Membangun Keswadayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Di Arcamanik
-
Upload
nur-budi-wicaksono -
Category
Documents
-
view
34 -
download
4
Transcript of Membangun Keswadayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Di Arcamanik
MEMBANGUN KESWADAYAAN MASYARAKAT BIDANG
KESEHATAN DI ARCAMANIK
MAKALAH
Disampaikan dalam Diskusi Yayasan Bahtera Raya
Oleh:
IMAM INDRATNO
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG1431 H / 2010 M
MEMBANGUN KESWADAYAAN MASYARAKAT BIDANG
KESEHATAN DI ARCAMANIK
MAKALAH
oleh
IMAM INDRATNO
Disampaikan dalam Diskusi Yayasan Bahtera Raya
Mengesahkan,
H. ERNADI SYAODIH, Ir., MT.Ketua Program Studi PWK
MEMBANGUN KESWADAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN DI
ARCAMANIK
Oleh: IMAM INDRATNO
ABSTRAK
Kesehatan menjadi hal penting bagi setiap individu masyarakat. Kesehatan tubuh menjadi tanggungjawab masing-masing masyarakat, tetapi pelayanan kesehatan menjadi tanggung jawab pemerintah. Di kebanyakan daerah di Indonesia masih sangat buruk dalam pelayanan kesehatnnya, fasilitas kesehatan yang kurang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitas. Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, maka pelayanan kesehatan perlu segera diperbaiki oleh pemerintah. Selain itu yang paling penting daripada fasilitas kesehatan, perlu terlebih dahulu dibangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya masing-masing. Pada tulisan ini, program sadar diri menjadi fokus penting dalam membangun keswadayaan masyarakat untuk peningkatahn kualitas kesehatan.
Key words: kesehatan, masyarakat, sadar diri
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan saat ini masih
sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan,
teknologi kesehatan, teknik pengobatan serta
sarana dan prasarana yang mendukung
sudah semestinya menjadi bagian dari
agenda Nasional dan didukung oleh segenap
elemen masyarakat. Keterbatasan agenda
pemerintah dalam bidang kesehatan
menjadikan perkembangan masalah
kesehatan di Indonesia cukup lambat padahal
kualitas kesehatan masyarakat sangat
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan nasional.
Peningkatan swadaya masyarakat dalam
penyediaan pelayanan kesehatan menjadi
sebuah jawaban atas dilema di atas.
Konsepsi membangun kepedulian kesehatan
berbasis komunitas (Community Based
Health Care/CBHC) adalah hasil pemikiran
yang mendalam akan usaha untuk
mewujudkan swadaya kesehatan nasional
dimana menitikberatkan pelayanan kesehatan
secara sukarela pada kelompok marjinal.
Dengan sifat yang sukarela maka biaya
menjadi murah (terjangkau oleh seluruh
masyarakat) dan pada akhirnya diharapkan
dapat menumbuhkan keswadayaan
masyarakat.
Program SADAR DIRI (SehAt seDerhanA
muRah manDIRI) merupakan implementasi
dari konsepsi CBHC. Program SADAR DIRI
bertujuan untuk meningkatkan swadaya
masyarakat dengan menggunakan metoda
akupunktur komunitas. Program SADAR DIRI
diterapkan di RW 06 Kelurahan Sukamiskin
Kecamatan Arcamanik dan telah dimulai dari
pertengahan November 2006 hingga saat ini.
Melalui program SADAR DIRI ini, teknik
akupunktur komunitas disebarluaskan melalui
pendidikan dan pelatihan kepada perwakilan
masyarakat yang ditunjuk. Peserta pendidikan
dan pelatihan tersebut selanjutnya
melaksanakan penanganan kesehatan di
wilayah masing-masinp saat ini pendidikan
dan pelatihan telah dilakukan kepada
perwakilan masyarakat di Cicalengka dan
Majalaya. Untuk dapat mewujudkan sikap
mental mandiri terhadap penanganan
kesehatan masyarakat, akan selalu dilakukan
monitoring dan pembekalan ulang bagi
peserta didik yang telah berpartisipasi di
masyarakat.
Program SADAR DIRI tidak hanya
menitikberatkan pada kesehatan masyarakat,
melainkan keswadayaan masyarakat dalam
kemandirian ekonomi. Untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi dalam komunitas
marjinal ini, dalam program SADAR DIRI telah
diinisiasi program pengembangan
kewirausahaan bagi komunitas marjinal.
Peningkatan perekonomian masyarakat
dilakukan melalui kredit mikro yang cepat,
mudah dan tanpa bunga pinjaman, sehingga
masyarakat diharapkan mampu mandiri
dengan menjalankan usaha.
Tuiuan
1. Penanganan kesehatan masyarakat
melalui metoda akupunktur komunitas
2. Menciptakan keswadayaan masyarakat
dalam kemandirian ekonomi.
METODOLOGI
Dalam melaksanakan program ini, langkah
pertama adalah mempersiapkan personil
pelaksana yang terdiri dari berbagai bidang
keahlian. Anggota tim akupuntur yang terlibat
dalam kegiatan antara lain:
1. Imam lndratno ST.,MT
2. dr. Rikha Fatmawati dan atau dr. Elisa
Indriana
3. Ida Munfarida. S.Si
Metode yang digunakan dalam pengobatan
berbasis akupunktur komunitas sesuai
dengan SOP yang telah dibuat (SOP
terlampir), gambaran umum pengobatan
adalah sebagai berikut:
Untuk mewujudkan keswadayaan masyarakat
dalam kemandirian ekonomi, di Arcamanik
telah mencoba memberikan kredit mikro yang
cepat, mudah dan tanpa bunga pinjaman,
sehingga masyarakat diharapkan mampu
mandiri dengan menjalankan usaha. Kredit
mikro ini hanya diperuntukkan pada pasien-
pasien yang mampu menjalankan usaha
namun kesulitan dalam keuangan. Seleksi
yang telah dilakukan cukup sederhana.
Melalui wawancara dengan calon penerima,
dapat ditentukan siapa yang berhak
mendapat bantuan. Syaratnya sangat mudah,
calon penerima hanya menyiapkan modal
keinginan dan semangat dan berjanji akan
membayar semampunya sesuai dengan
tenggat waktu atas kesepakatan bersama.
DATA & ANALISIS
Dari pelaksanaan program swadaya
kesehatan berbasis masyarakat melalui
Program SADAR DIRI dan metoda yang telah
dipaparkary data-data dan analisis yang
diperoleh adalah sebagai berikut.
1. Pelayanan Pengobatan Masyarakat
dengan Metode Akupuntur
Pusat pelayanan kesehatan berbasis
akupuntur komunitas di Arcamanik sudah
berjalan sejak Desember 2007 hingga saat
ini, dengan jadwal pengobatan setiap hari
sabtu. Hingga laporan ini dibuat telah ada
21 kali pengobatan. Data dari kegiatan
pelayanan pengobatan masyarakat dalam
setiap bulannya adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Data Kunjungan Pasien Program Pengobatan Masyarakat di Arcamanik
Sementara jumlah pasien tiap hari praktek sebagai berikut:
Gambar 2. Grafik Jumlah Pasien Tiap Praktek
Dari data di atas terlihat bahwa jumlah
pasien akupuntur terbanyak pada Februari
2008 diikuti Maret 2008. Dari Desember
2007 hingga Januari 2008, jumlah pasien
akupuntur mengalami fluktuasi. Sementara
sejak Februari hingga saat ini, jumlah
pasien cenderung mengalami penurunan.
Namun, setiap hari praktek yakni hari
sabtu pasien selalu ada.
Pasien yang berobat rata-rata adalah
kelompok masyarakat marjinal yakni
masyarakat dengan tingkat ekonomi di
bawah rata-rata, bahkan ada beberapa di
antaranya untuk ongkos perjalanan pun
kesulitan. Beberapa kondisi ini menjadi
pertimbangan dalam upaya kami untuk
mewujudkan keswadayaan dalam
kemandirian ekonomi. Banyak kasus
penyakit yang signifikan terobati dengan
pengobatan akupunktur ini, mulai dari
kasus sembuhnya pasien penderita
jantung, ginjal, hipertensi, hingga masalah
penurunan berat badan. Data beberapa
kasus adalah sebagai berikut:
No Nama Pasien Umur L/P Diagnosa/keluhanTerapi
ke-Manfaat/Hasil
1 Iis Ratnaningsih
38 P Jantung, maag, migrain, sakit punggung
8 Jantung, maag, migrain normal
2 Komariah 42 P Tangan & kaki sakit 5 Ginjal normal3 Sandi Imam 17 L Bronkhitis 2 Bronkhitis4 Ani Suniarti 44 P Noda hitam sekitar wajah 3 Noda hitam5 Enon 43 P Tumit bengkak 4 Bengkak tumit6 Marsumi 73 P HT, sakit kaki & pinggang 3 HT7 Icin 62 P HT, 190/100 3 HT 140/908 Isak 52 L Sakit lutut, paha 2 Chikungunya9 Ike
Tejaningsih30 P Insomnia, BB (59 Kg) 2 BB (-1 Kg)
10 Atik 52 P Bengkak di atas tumit ka 3 Maag+sakit kepala+bengkak tumit ki-
11 Kiki Rizki 23 L Benjolan di leher ki 2 Benjolan12 Edeh P HT 200/100, kaki ki baal, sakit
kepala, alergi, mata -7 Alergi, baal kaki
ka, HT 140/8013 Dian Aquaria 23 P Sakit tangan ki, BB 2 BB 2 Kg
Berdasarkan tabel kasus di atas, dapat
disimpulkan bahwa, rata-rata pada
penusukan ke 2-3, pasien sudah
merasakan perubahan yang baik. Bahkan
dalam beberapa kasus seperti
Chikungunya, bengkak dan benjolan
mengalami proses penyembuhan yang
lebih cepat dibandingkan penyakit lain.
Penyakit-penyakit tersebut umumnya
disebabkan kurangnya imunitas tubuh
pasien. Kasus lain yang menarik adalah
penurunan berat badan yang signifikan,
hanya dengan 1-2 kali tusukan, berat
badan pasien sudah bisa menurun
sebanyak 2 Kg, tentu hai ini yang
diharapkan pasien yang ingin menurunkan
berat badannya. Hal ini menunjukkan
bahwa akupunktur komunitas berhasil
dengan baik pada kasus penurunan berat
badan. Kasus lain yang telah ditangani
dapat dilihat pada lampiran A.
2. Upaya mewuiudkan keswadayaan
masyarakat dalam kemandirian
ekonomi
Dalam program keswadayaan masyarakat
yang telah dilakukan di Arcamanik salah
satunya adalah program kredit mikro yang
diberikan pada kelompok marjinal. Kredit
mikro ini digunakan untuk modal awal
usaha. Besar piniaman disesuaikan
dengan jenis usaha yang akan dijalankan
dan kesanggupan membayarnya.
Pembayaran kredit mikro ini sesuai
dengan kesanggupan masing-masing
orang. Sejak tahun 2007, tercatat sudah 7
orang yang sudah menjalani usaha dari
modal kredit mikro ini. Mereka adalah:
Ibu Lis (buka warung dan jual beras),
Besar pinjaman 1,5jt
Ibu komariah (Usaha Jahit), Besar
pinjaman 1,3jt
Yayat (pedagang asongan), Besar
pinjaman 500rb
Wulan (kredit kebutuhan sehari-hari),
Besar pinjaman 500rb
Ibu Ani (menjadi mitra dalam usaha
salon)
Pa Ade (Pedagang asongan)
Ibu Edeh (pedagang lotek)
Selama proses perjalanan usaha,
dilakukan controlling baik secara langsung
dengan mendatangi lokasi usaha dan
secara tidak langsung dengan wawancara.
Berikut hasil dari usaha yang telah
dijalankan.
Setelah berjalan sekitar 4 bulan,
ditemukan beberapa kendala, terutama
berkaitan dengan karakter kelompok kredit
mikro ini, antara lain:
Pada umumnya mereka masih banyak
mengeluh daripada berbuat.
Cepat menyerah.
Belum cukup siap untuk usaha,
sehingga beberapa ada yang gulung
tikar ketika ada kejadian tidak
menguntungkan mereka.
Tingkat responsibility masih rendah,
beberapa tidak melaporkan hasil atau
setorannya.
Usaha Pa Ade jual asongan hanya
untuk menutupi kebutuhan makan,
tidak dapat menutupi bayar kos-kosan
dan uang sekolah, hal ini mneyebabkan
mereka cepat menyerah.
Karakteristik yang terbentuk merupakan
perwujudan dari dorongan akan kebutuhan
yang sangat mendesak. Sehingga
kewajiban untuk menyelesaikan
Pendaftaran
Syarat Administrasi
Wawancara
Pemeriksaan langsung kondisi ekonomi
Motivasi
Kemampuan manajemen
Teknologi inovasi
Manajemen keuangan
Manajemen SDM
Processing
tanggungjawabnya rendah. Dari berbagai
kendala tersebut, diperlukan strategi yang
dapat menjadi solusi sehingga karakter
yang ada dapat diubah. Beberapa strategi
yang mungkin dijalankan adalah:
Perlu adanya bimbingan psikologi
secara intensif untuk memberikan
mereka motivasi usaha dan merubah
karakter. Kegiatan ini dapat dijalankan
dengan bantuan psikolog.
Untuk kegiatan keswadayaan
masyarakat selanjutnya, diperlukan
suatu sistem yang lebih ketat agar
masyarakat memiliki rasa
tanggungjawab yang besar untuk
menjalankan usaha dan membayar
kredit tepat waktu.
Sistem yang akan coba dijalankan
merupakan sistem kredit mikro terpadu
yang mempertimbangkan aspek kualitas
dan teknis. Aspek kualitas meliputi aspek
kesiapan mereka dalam menjalankan
usaha. Dari aspek ini dilihat seberapa
besar motivasi yang mereka miliki serta
dilihat kemampuan manajemen mereka
yang meliputi manajemen keuangan,
manajemen SDM. Aspek lainnya yang
dilihat adalah kemampuan mereka dalam
menciptakan teknologi inovasi dalam
usaha sebagai salah satu komponen
penting kesuksesan usaha. Sementara
aspek teknis berkaitan dengan persyaratan
administrasi yang harus disiapkan bagi
pemohon kredit mikro. Kredit mikro akan
dijadualkan pembayarannya sesuai
dengan kesanggupan pembayar dengan
disertai sanksi bagi yang telat membayar.
Alur kredit mikro terpadu sebagai berikut:
Gambar 4. Sistem Kredit Mikro Terpadu
KESIMPULAN
Beberapa kegiatan dan kebijakan yang
dihasilkan dalam upaya membangun
keswadayaan masyarakat bidang
kesehatan di Arcamanik melalui program
SADAR DIRI antara lain:
1. Terbentuknya tim akupuntur komunitas
ITB yang tidak hanya berbasis
pengobatan akupunktur tapi juga
berbasis studi sosial masyarakat yang
diaplikasikan dalam kegiatan
mewujudkan keswadayaan
masyarakat dalam kemandirian
ekonomi.
2. Terselenggaranya pengobatan sosial
("gratis") dengan metoda akupuntur
komunitas dan memberikan hasil yang
signifikan.
3. Adanya suatu sistem perbaikan dalam
upaya mewujudkan keswadayaan
masyarakat dalam kemandirian
ekonomi yakni kredit mikro terpadu
yang mempertimbangkan aspek
kualitas dan teknis sehingga
diharapkan dapat mengeliminasi
kendala-kendala kredit mikro.