Membangun Perilaku Adaptif di Era New Normalbk.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/... · di...
Embed Size (px)
Transcript of Membangun Perilaku Adaptif di Era New Normalbk.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/... · di...

Membangun Perilaku Adaptifdi Era New Normal
Oleh: Ipah Saripah

“Cultivating adaptability is a pandemic coping skill……
Adaptability is required first and foremost when circumstances change. ”
- Jason Shen, 2020 -

Pengantar01Dari New Normal ke AdaptasiKebiasaan Baru02Urgensi Adaptasi Perilaku03Tantangan ke Depan04
Agenda

– BAGIAN 1 –Pengantar
“Ibarat gelombang laut, pandemik menyurutkan air hingga ke tengah-tengah, memperlihatkan karang berduri
di hamparan pasir. Sayangnya, rakyat yang harus hengkangke samudera mencari selamat hanya mengusung perahu kayu, rusak
terkoyak karang dan terancam karam sebelum berlayar”
- Kahfi, 2020 -

COVID-19 dan Perubahan Perilaku
03Prosesing: membingkai & mengintegrasikan informasi baru
04Motivasi: emosi dan identitas
05Abilitas: keterampilan danrutinitas
02Konteks Sosial: norma & pengaruh budaya
01Konteks Fisik: Keterbatasangerak & jalur
Coronavirus & Behavior Change: What does this Mean for Brands? By Chris Murphy, Steven Naert, and Colin Strong, March 2020

Hasil Survey Kebutuhan di Masa Pandemi(Kesehatan Fisik)
1 53
2 4
Memperolehudara segarKebutuhan: 94%Realisasi:76%Defisit: 18%
Olahraga teraturKebutuhan: 87%Realisasi: 57%Defisit: 30%
Tidur nyenyakKebutuhan: 95%Realisasi: 61%Defisit: 34%
Diet sehatKebutuhan: 93%Realisasi:76%Defisit: 17%
MenghindarilemburKebutuhan: 51%Realisasi: 41%Defisit: 10%
6
Mengonsumsivitamin & suplemenKebutuhan: 50%Realisasi: 71%Surplus: 21%
https://marketing.twitter.com/emea/en_gb/insights/the-new-normal-what-does-it-mean

Hasil Survey Kebutuhan di Masa Pandemi(Kesehatan Mental)
Kebutuhan:89%Realisasi: 80%
Defisit: 9%
1. Menemukanselingan
Kebutuhan:87%Realisasi: 62%
Defisit: 25%
2. Istirahatdari Layar
Kebutuhan:86%Realisasi: 72%
Defisit: 12%
3. Bersosialisasijarak jauh
Kebutuhan:85%Realisasi: 69%
Defisit: 16%
4. Melakukan hal-haluntuk “melarikan diri”
Kebutuhan:69%Realisasi: 57%
Defisit: 12%
7. Membatasikonsumsi berita
Kebutuhan:79%Realisasi: 58%
Defisit:21%
6. Membacakisah-kisah positif
Kebutuhan:84%Realisasi: 69%
Defisit: 15%
5. RutinitasHarian
https://marketing.twitter.com/emea/en_gb/insights/the-new-normal-what-does-it-mean

– BAGIAN 2 –Dari New Normal ke Adaptasi Kebiasaan Baru
“While some people are still waiting for things to go “back to normal”, it’s becoming increasingly clear to
many of us that the world will not be the same once COVID-19 passes—whenever that may be”
Maria Lamp - 2020

Makna New Normal
Konsep New Normal telah mulai dikenal sejakzaman Perang Dunia kedua dan semakinberkembang ketika Krisis Ekonomi melandadunia. Di dalam New Normal, hal-hal yang terkesan tidak normal atau belum menjadikebiasaan menjadi kenormalan baru akibatsituasi-situasi tersebut
Konsep new normal saat ini lebih banyakmencakup perubahan perilaku jangka pendeksebagai respon kedaruratan terhadap COVID-19 mencakup menjaga jarak fisik, menggunakanmasker, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga dayatahan tubuh
.
02
0403
01Dalam kaitannya dengan COVID-19, New normal adalah perubahan perilakuuntuk tetap menjalankan aktivitasnormal, tapi ditambah denganpenerapan protokol kesehatan gunamencegah terjadinya penularanCOVID-19
Prinsip new normal adalah dapatmenyesuaikan/beradaptasi denganpola hidup. Transformasi untukmenata kehidupan dan perilaku baruketika pandemi, yang akan dibawahingga ditemukannya vaksin untukCOVID-19
https://indonesia.go.id/ragam/komoditas/ekonomi/mengenal-konsep-new-normal

Prinsip Daily New Normal
0102
0304
05
LebihBerjarak
LebihBersih
LebihSedikit
LebihTerbuka
LebihCepat
Mengutamakan pertemuan outdoor, semi-outdoor, ruang indoor dengan
ventilasi baik, tanpa AC
Penyediaan hand sanitizer, penggunaan masker, desinfeksi rutin
di fasilitas publik
Bekerja, belajar, beribadah di rumah, menjaga jarak aman 2 meter, kelompok rentan dilindungi
Pembatasan waktu berkegiatan/pertemuan fisik, maksimal 2 jam
Meminimalkan kerumunan, maksimal10 orang, bekerja belajar dengansistem shift

New Normal Vs Adaptasi Kebiasaan Baru
Penggunaan istilah yang mudah dipahamiakan membuat masyarakat mematuhi
penerapan protokol kesehatan danmelaksanakan perilaku baru yang
diharapkan.
Adaptasi Kebiasaan Baru
Menerapkan kebiasaan baru yang (relatif) belum pernah dilakukan
sebelumnya, istilah yang lebih mudahdipahami masyarakat awam
New Normal
Cenderung disalahpahami sebagianmasyarakat sebagai situasi yang sudahnormal sepenuhnya tanpa perlu disertai
pembiasaan menerapkan protokolkesehatan
https://republika.co.id/berita/qc4qx2428/idi-diy-istilah-adaptasi-kebiasaan-baru-lebih-dipahami

– BAGIAN 3 –Urgensi Adaptasi Perilaku
If you are depressed,you are living in the past.
If you are anxious, you are living in the future.
If you are at peace, you are living in the present.
- Anonimous -

Makna dan Urgensi Adaptasi
MaknaMakna
UrgensiUrgensi
Tindakan, keterampilan, dan perilaku yang
dikembangkan dandigunakan manusia untukmelakukan keterampilandasar dalam mengatasi
situasi baru
Adaptasi sangatpenting untuk bertahan
hidup dan bergerakmaju di dunia. Tanpa
adaptasi, manusia akantertinggal, mengalamistagnasi, atau bahkan
mati
ADAPT
Kemampuan untukberubah agar sesuaidengan kondisi yang
berbeda
Kemampuan untukberadaptasi denganorang, situasi dan
lingkungan memberikesempatan lebih
besar untukmendapatkan yang
diinginkan dandibutuhkan
OR DIE !

Keterampilan DasarPerilaku Adaptif
Marc J Tassé, et. all. (2012). The Construct of Adaptive Behavior: Its Conceptualization, Measurement, and Use in the Field of Intellectual Disability.
1Keterampilan praktis
Kegiatan hidup sehari-hari(perawatan pribadi), keterampilan kerja, penggunaan uang,
keselamatan, perawatankesehatan, perjalanan/
transportasi, jadwal/ rutinitas, dan penggunaan
telepon.
2Keterampilan Konseptual
Keterampilan yang terkaitdengan kemampuan individudalam penggunaan bahasa,
membaca dan menulis, konsepuang, waktu, serta angka
3Keterampilan Sosial
Keterampilaninterpersonal, tanggungjawab sosial, harga diri,
kewaspadaan, mengikutiaturan/ mematuhi hukum,
menghindari menjadikorban, dan
penyelesaian masalahsosial

Dimensi Adaptasi
2
5C (Community, Connection, Consumption, Care,
Community
MotorikFlux-mindsetCognitive Flexibility
Kognitif
Emotion Regulatian (Calming & Focusing)Positive Emotion (Optimist, Emphaty, Gratitude
Commitment, etc.)
Afektif

Flux-Mindset
Flux mindset: an ability to thrive amidst constant change (kemampuan untuk berkembang di tengah perubahan yang konstan)
Bermakna…
Membiasakan diridengan
perubahanberkelanjutan
sebagai standar.
Memosisikan dirimenavigasi hari demi hari jauh lebih baik
daripada hanyamenunggu seluruh
situasi selesai
Membuatrencana denganasumsi bahwa
rencana itu akanberubah
https://forge.medium.com/coronavirus-time-for-a-flux-mindset-b14b1c35114a

5C Adaptasi Perilaku
Community Sosial distancing community
Care Think “we” instead of “me”
Consumption Priorities are being reevaluated
Connection Remote work/study
Communication Virtual/digital communication

– BAGIAN 4 –Tantangan ke Depan
The Chinese word for crisis (wēijī 危机) is comprised of two symbols: wēi, which represents “danger,” and jī, which represent “a turning
or changing point” or “opportunity.” COVID-19 is a wēijī moment for the world. It is a shock to our individual and collective systems that both demands and enables new mindsets,
new perspectives, and new coping skills.
- April Rinne, 2020 -

Where do we go from here?
Mari analisis, berada di zonamanakah kita
saat ini?

Pekerjaan Rumah…
Dalam hal apa masyarakat perlu beradaptasi?01
Bagaimana/melalui cara apa masyarakatdapat beradaptasi?01
Kapan/berapa lama perlu memberikanpenyadaran kepada masyarakat? 04
Siapa yang perlu memberikan penyadarankepada masyarakat? 03

Langkah Adaptasi Perilaku (1)
01
02
03
04
05Edukasi Insentif Pelatihan
Persuasi PenerapanAturan
Adaptasi, terutama bagi masyarakat, bukan merupakan sebuah hal yang mudah. Beberapalangkah berikut dapat dilakukan dalam membantu masyarakat melakukan adaptasi perilaku

Langkah Adaptasi Perilaku (2)
9Pemberdayaan
7Restrukturisasi Lingkungan
6Pembatasan
8Modeling

“It is not the strongest of the species that survives, nor the
most intelligent, but the one most responsive to CHANGE.”
– Charles Darwin, 1809 –

TERIMA KASIH