MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK...

134

Transcript of MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK...

Page 1: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan
Page 2: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan
Page 3: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

MELENGKUNG TIDAK PATAHBEND NOT BREAK

Bambu memiliki sifat yang sangat lentur. Dia hanya melengkung ketika diterpa angin dan membuatnya tidak patah. Bambu menggambarkan ketahanan, yang artinya memiliki kemampuan untuk bangkit kembali dari keadaan yang berat.

Pada tahun 2018, PPPK kehilangan Kepala Pusatnya, Langgeng Subur. Hal itu menjadi cobaan yang berat bagi kami tetapi kami harus bangkit kembali untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pemangku kepentingan.

Bamboo has very flexible properties. He only bent when he was hit by the wind and made him not break. Bamboo describes resilience, which means it has the ability to rise again from a severe state.

In 2018, PPPK lost its Director, Langgeng Subur. It was a tough trial for us but we had to get back up to be able to provide the best service for the stakeholders.

Page 4: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

4 DAFTAR ISI

DAFTAR ISITable of Contents

Judul dan Penjelasan TemaCover Story

7 Sambutan Kepala PPPKGreetings from The Head of PPPK

11 Sekilas PPPKPPPK at a Glance

12 Visi Misi Nilai dan SemangatVision Mission Values & Spirit

16 Sejarah PPPKHistory of PPPK

18 Struktur OrganisasiOrganizational Structure

20 Profil PejabatBiographies of Officials

29 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

35 Pengelolaan KinerjaPerformance Management

49 Sistem InformasiInformation Systems

62 Kerja Sama InternatioonalInternational Cooperation

Page 5: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

5DAFTAR ISI

67PerizinanLicensing

81 PengawasanInspection

91 KepatuhanCompliance

95 PengembanganDevelopment

109 Penyajian InformasiInformation Services

117 SurveiSurvey

123 Ringkasan Laporan Keuangan PPPKHighlight of Financial Report of PPPK

130 PPPK merasakan duka mendalamPPPK felt a deep mourning

Page 6: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

6 BAGIAN6 BAGIAN

Page 7: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

7SAMBUTAN

SAMBUTAN KEPALA PPPKGreetings from The Director of PPPK

Para pemangku kepentingan,

Salam sejahtera untuk kita semua

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tahunan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) tahun 2018. Laporan Tahunan ini merupakan bentuk transparansi kami sebagai badan publik yang wajib menyediakan informasi kepada masyarakat. Laporan tahunan ini memuat semua pencapaian PPPK selama tahun 2018.

Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan kondisi kami pada tahun tersebut yang mengalami goncangan yang besar. Pada tanggal 19 Oktober 2018 kami kehilangan Kepala Pusat, Langgeng Subur, yang meninggal dunia di Kantor selepas melakukan pertandingan tenis meja. Hal ini membuat kami berguncang cukup hebat. Namun, kami tetap bertahan agar dapat senantiasa melaksanakan tugas dan fungsi yang dimandatkan kepada kami.

PPPK bertugas mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan serta pelayanan informasi atas profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan Publik, Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan Aktuaris Publik. Pelaksanaan tugas dan fungsi pada organisasi ini memberikan tantangan tersendiri bagi Kami, baik pengembangan sumber daya manusia lingkup internal maupun profesi keuangan.

Sebagai salah satu instansi di Kementerian Keuangan, kami berusaha untuk mendukung pencapaian visi

Dear stakeholders,

May peace be upon us all.

By the grace of God, we present the Annual Report of Center of Financial Profession Supervisory (PPPK) for the year of 2018. This Annual Report. The Annual Report is a form of our transparency as a public instituion that is obliged to provide information to the public. This annual report contains all the achievements of PPPK during 2018.

The PPPK annual report 2018 adopt “bend but not break” as the theme. This theme illustrates our condition that year which experienced a big shock. On October 19, 2018 we lost the Director, Langgeng Subur, who died at the office after a ping-ping match. This makes us shake quite a lot. However, we persevered in order to always carry out the mandated duties and functions for us.

PPPK is assigned to coordinate and implement the preparation of policy formulation, guidance, development, supervision, and information services on the finance professions, i.e., accountant, public accountant, accounting technician,valuer, public valuer, actuary, and other finance professions. The execution of duties and functions of this organisation gives a unique challenge, both in the development of the internal human resources of PPPK and the finance professions.

As one of the institution in the Ministry of Finance, we strive to support the achievement of the Ministry of Finance’s vision and mission. The vision of the Ministry of Finance is to become the main driver of Indonesia’s economic growth in the 21st century. Inclusive economic growth indicates that the growth and

Page 8: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

8 SAMBUTAN

misi kementerian keuangan. Visi Kementerian Keuangan adalah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke 21. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif mengindikasikan bahwa pertumbuhan dan pembangunan yang diarahkan oleh Kementerian Keuangan akan menghasilkan dampak yang merata di seluruh Indonesia. Profesi keuangan memiliki peran penting dalam rangka mewujudkan ekonomi yang inklusif tersebut. PPPK sebagai instansi yang bertugas membina profesi keuangan berusaha mewujudkan profesi-profesi keuangan yang berkualitas agar dapat mendukung pencapaian visi Kementerian Keuangan.

Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi kami untuk terus mengembangkan diri dan melakukan perbaikan secara terus menerus dalam rangka meningkatkan kompetensi profesi keuangan dan menjawab kebutuhan para pemangku kepentingan. Pada tahun 2018 kami berupaya untuk melakukan digitalisasi pada proses-proses bisnis yang ada. Salah satu upaya kami adalah dengan mengembangkan aplikasi pelaporan tahunan KAP berbasis daring yang telah diluncurkan pada akhir tahun 2018. Melalui aplikasi laporan tahunan ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan kepada KAP dalam menyampaikan laporan kegiatan usahanya secara tepat dan akurat.

Selain itu, dengan semakin sadarnya para pemangku kepentingan akan pentingnya profesi keuangan, hal ini menjadi tantangan lebih bagi kami. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa aduan terhadap profesi keuangan kepada kami. Dalam menjawab tantangan tersebut, kami melakukan pengawasan dan pembinaan secara lebih intensif. Supaya profesi keuangan memberikan jasa secara profesional sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), jumlah pagu anggaran PPPK adalah sebesar Rp28.121.570.000,00 (dua puluh delapan miliar seratur dua puluh satu juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah). Dengan jumlah

development directed by the Ministry of Finance will have an even impact throughout Indonesia. The financial profession has an important role in realizing this inclusive economy. PPPK as an institution that tasked with supervising the financial profession seeks to realize quality financial professions in order to support the achievement of the Ministry of Finance’s vision.

The Industrial Revolution 4.0 is a challenge for us to continue to develop ourselves and make continuous improvements in order to improve the competence of the financial profession and answer the needs of stakeholders. In 2018 we strive to digitize existing business processes. One of our efforts is to develop an online KAP-based annual reporting application that was launched at the end of 2018. Through the application of this annual report, we hope to provide convenience to KAP in delivering reports on its business activities appropriately and accurately.

In addition, with the growing awareness of stakeholders about the importance of the financial profession, this has become a more challenging challenge for us. This was indicated by the existence of several complaints against the financial profession to us. In answering this challenge, we conduct supervision and coaching more intensively. So that the financial profession provides services professionally in accordance with applicable regulations.

As an accountability for the implementation of the State Budget (APBN), the total budget for PPPK is equal to Rp28,121,570,000.00 (twenty eight billion, twenty-one million five hundred seventy thousand rupiah). With the realized amount of IDR 20,736,064,699.00 (twenty billion seven hundred thirty six million sixty four thousand six hundred ninety nine rupiahs) or equivalent to 73.73%.

Finally, we would like to express our gratitude to the stakeholders who support the implementation of PPPK duties and functions. We hope that PPPK can continue to transform in the face of existing challenges.

Page 9: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

9SAMBUTAN

terealisasi sebesar Rp20.736.064.699,00 (dua puluh miliar tujuh ratus tiga puluh enam juta enam puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh sembilan rupiah) atau setara dengan 73,73%.

Akhir kata kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PPPK. Kami berharap PPPK dapat terus bertransformasi dalam menghadapi tantangan yang ada.

Demikian pengantar kami kiranya laporan tahunan PPPK ini dapat menjadi sumber informasi mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi PPPK dalam kurun waktu 2018.

Salam sejahtera.

Jakarta, Mei 2019

Firmansyah N. Nazaroedin

Thus, our introduction, this annual PPPK report can be a source of information regarding the implementation of PPPK duties and functions in 2018.

Page 10: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

10 BAGIAN10 BAGIAN

Page 11: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

11PROFIL

SEKILAS PPPKPPPK at Glance

PPPK adalah sebuah organisasi pemerintahan di Lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam struktur organisasi, PPPK berada di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan tetapi bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan. PPPK mempunyaii tugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap profesi keuangan. Profesi keuangan yang saat ini telah dibina dan diawasi oleh PPPK antara lain profesi akuntan, profesi akuntan publik, profesi penilai publik, dan profesi aktuaris publik. Dalam menjalankan tugasnya, PPPK dibagi menjadi 5 bidang dan 1 bagian

PPPK is a government organization within the Ministry of Finance. In the organizational structure, PPPK is under the Secretariat General of the Ministry of Finance but is responsible directly to the Minister of Finance. PPPK has the duty to conduct guidance and supervision of the financial profession. The financial profession that has now been fostered and supervised by the PPPK includes the profession of accountants, the profession of public accounting, the profession of public Valuers, and the profession of public actuaries. In carrying out its duties, PPPK is divided into 5 fields and 1 part

Page 12: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

12 PROFIL

VISI MISI NILAI & SEMANGATVision Mission Values & Spirit

VISIVISION

Menjadi pembina dan pengawas yang andal dalam rangka mewujudkan profesi keuangan yang profesional dan kompetitif untuk mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien

To be a reliable regulator to develop professional and competitive finance professions to support a healthy and efficient national economy.

MISIMISSION

• Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap profesi keuangan secara komprehensif dan berkelanjutan To supervise and oversee the finance professions comprehensively and continuously

• Mempercepat proses penyusunan regulasi terkait profesi keuangan To accelerate the process of regulation formulation related to the finance professions

• Memberikan layanan terbaik kepada para pemangku kepentingan sesuai dengan nilai-nilai dan budaya kerja Kementerian Keuangan To deliver the best services to the stakeholders in accordance with the values and cultures of the Ministry of Finance

• Membentuk SDM yang profesional dan berkompetensi tinggi. To develop highly professional and competent human resources.

Page 13: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

13PROFIL

NILAIVALUES

Integritas Integrity

Profesionalisme

Professionalism

Sinergi

Sinergy

Pelayanan Service

Kesempurnaan . Excellence

Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak denganbaik dan benar serta memegang teguh kode etik danprinsip-prinsip moral Think, speak, behave and act properly, and to uphold the code of conduct and moral principles

Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitasWork properly and accurately based on the core competencieswith full responsibility and high commitment

Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internalyang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan parapemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yangbermanfaat dan berkualitasEstablish and ensure productive internal cooperation andharmonious partnership with stakeholders towards achieving fruitful and quality work

Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman Provide services in a wholehearted, transparent, speedy,accurate and safe manner that satisies stakeholders

Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik Consistently make improvements in all areas in order to become and give the best

Page 14: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

14 PROFIL

PERILAKU UTAMAPRIME BEHAVIORS

Integritas Integrity

Profesionalisme

Professionalism

Sinergi

Sinergy

Pelayanan Service

Kesempurnaan . Excellence

• Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya; dan• Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela

• To be honest, sincere and trustful; and• To maintain dignity and to not conduct disgraceful things.

• Memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas; dan• Bekerja dengan hati.

• To have skills and broad knowledge; and• To work wholeheartedly.

• Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati; dan

• Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik.

• To have a good thought, to trust, and to respect each other; and

• To find and to execute the best solution.

• Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan; dan

• Bersikap proaktif dan cepat tanggap.

• To serve with stakeholders’ satisfactionorientation; and• To be proactive and responsive.

• Melakukan perbaikan terus menerus; dan• Mengembangkan inovasi dan kreatifitas.

• To make continuous improvements; and• To develop innovation and creativity.

Page 15: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

15PROFIL

Semangat PrimePrime Spirit

Profesional Professional

Menjadi ahli di bidangnya dengan keunikan masing-masing pribadi, kerja tuntas dan akurat penuh tanggung jawab dan komitmen, asah kemampuan dan pengetahuan, serta manajemen waktu dan bekerja dengan hati.Becoming an expert in the field with its own characteristic, work thoroughly and accurately, responsible and highly committed, sharpen the capability and knowledge, time management and work with heart.

ResponsifResponsive

Memberikan layanan tepat waktu dan transparan, Inisiatif menggali kebutuhan layanan. Cekatan dalam menyelesaikan masalah, serta proaktif untuk meningkatkan kualitas layanan.Provide an on-time and transparent service, take initiative in digging the needs of the service, be agile in solving the problem,be proactive in improving the service quality.

Inovatifinnovative

Menjadi ahli di bidangnya dengan keunikan masing-masing pribadi, kerja tuntas dan akurat penuh tanggung jawab dan komitmen, asah kemampuan dan pengetahuan, serta manajemen waktu dan bekerja dengan hati.Becoming an expert in the field with its own characteristic, work thoroughly and accurately, responsible and highly committed, sharpen the capability and knowledge, time management and work with heart.

Modern Modern

Menggunakan metode dan alat terkini agar meningkatkan kualitas kerja. Cepat dan tanggap dalam penguasaa teknologiterkini yang bermanfaat untuk memberikan layanan kepada pemangku kepentingan.Use updated methods and tools to improve the work quality. Be quick and responsive in the use of current technology that is useful to provide services to thestakeholders.

Antusias Enthusiastic

Antusiasme dan semangat kerjayang tinggi, penuh tanggungjawab, serta inisiatif menggali kebutuhan layanan.Have a high enthusiasm and workspirit, full responsibility to dig the needs of services.

Page 16: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

16 PROFIL

SEJARAH PPPKThe History of PPPK

1984Pembinaan dan pengawasan profesi Akuntansi oleh Kementerian Keuangan pertama kali dilakukan oleh Direktorat Lembaga Keuangan dan Akutansi yang secara struktural berada di bawah Direktorat Jenderal Moneter berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 Tentang Susunan Organisasi Departe men.

1992Pada tanggal 7 Juli 1992, profesi Penilai

masuk ke dalam pembinaan Kementerian Keuangan. Unit kerja yang melaksanakan tugas bidang pembinaan profesi Akuntan dan Penilai adalah Direktorat Pembinaan

Akuntan dan Jasa Penilai yang berada di bawah Direktorat Jenderal Lembaga

Keuangan.

1984The supervision and oversight of the accounting profession by the Ministry of Finance was first carried out by the Directorate of Financial Institutions and Accounting which is structurally under the Directorate General of Monetary based on the Decree of the President of the Republic of Indonesia about Amendment to Presidential Decree No. 15 of 1984 concerning the Organizational Structure of Departments.

1992On July 7, 1992, the Valuer profession begin

to supervised by Ministry of Finance. Work unit that carries out the supervision task of accounting and appraisal profession is the

Directorate of Supervision of Accountant and Valuer under the Directorate General

of Financial Institutions.

Page 17: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

1717PROFIL

2006Terjadi reorganisasi di tubuh Kementerian Keuangan, salah satunya adalah penggabungan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dengan Badan Pengawas Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Unit kerja Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai dikeluarkan dari Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. Unit ini kemudian berubah nama menjadi Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP).

2014Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai berubah menjadi Pusat Pembinaan Profesi Keuangan. Perubahan nama ini dilakukan untuk mengakomodir penambahan fungsi pembinaan dan pengawasan profesi Aktuaris.

2006There was a reorganization in the Ministry of Finance, one of which was the merger of the Directorate General of Financial Institutions with the Capital Market Supervisory Agency to become the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency. The work unit of the Directorate of Accounting and Appraisal Services was taken out from the Directorate General of Financial Institutions. This unit later changed its name to the Center for Accounting and Appraisal Services (PPAJP).

2014According to Minister of Finance Regulation Number 206/PMK.01/2014 about the Organization and Work Procedure of the Ministry of Finance, the Center for Accountant and Appraisal Supervisory changed to the Center for Financial Profession Supervisory. This name change was carried out to accommodate the addition of the supervision functions of the Actuary profession.

Page 18: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

18 PROFIL

STRUKTUR ORGANISASI PPPKPPPK Organizational Structure

Page 19: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

19PROFIL

Page 20: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018 CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

20 BAGIAN 21BAGIAN

PROFIL PEJABATBiographies of Officials

Firmansyah N. Nazaroedin

KEPALA PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGANDirector of Center of Financial Profession Supervisory

Page 21: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018 CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

20 BAGIAN 21BAGIAN

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan saat ini dipimpin oleh Firmansyah N. Nazaroedin selaku Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.

Firmansyah lahir di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1964. Menyelesaikan pendidikan program diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1985, dan meraih gelar Akuntan dari program diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991. Pada tahun 1994 menyelesaikan pendidikan master di The George Washington University.

Firmansyah memulai karier di Kementerian Keuangan sejak tahun 1984. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah (2011-2012), Inspektur VI pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (2012-2015), Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (2015-2019).

The Center for Financial Profession Supervisory is currently led by Firmansyah N. Nazaroedin as Director of Center for Financial Profession Supervisory.

Adi was born in Jakarta on 19 May 1964. He completed his diploma III education program at the State Accounting College in 1985, and earned his Accountant degree from the diploma IV program at the State Accounting College in 1991. In 1994 he completed his master’s education at the George Washington University.

Firmansyah started his career at the Ministry of Finance since 1984. He has served as Head of Regional Treasury Office on Central Sulawesi (2011-2012), Inspector VI on Inspectorate General of Ministry of Finance of Republic Indonesia (2012-2015), Director of Accounting and Financial, Directorate General of Treasury (2015-2019).

Page 22: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

22 PROFIL

ZANARIA

Kepala Bagian Tata UsahaHead of Division of Center Administration

Lahir di Kotabumi pada tanggal 26 Januari 1970. Menyelesaikan program sarjana ekonomi manajemen di Universitas Lampung pada tahun 1992. Pada tahun 2001 mendapatkan gelar Master of Arts in International Development dari International University of Japan.

Zanaria memulai karier di Kementerian Keuangan sejak tahun 1995. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha pada Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan (2009-2011), Kepala Subbidang Bina Kepatuhan dan Manajemen Risiko Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2011-2011), Kepala Bagian Tata Usaha pada Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2011-2016).

Born in Kotabumi on 26 January 1970. She completed a degree in economics in management at the University of Lampung in 1992. In 2001 he received a Master of Arts in International Development from the International University of Japan.

Zanaria started her career at the Ministry of Finance since 1995. She has served as Head of Administration Subdivision at the Center for Financial Information and Technology Systems, Secretariat General, Ministry of Finance (2009-2011), Head of Compliance and Risk Management Subdivision of Information and Communication Technology at the Center Financial Information and Technology Systems, Secretariat General (2011-2011), Head of Administration at the Center for Information Systems and Financial Technology, Secretariat General (2011-2016).

Page 23: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

23PROFIL

TRIYANTO

Kepala Bidang Perizinan dan Kepatuhan Profesi AkuntansiHead of Division of Licensing and Compliance of Accounting Profession

Lahir di Klaten pada tanggal 8 Mei 1975. Menyelesaikan pendidikan program diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1997, dan meraih gelar Akuntan dari program diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1999. Pada tahun 2002 menyelesaikan pendidikan master di UPI YAI. Mendapatkan gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2015.

Triyanto memulai karier di Kementerian Keuangan sejak tahun 1996. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Subbidang Pengembangan Akuntan Publik pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat (2009-2015).

Born in Klaten on 8 May 1975. He completed his diploma III education program at the State Accounting College in 1997, and earned his Accountant degree from the diploma IV program at the State Accounting College in 1999. In 2002 he completed his master’s education at UPI YAI. Obtained a Masters in Law from the University of Indonesia in 2015.

Triyanto began his career at the Ministry of Finance since 1996. He has served as Head of the Subdivision of Public Accountant Development at the Center of Financial Profession Supervisory, Secretariat (2009-2015).

Page 24: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

24 PROFIL

Lahir di Magelang pada tanggal 14 Juli 1965. Menyelesaikan pendidikan program diploma III Sekolah TInggi Akuntan pada tahun 1987, dan meraih gelar Akuntan dari program diploma IV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1993.

Asih Aryanto memulai karier di Kementerian Keuangan sejak tahun 1986. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kehumasan pada Sekretariat Inspektorat Jenderal (2001-2008), Kepala Subbagian Analisis Hasil Pengawasan I.3 pada Sekretariat Inspektorat Jenderal (2008-2009), Kepala Subbagian Akuntansi pada Sekretariat Inspektorat Jenderal (2009-2010), Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan, Sekretariat Jenderal (2010-2015), Kepala Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (2015-2017).

Born in Magelang on 14 July 1965. Completed his diploma program III at the State Accounting College in 1987, and earned his Accountant degree from the diploma IV program at the State Accounting College in 1993.

Asih Aryanto began his career at the Ministry of Finance since 1986. He has served as Head of Administration and Public Relations Subdivision at the Secretariat of the Inspectorate General (2001-2008), Head of Subdivision of Analysis of Monitoring Results I.3 at the Secretariat of the Inspectorate General (2008-2009), Head Accounting Subdivision at the Inspectorate General Secretariat (2009-2010), Head of General Section at the Taxation Supervisory Committee Secretariat, Secretariat General (2010-2015), Head of Accounting Professional Inspection Division at the Center of Financial Profession Supervisory (2015-2017).

ASIH ARIYANTO

Kepala Bidang Perizinan dan Kepatuhan PenilaiAktuaris dan Profesi Keuangan LainnyaHead of Division of Licensing and Compliance of Valuers, Actuaries, and Other Financial Professions

Page 25: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

25PROFIL

ARIE WIBOWO

Kepala Bidang Pengembangan Profesi KeuanganHead of Division of Financial Profession Development

Lahir di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 1979. Menyelesaikan pendidikan program Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Padjajaran tahun 2002 dan program Sarjana Teknik Aeronautika di Institut Teknologi Bandung tahun 2003. Beliau mendapat gelar Magister Sains Ilmu Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 2009.

Arie Wibowo memulai karier di Kementerian Keuangan sejak tahun 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Subbidang Laporan Usaha dan Penilai Publik pada Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Sekretariat Jenderal (2009-2010), Kepala Subbidang Pengembangan Penilai Publik pada Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Sekretariat Jenderal (2010-2015), Kepala Subbidang Pengembangan Profesi Penilaian dan Aktuaria pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2015-2015).

Born in Jakarta on 11 October 1979. Graduated with a Bachelor of Economics in Management program at Padjajaran University in 2002 and a Bachelor of Aeronautical Engineering program at the Bandung Institute of Technology in 2003. He received a Masters in Science in Accounting from the University of Indonesia in 2009.

Arie Wibowo began his career at the Ministry of Finance since 2002. He has served as Head of Business Report and Public Appraisal Subdivision at the Center for Appraisal Accountants and Services, Secretariat General (2009-2010), Head of Public Appraisal Development Sub-Sector at the Center for Accounting and Appraisal Services , Secretariat General (2010-2015), Head of the Subdivision of Professional Assessment and Actuarial Development at the Center of Financial Profession Supervisory, Secretariat General (2015-2015).

Page 26: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

26 PROFIL

Lahir di Sleman pada tanggal 31 Agustus 1967. Menyelesaikan pendidikan program Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Gadjah Mada tahun 1993. Beliau mendapat gelar Magister Business Administration in In International Business dari International Universitas of Japan pada tahun 1999.

Agus Suparto memulai karier di Kementerian Keuangan pada tahun 1993. Beliau pernah mejabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Usaha Akuntan Publik Wilayah I pada Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (2002-2006), Kepala Bidang Pemeriksaan Usaha dan Akuntan Publik pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2006-2010), Kepala Bidang Pembinaan Usaha dan Akuntan Publik pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2010-2015), Kepala Bidang Perizinan dan Kepatuhan Profesi Akuntansi pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2015-2017).

Born in Sleman on 31 August 1967. He graduated from the Bachelor of Economics in Accounting at Gadjah Mada University in 1993. He holds a Masters in Business Administration in In International Business from the International University of Japan in 1999.

Agus Suparto began his career at the Ministry of Finance in 1993. He once served as Section Head of Regional I Public Accountant Inspection at the Directorate of Accountant and Appraisal Development, Directorate General of Financial Institutions (2002-2006), Head of Business Inspection and Public Accountants at the Center Financial Professional Development, Secretariat General (2006-2010), Head of Business Development and Public Accountants at the Financial Professional Development Center, Secretariat General (2010-2015), Head of Accounting Professional Licensing and Compliance at the Financial Professional Development Center, General Secretariat (2015 -2017).

AGUS SUPARTO

Kepala Bidang Pemeriksaan AkuntansiHead of Division of Accounting Profession Investigation

Page 27: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

27PROFIL

DADAN KUSWARDI

Kepala Bidang Pemeriksaan Penilai Aktuaris dan Profesi Keuangan LainnyaHead of Division of Investigation of Valuers, Actuaries, and Other Financial Professions

Lahir di Bandung pada tanggal 13 Maret 1969. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Islam Nusantara pada tahun 1993.

Dadan Kuswardi memulai karier di Kementerian Keuangan pada tahun 1996. Beliau pernah mejabat sebagai Kepala Subbagian Rumah Tangga pada Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Sekretariat Jenderal (2006-2010), Kepala Bidang Pembinaan Usaha dan Penilai Publik pada Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Sekretariat Jenderal (2010-2015), Kepala Bidang Pembinaan Penilai Publik dan Aktuaris pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat Jenderal (2015-2016)

Born in Bandung on 13 March 1969. He graduated with a Bachelor of Economics in Management at the Nusantara Islamic University in 1993.

Dadan Kuswardi began his career at the Ministry of Finance in 1996. He once served as Head of the Household Subdivision at the Center for Appraisal and Accounting Services, Secretariat General (2006-2010), Head of Business Development and Public Valuers at the Center for Accounting and Appraisal Services, Secretariat General (2010-2015), Head of Development of Public Valuers and Actuaries at the Center of Financial Profession Supervisory, Secretariat General (2015-2016)

Page 28: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

28 BAGIAN28 BAGIAN

Page 29: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

29SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Per 31 Desember 2018, PPPK mempunyai 126 pegawai yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PPPK. Dari 126 pegawai tersebut, terdapat 9 pegawai yang berstatus tugas belajar.

Berikut ini merupakan profil SDM PPPK per 31 Desember 2018:

Human resources have a very important role in an organization. As of 31 December 2018, PPPK has 126 employees who support the exercise of PPPK duties and functions. Of the 126 employees, there are 9 employees who have the status as study assignments employee.

The following is the profile of PPPK human resources as of December 31, 2018:

SUMBER DAYA MANUSIA PPPK BERDASARKAN GOLONGANPPPK Personel as Per Grade

Sumber daya manusia PPPK terdiri dari 3 golongan, yaitu golongan II, golongan III, dan golongan IV. Dari total 126 pegawai, terdapat 23 pegawai golongan II, 94 pegawai golongan III, dan 9 pegawai golongan IV. Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia PPPK didominasi oleh pegawai golongan III sebanyak 94 pegawai atau sebesar 74,60 % dari keseluruhan pegawai PPPK.

PPPK human resources consist of from 3 grades, namely grade II, grade III, and grade IV. From a total of 126 employees, there were 23 grade II employees, 94 grade III employees, and 9 grade IV employees. From the graph above it can be concluded that PPPK human resources are dominated by grade III employees as many as 94 employees or 74.60% of PPPK employees.

GRAFIK SDM PPPK BERDASARKAN GOLONGANPPPK Staff as per Grade

Page 30: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

30 SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA PPPK BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKANPPPK Personel as Per Educational Qualification

Terdapat enam jenjang pendidikan terakhir yang di miliki oleh pegawai PPPK yaitu SMA, DI, DIII, DIV/S1, S2, dan S3.

Pegawai dengan tingkat pendidikan DIV/S1 merupakan kelompok dominan di PPPK. Sebanyak 78 pegawai atau 61,90% dari total pegawai PPPK memiliki jenjang pendidikan DIV/S1.

There are six levels of education attained by PPPK employees, namely SMA, DI, DIII, DIV/S1, S2, and S3.

Employees with DIV/S1 education levels are the dominant group in PPPK. As many as 78 employees or 61.90% of the total PPPK employees have DIV/S1 education levels.

GRAFIK JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN

PPPK Personel as Per Educational Qualification Graphic

SUMBER DAYA MANUSIA PPPK BERDASAR JENIS KELAMINPPPK Personel as Per Sex

Sebagai salah satu unit di lingkungan Kemenkeu, PPPK telah menerapkan kebijakan pembinaan pegawai pro gender. Jumlah pegawai laki-laki di PPPK sebanyak 88 orang dan pegawai perempuan di PPPK sebanyak 38 orang. Perbandingan pegawai laki-laki dan perempuan adalah 7:3

As one of the units within the Ministry of Finance, PPPK has adpoted pro-gender employee development policies. There were 88 male employees and 38 female employees on PPPK. The comparison of male and female employees is 7: 3

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JENIS KELAMINPPPK Personel as Per Gender Composition

70%:30%

Page 31: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

31SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA PPPK BERDASARKAN GENERASIPPPK Personel as Per Gereneration

Menurut teori Generasi Karl Mannheim, pegawai PPPK terbagi menjadi empat generasi. Kelompok generasi paling dominan di Kemenkeu adalah Generasi Y yang memiliki tahun kelahiran dari 1981 sampai 1994 yaitu sebanyak 89 orang atau 71% dari total. Sebanyak 26 orang atau 21% dari total merupakan kelompok Generasi X, kelompok generasi Z sebanyak 9 orang atau 7% dan Generasi Baby Boomer sebanyak 2 orang atau 2%.

According to the theory of Generation Karl Mannheim, PPPK employees are divided into four generations. The most dominant generation group in the Ministry of Finance is Generation Y with birth years from 1981 to 1994, which are as many as 89 people or 71% of the total. A total of 26 people or 21% of the total were Generation X groups, Z generation groups as many as 9 people or 7% and Generation Baby Boomers as many as 2 people or 2%.

KOMPOSISI SDM PPPK BERDASARKAN GENERASIPPPK Personel as Per Generation Composition

2 Baby Boomers

26 Gen X

89 Gen Y

9 Gen Z

Page 32: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

32 SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resource Competencies Development

PPPK senantiasa mendorong para pegawainya untuk melakukan pengembangan diri agar dapat meningkatkan kompetensinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya indikator kinerja pegawai yang menargetkan untuk mengikuti pelatihan minimal 20 jam latihan sesuai dengan standar kompetensi jabatannya dalam satu tahun. Untuk mendukung tercapainya target tersebut, PPPK menyelenggarakan In House Training (IHT) sebanyak 11 kali pada tahun 2018. IHT tersebut antara lain:

No TEMA IN HOUSE TRAINING/In House Training Theme

1 Pemahaman Seputar APBN 2018/Pemahaman Seputar APBN 2018

2 Proses Penugasan Aktuaria/Proses Penugasan Aktuaria

3 Penilaian atas Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum/Penilaian atas Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

4 Penilaian untuk Tujuan Lelang/Penilaian untuk Tujuan Lelang

5 Audit Kepatuhan dan Audit Khusus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)/Audit Kepatuhan dan Audit Khusus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

6 Registrasi Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS)/Registrasi Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS)

7 Pelayanan Prima/Service Excellent

8 Motivation Achievement Training/Motivation Achievement Training

9 Fotografi untuk Pemula/Photography For Beginner

10 Penulisan Jurnalistik di Media/Penulisan Jurnalistik di Media

11 Communicate to Win/Communicate to Win

TABEL IN HOUSE TRAINING YANG DISELENGGARAKAN PPPK TAHUN 2018Tabel In House Training Yang Diselenggarakan PPPK Tahun 2018

PPPK always encourages employees to develop themselves so they can improve their competence. This is proven by the employee performance indicators that targeting training at least 20 hours of training in accordance with their position competency standards in one year. To support the achievement of these targets, PPPK held In House Training (IHT) 11 times in 2018. The IHT included:

Page 33: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

33SUMBER DAYA MANUSIA

Selain melalui In House Training, pegawai dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), asosiasi profesi, maupun lembaga pendidikan lain yang dapat menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi PPPK.

Beside In House Training, employees can attend education and training organized by the Financial Education and Training Agency (BPPK), association of professions, and other educational institutions that can support the implementation of PPPK tasks and functions.

Page 34: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

34 BAGIAN34 BAGIAN

Page 35: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

35PENGELOLAAN KINERJA

PENGELOLAAN KINERJAPerformance Management

PPPK memiliki tujuan untuk menjadi pembina dan pengawas profesi keuangan yang andal dan mewujudkan profesi keuangan di Indonesia yang memiliki daya saing internasional. PPPK menyusun strategis untuk menjamin tercapainya tujuan ini.

Strategi ini dirumuskan menjadi beberapa sasaran strategis (SS), indikator kinerja utama (IKU), dan target yang akan dicapai. Sasaran strategis ini dituangkan dalam bentuk peta strategi. Peta Strategi PPPK tahun 2018 adalah sebagai berikut:

PPPK has the aim to become a reliable financial supervisor regulator and to create internationally competitive finance professions. PPPK develops strategies to ensure the achievement of this goal.

This strategy is formulated into several strategic targets, key performance indicators (KPI), and targets to be achieved. This strategic goal is outlined in the form of a strategy map. Strategy Map PPPK in 2018 is as follows:

Page 36: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

36 PENGELOLAAN KINERJA

Untuk menjamin tercapainya sasaran strategis tersebut, pada tahun 2018 PPPK menetapkan 12 (dua belas) indikator kinerja utama (IKU):

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

1 Profesi keuangan yang profesional dan kompetitifProfessional and competitive finance profession

Indeks kualitas profesi keuangan

The quality index of financialprofessions

4,00(Skala 5)

Profesi keuangan yang profesional dan kompetitif adalah profesi keuangan yang dalam memberikan jasanya mematuhi standar profesi, kode etik, dan peraturan perundang-undangan, serta memiliki daya saing tinggi di tingkat regional dan internasional.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU Indeks Kualitas Profesi Keuangan. Survei ini dilakukan oleh pihak independen (akademisi). Hasil survei menunjukkan bahwa indeks kualitas profesi keuangan adalah sebesar 4,35 (skala 5) dengan rincian 4,28 untuk Akuntan Publik dan 4,42 untuk Penilai Publik. Hasil ini melebihi target yang telah ditentukan yaitu 4,00.

Hasil ini menunjukkan bahwa pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh PPPK telah membuahkan hasil berupa kualitas profesi keuangan yang memuaskan bagi pengguna jasa profesi keuangan.

To ensure the achievement of these strategic targets, in 2018 PPPK sets 12 (twelve) key performance indicators (KPI):

Professional and competitive financial professions are financial professions that provide services in compliance with professional standards, codes of ethics, and legislation, and have high competitiveness at regional and international levels.

This strategic target is measured by the KPI The Quality Index of Financial Professions. This survey was conducted by independent parties (academics). The survey results show that the financial profession quality index is 4.35 (scale 5) with details 4.28 for Public Accountants and 4.42 for Public Valuers. This result exceeds the predetermined target of 4.00.

These results indicate that the supervision carried out by PPPK has produced results in the quality of the financial profession that is satisfying for users of financial profession services.

Page 37: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

37PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

2 Pelayanan publik yang prima

Excellence public services

Indeks kepuasan publik atasLayanan PPPK Customer satisfaction index for PPPK services

4,25(Skala 5)

Pelayanan publik yang prima merupakan salah satu tolok ukur yang menggambarkan keberhasilan suatu organisasi. Melalui sasaran strategis ini, PPPK berusaha meningkatkan kepuasan pengguna layanan terhadap organisasi PPPK melalui pemberian layanan dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur yang sudah ditetapkan.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU Indeks Kepuasan Publik atas Layanan PPPK. Pengukuran kepuasan pengguna layanan Kementerian Keuangan, termasuk PPPK, di tahun 2018 dikoordinasikan oleh Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan berupa survei kepuasan pengguna layanan Kemenkeu. Layanan PPPK yang disurvei pada tahun 2018 adalah penyelesaian perizinan Akuntan Publik, Penilai Publik dan Aktuaris. Hasil survei menunjukkan bahwa indeks kepuasan publik atas layanan PPPK adalah sebesar 4,51 (skala 5). Hasil ini melebihi target yang telah ditentukan yaitu 4,25.

Hal ini menggambarkan bahwa layanan yang diberikan oleh PPPK dinilai baik oleh pengguna layanan. Keberhasilan ini terus diupayakan untuk dipertahankan serta ditingkatkan pada masa mendatang dengan cara melakukan berbagai inovasi

Excellence public service is one of the benchmarks that describe the success of an organization. Through this strategic goal, PPPK try to improve the satisfaction of service users to PPPK through the provision of services based on established Public Service Standards and Standard Operating Procedures.

This strategic target is measured by the KPI Customer Satisfaction Index for PPPK Services. Measurements of Ministry of Finance service user satisfaction, including PPPK, in 2018 are coordinated by the Bureau of Organization and Governance of Ministry of Finance as service user satisfaction surveys. PPPK services that surveyed in 2018 are the completion of licenses for Public Accountants, Public Valuers, and Public Actuaries. The survey results show that the public satisfaction index for PPPK services is 4.51 (scale 5). This result exceeds the predetermined target of 4.25.

This explain that the services provided by PPPK are valued by service users. This success continues to be strived to be maintained and improved in the future by making various innovations

Page 38: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

38 PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

3 Tingkat kepatuhan profesi keuangan yang TinggiThe high compliance level of finance professions

Persentase profesi keuangan yang tidak dikenakan sanksi The percentage of financial professions not subject to sanctions

94,00%

PPPK mempunyai tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan dari setiap profesi keuangan. Setiap profesi keuangan yang teridentifikasi tidak patuh terhadap terhadap peraturan, standar pengendalian mutu, dan standar profesi yang berlaku akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU Persentase Profesi Keuangan yang Tidak Dikenakan Sanksi. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah surat sanksi yang telah diterbitkan pada tahun berjalan dibagi dengan jumlah total Akuntan Publik dan Penilai Publik per tanggal pelaporan, dimana jenis sanksi yang dimaksud adalah Peringatan (terkait dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan KEPI (Kode Etik Penilai Indonesia), Pembekuan Izin, dan Pencabutan izin.

Jumlah Akuntan Publik dan Penilai Publik yang dikenakan sanksi selama tahun 2018 adalah sebanyak 54 orang, terdiri dari 27 Akuntan Publik dan 27 Penilai Publik. Jumlah Akuntan Publik dan Penilai Publik pada akhir tahun 2018 adalah sebanyak 2.100, maka persentase profesi keuangan yang tidak dikenakan sanksi pada tahun 2018 adalah sebesar 97,43%. Hasil ini melampaui target yang ditentukan yaitu 94,00%

PPPK have a responsibility to ensure compliance from every financial profession. Every financial profession identified is not compliant with regulations, quality control standards, and applicable professional standards will be sanctioned in accordance with the provisions.

This strategic target is measured by the KPI Percentage of Financial Professions Not Subject to Sanctions. This KPI is measured by calculating the number of sanction issued in the current year divided by the total number of Public Accountants and Public Valuers per reporting date, where the type of sanction referred to is Warning (related to Indonesian Assessment Standards (SPI) and KEPI (Indonesian Valuers Code of Ethics ), license suspend and revocation of licenses.

The number of Public Accountants and Public Valuers subject to sanctions during 2018 is as many as 54 people, consisting of 27 Public Accountants and 27 Public Valuers. The number of Public Accountants and Public Valuers at the end of 2018 is 2,100, so the percentage of financial professions that are not subject to sanctions in 2018 is 97.43%. This result exceeds the specified target of 94.00%

Page 39: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

39PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

4 Perumusan kebijakan yang optimalOptimal policy formulation

Indeks penyelesaian kajian terkait profesiStudy of profession completion index

100

Salah satu tugas dari PPPK adalah penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang akuntansi, penilaian, dan aktuaria. Sebagai regulator, PPPK berusaha merumuskan norma dan peraturan dengan baik agar segala kebijakan yang diambil dapat terlaksana secara optimal. Perumusan kebijakan yang optimal adalah perumusan norma dan peraturan baik berupa undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan dan peraturan lainnya, serta standar profesi dan kode etik di bidang akuntansi, penilaian, dan aktuaria yang lengkap, jelas, tidak multsitafsir, adil, mudah dipahami dan diterapkan secara luas oleh pelaksana kegiatan maupun pengguna.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU indeks penyelesaian kajian terkait profesi. Pada tahun 2018 ditargetkan 9 (sembilan) topik kajian, yang terdiri dari 5 (lima) kajian terkait profesi akuntansi dan 4 (empat) kajian terkait profesi penilaian. Penyusunan kajian tersebut telah diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.

One of the tasks of PPPK is preparing materials for policy formulation in the fields of accounting, valuation, and actuarial. As a regulator, PPPK seeks to formulate norms and regulations properly so that all policies taken can be carried out optimally. Optimal policy formulation is the formulation of norms and regulations in the form of laws, government regulations, minister of finance regulations and other regulations, as well as professional standards and codes of ethics in the fields of accounting, valuation, and actuarial that are complete, clear, not interpreted, fair, easy to understand and widely applied by executors of activities and users.

This strategic target is measured by the KPI index completion of studies related to the profession. In 2018, 9 (nine) topics are targeted, consisting of 5 (five) studies related to the accounting profession and 4 (four) studies related to the assessment profession. The preparation of the study has been completed in accordance with the targets set.

Page 40: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

40 PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

5 Peningkatan pelayanan prima

Excellent service improvement

Waktu rata-rata penyelesaian izin profesi keuanganThe average completion time of license for the financial professions

7 hari kerjaworking days

Waktu rata-rata penyelesaian permintaan data terkait profesi keuanganThe average completion time of response on the data requests related to financial professions

7 hari kerjaworking days

Melalui program pelayanan prima PPPK yang meliputi meliputi perizinan yang cepat, mudah, dan transparan serta pemberian informasi terkait profesi keuangan yang andal, akurat, dan tepat tingkat kepuasan pengguna layanan PPPK menjadi meningkat. Sasaran strategis ini diukur dengan menggunakan 2 (dua) IKU, yaitu:

1. Waktu rata-rata penyelesaian izin profesi keuangan

Waktu penyelesaian izin profesi keuangan (Akuntan Publik, Penilai Publik dan Aktuaris) dihitung dari surat permohonan izin profesi keuangan yang diterima oleh PPPK dan dinyatakan lengkap sampai dengan tanggal nota dinas Kepala Pusat kepada Sekretaris Jenderal.

Jumlah izin yang telah diterbitkan oleh PPPK per 31 Desember 2018 adalah sebanyak 182 izin Profesi Keuangan, terdiri dari 86 izin Akuntan Publik, 72 izin Penilai Publik, dan 24 izin Aktuaris. Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan izin adalah selama 1.024 hari kerja, dengan waktu rata-rata penyelesaian izin adalah selama 5,63 hari kerja. Hasil ini melampaui target yaitu 7 hari kerja.

Pada tahun 2018, PPPK mampu menyelesaikan izin Profesi Keuangan dengan waktu rata-rata selama 6,1 hari kerja. Hal ini menunjukkan bahwa waktu rata-rata penyelesaian izin Profesi Keuangan pada tahun ini lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu.

Through the PPPK prime services program which includes rapid, easy, and transparent licensing and providing reliable, accurate information related to the financial profession, the level of satisfaction of PPPK services users increases. This strategic target is measured using 2 (two) KPI, namely:

1. The average completion time of license for the financial professions

The time for the completion of the financial profession license (Public Accountant, Public Valuer, and Actuary) is calculated from the letter of application for financial professional permission received by the PPPK and declared complete up to the date of the Director PPPK official note to the Secretary General.

The number of licenses issued by PPPK as of 31 December 2018 were 182 licenses, consisting of 86 Public Accountant licenses, 72 Public Valuer licenses, and 24 Actuary licenses. The total time needed to complete the permit is 1,024 working days, with the average time of completion of the permit being 5.63 working days. This result exceeds the target of 7 working days.

In 2018, PPPK was able to complete the Financial Profession permit with an average time of 6.1 working days. This shows that the average time of completion of the Financial Professional permit this year is faster than last year.

Page 41: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

41PENGELOLAAN KINERJA

2. Waktu rata-rata penyelesaian permintaan data terkait profesi keuangan

IKU ini diukur dengan cara menghitung waktu rata-rata yang diperlukan PPPK untuk menyelesaikan surat jawaban atas permintaan data terkait profesi keuangan sehingga dapat menjamin penyajian informasi secara tepat waktu, valid, diyakini kebenarannya, up to date dan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan.

Pada tahun 2018, PPPK menerima 80 surat permintaan data terkait profesi keuangan, dengan target waktu penyelesaian adalah selama 7 hari kerja. Waktu rata-rata penyelesaian pembuatan surat jawaban tersebut adalah selama 5,61 hari kerja dengan nilai capaian adalah sebesar 119,80.

Untuk mempercepat waktu penyelesaian permintaan data dimaksud, upaya yang telah dilakukan PPPK adalah melakukan pengolahan database profesi keuangan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

2. The average completion time of response on the data requests related to financial professions

The KPI is measured by calculating the average time required by PPPK to complete the answers to requests for data related to the financial profession so that it can guarantee timely, valid, truthful, up-to-date and needed information presentation by stakeholders.

In 2018, PPPK received 80 requests for data related to the financial profession, with a target completion time of 7 working days. The time for the completion of the answer letter is 5.61 working days.

In order to speed up the time for completing the said data request, the efforts made by PPPK are to process the financial profession database by utilizing information technology.

Page 42: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

42 PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

6 Pengawasan yang efektifEffective oversight

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti oleh akuntan publik, KAP, penilai publik, dan KJPP The percentage of auditRecommendation results followedUp by public accountants, publicAccountant firms, public valuers,And public valuer offices

92,00%

Pengawasan yang efektif terhadap profesi keuangan merupakan pengawasan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Standar Operasional Prosedur (SOP), selektif, tepat waktu, dan efisien. Sasaran ini bertujuan untuk mengukur pelaksanaan law enforcement PPPK terhadap setiap rekomendasi yang diberikan kepada Profesi Keuangan.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti oleh akuntan publik, KAP, penilai publik, dan KJPP. Pada tahun 2018, terdapat 134 rekomendasi hasil pemeriksaan kepada akuntan publik, KAP, penilai publik, dan KJPP yang telah jatuh tempo dan sebanyak 128 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti. Dengan demikian, persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti oleh akuntan publik, KAP, penilai publik, dan KJPP pada tahun 2018 adalah 95,52%. Hasil ini melampaui target yang ditentukan yaitu 92,00%

Effective supervision of the financial profession is a supervision carried out in accordance with the provisions of legislation, Standard Operating Procedure, selective, timely, and efficient. This goal aims to measure the implementation of law enforcement of PPPK against every recommendation given to the Financial Professional.

This strategic target is measured by KPI. The percentage of recommendations for audit results followed up by public accountant, public accounting firm, public valuer, and public valuer service office. In 2018, there were 134 recommendations from the inspection results to public accountant, accounting firm, public valuer, and public valuer service offices that had matured and as many as 128 recommendations that had been followed up. Thus, the percentage of recommendations for audit results followed up by public accountant, public accountant firm, public valuer, and public valuer service office in 2018 is 95.52%. This result exceeds the specified target of 92.00%

Page 43: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

43PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

7 Sumber daya manusia yang kompetitifCompetitive human resources

Persentase pengembangan kompetensi pegawai The percentage of employee competence development

85%

Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompetitif adalah SDM yang mampu membangun organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, yaitu memiliki kepemimpinan yang tepat, memanfaatkan semua informasi yang diterima dengan tepat dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU persentase pengembangan kompetensi pegawai. Persentase dihitung dari jumlah pegawai yang memenuhi jam pelatihan dibanding dengan total pegawai aktif di lingkungan PPPK. Pada akhir tahun 2018 tercatat sebanyak 117 pegawai aktif di unit PPPK dan semuanya telah memenuhi jumlah jam pelatihan.

Pemenuhan alokasi waktu pelatihan bagi pegawai bertujuan untuk memberikan penambahan kompetensi pegawai sesuai dengan tugas dan kedudukan dalam organisasi.

Competitive Human Resources are human resources that capable of building organizations to achieve competitive advantage, namely having the right leadership, utilizing all information that is appropriately received and having the competencies needed for organizational success.

This strategic target is measured by the KPI percentage of employee competency development. The percentage is calculated from the number of employees who fulfill the training hours compared to the total active employees in the PPPK environment. At the end of 2018 there were 117 active employees in PPPK and all of them had met the number of training hours.

Fulfillment of training time allocation for employees aims to provide additional employee competencies in accordance with their duties and position in the organization.

Page 44: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

44 PENGELOLAAN KINERJA

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

8 Organisasi yang fit for purposeA fit-for-purpose organisation

Persentase penyusunan dokumen Comprehensive Business Process (CBP) The percentage of comprehensive business process document preparation

100%

Organisasi yang fit for purpose adalah organisasi yang mampu mewadahi dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi Sekretariat Jenderal. Dengan demikian organisasi beserta proses bisnis di dalamnya akan bersifat dinamis dan fleksibel sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan dinamika transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU persentase penyusunan dokumen Comprehensive Business Process (CBP). Pada tahun 2018, penyelesaian IKU ini dilakukan melalui 2 (dua) tahapan:1. Penyusunan dokumen Comprehensive

Business Process2. Penyusunan Business Process Model and

Notation (BPMN) level tiga

Pada tahun 2018 penyusunan dokumen CBP dan BPMN telah diselesaikan dan disampaikan kepada Biro Umum. Realisasi atas capaian IKU ini adalah sebesar 100%.

A fit for purpose organization is an organization capable of accommodating and facilitating activities in order to achieve the organizational objectives of the Secretariat General. Thus the organization and the business processes within it will be dynamic and flexible in accordance with the demands of the needs and dynamics of institutional transformation of the Ministry of Finance.

This strategic target is measured by the KPI of the percentage of Comprehensive Business Process (CBP) documents. In 2018, the completion of the IKU is carried out through 2 (two) stages:1. Compilation of Comprehensive Business

Process documents2. Preparation of level three Business Process

Model and Notation (BPMN).

In 2018 the preparation of CBP and BPMN documents was completed and submitted to the Bureau of General Affairs.

Page 45: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

45BAGIAN

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

9 Otomasi Layanan KorporatThe automation of corporate services

Tingkat pengembangan aplikasi e-Prime tahap IV The level of e-PRIME applicationdevelopment stage IV

100%

Persentase pembangunan kertas kerja elektronik berbasis risiko berdasarkan SPAPPercentage of development of risk-based electronic paperwork based on SPAP

80%

Dalam rangka meningkatkan pelayanannya, PPPK sebagai bagian dari Kementerian Keuangan berusaha mengembangkan pelayanan berbasis internet. Sasaran strategis ini diukur dengan 2 (dua) IKU, yaitu:

1. Tingkat Pengembangan Aplikasi e-Prime tahap IV

Aplikasi e-Prime yang dikembangkan oleh PPPK pada tahun 2018 adalah :

• Situs web PPPK;• Perizinan Profesi Akuntansi (eLSa-PK)• Aplikasi e-Monitoring Pemeriksaan Profesi

Akuntan

Pengembangan aplikasi ini merupakan upaya PPPK dalam mewujudkan e-government sehingga layanan dikelola secara elektronik dan diharapkan menjadi lebih efisien, akurat dan dapat dimanfaatkan secara real time.

Pada tahun 2018, PPPK berhasil mencapai target pengembangan aplikasi e-Prime tahap IV diantaranya dengan menyelesaikan dan melaksanakan User Acceptance Test (UAT) dan Quality Assurance (QA) aplikasi Perizinan Profesi Akuntansi (eLSa-PK).

In order to improve its services, PPPK as part of the Ministry of Finance seeks to develop internet-based services. This strategic target is measured by 2 (two) KPI, namely:

1. The level of e-PRIME application development stage IV

The e-Prime applications developed by PPPK kits in 2018 are:

• PPPK Website;• Professional Accounting Licensing (eLSa-

PK)• Application of e-Monitoring of Professional

Accountant Inspection

The development of this application is a PPPK effort in realizing e-government so that services are managed electronically and are expected to be more efficient, accurate and can be utilized in real time.

In 2018, PPPK achieved the target of developing stage IV e-Prime applications including completing and implementing the User Acceptance Test (UAT) and Quality Assurance (QA) of the Professional Accounting Licensing application (eLSa-PK).

Page 46: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

46 BAGIAN

2. Persentase Pembangunan Kertas Kerja Elektronik Berbasis Risiko Berdasarkan SPAP

Pembangunan kertas kerja elektronik ditujukan bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) kecil dan menengah berupa kertas kerja panduan manual audit. Tahapan Pertama penyusunan kertas kerja elektronik ini dilakukan oleh Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi dengan membuat grand design konten audit risk response dan reporting berikut kertas kerja manual audit ditiap-tiap tahapannya. Tahapan selanjutnya, dilakukan harmonisasi/sinkronisasi antara kertas kerja manual audit yang telah disusun dengan minimum persyaratan prosedur audit yang terdapat dalam International Standards on Auditing (ISA). Pada tahun 2018 kertas kerja elektronik tersebut telah dilakukan user acceptance test serta diadakannya sosialisasi kepada calon pengguna kertas kerja.

2. Percentage of development of risk-based electronic paperwork based on SPAP

The development of electronic working paper is intended for small and medium-sized Accounting Firm in the form of manual audit working paper. The first stage of the preparation of electronic working paper was carried out by the Accounting Professional Inspection Division by creating a grand design of risk response audit and reporting content along with the audit manual working paper at each stage. The next stage is harmonization / synchronization between the audit manual working paper which has been prepared with the minimum audit procedure requirements contained in International Standards on Auditing (ISA). In 2018 the electronic working paper has been carried out by user acceptance test and the dissemination of information to prospective working paper.

Page 47: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

47

No Sasaran StrategisStrategic Target

Indikator Kinerja UtamaKey Performance Indicator Target

10 Pengelolaan anggaran yang berkualitasThe implementation of quality budget

Persentase kualitas pelaksanaan anggaranThe percentage of budget execution quality

95%

Dana yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA) harus dikelola sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat, efisien, dan tidak mewah dengan tetap memenuhi output sebagaimana telah direncanakan dalam DIPA.

Sasaran strategis ini diukur dengan IKU persentase kualitas pelaksanaan anggaran. Kualitas pelaksanaan anggaran diukur dengan menggunakan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-35/MK.01/2017 tentang Tata Cara Penghitungan Indikator Kinerja Utama Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Unsur yang diukur terdiri dari penyerapan anggaran atas pagu neto, pencapaian keluaran riil, efisiensi, dan konsistensi. Rata-rata realisasi persentase kualitas pelaksanaan anggaran (dengan menggabungkan unsur penyerapan anggaran, efisiensi dan pencapaian keluaran/output) adalah sebesar 102.56%.

No Dekripsi/ description Persentase/ percentage

Bobot/ weight

Capaian/ Achievement

1 Penyerapan atas Pagu Neto (Non Belanja Pegawai)Absorption of Net Ceiling (Non Employee Expenditures)

100% 9% 9%

2 Pencapaian Keluaran RiilReal Output Achievements

100% 32% 32%

3 EfisiensiEfficiency

121.86% 42% 51.18%

4 KonsistensiConsistency

76.15% 17% 12.95%

Rata-rata/ Average 100% 105.13%%IKPA DJPB 79.43% 102.56%

The funds available in the budget implementation document (DIPA) must be managed according to a predetermined and accountable plan. The implementation of the budget uses the principles of frugality, efficiency, and not luxury while still fulfilling the output as planned in DIPA.

This strategic target is measured by the KPI the percentage of budget execution quality. The quality of budget execution is measured using the Minister of Finance Circular Letter Number SE-35/MK.01/2017 about Procedures for Calculating Key Performance Indicators Percentage of Quality of Budget Implementation in the Ministry of Finance.

The measured element consists of absorbing the budget for the net ceiling, achieving real output, efficiency, and consistency. The average realization of the percentage of the quality of budget execution (by combining elements of budget absorption, efficiency and achievement of output / output) is 102.56%.

Page 48: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

48 BAGIAN48 BAGIAN

Page 49: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

49SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASIInformation Systems

PPPK menyadari bahwa di era digital saat ini penggunaan teknologi informasi harus dioptimalkan dalam rangka pemberian layanan kepada para pemangku kepentingan. Penggunaan teknologi informasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada para pengguna jasa dan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh PPPK. Berikut ini beberapa sistem informasi yang dimiliki oleh PPPK:

SITUS WEB PPPKPPPK Website

Situs web PPPK dapat diakses melalui laman http://pppk.kemenkeu.go.id/. Melalui situs ini, pemangku kepentingan dapat mengakses informasi dari PPPK seperti peraturan, berita kegiatan, informasi, dan aplikasi terkait profesi keuangan. Informasi tersebut diperbarui oleh PPPK secara berkala.

PPPK realizes that in the current digital era, the use of information technology must be optimized in order to provide services to stakeholders. The use of information technology is expected to provide convenience to service users and can improve the quality of services provided by PPPK. The following are some of the information systems owned by PPPK:

The PPPK website can be accessed through the page http://pppk.kemenkeu.go.id/. Through this site, stakeholders can access information from PPPK such as regulations, news on activities, information, and applications related to the financial profession. This information is updated by PPPK regularly

Page 50: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

50 SISTEM INFORMASI

Aplikasi eLSa-PK (e Layanan Satu Atap Profesi Keuangan) merupakan salah satu aplikasi yang masuk dalam pengembangan otomasi layanan korporat (e-PRIME). Aplikasi ini ditempatkan di alamat http:// elsa-pk.kemenkeu.go.id. eLSa-PK merupakan aplikasi terintegrasi PPPK yang akan dikembangkan secara bertahap untuk semua layanan yang diberikan oleh PPPK untuk semua profesi yang dibina. Sejauh ini, aplikasi ini terdiri dari 5 modul yaitu:1. Izin Akuntan Publik2. Izin Usaha KAP3. Izin Pendirian Cabang KAP4. Pendaftaran Rekan non Akuntan Publik5. Pendaftaran Kantor Akuntan Publik Asing

Pengembangan aplikasi eLSa-PK pada tahun 2018 antara lain adalah integrasi dengan aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online) sehingga melalui eLSa-PK dapat dihasilkan kode billing untuk pembayaran PNBP perizinan Akuntan Publik).

eLSa-PKeLSa-PK

The eLSa-PK application (e Financial Professional One-Stop Service) is one of the applications included in the development of corporate service automation (e-PRIME). This application is placed at the address http: // elsa-pk.kemenkeu.go.id. eLSa-PK is an integrated PPPK application that will be developed in stages for all services provided by PPPK for all professions that are nurtured. So far, this application consists of 5 modules, namely: 1. Public Accountant License 2. KAP Business License 3. Permit for Establishment of KAP Branches 4. Non-Public Accountant Registration 5. Registration of Foreign Public Accountants Office

The development of eLSa-PK applications in 2018 includes integration with the SIMPONI application (PNBP Online Information System) so that through eLSa-PK billing codes can be generated for the payment of PNBP licenses for Public Accountants).

Page 51: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

51SISTEM INFORMASI

Selain integrasi dengan SIMPONI, pada tahun 2018 juga dilakukan pengembangan back-office aplikasi eLSa-PK. Aplikasi ini akan digunakan oleh pegawai PPPK dalam menindaklanjuti permohonan yang disampaikan oleh pengguna layanan melalui aplikasi eLSa-PK.

SOSIALISASI Dissemination

Pada tahun 2018, PPPK melaksanakan 6 (enam) kali tutorial aplikasi eLSa-PK yang bertujuan memberikan pemahaman kepada para pengguna jasa tentang tata cara penggunaan aplikasi eLSa-PK. Jadwal pelaksanaan tutorial aplikasi eLSa-PK adalah sebagai berikut:

Bandung(24 Agustus 2018)

Medan(7 September 2018)

Surabaya(5 Oktober 2018)

Yogyakarta(2 November 2018)1 4

3

2Yogyakarta(21 Desember 2018)6

Palembang(13 Desember 2018)5

In addition to integration with SIMPONI, in 2018 back-office development of the eLSa-PK application was also carried out. This application will be used by first-time employees in following up on requests submitted by service users through the eLSa-PK application.

In 2018, PPPK implemented 6 (six) eLSa-PK application tutorials aimed at providing service users with an understanding of the procedures for using the eLSa-PK application. The schedule for implementing the eLSa-PK application tutorial is as follows:

Page 52: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

52 SISTEM INFORMASI

Aplikasi Pelaporan Informasi Tahunan KAP (Pelita) merupakan pengembangan aplikasi laporan tahunan KAP yang sebelumnya berbasis luring menjadi berbasis daring. Aplikasi ini dikembangkan secara mandiri oleh PPPK.

Salah satu hal yang mendasari pengembangan aplikasi laporan tahunan KAP adalah ditetapkannya PMK nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik, terdapat penambahan jenis data yang diminta kepada KAP untuk dilaporkan ke PPPK. Data signifikan yang harus ditambahkan adalah data klien secara lengkap baik data keuangan klien maupun data perikatan auditnya termasuk informasi mengenai fee perikatan dan laporan keuangan klien secara lengkap.

Selain itu, dengan adanya surat edaran Kepala PPPK nomor SE-6/PPPK/2018 tentang Standardisasi dan Tata Cara Penomoran Laporan Auditor Independen dan Laporan Penilaian, yang dalam salah satu ketentuannya mewajibkan KAP untuk menyampaikan rekapitulasi laporan auditor independen yang diterbitkannya secara bulanan. Dengan adanya aplikasi laporan tahunan KAP secara daring memungkinkan KAP untuk menyampaikan laporan tahunan KAP secara waktu nyata.

Pengembangan aplikasi ini dimulai dari awal tahun 2018 dan berhasil di-hosting pada bulan November 2018.

SOSIALISASI Dissemination

Pada tahun 2018, PPPK menyelenggarakan sosialisasi aplikasi Pelita dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada KAP mengenai tata cara pengisian aplikasi laporan tahunan. Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan penerapan aplikasi dapat berjalan secara efektif sehingga penyampaian data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

Sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk workshop sebanyak 9 (sembilan) frekuensi yang

APLIKASI PELITAPELITA Application

Public Accounting Firm Annual Information Reporting Application is the development of Public Accounting Firm annual report applications that were previously offline to based online. This application was developed independently by PPPK.

One of the things that underlies the development of the Accounting Firm annual report application is the enactment of PMK number 154/PMK.01/2017 concerning Guidance and Supervision of Public Accountants, there are additional types of data requested by accounting firm to be reported to PPPK. Significant data that must be added is client data in full both client financial data and audit engagement data including information about the engagement fee and the client’s financial statements in full.

In addition, with the Circular Letter of the Head of PPPK SE-6/PPPK/2018 concerning Standardization and Procedure for Numbering of Independent Auditor Reports and Assessment Reports, in one of the provisions it requires Public Accounting Firm to submit a recapitulation of the independent auditor’s report issued monthly. With the application of the annual Public Accounting Firm report online, it allows Public Accounting Firm to submit Accounting Firm annual reports in real time. Development of this application starts from the beginning of 2018 and successfully hosted in November 2018.

In 2018, PPPK held a socialization of the Pelita application with the aim of providing understanding to public accounting firm regarding the procedures for filling out the annual report application. With this understanding, it is expected that the application can run effectively so that data delivery can be done quickly and accurately. The socialization was carried out in the form of workshops with 9 (nine) frequencies which were spread across 8 (eight) cities that were different from the city selection based on the consideration

Page 53: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

53SISTEM INFORMASI

penyelenggaraannya tersebar di 8 (delapan) kota yang berbeda dengan pemilihan kota berdasarkan pertimbangan jumlah KAP, dengan jadwal pelaksanaan kegiatan:

Aplikasi laporan tahunan KAP versi lama tidak digunakan lagi dan akan digantikan dengan penggunaan aplikasi baru yang berbasis online melalui website dengan alamat www.pelita.kemenkeu.go.id mulai dari tahun 2019.

Dengan menggunakan aplikasi ini, Kantor Akuntan Publik tidak lagi perlu menyampaikan laporan tahunan dalam bentuk hardcopy ke PPPK dan cukup melakukan submit secara online sehingga diharapkan proses penyampaian laporan tahunan akan menjadi lebih mudah dan cepat

Padang(15 November 2018)

Yogyakarta(15 November 2018)

Jakarta(19 November 2018)

Medan(22 November 2018)

Palembang(22 November 2018)

Jakarta(26 November 2018)

Surabaya(27 November 2018)

Denpasar(29 November 2018)

Makassar(29 November 2018)

1

7

6

5

4

3

2

9

8

of the number of Public Accounting Firm, with the schedule for implementing the activities:

The old version of the Public Accounting Firm annual report application is not used anymore and will be replaced with the use of a new application based online through the website with the address www.pelita.kemenkeu.go.id starting from 2019.

By using this application, the Public Accountant Firm no longer needs to submit an annual report in hardcopy to PPPK and it is enough to submit it online so that the process of submitting annual reports is expected to be easier and faster.

Page 54: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

54 SISTEM INFORMASI

e-GovPPPK merupakan aplikasi berbasis daring yang selesai dikembangkan pada tahun 2017. Aplikasi ini terdiri dari dua modul yaitu modul laporan tahunan KJPP dan modul laporan realisasi PPL penilai publik dan akuntan publik. Aplikasi ini dibangun oleh Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek), Kementerian Keuangan.

Aplikasi eGovPPPK dapat diakses melalui alamat http://egov.pppk.kemenkeu.go.id/.

Khusus untuk modul laporan tahunan KJPP, PPPK menyelenggarakan 2 (dua) kali lokakarya aplikasi eGov dan 13 kali tutorial aplikasi eGov. Tujuan pelaksanaan lokakarya dan tutorial ini adalah untuk melatih para pemakai aplikasi eGov supaya dapat menyampaikan data laporan tahunan KJPP dengan benar dan akurat.

eGovPPPKeGovPPPK

e-GovPPPK is an online-based application that was completed in 2017. This application consists of two modules, namely the Public Valuer Service Office annual report module and the CPD realization report module for public valuers and public accountants. This application was built by the Center for Information Systems and Financial Technology (Pusintek), Ministry of Finance.

The eGovPPPK application can be accessed via the address http://egov.pppk.kemenkeu.go.id/.

Especially for the Public Valuer Service Office annual report module, PPPK held 2 (two) eGov application workshops and 13 eGov application tutorials. The purpose of the workshop and tutorial is to train eGov application users to be able to submit KJPP annual report data correctly and accurately.

Page 55: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

55SISTEM INFORMASI

Aplikasi laporan tahunan KJA merupakan aplikasi yang dibangun secara internal oleh PPPK dengan merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 25/PMK.01/2014 (yang kini telah diganti dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.01/2017.) Laporan tahunan yang disampaikan saat ini menggunakan format hardcopy sehingga harus diinput ke dalam pangkalan data sebelum dapat diolah. Oleh karena itu pada semester satu disusun program untuk membangun aplikasi dengan basis luring untuk memudahkan penyusunan laporan tahunan KJA dan juga dalam pengolahan data. Penyusunan aplikasi tersebut telah diselesaikan pada akhir Juni 2017 sesuai dengan target.

APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KANTOR JASA AKUNTANSIAccounting Service Firm’s Annual Report Application

The Accountancy Service Office annual report application is an application built internally by PPPK with reference to Minister of Finance Regulation number 25/PMK.01/2014 (which has now been replaced by Minister of Finance Regulation number 216/PMK.01/2017. Annual report submitted when this uses the hardcopy format so it must be inputted into the database before it can be processed. Therefore in the first semester a program was developed to build applications with offline bases to facilitate the preparation of Accountancy Service Office annual reports and also in data processing. The preparation of the application was completed at the end of June 2017 according to the target.

Page 56: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

56 SISTEM INFORMASI

AUDIT TOOL AND LINKAGE ARCHIVE SYSTEM (ATLAS)

Akuntan Publik dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan bisnis dan perkembangan standar yang ada. Salah satu konsekuensi penerapan Standar Audit berbasis International Standard of Auditing (ISA) adalah Akuntan Publik harus memahami standar internasional tersebut serta bagaimana mengimplementasikannya dalam praktik di lapangan. Hal tersebut menuntut adanya suatu alat yang dapat membantu Akuntan Publik dalam memahami dan menerapkan standar auditing tersebut dalam pemberian jasa profesionalnya.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil penelitian PPPK selama 3 (tiga) tahun terakhir dimana diketahui bahwa KAP dengan ukuran menengah kebawah memiliki permasalahan yang sama yaitu terkait penyusunan keseluruhan kertas kerja pemeriksaan yang belum memenuhi kriteria Standar Profesional Akuntan Publik. Dilatarbelakangi hal tersebut serta masih banyaknya kelemahan terkait pemahaman atas pelaksanaan audit berbasis risiko, menginisiasi PPPK dalam pembuatan aplikasi/panduan untuk pelaksanaan audit umum. Aplikasi ini kami beri nama “ATLAS” singkatan dari Audit Tool and Linked Archive System.

Aplikasi ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menjalankan prosedur audit dan mendokumentasikan hasilnya sebagai dasar dalam pemberian opini. Upaya ini merupakan salah satu bentuk inisiasi untuk meningkatkan kualitas audit. Di samping itu diharapkan pula dapat menambah sarana dan pengetahuan bagi para praktisi di bidang audit maupun non praktisi agar lebih memudahkan pemahaman atas audit berbasis risiko yang berdasar pada standar internasional yang telah diadopsi. Tahap pertama pengembangan ATLAS telah dimulai sejak tahun 2017 untuk tahap perencanaan audit. Pada tahun 2018 ini kami telah menyelesaikan sampai dengan tahap pelaporan, sehingga seluruh tahapan audit telah terintegrasi.

Aplikasi ini dibangun sebagai bentuk kerjasama antara Pusat Pembinaan Profesi Keuangan dengan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang telah bersinergi

Public accountants are required to keep up the business developments and the development of existing standards. One consequence of the application of International Standard of Auditing (ISA) -based Audit Standards is that Public Accountants must understand these international standards and how to implement them in practice in the field. This requires the existence of a tool that can assist Public Accountants in understanding and applying the auditing standards in the provision of professional services.

In line with this, based on the results of first-aid research for the past 3 (three) years, it was found that middle-size KAPs had the same problems, namely related to the preparation of the overall inspection paperwork that had not met the criteria of the Public Accountant Professional Standard. With this background and the many weaknesses related to the understanding of the implementation of risk-based audits, initiating PPPK in making applications / guidelines for the implementation of general audits. This application we named “ATLAS” stands for Audit Tool and Linked Archive System.

This application is intended as a means of carrying out audit procedures and documenting the results as a basis for giving opinions. This effort is one form of initiation to improve audit quality. In addition, it is also expected to be able to add facilities and knowledge to practitioners in the audit and non-practitioners in order to facilitate the understanding of risk-based audits based on international standards that have been adopted. The first stage of ATLAS development has been started since 2017 for the audit planning stage. In 2018 we have completed up to the reporting stage, so that all stages of the audit have been integrated.

This application was built as a form of collaboration between the Center of Financial Profession Supervisory and the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI) which has synergized to provide input and support of professional staff in realizing this application.

Page 57: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

57SISTEM INFORMASI

memberikan masukan dan dukungan tenaga profesional dalam mewujudkan aplikasi ini.

Pada tahun 2018, PPPK telah melakukan 3 (tiga) frekuensi workshop yang diselenggarakan di Denpasar, Jakarta dan Medan dalam rangka memperkanalkan aplikasi ATLAS dimaksud. Workshop dimaksud ditujukan bagi Akuntan Publik dan Staf Kantor Akuntan Publik yang ada di Indonesia. Selain menginformasikan kedalam website PPPK (aplikasi dan panduannya), pada tahun 2019 PPPK akan memperkenalkan aplikasi tersebut juga kepada tenaga pengajar/dosen akuntansi di Indonesia, sehingga diharapkan informasi tersebut dapat diupdate kepada mahasiswa (calon tenaga akuntan) di Indonesia.

In 2018, PPPK has conducted 3 (three) frequency workshops held in Denpasar, Jakarta and Medan in order to introduce the intended ATLAS application. The workshop is intended for Public Accountants and Staff of Public Accountants in Indonesia. In addition to informing the PPPK website (application and guidance), in 2019 PPPK will introduce the application to accounting lecturers / lecturers in Indonesia, so that the information is expected to be updated to students (prospective accountants) in Indonesia.

Page 58: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

58 BAGIAN58 BAGIAN

Page 59: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

59KERJA SAMA INTERNASIONAL

KERJA SAMA INTERNASIONALInternational Cooperations

Pada tahun 2018, PPPK turut aktif pada beberapa forum internasional. Bahkan pada tahun 2018, PPPK sebagai perwakilan dari Indonesia menjadi tuan rumah pada dua kegiatan internasional yaitu ASEAN Audit Regulators Group (AARG) Inspection Workshop dan ASEAN Valuers Association (AVA) Congress. Dengan melakukan kerja sama internasional, PPPK berharap dapat lebih baik dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap profesi keuangan. Beberapa kegiatan internasional yang diikuti PPPK pada tahun 2018 terangkum dalam penjelasan di bawah ini.

AARG INSPECTION WORKSHOP TAHUN 2018 AARG Inspection Workshop 2018

PPPK sebagai instansi penjuru Indonesia pada forum ASEAN Audit Regulators Group (AARG) menjadi tuan rumah penyelenggaraan AARG Inspecion Workshop Tahun 2018 pada tanggal 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2018 di Jakarta. AARG merupakan suatu forum regulator akuntan publik di Asia Tenggara yang bertujuan meningkatkan peran pengawasan melalui kegiatan berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang pengawasan terhadap profesi akuntan publik. Setiap tahunnya, AARG menyelenggarakan lokakarya dan pertemuan dengan para kantor akuntan publik Big 4 untuk bersinergi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas audit di kawasan ASEAN serta membahas isu-isu terkini di bidang audit.

Agenda yang diusung pada pertemuan ini menggabungkan dua kegiatan yaitu lokakarya pemeriksaan (inspection workshop) dan pertemuan antara anggota AARG dan KAP Big 4 di kawasan Asia Tenggara. Lokakarya kali ini

In 2018, PPPK was active in several international forums. Even in 2018, PPPK as a representative of Indonesia hosted two international activities namely the ASEAN Audit Regulators Group (AARG) Inspection Workshop and the ASEAN Valuers Association (AVA) Congress. By conducting international cooperation, PPPK hopes to be better in conducting guidance and supervision of the financial profession. Some international activities which are followed by PPPK in 2018 are summarized in the explanation below.

PPPK as the cornerstone of Indonesia at the ASEAN forum Audit Regulators Group (AARG) hosted the AARG Inspection Workshop in 2018 on 31 July to 2 August 2018 in Jakarta. AARG is a forum for regulating public accountants in Southeast Asia that aims to enhance the supervisory role through activities to share knowledge and experience in the field of supervision of the public accounting profession. Every year, AARG organizes workshops and meetings with Big 4 public accounting firms to work together in maintaining and improving audit quality in the ASEAN region and discussing current issues in the audit field.

The agenda carried out at this meeting combined two activities, namely inspection workshops and meetings between members of the Big 4 AARG and public accounting firm in the Southeast Asia region. This workshop discussed the development of regulations and the latest standards in the field of auditing, findings that often occur, as well as the relationship

Page 60: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

60 KERJA SAMA INTERNASIONAL

membahas perkembangan regulasi dan standar terbaru di bidang audit, temuan-temuan yang kerap terjadi, serta hubungan antara auditor dan profesi yang lain. Sementara itu pertemuan antara anggota AARG dan KAP Big 4 membahas inisiatif yang dilakukan KAP untuk meningkatkan kualitas audit dan efek dari inovasi dan perkembangan teknologi terhadap kualitas audit.

Konferensi ini dihadiri oleh regulator audit dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara yakni Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Sri Lanka, Jepang, Mauritius, dan Hong Kong. Selain itu, beberapa asosiasi profesi internasional turut berpartisipasi, yaitu International Forum of Independent Audit Regulators (IFIAR), The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB), dan International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA). Untuk organisasi profesi dari Indonesia, Komite Standar Penilaian Indonesia (KSPI) turut ambil bagian dengan memberikan materi seputar keterkaitan antara profesi penilai dan auditor.

between auditors and other professions. Meanwhile a meeting between members of AARG and public accounting firm Big 4 discussed the initiatives carried out by public accounting firm to improve audit quality and the effects of innovation and technological developments on audit quality.

The conference was attended by regulator audits from countries in the Southeast Asia namely Indonesia, Singapore, Thailand, Malaysia, the Philippines, Laos, Cambodia, Sri Lanka, Japan, Mauritius and Hong Kong. In addition, several international professional associations participated, namely the International Forum of Independent Audit Regulators (IFIAR), The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB), and the International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA). For professional organizations from Indonesia, the Indonesian Appraisal Standards Committee (KSPI) took part by providing material about the relationship between the profession of Valuers and auditors.

Page 61: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

61KERJA SAMA INTERNASIONAL

AVA CONGRESS TAHUN 2018 AVA Congress 2018

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan bersama-sama dengan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dengan sukses telah menyelenggarakan kongres ASEAN Valuers Association (AVA) ke-21, yang berlangsung dari tanggal 24 sampai 26 September 2018 lalu di Yogyakarta. Kongres ini dibuka dengan keynote speech dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. Menteri Keuangan didampingi Presiden AVA, Langgeng Subur, dan Sekretaris Jendral Kementerian Keuangan, Hadiyanto, kemudian memukul gong untuk menandai pembukaan kongres AVA ke-21.

AVA merupakan asosiasi negara-negara ASEAN yang didirikan pada tahun 1981, sebagai forum pertemuan rutin untuk bersama-sama membahas mengenai peraturan, standar dan teknis penilaian, serta perkembangan real estate dan infrastruktur. AVA saat ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, Brunei, Vietnam dan Kamboja. Berdasarkan hasil kegiatan AVA Congress ke-20 di Singapura tahun 2017 lalu, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan terpilih menjadi Presiden AVA periode 2017-2018. Dengan demikian, penyelenggaraan AVA Congress ke-21

Center of Financial Profession Supervisory together with the Indonesian Professional Appraisal Society (MAPPI) has successfully held the 21st ASEAN Valuers Association (AVA) congress, which took place from 24 to 26 September 2018 then in Yogyakarta. The congress was opened with a keynote speech from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. The Minister of Finance was accompanied by the President of AVA, Langgeng Subur, and the Secretary General of the Ministry of Finance, Hadiyanto, then hit the gong to mark the opening of the 21st AVA congress.

AVA is an association of ASEAN countries which was established in 1981, as a regular meeting forum to jointly discuss regulations, standards and technical assessments, as well as developments in real estate and infrastructure. AVA currently consists of Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand, Brunei, Vietnam and Cambodia. Based on the results of the 20th AVA Congress in Singapore in 2017, the Head of the Financial Professional Development Center was elected President of the AVA for the 2017-

Page 62: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

62 KERJA SAMA INTERNASIONAL

dilaksanakan di Indonesia tempat Presiden AVA menjabat berdomisili.

Pelaksanaan kegiatan AVA Congress ke-21 terdiri dari serangkaian acara rapat tertutup serta konferensi internasional dengan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, misalnya Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Bukalapak, Mandiri Capital, Cityplan Indonesia, Duff and Phelps Singapore, serta asosiasi internasional seperti International Relation Committee Japan Association of Real Estate, Singapore Institute of Surveyors and Valuers. Masing-masing negara anggota juga mempresentasikan country report untuk memaparkan pembangunan ekonomi di masing-masing negara dan permasalahan yang dihadapi.

Hasil dari kegiatan AVA Governing Council Meeting merupakan kesepakatan yang diambil oleh seluruh anggota yang dibacakan dalam acara General Assembly pada saat penutupan AVA Congress ke-21 pada tanggal 26 September 2018. Salah satu keputusan dalam General Assembly adalah mengenai penyelenggaraan AVA Congress ke-22 selanjutnya di Thailand pada bulan Oktober 2019. Selanjutnya AVA Congress ke-23 akan diselenggarakan oleh Brunei Darussalam, dan dilanjutkan oleh negara lainnya sesuai urutan abjad negara anggota AVA. General Assembly ditutup dengan penyerahan bendera AVA dari Indonesia kepada Thailand sebagai Presiden AVA menjabat selanjutnya

2018 period. Thus, the holding of the 21st AVA Congress is carried out in Indonesia where the President of AVA is domiciled.

The implementation of the 21st AVA Congress consists of a series of closed-door meetings and international conferences with various resource persons who are competent in their fields, for example the Indonesian Creative Economy Agency, Bukalapak, Mandiri Capital, Cityplan Indonesia, Duff and Phelps Singapore, and international associations such as the International Relation Committee Japan Association of Real Estate, Singapore Institute of Surveyors and Valuers. Each member country also presents a country report to explain the economic development in each country and the problems faced.

The results of the AVA Governing Council Meeting are the agreements taken by all members read out at the General Assembly at the closing of the 21st AVA Congress on September 26, 2018. One of the decisions in the General Assembly was to hold the next 22nd AVA Congress in Thailand in October 2019. Furthermore, the 23rd AVA Congress will be held by Brunei Darussalam, and continued by other countries in alphabetical order of AVA member countries. The General Assembly closes with the surrender of the AVA flag from Indonesia to Thailand as the next AVA President

Page 63: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

63KERJA SAMA INTERNASIONAL

KUNJUNGAN PENELITIAN ATAS PENGAWASAN AKTUARIA DI KANADAStudy Visit on Actuarial Supervision in Kanada

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan dalam mengembangkan profesi Aktuaris bekerja sama dengan berbagai stakeholders, salah satunya adalah bersama dengan suatu proyek bersama pemerintah Kanada yang dinamakan Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI), yang bertujuan untuk membangun Indonesia sebagai pusat regional keunggulan aktuaria serta meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan ilmu aktuaria Indonesia. Dalam rangka memberikan pemahaman atas profesi Aktuaris serta mempelajari pembinaan dan pengawasan Aktuaris di Kanada, READI mengundang regulator profesi Aktuaris antara lain Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta asosiasi Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), dalam kegiatan “To-Canada Study Tour on Actuarial Supervision”.

Pelaksanaan kegiatan “To-Canada Study Tour on Actuarial Supervision” dilakukan pada tanggal 13 s.d. 22 November 2018, dengan mengunjungi

Center of Financial Profession Supervisory in developing the actuary profession works with various stakeholders, one of which is together with a joint Canadian government project called Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI), which aims to build Indonesia as a regional center of excellence actuarial and increase the number and quality of Indonesian actuarial science graduates. In order to provide an understanding of the actuarial profession and to study the guidance and supervision of actuaries in Canada, READI invited regulators of the Actuarial profession including the Ministry of Finance and the Financial Services Authority (OJK), as well as the Association of Indonesian Actuaries (PAI), in the “To-Canada Study Tour” on Actuarial Supervision “.

The implementation of the “To-Canada Study

Tour on Actuarial Supervision” activity was carried out on the 13 to 22 November 2018, by visiting several agencies as follows:

Page 64: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

64 KERJA SAMA INTERNASIONAL

beberapa instansi sebagai berikut:

1. The Office of the Superintendent of Financial Institutions (OSFI), baik kantor pusat OSFI di Ottawa maupun kantor perwakilan Toronto. OSFI merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh Pemerintah Kanada dalam rangka menjaga kesehatan dan kestabilan sistem keuangan Kanada. OSFI mengawasi perbankan serta industri keuangan nonbank yang terdaftar pada pemerintahan federal, terdiri dari perusahaan asuransi, perusahaan pinjaman, dan dana pensiun.

2. The Office of the Chief Actuary (OCA), yaitu unit independen di dalam OSFI yang bertugas melakukan penilaian aktuaria dan pemberian saran/konsultasi kepada Pemerintah Kanada.

3. International Association of Actuaries (IAA), yaitu asosiasi internasional yang beranggotakan tidak hanya Aktuaris namun juga asosiasi Aktuaris dari berbagai dunia.

4. Canadian Institute of Actuaries (CIA), yaitu organisasi profesi Aktuaris di Kanada yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Federal Kanada. Seluruh laporan Aktuaris di Kanada harus ditandatangani oleh Aktuaris yang telah memiliki lisensi dari CIA sebagai FCIA.

5. Toronto Centre, yaitu lembaga non-profit yang menyediakan pendidikan dan pelatihan yang terkait sektor keuangan, baik kepada pemerintah maupun institusi pengawasan sektor keuangan.

6. Intact Insurance Company, yaitu salah satu perusahaan asuransi (asuransi umum) terbesar di Kanada.

7. Oliver Wymann, yaitu perusahaan konsultan aktuaria, yang juga memiliki perwakilan perusahaan konsultan di Indonesia.

1. The Office of the Superintendent of Financial Institutions (OSFI), both the OSFI headquarters in Ottawa and the Toronto representative office. OSFI is an independent institution formed by the Government of Canada in order to maintain the health and stability of the Canadian financial system. OSFI oversees banks and non-bank financial industries registered with the federal government, consisting of insurance companies, loan companies and pension funds.

2. The Office of the Chief Actuary (OCA), which is an independent unit within OSFI tasked with conducting actuarial assessments and providing advice / consultation to the Government of Canada.

3. International Association of Actuaries (IAA), namely an international association consisting of not only Actuaries but also associations of Actuaries from various worlds.

4. Canadian Institute of Actuaries (CIA), which is an actuary professional organization in Canada established under the Canadian Federal Law. All Actuary reports in Canada must be signed by an Actuary who has a license from the CIA as FCIA.

5. Toronto Center, a non-profit institution that provides education and training related to the financial sector, both to the government and financial sector oversight institutions.

6. Intact Insurance Company, which is one of the largest insurance companies (general insurance) in Canada.

7. Oliver Wymann, namely an actuarial consulting company, which also has representatives of consulting companies in Indonesia.

Page 65: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

65KERJA SAMA INTERNASIONAL

ACPACCACPACC

ASEAN Chartered Professional Accountant Coordinating Committee (ACPACC) merupakan komite yang dibentuk berdasarkan article 7 ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Accountancy Services (MRA) yang terdiri dari perwakilan Monitoring Committee dari 10 negara ASEAN sebagai anggotanya.

Fungsi utama dari ACPACC adalah melaksanaan penerimaan ASEAN CPA yang diajukan oleh masing-masing negara ASEAN sesuai dengan kriteria yang telah disepakati. ACPACC juga ditugaskan untuk menyelenggarakan pendataan ASEAN CPA dalam suatu registrasi yang disebut ASEAN CPA Register (ACPAR).

Sesuai kesepakatan dalam pertemuan ACPACC ke-5, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Sekretariat. Secara garis besar, Sekretariat ACPACC akan menjalankan fungsi kesekretariatan guna mendukung pelaksanaan skema ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Accountancy Services yang telah diimplementasikan oleh seluruh negara-negara anggota ASEAN.

PPPK sebagai regulator Akuntan nasional di Indonesia selalu turut aktif dalam forum ACPACC. Pada tahun 2018, PPPK menghadiri pertemuan ACPACC yang diselenggarakan sebanyak 3 (tiga) kali, sebagai berikut:

1. ACPACC Meeting ke-8 tanggal 18 Januari 2018 di Bangkok, Thailand

2. ACPACC Meeting ke-9 tanggal 23 Mei 2018 di Singapura

3. ACPACC Meeting ke-10 tanggal 5 November 2018 di Naypyitaw, Myanmar

The ASEAN Chartered Professional Accountant Coordinating Committee (ACPACC) is a forum formed under article 7 of the ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Accountancy Services (MRA) consisting of representatives of the Monitoring Committee of 10 ASEAN countries as members.

The main function of ACPACC is to implement the acceptance of ASEAN CPAs submitted by each ASEAN country according to agreed criteria. ACPACC was also tasked with organizing the ASEAN CPA data collection in a registration called the ASEAN CPA Register (ACPAR).

In accordance with the agreement at the 5th ACPACC meeting, Indonesia was appointed as the host of the Secretariat. Broadly speaking, the ACPACC Secretariat will carry out secretarial functions to support the implementation of the ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Accountancy Services scheme that has been implemented by all ASEAN member countries.

PPPK as a regulator of national accountants in Indonesia has always been active in the ACPACC forum. In 2018, PPPK attendees attend ACPACC meetings which are held 3 (three) times, as follows:

1. The 8th ACPACC Meeting on January 18, 2018 in Bangkok, Thailand

2. 9th ACPACC Meeting on 23 May 2018 in Singapore

3. The 10th ACPACC Meeting on November 5, 2018 in Naypyitaw, Myanmar

Page 66: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

66 BAGIAN66 BAGIAN

Page 67: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

67PERIZINAN

PERIZINANLicensing

Salah satu fungsi PPPK adalah melakukan penyelenggaraan administrasi registrasi/perizinan/pendaftaran profesi keuangan dan kantor profesi keuangan.

Proses perizinan merupakan langkah pertama bagi profesi keuangan dan kantor profesi keuangan untuk dapat memberikan jasanya kepada para pengguna jasa sesuai ketentuan yang berlaku. Setelah melalui proses perizinan, PPPK akan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap profesi dan kantor profesi keuangan tersebut.

Profesi keuangan dan kantor profesi keuangan yang dibina oleh PPPK saat ini dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:

a. Akuntan Berpraktikb. Akuntan Publikc. Penilai Publikd. Aktuaris Publik

Dalam rangka memberikan kemudahan kepada para pengguna layanan, PPPK sedang berusaha mengembangkan aplikasi perizinan berbasis daring. Seluruh modul aplikasi perizinan tersebut akan dihosting pada aplikasi eLSa-PK yang merupakan bentuk layanan satu atap elektronik dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.

Pada tahun 2018, Kepala PPPK menerbitkan surat edaran nomor SE-4/PPPK/2018 tanggal 11 Mei 2018 mengenai jangka waktu penyelesaian izin maksimal yang sebelumnya 20 hari kerja menjadi 10 hari kerja sejak berkas diterima lengkap oleh PPPK. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya PPPK dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada para pengguna jasa.

One of the functions of PPPK is conducting administration of registration / licensing / registration of financial professions and financial profession offices.

The licensing process is the first step for the financial profession and the financial profession office to be able to provide services to service users in accordance with applicable regulations. After going through the licensing process, PPPK will conduct guidance and supervision of the profession and office of the financial profession.

The financial profession and financial profession office that is fostered by PPPK can be grouped into 4 (four) types, namely:

a. Accountants Practice

b. Public Accountants

c. Public Appraiser

d. Public Actuary

In order to provide convenience to service users, PPPK is trying to develop online-based licensing applications. All licensing application modules will be hosted on the eLSa-PK application, which is a form of electronic one-stop service from the Center of Financial Profession Supervisory.

In 2018, the Head of PPPK issues circular letter SE-4 / PPPK / 2018 dated 11 May 2018 concerning the maximum period of permit completion, which previously 20 working days become 10 working days since the file was received in full by PPPK. This is one form of PPPK efforts in order to improve the quality of services to service users.

Page 68: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

68 PERIZINAN

REGISTER PROFESI KEUANGANFinancial Profession Register

Terdapat 3 (tiga) register profesi keuangan yang diterbitkan PPPK. Berikut ini register profesi keuangan tersebut dan persyaratannya:

1. Register Negara Akuntan• lulus ujian sertifikasi profesi

akuntansi yang diselenggarakan Asosiasi di Bidang Akuntansi

• menjadi anggota Asosiasi di Bidang Akuntansi

• berpengalaman praktik di bidang akuntansi paling sedikit 3 (tiga) tahun

• memiliki NPWP

2. Register Penilai• lulus pendidikan awal penilaian• menjadi anggota Asosiasi Profesi

Penilai• berdomisili di negara Republik

Indonesia

3. Register Aktuaris• lulus ujian profesi aktuaris• berpendidikan minimal diploma

tiga atau setara• menjadi anggota Asosiasi Profesi

Aktuaris• berdomisili di negara Republik

Indonesia

Statistik register profesi keuangan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

No Nama Register Register terbit tahun 2018

Jumlah register per 31 Desember 2018

1 Register Negara Akuntan 667 21.638

2 Register Penilai 703 2.641

3 Register Aktuaris 16 220

Total 468 150

There are 3 (three) financial profession registers issued by PPP. Following are the financial profession registers and their requirements:

1. Accountant State Register• passed the accounting profession

certification exam held by the Association in Accounting

• become a member of the Association in Accounting

• experienced practice in accounting for at least 3 (three) years

• has an NPWP

2. Appraiser Register• passed the initial education

assessment• become a member of the Appraisal

Professional Association• domiciled in the Republic of

Indonesia

3. Register of Actuaries• pass the actuary professional

inspection• have a minimum diploma of three

or equivalent• become a member of the

Association of Actuary Professionals

• domiciled in the Republic of Indonesia

financial profession register statistics in 2018 are as follows:

Page 69: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

69PERIZINAN 69

Profesi Akuntan Berpraktik merupakan profesi baru pada tahun 2018 atau sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.01/2017 tentang Akuntan Beregister tanggal 27 Desember 2017.

Akuntan Berpraktik adalah Akuntan Beregister yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntansi kepada publik melalui Kantor Jasa Akuntan.

Syarat-syarat untuk mengajukan izin Akuntan Berpraktik adalah sebagai berikut:1. memiliki piagam Akuntan Beregister2. memiliki sertifikat akuntan profesional yang

diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan (IAI)3. berdomisili di wilayah negara Republik

Indonesia4. tidak berada dalam pengampuan5. berpengalaman berpraktik di bidang

akuntansi paling sedikit 3 (tiga) tahun yang diperoleh dalam 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan verifikasi Asosiasi Profesi Akuntansi

6. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Berpraktik

7. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan8. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Akuntan Berpraktik wajib memberikan jasanya melalui Kantor Jasa Akuntan (KJA). Pada peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Keuangan nomor 25/PMK.01/2014 nomenklatur KJA sudah muncul tetapi merupakan kepanjangan dari Kantor Jasa Akuntansi. Setelah Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.01/2017 terbit nomenklatur Kantor Jasa Akuntansi berubah menjadi Kantor Jasa Akuntan.

KJA dapat berbentuk badan usaha sebagai berikut:1. perseorangan2. persekutuan perdata3. firma4. perseoran terbatas

AKUNTAN BERPRAKTIKPractising Accountant

Profesi Akuntan Berpraktik merupakan profesi baru pada tahun 2018 atau sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.01/2017 tentang Akuntan Beregister tanggal 27 Desember 2017.

Akuntan Berpraktik adalah Akuntan Beregister yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntansi kepada publik melalui Kantor Jasa Akuntan.

Syarat-syarat untuk mengajukan izin Akuntan Berpraktik adalah sebagai berikut:1. memiliki piagam Akuntan Beregister2. memiliki sertifikat akuntan profesional yang

diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan (IAI)3. berdomisili di wilayah negara Republik

Indonesia4. tidak berada dalam pengampuan5. berpengalaman berpraktik di bidang

akuntansi paling sedikit 3 (tiga) tahun yang diperoleh dalam 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan verifikasi Asosiasi Profesi Akuntansi

6. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Berpraktik

7. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan8. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Akuntan Berpraktik wajib memberikan jasanya melalui Kantor Jasa Akuntan (KJA). Pada peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Keuangan nomor 25/PMK.01/2014 nomenklatur KJA sudah muncul tetapi merupakan kepanjangan dari Kantor Jasa Akuntansi. Setelah Peraturan Menteri Keuangan nomor 216/PMK.01/2017 terbit nomenklatur Kantor Jasa Akuntansi berubah menjadi Kantor Jasa Akuntan.

KJA dapat berbentuk badan usaha sebagai berikut:1. perseorangan2. persekutuan perdata3. firma4. perseoran terbatas

Practising Accountant profession is a new profession in 2018 or since the issuance of Minister of Finance Regulation number 216 / PMK.01 / 2017 concerning Registered Accountants on December 27, 2017.

Practicing Accountants are Registered Accountants who have obtained permission from the Minister of Finance to provide accounting services to the public through the Accounting Services Office.

The Requirements for applying for a Practical Accountant permit are as follows:1. has the certificate of a Registered Accountant2. has a professional accountant certificate

issued by the Association of Professional Accountants (IAI)

3. domiciled in the territory of the Republic of Indonesia

4. not in custody5. experienced in practicing in accounting at

least 3 (three) years obtained in the last 5 (five) years based on verification of the Accounting Professional Association

6. never been subjected to administrative sanctions in the form of revoking the license of a Practic Accountant

7. become a member of the Professional Accountants Association

8. have never been convicted of having permanent legal force for committing a criminal offense with a prison sentence of 5 (five) years or more.

Practicing Accountantsmust provide services through the Office of Accountant Services (KJA). In the previous regulation, namely Minister of Finance Regulation number 25 / PMK.01 / 2014, KJA nomenclature has emerged but is an extension of the Accounting Services Office. After the Minister of Finance Regulation number 216 / PMK.01 / 2017 published the nomenclature of the Accounting Services Office turned into the Accounting Services Office.

KJA can be in the form of a business entity as follows:1. individual2. civil partnership3. firm4. Limited liability insurance

Page 70: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

70 PERIZINAN

Pada tahun 2018, PPPK telah menyelesaikan sebanyak 536 permohonan izin Akuntan Berpraktik. Waktu rata-rata penyelesaian izin Akuntan Berpraktik oleh PPPK adalah selama 3,07 hari kerja. PPPK juga telah menyelesaikan sebanyak 105 permohonan izin usaha KJA.

Berikut ini merupakan data perkembangan Akuntan Berpraktik dan Kantor Jasa Akuntan (KJA) selama tiga tahun terakhir:

Pada tahun 2016 dan 2017 belum ada Akuntan Berpraktik namun sudah ada KJA karena KJA ini masih mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan nomor 25/PMK.01/2014 dimana Akuntan Beregister dapat mendirikan KJA.

Per 31 Desember 2018, bentuk badan usaha KJA masih didominasi oleh bentuk perseorangan.

In 2018, PPPK completed a total of 536 applications for Licensed Practising Accountants. The average time for completion of the Practical Accountant’s license by PPPK is 3.07 working days. PPPK also completed 105 applications for KJA business licenses.

The following is data on the development of a Practising Accountant and the Office of Accountant Services (KJA) for the past three years:

In 2016 and 2017 there is no Practising Accountant but there is already a KJA because this KJA still refers to Minister of Finance Regulation number 25 / PMK.01 / 2014 where the Registered Accountant can establish KJA.

As of December 31, 2018, the form of the KJA business entity is still dominated by individual forms.

Page 71: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

71PERIZINAN

AKUNTAN PUBLIKPublic Accountant

Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Jasa yang dimaksud antara lain:1. Jasa asurans, seperti jasa audit, jasa reviu,

dan jasa asurans lainnya.2. Jasa lainnya yang berkaitan dengan

akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai ketentuan.

Jasa asurans tersebut hanya boleh diberikan oleh Akuntan Publik.

Syarat-syarat untuk mengajukan izin Akuntan Publik adalah sebagai berikut:1. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi

akuntan publik2. berpengalaman memberikan jasa asurans

dan/atau jasa lainnya berdasarkan verifikasi Asosiasi Profesi Akuntan Publik dengan ketentuan lebih lanjut

3. berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia

4. tidak berada dalam pengampuan5. tidak pernah dikenai sanksi administratif

berupa pencabutan izin Akuntan Publik6. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih

7. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik

8. memiliki NPWP9. sehat jasmani dan rohani.10. membayar biaya perizinan Akuntan Publik

sesuai dengan tarif yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2018.

Akuntan Publik dalam memberikan jasanya wajib melalui Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP dapat berbentuk badan usaha sebagai berikut:1. perseorangan2. persekutuan perdata3. firma.

Pada tahun 2018, PPPK telah selesai memproses sebanyak 86 permohonan izin Akuntan Publik. Waktu rata-rata penyelesaian izin

A Public Accountant is someone who has obtained permission to provide services as regulated in Law Number 5 Year 2011 concerning Public Accountants. The services in question include:1. Insurance services, such as audit services,

review services, and other insurance services2. Other services related to accounting, finance

and management in accordance with the provisions

Such insurance services may only be provided by a Public Accountant.

The requirements for applying for a Public Accountant permit are as follows:1. having a certificate of passing the examination

of the public accounting profession2. experience in providing insurance services

and / or other services based on verification of the Professional Accountants Association with further provisions

3. domiciled in the territory of the Republic of Indonesia

4. not in custody5. Never been subjected to administrative

sanctions in the form of revoking the license of a Public Accountant

6. have never been convicted of having permanent legal force for committing a criminal offense with a prison sentence of 5 (five) years or more

7. become a member of the Professional Accountants Association

8. has an NPWP9. physically and mentally healthy10. pay the fees for licensing of Public Accountants

in accordance with the rates stated in Government Regulation Number 3 of 2018.

Public Accountants in providing their services are obliged through the Public Accounting Firm (KAP). KAP may take the form of a business entity as follows:1. individual2. civil partnership3. firm

In 2018, PPPK has finished processing 86 applications for Public Accountant licenses. The average time for completion of the Public Accountant’s license by PPPK is 4.47 working days. In addition, PPPK also completed 107 applications

Page 72: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

72 PERIZINAN

Akuntan Publik oleh PPPK adalah selama 4,47 hari kerja. Selain itu, PPPK juga menyelesaikan 107 permohonan izin usaha KAP dan 32 permohonan izin usaha cabang KAP.

Berikut ini merupakan data perkembangan Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP selama tiga tahun terakhir:

Berdasarkan grafik di atas, jumlah Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP selama tiga tahun terakhir selalu meningkat. Jumlah Akuntan Publik aktif pada tahun 2018 meningkat sebanyak 84 orang atau 6,3% dari tahun 2017. Peningkatan tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 216 orang atau 19,4% dari tahun 2016.

Per 31 Desember 2018, perbandingan Akuntan Publik berdasarkan gender adalah:

for KAP business licenses and 32 applications for KAP branch business licenses.

The following is the data on the development of Public Accountants, Public Accountants and Branch Offices for the past three years:

Based on the above graph, the number of

Public Accountants, Public Accountants and Branch Offices for the past three years has always increased. The number of active Public Accountants in 2018 increased by 84 people or 6.3% from 2017. The increase was indeed lower compared to the increase in 2017, which was 216 people or 19.4% from 2016.

As of December 31, 2018, the comparison of Public Accountants by gender is:

Page 73: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

73PERIZINAN

Per 31 Desember 2018, bentuk badan usaha KAP didominasi dengan bentuk usaha persekutuan, berbeda dengan KJA yang didominasi dengan bentuk usaha perseorangan. Berikut ini perbandingan bentuk usaha KAP per 31 Desember 2018:

Persebaran KAP sampai akhir tahun 2018 masih berpusat di Jawa. Sebanyak 84% dari keseluruhan KAP berdomisili di Jawa dan sebanyak 53% atau 250 KAP berdomisili di Propinsi DKI Jakarta.

No Wilayah KAP Cabang KAP

1 Jawa 394 104

2 Sumatera 41 32

3 Bali dan Nusa Tenggara 10 3

4 Kalimantan 12 2

5 Sulawesi 9 9

6 Maluku dan Irian 2 0

Total 468 150

As of December 31, 2018, the form of the KAP business entity was dominated by the form of a partnership business, in contrast to KJA which was dominated by a form of individual business. The following is a comparison of KAP business forms as of December 31, 2018:

Distribution of KAP until the end of 2018 is still centered on Java. As many as 84% of all KAPs are domiciled in Java and as many as 53% or 250 KAP are domiciled in DKI Jakarta Province.

Page 74: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

74 PERIZINAN

PENILAI PUBLIKPublic Valuer

Penilai Publik adalah Penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 101/PMK.01/2014 tentang Penilai Publik. Penilai adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam melakukan kegiatan Penilaian, yang sekurang-kurangnya telah lulus pendidikan awal Penilaian.

Penilai Publik dapat dibagi menjadi 4 (empat) berdasarkan dengan bidang jasanya, antara lain:1. penilaian properti sederhana2. penilaian properti3. penilaian bisnis4. penilaian personal properti.

Syarat-syarat untuk mengajukan izin Akuntan Berpraktik adalah sebagai berikut:1. memiliki sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi

penilai sesuai dengan bidang jasanya2. telah menjadi penilai beregister3. berpendidikan minimal strata satu atau

setara4. berpengalaman di bidang penilaian dalam

kurun waktu dan minimal jam kerja tertentu sesuai dengan bidang jasanya

5. lulus pelatihan kode etik yang diselenggarakan asosiasi profesi penilai

6. berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia

7. tidak pernah dikenai sanksi pencabutan izin Penilai Publik

8. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik

9. memiliki NPWP

Penilai Publik dalam memberikan jasa penilaian wajib melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). KJPP dapat berbentuk badan usaha sebagai berikut:1. perseorangan2. persekutuan perdata3. firma.

Pada tahun 2018, PPPK telah selesai memproses sebanyak 73 permohonan izin Penilai Publik. Waktu rata-rata penyelesaian izin Penilai Publik oleh PPPK adalah selama 7,06 hari kerja.

Public Valuers are Valuers who have obtained permission from the Minister to provide services as stipulated in Minister of Finance Regulation number 101 / PMK.01 / 2014 concerning Public Valuers. An Valuer is a person who has competence in conducting assessment activities, which at least has passed the initial assessment education.

Public Valuers can be divided into 4 (four) based on their services, including:

1. simple property valuation

2. valuation of property

3. business valuation

4. personal valuation of property.

The conditions for applying for a Practical Accountant permit are as follows:1. has a certificate of passing the appraisal

certification exam in accordance with his field of service

2. has become a registered registrar3. have a minimum level of education or

equivalent4. Experienced in the field of assessment in a

certain period of time and at least certain working hours in accordance with his field of service

5. passed a code of ethics training organized by the appraisal professional association

6. domiciled in the territory of the Republic of Indonesia

7. have never been sanctioned for revoking the license of a Public Valuer

8. become a member of the Professional Accountants Association

9. has a Public Appraisal NPWP in providing mandatory assessment services through the Public Appraisal Services Office (KJPP).

KJPP can be in the form of a business entity as follows:1. individual2. civil partnership3. firm.

In 2018, PPPK has finished processing 73 applications for Public Appraisal licenses. The average time for completion of the Public Appraisal permit by PPPK is 7,06 working days.

Page 75: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

75PERIZINAN

PPPK juga menyelesaikan 8 permohonan izin usaha KJPP dan 68 permohonan izin usaha Cabang KJPP pada tahun 2018.

Berikut ini merupakan data perkembangan Penilai Publik, KJPP, dan Cabang KJPP selama tiga tahun terakhir:

Berdasarkan grafik di atas, jumlah Penilai Publik, KJPP, dan Cabang KJPP selama tiga tahun terakhir selalu meningkat. Cabang KJPP lebih banyak dari KJPP. Hal ini berbeda dengan KAP, dimana KAP lebih banyak dari Cabang KAP.

Per 31 Desember 2018, perbandingan Penilai Publik berdasarkan gender adalah:

Based on the above graph, the number of Public Valuers, KJPP, and KJPP Branches has always increased over the past three years. KJPP branches are more than KJPP. This is different from KAP, where KAP is more than KAP Branch.

As of December 31, 2018, the comparison of Public Valuers by gender is:

PPP also completed 8 KJPP business permit applications and 68 KJPP Branch business permit applications in 2018.

The following are data on the development of Public Valuers, KJPP, and KJPP Branches for the past three years:

Page 76: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

76 PERIZINAN

Bentuk badan usaha KJPP didominasi dengan bentuk usaha persekutuan yaitu berjumlah 107 KJPP. KJPP yang berbentuk perseorangan sebanyak 16 kantor. Berikut ini grafik perbandingan bentuk usaha KAP per 31 Desember 2018:

Persebaran KJPP dan Cabang KJPP sampai akhir tahun 2018 masih berpusat di pulau Jawa. Sebanyak 96% dari keseluruhan KJPP berdomisili di pulau Jawa dan sebanyak 80% atau 99 KJPP berdomisili di Propinsi DKI Jakarta.

No Wilayah KJPP Cabang KJPP

1 Jawa 118 203

2 Sumatera 2 68

3 Bali dan Nusa Tenggara 2 19

4 Kalimantan 0 23

5 Sulawesi 1 25

6 Maluku dan Irian 0 3

Total 123 341

The form of KJPP business entity is dominated by the form of partnership business which is 107 KJPP. KJPP in the form of 16 offices. The following is a comparison chart of KAP business forms as of December 31, 2018:

Distribution of KJPP and KJPP Branches until the end of 2018 is still centered on the island of Java. As many as 96% of all KJPPs are domiciled in Java and as many as 80% or 99 KJPP are domiciled in DKI Jakarta Province.

Page 77: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

77PERIZINAN

AKTUARIS PUBLIKPublic Actuary

Aktuaris Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa aktuaria kepada publik. Ruang lingkup jasa aktuaria meliputi:1. Pembuatan pernyataan aktuaria terkait

produk asuransi2. Penentuan liabilitas berupa cadangan

perusahaan asuransi, dana pensiun, jaminan sosial dan perusahaan lainnya yang memandatkan penggunaan teknik aktuaria

3. Pemberian pendapat atas perhitungan liabilitas yang memandatkan penggunaan teknik aktuaria

4. jasa lainnya terkait aktuaria sesuai dengan SPA dan peraturan perundang-undangan.

Syarat-syarat untuk mengajukan izin Aktuaris Publik adalah sebagai berikut:1. berstatus Aktuaris Beregister

• berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia

• berpendidikan minimal diploma tiga atau setara

• lulus ujian profesi aktuaris• menjadi anggota asosiasi

2. berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di bidang aktuaria

3. memiliki NPWP4. berpendidikan minimal strata satu atau

setara.

Aktuaris Publik dapat memberikan jasanya melalui Kantor Konsultan Aktuaria (KKA) atau perusahaan perasuransian. KKA dapat berbentuk badan usaha sebagai berikut:1. perseorangan2. persekutuan perdata3. firma.

Pada tahun 2018, masih terdapat bentuk Perusahaan Konsultan Aktuaria (PKA) yang mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 425/KMK.06/2003 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi. Bentuk badan usaha ini masih diakui sampai tanggal 20 September 2021 sesuai dengan ketentuan peralihan Peraturan Menteri Keuangan nomor 137/PMK.01/2016 tentang Aktuaris.

A Public Actuary is someone who has obtained permission from the Minister to provide actuarial services to the public. The scope of actuarial services includes:1. Making an actuarial statement regarding

insurance products2. Determination of liabilities in the form of

reserves of insurance companies, pension funds, social security and other companies that mandate the use of actuarial techniques

3. Providing opinions on the calculation of liabilities that mandate the use of actuarial techniques

4. other services related to actuarial in accordance with SPA and statutory regulations.

The conditions for applying for a Public Actuary permit are as follows:1. Registered Actuary

• domiciled in the territory of the Republic of Indonesia

• have a minimum diploma of three or equivalent

• pass the actuary professional examination• become a member of an association

2. working experience of at least 2 (two) years in the actuarial field

3. have an NPWP4. have a minimum level of education or

equivalent.

Public Actuaries can provide services through Actuarial Consultant Offices (KKA) or insurance companies.

KKA can be in the form of a business entity as follows:1. individual2. civil partnership3. firm.

In 2018, there is still an Actuarial Consultant Company (PKA) that refers to the Minister of Finance Decree Number 425 / KMK.06 / 2003 concerning Licensing and Implementation of Business Activities for Insurance Business Support Companies. The form of this business entity is still recognized until September 20, 2021 in accordance with the transitional provisions of Minister of Finance Regulation number 137 / PMK.01 / 2016 concerning Actuaries.

Page 78: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

78 PERIZINAN

Pada tahun 2018, PPPK telah selesai memproses sebanyak 24 permohonan izin Aktuaris Publik dengan waktu rata-rata penyelesaian izin Akuntan Publik oleh PPPK selama 5,5 hari kerja. Selain itu, PPPK juga menyelesaikan 1 permohonan izin usaha KKA.

Berikut ini merupakan data perkembangan Aktuaris Publik, dan Cabang KKA selama dua tahun terakhir:

Berdasarkan grafik di atas, jumlah Aktuaris Publik dan KKA selama dua tahun terakhir selalu meningkat. Jumlah Aktuaris Publik mengalami peningkatan sebesar 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah KKA/PKA mengalami peningkatan sebanyak 4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Per 31 Desember 2018, perbandingan Aktuaris Publik berdasarkan gender adalah:

In 2018, PPPK has finished processing 24 applications for Public Actuary permits with an average time of completion of the Public Accountant’s license by PPPK for 5.5 working days. In addition, PPPK also completed 1 application for KKA’s business permit.

The following are data on the development of Public Actuaries, and KKA Branches for the past two years:

Based on the graph above, the number of Public Actuaries and KKAs has always increased. The number of Public Actuaries increased by 21% compared to the previous year. The number of KKA / PKA has increased by 4% compared to the previous year.

As of December 31, 2018, the comparison of Public Actuaries by gender is:

Page 79: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

79PERIZINAN

Per 31 Desember 2018, bentuk badan usaha KKA didominasi dengan bentuk usaha persekutuan.

Berikut ini perbandingan bentuk usaha KAP per 31 Desember 2018:

Seluruh KKA/PKA berdomisili di pulau jawa, secara rinci sebagai berikut:

No Propinsi KKA/PKA

1 DKI Jakarta 24

2 Jawa Barat 1

3 Banten 1

Total 26

As of December 31, 2018, the form of the KKA business entity was dominated by the form of a partnership business.

The following is a comparison of KAP business forms as of December 31, 2018:

All KKA / PKA are domiciled in Java Island, in detail as follows:

Page 80: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

80 BAGIAN80 BAGIAN

Page 81: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

81PENGAWASAN

PENGAWASANInspection

Salah satu fungsi PPPK adalah melakukan pengawasan atas profesi keuangan. Secara garis pemeriksaan yang dilakukan oleh PPPK dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:1. Pemeriksaan berkala2. Pemeriksaan sewaktu-waktu.

Pemeriksaan Berkala

PPPK melakukan pemeriksaan berkala untuk menilai ketaatan profesi keuangan yang dibina terhadap ketentuan perundang-undangan dan standar profesi yang berlaku. Secara umum, terdapat tiga jenis kepatuhan yang diuji oleh PPPK dalam melakukan pemeriksaan berkala, yaitu:1. Kepatuhan administratif2. Kapatuhan sistem pengendalian mutu3. Kepatuhan standar profesional

Pemeriksaan berkala dilaksanakan berdasarkan dokumen Rencana Pemeriksaan Tahunan (RPT). RPT merupakan dokumen yangditetapkan pada awal tahun dan memuat jumlah pemeriksaan terhadap profesi keuangan dan kantor profesi keuangan dalam satu tahun.

Pada tahun 2018, PPPK melakukan pemeriksaan berkala terhadap:

80Akuntan Publik

60Penilai Publik

25Aktuaris Publik

60KAP

38KJPP

25KKA

One of the functions of PPPK is to supervise the financial profession. The line of inspection carried out by PPPK is divided into 2 (two), namely:

1. Periodic inspection2. Incidental inspection

Periodic Inspection

PPPK conducts periodic inspection to assess the compliance of the financial profession which is fostered by applicable legislation and professional standards In general, there are three types of compliance that are tested by PPPK in conducting periodic inspection, namely:1. Administrative compliance2. Compliance with quality control

systems3. Professional standard compliance

Periodic inspection are carried out based on the Annual Audit Plan (RPT) document. RPT is a document set at the beginning of the year and contains the number of inspection of the financial profession and the financial profession office within one year.

In 2018, PPPK inspection carry out periodic inspection on:

Page 82: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

82 PENGAWASAN

Secara garis besar alur pemeriksaan adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan Berkala terhadap Akuntan Publik

Pada tahun 2018, PPPK melakukan pemeriksaan berkala terhadap 60 Akuntan Publik pada 60 KAP yang terdiri dari 8 Akuntan Publik pada KAP Big 10 dan 52 Akuntan Publik pada KAP non Big 10. Pelanggaran yang ditemukan pada tahun 2018 dirangkum sebagai berikut:

No Jenis Temuan/ FindingsJumlah Pelanggaran Akuntan Publik pada

KAP Big 10

Jumlah Pelanggaran Akuntan Publik pada

KAP non Big 10

1 Administrasi/ Administration 0 16

2 Kertas Kerja Pemeriksaan/ Working Paper 0 1

3 Perpajakan/ Taxation 0 9

4 Prinsip Mengenali Pengguna Jasa/ Principle of Identifying User 0 14

5 Desain SPM/Quality Control System Design 0 43

6 Implementasi SPM/ Quality Control System Implementation 6 145

7 Standar/ Standards 54 464

Broadly speaking, the inspection flow is as follows

Periodic Inspection of Public Accountants

In 2018, PPPK conducted periodic checks on 60 Public Accountants at 60 KAP consisting of 8 Public Accountants in Big 10 KAP and 52 Public Accountants in non Big KAP 10. Violations found in 2018 are summarized as follows:

Page 83: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

83PENGAWASAN

PPPK turut serta dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pencucian uang dengan cara membuat peraturan bagi Akuntan dan Akuntan Publik terkait prinsip mengenali pengguna jasa (PMPJ). Sebagai tindak lanjut dari aturan tersebut, PPPK juga melakukan pemeriksaan terhadap KAP untuk memastikan bahwa KAP telah mendaftarkan diri kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mendapatkan username dan password aplikasi Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS). KAP yang belum melakukan pendaftaran pada aplikasi GRIPS dicatat sebagai temuan terhadap PMPJ.

Perbandingan jumlah temuan pemeriksaan antara tahun 2017 dan 2018 adalah sebagai berikut:

PPPK Participates in the prevention and eradication of money laundering by making regulations for Accountants and Public Accountants regarding the principle of recognizing service users (PMPJ). As a follow up to the regulation, PPPK also conducted an examination of KAP to ensure that KAP had registered with the Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK) to obtain the application and password Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS) username and password. KAPs that have not registered for the GRIPS application are recorded as findings of PMPJ

Comparison of the number of audit findings between 2017 and 2018 is as follows:

Page 84: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

84 PENGAWASAN

Pemeriksaan Berkala terhadap Penilai Publik

Pada tahun 2018, PPPK melakukan pemeriksaan berkala terhadap 60 Penilai Publik yang terdiri dari 23 Penilai Publik pada KJPP kecil, 35 Penilai Publik pada KJPP menengah, dan 2 Penilai Publik pada KJPP besar. Pelanggaran yang ditemukan pada tahun 2018 dirangkum sebagai berikut:

Dari 60 Penilai Publik yang diperiksa, sebanyak 6 Penilai Publik dari KJPP menengah melakukan kesalahan terkait Lingkup Penugasan. Sebanyak 2 Penilai Publik dari KJPP kecil, 10 Penilai Publik dari KJPP menengah dan 1 Penilai Publik dari KJPP besar melakukan kesalahan terkait teknis penilaian. Sebanyak 4 Penilai Publik dari KJPP menengah melakukan kesalahan terkait referensi. Sebanyak 2 Penilai Publik dari KJPP kecil dan 6 Penilai Publik dari KJPP menengah melakukan kesalahan terkait pelaporan penilaian. Dan sebanyak 1 Penilai Publik dari KJPP menengah melakukan kesalahan terkait administrasi.

Periodic Inspection on Public Valuer

In 2018, PPPK conducted periodic inspections of 60 Public Valuers consisting of 23 Public Valuers in small KJPP, 35 Public Valuers at medium KJPP, and 2 Public Valuers at large KJPP. Violations found in 2018 are summarized as follows:

Of the 60 Public Valuers examined, as many as 6 Public Valuers from the middle KJPP made mistakes related to the Scope of Assignment. As many as 2 Public Valuers from small KJPP, 10 Public Valuers from medium KJPP and 1 Public Appraiser from large KJPP make errors related to technical evaluation. Four Public Valuers from the middle KJPP made mistakes related to the reference. As many as 2 Public Valuers from small KJPPs and 6 Public Valuers from middle KJPP made mistakes related to assessment reporting. And as many as 1 Public Appraiser from the middle KJPP made a mistake related to administration.

Page 85: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

85PENGAWASAN

Selain itu dari hasil pemeriksaan berkala dapat dirangkum jumlah pelanggaran berdasarkan objek penilaian sebagai berikut:

Pelanggaran terhadap format Lingkup Penugasan ditemukan pada 28 Laporan Penilaian Rumah, Ruko/Rukan, Gudang, Apartemen dan Tanah Kosong, 2 Laporan Penilaian Hotel, Mall, Kantor. Mix Use dan Perkebunan, serta 4 Laporan Penilaian Aset Tak Berwujud, Perusahaan, Saham dan Surat Berharga.

In addition, from the results of periodic examinations, the number of violations can be summarized based on the valuation object as follows:

Violations of the format of the assignment scope were found in 28 reports on valuation of houses, shophouses, warehouses, apartments and vacant land, 2 reports on valuation of hotels, malls, offices. Mix Use and Plantation, and 4 Intangible Asset Valuation Reports, Companies, Shares and Securities.

Page 86: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

86 PENGAWASAN

Pelanggaran terhadap Teknis Penilaian ditemukan pada 75 Laporan Penilaian Rumah, Ruko/Rukan, Gudang, Apartemen dan Tanah Kosong, 5 Laporan Penilaian Hotel, Mall, Kantor. Mix Use dan Perkebunan, 3 Laporan Penilaian Alat Berat, Kendaran, Pesawat, Mesin, Pabrik dan Kapal, serta 7 Laporan Penilaian Aset Tak Berwujud, Perusahaan, Saham dan Surat Berharga.

Pelanggaran terhadap Referensi ditemukan pada 28 Laporan Penilaian Rumah, Ruko/Rukan, Gudang, Apartemen dan Tanah Kosong, 2 Laporan Penilaian Hotel, Mall, Kantor. Mix Use dan Perkebunan, 1 Laporan Penilaian Alat Berat, Kendaran, Pesawat, Mesin, Pabrik dan Kapal, serta 4 Laporan Penilaian Aset Tak Berwujud, Perusahaan, Saham dan Surat Berharga.

Pelanggaran terhadap Pelaporan Penilaian ditemukan pada 10 Laporan Penilaian Rumah, Ruko/Rukan, Gudang, Apartemen dan Tanah Kosong, 1 Laporan Penilaian Hotel, Mall, Kantor. Mix Use dan Perkebunan, serta 1 Laporan Penilaian Ased Tak Berwujud, Perusahaan, Saham dan Surat Berharga.

Pelanggaran terhadap Administratif/PMK Penilai ditemukan pada 73 Laporan Penilaian Rumah, Ruko/Rukan, Gudang, Apartemen dan Tanah Kosong, 6 Laporan Penilaian Hotel, Mall, Kantor. Mix Use dan Perkebunan, serta 6 Laporan Penilaian Aset Tak Berwujud, Perusahaan, Saham dan Surat Berharga.

Pemeriksaan Berkala terhadap Aktuaris Publik

Pada tahun 2018, PPPK melakukan pemeriksaan berkala terhadap 25 Aktuaris Publik pada 24 Perusahan Konsultan Aktuaria dan 1 Kantor Konsultan Aktuaria. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan ketentuan administrasi.

Violations of Technical Assessments were found in 75 Reports on Appraisal of Houses, Commercials, Warehouses, Apartments and Empty Land, 5 Reports on Hotel, Mall, Office Valuation. Mix Use and Plantations, 3 Heavy Equipment, Vehicle, Aircraft, Machinery, Factory and Ship Assessment Reports, and 7 Intangible Asset Valuation Reports, Companies, Shares and Securities.

Violations of References are found in 28 Reports on Valuation of Houses, Commercials, Warehouses, Apartments and Empty Land, 2 Reports on Evaluation of Hotels, Malls, Offices. Mix Use and Plantation, 1 Report on the Valuation of Heavy Equipment, Vehicles, Aircraft, Machinery, Factories and Ships, and 4 Intangible Asset Valuation Reports, Companies, Shares and Securities.

Violations of Rating Reporting are found in 10 Reports on Appraisal of Houses, Houses / Houses, Warehouses, Apartments and Empty Land, 1 Report on Evaluation of Hotels, Malls, Offices. Mix Use and Plantation, as well as 1 Intangible Ased Rating Report, Companies, Shares and Securities.

Violations of the Administrative / PMK Appraisers were found in 73 Reports on Appraisal of Houses, Commercials, Warehouses, Apartments and Empty Land, 6 Reports on Hotel, Mall, Office Valuation Mix Use and Plantation, as well as 6 Intangible Asset Valuation Reports, Companies, Shares and Securities.

Periodic Inspection on Public Actuary

In 2018, PPPK checks conducted on 25 Public Actuaries at 24 Actuarial Consultant Companies and 1 Actuarial Consultant Office. This examination aims to ensure compliance with the provisions of administrative provisions.

Page 87: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

87PENGAWASAN

Pemeriksaan Sewaktu-waktu

Pemeriksaan sewaktu-waktu adalah pemeriksaan yang dilakukan apabila terdapat hasil pemeriksaan berkala yang memerlukan tindak lanjut, pengaduan masyarakat, atau informasi yang layak untuk ditindaklanjuti. Suatu informasi dikategorikan layak untuk ditindaklanjuti apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Identitas profesi keuangan dapat

diidentifikasib. Identitas klien dapat diidentifikasic. Jenis perikatan dapat diidentifikasid. Waktu pelanggaran dapat diidentifikasie. Ada indikasi pelanggaran standar profesi

Pada tahun 2018, PPPK melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu sebanyak 12 kali yang terdiri dari pemeriksaan terhadap 9 Akuntan Publik, 2 Penilai Publik, dan 1 Aktuaris Publik.

9Akuntan Publik

2Penilai Publik

1Aktuaris Publik

Pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap Akuntan Publik dilakukan sebanyak 9 kali dengan rincian 2 pemeriksaan terhadap Akuntan Publik pada KAP Big 10 dan 7 pemeriksaan terhadap Akuntan Publik pada KAP non Big 10. Temuan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap Akuntan Publik adalah sebagai berikut:

No Jenis TemuanJumlah Pelanggaran Akuntan Publik pada

KAP Big 10

Jumlah Pelanggaran Akuntan Publik pada

KAP non Big 10

1 Administrasi 2 2

2 Kertas Kerja Pemeriksaan 0 2

3 Standar 15 55

Incidental Inspection

Incidental inspection is an inspection carried out if there are results of periodic inspection that require follow-up, public complaints, or information that is appropriate to be followed up. An information is categorized as appropriate to be followed up if it meets the following criteria:a. The identity of the financial profession can be

identifiedb. Client identity can be identifiedc. The type of engagement can be identifiedd. Time of violation can be identifiede. There are indications of violation of

professional standards

In 2018, the PPPK conducted a 12 incidental inspection consisting of insction to 9 Public Accountants, 2 Public Valuers, and 1 Public Actuary

The Incidental Inspection of the Public Accountant is carried out 9 times with details of 2 checks on the Public Accountant on the Big 10 KAP and 7 checks on the Public Accountant in the Non Big KAP 10. The findings of the occasional audit of the Public Accountant are as follows:

Page 88: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

88 PENGAWASAN

Pemeriksaan sewaktu-waktu Penilai Publik dilakukan terhadap 2 (dua) orang Penilai Publik yang ada dalam 1 (satu) KJPP. Kedua Penilai Publik ini dikenai sanksi sebagai berikut:a. Penilai Publik 1: Sanksi peringatanb. Penilai Publik 2: Sanksi Peringatan disertai

dengan rekomendasi sebelum pembekuan.

Pemeriksaan sewaktu-waktu juga dilakukan kepada 1 (satu) orang Aktuaris Publik. Pengenaan sanksi terhadap Aktuaris ini akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan kode etik yang dilakukan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

Pemeriksaan SPM

Selain melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan sewaktu-waktu, pada tahun 2018 PPPK melaksanakan kegiatan pemeriksaan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) terhadap KAP. Pemeriksaan bertujuan untuk memastikan kepatuhan KAP dalam merancang dan mengimplementasikan SPM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan SPM ini dilakukan terhadap 16 KAP.

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Berdasarkan hasil pemeriksaan, PPPK melakukan pengenaan sanksi, pemberian rekomendasi, atau mewajibkan profesi keuangan dan kantor profesi keuangan untuk membuat rencana perbaikan (action plan).

Profesi keuangan dan kantor profesi keuangan wajib menyampaikan dokumen atas pelaksanaan perbaikan atau pelaksanaan rekomendasi kepada PPPK. Pelaksanaan rencana perbaikan dan rekomendasi tersebut dipantau dan dianalisis oleh PPPK.

Selanjutnya, apabila berdasarkan pertimbangan PPPK, maka dapat dilakukan pemantauan lapangan atas pelaksanaan

The incidental inspection on Public Valuer is conducted on 2 (two) Public Valuers in 1 (one) KJPP. Both of these Public Valuers are subject to sanctions as follows:a. Public Valuer 1: warningb. Public Valuer 2: warning and recommendation

before suspend.

Incidental Inspection is also carried out to 1 (one) Public Actuary. The imposition of sanctions on this Actuary will be adjusted to the results of the examination of the code of ethics carried out by the Indonesian Actuary Association (PAI).

QCS Inspection

In addition to conducting periodic inspection and incidental inspection, in 2018 PPPK carry out inspection activities of the Quality Control System (QCS) against Public Accounting Firm. Examination aims to ensure Public Accounting Firm compliance in designing and implementing SPM in accordance with applicable regulations. This SPM examination was conducted on 16 Public Accounting Firm.

Inspection Follow UP

Based on the results of the inspection, PPPK impose sanctions, provide recommendations, or require financial professions and financial profession offices to make action plans.

Financial professio and financial profession offices must submit documents on the implementation of repairs or implementation of recommendations to PPPK. The implementation of the improvement plan and recommendations are monitored and analyzed by PPPK.

Furthermore, if based on PPPK consideration, field monitoring can be carried out on the implementation of improvements that have been carried out by the financial profession and

Page 89: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

89PENGAWASAN

perbaikan yang telah dilaksanakan oleh profesi keuangan dan kantor profesi keuangan. Dalam setahun, pemantauan yang dilaksanakan disesuaikan dengan jumlah sumber daya manusia dan ketersediaan waktu.

Monitoring Tindak Lanjut

Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau pelaksanaan atas rencana perbaikan dan implementasinya yang disampaikan kepada Profesi Keuangan dan Kantor Profesi Keuangan.

Selama tahun 2018, PPPK telah melaksanakan pemantauan atas rencana perbaikan sebanyak 21 kali dengan rincian 11 pemantauan tindak lanjut terhadap Akuntan Publik dan 10 pemantauan tindak lanjut terhadap Penilai Publik.

the financial profession office. Within a year, the monitoring carried out was adjusted to the amount of human resources and time availability.

Post-Monitoring Inspection

Monitoring the follow-up of audit results is an activity carried out to monitor the implementation of the improvement and implementation plans submitted to the Financial Professional and the Office of Financial Professionals.

During 2018, PPPK monitoring has been carried out on 21 repairs with details of 11 monitoring follow-up actions on Public Accountants and 10 monitoring follow-up actions on Public Valuers.

Page 90: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

90 BAGIAN90 BAGIAN

Page 91: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

91KEPATUHAN

KEPATUHANCompliance

Untuk menjaga kepatuhan profesi keuangan dan kantor profesi keuangan, PPPK melakukan kegiatan pemantauan. Pemantauan ini terdiri dari:• Pemantauan rutin

Pemantauan rutin dilaksanakan untuk mendeteksi gejala awal terjadinya kesalahan agar segera diketahui dan dilakukan tindakan perbaikan. Sehingga dapat mengurangi risiko yang lebih besar potensi terjadinya kesalahan atau pelanggaran.

• Pemantauan khususPemantauan khusus dilaksanakan

karena adanya aduan atau laporan dari masyarakat serta pemantauan dalam rangka menindaklanjuti pengenaan sanksi administratif.

PPPK melakukan pendisiplinan terhadap profesi keuangan dan kantor profesi keuangan yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, standar profesi maupun aturan lainnya yang berlaku.

Pendisiplinan ini dilakukan dengan cara memberikan sanksi kepada profesi keuangan dan kantor profesi keuangan tersebut.

Pada tahun 2018 PPPK menerbitkan 129 sanksi administratif.

To maintain compliance with the financial profession and the financial profession office, PPPK activities carry out monitoring activities. This monitoring consists of:• Regular monitoring

Routine monitoring is carried out to detect the initial symptoms of an error so that it is immediately known and corrective action is taken. So that it can reduce the risk of a greater potential for errors or violations.

• Special monitoringSpecial monitoring is carried out

because of complaints or reports from the community and monitoring in order to follow up on the imposition of administrative sanctions.

PPPK is disciplining financial professions and financial profession offices that violate laws and regulations, professional standards and other applicable rules.

This discipline is done by giving sanctions to the financial profession and the office of the financial profession.

In 2018 PPPK issued 129 administrative sanctions.

Page 92: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

92 KEPATUHAN

Sanksi administratif yang diterbitkan PPPK kepada profesi keuangan dan kantor profesi keuangan tahun 2018 dapat dijabarkan sebagai berikut:

No Jenis Sanksi Akuntan Publik KAP Penilai Publik KJPP

1 RekomendasiRecommendation 2 30 35 7

2 Sanksi PeringatanWarning 18 19 0 0

3 Pembatasan Jasa/ObjekService/Object restriction 1 0 0 0

4 Pembatasan EntitasEntity restriction 2 0 2 0

5 Pembekuan IzinLicense suspend 7 0 0 0

6 Pencabutan IzinLicense cancelation 0 0 0 0

Tren jumlah sanksi yang diterbitkan PPPK dari tahun 2016-2018 adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik

Penilai Publik KJPPKJPP

KAP

Administrative sanctions issued by PPPK to the financial profession and the financial profession office in 2018 can be described as follows:

The trend in the number of sanctions issued by PPPK from 2016-2018 are as follows:

Page 93: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

93KEPATUHAN

Selama tahun 2018, sebanyak 23 kasus terkait profesi keuangan yang disampaikan ke PPPK. Kasus tersebut dapat dikelompokkan menjadi:a. Dua puluh kasus terkait profesi akuntan

publikb. Tiga kasus terkait profesi penilai publik.

PPPK telah menindaklanjuti seluruh kasus terkait profesi keuangan. Beberapa hal yang dilakukan PPPK dalam menindaklanjuti kasus terkait profesi keuangan adalah:1. membuat analisis pengaduan2. melakukan klarifikasi3. mengundang pihak terkait4. melakukan pemantauan langsung5. merencanakan pemeriksaan lebih dalam.

Pada tahun 2018, PPPK melakukan kegiatan pemberian keterangan terhadap aparat hukum sebanyak 3 (tiga) kali mengenai kasus yang menyangkut profesi keuangan. Instansi yang meminta keterangan kepada PPPK adalah:• Kejaksaan Agung Republik Indonesia• Resort Metropolitan Jakarta Selatan, Polda

Metro Jaya• Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan

Khusus, Badan Reserse dan Kriminal.

During 2018, as many as 23 cases related to the financial profession were submitted to PPPK. These cases can be grouped into:a. Twenty cases related to the public accounting

professionb. Three cases related to the profession of public

valuers.

PPPK has followed up on all cases related to the financial profession. Some of the things that PPPK do in following up cases related to the financial profession are:1. make a complaint analysis2. clarify3. invite related partiesdo direct monitorin4. plan a deeper examination.

In 2018, PPPK officers carried out information on legal officers 3 (three) times regarding cases involving the financial profession. Agencies that request information from PPPK are:• Attorney General’s Office of the Republic of

Indonesia• South Jakarta Metropolitan Resort, Polda

Metro Jaya• Directorate of Economic and Special Crime,

Criminal and Detective Agency

Page 94: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

94 BAGIAN94 BAGIAN

Page 95: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

95PENGEMBANGAN

PENGEMBANGANDevelopment

Di bidang pengembangan, PPPK menjalankan fungsi perumusan kebijakan di bidang profesi keuangan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan industri. Selain itu, PPPK jug menjalankan fungsi pembinaan dan pengembangan profesi keuangan dalam rangka meningkatkan kualitas profesi keuangan.

Perumusan Kebijakan

Selama tahun 2018, PPPK telah menyelesaikan 9 (sembilan) kajian mengenai profesi keuangan, yaitu:a. Evaluasi atas Implementasi PP 20

tahun 2015b. Evaluasi Pelaksanaan Penilaian

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

c. Evaluasi Penyusunan desain sistem pengendalian mutu

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu kelulusan sertifikasi Profesi Penilai

e. Pembatasan periodisasi pemberian jasa audit

f. Penerapan Panduan Indikator Kualitas Audit di Indonesia untuk Peningkatan Kualitas Audit

g. Penggunaan Nilai Likuidasi sebagai Dasar Penetapan Nilai Limit pada Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Melalui KPKNL

h. Persepsi auditor tentang Dampak Penerapan SA 600 terhadap Kualitas Audit Perpindahan Klien Audit di Indonesia

i. Standarisasi dan Sentralisasi Penomoran Laporan Auditor Independen dan Laporan Penilaian yang diterbitkan oleh KAP/KJPP

In the field of development, PPPK functions carry out the function of policy formulation in the field of the financial profession. This is done in order to adjust to the development and needs of the industry. In addition, PPPK also functions to foster and develop the financial profession in order to improve the quality of the financial profession.

Policy Formulation

During 2018, PPPK completed 9 (nine) studies on the financial profession, namely:a. Evaluation of Implementation of PP 20

in 2015b. Evaluation of the Implementation

of Land Acquisition Assessment for Development in the Public Interest

c. Evaluation of the design of a quality control system

d. Factors affecting the period of graduation of Valuer Professional certification

e. Restricting periodization of the provision of audit services

f. Application of Audit Quality Indicator Guidelines in Indonesia for Audit Quality Improvement

g. Use of Liquidation Values as a Basis for Determining Limit Value at Auction for Execution of Mortgage Rights through KPKNL

h. Auditors’ perception of the Impact of SA 600 Application on Audit Audit Client Transfer Quality in Indonesia

i. Standardization and Centralization of Numbering of Independent Auditor Reports and Assessment Reports issued by KAP / KJPP

j.

Page 96: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

96 PENGEMBANGAN

PPPK juga menerbitkan beberapa naskah dinas pengaturan mengenai profesi keuangan, yaitu:a. SE 2/PPPK/2018 Pedoman Penerapan Prinsip

Mengenali Pengguna Jasa Berbasis Risiko bagi Akuntan dan Akuntan Publik

b. SE 3/PPPK/2018 Pemutakhiran Penilaian Risiko Sektoral bagi Akuntan dan Akuntan Publik terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme di Indonesia

c. SE 5/PPPK/2018 SPT Pajak sebagai Tambahan Dokumen Persyaratan Izin

d. SE 6/PPPK/2018 Standardisasi Penomoran Laporan Auditor Independen (LAI) dan Laporan Penilaian

e. KEP 17/PPPK/2018 Pedoman Pemeriksaan terhadap Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik (KAP), dan/atau Cabang KAP

f. KEP 19/PPPK/2018 Pedoman Penilaian Risiko terhadap Akuntan dan Akuntan Publik.

Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Lanjutan (PPL)

PPPK bekerja sama dengan asosiasi profesi keuangan menyelenggarakan kegiatan pendidikan profesional Lanjutan (PPL) dalam rangka memberikan pemahaman kepada profesi keuangan mengenai standar dan peraturan profesi keuangan yang terbaru.

Tahun 2018 merupakan langkah awal bagi PPPK dalam menyelenggarakan PPL dengan metode kursus campuran (blended course). Metode kursus campuran menggabungkan metode kursus yang dilaksanakan secara daring dan metode kursus yang dilaksanakan secara luring.

Dalam menyelenggarakan PPL daring, PPPK bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) melalui aplikasi Kemenkeu Learning Center (KLC). Aplikasi KLC dapat diakses melalui alamat web klc.kemenkeu.go.id. Metode daring dilaksanakan selama 7

PPPK also publishes several manuscripts on regulatory services regarding the financial profession, namely:a. SE 2 / PPPK / 2018 Guidelines for Implementing

the Principles of Identifying Risk-Based Service Users for Accountants and Public Accountants

b. SE 3 / PPPK / 2018 Update of Sectoral Risk Assessment for Accountants and Public Accountants on Money Laundering and Terrorism Financing in Indonesia

c. SE 5 / PPPK / 2018 Tax SPT as an Additional Permit Requirement Document

d. SE 6 / PPPK / 2018 Standardization Numbering of Independent Auditor Reports (LAI) and Assessment Reports

e. KEP 17 / PPPK / 2018 Guidelines for Examination of Public Accountants, Public Accounting Firms (KAP), and / or KAP Branches

f. KEP 19 / PPPK / 2018 Guidelines for Risk Assessment of Accountants and Public Accountants.

Performing Continous Professional Development (CPD)

PPPK cooperates with financial professional associations to hold Advanced professional education activities (PPL) in order to provide understanding to the financial profession regarding the latest financial profession standards and regulations.

2018 is the first step for PPPK institutions to organize PPL with a mixed course method. The mixed course method combines the methods of the courses that are conducted online and the methods of the courses that are conducted offline

In organizing online PPL, PPPK collaborates with the Financial Education and Training Agency (BPPK) through the Ministry of Finance Learning Center (KLC) application. The KLC application can be accessed via the customer account’s web address. go.id. The online method is carried out for 7 (seven) calendar days, before the offline / face-to-face PPL stage is held. In the online PPL stage, participants will take part in 2 (two) sessions, namely:

Page 97: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

97PENGEMBANGAN

(tujuh) hari kalender, sebelum tahap PPL luring/tatap muka dilaksanakan. Pada tahap PPL daring, peserta akan mengikuti 2 (dua) sesi, yaitu: • Sesi 1 : Pembelajaran Mandiri, para peserta

diarahkan untuk mempelajari modul yang tersedia secara mandiri

• Sesi 2 : Pre-Test, peserta diminta menjawab soal terkait profesi keuangan sebelum mengikuti PPL luring/ tatap muka.

Untuk memantabkan kembali apa yang sudah dipelajari oleh peserta secara mandiri melalui PPL daring, PPPK menyelenggarakan PPL luring/tatap muka. PPL Luring dibagi menjadi 3 (tiga) sesi, yaitu:• Sesi 1: Pemaparan Materi, narasumber akan

memaparkan materi secara langsung kepada para profesi keuangan

• Sesi 2: Diskusi dan Tanya Jawab, peserta akan dipersilakan untuk melakukan diskusi dan tanya jawab kepada narasumber terkait materi yang disampaikan

• Sesi 3: Post-Test, peserta diminta untuk mengerjakan soal terkait profesi keuangan khususnya materi yang disampaikan baik dalam PPL daring maupun luring. Peserta yang tidak mengikuti PPL daring, tidak boleh mengikuti Post Test sehingga peserta tidak akan memperoleh SKP wajib dari PPPK.

Pada tahun 2018, PPPK menyelenggarakan PPL luring sebanyak 22 kali dengan rincian 11 kali PPL untuk profesi akuntansi, 9 kali PPL untuk profesi penilaian, dan 2 kali PPL untuk profesi aktuaria. PPL luring ini diikuti oleh 2.555 peserta dari berbagai profesi keuangan atau pegawai pada kantor profesi keuangan.

Rincian pelaksanaan PPL luring digambarkan pada gambar berikut:

• Session 1: Independent Learning, the participants are directed to study modules that are available independently

• Session 2: Pre-Test, participants are asked to answer questions related to the financial profession before participating in offline / face-to-face PPL.

To stabilize what has been learned by the participants independently through online PPL, PPPK organizes offline / face-to-face PPL. Offline PPL is divided into 3 (three) sessions, namely:

• Session 1: Presentation of Materials, resource persons will present material directly to the financial professions

• Session 2: Discussion and Q & A, participants will be invited to hold discussions and question and answer questions to the speakers regarding the material presented

• Session 3: Post-Test, participants are asked to work on questions related to the financial profession, especially material that is delivered both in online and offline PPL. Participants who do not participate in the online PPL, may not take the Post Test so that the participant will not obtain the required SKP from PPPK.

In 2018, PPPK held 22 PPL with details of 11 times PPL for the accounting profession, 9 times PPL for the assessment profession, and 2 times PPL for the actuarial profession. This offline PPL was attended by 2,555 participants from various financial professions or employees at the financial profession office.

The details of implementing offline PPL are illustrated in the following figure:

Page 98: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

98 PENGEMBANGAN

PPL BAGI PROFESI AKUNTANSI

Denpasar13 Agustus 2018

Bandung24 Agustus 2018

Semarang27 Agustus 2018

Medan14 September 2018

Jakarta19 September 201813 November 20183 Desember 2018

Palembang5 Oktober 2018

Surabaya12 Oktober 2018

Batam26 Oktober 2018

Page 99: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

99PENGEMBANGAN

Makassar2 November 2018

Total peserta yang mengikuti PPL bagi profesi akuntansi sebanyak 1.458 orang yang terdiri dari 1.299 Akuntan Publik dan 159 non Akuntan Publik.

Page 100: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

100 PENGEMBANGAN

PPL BAGI PROFESI PENILAIAN

Banyuwangi6-7 September 2018

Bandung19-20 Juli 2018

Semarang18-19 Oktober 2018

Bogor8-9 November 2018

Surabaya5-6 Juli 2018

Pekanbaru2-3 Agustus 2018

Banjarmasin27-28 Agustus 2018

Yogyakarta20-21 September 2018

Page 101: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

101PENGEMBANGAN

Makassar4-5 Oktober 2018

Total peserta yang mengikuti PPL bagi profesi penilaian sebanyak 659 orang. Tingkat kelulusan peserta dalam PPL sebesar 90,74%.

Page 102: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

102 PENGEMBANGAN

PPL BAGI PROFESI AKTUARIA

Jakarta18 Oktober 2018

Cirebon19 April 2018

Page 103: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

103PENGEMBANGAN

Peserta yang ikut dalam PPL Aktuaria di Cirebon sebanyak 204 orang sedangkan peserta yang ikut dalam PPL Aktuaria di Jakarta sebanyak 234 orang.

Page 104: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

104 PENGEMBANGAN

Sosialisasi

PPPK juga bekerja sama dengan profesi untuk menyelenggarakan sosialisasi terkait profesi keuangan yang bertujuan:1. Memberikan pemahaman kepada pengguna

jasa mengenai perkembangan profesi keuangan

2. Memberikan pemahaman mengenai administrasi dan praktik teknis profesi keuangan

3. Menumbuhkan minat mahasiswa untuk terjun menjadi profesi di dunia industri

Pada tahun 2018, PPPK menyelenggarakan 20 kali sosialisasi dengan rincian sebagai berikut:

No Lokasi Sosialisasi Tanggal Tema1 Yogyakarta 6 Agustus 2018

Standardisasi dan tata cara penomoran laporan auditor independen dan laporan penilaian

2 Balikpapan 13 September 20183 Makassar 13 September 20184 Surabaya 23 Oktober 20185 Palembang 25 Oktober 20186 Jakarta 19 Desember 2018

7 Jayapura 22 November 2018Teknik implementasi atas pelaksanaan penilaian pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

8 Ambon 24 April 2018 Update Perkembangan Regulasi dan Sertifikasi Profesi Akuntan serta Pemberdayaan Kantor Jasa Akuntan

9 Kalimantan Utara 5 Juli 201810 Aceh 7 Agustus 201811 Jakarta 27 Februari 2018

Sosialisasi Perkembangan Profesi Akuntan Manajemen

12 Surabaya 25 Juli 201813 Jakarta 30 Agustus 201814 Makassar 18 September 201815 Padang 22 Maret 2018

Sosialisasi Peraturan dan Profesi Akuntan Publik kepada Pengguna Jasa

16 Bandung 5 April 201817 Jakarta 28 Juni 201818 Jakarta 2 Agustus 201819 Manado 29 Agustus 201820 Depok 26-27 November 2018 CPA days

Disemmination

PPPK also works with the profession to organize socialization related to the financial profession with the aim of:1. Providing understanding to service users

regarding the development of the financial profession

2. Provide an understanding of the administration and technical practices of the financial profession

3. Growing students’ interest in becoming a profession in the industrial world.

In 2018, PPPK held 20 socialization sessions with the following details:

Page 105: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

105PENGEMBANGAN

CPA Days

Sebagai bentuk pengembangan terhadap profesi Akuntan Publik, PPPK bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Akuntan Publik menyelenggarakan kegiatan CPA Days di Depok pada tanggal 26 s.d. 27 November 2018.

Kegiatan ini bertujuan melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam rangka memberikan informasi yang positif terkait dunia profesi Akuntan Publik. Harapannya adalah meningkatkan minat mahasiswa untuk terjun menjadi Akuntan Publik.

CPA Days terdiri dari 3 (tiga) sesi yaitu:1. Kompetisi

Kompetisi CPA Days bertujuan menjaring bakat-bakat muda dan menguji pengetahuan mahasiswa Strata 1 (S1) & Diploma (D4) di bidang akuntansi dan auditing. Kompetisi ini dilaksanakan selama dua hari. PPPK mengirimkan beberapa pegawai untuk menjadi juri dalam kompetisi ini.

2. SeminarSeminar ini menghadirkan para pembicara

yang kompeten tidak terbatas di bidang akuntan publik, tetapi juga bidang-bidang lain yang mendukung profesi akuntan publik seperti teknologi informasi, perpajakan, dan lain-lain. Seminar ini dilaksanakn di hari pertama CPA Days.

3. DialogSesi dialog menampilkan beberapa praktisi

akuntan publik dan CPA Profesional yang berbagi cerita mengenai seluk beluk dan tip sukses menjadi seorang akuntan yang profesional secara santai tetapi bermakna. Dialog akan dilaksanakan di hari kedua CPA Days 2018.

PPPK juga membuka stan selama dua hari dalam acara CPA Days untuk memberikan informasi seputar PPPK kepada para peserta.

CPA Days

As a form of development towards the profession of Public Accountants, PPPK partnerships with the Professional Association of Public Accountants held CPA Days in Depok on the 26th. November 27, 2018.

This activity aims to disseminate to the public, especially students, in order to provide positive information related to the world of the Public Accountants profession. The hope is to increase students’ interest in becoming Public Accountants.

CPA Days consists of 3 (three) sessions, namely:a. Competition

The CPA Days competition aims to capture young talents and test the knowledge of undergraduate (Diploma) & Diploma (D4) students in accounting and auditing. This competition is held for two days. PPPK workers send several employees to be judges in this competition.

b. SeminarThis seminar presents competent speakers not

limited to the field of public accounting, but also other fields that support the public accounting profession such as information technology, taxation, and others. This seminar was held on the first day of CPA Days.

c. DialogThe dialogue session featured several public

accountant practitioners and CPA Professionals who shared stories about the ins and outs and tips of being successful in becoming a professional accountant in a relaxed but meaningful manner. The dialogue will be held on the second day of the 2018 CPA Days.

PPPK also opened a booth for two days at the CPA Days to provide information about PPPK to the participants.

Page 106: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

106 PENGEMBANGAN

Tindak Lanjut ROSC

Pelaksanaan Report on the Observance of Standards and Codes Accounting and Auditing (ROSC A&A) merupakan program yang dikembangkan bersama oleh World Bank (WB) dan International Monetary Fund, untuk menilai kualitas pelaporan keuangan di suatu negara berdasarkan best practices tata kelola pelaporan keuangan yang baik & kesesuaian pelaporan keuangan dengan standar internasional (IFRS & ISA).

Pelaksanaan ROSC A&A sebelumnya telah dilakukan tahun 2011 dan 2014.

PPPK Kementerian Keuangan sebagai pelaksana Tim Kerja Nasional yang diketuai oleh Otoritas Jasa Keuangan, telah melakukan assessment dan pengumpulan data pendukung secara baik. Hasil dari rekomendasi laporan ROSC A&A antara lain sebagai berikut:1. Mengkaji kembali dan menerbitkan

Rancangan Undang-Undang Pelaporan Keuangan, (salah satu subtansi dalam RUU PK adalah membuat database pelaporan keuangan, penyusun laporan keuangan yang kompeten, dan pembentukan otoritas pelaporan keuangan di Indonesia);

2. Meningkatkan kualitas pelaporan publik tentang pengawasan audit dan kegiatan penjaminan kualitas;

3. Mengembangkan metodologi pengawasan kualitas otoritas pengawasan audit.

PPPK berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait dengan penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan yang sedang disusun oleh Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi. Dalam koordinasi tersebut diharapkan dapat bersinergi antara pengaturan penyampaian laporan keuangan tahunan dengan RUU PK.

ROSC Follow Up

The implementation of the Report on the Observance of Accounting and Auditing Standards and Codes (ROSC A & A) is a program jointly developed by the World Bank (WB) and International Monetary Fund, to assess the quality of financial reporting in a country based on good & good governance financial reporting practices. conformity of financial reporting with international standards (IFRS & ISA).

The implementation of the A & A ROSC was previously conducted in 2011 and 2014.

PPPK Ministry of Finance as the executor of the National Work Team chaired by the Financial Services Authority, has carried out assessment and collection of supporting data properly. The results of the recommendations of the ROSC A & A report include the following:1. Review and publish the Financial Reporting

Bill, (one of the substances in the PK Bill is to create a financial reporting database, compile competent financial reports, and establish financial reporting authorities in Indonesia);

2. Improve the quality of public reporting on audit supervision and quality assurance activities;

3. Develop a methodology for supervising the quality of audit supervision authorities

PPPK coordinates with the Ministry of Trade related to the drafting of the Minister of Trade’s Draft Regulation on Submission of the Company’s Annual Financial Report which is being prepared by the Director of Business Development and Distribution Actors. The coordination is expected to synergize between the arrangement of annual financial report submission with the PK Bill.

Page 107: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

107PENGEMBANGAN

Kegiatan terkait FATF

Financial Action Task Force (FATF) merupakan sebuah badan antar pemerintah yang tujuannya mengembangkan dan mempromosikan kebijakan nasional dan internasional untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris.

Saat ini Indonesia sudah berstatus sebgai negara observer dalam FATF ini. Untuk dapat menjadi anggota, Indonesia harus dinilai oleh para asesor FATF yang kegiatannya disebut dengan nama Mutual Evaluation Review (MER) FATF. Salah satu rekomendasi untuk pemenuhan MER FATF adalah implementasi dari peraturan tentang prinsip mengenali pengguna jasa (PMPJ).

PPPK yang telah ditunjuk sebagai Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) di bidang profesi Akuntan dan Akuntan Publik di Indonesia mendukung penuh pelaksanaan rekomendasi dari FATF tersebut.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai instansi penjuru penyelenggaraan penilaian FATF melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rekomendasi yang diberikan FATF, salah satunya implementasi dari peraturan tentang prinsip mengenali pengguna jasa (PMPJ).

Pada tahun 2018, PPATK bekerjasama dengan PPPK mengadakan bimbingan teknis tutorial registrasi aplikasi Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS) yang dilaksanakan di1. Bali2. Batam3. Pusdiklat Depok.

Persiapan terkait dengan penilaian FATF telah disusun penetapan aksi Strategi Nasional (Stranas).

Activities Related to FATF

The Financial Action Task Force (FATF) is an intergovernmental body whose purpose is to develop and promote national and international policies to combat money laundering and terrorist funding.

At present Indonesia has the status of an observer country in this FATF. To be able to become a member, Indonesia must be assessed by FATF assessors whose activities are called FATF Mutual Evaluation Review (MER). One recommendation for fulfilling MER FATF is the implementation of regulations regarding the principle of recognizing service users (PMPJ).

PPPK which has been appointed as the Supervisory and Regulatory Institution (LPP) in the profession of Accountants and Public Accountants in Indonesia fully supports the implementation of the recommendations from the FATF.

The Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK) as the cornerstone agency for conducting FATF assessment monitors the implementation of recommendations given by FATF, one of which is the implementation of regulations on the principle of recognizing service users (PMPJ).

In 2018, PPATK in collaboration with PPPK held a technical guidance tutorial on the registration application for the Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS) held ina. Balib. Batamc. Depok Education Center

Preparations related to the FATF assessment have been drawn up in determining the National Strategy (National Strategy) action.

Page 108: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

108 BAGIAN

Page 109: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

109PENYAJIAN INFORMASI

PENYAJIAN INFORMASIInformation Services

PPPK memiliki fungsi untuk pelaksanaan analisis laporan mengenai profesi keuangan dan kantor profesi keuangan. Laporan yang dianalisis terdiri dari:• laporan kegiatan usaha kantor profesi

keuangan• laporan keuangan kantor profesi

keuangan• laporan program dan realisasi

tahunan pengembangan profesi keuangan dan/atau dunia pendidikan akuntansi bagi KAP yang mempunyai rekan warga negara asing dan/atau mempekerjakan warga negara asing.

Analisis laporan ini bertujuan untuk:a. melakukan klarifikasi informasib. membangun pangkalan data

profesi keuangan dan kantor profesi keuangan

c. memonitor proses administrasi kantor profesi keuangan secara umum

d. memberikan pembinaan terhadap kantor profesi keuangan agar menyajikan laporan tahunan secara akurat dan menyelenggarakan tata kelola administrasi sesuai praktik pengelolaan yang baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dari hasil analisis data, PPPK memberikan pelayanan informasi kepada pihak internal dan eksternal. Waktu rata-rata penyelesaian surat jawaban atas permintaan data terkait profesi keuangan dan kantor profesi keuangan adalah 5,61 hari kerja.

PPPK has a function to carry out analysis of reports on the financial profession and the financial profession office. The report analyzed consists of:• reports on the business activities of the

financial profession office• financial statements of the financial

profession office• program reports and annual

realization of financial professional development and / or the world of accounting education for KAP that have foreign citizens and / or hire foreign nationals

The analysis of this report aims to:a. clarifying informationb. building a database of financial

professions and financial profession offices

c. monitor the administrative process of the financial profession office in general

d. provide guidance to the financial profession office to present annual reports accurately and administer administrative governance in accordance with good management practices and in accordance with laws and regulations

From the results of data analysis, PPPK provides information services to internal and external parties. The average time for completing the answers to data requests related to the financial profession and the financial profession office is 5.61 working days.

Page 110: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

110 PENYAJIAN INFORMASI

Informasi tentang KAP

Pendapatan KAP

Berdasarkan laporan keuangan KAP tahun 2017, total pendapatan yang diperoleh seluruh KAP adalah sebesar Rp4.201.395.398.553. Pendapatan tersebut berasal dari:1. pendapatan dari jasa audit umum atas

laporan keuangan2. jasa atestasi selain audit umum3. jasa non atestasi.

Pertumbuhan pendapatan KAP dalam 6 tahun terakhir dapat ditunjukkan pada grafik di bawah:

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir pendapatan KAP selalu meningkat. Total pendapatan KAP pada tahun 2017 meningkat sebesar 447 miliar rupiah atau setara dengan 11,90% dari total pendapatan KAP tahun sebelumnya.

Selama 6 tahun terakhir total pendapatan KAP hanya turun sekali yaitu di tahun 2013.

Information about Public Accounting Firm

Revenue

Based on the 2017 KAP financial report, the total income obtained by all KAPs is Rp.4,201,395,398,553. This income comes from:a. income from general audit services on

financial statementsb. attestation services other than general auditsc. non attestation services

KAP revenue growth in the last 6 years can be shown in the graph below:

Based on the graph above, it can be seen that for the past 5 (five) years KAP income has always increased. Total KAP revenue in 2017 increased by 447 billion rupiah, equivalent to 11.90% of the previous year’s total KAP revenue.

Over the past 6 years, the total income of KAP has only dropped once, namely in 2013.

Page 111: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

111PENYAJIAN INFORMASI

Klien KAP

Berdasarkan laporan kegiatan usaha KAP tahun 2017, jumlah perusahaan yang menjadi klien KAP adalah sebanyak 38.365 perusahaan.

Jumlah klien pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 11,92% dibandingkan dengan jumlah klien pada tahun 2016. Selama 6 tahun terakhir jumlah klien KAP cenderung meningkat kecuali pada tahun 2014 yang mengalami penurunan.

Kewajiban penyampaian laporan

KAP wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha sebelum tanggal 31 April tahun takwim berikutnya. Berikut ringkasan ketepatan waktu penyampaian laporan kegiatan usaha KAP tahun 2017:

375 20 23tepat waktu terlambat tidak menyampaikan

418 KAP wajib menyampaikanlaporan kegiatan usaha

Client

Based on KAP’s 2017 business activity reports, the number of companies that become KAP clients is 38,365 companies.

The number of clients in 2017 increased by 11.92% compared to the number of clients in 2016. Over the past 6 years the number of KAP clients tended to increase except in 2014 which decreased.

Obligation to submit reports

KAP is required to submit business activity reports before April 31 of the following calendar year. The following is a summary of the timeliness of submission of 2017 KAP business activity reports:

Page 112: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

112 PENYAJIAN INFORMASI

Informasi tentang KJPP

Pendapatan KJPP

Berdasarkan laporan keuangan KJPP tahun 2017, total pendapatan yang diperoleh seluruh KJPP adalah sebesar Rp1.148.731.071.336. Pertumbuhan pendapatan KJPP dalam 5 tahun terakhir dapat ditunjukkan pada grafik di bawah:

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir pendapatan KJPP selalu meningkat. Total pendapatan KJPP pada tahun 2017 meningkat sebesar 53 miliar rupiah atau setara dengan 4,84% dari total pendapatan KJPP tahun sebelumnya.

Total KJPP yang melaporkan laporan keuangannya pada tahun 2017 sebanyak 120 kantor. Jadi rata-rata pendapatan KJPP pada tahun 2017 adalah sebesar Rp9.572.758.928.Sedangkan pada tahun 2016 total KJPP yang melaporkan laporan keuangannya sebanyak 118 kantor. Rata-rata pendapatan KJPP tahun 2016 adalah sebesar Rp9.286.763.709

Information about KJPP

Revenue

Based on KJPP’s financial statements for 2017, the total revenue earned by all KJPP is Rp1,148,731,071,336. KJPP revenue growth in the last 5 years can be shown in the graph below:

Based on the graph above it can be seen that for the past 5 (five) years KJPP’s income has always increased. KJPP’s total revenue in 2017 increased by 53 billion rupiahs, equivalent to 4.84% of KJPP’s total revenue the previous year.

The total KJPP that reports its financial statements in 2017 is 120 offices. So the average KJPP income in 2017 is Rp. 9,572,758,928. Whereas in 2016 the total KJPP reported 118 financial statements. The average KJPP income in 2016 is Rp9,286,763,709

Page 113: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

113PENYAJIAN INFORMASI

Penugasan KJPP

Berdasarkan laporan kegiatan usaha KJPP tahun 2017, secara keseluruhan KJPP menerima penugasan sebanyak 195.427 tugas. Pertumbuhan penugasan yang diterima seluruh KJPP selama 5 tahun terakhir:

Jumlah penugasan pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 18.423 penugasan atau sebesar 10,41% dibandingkan dengan jumlah penugasan pada tahun 2016.

Kewajiban penyampaian laporan

KJPP wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha sebelum tanggal 31 April tahun takwim berikutnya. Berikut ringkasan ketepatan waktu penyampaian laporan kegiatan usaha KJPP tahun 2017:

116 4 0tepat waktu terlambat tidak menyampaikan

120 KJPP wajib menyampaikanlaporan kegiatan usaha

Assignment

Based on KJPP’s business activity report for 2017, overall KJPP received assignments totaling 195,427 assignments. The growth of assignments received by all KJPPs over the past 5 years:

The number of assignments in 2017 increased by 18,423 assignments or 10.41% compared to the number of assignments in 2016.

Obligation to submit reports

KJPP must submit business activity reports be-fore April 31 of the following calendar year. The following is a summary of the timeliness of submission of 2017 KJPP business activity re-ports:

Page 114: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

114 PENYAJIAN INFORMASI

Layanan Informasi

Pemangku kepentingan yang ingin meminta data dan informasi terkait profesi keuangan yang dibina PPPK dapat disampaikan melalui surat atau email ke alamat pppk@kemenkeu. go.id. Standar pelayanan maksimal untuk pelayanan surat jawaban adalah 10 hari untuk permintaan melalui surat dan 5 hari permintaan melalui email.

Pada tahun 2018, PPPK menerima 80 surat permintaan data terkait profesi keuangan. Waktu rata-rata penyelesaian surat jawaban tersebut selama 5,61 hari kerja.

Dalam rangka mempercepat waktu penyelesaian permintaan data, PPPK sedang berupaya melakukan pengolahan basis data profesi keuangan dengan menggunakan teknologi informasi.

Permintaan data Akuntan Publik dan KAP

Secara garis besar, pemangku kepentingan yang melakukan permintaan data terkait Akuntan Publik dan KAP adalah sebagai berikut:• Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

KPP mengajukan permintaan informasi Akuntan Publik dan KAP yang melakukan audit atas suatu entitas.

• Kantor Pengolahan Data Eksternal (KPDE) Direktorat Jenderal Pajak (DJP)PPPK secara rutin memberikan data kepada KPDE mengenai profil Akuntan Publik, KAP, Cabang KAP, daftar riwayat rekan KAP, daftar klien KAP, daftar auditor KAP, daftar tenaga kerja asing KAP, dan laporan keuangan KAP.

• AkademisiAkademisi mengajukan permintaan data Akuntan Publik dan KAP untuk keperluan penelitian.

• Pemangku kepentingan lainnyaContohnya BPK. BPK meminta data terkait peringkat KAP dan profil risiko KAP tersebut.

Information Services

Stakeholders who want to request data and information related to the financial profession that is fostered by PPP can be submitted by mail or email to the PPpk @ Ministry of Finance address. go.id. The maximum service standard for response letter services is 10 days for mailing requests and 5 days of email requests.

In 2018, PPPK institutions received 80 requests for data related to the financial profession. The average time for completing the answer letter is 5.61 working days.

In order to speed up the time for completion of data requests, PPPK is trying to process the financial profession database using information technology.

Data request related to Public Accountant and KAP

Broadly speaking, stakeholders who make requests for data related to Public Accountants and Public Accountants are as follows:• Tax Service Office (KPP) KPP submits a request

for information from a Public Accountant and KAP that conducts an audit of an entity.

• Directorate General of Taxes (KPPE) External Data Processing Office (DGT) routinely provides data to KPDE regarding profiles of Public Accountants, KAP, KAP Branches, KAP peer history lists, KAP client list, KAP auditor list, KAP foreign workers list, and KAP financial statements.

• Academic Academics submit requests for data on Public Accountants and Public Accountants for research purposes.

• Other stakeholders For example BPK. The BPK requests data related to KAP ratings and the KAP risk profile.

Page 115: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

115PENYAJIAN INFORMASI

Permintaan data Penilai Publik dan KJPP

Gambaran umum pemohon informasi terkait Penilai Publik dan KJPP adalah:• Asosiasi Profesi• Instansi Pemerintah• Perbankan• Akademisi• Pemohon informasi lainnya

Gambaran umum informasi yang diminta antara lain:• Konfirmasi laporan penilaian• Data pembanding• Profil Penilai Publik dan KJPP• Statistik Penilai Publik dan KJPP.

Data request related to Public Valuer and KJPP

The general description of information applicants related to Public Valuers and KJPP is:• Professional Association• Government agencies• Banking• Academics• Other information applicants

The general description of the information requested includes:• Confirmation of the valuation report• Comparative data• Profile of Public Valuers and KJPP• Public Valuer Statistics and KJPP

Page 116: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

116 BAGIAN116 BAGIAN

Page 117: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

117SURVEI

SURVEISurveys

Pada tahun 2018 telah dilaksanakan 2 (dua) survei, yaitu:a. Survei Kepuasan Pengguna Layananb. Survei Kualitas Profesi Keuangan

Survei Kepuasan Pengguna Layanan

Layanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Kualitas layanan publik diukur berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan oleh lembaga independen berdasarkan asas penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Layanan publik Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) yang disurvei pada tahun 2018 adalah layanan perizinan akuntan publik, penilai publik, dan aktuaris publik.

Pengukuran kepuasan pengguna layanan Kementerian Keuangan pada tahun 2018 dikoordinasikan oleh Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan. Lembaga Independen yang ditunjuk untuk melaksanakan survei adalah tim peneliti yang berasal dari Universitas Gadjah Mada,

Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna layanan PPPK diperoleh nilai 4,51 dari 5. Hal ini menggambarkan bahwa layanan yang diberikan oleh PPPK dinilai baik oleh pengguna layanan.

In 2018 2 (two) surveys were conducted, namely:

a. Survey of Customer Satisfactionb. Survey of Financial Profession Quality

Survey of Customer Satisfaction

Public services are activities or series of activities in order to fulfill service needs in accordance with the laws and regulations for every citizen and resident for administrative goods, services and / or services provided by public service providers.

The quality of public services is measured based on the results of customer satisfaction surveys by independent institutions based on the principles of public service delivery in accordance with Law Number 25 of 2009 concerning Public Services.

Public services of the Center for Financial Professional Development (PPPK) surveyed in 2018 are licensing services for public accountants, public valuers, and public actuaries.

Measurements of the Ministry of Finance’s user service satisfaction in 2018 are coordinated by the Organization and Management Bureau. Independent institutions appointed to carry out surveys are research teams from Gadjah Mada University,

The survey results show that the level of satisfaction of users of PPPK services was obtained at a value of 4.51 out of 5. This illustrates that the services provided by PPPK services are valued by service users.

Page 118: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

118 SURVEI

Rincian hasil survei kepuasan per jenis layanan adalah sebagai berikut:

Terdapat 11 (sebelas) aspek layanan yang dinilai dalam survei kepuasan pengguna layanan kali ini. Berikut ini hasil survei kepuasan pengguna layanan per aspek terhadap layanan perizinan profesi keuangan:

No Aspek Layanan Indeks (skala 5)

1 Keterbukaan/kemudahan akses informasi 4,50

2 Informasi layanan 4,43

3 Kesesuaian prosedur terhadap ketentuan 4,43

4 Sikap pegawai 4,66

5 Kemampuan dan keterampilan pegawai 4,61

6 Lingkungan pendukung 4,41

8 Akses terhadap layanan 4,45

9 Waktu penyelesaian layanan 4,32

10 Pembayaran biaya sesuai ketentuan 4,61

11 Pengenaan sanksi/denda atas pelanggaran N/A

12 Keamanan lingkungan dan layanan 4,69

Rata-rata indeks kepuasan 4,51

The details of the results of the satisfaction survey per service type are as follows:

There are 11 (eleven) aspects of service that were assessed in the service user satisfaction survey this time. The following are the results of service user satisfaction surveys per aspect of financial profession licensing services:

Page 119: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

119SURVEI

Survei kepuasan pengguna layanan ini dilaksanakan di 6 (enam) kota yaitu Batam, Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Rincian hasil survei per kota dan jenis layanan adalah sebagai berikut:

No Jenis Layanan Batam Medan Jakarta Surabaya Makassar Balikpapan

1 Perizinan akuntan publik 4,16 4,81 4,51 4,47 4,68 N/A

2 Perizinan penilai publik N/A 4,54 4,52 4,45 4,96 N/A

3 Perizinan aktuaris publik N/A N/A 4,41 N/A N/A N/A

This service user satisfaction survey was conducted in 6 (six) cities, namely Batam, Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar and Balikpapan. Details of survey results per city and types of services are as follows:

Page 120: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

120 SURVEI

Survei Kualitas Profesi Keuangan

Salah satu sasaran strategis PPPK adalah mewujudkan profesi keaungan yang profesional dan kompetitif. PPPK senantiasa berupaya menjaga profesi keuangan yang profesional dan kompetitif yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis kualitas profesi keuangan di Indonesia, unsur layanan yang telah baik dan yang masih perlu ditingkatkan, serta kebijakan atau formulasi pembinaan yang diperlukan bagi profesi keuangan di Indonesia. PPPK diharapkan terus menjaga standar kualitas profesi keuangan tidak hanya ditinjau dari perspektif organisasi tetapi juga melalui perspektif pemangku kepentingan.

PPPK bekerja sama dengan pihak independen (akademisi) dalam melaksanakan survei kualitas profesi keuangan. Pada tahun 2018, PPPK bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PPA FEB UI) untuk melaksanakan survei kepada pengguna jasa Akuntan Publik dan Penilai Publik. Pengguna jasa yang dimaksud adalah direktur keuangan, manajer akuntansi, atau pihak lain dalam perusahaan yang berinteraksi secara langsung dengan Akuntan Publik atau Penilai Publik saat memberikan jasa tahun 2017.

Kualitas profesi keuangan dalam survei ini terbatas pada kualitas yang dapat dinilai oleh pengguna jasa profesi keuangan. Selanjutnya, kualitas ini dibagi menjadi 5 (lima) dimensi yaitu1. etika artinya selama penugasan, Akuntan

Publik atau Penilai Publik berperilaku sebagai profesional sesuai dengan kode etika profesi

2. orang artinya tim audit atau tim penilai memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai serta telah memberikan waktu yang memadai dalam penugasan

3. proses artinya tim audit atau tim penilai telah menjalankan proses audit/penilaian secara tepat sesuai dengan karakteristik penugasan dan standar profesi serta peraturan yang berlaku

Survey of Financial Profession Quality

One of the strategic goals of PPPK is to create a professional and competitive financial profession. PPPK always strives to maintain a professional and competitive financial profession by identifying and analyzing the quality of the financial profession in Indonesia, the elements of services that have been good and still need to be improved, as well as policies or formulations needed for the financial profession in Indonesia. PPPK is expected to continue to maintain the quality standards of the financial profession not only from an organizational perspective but also from a stakeholder perspective.

PPPK cooperates with independent parties (academics) in carrying out surveys of the quality of the financial profession. In 2018, PPPK collaborated with the Center for Accounting Development, Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (PPA FEB UI) to carry out surveys to users of Public Accountants and Public Valuers. The intended service user is the finance director, accounting manager, or other party in the company who interacts directly with the Public Accountant or Public Valuer when providing services in 2017.

The quality of the financial profession in this survey is limited to the quality that can be assessed by users of financial profession services. Furthermore, this quality is divided into 5 (five) dimensions, namely1. ethics means that during the assignment, the

Public Accountant or Public Valuer behaves as a professional in accordance with the professional ethics code

2. person means that the audit team or assessment team has adequate knowledge, expertise and experience and has provided sufficient time in the assignment

3. the process means that the audit team or assessment team has carried out the audit / assessment process appropriately in accordance with the characteristics of the assignment and professional standards as well as applicable regulations

Page 121: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

121SURVEI

4. output artinya tim audit atau tim penilai memberikan laporan yang bermanfaat dan tepat waktu

5. interaksi artinya tim audit atau tim penilai berinteraksi secara appropriate dengan para pemangku kepentingan yang relevan

Berdasarkan hasil survei diperoleh hasil indeks kualitas Akuntan Publik tahun 2018 adalah 4,28 (skala 1-5). Sedangkan Indeks kualitas Penilai Publik tahun 2018 adalah 4,42 (skala 1-5). Jadi indeks kualitas profesi keuangan pada tahun 2018 adalah 4,35 (skala 1-5).

Secara keseluruhan, 61% sampel pengguna jasa menilai bahwa kualitas Akuntan Publik adalah baik dan 36% menilai bahwa kualitas Akuntan Publik adalah sangat baik, hanya 3% yang menilai tidak baik. Untuk Penilai Publik, 46 % sampel pengguna jasa menilai bahwa kualitas Penilai Publik adalah baik dan 53 % menilai sangat baik, hanya 1 % yang menilai tidak baik.

4. output means that the audit team or assessment team provides useful and timely reports

5. interaction means that the audit team or assessment team interacts appropriately with the relevant stakeholders

Based on the survey results, the results of the 2018 Public Accountant quality index are 4.28 (scale 1-5). While the Public Valuer Quality Index in 2018 is 4.42 (scale 1-5). So the index of financial profession quality in 2018 is 4.35 (scale 1-5).

Overall, 61% of the sample of service users considered that the quality of the Public Accountant was good and 36% considered that the quality of the Public Accountant was very good, only 3% considered it not good. For Public Valuers, 46% of the sample of service users assessed that the quality of Public Valuers was good and 53% rated it very well, only 1% considered it not good.

Page 122: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

122 BAGIAN

Page 123: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

123RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGANHighlight Of The Financial Report of the PPPK

Laporan Keuangan PPPK Tahun Anggaran 2018 disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018.

Realisasi Pendapatan Negara pada tahun anggaran 2018 yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp574.085.101 atau mencapai 95,38 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp602.000.000.

URAIAN/ Description

TAHUN ANGGARAN 2018/Fiscal Year 2018 PERSENTASE/

PercentageANGGARAN/Budget

REALISASI/Realization

PENDAPATAN/ Revenue

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)/ Non-Tax State Revenue

602.000.000 574.085.101 95,36%

JUMLAH PENDAPATAN/ Total Revenue 602.000.000 574.085.101 95,36%

BELANJA/ Expenditure

Belanja Operasi/ Operation expenditure

Belanja pegawai/ Personnel expenditure 7.069.127.000 6.983.148.042 98,78%

Belanja barang/ Goods expenditure 18.762.513.000 13.795.192.560 73,53%

Belanja Modal/ Capital Expenditure

Belanja peralatan dan mesin/ Equipment and machinery expenditure

2.289.930.000 1.097.709.553 47,94%

JUMLAH BELANJA/ Total Expenditure 28.121.570.000 21.876.050.155 77,94%

The PPPK Financial Year 2018 Financial Report is prepared and presented in accordance with Government Regulation Number 71 of 2010 concerning Government Accounting Standards (SAP) and based on sound financial management principles in the government environment. This financial report includes:

Statement of Budget Realization

Statement of Budget Realization describes the comparison between the budget and its realization, which includes elements of LRA and Expenditures for the period of January 1 to December 31, 2018.

Realization of State Revenues in the 2018 budget year originating from Non-Tax State Revenues amounting to Rp.574,085,101 or reaching 95.38 percent of the estimated Income of Rp602,000,000.

Page 124: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

124 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Realisasi Belanja Negara pada tahun anggaran 2018 adalah sebesar Rp21.876.050.155 atau mencapai 77.79 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp28.121.570.000.

Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018.

Nilai Aset per 31 Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar Rp1.764.514.953 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp127.571.873; Aset Tetap sebesar Rp1.628.972.939; dan Aset Lainnya sebesar Rp7.970.161.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp0 dan Rp1.764.514.953

URAIAN/ Description 31 December 2018 31 December 2018

ASET/ Assets

Aset Lancar/ Current Assets 127.571.853 62.965.538

Aset Tetap/ Fixed Assets 1.628.972.939 1.154.368.874

Aset Lainnya/ Other Assets 7.970.161 -

JUMLAH ASET/ Total Assets 1.764.514.953 1.217.334.412

KEWAJIBAN/ Liabilities

Kewajiban Jangka Pendek/ Short-term Liabilities - -

JUMLAH KEWAJIBAN/ Total Liabilities - -

EKUITAS/ Equity

Ekuitas/ Equity 1.764.514.953 1.217.334.412

JUMLAH EKUITAS/ Total Equity 1.764.514.953 1.217.334.412

Realization of State Expenditures in the 2018 budget year amounted to Rp21,876,050,155 or reached 77.79 percent of the budget allocation of Rp28,121,570,000.

Balance Sheet

The balance sheet describes the financial position of the entity regarding assets, liabilities and equity as at 31 December 2018.

Asset value per December 31, 2018 is recorded and presented amounting to Rp1,764,514,953 which consists of Current Assets of Rp.127,571,873; Fixed Assets amounting to Rp1,628,972,939; and Other Assets of Rp.7,970,161.

Value of Obligations and Equities amounting to Rp0 and Rp1,764,514,953, respectively

Page 125: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

125RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional. surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp522.265.548, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp21.434.371.852 sehingga terdapat defisit dari kegiatan operasional senilai Rp20.912.106.304.

URAIAN/ Description 2018 2017

KEGIATAN OPERASIONAL/ Operational Activities

Pendapatan Operasional/Operational Revenue

PNBP/ Non-Tax State Revenue 1.076.778.578 1.483.043.000

Jumlah Pendapatan/ Total Revenue 1.076.778.578 1.483.043.000

Beban Operasional/Operational Expense 21.434.371.852 23.109.210.294

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL/ Surplus (Deficit) from Operational Activities (20.912.106.304) (19.856.622.398)

KEGIATAN NON OPERASIONAL/ Non-Operational ActivitiesSurplus (Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar/ Surplus (Deficit) from Current Assets Disposal - 31.764.049

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya/ Surplus (Deficit) from Other Non Operational Activities

157.321.791 57.333.688

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL/ Surplus (Deficit) from Non Operational Activities

157.321.791 89.097.737

POS LUAR BIASA/ Extraordinary Items - -

SURPLUS (DEFISIT) LO/ LO Surplus (20.754.784.513) (19.767.524.661)

Statement of Operations

The Operational Report presents various elements of LO-income, expenses, surplus / deficit from operations, surplus / deficit from non-operational activities. surplus / deficit before extraordinary items, extraordinary items, and surplus / deficit-LO required for fair presentation. LO-income for the period up to December 31, 2018 is Rp. 522,265,548, while the total expenses are Rp. 21,434,371,852 so there is a deficit from operational activities valued at Rp. 20,912,106,304.

Page 126: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

126 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 adalah sebesar Rp1.217.334.412 dikurangi defisit-LO sebesar Rp20.754.784.513 kemudian ditambah dengan penyesuaian nilai aset sebesar Rp0 serta koreksi-koreksi sebesar Rp0 dan ditambah Transaksi antar entitas sebesar Rp21.301.965.054 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2018 adalah senilai Rp1.764.514.953.

URAIAN/ Description 31 December 2018 31 December 2018

EKUITAS AWAL/ Initial Equity 1.217.334.412 1.221.782.247

SURPLUS (DEFISIT) LO/ LO Surplus (Deficit) (20.754.784.513) (19.767.524.661)

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/ Changes in Accounting Policies - -

KOREKSI YANG MENAMBAH DAN MENGURANGI EKUITAS/ Corrections That Increase and Decrease Equity

- (5.386.000)

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS/ Inter-entity 21.301.965.054 19.768.462.826

KENAIKAN (PENURUNAN) EKUITAS/ Increase (Decrease) Equity - -

EKUITAS AKHIR/ Final Equity 1.764.514.953 1.217.334.412

Statement of Changes in Equity

Statement of Changes in Equity presents information on the increase or decrease in equity of the reporting year compared to the previous year. Equity on January 1, 2018 amounted to Rp1,217,334,412 less the deficit of LO of Rp20,754,784,513 and then added to the adjustment of asset value of Rp0 and corrections of Rp0 and added by inter-entity Transactions of Rp21,301,965,054 so that the equity of the entity at December 31, 2018 is valued at Rp1,764,514,953.

Page 127: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

127RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun anggaran 2018 disusun dan disajikan dengan basis akrual

Notes to the Financial Statements (CaLK)

Notes of Financial Statements (CaLK) present detailed explanation or list or analysis of the value of a post presented in the Budget Realization Report, Balance Sheet, Operational Report, and Equity Report. This includes in CaLK is the presentation of information that is required and recommended by Government Accounting Standards and other disclosures needed for fair presentation of financial statements.

In the presentation of the Budget Realization Report for the period ended 31 December 2018 it is prepared and presented on a cash basis. Whereas Balance Sheets, Operational Reports, and Changes in Equity Reports for 2018 fiscal year are prepared and presented on an accrual basis.

Page 128: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

128 BAGIAN

Page 129: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

129BAGIAN

Page 130: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

130 MEMORI

PPPK merasakan duka yang mendalam

Langgeng Subur, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, meninggal dunia pada hari Jumat, 19 Oktober 2018 di Jakarta. Salah satu pejabat dalam jajaran eselon dua di Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan itu menghembuskan nafas terakhirnya di ruang kerjanya setelah melakukan olahraga pagi dalam rangkaian acara memperingati Hari Oeang Republik Indonesia.

Berdasarkan keterangan stafnya, Kepala PPPK yang menjabat sejak 2010 itu merasa lelah dan ingin beristirahat setelah menyelesaikan

Deepest Condolence from PPPK

Langgeng Subur, the Head of PPPK, passed away on Friday, October 19, 2018 in Jakarta. One of the Echelon II officials in Secretariat General of the Ministry of Finance passed away in his office after doing morning exercise in a series of events welcoming Hari Oeang Republic of Indonesia.

His employee told that the Head of PPPK who has served since 2010 feels tired and wants to take a rest after completing two sets of table tennis match. His name is wellknown in Ministry of Finance as one of the active officials and had won several titles in table tennis.

Page 131: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

CENTER OF FINANCIAL PROFESSION SUPERVISORY ANNUAL REPORT 2018

131MEMORI

dua set pertandingan pingpong. Ia memang dikenal sebagai salah satu pejabat yang aktif dan sempat beberapa kali meraih gelar juara dalam pertandingan pingpong di lingkungan Kementerian Keuangan.

Pria yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1988 dan kemudian melanjutkan sekolah di University of New Orleans, Louisiana, AS itu dikenal sebagai sosok yang sangat mementingkan pendidikan. Ia selalu saja mendorong para pegawainya untuk terus bersemangat dalam melanjutkan pendidikan.

Langgeng mengawali karier di Kementerian Keuangan sebagai anggota tim audit Inspektorat Umum di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan pada tahun 1993. Ia menghabiskan hampir setengah dari masa pengabdiannya di Inspektorat Jenderal sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Pengelolaan Dana Investasi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada tahun 2006.

Tak lama menjabat pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, ia ditunjuk sebagai Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan akhirnya pada tahun 2010 berlabuh di Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, yang ketika ia pimpin berubah menjadi Pusat Pembinaan Profesi Keuangan. Jabatan Kepala Pusat diembannya hingga detik terakhir hidupnya.

Delapan tahun sudah Langgeng Subur mengabdikan tenaga, pikiran, dan waktunya di Pusat Pembinaan Profesi Keuangan. Selama menjabat sebagai Kepala Pusat, ia dikenal sebagai pepimpin yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas dalam bekerja. Pengkhianatan atas nilai-nilai itu amat pantang dilakukan sekalipun ada celah yang memungkinkannya bertindak demikian.

Tidak hanya sekali atau dua kali terdengar cerita bagaimana kegigihannya menjunjung tinggi integritas bahkan sampai hal paling kecil semisal datang lebih pagi ke tempat kerja atau lebih awal setiap kali ada janji.

The man who graduated from Indonesia State College of Accountancy (STAN) in 1988 and then continued his studies at the University of New Orleans, Louisiana, USA was known as a person who is very concerned with education. He always encouraged his employees to be enthusiastic in continuing their education.

Langgeng began his career in the Ministry of Finance as a member of the General Inspectorate audit team at the Inspectorate General of the Ministry of Finance in 1993. He spent almost half of his service at the Inspectorate General before finally being appointed as Director of Investment Fund Management, Directorate General of Treasury in 2006.

Shortly serving the Directorate General of Treasury, he was appointed as Head of the Government Investment Center (PIP) and finally in 2010 anchored at the Center for Accountant and Valuer Development, which when he led changed to the Center for Financial Professional Development. He assumed the position of the Head of the Center until the last second of his life.

Langgeng Subur has devoted his energy, mind and time to the Center for Financial Professional Development in 8 years. He was known as a leader who upheld professionalism and integrity at work. Betrayal of these values is very unbearable even though there is a gap that allows it to act this way.

Not only once or twice have you heard stories of how persistence upholds integrity even to the smallest things such as coming early to work or early every time there is an appointment.

The Ministry of Finance admitted it was difficult to find a replacement figure.

“It would be difficult to find a leader like him in the next two, three, or five years,” said Secretary General of the Ministry of Finance, Hadiyanto who also took the departure of Langgeng Subur to his funeral.

In the eyes of his employees, he is known as a leader who is very good, friendly, and upholds the

Page 132: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

132 MEMORI

Kementerian Keuangan mengakui sulit mencari sosok penggantinya.

“Akan sulit untuk mencari sosok pemimpin seperti beliau dalam waktu dua, tiga, atau lima tahun ke depan,” tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto yang ikut mengantar kepergian Langgeng Subur hingga pemakamannya.

Di mata pegawainya, ia dikenal sebagai sosok pimpinan yang sangat baik, ramah, dan menjunjung nilai sopan santun dalam bertindak dan bertutur kata. Siapapun yang pernah bertemu dengannya, baik sekadar berpapasan di jalan maupun bertemu dalam suatu acara pasti tidak akan pernah lupa ciri khas senyumannya yang lebar dan hangat.

Langgeng juga merupakan pimpinan yang mampu menjadi teladan bagi pegawainya. Meskipun sudah mendapatkan jabatan yang tinggi, ia enggan untuk dilayani selayaknya pejabat. Alih-aih, ia lebih memilih mandiri ketika mampu melakukannya sendiri. “Bapak itu gak pernah nyuruh kalau bisa melakukan sendiri,” tutur pegawai yang sering mendampinginya dalam acara-acara dengan asosiasi profesi keuangan.

“Bapak”, begitu panggilan akrabnya, seringkali berperan sebagi bapak bagi para pegawai PPPK. Ia tak segan-segan mengingatkan pegawai yang berbuat salah karena tidak ingin mereka melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya. Ia pun kerap memberikan nasihat untuk para pegawainya untuk banyak berbuat kebaikan.

“Selamat jalan Bapak. Kami akan rindu Bapak, nasihat Bapak, dan senyuman Bapak yang tidak mungkin kami lupakan

value of manners in acting and speaking. Anyone who has ever met him, whether just passing on the road or meeting in an event will definitely never forget the characteristic of his wide, warm smile.

Langgeng is also a leader who is able to set an example for his employees. Even though he got a high position, he was reluctant to be served as an official. Rather, he prefers to be independent when he can do it himself. “The father never told if he could do it himself,” said the employee who often accompanied him on events with financial professional associations.

“Father”, as he is called, often acts as a father to PPPK workers. He did not hesitate to remind employees who made mistakes because they did not want them to make the same mistake the second time. He also often gives advice to his employees to do a lot of good.

“Mr.”, once his familiar call, often acts as a father to PPPK officers. He did not hesitate to remind the wrongdoer because he did not want them to commit the same mistake the second time. He often gave advice to his servants for many good deeds.

“Goodbye Sir. We will miss you, your advice, and a smile that you can never forget. “

Page 133: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan
Page 134: MELENGKUNG TIDAK PATAHpppk.kemenkeu.go.id/media/document/5833/laporan-tahunan...Laporan tahunan PPPK tahun 2018 mengambil tema “Melengkung tapi tidak patah”. Tema ini menggambarkan

LAPORAN TAHUNAN PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2018

134 BAGIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIAT JENDERALPUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN www.pppk.kemenkeu.go.id