Melihat sholat nabi
-
Upload
milik-pribadi -
Category
Spiritual
-
view
389 -
download
6
Transcript of Melihat sholat nabi
MELIHAT SHOLAT NABI
• Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah MELIHATNabi SAW mengerjakan shalat
• Meraih manfaat shalat secara maksimal
Daftar Rujukan
• Shahih Bukhari• Shahih Muslim• Sifat Shalat Nabi, Nashiruddin Al-Albani• Pedoman Shalat, Doa & Dzikir, • Abu Fajar Al Qalami• Pedoman Shalat, • Prof. DR. TM Hasbi Ash-Shiddieqy• Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al Ashqalani• Dan lain-lain
Melihat Shalat Nabi
• Melihat hadits tiap “Gerakan”dan “Bacaan”shalat Nabi
• Gerakan yang paling sempurna & bermanfaat• Pendalaman materi, bukan ajaran baru• Untuk seluruh umat Islam, bukan milik golongan
tertentu• Semangat memperbaiki diri• Boleh berbeda, asal tahu dasarnya• Saling menghormati perbedaan pendapat
Penting• Ini adalah tata cara shalat yang
benar (karena semua gerakan dan bacaan ada landasan haditsnya). Tapi bukan satu-satunya yang benar. Siapapun boleh berbeda dengan tata cara ini, sepanjang memiliki landasan hukum yang kuat.
• Tata cara shalat untuk laki-laki dan wanita adalah sama, hal ini berdasarkan hadits “Shalatlah engkau sebagaimana engkau melihat aku shalat”(HR Bukhari, Muslim & Ahmad).
• Ada juga ulama lain yang berpendapat sedikit berbeda untuk laki-laki dan wanita
• Perbedaan (masalah khilafiyah) hendaknya tidak menjadikan perpecahan umat.
• Shalat dapat memberikan manfaat besar untuk kita jika dilakukan dengan tata cara / gerakan yang benar (sesuai contoh Nabi).
• Praktek shalat yang benar itu penting… Jauh lebih penting dari praktek apapun. Tunda belajar yang lain jika belum dapat memahami praktek shalat Nabi, utamakan belajar shalat yang benar.
• Praktek shalat yang benar adalah urgent (sangat penting). Agar shalat tidak terasa hampa, sia-sia!
• Praktek shalat yang benar itu harus. Agar shalat lebih menyegarkan, lebih menyenangkan, lebih khusyu’ dan lebih bermanfaat…
B e r d i r i
Janganlah kamu shalat kecuali dengan menghadap sutrah (HR Ibnu Khuzaimah)
Sutrah = batas shalat, jarak 3 hasta, di depan
Sutrah : dinding, punggung, tiang, tongkat dll.
Apabila kamu berdiri untuk shalat, sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap kearah kiblat, lalu bertakbirlah. (HR Bukhari –
Muslim)
B e r d i r i
Ketika Rasulullah SAW shalat, beliau menundukkan kepala dan pandangan matanya diarahkan ke tanah [tempat sujud]. (HR Baihaki –Hakim)
Ringkasan
• Ada sutrah (HR Ibnu Khuzaimah) • Menghadap kiblat (HR Bukhari –
Muslim) (Badan & jarikaki) • Pandangan ketempat sujud
(HR Baihaqi, Hakim)
Perlu Perbaikan
Rasulullah SAW melarang untuk menyibak lengan baju dalam shalat (HR Bukhari, Muslim)
Mata kaki tertutup(HR Abu Dawud)
X
A n g k a t T a n g a n • Kِetika Rasulullah SAW shalat, beliau
mengangkat kedua tangan dengan meluruskan jari-jarinya, beliau tidak merenggangkannya dan tidak mengepalkannya
(HR Abu Daud, Al Hakim)
Rasulullah SAW sujud meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua daun
telinganya persis seperti saat beliau melakukan takbiratul ikhram.
(HR Abu Dawud, Nasai)
Dari Barra bin Azib RA, ia berkata: “Ketika Rasulullah SAW takbiratul ihram, aku melihat kedua tangannya diangkat sampai ibu jarinya berdekatan dengan kedua daun telinga. (HR Ahmad)
Ibnu Umar berkata: “Aku melihat Rasulullah SAW ketika shalat mengangkat kedua tangannya sampai
sejajar kedua pundaknya...”(HR Bukhari)
Angkat Tangan & Takbir (1)
Sewaktu Abdullah bin Umar RA shalat, ia membaca takbir sambil mengangkat kedua
tangannya... Oleh Ibnu Umar hadits ini dinisbatkan kepada Rasulullah SAW.
(HR Bukhari) Ketika mendirikan shalat, Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya terlebih dahulu sehingga sejajar dengan pundaknya, setelah
itu baru beliau SAW melafalkan takbir. (HR Bukhari)
Abu Qilabah melihat Malik bin Khuwairits sewaktu shalat ia
membaca takbir terlebih dahulu kemudian mengangkat kedua
tangannya... Begitulah Rasulullah SAW melakukan shalat. (HR Muslim)
Kesimpulan:
• Bersamaan takbir (HR Bukhari)• Sebelum takbir (HR Bukhari)• Setelah takbir (HR Muslim)
A n g k a t T a n g a n
Dilakukan saat:• Takbiratul ihram (HR Nasai, Abu Dawud)• Menjelang ruku (HR Bukhari, Muslim)• Setelah ruku / I’tidal (HR Bukhari, Muslim)• Bangkit dari rakaat ke-2 (Bukhari, Abu Dawud)
Terkadang:• Menjelang sujud (HR Nasai, Daruquthni)• Bangkit dari rakaat-3 (HR Nasai)
S e d e k a p • Dan adalah Nabi mendekapkan tangan
kanannya pada tangan kirinya (HR Nasai, Daruqutni)
• Meletakkan tangan kanan di atas kiri (HR Muslim)
• Dan meletakkan kedua tangannya di atas dada (HR Abu Dawud, Ahmad
Rasullah SAW meletakkan telapak tangan kanannya pada punggung telapak kirinya, atau
pada pergelangan tangan kirinya, atau pada lengan kirinya (HR Abu Dawud, Nasai)
Perlu Perbaikan
Di atas lambung
Di atas perut
Adalah Rasul SAW melarang meletakkan kedua tangannya pada lambung
(HR Bukhari, Muslim)
X
R u k u’• Kemudian Rasulullah SAW mengangkat tangannya,
kemudian bertakbir lalu ruku... (HR Bukhari, Muslim)• Apabila kamu ruku, letakkanlah telapak tanganmu
pada lutut, bukalah jari-jarimu kemudian tekanlah dengan mantap dan tumakninah sehingga anggota tubuh kembali pada persendiannya (HR Ibnu Khuzaimah, Ibu Hibban)
• Ketika Rasulullah SAW ruku, dia membuka kedua lengan ke samping kiri dan kanan (HR Tirmidzi)
• Ketika Rasulullah SAW ruku, ia meratakan punggungnya (HR Baihaqi)
• Ketika ruku, Rasulullah SAW tidak menundukkan kepala dan tidak pula mengangkatnya ke atas, melainkan antara keduanya (HR Muslim)
R u k u’
Telapak tangan pada lutut (HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Membuka kedua lengan, Meratakan punggungnya, Pandangan tidak menunduk tidak ke atas(HR Tirmidzi, Baihaqi, Muslim)
SUJUD• Ketika Rasulullah SAW sujud, beliau
meletakkan kedua tangannya ke tanah terlebih dahulu sebelum meletakkan kedua lututnya
(HR Ibnu Khuzaimah, Daruquthni, Hakim) • “Jika salah seorang kalian hendak sujud,
janganlah berlutut sebagaimana berlututnya unta, tapi hendaknya meletakkan kedua tangannya sebelum lututnya”
(HR Abu Dawud, Ahmad, An-Nasai)
• Ketika kalian bersujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua lenganmu (HR Muslim)
• Dan Rasulullah SAW membuka kedua lengannya ke arah kiri dan kanan (HR Tirmidzi, Abu Dawud)
• Rasulullah SAW menghadapkan jari-jari tangannya ke arah kiblat (HR Baihaqi)
• Rasulullah SAW merapatkan jari-jemarinya (HR Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Hakim)
Aisyah ra berkata: “Ketika aku mencari Rasul SAW ternyata
kudapati ia sedang sujud dengan merapatkan tumitnya dan jari-jari
kakinya menghadap kiblat (HR Hakim, Ibnu Khuzaimah)
Rasulullah SAW memerintahkan agar kita meletakkan kedua tangan sewaktu
sujud dan menegakkan telapak kaki kita (HR Tirmidzi)
Rasulullah SAW meletakkan kedua tangannya sejajar kedua daun telinganya
persis seperti saat beliau melakukan takbiratul ikhram (HR Nasai, Abu Dawud)
Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangannya hingga sejajar kedua pundaknya
(HR Tirmidzi, Abu Dawud)
• Jika seorang hamba bersujud, haruslah meletakkan tujuh anggota badannya, yaitu: wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung telapak kaki (HR Muslim, Abu Dawud)
Ketika bersujud, Rasulullah SAW meletakkan wajah dan hidungnya dengan mantap (HR
Tirmidzi, Abu Daud)
• Jarak tempat sujud beliau dengan sutrah adalah seukuran lewatnya seekor kambing. (HR Bukhari,
Muslim)
• Jadi berdasar kedua hadits tersebut, pada saat sujud, sutrah masih tidak tersentuh oleh kepala (masih bisa dilalui kambing).
Kesimpulan : Perut dan paha tetap direnggangkan,
namun kepala tidak sampai menyentuh sutrah
Duduk antara 2 sujud
• Setelah bangkit dari sujud, dudukilah telapak kaki kirimu
(HR Ahmad, Abu Dawud)• Beliau SAW menegakkan kakinya yang
sebelah kanan (HR Bukhari, Baihaqi)• Dan menghadapkan jari jemarinya ke arah
kiblat (HR Nasai)• Terkadang beliau SAW melakukan iq’a
(duduk di atas dua tumit tegak) (HR Muslim, Baihaqi)
• Duduk di atas tapak kaki kiri.(HR Ahmad, Abu Dawud)• Menegakkan tapak
kaki kanan. (HR Bukhari, Baihaqi).
atau :Duduk Iq’a
(HR Muslim, Baihaqi)
Jari-jari kaki menghadap kiblat. (HR Nasai)
Duduk Istirahat
Sebelum bangkit ke rakaat berikutnya, Rasulullah SAW duduk istirahat sebentar (seperti duduk antara 2 sujud), kemudian bangkit menuju rakaat berikutnya
“Rasulullah SAW duduk dengan sempurna (duduk istirahat) di atas kaki kirinya dengan lurus, hingga setiap tulang kembali ke tempatnya” (HR Bukhari, Abu Dawud)
DudukTasyahudAwalKetika kamu duduk di pertengahan shalatmu, duduklah dengan tumakninah. Duduklah dengan iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kirimu... (HR Abu Dawud, Baihaqi)
Ketika duduk tasyahud, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangan kanannya pada paha kanan dan tangan kiri pada paha kirinya (HR Muslim); dalam riwayat lain : di atas lutut
dan beliau SAW menggenggam semua jemari tangan kanannya dan menudingkan jari telunjuknya ke arah kiblat. (HR Muslim, Ibnu Khuzaimah)•Atau telunjuk sedikit tunduk (HR Ahmad, Nasai, Ibn Majah, Ibn Khuzaimah)
Ketika beliau menudingkan jari telunjuknya, beliau meletakkan ibu jari di atas jari tengahnya (HR Muslim)•Terkadang beliau mengaitkan kedua jari tersebut seperti lingkaran (HR Abu Dawud, Nasai, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban)
Beliau menggerak-gerakkan jari telunjuknya sambil berdoa dengannya
(HR Abu Dawud, Nasai, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban)
Penjelasan tentang menggerak-gerakkan:
• Hanafi : 2x, saat berucap “La”, turun saat “Illallah”• Syafi’i : 2X, saat berucap “Illallah”, & ketika selesai• Hambali : Setiap menyebut asma Allah• Maliki : Terus menerus, gerak kanan-kiri
Rasulullah SAW membentangkan telapak tangan kirinya di atas lutut yang kiri, dan beliau SAW menggenggam semua jemari tangan kanannya dan menudingkan jari telunjuknya ke arah kiblat. Dan beliau melemparkan pandangannya ke arah jari telunjuknya(HR Muslim, Ibnu Khuzaimah)
DudukTasyahudAkhir
Punggung tapak kaki kiri menempel ke lantai, ujung kaki kiri dan kaki kanan berada di satu sisi. (HR Bukhari)
Menegakkan tapak kaki kanan, terkadang mendatarkannya. (HR Muslim)
S a l a m
Berpaling ke kanan sampai terlihat pipi, dan berpaling ke kiri... (HR Muslim)
Berpaling sedikit ke kanan, mengucapkan “Assalamualaikum” (HR Baihaqi, Ibnu Khuzaimah)
S a k t a h
• Sewaktu Rasulullah SAW shalat, ia melakukan dua saktah, yaitu ketika selesai membaca doa iftitahdan ketika selesai membaca surat Al Quran (HR Abu Daud, Al Hakim)
• Saktah = diam sejenak, 1 nafas
Ta’awudz & Basmalah
• Rasulullah SAW membaca ta’awudz, kemudian basmalah. Dan beliau SAW tidak membacanya dengan suara keras (HR Bukhari, Muslim, Thabrani, Ahmad)
• Bacaan taawudz hanya pada rakaat pertama
A l F a t i h a h
• Kemudian beliau SAW membaca Al-Fatihah, beliau memenggalnya ayat demi ayat... (HR Abu Dawud)
• Nabi saw bersabda, Allah SWT berfirman, "Shalat itu Kubagi dua antara Aku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya. Apabila ia mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil alamin”, maka aku menjawab hamba-Ku memuji-Ku. Apabila ia mengucapkan “Arrahmaanirrahiim”, maka aku menjawab hamba-Ku menyanjung-Ku, Apabila ia mengucapkan “Maaliki yaumiddiin”, maka aku menjawab hamba-Ku mengagungkan-Ku, Apabila ia mengucapkan “Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin”, maka aku menjawab inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya. Apabila ia mengucapkan “Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina anamta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin”, maka aku menjawab inilah bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya”(HR Muslim).
Duduk Antara 2 Sujud
Dalam (HR Abu Dawud ) ini, bacaan tersebut hanya sampai “wa ‘aafinii”(Pedoman Shalat, Doa & Dzikir, Abu Fajar Al Qalami)