MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, …docshare02.docshare.tips/files/30253/302535538.pdf ·...

63
MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, DAN WEB SERVER MENGGUNAKAN DEBIAN 6 SQUEEZE LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh: Nama : Lukman Khakim Kelas : XII TKJ A Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan Nomor Ujian : 13-218-293-4 SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK TAMANSISWA PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HALAMAN PENGESAHAN Nama Sekolah : SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo

Transcript of MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, …docshare02.docshare.tips/files/30253/302535538.pdf ·...

  • MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, DAN WEB

    SERVER MENGGUNAKAN DEBIAN 6 SQUEEZE

    LAPORAN TUGAS AKHIR

    Disusun Oleh:

    Nama : Lukman KhakimKelas : XII TKJ AProgram Keahlian : Teknik Komputer dan JaringanNomor Ujian : 13-218-293-4

    SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK TAMANSISWA

    PURWOREJO

    TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    HALAMAN PENGESAHAN

    Nama Sekolah : SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo

  • Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan Alokasi Waktu : 24 Jam

    Nama Siswa : Lukman KhakimKelas/No.Ujian : XII TKJ A/13-218-293-4Judul Laporan : Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan

    Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze

    Laporan ini disahkan pada :Hari :Tanggal :

    Disetujui oleh:

    Menyetujui MengetahuiPenguji 1 Penguji 2

    Turah Suhono, S.Kom Arif Fajar Nugroho, S.KomNIP. 198012262009021006 NIP. 198012262009021006

    Kepala Sekolah

    Gandung Ngadina, S.PdNPA.2660

    2

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb.

    Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

    yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan judul Membangun Gateway

    Internet, DNS Server, dan Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze tepat

    pada waktunya.

    Laporan ini diajukan guna memenuhi persyaratan untuk kelulusan

    kegiatan belajar di sekolah SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo dengan

    program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

    Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah

    memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungannya. Yang mana hal tersebut

    sangat berarti bagi penulis demi kelancaran dalam pelaksanaan dan

    terselesaikannya penyusunan laporan ini.

    Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

    1. Allah SWT. Atas semua karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan.2. Ki Gandung Ngadina, S.Pd selaku kepala sekolah SMK TKM Teknik

    Tamansiswa Purworejo.3. Ki Arif Fajar Nugroho, S.Kom dan Bapak Turah Suhono selaku penguji.4. Semua Guru dan Karyawan SMK TKM Teknik Purworejo yang telah

    banyak membantu.5. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan nasihat.6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga

    banyak kesalahan dan kekeliruan. Maka penulis sangat mengharap kepada

    berbagai pihak atas kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

    Akhir kata penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak,

    penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi

    3

  • pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT memberi ridho dan rahmat

    kepada kita semua dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamin.

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Penulis

    4

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL............................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii

    KATA PENGANTAR............................................................................ iii

    DAFTAR ISI.......................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

    1.1 LATAR BELAKANG........................................................... 11.2 TUJUAN................................................................................ 51.3 BATASAN MASALAH........................................................ 51.4 RUMUSAN MASALAH...................................................... 61.5 MANFAAT............................................................................. 6

    BAB II PROSES KERJA..................................................................... 7

    2.1 WAKTU PELAKSANAAN................................................... 7

    2.2 ALAT DAN BAHAN.............................................................. 7

    2.3 GAMBAR KERJA................................................................. 8

    2.4 PROSES PENGERJAAN...................................................... 9

    2.4.1 PENGKABELAN...................................................... 9

    2.4.2 TOPOLOGI............................................................... 10

    2.4.3 INSTALASI DEBIAN 6.0......................................... 11

    2.4.4 GATEWAY INTERNET........................................... 24

    2.4.5 DNS SERVER............................................................ 32

    2.4.6 SSH SERVER............................................................ 38

    2.4.7 WEB SERVER........................................................... 39

    BAB III HASIL...................................................................................... 52

    5

  • 3.1 PELAKSANAAN..................................................................... 52

    3.1.1 FAKTOR PENDUKUNG.............................................. 52

    3.1.2 FAKTOR PENGHAMBAT........................................... 52

    3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL................................................. 52

    3.3 PENGEMBANGAN................................................................. 53

    BAB IV PENUTUP............................................................................... 54

    4.1 KESIMPULAN......................................................................... 54

    4.2 SARAN...................................................................................... 54

    4.3 REFERENSI............................................................................. 56

    6

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin

    memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun

    1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super

    komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan

    sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka

    muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan

    nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network)

    komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung

    secara seri ke sebuah host komputer.

    Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed

    Processing).Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah

    pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang

    tersambung secara seri di setiap host komputer. Selanjutnya ketika harga-

    harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi

    sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai

    beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar

    komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat.

    Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal

    dengan sebutan LAN (Local Area Network).

    Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian

    besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah

    Jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Wide

    Area Network). Sehingga teknologi jaringan semakin berkembang

    diantaranya ialah jaringan client-server. Server adalah komputer yang

    menjadi sentral dan menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain.

  • Host adalah Workstation (komputer pengguna). Dalam hal ini jaringan

    yang akan di paparkan ialah client-server. Server ini akan di gunakan

    sebagai Web Server.

    Web Server adalah komputer yang berfungsi sebagai server website,

    server ini disimpan di Internet Service Provider agar terhubung ke

    internet selama 24 jam non stop. Apabila Web server disimpan di tempat

    maka diperlukan saluran komunikasi data kontinyu (terus menerus) 24

    jam non stop ke ISP terdekat. Pada saat ini situs internet sudah

    demikian marak informasinya, tak hanya terbatas pada soal-soal software

    komputer. Mereka mengisi informasi di internet tidak hanya didasarkan

    pada latar belakang bisnis semata. Banyak para pemilik yayasan atau

    organisasi non profit memiliki situs internet. Dalam hal ini tidak akan

    terhubung ke internet melainkan jaringan lokal.

    Server ini akan di gunakan bermacam-macam kegunaan dan fungsi, di

    antaranya ialah sebagai Web Server. Dalam hal ini Website akan di buat

    sendiri dan Web ini akan di letakan di dalam Server. Web ini dapat digunakan

    sebagai berikut:

    1. Meletakkan berbagai artikel, tentunya dapat di gunakan untuk sharing

    informasi.2. Membuat pengumuman atau pemberitahuan. 3. Memberikan pelayanan komunikasi obrolan (chating). 4. Membagi dan mendistribusi media digital (foto, video, music). 5. Mempromosikan produk perusahaan.6. Surat menyurat.7. Pembelajaran dan kursus.

    Tujuan website adalah untuk pembelajaran melalui Web,

    menyuarakan aspirasi mereka kepada publik internasional, baik hanya

    sekedar brosur organisasi ataupun ajakan berbuat kebaikan seperti yang

    ditampilkan oleh beberapa situs. Perusahaan atau organisasi sangat

    membutuhkan suatu sarana yang dapat membantu dalam berkomunikasi

    antara satu dengan lainnya, maka dari itu di butuhkan teknologi

  • komunikasi data agar satu sama lain bias saling berhubungan guna

    menjalankan dan mengembangkan usahanya. Teknologi informasi terutama

    yang berhubungan dengan informasi global banyak dibutuhkan oleh

    masyarakat sekarang ini.

    Saat ini web merupakan salah satu layanan informasi yang

    banyak diakses oleh pengguna internet di dunia. Sebagai salah satu

    layanan informasi maka perlu dibangun web yang mampu menangani

    permintaan (request) dari banyak pengguna dengan baik (reliable) tanpa

    meninggalkan aspek keamanannya. Masalah keamanan merupakan salah satu

    aspek yang penting dalam pembangunan web karena kelalaian dalam

    menangani keamanan web server dapat berakibat fatal.

    Untuk membuat suatu Web Server menggunakan Linux Debian 6

    paket yang di gunakan yaitu Apache2. Apache2 merupakan salah satu

    distribusi web server yang populer dengan dukungan fitur yang sangat

    banyak. Perhitungan statistik yang ada saat ini menunjukkan bahwa Apache2

    menjadi web server yang paling banyak digunakan dalam dunia internet,

    yaitu mencapai nilai 60 % dari seluruh web server yang ada. Keberhasilan

    Apache2 mencapai kepopuleran saat ini selain dikarenakan memiliki banyak

    feature yang sering tidak dijumpai pada web server yang lain, juga

    dikarenakan Apache 2 merupakan aplikasi gratis yang berjalan dalam

    berbagai sistem operasi. Web server bertugas memberikan layanan ke client.

    Web server berguna memberikan layanan kepada client. Web application

    merupakan program tambahan yang ada pada server web yang membuat

    tampilan web bisa dinamis. Beberapa aplikasi yang dipakai seperti perl, asp,

    jsp dan php. Selain itu web application juga berfungsi sebagai penghubung

    dan pengambil data ke database sesuai permintaan client.

    Domain name system (DNS) adalah distribute database system

    yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di

    jaringan yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control / Internet

    protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke internet

  • seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host

    name sebuah komputer ke IP address dimana DNS memiliki keunggulan

    seperti:

    1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk

    mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama

    komputer). 2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host

    name tidak berubah. 3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari

    baik di internet maupun intranet.

    DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana

    setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer)

    dan Internet Protokol (IP) address. Secara umum, setiap client yang

    akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan

    menggunakan host name. lalu komputer anda akan menghubungi DNS

    sever untuk mengecek host name yang anda minta tersebut berapa IP

    addressnya. IP address ini yang digunakan untuk mengoneksikan komputer

    anda dengan komputer lainya.

    Fungsi dari DNS adalah menterjemahkan nama komputer ke IP

    address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS

    server disebut dengan nama server. DNS adalah sebuah aplikasi services

    di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.

    Sebagai contoh, www untuk penggunakan di internet, lalu ketikan nama

    domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalnya

    202.68.0.134. jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon,

    dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya

    kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon.

    Local Area Network (LAN) adalah jaringan milik pribadi di

    dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa

    kilometer. LAN seringkali di gunakan untuk menghubungkan komputer-

  • komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau

    pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar

    informasi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu

    jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to

    peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik

    sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-

    Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer

    lain berperan sebagai workstation. Disini kami menggunakan tipe

    jaringan Client- Server.

    1.2 TUJUANLaporan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

    a. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang

    paparkan dalam laporan ini.b. Untuk mebudayakan penggunaan sistem operasi Open Source dalam

    lingkup masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan.c. Untuk memberikan keterampilan baru dan bersaing dalam bidang

    teknologi informasi.d. Untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan belajar dan memenuhi

    syarat kelulusan siswa. e. Menambah wawasan yang lebih dalam mengenai jaringan komputer

    dan implementasinya berupa pembuatan dan pemeliharaan server.1.3 BATASAN MASALAH

    Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi pembahasan masalah yaitu :a. Spesifikasi komputer untuk server.b. Instalasi sistem operasi Debian GNU/Linux 6 berbasis teks.c. Konfigurasi gateway internet pada Debian GNU/Linux 6.d. Instalasi dan konfigurasi DNS Server pada Debian GNU/Linux 6.e. Instalasi dan konfigurasi SSH Server pada Debian GNU/Linux 6.f. Instalasi dan konfigurasi Web Server pada Debian GNU/Linux 6.

    1.4 RUMUSAN MASALAHDari batasan masalah di atas, maka permasalahan ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut :a. Bagaimana memilih dan menentukan spesifikasi komputer untuk Web

    Server?b. Bagaimana melakukan konfigurasi Gateway internet pada sistem

    operasi Debian GNU/Linux 6?

  • c. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server pada

    sistem operasi Debian GNU/Linux 6?d. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi SSH Server pada

    sistem operasi Debian GNU/Linux 6?e. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server pada

    sistem operasi Debian GNU/Linux 6?1.5 MANFAAT

    Dari masalah dan tujuan yang telah penulis paparkan di atas, maka laporan

    dengan judul Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan Web Server

    Menggunakan Debian 6 Squeeze dapat memberikan manfaat untuk berbagai

    pihak, antara lain :a. Mengenalkan software Open Source di lingkungan masyarakat terlebih

    pada bidang pendidikan.b. Mengetahui bagaimana cara menggunakan sistem operasi Debian

    GNU/Linux 6 berbasis teks.c. Mengetahui cara melakukan konfigurasi Gateway Internet, DNS Server,

    SSH Server, dan Web Server menggunakan sistem operasi Debian

    GNU/Linux 6 berbasis teks.

  • BAB IIPROSES KERJA

    3.1 WAKTU PELAKSANAAN

    No Kegiatan Januari Febuari Maret April

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 11 Rancangan Kerja

    2. Persiapan

    4 Pelaksanaan Ujian

    Praktik Kejuruan

    5 Penyusunan laporan

    6 Penyerahan laporan

    7 Ujian sekolah

    8 Ujian Nasional

    Tabel 1. Waktu pelaksanaan3.2 ALAT DAN BAHAN

    No

    .Nama alat dan bahan Spesifikasi Jumlah

    1 PC server a. Casing towerb. PSU 350 wattc. Processor min. 1 GHzd. Harddisk min. 80 GBe. RAM min. 2 GBf. CD/DVD Drive 24 Xg. GPU Card minimal

    resolusi 800 x 600h. NIC 10/100 Mbpsi. Monitor 14j. Keyboard

    1unit /

    peserta

    2 PC Client a. Casing towerb. PSU 350 wattc. Processor min. 1 GHzd. Harddisk min. 80 GB

    1unit /

    peserta

  • e. RAM min. 2 GBf. CD/DVD Drive 24 Xg. GPU Card min.

    resolusi 800 x 600h. NIC 10/100 Mbpsi. Monitor 14j. Keyboard

    Mouse3 Switch Minimal 4 port 1 buah4 Crimping Tool - 1 buah5 LAN Tester - 1 buah6 Stabilizer Min 500 watt 1 buah7 NIC (Ethernet) 10/100 Mbps 1 buah8 Koneksi Internet Min. 56 Kbps 1 Titik

    Bahan1 Kabel UTP 10 meter2 RJ 45 6 buah

    Tabel 2. Alat dan bahan3.3 GAMBAR KERJA

    Gambar. 1 Topologi Jaringan

    3.4 PROSES PENGERJAAN3.4.1 PENGKABELAN

    Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel jaringan yang

    paling umum digunakan dalam pembuatan jaringan dengan menggunakan

    topologi star (bintang). Kabel UTP ini dalam standardisasinya memiliki 3 metode

    jenis pengkabelan, antara lain :

    Cross over Straight Trough Roll over

    Dalam ketiga jenis metode ini yang menjadi perbedaan adalah urutan

    kabel yang disusun dalam konektor (RJ-45). Selain itu terdapat perbedaan fungsi

  • dalam setiap jenis pengkabelan. Jenis Cross Over digunakan dalam jaringan untuk

    menghubungkan perangkat yang sama, misalnya router dengan router, switch

    dengan switch, dll. Sedangkan Straight Trough digunakan untuk menghubungkan

    perangkat jaringan yang berbeda, misalnya switch dengan komputer PC, switch

    dengan router, dll. Dalam topologi star, switch/hub yang berfungsi sebagai pusat

    node yang mana terhubung dengan router ataupun workstation, maka dalam hal

    ini menggunakan jenis kabel Straight. Susunan kabel straight diuraikan sebagai

    berikut :

    Ujung 1 Ujung 2Putih Orange Putih OrangeOrange OrangePutih Hijau Putih HijauBiru BiruPutih Biru Putih BiruHijau HijauPutih Cokelat Putih CokelatCokelat CokelatTabel 3. Urutan kabel straight

    Langkah pembuatan kabel straight :

    1. Potong kabel UTP sesuai dengan kebutuhan dengan menggunaan

    pemotong pada tang crimping.2. Kupas jaket pada ujung ke-1 dan ujung ke-2 menggunakan pengupas

    yang ada pada tang crimping.3. Urutkan kabel pada kedua ujung sesuai dengan urutan yang ada pada

    Tabel 3. Kemudian luruskan kabel tersebut.4. Kemudian, agar dapat dimasukkan ke konektor, potong kabel dalam yang

    sudah diluruskan dengan menggunakan tang crimping. Ini bertujuan agar

    kabel dalam menjadi sama panjang.5. Masukkan kabel tersebut dengan posisi konektor yang ada tembaga

    menghadap ke atas dan masukkan kabel sesuai urutan warna.6. Kuncikan kabel tersebut dalam konektor menggunakan tang crimping.7. Test dengan LAN Tester, jika lampu indikator berjalan sesuai urutan

    maka menunjukkan bahwa kabel siap digunakan.3.4.2 TOPOLOGI

  • Topologi adalah gambar sketsa jaringan komputer. Dalam hal ini, topologi

    yang digunakan adalah topologi star. Yang mana topologi star sangat cocok untuk

    pembuatan model jaringan client server. Beberapa keunggulan topologi star antara

    lain lebih efisien, mudah untuk penambahan dan pengurangan node. Mudah dalam

    pembuatan, tidak terlalu rumit. Kekurangannya antara lain lebih banyak

    menghabiskan kabel dan ketergantungan dari central node (Switch/hub).

    1. Siapkan Hub/Switch yang akan digunakan sebagai central node.2. Siapkan kabel UTP jenis staright yang sudah dibuat dan dapat digunakan

    dengan baik.3. Hubungkan komputer (workstation) terhadap switch/hub dengan

    menggunakan kabel UTP yang telah disiapkan. Dalam switch, tidak

    dibatasi penomoran port. Bebas memilih port mana saja yang akan

    dipakai.

    3.4.3 INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 61. Atur booting komputer agar melalui DVD Debian 6. Pengaturan ini dapat

    dilakukan dalam menu BIOS (Basic Input Output System). 2. Saat muncul pilihan menu setup instalasi, pilih Install. Pilihan ini untuk

    menginstall sistem operasi Debian 6 dengan berbasis teks.

  • Gambar 1. 1

    3. Kemudian, langkah berikutnya adalah pemilihan bahasa default untuk sistem

    operasi yang hendak diinstall. Pilih English.

  • Gambar 1. 2 Bahasa

    4. Langkah berikutnya adalah mengatur lokasi atau tempat server berada.

    Berhubung penulis berada di Indonesia, maka pilih Other.

    Gambar 1. 3 Lokasi

    5. Setelah memilih other, pilihan selanjutnya adalah pemilihan dunia. Pilih Asia.

  • Gambar 1. 4 Lokasi

    6. Selanjutnya setelah memilih Asia, akan ada pilihan Indonesia. Pilih

    Indonesia.

    Gambar 1. 5 Negara

    7. Berikutnya adalah memilih locale untuk format penulisan, pilih United

    States en_US, UTF-8.

  • Gambar 1. 6 Locale karakter

    8. Kemudian pilih American English untuk pilihan keyboard layout.

    Gambar 1. 7 Keyboard

    9. Selanjutnya akan ditampilkan proses konfigurasi DHCP, klik Cancel aja.

    Dikarenakan server akan dikonfigurasi secara manual atau static.

  • Gambar 1. 8 Konfigure Network

    10. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network. Pilih

    Configure network manually.

    Gambar 1. 9 Konfigurasi network

    11. Pada form IP Address, isikan alamat IP yang akan digunakan oleh server yaitu

    192.168.100.1. Kemudian klik Continue.

    Gambar 1. 10 IP Address

    12. Pada bagian Netmask isikan dengan 255.255.255.248. Kemudian klik

    Continue.

  • Gambar 1. 11 Netmask

    13. Pada gateway, isikan dengan 192.168.100.1. Klik Continue.

    Gambar 1. 12 Gateway

    14. Name server address, isikan dengan 192.168.100.1.

    Gambar 1. 13 Nameserver

    15. Pada form Hostname, isikan sesuai dengan keinginan. Hostname ini berfungsi

    memberikan nama mesin komputer saat terhubung kedalam jaringan. Penulis

    menggunakan Hostname server11. Kemudian klik Continue.

  • Gambar 1. 14 Hostname

    16. Pada form Domain name, isikan dengan domain yang akan digunakan. Isi

    dengan sekolah.web.id, lalu klik Continue.

    Gambar 1. 15 Domain

    17. Langkah selanjutnya adalah mengatur password untuk user root atau

    superuser. Root ini adalah user dengan hak akses tertinggi pada sistem operasi

    Linux.

    Gambar 1. 16 Root pasword

  • 18. Masukkan kembali password root, harus sama dengan password yang

    dimasukkan sebelumnya.

    Gambar 1. 17 root password

    19. Kemudian isikan pada form Full name user. Ini adalah user baru yang akan

    dibuat oleh sistem operasi.

    Gambar 1. 18 Buat user baru

    20. Kemudian isikan username untuk user baru.

    Gambar 1. 19 Buat user baru

    21. Isikan password untuk user baru.

  • Gambar 1. 20 Password user baru

    22. Masukkan kembali passwordnya, harus sama dengan sebelumnya.

    Gambar 1. 21 Password user baru

    23. Kemudian memilih time zone. Berhubung penulis ada pada Waktu Indonesia

    Barat (WIB), maka penulis memilih Jakarta.

    Gambar 1. 22 Konfigurasi timezone

    24. Selanjutnya adalah tahap melakukan pemartisian harddisk komputer. Ada

    beberapa pilihan untuk tahap ini, Pilih Guided Use entire disk. Pilihan ini

    berfungsi agar debian yang diinstall akan menggunakan seluruh ruang

    harddisk komputer.

  • Gambar 1. 23 Pemartisian Harddisk

    25. Kemudian pilih disk yang akan digunkan, karena hanya ada satu disk yang

    terpasang klik yang telah disorot.

    Gambar 1. 24 Pemartisian harddisk

    26. Kemudian tahap selanjutnya adalah pemilihan partisi yang akan digunakan.

    Pilih All files in one partition.

    Gambar 1. 25 Pemartisian harddisk

    27. Setelah itu, pilih Finish partitioning and write change to disk.

  • Gambar 1. 26 Pemartisian harddisk

    28. Klik Yes pada pilihan berikut ini.

    Gambar 1. 27 Pemartisian harddisk

    29. Pilihan di bawah ini adalah untuk melakukan scan DVD lain. Pilih No saja,

    karena hanya membutuhkan 1 disk saja dalam instalasi Debian 6 ini.

    Gambar 1. 28 Scanning DVD

    30. Karena tidak akan menginstall melalui Internet, klik Pilih No pada pilihan

    Use a network mirror.

  • Gambar 1. 29 Konfigurasi network mirror

    31. Klik No pada pilihan berikut ini.

    Gambar 1. 30 Popup partisipasi

    32. Selanjutnya adalah tahap memilih software atau paket yang akan diinstall saat

    instalasi. Pilih Standard system utilities. Caranya dengan memberi tanda *

    pada pilihan tersebut menggunakan tombol SPACE pada keyboard. Klik

    Continue.

    Gambar 1. 31 Pemilihan software

  • 33. Selanjutnya tahap penginstallan Master Boot Record (MBR) pada komputer.

    Klik Yes.

    Gambar 1. 32 Install GRUB

    34. Tahapan terakhir adalah Finishing. DVD pada komputer akan otomatis keluar.

    Ini menandakan proses instalasi sudah selesai. Klik Continue.

    Gambar 1. 33 Finishing

    35. Kemudian komputer akan me-restart sendiri dan akan booting melalui

    harddisk secara otomatis dan masuk ke sistem operasi Debian yang telah

    diinstall.

  • Gambar 1. 34 Booting dan login

    3.5 GATEWAY INTERNET

    Perlu diingat, bahwa konfigurasi server harus login dengan menggunakan

    user root agar dapat melakukan berbagai perubahan di server.

    a. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi IP address

    komputer server. Pada sistem operasi Debian, konfigurasi IP address berada

    pada file /etc/network/interfaces, oleh karena itu harus melakukan pengaturan

    pada file tersebut. Ketik perintah pada Gambar 2.1 berikut ini.

    Gambar 2. 1 Edit file interfaces

    b. Tampilan dari text editor nano yang berhasil membuka file

    /etc/network/interfaces akan terlihat seperti Gambar 2.2 berikut ini. Tulisan

    kode eth menandakan interface ethernet yang terpasang pada komputer, di

    bawah ini ada 2 interfaces yang terpasang yaitu eth0 dan eth1. Interface lo

    secara default sudah ada pada konfigurasi ini yang berfungsi sebagai

    loopback. Dalam konfigurasi gateway ini komputer server juga digunakan

  • sebagai router, oleh karena itu minimal interfaces ethernet, yang satu untuk

    jaringan lokal atau Local Area Network (LAN), dan yang satunya digunakan

    untuk jaringan luar (Internet). Editlah konfigurasi interface pada server gateway sebagai berikut :....#The primary network interfaceallow-hotplug eth0iface eth0 inet static

    address 192.168.100.1netmask 255.255.255.248network 192.168.100.0broadcast 192.168.100.1

    #ip untuk internetauto eth1iface eth1 inet static

    address 172.11.16.43netmask 255.255.255.0gateway 172.11.16.1

    Interface eth0 digunakan untuk jaringan lokal. Interface eth1 digunakan untuk jaringan internet. File ini bersifat case sensitive, yang artinya huruf besar dan kecil dianggap

    berbeda. Maka dari itu, berhati-hatilah. Tulisan dengan diawali tanda #, tidak akan dijalankan oleh sistem operasi

    karena dianggap sebagai komentar.

  • Gambar 2. 2 Konfigurasi IP Address

    Setelah selesai menuliskan konfigurasi, jangan lupa untuk menyimpannya

    dan keluar dari konfigurasi tersebut. Klik tombol Ctrl+O (Menyimpan) atau

    tombol Ctrl+X (Menyimpan lalu keluar).

    c. Setelah sudah disimpan, kemudian harus dilakukan reload atau restart

    daemon networking. Perintahnya seperti pada Gambar 2.3

    Gambar 2. 3 Restart daemon networking

    d. Untuk dapat digunakan sebagai gateway, maka komputer router/server harus

    dikonfigurasi agar dapat melakukan routing atau IP Forwarding yang

    bertujuan agar paket data dapat dialihkan ke berbagai interface.Edit file /etc/sysctl.conf untuk konfigurasi IP forwarding tersebut. Perintah

    tertulis pada Gambar 2.4.

    Gambar 2. 4 Sysctl

  • e. Setelah terbuka file /etc/sysctl.conf, cari kata #net.ipv4.ip_forward=1 pada

    file tersebut seperti yang ada pada Gambar 2.5. Dan hilangkan tanda # (hash)

    yang ada pada depan kata, sehingga menjadi seperti berikut ini:

    Gambar 2. 5 Konfigurasi IP Forwarding

    f. Simpan dan keluar dari file tersebut. Untuk melihat atau mengecek

    konfigurasi IP Forward, dapat dilihat dengan cara mengetik perintah# sysctl p Seperti pada Gambar 2.6, jika muncul net.ipv4.ip_forward = 1, menandakan

    konfigurasi berhasil dan komputer sudah dapat melakukan Forwarding. Jika

    belum, coba lakukan edit lagi pada file /etc/sysct.conf dan pastikan sudah

    benar.

    Gambar 2. 6 Cek sysctl

    g. Agar komputer dari Local Area Connection (LAN) dapat mengakses jaringan

    luar, selain mengaktifkan IP Forwarding juga harus mengaktifkan nat(4)

    yang berfungsi untuk masquerade komputer lokal.Konfigurasi nat pada sistem operasi Debian menggunakan program utiliti

    iptables.Edit pada file /etc/rc.local untuk mengisikan perintah iptables tersebut agar

    dapat langsung tereksekusi pada saat komputer mulai booting.# nano /etc/rc.localSeperti pada Gambar 2.7 di bawah ini, perintah iptables harus berada di atas

    tulisan exit 0Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi tersebut.

  • Gambar 2. 7 Konfigurasi firewall

    h. Langkah berikutnya adalah melakukan restart pada komputer server agar

    dapat melakukan perubahan konfigurasi yang telah dilakukan. # reboot

    Gambar 2. 8 Reboot

    i. Setelah kembali booting, masuk dengan user root dan masukkan password. j. Seperti yang telah dikonfigurasi di depan, interfaces yang dikonfigurasi ada

    dua yaitu eth0 dan eth1. Setelah booting kembali, dapat melakukan cek atau

    melihat perubahan konfigurasi IP server menggunakan perintah ifconfig.

    Seperti pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10.Untuk mengecek eth0 (jaringan lokal)# ifconfig eth0 Dan eth1 untuk jaringan inernet# ifconfig eth1

    Gambar 2. 9 ifconfig

  • Gambar 2. 10 ifconfig

    k. Setelah komputer server sudah dikonfigurasi, kemudian komputer klien juga

    harus dikonfigurasi agar dapat terkoneksi dengan server dan ke internet.

    Disini penulis menggunakan sistem operasi Windows 7 yang digunakan untuk

    klien. Lakukan langkah berikut ini :

    - Mauk Control Panel- Klik pada Network and Internet- Klik Network and Sharing Center- Klik pada menu Change adapter settings- Klik Local Area Connection- Klik Kanan > Properties- Klik pilihan Internet Protocol Version 4 (Ipv4)- Pilih Use the following IP Address dan isikan seperti pada Gambar 2.11.- Klik OK

  • Gambar 2. 11 Konfigurasi IP di windows

    l. Untuk melakukan koneksi antara klien dan server dapat menggunakan

    perintah ping pada komputer klien.Buka Command Prompt (cmd). Start > Run > cmdKetik perintah seperti pada gambar 2.12 berikut ini. Jika muncul pesan Reply

    maka dipastikan komputer klien dan server sudah terhubung. Selain untuk

    melakukan koneksi ke server, klien juga harus dapat sudah dapat terkoneksi

    ke internet. Untuk pengujiannya dapat menggunakan perintah berikut ini Ping google.com

  • Gambar 2. 12 Ping ke server

    m. Selain pengujian dari klien menghubungi server, komputer server juga harus

    dapat menghubungi komputer klien. Perintahnya sama yaitu menggunakan

    perintah ping dengan alamat tujuan ip klien (192.168.100.5). Dan harus

    muncul pesan reply seperti pada Gambar 2.13

    Gambar 2. 13 Ping ke client

  • 3.6 DNS SERVERa. Install paket aplikasi bind9 yang akan dibuat sebagai server DNS. Sebelum

    melakukan instalasi bind9, DVD debian harus dimasukkan terlebih dahulu

    kedalam komputer server. Kemudian ketik perintah # apt-get install bind9 ySeperti yang tertera pada gambar 3.1, dan tunggu hingga akhir proses instalasi

    paket bind9.

    Gambar 3. 1 Install bind9

    b. Untuk mempermudah dalam konfigurasi, ada baiknya jika harus masuk

    terlebih dahulu kedalam direktori /etc/bind. Ketik perintah#cd /etc/bind

    Gambar 3. 2 Masuk direktori /etc/bind

    c. Kemudian edit file named.conf.local dengan perintah seperti pada Gambar

    3.3. File ini berfungsi sebagai penampung zona yang bertugas mendefinisikan

    server DNS dan database domain.

    Gambar 3. 3 Edit named.conf.local

    d. Dalam file named.conf.local tersebut diisikan dengan script seperti Gambar

    3.4. Pada zone pertama, diisi dengan nama domain yang akan dibuat yaitu

    sekolah.web.id. Zone pertama ini mendefinisikan database pada file forward

    yang dengan nama db.sekolah.Pada zone kedua, mendefinisikan file reverse dengan nama db.192. Format

    penulisan zone kedua ini sebagai berikut :zone 100.168.192.in-addr.arpa {.....

  • 100.168.192 ini adalah Network ID pada IP Address dengan cara

    penulisannya dibalik.

    Gambar 3. 4 Konfigurasi zona

    e. Kemudian salin file db.local kedalam file db.sekolah yang berfungsi sebagai

    file forward. File forward ini berfungsi sebagai penerjemah nama domain ke

    IP Address.

    Gambar 3. 5 Salin file

    f. Selain file forward, diharuskan juga membuat file reverse dengan nama

    db.192. Untuk mempermudah salin file db.127 kedalam file db.192.

    Perintahnya seperti pada Gambar 3.6. File reverse ini berfungsi sebagai

    penerjemah Ip address ke nama domain.

    Gambar 3. 6 Salin file

    g. Setelah disalin, kemudian edit file forward (db.sekolah).

  • Gambar 3. 7 Edit file forward

    h. Setelah file forward sudah terbuka, kemudian diedit dan tambahkan beberapa

    script seperti pada Gambar 3.8.Ganti semua tulisan localhost dengan nama domain yang akan dibuat yaitu

    sekolah.web.idContohnya :root.localhost diganti menjadi root.sekolah.web.idDan ganti IP 127.0.0.1 dengan IP yang akan diterjemahkan kedalam domain,

    yaitu 192.168.100.1Tambahkan subdomain bernama student di baris paling bawah seperti

    Gambar 3.8.student IN A 192.168.100.1Jangan lupa untuk menyimpan dan keluar dari file forward ini.

    Gambar 3. 8 Konfigurasi file forward

    i. Seperti halnya file forward, juga perlu mengedit file reverse (db.192) dengan

    perintah berikut ini

    Gambar 3. 9 Edit file reverse

  • j. Setelah file db.192 terbuka, ganti semua tulisan localhost dengan nama

    domain yaitu sekolah.web.id.Pada file db.192 yang perlu ditambahkan adalah nama domain dan subdomain

    yang sesuai dengan IP.Angka 1 pada baris 1 IN PTR sekolah.web.idAdalah host id dari IP 192.168.100.1, sedangkan Net ID 192.168.100 telah

    digunakan oleh file zone (named.conf.local).Dan gantilah semua isi file db.192 menjadi seperti Gambar 3.10 di bawah ini

    Gambar 3. 10 Konfigurasi file reverse

    k. Edit file named.conf.options

    Gambar 3. 11 Edit file named.conf.options

    l. Cari tulisan forwarders dan hilangkan tanda // hingga tulisan }; ini bertujuan

    untuk memerintahkan server DNS mengeksekusi tulisan tersebut.Kemudian tulisan 0.0.0.0; diubah dengan IP DNS Server yaitu 192.168.100.1.Jika sudah, simpan dan keluar.

  • Gambar 3. 12 Konfigurasi forwarders

    m. Dalam sistem operasi Debian, file /etc/resolv.conf digunakan sebagai

    pendefinisian DNS server yang digunakan oleh komputer.Editlah file tersebut.

    Gambar 3. 13 Edit resolv.conf

    n. Tambahkan beberapa dns berikut :- 192.168.100.1 adalah dns server lokal- 192.168.1.1 adalah dns server modem ISP- 8.8.8.8 adalah dns server google

    Gambar 3. 14 Menambahkan nameserver

    o. Setelah beberapa langkah konfigurasi sudah dilakukan dengan baik,

    kemudian restart daemon bind9 dengan perintah seperti Gambar 3.15 berikut

    ini.Pastikan saat tidak ada pesan error saat melakukan restart daemon bind9

    tersebut. Jika muncul error, bisa jadi ada beberapa kesalahan dalam penulisan

    konfigurasi sebelumnya. Berhati-hatilah !

    Gambar 3. 15 Restart bind9

  • p. Setelah berhasil melakukan restart daemon bind9, kemudian tahap pengujian

    jalannya DNS Server yang telah dibuat. Untuk pengujian menggunakan

    perintah nslookup.- #nslookup sekolah.web.id- #nslookup student.sekolah.web.id- #nslookup 192.168.100.1

    Dan jika tampak seperti pada Gambar 3.16, konfigurasi DNS sudah berhasil

    Gambar 3. 16 Menguji domain

    q. Selain pengujian di server, dapat dilakukan pengujian di klien dengan

    perintah yang sama yaitu menggunakan nslookup.Pastikan dns server sudah diisikan pada pengaturan TCP/Ipv4 pada saat

    pengaturan IP sebelumnya.

  • Gambar 3. 17 Menguji doamin

    3.7 SSH SERVERa. Intall paket aplikasi ssh dilinux menggunakan perintah di bawah ini, dan

    tunggu hingga prosesnya selesai.

    Gambar 4. 1 Install SSH server

    b. Untuk mengatur konfigurasi atau untuk mengubah port dapat dilakukan

    dengan mengedit file sshd_config yang ada di direktori /etc/ssh dengan

    perintah:#nano /etc/ssh/sshd_config

    Gambar 4. 2 Edit file konfigurasi SSH

    c. Untuk mengubah port SSH, cari tulisan Port 22 (port default SSH) dan ubah

    dengan Port 1734 seperti pada Gambar 4.3

    Gambar 4. 3 Ganti port ssh

  • d. Setelah diedit, jangan lupa untuk di simpan dan keluar dari teks editor nano.

    Kemudian untuk memulai perubahan port, daemon ssh harus direstart terlebih

    dahulu. Perintahnya sebagai berikut ini:# service ssh restart

    Gambar 4. 4 Restart ssh

    e. Untuk melakukan test koneksi ssh dengan port yang baru, dapat dilakukan

    dengan cara berikut ini.

    Gambar 4. 5 Menguji ssh

    3.8 WEB SERVERa. Install beberapa paket aplikasi yang akan digunakan, diantaranya:- apache2- mysql-server- mysql-client- php5-mysql- php5- dan links

    Gambar 5. 1 Install webserver

    b. Saat proses instalasi, akan ada pop-up seperti di bawah ini. Masukkan

    password untuk mysql. Password ini nantinya akan digunakan saat

    melakukan koneksi ke mysql atau ke database.

  • Gambar 5. 2 Password MySQL

    c. Ulangi password yang sama.

    Gambar 5. 3 Password MySQL

    d. Setelah selesai proses instalasi, kemudian untuk memudahkan dalam

    konfigurasi web server, masuk ke direktori /etc/apache2/sites-available/

    dengan perintah cd /etc/apache2/sites-available seperti yang tampak pada

    Gambar 5.4

    Gambar 5. 4 Pindah direktori

    e. Setelah berada di direktori /etc/apache2/sites-available/ , salin file dengan

    nama default kedalam file baru bernama student.# cp default student

    Gambar 5. 5 Copy file virtualhost

  • f. Setelah disalin, agar file student dapat berfungsi maka harus diaktifkan

    terlebih dahulu. Caranya dengan menggunakan perintah a2ensite.# a2ensite student

    Gambar 5. 6 Mengaktifkan virtualhost

    g. Kemudian edit file student tersebut untuk diubah pengaturannya.# nano student

    Gambar 5. 7 Edit virtualhost

    h. Pada file student ada beberapa tulisan yang perlu diubah dan ditambah.- Ubah ServerAdmin webmaster@localhost menjadi ServerAdmin

    [email protected] Tambahkan ServerName student.sekolah.web.id di bawah ServerAdmin. Ini

    berfungsi mendefinisikan nama server yang digunakan.- Ubah DocumentRoot /var/www/ menjadi DocumentRoot /var/www/www-

    data/ .

    Gambar 5. 8 Konfigurasi virtualhost

    i. Setelah selesai mengedit, kemudian simpan dan keluar dari file student

    tersebut. Karena akan diinstall Content Management System (CMS)

    WordPress pada website student.sekolah.web.id, maka harus memiliki file

    wordpress tersebut.

    mailto:[email protected]

  • Di sini penulis mengupload wordpress.zip tersebut dari klien dengan

    memanfaatkan koneksi ssh yang telah dibuat. Transfer file ini menggunakan

    aplikasi windows yatiu WinSCP. Caranya seperti berikut ini :- Download WordPress di- Download WinSCP di- Install terlebih dahulu WinSCP di komputer klien- Setelah selesai install, buka aplikasi WinSCP tersebut dan isikan seperti pada

    Gambar 5.9 di bawah ini.- Isi Hostname dengan IP address server (192.168.100.1).- Isikan Port number dengan port SSH (1734).- Isikan Username dengan root- Dan masukkan password root.- Klik Login.

    Gambar 5. 9 Login ssh via winSCP

    f. Setelah itu akan ada pop-up, klik Yes atau Update pada pop-up seperti berikut

    ini.

  • Gambar 5. 10 Warning authentikasi

    g. Setelah dapat masuk seperti Gambar 5.11 di bawah ini, drag atau tari file

    wordpress.zip seperti yang telah didownload kedalam server (bagian kanan),Pastikan direktori pada server berada pada /var/www .

    Gambar 5. 11 Halaman winSCP

  • h. Setelah berhasil ditransfer, kemudian pindah ke server dan masuk ke direktori

    /var/www/# cd /var/www/

    Gambar 5. 12 Pindah direktori

    i. Untuk mengecek apakah file wordpress sudah ada di server dan berada di

    direktori /var/www/, gunakan perintah ls dan akan tampak file wordpress

    seperti pada Gambar 5.13.

    Gambar 5. 13 Mengecek file

    j. Karena file wordpress berupa file zip, maka pada server Debian harus

    diinstall software zip terelebih dahulu.# apt-get install zip unzipTunggu hingga proses selesai.

    Gambar 5. 14 Install zip dan unzip

    k. Kemudian ekstrak file wordpress.zip dengan perintah berikut ini :# unzip wordpress.zipDan proses ekstrak akan berjalan.

    Gambar 5. 13 Ekstrak wordpress

    l. Setelah selesai diekstrak, akan terlihat direktori baru bernama wordpress.

    Seperti pada Gambar 5.14

  • Gambar 5. 14 Cek file

    m. Karena www-data akan digunakan sebagai direktori root pada subdomain

    student.sekolah.web.id, maka ganti nama wordpress dengan www-data.# mv wordpress www-data

    Gambar 5. 15 Rename direktori

    n. Agar saat installasi WordPress dapat berjalan dengan lancar, ubahlah hak

    akses penuh terhadap direktori www-data. Gunakan perintah berikut ini :# chmod 777 Rf www-data/

    Gambar 5. 16 Ganti hak akses

    o. Sebelum melakukan instalasi, buatlah database terlebih dahulu yang akan

    digunakan sebagai database wordpress. Gunakan perintah# mysql u root -p

    Gambar 5. 17 Login MySQL

    p. Kemudian masukkan password mysql seperti pada saat menginstall mysql-

    server tersebut. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 5.18.Buatlah database dengan nama wordpress dengan perintah :# create database wordpress;

  • Gambar 5. 18 Buat database mysql

    q. Jangan lupa daemon apache2 harus direstart, agar server dapat melakukan

    perubahan terhadap konfigurasi yang telah dibuat. Dan pastikan tidak ada

    pesan error yang muncul.

    Gambar 5. 19 Restart apache2

    r. Buka browser pada komputer klien dan isikan pada address bar dengan

    alamat student.sekolah.web.id

    Gambar 5. 20 Mengakses web

    s. Setelah berhasil masuk, akan muncul seperti pada Gambar 5.21. Klik tombol

    Lets go untuk memulai menginstall wordpress

  • Gambar 5. 21 Instalasi wordpress

    t. Isikan- Database Name : wordpress, seperti dengan yang telah dibuat sebelumnya.- User Name : root, user ini digunakan untuk melakukan koneksi ke database

    server.- Password : , password ini sama seperti password mysql yang

    telah dimasukkan sebelumnya (pada saat instalasi mysql).- Database Host : localhost,- Table Prefix : wp_ , ini berfungsi agar semua nama table pada database akan

    berawalan dengan wp_

    Kemudian jika sudah cocok, klik submit dan akan meloading ke langkah

    selanjutnya.

  • Gambar 5. 22 Instalasi wordpress

    u. Jika berhasil, akan tampil seperti pada Gambar 5.23. Klik Run and Install

    Gambar 5. 23 Instalasi wordpress

    v. Tahap selanjutnya adalah mengisikan informasi website wordpress yang

    digunakan.

    Site Title, diisi sesuai kebutuhan. Ini berfungsi sebagai judul website. Username, ini berfungsi saat akan melakukan login ke dashboard

    admin pada website WordPress.

  • Password, isikan password sesuai keinginan. Password disini akan

    digunakan saat melakukan lgoin ke dashboard admin pada website

    WordPress. Your E-mail, isikan email yang valid. Privacy, klik centang jika website diijinkan untuk diidex oleh search

    engine.

    Gambar 5. 24 Instalasi wordpress

    w. Setelah selesai dan berhasil, maka akan terdapat tampilan seperti pada

    Gambar 5.25. Klik Login

  • Gambar 5. 25 Instalasi wordpress

    x. Pada saat terdapat tampilan Login, isi Username dengan username yang

    sudah dibuat sebelumnya beserta passwordnya. Jika berhasi login, maka akan

    dialihkan ke bagian dashboard admin.

    Gambar 5. 26 Login wordpress

  • Gambar 5. 27 Tampilan dashboard admin

    Gambar 3. 28 Tampilan web wordpress

  • BAB III

    HASIL

    3.1 KETERLAKSANAANA. FAKTOR PENDUKUNG

    Dari kegiatan yang telah dilakukan ini, beberapa faktor yang mendukung

    pelaksanaan bagi penulis antara lain :1. Semua komponen alat dan bahan sudah disediakan oleh pihak sekolah,

    jadi penulis tidak perlu repot-repot menggunakan perlengkapan sendiri.2. Banyak pihak yang mendukung atas jalannya pelaksanaan kegiatan ini.

    Antaranya orang tua, guru-guru, dan teman-teman sekalian.3. Luasnya sumber informasi yang didapat seperti buku-buku, internet atau

    media lainnya, yang mana sangat membantu dalam proses pencarian

    informasi.4. Internet yang disediakan disekolahan cukup memadai dengan kecepatan

    akses yang cukup tinggi, sangat membantu dalam mencari berbagai

    kebutuhan yang diperlukan saat latihan maupun kegiatan.B. FAKTOR PENGHAMBAT

    Selain faktor yang mendukung terhadap penulis, ada juga beberapa faktor

    yang menjadi kendala dan hambatan bagi penulis, antara lain :Jadwal di sekolah yang padat karena bersamaan dengan kegiatan lain yang

    banyak sehingga memerlukan cara membagi waktu yang baik sehingga

    pembuatan laporan ini dapat diselesaikan sedikit lama.3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL

    Setelah melakukan kegiatan ini, dapat dilihat beberapa manfaat yang dapat

    diperoleh, antara lain : 1. Menambah wawasan mengenai jaringan komputer dan seluk beluknya.2. Menambah pengalaman praktik yang dapat membantu siswa dalam

    menghadapi dunia kerja nantinya.3. Mengenalkan Open Source terhadap masyarakat khususnya di sekolahan.4. Memberikan petunjuk dan langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang

    administrator jaringan dalam membuat dan menkonfigurasi server dan

    penerapan dalam jaringan.3.3 PENGEMBANGAN

    Jaringan dan server yang telah penulis laksanakan bersamaan dengan

    kegiatan ini dapat dikembangkan sebagaimana mestinya sesuai yang

    diharapkan. Sistem ini walaupun sudah dapat berjalan dengan baik, akan

  • tetapi perlu adanya maintenance yang seperti melakukan ugrade software, dan

    konfigurasi. Software yang telah diinstall seringkali adanya kelamahan (bugs) sehingga

    perlu dilakukan upgrade untuk menutupi kelemahan tersebut. Selain itu,

    beberapa konfigurasi yang kurang tepat juga dapat membuat keamanan sistem

    menjadi kurang. Oleh karena itu, pengembangan sistem ini sangat dianjurkan

    untuk mengurangi berbagai ancaman dan dapat berjalan dengan sempurna.Setelah pembuatan server web yang telah terlaksana dapat dikembangkan

    tidak hanya untuk server lokal, akan tetapi dapat dijadikan server yang dapat

    diakses oleh banyak orang.

  • BAB IVPENUTUP

    4.1 KESIMPULANDari kegiatan yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan,

    antara lain :1. Dalam pembangunan jaringan dan server diperlukan wawasan dan

    pengetahuan yang luas. Mulai dari pengetahuan dasar tentang jaringan

    dan server hingga dalam pengembangannya.2. Sistem yang dapat berjalan dengan baik adalah sistem yang mana dari

    segi software dan hardware dapat terpenuhi sesuai kebutuhan. Maka

    dari itu, pemilihan software dan hardware server sangatlah penting

    dan perlu diperhatikan.3. Seorang administrator jaringan harus bisa melakukan troubleshooting

    (pencarian permasalahan) jaringan dan server dengan baik. Maka

    kemampuan teknik sangat perlu untuk ditanam dalam seorang

    administrator jaringan. Selain itu pengalaman dalam melakukan

    troubleshooting juga harus dilatih dengan baik.4. Selain wawasan dan pengetahuan, ketelitian dan kemampuan analisis

    seorang teknisi dan adminstrator jaringan sangat perlu untuk dimiliki.4.2 SARAN

    Saran untuk sekolah khususnya program keahlian TKJ (Teknik Komputer dan

    Jaringan), antara lain :1. Pembelajaran kedisiplinan dan sikap moral sangat perlu diperhatikan,

    mengingat perlunya kemampuan non-teknis siswa dalam menangani

    berbagai permasalahan. Contohnya cara berpendapat, bersikap, dan

    berkomunikasi.2. Perawatan berbagai alat dan komponen praktik perlu diperhatikan

    dengan baik. Karena agar dalam kegiatan praktik dan KBM dapat

    terlaksana dengan lancar. 3. Menambah fasilitas yang memang benar-benar dibutuhkan dalam

    kegiatan belajar mengajar.4. Buatlah komunitas kecil seperti ekstrakulikuler yang berada diluar

    jam pelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber

    daya siswa agar lebih terampil dan kreatif.

  • 5. Pada saat siswa praktik, perhatikan baik-baik dan pastikan semua

    siswa dapat melakukan praktik. Sehingga semua siswa mampu

    memahami dengan pasti apa yang guru ajarkan.

  • 4.3 REFERENSI

    https://en.wikipedia.org/wiki/Gateway_(telecommunications)

    https://en.wikipedia.org/wiki/Domain_Name_System

    https://en.wikipedia.org/wiki/Name_server

    https://en.wikipedia.org/wiki/Web_server

    https://en.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server

    https://en.wikipedia.org/wiki/IP_forwarding

    https://en.wikipedia.org/wiki/Routing

    https://en.wikipedia.org/wiki/Iptables

    https://en.wikipedia.org/wiki/Secure_Shell

    https://en.wikipedia.org/wiki/BIND

    https://en.wikipedia.org/wiki/Client-server_model

    https://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang

    https://wiki.debian.org/

    http://www.medvim.com/view?v=TQQA8RpKxqg

    http://www.medvim.com/view?v=BdwbJ0QS_qo

    http://www.medvim.com/view?v=BdwbJ0QS_qohttp://www.medvim.com/view?v=TQQA8RpKxqghttps://wiki.debian.org/https://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintanghttps://en.wikipedia.org/wiki/Client-server_modelhttps://en.wikipedia.org/wiki/BINDhttps://en.wikipedia.org/wiki/Secure_Shellhttps://en.wikipedia.org/wiki/Iptableshttps://en.wikipedia.org/wiki/Routinghttps://en.wikipedia.org/wiki/IP_forwardinghttps://en.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Serverhttps://en.wikipedia.org/wiki/Web_serverhttps://en.wikipedia.org/wiki/Name_serverhttps://en.wikipedia.org/wiki/Domain_Name_Systemhttps://en.wikipedia.org/wiki/Gateway_(telecommunications)

  • Note :

    1. Paper size : A4 (21 x 29.7)2. Margin top : 4cm3. Margin left : 4cm4. Margin bottom : 3cm5. Margin right : 3cm6. Font : Times New Roman7. Font size : 12px8. Line spacing : 1.59. Text-align : Justify

    More Information :

    E-mail : lukkhakim[at]gmail[dot]com

    SELAMAT BELAJARDAN

    SALAM SUKSES

    LAPORAN TUGAS AKHIRDisusun Oleh:SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK TAMANSISWAKATA PENGANTARPenulisDAFTAR ISIBAB IBAB IIGambar. 1 Topologi JaringanGambar 1. 1Gambar 1. 2 BahasaGambar 1. 3 LokasiGambar 1. 4 LokasiGambar 1. 5 NegaraGambar 1. 6 Locale karakterGambar 1. 7 KeyboardGambar 1. 8 Konfigure NetworkGambar 1. 9 Konfigurasi networkGambar 1. 10 IP AddressGambar 1. 11 NetmaskGambar 1. 12 GatewayGambar 1. 13 NameserverGambar 1. 14 HostnameGambar 1. 15 DomainGambar 1. 16 Root paswordGambar 1. 17 root passwordGambar 1. 18 Buat user baruGambar 1. 19 Buat user baruGambar 1. 20 Password user baruGambar 1. 21 Password user baruGambar 1. 22 Konfigurasi timezoneGambar 1. 23 Pemartisian HarddiskGambar 1. 24 Pemartisian harddiskGambar 1. 25 Pemartisian harddiskGambar 1. 26 Pemartisian harddiskGambar 1. 27 Pemartisian harddiskGambar 1. 28 Scanning DVDGambar 1. 29 Konfigurasi network mirrorGambar 1. 30 Popup partisipasiGambar 1. 31 Pemilihan softwareGambar 1. 32 Install GRUBGambar 1. 33 FinishingGambar 1. 34 Booting dan loginGambar 2. 1 Edit file interfacesGambar 2. 2 Konfigurasi IP AddressGambar 2. 3 Restart daemon networkingGambar 2. 4 SysctlGambar 2. 5 Konfigurasi IP ForwardingGambar 2. 6 Cek sysctlGambar 2. 7 Konfigurasi firewallGambar 2. 8 RebootGambar 2. 9 ifconfigGambar 2. 10 ifconfigGambar 2. 11 Konfigurasi IP di windowsGambar 2. 12 Ping ke serverGambar 2. 13 Ping ke clientGambar 3. 1 Install bind9Gambar 3. 2 Masuk direktori /etc/bindGambar 3. 3 Edit named.conf.localGambar 3. 4 Konfigurasi zonaGambar 3. 5 Salin fileGambar 3. 6 Salin fileGambar 3. 7 Edit file forwardGambar 3. 8 Konfigurasi file forwardGambar 3. 9 Edit file reverseGambar 3. 10 Konfigurasi file reverseGambar 3. 11 Edit file named.conf.optionsGambar 3. 12 Konfigurasi forwardersGambar 3. 13 Edit resolv.confGambar 3. 14 Menambahkan nameserverGambar 3. 15 Restart bind9Gambar 3. 16 Menguji domainGambar 3. 17 Menguji doaminGambar 4. 1 Install SSH serverGambar 4. 2 Edit file konfigurasi SSHGambar 4. 3 Ganti port sshGambar 4. 4 Restart sshGambar 4. 5 Menguji sshGambar 5. 1 Install webserverGambar 5. 2 Password MySQLGambar 5. 3 Password MySQLGambar 5. 4 Pindah direktoriGambar 5. 5 Copy file virtualhostGambar 5. 6 Mengaktifkan virtualhostGambar 5. 7 Edit virtualhostGambar 5. 8 Konfigurasi virtualhostGambar 5. 9 Login ssh via winSCPGambar 5. 10 Warning authentikasiGambar 5. 11 Halaman winSCPGambar 5. 12 Pindah direktoriGambar 5. 13 Mengecek fileGambar 5. 14 Install zip dan unzipGambar 5. 13 Ekstrak wordpressGambar 5. 14 Cek fileGambar 5. 15 Rename direktoriGambar 5. 16 Ganti hak aksesGambar 5. 17 Login MySQLGambar 5. 18 Buat database mysqlGambar 5. 19 Restart apache2Gambar 5. 20 Mengakses webGambar 5. 21 Instalasi wordpressGambar 5. 22 Instalasi wordpressGambar 5. 23 Instalasi wordpressGambar 5. 24 Instalasi wordpressGambar 5. 25 Instalasi wordpressGambar 5. 26 Login wordpressGambar 5. 27 Tampilan dashboard adminGambar 3. 28 Tampilan web wordpressBAB IIIBAB IV