MEMANTAPKAN LANGKAH MENUJU ... - bpjs- .MEMANTAPKAN LANGKAH MENUJU INDONESIA ... prioritas yang...
date post
07-Mar-2019Category
Documents
view
216download
0
Embed Size (px)
Transcript of MEMANTAPKAN LANGKAH MENUJU ... - bpjs- .MEMANTAPKAN LANGKAH MENUJU INDONESIA ... prioritas yang...
3Laporan Pengelolaan Program dan Laporan KeuanganJaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015
MEMANTAPKAN LANGKAH MENUJU INDONESIA YANG LEBIH SEHAT
Penandatangan MoU antara BPJS Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan tentang Pengembangan dan Penyelenggaraan Pertukaran serta Pemanfaatan Data Bersama dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Jakarta, 29 Januari 2015.
Kesehatan telah mengakhiri masa transisi dan penguatan aspek kelembagaan. Suatu perjalanan waktu yang tidak sedikit sebagai proses pematangan organisasi dan pemupukan pengalaman menuju pelayanan yang lebih baik untuk mencapai cakupan semesta. Jumlah kepesertaan yang telah mencapai 156.790.287 jiwa pada akhir tahun 2015, menuntut pengelolaan organisasi yang komprehensif untuk dapat terus melayani peserta secara optimal dan berkelanjutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa cakupan kepesertaan yang telah mencapai lebih dari 62% penduduk Indonesia dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, menunjukkan bahwa program ini sangat dinanti dan dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama yang selama ini tidak memiliki akses terhadap jaminan kesehatan dengan iuran terjangkau sebelum BPJS Kesehatan lahir.
Keberadaan program Jaminan Kesehatan Nasional telah membuka harapan dan jalan bagi jutaan rakyat Indonesia, terutama masyarakat miskin dan dari daerah tertinggal untuk mendapatkan akses pelayanan
BPJS Kesehatan yang mengemban amanat Undang-undang sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terus berupaya memenuhi harapan terciptanya cakupan sehat semesta pada tahun 2019 dengan segala dinamikanya. Keberhasilan program ini tidak luput dari peran Pemerintah yang perlu secara terus menerus mendukung melalui kebijakan dan regulasi yang berpihak pada kesinambungan program.
Memasuki akhir tahun kedua, mengandung arti bahwa penyelenggaraan Program JKN-KIS oleh BPJS
4 Laporan Pengelolaan Program dan Laporan KeuanganJaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015
Pertumbuhan Cakupan Kepesertaan Tahun 2015
TRI SUKSES BPJS KESEHATAN 2015Periode tahun 2014-2015 merupakan milestone penting eksistensi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Setelah berhasil meletakkan pondasi operasional yang kuat di tahun 2014, di tahun 2015 BPJS Kesehatan konsisten melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan di tahun 2014, serta fokus menjalankan 3 (tiga) program prioritas yang dirumuskan dalam Tri Sukses BPJS Kesehatan 2015, yang meliputi :1. Sukses Implementasi Kartu Indonesia Sehat
(KIS).2. Sukses Kendali Mutu Kendali Biaya.3. Sukses Peningkatan Kolektabilitas Iuran dan
Rekrutmen Peserta Penerima Upah (PPU).
Dalam fase kedua masa transisi dan penguatan aspek kelembagaan, BPJS Kesehatan telah memiliki 13 Kantor Divisi Regional dari 12 Kantor Divisi Regional di awal tahun 2014 yang merupakan awal periode transformasi, 124 Kantor Cabang (termasuk Kantor Cabang Prima) dari 104 Kantor Cabang di awal tahun 2014, 384 Kantor Layanan Operasional Kabupaten/Kota (KLOK) dari 358 KLOK di awal tahun 2014, 1.487 BPJS Kesehatan Center dan 34 dari sebelumnya tidak ada pada awal tahun 2014, dengan dukungan sumber daya manusia sejumlah 6.265 pegawai dari 4.648 pegawai di awal transformasi. Selain itu, telah dikembangkan jaringan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan yang optimal kepada peserta, dengan pemasangan 21.124 titik koneksi jaringan komunikasi data yang tersebar di internal BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan dan beberapa mitra dari sebelumnya sebanyak 2.390 koneksi di awal tahun 2014.
1.436
.924
3.060
.117
6.311
.146
4.609
.229
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
8.644
.678
18.88
9.953
39.81
3.424
28.68
5.849
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
3.039
.718
6.249
.087
11.94
0.432
8.982
.304
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
2.275
2.470
2.655
2.813
2.708
1 Januari 2015
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
1 Januari 2015
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
133.4
23.65
3
141.1
02.29
4
147.6
75.54
4
156.7
90.28
7
152.3
22.19
0
1 Januari 2015
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
18.43
7
19.01
2
19.43
6 19.96
9
19.65
7
1 Januari 2015
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
24.15
1.429
51.18
1.534
100.6
17.37
8
75.27
6.060
s.d31 Maret
2015
s.d30 Juni 2015
s.d30 September
2015
s.d31 Desember
2015
Cakupan Kepesertaan (Jiwa) Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang Bekerjasama
Jumlah Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang Bekerjasama
Jumlah Kunjungan RJTP
Jumlah Faskes Penunjang yang Bekerjasama (Optik dan Apotik)
Jumlah Rujukan
Jumlah Kasus RJTL Jumlah Kasus RITL
1.681
1.739
1.783
1.847
1.815
Cakupan Kepesertaan (Jiwa) Faskes Tingkat Pertama (termasuk FKTP Gigi)
Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan Faskes Penunjang (Optik dan Apotik)
Jumlah Kunjungan RJTP Jumlah Rujukan
Jumlah Kunjungan RJTL Jumlah Kasus RITL
1
133.423.653 141.102.294 147.675.544 152.322.190 156.790.287
01 Jan 15 s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
18.437 19.012 19.436 19.657 19.969
01 Jan 15 s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
1.681 1.739 1.783 1.815 1.847
01 Jan 15 s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
2.275 2.470 2.655 2.708 2.813
01 Jan 15 s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
24.151.429 51.181.534 75.276.060 100.617.378
s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
3.039.718 6.249.087 8.982.304 11.940.432
s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
8.644.678 18.889.953 28.685.849 39.813.424
s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
1.436.924 3.060.117 4.609.229 6.311.146
s.d 31 Mar 2015 s.d 30 Jun 2015 s.d 30 Sept 2015 s.d 31 Des 2015
5Laporan Pengelolaan Program dan Laporan KeuanganJaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015
SUKSES IMPLEMENTASI KARTU INDONESIA SEHAT (KIS)
Sebagai salah satu program NAWACITA pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, implementasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi salah satu program prioritas yang harus berhasil dilaksanakan pada tahun 2015. KIS merupakan tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memperoleh pelayanan kesehatan komprehensif pada fasilitas kesehatan melalui mekanisme sistem rujukan berjenjang dan atas indikasi medis. Selama periode 2014-2015 telah diterbitkan KIS untuk segmen peserta baru, dengan prioritas penyediaan penerbitan KIS bagi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan. Sampai dengan 31 Desember 2015, BPJS Kesehatan telah mencetak
Pencapaian BPJS Kesehatan atas Pelaksanaan 100Program Prioritas Pemerintah
Indikator Terdistribusinya Kartu Indonesia Sehat (KIS)
893,281 10,751,005
86,400,000
4,466,403
12,308,431
87,006,370
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
80,000,000
90,000,000
100,000,000
per 30 Juni per 30 September per 31 Desember
Target Realisasi
dan mendistribusikan KIS untuk segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 87.006.370 kartu.
Distribusi KIS menjadi bagian dari 100 Kegiatan Prioritas yang dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP) di Tahun 2015. Target yang harus dicapai pada laporan KSP periode B12 adalah tercetaknya KIS sebanyak 100% dari data peserta yang sudah tervalidasi Kementerian Sosial dan terkirimnya KIS oleh BPJS Kesehatan sebanyak 100% melalui pihak ketiga. Dengan demikian, pada periode pelaporan B-12 telah tercapai realisasi 100,70% KIS yang terdistribusi melalui pihak ketiga.
6 Laporan Pengelolaan Program dan Laporan KeuanganJaminan Sosial Kesehatan Tahun 2015
SUKSES KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
BPJS Kesehatan berkomitmen untuk membayarkan biaya manfaat maksimal 15 hari kerja sejak klaim diajukan sesuai ketentuan perundangan. Sampai dengan 31 Desember 2015, telah dibayarkan biaya manfaat sebesar Rp57,08 triliun untuk pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (termasuk pembayaran kapitasi dan non kapitasi) sebesar Rp11,51 triliun kepada 19.969 fasilitas kesehatan secara tepat waktu, dengan pemanfaatan 100,62 juta kunjungan; Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan sebesar Rp45,47 triliun kepada 4.660 fasilitas kesehatan (termasuk faskes penunjang) secara tepat waktu, dengan pemanfaatan 39,81 juta kun