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Erosi pantai akibat pembuatan sudetan muara sungai.

Qs : angkutan sedimen sungai sebelum ada floodway (sudetan)Qs’ : angkutan sedimen sungai sesudah ada floodway (sudetan)

Namun karena suplai sedimen dari sungai berkurang maka akan mengakibatkan terjadinya erosi pantai di hilir muara sungai untuk mengimbangi angkutan sedimen yang semula disuplai dari sungai. Kasus erosi pantai semacam ini terjadi di Krueng Aceh, Padang, dan Kedung Semat.

[email protected]

Page 114: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Erosi pantai akibat penambangan karang.

Keempat, erosi pantai akibat penambangan karang dan pasir pantai. Penambangan ini biasanya dilakukan di daerah nearshore di-mana gerakan pasir atau sedimen di dasar pantai/laut masih dipenga-ruhi oleh gerakan gelombang.

Penggalian karang atau pasir pantai akan mengakibatkan perubahan batimetri, pola arus, pola gelombang, dan erosi pantai. Apabila dasar perairan digali untuk penambangan karang atau pasir maka energi gelombang yang menghantam pantai akan lebih besar sehingga mekanisme peredaman energi gelombang oleh dasar perairan berkurang. Dengan demikian erosi pantai atau penggerusan meningkat intensitasnya.

[email protected]

Page 115: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Penambangan juga mengakibatkan lereng pantai menjadi lebih terjal sehingga menimbulkan ketidakstabilan lereng pantai. Akibat-nya, menimbulkan terjadinya pemacuan intensitas erosi pantai.

Di samping itu, penambangan pasir yang tidak memperhatikan zonasi yang tepat juga menimbulkan kawah yang akan menjadi tempat bagi terperangkapnya sedimen sejajar pantai. Akibat arus sejajar pantai yang membawa sedimen dan gerakan gelombang maka lubang-lubang/kawah bekas penambangan pasir akan terisi kembali oleh pasir di sekitarnya termasuk pasir yang ada di pantai yang digali sehingga terjadi erosi.

Erosi pantai akibat penambangan pasir laut.

[email protected]

Page 116: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Profil keseimbangan pantai sebelum pengerukan pasirProfil keseimbangan pantai setelah pengerukan pasir

Erosi pantai karena lereng pantai menjadi terjal akibat penambangan pasir laut.

Erosi pantai akibat sedimen yang dibawa arus sejajar pantai terperangkap di kawah/lubang galian pasir di laut.

Keseimbangan transpor sedimen sejajar pantai itu menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan garis pantai. Berkurangnya transpor sedimen karena terperangkap oleh kawah galian ini akan menimbulkan erosi pantai di sebelah hilir kawah galian.

[email protected]

[email protected]

Page 117: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

100 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Lebih lanjut, penggalian pasir di pantai yang tidak memperhati-kan zonasi yang tepat juga mengakibatkan terjadinya perubahan pola arah gelombang. Di tempat-tempat tertentu terjadi konsentrasi energi gelombang, sehingga akan meningkatkan intensitas erosi pada tem-pat-tempat tersebut. Kasus erosi pantai semacam ini terjadi antara lain di pantai Kepulauan Riau, Tangerang, Kepulauan Seribu, dan lain-lain.

Erosi pantai oleh konsentrasi energi gelombang akibat pembelokan gelombang karena penambangan pasir laut.

Kelima, erosi pantai karena penggundulan hutan mangrove. Pada pantai-pantai berlumpur umumnya ditumbuhi pohon mangrove. Perakaran mangrove biasanya menjadi penopang bagi kestabilan pantai yang berlumpur. Hutan mangrove juga berfungsi sebagai peredam energi gelombang yang akan mencapai pantai.

Apabila hutan mangrove ini ditebangi maka fungsi peredamannya akan berkurang atau bahkan hilang. Gelombang akan langsung mengenai tanah yang gundul dan lemah sifatnya.

Ia akan mengaduk dan melarutkan tanah pantai tersebut dalam bentuk suspensi kemudian diangkut oleh arus sejajar pantai dan diendapkan ke tempat lain yang memungkinkan. Kasus ini banyak terjadi di Lampung Timur, Pantura Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

[email protected]

Page 118: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

101Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Erosi pantai akibat penebangan mangrove.

Foto erosi pantai akibat penebangan mangrove.

[email protected]

Page 119: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Besar kecilnya erosi pantai yang terjadi tergantung kepada tinggi gelombang, jenis tanah material pantai, panjang bangunan pantai yang menjorok laut, dan jauh dekatnya lokasi penggalian pasir dari pantai.

Semakin tinggi gelombang semakin besar erosi yang terjadi. Selain itu, semakin halus material pantai (lumpur dan pasir) semakin besar erosi yang akan terjadi. Lebih lanjut, semakin panjang bangunan pantai yang menjorok ke laut semakin besar erosi yang terjadi. Sementara itu, terkait dengan penggalian pasir laut, semakin dekat lokasi penggalian pasir dari pantai semakin besar erosi yang akan terjadi.

Menimbulkan Masalah BaruSelama ini penanganan perlindungan kawasan pesisir terhadap

erosi pantai masih banyak dilakukan dengan menggunakan pendekatan “struktur keras” yaitu dengan membuat pelindung pantai yang secara estetis dan ekologis kurang ramah. Di antaranya dengan membuat bangunan-bangunan pantai seperti tembok laut, pelindung tebing (revetment), groin, jetty, krib sejajar pantai, dan tanggul laut.

Di samping itu, penanganannya juga bersifat parsial, sporadis, dan kurang komprehensif. Cara demikian menimbulkan masalah baru. Ia hanya memindahkan lokasi erosi pantai dari tempat yang telah dilindungi ke tempat lain di sekitarnya yang kurang mendapat perhatian. Dengan demikian, erosi pantai tidak pernah terselesaikan dengan tuntas.

Konsep pembuatan groin misalnya, ternyata tidak selalu berha-sil. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keberadaan groin justru meningkatkan arus sirkulasi di antara dua groin dan membentuk rip current yang akan mengangkut sedimen hilang ke lepas pantai.

Erosi pantai yang terjadi di daerah hilir groin juga dapat mem-bahayakan keamanan bangunan groin di sebelahnya. Dari sisi estetis, groin mengganggu keindahan dan kenyamanan pejalan kaki di pantai. Selain itu groin sama sekali tidak efektif untuk mengatasi erosi yang disebabkan oleh angkutan sedimen tegak lurus pantai.

Page 120: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Begitu juga dengan bangunan jetty yang memang dibuat tegak lurus pantai yang cukup panjang menjorok ke laut. Struktur ini dibangun untuk mengatasi masalah pendangkalan muara sungai.

Jetty yang cukup panjang ini menimbulkan muara sungai terbebas dari littoral transport. Permasalahan yang terjadi adalah tertahannya sedimen di sisi hulu dan tererosinya garis pantai di sisi hilir jetty.

Masalah serupa juga terjadi dengan adanya tembok laut (sea wall) yang dibuat pada garis pantai sebagai pembatas antara daratan di satu sisi dan dan perairan di sisi yang lain. Fungsinya adalah untuk melindungi garis pantai dari serangan gelombang serta untuk menahan tanah di belakang tembok laut tersebut.

Dengan adanya tembok laut diharapkan proses erosi pantai dapat dihentikan. Karena struktur tembok laut berupa bangunan yang masif, maka refleksi yang ditimbulkan oleh bangunan tersebut justru meningkatkan tinggi gelombang bahkan dapat mencapai dua kali tinggi gelombang datang dan dapat terjadi gelombang tegak (standing wave/clapotis). Akibatnya, di depan struktur tersebut justru terjadi gerusan yang kadang dapat membahayakan struktur itu sendiri.

Penanganan lainnya adalah dengan membangun breakwater. Struktur yang berupa bangunan lepas pantai yang dibangun sejajar dengan garis pantai ini dimaksudkan untuk menahan energi gelombang yang menghempas pantai.

Daerah di belakang bangunan tersebut akan lebih tenang dari daerah sekitarnya sehingga transpor sedimen sejajar pantai akan terhenti di belakang detached breakwater tersebut. Permasalahan utama yang timbul adalah erosi pantai di luar daerah bayangan detached breakwater.

Selain itu, refleksi dari bangunan tersebut juga menyebabkan keadaan gelombang di sekitar bangunan justru meningkat sehingga menimbulkan gerusan lokal di sekeliling bangunan. Struktur ini juga mengubah pola arus/sirkulasi pantai.

Page 121: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Solusi Menyeluruh dan KomprehensifPenyelesaian dengan “struktur keras” tersebut saat ini masih

dilakukan secara parsial dan sporadis. Jadi jangan kaget kalau abrasi pantai masih saja terjadi. Bagaimana solusi meredam abrasi dengan tuntas?

Tak ada jalan lain, penyelesaiannya haruslah menyeluruh dan komprehensif dengan mengunakan pendekatan coastal cell atau sedimen cell (sel sedimen). Sel sedimen adalah satuan panjang pantai yang mempunyai keseragaman kondisi fisik dengan karakteristik dinamika sedimen dalam wilayah pergerakannya tidak mengganggu keseimbangan kondisi pantai yang berdekatan.

Konsep ini mengidentifikasi bahwa sistem pantai terdiri dari se-jumlah unit terkait dengan banyak proses perpindahan yang bekerja dalam skala ruang dan waktu berbeda. Jadi penanganan abrasi pantai tidak hanya pada tempat yang telah terjadi abrasi, tetapi juga di ka-wasan lain yang diantisipasi akan terjadi abrasi akibat bangunan terse-but dalam satu kesatuan sedimen sel.

Alternatif sistem proteksi harus diseleksi berdasarkan aspek teknis, ekonomi, lingkungan, estetika, dan sosial. Aspek teknis meliputi kemampuan untuk mereduksi transpor sedimen sejajar pantai, kemampuan untuk mereduksi transpor sedimen tegak lurus pantai (offshore transport), durabilitas, risiko kehancuran dari sistem dan komponennya, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, serta kepekaan terhadap perubahan morfologi dalam skala yang lebih besar.

Sementara itu, aspek ekonomi meliputi biaya (investasi, operasi, pemeliharaan, perbaikan, rehabilitasi) dan umur konstruksi. Aspek lingkungan meliputi dampak terhadap pantai dan properti yang ber-dekatan. Aspek estetika dan sosial meliputi secara estetika kelihatan menyenangkan dan secara sosial dan kultural diterima masyarakat.

Belajar dari kegagalan masa lalu, maka perlu dikembangkan konsep penanganan permasalahan pesisir secara lebih “lunak” dan ramah lingkungan. Pendekatan semacam itu sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1980-an.

Beberapa cara penanganan dengan pendekatan “lunak” meliputi

Page 122: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

peremajaan pantai, pembentukan dune, peremajaan dan restorasi mangrove, rehabilitasi karang, artificial reef, serta pengelolaan kawasan pantai secara terpadu. Strategi ini selain lebih murah, juga lebih aman dan ampuh dalam mengatasi abrasi pantai.

Cara restorasi dengan peremajaan pantai (beach nourishment) misalnya, merupakan alternatif yang sudah cukup lama dikenal. Proses ini meliputi pengambilan material dari tempat yang tidak membahayakan dan diisikan ke tempat yang membutuhkan.

Meskipun penimbunan atau pengisian pesisir dengan material dari luar sistem tidak banyak dampaknya terhadap ekosistem yang ada, namun pengambilan material dapat menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Akhir-akhir ini telah dikembangkan pula perema-jaan pantai dengan menggunakan sistem drainase pantai (coastal drain system) seperti misalnya beach management system (BMS) yang dikembangkan oleh GDI Denmark.

BMS adalah sebuah teknologi dalam bentuk sistem perlindungan dan rehabilitasi pantai dan pesisir secara terintegrasi dimulai dari desain dan model, instalasi dan konstruksi, serta pemeliharaan guna memberikan hasil yang efektif dan efisien. Efisiensi sistem ini terdapat pada pendekatannya yang tidak hanya melindungi pantai dari ancaman abrasi tetapi juga menciptakan pantai baru.

Solusi terkini yang dikembangkan adalah restorasi pantai dengan konsep Building with Nature (Membangun Bersama Alam). Konsep ini dikembangkan oleh Belanda, dimana proses perencanaan rehabilitasi pantai dilakukan dengan memanfaatkan proses alam.

Belanda pada tahun 2011 melakukan rehabilitasi pantai di South Holland dengan sand engine (zandmotor). Sand engine ini berupa tumpukan pasir dengan volume 21 juta m3 yang dihamparkan pada satu lokasi dengan bentuk dan ukuran tertentu. Secara alami tumpukan pasir tersebut oleh gaya gelombang, angin, dan arus akan terbawa dan mengisi pantai bagian barat Belanda. Sehingga kawasan tersebut terlindungi dari ancaman erosi pantai.

Solusi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya biaya pengurukan pasir per m3 lebih ekonomis dibandingkan dengan beach

Page 123: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

nourishment tradisional dengan periode pengisian pasir kembali yang lebih panjang.

Konsep Membangun Bersama Alam untuk rehabilitasi pantai dikembangkan di Indonesia mulai tahun 2005 dengan pilot project di Demak, Jawa Tengah. Saat itu digunakan kombinasi antara APO (Alat Peredam Ombak) dari bambu untuk memperangkap sedimen dan penanaman mangrove. Lalu pada 2013 di lokasi lain di Demak untuk merehabilitasi pantai berlumpur digunakan hybrid engineering.Teknologi ini menggabungkan ilmu rekayasa pantai dan proses alamiah dengan menggunakan struktur lolos air (permeable) dari bahan-bahan lokal, seperti bambu, ranting kayu yang didesain dengan ukuran dan tata letak tertentu. Diharapkan dengan bantuan alam, lumpur akan terperangkap oleh struktur hybrid tersebut, yang lambat laun akan mengembalikan pantai lumpur yang tererosi.

Solusi lainnya, dengan membangun dune buatan atau meningkatkan dune yang sudah ada. Biasanya cara ini dilengkapi dengan usaha-usaha menahan kehilangan pasir dari daerah dune baik secara vegetatif maupun artifisial.

Selain itu, perbaikan dan peremajaan hutan mangrove yang ru-sak merupakan langkah perlindungan pesisir yang ramah lingkungan. Penanganan ini dapat dikombinasi dengan alat peredam gelombang sementara yang diharapkan dapat melindungi mangrove yang baru ditanam dari gempuran gelombang.

Tata letak dan bentuk dari alat peredam gelombang perlu diperhatikan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dampak abrasi pada daerah di sekitarnya. Daerah di belakang alat peredam gelombang akan lebih tenang dari daerah sekitarnya sehingga transpor sedimen sejajar pantai akan terhenti di belakang struktur tersebut dan membentuk tembolo.

Rehabilitasi terumbu karang merupakan proses rehabilitasi yang sangat bermanfaat bagi ekosistem pesisir. Sebab, secara alami, terum-bu karang mampu meredam energi gelombang yang sampai ke pan-tai.

Page 124: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Penggunaan terumbu karang buatan (artificial reef) sebagai alternatif perlindungan pantai yang ramah lingkungan juga mulai banyak dikenalkan.

Gempa Bumi dan TsunamiDalam kurun 10 tahun terakhir ini bencana alam datang silih ber-

ganti. Di pagi hari, 26 November 2004, Nabire digoyang gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR). Seluruh kota lumpuh dihantam gempa. Hubungan arus listrik dan telepon putus total. Bandara Nabire juga mengalami kerusakan serius sehingga jadwal penerbangan sem-pat ditunda.

Tepat sebulan setelah itu, giliran kawasan pesisir Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diterjang tsunami dahsyat. Tsunami yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di Samudra Hindia berkekuatan 9 SR itu menewaskan lebih dari 200.000 orang.

Indonesia terus saja berduka. Bukan apa-apa, hanya berselang sekitar dua bulan, tepatnya 28 Maret 2005, gempa bumi menggoncang Pulau Nias, Sumatra Utara. Bangunan rumah dan perkantoran di kawasan pesisir itu juga babak belur dihantam gempa.

Bukan cuma itu, sejak Mei 2006 hingga Maret 2015 berbagai bencana melanda kawasan lainnya. Sebut saja gempa bumi Yogyakarta, meletusnya Gunung Merapi, meluapnya lumpur panas Sidoarjo, tsunami Jawa Barat, banjir bandang di Aceh Tamiang, banjir DKI Jakarta, tanah longsor Manggarai, NTT, gempa bumi di Solok, gempa Padang 2009, tsunami Mentawai 2010, dan lain-lain.

Semua bencana tersebut menimbulkan luka mendalam. Bayangkan, ratusan ribu jiwa meregang nyawa. Sarana dan prasarana luluh lantak. Kondisi lingkungan pun babak belur. Menurut hitungan, kerugian material dan kerusakan lingkungan ditaksir mencapai ratusan triliun rupiah.

Hingga kini akal manusia belum bisa menjelaskan dengan pasti mengapa frekuensi bencana alam itu terus meningkat. Lalu apa yang bisa kita lakukan dalam menghadapi fenomena alam yang tidak pasti kapan datangnya itu?

Page 125: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pesi

sir

raw

an ts

unam

i di I

ndon

esia

. Ber

dasa

rkan

cat

atan

, di I

ndon

esia

sej

ak ta

hun

1600

- 20

16 te

rjad

i 110

tsun

ami.

Page 126: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

10�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Tidak mudah memang mengelola bencana tersebut. Betapa ti-dak, kesadaran masyarakat awam terhadap bencana masih minim. Padahal, merekalah yang paling menderita jika bencana menerjang. Rendahnya pemahaman di kalangan masyarakat awam itu mengaki-batkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda ketika bencana alam menghampiri mereka.

Kondisi itu diperparah lagi dengan karakteristik bencana alam yang memiliki kekuatan teramat besar. Tidaklah mungkin kecerdikan manusia mencegah kedahsyatan bencana alam. Kemampuan manusia hanya sebatas mengurangi dampak bencana. Tindakan semacam itu biasanya disebut mitigasi atau suatu upaya guna mengurangi risiko atau dampak dari suatu bencana.

Suka atau tidak, wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa dan tsunami. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan pertemuan tiga lempeng utama (triple junction plate convergence). Ketiga lempeng itu –Eurasia, Samudra Pasifik, dan Indo-Australia-- bergerak relatif ke barat dan ke utara terhadap Eurasia.

Permukiman di Cipatujah, Tasikmalaya Jawa Barat porak

poranda akibat Tsunami Pangandaran 2006 karena tidak

mematuhi aturan sepadan pantai dalam tata ruang/

rencana zonasi (terlalu dekat dengan pantai).

Foto: Subandono Diposaptono 2006.

Page 127: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

110 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Konsekuensi logisnya, Benua Maritim Indonesia merupakan daerah yang secara tektonik sangat labil di dunia. Kawasan itu juga terkenal sebagai salah satu pinggiran benua yang sangat aktif di muka bumi. Dibandingkan dengan gempa di Amerika Serikat maka Indonesia memiliki frekuensi gempa 10 kali lipatnya.

Pusat gempa dangkal (0-85 km) banyak terdapat di Pulau Suma-tra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Sementara itu, pusat gempa dengan kedalaman sedang (185-300 km) terbentang di Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. Gem-pa-gempa tersebut sebagian berpusat di dasar laut dan beberapa di antaranya mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kejadian tsunami di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya. Selama periode tahun 1600 sampai 2015 terjadi sekitar 110 tsunami. Dari jumlah itu, 90 persen di antaranya disebab-kan oleh gempa tektonik, 9 persen karena letusan gunung api, dan hanya 1 persen dipicu oleh longsoran (land-slide).

Catatan sejarah juga mencatat, sejak 1961 hingga 2015, sebanyak 24 tsunami melanda kawasan pesisir Indonesia. Artinya, tsunami menghampiri kita setiap sekitar 2 tahun. Kawasan pesisir yang berpotensi terkena tsunami tersebar mulai dari pantai barat Sumatra, pantai selatan Pulau Jawa dan Bali, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, Maluku, pantai utara Irian Jaya, serta hampir seluruh pantai timur dan barat Sulawesi bagian utara.

Lalu bagaimana sikap kita menghadapi gempa dan tsunami yang bertubi-tubi itu? Jelas bahwa manusia tak mampu mencegah bencana alam karena kekuatan dan ukurannya teramat besar. Yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi dampak dari bencana tersebut (mitigasi).

Banyak cara bisa dilakukan untuk melindungi kawasan pesisir dari terjangan tsunami. Idealnya menggunakan mitigasi yang komprehensif, yakni dengan mengombinasikan secara fisik dan nonfisik.

Upaya fisik yang perlu dilakukan juga beragam, tergantung

Page 128: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

111Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

kemampuan daerah dan kondisi kawasan pesisirnya. Artinya, di sepanjang daerah rawan tsunami bisa saja dibuat prasarana dan sarana pengendali seperti dengan membangun tembok laut (sea wall) atau pemecah gelombang (break water).

Cara ini memang butuh ongkos tinggi. Namun biaya untuk membuat tembok laut tersebut tidak ada artinya dibandingkan dengan aset-aset vital bernilai ekenomi tinggi yang ingin dilindungi seperti kilang minyak, industri padat modal, dan kawasan strategis lainnya.

Bagi kawasan lainnya bisa melindunginya dengan menanam berbagai pohon seperti mangrove, cemara laut, waru laut, dan lain-lain. Upaya ini tergolong murah dan terbukti efektif dalam meredam kekuatan tsunami yang menjalar hingga ke daratan.

Selain itu, benda-benda yang berada di pantai seperti kapal dan bisa tertahan oleh vegetasi ini sehingga jumlah korban dan kerusakan bangunan lainnya bisa diperkecil. Banyak warga juga tertolong nyawanya dari sapuan tsunami dengan cara berpegangan di pohon lalu naik ke atas.

Rumah penduduk juga harus memiliki struktur kuat sehingga tahan terhadap goncangan gempa. Rumah panggung baik terbuat dari kayu maupun beton bisa menjadi alternatif karena tidak mudah roboh oleh terjangan tsunami. Usahakan arah orientasi bangunan tegak lurus dengan garis pantai sehingga sejajar dengan arah pen-jalaran gelombang tsunami.

Di tempat-tempat yang jauh dari bukit dan penduduknya padat, perlu dibuat shelter. Bangunan ini sebaiknya bertingkat dan terbuat dari beton yang kokoh sehingga tahan terhadap gempa dan tsunami. Pada hari-hari biasa, shelter bisa dimanfaatkan sebagai tempat sekolah, pertemuan, tempat rekreasi, dan lain-lain. Namun ketika tsunami, shelter bisa dipakai sebagai tempat berlindung.

Jika lahan terbukanya luas namun tidak punya bukit, bisa diba-ngun bukit buatan (artificial hill). Tujuannya, untuk menyelamatkan diri atau sebagai tempat evakuasi sewaktu terjadi tsunami. Bukit ini bisa dibuat dari urugan tanah dengan sistem terasering sehingga

Page 129: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dapat diakses dari berbagai arah.Tinggi shelter dan bukit buatan itu disesuaikan berdasarkan

tinggi maksimum kemungkinan tsunami menjangkau lokasi tersebut. Usahakan bukit dan shelter tersebut bisa ditempuh warga kurang dari 15 menit.

Tak kalah pentingnya adalah mitigasi secara nonfisik seperti memberlakukan peraturan perundangan dan tata ruang yang aman, memberikan pendidikan dan pelatihan, serta menyadarkan masyarakat. Pemda harus konsisten dalam menegakkan peraturan dan tata ruang. Artinya, kalau memang kawasan tersebut dianggap rawan tsunami, janganlah sekali-sekali memanfaatkan kawasan tersebut untuk ruang usaha atau peruntukan lainnya.

Siapa pun yang melanggar, wajib dikenakan sanksi. Sebab kalau mereka dibiarkan begitu saja, ketika tsunami menerjang maka korban berjatuhan semakin tinggi akibat banyaknya manusia yang beraktivitas di sana.

Masyarakat juga perlu mendapat pendidikan dan pelatihan terkait dengan gempa dan tsunami. Harus diakui, kita masih sangat lemah dalam soal ini. Lihat saja faktanya, pemahaman masyarakat terhadap tsunami masih minim. Akibatnya, setiap tsunami selalu menelan banyak korban jiwa dan harta benda lainnya.

Masyarakat masih lalai ketika melihat air pantai surut seketika. Mereka malah asyik memungut ikan-ikan yang menggelepar di pasir yang kering. Apa boleh buat, tak lama setelah itu, mereka menjadi korban keganasan tsunami.

Begitu juga soal sosialisasi yang masih terasa belum memasyara-kat. Kita amat prihatin melihat masyarakat yang mudah terkena isu. Hal itu terlihat jelas ketika Yogyakarta dilanda gempa bumi. Dalam kepanikan itu mereka yang tinggal di daerah yang sangat tinggi dan sangat jauh dari pantai berbondong-bondong meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri menghindari tsunami.

Padahal, secara ilmiah, tsunami tidak akan melanda daerah yang sangat tinggi dan jauh dari pantai. Jadilah seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sebab, banyak dari mereka yang mengalami

Page 130: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

kecelakaan akibat kepadatan lalu lintas saat melarikan diri dan rumah mereka yang ditinggalkan itu akhirnya dijarah oleh oknum yang memang ingin mengail di air keruh.

Kedua sistem mitigasi secara fisik dan nonfisik itu bisa saling melengkapi, tergantung pada daerah rawan tsunami yang akan ditinjau. Oleh karena itu dalam melakukan upaya mitigasi perlu mempertimbangkan faktor fisik, lingkungan, dan sosial budaya. Pelaksanaannya juga harus melibatkan berbagai instansi terkait.

Seberapa besar upaya itu tidak akan dapat membebaskan masalah bencana alam secara mutlak. Dengan demikian, kunci keberhasilannya terletak pada keharmonisan antara masyarakat dan alam lingkungannya.

Masyarakat yang berada di dalam dan di luar kawasan rawan bencana sangat besar perannya sehingga perlu ditingkatkan kesadaran, kepedulian, dan kecintaannya terhadap alam dan lingkungan hidup. Mereka juga perlu punya disiplin tinggi terhadap peraturan dan norma-norma yang ada.

Tabel mitigasi gempa dan tsunami secara menyeluruh.

No. Fisik Nonfisik

1. AlamiTerumbu karang, sand dunes, mangrove, vegetasi pantai/hutan pantai

• Pembuatan peta rawan bencana, peta kerentanan, dan peta risiko

• Peraturan Perundangan• Sistem peringatan dini• Relokasi, rencana tata ruang,

rencana zonasi • Penyadaran masyarakat• Pelatihan/penyuluhan• Pengentasan kemiskinan• ICZM• Building Code

2. BuatanBreakwater, tembok laut, pintu air, tanggul, shelter, rumah panggung, rumah ramah/tahan bencana gempa dan tsunami

Page 131: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Banjir dan RobSetelah bencana banjir akibat hujan datang silih berganti di

beberapa wilayah Indonesia, kini banjir rob akibat meluapnya air laut mengintai kehidupan kita. Bahkan di beberapa daerah, banjir rob sudah menenggelamkan ribuan rumah, prasarana transportasi, sawah, dan tambak.

Kalau ditelisik lebih dalam, rentetan bencana banjir rob itu disebabkan banyak hal, mulai dari ulah manusia yang merusak lingkungan hingga dinamika laut. Bayangkan, akhir-akhir ini pengembangan dan pembangunan di wilayah pesisir sangat cepat tetapi kurang mengindahkan kaidah tata ruang ramah bencana. Sehingga saat air laut pasang wilayah tersebut tergenang air asin.

Di samping itu, hutan mangrove yang berfungsi sebagai peredam gelombang dan banjir rob semakin gundul. Jadi ketika ada banjir rob maka dengan leluasa air laut itu menyusup dan merangsek ke darat.

Page 132: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Penyedotan air tanah secara berlebihan juga memberi kontribusi terhadap banjir rob. Fakta membuktikan, terkurasnya air itu mengakibatkan tanah ambles. Sekali terjadi pasang laut tinggi, terbentuklah genangan.

Ulah manusia bukan cuma sampai di situ. Disadari atau tidak, semakin maraknya industrialisasi beserta kegiatan yang mengikutinya (seperti transportasi dan pembangunan gedung-gedung ber-AC) mengakibatkan peningkatan efek rumah kaca (green house effect).

Dari sinilah terjadi pemanasan global (global warming) dan menimbulkan ekspansi termal lapisan permukaan laut, termasuk di Benua Antartika. Glacier dan lapisan es di daratan paling selatan itu meleleh. Akibatnya, terjadilah kenaikan paras muka air laut (Sea Level Rise atau SLR).

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suatu badan yang dibentuk oleh WMO (World Meteorological Organization) dan

Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa rob setinggi 50 cm yang mengenangi daerah pemukiman dan industri di Kecamatan Semarang Utara tanggal 8 Juni 2009 jam 10:30 WIB.

Page 133: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

UNEP (The United Nation of Enviroment Program), memperkirakan terjadi laju SLR sekitar 3-10 cm per dasawarsa, tergantung pada derajat pemanasan global yang terjadi.

Menurut analisis dari beberapa stasiun pasang surut di Jepara, Jakarta, Batam, Ambon, Biak, Batam, dan Kupang, selama sembilan tahun pengamatan menunjukkan, rata-rata SLR di kawasan tersebut sekitar 8 mm/tahun. Isu ini sangat mengkhawatirkan Indonesia pada abad ke-21. Bukan apa-apa, peristiwa itu mengakibatkan dataran pantai di pulau-pulau kecil yang rendah bisa diterjang banjir rob lebih dahsyat.

Pasang surut juga punya kontribusi terhadap bencana banjir rob. Pasang surut ialah proses naik-turunnya muka air laut yang teratur, disebabkan terutama oleh gaya tarik bulan dan matahari. Karena posisi bulan dan matahari terhadap bumi selalu berubah secara hampir teratur, maka besarnya kisaran pasang surut juga berubah mengikuti perubahan posisi-posisi tersebut.

Muka air laut pasang tertinggi bulanan terjadi pada saat bulan purnama. Jadi dalam satu bulan akan terjadi satu kali pasang tinggi. Namun demikian, dalam satu tahun, akan terjadi pasang air laut pada saat bulan purnama tertentu lebih tinggi dibandingkan dengan

Rob di pelabuhan perikanan Muara Baru, Jakarta 2007.

Page 134: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

pasang purnama pada bulan-bulan yang lain. Oleh karena itu dalam satu tahun akan terjadi satu kali pasang tertinggi tahunan.

Jika muka air pasang tinggi tahunan ini terjadi bersamaan dengan badai besar dapat dipastikan akan terjadi akumulasi kenaikan muka air laut yang berdampak pada meluapnya air ke daerah dataran rendah pantai.

Selain itu, muka air laut pasang dapat mencapai tertinggi dalam kurun waktu 18,6 tahun yang disebut muka air pasang tinggi tertinggi (highest high water level). Jadi kalau terjadi muka air laut pasang tinggi tertinggi dengan periode ulang 18,6 tahunan, sudah bisa diduga banjir rob yang terjadi bisa lebih dahsyat.

Angin juga punya andil besar terhadap terjadinya banjir rob. Apabila terjadi badai di daerah pantai maka permukaan air laut akan miring ke atas menuju arah pantai sehingga menimbulkan kenaikan muka air laut di pantai. Kenaikan muka air laut di pantai karena angin ini biasa disebut dengan wind set-up.

Besarnya nilai wind set-up berbanding lurus dengan kecepatan angin dan berbanding terbalik dengan kedalaman perairan pantai. Jadi semakin dangkal perairan pantai, maka semakin besar nilai wind set-up. Demikian pula apabila kecepatan anginnya semakin besar maka nilai wind setup-nya pun semakin besar.

Gelombang laut akibat angin juga punya andil cukup besar terjadinya banjir rob di wilayah pesisir. Gelombang laut akibat angin pada umumnya ditimbulkan oleh angin yang berhembus di atas permukaan laut.

Gelombang yang datang dari laut menuju pantai menyebabkan fluktuasi muka air di daerah pantai. Pada waktu gelombang pecah akan terjadi penurunan elevasi muka air rerata terhadap elevasi muka air diam di sekitar lokasi gelombang pecah. Kemudian dari titik di mana gelombang pecah permukaan air rerata miring ke atas ke arah pantai. Turunnya muka air di sekitar gelombang pecah tersebut disebut wave set-down, sedang naiknya muka air di pantai di sebut wave set-up.

Besarnya nilai wave set-up berbanding lurus dengan besarnya tinggi gelombang. Semakin besar tinggi gelombang maka semakin

Page 135: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

besar pula nilai wave set-up. Dapat dimaklumi apabila pada saat pasang tertinggi terjadi badai maka akan menyebabkan timbulnya banjir rob yang besar.

Secara filosofis, penanganan banjir rob di wilayah pesisir dapat ditempuh dengan beberapa strategi. Pertama, pola protektif dengan membuat bangunan pantai yang mampu mencegah banjir rob agar tidak merangsek ke darat. Pola ini bertujuan melindungi antara lain permukiman, industri wisata, jalan raya, dan daerah pertanian dari genangan air laut.

Tanggul dan bangunan pantai tidak hanya dirancang berdasarkan muka air pasang tinggi dan gelombang laut pada saat ini, tetapi juga harus memperhitungkan amblesan tanah, paras muka air laut, pasang tinggi tertinggi, dan gelombang laut akibat angin dalam kondisi ekstrem.

Pola protektif lain yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan restorasi melalui peremajaan pantai (beach nourishment)

Pola protektif lain yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan restorasi melalui peremajaan pantai (beach

nourishment) dan rehabilitasi mangrove. Proses ini meliputi pengambilan material dari tempat yang tidak

membahayakan dan diisikan ke tempat yang membutuhkan.

““

Page 136: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

11�Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

dan rehabilitasi mangrove. Proses ini meliputi pengambilan material dari tempat yang tidak membahayakan dan diisikan ke tempat yang membutuhkan. Lahan hasil timbunan ini kemudian ditanami mangrove sehingga dapat meredam banjir rob merangsek ke darat. Hutan mengrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon untuk mengurangi pemanasan global.

Kedua, pola adaptif menyesuaikan dengan banjir rob. Rumah-rumah di tepi pantai dibuat model panggung agar aman dari genangan air laut, terutama pada waktu banjir rob. Daerah pertanian yang tergenang air laut akibat banjir rob dapat diubah peruntukannya menjadi lahan budidaya perikanan.

Ketiga, pola mundur (retreat) bertujuan menghindari genangan dengan cara merelokasi permukiman, industri, daerah pertanian, dan lain-lain ke arah darat agar tidak terjangkau air laut akibat banjir rob.

Upaya lain yang tidak kalah penting adalah mengendalikan pemanfaatan air tanah dan membuat sumur resapan untuk menghambat laju amblesan tanah.

Selain yang bersifat fisik, perlu dilakukan pula upaya nonfisik, seperti pembuatan peta risiko banjir rob, penyuluhan, dan penyadar-an masyarakat. Masyarakat, baik di daerah rawan banjir rob maupun di luar kawasan, sangat besar perannya. Mereka dituntut untuk sadar, peduli, dan cinta terhadap lingkungan serta disiplin terhadap per-aturan dan norma-norma yang ada.

Jika kita tidak segera sadar terhadap lingkungan, maka banjir rob semakin sering terjadi dan bahkan bisa lebih ganas lagi. Pasalnya, bisa saja terjadi kemungkinan di mana kondisi amblesan tanah dan paras muka air laut yang semakin parah bersuposisi dan berakumulasi bersamaan dengan pasang tinggi tertinggi dan gelombang laut yang ekstrem pada masa-masa yang akan datang. Apalagi kalau dibarengi dengan hujan yang sangat deras. Siapkah kita menghadapinya?

Perubahan IklimIndustrialisasi beserta kegiatan yang mengikutinya (seperti

transportasi dan gedung-gedung ber-AC) berdampak pada efek rumah

Page 137: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Peta

Inde

ks K

eren

tana

n Pe

sisi

r.

Page 138: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

1�1Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

kaca (green house effect). Pemanasan global pun tak dapat dihindari. Kekacauan iklim mulai terjadi. Suhu muka air laut naik. Ujung-

ujungnya daratan beku di Benua Antartika pun meleleh. Akibatnya, terjadilah kenaikan permukaan air laut (sea level rise atau SLR).

Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suatu badan yang dibentuk oleh WMO (World Meteorological Organization) dan UNEP (The United Nation of Enviroment Program), laju SLR sekitar 3-10 cm per dasawarsa (10 tahun). Isu ini sangat dikhawatirkan umat manusia.

Bukan apa-apa, peristiwa itu mengakibatkan dataran pantai yang rendah bisa terendam air laut. Lalu bagaimana nasib Indonesia? Menurut analisis penulis (2009), laju SLR di beberapa pulau kecil dan kota di pantai utara Jawa (seperti Jakarta, Semarang, dan Jepara) sekitar 8 mm/tahun.

Efek ini menimbulkan pembendungan di muara-muara sungai dan mulut saluran drainase terhadap air tawar yang datang dari daratan. Jika hal ini disertai dengan curah hujan yang tinggi maka banjir kian hebat.

Kondisi ini diperparah oleh muara-muara sungai di Indonesia yang umumnya landai. Jika diasumsikan SLR satu meter saja maka air laut itu merangsek ke sungai sejauh puluhan kilometer. Akibatnya, lagi-lagi terjadi pembendungan.

Pembendungan itu membuat kecepatan air sungai berkurang. Akibatnya, laju sedimentasi di muara akan bertambah sehingga mengurangi daya tampung sungai di muara.

Bagaimana mungkin kita dapat melakukan berbagai usaha (se-perti perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata bahari, ka-wasan konservasi) secara berkelanjutan (sustainable) jika ancaman-nya, baik akibat ulah manusia dan alam, semasif dan seintensif itu? Lalu, bagaimana kiatnya agar kita dapat membangun laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dalam suasana yang serba sulit ini?

Page 139: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

2009

Ketimpangan AntarwilayahKetimpangan ekonomi wilayah menjadi salah satu persoalan

dalam membangun sektor kelautan dan perikanan. Ketimpangan tersebut tak terlepas dari kondisi geografi Indonesia dan sumber daya lautnya.

Menurut analisis Indeks Theil, selama kurun waktu 1985 – 2010 ketimpangan ekonomi antar wilayah menurun. Kajian yang dilakukan oleh Tajerin dan kawan-kawan (2013) tersebut cukup melegakan kita. Pada tahun 1985 misalnya, nilai indeks ketimpangan ekonomi antarwilayah di Indonesia tercatat sekitar 0,14. Namun pada tahun 2010 angka tersebut menurun menjadi 0,09 (lihat grafik).

Berdasarkan perspektif sumbernya, ketimpangan antarwilayah Indonesia secara agregat disumbang oleh ketimpangan dalam wi-layah yang tinggi dibandingkan dengan ketimpangan antarwila-yah. Artinya, ketimpangan di dalam sebuah kawasan provinsi lebih berpengaruh ketimbang antarprovinsi.

Dengan kata lain, ketimpangan dalam wilayah lebih dominan daripada antarwilayah. Besarnya tingkat ketimpangan tersebut disajikan pada grafik berikut ini.

Ketimpangan antarwilayah Indonesia secara agregat.

Sumber: Tajerin, Adrianto, Fauzi, dan Juanda (2013)

0,16

0,14

0,12

0,10

0,08

0,06

0,04

0,02

0,00

Inde

ks T

heii

Tahun

Ketimpangan semakin menurun..!

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2010

Page 140: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

1��Mengenal Potensi Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecildengan Berbagai Permasalahannya

Sumber ketimpangan wilayah Indonesia secara agregat.

Ketimpangan wilayah Indonesia bagian barat.

Sumber: Tajerin, Juanda, Fauzi, dan Adrianto (2013)

2009

0,16

0,14

0,12

0,10

0,08

0,06

0,04

0,02

0,00

Inde

ks T

heii

Tahun

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2010

Sumbernya didominasi oleh ketimpangan dalam wilayah

Ketimpangan dalam wilayah Ketimpangan antarwilayah

Sumber: Tajerin, Juanda, Fauzi, dan Adrianto (2013)

2009

Inde

ks T

heii

Tahun

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2010

Pulau Sumatra

0,07

0,06

0,05

0,04

0,03

0,02

0,01

0

Ketimpangan meningkat

Ketimpangan menurun

Pulau Jawa Pulau Kalimantan

Page 141: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

2

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ketimpangan wilayah Indonesia bagian timur.

Untuk wilayah barat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tingkat kesejahteraan tidak menyebar dengan baik. Akibatnya, nilai indeks ketimpangan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena serupa juga terjadi di wilayah timur Indonesia seperti Pulau Sulawesi, Pulau Bali - Nusa Tenggara, Pulau Papua, dan Kepulauan Maluku.

Lain halnya dengan yang terjadi di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Menurut Tajerin (2013) tingkat kesejahteraan di kawasan tersebut menyebar relatif lebih baik. Hal tersebut tercermin dari nilai indeks ketimpangan yang cenderung menurun dari tahun ke tahun berikutnya.

Sumber: Tajerin, Juanda, Fauzi, dan Adrianto (2013)

2009

Inde

ks T

heii

Tahun

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2010

Pulau Sulawesi

Ketimpangan meningkat

Outliers

Pulau Bali - Nusa Tenggara Pulau Papua - Kep. Maluku

0,0025

0,002

0,0015

0,001

0,0005

0

Page 142: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Bab 3SDM dan Iptek

Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Page 143: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Mengembangkan SDM Berkarakter Menuju Kejayaan

Bangsa Maritim

Sejarah mencatat, generasi berbudaya maritim pernah menorehkan kejayaan Nusantara tempo dulu. Kini adalah momentum tepat untuk mengembalikan kejayaan seperti

yang pernah dicapai generasi pendahulu kita sebagai pelaut ulung. Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter perlu dibangun agar kita mampu mengelola berbagai

potensi sumber daya kelautan yang berlimpah ruah demi kesejahteraan bangsa.

Meredupnya kejayaan maritim menarik untuk ditelusuri penyebabnya. Masa-masa emas Majapahit memudar ketika kolonialisme mulai berkuasa. Kolonialisme Belanda

berkedok misi dagang di bawah bendera VOC itulah yang membuat kejayaan Majapahit terus memudar.

Budaya nenek moyang kita sebagai pelaut ulung berlayar mengarungi samudra untuk bekerja, berusaha, dan menuntut ilmu itu mulai merosot sejak Perjanjian Gianti ditandatangani VOC dan Kerajaan Majapahit pada tahun 1503. Salah satu isi dari Perjanjian Gianti adalah raja-raja di Nusantara dilarang membangun kapal dan berdagang antarpulau.

Page 144: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

VOC yang memiliki motto Siapa menguasai samudra, dialah menguasai dunia ini sukses mengambil alih kegiatan perniagaan di seluruh Nusantara. Pundi-pundi VOC semakin sejahtera lantaran berhasil menguasai sumber daya alam di wilayah Nusantara. Sedangkan bangsa kita kian tertindas, miskin, dan bodoh bagaikan hidup dalam tempurung. Sejak saat itulah budaya bangsa pelaut luntur dan terkubur.

Sepanjang 3,5 abad para pendahulu kita tidak mendapatkan akses terhadap kemajuan Iptek di belahan dunia lainnya. Padahal ketika itu, jauh sebelum kebangkitan nasional tahun 1908, Eropa mendominasi dunia. Jepang sukses melakukan Restorasi Meiji. Kemakmuran juga dinikmati Amerika Latin dan Amerika Utara. Tak ketinggalan Kerajaan Islam Otoman pun berjaya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Saat itu Indonesia terisolasi dan bergulat di bawah penindasan kolonialisme. Kebodohan dan kemiskinan masih menyelimutinya. Antarsuku masih belum bersatu malah sering terlibat konflik dan pertikaian. Politik adu domba yang dihembuskan kolonial Belanda terbukti mampu memecah belah persatuan.

Barulah pada abad ke-20 bangsa kita mulai bangkit atau sering dikenal sebagai abad kebangkitan nasional. Puncak perjuangan itu menghasilkan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kemerdeka-an itu tercapai berkat persatuan melawan penjajah.

Kalau hasil perjuangan pendiri bangsa pada abad ke-20 adalah kemerdekaan, maka sekarang ini --pada abad ke-21-- perjuangan kita adalah membangun ekonomi untuk kesejahteraan bangsa, mengem-bangkan jati diri bangsa, serta memerangi kemiskinan. Kunci dari keunggulan Indonesia pada abad ke-21 terletak pada sumber daya manusia yang berbudaya dan mampu menguasai Iptek.

Dengan kata lain, masa kejayaan pada abad ke-21 terletak pada sampai sejauh mana bangsa kita menguasai inovasi. Pengalaman menunjukkan, bangsa-bangsa yang maju, sejahtera, dan bermartabat adalah mereka yang unggul dalam penguasaan teknologi inovasi. Dengan inovasi pula, mereka dapat menjadi bangsa yang kompetitif dan terhormat.

Page 145: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Budaya unggul perlu dikembangkan di birokrasi, perguruan tinggi, dan swasta (industri) agar melahirkan inovator-inovator yang kreatif. Cara lain adalah dengan mengembangkan enterpreneurship. Di negara maju seperti AS, Jepang, Korea, Singapura misalnya, inovasi tumbuh pesat seiring dengan menjamurnya enterpreneurship.

Kita optimis, Indonesia mampu membangkitkan kejayaan maritim seperti yang pernah terjadi pada abad ke-7 dan abad ke-14. Bermodalkan keunggulan komparatif berupa potensi sumber daya alam laut yang sangat berlimpah dan budaya lokal yang dikelola dengan sentuhan Iptek maka kita dapat berjaya.

Budaya yang ingin dikembangkan adalah yang mampu mem-bangkitkan semangat nasionalisme. Membangun semangat nasio-nalisme itu dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Di antaranyasetia dalam menggunakan produk dalam negeri, berprestasi baik se-cara lokal, nasional, regional, maupun internasional, taat membayar pajak.

Nasionalisme semacam itu dapat terwujud jika setiap warga negara Indonesia memiliki jati diri (karakter) yang kuat. Menurut Ki Supriyoko (2011), karakter seseorang lebih mencerminkan jati diri daripada aspek kepribadian manusia lainnya seperti identitas, intelektual, keterampilan, dan lain sebagainya. Seseorang yang karakternya baik identik bahkan sama dengan orang yang budi pekertinya luhur atau akhlaknya mulia.

Sebuah survei yang dilakukan di berbagai negara dapat menjadi pelajaran menarik bagi kita semua. Ternyata orang-orang sukses di dunia lebih ditentukan oleh kecerdasan emosional (spiritual) atau emotional quotient (EQ) yang dimiliki seseorang daripada kecerdasan intelektual (intelectual quotient atau IQ).

Survei tersebut menjelaskan, sekitar 90 persen orang sukses ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya. Sebaliknya, hanya 10 persen ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya. Fakta tersebut memberi pengetahuan menarik bahwa pendidikan mental (karakter) sebenarnya jauh lebih penting daripada pendidikan untuk menciptakan manusia unggul dalam berpikir (intelektual).

Page 146: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Dalam budaya Jawa, karakter seseorang akan tercermin dalam empat sikap atau perilakunya. Pertama, andhap asor atau tidak congkak dan tidak sombong. Ibarat padi, semakin berisi, kian merunduk. Seseorang berilmu tinggi senantiasa merendahkan hatinya.

Kedua, aja dhumeh atau tidak mentang-mentang saat menjabat atau berkuasa. Ketika seseorang diberi amanah, dia tidak menyalah-gunakan kekuasaan tersebut.

Ketiga, ngilo marang ghitoke dhewe. Artinya, senantiasa sadar terhadap banyaknya kekurangan diri sendiri. Semakin banyak belajar, kita sadar kian banyak pula yang tidak diketahui.

Keempat, ajining diri dumunung ana ing lathi atau senantiasa berhati-hati kalau berbicara dengan orang lain. Selalu berpikir positif akan membuat kita mudah bersinergi dan berkolaborasi dengan orang lain.

Betapa hebatnya bangsa Indonesia jika empat karakter tersebut melekat pada diri kita semua. Kekayaan laut yang maha luas dan berlimpah dapat menjadi kekuatan sosial dan ekonomi bangsa jika generasi yang mengelolanya adalah mereka yang punya karakter (akhlak atau budi pekerti) kuat. Kita perlu orang-orang yang jujur, dapat dipercaya, terbuka, arif, dan cerdas. Karakter ini dapat tercipta melalui pendidikan budi pekerti, baik di sekolah, masyarakat, dan keluarga.

Dari berbagai jenis pendidikan tersebut, keteladanan adalah metode sangat tepat dalam pengembangan karakter seseorang. Di tingkat keluarga misalnya, orangtua harus memberi teladan kepada anak-anaknya. Efek keteladan akan lebih mudah diikuti anak-anaknya daripada mereka diberi nasihat mulia tetapi orangtuanya tidak pernah memberi contoh perilaku yang baik.

Begitu pula di tingkat masyarakat. Para pemuka masyarakat, tokoh agama, dan pejabat harus memberi teladan kepada masyarakat luas dan para pegawainya. Tak perlu kampanye mengenai moral, namun yang jauh lebih penting adalah para pemimpin itu cukup memberi teladan kepada bawahannya.

Page 147: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Di sekolah-sekolah, para guru dan dosen juga sebaiknya ber-perilaku serupa. Jangan malah dalam menghadapi ujian nasional misalnya, para guru dengan sengaja membocorkan soal ujian dengan tujuan agar tingkat kelulusan anak didiknya mencapai 100 persen.

Hadihardojo (2000) menyarankan agar materi yang bersifat pembentukan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, sikap, perilaku jujur, disiplin, hendaknya diberikan kepada anak didik sejak di bangku SD, SMP, dan SMU. Semakin tingkat pendidikannya ke atas kian berkurang (bukan ditiadakan) pendidikan budi pekertinya.

Dengan demikian ketika mereka kuliah di perguruan tinggi, mahasiswa semakin banyak diajarkan kurikulum yang bermuatan Iptek. Artinya, muatan perkuliahan di perguruan tinggi lebih ditekankan Iptek, bimbingan dalam etika bersosialisasi, berbisnis, berprofesi, serta kemampuan kerja tim. Dengan kata lain, sarat dengan muatan interdisipliner.

Kekuatan Pasar Sangat BesarSebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di

dunia, Indonesia sebenarnya memiliki kekuatan pasar dalam negeri yang sangat besar. Bisa dibayangkan kalau mayoritas penduduk Indonesia menggunakan produk buatan dalam negeri, perekonomian Indonesia dapat tumbuh secara pesat dan kuat.

Lebih dari itu, produk-produk dalam negeri pada saatnya nanti juga mampu memiliki daya saing yang kuat di antara produk-produk impor. Hal ini dapat terjadi karena produk dalam negeri tersebut dapat membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan yang menjadi ujung tombak sebuah produk dengan inovasi tinggi.

Tak perlu khawatir dengan biaya Litbang yang selama ini sangat minim. Ketika produk-produk dalam negeri itu dibeli mayoritas penduduk, maka sebagian dari hasil penjualan tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan Litbang.

Dengan kata lain, nasionalisme masa kini harus mampu mengantisipasi berbagai tantangan yang sangat kompleks. Nasionalisme semacam ini akan menentukan berhasil-tidaknya

Page 148: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�1SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

kita dalam melakukan tinggal landas dan tetap survive sebagai satu kesatuan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.

Di era reformasi yang ditandai dengan keberanian masyarakat dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan situasi dan kondisi yang sedang berkembang, nasionalisme kebangsaan masih sangat relevan untuk menjawab berbagai tantangan ke depan. Sebab, dengan semangat nasionalisme semacam ini, baik generasi masa kini maupun generasi penerus lebih mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan indivudi atau kelompoknya.

Sebagai suatu paham, Koento Wibisono Siswomihardjo (1998) berpendapat, nasionalisme sebagai suatu paham bukanlah barang “jadi yang sudah selesai” dan “mandeg” dalam kebekuan normatif ataupun kesempitan dogmatis-ideologis. Sebagai suatu paham, nasionalisme adalah sesuatu yang terbuka, berkembang untuk melayani tuntutan dan tantangan jaman agar tetap aktual dan efektif berfungsi bagi perkembangan suatu bangsa yang terus-menerus ditantang oleh berbagai tuntutan pembaruan.

Menurut Gui Bonsiepe, pemikir teknologi dari Brazil, hanya de-ngan sentimen nasionalisme, negara Dunia Ketiga mampu mengem-bangkan teknologi mereka secara mandiri. Dengan bangkitnya se-mangat nasionalisme ini jelas akan berdampak pada pemajuan Iptek, termasuk Iptek kelautan, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap ketahanan nasional kita. Diharapkan kecintaan terhadap bangsa untuk mencapai tujuan nasional dengan mengoptimalkan semua perkem-bangan Iptek termasuk bidang kelautan dapat terwujud.

Terkait dengan nasionalisme, kita berharap dapat belajar banyak dari keberhasilan Korea Selatan dalam menciptakan patriotisme dan nasionalismenya melalui Saemaul Undong (SU). Semangat nasionalisme yang berkobar di jiwa mereka telah menempatkan Korea Selatan sebagai negara maju. SU merupakan gerakan pembaruan masyarakat desa yang dicanangkan Presiden Park Chung-hee pada 22 April 1972. Tujuan awalnya adalah meningkatkan pendapatan petani dan nelayan di desa.

Seperti diketahui, sebelum tahun 1972 Korea Selatan jauh lebih

Page 149: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

miskin daripada Indonesia. Saat itu Bogor lebih maju ketimbang Seoul, ibukota Korsel. Kondisi desa-desa di Negeri Ginseng itu malah lebih parah lagi. Bayangkan, sekitar 80 persen rumah-rumah di desa beratapkan rumbia, berdinding bambu, dan menggunakan lampu minyak. Sekitar 2/3 wilayahnya berupa pegunungan. Setiap musim dingin, mayat mudah ditemukan di banyak lokasi. Mereka tewas karena selain tak mampu melawan udara dingin juga tidak didukung dengan persediaan makanan yang memadai.

Presiden Park risau melihat fenomena itu. Setelah melakukan perjalanan ke desa-desa, Park bertekad membangun bangsanya dengan meluncurkan program SU. Gerakan SU ini mengajarkan tiga semangat; rajin (dilligent), mandiri (self help), dan gotong-royong (cooperation). Untuk itulah pada tahap awal, SU ditekankan pada reformasi sikap mental. Masyarakatnya didorong agar memiliki kepercayaan diri yang kuat.

Kini, selama tiga dekade Korsel sukses dan menuai hasil kerja kerasnya. Industri besi, baja, semen, dan material bangunan tampak maju pesat. Tak hanya itu, industri elektronika yang tadinya dikuasai AS dan Jepang, kini beralih ke Korea. Mobil-mobil buatan Korea juga sukses merajai seluruh jalan raya di Seoul dan kota-kota lainnya di Korsel, bahkan mulai merambah ke pasar dunia. Intinya, semangat nasionalisme yang diciptakan orang nomor satu di Korsel itu telah mempercepat bangsanya menjadi negara maju yang dihormati masyarakat internasional.

Indonesia sebenarnya dapat mengadopsi SU. Apalagi Presiden Joko Widodo sejak awal memimpin RI menggaungkan perlunya revolusi mental untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Maklum, saat ini karakter atau jati diri bangsa sudah menjauh dari cita-cita luhur dari para pendiri bangsa ini.

Di sisi lain, masih banyak teknologi yang belum dikuasai. Sebut saja teknologi pembuatan garam. Adalah ironis, Benua Maritim Indo-nesia yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia itu ternyata tak mampu membuat garam untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Di banyak daerah, masyarakatnya juga belum mendapatkan

Page 150: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

fasilitas air bersih. Padahal melalui penerapan teknologi destilasi, mestinya kita dapat mengubah air laut yang maha luas itu menjadi air tawar. Konversi air minum yang berasal dari air laut ini nantinya mampu menjadi solusi bagi daerah-daerah yang memang memiliki persediaan air tawar sangat minim.

Kita juga perlu menguasai teknologi canggih untuk mengeks-plorasi kekayaan alam, baik perikanan, hidrokarbon, mineral, minyak dan gas, dan pariwisata bahari. Di sektor perikanan misalnya, dari jum-lah nelayan sebanyak 2,3 juta jiwa, sebagian besar (68%) masih meng-gunakan perahu tanpa motor dan perahu motor tempel. Sisanya se-bagian besar didominasi oleh kapal motor berukuran di bawah 5 GT. Dengan kondisi tersebut sangatlah sulit meningkatkan produksi peri-kanan tanpa intervensi pemerintah. Begitu juga untuk kegiatan bu-didaya laut yang memiliki efisiensi SDM sangat rendah dibandingkan Vietnam, Cina, dan India.

Untuk sektor pariwisata, posisi daya saing Indonesia semakin menurun. Menurut The Travel & Tourism Competitive Index, indikator SDM pariwisata Indonesia berada di urutan 42 dari 133 negara. Selain itu SDM di bidang promosi pemasaran wisata bahari juga tidak memiliki strategi dan visi. Kondisi ini menghambat mutu berbagai kegiatan pemasaran dan promosi.

Di bidang transportasi laut, Kementerian Perhubungan (2013) mencatat, Indonesia kekurangan 43.000 tenaga pelaut tingkat perwira dan tingkat rating atau 7.000 pelaut setiap tahun. Indonesia hanya mampu menyediakan 1.500 pelaut setiap tahun.

Untuk industri perkapalan, Indonesia masih kekurangan SDM yang memiliki sertifikasi di bidangnya. Menurut Ketua Kluster Industri Perkapalan Surabaya (Kikas) M Moenir, dari seluruh tenaga kerja industri perkapalan di Surabaya hanya 10 - 20% yang sudah bersertifikat (ahli).

Ke depan kita juga diharapkan mampu melakukan pengeboran minyak dan gas di laut lepas (offshore drilling) dan pengeboran di laut dalam (deep sea drilling) secara mandiri. Hal ini mutlak dibutuhkan karena potensi sumber daya laut yang kita miliki sangat berlimpah

Page 151: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ruah. Dan jika kita berhasil mengelolanya, niscaya kita akan menjadi negara maritim yang kuat.

Sejarah telah mencatat, dengan kekayaan alam yang hebat itu Indonesia menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G-20. Prestasi itu merupakan hasil dari pembangunan ekonomi yang berbasis pada potensi sumber daya alam. Indonesia baru menyediakan keunggulan komparatif berupa kekayaan alam. Sedangkan keunggulan kompetitifnya (penguasaan inovasi teknologinya) masih dikuasai negara lain.

Ke depan pola pembangunan berbasis sumber daya alam harus diubah menjadi pembangunan ekonomi berbasis inovasi. Bangsa yang unggul pada abad ke-21 adalah mereka yang mampu mengelola sumber daya alamnya dengan sentuhan Iptek.

Tentu banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk menggapai kejayaan maritim pada abad ke-21. Di antaranya dalam hal SDM yang melek Iptek. Penguasaan inovasi memang terkait dengan

Ke depan Indonesia diharapkan mampu melakukan pengeboran minyak dan gas di laut lepas (offshore drilling) dan di laut dalam (deep sea drilling) secara mandiri.

www.drillingcontractor.org

Page 152: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

tingkat pendidikan masyarakatnya. Kita prihatin membaca angka statistik partisipasi sekolah anak-

anak nelayan. Bayangkan, mayoritas dari mereka (60 persen) hanya mengenyam pendidikan SLTP. Sementara itu 30 persen lainnya berpendidikan SLTA. Hanya sekitar 10 persen yang kuliah, baik tingkat diploma maupun sarjana.

Jika diurai lebih lanjut, kita dibuat prihatin. Luas Indonesia yang 2/3 bagian adalah laut ternyata tak didukung oleh SDM kelautan yang memadai. Justru sebaliknya, lulusan bidang kelautan sangat langka. Idealnya, perguruan tinggi yang ada di setiap provinsi memiliki Fakultas Kelautan.

Seiring dengan rendahnya pendidikan formal yang dimiliki, kemiskinan juga melanda sebagian besar masyarakat yang bermukim di pesisir. Tahun 2014 warga miskin di Indonesia mencapai sekitar 28 juta orang.

Rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya angka kemiskinan tersebut, berdampak pada banyak hal. Adopsi teknologi sulit diserap. Tingkat akselerasi penerapan teknologi yang dihasilkan peneliti ke masyarakat pengguna terlihat berjalan sangat lambat.

Inilah salah satu sebab mengapa Indonesia memiliki daya saing rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Coba lihat indeks pencapaian teknologi (technology achievement index) yang diraih Indonesia, tergolong masih rendah.

Menurut data United Nation for Development Program (UNDP) (2013), Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara berdasarkan indeks pencapaian teknologi. Sementara itu, tingkat pertumbuhan daya saing (growth competitiveness index) Indonesia menduduki peringkat ke-72 dari 102 negara.

Banyak hal yang menyebabkan daya saing kita rendah. Di antaranya adalah rendahnya kualitas SDM dan lemahnya penguasaan Iptek. Menurut Dewan Kelautan Indonesia dalam Kajian Sumber Daya Manusia Kelautan (2008), SDM di daerah belum dapat diandalkan karena masih lemah, baik dari segi pengetahuan, latar belakang pendidikan dan manajemen usaha, maupun hukum. Penyerapan SDM

Page 153: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

juga belum tepat sasaran. Karena itulah pendidikan kelautan harus menjadi fokus

dalam pendidikan nasional. Kurikulum bermuatan kelautan ini diharapkan dapat menimbulkan minat atau gairah masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola potensi kelautan yang sangat berlimpah ruah. Lembaga Diklat dan Balai Latihan Kerja yang khusus mengelola kelautan juga perlu dibentuk dan diberdayakan. Setiap provinsi yang memiliki wilayah laut idealnya memiliki kedua lembaga tersebut.

Mengelola dan memanfaatkan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan diperlukan integrasi dan keterpaduan lintas sektor mulai dari up land hingga down land. Dengan begitu kita dapat meminimalkan berbagai dampak dari pemanfaatan sumber daya tersebut seperti pencemaran, kerusakan habitat, erosi, bahaya tsunami dan sebagainya dapat diminimalisasi.

Tak mudah memang mengintegrasikan dan memadukan kepentingan antarsektor, baik di tingkat pemerintah (daerah, pusat), perguruang tinggi dan badan Litbang sebagai penghasil teknologi, maupun industri (swasta). Setidaknya ada empat masalah yang mengganjal dan perlu ditangani segera, yakni:1. Para pengelola dan pelaku usaha di bidang kelautan belum

menerapkan Iptek secara intensif. 2. Sebagian besar teknologi pesisir dan lautan masih impor.3. Lembaga penghasil Iptek (perguruan tinggi dan lembaga penelitian)

masih kurang produktif atau bersifat menara gading.4. Ada missing link antara kebijakan dan program pemerintah dengan

pelaku usaha di grass root (terutama rakyat kecil), serta antara lembaga penghasil Iptek dengan pengguna (users).

Menurut Prof. Dr. Priyo Suprobo, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, di Indonesia terjadi ketimpangan peran antara aktor sehingga rantai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak tersambung secara baik. Ada dua permasalahan utama yang kita hadapi.

Pertama, sektor industri (terutama sektor swasta) tidak berperan

Page 154: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

banyak dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. Dibandingkan dengan negara maju, partisipasi sektor industri di Indonesia masih jauh tertinggal. Di Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, dana untuk Litbang dari sektor swasta mencapai antara 60 – 75% dari keseluruhan pengeluaran untuk Litbang. Sedangkan, kontribusi dari sektor pemerintah (termasuk perguruan tinggi) berkisar hanya sekitar 25 - 40%.

Kedua, ada missing link antaraktor Litbang. Kegiatan penelitian di perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah seolah berjalan sendiri dan hasil-hasilnya tidak banyak yang digunakan oleh industri. Fungsi transfer teknologi tidak berjalan dengan baik di Indonesia serta siapa lembaga yang melakukan transfer teknologi juga tidak terlalu jelas.

Suprobo melanjutkan, putusnya rantai transfer pengetahuan dan teknologi dari institusi riset ke sektor industri adalah salah satu alasan

Putusnya rantai transfer pengetahuan dan teknologi dari institusi riset ke sektor

industri adalah salah satu alasan rendahnya kemampuan teknologi industri di Indonesia. Oleh karena itu, salah satu tindakan strategis

yang perlu dicanangkan di Indonesia adalah pembukaan dan revitalisasi saluran transfer teknologi dan saluran umpan balik

dari industri ke institusi riset (termasuk perguruan tinggi).

““

Page 155: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

rendahnya kemampuan teknologi industri di Indonesia. Oleh karena itu, salah satu tindakan strategis yang perlu dicanangkan di Indonesia adalah pembukaan dan revitalisasi saluran transfer teknologi dan saluran umpan balik dari industri ke institusi riset (termasuk perguruan tinggi).

Hal ini penting karena potensi riset di bidang kelautan Indonesia sangat besar. Sebut saja industri perikanan dan bioteknologi yang memiliki nilai ekonomi sekitar Rp 480 triliun per tahun. Sayangnya, Indonesia belum serius menggarap subsektor ini. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang berhasil mendapatkan devisa negara US$ 4,6 miliar dari sektor bioteknologi kelautan. Inggris juga memperoleh devisa dari sektor ini sekitar US$ 2,3 miliar per tahun.

Di sisi lain, anggaran riset secara keseluruhan termasuk untuk kelautan sangat kecil, hanya 0,09% Produk Domestik Bruto (PDB). Karena itulah pemerintah perlu menaikkan anggaran riset sehingga diperoleh inovasi di bidang maritim. Fasilitas laboratorium, stasiun lapang, dan kapal riset juga perlu dilengkapi.

Dengan demikian potensi sumber daya laut dan perikanan yang sangat besar tersebut dapat dikembangkan secara lebih serius sehingga mampu menambah devisa negara sekaligus menjadi penggerak ekonomi Indonesia.

Page 156: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Membentuk SDMUnggul dan Kreatif

Fakta menunjukkan, di negara maju memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kreatif. Kualitas SDM

seperti ini menjadi aset sangat berharga dalam ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based economy). Bidang pekerjaan apapun kalau diisi oleh orang-orang

kreatif bakal terbangun budaya kreatif yang menghasilkan beragam inovasi.

Jepang dapat dijadikan contoh dalam pengembangan SDM yang kreatif. Perguruan tinggi dan industri saling berkolaborasi seiring dengan berkembangnya industrialisasi di Jepang. Secara periodik,

industri dan universitas bertemu dan berkomunikasi membahasnilai-nilai baru yang dihasilkan universitas yang berpeluang untuk memenuhi kebutuhan industri.

Kolaborasi harmonis antara nilai-nilai baru yang lahir bersama perkembangan Iptek dan nilai-nilai lama menghasilkan suatu sistem nilai yang andal. Inilah yang membuat Jepang menjelma menjadi negara yang sangat kompetitif dan mampu memenangkan kompetisi dalam banyak hal.

Page 157: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kondisi ini berbeda dengan di Indonesia. Industri (dunia kerja) dan dunia riset (universitas dan lembaga Litbang) masih berjalan sen-diri-sendiri. Keduanya belum saling melengkapi dan membutuhkan. Bahkan antara lembaga riset di kementerian dan universitas belum bersinergi dalam mengembangkan Iptek yang dibutuhkan industri dan masyarakat.

Sebenarnya berbagai jenis karya ilmiah telah dihasilkan insan perguruan tinggi dan lembaga Litbang di Tanah Air. Sayangnya, banyak tulisan dan hasil penelitian mahasiswa, dosen, dan peneliti belum dimanfatkan oleh masyarakat luas dan dunia usaha. Kita kerap melihat hasil penelitian tersebut dipajang di perpustakaan.

Fakta ini memerlukan reorientasi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain sistem pendidikan harus mengikuti selera zaman tanpa meninggalkan sistem budaya lokal yang ada. Pembinaan SDM harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terjadi hubungan yang intensif antara perguruan tinggi dan dunia usaha.

Sudah saatnya pihak industri dan dunia riset (perguruan tinggi dan badan Litbang) memiliki forum dan kegiatan bersama. Dengan demikian, hasil-hasil penelitian dan kajian dari lembaga riset memiliki relevansi kuat sesuai dengan kebutuhan pasar.

Menurut McCuen (1996), setidaknya ada 3 manfaat penting dari hasil kerja sama riset tersebut. Pertama, terjadi transfer teknologi dari pihak penemu (institusi riset) ke sektor industri yang membutuhkan.

Kedua, divisi Litbang di lingkungan industri memiliki nilai strategis. Mereka tak perlu investasi laboratorium canggih atau SDM andal yang semuanya membutuhkan biaya tinggi. Sebab, kebutuhan ini dapat disuplai oleh perguruan tinggi dan badan Litbang nasional.

Ketiga, perguruan tinggi juga mampu melahirkan lulusan yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan industri. Dengan begitu, industri nasional memiliki fondasi yang kuat sehingga tak mudah goyah menghadapi serbuan barang impor.

Ditinjau dari sisi hukum, sebenarnya kita sudah memiliki payung yang dapat melindungi berbagai kegiatan pengembangan Iptek di Tanah Air. UU No 18/2010 tentang Sistem Pengembangan

Page 158: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�1SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Iptek misalnya, dapat mendorong sekaligus mewajibkan perguruan tinggi untuk mengalihkan teknologi ke masyarakat. Lalu ada lagi UU Nomor 20/2010 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Pasal 21 mengatakan, perguruan tinggi berkewajiban mengadakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Mengingat ke-34 provinsi di Indonesia memiliki wilayah dan ruang laut, sudah seyogianya di setiap provinsi terdapat minimal satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki Fakultas Kelautan dengan beberapa Jurusan (Departemen). Di antaranya Jurusan Teknologi Kelautan dan Teknologi Kemaritiman.

Tidak tertutup kemungkinan Jurusan Planologi Kelautan juga perlu dibuka di berbagai PT di Indonesia. Kalau selama ini Jurusan Planologi lebih menekankan pada tata ruang di darat, maka sudah selayaknya mulai menoleh ke laut.

Penciptaan SDM profesional semacam ini penting karena Indonesia belum mempunyai tata ruang laut nasional dan provinsi. Minimnya SDM yang kompeten inilah yang menjadi penyebab utama rendahnya pemerintah daerah dan pemerintah pusat menggarap tata

Para surveyor dan tenaga ahli kelautan yang menguasai fisika laut (arus, gelombang,

batimetri), kimia (tingkat salinitas, BOD, COD), dan biologi (kandungan klorofil, SDI, terumbu karang, rumput laut, padang lamun, dan lain-lain) diperlukan dalam rangka untuk

mengumpulkan data base kelautan yang sangat dibutuhkan dalam penyusunan tata ruang laut.

““

Page 159: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ruang laut tersebut. Para surveyor dan tenaga ahli kelautan yang menguasai fisika

laut (arus, gelombang, batimetri), kimia (tingkat salinitas), dan biologi (kandungan klorofil, SDI, terumbu karang, rumput laut, padang lamun, dan lain-lain) diperlukan dalam rangka untuk mengumpulkan data base kelautan yang sangat dibutuhkan dalam penyusunan tata ruang laut.

Dari data inilah akan menghasilkan rekomendasi berupa kesesuaian ruang laut untuk kegiatan wisata, perikanan tangkap, perikanan budidaya, transportasi laut, penambangan minyak dan gas, pelabuhan, konservasi laut, dan lain sebagainya.

Sayangnya, fakta menunjukkan, sampai sejauh ini data base dari laut Indonesia masih belum memenuhi syarat (belum lengkap) dalam pembuatan tata ruang laut. Riset dan eksplorasi data-data kelautan tersebut masih belum banyak dilakukan.

Dibukanya Fakultas Kelautan di setiap provinsi diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Para alumni dari Jurusan Planologi Kelautan nantinya dapat mempercepat pekerjaan tata ruang, baik provinsi (0 – 12 mil dari garis pantai), maupun nasional (di atas 12 mil dari garis pantai).

Jelas bahwa kiprah perguruan tinggi sangat penting dalam melahirkan SDM profesional untuk mendorong tersusunnya tata ruang laut guna mengakselerasi pembangunan kelautan sebagai prime mover pembangunan ekonomi nasional. Jika saja hal itu tercapai maka potensi sumber daya laut Indonesia yang sangat kaya dan melimpah yang dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif (competitive advantages) bangsa dan prime mover pembangunan ekonomi nasional.

Kemitraan antara perguruan tinggi, pemerintah daerah dan pusat, serta dunia usaha perlu lebih direkatkan. Kegiatan riset di perguruan tinggi dan lembaga Litbang pemerintah harus difokuskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Page 160: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Perguruan tinggi membantu alih teknologi sehingga selain produk yang dihasilkan bernilai tambah tinggi, kegiatan tersebut tidak menimbulkan kerusakan ekosistem pesisir dan laut. Konsep pembangunan berkelanjutan harus dijadikan orientasi kebijakan di lapangan.

Selain itu, perguruan tinggi juga perlu melakukan adaptive research dalam mengembangkan budidaya perikanan seperti lola (Trocus niloticus), kima (Tridagna gigantia), dan lain-lain. Para peneliti misalnya, dapat melakukan mulai dari pembiakan, telur menjadi larva sampai layak untuk ditebar. Lalu mendistribusikan benihnya serta membimbing nelayan untuk memanennya pada usia dan ukuran yang bernilai ekonomi tinggi.

Di bidang bioteknologi kelautan, perguruan tinggi dapat melakukan penelitian dan pengembangan berbagai kandungan sumber daya hayati laut, seperti algae, plankton, nekton dan sebagainya, baik untuk suplemen, bahan pangan, obat-obatan dan berbagai produk lainnya yang bisa memberikan manfaat ke masyarakat langsung maupun secara tidak langsung.

Dalam pengembangan industri perikanan dan sumber daya hayati laut serta proses pasca panennya, perguruan tinggi dapat mengembangkan berbagai aplikasi teknologi yang digunakan oleh masyarakat, misalnya pengembangan teknologi offshore aquaculture, mariculture di pulau-pulau kecil dan sebagainya terutama untuk mata pencaharian alternatif masyarakat di samping pekerjaan utama sebagai nelayan.

Di samping itu perguruan tinggi juga dapat mengembangkan teknologi penangkapan ikan yang optimal dan ramah lingkungan dan teknologi pasca panen alat pengering rumput laut energi surya, modifikasi palka, cold storage dan sebagainya untuk menjaga kualitas produk perikanan dan produk hayati laut lainnya.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya laut dan pesisir terutama kawasan pulau-pulau kecil keterisoliran pulau-pulau kecil harus dibuka dan dikembangkan, melalui transportasi dari dan ke kawasan pulau-pulau kecil terutama melalui transportasi udara

Page 161: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dan laut. Dalam pengembangan transportasi tersebut, perguruan tinggi berperan terutama dalam menyediakan teknologi transportasi dan infrastruktur penunjang lain skala kecil yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan berguna bagi pengembangan dan pendayagunaan potensi pulau-pulau kecil untuk menopang pembangunan ekonomi nasional di masa mendatang termasuk potensi pengembangan marine ecotourism.

Berbagai inovasi teknologi seperti perahu/kapal kecil tenaga surya, pembangunan dermaga skala kecil, pengembangan kawasan konservasi yang sinergi dengan kawasan wisata, dan sebagainya.

Untuk mendukung pengembangan marine ecotourism tersebut, kebersihan lingkungan pantai dan laut manjadi faktor yang penting terutama untuk menunjang keberlanjutan kegiatan marine ecotourism sebagai penyumbang devisa utama di masa mendatang. Untuk itu dukungan semua pihak, dan tentunya perguruan tinggi sangat penting terutama dalam melakukan penyadaran, sosialisasi, pendidikan dan agent of pioneer dalam mendukung program bersih pantai dan laut, salah satunya melalui Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) yang telah dilakukan di beberapa kota.

Berbagai peran perguruan tinggi tersebut, terutama dalam pengembangan berbagai aplikasi teknologi yang dibutuhkan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, serta mengembangkan teknik kelautan maupun pemanfaatan jasa kelautan seperti teknologi wahana bawah laut (misalnya terumbu buatan), mengembangkan teknik reklamasi pantai yang ramah lingkungan sehingga meminimalkan atau bahkan menghilangkan timbulnya erosi pantai di tempat lain, teknologi listrik tenaga surya skala rumah tangga, dan sebagainya.

Aplikasi teknologi juga bisa dibutuhkan untuk mengolah rumput laut menjadi produk akhir yang bisa dijual secara kompetitif di pasar. Mengurangi polusi dari sampah non-biodegradable (plastik, botol, dan lain-lain). Salah satu aplikasi teknologi yang menjanjikan adalah mengembangkan genetic manipulation untuk ikan karang dan kerapu sehingga masa pertumbuhannya bisa diperpendek dengan harga

Page 162: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

jual yang tinggi. Tentu saja riset-riset terapan ini juga perlu disusun dalam skala prioritas dan dipadukan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha sehingga bisa sinergi dalam mengembangkan pembangunan kelautan dan lebih memberdayakan masyarakat.

Sementara itu, para peneliti dan ilmuwan harus menjadi bagian integral dari komunitas ilmuwan dunia. Ilmuwan kita bersama-sama ilmuwan internasional memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Dengan begitu, sebagian besar produk yang selama ini diekspor berteknologi rendah dapat ditingkatkan. Komoditas rumput laut misalnya, nilai eskpor kita didominasi dalam bentuk raw material berupa rumput laut yang telah dikeringkan. Hanya sedikit sentuhan teknologi yang diperlukan. Akibatnya, nilai tambah dari produk tersebut masih rendah.

Peluang mengembangkan industri hilir bernilai tambah dan berdaya saing tinggi berbahan baku rumput laut sangat besar dan terbentang luas mulai untuk industri makanan, minuman, obat-obatan, farmasi (kapsul), dan lain sebagainya.

Kiprah para peneliti dan ilmuwan kelautan perlu ditingkatkan, terutama pada bidang-bidang yang strategis namun selama ini belum diteliti dan dikembangkan. Sumber daya laut dalam (deep sea) misal-nya, sampai sejauh ini belum banyak diteliti, dikaji, dan dikembang-kan.

Begitu juga dengan pihak industri. Sampai sejauh ini belum ada perusahaan nasional yang berani mengelola potensi sumber daya alam di laut dalam. Padahal potensinya menghampar luas dan sangat besar, mulai dari sumber daya hayati (ikan dan biota laut) dan nonhayati (mineral logam dan air laut dalam).

Sekitar 40 persen dari luas perairan Indonesia adalah laut dalam yang tersebar mulai dari barat hingga timur dengan kedalaman 350 meter sampai ribuan meter. Inilah potensi yang tak dimiliki oleh negara lain.

Jepang dan Korea Selatan termasuk negara yang intensif mengelola laut dalam meskipun kedua negara itu tak punya potensi sebanyak Indonesia. Jepang misalnya, telah mengelola air laut dalam

Page 163: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

(deep ocean water atau DOW) untuk produk air kemasan bermineral dan bernutrisi tinggi. Air ini sangat sehat dikonsumsi karena mengandung mineral dan nutrisi secara alami.

Prosesnya sebenarnya cukup sederhana. Air disedot pada kedalaman 350 meter lalu didesalinasi. Air hasil desalinasi ini lalu dikemas. Sedangkan sisa garam yang mengendap adalah produk garam bernilai tambah tinggi.

Pengalaman Korea Selatan lain lagi. DOW dialirkan ke rumah, hotel, dan kantor dengan pipa-pipa yang menempel di dinding. Suhu DOW yang dingin ini dapat menjadi penyejuk udara. Teknologi pemanfaatan DOW sebagai penyejuk udara ruangan semacam ini dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang akhir-akhir ini menjadi biang kerok perubahan iklim. Jadi tak perlu perangkat AC yang menggunakan energi listrik untuk mendinginkan udara.

Teknologi perkapalan berbahan baku kayu yang awet terhadap

neuheiten.koelnmesse.ne

Peluang untuk mengembangkan industri hilir rumput laut di Indonesia sangat tinggi.

Page 164: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

air laut juga perlu dikembangkan. Kayu ini khas dan bisa menjadi pengganti besi yang mudah berkarat dalam kondisi terpapar air laut.

Hal serupa juga perlu dikembangkan teknologi perancangan bentuk dan jenis-jenis kapal nelayan yang cocok dengan kondisi perairan yang berbeda-beda. Alat penangkapan ikan juga perlu diperbaiki teknologinya sehingga nelayan dapat menangkap ikan secara efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Soal navigasi pelayaran, pelaut Indonesia dikenal piawai. Sampai sejauh ini peneliti juga sudah mampu memantau kerumunan ikan melalui satelit. Kalau semua perangkat teknologi tersebut dikuasai dan diterapkan, nelayan Indonesia dapat sejahtera. Ekonomi nasional pun membaik.

Sesuai amanat UU No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang, ada tujuh bidang yang perlu dikembangkan menjadi industri kelautan, yakni perikanan, industri maritim, perhubungan laut, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, jasa-jasa lingkungan, serta bangunan kelautan.

Beberapa negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan telah mampu memanfaatkan suhu dingin air laut dalam (deep sea) untuk mendinginkan suhu ruangan (AC) ke gedung-gedung perkantoran dan permukiman.

Page 165: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Untuk mewujudkan ke-7 jenis industri kelautan tersebut diper-lukan sentuhan Iptek. Inovasi akan tercipta melalui penelitian dan pengembangan. Sebab, tak ada negara yang mau memberikan ino-vasi begitu saja. Jadi inilah saatnya untuk mengalokasikan anggaran penelitian dan pengembangan (Litbang) kelautan, baik di pemerintah maupun swasta secara proporsional. Alokasi dana untuk lembaga riset seperti Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, LIPI, BPPT, BIG, Lapan, PPGL ESDM, dan universitas perlu dinaikkan.

Anggaran riset juga dapat diperoleh dari industri terkait dan hasil kerja sama dengan pihak internasional. Ke depan, anggaran riset harus naik. Sebab, proses pengembangan teknologi tidak akan pernah berhenti dan terus berkembang pesat sesuai dengan kebutuhan umat manusia yang makin meningkat.

Page 166: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Mendongkrak Nilai Tambah Melalui Penguasaan Iptek

Fakta membuktikan, Iptek menempati posisi strategis dalam meningkatkan nilai tambah (added value) suatu produk

sehingga memiliki daya saing tinggi. Pengalaman negara maju menunjukkan, siapa menguasai Iptek dalam pengolahan

produk dan jasa maritim maka ia mampu berkompetisi di kancah internasional.

Mari kita lihat faktanya. Kejayaan ekonomi Jepang, AS, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, dan beberapa negara maju lainnya ditopang oleh kemampuannya dalam

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dengan kata lain, Iptek menjadi pilar utama dalam memperkuat fondasi ekonomi.

Keseriusan penguasaan Iptek itu ditunjukkan dengan besarnya alokasi anggaran untuk kegiatan riset dan pengembangan yang sangat tinggi dan cenderung naik dari tahun ke tahun berikutnya. Baik pemerintah maupun perusahaan sama-sama peduli dalam mengembangkan Iptek untuk memutar roda perekonomian.

Hasilnya, mereka memiliki nilai tambah tinggi dan mampu kompetitif di dunia internasional. Berbagai produk kelautan dan

Page 167: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

perikanan yang mereka kembangkan telah mampu mengalahkan negara lain yang tak cakap menguasai Iptek.

Instrumen PelengkapLalu bagaimana dengan kondisi Indonesia? Hingga kini, kita

masih memandang Iptek baru sebatas instrumen pelengkap, belum menjadi ujung tombak bagi kemajuan perekonomian nasional. De-ngan kata lain, sistem inovasi di Indonesia kurang berperan dalam meningkatkan daya saing nasional.

Pada awal Indonesia membangun misalnya, fondasi ekonomi-nya bertumpu pada kekayaan sumber daya alam. Hal ini bisa dimak-lumi karena dalam situasi politik yang tak menentu usai mengusir cengkraman penjajah, bangsa ini tidak mudah memanfaatkan Iptek dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa.

Lalu, semasa Orde Baru, pembangunan ekonomi nasional bergeser dengan bertumpu pada industri. Hasil dari pembangunan semacam ini telah memacu investor (baik domestik maupun asing) menanamkan modalnya di Indonesia.

Pembangunan ekonomi yang bertumpu pada sumber daya alam dan industri tersebut nyatanya belum mampu menyejajarkan Indonesia dengan negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, Cina, dan lain-lain. Kini, tak ada salahnya kalau kita perlu belajar dari negara-negara maju tersebut bagaimana membangun perekonomiannya melalui penguasaan dan penerapan Iptek.

Apalagi saat ini merupakan momentum yang tepat. Sebab, Indonesia secara alami memiliki keunggulan komparatif (kekayaan sumber daya alam laut) yang tak dimiliki negara maju.

Potensi sumber daya kelautan dan perikanan ini jika dikelola dengan penguasaan Iptek maka akan menjadi produk bernilai tambah tinggi sehingga memiliki keunggulan kompetitif seperti halnya yang telah lama diraih negara maju.

Jepang tampaknya dapat menjadi contoh yang menarik dalam membangunan perekonomian melalui sentuhan Iptek. Christopher Freeman dalam bukunya Technology Policy and Economic Performance:

Page 168: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�1SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Lesson from Japan (1987) mengungkapkan, di balik kemajuan ekonomi Jepang terdapat interaksi dan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan pelaku atau aktor Iptek, industri, lembaga litbang, dan lembaga pendidikan.

Kisah sukses Jepang menginspirasi kita bahwa Iptek memang ti-dak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, lembaga yang bertanggung jawab terhadap Iptek harus bersinergi dan berkoordinasi dengan ber-bagai kelompok seperti akademisi (academic), pelaku bisnis (business), pemerintah (government), dan komunitas (community) atau disebut ABGC. Melalui sinergitas dan kolaborasi tersebut, Iptek akan menjadi kekuatan ekonomi suatu bangsa.

Pemerintah Jepang misalnya, secara terjadwal senantiasa memanggil para CEO perusahaan dan universitas untuk duduk bersama. Mereka membahas kolaborasi antara akademisi dan pelaku bisnis. Dengan demikian apa yang diteliti para ilmuwan di universitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Hasil riset tersebut benar-benar membumi dan dipakai oleh industri.

wirtgen.de

Industri garam di Australia menggunakan teknologi maju sehingga menghasilkan garam bermutu tinggi untuk kebutuhan industri pangan, kimia, obat-obatan, dan lain-lain.

Page 169: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Industri yang memang memiliki keterbatasan SDM di bidang Litbang dapat bersinergi dengan universitas yang punya peneliti unggul beserta fasilitas laboratoriumnya. Anggaran risetnya bisa ditanggung oleh industri dan pemerintah.

Dari pengalaman tersebut memberi pelajaran bahwa setidaknya ada tiga strategi utama dalam membangun poros maritim yang andal. Pertama adalah mengembangkan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi. Kedua, menguatkan konektivitas nasional. Ketiga, menguatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan Iptek nasional.

Visi tersebut akan tercapai dengan percepatan transformasi ekonomi melalui bisnis yang tak biasa (not business as usual). Transformasi ekonomi tersebut identik dengan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (economic base knowledge) di mana dalam pembangunan ekonomi dibutuhkan kolaborasi bersama ABGC (akademisi, pemerintah pusat dan daerah, industri atau BUMN, BUMD, dan swasta, serta masyarakat).

Pemahaman tersebut harus direfleksikan dalam kebijakan pe-merintah. Kebijakan dan regulasi serta peraturan perundangan yang dibuat harus mendorong partisipasi dunia usaha secara maksimal se-hingga tercipta pertumbuhan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Industri yang memang memiliki keterbatasan SDM di bidang Litbang dapat bersinergi dengan universitas yang punya peneliti unggul beserta

fasilitas laboratoriumnya. Anggaran risetnya bisa ditanggung oleh industri dan pemerintah.

““

Page 170: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1��SDM dan Iptek Sebagai Pilar Membangun Kejayaan Maritim

Melalui paradigma baru inilah, niscaya bangsa Indonesia memiliki daya saing yang kuat.

Hasil SurveiSurvei yang dilakukan Kementerian Riset dan Teknologi pada

tahun 2010 di Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, menunjukkan betapa lemahnya penggunaan Iptek baik di tingkat pelaku usaha maupun pemerintah pusat dan daerah. Survei tersebut melibatkan 71 responden. Perinciannya; 21 orang dari kelompok akademisi atau peneliti, 17 orang pelaku usaha (bisnis), dan 23 orang berasal dari pemerintah (birokrat).

Berdasarkan keterangan responden tersebut, sistem inovasi di NTB kurang berperan dalam meningatkan daya saing daerah. Survei tersebut juga merekomendasikan perlunya campur tangan pemerintah.

Wajar saja demikian karena terdapat beberapa indikator yang masih lemah baik di kelompok makro (kebijakan dan regulasi), messo (kelembagaan dan program), maupun mikro (kapasitas inovasi). Di tingkat makro misalnya, kelemahan terdapat pada dua hal, yakni master plan (rencana induk) serta pendidikan dan latihan (Diklat).

Sementara itu, di tingkat messo, terdapat lima hal yang harus diperkuat, yaitu pembiayaan sistem teknologi dan inovasi, program Litbang terapan, program Litbang bersama, intermediasi, serta dukungan kewirausahaan. Sedangkan di kelompok mikro, terdapat tiga kelemahan yang menyangkut institusi riset dasar, inovator, dan kewirausahaan.

Fenomena NTB juga cenderung terjadi di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang baru dibentuk pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo --yang menjadi unsur makro-- diharapkan dapat menggerakkan kelompok messo dan mikro terkait dengan pembangunan poros maritim dunia. Melalui koordinasi Kemenko Maritim yang efisien dan efektif di empat kementerian (Kelautan dan Perikanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Perhubungan, serta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ) niscaya

Page 171: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

3

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

pengembangan Iptek dapat diwujudkan untuk menggerakkan ekonomi nasional yang bernilai tambah tinggi dan berdaya saing kuat.

Melihat potensi laut yang dimiliki Indonesia, ada beberapa indus-tri kelautan dan perikanan yang menjadi prioritas untuk dikembang-kan. Di antaranya industri perikanan tangkap dan budidaya, garam, rumput laut, laut dalam (deep sea), Migas di dasar laut, energi terbaru-kan, industri galangan kapal, pelabuhan dan tol laut, wisata bahari (diving, snorkling, memancing, dan yach). Semua industri tersebut me-merlukan dukungan Iptek untuk mewujudkan produk kelautan dan perikanan bernilai tambah tinggi serta berdaya saing yang kuat.

(MAHATMA GANDHI).

BUMI INI CUKUPUNTUK MEMEMUHI

KEBUTUHAN MANUSIA, TETAPI TIDAK CUKUP UNTUK MEMENUHI SEMUA KEINGINAN

MANUSIA.

Page 172: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Bab 4Merencanakan

Tata Ruang Laut

Page 173: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Mengelola Laut Secara Berkelanjutan

Berbagai permasalahan, ancaman, dan tekanan di kawasan laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil merupakan bukti bahwa

dalam mengelola laut masih belum dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan optimal. Pembangunan ekonomi

terus dipacu namun aspek kesejahteraan dan kelestarian lingkungan belum mendapat perhatian yang proporsional.

Pembangunan ekonomi tanpa diimbangi dengan perlindungan sumber daya alam akan berbalik mengancam kehidupan umat manusia dan seluruh sistem kehidupan lainnya. Itu artinya,

pembangunan tersebut hanya dinikmati sesaat, tidak dapat dinikmati oleh generasi berikutnya sebagai akibat hancurnya ekologi.

Cara pengelolaan semacam ini harus diubah agar kawasan laut dan pesisir tetap lestari dan berkelanjutan. Artinya, antara pembangunan ekonomi dan lingkungan beserta sosial budaya masyarakatnya harus senantiasa serasi dan harmonis.

Konsep pembangunan berkelanjutan seperti ini sebenarnya sudah sejak lama dikenalkan masyarakat dunia. Sejarah mencatat, pada tahun 1972 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar konferensi bertajuk lingkungan dan pembangunan (United Nations Conference on Environment and Development atau UNCED).

Page 174: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Konferensi yang diadakan di Stockholm, Swedia itu merupakan refleksi kesadaran dan komitmen masyarakat dunia dalam rangka menyerasikan dan mengharmoniskan antara pembangunan dan lingkungan. Pertemuan akbar tersebut diharapkan mampu menggugah kesadaran bersama bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan.

Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 1987. Ketika itu Gro Harlem Brundtland, mantan Perdana Menteri Norwegia memimpin World Commision on Environment and Development (WCED) atau lebih dikenal dengan Komisi Brundtland. Dari komisi yang dibentuk PBB inilah menghasilkan kajian bahwa orientasi pembangunan harus senantiasa berkelanjutan (sustainable) untuk generasi berikutnya.

Komisi ini juga menyoroti pentingnya kerja sama antarbangsa. Hal ini penting karena pembangunan berkelanjutan memerlukan otoritas atau kewenangan yang melibatkan banyak pihak dan menyeluruh. Komisi ini juga mengajak masyarakat internasional untuk menangani masalah-masalah lingkungan secara efektif.

Komisi Brundtland juga mempublikasikan hasil kajiannya dalam sebuah buku berjudul Our Common Future pada 1987. Sejak saat itulah, konsep pembangunan berkelanjutan memiliki pengaruh besar terhadap dunia. Sebab, pembangunan berkelanjutan yang diusung Komisi Brundtland menekankan keterpaduan konsep politik untuk melakukan perubahan yang mencakup berbagai masalah, baik sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Laporan tersebut juga memaparkan definisi pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi kini tanpa mengorbankan generasi mendatang untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian ada tiga dimensi penting dalam pembangunan berkelanjutan; ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.

Ketiga unsur tersebut saling terkait. Dimensi ekonomi menekankan pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui efisiensi pemanfaatan sumber daya alam. Pemenuhan kebutuhan tersebut

Page 175: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

diharapkan dapat menciptakan keadilan dan pemerataan (dimensi sosial) dengan tetap menghargai integritas sumber daya alam (ekologi).

Kepedulian dunia internasional terhadap pembangunan berkelanjutan semakin menguat ketika pada tahun 1992 UNCED menyelenggarakan Rio Summit di Rio de Janiero, Brazil. Konferensi ini mencerminkan makin meningkatnya komitmen masyarakat dunia untuk melaksanakan konsep pembangunan berkelanjutan.

Output utamanya adalah Deklarasi Rio untuk Lingkungan dan Pembangunan (Agenda 21) yang memuat 27 prinsip panduan aksi di tingkat nasional maupun internasional, termasuk di antaranya pembangunan berkelanjutan di kawasan laut dan pesisir. Pada Bab 17 Agenda 21 memuat program aksi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di samudra, daerah pesisir, dan laut, melalui bidang program pengelolaan terpadu dan pembangunan berkelanjutan wilayah pesisir, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE); perlindungan lingkungan bahari; pemanfaatan dan pelestarian sumber daya hayati bahari secara berkelanjutan; menanggulangi ketidakpastian yang mengancam pengelolaan lingkungan bahari dan perubahan iklim; memperkuat koordinasi dan kerja sama internasional, termasuk pada tingkat regional; serta pembangunan berkelanjutan pulau-pulau kecil.

Pada 1993 Belanda menjadi tuan rumah Konferensi Pesisir Dunia atau World Conference on Coasts (WCC). Di forum akbar inilah muncul konsep integrated coastal management (ICM). Konsep ini di Indonesia dikenal sebagai Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (PWPT). Konsep ini merupakan model paling tepat dalam mengelola pesisir, baik untuk kepentingan saat ini maupun jangka panjang. Termasuk di dalamnya mencakup kerugian habitat, degradasi kualitas air, perubahan siklus hidrologi, berkurangnya sumber daya pesisir, adaptasi terhadap kenaikan paras muka air laut, serta dampak lain akibat perubahan iklim dunia.

PWPT bisa juga dipakai sebagai alat utama untuk mencapai pem-bangunan berkelanjutan pada negara yang mempunyai pesisir dan

Page 176: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

pulau-pulau kecil. Sebab, PWPT melibatkan penilaian menyeluruh, penentuan tujuan, perencanaan dan pengelolaan sistem dan sumber daya pesisir dengan tetap mempertimbangkan tradisi, budaya, sejarah, sudut pandang, serta konflik kepentingan dan pemanfaatan. Dengan demikian, PWPT merupakan proses terus-menerus dan mengalami evolusi untuk memperoleh pembangunan yang berkelanjutan.

Ada dua proses penting untuk mencapai PWPT, yakni perenca-naan dan implementasi. Singkat kata, PWPT merupakan roh yang menjiwai bagi setiap derap langkah dalam membangun wilayah pe-sisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan, mulai dari perenca-naan hingga implementasinya.

Secara umum proses perencanaan PWPT meliputi: (a) pengenalan topik dan permasalahan dan penentuan tujuan dan kriteria yang sesuai, (b) tidak membatasi ruang lingkup ruang, waktu dan penyusunan usaha perencanaan, (c) identifikasi stakeholders dan memastikan partisipasi mereka pada proses manajemen, (d) analisa program perencanaan yang ada, pengaturan institusi dan manajemen instrumen untuk menentukan apakah mereka berguna bila dikaitkan dengan permasalahan, (e) menyusun kelompok tindakan yang secara sistem berkaitan dengan kelompok tujuan terhadap keadaan sistem pesisir sekarang ini, (f ) pengumpulan dan analisa data yang ada dan evaluasi kebutuhan penelitian dan informasi lebih lanjut, serta (g) menyediakan informasi untuk evaluasi program kepada pengambil keputusan.

PWPT adalah proses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara kegiatan pembangunan (manusia) yang terdapat di wilayah pesisir dan lingkungan alam (ekosistem) yang secara potensial terkena dampak kegiatan-kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, secara geografis PWPT mencakup DAS bagian hulu; lahan pesisir (pantai, dunes, lahan basah, dan lain-lain); perairan pesisir dan estuaria; dan perairan laut lepas yang masih dipengaruhi atau mempengaruhi wilayah pesisir serta segenap kegiatan yang terdapat di dalamnya.

Di samping itu, PWPT dapat didefinisikan sebagai suatu proses

Page 177: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

penyusunan dan pengambilan keputusan secara rasional tentang pemanfaatan wilayah pesisir beserta segenap sumber daya alam yang terkandung di dalamnya secara berkelanjutan.

Proses ini dirancang untuk mengatasi permasalahan fragmentasi yang secara inherent terjadi pada pendekatan pengelolaan secara sektoral (seperti perikanan, migas, perhubungan, pariwisata, dan lain-lain); pada terpilahnya yurisdiksi antartingkatan pemerintahan, dan pada interface (peralihan) antara lahan (daratan) dan perairan darat.

PWPT tidak menegasikan (menggantikan) peran pengelolaan sumber daya pesisir secara sektoral (perikanan, pengeloaan komoditas air, pertambangan, dan lain-lain), tetapi menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi/berlangsung secara harmonis.

Lebih lanjut PWPT adalah suatu proses kontinyu dan dinamis dalam penyusunan dan pengambilan keputusan tentang peman-faatan berkelanjutan dari wilayah pesisir berserta segenap sumber daya alam yang terdapat di dalamnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa PWPT dirancang untuk mengatasi permasalahan fragmentasi antarsektor dan yurisdiksi wilayah pengelolaan antar berbagai tingkat pemerintaan.

Fragmentasi tersebut dapat diatasi melalui penjaminan bahwa semua keputusan dari semua sektor pembangunan dan tingkat pemerintah harus diserasikan dan sesuai dengan kebijakan pesisir (kelautan) nasional.

Oleh karena itu, komponen terpenting dalam PWPT adalah rancangan proses kelembagaan (institutional processes) untuk mencapai harmonisasi yang secara politis dapat diterima.

Menurut Chua Thia-Eng (2006), ICM atau pengelolaan pesisir se-cara terpadu menekankan perlunya harmonisasi antara pertumbuhan ekonomi, perbaikan kehidupan manusia, dan melindungi lingkungan untuk kebutuhan masa kini dan generasi berikutnya. Sementara itu, Rokhmin Dahuri (2008) menyatakan, kaidah ekologi, ekonomi, dan sosial yang menjamin terwujudnya pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir hanya bisa terwujud jika pendekatan pembangunan-nya dilakukan secara terpadu mulai dari tahap perencanaan, imple-

Page 178: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�1Merencanakan Tata Ruang Laut

mentasi, pemantauan, hingga evaluasi.Keterpaduan tersebut mencakup empat hal. Pertama, ke-

perpaduan keruangan (spatial integration) dari hulu, pesisir, sampai laut lepas. Kedua, keterpaduan sektoral atau keharmonisan antarsektor pembangunan untuk secara sinergis mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Ketiga, keterpaduan antara pemerintah pusat, provinsi, dan ka-bupaten/kota. Pembangunan berkelanjutan memerlukan hubungan yang baik dan terpadu. Ego sektoral yang selama ini mengakar ha-rus dihilangkan. Keempat, keterpaduan antara Iptek dan manajemen sebagai basis untuk merencanakan dan mengelola pembangunan wilayah pesisir.

Ada empat kaidah dalam menerapkan pembangunan kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan, yakni ekologis, ekonomi, sosial politik, serta hukum dan kelembagaan.

Kaidah EkologisKaidah ekologi pertama yang harus dipenuhi adalah adanya

perencanaan yang komprehensif dan terpadu, baik bersifat spasial dan nonspasial. Komprehensif mencakup fisik, ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. Terpadu melibatkan antarsektor, antarwilayah, antarekosistem, dan antardisiplin ilmu.

Perencanaan yang bersifat spasial (keruangan) berupa tata ruang/rencana zonasi laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Dengan adanya tata ruang/rencana zonasi laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil diharapkan terwujud ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang aman, nya-man, produktif, dan berkelanjutan. Aman berarti masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman baik alam maupun manusia, termasuk ancaman konflik.

Nyaman artinya memberi kesempatan yang luas bagi masyara-kat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai. Produktif berarti proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan ma-

Page 179: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

syarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Sementara itu, berkelan-jutan berarti kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

Kedua, pemanfaatan optimal. Sumber daya alam terbarukan (seperti ikan, mangrove, rumput laut, budidaya perikanan) harus di-manfaatkan secara optimal dan lestari. Artinya, pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir tersebut tidak boleh melebihi potensi lestari dan daya dukung lingkungan wilayah.

Untuk kegiatan penangkapan ikan di laut misalnya, FAO (1995) merekomendasikan agar tingkat penangkapan ikan yang diperbolehkan tidak lebih dari 80% dari potensi stok ikan. Begitu juga ketika kita akan membuka lahan tambak udang dan budidaya laut. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah luas kawasan tambak dan budidaya laut tersebut harus disesuaikan dengan daya dukung lingkungan wilayah pesisir, khususnya kemampuan wilayah tersebut dalam menetralisir limbah.

Kalau saat ini banyak tambak udang terbengkalai di sepanjang pantai utara Jawa, hal ini membuktikan bahwa kawasan tersebut dibuka tanpa menghiraukan daya dukung lingkungannya. Hutan mangrove yang selama ini diketahui mampu mengendalikan polutan justru ditebang habis untuk dijadikan tambak.

Di sisi lain, pabrik dan rumah tangga juga membuang limbah secara sembarangan melalui sungai-sungai. Inilah yang mengakibat-kan kualitas air yang masuk ke tambak tidak sehat bagi pertumbuhan udang.

Ketiga, mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim. Hal ini perlu dilakukan agar risiko akibat bencana (seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan rob) serta perubahan iklim yang terjadi terhadap investasi yang telah ditanamkan dapat diminimalkan.

Dalam mengembangkan budaya keselamatan, secara spasial atau keruangan, sebaran bahaya, elemen-elemen yang rentan, dan potensi risiko yang ada dapat dituangkan dalam rencana tata ruang/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kawasan-kawasan rawan

Page 180: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

bencana sebaiknya tidak dialokasikan untuk kegiatan pemanfaatan. Bagi kawasan yang sudah terdapat kegiatan pemanfaatan,

perlu diberikan pengarahan untuk kegiatan mitigasinya. Pemerintah juga harus berani besikukuh untuk tidak memberikan izin bagi pemanfaatan baru. Sebut saja misalnya tidak mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) di tempat yang berisiko terjadi bencana. Kalaupun terpaksa menempati daerah berisiko maka rumah dan bangunan harus dibangun tahan bencana dan diterapkan building code yang ketat.

Keempat, pengendalian pencemaran. Seluruh kegiatan pem-bangunan dan manusia harus tidak banyak membuang limbah bila perlu nirlimbah (zero waste). Pengelolaan limbah terpadu dengan kon-sep 3R (reduce atau mengurangi di sumber, reuse atau menggunakan kembali, dan recycle atau daur ulang) perlu diterapkan.

Prinsip reduce dilakukan dengan cara sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang digunakan. Semakin banyak material yang dipakai, kian banyak sampah yang dihasilkan.

Prinsip reuse dilakukan dengan cara sebisa mungkin memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

Prinsip recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain misalnya sampah plastik kemasan menjadi produk tas atau kerajinan tangan lainnya.

Daur ulang adalah salah satu teknik pengolahan sampah an-organik dengan meningkatkan nilai ekonomis suatu benda sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan yang sama maupun ber-beda. Sampah yang biasa didaur ulang di antaranya plastik, kertas, gelas, dan logam.

Di samping itu diusahakan seluruh limbah dari hasil produk sum-ber daya kelautan dijadikan input bagi produk aktivitas yang lain.

Page 181: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Dengan minimnya pencemaran ke perairan laut, maka produktivitas perairan tetap terjaga bahkan meningkat.

Kelima, konservasi terhadap ekosistem yang masih baik. Upaya ini dilakukan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya laut serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan sumber daya laut dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman. Sehingga fungsi ekosistem dan produktivitas perairan laut terjaga.

Keenam, restorasi dan rehabilitasi terhadap ekosistem yang rusak. Rehabilitasi/restorasi dilakukan untuk memulihkan dan mem-perbaiki kondisi ekosistem atau populasi yang rusak. Sehingga fungsi ekosistem dan produktivitas perairan laut semakin meningkat.

Ketujuh, rancangan ramah lingkungan. Kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan distribusi sumber daya alam tak terbarukan (non-renewable resources) harus dilakukan secara ramah lingkungan. Di samping itu, semua aktivitas reklamasi dan konstruksi bangunan harus didesain dan dikerjakan sesuai kaidah ramah lingkungan. Dengan begitu, dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut masih dapat ditoleransi oleh ekosistem alam.

Kaidah Ekonomi Pengelolaan sumber daya harus memprioritaskan kepentingan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna menjamin kelangsungan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Dari perekonomian yang tumbuh inilah, bakal terwujud pemerataan untuk generasi masa kini dan generasi masa mendatang. Ini berarti bahwa pembangunan generasi masa kini harus selalu memperhatikan kebutuhan generasi berikutnya di masa depan.

Harus diakui, dalam mengelola kelautan dan perikanan, kita belum mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang, berkeadilan, dan berkelanjutan. Buktinya, kendati sumber daya laut telah banyak dimanfaatkan, namun masih banyak masyarakat yang belum beranjak sejahtera dan makmur. Karena itu diperlukan terobosan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan.

Page 182: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah proses perubahan sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan nilai tambah, produktivitas, dan skala produksi sumber daya kelautan dan perikanan, melalui modernisasi yang didukung dengan arah kebijakan terintegrasi antara kebijakan ekonomi makro, pengembangan infrastruktur, sistem usaha dan investasi, serta Iptek dan SDM demi kesejahteraan rakyat. Program ini pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan, sekaligus meningkatkan daya saing yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar hal itu terwujud, tata ruang/rencana zonasi perlu dibuat agar semua jenis industri dari mulai hilir sampai hulu saling mendukung dalam suatu kawasan.

Kaidah Sosial PolitikDimensi sosial politik memberikan muatan bahwa pengelolaan

sumber daya berkelanjutan hanya dapat dilaksanakan dalam sistem dan suasana politik yang demokratis dan transparan. Kunci keberha-silan pengelolaan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan

Contoh industrialisasi perikanan terintegrasi hulu hilir.

Konektivitas Konektivitas

[email protected]

Page 183: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dan berwawasan lingkungan terletak pada kemampuan masyarakat untuk dapat merencanakan pemanfaatan sumber daya yang dibutuh-kannya.

Masyarakat tidak bisa diartikan sebagai pemerintah yang secara konvensional mampu untuk mewakili kepentingan umum masyarakat. Namun lebih luas lagi, masyarakat adalah semua pihak (stakeholders) yang kepentingannya terlibat di dalam proses bekerjanya sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil sebagai suatu sistem.

Perencanaan pengelolaan haruslah menjadi suatu hal yang melembaga, dalam artian telah menjadi budaya atau kebiasaan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga diharapkan bahwa masyarakat harus mempunyai sistem pengaturan yang mewajibkan anggotanya untuk memiliki suatu takaran pemanfaatan sumber daya yang telah memperhatikan unsur kelestarian, termasuk jaminan ketersediaan sumber daya bagi generasi mendatang.

Dengan beragamnya kepentingan dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, maka perencanaan pengelolaan pesisir dan laut harus dilakukan secara lebih konstruktif, terintegrasi dan komprehensif serta mampu mengikutsertakan berbagai kepentingan dalam setiap proses pemanfaatan pesisir dan laut, untuk kemudian diambil pilihan desain pemanfaatan terbaik dan diterima oleh semua kelompok masyarakat.

Dengan menjadikan konsultasi publik yang transparan melalui dengar pendapat, pembentukan komisi review, serta pengajuan keberatan atas suatu keputusan, sebagai proses yang dilaksanakan di dalam setiap pengambilan keputusan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut perlu dilakukan. Di dalam proses perencanaan semacam ini ada suatu azas penting yang perlu dilakukan, yaitu azas prior-informed consent.

Untuk wilayah pesisir dan laut azas tersebut menjadi amat penting karena demikian sensitifnya ekosistem pesisir dan laut terhadap rekayasa manusia. Sehingga dapat digariskan di sini bahwa, perubahan atas lingkungan pesisir dan laut dengan segala manfaat dan resikonya perlu diketahui sebagai dasar persetujuan masyarakat.

Page 184: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Kaidah Hukum dan KelembagaanPengelolaan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan

hanya dapat terwujud jika kita menerapkan peraturan yang tegas, konsisten, dan berwibawa. Peraturan Pemerintah tentang Tata Ruang Laut Nasional dan Peraturan daerah (Perda) mengenai rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) harus segera dibuat. Apalagi Peraturan Pemerintah tersebut merupakan mandat UU No 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan. Sementara itu, Perda tersebut merupakan mandat dari UU No 27 Tahun 2007 Jo UU No 1 Tahun 2014 yang harus dibuat Pemda. Dengan demikian bagi para pelanggar tata ruang laut dapat dikenakan sanksi hukum yang setimpal.

Pelanggaran tata ruang umumnya meliputi dua hal pokok yaitu pelanggaran terhadap peruntukan ruang dan kerusakan lingkungan sebagai implikasi pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Menilik pengalaman sebelumnya, harus kita akui bahwa pe-negakan hukum (law enforcement) di kawasan pesisir dan laut masih lemah. Hukuman terhadap perusak lingkungan seperti pengguna bom dan racun untuk menangkap ikan, pengguna alat tangkap ikan tak ramah lingkungan, pelaku pencurian ikan (illegal fishing), dan pelaku jual beli ikan di tengah laut (transhipment) boleh dibilang ma-sih ringan, belum menimbulkan efek jera bagi terhukum. Akibatnya, tindakan-tindakan ilegal tersebut masih saja marak terjadi.

Fenomena ini juga terjadi di berbagai daerah. Meskipun dalam Perda memuat larangan penggunaan bahan peledak untuk menang-kap ikan, namun para pelaku yang jelas-jelas merusak ekosistem terumbu karang itu belum mendapat sanksi hukum. Kita bisa bayang-kan, sudah ada Perda saja, para pelanggar masih bebas melakukan pengrusakan. Lalu, bagaimana kalau Perda tersebut tidak ada?

Karena itulah pemerintah daerah provinsi wajib membuat Perda tata ruang laut atau RZWP-3-K. Pada saat bersamaan kelembagaan (polisi air, penyidik, dan hakim) juga perlu diperkuat eksistensinya. Para pihak tersebut harus terlibat dalam proses law enforcement sebagai dasar bagi para pihak untuk menaatinya. Dengan demikian

Page 185: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

setiap pelanggar dapat diproses dan dikenakan sanksi hukum secara adil.

Pentingnya PWPT dalam Penataan Ruang LautEkosistem laut memiliki sifat dan interaksi yang dinamik dan

sistematis sehingga pengaturan spasial ekosistem tersebut merupa-kan proses kritis, baik terkait dampak kegiatan maupun harmonisasi kepentingan yang berbeda-beda. Pentingnya PWPT dalam perenca-naan ruang laut (marine spatial planning atau MSP) didasarkan pada semakin meningkatnya pemanfaatan ruang laut yang cenderung ti-dak terkoordinasi dan meningkatnya tekanan terhadap wilayah pesisir dan laut akibat aktivitas manusia, bencana, dan dampak perubahan iklim.

Pemanfaatan yang tidak terkoordinasi akan menimbulkan antara lain: penggunaan ruang laut yang tidak efisien, pemanfaatan sumber daya yang tidak optimal, dan konflik klaim atas ruang laut. Sementara itu, meningkatnya tekanan terhadap wilayah pesisir dan laut memicu degradasi wilayah dan sumber daya, hilangnya keanekaragaman hayati laut, serta menurunnya kualitas lingkungan laut.

Dengan demikian, keterpaduan antara PWPT dan tata ruang laut akan mendorong dua hal, Pertama, keberlanjutan aktivitas dan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir dan laut. Kedua, keberlanjutan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut.

PWPT menyediakan kerangka kerja yang responsif, proses yang komprehensif berbasis ilmu pengetahuan dan berbasis konteks lokal. Pada tingkat praktis, komponen inti dari penataan ruang laut men-cakup dan melibatkan penelitian ilmiah dan analisis (termasuk ilmu alam, engineering, sosial, dan ekonomi) serta pengumpulan dan pe-nyajian data terkait dengan penggunaan ruang laut saat ini dan masa depan. Dalam hal ini integrasi antara sains (berbagai bidang ilmu) dan manajemen menjadi satu keharusan, dan PWPT memberikan atau memfasilitasi keterpaduan tersebut.

Bagian menarik dari proses ini adalah kontribusi dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat pemerintahan, sektor

Page 186: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

dunia usaha, maupun masyarakat dalam konsultasi publik terhadap pengambilan keputusan yang dalam PWPT diakomodasikan dalam keterpaduan vertikal dan horizontal serta keterpaduan stakeholder.

Di sisi lain, perencanaan ruang laut juga didorong oleh peningkatan pemanfaatan laut untuk berbagai kepentingan yang seringkali saling bertentangan secara spasial maupun fungsional. Dalam berbagai kasus misalnya, kita kerap mendengar ketegangan atau konflik antara kepentingan perlindungan lingkungan dan kepentingan industri Migas lepas pantai serta konflik antara deep environmentalist (pegiat lingkungan) dengan growth mania (mementingkan aspek pertumbuhan ekonomi).

Dalam praktiknya, tata ruang laut membutuhkan PWPT agar rencana tata ruang laut dapat disusun secara terpadu dan komprehensif, konsisten dengan kondisi saat ini dan perkembangan ekonomi, sosial dan lingkungan. Tak hanya itu, rencana tata ruang laut juga perlu memperhatikan kepentingan dan kebijakan antara pemerintah dan pemerintah daerah bagi pengembangan kegiatan di bidang transportasi laut, perikanan budidaya, pertambangan, energi lepas pantai (Migas dan energi terbarukan), pariwisata dan rekreasi, serta konservasi. Bahkan untuk kawasan yang berbatasan dengan negara lain juga memerlukan keterpaduan regional dan global.

Pada tataran praktis, tata ruang laut juga sekaligus menjadi tool atau alat untuk menjamin keterpaduan dan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya dan wilayah pesisir dan laut yang merupakan tujuan utama dari implementasi pengelolaan pesisir terpadu.

Page 187: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

PEN

GEL

OLA

AN

WIL

AYA

H P

ESIS

IR T

ERPA

DU

/PW

PT (P

END

EKAT

AN

)

RUA

NG

LA

UT

(WA

DA

H)

Peri

zina

n da

n Ti

ndak

Lan

jut P

enge

lola

an(P

ariw

isat

a, P

erik

anan

, Kon

serv

asi,

Pert

amba

ngan

, Pel

abuh

an)

Pere

ncan

aan

seca

ra u

mum

(non

spa

sial

)Co

ntoh

:- R

enca

na S

trat

egis

- Ren

cana

Pen

gelo

laan

Wila

yah

Pesi

sir

Renc

ana

Tata

Rua

ng

Laut

/Ren

cana

Zon

asi

Wila

yah

Pesi

sir

Teks

dan

Pet

a Pe

ratu

ran

Zona

si

Peng

elol

aan

Pem

anfa

atan

Ru

ang

Laut

Pere

ncan

aan

Pem

anfa

atan

Rua

ng

Laut

Renc

ana

Tata

Rua

ng

Laut

/Ren

cana

Zon

asi

PWPT

dal

am P

eren

cana

an T

ata

Ruan

g La

ut.

Page 188: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�1Merencanakan Tata Ruang Laut

MemahamiTata Ruang Laut

Tekanan pembangunan di lingkungan laut dan konflik pemanfaatan ruang laut yang semakin meningkat merupakan

dampak dari berbagai kegiatan di laut. Berbagai kegiatan perikanan tangkap dan budidaya, pariwisata, pertambangan

mineral dan Migas, transportasi laut, serta konservasi menyebabkan minat terhadap perencanaan ruang laut

semakin meningkat.

Tata ruang laut (marine spatial planning) merupakan hal yang relatif baru dibandingkan dengan tata ruang darat (land use planning). Sebelum mengenal lebih jauh mengenai tata ruang

laut, ada baiknya dipahami lebih dulu beberapa pengertian atau definisi dari ruang, tata ruang, laut, dan tata ruang laut berikut ini.

Pengertian RuangRuang berasal dari bahasa latin, spatium atau dalam bahasa

Inggris spatial. Ruang diartikan sebagai tempat di mana terdapat benda-benda terletak sebagai wadah. Jika orang mempunyai ruang berarti mempunyai tempat untuk melakukan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Ruang didefinisikan sebagai tempat atau wadah bagi manusia atau makhluk lainnya yang hidup dalam rangka

Page 189: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

melakukan kegiatan untuk melangsungkan kehidupan di dunia (Ibid, Budi Supriyatno).

Definisi tersebut mengandung setidaknya dua makna. Pertama, sebagai wadah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Kedua, ruang dapat dipakai untuk kegiatan dalam rangka melangsungkan kehidupan. Dengan demikian ruang merupakan tempat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk melakukan kegiatan kelangsungan hidupnya.

Menurut geografi umum, yang dimaksud ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Ruang terdiri dari lahan dan atmosfer. Lahan dapat dibedakan menjadi tanah dan perairan. Ruang merupakan bagian dari alam yang dapat pula menimbulkan suatu pertentangan jika tidak diatur dan direncanakan dengan baik dalam penggunaan dan pengembangannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang membutuhkan ruang tertentu untuk melakukan kegiatan. Dalam hal ini, ruang dapat diartikan sebagai tempat atau wadah seseorang atau banyak orang untuk melakukan kegiatan. Atau secara fungsional ruang dapat diartikan sebagai tempat atau wadah yang dapat menampung sesuatu.

Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Pe-nataan Ruang, ruang didefinisikan sebagai wadah atau tempat yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup melakukan kegiatan, dan memelihara kelang-sungan hidupnya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, ruang dapat diartikan sebagai berikut. Pertama, ruang merupakan satu wadah yang mengandung atau menerima kegiatan materi. Kedua, ruang merupakan alat untuk menempatkan kegiatan dengan memberikan struktur-struktur dan batas-batas dimana kegiatan itu berlangsung. Ketiga, ruang merupakan tempat untuk melakukan aktivitas hidup dan makhluk lainnya untuk melangsungkan hidupnya. Keempat,

Page 190: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

ruang terdiri dari darat, laut dan udara termasuk di dalam bumi sebagai kesatuan wilayah.

Pengertian Tata RuangTata ruang terdiri dari dua suku kata; tata dan ruang. Tata berarti

aturan, peraturan dan susunan, cara, susunan, sistem; misalnya tata bahasa, tata kota dan tata krama, dan lain sebagainya (WJS Porwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1986).

Tata ruang biasanya diartikan sebagai segala sesuatu penataan terkait dengan ruang. Menurut pandangan para pakar terkait profesi yang berhubungan dengan tata ruang, pengertian tata ruang terkait dengan segala sesuatu yang berada dalam ruang sebagai wadah penyelenggara kehidupan.

Tata ruang didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan dalam rangka menata atau menyusun bentuk struktur dan pola pemanfaatan ruang secara efisien dan efektif. Berdasarkan definisi tersebut ada beberapa makna yang terkandung di dalamnya.

Pertama, dalam tata ruang terdapat suatu proses kegiatan yang terkandung di dalamnya. Kedua, kegiatan tersebut adalah menata dan menyusun struktur dan pola pemanfaatan ruang. Ketiga, adanya kegiatan yang sifatnya lebih efisien dan efektif, sehingga menghindarkan penggunaan ruang yang berlebihan.

Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Pena-taan Ruang, tata ruang diartikan sebagai wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pen-dukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat secara hierarkis memiliki hubungan fungsional (Ibid, Undang-undang).

Pengertian Laut Laut adalah keseluruhan massa air yang saling berhubungan,

yang mengelilingi semua sisi daratan di bumi. Di dalam wilayah kedaulatan NKRI, laut mempunyai empat fungsi vital. Pertama, laut sebagai faktor integrasi teritorial wilayah nasional, yaitu: integrasi

Page 191: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

antara matra wilayah darat, laut, dan udara. Tanpa matra wilayah laut, Indonesia bukan negara kepulauan. Matra wilayah laut merupakan faktor eksistensial bagi negara kepulauan Indonesia, without sea there is no archipelagic state.

Kedua, laut merupakan fungsi vital bagi sarana transportasi laut. Bila fungsi ini tidak berjalan, maka NKRI yang berciri khas negara kepulauan bisa terancam eksistensinya, baik ditinjau dari sudut politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan, terutama dalam penyelenggaraan negara dan distribusi kebutuhan hidup rakyat.

Ketiga, laut sebagai deposit sumber daya alam. Baik di permu-kaan laut itu sendiri, di dasar samudra sea bed, continental shelf karena berisi kandungan sumber daya alam yang memberikan jaminan terha-dap kelangsungan hidup bangsa Indonesia dari abad ke abad. Bila de-posit ini tidak terpelihara dan terjamin pelaksanaan fungsinya, maka kelangsungan hidup rakyat dan eksistensi NKRI bisa terancam.

Keempat, laut sebagai pertahanan dan keamanan negara. Jika fungsi ini tidak terlaksana, keutuhan dan eksistensi NKRI terancam.

Laut dapat dipandang sebagai ruang hidup dan ruang juang. Sebagai ruang hidup, bangsa Indonesia memandang wilayahnya yang terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya sebagai ruang hidup (lebensraum) yang utuh. Penerapan Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa, Indonesia dipandang sebagai kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Hindia dan Pasifik).

Laut sebagai ruang juang berarti wilayah laut Indonesia pada kenyataanya berbatasan langsung dengan 10 negara. Jika tidak awas dan terus diperjuangkan, keterhubungan perairan Indonesia dengan laut dunia (conveyor belt) dapat menjadi ancaman serius bagi ma-suknya pengaruh asing seperti barang, jasa, modal, ideologi, penya-kit, hingga kriminalitas yang mengancam keamanan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Ditinjau dari konektivitas, laut memiliki empat fungsi. Pertama, laut sebagai wujud konektivitas ekologis. Artinya, ekologis laut dengan keanekaragaman hayati mempunyai peran sebagai faktor

Page 192: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

penyeimbang sistem kehidupan alam (planula).Kedua, laut sebagai wujud konektivitas sosial ekonomi. Sistem

perencanaan pembangunan harus dirancang sesuai karakteristik geografis dimana laut menjadi faktor dominan dengan puluhan ribu pulau. Pembangunan infrastruktur seperti prasarana transportasi, energi termasuk listrik, dan komunikasi harus merata, terintegrasi, dan efisien, baik di wilayah Indonesia barat maupun timur.

Ketiga, konektivitas antarpulau dan antarpusat-pusat pertum-buhan ekonomi perlu dikembangkan. Konektivitas tersebut akan sangat penting untuk mendorong berkembangnya pusat-pusat produksi dan perdagangan yang tersebar di seluruh daerah. Dengan demikian pembangunan ekonomi dan perdagangan akan makin efisien dan merata.

Keempat, laut sebagai wujud konektivitas kelembagaan. Wilayah laut merupakan bagian terbesar dari wilayah Indonesia memiliki posisi dan nilai strategis dari berbagai aspek kehidupan yang mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan ekologi, merupakan modal dasar bagi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Menurut UU No 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, laut adalah ru-ang perairan di muka bumi yang menghubungkan daratan dengan daratan dan bentuk-bentuk alamiah lainnya, yang merupakan kesatu-an geografis dan ekologis beserta segenap unsur terkait, dan yang ba-tas dan sistemnya ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.

Wilayah laut terdiri atas wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi serta laut lepas dan kawasan dasar laut internasional. Wilayah perairan meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial. Sementara itu, wilayah yurisdiksi meliputi zona tambahan, zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen.

Perairan pedalaman adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup pada mulut sungai, kuala, teluk, anak laut, dan pelabuhan.

Page 193: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Gar

is b

atas

uni

late

ral (

tidak

per

lu k

esep

akat

an d

enga

n te

tang

ga)

Gar

is b

atas

has

il ke

sepa

kata

n de

ngan

teta

ngga

Gar

is b

atas

kla

im In

done

sia

(mas

ih p

erlu

kes

epak

atan

den

gan

teta

ngga

)

Laut

Ter

itor

ial

Gar

is p

angk

al

kepu

laua

n

Sum

ber:

I M

ade

And

i Ars

ana

(201

3)

Zona

Mar

itim

Indo

nesi

a - U

NCL

OS

1982

Page 194: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Perairan kepulauan adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. Laut teritorial adalah laut yang terletak pada sisi luar dari garis pangkal dan tidak melebihi dari 12 mil laut. Di perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial itulah Indonesia memiliki kedaulatan wilayah.

Sementara itu, zona tambahan adalah laut yang terletak pada sisi luar dari garis pangkal dan tidak melebihi 24 mil laut dari garis pang-kal. Pada zona tambahan memiliki kekuasaan terbatas untuk penegak-kan hukum bea cukai, keimigrasian, fiskal, dan karantina.

ZEE adalah suatu zona selebar tidak lebih dari 200 mil laut dari garis pangkal. Di ZEE ini kita mempunyai hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eskploitasi sumber daya hayati, energi (arus, angin, pulau buatan, instalasi minyak dan gas, riset ilmiah, konservasi pada kolom air.

Menurut Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A., landas kontinen sampai sejauh 200 mil dari garis pangkal Nusantara, atau sampai ke batas terluar dari wilayah darat Indonesia ke dasar laut sepanjang dasar laut tersebut masih merupakan kelanjutan alamiah dari wilayah darat Indonesia, yang dalam hal-hal tertentu bisa mencapai 350 mil dari garis-garis dasar Nusantara atau 100 mil di luar kedalaman air 2.500 meter. Di landas kontinen, Indonesia mempunyai hak-hak berdaulat atas kekayaan alam, tapi dengan kewajiban bagi hasil dengan ISA atas eksploitasi di luar batas 200 mil dari garis-garis pangkal/garis dasar Nusantara.

Pengertian Tata Ruang Laut

Ada sejumlah definisi perencanaan tata ruang laut. Menurut United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), perencanaan ruang laut adalah proses publik dalam menganalisis dan mengalokasikan distribusi spasial dan temporal dari aktivitas manusia di wilayah laut untuk mencapai tujuan ekologi, ekonomi, dan sosial yang biasanya telah ditetapkan melalui proses politik.

Page 195: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pada dasarnya, perencanaan ruang laut adalah alat perencanaan yang memungkinkan pengambilan keputusan tentang penggunaan laut secara terpadu berwawasan ke depan dan konsisten. Banyak negara di seluruh dunia yang menggunakan alat ini untuk mengatasi tumpang tindihnya pemanfaatan multi jenis dari perairan laut teritorial mereka.

Departemen Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Pedesaan Inggris telah mengembangkan definisi yang umum digunakan: “Stra-tegis, perencanaan yang berwawasan ke depan, untuk mengatur, mengelola dan melindungi lingkungan laut, termasuk melalui alokasi ruang, untuk mengatasi berbagai macam penggunaan laut, kegiatan yang dampaknya kumulatif, dan yang berpotensi saling bertentang-an” (DEFRA, 2004, 3).

Di Cina, tata ruang laut menggunakan istilah marine functional zoning (MFZ) yang didefinisikan sebagai suatu perangkat/alat untuk mengakomodasi kepentingan berbagai pihak/sektor di wilayah laut, seperti energi, industri, konservasi, dan pariwisata guna menyusun informasi dan keputusan bersama (konsensus atau kesepakatan) dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan. MFZ menggunakan peta untuk mewujudkan gambaran menyeluruh di wilayah laut, mengidentifikasi dimana dan bagaimana wilayah laut dimanfaatkan sesuai dengan sumber daya dan ekosistemnya.

MFZ merupakan suatu perangkat atau alat untuk mengoordina-sikan berbagai aktivitas manusia dan pemanfaatan sumber daya ke-lautan secara berkelanjutan dan sebagai perangkat untuk mengelola berbagai peruntukan di kawasan laut.

Melalui proses perencanaan dan pemetaan ekosistem kelautan, para perencana dapat mempertimbangkan dampak kumulatif dari industri kelautan di kawasan laut, menciptakan industri yang berkelanjutan dan proaktif untuk meminimalisasi konflik. MFZ juga merupakan perangkat untuk mengoordinasikan aktivitas-aktivitas manusia dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan serta merupakan alat mengelola kawasan laut untuk berbagai peruntukan (pemanfaatan sumber daya kelautan yang

Page 196: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

memperhatikan kelestarian ekosistem kelautan). Sementara di Indonesia, tata ruang laut diistilahkan dengan tata

ruang laut atau rencana zonasi. Tata ruang laut didefinisikan sebagai wujud struktur ruang laut dan pola ruang laut. Rencana zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin.

Unsur-unsur utama dari perencanaan tata ruang laut mencakup sistem yang saling berkaitan dalam hal rencana kebijakan dan peraturan, komponen sistem manajemen lingkungan (misalnya tujuan pengaturan, awal penilaian, pelaksanaan, pemantuan, audit, dan review), serta beberapa alat-alat yang sudah digunakan untuk perencanaan penggunaan lahan. Apapun unsur bangunannya, pertimbangan penting adalah bahwa mereka perlu bekerja lintas sektor dan memberikan konteks geografis untuk membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya, pengembangan, konservasi dan pengelolaan kegiatan di lingkungan laut.

Perencanaan ruang laut yang efektif memiliki tiga atribut pen-ting. Pertama, multi-tujuan. Artinya, perencanaan tata ruang laut harus menyeimbangkan tujuan ekologi, sosial, ekonomi, dan pemerintahan, tetapi tujuan yang lebih utama adalah meningkatkan keberlanjutan. Kedua, jelas fokus spasialnya. Wilayah laut yang akan dikelola harus didefinisikan secara jelas. Idealnya pada tingkat ekosistem harus cu-kup besar untuk menampung proses-proses ekosistem yang relevan.

Ketiga, terpadu. Proses perencanaan harus membahas hubung-an timbal balik dan saling ketergantungan dari setiap komponen dalam area manajemen yang telah ditetapkan, termasuk proses alam, kegiatan, dan otoritas.

Secara umum, perencanaan ruang laut (marine spatial planning) dapat didefinisikan sebagai analisis dan alokasi bagian dari ruang laut secara tiga dimensi untuk pemanfaatan tertentu atau nonpeman-faatan, untuk mencapai tujuan secara sosial, ekonomi, dan lingku-

Page 197: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ngan yang biasanya dilakukan melalui sebuah proses politik (Ehler and Douvere, 2007).

Perencanaan ruang laut adalah sebuah bagian dari aktivitas perencanaan secara umum tentang pengelolaan penggunaan laut. Meskipun konteks yang berbeda, proses dalam penyusunan perencanaan ruang laut adalah serupa dengan perencanaan penggunaan lahan di lingkungan darat.

Rencana tersebut merupakan sebuah visi ke depan tentang wilayah laut atau ekosistem dan mencerminkan output dari sebuah proses dimana para pemangku kepentingan secara kolektif mendefinisikan tujuan, nilai-nilai utama, dan sudut pandang di masa depan. Visi tersebut menyatakan tujuan bersama, panduan pengambilan keputusan regional, penyatuan pemangku kepentingan dengan sebuah tujuan bersama, dan memotivasi masyarakat dan pengambil keputusan untuk mempertemukan tujuan dari visi.

Perencanaan ruang laut yang komprehensif biasanya jangka panjang, umum, dan berorientasi kebijakan serta diimplementasikan melalui peta alokasi ruang yang lebih detil, peraturan pemanfaatan ru-ang (peraturan zonasi) dan sebuah sistem perizinan. Izin perorangan atau pemberian lisensi selanjutnya dibuat berdasarkan peta alokasi ruang, yang mencerminkan visi dari rencana tata ruang laut kompre-hensif.

Perencanaan ruang laut hanya dapat mempengaruhi distribusi spasial dan temporal dari berbagai aktivitas manusia. Tindakan lain yang dapat mempengaruhi input terhadap aktivitas manusia (seperti pembatasan terhadap kegiatan dan kapasitas penangkapan ikan), proses dari kegiatan manusia (contohnya persyaratan untuk praktik lingkungan yang terbaik), atau output dari kegiatan manusia (misalnya pembatasan tonase pada penambangan mineral), perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek perencanaan tata ruang.

Perencanaan ruang laut merupakan kegiatan yang sangat komplek mencakup banyak aspek dan unsur dalam proses penyusunannya. Penataan ruang laut harus memperhatikan tiga aspek utama agar hasil yang diharapkan dapat menjamin keberlanjutan

Page 198: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�1Merencanakan Tata Ruang Laut

kegiatan manusia dan kelestarian lingkungan laut (lihat gambar). Tiga aspek utama tersebut adalah kondisi biofisik, pemanfaatan

laut oleh manusia, dan pengelolaan berbasis ekosistem. Penjelasan dari masing-masing aspek utama adalah sebagai berikut.

Aspek-aspek utama perencanaan tata ruang laut.

a. Kondisi Biofisik Perencanaan ruang laut harus memperhatikan lingkungan biotik

(biologis) dan abiotik (fisik) dari ekosistem laut. Kedua lingkungan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi kondisi satu dengan yang lainnya. Lingkungan biotik yang utama antara lain: sumber daya ikan, mamalia laut, ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove, dan lamun) serta biota laut lainnya. Sedangkan lingkungan abiotik yang penting meliputi oseanografi, batimetri, geologi, geomorfologi,

[email protected]

Page 199: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

hidrologi, bencana, dan iklim. Perencanaan tata ruang laut harus memperhatikan kondisi-kondisi biofisik.

Contoh dan penjelasan berikut ini dapat menggambarkan mengapa hal tersebut sangat penting. Penggunaan dan pemanfaatan laut oleh manusia pada dasarnya adalah memanfaatkan lingkungan fisik dan biologinya. Sebagai contoh kegiatan penangkapan ikan dan budidaya laut, keduanya secara langsung menggunakan atau memanfaatkan lingkungan biotik (ikan) dan abiotik (perairan) secara bersamaan.

Perubahan dari masing-masing kondisi biofisik akan mempengaruhi kegiatan pemanfaatan laut oleh manusia. Sebagai contoh, menurunnya kualitas perairan laut akan mengganggu kegiatan budidaya laut. Sebaliknya, rusaknya ekosistem mangrove dan terumbu karang akan mempengaruhi morfologi pantai dan produktivitas perairannya.

Secara langsung dan tidak langsung, kegiatan pemanfaatan akan memberikan dampak bagi lingkungan biofisik. Semua kegiatan manusia di laut pada dasarnya adalah melakukan “gangguan” terhadap keseimbangan yang ada di dalam ekosistem. Aktivitas industri, pemukiman, budidaya, dan penangkapan ikan, merupakan beberapa contoh kegiatan manusia yang mengganggu ekosistem laut.

Kerentanan terhadap bencana dan perubahan iklim juga menjadi isu sangat penting mengingat bencana dapat menghilangkan seluruh investasi yang sudah ditanamkan di wilayah pesisir. Namun, dengan tata ruang laut, kita mampu mengidentifikasi berbagai lokasi rawan bencana sehingga akan mengurangi secara signifikan risiko terhadap bencana di kawasan tersebut.

Tata ruang laut harus mampu mengantisipasi dinamika dan interaksi yang terjadi di lingkungan laut dalam menentukan dan mengalokasikan ruang serta kegiatannya. Antisipasi tersebut mencakup kondisi saat tata ruang laut disusun, kondisi saat tata ruang laut berlaku, dan kondisi pada kurun waktu tertentu di masa datang. Untuk itu, tata ruang laut harus bersifat adaptif dan responsif jika terjadi perubahan kondisi biofisik lingkungan lautnya.

Page 200: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Tanpa adanya prediksi dan antisipasi tersebut maka tata ruang laut yang disusun dan ditetapkan (biasanya prosesnya memakan wak-tu yang lama) akan berpotensi menimbulkan banyak permasalahan. Selain itu, akan menimbulkan dua persoalan lainnya. Pertama, men-jadi tidak valid karena berbeda dengan kondisi eksisting setelah tata ruang ditetapkan. Kedua, potensi gugatan terkait izin yang diberikan yang ternyata tidak sesuai dengan kelayakan lokasi.

b. Pemanfaatan Laut oleh Manusia Setelah mengetahui karakteristik biofisiknya maka dapat

ditentukan alokasi kegiatan yang sesuai. Dengan begitu banyaknya bentuk pemanfaatan yang ada dari berbagai sektor seperti perikanan budidaya, pertambangan, pariwisata, dan transportasi, maka perencanaan tata ruang laut minimal harus mampu:- Menempatkan berbagai kegiatan tersebut agar tidak saling

merugikan satu dan lainnya namun bersifat saling melengkapi/kompatibel.

- Mengurangi potensi konflik antar pemanfaatan dan antar pengguna laut.

- Memfasilitasi perizinan pemanfaatan dari masing-masing kegiatan agar sesuai dengan kodisi biofisik lingkungan lautnya.

- Menjadi rujukan resmi ketika terjadi perselisihan dalam implementasi di lapangan.

- Memprediksikan trend dan perkembangan pemanfaatan multisektor tersebut pada jangka waktu tertentu (20 tahun).

c. Pengelolaan Berbasis Ekosistem Pendekatan pengelolaan lingkungan yang mempertimbangkan

serangkaian interaksi dalam suatu ekosistem (termasuk manusia) dan tidak hanya mempertimbangkan isu-isu tunggal, spesies, atau layanan ekosistem secara terpisah-pisah. Pendekatan ini penting dalam perencanaan ruang laut karena pemanfaatan ruang dan sumber daya laut harus secara simultan mempertimbangkan tujuan perlindungan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Page 201: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Prinsip inilah sejatinya yang menjadi esensi dari pengelolaan berbasis ekosistem. Manusia hanya dapat mengalokasikan kegiatan pemanfaatan sumber daya laut namun tidak mampu mengatur ekosistemnya itu sendiri apalagi interaksi dan dinamikanya.

Jadi dalam pendekatan berbasis ekosistem ini, perencanaan ruang laut harus mampu meminimalisasi dampak kegiatan peman-faatan, melindungi habitat penting dan keanekaragaman hayati, yang secara bersamaan mampu menciptakan investasi, pertumbuhan eko-nomi, efisiensi penggunaan sumber daya, dan kesejahteraan sosial. Mengapa kita perlu merencanakan tata ruang laut? Ada empat alasan-nya. Pertama, kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam terma-suk laut semakin meningkat. Di sisi lain, sumber daya laut tidak dapat mengejar tingginya kebutuhan tersebut.

Kedua, laut dianggap sebagai “milik bersama” (common property/open access) sehingga banyak pihak yang ingin mengambil manfaat sebesar-besarnya dari laut. Hal ini seringkali mengakibatkan pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan seperti penangkapan ikan melebihi potensi lestarinya (over fishing).

Ketiga, pemanfaatan sumber daya laut tidak dapat dilepaskan pada mekanisme pasar (demand-supply). Sebab, tidak semua sumber daya laut seperti habitat alam dan rantai makanan dapat dinilai dengan uang. Tanpa ada pengaturan, sumber daya yang tidak dapat dinilai dengan uang itu akan kalah bersaing dalam ruang laut.

Keempat, tingginya tuntutan terhadap pemanfaatan sumber daya laut dapat menyebabkan konflik pemanfaatan. Berdasarkan empat alasan itulah maka harus ada suatu proses yang dilakukan oleh masyarakat atau negara untuk memutuskan sumber daya laut yang mana dapat dimanfaatkan seiring berjalannya waktu dan tersedianya ruang.

Kita dapat belajar banyak hal dari pengalaman negara lain yang telah sukses membuat tata ruang laut. Berdasarkan pengalaman penulis, ada empat keuntungan (ekonomi, lingkungan, sosial budaya, dan strategis) yang dapat dipetik dari pembuatan rencana tata ruang laut.

Page 202: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Pertama, keuntungan ekonomi. Secara ekonomi, rencana tata ru-ang laut bermanfaat dalam memfasilitasi akselerasi pertumbuhan eko-nomi wilayah dengan memberikan akses yang lebih besar dan kepas-tian hukum bagi sektor swasta dan masyarakat dalam berinvestasi.

Di samping itu, rencana tata ruang laut juga mampu mengidentifikasi daerah-daerah yang cocok untuk dimanfaatkan sehingga tidak saling berebut dan tumpang tindih. Investor dan masyarakat pun merasa nyaman dalam melakukan kegiatan di laut dengan adanya rencana tata ruang laut lantaran ada landasan yang kuat bagi perizinan di perairan laut. Tak hanya itu, rencana tata ruang laut juga dapat mendorong pemanfaatan ruang dan sumber daya laut dan pesisir yang efisien.

Di sisi lain, tata ruang laut/rencana zonasi dapat menyokong kedaulatan pangan, yaitu : a) Mengarahkan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut dalam

rangka pemenuhan kedaulatan pangan seperti kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Berdasarkan data dan analisis maka, perencana dapat menentukan daerah-daerah mana saja yang sesuai untuk kegiatan tersebut.

b) Memberi kepastian hukum untuk zona-zona yang berhubungan dengan pemenuhan kedaulatan pangan. Elit daerah tidak bisa serta merta mengubah alokasi ruang. Alokasi ruang yang ada tidak bisa digeser begitu saja karena zona tersebut dilindungi oleh peraturan perundangan (Peraturan Daerah).

c) Menyediakan kawasan/zona/fasilitas pendukung bagi zona tersebut seperti kawasan konservasi, zona industri perikanan, zona pelabuhan, dan jaringan infrastruktur lainnya. Kawasan konservasi sebagai penyokong kegiatan perikanan juga terjamin kelestariannya.

d) Mengurangi risiko gangguan terhadap zona tersebut dari ke-giatan-kegiatan lainnya. Dalam penentuan alokasi ruang telah melalui proses harmonisasi dan melihat kompatibilitas antara zona yang satu dan zona lainnya.

Page 203: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kedua, keuntungan lingkungan. Melalui rencana tata ruang laut, kemungkinan dampak negatif dari pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir dapat diminimalkan. Kita juga dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang penting secara ekologi dan kelangsungan kehidupan habitat laut dan pesisir sehingga mengurangi konflik dengan pemanfaatan ekonomis. Rencana tata ruang laut juga dapat memastikan alokasi ruang untuk keragaman hayati dan konservasi alam.

Ketiga, keuntungan sosial budaya. Rencana tata ruang laut ter-bukti mampu mendorong kesempatan bagi masyarakat untuk ber-partisipasi dalam pembangunan melalui keterlibatan dalam proses perencanaan.

Dan yang lebih penting lagi dari manfaat rencana tata ruang laut adalah melindungi ruang yang secara turun-temurun dimanfaatkan bagi kepentingan sosial budaya masyarakat seperti untuk upacara adat, wilayah ulayat, wilayah suci laut, wilayah masyarakat hukum adat, dan nelayan tradisional. Dengan demikian, seluruh komunitas masyarakat mendapat perlakuan yang adil dan proporsional dalam memanfaatkan sumber daya lautnya.

Keempat, keuntungan strategis. Fakta menunjukkan, kesuksesan membuat rencana tata ruang laut telah mampu mengurangi konflik pemanfaatan ruang, baik antara pemanfaatan yang tidak kompatibel maupun konflik antara pemanfaatan manusia dan kelestarian lingkungan alam.

Lebih lanjut, tata ruang laut dapat berfungsi sebagai daya pikat dan daya ikat investasi. Daya pikat artinya menciptakan peluang investasi mengingat dengan tata ruang laut akan diketahui distribusi spasial kutub-kutub pertumbuhan ekonomi kelautan dan potensi ekonomi masing-masing wilayah yang dapat dikembangkan. Daya ikat artinya memberikan kepastian hukum, mengingat dengan tata ruang laut dapat ditentukan alokasi ruang yang sesuai peruntukannya dan ditetapkan dengan peraturan perundangan.

Di banyak negara, tata ruang laut juga dapat membantu menyelesaikan konflik pemanfaatan sumber daya yang berbenturan

Page 204: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

secara rasional dan objektif. Bukan hanya itu saja. Tata ruang laut juga memberikan landasan bagi pengambilan kebijakan pemanfaatan sumber daya laut serta mengakomodir kepentingan nasional seperti pengembangan energi alternatif terbarukan, pertahanan, dan lain sebagainya.

Meskipun rencana tata ruang laut memberikan segudang manfaat, namun fakta berbicara lain. Cukup ironis memang melihat kondisi tata ruang laut kita. Bayangkan, sejak lahirnya UU No 27 Tahun 2007 Jo UU No 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, hingga saat ini hanya lima provinsi (Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Maluku Utara) yang sudah membuat Perda rencana tata ruang laut/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Hingga saat ini hanya lima provinsi(Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Maluku Utara) yang sudah membuat Perda rencana tata ruang laut/rencana zonasi wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil. Namun dengan lahirnya UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

yang memberikan kewenangan provinsi untuk mengelola ruang laut 0 - 12 mil diukur dari garis pantai, maka Perda rencana zonasi di

lima provinsi tersebut harus direvisi.

““

Page 205: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Perda tersebut masih terbatas pada wilayah perencanaan untuk perairan pesisir 4 – 12 mil sesuai dengan kewenangan provinsi dalam mengelola laut berdasarkan UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Namun dengan lahirnya UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan provinsi untuk mengelola ruang laut 0 – 12 mil diukur dari garis pantai, maka Perda rencana zonasi di lima provinsi tersebut harus direvisi.

Setelah ditelusuri, ada sejumlah permasalahan dalam menyusun rencana tata ruang laut. Terlihat bahwa para eksekutif dan legislatif baik di pusat maupun daerah belum memiliki pola pikir dan cara pandang yang sama dalam menata ruang laut.

Permasalahan lainnya, terbatasnya data baik biogeofisik, eko-nomi maupun sosial budaya yang memenuhi kuantitas dan kualitas untuk menyusun rencana tata ruang laut. Seperti diketahui, untuk menyusun rencana tata ruang laut diperlukan sejumah dataset. Di antaranya batimetri, geologi dan geomorfologi laut, oseanografi (baik fisik, kimia, maupun biologi), ekosistem pesisir, sumber daya ikan (jenis dan kelimpahan ikan baik demersal maupun pelagis), pemanfaatan wilayah laut yang ada, infrastruktur yang telah ada, ekonomi kecamatan, sosial budaya termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat tradisional, risiko bencana alam dan perubahan iklim, serta pencemaran.

Kondisi ini diperparah dengan kurangnya komitmen pimpinan. Mereka beranggapan, penyusunan rencana tata ruang laut kurang mempunyai nilai politis karena pekerjaan tersebut sepertinya hanya berupa dokumen. Kondisi serupa juga terjadi di tingkat fasilitator yang memiliki pengetahuan terbatas mengenai pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil beserta tata ruang lautnya. Perencana wilayah juga belum menoleh ke laut. Mereka masih menitikberatkan pada pekerjaan tata ruang darat. Padahal luas laut kita adalah 2/3 dari total wilayah RI.

Tak hanya itu saja. Sumber daya manusia, baik di pusat dan daerah juga belum mengerti cara menyusun rencana tata ruang laut yang disertai dengan peraturan zonasi/peraturan pemanfaatan ruang.

Page 206: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

Begitu juga kuantitas pegawai yang berkecimpung dalam menyusun rencana tata ruang laut, jumlahnya masih terbatas (minim).

Di sisi lain, ada juga yang telah membuat rencana tata ruang laut namun hasilnya kurang baik. Ini karena data yang digunakan untuk menyusun rencana tata ruang laut tersebut berupa data yang tersedia, bukan data yang dibutuhkan.

Di banyak daerah, alokasi anggaran untuk mengumpulkan data dan informasi guna menyusun rencana tata ruang laut juga masih sangat minim. Padahal data dan informasi merupakan kunci keberhasilan dalam menyusun Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi. Pemerintah daerah juga belum memahami rencana tata ruang laut sebagai instrumen penting dalam menata pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir yang sangat beragam jenis itu.

Tata Ruang Laut vs Tata Ruang DaratSifat laut sebagai ruang --yang pada setiap segmennya, baik

secara vertikal maupun horizontal-- memiliki potensi yang dapat di-manfaatkan untuk suatu peruntukan tertentu merupakan perbedaan mendasar antara penataan ruang darat dan laut. Secara horizontal, wilayah permukaan laut dimanfaatkan sebagai jalur pelayaran baik penumpang maupun barang.

Demikian pula pada perairan laut sekitar pantai dapat dimanfaatkan sebagai lahan budidaya rumput laut. Pada area kolom air merupakan wilayah penangkapan ikan atau tempat olah raga selam. Di dasar laut sering digunakan sebagai pemasangan jalur kabel komunikasi dan jalur pipa. Di dasar perairan laut tertentu mengandung mineral dan ditemukan kapal tenggelam yang bermuatan benda berharga. Sedangkan tanah di dasar laut dapat merupakan daerah cadangan minyak dan gas.

Penataan wilayah laut pada dasarnya diperlukan terkait dengan pengaturan pemanfaatan laut secara optimal dengan mengakomo-dasi semua kepentingan untuk menghindari adanya konflik peman-faatan ruang laut. Pengertian ini mengarah pada suatu pemahaman bahwa pemanfaatan suatu sumber daya laut diberikan batas yang

Page 207: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

jelas antara zona pemanfaatan yang satu dan zona lainnya. Kondisi ini jelas tidak mudah mengingat Indonesia memiliki

perairan luas dan karakter perairan yang kompleks. Karena itulah penataan wilayah laut memerlukan suatu konsepsi melalui pendekatan secara makro dan mikro.

Pendekatan secara makro dimaksudkan sebagai langkah pe-ngenalan karakter dan perkiraan prioritas pemanfaatan yang dapat ditetapkan pada suatu kawasan perairan, melalui pengelompokan ka-wasan perairan. Sedangkan pendekatan secara mikro lebih ditekankan pada peninjauan terhadap ketersediaan sumber daya, sifat dinamika laut, kerentanan bencana, kerentanan konflik pemanfaatan ruang, dan daya dukung laut.

Penetapan alokasi ruang di dalam tata ruang laut/rencana zonasi dilakukan berdasarkan tiga fungsi pemanfaatan, yakni ekonomi, kon-servasi, serta pertahanan dan keamanan. Fungsi ekonomi dimaksud-kan sebagai kebijakan secara makro bahwa suatu kawasan perairan ditetapkan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan karakter yang dimiliki setiap kelompok perairan laut maka dapat di-perkirakan seperti arahan komoditi unggulan, kebutuhan infrastruk-tur, kelembagaan, format jaringan pemasaran produk, atau perkiraan tingkat kerawanan bencana.

Sementara itu, fungsi konservasi dimaksudkan sebagai langkah mempertahankan kelangsungan suatu kondisi alam, sosial, budaya, atau kearifan lokal di kawasan perairan laut atau pulau. Penetapan fungsi ini nantinya dapat dijadikan kawasan konservasi atau lindung.

Fungsi pertahanan dan keamanan dimaksudkan untuk mengupayakan penempatan fungsi pulau-pulau kecil di suatu kawasan perairan laut sebagai titik pangkal teritorial dan basis pangkalan pertahanan negara guna menjaga kedaulatan wilayah. Di samping itu, di kawasan perairan yang memiliki indikasi rawan kejahatan (penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, dan lain-lain), penetapan fungsi pertahanan dan keamanan menjadi prioritas.

Setidaknya ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam tata ruang laut/rencana zonasi. Pertama, sifat dinamis laut. Alam tersusun

Page 208: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�1Merencanakan Tata Ruang Laut

oleh sistem-sistem keseimbangan yang bersifat dinamis. Artinya, adanya perubahan salah satu atau lebih faktor dalam suatu sistem, maka alam akan mencari keseimbangan baru. Sebut saja berubahnya tingkat kecerahan akibat arus turbulensi yang mengangkut material endapan. Kondisi ini dapat membuat terumbu karang sakit atau bahkan mati. Perubahan keseimbangan ini akan berdampak pada kehidupan beragam jenis ikan yang selama ini bersimbiosis dengan terumbu karang.

Kedua, penafsiran nilai ekonomi dan nilai beban lingkungan. Apabila biaya perbaikan lingkungan lebih besar daripada nilai ekonomi yang didapatkan, maka tujuan pemanfaatan sumber daya tidak tercapai.

Ketiga, aspek sosial budaya masyarakat pesisir dan pulau. Adat istiadat suku yang bermukim di wilayah pesisir dan pulau sangatlah beragam. Di beberapa tempat sering dijumpai adanya budaya pengaturan lahan laut atau sering disebut hak ulayat laut.

Keempat, aspek kepastian hukum pemanfaatan perairan laut. Menurut UU No. 26 Tahun 2007, ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara. Dalam kaitan ini, ruang diterjemahkan sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan dan memelihara kelangsungan hidup mereka. Berdasarkan pemahaman ini, dapat dikembangkan konsep bahwa laut merupakan suatu kesatuan wilayah negara yang perlu ditata dan diatur tanpa mengurangi prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pusat kegiatan yang berkembang pada ruang laut diwujudkan dalam berbagai aktivitas. Di antaranya permukiman, perikanan tang-kap dan budidaya, pelabuhan perikanan, pelabuhan umum, wisata bahari, pertambangan, dan jasa kelautan.

Dalam lingkup perencanaan wilayah, pusat kegiatan ini berfung-si sebagai pusat permukiman pada kedudukan hierarki tertinggi, menengah atau terendah, berdasarkan kajian dalam suatu unit wilayah perencanaan (nasional, provinsi). Untuk lingkup ruang laut, hierarki pusat permukiman diposisikan sesuai dengan kajian unit analisis pada

Page 209: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

cakupan ruang laut yang direncanakan.Proses menyusun rencana tata ruang laut/rencana zonasi lebih

kompleks dibandingkan tata ruang di darat. Sebut saja dalam hal merencanakan pola ruang. Di wilayah darat menggunakan identifikasi tata guna lahan (land use) sedangkan di laut menggunakan identifikasi fungsi kegiatan.

Begitu juga dalam analisis sosial misalnya, perencanaan wilayah darat terfokus pada analisis penduduk. Sedangkan di wilayah laut, perlu analisis mediasi konflik. Perbedaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Proses perencanaan wilayah darat dan laut.

No Wilayah darat Wilayah laut

1. Penetapan batas wilayah (administrasi/fungsional)

Penetapan batas wilayah perairan (ZEE, fungsional)

2. Inventarisasi data dasar Inventarisasi data dasar (ekosistem, biota laut, dan lain-lain) ) tiga dimensi (permukaan, kolom air, dan dasar laut)

3. Inventarisasi peta dasar (topografi, geologi, dan lain-lain)

Inventarisasi peta dasar (batimetri, geologi, oseanografi, dan lain-lain)

4. Analisis kebijakan Analisis kebijakan5. Analisis fisik (overlay) Analisis fisik (overlay)6. Analisis ekonomi Analisis ekonomi (MSY)7. Analisis sosial (penduduk) Analisis sosial (mediasi konflik)8. Konsep rencana Konsep rencana (identifikasi fungsi

kegiatan)9. Strategi pemanfaatan ruang Strategi pemanfaatan ruang

10. - Rencana struktur ruang (pusat-pusat pertumbuhan)

- Rencana pola ruang (land use)

- Rencana struktur ruang (pusat-pusat pertumbuhan)

- Rencana alokasi ruang (identifikasi fungsi kegiatan)

11. - Resolusi konflik

Rencana pola ruang darat dengan laut harus dibedakan ber-dasarkan dimensinya. Pada ruang darat kita mengenal satu dimensi

Page 210: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

ruang, sedangkan pada ruang laut kita mengenal tiga dimensi ruang. Hal ini sangat mempengaruhi proses penyusunan rencana pola ruang yang dilakukan. Oleh karena itu, rencana pola ruang disusun untuk ketiga dimensi ruang, yaitu permukaan, kolom, dan dasar laut. Kompleksitas ini makin tinggi karena media air akan membawa semua dampak kegiatan di permukaan, kolom air, dan dasar ke semua tempat bahkan yang lokasinya jauh dari lokasi kegiatan pemanfaatan. Hal mana tidak terjadi di ruang darat.

Peta rencana pola ruang laut mengakomodasi tiga layer pene-tapan pola ruang dari setiap dimensi (permukaan, kolom dan dasar laut). Pada setiap dimensi, pola ruang laut dapat mengakomodasi ke-giatan yang multi fungsi sehingga alokasi ruangnya pun bisa overlap-ping pada satu zona tertentu. Pola ruang laut yang mengakomodasi lebih dari satu kegiatan pada suatu zona yang sama pada waktu ter-tentu yang sama pula harus dilengkapi dengan peraturan zonasi/per-aturan pemanfaatan ruang yang akan mengatur mekanisme sistem pelaksanaan kegiatannya termasuk manajemen waktu pemanfaatan dari masing-masing pola untuk setiap kegiatan, selain peraturan zona-si yang mengatur ketentuan-ketentuan pada setiap pola ruang yang ditetapkan.

Rencana pola ruang pada layer permukaan laut mendeliniasi batasan area yang diberikan izin yang diperoleh suatu perusahaan untuk mengeksplorasi sumber daya kelautan dan batasan area rekreasi, pelayaran, serta jaringan alur (rute) kapal wisata, dan area aktif eksplorasi.

Rencana pola ruang pada layer kolom laut mendeliniasi batasan area penangkapan ikan, berdasarkan ikan yang terdapat pada area kolom laut tersebut. Sementara itu, rencana pola ruang pada layer dasar laut mendeliniasi lokasi pertambangan, konservasi dan lokasi cagar laut dan cagar budaya laut.

Prinsip utama dalam tata ruang laut adalah perencanaan dan pengelolaan aktifitas manusia di wilayah laut, bukan penataan ekosistem laut atau komponen ekosistem laut. Untuk itu, agar alokasi penggunaan ruang laut menurut tujuan dan kegunaan selaras dengan

Page 211: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Dimensi perairan laut mulai dari permukaan, kolom, hingga dasar laut.

daya dukung, maka ada lima hal yang harus diperhatikan: Pertama, berbasis pada ekosistem, yang berarti keseimbangan antara ekologi, ekonomi dan sosial untuk keberlanjutan sumber daya dan pengguna-an ruang laut; kedua, terintegrasi (antar pemangku kepentingan mulai dari tingkat nasional sampai lokal); ketiga, berbasis kewilayahan, untuk pemerataan pemanfaatan sumber daya dan daya dukung lingkungan; keempat, adaptif, kemampuan untuk belajar dari proses yang sudah dan sedang berjalan; kelima, strategis dan antisipatif, artinya bisa diimplementasikan dalam jangka panjang; dan keenam, partisipatoris yang mengakomodasi segenap pemangku kepentingan (UNESCO, 2009). Oleh sebab itu tata ruang laut bukanlah proses statis dengan

[email protected]

Page 212: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

one-hit development process tetapi merupakan proses dinamis yang selalu disesuaikan dengan kondisi dan daya dukung ekosistem.

Mengakomodasi KepentinganLalu, bagaimana strategi menata ruang laut sehingga dapat

mengakomodasi berbagai kepentingan? Setidaknya, ada tiga prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana tata ruang laut.

Pertama, kegiatan yang berlangsung pada ruang laut bersifat dinamis dan statis. Kegiatan pelayaran, alur migrasi ikan, serta aktivitas wisata bahari (seperti snorkling, diving, dan selancar) tergolong dalam aktivitas dinamis. Sedangkan yang bersifat statis antara lain permukiman atas air, rig pertambangan, bagan tancap, bagan apung, dan lain-lain.

Kedua, ruang laut memiliki tiga dimensi yaitu permukaan, kolom, dan dasar laut. Setiap dimensi dapat memiliki aktivitas berbeda dalam suatu zona yang sama dan bisa dilakukan pada waktu yang sama pula. Contoh konkrit adalah penggunaan dasar laut untuk kabel pipa bawah laut, pada dimensi kolom dapat berfungsi sebagai daerah migrasi ikan, sedangkan pada permukaannya untuk alur pelayaran.

Ketiga, penetapan jangka waktu perencanaan (20 tahun). Prediksi jangka waktu perencanaan ruang laut dipengaruhi oleh sumber daya (resources) yang dikembangkan oleh masing-masing kegiatan.

Terkait struktur ruang, dapat diwujudkan sebagai pusat-pusat permukiman yang merupakan sentra (pusat) aktivitas kegiatan dalam jangkauan pelayanan tertentu. Struktur ruang dalam suatu wilayah perencanaan memiliki hierarki berdasarkan jangkauan pelayanannya, mulai dari hierarki paling tinggi dengan jangkauan pelayanan lebih jauh sampai hierarki terendah dengan pelayanan lebih dekat.

Pusat kegiatan yang berkembang pada ruang laut diwujudkan dalam berbagai aktivitas di antaranya permukiman, perikanan tangkap dan budidaya, pelabuhan perikanan, pelabuhan umum, wisata bahari, pertambangan, dan jasa kelautan. Dalam lingkup perencanaan wilayah, pusat kegiatan ini berfungsi sebagai pusat permukiman

Page 213: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

pada kedudukan hierarki tertinggi, menengah atau terendah, berdasarkan kajian dalam suatu unit wilayah perencanaan (nasional, provinsi). Untuk lingkup ruang laut, pusat permukiman ini hierarkinya diposisikan sesuai dengan kajian unit analisis pada cakupan ruang laut yang direncanakan.

Struktur ruang dalam penyusunan rencana tata ruang laut/rencana zonasi untuk multi sektor (rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi), harus dilakukan secara terpadu antar ruang darat, laut, dan udara. Unit analisa yang digunakan dalam menyusun rencana struktur ruang laut sebaiknya mempertimbangkan dan memperhitungkan keterkaitan unit analisa tersebut untuk perencanaan wilayah darat dan udara.

Di sisi lain, penyusunan rencana struktur ruang untuk suatu sektor tertentu (misalnya perikanan), berimplikasi pada penentuan lokasi pusat kegiatan. Lokasi ini pada akhirnya berfungsi sebagai pusat kegiatan atau pusat pengembangan (permukiman) dalam konstelasi wilayah yang lebih luas, yaitu provinsi atau nasional. Atau bisa juga sebagai titik pusat pengembangan yang mendukung fungsi salah satu pusat pengembangan (pusat permukiman) pada konstelasi perencanaan regionalnya (wilayah provinsi atau nasional).

Peraturan Zonasi/Peraturan Pemanfaatan RuangRencana tata ruang laut yang disusun perlu dilengkapi dengan

aturan-aturan pemanfaatan zona yang dibuat (peraturan zonasi/peraturan pemanfaatan ruang), seperti halnya menyusun tata ruang darat. Peraturan zonasi meliputi hal-hal yang terkait dengan standar-standar kebutuhan pengembangan seperti kepadatan, standar konstruksi, dan lain-lain. Keunikan sifat ruang laut menuntut adanya penambahan aturan dalam peraturan zonasi yang dibuat, yaitu aturan mengenai kemungkinan beragamnya pemanfaatan ruang (multi use/multi fungsi).

Kelengkapan muatan rencana tata ruang laut merupakan pra-syarat minimum kajian dan arahan yang diperlukan dalam rangka me-lengkapi hasil rencana tata ruang laut yang disusun. Kelengkapan ini

Page 214: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

meliputi diversifikasi ekonomi sumber daya, multifungsi penggunaan ruang laut, dan mediasi konflik.

Salah satu variabel analisa ekonomi yang digunakan untuk menyusun rencana tata ruang laut adalah sumber daya (resources). Hal ini akan mempengaruhi variasi jangka waktu dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, khususnya bagi kegiatan-kegiatan yang berdasarkan pada sumber daya (resources). Oleh karena itu deskripsi mengenai pengalihan fungsi suatu kegiatan pascaproduksi dari suatu sumber daya perlu termuat pula dalam dokumen tata ruang laut.

Potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang tinggi mengakibatkan semakin banyaknya sektor-sektor yang akan mengembangkan kegiatannya dan memanfatkan ruang laut. Kesempatan multi fungsi penggunaan ruang laut perlu mencapai situasi kesepakatan (win-win solution) multi sektor yang terlibat berdasarkan kompatibilitasnya.

Kebutuhan pengembangan ruang laut pada masa yang akan datang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi dan kelestarian lingkungannya. Oleh karena itu, penyusunan rencana tata ruang laut dapat mengakomodasi kepentingan multi sektor pada satu area yang sama.

Rencana tata ruang laut dapat digunakan sebagai alat sinergitas spasial dan koordinasi rekomendasi perizinan pemanfaatan laut. Keuntungan lain adalah adanya kepastian hukum yang bersifat spasial dalam pemanfaatan ruang laut.

Perlu DilegalkanBerdasarkan mandat UU No 27/2007 Jo UU No 1 Tahun 2014,

pemerintah daerah (provinsi) diwajibkan menyusun rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K).

RZWP-3-K adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetap-an struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta ke-giatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin. RZWP-3-

Page 215: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1�� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

K memuat struktur ruang dan pola ruang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk jangka waktu 20 tahun.

RZWP-3-K yang terdiri dari RZWP-3-K Provinsi ini berfungsi sebagai arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang perairan pesisir. Pola ruang untuk RZWP-3-K Provinsi berisi pengalokasian ruang ke dalam kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, dan kawasan strategis nasional tertentu, dan alur laut, serta dijabarkan dalam zona/sub zona sesuai dengan peruntukan ruangnya.

RZWP-3-K Provinsi dituangkan pada peta dengan tingkat kedalaman atau skala minimal 1:250.000 dan minimal 1:50.000.

RZR Kawasan berfungsi sebagai perangkat operasional RZWP-3-K yang di dalamnya memuat peraturan zonasi/peraturan pemanfaatan ruang sebagai pedoman pemberian izin pemanfaatan ruang perairan laut. Peraturan ini memuat teks zonasi dan peta zonasi.

Teks zonasi berisi aturan teknis zonasi pada suatu zona untuk kegiatan/penggunaan ruang tertentu di wilayah pesisir dan pulau-

RZWP-3-K adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan

perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada kawasan

perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta

kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin.

““

Page 216: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

1��Merencanakan Tata Ruang Laut

pulau kecil. Sementara itu, peta zonasi merupakan peta yang menggambarkan kode-kode zonasi di atas zona dan subzona yang telah dideliniasikan dalam RZWP-3-K dan RZR Kawasan.

RZWP-3-K dan RZR Kawasan ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda). RZWP-3-K dan RZR Kawasan dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya lima tahun sekali. Fungsi RZWP-3-K adalah menjadi perisai legitimasi peruntukan ruang laut, acuan pemberian perizinan pemanfaatan, rujukan konflik ruang, dan dokumen formal perencanaan pembangunan daerah. RZWP-3-K tersebut perlu dilegalkan dalam bentuk Perda.

Page 217: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�00 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Tata Ruang Laut Dalam Perspektif

Harmonisasi 4 UU

Saat ini tata ruang laut di Indonesia belum menjadi informasi yang ‘seksi’. Tak banyak pemerintah dan

masyarakat yang tertarik apalagi mendalami lebih jauh mengenai topik tersebut. Kalau pun disorot, ia lebih

banyak dipandang dari sisi negatifnya.

Fakta menunjukkan, tata ruang kerap menjadi kambing hitam dalam banyak hal, seperti lambatnya investor untuk menanamkan modal di kawasan tersebut, terjadinya degradasi

lingkungan, terjadinya konflik, atau bencana. Padahal, rencana tata ruang laut/rencana zonasi dapat dipergunakan sebagai alat sinergitas spasial dan koordinasi rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang laut. Keuntungan lain adalah adanya kepastian hukum yang bersifat spasial dalam pemanfaatan ruang laut.

Disadari atau tidak, saat ini masih terdapat beberapa kendala dalam menyusun tata ruang laut di Indonesia. Pertama, belum adanya kesamaan pola pikir dan cara pandang di antara para eksekutif dan legislatif, baik di tingkat pusat maupun daerah dalam masalah pe-nataan ruang laut. Kedua, banyak daerah yang belum mengerti cara menyusun rencana tata ruang laut/rencana zonasi yang dilengkapi dengan peraturan zonasi.

Page 218: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�01Merencanakan Tata Ruang Laut

Ketiga, keterbatasan data dan informasi. Kalaupun ada pemerin-tah daerah (provinsi) yang sudah memiliki rencana tata ruang laut/rencana zonasi, saat ini kualitasnya masih kurang baik. Sebab, data yang digunakan adalah data dan informasi yang tersedia, bukan data yang dibutuhkan.

Sebaiknya dalam menyusun tata ruang laut memang dibutuhkan beberapa data set antara lain data batimetri, geologi dan geomorfologi laut, oseanografi (baik fisik, kimia, maupun biologi), ekosistem pesisir (terumbu karang, padang lamun, dan mangrove), sumber daya ikan (pelagis dan demersal), pemanfaatan wilayah laut yang telah ada, sosial demografi, ekonomi, serta risiko bencana. Kelengkapan data-data tersebut sangatlah sulit dipenuhi.

Kendala keempat, keterbatasan dana terutama dalam pengumpulan data dan informasi serta proses perencanaan yang sifatnya partisipatif. Dibutuhkan biaya tinggi untuk kegiatan survei di permukaan hingga dasar laut.

Kendala lain adalah kurangnya komitmen pimpinan dan fasilitator dalam proses perencanaan partisipatif tata ruang laut yang mempunyai pengetahuan yang luas. Jumlah dan mutu sumber daya manusia juga masih terbatas.

Kalau sudah begini kondisinya, mau dikemanakan (quo vadis) tata ruang laut kita ini? Mampukah tata ruang laut menjawab berbagai kebutuhan masyarakat pengguna sumber daya alam laut sekaligus menjaga agar potensi sumber daya alam laut tetap lestari?

Payung HukumLahirnya tiga Undang-undang (UU), yakni UU No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang, UU No. 27 Tahun 2007 Jo. UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, serta UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, merupakan tonggak sejarah bagi pengelolaan laut dan wilayah pesisir serta pulau-pulau kecil di Indonesia. Hal ini karena ketiga produk hukum tersebut menjadi payung hukum yang mengatur perencanaan yang bersifat spasial (keruangan), baik di darat maupun laut. Ketiga UU tersebut

Page 219: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

saling melengkapi dan memungkinkan adanya penataan ruang yang terpadu antara daratan dan perairan laut, dimana hal tersebut selama ini tidak pernah dapat diwujudkan.

Pasal 6 ayat 5 pada UU No. 26/2007 mengatakan, pengelolaan ruang laut dan udara diatur dengan undang-undang sendiri. Khusus untuk ruang laut, UU yang dimaksud adalah UU No. 27/2007 Jo. UU No. 1/2014 dan UU 32/2014. Ruang lingkup perencanaan mencakup daratan wilayah pesisir sampai batas administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) diukur dari garis pantai.

Sesuai dengan UU No 27/2007 Jo. UU No 1/2014 dan UU No 32/2014 terdapat tiga struktur dalam pengelolaan ruang laut serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yakni perencanaan, pemanfaatan, serta pengawasan dan pengendalian. Khusus untuk struktur perencanaan memuat perencanaan yang bersifat spasial (keruangan), yaitu: a. Perencanaan tata ruang laut nasional, merupakan proses

perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang laut nasional. Rencana tata ruang laut tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

b. Perencanaan zonasi kawasan laut, merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana zonasi kawasan strategis nasional (RZKSN), rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu (RZKSNT), dan rencana zonasi kawasan laut antarwilayah (teluk, selat, dan laut) atau RZKLAW. Seperti diketahui, RZKSN dan RZKLAW ditetapkan melalui Peraturan Presiden. Sedangkan RZKSNT (termasuk pulau-pulau kecil terluar) ditetapkan melalui Peraturan Menteri.

c. Perencanaan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-K), merupakan rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang selanjutnya diatur dalam UU Nomor 27/2007 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 1/2014. Sesuai dengan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mana pengelolaan ruang laut 0 - 12 mil menjadi kewenangan provinsi, maka RZWP-3-K ditetapkan Perdanya oleh provinsi.

Page 220: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

Menurut UU No. 32/2014, tata ruang laut merupakan wujud struktur ruang laut dan pola ruang laut. Struktur ruang laut merupakan susunan pusat pertumbuhan kelautan dan sistem jaringan prasarana dan sarana laut yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang laut meliputi kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, alur laut, dan kawasan strategis nasional tertentu.

Perencanaan ruang laut digunakan untuk menentukan kawasan yang ditujukan bagi kepentingan ekonomi dan sosial budaya (seperti kegiatan perikanan, prasarana perhubungan laut, industri maritim, pariwisata, permukiman, dan pertambangan), untuk melindungi kelestarian sumber daya kelautan, serta untuk menentukan perairan yang dimanfaatkan untuk alur pelayaran, pipa/kabel bawah laut, dan migrasi biota laut.

Hierarki perencanaan ruang laut berdasarkan UU 32/2014.

suba

ndon

o.di

posa

pton

o@ya

hoo.

com

RZWP3K PROVINSIRZBWP3KRZ-RINCI

Page 221: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Wila

yah

pere

ncan

aan

tata

ruan

g la

ut.

[email protected]

Page 222: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

Berdasarkan UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014 pada Bab I Pasal 1, rencana zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin. Pengertian ini mirip dengan definisi tata ruang yang tersurat dan tersirat pada Bab I Pasal 1 dalam UU No 26/2007.

Menurut UU No 26/2007, tata ruang adalah wujud struktur dan pola ruang. Sementara itu, rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.

Dengan demikian, berdasarkan pengertian yang terdapat dalam dua UU tersebut, sejatinya dapat dikatakan bahwa rencana zonasi adalah juga merupakan rencana tata ruang. Namun demikian, terdapat perbedaan peristilahan dalam pembagian kawasan pola ruang yang perlu dipahami agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam implementasinya.

Dalam UU No 26/2007 misalnya, pola ruang meliputi kawasan budidaya dan kawasan lindung. Namun menurut UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014, pola ruang meliputi kawasan pemanfaatan umum dan kawasan konservasi. Berdasarkan penjelasan Pasal 10 pada UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014, kawasan pemanfaatan umum setara dengan kawasan budidaya dalam UU No 26/2007. Sementara itu, kawasan konservasi dalam UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014 setara dengan kawasan lindung dalam UU No 26/2007. Sedangkan menurut UU No 32/2014, kawasan laut juga terdiri dari kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, alur laut, dan kawasan strategis nasional tertentu.

Dalam pembagian zona di dalam kawasan, juga terdapat perbedaan istilah (nomenklatur). Misalnya kawasan lindung di UU No

Page 223: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

26/2007, pembagiannya meliputi kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana, serta kawasan lindung geologi. Sementara itu, pembagian zona dalam kawasan konservasi, menurut UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014, meliputi konservasi perairan, konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil, serta konservasi maritim dan atau sepadan pantai.

Perbedaan istilah tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan. UU No 26/2007 hanya membagi ruang dalam dua kepentingan, yakni budidaya (pemanfaatan) dan lindung. Dengan demikian, tidak ada kegiatan pemanfaatan dalam kawasan lindung. Sebaliknya, karena karakteristik alami dan tipe sumber dayanya, perairan laut tidak dapat diberlakukan secara sama.

Penetapan kawasan konservasi (lindung) masih memungkinkan adanya kegiatan pemanfaatan baik yang ekstraktif maupun nonekstraktif dengan pengaturan-pengaturan tertentu sesuai dengan tujuan kawasan konservasinya. Dengan kata lain, pengaturan ruang laut tidak dapat menggunakan terminologi yang sama dengan pengaturan ruang di darat.

Perbedaan lain, di dalam UU No 26/2007 dikenal dengan adanya alur pelayaran. Sedangkan di dalam UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014 dan UU 32/2014 dikenal dengan adanya alur laut antara lain alur pelayaran, migrasi ikan, dan kabel laut. Hal ini sesuai fakta bahwa di laut tidak hanya terdapat alur pelayaran tetapi juga alur migrasi ikan, migrasi biota, dan kabel laut.

Di sini jelas sekali bagaimana UU No. 27/2007 Jo. UU 1/2014 dan UU 32/2014 melengkapi dan mengisi kekosongan yang tidak diatur dalam UU No. 26/2007. Bahkan untuk kepentingan perlindungan ka-wasan migrasi biota laut, kawasan tersebut dapat ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Hal ini tentu saja tidak akan dapat dilakukan apa-bila mengacu pada alur menurut UU No. 26/2007.

Sesuai dengan pertimbangan karakteristik dan cakupan kepentingan pengelolaan sumber daya laut yang dinamis dan saling terkait tersebut, penulis mengusulkan, untuk perairan laut di wilayah

Page 224: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

pesisir menggunakan rezim UU No 27/2007 Jo.UU 1/2014 dan UU 32/2014. Dengan demikian sesuai UU tersebut maka dalam Rencana Tata Ruang Laut, Rencana Zonasi Kawasan Laut (Teluk, Selat dan Laut), dan RZWP-3-K di perairan laut wilayah pesisir menggunakan istilah pola ruang yang ada dalam UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014. Sedangkan untuk Rencana Zonasi Kawasan Laut (Teluk, Selat dan Laut) dan RZWP-3-K di daratan wilayah pesisir menggunakan istilah pola ruang yang ada dalam RTRW sesuai UU No 26/2007.

Pertimbangan lainnya adalah UU No 27/2007 Jo. UU No 1/2014 dan UU 32/2014 merupakan lex specialis dari UU No 26/2007 terkait perencanaan spasial (keruangan). Sesuai dengan azas lex specialis derogat lex generalis (hukum yang khusus lebih diutamakan daripada yang bersifat umum) maka dasar hukum penataan ruang laut menggunakan UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014 dan UU 32/2014. Tentu saja rencana zonasi kawasan laut dan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut harus diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, sesuai amanat UU No 27/2007 Jo. UU 1/2014.

Hierarki rencana tata ruang wilayah dan perencanaan ruang [email protected]

Page 225: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Rencana Tata Ruang Laut Nasional (RTRLN) merupakan perencanaan makro strategis nasional yang menggambarkan arah dan kebijakan pembangunan kelautan nasional secara ketataruangan. Rencana Zonasi Kawasan Laut (Laut, Selat, Teluk) merupakan rencana rinci berbasiskan kawasan/fungsional yang menjabarkan lebih detil RTRLN. Sedangkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) merupakan variasi dan jabaran detail dari RTRLN dan Rencana Zonasi Kawasan Laut dalam lingkup regional. Sementara itu, Rencana Zonasi Bagian Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZ-BWP3K) dan Rencana Zonasi Rinci (RZR) merupakan rencana tata ruang laut/rencana zonasi pada skala operasional yang dilengkapi dengan aturan pemanfaatan (zoning regulation) laut yang dapat dijadikan dasar dalam pemberian izin dan pengendalian pemanfaatan ruang laut yang ada.

RTRLN memberikan landasan spasial dalam rangka menyeleng-garakan kebijakan dan strategi pembangunan kelautan, keterpaduan berbagai kepentingan dan program sektor di wilayah laut, pertahanan kawasan perbatasan NKRI, arahan perencanaan wilayah pesisir dan

Ilustrasi RZWP-3-K Provinsi dan RZBWP-3-K (Rencana Zonasi Bagian Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil).

[email protected]

Page 226: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

pulau-pulau kecil di daerah, serta pemberian izin pemanfaatan ruang laut yang menjadi kewenangan pemerintah pusat di Kawasan Strate-gis Nasional (KSN), Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), lintas provinsi, dan perairan laut di atas 12 mil dari garis pantai.

RTRLN disusun dengan skala minimal 1:2.000.000, berisikan ren-cana pengembangan wilayah kelautan dalam menentukan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kelautan, sistem konektivitas laut/ke-maritiman, penetapan kawasan-kawasan laut strategis, pemanfaatan potensi sumber daya kelautan, serta arahan lokasi penggunaan ruang laut secara nasional.

RTRLN berisikan muatan rencana struktur ruang laut nasional (pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kelautan, sistem konektivitas maritim, infrastruktur maritim), rencana pola ruang laut nasional, penetapan KSN, penyelenggaraan tata ruang laut yurisdiksi (zona tambahan, ZEEI, landas kontinen), kerja sama penataan ruang laut antarnegara, arahan pemanfaatan dan pengendalian ruang laut nasional, serta arahan pemanfaatan ruang laut provinsi.

RTRLN dalam implementasinya akan menjadi pedoman dalam rangka penyusunan rencana pembangunan kelautan jangka panjang dan jangka menengah serta pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang laut di wilayah nasional. RTRLN juga menjadi pedoman dalam mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah laut provinsi, serta keserasian antarsektor. Tak hanya itu, RTRLN juga mampu menjadi pedoman dalam menetapkan lokasi dan fungsi ruang laut untuk investasi, menata ruang kawasan strategis laut nasional, serta menata ruang/zonasi kawasan laut dan provinsi.

Di wilayah darat, kita mengenal wilayah yang memiliki kesamaan alamiah ditandai dengan adanya kesamaan karakteristik fisik, sosial, dan ekonominya yang berada dalam satu yurisdiksi pemerintah daerah, dan atau mencakup lebih dari satu yurisdiksi pemerintah daerah/lintas provinsi. Di situ juga dijumpai paradigma daerah aliran sungai (DAS). Di perairan laut, kita mengenal adanya teluk, selat, dan laut.

Page 227: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�10 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pengelolaan wilayah laut harus dilakukan secara terintegrasi. Namun dengan melihat luas wilayah laut Indonesia --sebagaimana telah dilakukan di wilayah darat-- maka wilayah laut Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil. Satuan lebih kecil ini dapat berupa wilayah lintas administrasi pemerintah daerah maupun wilayah homogen yang berinteraksi melalui laut. Hal ini juga dilakukan untuk mengisi pengaturan ruang laut yang masih kosong mengingat pengelolaan ruang laut provinsi hanya sampai sejauh 12 mil dari garis pantai.

Untuk itu, dalam UU 32/2014 dikenal dengan istilah rencana zonasi kawasan laut yang disusun pada wilayah teluk, selat, dan laut dengan skala minimal 1:500.000. Rencana zonasi kawasan laut berisikan alokasi arahan pemanfaatan ruang kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, kawasan strategis nasional tertentu, dan alur laut yang secara umum merupakan penetapan prioritas kawasan laut untuk tujuan konservasi, sosial budaya, ekonomi, transportasi laut, industri strategis, serta pertahanan dan keamanan. Dalam pelaksanaannya, rencana zonasi kawasan laut memberikan arahan kerja sama penataan ruang laut antarprovinsi. Di samping itu rencana zonasi teluk, rencana zonasi selat, dan rencana zonasi laut berfungsi sebagai instrumen perizinan di perairan laut di atas 12 mil.

Dalam struktur perencanaan tata ruang di wilayah laut, rencana zonasi kawasan laut (laut, selat, dan teluk) merupakan dokumen perencanaan yang mendetilkan gambaran struktur dan pola ruang laut nasional dan sekaligus juga menjadi rencana yang komplementer untuk RZWP-3-K. RTRLN merupakan arahan struktur dan pola ruang makro (skala kecil) dan jangka panjang (20 tahun).

Arahan jangka panjang itu harus tetap dipegang dan dijaga keberlanjutannya sehingga tidak ada penyimpangan dari tujuan dan arah RTRLN. Untuk menjaga konsistensi dalam keterkaitan program pelaksanaan antarsektor dan antarwilayah laut provinsi, maka ditetapkan rencana zonasi kawasan laut.

Dalam rangka memperkuat otonomi daerah dalam pengelolaan ruang laut, menurut ketentuan UU No. 23/2014 maka pengelolaan

Page 228: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�11Merencanakan Tata Ruang Laut

sumber daya alam di laut sampai batas 12 mil dari garis pantai menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi diukur dari garis pantai saat laut pasang tertinggi, sehingga RZWP-3-K wajib ditetapkan Perdanya oleh provinsi.

RZWP-3-K berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), acuan dalam penyusunan RPWP-3-K dan RAPWP-3-K, instrumen penataan ruang di perairan laut wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil. Tak hanya itu, RZWP-3-K juga dapat memberikan kekuatan hukum terhadap alokasi ruang di perairan laut wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil serta dasar pemberian izin lokasi dalam melakukan pemanfaatan ruang dari sebagian perairan pesisir dan pemanfaatan sebagian pulau-pulau kecil.

Fungsi lainnya adalah menjadi dasar penentuan lokasi reklamasi, sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. RZWP-3-K juga dapat menjadi acuan dalam rujukan konflik di perairan laut wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil, acuan dalam pemanfaatan ruang di perairan laut wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

RZWP-3-K memberikan arahan pemanfaatan sumber daya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada ruang laut 0 - 12 mil ke dalam kawasan serta arahan zona pemanfaatannya. RZWP-3-K memuat antara lain: alokasi ruang dalam kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, kawasan strategis nasional tertentu, dan alur laut. Di samping itu, RZWP-3-K juga memuat keterkaitan antara ekosistem darat dan ekosistem laut dalam suatu bioekoregion.

RZWP-3-K Provinsi yang dituangkan ke dalam peta dengan skala 1:250.000 ini juga memuat penetapan pemanfaatan ruang laut dan penetapan prioritas kawasan laut untuk tujuan konservasi, sosial budaya, ekonomi, transportasi laut, industri strategis, serta pertahanan dan keamanan.

Efektivitas penerapan rencana tata ruang/zonasi laut sangat

Page 229: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dipengaruhi oleh tingkat ketelitian atau kedalaman pengaruh dan skala peta yang dihasilkannya. Perencanaan tata ruang laut yang mencakup wilayah laut yang luas pada umumnya memiliki tingkat ketelitian atau kedalaman peraturan dan skala peta yang tidak rinci. Oleh karena itu, masih diperlukan perencanaan yang lebih rinci berupa RZBWP-3-K. Jika diperlukan, didetailkan dalam RZR.

RZBWP-3-K dapat disusun sebagai perangkat operasional RZWP-3-K. RZBWP-3-K dapat disusun apabila RZWP-3-K Provinsi belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang atau memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan. Dalam implementasinya, RZBWP-3-K disusun pada skala 1:50.000.

Pemerintah daerah provinsi dapat menyusun RZR yang meru-pakan pendetailan zona tertentu pada RZWP-3-K dan/atau RZBWP-3-K yang dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan peman-faatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang lautnya. RZR ditu-angkan dalam peta skala 1:10.000 dan disusun sesuai dengan prioritas kebutuhan zona di kawasan pemanfaatan umum dan/atau kawasan strategis nasional tertentu.

RZR dilengkapi dengan analisis daya dukung dan daya tampung, serta peraturan pemanfaatan ruang ke dalam subzona dan/atau blok-blok di dalam peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan pemanfaatan ruang.

Perizinan di Perairan LautPenataan ruang laut dilakukan terkait pengaturan pemanfaatan

laut secara optimal dengan mengakomodasikan semua kepentingan untuk menghindari adanya konflik pemanfaatan ruang laut. Artinya, dengan mengacu pada rencana tata ruang laut/rencana zonasi, diberikan batas yang jelas, misalnya, antara zona pemanfaatan umum dan zona konservasi.

Untuk mengatur pemanfaatan ruang di wilayah laut maka dikenal mekanisme perizinan, yaitu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di perairan laut dan pesisir. Menurut UU No 27/2007 Jo. UU

Page 230: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1�Merencanakan Tata Ruang Laut

SIST

EM P

ERIZ

INA

N D

I DA

RAT

Berd

asar

kan

PP N

o. 1

5/20

10 te

ntan

g Pe

nyel

engg

araa

n Pe

nata

an R

uang

(t

urun

an U

U 2

6/20

07)

RTRW

PRO

V

RTRW

KAB/

KOTA

IZIN

PRI

NSI

P

IZIN

LO

KASI

(D

i Dar

at)

IMB

PERD

A K

AB/

KOTA

PER

ATU

RAN

ZO

NA

SI S

ISTE

M K

AB/

KOTA

RTRW

N

REN

CAN

A D

ETA

IL T

ATA

RU

AN

G K

AWA

SAN

IZIN

PEN

GG

UN

AA

N/

PEM

AN

FAAT

AN

TA

NA

H

RTRL

Nas

ioan

al

RZ R

INCI

ZO

NA

Blok

-blo

k Pe

runt

ukan

Ru

ang

Pera

tura

n Pe

man

faat

an

Ruan

g

RZ K

SN/K

SNT

Pasa

l 46

UU

32/

2015

RZW

P3K

PRO

V0

- 12

Mil

RZBW

3K

Skal

a 1:

50.0

00

Pasa

l 16

Ayat

1 U

U 1

/201

4

Izin

Lok

asi

Di P

erai

ran

Laut

Izin

Pen

gelo

laan

/Iz

in S

ekto

r

Am

ar P

utus

an M

K N

omor

3/P

UU

-VIII

/201

0

Izin

lain

ses

uai p

erat

uran

pe

rund

anga

n

SIST

EM P

ERIZ

INA

N D

I LA

UT

WIL

AYA

H

PERA

IRA

N P

ESIS

IRPe

ruba

han

UU

27

Jo U

U 1

/201

4;

UU

32/

2014

; dan

UU

23/

2014

)

Izin

lain

ses

uai p

erat

uran

pe

rund

anga

n

RZ A

ntar

Wila

yah

21

54321

Sist

em p

eriz

inan

di d

arat

dan

per

aira

n la

ut.

[email protected]

Page 231: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

1/2014 dan UU 32/2014, izin di perairan laut diberikan dalam bentuk izin lokasi dan izin pengelolaan sumber daya perairan pesisir.

Izin lokasi adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan ruang dari sebagian perairan pesisir yang mencakup permukaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut pada batas keluasan tertentu dan/atau untuk memanfaatkan sebagian pulau-pulau kecil. Sedangkan izin pengelolaan adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan pemanfaatan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau-pulau kecil.

Oleh karena itu, setiap pemanfaatan ruang dari sebagian perairan laut dan pemanfaatan sebagian pulau-pulau kecil secara menetap wajib memiliki izin lokasi. Izin lokasi terdiri dari izin lokasi perairan pesisir dan izin lokasi pulau-pulau kecil. Izin lokasi di perairan pesisir diberikan berdasarkan RZWP-3-K. Sedangkan izin lokasi pulau-pulau kecil diberikan berdasarkan RTRW. Izin lokasi diberikan dalam luasan dan waktu tertentu, dan tidak dapat diberikan pada zona inti di kawasan konservasi, alur laut, kawasan pelabuhan, dan pantai umum.

Izin lokasi merupakan dasar pemberian izin pengelolaan sumber daya perairan laut dan pesisir yang berupa kegiatan produksi garam, biofarmakologi laut, bioteknologi laut, pemanfaatan air laut selain energi, wisata bahari, kegiatan survei, dan pengangkatan benda muatan kapal tenggelam. Sedangkan untuk perizinan terhadap pemanfaatan perairan pesisir selain kegiatan-kegiatan tersebut dan pada wilayah masyarakat hukum adat, tetap dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ada dan sesuai dengan kewenangan masyarakat hukum adat setempat.

Pemberian izin lokasi tersebut wajib mempertimbangkan kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat hukum adat, nelayan tradisional, kepentingan nasional, dan hak lintas damai bagi kapal asing. Sementara itu, untuk pemberian izin pengelolaan sumber daya perairan laut dan pesisir wajib mempertimbangkan kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, masyarakat hukum adat, serta kepentingan nasional.

Page 232: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1�Merencanakan Tata Ruang Laut

Harmonisasi dan Integrasi WPP dengan RTRL/Rencana ZonasiBanyak dari kita belum memahami hubungan antara Wilayah

Pengelolaan Perikanan (WPP) dan Rencana Tata Ruang Laut (RTRL)/Rencana Zonasi. WPP merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI).

Di Indonesia terdapat 11 WPP yakni, WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman, WPPNRI 572 (perairan Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda), WPPNRI 573 (perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat), WPPNRI 711 (perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan), WPPNRI 712 (perairan Laut Jawa), WPPNRI 713 (perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali), WPPNRI 714 (perairan Teluk Tolo dan Laut Banda), WPPNRI 715 (perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau), WPPNRI 716 (perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera), WPPNRI 717 (perairan Teluk Cendrawasih dan Samudra Pasifik), WPPNRI 718 (perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian timur).

Selama ini manajemen pengelolaan perikanan tangkap (seperti penetapan WPP) didasarkan pada pemahaman bidang biologi perikanan, yang umumnya ditentukan dari data sebaran potensi populasi biota secara biologis. Namun pendekatan ini tidak menempatkan sumber daya ikan (SDI) sebagai komponen dari ekosistem secara keseluruhan (Pauly, 2009).

Dengan kata lain, pendekatan tersebut tidak mengakomodasi keragaman spasial dan ancaman-ancaman yang ada terhadap SDI (Halpern dkk, 2008). Ketiadaan integrasi dari pola dan proses ekosistem secara spasial berakibat pada manajemen SDI dan ekosistem yang tidak berimbang (Wilen, 2004). Akibatnya, dari 11 WPP, sebanyak 2 WPP (WPP 571 dan 714) dalam kondisi overfishing.

Page 233: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 234: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1�Merencanakan Tata Ruang Laut

Selain itu, 3 WPP (WPP 572, 712 dan 573) dalam kondisi jumlah tangkapan rata-rata mendekati jumlah potensi lestari dan 6 WPP (WPP 711, 713, 715, 716 dan 717) dalam kondisi optimalisasi potensi lestari meskipun jumlah tangkapan beberapa komoditas tangkap di WPP tersebut juga berada dalam kondisi melampaui batas potensi lestari.

Dalam satu kawasan WPP ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam usaha perikanan tangkap yang saling berhubungan satu sama lain yakni, topografi bawah laut, arus laut, biomassa, perairan dekat pantai (estuari, laguna, zona pasang surut/tidal flat, zona litoral, dan zona neritik), serta ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove, sea grass, dan lain-lain). Komponen fisik tersebut memiliki fungsi unik untuk menunjang keberlangsungan SDI dan proses yang terjadi dalam siklus rantai makanan. Kehilangan satu komponen akan berakibat pada meledaknya populasi satu biota yang dalam waktu panjang akan berdampak pada terganggunya ekosistem secara keseluruhan.

Sementara itu, RTRL/Rencana Zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin.

Pengelolaan ruang laut berbasis ekosistem berarti mengede-pankan paradigma kewilayahan (area-based resource) berbasis eko-sistem seperti potensi perikanan tangkap, areal konservasi, dan anali-sa keberlanjutan sumber daya berbasis spasial. Prinsip utama dalam pengelolaan ruang laut untuk menunjang pemanfaatan WPP adalah pertimbangan bahwa SDI merupakan sumber daya yang bergerak, sehingga tidak mungkin memanfaatkan ruang yang sama sepanjang waktu.

Untuk itu diperlukan data yang lebih presisi untuk optimalisasi WPP karena SDI memiliki lokasi yang dinamis, baik dalam ruang mau-pun waktu. Jika penataan ruang laut termasuk kawasan WPP disusun berdasarkan potensi sumber daya ekosistem (termasuk di dalamnya SDI), maka di masa depan nelayan tidak perlu menghabiskan bahan

Page 235: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

bakar untuk mencari ikan, tetapi pada waktu tertentu cukup menung-gu di lokasi yang sudah diperkirakan maka ikan yang akan datang ke nelayan.

Memang ada dua perencanaan dalam matra laut yang sama. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang adanya tumpang tindih dan inefisiensi pengelolaan sumber daya perikanan.

Menurut penulis, sebenarnya tidak ada pertentangan antara WPP dan RTRL/Rencana Zonasi. Sebagai bagian rencana pengelolaan sektoral, justru WPP perlu diselaraskan, dipaduserasikan, dan menjabarkan alokasi ruang perikanan tangkap yang telah tertuang dalam RTRL/Rencana Zonasi. Mengapa demikian?

RTRL/Rencana Zonasi memberikan gambaran secara menyeluruh terkait dengan informasi dan alokasi ruang berbagai aktivitas (seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata, jalur kapal, pelabuhan, dan lain sebagianya) di perairan laut. Dari sinilah, untuk kegiatan perikanan tangkap yang telah tertuang di dalam RTRL/Rencana Zonasi selanjutnya dikelola dengan menggunakan kaidah kaidah yang diatur dalam rencana pengelolaan perikanan dalam WPP bergantung kepada di mana RTRL/Rencana Zonasi dan WPP sama-sama berada.

Tak hanya itu. Dalam menentukan arahan pemanfaatan ruang dan peraturan pemanfaatan ruang perikanan tangkap dalam RTRL/Rencana Zonasi juga wajib memperhatikan kaidah-kaidah yang telah diatur dalam rencana pengelolaan perikanan di WPP.

Setidaknya ada empat hal yang bisa menjelaskan hubungan harmonisasi antara WPP dan RTRL/Rencana Zonasi. Pertama, Pasal 10 dari kode etik internasional untuk Perikanan Bertanggung Jawab, mempromosikan integrasi perikanan ke dalam manajemen wilayah pesisir (FAO, 1995).

Kedua, RTRL/Rencana Zonasi harus dilihat sebagai pendekatan untuk pengelolaan ruang laut yang terintegrasi dan komprehensif dengan memperhatikan komponen-komponen kunci dari masing-masing sektor seperti pengelolaan perikanan (wilayah pengelolaan perikanan, pengelolaan perikanan berbasis ekosistem), pengelolaan

Page 236: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�1�Merencanakan Tata Ruang Laut

ekosistem (kawasan konservasi), serta pengelolaan sektor lainnya (pariwisata, perhubungan, telekomunikasi, lingkungan hidup) di wilayah perairan pesisir/laut.

Ketiga, pendekatan sektoral seperti pengelolaan perikanan harus diselaraskan, dipaduserasikan dan menjabarkan alokasi ruang perikanan tangkap yang telah ditetapkan dalam RTRL/Rencana Zonasi. Sebab, rencana inilah yang berhubungan dengan tujuan pengelolaan dari berbagai sektor seperti perikanan, pertambangan, transportasi, pariwisata, pengembangan pesisir, pertanian, dan kehutanan.

Keempat, RTRL/Rencana Zonasi dapat memberikan informasi penting untuk pengembangan rencana/pengelolaan masing-masing sektor. Contohnya untuk pengelolaan perikanan, informasi spasial dan temporal tentang daerah ekologis dan biologis sensitif yang diidentifikasi dan dipetakan pada saat penyusunan RTRL/Rencana Zonasi. Informasi daerah ekologis dan biologis sensitif meliputi: daerah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, endemisme tinggi, daerah dengan produktivitas yang tinggi, daerah pemijahan, daerah pembibitan, koridor migrasi ikan dan titik-titik persinggahan.

Proses penyusunan RTRL/Rencana Zonasi juga mencakup pengumpulan informasi dan pemetaan kegiatan manusia yang ada dan masa depan di wilayah perairan pesisir/laut di dalam dan sekitar WPP. Kedua informasi spasial tersebut memberikan informasi penting dalam menentukan rencana pengelolaan perikanan.

Berdasarkan pengertian WPP dan RTRL/Rencana Zonasi tersebut, keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya meliputi: WPP dan Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi sama-sama menjadikan ruang laut sebagai arena pengaturan atau pengelolaan. Keduanya juga menetapkan bentuk-bentuk pemanfaatan dimana WPP mencakup kegiatan-kegiatan terkait dengan sumber daya ikan, sedangkan tata ruang laut meliputi semua bentuk kegiatan manusia dalam menggunakan ruang laut. Persamaan lainnya baik WPP maupun RTRL/Rencana Zonasi bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya.

Sedangkan perbedaannya meliputi tiga hal. Pertama, WPP tidak

Page 237: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

memberikan arahan penggunaan ruang dalam arti apa yang boleh, apa yang tidak boleh, dan apa yang boleh namun dengan izin. WPP hanya mengatur atau pada praktiknya saat ini relatif hanya mengelola perijinan pemanfaatan sumber daya ikan khususnya perikanan tangkap, tidak mengatur atau mengarahkan bagaimana sektor lain memanfaatkan ruang yang sama.

Kedua, RTRL/Rencana Zonasi mengatur secara jelas alokasi ruang laut untuk berbagai kepentingan sektor (pariwisata, pertambangan, industri, pelabuhan, perikanan budidaya, perikanan tangkap, dan lain-lain). Dalam hal ini RTRL/Rencana Zonasi mencakup pengaturan zona yang detail sebagaimana tata ruang wilayah (alokasi ruang dan struktur ruang).

Ketiga, berbeda dengan WPP, Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi bersifat mengikat dan wajib ditaati oleh semua sektor karena ditetapkan melalui Peraturan Daerah (untuk kasus perairan 0 - 12 mil), peraturan presiden, atau peraturan pemerintah.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan tersebut maka WPP dan RTRL/Rencana Zonasi dapat saling melengkapi dan memperkuat kepentingan Kelautan dan Perikanan dalam tiga hal. Pertama, memastikan kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya dan ruang laut. Kedua, menjamin keberlanjutan pemanfaatan sumber daya perikanan, baik secara ekonomi maupun sosial dan budaya. Ketiga, mewujudkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil baik yang berprofesi sebagai nelayan, pembudidaya, maupun masyarakat adat.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka integrasi dan harmonisasi yang harus dilakukan meliputi tiga hal:

1. WPP memberikan masukan secara fungsional dan teknis terhadap rencana alokasi ruang atau zona dalam rencana tata ruang laut/rencana zonasi. Variabel yang diintegrasikan antara lain informasi potensi stok perikanan penting, jalur migrasi ikan, habitat esensial, wilayah pemijahan, dan wilayah-wilayah perikanan adat.

Page 238: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

2. Tata ruang laut/rencana zonasi mengakomodasikan dan mengamankan kepentingan pengelolaan perikanan dan membantu harmonisasi dengan kepentingan sektor lain dalam “kompetisi” pemanfaatan ruang seperti perhubungan, pertambangan, pariwisata, dan telekomunikasi.

3. Tata ruang laut/rencana zonasi memberikan media sekaligus ruang negosiasi antara kepentingan perikanan dengan kepentingan sektor lain yang akan menggunakan satu areal yang sama pada satu wilayah tertentu, dimana hal ini sulit dilakukan apabila otoritas WPP melakukannya sendiri.

Integrasi tersebut sangat penting dan strategis pada situasi antara lain seperti penempatan kabel dan pipa bawah laut yang melewati kawasan-kawasan nelayan dan kawasan budidaya, penentuan lokasi pelabuhan pada kawasan-kawasan habitat penting perikanan, pembangunan anjungan-anjungan Migas yang bertumpangan dengan kawasan budidaya laut. Hal-hal tersebut akan semakin meningkat frekuensi dan intensitasnya di masa datang sesuai dengan prioritas pemerintah yang akan menjadikan laut sebagai ujung tombak pembangunan nasional. Potensi konflik tidak hanya terjadi pada kompetisi penggunaan ruang lautnya namun juga pada level masyarakat, bisnis, dan pemerintahan.

Kata kunci dari penataan ruang laut berbasiskan ekosistem/kewilayahan adalah manajemen pengelolaan perikanan yang berhasil harus mampu mengakomodasi keragaman spasial dalam ekosistem. Dengan demikan, pola umum yang selama ini ‘mencari ikan’ beralih menjadi ‘menunggu’ ikan dan menangkapnya pada tempat dan waktu yang tepat (place-based fishery management).

Page 239: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Kom

pone

n fis

ik

Kom

pone

n no

n-fis

ik

(eko

sist

em)

Peru

baha

n ik

lim

1. B

athy

met

ry2.

Aru

s3.

Gel

omba

ng4.

Bio

mas

sa5.

Per

aira

n pa

ntai

:a.

Est

uari

b. L

agun

ac.

Tid

al fl

atd.

Zon

a litt

oral

1. M

angr

ove

2. L

amun

3. T

erum

bu k

aran

g4.

dll

Peri

kana

n ta

ngka

p

WPP

Pend

ekat

an R

TRL

Pend

ekat

an k

lasi

k

1. A

rea-

base

d/ke

wila

yaha

n2.

Mem

perh

atika

n pr

oses

, fun

gsi,

dina

mik

a, d

an ja

sa

ekos

iste

m3.

SD

I dip

erla

kuka

n se

baga

i kom

pone

n da

ri e

kosi

stem

.

1. R

esou

rce-

base

d2.

Pen

deka

tan

berd

asar

kan

data

se

bara

n ju

mla

h ta

ngka

pan

3. S

DI s

ebag

ai o

bjek

ya

ng le

pas

dari

fu

ngsi

eko

sist

em.

Kete

rkai

tan

dala

m:

1. S

iklu

s hi

dup

biot

a2.

Ran

tai m

akan

an

Ekon

omi/

kese

jaht

eraa

n

Ruan

g La

utKe

daul

atan Day

a du

kung

/ke

berl

anju

tan

Kons

epsi

opti

mal

isas

i pem

anfa

atan

WPP

mel

alui

pen

deka

tan

kew

ilaya

han

berb

asis

pen

ataa

n ru

ang

laut

.

[email protected]

Page 240: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Data Spasial,Kunci Keberhasilan

Rencana Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi

Siapa menguasai informasi, dialah yang bakal menjadi penguasa dunia. Pepatah ini tampaknya menjadi dasar pembangunan bagi para penentu kebijakan di berbagai

negara maju. Norwegia misalnya, mampu menjelma sebagai negara maju lantaran sukses memanfaatkan data dan

informasi ruang (spasial) pesisir dan laut yang dimilikinya.

Kini, Norwegia menjadi bangsa yang sangat maju, kompetitif, dan berdaya saing tinggi. Terbukti dari kelautan dan perikanan menyumbang devisa tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Negara tersebut mengelola sumber daya kelautan berupa minyak dan gas (Migas) di laut lepas (offshore), perikanan budidaya, perikanan tangkap (termasuk ikan laut dalam atau deep sea), pelabuhan, dan lain-lain berdasarkan data dan informasi spasial yang komplet dan tentu saja terkini. Dengan demikian, pengambil keputusan mampu

Page 241: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

mengeluarkan kebijakan yang akurat dalam mengelola sumber daya alamnya secara kompetitif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan.

Norwegia juga memiliki tata ruang laut yang mutakhir. Wilayah lautnya telah dialokasikan ruangnya untuk industri perikanan tang-kap, perikanan budidaya, transportasi laut, dan eksplorasi Migas se-suai peruntukannya sehingga tidak ada konflik antarpengguna.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia. Bukankah kita memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang berlimpah ruah, jauh di bawah kekayaan alam yang dimiliki Norwegia? Coba lihat fakta berikut ini. Pantai Indonesia adalah terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yakni sekitar 99.093 km. Tak hanya itu saja. Indonesia juga dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam pesisir, lautan, dan kemaritiman yang sangat besar.

Keragaman hayati laut kita juga paling lengkap di seluruh dunia. Potensi tersebut tersebar di perairan laut seluas 6.315.222 km2. Wilayah Nusantara juga ditaburi sekitar 17.504 pulau dan dikelilingi laut yang aduhai memikat dengan kekayaan sumber daya alam berlimpah ruah. Potensi ini jelas memiliki peranan sangat vital dalam memajukan taraf hidup masyarakatnya.

Namun mengapa Indonesia yang dikaruniai sumber daya kelaut-an dan perikanan yang sangat kaya raya itu belum mampu menye-jahterakan warganya? Kenapa sumber devisa dari sektor kelautan dan perikanan masih relatif kecil kontribusinya? Sebelum menjawab per-tanyaan tersebut, mari kita lihat fenomena menarik berikut ini.

Peran Sangat PentingDalam perencanaan ruang laut/rencana zonasi wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil (WP-3-K), data dan informasi (spasial) memiliki peranan yang sangat penting, karena merupakan dasar dari seluruh proses pengambilan keputusan dan sekaligus sebagai alat dalam melakukan evaluasi terhadap hasil perencanaan yang telah dilaksanakan. Perencanaan ruang laut/rencana zonasi WP-3-K yang baik membutuhkan data yang tepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 242: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Di dalam struktur piramida tersebut menunjukkan, data spasial dan nonspasial (database informasi) yang diperoleh dari hasil pengukuran merupakan awal dari semua kegiatan. Data semacam ini menjadi pondasinya. Dari data inilah para perekayasa dan ilmuwan mengolahnya melalui pemodelan maupun simulasi. Hasilnya, berupa informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dalam perencanaan ruang laut/rencana zonasi WP-3-K, informasi tersebut dapat berupa skenario atau alternatif rencana tata ruang laut/rencana zonasi WP-3-K yang disertai dengan rencana tindak lanjut yang diperlukan. Berdasarkan struktur piramida tersebut,

Kesalahan data yang digunakan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga hasil perencanaan ruang laut/rencana zonasi WP-3-K menjadi tidak berguna. Dengan kata lain, ketelitian/keakuratan data menentukan tingkat ketepatan dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, data yang tak akurat akan menghasilkan kebijakan yang melenceng. Ingatlah pepatah garbage in garbage out. Jika input data dalam perencanaan salah atau tidak sesuai dengan kebutuhan, maka informasi yang dihasilkan keliru. Akibatnya pengambilan keputusan menjadi salah.

Pentingnya data dan informasi spasial yang akurat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan disajikan pada Gambar berikut ini.

Kedudukan data dan informasi dalam pengambilan keputusan.

Skenario alokasi ruang

Analisis data

Survei dananalisis data

Database informasi

Komunikasi perencanaan

Peng-ambilan

keputusan

Pengambil keputusan

Perekayasa, ilmuwan

Surveyor, pengelola data, sistem analisis,

dll

Data dan Informasi WP3K

[email protected]

Page 243: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

dengan adanya data dan informasi yang tepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan maka diharapkan dapat terwujud wilayah laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang memiliki daya ikat dan daya pikat tinggi.

Meskipun data dan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi WP-3-K, namun sampai saat ini pelaksanaan penyusunan dokumen rencana tata ruang laut masih mengalami berbagai masalah dalam penyediaannya. Permasalahan utamanya adalah minimnya data yang tersedia, dan tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan.

Hal ini dapat dilihat dari capaian penyusunan rencana tata ruang laut. Sampai sejauh ini mayoritas pemerintah provinsi belum menyu-sun rencana tata ruang laut yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah (Perda). Dari 34 provinsi, ternyata baru DI Yogyakarta, Jatim, Jabar, Jateng, dan Maluku Utara yang memiliki Perda tata ruang laut. Itupun hanya wilayah perairan 4-12 mil.

Data dan Informasi yang Dibutuhkan Data dan informasi spasial yang dibutuhkan dalam penyusunan

rencana tata ruang laut meliputi 13 dataset, yakni bathimetri, geologi dan geomorfologi laut (substrat dasar laut), oseanografi, ekosistem, sumber daya ikan (demersal dan pelagis), penggunaan lahan, peman-faatan wilayah laut eksisting, infrastruktur, kesesuaian lahan/perairan laut, infrastruktur, demografi dan sosial, ekonomi wilayah, serta risiko bencana dan pencemaran. Masing-masing dataset memiliki satu atau beberapa jenis peta tematik. Selain itu, untuk menentukan alokasi ru-ang untuk reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, diperlu-kan tambahan data geoteknik.

Data atau peta tematik dapat diperoleh melalui pengumpulan data sekunder dari instansi terkait. Apabila data sekunder yang dikumpulkan tidak tersedia atau tidak memenuhi syarat kualitas dan kuantitas, maka perlu dilakukan survei lapangan. Survei ini untuk melengkapi data yang belum sesuai kebutuhan.

Survei untuk daerah yang luas membutuhkan biaya yang relatif

Page 244: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Teknologi pengumpulan data dan informasi untuk mendukung penyusunan

tata ruang laut/rencana zonasi.

mahal karena jumlah sampel pengukuran harus mewakili luasan wilayah. Untuk mengatasi hal tersebut, pengumpulan data perlu dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih murah, di antaranya menggunakan analisis citra satelit, pemodelan matematik, survei lapangan, atau kombinasi ketiganya. Metode pengumpulan data spasial selengkapnya dapat dikelompokkan menjadi empat bagian seperti terlihat pada Gambar berikut ini.

[email protected]

Page 245: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pertama, analisis citra satelit dilengkapi dengan groundcheck lapangan. Analisis citra satelit dapat digunakan untuk memperoleh data spasial di daerah yang luas sesuai dengan wilayah perencanaan. Jenis citra satelit yang digunakan di antaranya MODIS, SeaWiFS, dan NOAA-AVHRR untuk identifikasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil. Sementara itu, Citra Landsat TM, Alos, Quickbird, dan World-View digunakan untuk mengidentifikasi ekosistem pesisir (terumbu karang, lamun, mangrove), substrat dasar laut, pemanfaatan laut eksisting, dan total suspended solid (TSS).

Untuk estimasi data suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil tiap grid pada citra satelit, dilakukan dengan cara transformasi matematis menggunakan software pengolah citra satelit. Sedangkan untuk data ekosistem pesisir dan substrat dasar laut, dilakukan analisis citra satelit untuk klasifikasi jenis ekosistem dan substrat dasar laut, dengan cara delineasi batas/poligon.

Guna mendapatkan data yang valid, perlu dilakukan ground check dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Ground check untuk data suhu permukaan laut, klorofil, dan TSS dilakukan berdasarkan keragaman warna atau variabilitas data pada hasil analisis citra satelit, sehingga setiap interval nilainya dapat terwakili secara proporsional. Ground check untuk data ekosistem pesisir dan substrat dasar laut dilakukan berdasarkan keterwakilan setiap jenis ekosistem pesisir dan jenis substrat dasar laut.

Tujuan ground check adalah untuk mendapatkan data pengukur-an lapangan yang digunakan untuk mengoreksi dan memvalidasi hasil analisis citra satelit. Sehingga dihasilkan data suhu permukaan laut dan klorofil yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

Dari data yang sudah divalidasi sinilah dilakukan penyusunan peta kontur suhu permukaan laut dan klorofil dengan cara interpolasi nilai-nilai suhu permukaan laut dan klorofil di setiap titik-titik grid yang ada di seluruh perairan di wilayah perencanaan.

Untuk data ekosistem pesisir dan substrat dasar laut, hasil ground check digunakan untuk validasi objek dan memperbaiki batas poligon untuk setiap jenis ekosistem pesisir dan substrat dasar laut yang di-

Page 246: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

hasilkan dari interpretasi citra satelit. Kedua, pemodelan matematik. Ini merupakan pendekatan

spasial yang digunakan untuk mengetahui distribusi spasial beberapa parameter oseanografi berdasarkan grid di seluruh wilayah perencanaan. Ukuran grid maksimum ditentukan berdasarkan skala perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi WP-3-K, dimana untuk provinsi menggunakan grid maksimal 2,5 km, dan 500 meter. Parameter oseanografi yang dapat dimodelkan di antaranya gelombang, arus, pencemaran, sedimen, dan TSS.

Untuk model matematika refraksi gelombang, distribusi spasial tinggi dan arah gelombang untuk RZWP-3-K Provinsi menggunakan grid maksimum 2,5 km dan 500 meter. Dari sini diperoleh nilai tinggi gelombang di setiap titik-titik grid yang ada di seluruh perairan tersebut. Nilai tinggi gelombang di setiap titik-titik grid tersebut lalu diinterpolasi sehingga menghasilkan kontur isoline tinggi gelombang dan diklasifikasi dengan interval 0,1 meter.

Untuk arus, distribusi spasial pola arus (setiap grid maksimum 2,5 km dan 500 meter untuk RZWP-3-K Provinsi) di seluruh perairan wilayah perencanaan disimulasikan dengan model matematik hidro-dinamika pola arus. Hasilnya berupa nilai kecepatan dan arah arus di setiap titik-titik grid yang ada di seluruh perairan di wilayah perenca-naan.

Untuk memvalidasi hasil pemodelan hidrodinamika pola arus, dilakukan kalibrasi dengan hasil pengukuran yang dilakukan pada kondisi pasang tinggi (spring tide) selama 3 hari 3 malam setiap jam yang dilakukan bersamaan dengan pengukuran pasang surut. Setelah itu, nilai kecepatan arus di setiap titik-titik grid yang diperoleh dari hasil pemodelan matematik diinterpolasi sehingga menghasilkan kontur isoline kecepatan arus dan diklasifikasi dengan interval 0,05 m/detik.

Ketiga, kombinasi analisis citra satelit dan pemodelan mate-matik. Analisis citra satelit dan pemodelan matematik dapat dikombi-nasikan untuk mendapatkan data daerah penangkapan ikan pelagis. Analisis citra satelit dilakukan untuk mendapatkan data suhu permu-kaan laut, klorofil, dan sea surface height (SSH), sedangkan pemodelan

Page 247: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

matematik dilakukan untuk mendapatkan data arus. Analisis citra satelit untuk data suhu permukaan laut dan klorofil telah dijelaskan sebelumnya. Untuk analisis DPI pelagis, digunakan citra Modis untuk periode perekaman minimal 5 tahun.

Data SSH yang digunakan berasal dari Satelit Jason atau Topex/Poseidon yang disimpan di basis data The NOAA GEO-IDE UAF ERD-DAP berupa data AVISO Altimetry and Niiler Climatology, Global, dan SSH. Pengolahan dan analisis data SSH dilakukan untuk mendapat-kan informasi tinggi muka laut. Selanjutnya, data tersebut diturunkan menjadi informasi pergerakan arus laut.

Untuk mendapatkan informasi spasial daerah penangkapan ikan (DPI) pelagis, data suhu permukaan laut, klorofil, SSH, serta arus diolah dan disimulasikan menggunakan model matematik dengan pendekatan Knowledge-Based Expert Systems (KB-ES). Dari sinilah dihasilkan data lokasi DPI pelagis harian, mingguan, bulanan, musiman, dan tahunan dalam bentuk raster dan perubahannya. Data lokasi DPI ini kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) sehingga dihasilkan pola sebaran DPI pelagis untuk kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui akurasi hasil pemodelan DPI pelagis, dilakukan validasi menggunakan data hasil survei densitas ikan di lapangan.

Keempat, pengukuran langsung atau survei lapangan. Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data dasar dan tematik yang tidak dapat diperoleh melalui analisis citra satelit dan pemodelan matematik. Survei atau pengukuran langsung di lapangan membu-tuhkan biaya tinggi karena pengukurannya harus mewakili wilayah perencanaan. Data yang dikumpulkan melalui survei lapangan antara lain bathimetri, kecerahan, salinitas, pH, dan data geoteknik.

Sebagai contoh, survei bathimetri dilakukan dengan cara pe-meruman menggunakan alat Echosounder di atas perahu motor. Un-tuk provinsi dengan skala perencanaan 1:250.000 dilakukan pemeru-man dengan interval lajur maksimal 2,5 km. Untuk skala perencanaan 1:50.000 dilakukan pemeruman dengan interval lajur maksimal 500 meter. Untuk skala perencanaan 1:25.000 dilakukan pemeruman den-

Page 248: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

gan interval lajur maksimal 250 meter. Berdasarkan hasil pemeruman tersebut, lalu dilakukan interpolasi

titik-titik kedalaman laut menggunakan software GIS dengan metode Inverse Distance Weighed (IDW) sehingga menghasilkan kontur bathimetri. Untuk provinsi, kontur bathimetri digambarkan dengan interval kontur 0, 5, 10, 20, 50, dan 100 (Sesuai SNI LPI 1:250.000). Sedangkan untuk skala 1:50.000, kontur bathimetri digambarkan dengan interval kontur 0, 2, 5, 10, 15, 20, 40, 50, 70, dan 100. Peta bathimetri digambarkan dengan kelas kedalaman tersebut sampai jarak 4 mil apabila belum mencapai kedalaman 100 m, atau sampai kedalaman 100 m apabila sebelum jarak 4 mil telah dijumpai kedalaman lebih dari 100 m.

Data spasial yang digunakan dalam penyusunan rencana tata ruang laut harus memenuhi standar kualitas dan kuantitas sesuai yang dibutuhkan, meliputi skala, akurasi geometrik, kedetilan informasi, kemutakhiran data, dan kelengkapan atribut. Selain itu, data dan informasi spasial harus memenuhi kaidah One Map Policy, dimana data dan informasi spasial harus dibangun secara bersama menjadi data spasial yang memiliki satu format, satu referensi, satu basis data (geodatabase), dan satu geoportal.

Yang dimaksud satu format adalah data spasial yang digunakan harus memiliki standar format yang sama yaitu shapefile. Satu referensi berarti data harus mempunyai acuan referensi geografis yang sama sehingga dapat dengan mudah diintegrasikan, yaitu Universal Transverse Mercator (UTM).

Satu database berarti data dan informasi disimpan dalam sistem geodatabase yang terintegrasi dan mengacu pada katalog unsur geografis nasional sehingga tidak terjadi duplikasi dalam perolehan dan pengelolaan. Satu geoportal memiliki arti informasi spasial harus dapat diintegrasikan dalam jaringan data spasial nasional.

Dari sisi skala, rencana tata ruang laut di tingkat provinsi menggunakan skala minimal 1:250.000. Setelah melalui proses pengolahan melalui Sistem Informasi Geografis (GIS), data dan informasi spasial yang telah dikumpulkan kemudian disajikan secara

Page 249: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

kartografis dalam bentuk peta-peta tematik.

Memerlukan Berbagai ParameterPenyusunan rencana tata ruang laut/rencana zonasi memerlu-

kan berbagai input berupa data dan informasi spasial tematik. Data dan informasi yang dibutuhkan meliputi parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan alokasi ruang laut. Di antaranya, infor-masi, bathimetri, geologi dan geomorfologi laut, gelombang, arus,suhu permukaan laut, nilai kecerahan (turbiditas), total suspended solid (TSS), salinitas, pH, kandungan klorofil, kandungan plankton dalam air laut, pemanfaatan laut eksisting, penggunaan lahan, dan status lahan.

Di samping itu, parameter lainnya adalah ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil (terumbu karang, lamun, mangrove), sumber daya ikan demersal, sumber daya ikan pelagis, risiko pencemaran, dan data deposit pasir laut. Berikut ini uraian singkat mengenai parameter-parameter tersebut.

1. BathimetriBathimetri merupakan data kedalaman laut yang ditampilkan

dalam bentuk kontur isoline. Bathimetri memberikan gambaran tentang morfologi dasar laut (perairan). Data bathimetri diperoleh dari pengukuran lapangan menggunakan pemeruman echosounder yang terintegrasi dengan global position system (GPS) pada titik-titik tertentu.

Data pengukuran lapangan diolah menggunakan interpolasi spasial sehingga menghasilkan garis kontur kedalaman laut. Garis kedalaman tersebut digunakan untuk membuat peta bathimetri yang memberikan gambaran topografi dasar laut.

Informasi kedalaman laut sangat penting untuk menentukan alo-kasi pola ruang laut. Setiap peruntukan di laut memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan kriteria kesesuaian pemanfaatannya. Di antaranya alokasi ruang untuk pariwisata, pelabuhan, pertambang-an, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan pelagis, in-

Page 250: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

dustri maritim, konservasi, alur, serta reklamasi. Selain itu, informasi bathimetri juga dapat digunakan untuk meningkatkan eksplorasi dan memanfaatkan sumber daya perikanan dan kelautan.

Data bathimetri menjadi salah satu sumber data untuk analisis spasial kesesuaian wilayah untuk kegiatan budidaya pantai seperti untuk informasi lokasi yang baik untuk pemasangan keramba apung di laut. Data bathimetri juga dibutuhkan untuk menganalisis daerah penangkapan ikan khususnya untuk ikan demersal.

2. Geologi dan Geomorfologi Laut Data geologi dan geomorfologi laut merupakan bagian penting

dari dasar pembuatan rencana tata ruang laut. Data geologi laut berupa komposisi substrat dasar laut. Sedangkan data geomorfologi laut berupa data bentuk lahan di dasar laut.

Data geologi dan geomorfologi laut dapat diperoleh dari interpretasi citra penginderaan jauh dan dikomparasikan dengan pengukuran lapangan. Citra yang digunakan memperhatikan daya tembus spektral citra pada kolom air dan hal-hal yang mempengaruhi daya tembus, seperti kekeruhan. Resolusi spasial citra memperhatikan output peta yang akan dihasilkan. Pengukuran lapangan digunakan untuk mengambil data yang tidak dapat diperoleh dari interpretasi citra, serta uji akurasi (ground check) untuk validasi hasil interpretasi.

Data geologi dan geomorfologi laut tersebut diolah menjadi peta geologi dan geomorfologi dasar laut. Kedua informasi tersebut diman-faatkan untuk menentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan pelagis, industri maritim, konservasi, alur laut, serta reklamasi.

3. Suhu Permukaan Laut (SPL)SPL merupakan salah satu parameter penting untuk menentu-

kan rencana tata ruang laut. Perbedaan suhu terjadi secara vertikal dan horizontal. Nilai SPL bervariasi secara spasial dan temporal sehingga berpengaruh terhadap habitat ikan dan pola migrasi biota laut (ikan pelagis). Di samping itu, nilai SPL juga dapat digunakan untuk iden-

Page 251: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

tifikasi cuaca/iklim, pencemaran minyak, dan pencemaran panas se-hingga data suhu menjadi indikator perubahan kondisi ekosistem.

Ikan bersifat poikilotherm di mana suhu tubuhnya dipengaruhi suhu lingkungannya. Oleh karena itu setiap spesies ikan memiliki suhu maksimum (batas toleransi) habitatnya. Suhu terutama mempenga-ruhi aktivitas metabolisme ikan, kandungan oksigen terlarut dan proses reproduksi ikan.

Ikan merupakan hewan berdarah dingin. Suhu tubuhnya selalu menyesuaikan suhu sekitarnya. Hewan ini mampu mengenali dan memilih kisaran suhu tertentu yang bisa beraktivitas secara maksimum sehingga dapat mempengaruhi kelimpahan dan distribusinya. Suhu perairan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh (kecepatan renang), serta rangsangan syaraf.

Suhu air laut juga dapat mempercepat atau memperlambat proses pemijahan pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan menentukan “kekuatan keturunan” dan daya tahan larva pada berbagai spesies ikan.

Suhu ekstrem selama musim pemijahan dapat memaksa ikan memijah ke daerah lain. Dalam jangka panjang, perubahan suhu dapat mempengaruhi perpindahan tempat pemijahan dan fishing ground secara vertikal.

Secara alami suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin, pada lapisan teratas sampai kedalaman sekitar 50 - 70 m terjadi pengadukan, hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat, sekitar 28 °C.

Lapisan teratas atau lapisan vertikal ini bisa menjadi lebih tebal lagi akibat pengaruh arus dan pasang surut. Di perairan dangkal, lapisan vertikal ini sampai ke dasar laut.

Lapisan permukaan laut yang hangat terpisah dari lapisan dalam yang dingin oleh lapisan tipis dengan perubahan suhu yang cepat atau disebut termoklin (lapisan diskontinyuitas suhu). Suhu pada lapisan permukaan adalah seragam karena percampuran oleh angin

Page 252: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

dan gelombang (dikenal sebagai lapisan percampuran atau mixed layer).

Mixed layer berperan dalam kehidupan ikan-ikan pelagis, yakni secara pasif mengapungkan plankton, telur ikan, dan larva. Sementara itu, lapisan air dingin di bawah termoklin mendukung kehidupan hewan-hewan bentik dan hewan laut dalam.

Pada saat terjadi penaikan massa air (upwelling), lapisan termo-klin ini bergerak ke atas dengan gradien yang tidak terlalu tajam. Aki-batnya, massa air yang kaya zat hara dari lapisan dalam naik ke lapisan atas dari kedalaman termoklin yang dipengaruhi pergerakan permu-kaan, pasang surut, dan arus.

Di bawah lapisan termoklin suhu menurun secara perlahan dengan bertambahnya kedalaman. Kedalaman termoklin di Samudra Hindia mencapai 120 meter. Menuju ke selatan di daerah arus ekuatorial selatan, kedalaman termoklin mencapai 140 meter.

Data SPL diperoleh dari hasil ekstraksi citra, analisis spasial yang dikomparasikan dengan pengukuran lapangan (groundcheck pengambilan sampel), dan interpolasi spasial. Data tersebut direpresentasikan dengan garis kontur isotherm rentang 20 – 35 oC untuk perairan Indonesia/tropis, dengan interval 0,5 oC. Pemanfaatan data SPL dalam pembuatan rencana tata ruang laut adalah sebagai salah satu parameter dalam menentukan alokasi ruang untuk pariwisata, perikanan budidaya, dan perikanan tangkap pelagis.

4. KlorofilFitoplankton merupakan produsen primer dari rantai makanan

yang ada di laut. Fitoplankton memiliki kandungan klorofil warna hijau untuk melakukan fotosintesis. Karakteristik klorofil yang memantulkan spektral hijau menyebabkan konsentrasi klorofil dapat diestimasi melalui citra satelit. Oleh karena itu, tingginya konsentrasi klorofil menjadi representasi dari tingginya kelimpahan fitoplankton dan sebaliknya.

Besarnya kandungan klorofil dalam air laut diukur secara lang-sung (ground check) dengan mengambil air contoh (sampel). Data

Page 253: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ground check hasil uji laboratorium digunakan untuk validasi data kon-sentrasi klorofil hasil interpretasi citra satelit.

Keberadaan fitoplankton dijadikan sebagai dasar terbentuknya rantai makanan pada suatu perairan. Tingginya kelimpahan fitoplankton menunjukkan tingginya daya dukung suatu perairan terhadap produser sekunder dan sebaliknya. Kelimpahan ikan di suatu perairan sebagai produser sekunder bergantung kepada kelimpahan fitoplankton. Pada umumnya wilayah perairan yang mengandung kelimpahan fitoplankton yang tinggi menjadi daerah pemijahan ikan. Oleh sebab itu informasi sebaran konsentrasi klorofil dapat digunakan untuk menentukan alokasi pola ruang bagi perikanan budidaya dan perikanan tangkap pelagis.

5. CahayaSecara umum, sebagian besar ikan pelagis naik ke permukaan

sebelum matahari terbenam. Setelah matahari tenggelam, ikan-ikan ini menyebar pada kolom air. Lain lagi setelah matahari terbit, ikan-ikan ini tenggelam ke lapisan lebih dalam. Ikan demersal biasanya menghabiskan waktu pada siang hari di dasar. Lalu, naik dan menyebar pada kolom air pada malam hari.

Cahaya berpengaruh terhadap pemijahan dan larva. Jumlah cahaya yang tersedia dapat mempengaruhi waktu kematangan ikan. Jumlah cahaya juga mempengaruhi daya hidup larva ikan secara tidak langsung. Hal ini diduga berkaitan dengan jumlah produksi organik yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya. Cahaya juga mempengaruhi tingkah laku larva. Penangkapan beberapa larva ikan pelagis lebih banyak pada malam hari dibandingkan siang hari.

6. KecerahanNilai kecerahan (berkorelasi dengan indeks kekeruhan air) dapat

dijadikan parameter untuk mengukur kedalaman air. Nilai kecerahan juga dapat dijadikan indikator kandungan oksigen, bahan organik dan anorganik, serta kandungan klorofil dalam air.

Nilai kecerahan diperoleh dari pengukuran lapangan dengan

Page 254: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

menggunakan secchi disc. Apabila kualitas kecerahan air dinyatakan keruh, maka kandungan organik ataupun anorganik air laut tinggi, sedangkan kandungan oksigen dalam air menurun. Data kecerahan direpresentasikan dengan menggunakan kontur isoline pada rentang 1 - 20 meter dengan interval kontur kecerahan sebesar 1 meter. Kecerahan perairan juga bisa menjadi indikator kualitas perairan. Pemanfaatan data kecerahan dalam pembuatan rencana tata ruang laut adalah sebagai salah satu parameter dalam menentukan alokasi ruang untuk pariwisata dan perikanan budidaya.

7. SalinitasSalinitas merupakan banyaknya kadar garam pada setiap 1 kg air

laut. Salinitas setiap tempat memilik variasi tersendiri. Hal tersebut di-pengaruhi oleh iklim berkaitan dengan tinggi rendahnya penguapan dan keseimbangan terhadap curah hujan di suatu wilayah.

Perolahan data distribusi salinitas di laut dilakukan dengan peng-ukuran langsung di lapangan. Pengukuran dapat dilakukan langsung dengan alat dan diukur di lapangan atau dengan mengambil sampel air untuk diuji laboratorium. Nilai salinitas yang diperoleh pada titik sampel diolah dengan interpolasi spasial sehingga memberikan gam-baran batas yang tegas pada interval perubahan salinitas.

Pemanfaatan informasi spasial sebaran salinitas di laut sangat penting untuk membantu menentukan pola ruang dalam penyusunan tata ruang laut. Penggunaan data tersebut antara lain untuk menentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan pelagis, konservasi, industri maritim, alur laut, serta reklamasi.

Salinitas merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi tekanan osmotik pada ikan sehingga variasi salinitas akan mempengaruhi distribusi dan kelimpahan ikan.

8. pHKandungan senyawa dalam air laut sangat berpengaruh terhadap

ekosistem laut di sekitarnya. Oleh sebab itu pengukuran kadar senya-

Page 255: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

wa pada air laut penting dilakukan guna menentukan pemanfaatan-nya. Parameter kimia yang perlu untuk diketahui antara lain pH.

Kadar senyawa yang terkandung di dalam air laut dapat diketahui melalui pengukuran langsung di lapangan, analisis laboratorium, serta interpolasi spasial sehingga diperoleh sebaran kadar senyawa dalam air laut. Informasi tersebut berfungsi untuk menentukan alokasi pola ruang bagi perikanan budidaya.

9. Total Suspended Solid (TSS)TSS di laut merupakan salah satu parameter fisik yang memiliki

peran penting dalam penentuan alokasi ruang. TSS berupa residu pa-datan total yang tertahan dalam ukuran kecil (maksimal 2 µm). Kon-senterasi TSS di perairan bersifat dinamis, tergantung kondisi iklim dan hidro-oseanografi. Nilai TSS terkait erat dengan kekeruhan perairan (turbiditas) karena dapat menghalangi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas perairan. Pengukuran TSS dapat dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, identifikasi berdasarkan visibilitas dan variabel nilai tertentu permukaan air melalui interpretasi citra penginderaan jauh. Tahapan selanjutnya adalah uji akurasi (ground check) pada wilayah yang dikaji berdasarkan variabilitas nilai yang dikaji.

Hasil dari uji validasi ke lapangan diolah dengan menggunakan interpolasi spasial sehingga diperoleh batas sesuai nilai yang digunakan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk peta TSS. Informasi TSS digunakan untuk menentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, serta perikanan tangkap demersal dan pelagis.

10. GelombangGelombang laut merupakan pergerakan air laut secara vertikal

akibat adanya arus laut. Gelombang memiliki peranan penting dalam ekosistem laut dan pesisir. Fungsi dari dinamika gelombang laut antara lain untuk menjaga kestabilan suhu dari iklim dunia, sebagai sarana pertukaran gas di laut, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta membantu proses pembentukan pantai.

Page 256: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di permukaan Bumi dengan mekanisme mendistribusikan air dingin dari kutub. Pada waktu bersamaan, air hangat bergerak ke arah yang dingin. Gerakan gelombang tersebut berperan dalam menjaga kestabilan suhu lingkungan. Di samping itu, gerakan gelombang menyebabkan terjadinya pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida di permukaan gelombang. Pertukaran gas tersebut penting untuk kelangsungan hidup biota laut.

Peran gelombang dalam meningkatkan keanekaragaman hayati adalah kemampuan gelombang laut yang memungkinkan biota (khususnya larva) terangkut ke tempat lain dengan jarak jauh. Hal tersebut dapat memicu terjadinya evolusi karena adaptasi dari larva ke lingkungan yang baru.

Pembentukan pantai juga tidak terlepas dari aktivitas gelom-bang laut. Gerakan gelombang menyebabkan pasir di bawah permu-kaan laut tersuspensi dalam air laut. Akibatnya, pasir bisa saja terbawa ke pantai.

Pengaruh lainnya dalam pembentukan pantai adalah terjadi-nya pengikisan di wilayah pantai akibat gelombang. Karakteristik gelombang menjadi salah satu faktor yang akan menentukan ter-bentuknya morfologi pantai.

Data gelombang diperoleh dari pengukuran lapangan menggunakan Accoustic Doppler Current Profiler (ADCP) bersensor tekanan untuk merekam tinggi dan periode gelombang dengan memanfaatkan gelombang akustik yang berlangsung dalam waktu tertentu. Hasil pengukuran lapangan diolah menjadi model matematis refraksi gelombang yang kemudian diinterpolasi.

Hasil interpolasi tersebut diubah menjadi infromasi spasial beru-pa peta gelombang. Peta gelombang dapat dimanfaatkan untuk me-nentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan pelagis, indus-tri maritim, alur laut, serta reklamasi.

Page 257: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

11. Arus LautArus laut merupakan dinamika pergerakan air laut baik secara

vertikal maupun horizontal karena adanya perbedaan densitas atau massa air. Di samping itu terdapat pengaruh dari gaya gravitasi (bumi, bulan, dan matahari), gaya Coriolis, perbedaan tekanan udara, dan gaya tektonik. Arus laut adalah kekuatan pendorong utama untuk menghubungkan populasi laut yang terisolasi secara fisik melalui gerakan larva. Arus adalah penggerak utama konektivitas.

Arus menjadi parameter penting karena dapat digunakan se-bagai indikator migrasi ikan. Daerah pertemuan dua arus biasanya menjadi daerah penangkapan ikan jenis tertentu. Terbentuknya arus Eddies di suatu perairan bisa menjadi indikator kelimpahan jenis ikan tertentu.

Arah dan kecepatan arus berpengaruh terhadap transport telur ikan pelagis, perpindahan telur ke area bertelur ikan, hingga menuju area feeding ground (area untuk mencari makanan). Setiap fase re-produksi ikan memiliki kriteria lingkungan masing-masing, seperti pada fase telur dan anak ikan. Lingkungan yang mendukung adalah perairan dengan arus yang lebih tenang.

Fungsi lainnya, arus digunakan sebagai orientasi dan penentu-an arah oleh ikan untuk melakukan migrasi. Arus pasang surut yang terjadi di suatu tempat juga mempengaruhi perilaku ikan. Arus ber-pengaruh terhadap transport plankton, sehingga akan menyebabkan perpindahan konsentrasi ikan di laut sesuai dengan arah arus yang membawa plankton.

Menurut Lavastu dan Hayes (1981), terdapat hubungan arus dengan penyebaran ikan. Arus mengalihkan telur-telur, anak-anak ikan petagis, dan spawning ground (daerah pemijahan) ke nursery ground (daerah pembesaran) serta ke feeding ground (tempat mencari makan). Migrasi ikan-ikan dewasa dipengaruhi arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami.

Arus juga dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa. Secara tidak langsung, arus mempengaruhi pengelompokan makanan, atau faktor lain yang membatasinya, seperti suhu.

Page 258: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

Arus mempengaruhi lingkungan alami ikan dan secara tidak langsung mempengaruhi kelimpahan ikan tertentu dan sebagai pembatas distribusi geografisnya. Jadi, dengan mengetahui nilai suhu, salinitas, dan arus pada perairan, kita dapat menganalisis fenomena potensi ikan di suatu perairan.

Tak hanya itu. Fishing ground yang paling baik biasanya terletak pada daerah batas antara dua arus atau di daerah upwelling dan divergensi. Batas arus (konvergensi dan divergensi) dan kondisi oseanografi dinamis yang lain (seperti arus Eddies), selain berfungsi sebagai perbatasan distribusi lingkungan bagi ikan, juga menyebabkan pengumpulan ikan.

Pengumpulan ikan-ikan komersial biasanya berada pada tengah-tengah arus Eddies. Akumulasi plankton dan telur ikan juga berada di tengah-tengah antisiklon Eddies. Pengumpulan ini bisa terkait dengan pengumpulan ikan dewasa dalam arus Eddies melalui rantai makanan.

Arus juga berpengaruh terhadap perubahan fisik pantai. Arus yang menuju ke daratan akan menyebabkan abrasi dan akresi pada pantai. Informasi arus diperoleh dari pengukuran lapangan dalam waktu tertentu sehingga diperoleh data karakteristik arus suatu wilayah.

Data arus laut dapat diperoleh melalui pengukuran lapangan. Ha-sil pengukuran lapangan diolah untuk kalibrasi model hidrodinamika pola arus yang kemudian dilakukan interpolasi spasial. Interpolasi akan menghasilkan informasi arus berdasarkan kecepatan dan arah-nya. Informasi tersebut direpresentasikan pada peta arus yang ber-fungsi untuk menentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal dan pelagis, konservasi, industri maritim, alur laut, serta reklamasi.

12. Ekosistem MangrovePeta ekosistem mangrove digunakan sebagai alokasi ruang untuk

pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal, dan lain-lain. Peta ekosistem mangrove juga dapat

Page 259: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

digunakan untuk melihat kualitas suatu perairan. Dalam menentukan alokasi ruang pada ekosistem mangrove diperlukan interpretasi citra satelit, ground check survei lapangan untuk identifikasi tutupan mangrove dan kerapatan batang.

13. Ekosistem LamunPeta ekosistem lamun digunakan untuk penentuan alokasi ruang

untuk pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal, dan lain-lain. Peta ekosistem lamun juga dapat digunakan untuk melihat kualitas suatu perairan.

Dalam menentukan alokasi ruang pada ekosistem lamun diperlukan interpretasi citra satelit, ground check survei lapangan dengan menggunakan transek kuadran untuk mengetahui sebaran, luas, dan kondisi padang lamun (presentase tutupan lamun, komposisi jenis, dan kerapatan jenis)

Kelompok ikan penghuni mangrove antara lain udang, gelodok (Periopthalmus sp.), belanak (Mugilidae), kuweh (Carangidae), kapasan, lontong (Gerreidae), kekemek, gelama, krot (Scianidae), barakuda, alu-alu, tancak (Sphyraenidae), dan Famili Exocietidae.

Page 260: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Kelompok ikan penghuni lamun antara lain baronang (Siganus sp.), botana (Acanthurus spp.), kakatua (Scarus spp.), jenggotan (Parapeneus spp.), bulu babi (Deadema spp.), pari (Trygonoptera ovalis), teripang (Holothuria spp.), rajungan (Portunus spp.), udang (Penaeus spp.), penyu hijau (Chelonia mydas), duyung/dugong (Dugong dugong), dan manate (Trichechus manatus).

14. Ekosistem Terumbu Karang

Kelompok ikan penghuni terumbu karang antara lain kepe-kepe (Chaetodon sp.), buntal (Arothron sp.), licin/Keling Asli (Thalassoma sp.), betok/Dakocan (Chromis sp.), pelok nila (Gomphosus sp.), monyong asli (Forcipiges longfrostis), kukuniran/kenari/trompet kuning (Epibulus insidiator), kuro (Paragobiodon sp.), dan pello (Stethojulis axillaris).

Page 261: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

suba

ndon

o.di

posa

pton

o@ya

hoo.

com

Page 262: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Metode identifikasi terumbu karang serta jenis dan kelimpahan ikan demersal.

Peta ekosistem terumbu karang digunakan untuk menentukan alokasi ruang bagi pariwisata, pelabuhan, pertambangan, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal, dan konservasi. Dalam penen-tuan wilayah terumbu karang diperlukan pengolahan citra satelit, ground check melalui Manta Tow dan point transect (lihat gambar di bawah). Untuk mengetahui sebaran, luas, dan tutupan karang wilayah terumbu karang yang ada pada suatu wilayah perairan (baik sekali, baik, sedang, buruk).

Berdasarkan gambar tersebut, terumbu karang dengan persen-tase tutupan karang bagus sampai sangat bagus (> 50 %) menunjuk-

Dari hasil pengumpulan data baik melalui survei lapangan maupun citra satelit maka dapat diketahui lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kelimpahan ikan (mulai dari miskin, sedang, kaya, dan sangat kaya). Selain itu dengan cara serupa, kita juga dapat mengetahui kondisi tutupan karang (buruk, sedang, dan baik sekali) di berbagai lokasi.

Page 263: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

kan perairan tersebut memiliki potensi keindahan ekosistem perairan dangkal, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan alokasi ru-ang untuk pariwisata bahari.

15. Sumber Daya Ikan DemersalSumber daya ikan demersal dapat diperoleh melalui penyelaman

untuk mengidentifikasi jenis dan kelimpahan ikan dan dilakukan bersamaan dengan survei ekosistem. Peta sumber daya ikan demersal digunakan untuk menentukan alokasi ruang kawasan penangkapan ikan demersal.

Ikan demersal adalah kelompok jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, memiliki aktivitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan ikan pelagis. Termasuk ikan demersal antara lain: sebelah, nomei, peperek, manyung, beloso, biji nangka, gerot-gerot, merah, kakap, kerapu, lencam, kurisi, swangi, mata besar, ekor kuning, gulamah, semgeh, cucut hiu, cucut martil, cucut totol, pari kelapa, pari kemang, pari burung, bawal hitam, bawal putih, kuro, senangin, layur, lidah, bambangan, beronang kuning, dan beronang lingkis.

Sementara itu, berdasarkan identifikasi kelimpahan ikan (lihat gambar halaman 245), dapat diketahui tingkat kelimpahan ikan (sa-ngat kaya, kaya, sedang, miskin). Perairan yang mempunyai kelimpah-an ikan yang sangat kaya (>25 %) dengan jenis ikan komersial dapat dijadikan dasar dalam penentuan alokasi ruang untuk perikanan tang-kap demersal.

Sedangkan perairan yang memiliki kelimpahan ikan yang sangat kaya (>25 %) dengan jenis ikan yang dilindungi dapat dijadikan dasar dalam penentuan alokasi ruang untuk kawasan konservasi.

Ikan yang berasosiasi dengan substrat dasar laut pasir berlumpur berkedalaman laut kurang dari 65 m dan arus tidak terlalu kencang antara lain rajungan, kerapu macan (Epinehelus fuscoguttatus), dan Epinephelus stictus. Sementara itu yang berasosiasi dengan substrat dasar laut berlumpur di antaranya kerang kotok (Polemysoda

Page 264: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Ikan demersal adalah kelompokjenis ikan yang habitatnya berada di bagian

dasar perairan, memiliki aktivitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan membentuk

gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan ikan pelagis. Termasuk ikan demersal antara lain: sebelah, nomei, peperek, manyung, beloso, biji nangka, gerot-gerot, merah, kakap,

kerapu, lencam, kurisi, swangi, mata besar, ekor kuning, gulamah, semgeh, cucut hiu, cucut martil,

cucut totol, pari kelapa, pari kemang, pari burung, bawal hitam, bawal putih, kuro, senangin,

layur, lidah, bambangan, beronang kuning,dan beronang lingkis.

““

Page 265: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

coaxan), kerapu tikus (Cromileptes altivelis), kerapu lilin (Epinephelus malabaricus), kakap putih, petak, pletekan, tetahan, kanja, pica-pica, cukil, cabik, siakap, selungsung, ringan (Lates calcalifer dan Psammoperca waigiensis), gurisi (Nemipterus japonicas), siliman, krokot, tengkerong, sangeh burung, dan gelomo.

Ikan yang berasosiasi dengan substrat dasar laut berbatu atau berkerikil adalah Himantura alcockii dan udang. Sedangkan ikan yang berasosiasi dengan karang mati adalah kerapu lumpur (Epinephelus coioides).

16. Sumber Daya Ikan PelagisDalam menentukan daerah penangkapan sumber daya ikan

pelagis digunakan analisis citra satelit dengan pendekatan suhu permukaan laut, klorofil, arus (sea surface heigth anomaly), dan bathimetri. Setelah analisis citra satelit dilakukan maka dilakukan survei lapangan untuk mengetahui densitas ikan. Peta sumber daya ikan pelagis digunakan untuk menentukan alokasi ruang perikanan tangkap pelagis. Informasi yang terdapat dalam peta sumber daya ikan pelagis adalah sebaran, luas, jenis, dan kelimpahan ikan pelagis.

Ikan pelagis adalah kelompok ikan yang berada pada lapisan permukaan hingga kolom air dan mempunyai ciri khas utama, yaitu dalam beraktivitas selalu membentuk gerombolan (schooling) dan melakukan migrasi untuk berbagai kebutuhan hidupnya. Contoh ikan pelagis antara lain: tuna, cakalang, tongkol, layang, teri, kembung, tengiri, marlin, wahoo, tuna, sarden, salmon, trout, ikan teri, barakuda, lemuru, tembang, japuh, dan kembung.

UpwellingIkan pelagis biasanya banyak dijumpai di perairan yang terjadi

upwelling dan front. Upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke permukaan. Menurut Barnes dan Hughes (1988), proses upwelling dapat terjadi dalam tiga bentuk. Pertama, pada waktu arus dalam (deep current) bertemu dengan rintangan seperti mid-ocean ridge (suatu sistem ridge bagian tengah lautan) di

Page 266: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

mana arus tersebut dibelokkan ke atas dan selanjutnya air mengalir deras ke permukaan.

Proses upwelling atau naiknya massa air laut dari lapisan yang dalam ke permukaan laut.

Kedua, ketika dua massa air bergerak berdampingan, misalnya saat massa air yang di utara di bawah pengaruh gaya Coriolis dan massa air di selatan ekuator bergerak ke selatan di bawah pengaruh gaya Coriolis juga. Keadaan tersebut akan menimbulkan “ruang kosong” pada lapisan di bawahnya.

Kedalaman di mana massa air itu naik tergantung pada jumlah massa air permukaan yang bergerak ke sisi ruang kosong tersebut dengan kecepatan arusnya. Hal ini terjadi karena adanya divergensi pada perairan laut tersebut.

Ketiga, upwelling juga dapat disebabkan oleh arus yang menjauhi pantai akibat tiupan angin darat secara terus-menerus selama beberapa waktu. Arus ini membawa massa air permukaan pantai ke laut lepas yang mengakibatkan ruang kosong di daerah pantai yang kemudian diisi dengan massa air di bawahnya.

Meningkatnya produksi perikanan dapat disebabkan upwelling. Sebab, gerakan air naik ini membawa serta air bersuhu lebih dingin,

Page 267: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya seperti fosfat dan nitrat. Selain itu proses air naik tersebut disertai dengan produksi plankton yang tinggi.

Menurut Wyatt (1980), upwelling yang terjadi dalam jangka waktu panjang (lebih dari 250 hari) merupakan kondisi ideal bagi perikanan (lihat Gambar). Sebaliknya, perairan yang terlalu terstratifikasi atau bercampur (teraduk) –dimana nilai upwelling terlalu rendah/tinggi- cenderung menghasilkan spesies fitoplankton dengan kelimpahan yang lebih kecil dan tidak dapat dicerna secara efisien oleh beberapa jenis ikan seperti sarden dan teri.

Jika nilai upwelling rendah, nutrien tidak cukup cepat akan terbawa ke dalam sistem untuk mendukung fitoplankton yang besar. Sebaliknya, apabila nilai upwelling terlalu tinggi, maka akan menyebabkan turbulensi dan membawa nutrien, termasuk fitoplankton akan terbawa turun kembali dan keluar dari zona fotik secara cepat.

Ketika ukuran plankton kecil, maka rantai makanan akan semakin lama dan tidak efisien karena zooplankton harus mengeluarkan

Page 268: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

energi yang lebih banyak untuk mencari fitoplankton. Zooplankton akan semakin sedikit yang seharusnya menjadi bahan makanan untuk dicerna oleh ikan pemakan zooplankton. Ini akan berdampak pada berkurangnya stok ikan, seperti teri sebanyak 10 %.

Ketika nilai upwelling pada level sedang, akan lebih sedikit terjadi turbulensi dan terdapat konsentrasi nutrien yang lebih tinggi. Hal ini akan mendukung ketersediaan fitoplankton dan zooplankton pada zona fotik yang akan langsung dicerna oleh ikan. Oleh karena itu, area upwelling pada level moderat dan durasi yang lama akan menyediakan lingkungan optimum bagi produksi ikan sarden dan teri yang berlimpah.

Terdapat sekitar tujuh lokasi upwelling di perairan Indonesia. Sebagian besar berada di perairan Wallacea, yakni suatu kawasan perairan yang dibatasi oleh garis Wallacea di bagian barat dan garis Lydekker di bagian timur.

Daerah ini dikenal memiliki keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota tinggi. Beberapa jenis di antaranya bersifat unik dan endemik. Selain Selat Makassar dan Laut Banda, upwelling juga terjadi di Laut Seram, Laut Maluku, Laut Arafura, dan perairan utara kepala burung dan perairan timur Papua. Satu-satunya lokasi upwelling di luar kawasan Wallacea adalah di perairan selatan Jawa hingga Sumbawa.

Sebaran suhu, salinitas, dan zat hara secara vertikal dan horizontal sangat membantu untuk menduga terjadinya upwelling. Pola-pola sebaran oseanografi tersebut digunakan untuk mengetahui jarak vertikal yang ditempuh oleh massa air yang terangkat (Sumber: http://andiracandoit.blogspot.co.id/2011/10/fenomena-fenomen-pada-daerah.html)

Tingginya kadar hara, terutama fosfat, nitrat, dan silikat di permukaan berpadukan intensitas cahaya matahari yang tinggi, akan memacu laju fotosintesa, fitoplankton (plankton nabati). Fitoplankton ini akan dimakan oleh kopepoda dan zooplankton lainnya (plankton feeder) yang merupakan pakan utama bagi berbagai jenis ikan pelagis kecil.

Page 269: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pengayaan hara (nutrient enrichment) akibat upwelling juga dapat memicu terjadinya red tide. Hal ini terjadi jika biakan massal populasi fitoplankton tertentu dengan jumlah puluhan juta sel per liter air.

Ledakan populasi secara massal ini dapat mengubah warna perairan menjadi merah kecoklatan, hijau kekuningan, atau biru kehijauan. Akumulasi konsentrasi dari sel-sel tersebut terletak mulai dari permukaan hingga lapisan berkedalaman 2 - 5 meter.

Peristiwa red tide menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya ikan di perairan alami, tambak, serta menghilangnya ikan-ikan dari lokasi penangkapan. Munculnya jenis-jenis plankton red tide akan menimbulkan kematian massal biota laut akibat pengurasan oksigen (anoxious), merusak dan mengganggu sistem pernapasan ikan, dan meracuni lingkungan perairan dan biota laut lainnya.

Setidaknya, ada lima faktor upwelling bisa terjadi. Di antaranya kecepatan angin berkisar 15 - 25 knot dan berembus terus-menerus di sepanjang pantai. Suhu permukaan air laut berkisar kurang dari 28 oC. Suhu dari permukaan bawah laut dan kolom perairan berkisar antara 25 - 27 oC. Kedalaman perairan berkisar antara 50 - 300 meter. Kecepatan arus 1 - 5 meter per hari.

FrontFront adalah daerah pertemuan dua massa air yang mempunyai

karakteristik berbeda baik temperatur maupun salinitas. Sebut saja pertemuan antara massa air dari Laut Jawa yang agak panas dengan Samudra Hindia yang lebih dingin.

Front terbentuk dalam estuari (antara air sungai dan air estuari yang tinggi salinitasnya), dan di luar mulut-mulut estuari (antara air estuari dan air laut). Umumnya terdapat di laut-laut dangkal dan memisahkan air terlapis dari air yang tercampur vertikal. Front juga terbentuk di sepanjang pinggiran paparan benua, memisahkan pantai atau air paparan dari air laut terbuka.

Menurut Robinson (1991), front penting dalam hal produktivitas perairan laut karena cenderung bersama-sama air yang dingin mem-

Page 270: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

bawa kaya nutrisi dibandingkan de-ngan perairan yang lebih hangat tetapi miskin zat hara. Kombinasi dari tem-peratur dan pening-katan kandungan hara yang timbul dari percampuran ini akan meningkat-kan produktivitas plankton. Hal ini akan ditunjukkan dengan mening-katnya stok ikan di daerah tersebut.

Front yang ter-bentuk mempunyai produktivitas karena merupakan perangkap bagi zat hara dari kedua massa air yang bertemu sehingga merupakan feeding ground bagi jenis ikan pelagis. Selain itu, pertemuan massa air yang berbeda merupakan perangkap bagi migrasi ikan atau pengha-lang bagi migrasi ikan, karena pergerakan air yang cepat dan ombak yang besar. Pergerakan air yang cepat dan ombak yang besar inilah yang menyebabkan daerah front merupakan fishing ground yang baik. Dengan demikian front sangat berpengaruh terhadap daerah penang-kapan ikan.

Front mudah dikenali dari citra satelit dan fotografi aerial (foto udara), terutama bila terdapat perubahan kekasaran permukaan dan refleksi optiknya. Front ditandai oleh garis busa atau sisa-sisa yang mengapung.

Upwelling dan front dapat diprediksi melalui parameter antara lain arus (current), suhu permukaan laut (sea surface temperature atau SST), dan klorofil (lihat gambar skema di atas). Parameter arus yang

Front adalah daerah pertemuan dua massa air yang mem-punyai karakteristik berbeda baik temperatur maupun salinitas. Front mudah dikenali dari citra satelit dan foto udara. Front ditandai oleh garis busa atau sisa-sisa yang mengapung.

Page 271: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

membentuk arus eddy (eddy current) inilah yang ikut menentukan terjadinya upwelling di suatu perairan.

Arus eddy terbentuk jika memenuhi beberapa kondisi. Di antaranya, daerah batas antara dua arus dengan divergensi memiliki sudut antara 90 - 270° dan kecepatan arus lebih besar dari 25 cm/detik. Gerakan eddy ada dua macam, yakni siklonik dan antisiklonik. Siklonik bergerak searah jarum jam (clock wise atau CW) di belahan bumi selatan. Sedangkan antisiklonik bergerak berlawanan arah jarum jam (counter clock wise atau CCW di belahan bumi selatan) dimana kecepatannya di bawah 1,2 m/detik.

Arus eddy dapat terbentuk di lautan mana saja tetapi memiliki distribusi dan aktivitas yang heterogen dengan skala spasial berkisar antara puluhan sampai ratusan kilometer dan skala temporal berkisar antara mingguan sampai bulanan (Robinson 1983).

Kecepatan pusaran arus eddy yang dekat dengan arus utama cenderung sangat tinggi mencapai 1 m/detik. Sedangkan kecepatan arus eddy yang jauh dari arus utama hanya 0,01 m/detik. Terdapat

Page 272: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

dua tipe arus eddy, yakni yang terbentuk akibat interaksi aliran arus dengan topografi dan terbentuk akibat angin (Mann dan Lazier 2006). Arus eddy dapat menyebabkan upwelling maupun downwelling sesuai dengan arah putarannya (Martono 2009).

Arah gerakan arus eddy memiliki dampak yang berbeda antara di belahan bumi utara dan selatan. Di belahan bumi utara, eddy akan menyebabkan upwelling jika bergerak berlawanan arah jarum jam dan menyebabkan downwelling jika bergerak searah jarum jam. Sebaliknya, di belahan bumi selatan, jika eddy bergerak searah jarum jam maka akan menyebabkan upwelling. Jika bergerak berlawanan arah jarum jam maka akan menyebabkan downwelling (Stewart 2008) seperti yang terlihat pada Gambar berikut ini.

Stewart (2008) menyatakan, arus eddy yang bergerak searah jarum jam di bumi bagian utara memiliki inti hangat dan ketinggian permukaan air bagian pusat lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Sedangkan eddy yang bergerak berlawanan arah jarum jam memiliki inti dingin dan ketinggian air di pusatnya lebih rendah.

Skematik gerakan eddy dan akibatnya terhadap pergerakan vertikal massa air di bumi belahan selatan (Sumber: Ganachaud, et al. 2011).

Page 273: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Apabila jari–jari atau radius arus eddy lebih dari 100 km dengan kecepatan arus lebih dari 10 cm/detik dan ASST lebih besar atau sama dengan 2 °C serta memiliki diameter lebih besar 30 km, maka perairan tersebut diduga mengalami upwelling. Robinson (1983) menyatakan, arus eddy mentranspor, menjebak, dan menyebarkan unsur kimia, zat-zat terlarut, nutrien, organisme kecil, dan panas.

Lalu bagaimana SST dapat membentuk front? SST atau suhu permukaan laut adalah salah satu parameter fisik oseanografi yang digunakan untuk menganalisis daerah penangkapan ikan (fishing ground). Komponen ini merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan. Suhu permukaan laut mempengaruhi aktivitas metabolisme dan perkembangbiakan dari organisme-organisme yang ada di perairan, salah satunya ikan.

Fenomena perubahan SST di laut bervariasi, salah satunya adalah ASST. Apabila di suatu perairan terjadi ASST ≥ 1,5 °C dengan panjang daerah anomali lebih dari 10 km dan lebar daerah anomali lebih dari 2 km maka menandakan perairan tersebut terjadi front.

Secara visual, front ditandai oleh garis busa atau sisa-sisa yang mengapung karena front adalah daerah-daerah dimana air permukaan saling bertemu pada bagian-bagian batas. Pertemuan arus membawa semua algae dan rumput laut yang terapung terkonsentrasi di permukaan dan membentuk garis front sepanjang pertemuan kedua arus tersebut. Algae dan rumput laut merupakan sumber makanan bagi ikan kecil dan selanjutnya ikan sedang dan yang lebih besar lagi dalam teori rantai makanan. Pertemuan massa air permukaan ini memiliki karakteristik yang berbeda yaitu massa air panas dan dingin.

Selain air permukaan, pada daerah front biasanya ditandai dengan terjadinya proses upwelling. Upwelling merupakan fenomena atau kejadian naiknya massa air secara vertikal karena perbedaan suhu yang mengakibatkan percampuran nutrisi sehingga menyebabkan melimpahnya plankton. Kombinasi dari suhu dan peningkatan kandungan hara yang timbul dari percampuran tersebut akan meningkatkan produktivitas plankton yang mempengaruhi kesuburan suatu perairan. Perairan yang kaya makanan biasanya menjadi feeding

Page 274: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

ground bagi ikan-ikan pelagis. Oleh sebab itu, front dan proses upwelling dapat dihubungkan dengan meningkatnya produktivitas primer di suatu perairan dan diikuti dengan meningkatnya populasi ikan di perairan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah front merupakan fishing ground yang baik.

Peta sebaran front di WPP 716 pada Oktober 2013 – September 2015.

Parameter lain yang ikut menentukan upwelling adalah klorofil. Klorofil merupakan salah satu tanda kesuburan perairan. Semakin tinggi tingkat konsentrasi klorofil di perairan, maka kesuburannya akan meningkat. Hal tersebut diindikasikan dengan melimpahnya jumlah ikan di sekitar daerah yang memiliki tingkat konsentrasi klorofil tinggi. Namun hal tersebut berlaku untuk rentang nilai klorofil tertentu. Apabila jumlahnya terlalu rendah, maka jumlah ikannya akan sedikit. Apabila terlalu tinggi, maka banyak ikan mati lantaran terjadi blooming.

SST atau suhu permukaan laut (SPL) di Indonesia berkisar antara 28 – 31 °C (Nontji, 2005 dalam Bada 2011). Menurut Wyrtki (1961), kondisi lapisan permukaan laut tropis adalah hangat dan variasi suhu

Page 275: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

tahunannya adalah kecil, tetapi variasi suhu hariannya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan subtropik dan polar. Variasi suhu rata-rata tahunannya lebih kecil dari 2 °C di daerah khatulistiwa. Namun beberapa tempat seperti di Laut Banda, Laut Arafura, Laut Timor, dan Selatan Jawa mempunyai variasi yang lebih besar, yaitu 3 – 4 °C.

Suhu permukaan laut mempunyai hubungan dengan keadaan lapisan air laut yang terdapat di bawahnya. Dengan demikian data suhu permukaan laut dapat digunakan sebagai indikator untuk mendeteksi fenomena yang terjadi di laut seperti pengangkatan massa upwelling dan aktivitas biologis organisme (Robinson, 1985 dalam Bada, 2011).

Perairan dengan konsentrasi klorofil 0,2 – 1 mg/m3, SST 24 – 27 °C, dan ASST kurang dari 2 °C terjadi pada luasan 10 x 10 km (untuk perairan laut ≤ 12 mil laut dari garis pantai) atau dengan luasan 30 x 30 km (untuk perairan laut ≥ 12 mil laut dari garis pantai), maka ditengarai terjadi upwelling.

Menurut Kunarso (2005), berdasarkan intensitas upwelling dibedakan menjadi upwelling lemah, sedang, dan kuat. Upwelling lemah terjadi jika suhunya 27,5 – 28,5 oC dan konsentrasi klorofil kurang dari 0,5 mg/m3. Upwelling sedang terjadi apabila suhunya 26 – 27,5 oC dan konsentrasi klorofil ≥ 0,5 mg/m3. Sementara itu, upwelling kuat terjadi bila suhunya ≤ 26 oC dan konsentrasi klorofil ≥ 0,5mg/m3(lihat Tabel ).

Tabel. Kriteria intensitas upwelling (Sumber: Kunarso , 2011).

No Suhu (oC)Klorofil-a (mg/m3)

Kriteria Upwelling

1. 27,5 – 28,5 < 0,5 Intensitas upwelling lemah

2. 26 – 27,5 ≥ 0,5 Intensitas upwelling sedang

3. ≤ 26 ≥ 0,5 Intensitas upwelling kuat

Sebagai contoh, pemanfaatan data sumber daya ikan pelagis yang ditunjukkan dalam gambar adalah wilayah Santa Barbara (di luar Terusan Santa Barbara), Central California. Silinder merah menunjukkan rerata jumlah Ikan yang ditangkap per satu kali hauling (penangkapan)

Page 276: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

yang dikumpulkan ke dalam kapal. Langkah awal tim survei adalah melihat terlebih dahulu data yang berasal dari alat Seasonde dan peta temperatur permukaan laut yang diperoleh dari citra satelit dan memutuskan bahwa akan lebih menarik apabila perahu boat melakukan transek secara langsung melalui pusat pusaran arus.

Hasilnya menunjukkan bahwa rerata jumlah ikan yang ditangkap per satu kali hauling (penangkapan) 5 kali lebih besar pada pusat pusaran arus (eddy current) atau upwelling yang dingin dan kaya nutrien daripada daerah di luar pusaran arus.

Melihat pada kenampakan yang menarik tersebut untuk memandu survei lapangan dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan pengelolaan berdasarkan pengetahuan merupakan aplikasi yang terus berkembang.

Prediksi lokasi fishing ground ikan pelagis dengan menggunakan kombinasi hasil citra satelit suhu permukaan laut, permodelan matematik arus dan radar, serta ground check.

[email protected]

Page 277: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

17. Pemanfaatan Wilayah Laut EksistingPemanfaatan wilayah laut eksisting digunakan untuk menentu-

kan seluruh jenis alokasi ruang. Alokasi ruang yang dimaksud berupa pertambangan, kawasan konservasi, pariwisata, barang muatan kapal tenggelam (BMKT), tambat labuh, rig, floating unit, bangunan perikanan permanen (keramba jaring apung, seabed, dan lain-lain), area penangkapan ikan modern dan tradisional, budidaya laut (seperti rumput laut dan mutiara), kabel bawah laut, pipa bawah laut, alur pelayaran, serta alur migrasi biota.

18. PencemaranPeta pencemaran digunakan untuk menentukan alokasi ruang

bagi pariwisata, industri, perikanan budidaya, perikanan tangkap demersal, dan konservasi. Penentuan alokasi ruang tersebut mengacu pada sebaran, luas, dan kondisi bahan pencemar yang terdapat di kawasan pesisir dan laut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interpretasi citra satelit dan survei lapangan berdasarkan variabilitas nilai bahan pencemar.

19. Deposit Pasir LautPerhitungan volume pasir, penentuan kualitas pasir, dan

penentuan alokasi ruang bagi pertambangan merupakan data yang digunakan untuk pembuatan peta deposit pasir laut. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah pengeboran langsung dengan bagan sebagai tumpuan pengeboran (untuk kedalaman kurang dari 10 meter), uji seismik pantul dangkal (untuk kedalaman lebih dari 10 meter), interpretasi lapisan batuan hasil survei, dan masstube. Hasil yang ditampilkan dalam peta deposit pasir laut berupa gradasi butir sedimen.

MetodeSalah satu metode yang digunakan untuk menganalisis peta-peta

tematik adalah kesesuaian lahan (perairan pesisir dan/atau daratan pulau kecil) terhadap kawasan, zona, dan subzona. Analisis kesesuaian

Page 278: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

lahan dilakukan terhadap wilayah perairan pesisir dan/atau daratan pulau kecil, dengan mendeliniasi masing-masing parameter peta-peta tematik berdasarkan kriteria kesesuaian zona/subzona tertentu.

Sebagai contoh, parameter-parameter peta tematik yang digunakan untuk masing-masing zona/subzona adalah sebagai berikut:a. Zona pariwisata (subzona selam dan rekreasi air, subzona yachting,

sailing dan surfing, dan subzona rekreasi pantai) menggunakan parameter peta tematik bathimetri, substrat dasar laut, arus, dan kecerahan.

b. Zona perikanan budidaya (subzona budidaya laut) menggunakan parameter peta tematik bathimetri, arus, gelombang, salinitas, suhu, kecerahan, DO, pH, substrat dasar laut, logam berat, plankton, dan klorofil.

c. Zona pertambangan (subzona pasir laut) menggunakan parameter bathimetri, arus, gelombang, substrat dasar laut, sedimen dasar laut (kandungan deposit), pemanfaatan wilayah laut eksisting (konservasi, pipa/kabel bawah laut, daerah penangkapan ikan tradisional, lokasi BMKT, dan lain-lain).

Hasil deliniasi masing-masing parameter peta-peta tematik tersebut dilakukan pembobotan dan overlay (tumpang susun). Proses ini dilakukan dengan cara yang sama terhadap parameter peta-peta tematik tertentu berdasarkan kriteria zona/subzona lainnya.

Hasil dari proses overlay tersebut berupa peta-peta kesesuaian untuk masing-masing zona/subzona dengan kategori sesuai (S1), kurang sesuai (S2), dan tidak sesuai (N). Masing-masing peta kesesuaian zona/subzona tersebut kemudian di-overlay sehingga menghasilkan peta multikesesuaian untuk zona/subzona.

Peta multi kesesuaian merupakan peta yang menunjukkan kesesuaian untuk beberapa zona/subzona pada lokasi yang sama. Berdasarkan peta ini, dapat diterapkan skenario pengembangan WP-3-K. Artinya, di setiap lokasi tersebut diberikan beberapa alternatif pemanfaatan zona/zubzona yang memungkinkan untuk diterapkan dan disertai dengan informasi mengenai rekayasa teknis dan

Page 279: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

nonteknis yang perlu diterapkan, serta kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan dari masing-masing alternatif pemanfaatan.

Untuk mendapatkan skenario pengembangan WP-3-K yang terbaik, perlu dilengkapi dengan analisis nonspasial. Di antaranya adalah analisis kebijakan dan kewilayahan, sosial budaya, infrastruktur, ekonomi wilayah, pengembangan wilayah, serta konflik pemanfaatan ruang.

Permasalahan Data dan Informasi Spasial Permasalahan yang dihadapi dalam pemenuhan data spasial

rencana tata ruang laut antara lain data dan informasi yang dibutuhkan belum tersedia sesuai tingkatan perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi. Selain itu, data dan informasi yang dibutuhkan tersebut tersebar di berbagai kementerian/lembaga di pusat dan daerah, lembaga pendidikan dan penelitian, maupun lembaga nonpemerintah lainnya. Setiap institusi tersebut melakukan pengumpulan data dan informasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan kebutuhannya masing-masing, sehingga kualitas datanya tidak sesuai dengan kebutuhan perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi WP-3-K.

Persoalan lainnya adalah data dan informasi yang dihasilkan oleh berbagai institusi tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil karena belum terintegrasi dan belum menjadi acuan secara nasional. Diperlukan sejumlah upaya tambahan dalam rangka pengelolaan data dan informasi agar digunakan secara tepat, akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai input dalam perencanaan pengelolaan tata ruang laut/rencana zonasi WP-3-K. Namun hingga saat ini mekanisme pengelolaan data dan informasi mengenai wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil masih diatur secara parsial bagi masing-masing jenis data dan informasi oleh berbagai institusi.

Adanya tumpang tindih penyediaan data dan informasi spasial dari berbagai kementerian/lembaga yang menyebabkan munculnya “pulau-pulau data dan informasi spasial” mengakibatkan hambatan

Page 280: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

dalam standardisasi dan pertukaran data (sharing). Bukan hanya itu, kondisi tersebut juga mengakibatkan duplikasi alokasi sumber daya, baik dalam anggaran maupun effort dalam proses pembuatannya. Selain itu, saat ini masih banyak informasi spasial yang belum tersedia (gap) baik dalam aspek jenis, cakupan wilayah, dan kemutakhirannya.

Strategi Pemenuhan Data dan InformasiData yang digunakan dalam perencanaan tata ruang laut/ren-

cana zonasi WP-3-K perlu distandardisasikan sehingga memudah-kan dalam pengelolaan data dan pemanfaatan data oleh pengambil keputusan di daerah provinsi. Standar data dapat diartikan sebagai tingkat kualitas data secara teknis yang dibakukan berdasarkan ke-sepakatan semua pihak terkait secara nasional dengan memperhati-kan syarat-syarat tertentu, serta berdasarkan pengalaman, perkem-bangan masa kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Standar teknis data dan pengelolaan data dan in-formasi WP3K harus dirumuskan secara terintegrasi, ditetapkan, dan dilaksanakan secara tertib dan kerja sama semua pihak.

Selain itu, data dan informasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil perlu diatur dan dikelola secara tepat, efektif, dan efisien dalam bentuk mekanisme pengelolaan lintas sektor yang mengakomodasi dan mensinergiskan kepentingan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Keberadaan mekanisme pengelolaan data dan informasi WP-3-K tersebut selain bermanfaat untuk menghasilkan data dan informasi yang tepat, akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan, juga dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas pembelanjaan anggaran pemerintah dan pemerintah daerah.

Di samping itu, pengelolaan data dan informasi WP-3-K harus sinkron dengan kerangka kebijakan One Map Policy, dimana data spasial harus dibangun secara bersama menjadi data spasial yang memiliki satu standar, satu referensi, satu basis data, dan satu geoportal yang dapat dijadikan rujukan secara nasional.

Dari berbagai penjelasan itulah, kita paham dan sadar pentingnya

Page 281: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

merencanakan zonasi di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kalau dewasa ini potensi kekayaan sumber daya laut Indonesia yang berlimpah ruah itu belum memberi kontribusi yang tinggi pada devisa nasional, harap dimaklumi. Sebab, sampai sejauh ini kita belum mengelolanya berdasarkan basis data dan informasi yang lengkap, mutakhir, terkini, dan menyeluruh seperti halnya yang dilakukan Norwegia.

Page 282: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Proses dan Tahapan Menyusun Rencana Tata

Ruang Laut/Rencana Zonasi

Penyusunan rencana tata ruang laut/rencana zonasi memerlukan berbagai input, di antaranya kebijakan

pemerintah (visi dan tujuan), data biogeofisik serta kondisi sosial, ekonomi, budaya (Sosekbud) masyarakatnya. Beragam

input tersebut diproses secara komprehensif, baik pada kondisi masa lalu, terkini, dan mendatang. Dari proses inilah akan menghasilkan rencana tata ruang laut/rencana zonasi

yang andal.

Perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi adalah suatu proses publik dalam menganalisis dan mengalokasikan distribusi spasial dan temporal dari aktivitas manusia di wilayah laut

untuk mencapai tujuan ekologi, ekonomi, dan sosial yang biasanya ditentukan melalui proses politik (UNESCO, 2009).

Perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi pada dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar terwujud alokasi ruang laut yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan ke-seimbangan antar wilayah. Nyaman dalam arti memberi kesempat-an yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai.

Page 283: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Produktif berarti proses produksi dan distribusi berjalan efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Sementara itu, berkelanjutan artinya kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk generasi saat ini, namun juga generasi mendatang.

Proses perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi dapat dijelaskan dengan pendekatan sistem yang melibatkan input, proses, dan output. Input yang digunakan meliputi keadaan biogeofisik dan Sosekbud serta diselaraskan dengan kebijakan pemerintah (visi dan tujuan). Input ini lalu diproses dengan menganalisisnya secara komprehensif, baik kondisi masa lalu, saat ini, maupun masa mendatang untuk masing-masing hierarki tata ruang laut nasional, rencana zonasi kawasan laut, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi, maupun rencana zonasi bagian wilayah pulau-pulau kecil (WP3K). Dari input dan proses inilah akan menghasilkan output berupa Rencana Tata Ruang Laut, Rencana Zonasi Kawasan Laut, serta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi yang menyeluruh.

Penyusunan rencana tata ruang laut mencakup tiga hal utama, yaitu analisis kebijakan, analisis data biogefisik, dan proses kesepakatan. Analisis kebijakan pada tahap awal dimulai dengan melakukan perumusan tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi dalam penataan ruang laut melaui proses Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh stakeholders.

Mengacu pada pembangunan berkelanjutan seperti tertuang pada World Summit 2005, maka tujuan pembangunan kelautan diarah-kan pada tujuan-tujuan ekonomi, sosial, lingkungan, serta pertahanan keamanan nasional. Menentukan tujuan dan sasaran dalam penataan ruang laut sangat penting agar pelaksanaan penataan ruang tetap fokus dan sesuai dengan hasil pencapaian yang diinginkan. Biasanya, tujuan dan sasaran didapatkan dari hasil identifikasi permasalahan dan konflik di wilayah perencanaan.

Page 284: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Terkait dengan kedaulatan, pertahanan, dan keamanan maritim, tujuan yang akan dicapai antara lain memperkuat perlindungan titik dasar batas maritim di laut beserta kekayaan yang terkandung di dalamnya, baik di permukaan, kolom air, dasar, maupun di bawah dasar laut untuk kedaulatan maritim, serta mewujudkan kedaulatan bangsa melalui penguatan kapasitas postur ideal demi kepentingan pertahanan dan keamanan maritim.

Sementara itu, terkait dengan konservasi dan lingkungan maritim, bertujuan mewujudkan keberlanjutan sumber daya alam melalui perlindungan lingkungan laut dan pesisir, serta rancang bangun ekologi, pencegahan pencemaran yang bersumber dari aktivitas daratan, pengendalian limbah yang dibuang ke laut, meningkatkan kualitas lingkungan, serta perlindungan ekosistem pesisir dan laut.

Dari aspek sosial budaya maritim, tujuan yang ingin diraih adalah memperkuat identitas bangsa melalui transformasi budaya bahari, pengembangan sumber daya manusia di seluruh aspek maritim, serta perlindungan terhadap kepentingan maritim budaya masyarakat adat dan maritim adat, wilayah ulayat laut, wilayah suci laut, serta nelayan tradisional.

Berkaitan dengan ekonomi maritim, tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pu-sat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan azas pemerataan yang bersumber pada perikanan, energi, sumber daya mineral, wisata bahari, bioteknologi, industri maritim, dan peningkatan transportasi laut dalam mewujudkan konektivitas maritim.

Dari berbagai tujuan tersebut maka dapat ditentukan kebijakan dan strategi untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dan meng-atasi isu-isu strategis, baik terkait dengan isu potensi sumber daya alam maupun tekanan serta ancaman yang dihadapi dalam pemba-ngunan kelautan.

Secara umum, tahapan atau proses penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi dijelaskan pada gambar berikut ini:

Page 285: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

FOCUS GROUP DISCUSSION- Perumusan tujuan - Perumusan sasaran- Perumusan kebijakan dan strategi

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Analisis data dan penyusunan peta tematik

Konsultasi publik

dokumenawal

Tidak

Ya

ANALISIS KESESUAIAN DAN ALOKASI RUANG

PERATURAN PEMANFAAATAN

RUANG

Konsultasipublik

dokumen antara

Tidak

Ya

Dokumen Antara Rencana Zonasi- Pendahuluan - Tujuan, kebijakan, dan strategi - Deskripsi potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dan kegiatan pemanfaatan

- Draft rencana alokasi ruang berisi peta rencana zonasi

- Draft peraturan pemanfaatan ruang - Draft indikasi program rencana zonasi- Draft album peta tematik dan draft peta rencana zonasi

- Ranperpres/Ranpermen/Ranperda

ANALISIS NON SPASIAL DAN ANALISA KONFLIK

INDIKASI PROGRAM

KEBIJAKAN DATA BIOGEOFISIK SOSEKBUD KESEPAKATAN

- Pendahuluan - Tujuan, Kebijakan, dan Strategi

- Deskripsi potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dan kegiatan pemanfaatan

- Album peta tematik

DOKUMEN AWAL RZ

DOKUMEN FINAL

- Bathimetri- Oseanografi (fisik, kimia, biologi)- Ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove, dan lamun)

- Sumber daya ikan (pelagis dan demersal) dan biota laut lain

- Pemanfaatan wilayah laut eksisting- Substrat dasar laut- Geologi dan geomorfologi- Sarana dan prasarana- Demografi, sosial, budaya- Ekonomi wilayah- Risiko bencana dan pencemaran

SURVEI LAPANGAN (PRIMER)

Tahapan atau proses penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi.

(Perbaikan dokumen antara)

Ranperpres/Ranpermen/Ranperda

Proses [email protected]

Page 286: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Identifikasi StakeholderLangkah awal sebelum disusun tata ruang laut/rencana zonasi

adalah melakukan identifikasi Stakeholders ‘users’ laut. Pendekatan yang digunakan adalah Stakeholders Analysis yang meliputi identifi-kasi pemangku kepentingan, tingkat otoritas yang dimiliki, tingkat ke-pentingan masing-masing pemangku kepentingan terhadap sumber daya dan perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi, keterlibatan dalam proses, serta pengaruh pemangku kepentingan dalam imple-mentasi tata ruang laut/rencana zonasi.

Kegunaannya adalah untuk melihat berbagai potensi peluang serta hambatan yang akan terjadi selama pelaksanaan penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi. Selain itu, jika terjadi hambatan dalam penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi dapat segera dianalisis pihak-pihak mana yang berpengaruh dan untuk segera ditangani. Analisis ini diharapkan dapat menghasilkan pendekatan dan strategi untuk melancarkan pelaksanaan penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi.

SosialisasiSosialisasi perlu dilakukan sebelum dilakukan penyusunan

tata ruang laut/rencana zonasi. Sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan ruang laut termasuk di dalamnya terkait kebijakan dan program terkait penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi, menumbuhkan rasa kepemilikan dari para pemangku kepentingan terhadap rencana yang berlangsung di daerahnya. Sosialisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir konflik di kemudian hari. Oleh karena itu pada saat sosialisasi harus melibatkan berbagai pihak terkait.

Sosialisasi penyusunan tata ruang laut/rencana zonasi harus me-miliki strategi komunikasi agar tercapai tujuan secara efektif. Penentu-an target, pesan utama yang akan disampaikan (key message), media penyampaian (channeling), dan metode penyampaian harus disusun sedemikian rupa agar masing-masing stakeholders memahami perlu-nya tata ruang laut/rencana zonasi. Identifikasi target sosialisasi dapat

Page 287: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

diselaraskan dengan identifikasi stakeholders sehingga dapat disin-kronkan satu sama lain.

Pelaksanaan sosialisasi sangat penting karena dukungan peme-rintah dan legislatif mutlak diperlukan agar proses perencanaan dapat terlaksana dengan baik. Apabila pemangku kepentingan tidak me-ngetahui adanya rencana tata ruang laut/rencana zonasi, maka rasa kepemilikan tidak akan tumbuh. Dengan demikian akan membuat sulit untuk berpartisipasi aktif.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data bie-geofisik dan Sosekbud, baik sekunder maupun primer yang dapat berupa data spasial atau nonspasial. Data yang dikumpulkan terdiri dari paling tidak dua dataset dasar (terestrial dan bathimetri) dan 11 dataset tematik.

Ke-11 data tersebut meliputi geologi dan geomorfologi laut, oseanografi, ekosistem pesisir, sumber daya ikan (jenis dan kelimpah-an ikan), penggunaan lahan dan status lahan, pemanfaatan wilayah laut eksisting, sumber daya air, infrastruktur, sosial budaya, ekonomi wilayah, risiko bencana, serta pencemaran. Semua data tersebut dapat diperoleh dari lembaga atau institusi terkait dalam bentuk laporan, buku, diagram, peta, foto, dan media penyimpanan lainnya. Fungsi data/peta tematik tersebut adalah sebagai dasar penyusunan peta kesesuaian perairan. Teknologi dan metodologi pengumpulan dan analisis data dijelaskan secara ringkas pada Sub Bab Data Spasial Kunci Keberhasilan Rencana Tata Ruang Laut/Rencana Zonasi.

Pengolahan dan Analisis DataPenyusunan peta tata ruang laut/rencana zonasi membutuhkan

data dasar dan tematik pendukung dalam proses penyusunannya. Data/peta dasar yang dibutuhkan dalam penyusunan peta rencana zonasi yang disusun dapat dikelompokkan menjadi dua dataset dasar, terdiri dari data terestrial dan bathimetri. Data/peta dasar tersebut secara umum telah disediakan oleh instansi terkait, namun apabila

Page 288: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

tidak tersedia maka perlu dibuat peta dasar yang diperoleh melalui proses pemetaan dan analisis.

Data yang telah dikumpulkan itu lalu diolah dan dianalisis se-hingga menghasilkan peta-peta tematik. Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh data yang siap digunakan untuk analisis. Peng-olahan data meliputi: konversi data nonspasial ke format spasial, stan-dardisasi format dan kelengkapan data, serta perbaikan data.

Analisis data dilakukan untuk memperoleh informasi sesuai de-ngan tema yang dibutuhkan. Aktivitas yang dilakukan terdiri dari: in-terpolasi spasial/pemodelan ruang untuk menghasilkan keseragaman data melalui pendekatan nilai yang sama, pemodelan matematis, serta simbolisasi dan penyajian hasil analisis menjadi peta-peta tematik.

Pengolahan dan analisis peta tematik dilakukan sesuai dengan hierarki perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi. Beberapa komponen yang harus diperhatikan antara lain input data, proses pengolahan data, dan output peta tematik yang dihasilkan.

Kedalaman data dan skala peta disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi. Untuk Rencana Tata Ru-ang Laut Nasional diperlukan peta dengan skala minimal 1:2.000.000. Untuk Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah (Teluk, Selat, Laut) di-perlukan peta dengan skala minimal 1:500.000. Sementara itu untuk Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu (Pulau-Pulau Kecil Terluar) diperlukan peta dengan skala 1:50.000. Sedangkan Ren-cana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi diperlukan peta dengan skala minimal 1:50.000-1:250.000.

Deskripsi Potensi dan Kegiatan Pemanfaatan Laut Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data serta disajikan

dalam bentuk peta tematik, lalu dilakukan pendeskripsian terhadap peta-peta tematik yang telah disusun. Ada dua deskripsi yang perlu dilakukan.

Pertama, deskripsi potensi sumber daya laut. Deskripsi ini dilakukan untuk mengetahui potensi sumber daya saat ini (eksisting) berdasarkan peta tematik yang telah disusun. Potensi sumber daya

Page 289: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

yang dapat dideskripsikan antara lain potensi sebaran ikan, potensi ekosistem pesisir, potensi pariwisata, potensi pertambangan, dan lain sebagainya.

Kedua, deskripsi pemanfaatan sumber daya laut. Deskripsi ini meliputi deskripsi terhadap potensi berbagai kegiatan pemanfaatan sumber daya di masa lalu dan saat ini (eksisting) yang terdiri dari rona-rona dan fasilitas yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam (penangkapan ikan, budidaya perairan, pertanian, penambangan, kehutanan, wisata, habitat cagar alam laut, kapabilitas sumber daya), pelabuhan, berbagai lokasi industri, lokasi-lokasi permukiman dan perkotaan, serta fasilitas wisata.

Selain mempertimbangkan data biogeofisik Sosekbud, penyu-sunan tata ruang laut/rencana zonasi juga harus mempertimbangkan kebijakan pembangunan pemerintah yang berupa tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi pengelolaan laut pesisir dan pulau-pulau kecil. Perumusan tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi tersebut dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) melibatkan stakeholders terkait dengan pengelolaan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Menentukan tujuan dan sasaran dalam penyusunan rencana tata ruang laut/ren-cana zonasi juga penting agar fokus dan upaya menuju pencapaian hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Konsultasi Publik Setelah peta tematik serta deskripsi potensi dan pemanfaatan

wilayah laut yang ada selesai disusun, tugas berikutnya adalah melakukan konsultasi publik untuk memverifikasi data, informasi, dan peta-peta tematik, serta untuk mendapatkan masukan, tanggapan, atau saran. Konsultasi publik adalah suatu proses penggalian dan dialog masukan, tanggapan serta sanggahan antara pemerintah, dan pemangku kepentingan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Penentuan Alokasi RuangSetelah data, peta-peta tematik, serta deskripsi potensi dan

pemanfaatan sumber daya laut memperoleh masukan, tanggapan,

Page 290: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

atau saran pada saat konsultasi publik, maka dilanjutkan dengan penentuan usulan alokasi ruang. Peta-peta tematik yang telah disepakati, selanjutnya dianalisis melalui analisis kesesuaian perairan laut. Hasil analisis ini berupa usulan alokasi ruang.

Analisis kesesuaian perairan laut dilakukan dengan cara men-deliniasi masing-masing parameter peta-peta tematik berdasarkan kriteria kesesuaian zona/subzona tertentu. Hasil deliniasi masing-masing parameter peta-peta tematik tersebut dilakukan dengan overlay (tumpang susun). Proses ini dilakukan dengan cara yang sama terhadap parameter peta-peta tematik tertentu berdasarkan kriteria kawasan/zona lainnya.

Hasil dari proses overlay tersebut berupa peta-peta kesesuaian untuk masing-masing kawasan/zona dengan kategori kesesuaiannya: sesuai (S1), kurang sesuai (S2), dan tidak sesuai (N). Setiap peta-peta kesesuaian kawasan/zona tersebut kemudian di-overlay sehingga menghasilkan peta multi kesesuaian untuk kawasan/zona. Berdasar-kan peta multikesesuaian, lalu dilakukan penilaian kesesuaian akhir untuk kawasan/zona. Dari sinilah akhirnya dihasilkan usulan alokasi ruang dalam bentuk peta alokasi ruang.

Rencana Alokasi RuangRencana alokasi ruang dalam tata ruang laut/rencana zonasi

merupakan rencana distribusi peruntukan ruang di perairan laut, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Rencana ini meliputi rencana peruntukan ruang yang ada di kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, kawasan strategis nasional tertentu, dan alur laut.

Penentuan alokasi ruang laut harus memperhatikan setidaknya empat hal. Pertama, penentuan kawasan konservasi harus memperha-tikan keberadaan wilayah yang berpotensi menjadi kawasan konser-vasi. Kawasan konservasi ditetapkan untuk wilayah yang memiliki ciri khas tertentu yang dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan.

Pembagian kawasan konservasi disesuaikan dengan kategori dan jenis kawasan konservasi yang ada di provinsi. Apabila berdasar-

Page 291: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

kan hasil analisis, terdapat kawasan yang harus dilindungi maka dapat diusulkan sebagai kawasan konservasi.

Kedua, penentuan kawasan strategis nasional tertentu (KSNT). Penentuan KSNT perlu memperhatikan berbagai kriteria. Di antara-nya batas-batas maritim kedaulatan negara, kawasan yang secara geopolitik, pertahanan, dan keamanan negara, situs warisan dunia, pulau-pulau kecil terluar yang menjadi titik pangkal dan/atau habitat biota endemik dan langka.

Ketiga, penentuan kawasan pemanfaatan umum juga perlu memperhatikan beberapa kriteria. Di antaranya tidak termasuk ke dalam wilayah yang ditetapkan menjadi kawasan konservasi dan KSNT, dan merupakan wilayah yang sebagian besar digunakan untuk aktivitas ekonomi.

Keempat, penentuan alur laut diharapkan perlu memperhatikan berbagai kriteria. Di antaranya ruang yang dapat dimanfaatkan untuk alur pelayaran, pipa/kabel bawah laut, dan migrasi biota laut yang per-lu dilindungi. Aturan mengenai alur pelayaran dapat mengikuti Per-men Perhubungan No.68 Tahun 2011 tentang Alur Pelayaran di Laut. Menurut Permen tersebut, alur pelayaran di laut terdiri dari alur pela-yanan umum dan perlintasan serta alur pelayaran masuk pelabuhan.

Pipa/kabel bawah laut merupakan instalasi yang dapat dibangun di perairan asalkan memenuhi lima syarat. Pertama, penempatan, pemendaman, dan penandaan. Kedua, tidak menimbulkan kerusakan terhadap bangunan atau instalasi sarana bantu navigasi-pelayaran dan fasilitas telekomunikasi-pelayaran. Ketiga, memperhatikan ruang bebas dalam pembangunan jembatan. Keempat, memperhatikan koridor pemasangan kabel laut dan pipa bawah laut. Kelima, berada di luar perairan wajib pandu.

Sementara itu, alur migrasi ikan adalah pola ruaya (migrasi) ikan yang dipengaruhi suhu, salinitas, kecepatan dan arah arus, pasang surut, tinggi dan panjang gelombang, warna perairan, substrat dasar, kedalaman perairan, serta tipologi kelandaian dasar laut. Kecepatan dan arah arus akan memberikan indikasi terhadap pola pergerakan dan alur migrasi ikan.

Page 292: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Di sisi lain, keterkaitan suhu, salinitas, kedalaman perairan, kontur dasar, dan warna perairan memberikan informasi perairan optimum terhadap ikan-ikan target tangkapan yang dikehendaki. Alur migrasi biota laut, dapat berupa alur migrasi cetacea, tuna, penyu belimbing, penyu lekang, paus, dan lain-lain.

Selanjutnya, penentuan arahan pemanfaatan alokasi ruang laut dilakukan melalui penentuan zona dan subzona atau arahan pemanfaatannya pada masing-masing kawasan. Penentuan zona pada masing-masing kawasan dilakukan dengan menggunakan metode kesesuaian perairan. Deliniasi batas kawasan ditampilkan pada peta yang menggunakan grid dengan sistem koordinat lintang (longitute) dan bujur (latitute) pada lembar peta yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.

Salah satu alokasi ruang dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-K) adalah untuk zona perikanan budidaya. Komoditas budidaya laut bernilai ekonomi tinggi antara lain rumput laut, ikan, udang, kerang-kerangan, dan mutiara. Berbagai komoditas tersebut membutuhkan kriteria kesesuaian yang berbeda-beda. Budidaya rumput laut misalnya, agar menghasilkan panen berlimpah dan bermutu diperlukan berbagai parameter yang sesuai (lihat Tabel).

Berbagai kriteria tersebut dijadikan input dalam pengolahan data spasial guna menghasilkan peta kesesuaian budidaya rumput laut. Berikut ini penjelasan singkat faktor-faktor kesesuaian budidaya rumput laut dan pertimbangannya di suatu perairan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Page 293: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Tabel. Kriteria kesesuaian budidaya rumput laut.

No Faktor/Parameter Kategori Kesesuaian

Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai

1. Pengaruh angin musim

Terlindung Terlindung sedang

Kurang terlindung

2. Kondisi gelombang (cm)

< 100 100 – 300 >300 dan < 100

3. Arus (cm/detik) 20 – 30 10 – 20 dan 30 – 40

< 10 dan > 40

4. Kedalaman air (m) 2,5 – 5 5 – 25 <2,5 dan > 25

5. Dasar perairan Berkarang mati Pasir Pasir/lumpur

6. Salinitas (‰) 32 – 34 30 – 32 < 30 dan > 34

7. Suhu (oC) 24 – 30 20 – 24 < 20 dan > 30

8. Kecerahan (cm) > 40 30 – 40 < 30

9. Kesuburan perairan

Subur Cukup Kurang

10. Sumber bibit dan induk

Banyak Sedang Kurang

11. Sarana penunjang Baik Cukup Kurang

12. Pencemaran Tidak cemar Cemar ringan Cemar

13. Keamanan Aman Sedang Tidak aman

14. Pelayaran Tidak mengganggu

pelayaran

Tidak mengganggu

pelayaran

Mengganggu

pelayaran

Sumber : Winanto, dkk (1991)

u Kedalaman perairanKedalaman suatu perairan ditentukan oleh relief dasar dari

perairan tersebut (Wibisono, 2005). Perairan dangkal memiliki kecepatan arus yang relatif cukup besar dibandingkan daerah yang lebih dalam (Odum, 1979). Kedalaman perairan juga berpengaruh terhadap jumlah dan jenis organisme yang mendiami, penetrasi cahaya, dan penyebaran plankton.

Rumput laut membutuhkan perairan yang tidak terlalu dalam dibandingkan dengan budidaya ikan, kerang, dan mutiara. Kedalaman

Page 294: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

yang sesuai untuk budidaya rumput laut berkisar 2,5 - 25 meter (Winanto dkk, 1991).

Data kedalaman perairan diperoleh dari peta dasar (LPI/LLN/Peta Laut). Selanjutnya, kedalaman yang memenuhi kriteria untuk budidaya rumput laut didelineasi. Hasilnya, berupa area (polygon) kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut. Kedalaman yang memenuhi kriteria diberi warna pink atau ungu (lihat Gambar A).

u Habitat kritisHabitat kritis meliputi mangrove, lamun, dan terumbu karang.

Ketiga habitat tersebut sangat sensitif dan sangat rentan terhadap perubahan. Apabila kondisi eksisting telah terdapat mangrove, lamun, dan terumbu karang maka disarankan tidak ada kegiatan budidaya rumput laut. Sebab, keseimbangan ekosistem akan terganggu dan keberlanjutan dari kegiatan tersebut dipastikan akan terhenti.

Data habitat kritis diperoleh dari hasil survei lapang dan peta ekosistem pesisir yang telah ada serta bersifat up to date. Selanjutnya, ketiga habitat kritis tersebut didelineasi. Hasilnya, ditunjukkan oleh warna ungu (lihat Gambar B) yang berarti lokasi perairan tersebut berada di luar ketiga ekosistem tersebut dan sesuai untuk budidaya rumput laut.

u Alur Pelayaran dan DLKr dan DLKpAlur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar,

dan bebas hambatan pelayaran lainnya, dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai, atau danau. Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan. Oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang terlindung dari gelombang dan arus.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran menyatakan, Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) adalah wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan atau terminal khusus yang digunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan. DLKr meliputi wilayah daratan dan perairan.

Page 295: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

BA

DC

Page 296: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

FE

HG

Page 297: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Sementara itu, Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) adalah perairan di sekeliling daerah lingkungan kerja perairan pelabuhan yang digunakan untuk menjamin keselamatan pelayaran. DLKp hanya meliputi wilayah perairan. Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa segala kegiatan yang tidak terkait dengan kepelabuhanan atau keselamatan pelayaran tidak dibolehkan, termasuk budidaya rumput laut.

Data alur pelayaran dan DLKr dan DLKp diperoleh dari peta Peta Laut atau sumber lain seperti Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penetapan DLKr dan DLKp. Selanjutnya, alur pelayaran dan DLKr dan DLKp didelineasi. Hasilnya, berupa garis (line) untuk alur pelayaran dan area (polygon) untuk DLKr dan DLKp. Penggambaran area yang di luar alur pelayaran dan DLKr dan DLKp diberi warna ungu (lihat Gambar C).

u Gelombang dan arusPada umumnya perairan yang terlindung berada di bagian teluk

atau selat yang sempit, daerah laguna (goba), dan daerah rataan karang. Pada perairan-perairan tersebut gelombang dan arus sangat sesuai untuk budidaya rumput laut.a. Gelombang Gelombang menyebabkan pengadukan mineral yang

dibutuhkan oleh rumput laut secara merata pada lingkungan perairan. Gelombang juga berfungsi membersihkan thallus pada bibit rumput laut dari organisme penghambat pertumbuhan. Menurut Winanto dkk (1991), gelombang yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut adalah kurang dari 100 cm.

b. Arus Arus berfungsi menyuplai makanan, mempengaruhi

kelarutan oksigen, penyebaran plankton, dan penghilangan CO2 maupun sisa-sisa produk biota laut (Beverige, 1987; Romimohtarto, 2003). Kuat dan lemahnya arus akan menghambat kegiatan budidaya rumput laut karena mempengaruhi sirkulasi air, pembawa bahan terlarut dan padatan tersuspensi, serta dapat berdampak

Page 298: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

pada keberadaan organisme penempel. Kecepatan arus yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut berkisar antara 20 - 30 cm/detik (Winanto dkk, 1991).

Data gelombang dan arus diperoleh dari survei lapang. Data-data tersebut lalu dimodelkan dengan perangkat lunak pemodelan arus dan gelombang seperti MIKE21 dan SMS. Penggambaran daerah yang terlindung dari gelombang dan arus diberi warna ungu (lihat Gambar D).

u Kecerahan airTingkat kecerahan yang tinggi diperlukan dalam budidaya

rumput laut. Hal ini dimaksudkan agar penetrasi cahaya matahari dapat masuk ke dalam air. Intensitas sinar yang diterima secara sempurna oleh thallus merupakan faktor utama dalam proses fotosintesis. Kondisi air yang jernih dengan tingkat transparansi tidak kurang dari 5 meter cukup baik untuk pertumbuhan rumput laut (Deptan, 1992). Sedangkan, menurut Winanto dkk (1991), kecerahan yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut adalah lebih dari 40 cm.

Kondisi air yang jernih dengan tingkat transparansi tidak kurang dari 5 meter

cukup baik untuk pertumbuhan rumput laut (Deptan, 1992). Sedangkan, menurut

Winanto dkk (1991), kecerahan yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut adalah

lebih dari 40 cm.

Page 299: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Data kecerahan dapat diperoleh dari data citra satelit seperti Aqua-Modis atau survei lapang. Selanjutnya, data kecerahan tersebut didelineasi melalui interpolasi. Hasil interpolasi tersebut menghasilkan area (polygon) untuk kecerahan yang sesuai dengan kriteria budidaya rumput laut. Penggambaran area kecerahan yang sesuai dengan kriteria budidaya rumput laut diberi warna ungu (lihat Gambar E).

u SalinitasSalinitas di suatu perairan dipengaruhi oleh penguapan dan

jumlah curah hujan. Salinitas tinggi terjadi jika curah hujan minim sehingga penguapan tinggi. Sebaliknya, jika curah hujan tinggi maka penguapan berkurang dan salinitasnya rendah.

Penurunan salinitas akibat air tawar yang masuk akan menyebabkan pertumbuhan rumput laut tidak normal. Salinitas perairan berperan penting bagi organisme laut terutama dalam mengatur tekanan osmose yang ada dalam tubuh organisme dengan cairan lingkungannya. Rumput laut tumbuh pada salinitas yang relatif tinggi yaitu berkisar antara 30 - 34 promil (‰) (Winantodkk, 1991).

Data salinitas diperoleh dari hasil survei lapang. Selanjutnya, data tersebut didelineasi melalui interpolasi. Hasilnya, berupa area (polygon) untuk salinitas yang sesuai dengan kriteria budidaya rumput laut dan diberi warna ungu (lihat Gambar F).

u Derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut a. pH.

Konsentrasi pH menentukan tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan mikro dan makro alga dalam suatu perairan terutama rumput laut (Ghufron dan Kordi, 2005). pH air laut umumnya berkisar antara 7,6 – 8,3. Menurut Kangkan (2006) dan Sunaryat (2004), kisaran pH yang mendukung budidaya rumput laut adalah 6,5 - 8,5.

b. Oksigen terlarut Pada perairan terbuka, konsentrasi oksigen terlarut berada pada

kondisi alami sehingga jarang dijumpai kondisi perairan terbuka yang

Page 300: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

miskin oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara harian dan musiman serta dipengaruhi oleh pencampuran massa air, pergerakan massa air, aktivitas fotosintesa, respirasi, dan limbah yang masuk ke badan air. Variasi oksigen terlarut dalam air biasanya sangat kecil sehingga tidak menggangu kehidupan organisme laut (Brotowidjoyo, 1995). Keberadaan oksigen di perairan sangat penting yaitu terkait dengan berbagai proses kimia biologi perairan. Oksigen diperlukan dalam proses oksidasi berbagai senyawa kimia dan respirasi berbagai organisme perairan (Dahuri, 2004). Menurut Kangkan (2006) dan Sunaryat (2004), kisaran oksigen terlarut (DO) yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut adalah lebih besar dari 6 ppm.

Data pH dan oksigen terlarut diperoleh dari hasil survei lapang. Selanjutnya, kedua jenis data tersebut didelineasi melalui interpolasi. Hasilnya, berupa area (polygon) yang sesuai untuk budidaya rumput laut. Penggambaran kualitas air yang sesuai diberi warna ungu (lihat Gambar G).

Dari ke-7 gambar tersebut lalu ditumpangtindihkan (overlay). Hasil akhirnya, dapat diketahui alokasi perairan laut yang sesuai untuk budidaya rumput laut yang digambarkan dengan warna biru (lihat Gambar H).

Dengan cara dan metode serupa, kita juga dapat menentukan zona kesesuaian untuk budidaya ikan kakap putih menggunakan

Keberadaan oksigen di perairan sangat penting yaitu terkait dengan berbagai proses kimia biologi perairan. Oksigen diperlukan

dalam proses oksidasi berbagai senyawa kimia dan respirasi berbagai organisme perairan

(Dahuri, 2004).

““

Page 301: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

keramba jaring apung (KJA) di lepas pantai (offshore). Pembuatan KJA untuk budidaya ikan di offshore memerlukan beberapa parameter kesesuaian seperti terlihat pada Tabel berikut ini.

Kriteria teknis pembangunan KJA offshore (Sumber: FAO dan lain-lain)

Parameter Nilai Keterangan

Lokasi > 2 km dari garis pantai Lepas pantai (offshore): > 2 kmPantai (coast): 0,5 - 3 mPesisir (coastal): < 500 m

Kedalaman > 50 meter Lepas pantai (offshore): > 50 mPantai (coast): 10 - 50Pesisir (coastal): < 10 m

Tinggi gelombang < 9 meter(1 - 3 meter = substansial)

Sheltered: < 1,5 mSemi-expossed: < 3,5 mExpossed: < 6 mOffshore: < 9 m

Tinggi gelombang signifikan

5 meter (1 - 2 meter = substansial)

Lepas pantai (offshore): 5 mPantai (coast): 3 -4 mPesisir (coastal): 1 m

Kecepatan arus 0,5 - 1 m/s Substansial

Kecepatan angin < 21 knot Substansial: 10 knot

Substrat Kerikil, pasir, tanah liat Baik

Redox potential > (-200) Baik

Zat padat tersuspensi

< 10 mg/l Baik

Kecerahan air 1 - 5 m Optimal

Oksigen terlarut (DO) 6 - 7 mg/l Optimal

Temperatur 28 - 32 oCRange: 16 - 35 oC

Optimal

Salinitas 30 - 35 ppt Range: 0-36 ppt untuk budidaya laut

Optimal

pH 7,5 - 8 Optimal

Amonia < 0,5 ppm Optimal

Nitrite < 4 mg/liter Optimal

Nitrate < 200 mg/liter Optimal

Page 302: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Secara geografis, laut Indonesia memiliki keunggulan lebih tinggi untuk pemanfaatan budidaya ikan menggunakan KJA di offshore dibandingkan dengan negara lain di lintang tinggi baik di belahan bumi utara maupun selatan seperti Norwegia, Kanada, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia. Mengapa demikian?

Berdasarkan kajian, wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa terbebas dari badai siklon. Badai ini kerap terjadi pada wilayah dengan posisi di atas 5o Lintang Utara (LU) dan di atas 5o Lintang Selatan (LS). Indonesia luput dari badai siklon karena berada lintang 0 (masih dalam interval kurang dari 5o LS dan 5o LU).

Dengan demikian, biaya pembuatan KJA di offshore tergolong jauh lebih murah daripada lokasi-lokasi lain di lintang tinggi. Pembuatan KJA di offshore Norwegia misalnya, harus dirancang lebih kuat agar mampu bertahan menghadapi ombak tinggi dan angin kencang.

Tampak laut Indonesia memiliki sabuk yang tenang (calm belt). Perairan di atas dan di bawahnya menunjukkan lokasi yang sering terkena badai (storm). Berdasarkan parameter ini, laut Indonesia lebih unggul dalam pemanfaatan budidaya ikan dalam keramba jaring apung (KJA) di lepas pantai (offshore). Perairan Indonesia tidak pernah diterjang badai, paling hanya terkena ekor badai, itupun hanya sebatas di wilayah utara Sulwesi serta di sepanjang selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Page 303: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Pada saat cuaca tenang, kawasan KJA di Norwegia tersebut bisa digunakan para wisatawan melancong ke sana. Dengan naik perahu mereka dapat mendekat, memberi pakan, serta melihat atraksi ikan-ikan yang dibudidayakan dalam KJA.

Di Indonesia, sampai buku ini ditulis (Januari 2017) belum ada budidaya ikan dengan menggunakan KJA di laut lepas. Kementerian Kelautan Perikanan berencana melakukan budidaya ikan kakap putih di KJA di tiga lokasi offshore, yakni Karimunjawa, Jepara (Jawa Tengah), Pangandaran (Jawa Barat), dan Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam). Ketiga lokasi offshore tersebut dinilai memiliki kesesuaian untuk budidaya ikan kakap putih dalam KJA.

8 Analisis Nonspasial Setelah diperoleh Peta Alokasi Ruang, selanjutnya perlu

dilakukan analisis nonspasial. Hasil analisis nonspasial ini nantinya diformulasikan untuk menyempurnakan usulan peta alokasi ruang

Contoh budidaya ikan dengan menggunakan KJA di offshore Norwegia. Negara ini sangat maju dalam budidaya ikan salmon lepas pantai.

Page 304: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

menjadi peta rencana tata ruang laut/rencana zonasi. Berdasarkan ketentuan, ada delapan analisis nonspasial yang perlu mendapat perhatian.

Pertama, analisis kebijakan dan kewilayahan. Analisis ini digunakan untuk melihat kedudukan wilayah perencanaan terhadap kebijakan rencana tata ruang nasional/provinsi/kabupaten/kota, dan menyesuaikan perencanaan yang dibuat dengan kebijakan

pembangunan baik pusat maupun daerah. Tujuannya agar kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terjadi tumpang tindih. Di samping itu, analisis yang didasarkan pada kebijakan pembangunan nasional meliputi juga kebijakan geopolitik dan pertahanan keamanan.

Sementara itu, analisis kewilayahan digunakan untuk melihat kecenderungan perkembangan kawasan di wilayah perencanaan berdasarkan potensi fisik wilayah dan kondisi ekonomi, sosial, budaya yang ada.

Kedua, analisis sosial dan budaya. Dalam upaya untuk mencapai pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkat-

Setelah diperoleh Peta Alokasi Ruang, selanjutnya perlu dilakukan analisis nonspasial.

Hasil analisis nonspasial ini nantinya diformulasikan untuk menyempurnakan usulan

peta alokasi ruang menjadi peta rencana tata ruang laut/rencana zonasi. Berdasarkan

ketentuan, ada delapan analisis nonspasial yang perlu mendapat perhatian.

““

Page 305: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

an kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan penilaian/analisis sosial budaya di wilayah dan atau kawasan. Penilaian/analisis sosial (urban social indicator) meliputi kependudukan/demografi, struktur sosial budaya, pelayanan sarana dan prasarana sosial dan budaya, potensi sosial budaya masyarakat, atau kesiapan masyarakat terhadap suatu pengembangan.

Tujuan analisis ini adalah mengkaji kondisi sosial budaya masyarakat yang mendukung atau menghambat pengembangan wilayah dan atau kawasan, serta memiliki fungsi antara lain: 1. Sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang wilayah dan/atau

kawasan serta pembangunan sosial budaya masyarakat.2. Mengidentifikasi struktur sosial budaya masyarakat.3. Menilai pelayanan sarana dan prasarana sosial budaya yang

mendukung pengembangan wilayah dan/atau kawasan.4. Menentukan prioritas-prioritas utama dalam formulasi kebijakan

pembangunan sosial budaya masyarakat.5. Memberikan gambaran situasi dan kondisi obyektif dalam proses

perencanaan.

Kondisi infrastruktur dapat diketahui berdasarkan data sekunder yang telah ada

dan observasi langsung di lapangan. Pemetaan dilakukan dengan cara digitalisasi data

sekunder dan plotting lokasi secara langsung di lapangan, meliputi sarana dan prasarana transportasi, air bersih, listrik dan energi,

sanitasi, serta prasarana lainnya.

Page 306: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Ketiga, analisis infrastruktur di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sebaran infrastruktur yang ada, sebagai data dasar dalam pengembangan struktur wilayah dan acuan dalam analisis proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan.

Kondisi infrastruktur dapat diketahui berdasarkan data sekunder yang telah ada dan observasi langsung di lapangan. Pemetaan dilakukan dengan cara digitalisasi data sekunder dan plotting lokasi secara langsung di lapangan, meliputi sarana dan prasarana transportasi, air bersih, listrik dan energi, sanitasi, serta prasarana lainnya.

Keempat, analisis ekonomi wilayah. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi perkembangan ekonomi wilayah melalui PDRB, pertumbuhan pusat-pusat kegiatan di wilayah kajian, sektor basis wilayah dan/atau kawasan untuk mengetahui sektor yang memberikan sumbangan/kontribusi relatif yang cukup besar terhadap PDRB di suatu wilayah dan/atau kawasan.

Dengan demikian sektor tersebut sebagai sektor basis (dominan), dan komoditas unggulan wilayah pada sektor basis yang memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi ekspor. Komoditas unggulan merupakan komoditas kunci yang memiliki peran penting, baik secara langsung maupun tidak langsung dan bersifat multiplier effect.

Kelima, analisis pengembangan wilayah. Identifikasi ini meliputi berbagai kegiatan pemanfaatan sumber daya di masa mendatang yang diproyeksikan di dalam kawasan perencanaan yang berpotensi untuk pengembangan wilayah. Beberapa pertimbangan untuk melihat potensi pengembangan wilayah di antaranya:

• Potensi sumber daya lokal. Potensi ini dapat dilihat dari sumber daya unggulan di suatu

wilayah yang akan dibuat tata ruang laut/rencana zonasi. Pendekatan identifikasinya menggunakan kerangka ekonomi

Page 307: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

kewilayahan, pendekatan keunggulan komparatif (comparative advantage approach), dan pendekatan keunggulan bersaing (competitive advantage approach).

• Potensi lingkungan strategis. Potensi ini dapat menggunakan cara pandang yang sedang

berkembang di lingkup global, regional, dan nasional. Pendekatan identifikasinya menggunakan upaya sintesis dari berbagai informasi terkini.

Keenam, analisis dampak aktivitas dari wilayah sekitar. Identifikasi ini dibutuhkan untuk mengetahui dampak aktivitas dari wilayah sekitar terhadap wilayah perencanaan zonasi, sehingga dapat dilakukan antisipasi atau adaptasi yang dibutuhkan.

Ketujuh, analisis isu dan permasalahan perencanaan di per-airan laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Kegiatan identifikasinya meliputi antara lain:

• Identifikasi daerah rawan bencana seperti banjir, tsunami, erosi, abrasi, sedimentasi, akresi garis pantai, subsiden/longsoran tanah, serta gempa bumi.

• Identifikasi masalah lingkungan dan pencemaran yang meliputi intrusi air laut/asin, polusi, kerusakan ekosistem/habitat hutan mangrove, dan kerusakan ekosistem/habitat terumbu karang.

• Identifikasi daerah konservasi/perlindungan: kawasan lindung nasional/kawasan konservasi yang ditetapkan secara nasional (taman nasional, taman laut, cagar alam, suaka alam laut), kawasan konservasi yang sedang diusulkan oleh daerah, dan daerah perlindungan laut lokal.

• Identifikasi aktivitas di daratan yang berpengaruh terhadap kegiatan pada kawasan perairan.

• Konflik penggunaan lahan.• Konflik sosial.• Kesenjangan ekonomi antara wilayah pesisir dan daratan utama.

Page 308: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��1Merencanakan Tata Ruang Laut

Imajinasi alokasi ruang di perairan laut.

Kedelapan, analisis konflik pemanfaatan ruang (resolusi konflik). Konflik dalam penyusunan rencana tata ruang laut/rencana zonasi dapat terjadi pada saat tahap penyusunan rencana alokasi ruang dan pada tahapan konsultasi publik.

Hasil analisis non spasial diformulasikan untuk menyempurnakan usulan peta alokasi ruang menjadi peta RZWP-3-K.

Manajemen KonflikPada tahap penyusunan rencana alokasi ruang, identifikasi kon-

flik dilakukan terhadap berbagai kegiatan di wilayah pesisir dan pu-lau-pulau kecil yang bersinggungan namun tidak sesuai (compatible). Hasil analisis paket sumber daya dilanjutkan dengan beberapa analis-is lanjutan. Dari sini lalu diidentifikasi antarkegiatan/zona untuk me-milih kegiatan/zona yang paling sesuai dengan cara membuat matrik kesesuaian/keterkaitan. Matrik keterkaitan antarzona menguraikan

Kabel/pipa bawah laut

12 mil

Page 309: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

hubungan antarzona dalam suatu wilayah perencanan untuk melihat harmonisasi antarzona.

Konflik dapat terjadi pada pemanfaatan ruang secara horizon-tal dan vertikal. Secara horizontal, konflik pada level zona bisa terjadi dalam kegiatan pemanfaatan pertambangan, industri dan perikanan tangkap. Sedangkan secara vertikal, konflik dapat muncul pada ke-giatan pertambangan, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya.

Pada tahap konsultasi publik, peluang terjadinya konflik besar sekali. Konflik dimungkinkan terjadi karena tidak semua harapan dari para pemangku kepentingan terakomodasi dalam rencana zonasi tersebut. Konflik ini dapat memberikan dampak positif jika seluruh pihak mau menghormati pemikiran masing-masing pemangku kepentingan dan memperoleh kesepakatan mengenai kebutuhan prioritas yang perlu diadopsi dalam rencana zonasi.

Di sisi lain, konflik dalam konsultasi publik bisa berdampak negatif saat ada satu atau lebih pihak memaksakan keinginannya dan tidak mau bernegosiasi. Pada tahapan ini, jika semua pihak bersikeras untuk memasukkan keinginannya dalam rencana zonasi maka akan terjadi dead lock sehingga tidak terjadi kesepakatan. Rencana zonasi menjadi terkatung-katung penyelesaiannya.

Pada tahap pembahasan pemberian tanggapan dan/atau saran, konflik kepentingan berpeluang terjadi apabila masing-masing pemangku kepentingan ada yang merasa kebutuhannya tidak terakomodasi.

Berbagai konflik yang muncul tersebut memerlukan manajemen konflik, yaitu suatu proses yang diarahkan pada pengelolaan konflik agar terjadi suatu kondisi yang lebih terkendali melalui suatu rekayasa yang dilakukan untuk mengendalikan konflik agar menjadi lebih baik. Dengan berusaha mengendalikan konflik, diharapkan tidak sampai terjadi akumulasi dan besaran berkembangnya konflik menjadi destruktif.

Setidaknya ada tiga upaya yang dapat dilakukan dalam manajemen konflik. Pertama, mencegah konflik, yakni suatu usaha yang bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan

Page 310: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

mendorong perubahan perilaku yang positif bagi pihak-pihak yang terlibat.

Kedua, menyelesaikan konflik, yaitu suatu bentuk usaha untuk menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama di antara para kelompok yang bermusuhan.

Ketiga, transformasi konflik, yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk mengatasi berbagai sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif menjadi positif.

Secara garis besar ada dua cara penyelesaian konflik, yakni me-lalui kolaborasi membangun konsensus dan penyelesaian melalui proses legal. Penyelesaian cara pertama dapat dilakukan hanya de-ngan menyertakan para pihak yang terlibat konflik maupun dengan melibatkan pihak ketiga.

Secara umum strategi resolusi konflik seharusnya dimulai de-ngan pengetahuan yang mencukupi tentang peta atau profil konflik sosial yang terjadi di suatu kawasan. Dengan peta tersebut, segala ke-mungkinan dan peluang resolusi konflik diperhitungkan dengan cer-mat sehingga setiap manfaat dan kerugiannya dapat dikalkulasikan dengan baik.

Perlu Selaras, Serasi, dan Seimbang Rencana alokasi ruang RZWP3K yang dihasilkan perlu disela-

raskan, diserasikan, dan diseimbangkan dengan RTRW sesuai de-ngan amanat UU No 27 Tahun 2007 Jo. UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Selain itu, juga per-lu diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan tata ruang laut/rencana zonasi daerah yang bersebelahan atau berhadapan.

Tujuan penyelarasan, penyerasian, dan penyeimbangan antara RZWP-3-K dan RTRW adalah untuk mereview dan membandingkan draft dokumen antara RZWP-3-K dan rencana lain yang telah disahkan dan untuk merevisi draft dokumen antara RZWP-3-K tersebut. Dengan demikian tercipta konsistensi antara rencana-rencana dan program-program yang telah disahkan.

Page 311: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Penyelarasan, penyerasian, dan penyeimbangan tersebut dilaku-kan melalui tiga cara. Pertama, menyelaraskan atau mengadopsi pola ruang dan struktur ruang daratan pesisir RTRW ke dalam RZWP-3-K. Kedua, menyerasikan alokasi ruang perairan pesisir dan pulau-pulau kecil dalam RZWP-3-K yang bersinggungan dengan pola ruang dalam RTRW. Ketiga, menyeimbangkan/memadukan rencana pemerintah dan Pemda yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundang-un-dangan ke dalam alokasi ruang perairan pesisir dalam RZWP-3-K.

Penyerasian, penyelarasan, dan penyeimbangan dilakukan oleh menteri, untuk provinsi yang bersebelahan atau berhadapan. Setelah RZWP-3-K diselaraskan, diserasikan, dan diseimbangkan dengan RTRW, maka disusun peraturan pemanfaatan ruang yang memuat lokasi dan kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan setelah memperoleh izin.

Rencana alokasi ruang RZWP3K yang dihasilkan perlu diselaraskan,

diserasikan, dan diseimbangkan dengan RTRW sesuai dengan amanat UU No 27 Tahun 2007 Jo. UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil.

Page 312: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Rekomendasi Terhadap RTRW Hasil penyerasian, penyelarasan, dan penyeimbangan RZWP-

3-K dengan RTRW, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menetapkan struktur dan pola ruang yang terdapat di dalam RTRW. Rekomendasi terhadap RTRW meliputi:

1. Alokasi ruang di WP3K untuk kegiatan-kegiatan yang memiliki keterkaitan terhadap sumber daya di WP3K.

2. Kawasan strategis nasional tertentu (KSNT) dapat menjadi muatan kawasan strategis RTRW.

3. Penetapan kawasan strategis WP3K.

Menyusun Indikasi Program dan Peraturan Pemanfaatan RuangSetelah alokasi ruang ditetapkan, proses selanjutnya adalah

menyusun indikasi program dan peraturan pemanfaatan ruang. Indikasi program memuat program-program utama dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang dan dijabarkan dalam jangka waktu perencanaan lima tahunan hingga akhir tahun perencanaan 20 tahun. Peraturan pemanfaatan ruang berisi ketentuan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang disusun untuk setiap zona peruntukan.

Konsultasi PublikKonsultasi publik pada tahap ini merupakan pelaksanaan

konsultasi publik yang dilakukan untuk memverifikasi draft rencana zonasi, arahan pemanfaatan dan memeriksa konsistensi draft RZWP-3-K dengan RTRW dan aturan-aturan lainnya. Dengan demikian, draft rencana alokasi ruang dapat disepakati oleh semua pemangku kepentingan daerah.

Sasaran yang ingin dicapai adalah perbaikan dan penyempur-naan dari draft dokumen antara dan memfasilitasi aspirasi dari seluruh stakeholder terkait, serta penetapan alokasi ruang ke dalam kawasan/zona dalam dokumen final yang akan disusun. Hasil dari konsultasi publik) adalah diperoleh kesepakatan pemanfaatan ruang (kawasan/zona).

Page 313: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Setelah konsultasi publik, maka seluruh dokumen yang telah dikonsultasi ke publik harus diperbaiki sesuai dengan masukan, tanggapan, atau saran. Dari sinilah maka tujuan, kebijakan, strategi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, peta rencana zonasi, deskripsi potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dan kegiatan pemanfaatan, peraturan pemanfaatan ruang, serta indikasi program dibahasahukumkan menjadi draft rancangan peraturan perundangan tentang tata ruang laut yang berupa peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, atau peraturan daerah sesuai dengan hierarki perencanaannya. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses penetapan/legalisasi terhadap draft rancangan peraturan perundangan tersebut, sampai pada akhirnya dapat ditetapkan ke dalam peraturan perundangan. Jenis, skala dan bentuk legalisasi perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi ditunjukkan pada tabel berikut.

Jenis, skala dan bentuk legalisasai perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi

No. JenisSkala Peta Minimal

Bentuk Legalitas

1. Tata Ruang Laut Nasional 1:1.000.000 Peraturan Pemerintah

2. Rencana Zonasi KSN 1:50.000 Peraturan Presiden

3. Rencana Zonasi KSNT(PPKT) 1:50.000 Peraturan Menteri

4. Rencana Zonasi Teluk 1:500.000 Peraturan Presiden

5. Rencana Zonasi Selat 1:500.000 Peraturan Presiden

6. Rencana Zonasi Laut 1:500.000 Peraturan Presiden

7.Renacana Zonasi WP3K Provinsi

1:250.000dan 1:50.000

Peraturan Daerah

Page 314: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

Libatkan Stakeholders dan Masyarakat Dalam Rencana Tata Ruang Laut/Rencana

Zonasi

Berhasil-tidaknya pengelolaan wilayah laut dan pesisirsangat tergantung pada sampai sejauh mana kita mampu membuat sebuah perencanaan tata ruang laut yang andal. Pengalaman membuktikan, banyak keberhasilan dicapai berdasarkan pada perencanaan yang matang, rasional,

menyeluruh, dan komprehensif (terpadu).

Begitu pula sebaliknya, perencanaan yang terburu-buru --apa-lagi tanpa melibatkan masyarakat -- hanya akan menghasilkan kebijakan yang kurang dapat diterima oleh stakeholders dan

masyarakat. Implikasi berikutnya, menimbulkan berbagai konflik di antara stakeholder yang berkepanjangan, tiada akhir.

Rencana tata ruang laut merupakan kebijakan publik lintas sek-tor yang berjangka 20 tahun dan merupakan bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka panjang. Oleh karena itu agar pe-

Page 315: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

rencanaan tersebut memenuhi rasa keadilan dan dapat diimplemen-tasikan, kata kuncinya harus disusun secara komprehensif, holistik, dan berbasis partisipasi stakeholders dan masyarakat.

Di samping itu, mengingat informasi tersebar beragam di masing-masing stakeholders dengan kepentingan yang berbeda-beda pula, maka sifat komprehensif suatu perencanaan pada dasarnya dapat dipenuhi dengan membangun partisipasi seluruh stakeholders termasuk masyarakat agar diperoleh informasi yang lengkap dan dapat dipahami bersama guna membangun keputusan yang terbaik.

Perkembangan konflik antara stakeholders dari waktu ke waktu ternyata terus berkembang semakin kompleks, oleh karenanya pendekatan-pendekatan perencanaan partisipatif semakin banyak dikembangkan bukan hanya di pedesaan atau di negara-negara yang sedang berkembang, bahkan juga semakin dibutuhkan di lingkup negara-negara maju dengan pendekatan yang berbeda-beda.

Pendekatan partisipatif dapat menutupi terbatasnya informasi yang berdampak serius pada terjadinya bounded rationality. Pende-katan partisipatif yang baik pada dasarnya juga akan menjamin pe-nerimaan (acceptability) dari pihak-pihak yang berkepentingan, dibandingkan pendekatan lainnya. Perencanaan partisipatif merupa-kan proses yang paling kompleks dengan biaya transaksi (transaction cost) di dalam proses pengambilan keputusannya relatif tinggi.

Dalam praktiknya, proses ini dapat berlangsung lama dan kompleks karena melibatkan pihak yang sangat luas dengan interest yang sangat berbeda. Namun, secara teoritik, biaya yang tinggi dari proses ini dapat “terbayar” dari rendahnya biaya pelaksanaan dan pengendaliannya. Terdapatnya kesamaan pemahaaman, visi, dan rencana pelaksanaan serta sistem pengendaliannya sebagai hasil keputusan bersama antar stakeholders akan lebih menjamin kemudahan-kemudahan di dalam pelaksanaan dan pengendalian, karena adanya rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dari keputusan-keputusan perencanaan yang disepakati di dalam proses partisipatif.

Biaya transaksi proses perencanaan partisipatif akan meningkat

Page 316: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

���Merencanakan Tata Ruang Laut

seiring dengan kompleksitas permasalahannya, dan juga semakin tinggi karena disebabkan oleh tingginya jumlah dan keragaman pihak-pihak yang harus terlibat, keragaman kepentingan dan intensitas konflik antar stakeholders yang ada, luas dan jumlah isu/permasalahan yang harus diselesaikan serta skala (luas) wilayah geografis yang direncanakan. Perencanaan yang lebih menekankan proses partisipatif secara mendalam akan sangat relevan dan realistis untuk diselenggarakan pada kondisi-kondisi wilayah dengan kompleksitas yang dapat diperkirakan.

Perencanaan partisipatif dalam skala regional akan efektif jika proses-proses sosial dan social capital berlangsung secara memadai. Pendekatan-pendekatan partisipatif umumnya gagal menyumbangkan perencanaan yang baik sebagai akibat waktu pelaksanaanya yang sangat terbatas dan kapasitas sosial masyarakat (social capital) yang masih lemah.

Hal ini menjadi penting karena rencana tata ruang laut merupa-kan instrumen perizinan di perairan laut terkait pemanfaatan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang mencakup atas permu-kaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut pada batas keluasan tertentu.

Oleh karena itu, apa yang ingin dicapai dengan adanya partisi-pasi adalah terciptanya kaidah politik demokratis dan transparan serta dapat meningkatkan kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah pro-

Perencanaan partisipatifdalam skala regional akan efektif jika proses-proses sosial dan social capital

berlangsung secara memadai.

“ “

Page 317: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�00 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

gram. Caranya, libatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya untuk jangka yang lebih panjang.

Hal ini sesuai dengan teori dan praktik yang telah berjalan yang merekomendasikan adanya pelibatan partisipasi dari pemangku kepentingan utama dalam proses perencanaan. Partisipasi ini dapat dilakukan melalui penyelenggaraan lokakarya.

Lokakarya bisa menjadi alat yang paling efektif untuk mengga-lang partisipasi. Dengan pengenalan informasi yang sesuai dan waktu yang tepat, sekelompok orang yang berpartisipasi dalam lokakarya dapat mencapai kesimpulan yang masuk akal dan logis. Mereka juga akan menunjukkan komitmen yang tinggi atas kesimpulan tersebut.

Lokakarya akan berhasil jika memenuhi lima kriteria. Pertama, peserta lokakarya memunculkan ide, menata idenya dan mencapai konsensus, serta kesepakatan di antara mereka. Kedua, tujuan dan kebijakan, misalnya bagian isi (what) dari rencana, bisa disusun melalui partisipasi masyarakat.

Ketiga, tindakan dan kegiatan, misalnya bagian bagaimana (how) dari rencana, bisa diselesaikan oleh para pemangku kepentingan yang akan ikut serta dalam pelaksanaan rencana tersebut. Keempat, ada fasilitasi dari sekelompok tim ahli yang terdiri dari latar belakang dan keahlian disiplin ilmu yang beragam. Kelima, ada tim koordinator yang ditunjuk dari pemangku kepentingan dan tim ahli tersebut.

Perencanaan partisipatif merupakan pendekatan baru yang ma-sih menyisakan beberapa kesulitan. Di antaranya, kesulitan mendapat-kan komitmen dari pimpinan, kesulitan dalam melegitimasikan hasil rencana kerja, khususnya dalam pendanaan dan kesulitan menetap-kan sasaran/target secara kuantitatif. Kendala lain adalah cenderung menggunakan banyak tenaga namun jumlah fasilitator dan tenaga ahli yang andal masih terbatas.

Walaupun terdapat beberapa kendala tersebut, namun proses perencanaan partisipatif benar-benar merupakan proses penguatan kapasitas di antara para pemangku kepentingan. Untuk perencanaan tata ruang laut/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, kolaborasi dan kerja sama di antara pemangku kepentingan merupa-

Page 318: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�01Merencanakan Tata Ruang Laut

kan unsur yang tidak dapat dihindari untuk mencapai keberhasilan. Proses perencanaan partisipatif mengizinkan pemangku

kepentingan terlibat mulai dari permulaan dan menghindarkan pembebanan sewenang-wenang dari solusi perencanaan top-down. Selama proses perencanaan, informasi yang sesuai dari semua aspek pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil harus disediakan sehingga para peserta yang terlibat dapat memperkaya pengetahuan mereka dan memperdalam pemahamannya.

Adapun prinsip-prinsip partisipasi tersebut terdiri dari tujuh hal. Pertama, mencakup semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang terkait dengan hasil-hasil suatu keputusan atau proses pembangunan (SKPD, LSM, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan swasta).

Kedua, kesetaraan dan kemitraan (equal partnership). Pada dasarnya, setiap orang mempunyai ketrampilan, kemampuan, prakarsa, dan hak untuk menggunakan prakarsa tersebut dalam setiap proses guna membangun dialog tanpa memperhitungkan jenjang dan struktur masing-masing pihak.

Ketiga, transparansi. Artinya, semua pihak harus dapat menum-buhkembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog.

Keempat, kesetaraan kewenangan (sharing power atau equal powership). Di sini, berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi.

Kelima, kesetaraan tanggung jawab (sharing responsibilty). Ini berarti, berbagai pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses karena adanya kesetaraan kewenangan (sharing power) dan keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.

Keenam, pemberdayaan (empowerment). Keterlibatan berbagai pihak tidak lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak. Dengan demikian, melalui keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling belajar dan saling

Page 319: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

memberdayakan satu sama lain.Ketujuh perlu adanya kerja sama berbagai pihak yang terlibat un-

tuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia.

Mencapai Keharmonisan dan KonsensusProses penyusunan dokumen perencanaan partisipatif setidak-

nya memerlukan partisipasi aktif pemangku kepentingan dan kon-sultasi publik. Konsultasi publik dimaksudkan agar aturan hukum yang dihasilkan dapat: (a) memenuhi rasa keadilan (filosofis), (b) memenuhi aspirasi dan sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat (sosiolo-gis), (c) menjunjung tinggi supremasi dan kepastian hukum (yuridis), (d) diperoleh legitimasi publik baik formal maupun kultural—sehingga lebih terjamin implementasinya, (e) terhindar dari penyusunan doku-men perencanaan yang tidak dapat diimplementasikan di lapangan, (f ) mencegah terjadinya disharmonisasi antarlembaga (sektoral), an-tarkompetensi (di lapangan) dan lain-lain, serta (g) dimulainya proses penyusunan dokumen perencanaan yang bersifat bottom-up.

Selain itu, konsultasi publik juga akan menjamin: (a) mekanisme peran serta yang memadukan berbagai aspirasi, (b) berbagai kelompok sosial ekonomi masyarakat secara aktif dan genuine mengemukakan pendapat serta ambil bagian dan memberikan kontribusinya dalam sebuah proses pengambilan keputusan, serta (c) masyarakat dapat ikut mengawasi dan mengevaluasi.

Page 320: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

Merencanakan Tata Ruang Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Mitigasi Bencana

Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia merupakan daerah rawan bencana seperti tsunami, rob, abrasi, dan lain sebagainya. Sejarah mencatat, selama dua dasawarsa terakhir ini bencana tersebut menimbulkan

korban ratusan ribu orang meninggal dunia. Tak hanya itu, kerugian material ditaksir mencapai puluhan triliun rupiah.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dalam menghadapi bencana alam tersebut yang tidak pasti kapan datangnya itu? Harus diakui, tidaklah mudah mengelola bencana tersebut. Apalagi

kesadaran masyarakat awam terhadap bencana masih minim. Selain itu, kita juga masih lemah dalam melakukan perencanaan tata ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang berbasis mitigasi.

Akibatnya, banyak korban jiwa dan kerugian harta benda ketika bencana alam menghampiri mereka. Kondisi itu diperparah lagi dengan karakteristik bencana alam yang memiliki kekuatan teramat besar.

Page 321: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Tidaklah mungkin kecerdikan manusia mencegah kedahsyatan bencana alam. Kemampuan manusia hanya sebatas mengurangi dampak bencana. Tindakan semacam itu biasanya disebut mitigasi atau suatu upaya guna mengurangi risiko atau dampak dari suatu bencana.

Menurut UU No 27/2007 Jo UU No 1/2014 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik secara struktur atau fisik (pembangunan fisik alami dan/atau buatan) maupun nonstruktur atau nonfisik melalui peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Upaya mitigasi harus dilaksanakan sejak pada tahap perencanaan. Hal ini sesuai dengan UU No 27/2007 Jo UU No 1/2014, yaitu dalam menyusun rencana pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terpadu, pemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib memasukkan dan melaksanakan bagian yang memuat mitigasi bencana sesuai dengan jenis, tingkat, dan wilayahnya.

Amanat ini mengandung makna bahwa paradigma penanganan bencana yang selama ini dilakukan perlu direformasi dari pendekatan fatalistik-reaktif melalui majemen krisis menjadi pendekatan terencana pro-aktif melalui pengurangan risiko. Pengurangan risiko ini meliputi tiga upaya; pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Di dalam UU No 27/2007 ketiga upaya tersebut disebut mitigasi.

Perencanaan tata ruang/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan amanat UU No 27/2007 Jo UU 1/2014 yang wajib disusun oleh pemerintah daerah provinsi dalam bentuk Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K).

Dokumen RZWP-3-K memberikan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya boleh dilakukan setelah memperoleh izin. Dalam hal ini penetapan struktur dan pola ruang mempertimbangkan peta rawan bencana dan peta risiko bencana.

Page 322: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

Peta rawan bencana adalah peta petunjuk zonasi tingkat bahaya suatu jenis ancaman bencana pada suatu daerah pada waktu tertentu. Sementara itu, peta risiko bencana adalah peta petunjuk zonasi tingkat risiko satu jenis ancaman bencana pada suatu daerah pada waktu tertentu yang bersifat dinamis dan merupakan hasil perpaduan antara peta rawan bencana (hazard map) dan peta kerentanan (vulnerability map).

Menurut Pasal 9 ayat 3 pada UU No 27/2007 Jo UU No 1/2014, perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan dengan mempertimbangkan keserasian dan keseimbangan dengan daya dukung ekosistem, fungsi pemanfaatan dan perlindungan, dimensi ruang dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya, serta fungsi pertahanan dan keamanan. Di sini, fungsi perlindungan termasuk perlindungan terhadap ancaman bencana.

Oleh karena itu dalam upaya menata kembali ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil rawan bencana untuk keperluan mitigasi bencana disarankan mengikuti beberapa prinsip dasar rencana zonasi/penataan ruang guna meminimalisasi risiko bencana. Ke-7 prinsip itu adalah:

Perencanaan tata ruang/rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

merupakan amanat UU No 27/2007 Jo UU 1/2014 yang wajib disusun oleh pemerintah

daerah provinsi dalam bentuk Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(RZWP-3-K).

““

Page 323: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

1. Kenali kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rawan bencana sebagai ancaman bahaya.

2. Kenali bentuk dan tipe wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (landai, terjal, berbatu, berpasir, dan lain-lain).

3. Identifikasi potensi sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (perikanan, pariwisata, permukiman, transportasi, dan lain-lain).

4. Identifikasi kebutuhan kawasan konservasi dan perlindungan bencana (mangrove, hutan pantai, sand dune, dan lain-lain).

5. Kenali karakter/fungsi sarana dan prasarana wilayah yang ditempatkan (break water, pelabuhan, bangunan tinggi, dan lain-lain).

6. Kenali karakter sosial-budaya serta sosial-ekonomi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (menentukan kerentanan dan risiko).

7. Kembangkan konsep rencana zonasi/penataan ruang dengan mempertimbangkan keindahan, keberaturan, dan keselamatan.

Budaya KeselamatanDalam mengembangkan budaya keselamatan, secara spasial

atau keruangan, sebaran bahaya, elemen-elemen yang rentan, dan potensi risiko yang ada dapat dituangkan dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kawasan-kawasan rawan bencana sebaiknya tidak dialokasikan untuk kegiatan pemanfaatan.

Namun dalam praktiknya, masyarakat bersikap pragmatis. Bagi mereka bencana alam merupakan takdir yang harus dihadapi sehingga tetap menempati atau memanfaatkan daerah rawan bencana. Sikap ini membawa konsekuensi terhadap rendahnya tingkat keamanan ketika bencana alam terjadi. Akibatnya, dampak dari bencana alam tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar di masyarakat.

Di sisi lain, perencana tata ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki idealisme tinggi dengan mengutamakan

Page 324: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

tingkat keamanan tinggi dalam menghadapi dampak bencana yang ditimbulkan. Lalu, bagaimana mempertemukan antara idealisme dan pragmatisme tersebut?

Tak ada cara lain, kedua belah pihak ---perencana dan masyara-kat— harus melakukan kompromi dalam proses perencanaan parti-sipatif. Dengan demikian para pihak tersebut sepakat menetapkan konsensus tingkat risiko yang diambil dan implikasinya.

Bagi kawasan yang sudah terdapat kegiatan pemanfaatan, pemerintah dapat memberikan pengarahan untuk kegiatan mitigasinya. Pemerintah juga harus berani bersikukuh untuk tidak memberikan izin bagi pemanfaatan baru. Sebut saja misalnya tidak mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) di tempat yang berisiko terjadi bencana. Kalaupun terpaksa menempati daerah berisiko maka rumah dan bangunan harus dibangun tahan bencana dan diterapkan building code yang ketat.

Berhasil tidaknya pelaksanaan semua perencanaan tersebut diatas, sangat tergantung pada peran Bappeda. Artinya, Bappeda harus mampu memfasilitasi terlaksananya perencanaan tata ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi bencana dan

Persoalan penentuan “tingkat risiko” kawasan rencana yang diambil.

Kompromi

?Fenomena

Pragmatisme Warga

Kondisi ideal - tingkat keamanan maksimum (total

safe)

Positivisme Perencana

Bencana itu takdir - tingkat keamanan rendah asal dapat

dimanfaatkan

[email protected]

Page 325: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

yang sudah disepakati dalam dokumen. Di samping itu, Bappeda harus mampu mengharmonisasikan dan menyinergikan dengan perencanaan pembangunan daerah yang lain seperti RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

Perangkat daerah selanjutnya memastikan bahwa dokumen SKPD telah menampung muatan perencanaan tata ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi bencana, me-review, mengesahkan, atau menolak berbagai kegiatan yang tidak sejalan dengan kebijakan dan program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah disepakati bersama.

Secara filosofis, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi dapat ditempuh setidaknya melalui empat alternatif (lhat Gambar). Pertama, pola protektif, yakni dengan membuat bangunan pantai yang secara langsung menahan proses alam yang terjadi akibat tsunami atau kenaikan paras muka air laut/tsunami. Cara ini yang paling banyak dikembangkan di Indonesia.

Kedua, pola akomodatif, yakni berusaha menyesuaikan pengelola-an pesisir dan pulau-pulau kecil dengan perubahan alam yang terjadi akibat tsunami atau kenaikan paras muka air laut/tsunami. Saat ini mulai banyak dikembangkan pendekatan mega scale, di mana pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil direncanakan berdasar pola morfodinamika spesifik di pesisir dan pulau-pulau kecil yang dikembangkan.

Ketiga, pola mundur (retreat) atau do-nothing, yakni dengan tidak melawan proses dinamika alami yang terjadi, misalnya tsunami atau kenaikan paras muka air laut tetapi “mengalah” pada proses alam dan menyesuaikan peruntukan sesuai dengan kondisi perubahan alam yang terjadi akibat kenaikan paras muka air laut/tsunami dengan menerapkan batas sempadan pantai yang perlu dialokasikan sebagai kawasan lindung dalam rencana pola ruang di darat sebagai mitigasi bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Keempat, kombinasi antara pola protektif, pola akomodatif, dan pola mundur (retreat).

Sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian pantai, yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal

Page 326: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�0�Merencanakan Tata Ruang Laut

Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi bencana.

[email protected]

Page 327: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

4

�10 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ilustrasi batas sempadan pantai.

100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.Batas sempadan pantai ditetapkan dengan tujuan untuk

melindungi dan menjaga: Pertama, kelestarian fungsi ekosistem dan segenap sumber daya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; Kedua, kehidupan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari ancaman bencana alam; ketiga, alokasi ruang untuk akses publik melewati pantai; dan keempat, alokasi ruang untuk saluran air dan limbah.

Penetapan batas sempadan pantai disesuaikan dengan karakteris-tik topografi, biofisik, hidro-oseanografi pesisir, serta kebutuhan eko-nomi dan budaya. Penetapan batas sempadan pantai mengikuti juga ketentuan:

a. perlindungan terhadap gempa dan/atau tsunami;b. perlindungan pantai dari erosi atau abrasi.c. perlindungan sumber daya buatan di pesisir dari badai, banjir,

dan bencana alam lainnya;d. perlindungan terhadap ekosistem pesisir, seperti lahan basah,

mangrove, terumbu karang, padang lamun, gumuk pasir, estuaria, dan delta;

e. pengaturan akses publik; danf. pengaturan untuk saluran air dan limbah.

[email protected]

Page 328: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�11Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Bab 5Tata Ruang Laut

Beberapa Negara

Page 329: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Cina:Meraup Devisa 9,68 Miliar Yuan

Indonesia layak belajar tata ruang laut dari Cina karena menuai multi manfaat; ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada tahun 2012 misalnya, Cina mampu meraup 9,68 miliar Yuan

dari hasi pemanfaatan lisensi perairan laut (sea use fee). Negeri Tirai Bambu itu juga berambisi melebarkan kawasan

budidaya laut seluas minimal 2,6 juta hektare.

Pepatah Tuntutlah ilmu hingga ke Cina tampaknya cocok bagi Indonesia dalam upaya untuk menata ruang laut kita. Mengapa demikian? Berdasarkan diskusi singkat penulis dengan ahli

tata ruang laut dari Third Institute of Oceanography State Of Oceanic Administration (SOA) Cina Prof Zhou Qiulin, Negeri Tirai Bambu itu telah menyelesaikan tata ruang laut (marine functional zoning atau MFZ) baik tingkat nasional, provinsi, maupun country (setingkat kabupaten/kota) sejak tahun 2002.

Tidak hanya itu saja, setelah 10 tahun kemudian, tata ruang laut tersebut juga ditinjau kembali pada 2011. Kini, seluruh laut Cina telah diatur tata ruangnya sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Berkat tata ruang laut itulah, negeri dengan populasi penduduk terbesar di dunia itu menuai banyak manfaat, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Page 330: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1�Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Dari sisi lingkungan, pencemaran laut dapat berkurang. Sebab, antara kawasan industri, wisata, pelabuhan, dan budidaya perikanan ditata sedemikian rupa sehingga alokasi ruang yang diperuntukkan tidak saling menimbulkan dampak negatif antara ruang yang satu dengan ruang lainnya.

Minimnya pencemaran juga membuat populasi ikan dan biota laut lainnya stabil. Nelayan tradisional dan modern dapat menangkap ikan secara efektif. Manfaat lainnya, dapat merasionalisasi luasan reklamasi di perairan laut wilayah pesisir agar sesuai dengan daya dukung lingkungan sehingga memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Dari sisi pendapatan, pemerintah pusat dan daerah di Cina juga ketiban rezeki. Pada 2012 Cina memperoleh pendapatan atas lisensi pemanfaatan perairan laut (sea use fee) sebesar 9,68 miliar Yuan. Dari jumlah itu, 2,97 miliar Yuan masuk ke kas pusat dan 6,71 miliar Yuan mengalir ke kas daerah. Target lain dari ruang laut adalah adanya kepastian ruang di pesisir untuk merestorasi pantai sepanjang 2.000 km pada 2020. Melalui tata ruang tersebut, Cina juga berambisi untuk membuat kawasan budidaya laut minimal seluas 2,6 juta ha.

Selain itu, tata ruang laut juga memberikan kepastian hukum dalam meningkatkan kawasan konservasi sebesar 5 persen di laut yurisdiksi dan 11 persen di perairan teritorialnya. Seperti diketahui, Conference of Bio Diversity (CBD) di Aichi Jepang 2010 menargetkan, setiap negara wajib memiliki kawasan konservasi laut 10 persen dari luas total perairan teritorialnya sampai tahun 2020.

Dasar Hukum dan Pedoman Dasar

MFZ merupakan sistem pengelolaan pemanfaatan laut sebagai amanat dari Undang-undang Administrasi Tata Guna Wilayah Laut pada tahun 2002. Departemen yang mendapat tugas untuk membuat MFZ adalah Administrasi Kelautan (State Oceanic Administration, SOA) di bawah State Council (Guan, 2012). UU tersebut memberi mandat kepada pemerintah provinsi, wilayah otonom, dan kota harus menyusun MFZ.

Page 331: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 332: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1�Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Menurut Komite Nasional Pengkajian Ilmiah dan Norma Tekno-logi Cina, MFZ adalah pekerjaan mengklasifikasikan wilayah laut ke dalam tipe berbeda berdasarkan zona kesamaan fungsi yang dapat menjadi dasar ilmiah bagi pembangunan, perlindungan, dan penge-lolaan lingkungan laut sesuai dengan kriteria fungsi permintakatan (zoning) fungsi laut seperti lokasi geografis, sumber daya alam, kon-disi lingkungan, dan kebutuhan sosial yang spesifik di wilayah laut tertentu.

Dalam menyusun MFZ, ada lima pedoman dasar yang perlu diperhatikan terkait dengan pemanfaatan ruang laut. Pertama, pemanfaatan yang terencana dengan mengacu pada persetujuan pemanfaatan berdasarkan skema MFZ yang diawasi secara ketat.

Kedua, pemanfaatan intensif yang merujuk pada kegiatan pembangunan yang diizinkan dan dilarang pada suatu kawasan tertentu. Ketiga, pemanfaatan ekologis yang mengacu pada prinsip ekologis dan ramah lingkungan guna mengurangi dampak negatif lingkungan semaksimal mungkin.

Keempat, pemanfaatan ilmiah dengan meningkatkan dukungan dan monitoring ilmiah serta meningkatkan kadar keilmiahan dalam proses pengambilan keputusan pemanfaatan ruang laut. Kelima, pemanfaatan secara hukum yang mengacu pada kepastian hukum, mempercepat otoritas pemanfaatan, serta menjamin keberlanjutan pemanfaatan untuk menjamin hak dan kepentingan pengguna ruang laut.

Prinsip Dasar Pengembangan MFZCina menekankan enam prinsip dasar dalam mengembangkan

MFZ. Pertama, atribut alamiah sebagai dasar. Tujuan dari prinsip ini adalah mendefinisikan fungsi dasar laut secara ilmiah dengan evaluasi menyeluruh untuk pembangunan dan kapasitas daya dukungnya sejalan dengan lokasi, sumber daya alam, dan kondisi lingkungan, melalui:u Kepastian adanya keterpaduan. u Kepastian penegakan hukum dan ekologis.

Page 333: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

u Kepastian keterwakilan. u Kepastian kepentingan ekologis, konektivitas, dan keterkaitan

ekosistem. u Kepastian kerentanan dan ketahanan. u Sinergisitas dan saling melengkapi dengan kawasan yang saat

ini dilindungi. u Kompatibel dengan penggunaan ruang laut lainnya.

Prinsip kedua, pengembangan ilmiah sebagai pedoman. Tujuannya adalah menjamin produksi, kebutuhan ekologi, serta pedoman optimasi distribusi kegiatan industri dan ekonomi yang intensif melalui koordinasi pemanfaatan ruang laut antar sektor dan kontrol logis skala pemanfaatan untuk berbagai konstruksi pembangunan dengan pembangunan ekonomi dan sosial.

Ketiga, pengembangan perikanan sebagai prioritas. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk melindungi stok ikan dan lingkungan dan merupakan dasar produksi perikanan dan mata pencaharian nelayan dan ketahanan desa-desa nelayan.

Keempat, perlindungan lingkungan sebagai prasyarat. Tujuan dari prinsip ini adalah memperkuat perlindungan lingkungan dan rancang bangun ekologi, koordinasi perlindungan lingkungan, pengaturan pencegahan pencemaran yang bersumber dari aktivitas daratan, serta meningkatkan kontrol limbah yang dibuang ke laut. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kondisi lingkungan dan ekologi laut, mencegah kecelakaan di laut, serta melindungi ekosistem di estuari, teluk, dan wilayah pesisir.

Kelima, koordinasi tata ruang darat-laut sebagai kriteria. Prinsip ini bertujuan untuk mengoordinasikan pembangunan serta memanfaatkan konservasi pada perairan dan daratan berdasarkan konektivitas darat-laut. Secara ketat melindungi garis pantai dan menjamin pengendalian banjir di kawasan estuari.

Keenam, keamanan nasional sebagai kunci utama. Tujuannya, untuk menyesuaikan kebutuhan pemanfaatan ruang laut dengan kepentingan pertahanan dan keamanan, menjamin keamanan

Page 334: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1�Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Sistem zonasi dan perencanaan skema laut di Cina.

Vertical

Horizontal

komunikasi (transportasi) laut, kabel dan pipa bawah laut, serta memperkuat perlindungan titik dasar batas negara di laut dan perairan di sebelahnya untuk kedaulatan dan pertahanan negara.

Hierarki PerencanaanPengelolaan wilayah laut di Cina memiliki hierarki yang berbeda,

berdasarkan administrasi dan isu-isu di tingkat nasional, provinsi, dan kota. MFZ skala nasional didefinisikan sebagai pedoman kebijakan strategis. Nasional memberikan arahan dan pembatasan (restrictive document).

Sementara itu, MFZ Provinsi menangani isu-isu provinsi yang bersifat umum. Tingkat kota/kabupaten menangani isu lokal. MFZ yang disusun oleh pemerintah daerah harus mengacu pada rencana nasional MFZ.

Page 335: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Berdasarkan Pasal 12 Undang-undang Pemanfaatan Wilayah Laut, terdapat hierarki MFZ sebagai berikut. MFZ di tingkat nasional disusun oleh SOA bersama dengan departemen teknis terkait di bawah koordinasi The State Council (Dewan Negara), provinsi, dan kabupaten/kota. Dokumen ini harus disampaikan kepada Dewan Negara untuk disahkan. Lingkup wilayah perencanaannya meliputi perairan pedalaman, laut teritorial, pulau-pulau, landas kontinen, dan zona ekonomi ekslusif. MFZ di tingkat nasional ini dilegalisasi oleh Dewan Negara.

MFZ Tingkat Nasional

1. Zona pelabuhan dan navigasi

2. Zona pemanfaatan perikanan

3. Zona konservasi

4. Zona pemanfaatan sumber daya energi dan mineral

5. Zona pariwisata dan rekreasi

6. Zona industrial dan pengembangan perkotaan

7. Zona pemanfaatan khusus

8. Pencadangan untuk pemanfaatan lainnya

Dewan Negara menyediakan pedoman yang komprehensif un-tuk pelaksanaan skema zonasi secara nasional dan pengelolaannya. Dewan ini juga mendefinisikan tanggung jawab dan mandat lemba-ga-lembaga pemerintah yang berwenang dalam pengelolaan perair-an laut.

Page 336: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

�1�Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Pedoman tersebut menekankan bahwa skema MFZ adalah dasar hukum pengelolaan ruang laut dan perlindungannya serta harus diterapkan secara ketat. Dewan ini juga menegaskan agar hukum dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan perairan laut harus mengacu pada prinsip pembangunan dalam perlindungan dan perlindungan dalam pembangunan (development in protection and protection in development). Tujuan utamanya adalah pembangunan yang rasional dan pemanfaatan ruang laut yang berkelanjutan.

UU menegaskan, setiap pemanfaatan ruang laut harus mema-tuhi skema MFZ yang ditetapkan negara. MFZ menjadi dasar penge-lolaan lingkungan yang mengatur pembagian ruang laut menjadi beberapa tipe pemanfaatan (sesuai dengan kriteria ekologis dan pri-oritas pemanfaatan), mengatur dan menjadi rujukan yang rasional pemanfaatan ruang laut.

Di tingkat nasional pada tahun 2012 MFZ dibagi menjadi 8 kategori pemanfaatan seperti terlihat pada Tabel di bawah ini.

Kategori II

No Name Code Name

4. Mineral dan energi

4.1 Minyak dan gas

4.2 Mineral padat

4.3 Garam

4.4 Energi terbarukan

5. Pariwisata dan Rekreasi

5.1 Pariwisata

5.2 Rekreasi

6. Kawasan konservasi

6.1 MPA

6.2 MSPA

7. Pemanfaatan khusus

7.1 Militer

7.2 Pemanfaatan khusus lainnya

8. Pencadangan 8.1 Pencadangan

Kategori I

No Name Code Name

1. Pertanian dan Perikanan

1.1 Reklamasi lahan untuk pertanian

1.2 Infrastruktur perikanan

1.3 Budidaya

1.4 Peningkatan perikanan

1.5 Perikanan tangkap

1.6 Konservasi spesies utama perikanan

2. Pelabuhan dan navigasi

2.1 Pelabuhan

2.2 Alur navigasi

2.3 Pelabuhan/pendaratan

3. Industri dan konstruksi perkotaan

3.1 Konstruksi industri

3.2 Konstruksi perkotaan

Kategori pemanfaatan MFZ tingkat nasional pada tahun 2002.

Page 337: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Sementara itu, MFZ tingkat provinsi disusun oleh SOA Provinsi bersama instansi teknis terkait dan harus disampaikan kepada Dewan Negara untuk disahkan. Dasar dari penyusunan MFZ Provinsi adalah MFZ Nasional. Lingkup zonasinya meliputi laut dan pulau-pulau di bawah pemerintahan provinsi.

Setiap provinsi dan kota melindungi kegiatan pembangunan, mengendalikan pembangunan, membuat konfigurasi ideal dari sumber daya laut, mengoptimalkan perencanaan pembangunan ruang laut, mengimplementasikan di laut, serta memberikan intensif pemanfaatan lahan berdasarkan teknologi lingkungan laut. Hal ini untuk mempromosikan pembangunan ekonomi yang cepat dan stabil serta harmonisasi dan stabilitas sosial. Kesepakatan atau persetujuan merupakan tujuan pembangunan kelautan, konservasi laut, serta mediasi antara provinsi dan kabupaten/kota.

Lalu, bagaimana dengan MFZ di tingkat kota/kabupaten? MFZ ini disusun oleh Departemen SOA yang ada di kota/kabupaten bersama instansi teknis terkait yang disahkan oleh pemerintah provinsi. Wilayah

Contoh MFZ di Provinsi Shanghai.

Page 338: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

perencanaan mencakup wilayah perairan kota/kabupaten. Lingkup zonasinya meliputi laut dan pulau-pulau yang masuk dalam administrasi pemerintahan kota dan daerah.

Contoh MFZ di Kota Xiamen.

Masa Berlaku dan Perkembangan MFZBerdasarkan Pasal 25 Undang-undang Pemanfaatan Wilayah La-

ut, durasi maksimum hak pemanfaatan wilayah laut dibagi berdasar-kan pemanfaatannya. Untuk budidaya misalnya, masa berlaku MFZ dibatasi sampai 15 tahun. Sementara itu, pelayaran 20 tahun, rekreasi 25 tahun, industri garam dan industri mineral 30 tahun, pelayanan kesejahteraan masyarakat 40 tahun, serta rekayasa konstruksi seperti pelabuhan dan galangan kapal 50 tahun.

Page 339: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Contoh MFZ di Beidahe (Pulau Besar).

Menurut sejarahnya, MFZ di Cina dimulai sejak tahun 1989. Keti-ka itu SOA mengorganisir provinsi pesisir untuk menyusun MFZ skala kecil. Lalu, pada 1997 SOA mengeluarkan pedoman teknis pengem-bangan zonasi fungsional.

Setahun kemudian SOA mengorganisir provinsi pesisir untuk menyusun MFZ skala besar. Pada 1999 dilakukan revisi UU Perlindung-an Lingkungan Laut. Barulah pada 2000 melalui pengawasan Dewan

Page 340: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Contoh MFZ di Pulau Pingtan yang berbentuk pulau kecil.

Sumber : Fang, 2012

Negara, SOA bersama dengan kementerian/lembaga terkait dan pro-vinsi pesisir, wilayah otonom, serta kota memformulasikan MFZ nasio-nal.

Perkembangan berikutnya terjadi pada 2001. Saat itu diterapkan UU Pengelolaan Pemanfaatan Perairan Laut. Setahun berikutnya, setelah data nasional terkumpul, studi intensif dan serangkaian

Page 341: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

konsultasi, MFZ Nasional diserahkan ke Dewan Negara dan disahkan pada 22 Agustus 2002.

Pada 2005 Cina mulai menyesuaikan proyek-proyek yang sudah berjalan berdasarkan kepada ketentuan MFZ. Mereka juga memasti-kan pembangunan dan memanfaatkan wilayah penting agar sejalan dengan MFZ, serta mengendalikan kerusakan kualitas lingkungan pantai. Setahun berikutnya, Cina meningkatkan kualitas lingkungan ekologi dan memastikan ekonomi kelautan berjalan dengan baik.

Tahun 2007 SOA mempublikasikan peraturan tentang skema pengelolaan MFZ dengan memberikan pembedaan peraturan pem-bangunan, telaah, penetapan dan revisi, serta implementasi MFZ. Satu tahun setelah itu, SOA membentuk Kelompok Pakar Nasional MFZ yang terdiri dari 28 ahli tata ruang laut.

Pada 2010 SOA meluncurkan revisi MFZ tingkat nasional. Perkembangan selanjutnya pada tahun 2012 Dewan Negara menerima dan mengesahkan skema MFZ Nasional periode 2011 – 2020.

Tujuan dan Prosedur MFZTujuan umum dari pengaturan pemanfaatan wilayah laut Cina

antara lain memperkuat administrasi pemanfaatan wilayah laut dan memelihara kewenangan negara atas penguasaan wilayah laut dan mengawasi hak para pengguna wilayah laut. Selain itu, tujuan berikutnya adalah memajukan pembangunan nasional dan pemanfaatan ruang laut secara berkelanjutan.

Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai pada tahun 2020 dengan adanya MFZ setidaknya ada enam hal. Pertama, memberikan peran pengaturan yang lebih luas dalam pemanfaatan ruang laut yang luas dalam kerangka kendali makro. Melalui peningkatan di legislatif, ekonomi, administrasi, dan teknis pengelolaan ruang laut maka keseluruhan kontrol MFZ meningkat, mekanisme pasar hak pemanfaatan perairan bertambah baik, hak yang sah, dan jaminan untuk seluruh pengguna terjamin secara efektif.

Kedua, meningkatkan kualitas lingkungan laut dan memperbe-

Page 342: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

sar luasan kawasan koservasi laut. Jumlah limbah yang dibuang ke laut diawasi secara ketat. Bagi kawasan laut yang tingkat pencemaran dan kerusakannya tinggi, terus dicermati. Bagian lingkungan yang ru-sak direstorasi. Pada tahun 2020, total luas kawasan konservasi di per-airan yurisdiksi meningkat lebih dari 5% dan luas kawasan konservasi di pesisir menjadi lebih dari 11%.

Ketiga, memelihara kondisi perikanan. Caranya, dengan mengen-dalikan sumber daya ikan dan lingkungan dalam rangka produktivi-tas, kesejahteraan/pendapatan nelayan, serta keberlanjutan kawasan penangkapan ikan.

Keempat, mengontrol lahan reklamasi secara rasional. Secara ketat diterapkan rencana tahunan reklamasi laut dan meningkatkan kecenderungan reklamasi lahan yang semakin tinggi. Lokasi reklamasi harus sesuai dengan persyaratan kontrol ekonomi nasional dan daya dukung lingkungan.

Kelima, melakukan pencadangan lahan perairan. Wilayah yang dicadangkan di sekitar kawasan pesisir tidak lebih dari 10%. Aktivitas pembangunan dan pemanfaatan di sempadan pantai diawasi secara ketat. Pada tahun 2020 panjang garis pantai alami tidak boleh kurang dari 35%.

Tujuan umum dari pengaturan pemanfaatan wilayah laut Cina antara lain memperkuat

administrasi pemanfaatan wilayah laut dan memelihara kewenangan negara atas

penguasaan wilayah laut dan mengawasi hak para pengguna wilayah laut.

Page 343: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Keenam, merestorasi ekologis wilayah pesisir. Pada tahun 2020, panjang garis pantai yang diperbaiki tidak boleh kurang dari 2.000 km.

Manfaat MFZHingga tahun 2012 Pemerintah Cina dan pemerintah daerahnya

telah menetapkan 3 juta hektare lahan perairan. Di samping itu, ditetapkan juga kegiatan perikanan seluas 84,04%, transportasi seluas 4,7%, pertambangan pasir seluas 3,01%, dan rekayasa bawah laut seluas 2,99%.

Pemerintah Cina terus memantau dan mengevaluasi guna memastikan konsisten antara aktivitas pembangunan dan MFZ. Hasil penelitian tahun 2008 menunjukkan, konsistensi antara MFZ dan pembangunan adalah 90,75%. Sementara itu, konsistensi kegiatan transportasi, rekayasa bawah laut (seabed), dan wisata melebihi 98%. Fakta ini menunjukkan bahwa kepatuhan pengguna laut terhadap MFZ sangat tinggi.

Setelah MFZ diterapkan, Pemerintah Cina mengevaluasi dampak terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan ekosistem yang meng-acu pada standar berupa pengukuran kualitas air laut, sedimen, dan biologi. Riset membuktikan, hanya aktivitas eksploitasi minyak dan gas, rekayasa kelautan (pipa bawah laut, anjungan Migas, reklamasi, jembatan, kegiatan lain) dan wilayah khusus (riset ilmiah dan dump-ing) yang perlu penanganan serius terkait dengan menurunnya kuali-tas perairan laut.

Tindak Lanjut Implementasi MFZ

Setidaknya ada enam tindak lanjut dari penerapan atau implementasi MFZ di Cina. Pertama, menjalankan keterpaduan, konsep dasar zonasi, dan keterbatasan fungsi zona. Langkah ini dapat dilakukan dengan: u Memperkuat MFZ melalui pengendalian secara top-down.u Menggabungkan MFZ lingkup provinsi. u Mengkonsultasikan dengan departemen-departemen terkait,

Page 344: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

membuat kompilasi zonasi, dan menerapkan sistem partisipasi umum.

u Membuat strategi pengembangan kelautan, kebijakan industri dan perencanaan terkait lainnya yang terkoneksi dengan MFZ dengan sebaik-baiknya.

u Mengawasi secara ketat terhadap perubahan/modifikasi MFZ.

Tindak lanjut kedua adalah meningkatkan tingkat pengelolaan pemanfaatan wilayah laut secara komprehensif. Kegiatannya antara lain dengan:u Memeriksa dan menyetujui kegiatan di laut berdasarkan MFZ.u Mengimplementasikan kebijakan pendukung kelautan serta

pemanfaatan sumber daya laut yang intensif dan ekonomis. Dukungan penting kebijakan industri dapat membangun industri yang secara strategis dapat memunculkan industri-industri baru dan kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial.

u Memperkuat pengelolaan garis pantai. Panjang garis pantai digunakan sebagai fokus untuk kajian wilayah laut.

Ketiga, meningkatkan kegiatan penawaran dan pelelangan mengenai usaha-usaha pemanfaatan laut. Cina akan memperkuat pengelolaan reklamasi dan sea enclosing melalui sejumlah kegiatan antara lain:u Pemantapan rencana reklamasi dan sea enclosing sebagai dasar

kontrol pengaturan makro oleh pemerintah, regulasi ekonomi, dan jasa publik.

u Penerapan secara ketat rencana reklamasi dan sea enclosing. Target rencana reklamasi dan zonasi pemanfaatan laut wajib dilaksanakan tanpa pelanggaran.

u Lembaga otoritas negara menilai dan menyetujui kegiatan reklamasi dan sea enclosing sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

u Kegiatan reklamasi dan sea enclosing dilarang berada di kawasan pemijahan dan kegiatan budidaya.

Page 345: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

u Kondisi lepas pantai dan kegiatan reklamasi pulau merupakan faktor-faktor penentu dalam melakukan reklamasi dan sea enclosing di daerah lahan basah dan teluk.

Keempat, memperkuat pelestarian atau perlindungan lingku-ngan laut dan konstruksi ekologi. Tindakan ini dapat dilakukan de-ngan jalan:u Membuat rencana pembangunan darat dan laut yang

terkoordinasi serta menjalankan zonasi.u Membatasi tingginya konsumsi energi, tingginya pencemaran,

pemakaian sumber daya alam pesisir oleh industri dan banyak-nya polutan.

u Mengendalikan total pelepasan. Penempatan saluran pembuangan harus sesuai dengan persyaratan perlindungan lingkungan.

u Mempromosikan jaringan kawasan konservasi laut (Marine Protected Areas atau MPA), menerapkan standar pembangunan, serta mengelola MPA.

u Secara praktis melindungi sumber daya perairan dan melindungi pembangunan perikanan yang lestari.

Kelima, memperkuat infrastruktur penerapan zonasi. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan:u Melakukan standar nasional dan standar industri yang terkait

dengan aspek teknis yang dapat merumuskan atau memperbaiki MFZ.

u Membentuk wadah atau skema pengelolaan kelautan untuk kerja sama internasional, belajar dari negara lain yang sudah berpengalaman, dan menggunakan metode sebagai acuan.

u Memberlakukan penanganan zona pesisir laut secara kompre-hensif, merumuskan dan mengimplementasikan rencana per-baikan zona pesisir laut. Untuk wilayah teluk, estuari, daerah wi-sata, kota besar dan sedang dilakukan perbaikan teknis secara komprehensif.

Page 346: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Keenam, menetapkan peraturan mengenai sistem pengawasan dinamis di wilayah laut dengan cara:u Meningkatkan sistem pengawasan dinamis dalam pemanfaatan

wilayah laut di semua tingkat administrasi (negara, provinsi, dan kabupaten/kota).

u Menerapkan cakupan yang luas, memantau dengan akurasi tinggi, serta mengamati perubahan lingkungan pantai, teluk, pulau, perairan dekat pantai, laut lepas dan kondisi pembangun-an dan pemanfaatannya.

u Bersandar pada sistem pengawasan wilayah yang dinamis, meningkatkan kemampuan dan keakuratan respon terhadap eksploitasi pemanfaatan laut secara ilegal.

u Menetapkan pembangunan kelautan yang lengkap dengan menggunakan sistem pelaporan terhadap pelanggaran serta memperkuat pengawasan dari masyarakat dan umum.

Page 347: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Norwegia:Zonasi Laut Telah Mencapai 96%

Norwegia memiliki Rencana Tata Ruang Laut (RTRL) yang unik mulai dari wilayah pesisir (coastal zone) sampai

perairan lepas pantai (off-shore). Dari 280 wilayah municipal yang ada, ternyata 96 persen di antaranya telah memiliki

RTRL.

Proses pembuatan penataan ruang laut di Norwegia patut di-lirik. Negara bependuduk sekitar 5,109 juta (tahun 2014) dan memiliki laut seluas 1,4 juta km2 atau empat kali luas daratan-

nya itu sangat maju dalam pemanfaatan sumber daya lautnya. Dalam bidang perikanan misalnya, nilai produk perikanan

Norwegia adalah tertinggi di dunia, yakni sebesar US$ 3.732 per ton. Bandingkan dengan rata-rata dunia yang hanya sekitar US$1.891 per ton.

Kemajuan pembangunan kelautan dan perikanan tak terlepas dari kesuksesan mereka menata ruang lautnya. Pemerintah Norwegia mengesahkan white paper tentang rencana pengelolaan terintegrasi Norwegia sebagai bagian dari Laut Barents pada April. Paper ini lalu disahkan oleh Parlemen pada tahun yang sama (Ehler, 2010).

Page 348: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

RTRL tersebut merupakan kerangka kebijakan bagi pengelolaan seluruh aktivitas di wilayah laut yang bertujuan menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya aktivitas industri perminyakan dan gas bumi, penangkapan ikan, industri hidrokarbon, dan perkapalan.

RTRL dilakukan di perairan lepas (off-shore) dan wilayah pesisir (coastal zone). Tata Ruang Laut di perairan lepas mencakup tiga wilayah, yakni Laut Norwegia disahkan tahun 2009, Laut (Norwegia) Utara disahkan tahun 2013, dan Laut Barents – Lofoten disahkan tahun 2006 dan direvisi 2011-2012. Dari 280 wilayah municipal, 96% di antaranya telah memiliki RTRL.

Mekanisme pengaturan antarkegiatan dan antarsektor dalam RTRL dilakukan dengan menetapkan pengelolaan berbasis wilayah (area-based management) untuk meminimalkan konflik antarkegiatan dan menjaga lingkungan, meneruskan kebijakan pengelolaan yang terukur dan sudah ada, serta mengimplementasikan tujuan kualitas lingkungan dan fokus pada peningkatan kerja sama internasional.

RTRL di Norwegia ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Setidaknya ada tujuh poin yang patut diketahui terkait dengan penyusunan RTRL tersebut. Ke-7 hal itu adalah sebagai berikut:1) Kejelasan Otoritas Penyusun Otoritas yang diberi kewenangan memimpin adalah Menteri

Lingkungan. Tim ini beranggotakan unsur kementerian terkait.2) Transparan Proses perencanaan dilakukan secara transparan dan didukung

oleh keandalan sistem informasi dan konsultasi publik. 3) Partisipasi Partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk meminimalkan

konflik dan melegitimasikan rencana yang dirumuskan. Stakehold-ers dikelompokkan berdasarkan individu, kelompok atau marine users yang terkenan rencana, terlibat dan tertarik secara positif.

4) Kelengkapan data dan keandalan sistem informasi Proyek pemetaan dasar laut yang disebut Mareano merupakan

salah satu sistem informasi yang menampilkan hasil-hasil pemetaan

Page 349: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 350: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

seperti status pemetaan, zat-zat kontaminan di perairan, relief dasar laut, sedimen dasar perairan, video dasar laut dan taksonomi ben-tos.

5) Berbasis Ekosistem (ecosystem based) RTRL yang efektif dapat menggambarkan pola ekosistem dan

prosesnya secara baik dalam skala spasial maupun temporal di suatu wilayah perencanaan. Dokumen ini harus mengintegrasikan antara kepentingan ekonomi wilayah dan tujuan perlindungan dan proteksi lingkungan.

6) Terintegrasi RTRL mengintegrasikan banyak tujuan (multi objectives) dan

menjangkau banyak isu dan pengguna laut, termasuk kegiatan konservasi dan ekonomi penting seperti industri minyak dan gas bumi, penangkapan ikan, serta transportasi laut.

7) Berorientasi ke masa depan dan adaptif RTRL sangat berguna sebagai proses yang dinamis dan fokus pada

masa depan. Dengan adanya konsultasi dengan seluruh pemangku kepentingan, RTRL dapat menyusun rencana pengembangan ke-giatan di masa yang akan datang berdasarkan skenario dan kepen-tingan kebutuhan negara atau wilayah perencanaan.

Laporan status kondisi lingkungan laut, kondisi wilayah pesisir, kondisi penangkapan ikan, kondisi perikanan budidaya terutama daerah-daerah yang bernilai tinggi dan kegiatan pelayaran dilakukan oleh masing-masing Kementerian atau konsultan yang ditunjuk. Laporan-laporan tersebut tidak menganalisis kesenjangan utama pengetahuan yang ada namun menggunakan prinsip-prinsip utama saja.

Batas perencanaan menjadi topik perbincangan yang penting dan harus dirumuskan dengan jelas. Proses perencanaan dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu scoping, penilaian dampak, analisis terpadu, dan penyusunan rencana pengelolaan. Tahap scoping dilakukan de-ngan menyusun penilaian kondisi dan status kegiatan ekonomi, ka-wasan penting (valuable areas), kegiatan sosial ekonomi, dan kegiatan

Page 351: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

ekonomi. Pada tahap awal dilakukan identifikasi wilayah yang bernilai ekologis dan butuh pengaturan khusus.

Penerapan jalur pelayaran bekerja sama dengan International Maritime Organization (IMO) dilakukan di luar laut teritorial di atas 12 mil laut. Beberapa wilayah ditetapkan untuk kegiatan khusus seperti eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon. Penetapan rencana kawasan konservasi dan sistem penutupan berkala kegiatan penangkapan ikan (seasonally closed areas) untuk menjaga daerah spawnning grounds, tempat bertelurnya ikan, larva ikan, pembesaran ikan serta wilayah kerang.

Sementara itu, tahap penilaian dampak dilakukan untuk menilai dampak kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi, pelayaran, perikanan tangkap, dan kegiatan lain. Proses ini melibatkan serangkaian konsultasi publik untuk mendapatkan hasil yang baik.

Pemerintah juga melakukan empat kajian analisa dampak ling-kungan (environmental impact assessment) untuk kegiatan perikanan tangkap, pelayaran, ekstraksi hidrokarbon, dan kondisi lain seperti pencemaran terhadap sumber daya, lingkung-an, dan masyarakat. Pengukuran menggu-nakan variabel umum yang telah ditentukan dan menggunakan data dasar tahun 2003 sebagai tahun awal perencanaan hingga tahun 2020.

Pada tahap analis-is terpadu dilakukan analisis semua hasil yang dilakukan pada Perencanaan kawasan laut di Norwegia.

Page 352: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

tahap sebelumnya, yaitu total dampak aktivitas manusia yang me-ngombinasikan kondisi saat ini dan prediksi tahun 2020, wilayah kon-flik akibat kompleksitas aktivitas manusia dan manusia dengan ling-kungan, mendefinisikan tujuan pengelolaan sebagai dasar implemen-tasi, serta mengidentifikasi kesenjangan kondisi yang ada.

Revisi perencanaan dilakukan setiap 4 tahun sekali dan pada ta-hun 2010 dokumen tersebut direvisi. Dasar hukum RTRL ini mengacu pada The Nature Management Act 2008-2008 dan the Marine Resources Act 2009.

PerizinanPerizinan pemanfaatan ruang di wilayah perairan dikembalikan

ke institusi yang bertanggung jawab. Kegiatan perikanan menerap-kan Norwegian System Quota yaitu sistem industri perikanan dengan kuota dan konsesi dalam bentuk regulatory chain yang berlaku satu tahun, proses sangat interaktif dan ilmiah.

Sistem dibangun berdasarkan penelitian pengumpulan data, negosiasi kuota antara pemerintah dan pengusaha perikanan serta negara tetangga lain.

Peranan the Institute of Marine Research (IMR) and the International Council for the Exploration of the Sea (ICES) sangat penting dalam merekomendasikan kuota perikanan yang ditawarkan setiap tahunnya.

Tahapan Alokasi Kuota Penangkapan IkanTahapan alokasi kuota penangkapan ikan merupakan proses

yang menerus setiap tahunnya. Mengacu pada hasil penelitian stok ikan dan saran dari ICES, IMR dan institusi penelitian lainnya, pemerintah menegosiasikan kuota stok perikanan bersama negara tetangga lainnya secara bilateral dan multilateral karena 90% stok perikanan merupakan stok bersama dengan negara tetangga lain.

Dalam siaran berita Kementerian Perikanan dan Pesisir Norwegia tanggal 18 Januari 2013, Pemerintah Norwegia bersama dengan Uni Eropa telah menyepakati stok bersama di perairan Norwegia berupa

Page 353: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Total Allowable Catches (TAC) dan kuota untuk beberapa komoditas perikanan. Setelah penetapan kuota, pemerintah segera melakukan proses selanjutnya mengacu pada the Regulatory Chain. Kuota perikanan di perairan Norwegia yang disepakati antara Pemerintah Norwegia dengan Uni Eropa disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Total allowable catch (TAC) dan kuota perikanan di perairan Norwegia.

No Perairan Komoditas TAC (ton)Kuota

Norwegia (ton)

1 Laut Utara Norwegia Ikan Cod 26.475 4.501

2 Laut Utara Norwegia Ikan Herring 478.000 138.620

3 Laut Utara Norwegia Ikan Saithe 91.220 47.434

4 Laut Barents Norwegia Ikan Cod ND 18.202

5 Perairan Norwegia Ikan Mackerel 336.285*) 153.597

Sumber: Kementerian Perikanan dan Pesisir Norwegia, 2013.*) Kuota Ikan Mackerel Uni Eropa

Setelah kuota disetujui, Direktorat Perikanan merumuskan proposal pengaturan tahun yang akan datang, yang meliputi waktu yang diperbolehkan menangkap ikan dan tidak (temporal/seasonal), regulasi teknis, ukuran ikan yang diperbolehkan ditangkap, dan kriteria dalam berpartisipasi di kegiatan penangkapan ikan. Proposal kemudian dipresentasikan oleh Pemerintah kepada stakeholders (wakil asosiasi nelayan, federasi industri perikanan, kelompok pemilik kapal, kelompok pekerja pangan, parlemen, LSM lingkungan, negara bagian federal, nelayan pancing) di rapat terbuka akhir November atau awal Desember setiap tahun.

Setelah rapat selesai, dokumen disampaikan ke Menteri Per-ikanan dan Pesisir. Lalu, Menteri menetapkan berdasarkan hasil nego-siasi kuota dengan negara lain, hasil diskusi rapat stakeholders, reko-mendasi Direktorat Perikanan, dan masukan dari organisasi industri perikanan. Jika dalam ada sanggahan hasil atau ketidaksetujuan

Page 354: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

stakeholders terhadap hasil tersebut, maka pemerintah menggelar ra-pat lagi pada tahap ini hingga semua pihak menyetujui.

Salah satu contoh pembagian stok adalah dengan adanya kesepakatan antara Pemerintah Norwegia dengan Uni Eropa yang memberikan lisensi kapal penangkap ikan Uni Eropa menangkap ikan Mackerel di Perairan Norwegia sebanyak 70 kapal pada tahun 2013.

Perizinan Tambang Migas Sistem perizinan pertambangan minyak dan gas bumi (Migas)

dilakukan oleh Kementerian Perminyakan dan Energi setiap tahun melalui pelelangan konsesi minyak. Pada 26 Juni 2013 Pemerintah Norwegia mengeluarkan perizinan ke-22 untuk 24 lisensi produksi baru yang terdiri dari 86 blok Migas di Laut Barents dan Laut Norwegia.

Perencanaan Wilayah Pesisir di Provinsi Hordaland, NorwegiaNorwegia memiliki populasi penduduk sebesar 5,109 juta. Ini

adalah monarki konstitusional dengan sistem pemerintahan parle-menter. 165 anggota parlemen Norwegia terpilih dari 19 provinsi un-tuk bertugas dalam jangka waktu 4 tahun sesuai dengan sistem pe-milihan perwakilan secara proporsional. Tingkat administrasi provinsi dan kabupaten memiliki status yang sama, dan saling menunjang satu sama lainnya. Pemerintah pusat memiliki kewenangan dan peng-

Page 355: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

awasan penyelenggaraan administrasi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

19 provinsi terdiri dari 434 kabupaten/kota dengan berbagai variasi ukuran, topografi dan penduduk (275 di antaranya merupakan kabupaten/kota pesisir). Lebih dari setengah kabupaten/kota tersebut memiliki penduduk kurang dari 5.000 jiwa; 8 kabupaten/kota memiliki penduduk lebih dari 50.000 jiwa. Sekitar 3.4 Juta penduduk Norwegia tinggal di pantai, yang terbentang di sepanjang 83.000 km (fjord dan pulau-pulau kecil).

Tanggung Jawab Masing-masing PemerintahanStruktur kegiatan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota

ditetapkan oleh parlemen (Storting) melalui peraturan-perundangan dan keputusan parlemen tentang anggaran pemerintah lokal. Par-lemen juga menentukan pembagian fungsi antara tingkat pemerin-tahan yang berbeda. Pemerintah hanya bisa menetapkan fungsi baru untuk pemerintah lokal melalui undang-undang atau keputusan yang dibuat oleh Storting, namun demikian prinsip penting lainnya adalah pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat menerjemahkan tu-gas atau fungsi lainnya yang belum diatur oleh hukum/undang-un-dang.

Pemerintah provinsi bertanggung jawab untuk masalah pem-bangunan regional, sekolah menengah atas, pelayanan kesehatan spesialis, perawatan gigi, institusi untuk kesejahteraan anak-anak dan institusi untuk perawatan pecandu obat dan alkohol, jalan provinsi, transportasi umum dan museum.

Sedangkan pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab untuk isu-isu pembangunan lokal dan pengaturan penggunaan lahan (misalnya alokasi lahan untuk industri/komersial atau perumahan), sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, taman kanak-kanak, kesejahteraan anak, perpustakaan umum, pelayanan kesehatan dasar, dukungan keuangan untuk jaminan sosial, perawatan panti jompo dan para pensiunan, pemadam kebakaran, pelabuhan, jalan kota, penyediaan air, limbah, dan pembuangan limbah.

Page 356: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Sejak tahun 1960-an banyak perubahan yang telah dibuat terkait dengan distribusi fungsi pemerintahan antara pemerintah pusat – pemerintah provinsi – pemerintah kabupaten/kota. Yang terbesar dari perubahan ini adalah pengalihan wewenang dan fungsi dari provinsi ke kabupaten. Dua pertiga dari pelayan publik di Norwegia dilayani oleh pemerintah kabupaten/kota. Oleh karena itu kabupaten/kota memiliki faktor penting dalam perekonomian negara.

Norwegia memiliki garis pantai 83,281 km (51,750 mil). Negara ini juga memiliki industri minyak dan gas, pengolahan makanan (per-ikanan), perikanan budidaya, industri kapal, produk pulp and paper.

Mekanisme Perencanaan Pesisir Undang-undang utama yang mengamanahkan pengelolaan

di wilayah pesisir Norwegia adalah Undang-undang Perencanaan dan Pembangunan yang dikeluarkan pada tahun 1985 (selanjutnya disebut sebagai PBA 85). Berdasarkan UU ini, setiap kabupaten/kota harus membuat rencana untuk pengembangan pelayanan publik dan penataan penggunaan lahan serta pengelolaan sumber daya alam lainnya.

Rencana pembangunan di darat digunakan untuk mengarahkan alokasi ruang bagi perkantoran, perumahan, jalan, listrik, air, dan sistem pembuangan limbah. UU ini juga memberikan hak kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun rencana yang mengikat secara hukum (sejenis Peraturan Daerah) terkait dengan pemanfaatan ruang di perairan pesisir yang berbatasan langsung dengan daratan. Pendekatan alokasi ruang di perairan diadaptasi pendekatan perencanaan penggunaan lahan di daratan dimana alokasi ruang dikategorikan untuk berbagai kategori pemanfaatan.

Dengan mengamanahkan penyusunan rencana pesisir dan de-ngan mengarahkan proses penyusunannya, maka PBA memiliki peran penting dalam menentukan integrasi pengelolaan ruang di wilayah pesisir. Peraturan perundangan lainnya tentu juga perlu diperhati-kan karena pemerintah daerah tidak sepenuhnya memiliki otonomi secara utuh. Contohnya Undang-undang tentang perikanan perairan

Page 357: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

yang mengatur tentang kegiatan penangkapan ikan dan undang-un-dang tentang perikanan budidaya yang mengatur tentang industri pengembangan perikanan budidaya. Kedua undang-undang ini di-laksanakan oleh Kantor Perwakilan Departemen Perikanan di daerah (pembatasan jumlah izin untuk budidaya ikan salmon ditetapkan oleh Departemen ini, namun pelaksanaannya dilaksanakan oleh kantor perwakilan regional).

Marine Spatial Planning di Norwegia.

www.unesco-ioc-marinesp.be/spatial_management_practice.

Wilayah rencana pengelolaanJalur pelayaranKawasan bernilai ekologi

Kawasan minyak dan gas

Penangkapan ikan yang sangat intensif

Tidak ada kegiatan tambang minyakTidak ada kegiatan baru tambang minyakTidak ada pengeboran Maret-SeptemberKawasan konflik

Norwegia

Rusia

Lofoten-vesteralen

Tromsoflaketbank area

Polar frontIce edge

Bear Island65 km zone

Greenland

Page 358: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Lembaga negara sektoral lainnya juga memiliki kebijakan mereka sendiri, seperti hukum dan peraturan transportasi laut, instalasi minyak, pengelolaan sumber daya alam, dan lain-lain. Oleh karena itu pada penyusunan rencana wilayah pesisir di daerah perlu diselaraskan dengan rencana-rencana daerah lainnya serta diselaraskan dengan kebijakan nasional.

Pihak berwenang setempat memiliki akses ke proses arbitrase resmi jika terjadi masalah yang tidak dapat diselesaikan. Kementerian Lingkungan Hidup-lah yang mengambil keputusan akhir pada isi ren-cana wilayah pesisir jika ada perbedaan antara pemerintah kabupa-ten/kota – sektor lokal - departemen.

Bagian 16 dari PBA 85 juga mengamanahkan sistem perenca-naan pesisir yang terbuka, transparan, partisipatif dan deliberatif, oleh karena itu partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk terlibat dalam proses perencanaan pesisir menjadi sangat penting.

Berdasarkan undang-undang yang mengatur tentang pencemaran maka pemerintah kabupaten/kota berperan untuk mengontrol pencemaran lokal. Biaya pencegahan atau pengurangan limbah dan pengolahan limbah menjadi tanggung jawab pihak yang melaksanakan kegiatan (penghasil limbah). Pemerintah kabupaten/kota juga bertanggung jawab untuk mengawasi pembangunan dan pengelolaan instalasi dermaga dan pelabuhan di wilayah mereka, termasuk instalasi dan pemeliharaan lampu dan buoy dalam kawasan pelabuhan.

Dari 275 kabupaten/kota, 267 di antaranya sudah memiliki ren-cana wilayah pesisir. Kabupaten/kota bertugas menyusun perenca-naan ruang di seluruh wilayah daratannya. Sedangkan perencanaan ruang di perairannya akan diatur jika memang diperlukan. Norwegia juga sudah memiliki usulan 36 Marine Protected Area.

Isu-isu Kunci Perencanaan PesisirIsu utama dari perencanaan pesisir terkait dengan tekanan dari

aktivitas-aktivitas di wilayah pesisir seperti perumahan, pariwisata, dan perikanan budidaya. Laju perkembangan perumahan di wilayah

Page 359: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

pesisir lebih tinggi dibandingkan perkembangan perumahan di perkotaan. Kontribusi ekonomi perikanan budidaya secara nasional dipandang sangat penting namun justru kurang populer di tingkatan lokal, karena umumnya kegiatan perikanan budidaya di Norwegia didominasi oleh industri besar yang lebih banyak terkait dengan pasar global. Morfologi norwegia yang berupa fjord-fjord sangat menarik untuk kegiatan pariwisata, namun demikian keasrian dan kelestariannya juga perlu dilindungi. Ini juga terkait dengan trend migrasi penduduk yang awalnya bermukim di daerah pedalaman yang susah diakses lalu kemudian berpindah ke wilayah pesisir yang lebih mudah diakses.

Desentralisasi pengelolaan pesisir dari pusat ke daerah juga me-nyebabkan pusat dan sektor terkait terkadang kesulitan untuk memu-tuskan hal-hal tertentu karena sebagian otoritas pengambilan kepu-tusan berada di pemerintah daerah. Apalagi pada saat penyusunan rencana wilayah pesisir lebih banyak melibatkan nelayan lokal dan pembudidaya lokal. Secara keseluruhan, nelayan komersial di Norwe-gia semakin berkurang.

Perencanaan di tingkatan provinsi berfungsi memadukan ren-cana-rencana yang berada di kabupaten/kota dengan cara mengin-tegrasikan dan mengoordinasikan seluruh rencana yang dimiliki kabupaten/kota. Dalam situasi ini, kabupaten/kota kurang atau ti-dak memiliki kapasitas dalam melakukan koordinasi dan melakukan implementasi pembagunan regional. Rencana regional atau provinsi telah dikembangkan pada pertengahan 1990 dengan tujuan untuk mengoordinasikan perencanaan kabupaten/kota dan aktivitas pem-bangunan fisik, sosial dan budaya terkait dengan pasal 18.6 dari PBA 1985. Rencana wilayah pesisir provinsi lebih sebagai arahan bagi ka-bupaten/kota dalam mengembangkan wilayah pesisirnya.

Perencanaan wilayah pesisir berdasarkan PBA 85, masih dipandang sebagai salah satu alat yang sangat penting dalam pengelolaan wilayah pesisir di Norwegia. Motivasi utama untuk melakukan perencanaan datang dari kebutuhan untuk mengarahkan industri perikanan budidaya dan menyelesaikan permasalahan konflik

Page 360: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

penggunaan ruang. Perikanan tangkap dan perikanan budidaya lebih diutamakan dalam rencana kecuali pada bagian selatan Norwegia di mana pariwisata lebih penting dan daerahnya kurang sesuai untuk kegiatan perikanan budidaya. Industri perikanan budidaya menjadi tantangan di tingkat lokal (kabupaten/kota), karena pengaturannya dilakukan oleh pemerintah pusat dan budidayanya dilakukan dalam skala besar oleh beberapa gelintir perusahaan besar.

Pada tahun 2001 terdapat keputusan pemerintah pusat bahwa izin pemanfaatan ruang/perikanan budidaya baru dapat dikeluarkan jika ia sudah masuk dalam rencana tata ruang. Ini kemudian men-dorong percepatan penyelesaian rencana wilayah pesisir terutama di utara Norwegia. Hasilnya, pengembangan perikanan budidaya sekarang lebih memperhitungkan rencana wilayah pesisir pada saat melakukan aktivitas dan dalam mengembangkan kegiatannya.

Kantor perwakilan departemen perikanan memiliki peran penting dalam evolusi perencanaan pesisir. Mereka menjadi partner yang sangat konstruktif dan menjembatani kepentingan pusat dan daerah. Pengembangan jaringan pemerintah (pusat dan daerah) merupakan salah satu strategi dalam mengintegrasikan program dan kegiatan terutama pada isu-isu yang kompleks dan terkait dengan pengelolaan sumber daya. Tekanan di wilayah pesisir mendorong pihak-pihak yang terkait untuk lebih bekerjasama dan berkoordinasi dengan memberikan berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Di awal-awal inisiasi penyusunan rencana detail wilayah pesisir, beberapa daerah mengalami permasalahan akan kurangnya ketersediaan data yang berkualitas. Pemerintah Norwegia sadar akan hal tersebut, lalu kemudian bekerjasama untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan dan dikumpulkan dalam satu sumber. Pemerintah Provinsi Hordaland memiliki projek untuk menyediakan satu portal informasi di internet yang tujuannya untuk menyediakan daerah-daerah yang sesuai untuk perikanan budidaya.

Di tingkatan nasional malah ada project yang lebih detail, Mareano yang ditujukan untuk survey dan menyiapkan data dasar

Page 361: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

terkait dengan fisik dasar laut, biologi dan kimia perairan. Mareano juga ditujukan untuk mensistematiskan informasi dalam suatu database yang melingkupi kawasan pesisir dan laut Norwegia. Harapannya, studi dapat menyediakan informasi yang penting untuk pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berbasis ekosistem.

Provinsi HordalandHordaland merupakan provinsi yang memiliki populasi 3 terbe-

sar di Norwegia. Topografinya berbukit bukit, memiliki banyak pulau-pulau dan memiliki fjord (teluk yg seperti sungai, menjorok jauh ke daratan) yang sangat dalam dan terlindung (oleh pulau-pulau). Kota terbesar dari Provinsi Hordaland adalah Bergen yang juga merupakan kota terbesar kedua di Norwegia setelah Oslo. Banyak kota/kabupaten di Hordaland yang terletak di pinggir Fjord (masuk kategori kota pe-sisir). Salah satu moda transportasi utama yang digunakan di provinsi ini adalah kapal feri.

Provinsi ini memiliki industri yang cukup banyak, namun umumnya pada skala kecil hingga menengah. Industri metalurgi dan pertambangan sangat penting, sebagaimana kegiatan pelayaran, perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri maritim, dan pariwisata.

Dalam rencana strategis provinsi menyebutkan bahwa “Potensi pertumbuhan ekonomi seharusnya diletakkan pada industri di mana kita memiliki keunggulan komparatif di antaranya seperti kelautan, perikanan, pariwisata, budaya dan energi”. Berdasar penilaian para peneliti di Institute Norwegia bahwa, Hordaland merupakan salah satu provinsi yang memiliki perencanaan regional yang terkoordinasi secara baik.

Pemerintah Provinsi Hordaland memiliki peran penting dalam proses koordinasi kabupaten/kota yaitu dengan memberikan arah-an dan penyediaan informasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk perencanaan pesisir di tingkat kawasan dan lokal (kabupaten/kota). Pemeritah provinsi memberikan saran dan masukan kepada kabupa-ten/kota dan melihat keterkaitannya dengan perencanaan regional.

Page 362: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Jika antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota tidak bersepakat terkait dengan perencanaan yang tengah disusun maka permasalahan tersebut akan diputuskan oleh pemerintah pu-sat.

Master plan provinsi 2005 – 2008 memuat tujuan besar untuk perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang intinya bagaimana mengamankan area yang cukup untuk industri ini. Hal ini juga untuk memastikan bahwa produksinya memperhatikan kesehatan dan ling-kungan serta untuk memastikan posisi Provinsi Hordaland sebagai provinsi yang terdepan di bidang perikanan budidaya di Norwegia. Provinsi juga memberikan pengaruh kepada kabupaten/kota dalam pengambilan keputusan penentuan ruang di wilayah pesisir mereka yaitu dengan memberikan arahan pembangunan dalam rencana pem-bangunan provinsi dan penyiapan peraturan daerah yang mengikat (yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun rencana lokal). Rencana provinsi juga mengamanahkan untuk membentuk jaringan pesisir dan badan pesisir di mana kabupaten/kota kemudian secara bersama-sama akan mengintegrasikan aktivitas agar sesuai dengan tujuan dari rencana.

Provinsi melihat kolaborasi, koordinasi, dan jaringan sebagai jalur utama dalam rangka mewujudkan perencanaan pesisir lokal yang terintegrasi. Setiap tahun rata-rata pemerintah provinsi harus merespon/menanggapi 20 rencana daerah untuk diimplementasikan.

Isu Utama Perencanaan Pesisir Di Hordalandu Pengembangan perikanan budidaya: Hordaland merupakan

provinsi terdepan untuk produksi perikanan budidaya. Sebagai salah satu industri utama, pengembangannya sudah dalam taraf berpotensi menagancam kegiatan di wilayah pesisir lainnya seperti pariwisata dan konservasi populasi salmon and trout liar.

u Pembangunan perumahan di wilayah pesisir: Terdapat tekanan yang nyata dari pembangunan perumahan baik yang berada di bukit-bukit maupun di wilayah pesisir. Pengeluaran izin pembangunan perumahan di dekat pantai oleh pemerintah

Page 363: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Hordaland lebih tinggi dibandingkan provinsi-provinsi lainnya di Norwegia. Oleh karena itu Kementerian Lingkungan menekankan kepada pemerintah daerah untuk segera menyusun rencana strategis pengelolaan garis pantai.

Pembangunan di pesisir mendorong isu lainnya seperti isu akses publik ke pantai, karena hal ini berarti meningkatnya privatisasi lahan-lahan pesisir yang kemudian juga mendorong konflik dengan kegiatan pariwisata dan kepentingan lingkungan. Pembanguan perumahan selalu berasosiasi dengan limbah yang ditimbulkan yang kemudian dapat mengancam kondisi lingkungan dan kawasan lindung seperti suaka alam dan kawasan konservasi.

u Pengembangan dan pengelolaan perikanan: Industri perikanan memainkan peran penting dalam perekonomian Norwegia secara keseluruhan dan di beberapa kabupaten/kota pesisir. Ikan cod, herring, dan mackerel adalah komoditas komersial yang paling penting. Perhatian terhadap pengembangan industri perikanan untuk menambah nilai perekonomian meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Industri perikanan diprediksi terus memainkan peranan penting dalam lingkup nasional dalam tahun-tahun mendatang. Saat ini pengelolaan perikanan Norwegia dianggap salah satu yang terbaik didunia.

u Pengambilan pasir laut: Pasir laut dikeruk dan digunakan untuk meningkatkan pertanian. Izin untuk ekstraksi dikeluarkan oleh provinsi.

u Rekreasi dan pengembangan pariwisata: Peningkatan pengembangan pariwisata meningkatkan kebutuhan akan pelabuhan dan fasilitas tambat kapal kecil untuk pariwisata. Rekreasi berperahu dengan perahu kecil meningkat yang kemudian menimbulkan konflik dengan kayakers dan kapal-kapal lainnya. Rekreasi menyelam juga meningkat dan Hordaland merupakan tempat penggunaan dan pengembangan teknologi bawah laut yang dioperasikan jarak jauh.

u Jangkar: Kompetisi untuk jangkar meningkat seiring dengan

Page 364: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

meningkatnya jumlah pemilik perahu rekreasi dan berkembangnya sektor budidaya.

u Faktor-faktor lain yang harus dialokasikan di zona pesisir antara lain adalah zona kepentingan militer, transportasi, dan kabel bawah laut.

Studi kasus lokal - Austevoll KommuneKarakteristik Daerah

Austevoll terletak sekitar 20 km sebelah selatan Bergen. Auste-voll memiliki populasi sekitar 4500 jiwa. Feri berlayar melayani pu-lau - pulau Austevoll dan daratan Norwegia (Krokeide, dekat Ber-gen) beberapa kali per hari. 9 dari 600 pulau-pulau dalam gugus pulau Austevoll yang berpenduduk merupakan daerah yang relatif makmur. Daerah ini memiliki armada penangkapan ikan pelagis lepas pantai dan armada pengiriman dalam jumlah besar. Daerah sekitar Pu-lau Austevoll dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan dan per-ikanan budidaya merupakan salah satu kegiatan yang penting (daerah ini memiliki 25 lokasi budidaya berizin).

Fitur Dari Rencana AustevollkystsoneRencana kota dibuat dalam skala 1:25.000, skala peta

menggunakan simbologi yang terkait dengan PBA 85. Dalam sistem zonasi untuk rencana pesisir Austevoll tidak ada perbedaan arahan antara budidaya finfish dan budidaya kerang.

Peta rencana pesisir memberikan petunjuk cukup rinci dan meng-gunakan sistem zona untuk kegiatan yang berbeda yang didasarkan

Kota Austevoll.

Page 365: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

prioritas pemanfaatan ruang. Rencana lebih rinci diperlukan un-tuk mengatur pemanfaatan ruang suatu kegiatan (misalnya untuk menunjukkan lokasi dan kapasitas instalasi budidaya ikan yang akan dibangun dalam area tertentu) dan mengatur kegiatan yang layak/tidak layak di wilayah ini. Sebagian besar penyusunan rencana rinci ditangani oleh kantor perwakilan Departemen Perikanan di bawah undang-undang sektoral. Jarak pemisahan indikatif masih digunakan di Norwegia untuk menentukan berapa banyak budidaya ikan yang diperbolehkan dalam area tertentu.

Kunci PenggerakRencana pesisir Austevoll berlaku 10 tahun dan dapat ditinjau

kembali setiap 4 tahun. Rencana pesisir saat ini telah berkembang dari rencana-rencana sebelumnya dimana rencana saat ini meng-gabungkan rencana terestrial, pelabuhan dan rencana tata ruang laut dalam satu peta. Rencana tata ruang laut pertama kali dikembangkan di Austevoll pada tahun 1997 disiapkan karena kebutuhan untuk me-

Rencana tata ruang pesisir di Austevoll (2003).

Page 366: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

ngelola persaingan pemanfaatan ruang di laut seperti kegiatan per-ikanan tangkap, pelabuhan/kepentingan navigasi, dan untuk kebu-tuhan mengelola penyebaran penyakit perikanan budidaya. Rencana ini diterapkan sejak tahun 2003 setelah melalui konsultasi publik dan pelibatan politik lokal tingkat tinggi. Proses ini dimulai dengan public hearing lalu 2-3 bulan kemudian diikuti dengan serangkaian perte-muan sektoral menggunakan peta rencana kasar.

Zona kebijakan kategori yang digunakan dalam Rencana Austevoll Pesisir

FI Important sihing grounds (mobile gear)

RF Prawn trawling areas

KL Live fish-holding area

GY Areas for juvenile fish

AK Aquaculture area on the sea

AL/IND Aquaculture or industrial area on land

SN Nature area of high value (legally protected)

SF Recreation area of high value (legally protected)

(point symbol) Swimming/bathing area

SKJ Areas for extraction of shell sand/gravel

HA Harbour area

(line symbol) Main sea route

(line symbol) Importantcables on seabed

MFU Marine science/education

FIN Fishing and nature conservation

FN Recreation and nature conservation and transport

FB Multi-use area

Page 367: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Garis-garis pada peta yang mengikat secara hukum. Ada bebe-rapa kekhawatiran dari beberapa pihak bahwa pemetaan di terestrial dan di laut dianggap mungkin terlalu rinci. Pertemuan antar sektor diperbolehkan untuk beradu pendapat. Sebagian besar penduduk Austevoll hidup dari perikanan budidaya dan hal ini membuat ren-cana tata ruang laut di pesisir lebih memprioritaskan untuk kegiatan budidaya.

Setelah pertemuan sektoral dilakukan, peta kemudian disiap-kan dengan input dari kajian ilmiah dan status tanah. Ada kesulitan dalam mencapai kesepakatan antara nelayan pelaku usaha pariwisata sehingga alokasi ruang untuk kegiatan ini harus dinegosiasikan pada tingkat yang lebih tinggi. Pihak pemerintah daerah mengarahkan agar budidaya tidak boleh dilakukan di jalur navigasi. Hal ini juga merupa-kan masalah yang juga harus diselesaikan melalui negosiasi ditingkat yang lebih tinggi.

Peran Otoritas LokalPeran pemerintah daerah dalam perencanaan pesisir penting

dan meningkat. Meskipun ada dasar hukum untuk perencanaan di perairan Norwegia sebagai amanah dari PBA 85, namun demikian masih ada ketergantungan namun cukup tinggi pada kesepakatan sukarela stakeholder terhadap zonasi serta intervensi (bila perlu) dari pemerintah pusat. Keterlibatan pemangku kepentingan lokal dipandang sangat penting, banyak pekerjaan penyusunan rencana rinci dilaksanakan oleh otoritas lokal.

Studi independen oleh Institut Penelitian Norwegia (NIBR) menunjukkan ada kebutuhan untuk bimbingan dari pemerintah pusat untuk memfasilitasi integrasi regional dan untuk menggerakkan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Bekerja dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten dapat membantu untuk mengembangkan perencanaan pesisir yang terpadu, menetapkan standar implementasi ICZM di tingkat lokal, dan mendorong konsistensi mereka dalam implementasi ICZM. Kerja kolaboratif dengan kabupaten, penyediaan dukungan GIS, dan jaringan semua

Page 368: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

sangat membantu pemerintah daerah dalam situasi di mana daerah kekurangan instrumen hukum yang kuat dalam melakukan koordinasi dan implementasi.

Hubungan dan koordinasi yang baik antara departemen dan badan-badan di pemerintah pusat juga sangat penting dalam penyusunan rencana dan implementasi rencana pesisir. Rencana pesisir merupakan rencana yang dinamis di mana rencana tersebut dapat direvisi pada siklus empat tahunan.

Page 369: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Amerika Serikat:Dilakukan Secara Buttom-Up

dan Ilmiah

Penataan ruang laut di Amerika Serikat dilakukan secara bottom-up dan ilmiah guna mengatasi isu-isu regional.

Meskipun tata ruang laut regional bersifat sukarela namun negara bagian, wakil kelompok masyarakat, dan lembaga

Federal bersatu padu melakukannya.

Proses bottom-up ini dikombinasikan dengan proses top-down, dimana Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan membentuk National Ocean Council (Dewan Kelautan Nasional

atau NOC) untuk mengesahkan 9 Regional Planning Bodies guna menyusun Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Laut di masing-masing wilayah regional. Pedoman ini menjadi panduan Negara bagian untuk menyusun RTRL masing-masing Negara bagian yang disahkan oleh Pemerintah setempat.

Page 370: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

ProsesPresiden AS Barack Obama telah menandatangani Executive

Order yang memerintahkan institusi Federal untuk melaksanakan rekomendasi Gugus Tugas Kebijakan Kelautan antar Lembaga (the Interagency Ocean Policy Task Force) berdasarkan panduan dari NOC. Executive Order menetapkan berdirinya NOC di bawah kepemimpin-an Dewan Kualitas Lingkungan (the Council of Environment Quality) dan Kantor Kebijakan Teknologi dan Keilmuan (the Office of Science and Technology Policy) yang beranggotakan 20 institusi Federal.

Dalam struktur organisasinya, NOC membentuk Komite Koordinasi Tata Kelola (Governance Coordinating Committee) yang beranggotakan 18 pejabat negara perwakilan Negara bagian, wakil kelompok masyarakat (suku lokal) dan pemerintah daerah. Keluaran dari Gugus Tugas adalah kebijakan kelautan nasional dan rencana implementasi, termasuk rekomendasi penyusunan Rencana Tata Ruang Laut Regional.

NOC membagi wilayah perairan Amerika Serikat menjadi sembilan Tata Ruang Laut Regional (TRLR) berdasarkan kondisi Large Marine Ecosystem (LME) yang dimodifikasi dengan kondisi institusi pengelolaan regional yang ada dan aspek lain. TRLR akan disusun secara bottom-up dan ilmiah untuk mengatasi isu-isu bersifat regional. TRLR bersifat suka rela dan mendorong negara bagian, wakil kelompok masyarakat (suku lokal), dan institusi/lembaga Federal mengatasi isu-isu bersifat lintas wilayah (regional).

Wilayah Perencanan mencakup laut teritorial, perairan zona ekonomi ekslusif (ZEE), laut landas kontinen, dan dapat diperluas hingga mencapai garis pantai (rata-rata pasang tertinggi, termasuk teluk dan estuari). Perencanaan dapat melebihi perairan ZEE jika kegiatan yang direncanakan berpotensi mempengaruhi aktivitas manusia di wilayah perencanaan.

Kelembagaan dan OtoritasNOC bertanggung jawab memfasilitasi pembentukan lembaga

perencanaan regional (Regional Planning Bodies) yang bertugas

Page 371: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

merumuskan RTRL. NOC berperan menetapkan tujuan nasional, mengukur kinerja berbasis outcome secara nasional, dan menyusun pedoman agar konsisten dengan tujuan nasional.

NOC memfasilitasi pembentukan 9 wilayah tata ruang laut regional, yaitu:1. Alaska/wilayah Antartika mencakup wilayah Alaska.2. Wilayah Karibia mencakup Puerto Riko dan US Kepulauan Virgin. 3. Wilayah Great Lakes mencakup Illinois, Indiana, Michigan,

Minnesota, New York, Ohio, Pennisylvania, dan Wisconsin.4. Wilayah Teluk Meksiko mencakup Alabama, Florida, Louisiana,

Mississipi, dan Texas.5. Wilayah Laut Atlantik Tengah mencakup Delaware, Maryland, New

Jersey, New York, Pennsylvania, dan Virginia.6. Wilayah Timur Laut mencakup Connecticut, Maine, Massachusset,

New Hampshire, Rhode Islands, dan Vermont.

Regional Marine Planning Areas di AS.

Page 372: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

7. Wilayah Kepulauan Pasifik mencakup Hawaii, Persemakmuran Mariana Utara, Amerika Samoa, dan Guam.

8. Wilayah Atlantik Selatan mencakup Florida, Georgia, Carolina Utara, dan Carolina Selatan.

9. Wilayah Pantai Barat mencakup California, Oregon, dan Washington.

Contoh Status Rencana Tata Ruang Laut Dalam website Coastal and Marine Spatial Planning NOAA, telah

terbentuk 8 Regional Planning Bodies yaitu Northeast (NE), Mid-Atlantic (MA), South Atlantic (SA), Gulf of Mexico (GM), Carribean (C), Great Lakes (GL), West Coast (WC) dan Pacific Islands (PI). Di situ telah terumuskan 8 RTRL, yaitu: a. NE: Rhode Islands Special Area Management Plan, Massachusetts

Ocean Plan;b. MA: Maryland Ocean Planning and Offshore Renewable Energy, New

Jersey Coastal Management Program, Atlantic Ocean Amendment to New York’s Coastal Management Program, Virginia Special Area Management Planning;

c. WC: Oregon territorial Sea Planning Process, Washington Marine Spatial Planning.

Contoh Wilayah Timur Laut (Northeast)Wilayah ini telah membentuk Regional Ocean Partnership (ROP)

yaitu Northeast Regional Ocean Council (NROC). NROC merupakan forum kerja sama antara negara bagian (State) dan Institusi Federal (Federal) yang bertugas memfasilitasi isu-isu strategis kelautan dan pesisir yang memerlukan respon di tingkat regional. NROC fokus pada tiga bidang yaitu perencanaan laut (ocean planning), kerentanan bencana pesisir (coastal hazards resilience), kesehatan ekosistem pesisir dan laut (ocean and coastal ecosystem health).

Di bidang perencanaan laut, NROC telah membentuk Northeast Regional Planning Body. Beberapa Negara bagian, seperti Rhode Islands dan Massachusetts telah menyusun Rencana Tata Ruang Laut.

Page 373: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 374: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Tahapan Penyusunan RTRL 1. Mengidentifikasi tujuan perencanaan secara regional.2. Mengidentifikasi kegiatan yang ada saat ini dan harus

direncanakan. 3. Mendorong keterlibatan stakeholders dan masyarakat dalam

proses.4. Konsultasi dengan ilmuwan dan pakar terkait.5. Analisa data, kegiatan di perairan, dan dampaknya.6. Membangun dan mengevaluasi alternatif skenario ke depan dan

tradeoffs.7. Merumuskan Rancangan Rencana Tata Ruang Laut yang didukung

Beberapa negara bagian, seperti Rhode Islands dan Massachusetts telah menyusun rencana tata ruang laut.

Page 375: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

oleh dokumen kajian Analisa Dampak Lingkungan untuk mendapatkan komentar publik.

8. Menyusun Dokumen Akhir Rencana Tata Ruang Laut dan menyampaikannya ke NOC untuk ditelaah lebih lanjut.

9. Mengimplementasikan, memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi (jika diperlukan) untuk mendapatkan sertifikasi NOC.

Mekanisme NOC bekerja dengan Negara bagian dan perwakilan suku/

masyarakat setempat untuk menyusun 9 institusi perencanaan regional (Regional Planning Bodies) dalam menyusun RTRL Regional mengacu pada pedoman yang telah disiapkan oleh NOC. Rencana kerja masing-masing institusi perencanaan harus mendapatkan persetujuan oleh NOC dan sekurang-kurangnya mengandung rekomendasi gugus tugas antar kebijakan.

RTRL Regional bukan merupakan regulatory instrument namun merupakan pedoman pengambilan keputusan dan perizinan bagi masing-masing institusi teknis dalam menyusun rencana tata ruang laut yang lebih detil dan kemudian disahkan oleh instrumen hukum negara bagian/wilayah setempat.

NOAA bertanggung jawab terhadap monitoring, pemetaan, dengan pengelolaan 9 Regional Planning Bodies terutama melalui Regional Ocean Partnership Grant dan US Geological Survey untuk mendukung RTRL.

Studi Kasus Salah satu contoh studi kasus yang menarik dalam menentukan

alokasi tata ruang laut adalah menyelaraskan antara fungsi konservasi dan alur pelayaran cruise di AS. Tadinya alokasi ruang untuk alur kapal tidak mempertimbangkan data kepadatan migrasi ikan paus (whale). Namun sejak ada kasus tertabraknya ikan paus oleh kapal cruise, AS langsung meresponnya.

Page 376: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Kapal cruise menabrak ikan paus yang sedang bermigrasi di pantai Amerika Serikat.

Pemerintah AS lalu mengubah rute alur pelayaran dengan menganalisis data kepadatan ikan paus. Hal ini membuktikan penataan ruang laut memberikan peruntukan ruang yang seimbang antara kegiatan ekonomi dan lingkungan.

Sejak terjadi kasus tertabraknya ikan Paus oleh kapal cruise, diubahlah rute alur pelayaran.

Page 377: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Grenadine:Berhasil Optimalkan Laut

dan Redam Konflik

Menarik jika kita melihat sekilas pengalaman Grenadine dalam menyusun rencana tata ruang lautnya. Sebagai negara

kepulauan yang terdiri dari 105 pulau, Grenadine telah menyusun rencana tata ruang lautnya sehingga mampu mengoptimalkan potensi sumber daya laut sekaligus

meredam konflik di antara pengguna.

Kepulauan Grenadine terletak di atas tumpukan karang Granada yang secara politik dikuasai oleh dua negara berkembang, yakni Negara Persemakmuran Granada dan Negara St. Vincent

dan the Grenadine. Secara geografis, Kepulauan Grenadine seluas 2.000 km2 itu terletak di Laut Karibia yang terletak di antara Trinidad – Tobago (sebelah tenggara), dan Venezuela (di barat daya).

Grenadine yang terdiri dari 105 pulau ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 212.288 jiwa. Perinciannya, 108.419 orang tinggal di Granada dan 103.869 tinggal di St. Vincent dan the Grenadine (CIA, 2011). Mata pencaharian mereka mengandalkan sumber daya laut berupa wisata bahari, transportasi laut, dan perikanan tangkap.

Page 378: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Walaupun secara administratif politik Kepulauan Grenadine dikuasai oleh dua negara tetapi secara turun temurun hubungan masyarakat tidak dibatasi oleh batas negara. Interaksi masyarakat di sana dilakukan secara lintas batas.

Wilayah PerencanaanPenataan ruang laut di Kepulauan Grenadine dilakukan tidak

untuk seluruh wilayah kedua negara yang menguasainya tetapi hanya pada pulau-pulau kecil dengan tidak melibatkan kedua pulau utama. Wilayah perencanaan untuk penataan ruang laut tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

Wilayah perencanaan

Batas negara

Page 379: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Page 380: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Di wilayah perencanaan, terdapat 7 pulau berpenduduk di mana 5 pulau terdapat di St. Vincent dan the Grenadines serta 2 pulau ter-dapat di Granada. Jumlah penduduk di wilayah perencanaan tercatat 17.371 jiwa (lihat Tabel).

Sebagai wilayah kepulauan, Kepulauan Grenadines mengandal-kan sumber daya kelautan sebagai penggerak ekonominya. Wisata ba-hari merupakan sektor kunci yang banyak mendatangkan pemasuk-an bagi kehidupan ekonomi dan memberikan banyak pekerjaan bagi masyarakat.

Sektor wisata bahari meliputi akomodasi di pulau-pulau kecil, restoran, atraksi wisata (menyelam, memancing), jasa penyewaan (boat, kapal), transportasi wisata (kapal pesiar dan yacht). Sektor ini terus berkembang dengan ditandai meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahunnya.

Sektor lain yang memberikan kontribusi pada pendapatan dan penciptaan lapangan kerja adalah perikanan. Jenis kegiatannya meli-puti penangkapan ikan karang, penangkapan ikan demersal, penang-kapan ikan pelagis, dan penangkapan lobster, dan siput. Kegiatan

Negara Pulau Area (km2) Populasi Sumber data

St. Vincent & the Grenadines

Bequia 16,1 4.420 Susgren (2005)

Mostique 5,6 1.290

Canouan 7,5 1.830

Mayreau 1,8 170

Union I. 8,6 1.900

Palm I. 0,4 Resort I.

Petit St. Vincent 0,4 Resort I.

Grenada Petit Martinique* 2,1 800 OECS (2005)

Carriacou* 32,0 6.081

Total 74,5 17.371

Data statistik (luas kawasan dan jumlah penduduk) di St. Vincent dan the Grenadines.

Page 381: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

penangkapan ikan di Kepulauan Grenadines dilakukan dalam skala kecil dan independen, tanpa adanya suatu organisasi induk atau aso-siasi nelayan.

Selain potensi yang bersifat ekonomis, Kepulauan Grenadines juga mempunyai potensi untuk kelestarian ekosistem pesisir. Lebih dari sepertiga wilayah Kepulauan Grenadines merupakan perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 50 meter.

Di Kepulauan Grenadines terdapat ekosistem pesisir yang lengkap seperti mangrove, berbagai tipe ekosistem terumbu karang (patch reefs, fringing reefs, dan barrier reefs) beserta habitat biotanya, hamparan padang lamun, dan laguna. Keberadaan ekosistem pesisir tersebut menyediakan berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi yang dimanfaatkan oleh penduduk di Kepulauan Grenadines. Hal ini membuat beberapa pihak mengusulkan wilayah Kepulauan Grenadines dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia untuk konservasi.

Pendekatan dan Metode Perencanaan Perencaan tata ruang laut di Kepulauan Grenadines ditujukan

untuk mempertahankan kelestarian ekosistem pesisir guna untuk dimanfaatkan secara arif oleh masyarakat. Di samping itu, tujuan lainnya adalah untuk mempertahankan pola kehidupan masyarakat yang ada dimana pada saat bersamaan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dalam merencanakan alokasi ruang, pendekatan yang dilakukan adalah perencanaan bottom-up dengan berbasis komunitas (commu-nity base bottom-up planning). Metode perencanaan berupa perenca-naan partisipatif (participatory planning).

Dalam metode ini setiap stakeholder diberikan kesempatan untuk menggambarkan kepentingannya dalam memanfaatkan ruang laut dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Grenadines. Semua kepentingan tersebut dirumuskan berdasarkan suatu tujuan bersama (collective goals) sehingga masing-masing stakeholder dapat memenuhi tujuannya. Ada lima tahapan dalam menyusun

Page 382: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

perencanaan tata ruang laut di Kepulauan Grenadines, yakni dengan melibatkan stakeholder, menyusun tujuan dan sasaran, mencari data, menyusun skenario, serta menyusun rencana.

Pelibatan stakeholder dilakukan berdasarkan tingkat kepen-tingan dan keterpengaruhan terhadap pemanfaatan ruang laut dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Grenadines. Para stakeholder yang di-libatkan adalah pengusaha resort, restoran, penyewa kapal, nelayan, aktivis lingkungan/konservasi, dan pemerintah lokal.

Keterlibatan stakeholder tersebut meliputi keseluruhan tahapan perencanaan mulai dari penyusunan tujuan sasaran sampai dengan tahapan penyusunan rencana. Untuk memudahkan proses tersebut, dibentuk suatu Komite Stakeholder (Stakeholder Commitee). Mereka bertugas menjaring aspirasi dari setiap kelompok yang diwakilinya dan memperjuangkan aspirasi tersebut. Komite ini juga bertugas merumuskan kompromi dari berbagai aspirasi yang muncul dari kelompok stakeholder lainnya dalam forum stakeholder.

Pada tahap penyusunan tujuan dan sasaran, setiap stakeholder merumuskan tujuan masing-masing kelompok yang diwakili oleh anggota komitenya. Dari situ lalu disusun tujuan utama dan prioritas-prioritasnya. Tujuan dan sasaran serta prioritas yang disetujui oleh Komite Stakeholder menentukan skenario dan perencanaan yang akan disusun kemudian.

Demikian juga dalam hal pencarian data, dilakukan secara partisipatif oleh Komite Stakeholder berdasarkan pengalaman sehari-hari yang dikumpulkan dari masyarakat. Data yang dikumpulkan pada akhirnya membentuk suatu peta pemanfaatan ruang eksisting yang memang sudah dilakukan oleh masyarakat seperti: u Alur pelayaran kapal pesiaru Alur pelayaran kapal sewa wisatau Lokasi penyelamanu Lokasi penangkapan ikan u Lokasi akomodasi, restoran u Rencana pengembangan kawasanu Rencana investasi

Page 383: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Penyusunan Skenario dan Rencana Tata Ruang LautBerdasarkan tujuan dan sasaran serta data-data yang diperoleh

maka disusun beberapa skenario untuk kemudian disetujui sebagai rencana tata ruang laut di Kepulauan Grenadines. Secara garis besar, pola pikir dan penyusunan rencana tata ruang laut adalah sebagai berikut.

PELIBATAN STAKEHOLDER

Perumusan tujuan dan sasaran

Pengumpulan data

Serangkaian seminar,workshop, rapat

Skenario-skenario

Pemilihan skenario

Draft rencana tata ruang laut dan

pulau-pulau kecil

Pemilihan skenario dan penyusunan draft

rencana tata ruang dilakukan oleh komite

stakeholder dengan bantuan ahli

Sebelum menyusun skenario terlebih dahulu dilakukan identifikasi zona-zona yang dianggap mewakili kepentingan stakeholder dan sejalan dengan tujuan sasaran yang telah ditetapkan. Zona-zona tersebut meliputi, wisata bahari, perikanan tangkap, budidaya laut, konservasi, dan alur laut.

Zona-zona tersebut kemudian dievaluasi oleh Komite Stake-holder sehingga menghasilkan beberapa isu penting. Di antaranya

Page 384: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

apakah zona sudah mewakili seluruh kepentingan? Apakah zona-zona tersebut dapat dikelola kemudian? Apakah zona-zona tersebut tidak saling mematikan atau bertentangan? Dimana saja terjadi overlap zona?

Berdasarkan isu-isu tersebut skenario disusun dengan menggunakan bantuan peranti lunak (software) Marxan dan berdasarkan pembobotan kepentingan keterkaitan dengan tujuan. Skenario tersebut:1. Pengurangan 50 % kepentingan sektoral kecuali konservasi.2. Pengurangan kepentingan industri dan transportasi.3. Semua kepentingan diperhitungkan.4. Kompromi semua tujuan kecuali konservasi dan alur pelayaran

sebagai zona yang ditetapkan.Setiap skenario dibahas oleh Komite Stakeholder menurut

keuntungan dan kerugiannya dan harus sejalan dengan tujuan dan sasaran yang telah disepakati di awal. Berdasarkan hasil serangkaian pertemuan, akhirnya disepakati 7 zona yakni konservasi pemanfaatan umum, ekoturisme, transportasi, penangkapan ikan lepas pantai, (offshore fishing zone), penangkapan ikan pantai (nearshore fishing zone), dan budidaya laut (mariculture zone).

Penjelasan dari setiap zona tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Sementara itu, Peta Rencana Tata Ruang Laut yang dihasilkan setelah serangkaian pertemuan dan kesepakatan antara para stakeholder dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Tujuh zona perencanaan tata ruang laut di Grenadine.

Zona Keterangan

Konservasi Dibagi dalam dua kategori yaitu No Take Zone dan Pemanfaatan Terbatas.

Pemanfaatan Umum

Wilayah yang memang sudah direncanakan sebelumnya dengan sedikit pembatasan.

EkoturismeWilayah yang dibatasi pembangunan lahannya kecuali untuk kegiatan wisata dan penangkapan ikan lokal atau tradisional.

Page 385: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Transportasi Wilayah yang terdiri dari alur pelayaran, penambatan kapal, dermaga, pelabuhan, dan dermaga wisata.

Penangkapan ikan lepas pantai

Dialokasikan hanya untuk nelayan Grenadine dengan pelarangan untuk kegiatan penangkapan ikan skala komersil, penambangan pasir, penambangan minyak

Penangkapan ikan pantai

Dialokasikan hanya untuk nelayan Grenadine dengan pengelolaan berdasarkan musim dan kuota ikan.

Budidaya laut Hanya diperuntukan bagi budidaya lumut laut (seamoss) dan memerlukan izin khusus

Desain rencana zonasi laut multiguna di Pulau Grenadine.

Zona laut yang diusulkan:

Zona pemanfaatan umumZona konservasi

Zona berdampak rendah (ekoturisme)

Zona budidaya laut

Zona transportasiZona penangkapan ikan di pantaiZona penangkapan ikan di lepas pantai

Draft pertama Februari 2012

St. Vincent & the Grenadines

GrenadaNational

Boundary

Page 386: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Perspektif Baru Perencanaan Tata Ruang Laut

di Eropa

Penggunaan ruang laut dewasa ini makin intensif di Eropa. Berbagai ekspansi kegiatan laut seperti energi angin di

lepas pantai, perikanan tangkap dan budidaya, pengerukan, eksplorasi mineral, transportasi laut, dan komitmen internasional untuk konservasi keragaman hayati ini

membutuhkan perencanaan tata ruang laut.

Kian maraknya kegiatan pembangunan di laut mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan laut meningkat. Jika hal ini tidak dikendalikan, ekosistem laut mengalami kerusakan

dan tak seimbang. Kondisi demikian tentu saja akan mengancam pembangunan berkelanjutan.

Di Journal Science belum lama ini, sejumlah ilmuwan terkemuka menyimpulkan. hilangnya keanekaragaman hayati laut semakin merusak kemampuan lautan untuk memproduksi bahan pangan laut, melawan hama penyakit, menyaring bahan pencemar, menjaga kualitas air, serta memulihkan diri dari gangguan seperti over fishing dan perubahan iklim (Worm et al., 2006).

Page 387: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Tak hanya itu, jika ruang laut tak ditata maka potensi konflik di antara pengguna ruang laut juga semakin tinggi. Peningkatan tekan-an pada lingkungan laut telah menyebabkan dua jenis konflik. Per-tama, tidak semua kegiatan penggunaan atau pemanfaatan bersifat kompatibel satu sama lain. Kedua, terjadi konflik antarpengguna atau antarpemanfaat sebagai akibat dari persaingan dalam menggunakan ruang laut. Kekhawatiran yang lebih besar adalah dampak kumulatif dari semua kegiatan tersebut terhadap lingkungan laut, yaitu konflik antara pengguna dan lingkungan (user vs environment).

Atas dasar inilah, beberapa negara Eropa --baik atas inisiatif sendiri maupun didorong oleh Strategi Kelautan Uni Eropa dan Kebijakan Maritim, Deklarasi Bergen Konferensi Laut Utara, dan rekomendasi Uni Eropa—melaksanakan perencanaan tata ruang laut. Belgia, Belanda, dan Jerman di Laut Utara (North Sea), dan Inggris di Laut Irlandia, telah menyelesaikan rencana penggunaan laut tahap awal. Keempat negara tersebut juga membuat usulan zonasi untuk wilayah laut dalam yurisdiksi nasional mereka.

Kepentingan StrategisSelama berabad-abad lamanya, lautan telah menjadi kepen-

tingan strategis besar bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Ero-pa. Seperti diketahui, Uni Eropa (UE) memiliki garis pantai sepanjang 68.000 km. Angka ini setara dengan tujuh kali dari Amerika Serikat atau empat kali lipat dari Rusia.

Hampir setengah dari penduduk Eropa hidup dalam radius 50 km dari pantai. Konsekuensinya, laut dan pesisir Eropa sangat dipenga-ruhi oleh meningkatnya konflik antara pengguna (European Science Foundation-Marine Dewan, 2006).

Visi Eropa di masa depan adalah menyeimbangkan kebutuhan antara pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, kesejahteraan dengan mempertahankan dan meningkatkan status lingkungan laut dan sum-ber dayanya (Komisi Eropa, 2006a). Pada awal tahun 1999, Perspektif Pembangunan Tata Ruang Eropa mengakui bahwa semua kebijakan sektoral memiliki dampak teritorial (atau spasial) dan rencana tata ru-

Page 388: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

ang adalah cara yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik antar kepentingan dan kebijakan sektoral (Defra, 2005).

Selama beberapa tahun terakhir, kebutuhan untuk perencanaan tata ruang laut semakin penting, seperti terefleksikan dalam berbagai dokumen hukum dan kebijakan di Eropa. Beberapa bagian terpenting terkait dengan perencanaan tata ruang laut meliputi hukum dan ke-bijakan yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Konteks hukum dan kebijakan di EropaDokumen Menuju Kebijakan Maritim Masa Depan untuk Union:

Sebuah Visi Eropa untuk Samudra dan Laut (Kebijakan Maritim) di-luncurkan Juni 2007. Dokumen ini bertujuan memberikan dasar bagi kebijakan maritim masa depan Eropa yang memungkinkan pengem-bangan kebijakan dan kegiatan berbasis laut secara seimbang dan koheren. Dokumen ini juga memastikan saling penguatan antara per-tumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial di satu sisi dan lingku-ngan laut dan sumber dayanya yang terjaga dengan baik di sisi lain.

Kebijakan Maritim tersebut menganggap pengelolaan ruang laut sebagai kunci dari setiap kebijakan maritim dan penting bagi kebijakan sektoral dan pemanfaatan struktur maritim yang efisien. Dokumen tersebut juga menekankan, tanpa pengembangan sistem perencanaan tata ruang kelautan berbasis ekosistem, maka dalam waktu dekat adalah mustahil untuk mengelola penggunaan laut yang semakin meningkat, dan seringkali saling bertentangan.

Kebijakan Maritim menyimpulkan, sistem perencanaan tata ru-ang harus dilakukan melalui pendekatan berbasis ekosistem dan disu-sun untuk kegiatan lepas pantai di seluruh perairan di bawah yurisdik-si negara-negara anggota. Menurut Komisi Eropa, perencanaan tata ruang laut yang terintegrasi merupakan kebutuhan mendasar bagi pembangunan berkelanjutan dan juga untuk mencapai pendekatan terpadu bagi pengelolaan kelautan.

Kebijakan penting lainnya dikeluarkan pada tahun 2005 berupa Strategi Tematik Kelautan Uni Eropa (Strategi Kelautan), yang menjadi pilar Kebijakan Maritim. Di situ dikenalkan prinsip perencanaan ruang

Page 389: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

laut berbasis ekosistem. Strategi tersebut juga memberikan kerangka yang mendukung inisiatif nasional menuju perencanaan tata ruang yang dirancang untuk mencapai status lingkungan laut yang baik.

Di dalam strategi tersebut, Eropa memperkenalkan konsep ma-rine region (kawasan laut) sebagai suatu kawasan yang besar, ber-makna ekologis, sebagai unit manajemen untuk pelaksanaan strategi dan kerja sama antara negara-negara anggota dalam mencapai tujuan dari Strategi Kelautan (Komisi Masyarakat Eropa 2005). Persiapan un-tuk identifikasi kawasan-kawasan laut Eropa dilakukan melalui studi International Council for the Exploration of the Sea (ICES). Studi ini menyimpulkan, kawasan laut sebagai eco-region (lihat Gambar) yang didefinisikan berdasarkan fitur bio-geografis, fitur oseanografi, politik, serta pembagian secara sosial dan manajemen (ICES, 2004; Komisi Ma-syarakat Eropa, 2006).

Pembagian ekoregion ini dapat dilihat sebagai persyaratan geo-grafis dasar untuk menerapkan pendekatan ekosistem di perairan Eropa dan membangun lebih lanjut dengan syarat bahwa manajemen berbasis ekosistem secara inheren merupakan pembangunan berba-sis lokasi atau wilayah.

Ekoregion Laut Eropa(Sumber: EU Marine Strategy. Behind the Marine Strategy, 2006).

Page 390: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Kebijakan penting lainnya dalam penyusunan tata ruang laut adalah dengan adanya rekomendasi Uni Eropa tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (ICZM). Rekomendasi yang diadopsi pada tahun 2002 ini memang tidak mengacu perencanaan tata ruang laut secara khusus. Namun demikian, dokumen tersebut menyediakan dasar untuk melakukan penataan ruang laut, khususnya sebagai bagian dari persyaratan negara anggota untuk mengembangkan strategi nasional ICZM.

Pandangan ini dikonfirmasikan pada Forum Tingkat Tinggi Eropa Pertama tentang ICZM. Di situ potensi untuk menggunakan perencanaan tata ruang, terintegrasi dengan perencanaan pengelo-laan sumber daya laut dan penggunaan ruang laut, di tingkat nasional, regional, dan lokal. Langkah ini merupakan cara untuk menerapkan perspektif holistik dan dinamis dalam ICZM (Forum ICZM Tingkat Tinggi Eropa Pertama, 2002).

Penelitian terbaru mengenai ICZM di Eropa mengakui penataan ruang laut sebagai salah satu tema priori-tas untuk implementasi lebih lanjut dari ICZM di wilayah pesisir Eropa (Komisi Masyarakat Eropa, 2007).

Di antara pendorong yang paling penting untuk perencanaan tata ruang laut di Eropa adalah Legislasi Eropa tentang konservasi alam sebagai bagian dari kontribusi Uni Eropa untuk melaksanakan Konvensi Keanekaragaman Hayati 1992. Dua direktif yang paling signifikan adalah Birds Directive (Directive Masyarakat Uni Eropa, 79/409/EEC) dan Habitat Directive (Directive Masyarakat Uni Eropa, 92/43/EEC)/

Birds Directive menyediakan kerangka kerja untuk identifikasi dan klasifikasi Wilayah Perlindungan Khusus (SPA) untuk spesies yang langka, rentan atau secara teratur bermigrasi. Sementara itu, Habitat Directive mewajibkan negara-negara anggota untuk memilih, menunjuk, dan melindungi situs yang mendukung habitat alam tertentu atau spesies tanaman atau hewan sebagai Special Areafor Conservation (SACs). SCA dan SPA akan menciptakan sebuah jejaring kawasan lindung di Uni Eropa, yang dikenal sebagai Natura 2000.

Page 391: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Natura 2000 membangun batu pijakan bagi kebijakan konservasi alam Eropa (European Commission, 2005).

Dokumen kebijakan dan hukum Uni Eropa lainnya yang relevan dengan pengembangan inisiatif perencanaan tata ruang laut adalah Kebijakan Perikanan Umum Uni Eropa (Peraturan Masyarakat Uni Eropa, 2371/2002) dan Directive Uni Eropa untuk Kerangka Sumber daya Air (Petunjuk2000/60/EC).

Kebutuhan untuk perencanaan tata ruang laut di perairan Eropa juga kembali tercermin pada tingkat regional. Pada tahun 2002, Deklarasi Menteri ke-5 Konferensi Laut Utara (Bergen) atau Bergen Deklarasi (2002) mengundang Komisi OSPAR untuk menyelidiki kemungkinan kerja sama internasional lebih lanjut guna mengembangkan perencanaan tata ruang laut sebagai alat untuk penataan ruang laut yang efektif.

Perencanaan Tata Ruang Laut di Belgia Belgia adalah salah satu negara pertama yang memulai imple-

mentasi operasional, sistem perencanaan pemanfaatan laut multigu-na, meliputi laut teritorial dan zona ekonomi eksklusif (Plasman dan Van Hessche, 2004). Perencanaan tata ruang laut di Belgia dikembang-kan secara adhoc, terutama didorong oleh komitmen perlindungan lingkungan Eropa dan peningkatan peluang baru bagi eksploitasi lingkungan laut.

Kegiatan baru, perluasan kegiatan yang ada, kebutuhan yang me-ningkat untuk konservasi alam, dan tujuan untuk mengintegrasikan pengelolaan ekosistem laut dan pesisir menyebabkan meningkatnya konflik yang tidak bisa ditangani oleh sistem perizinan atau penilaian dampak lingkungan saja. Kebutuhan yang lebih komprehensif terha-dap perencanaan tata ruang untuk Laut Utara yang menjadi bagian Belgia (BPNS) menjadi sangat mendesak. Hal ini dapat dimaklumi karena Belgia memiliki tujuan nasional yang baru, yakni menghasilkan energi lepas pantai (yaitu, energi angin atau wind farm) dan pengem-bangan jejaring kawasan lindung Eropa (Natura 2000) (Pendobelan vere et al., 2007).

Page 392: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Respon terhadap tantangan ini mengakibatkan pengembangan rencana tata ruang laut ini disebut sebagai Master Plan, untuk seluruh BPNS. Meskipun ada kekurangan dasar hukum formal untuk perencanaan tata ruang laut di Belgia, Master Plan menterjemahkan tujuan saat ini dan masa depan dari berbagai sektor dan menjadi visi spasial.

Tujuan dari rencana tata ruang meliputi pengembangan energi angin lepas pantai, batas kawasan perlindungan laut, rencana kebijakan untuk penambangan pasir dan gravel (kerikil) laut yang

Rencana tata ruang laut di Belgia.

Page 393: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

berkelanjutan, meningkatkan sumber pendanaan untuk pencegahan pencemaran minyak, pemetaan habitat laut, perlindungan bangkai kapal tenggelam yang berharga bagi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan kegiatan berbasis lahan darat yang berdampak pada lingkungan laut (Bossu dan Plasman, 2004).

Rencana Induk dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2004. Dua tahap yang pertama Master Plan sudah beroperasi. Tahap pertama, fokus pada penentuan tata ruang untuk ekstraksi pasir dan kerikil laut dan zona untuk proyek-proyek energi angin lepas pantai di masa depan. Tahap kedua, adalah membuat batas kawasan perlindungan laut sebagai bagian dari Jaringan Natura Uni Eropa 2000.

Pada tingkat ilmiah, diskusi dan kontroversi mengenai penggu-naan baru dan persyaratan untuk laut dan dasar laut menyebabkan dilaksanakannya kajian GAUFRE (Maes et al., 2005). Kajian tersebut memungkinkan untuk mengantisipasi perkembangan-perkembang-an baru secara seimbang dan berkelanjutan.

Penelitian ini dimulai dengan analisis secara luas tentang dampak spasial dari setiap penggunaan yang ada. Bagian yang paling inovatif dari penelitian ini menggambarkan skenario untuk penggunaan ruang masa depan yang mengekspresikan visi terpadu untuk perencanaan tata ruang laut BPNS berdasarkan seperangkat nilai-nilai kunci.

Enam skenario dikembangkan, tergantung pada kepentingan relatif dari nilai-nilai kunci, yakni relaxed sea, natural sea, rich sea, playful sea, mobile sea, dan sailing sea. Proses menciptakan skenario untuk penggunaan ruang laut di masa depan dipandang sebagai alat atau sarana dan bukan tujuan itu sendiri. Beragam nilai yang berbeda dipertimbangkan dan diberikan bobot untuk mengelaborasi rencana tata ruang struktural BPNS secara lengkap. Namun, pemilihan rencana struktural yang diinginkan dianggap sebagai keputusan politik, bukan teknis atau ilmiah.

Sebuah studi ilmiah dari kegiatan valuasi biologis dari BPNS juga telah dilakukan. Penelitian ini menghasilkan satu set peta yang

Page 394: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

menunjukkan nilai biologi sintrinsik sub-daerah yang berbeda dalam BPNS. Peta dikembangkan menggunakan data spasial yang tersedia

Tata ruang laut Belanda untuk Laut Utara yang menjadi bagiannya.

Page 395: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

untuk kerang dan burung laut. Pada data tingkat yang lebih rendah untuk distribusi spasial ikan demersal dan epi benthos.

Peta penilaian biologis laut dianggap sebagai alat yang unik dan sangat diperlukan untuk mencapai tata ruang yang obyektif dan ilmiah. Dengan demikian, ia dapat memberikan dasar bagi pelaksanaan tindakan manajemen yang berkelanjutan di masa depan (Derous et al., 2007).

Perencanaan Tata Ruang Laut di BelandaDiskusi tentang kebutuhan baru dan persaingan pemanfaatan

ruang lautdi Laut Utara bagian Belanda (DPNS) telah menjadi perdebatan politik di Belanda sejak lama. Beberapa dapat dilihat kembali ke tahun 1980-an dan merujuk pada pembuatan bandara lepas pantai, fasilitas industri, pembuangan limbah, dan reklamasi lahan.

Seperti negara-negara pesisir lainnya di Laut Utara, kebutuhan untuk perencanaan tata ruang yang komprehensif menjadi sangat mendesak karena penggunaan-penggunaan baru yang membutuhkan ruang laut, termasuk energi angin (wind farm) dan kawasan lindung laut.

Pada tahun 2005, Kementerian Perumahan, Tata Ruang dan Lingkungan Belanda menerbitkan untuk pertama kalinya bab Laut Utara di Dokumen Kebijakan Perencanaan Tata Ruang nasional mereka. Kebijakan perencanaan tata ruang laut Belanda bertujuan untuk mencegah fragmentasi dan mempromosikan penggunaan ruang yang efisien. Hal ini juga sekaligus memberikan ruang bagi pihak swasta untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri di Laut Utara.

Tujuan keseluruhan dijabarkan secara lebih rinci dalam Rencana Terpadu untuk North Sea 2015 (IMPNS 2015) yang diterjemahkan ke dalam tiga hal. Pertama, penataan ruang untuk mendorong laut yang sehat. Kedua, penataan ruang untuk mendorong laut yang aman. Ketiga, pengelolaan spasial untuk mendorong laut yang bermanfaat profitable secara ekonomi (IMPNS 2015, 2005).

Page 396: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Pemerintah Belanda memilih pendekatan perencanaan tata ruang laut yang mendefinisikan zona pemanfaatan/penggunaan ha-nya jika diperlukan misalnya, rute pelayaran, latihan militer, daerah ekologis berharga. Pendekatan ini memungkinkan sejumlah besar ke-bebasan untuk sektor swasta guna mengembangkan inisiatif dalam batasan tertentu. Perencanaan tata ruang dianggap sebagai sarana pembinaan pemanfaatan berkelanjutan sekaligus memungkinkan se-banyak mungkin untuk inisiatif sektor swasta (IMPNS 2015, 2005).

Perencanaan tata ruang laut di Belanda sebagian besar sudah dilaksanakan (lihat Gambar). Elemen-elemen kunci dari rencana tata ruang meliputi:

u Peta Peluang yang menunjukkan di mana aktivitas manusia diperbolehkan dalam kerangka legislatif serta di mana para pengguna meyakini wilayah tersebut akan berkembang.

u Sebuah sistem pemantauan spasial dan pelacakan perizinan yang memfasilitasi pengembangan secara up to date dari penggunaan saat ini ruang dan antisipasinya di masa datang dan validasi dan aplikasi dari berbagai berbagai izin.

u Kerangka penilaian terpadu (spasial) untuk pemberian izin yang memberikan panduan yang lebih kuat dan eksplisit atas dasar aspek spasial seperti penggunaan ruang secara multiguna.

u Studi tata ruang yang bersifat eksplorasi untuk kegiatan tertentu yang memungkinkan penyesuaian dalam pengelolaan satu atau lebih kegiatan.

u Kompensasi kerugian yang dapat diklaim dari instansi yang berwenang jika ia dirugikan oleh penggunaan hukum lain.

u Kegiatan bersama yang dipromosikan oleh pemerintah untuk mengundang sektor swasta dan masyarakat sipil untuk menyampaikan inisiatif yang menggabungkan fungsi-fungsi pemanfaatan.

Untuk mengambarkan wilayah yang berpotensi menuai masa-lah, dibuat analisis tentang penggunaan ruang di DPNS dan perkem-

Page 397: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

bangan kegiatan yang ada dan baru di sekitarnya. Analisis ini berujung pada peta yang menunjukkan dampak spasial kegiatan saat ini dan masa depan, tekanan pada ruang, serta potensi konflik di DPNS.

Kegiatan penelitian berikutnya telah memberi perhatian khusus untuk nilai ekonomi dan ekologi dari Laut Utara bagian Belanda. Eva-luasi ekologi dari DPNS dilakukan untuk penunjukan daerah dengan nilai ekologis khusus. Berdasarkan hasil penelitian, peta bagi kawasan lindung dirancang sebagai bagian dari IMPNS 2015 (Lindeboom et al., 2005).

Penelitian tentang valuasi ekonomi DPNS juga dilakukan. Riset ini bertujuan mendapatkan informasi tentang nilai ekonomi saat ini dan masa depan (diukur dalam nilai produksi dan tenaga kerja) dari kegiatan utama lepas pantai (minyak dan gas, agregat laut, penang-kapan ikan, pengiriman, energi angin, kabel, dan pipa) terkaitan de-ngan penggunaan ruangnya.

Prakiraan telah dibuat dari nilai ekonomi dan kebutuhan ruang hingga 2015. Penelitian ini akan menghasilkan tiga skenario alternatif di mana analisis akan dibuat untuk potensi konflik spasial dan kemungkinan harmonisasi dan kompatibilitasnya, bergantung pada estimasi tingkat pertumbuhan ekonomi (lambat, menengah atau tinggi) dari kegiatan lepas pantai selama 10 tahun mendatang. Skenario ini selain memberikan wawasan yang lebih baik, juga memberikan pedoman tentang tindakan pemerintah dalam bentuk perencanaan tata ruang yang diperlukan.

Perencanaan Tata Ruang Laut di JermanPerencanaan tata ruang laut di Jerman dilakukan pada dua

tingkat. Di tingkat Jerman Lander (negara bagian) bertanggung ja-wab untuk pengembangan tata ruang laut di wilayah laut. Sedangkan pada tingkat pemerintah federal bertanggung jawab untuk perenca-naan tata ruang laut di zona ekonomi eksklusif (ROG, 2006).

Melalui penataan ruang laut di wilayah laut teritorial, Meck-lenburg-Vorpommern bertujuan untuk memberikan perhatian khu-sus pada peluang-peluang yang ditawarkan dan risiko yang ada

Page 398: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��1Tata Ruang Laut Beberapa Negara

dari wilayah Laut Baltik ke Negara Bagian. Selanjutnya, dokumen ini memastikan manajemen konflik sejak tahap awal antara tuntutan teknologi baru (lokasi energi angin atau wind farm lepas pantai), per-lindungan pariwisata dan alam, serta sektor tradisional seperti perka-palan, penangkapan ikan, dan pertahanan. Tujuan dan prinsip dari rencana ini sama dengan tujuan untuk perencanaan penggunaan la-han dan menjadi satu dalam konteks yang lebih luas dari pengelolaan wilayah pesisir terpadu (Landesraument wicklungs program Mecklen-burg-Vorpommern, 2005).

Perencanaan tata ruang laut di zona ekonomi eksklusif Jerman masih dalam tahap awal. Kepentingan riil pemerintah federal untuk mengembangkan perencanaan tata ruang laut bagi perairan di bawah yurisdiksi Jerman dimulai pada tahun 2000. Kepentingan tersebut terutama didorong oleh efek mengejutkan dari peta yang menampilkan berbagai proposal untuk pengembangan energi angin lepas pantai (wind farm) berskala besar.

Pemerintah Jerman pun dibanjiri aplikasi sebagai akibat ada-nya jaminan subsidi untuk listrik bertenaga angin. Berbagai proposal proyek tumpang tindih secara ruang dan menimbulkan kekhawatiran terkait efek pada lingkungan laut. Hal ini dapat memunculkan ber-bagai konflik antara pengguna yang berbeda.

Karena itulah Jerman menetapkan dasar hukum yang kuat untuk pengembangan tata ruang laut. Pada Juli 2004, amandemen Undang-undang Penataan Ruang Federal mulai berlaku. Di situ dikatakan, Kementerian Federal Transportasi, Bangunan dan Urusan Perkotaan harus mengembangkan instrumen hukum yang menetapkan tujuan dan prinsip-prinsip perencanaan tata ruang di zona ekonomi eksklusif (ROG, 2006). Badan Federal Maritim dan Hidrografi diberi tanggung jawab untuk menyiapkan rencana tata ruang Laut Utara dan Laut Baltik. Rencana tata ruang dirilis untuk konsultasi publik pada awal tahun 2008.

Tujuan dari rencana tata ruang adalah membangun pengelolaan ruang secara berkelanjutan, di mana tuntutan sosial dan ekonomi konsisten dengan fungsi-fungsi ekologis. Elemen-elemen kunci dari

Page 399: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Penggunaan ruang laut di Laut Utara Jerman.(Sumber: Bundesamt fur Seeschifffahrt und Hydrographie, 2007).

rencana tata ruang laut mencakup (ROG, 2006):u Daerah prioritas yang dicadangkan untuk penggunaan yang sudah

definitif dimana penggunaan lainnya yang saling bertentangan dikecualikan.

u Daerah reservasi (cadangan) di mana penggunaan yang sudah definitif diberikan prioritas.

u Daerah yang cocok di mana penggunaan yang sudah definitif diperbolehkan di dalamnya, tapi dikecualikan untuk di luar daerah yang telah ditunjuk.

Langkah penting menuju alokasi ruang laut untuk penggunaan spesifik pada Desember 2005 adalah penunjukan preferred area untuk energi angin (wind farm) di satu wilayah Laut Utara dan dua daerah di Laut Baltik. Wilayah ini otomatis akan berubah menjadi area prioritas saat rencana tata ruang diberlakukan.

Dalam konteks pengembangan rencana, tidak ada inisiatif penelitian ilmiah yang baru. Rencana hanya dikembangkan

Page 400: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

berdasarkan data yang ada lalu dianalisis dan disintesis oleh para ahli di Badan Federal Maritim dan Hidrografi (lihat Gambar).

Manajemen Berbasis EkosistemRencana tata ruang Belgia, Belanda, dan Jerman merupakan

langkah signifikan ke arah penerapan manajemen berbasis ekosistem terhadap lingkungan laut. Ketiga proses perencanaan tata ruang melakukan upaya berbasis ilmu pengetahuan untuk mendefinisikan fitur ekologi yang berharga untuk seluruh wilayah perencanaan mereka. Meskipun ini adalah langkah penting, itu hanya langkah pertama. Yang menjadi pusat dari manajemen berbasis ekosistem adalah penyediaan pemanfaatan berkelanjutan barang dan jasa kelautan.

Pemanfaatan berkelanjutan mengharuskan manajemen mencari keberlanjutan, baik ekologi, sosial, maupun keberlanjutan ekonomi. Di ketiga pendekatan perencanaan tata ruang, penilaian aspek sosial dan ekonomi daerah perencanaan tidak terintegrasi secara sistematis dan dengan cara yang konsisten dengan metode penilaian ekologi. Sebuah valuasi sosial dan ekonomi, misalnya harus menghubungkan kegiatan lepas pantai tertentu dengan masyarakat dan ekonomi da-ratan, dan mengevaluasi pentingnya kegiatan lepas pantai bagi ma-syarakat dan ekonomi di darat.

Page 401: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Negara Wilayah Perencanaan Status Rencana

BelgiaZona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Utara

Disetujui/diimplementasikan

Belanda ZEE Laut Utara Disetujui/diimplementasikan

Jerman ZEE Laut Utara Disetujui/diimplementasikan

Jerman ZEE Laut Baltik Disetujui/diimplementasikan

JermanNegara Bagian Mecklenburg-Vorpommern

Disetujui/diimplementasikan

JermanNegara Bagian Schleswig-Holstein

Disetujui/diimplementasikan

Jerman Negara Bagian Lower Saxony Disetujui/diimplementasikan

Inggris Perencanaan Wilayah Timur Selesai/disetujui

Inggris Perencanaan Wilayah Selatan Dalam proses penyusunan

Skotlandia ZEEDalam proses drafting Rencana Nasional

SkotlandiaPerairan Pentland Firth dan Orkney

Percontohan Rencana Tata Ruang Laut (MSP) selesai

Wales ZEE Dalam proses penyusunan

Irlandia Utara ZEE Dalam proses penyusunan

Irlandia ZEE Dalam proses penyusunan

Polandia Laut Baltik Dalam proses penyusunan

Lithuania Laut Baltik Selesai

Estonia Laut Baltik Dalam proses penyusunan

Latvia Laut BaltikPercontohan Rencana Tata Ruang Laut (MSP) selesai

Finlandia Laut Baltik Dalam proses penyusunan

Status rencana tata ruang laut (marine spatial planning) di dunia hingga tahun �01�

Page 402: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Negara Wilayah Perencanaan Status Rencana

Swedia Laut Baltik dan Laut Utara Dalam proses penyusunan

Norwegia Laut Barents Disetujui/diimplementasikan

Norwegia Laut Norwegia Disetujui/diimplementasikan

Norwegia Laut Utara Disetujui/diimplementasikan

Portugal Landas Kontinen dan ZEE Dalam proses penyusunan

Denmark Laut Baltik dan Laut Utara Dalam proses penyusunan

Israel ZEE dan Laut Teritorial Dalam proses penyusunan

Uni Emirat Arab Perairan Abu Dubai Dalam proses penyusunan

Australia Bioregion Tenggara Selesai, sedang direvisi

Australia Bioregion Barat Daya Selesai/disetujui

Australia Bioregion Barat Laut Selesai/disetujui

Australia Bioregion Utara Selesai/disetujui

Australia Bioregion Timur Selesai/disetujui

AustraliaKawasan Konservasi Laut Karang

Dalam proses penyusunan

Australia Great Barrier Reef Disetujui/diimplementasikan

New Zealand Hauraki Gulf Dalam proses penyusunan

Cina Provinsi Lisoning Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Hebei Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Shandong Disetujui/diimplementasikan

Cina Shanghai Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Zhejiang Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Fujian Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Guandong Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Guangxi Disetujui/diimplementasikan

Cina Provinsi Hainan Disetujui/diimplementasikan

Page 403: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Negara Wilayah Perencanaan Status Rencana

Vietnam Laut Teritorial Dalam proses penyusunan

IndonesiaPerairan kepulauan, Laut Teritorial, dan ZEE

Dalam proses penyusunan

Thailand Laut Teritorial Dalam proses penyusunan

Kamboja Laut Teritorial Dalam proses penyusunan

Filipina Laut Teritorial Dalam proses penyusunan

Amerika Serikat Negara Bagian Massachusetts Disetujui/diimplementasikan

Amerika Serikat Negara Bagian Rhode Island Disetujui/diimplementasikan

Amerika Serikat Negara Bagian Oregon Disetujui

Amerika Serikat Negara Bagian Washington Dalam proses penyusunan

Amerika Serikat Wilayah Timur Laut Dalam proses penyusunan

Amerika Serikat Mid-Atlantic Dalam proses penyusunan

Kanada Pesisir Timur (ESSIM)Rencana selesai, belum disetujui

Kanada Laut BeaufortSelesai dan disetujui, belum diimplementasikan

KanadaPesisir pasifik dan ZEE (Federal)

Selesai

Kanada Pesisir pasifik dan ZEE (MaPP) Dalam proses penyusunan

Meksiko ZEE (Pasifik dan Teluk Meksiko) Dalam proses penyusunan

Bermuda ZEE Dalam proses penyusunan

St. Kitts & Nevis ZEEPercontohan Rencana Tata Ruang Laut (MSP) selesai

St. Vincent & Grenadines

ZEE Dalam proses penyusunan

Granada ZEE Dalam proses penyusunan

Belize Laut Teritorial Proses drafting rencana

Kosta Rika Laut TeritorialDalam proses penyusunan percontohan MSP

Sumber: dari berbagai sumber

Page 404: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

5

���Tata Ruang Laut Beberapa Negara

Sumber: dari berbagai sumber

CIN

A

Page 405: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Adisasmita, R. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Adisasmita, S.A. 2011. Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anonymous. 2011. Spatial Planning in the Coastal Zone of the East Asian Seas Region: Integrating Emerging Issues and Modern Management Approaches. UNEP-Sida-Cobsea.

Anonymous. 2008. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia, Penataaan Ruang Wilayah Nasional. Nuansa Aulia, Bandung.

Anonymous. 2008. United Nations Convention On The Law On The Sea. Dewan Kelautan Indonesia, Jakarta.

Anonymous. 2014. Visi Maritim Indonesia. Mengungkap Budaya Luhur Nusantara Menuju Peradaban Maritim Inonesia. Yayasan Suluh Nuswantara Bakti.

Barnes, R. S. K dan R. N Hughes. 1988. An Introduction to marine Ecology. 2nd edition. Blackwell Scientific Publications. London.

Bengen, G.D. 2002. Sinopsis Ekosistem Sumber daya Alam Pesisir Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumber daya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.

Brainard, Rustry. US NOAA. 2014. Komunikasi pribadi.

Budiman. 2013. Sistem Inovasi Daerah Menggerakkan Ekonomi, Pengalaman Membangun PLTH Angin & Surya di Bantul. Kementerian Riset dan Teknologi. Jakarta.

Daftar Pustaka

Page 406: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

���Daftar Pustaka

Chapman, A.R., Petersen, R.L., dan Moran, B.S. 2007. Bumi yang Terdesak, Persepsi Ilmu dan Agama Mengenai Konsumsi, Populasi, dan Keberlanjutan. Mizan, Bandung.

Clark, R John. 1996.Coastal Zone Management Handbook. Lewis Publisher, Washington DC.

Dahdouh-guebas. Farid. 2002. The use of remote sensing and gis in the sustainable management of tropical coastal ecosystems. Environment, Development and Sustainability 4: 93–112, 2002. © 2002 Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., dan Sitepu, M.J. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Diamar, Son. 2009. Cara Baru Membangun Negeri. Walau Bengkulen, Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2004. Penambangan Pasir dan Ekologi Laut, Kolom Inspirasi Kompas.

Diposaptono, Subandono. 2007. Rob Di Tengah Isu Pemanasan Global, Opini Kompas.

Diposaptono, Subandono. 2007. Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim, Sebuah Kumpulan Pemikiran. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Diposaptono, Subandono dan Budiman. 2008. Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Diposaptono, Subandono dan Sugianto, D.N. 2010. Metodologi Pengumpulan dan Analisis Data Hidro-oseanografi. Diklat Penilaian Amdal di Pusdiklat Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.

Page 407: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��0 Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Diposaptono, S., Budiman, Agung, F. 2009. Menyiasati Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Diposaptono, Subandono. 2009. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Libatkan Masyarakat Sejak Tahap Perencanaan. Opini Majalah Samudra edisi 76 Tahun VIII Agustus 2009 . Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2009. Reklamasi Menjawab Berbagai Ancaman di Wilayah Pesisir. Opini Majalah Samudra edisi 78 Tahun VII Oktober 2009 . Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2010. Restorasi Nilai-nilai Pancasila dalam Membangkitkan Semangat Nasionalisme Guna Mendukung Pemajuan Iptek Kelautan Dalam Rangka Ketahanan Nasional, Kertas Karya Perorangan (Taskap) Lembaga Ketahanan Nasional RI. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2011. Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan iklim. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Diposaptono, Subandono. 2012. Merencanakan Pengelolaan Pesisir Berbasis Mitigasi Bencana. Voice of Maritim edisi 24 Tahun II Oktober 2012 . Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2012. Membangun Ketahanan Wilayah Pesisir Terhadap Perubahan Iklim. Voice of Maritim edisi 25 Tahun III November 2012 . Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2012. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Sebagai Instrumen Penataan Ruang di Perairan Laut. Opini Majalah Samudra edisi 115 Tahun X September 2012. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2012. Quo Vadis Tata Ruang Laut. Opini Majalah Samudra edisi 113 Tahun X September 2012. Jakarta.

Page 408: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��1Daftar Pustaka

Diposaptono, Subandono. 2012. Menyambut Dua Instrumen Penataan Ruang Perairan Laut. Buletin Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum edisi September-Oktober 2012. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2013. Penyelarasan RZWP-3-K dan RTRW. Buletin Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2013. Saatnya Menata Ruang Laut Kita. Media Indonesia edisi Sabtu 14 Desember 2013. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2014. Akselerasi Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K). Buletin Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum edisi April 2014. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2014. Menanti Kehadiran Undang-undang Kelautan, Landasan Bagi Pembangunan Kelautan. Buletin Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum edisi Mei-Juni 2014. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2014. Tata Ruang Laut Menyokong Kedaulatan Pangan. Buletin Tata Ruang dan Pertanahan, Bapenas. Jakarta.

Diposaptono, Subandono. 2014. Urgensi Rencana Tata Ruang Laut Nasional, Penataan Perairan Laut. Buletin Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum edisi Maret-April 2014. Jakarta.

Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 2013. Pedo-man Teknis Penyusunan RZWP-3-K Kabupaten/Kota. Jakarta.

Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 2013. Pedoman Teknis Pemetaan Rencana Zonasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta.

Djakapermana, R.D. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. IPB Press, Bogor.

Ehler, Charles dan Fanny, Douvere. 2010. An International Perspective on Marine Spatial Planning Initiatives. Environments Journal: 37(3), 2010.

Page 409: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ehler, Charles dan Fanny Douvere. 2009. Marine Spatial Planning, A Step by Step Approach toward Ecosystem-based Management. UNESCO, Paris.

Ehler, Charles dan Fanny Douvere. 2006. Visions for A Sea Change, Report of the First International Workshop on Marine Spatial Planning. UNESCO, Paris.

Ehler, Charles. 2014. A Guide Evaluating Marine Spatial Plans. UNESCO, Intergovermental, Oceanic Commision, and ICAM, Paris.

Freeman, C. 1987. Technology Policy and Economic Performance: Lesson from Japan. Pinter, London.

Frick, H. 1996. Arsitek dan Lingkungan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Halpern, B. S., S. Walbridge, K. A. Selkoe, C. V. Kappel, F. Micheli, C. D’Agrosa, J. F. Bruno, K. S. Casey, C. Ebert, H. E. Fox, et al. 2008. A global map of human impact on marine ecosystems. Science 319: 948–952.

http://andiracandoit.blogspot.co.id/2011/10/fenomena-fenomen-pada-daerah.html)

Karsidi, A dan Budiman. 2011. Keunikan Geografi Indonesia, Seri Batas Wilayah Maritim & Darat. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Kay, Robert and Alder, Jackie. 1999.Coastal Planning and Management. E&FN Spon, New York.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 2014. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 2008. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Page 410: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

���Daftar Pustaka

Kodoatie, R.J. dan Sjarief, R. 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kuncoro, M. 2012. Perencanaan Daerah. Bagaimana Membangun Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan? Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kusumastanto, Tridoyo. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah. Gramedia, Jakarta.

Laevastu, T and Hayes, L. M. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. Page Bros Ltd. Norwich.

Lamp, Jochen. WWF Germany. 2013. Komunikasi pribadi.

Massel R. S. 1999. Fluid Mechanics for Marine Ecologists. Springer, Berlin.

Mc Cuen, R. 1996. The Elements of Academic Research. Amer Society of Civil Engineers. Reston.

Ministry of Fisheries and Coastal Affairs. http://www.regjeringen.no/en/dep/fkd/selected-topics/catches-quotas-and-concessions.html?id=1277. Diakses 12 Agustus 2013.

Ministry of Fisheries and Coastal Affairs. http://www.fisheries.no/resource_management/setting quotas/The-regulatory-chain-/ diakses 12 Agustus 2013.

Ministry of Fisheries and Coastal Affairs. http://www.regjeringen.no/en/dep/fkd/press-centre/Press-releases/2013/norway-and-the-eu-agree-on-fishing-quota.html?id=712303. Diakses 13 Agustus 2013.

Ministry of Fisheries and Coastal Affairs. http://www.fisheries.no/ resource_management/setting_quotas/The-regulatory-chain-/ Diakses 12 Agustus 2013.

Page 411: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Ministry of Fisheries and Coastal Affairs http://www.regjeringen.no/up-load/FKD/Vedlegg/Kvoteavtaler/2013/EU/EUNorwayMackerelLi-cence18Jan2013.pdf Diakses 13 Agustus 2013.

Ministry of Petroleum and Energy http://www.regjeringen.no/en/dep/oed/press-center/press-releases/2013/22nd-licensing-round-24-production-licen.html?id=730045. Diakses 12 Agustus 2013.

Mirsa, R. 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Murtonen, 2005. Learning of quantitative research method. ISBN 951-29-2974-0. ISSN 0082-6987. Painosalama oy – turku, Finland 2005.

Nugroho, I. D. 2011. Majapahit Peradaban Maritim, Ketika Nusantara Menjadi Pengendali Pelabuhan Dunia. Yayasan Suluh Nuswantara Bakti, Jakarta.

Ollsen, Eriik and Alf Hakon Hoel. 2011. Norwegian Marine Spatial Planning and the Ecosystem Approach. Institute of Marine Research, Bergen, Norway.

Pauly, D. 2009. EBM opinion: on marine ecosystems, fisheries management, and semantics. Mar. Ecosys. Manage. 2:5

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Kementerian Pekerjaan Umum.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No.122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Pickard, L. G and Emery, J. William. 1982. Descriptive Physical Oceanography An Introduction 4th (SI) Enlarged Edition. Pergamon Press, New York.

Pieris, John. 2001. Pengembangan Sumber Daya Kelautan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Page 412: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

���Daftar Pustaka

Prahasta, E. 2005. Sistem Informasi Geografis. Konsep-konsep Dasar. Penerbit Informatika, Bandung.

Qiulin, Zhou. Third Institute of Oceanography SOA China. 2012. Komunikasi pribadi.

Rais Jacub dkk. 2004. Menata Ruang Laut Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta.

Reve, Torger. BI Norwegian Business School. 2014. Komunikasi pribadi.

Robinson, A., Golnaraghi, M., Leslie, W., Artegiani, A., Hecht, A., Lazzori, E., Michelato, A., Sansone, E., Theocharis, A., and Ünlüata, U. (1991). The Eastern Mediterranean general circulation: features, structure and variability. Dynamics od Atmospheres and Oceans, 15:215-240.

Rustiadi E, Saefulhakim S, dan Panuju D.R. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press, Jakarta.

Sain, Cicin B and Knecht W. R. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management, Concepts and Practices. Island Press, Washington DC.

Saputro, G.B., Hartini, S., Sukardjo, S., Susanto, A., dan Poniman, A. 2009. Peta Mengroves Indonesia. Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut, Bakosurtanal, Bogor.

Sesli, Aydinoglu. 2003. Monitoring Coastal Land Use Changes by Using Information Technologies. Coastal Zone Management. 2nd FIG Regional Conference Marrakech, Morocco, December 2-5, 2003.

Soesilo, I dan Budiman. 2008. Iptek Menguak Laut Indonesia. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Soetomo, S. 2009. Urbanisasi & Morfologi Proses Perkembangan Peradaban & Wadah Ruang Fisiknya: Menuju Ruang Kehidupan yang Manusiawi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Page 413: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Supriharyono. 2000 Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Supriyatno Budi. 2009. Manajemen Tata Ruang. Media Brilian, Tangerang.

Sutisna, S. 2006. Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia: Aspek Permasalahan Batas Maritim Indonesia. Bakosrtanal, Bogor.

Tajerin, Adrianto, Fauzi, dan Juanda. 2013. Struktur dan Tingkat Konvergensi Antarwilayah. Disertasi PWD-IPB. Sekolah Pasca Sarjana IPB, Bogor.

Tarigan, R. 2010. Perencanaan Pembangunan Wilayah (Edisi Revisi). Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Thurman, V. H and Burton, A. Elizabeth. Introductory Oceanography. 2001. Prentice Hall, New Jersey.

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 jo Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

Vallega, A. 2000. Sustainable Ocean Governance, A Geographical Perspective. Routledge. New York.

Wiegel L. Robert. 1964. Prentice-Hall International Series in Theoretical and Applied Mechanics. Prentice-Hall, Canada.

Wilen, J. E. 2004. Spatial management of fisheries. Mar. Resour. Econ. 19: 7–19.

Wolters, O.W. 1967. Early Indonesian Commerce: A Study of the Origins of Srivijaya. Cornell University Press, New York.

Wyatt, T. (1980) The growth season in the Sea. J. Phnkton Res. 2: 8 1-9 6.

Page 414: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

���Tentang Penulis

Tentang Penulis

SUBANDONO DIPOSAPTONO memulai karir sebagai peneliti coastal engineering di Laboratorium Pengkajian Teknik Pantai, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1987. Sebelumnya, sarjana Teknik Sipil Hidro di UGM pada 1983 itu, menjadi tenaga ahli di beberapa perusahaan konsultan.

Gelar master dan doktor bidang coastal engineering diperolehnya di Tohoku University Jepang pada 1994 dan 2000. Pria kelahiran Klaten, 5 Juli 1959 itu aktif meneliti tentang coastal engineering, baik melalui survei lapangan, model fisik di laboratorium, maupun model matematik, serta mengaplikannya ke masyarakat.

Untuk mendalami minatnya di bidang Coastal Engineering, Coastal Management, dan Marine Spatial Planning berbagai pelatihan yang pernah ia ikuti antara lain Coastal Process Modeling di Denmark 1994; Integrated Coastal Management Leadership di Manila, Filipina 2002; Training on Ecoport Management, Tasmania, Australia 2007; Symposium and Training on Climate Change Adaptation and Mitigation in the Tourism Sector di Oxford University, London 2008; Trainiing on Planning for Climate Change Impact on Coral Reefs di Bali 2009; APEC Advance Training on Marine Spatial Planning di Xianmen, China 2013. Sejak 2002 itulah penulis mengenal tentang tata ruang laut di negara Cina, Filipina, Eropa, dan lain-lain.

Page 415: Membangun Poros Maritim Dunia - Aris Subagiyo...2020/01/02  · cita-cita mulia tersebut. Sebab, tata ruang laut memberikan arahan, landasan, pedoman, dan dasar pijak bagi pengelolaan

��� Membangun Poros Maritim DuniaDalam Perspektif Tata Ruang Laut

Atas kepakarannya itu, ia diundang menjadi pembicara di berbagai seminar, workshop, pelatihan, dan sosialisasi, baik tingkat nasional maupun internasional tentang tata ruang laut. Pemikirannya tentang rencana tata ruang laut pernah dimuat di beberapa media cetak.

Pada tahun 2005 ia bersama Budiman menulis buku Tentang Tsunami. Pada tahun 2008 ia bersama Budiman menulis buku Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami. Pada tahun 2009 ia bersama Firdaus Agung dan Budiman menulis buku Menyiasati Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Tahun 2011 ia juga menulis buku Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim. Bukunya yang berjudul Menyelamatkan Diri dari Tsunami mendapat penghargaan dari Japanese Society of Civil Engineer (JSCE) sebagai buku terbaik pada tahun 2009 (The 2009 JSCE Book of The Year Award).

Anggota organisasi profesi yang diikutinya antara lain Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, Japanese Society of Civil Engineer (JSCE), dan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia.

Mulai 2001 ia ditugaskan di Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai Kepala Sub Direktorat Pengendalian Pencemaran Laut hingga awal tahun 2003. Lalu sepanjang 2003 hingga awal 2005 dipercaya menjadi Kepala Sub Direktorat Mitigasi Lingkungan. Mulai 2005 hingga 2007 bertugas sebagai Kepala Sub Direktorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan. Sepanjang 2008 menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Pesisir dan Lautan Terpadu.

Pada 2009 - 2011 Alumnus PPRA-44 Lemhannas RI 2010 ini bekerja sebagai Direktur Pesisir dan Lautan. Tahun 2012 - 2014 ia menjabat sebagai Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil pada Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sejak tahun 2015 bekerja sebagai Direktur Perencanaan Ruang Laut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Di sela-sela kesibukannya ia juga mengajar di Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, dan Institut Pertanian Bogor.