Melayani Negeri
Transcript of Melayani Negeri
2015
2015Laporan Tahunan
Melayani NegeriDengan Hati
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” dan “Mandiri Tunas Finance” yang didefinisikan sebagai PT Mandiri Tunas Finance yang menjalankan bisnis dalam bidang lembaga pembiayaan. Adakalanya kata “Perusahaan” dan “MTF” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Mandiri Tunas Finance secara umum.
SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB / DiSclAimer
Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance yang berakhir pada 31 Desember 2015 ini diterbitkan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp” atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia.
Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2015 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam buku yang berbeda dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Mandiri Tunas Finance yaitu www.mtf.co.id.
Tentang laporan Tahunan mandiri Tunas Finance 2015
KeSiNAmBUNGAN TemA lAPOrAN TAHUNANmANDiri TUNAS FiNANce (2013-2015)
Tema yang diangkat dalam laporan tahunan Mandiri Tunas Finance selama 3 tahun terakhir merupakan visualisasi dari rencana, strategi, dan kinerja Perusahaan selama tahun buku berjalan. Setiap tema berkolaborasi dengan konsep yang berkaitan dengan kekayaan alam Nusantara sebagai wujud kecintaan kami terhadap Indonesia.
2013Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2013. Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan oleh Mandiri Tunas Finance guna mencapai kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan memuaskan bagi masyarakat luas maupun bangsa. Sejalan dengan Misi Perusahaan, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional yang diwujudkan dalam kontribusi pembayaran pajak, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja baru. Dengan peran tersebut, Perseroan telah mengambil satu langkah maju untuk menjadi kebanggaan Indonesia.
Bertujuan untuk menjadi salah satu kebanggaan Indonesia, kami menvisualisasikannya dengan menampilkan hal-hal yang menjadi ciri khas dan kebanggaan Indonesia ke dalam konsep Laporan Tahunan 2013. Dimulai dari stupa Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia; kesenian tradisional, seperti Ondel-Ondel, wayang kulit, tari Bali, dan gong; sejumlah satwa asli Indonesia, seperti Orangutan, Harimau Sumatera, Komodo, dan Badak bercula satu; serta rumah-rumah tradisional khas Indonesia.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
1PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
2014Berbekal keinginan untuk menjadi kebanggaan Indonesia, Perseroan menunjukkan kinerja yang membanggakan dengan rata-rata pertumbuhan di semua lini di atas 30% setiap tahunnya. Perseroan yakin akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif yang turut memberikan kontribusi kepada Negara, baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan lapangan kerja baru. Ini menjadi bukti bahwa Mandiri Tunas Finance bangga membangun negeri.
Sebagai bentuk kebanggaan tersebut, kami mengangkat konsep wayang kulit yang merupakan seni tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai karya budaya yang mengagumkan dan warisan dunia yang sangat berharga. Cerita narasi yang disuguhkan memiliki nilai seni yang luar biasa.
Adalah Yudistira, tokoh pewayangan tertua di antara Panca Pandawa (lima Pandawa), atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Siftanya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, adil, sabar, jujur, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi.
Tokoh Yudistira menggambarkan pencapaian Perseroan atas visinya “Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014”. Atas kinerja Perseroan yang sangat progesif, maka di akhir 2014, Perseroan menetapkan visi baru yaitu “To be the Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia”. Hal ini juga tercermin pada tokoh Yudistira yang merupakan pemimpin Panca Pandawa yang arif dan bijaksana serta menjadi contoh bagi keempat Pandawa lainnya.
2015
Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami perlambatan, Perseroan
berupaya untuk terus meningkatkan performa usaha yang di dukung oleh semangat kerja keras
serta dedikasi yang tinggi dalam melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat Indonesia. Atas
upaya tersebut, di tahun 2015 Perseroan berhasil menorehkan pencapaian usaha yang baik
dengan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 16%. Melalui perencanaan yang terukur
dan penetapan kebijakan yang strategis, Perseroan berhasil meraih momentum dalam mengejar
target usaha di tengah kondisi yang tidak mendukung.
Pencapaian tersebut merupakan komitmen Mandiri Tunas Finance dalam memberikan kontribusi
terhadap negara melalui peningkatan taraf hidup masyarakat. Dengan memberikan fasilitas
pembiayaan otomotif maupun pembiayaan multiguna lainnya Perseroan berharap dapat
mendorong pertumbuhan positif bagi geliat ekonomi masyarakat Indonesia serta peningkatan
pendapatan negara dari sektor pajak yang dapat dialokasikan untuk pembangunan yang merata.
Di tahun 2015, Perseroan mengusung tema besar “Dengan Hati Melayani Negeri” sebagai
representasi semangat Perseroan di dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Substansi yang
terkandung dalam laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas atas kinerja serta
tanggung jawab yang dijalankan Perseroan kepada seluruh Pemangku Kepentingan.Representasi
tema tersebut juga tertuang dalam visual desain yang ditampilkan dalam Laporan Tahunan ini.
Jabat tangan erat membentuk simbol hati menggambarkan jalinan kepedulian oleh setiap elemen
dalam memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada negeri.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
2 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2015
SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE (2013-2015)
KILAS KINERJA 20156 Ikhtisar Kinerja 2015
8 Ikhtisar Keuangan
13 Grafik Ikhtisar Keuangan
17 Ikhtisar Obligasi dan Medium
Term Notes
18 Keunggulan Kompetitif
19 Strategi Bisnis 2015
20 Kontribusi Kepada Negara
21 Tindakan Korporasi Tahun 2015
22 Peristiwa Penting 2015
26 Penghargaan dan Sertifikasi
28 Testimoni
LAPORAN MANAJEMEN32 Laporan Dewan Komisaris
38 Laporan Direktur Utama
PROFIL PERUSAHAAN46 Identitas Perusahaan
48 Sekilas Mandiri Tunas Finance
51 Jejak Langkah
54 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
58 Bidang Usaha
60 Struktur Organisasi
62 Manajemen dan Pejabat Senior
63 Profil Dewan Komisaris
66 Profil Direksi
69 Profil Deputi Direktur
72 Struktur Grup Perusahaan
73 Struktur Pemegang Saham
74 Komposisi Pemegang Saham
80 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
dan Direksi
80 Kepemilikan Saham Masyarakat
80 Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan
Asosiasi atau Perusahaan Publik
80 Kronologis Pencatatan Saham
81 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
85 Informasi Penerbitan Medium Term
Notes
85 Nama dan Alamat Perusahaan
Pemeringkat Efek
86 Pemeringkatan Perusahaan
87 Nama dan Alamat Lembaga Profesi
Penunjang Pasar Modal
88 Peta Jaringan dan Alamat Kantor
Cabang
90 Alamat Kantor Cabang
95 Alamat Kantor Satelit
96 Sumber Daya Manusia
104 Teknologi Informasi
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN114 Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia
114 Tinjauan Industri Perusahaan
Pembiayaan
118 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
119 Analisis dan Pembahasan Kinerja
Keuangan
119 Laporan Posisi Keuangan
126 Laporan Laba Rugi
129 Laporan Arus Kas
132 Kemampuan Membayar Hutang
133 Tingkat Rasio Kolektibilitas
Piutang Perusahaan
133 Struktur Modal Perusahaan
dan Kebijakan Manajemen atas
Struktur Modal
135 Kebijakan Manajemen atas
Struktur Modal
135 Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal
136 Perubahan Material atas
Pendapatan
136 Dampak Perubahan Harga
Terhadap Pendapatan Usaha/
Pendapatan Bersih
136 Informasi Dan Fakta Material
Setelah Tanggal Pelaporan
136 Prospek Usaha
137 Perbandingan Target dan
Realisasi
138 Proyeksi 2016
138 Rencana Jangka Panjang
138 Aspek Pemasaran
142 Pangsa Pasar
142 Kebijakan Dividen
143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
143 Informasi Material Perusahaan
143 Transaksi Afiliasi dan Transaksi
yang Mengandung Benturan
Kepentingan
144 Perubahan Peraturan
Perundangundangan yang
Berpengaruh Signifikan Terhadap
Perusahaan dan Dampak
Terhadap Laporan Keuangan
Daftar Isi
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
3PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
145 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi yang
Signifikan
145 Aset dan Liabilitas Keuangan
149 Penentuan Nilai Wajar
149 Penjabaran Mata Uang Asing
150 Kas dan Setara Kas
150 Piutang Pembiayaan Konsumen
150 Piutang Sewa Pembiayaan
151 Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai
151 Beban Dibayar Dimuka
151 Aset Tetap dan Penyusutan
152 Perpajakan
153 Imbalan Kerja
154 Saham
154 Dividen
154 Laba Per Saham
154 Surat Berharga yang Diterbitkan
154 Transaksi dengan Pihak-Pihak
Berelasi
155 Pengakuan Pendapatan dan Beban
155 Segmen Operasi
155 Perubahan Kebijakan Akuntansi
dan Pengungkapan
158 Kebijakan Akuntansi yang
Berhubungan dengan Imbalan Kerja
TATA KELOLA PERUSAHAAN162 Implementasi Tata Kelola
Perusahaan
167 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
172 Struktur Tata Kelola Perusahaan
173 Rapat Umum Pemegang Saham
176 Dewan Komisaris
182 Komisaris Independen
183 Direksi
190 Assessment Terhadap Dewan
Komisaris dan Direksi
193 Uraian Kebijakan Remunerasi
Direksi
194 Informasi Pemegang Saham
Utama Dan Pengendali
194 Hubungan Afiliasi
195 Komite Audit
201 Komite Nominasi dan Remunerasi
207 Komite Di Bawah Direksi
209 Sekretaris Perusahaan
214 Fungsi Kepatuhan
220 Audit Internal
226 Manajemen Risiko
232 Sistem Pengendalian Intern
233 Pengadaan Barang dan Jasa
236 Perkara Penting
244 Sanksi Administratif
244 Akuntan Publik
245 Kode Etik dan Pakta Integritas
247 Uraian Tentang Program
Kepemilikan Saham oleh
Karyawan atau Manajemen
247 Sistem Pelaporan Pelanggaran
247 Praktik Bad Corporate
Governance
248 Ketaatan Sebagai Perusahaan
Pembiayaan
249 Akses Informasi
253 Kebijakan Keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN256 Filosofi dan Komitmen MTF
terhadap Kegiatan CSR
258 Tanggung Jawab Sosial Bidang
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
259 Tanggung Jawab Sosial Bidang
Lingkungan Hidup
260 Tanggung Jawab Sosial Bidang
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
262 Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Nasabah
SURAT PERNyATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
REFERENSI ISI LAPORAN TAHUNAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
LAPORAN KEUANGAN
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati4 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 5PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kilas Kinerja201501
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati
ikhtisar Kinerja 2015
Pembiayaan baru tahun 2015 mencapai Rp17,14 triliun meningkat Rp2.4 triliun atau 16,02% dari tahun 2014 sebesar Rp14,78 triliun.
Total Pendapatan tahun 2015 mencapai Rp1,99 triliun meningkat Rp473,98 miliar atau 31,32% dari tahun 2014 sebesar Rp1,51 triliun.
Nilai Pembiayaan Mobil Baru di tahun 2015 mencapai Rp16,43 triliun atau naik sebesar 18,96% dari tahun 2014 sebesar Rp13,82 triliun.
Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola di tahun 2015 mencapai Rp26,76 triliun meningkat Rp5,6 triliun atau 26,45% dari tahun 2014 sebesar Rp21,16 triliun.
Laba Tahun Berjalan tahun 2015 mencapai Rp306,80 miliar meningkat Rp72,75 miliar atau 31,09% dari tahun 2014 sebesar Rp234,05 miliar.
Pembiayaan Baru
Laba Tahun Berjalan
Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang
dikelola
Total Pendapatan
Nilai Pembiayaan Mobil Baru
Rp17,14triliun
Rp16,43triliun
Rp26,76triliun
Rp1,99triliun
Rp306,80miliar
16,02%
26,45%
31,32%
18,96%
31,09%
6 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati
ikhtisar Kinerja 2015
Jumlah konsumen tahun 2015 mencapai 299.578 konsumen meningkat 40.257 konsumen atau 15,52% dari tahun 2014 sebesar 259.321 konsumen.
Imbal Hasil Ekuitas tahun 2015 mencapai 29,77% meningkat 0,20% dari tahun 2014 sebesar 29,71%.
Total Aset tahun 2015 mencapai Rp9,2 triliun meningkat Rp1,78 triliun atau 24% dari tahun 2014 sebesar Rp7,42 triliun.
Jumlah jaringan usaha tahun 2015 sebanyak 93 kantor cabang bertambah 5 kantor cabang dan 20 kantor satelit atau 5,68% dari tahun 2014 sebanyak 88 kantor cabang.
Imbal Hasil Aset tahun 2015 mencapai 5,11% meningkat 7,81% dari tahun 2014 sebesar 4,74%.
Jumlah Konsumen
Imbal Hasil Aset
Jumlah Jaringan Usaha
Imbal Hasil Ekuitas
Total Aset
29,77%
Rp9,2triliun
299.578Konsumen
5,11%
93kantor cabang20kantor satelit
15,52%
5,68%
0,20%
24%
7,81%
7PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati8 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ikhtisar Keuangan
Ikhtisar keuangan tahun 2015, 2014 dan 2013 di bawah ini diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang
berakhir pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja
(a member firm of Ernst and Young Global Limited). dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Laporan Posisi Keuangan
URaian 2015 2014 2013
aSET
Kas dan setara kas
Kas 19.938 13.951 12.929
Kas pada Bank
Pihak ketiga 3.257 8.914 11.910
Pihak berelasi 68.771 250.585 166.400
Piutang pembiayaan konsumen
Pihak ketiga 8.148.026 6.080.567 4.639.163
Pihak berelasi 5.886 7.420 5.738
8.153.912 6.087.987 4.644.901
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (270.477) (194.852) (133.356)
7.883.435 5.893.135 4.511.545
Piutang sewa pembiayaan
Pihak ketiga 604.150 783.737 619.691
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.791) (17.213) (7.537)
598.359 766.524 612.154
Piutang lain-lain
Pihak ketiga 76.923 43.921 27.546
Pihak berelasi 388.421 320.326 223.185
465.344 364.247 250.731
Cadangan kerugian penurunan nilai (785) (794) (813)
464.559 363.453 249.918
Aset pajak tangguhan 19.907 12.885 8.422
Aset tetap 102.852 74.531 44.006
Aset lain-lain
Pihak ketiga 41.081 36.845 22.421
Pihak berelasi 835 966 442
TOTaL aSET 9.202.994 7.421.789 5.640.147
Dalam jutaan Rupiah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 9PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ikhtisar Keuangan
URaian 2015 2014 2013
LiaBiLiTaS Dan EKUiTaS
LiaBiLiTaS
Utang usaha 390.262 523.518 260.798
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga 110.205 84.605 27.532
Pihak berelasi 44.803 53.799 134.905
Utang pajak kini 20.462 11.037 15.833
Beban yang masih harus dibayar
Pihak ketiga 94.240 91.704 63.971
Pihak berelasi 1.835 2.691 1.740
Pinjaman bank
Pihak ketiga 4.228.720 2.941.445 2.412.010
Pihak berelasi 1.272.623 1.364.359 843.817
5.501.343 4.305.804 3.255.827
Biaya provisi yang belum diamortisasi (14.753) (14.662) (14.764)
5.486.590 4.291.142 3.241.063
Surat berharga yang diterbitkan
Pihak ketiga 1.297.250 1.092.000 899.000
Pihak berelasi 552.750 358.000 301.000
1.850.000 1.450.000 1.200.000
Beban emisi yang belum diamortisasi (4.590) (2.631) (3.265)
1.845.410 1.447.369 1.196.735
Liabilitas imbalan kerja karyawan 36.549 21.271 11.829
TOTaL LiaBiLiTaS 8.030.356 6.527.136 4.954.406
EKUiTaS
Modal Saham
Modal Disetor 250.000 250.000 250.000
Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja karyawan (11.496) (6.080) (2.103)
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya 50.000 50.000 50.000
Belum ditentukan penggunaannya 884.134 600.733 387.844
TOTaL EKUiTaS 1.172.638 894.653 685.741
TOTaL LiaBiLiTaS Dan EKUiTaS 9.202.994 7.421.789 5.640.147
Dalam jutaan Rupiah
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati10 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Laporan Laba Rugi Komprehensif
URaian 2015 2014 2013
PEnDaPaTan
Pembiayaan konsumen 1.423.223 1.063.442 859.887
Sewa pembiayaan 99.641 87.369 59.897
Bunga 7.672 19.798 7.026
Lain-lain neto 456.996 342.946 239.386
TOTaL PEnDaPaTan 1.987.532 1.513.555 1.166.196
BEBan
Beban keuangan (703.121) (548.682) (443.492)
Gaji dan tunjangan (304.698) (235.081) (179.091)
umum dan administrasi (279.747) (197.569) (149.541)
Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai:
Pembiayaan konsumen (291.487) (209.114) (150.153)
Sewa pembiayaan 2.356 (10.805) (6.756)
Piutang lain-lain 9 19 166
TOTaL BEBan (1.576.688) (1.201.232) (928.867)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 410.844 312.323 237.329
BEBAN PAJAK (104.044) (78.277) (60.847)
LaBa TaHUn BERJaLan 306.800 234.046 176.482
PEnGHaSiLan KOMPREHEnSiF
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja karyawan (7.221) (5.302) 3.248
Pajak penghasilan terkait 1.805 1.325 (812)
Penghasilan komprehensif lain-setelah pajak (5.416) (3.977) 2.436
TOTaL LaBa KOMPREHEnSiF TaHUn BERJaLan 301.384 230.069 178.918
LaBa PER SaHaM DaSaR (Rupiah penuh) 123 94 71
Dalam jutaan Rupiah
ikhtisar Keuangan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 11PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rasio-Rasio Keuangan Utama
URaian 2015 2014 2013
PROFiTaBiLiTaS
Imbal Hasil Aset 3,69% 3,58% 3,52%
Imbal Hasil Aset* 4,94% 4,78% 4,73%
Imbal Hasil rata-rata Aset* 5,11% 4,74% 4,45%
Imbal Hasil Ekuitas 29,68% 29,62% 29,17%
Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 29,77% 29,71% 29,13%
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 21,60% 20,39% 20,68%
aSET PRODUKTiF
Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** 26.758.485 21.161.175 15.627.805
Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** 18.000.423 14.289.451 10.363.212
Piutang Bermasalah Kelolaan 1,20% 1,15% 1,16%
LiKUiDiTaS
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,87 0,88 0,88
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 6,85 7,30 7,22
Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,25 6,41 6,47
PERTUMBUHan
Pertumbuhan Pendapatan 31,32% 29,79% 38,66%
Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 31,09% 32,62% 51,32%
Pertumbuhan Aset 24,00% 31,59% 28,49%
Pertumbuhan Liabilitas 23,03% 31,74% 28,17%
Pertumbuhan Ekuitas 31,07% 30,47% 30,79%
RaSiO LainnYa
Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 20,67% 20,64% 20,35%
Laba Bersih Setelah Pajak Tahun Berjalan / Pendapatan 15,44% 15,46% 15,13%
Rasio Efisiensi Biaya 45,43% 44,81% 45,48%
ikhtisar Keuangan
Keterangan:
* menggunakan perhitungan laba sebelum pajak.
** dalam Jutaan Rupiah.
*** Gearing Ratio.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati12 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
informasi Lainnya
URaian 2015 2014 2013
PEMBiaYaan BaRU (Dalam Unit)
Mobil Baru 105.329 99.863 71.348
Mobil Bekas 3.009 6.246 13.267
Sepeda Motor 13.149 15.786 17.961
Alat Berat 96 43 150
JUMLaH PEMBiaYaan BaRU 121.583 121.938 102.726
PEMBiaYaan BaRU (Dalam Jutaan Rupiah)
Mobil Baru 16.434.626 13.815.064 9.887.052
Mobil Bekas 335.127 635.173 1.238.611
Sepeda Motor 213.763 261.873 282.261
Alat Berat 158.357 63.212 182.120
JUMLaH PEMBiaYaan BaRU 17.141.873 14.775.322 11.590.044
PEMBiaYaan BaRU DEnGan KOnTRaK PEMBiaYaan KOnSUMEn (Dalam Unit)
121.042 120.540 101.699
PEMBiaYaan BaRU DEnGan KOnTRaK PEMBiaYaan KOnSUMEn (Dalam Jutaan Rupiah)
16.859.546 14.246.001 11.075.234
PEMBiaYaan BaRU DEnGan KOnTRaK SEWa PEMBiaYaan (Dalam Unit)
541 1.398 1.027
PEMBiaYaan BaRU DEnGan KOnTRaK SEWa PEMBiaYaan (Dalam Jutaan Rupiah)
282.327 529.321 514.810
JUMLaH KOnSUMEn 299.578 259.321 209.792
JUMLaH KaRYaWan 3.725 3.329 2.793
JUMLaH JaRinGan USaHa 93 88 77
ikhtisar Keuangan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 13PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Grafik ikhtisar Keuangan
Rp Juta Rp Juta
Jumlah aset Jumlah Liabilitas
2013 2014 2015
0
0
0
4.000.000
400.000
4.000.000
8.000.000
800.000
8.000.000
2.000.000
200.000
2.000.000
6.000.000
600.000
6.000.000
10.000.000
1.000.000
10.000.000
5.640.147
7.421.789
9.202.994
4.954.406
6.527.136
8.030.356
Rp Juta Rp Juta
Jumlah Ekuitas Jumlah Pendapatan
0
500.000
1.500.000
100.000
1.000.000
2.000.000
685.741
894.653
1.172.638
1.166.196
1.513.555
1.987.532
Rp Juta
Laba Tahun Berjalan Jumlah Konsumen
0 0
200.000 150.000
300.000 250.000
150.000 100.000
250.000 200.000
350.000 300.000
176.482
234.046
306.800
209.792
259.321
299.578
2013 2014 2015
2013 2014 2015 2013 2014 2015
2013 2014 2015 2013 2014 2015
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati14 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rasio Efisiensi Biaya (%)
2013
2013
20132014
2014
20142015
2015
2015
0
20,00%
40,00%
10,00%
30,00%
50,00%
45,4844,81
45,43
Imbal Hasil Rata-rata Aset* (%)
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (%)
Pendapatan Lain-lainimbal Hasil Rata-rata aset dan imbal Hasil Rata-rata Ekuitas
0
0 0
200.000
3.50% 20,00%
300.000
4,50% 30,00%
150.000
3,00% 15,00%
250.000
4,00% 25,00%
5,50%
350.000
400.000
5,00%
40,00%
35,00%
239.386
342.946
456.996
*menggunakan perhitungan laba sebelum pajak
4,45
4,74
5,11
29,13 29,71 29,77
Rp Juta
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali)
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali)
Likuiditas dan Solvabilitas
2013 2014 2015
0 0
0,83 6.00
0,88 8.00
0,80 5.00
0,85 7.00
0,90 9.00
0,88 0,88 0,87
7.227.30
6.85
Grafik ikhtisar Keuangan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 15PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Grafik ikhtisar Keuangan
Rp Juta
Jumlah (Rp Juta) Jumlah (Rp Juta)
Unit Unit
Rp JutaUnit Unit
Total Pembiayaan Baru Pembiayaan Mobil Baru
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2015
2015
2015
2015
0 00 0
8.000.000 8.000.00080.000 60.000
12.000.000 12.000.000120.000 100.000
6.000.000 6.000.00060.000 40.000
10.000.000 10.000.000100.000 80.000
14.000.000
16.000.000
18.000.000
14.000.000
16.000.000
18.000.000
140.000
160.000
180.000
120.000
140.000
160.000
9.887.052
13.815.064
16.434.626
71.348
99.863
105.329
11.590.044
14.775.322
17.141.873
102.726
121.938121.583
Rp Juta
Jumlah (Rp Juta) Jumlah (Rp Juta)
Unit Unit
Rp JutaUnit Unit
Pembiayaan Mobil Bekas Pembiayaan Sepeda Motor
0 00 0
500.000 150.0005.000 15.000
1.500.000 250.00015.000 25.000
200.000 100.0002.000 10.000
1.000.000 200.00010.000 20.000
2.000.000 300.00020.000 30.000
1.238.611
635.1736.246
13.267
335.1273.009
282.261
261.873
213.763
17.961
15.786
13.149
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati16 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jumlah KaryawanPiutang Pembiayaan Bermasalah
2013
2013
2013
2013 2014
2014
2014
2014 2015
2015
2015
2015
00
2.0001,00%
3.0002,00%
2,50%
1.5000,50%
2.5001,50%
3.500
2.793
3.329
3.725
1,16%1,15%
1,20%
Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan
Jumlah Jaringan Usaha
Hasil Pemeringkatan*
2013 2014 2015
0
60
100
40
80
15.627.805
21.161.175
26.758.485
77
0 0 20
8893
idAA idAAidAA
Keterangan:* berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pefindo
0
5.000.000
15.000.000
1.000.000
10.000.000
20.000.000
25.000.000
Rp Juta
Grafik ikhtisar Keuangan
Kantor Cabang
Kantor Satelit
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 17PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ikhtisar Obligasi dan medium Term Notes
ikhtisar Obligasi Tahun
Penerbitan nama Obligasi Seri Peringkat (*) Jumlah (Rp) Tingkat
Bunga Frekuensi Pembayaran
BungaTanggal
PenerbitanTanggal Jatuh
Tempo Keterangan
2003
Obligasi Tunas Financindo
Sarana I Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga
Tetap
- idBBB+ 500.000.000.000 14.5% p.a setiap 3 (tiga) bulan 4 Juni 2003 29 Mei 2006 Lunas
2004
Obligasi Tunas Financindo
Sarana II Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga
Tetap
- idBBB+ 350.000.000.000 10.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 15 Juni 2004 22 Juli 2005 Lunas
2005
Obligasi Tunas Financindo
Sarana III Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga
Tetap
A idA- 150.000.000.000 10.625% p.a setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli 2005 18 Juli 2006 Lunas
B idA- 100.000.000.000 12.825% p.a setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli 2005 8 Juli 2007 Lunas
C idA- 100.000.000.000 13.250% p.a setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli 2005 8 Juli 2008 Lunas
350.000.000.000
2007
Obligasi Tunas Financindo
Sarana IV Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga
Tetap
A idA- 150.000.000.000 10.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari 2007 27 Februari 2008 Lunas
B idA- 100.000.000.000 10.4% p.a setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari 2007 22 Februari 2009 Lunas
C idA- 350.000.000.000 11.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari 2007 22 Februari 2010 Lunas
600.000.000.000
2008
Obligasi Tunas Financindo
Sarana V Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga
Tetap
A idA- 350.000.000.000 10.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari 2008 27 Februari 2009 Lunas
B idA- 25.000.000.000 10.50% p.a setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari 2008 20 Februari 2010 Lunas
C idA- 50.000.000.000 11.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari 2008 20 Februari 2011 Lunas
D idA- 175.000.000.000 11.25% p.a setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari 2008 20 Februari 2012 Lunas
600.000.000.000
2011
Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dengan Tingkat
Bunga Tetap
A idA+ 48.000.000.000 8.60% p.a setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei 2011 23 Mei 2012 Lunas
B idA+ 52.000.000.000 9.60% p.a setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei 2011 19 Mei 2013 Lunas
C idA+ 350.000.000.000 10.00% p.a setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei 2011 19 Mei 2014 Lunas
D idA+ 150.000.000.000 10.70% p.a setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei 2011 19 Mei 2015 Lunas
600.000.000.000
2013
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I
Tahun 2013
A idAA 425.000.000.000 7.75% p.a setiap 3 (tiga) bulan 5 Juni 2013 5 Juni 2016 -
B idAA 75.000.000.000 8.80% p.a setiap 3 (tiga) bulan 5 Juni 2013 5 Juni 2017 -
500.000.000.000
2014
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Finance Tahap II Tahun 2014
A idAA 425.000.000.000 10.70% p.a setiap 3 (tiga) bulan 19 Mei 2014 23 Mei 2017 -
B idAA 175.000.000.000 10.85% p.a setiap 3 (tiga) bulan 19 Mei 2014 23 Mei 2018 -
600.000.000.000
2015
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Finance Tahap III Tahun 2015
idAA 150.000.000.000 9.75% p.a setiap 3 (tiga) bulan 9 Juni 2015 9 Juni 2018
-
-
2015
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I
Tahun 2015
A idAA 500.000.000.000 10.20% p.a setiap 3 (tiga) bulan 11 Desember 2015
16 Desember 2018 -
B idAA 100.000.000.000 10.80% p.a setiap 3 (tiga) bulan 11 Desember 2015
16 Desember 2020 -
600.000.000.000
Jumlah Obligasi Terhutang Sampai Dengan 31 Desember 2015 Rp1.850.000.000.000
(*) Berdasarkan pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan Obligasi.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati18 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Keunggulan Kompetitif
Beberapa keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseroan antara lain sebagai berikut:
1. Pemegang saham Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk senantiasa memberikan dukungan
dalam pengelolaan Perseroan khususnya dalam ketersediaan sumber pendanaan yang berkelanjutan, penggunaan infrastruktur
dan ketersediaaan unit.
2. Perseroan memiliki kerjasama yang luas dengan Agen Pemegang Merek dan dealer sehingga Perseroan dapat membiayai
hampir semua merek kendaraan mulai dari low cost green car (LCGC) sampai dengan luxury cars
3. Perseroan memiliki paket pembiayaan yang lengkap dan bunga yang kompetitif, mulai dari tenor 6 bulan sampai dengan 7
tahun.
4. Membiayai segmen retail maupun corporate fleet baik kendaraan penumpang (passenger cars) maupun kendaraan niaga
(commercial cars)
5. Memiliki jaringan usaha yang luas di 28 propinsi di Indonesia termasuk 20 Kantor Satelit di kantor-kantor cabang Bank Mandiri.
6. Proses kredit yang cepat dan mudah dengan didukung teknologi informasi seperti mobile marketing dan mobile survey.
7. Memberikan perlindungan asuransi yang menyeluruh kepada konsumen Perseroan.
8. Konsumen mendapatkan member card yang berfungsi sebagai kartu keanggotaan dengan berbagai promo yang menarik dan
juga dapat berfungsi sebagai kartu diskon belanja.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 19PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Strategi Bisnis 2015
1. Fokus pada segmen pembiayaan mobil baru khususnya passenger cars, dimana Perseroan berhasil meningkatkan portofolio
nilai pembiayaan mobil baru dari 93,5% di tahun 2014 menjadi 95,8% dari total pembiayaan di tahun 2015.
2. Memperluas jaringan kantor cabang untuk penetrasi market dengan membuka 5 (lima) Kantor Cabang baru dan 20 (dua
puluh) Kantor Satelit di tahun 2015, sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah jaringan cabang Perseroan bertambah menjadi
sebanyak 93 (sembilan puluh tiga) Kantor Cabang dan 20 (dua puluh) Kantor Satelit.
3. Memperluas dan mempererat kerjasama dengan Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor dan main dealer di
seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan.
4. Membuat paket-paket pembiayaan yang lebih kompetitif dan customized untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik
konsumen retail maupun konsumen korporasi, seperti Produk Multiguna Pendidikan, Program 007 dan Program 1to7 Wonders.
5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk khususnya dalam program Kredit
Pemilikan Mobil (KPM) dan mengoptimalkan dukungan pendanaan maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk
untuk menjamin ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam
pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan.
6. Melakukan inovasi dan pengembangan teknologi mobile application untuk memberikan kemudahan informasi bagi konsumen
dan mobile survey untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja dalam mengakusisi konsumen baru.
7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit, kenyamanan dan keuntungan bagi konsumen
Perseroan.
8. Memperkuat Brand Awareness melalui Media Visit, Media Gathering, Writing Competition untuk media, Advertising,
berpartisipasi dalam pameran-pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Indonesia
International Motor Show (IIMS) 2015, Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2015, dan berbagai kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati20 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kontribusi Kepada Negara
Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut,
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama 2015 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara
untuk mengembangkan perekonomian nasional, antara lain diwujudkan dalam hal-hal berikut:
1. Kontribusi dalam pembayaran pajak
Selama tahun 2015, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan kepada Negara sebesar Rp183.638.213.157,-, sedangkan pada
tahun 2014 sebesar Rp157.491.873.118,- atau mengalami peningkatan 16,6%. Kontribusi dalam pembayaran pajak terdiri dari:
Kantor Peraturan Pajak Jumlah (Rp) 2015 Jumlah (Rp) 2014
Pusat PPh Badan 91.453.896.255 82.039.824.245
PPN 27.429.473.684 19.316.518.326
Daerah PPh Withholding 64.696.820.526 56.092.619.767
PBB 58.022.692 42.910.780
TOTaL 183.638.213.157 157.491.873.118
2. Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Sepanjang 2015, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga kepada konsumen UMKM sebanyak 38.300
unit kendaraan jenis Pick Up atau 85,42% dari total jumlah unit kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan. Dengan
menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut, dapat lebih menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM
yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan diharapkan dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut.
Tipe Kendaraan niaga Unit %
Heavy Equipment 96 0,21%
Double Cabin 767 1,71%
Pick Up 38.300 85,42%
Truck 5.676 12,66%
TOTaL 44.839 100,00%
3. Membuka lapangan kerja baru
Pada tahun 2015, Perseroan telah membuka 5 kantor cabang baru dan 20 Kantor Satelit yang sebagian besar terletak di Daerah
Tingkat II atau Kabupaten. Dengan dibukanya kantor-kantor cabang baru tersebut serta seiring dengan peningkatan volume bisnis
pembiayaan Perseroan, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan meningkat sebanyak 396 orang dari 3.329 orang di
tahun 2014 menjadi 3.725 orang di tahun 2015. Ekspansi bisnis Perseroan tersebut telah membuka lapangan kerja baru khususnya
disekitar lokasi kantor cabang baru Perseroan.
Pick Up 85,42%
Truck 12,66%
Double Cabin 1,71%Heavy Equipment 0,21%
2014 2015
0
2.000
3.000
1.500
2.500
3.5003.329
3.725
Jumlah Karyawan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 21PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tindakan Korporasi Tahun 2015
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Pada 13 April 2015, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham dengan
hasil keputusan, antara lain menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014; menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2014
untuk pembagian dividen tunai sebesar 10% (sepuluh persen) dan untuk laba ditahan sebesar 90% (sembilan puluh persen);
menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited)
untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2015; pemberian tantiem kepada Dewan Komisaris dan
Direksi; memberikan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi
Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan
terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan tunjangan
bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2015, menyetujui untuk menerima Laporan Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan
persetujuan untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan
sebagai jaminan utang untuk mendapat pendanaan baru di tahun buku 2016; laporan penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Terbatas Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014; mengangkat Bapak Ade Cahyo Nugroho sebagai Direktur
Perseroan dan mengangkat kembali Bapak Harjanto Tjitohardjojo sebagai Direktur Perseroan. Dengan demikian, susunan
Direksi Perseroan terhitung sejak keputusan rapat tersebut adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur : Harjanto Tjitohardjojo
Direktur : Ade Cahyo Nugroho
Keputusan pemegang saham tersebut telah dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS No. 31 tanggal 13 April 2015 dibuat
oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta.
2. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan i Mandiri Tunas Finance Tahap iii Tahun 2015
Pada 28 Mei 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance
tahap III Tahun 2015 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tenor
3 tahun. Dalam menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
3. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan ii Mandiri Tunas Finance Tahap i Tahun 2015
Pada 11 Desember 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas
Finance tahap I Tahun 2015 dengan nilai pokok obligasi Seri A sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dengan
tenor 3 tahun dan Seri B sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) dengan tenor 5 tahun. Dalam menerbitkan
Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati22 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Peristiwa Penting 2015
Perayaan HUT ke 6
RUPS Tahunan Perseroan
Penyerahkan Asuransi Credit Life Protection
Rambah Dunia Pendidikan
06 Februari 2015
13 april 2015
06 Maret 2015
15 Juni 2015
Perseroan merayakan hari ulang tahun ke-6
bertempat di Ballroom Graha Mandiri Jakarta,
dengan mengusung tema “To Be The Most
Progressive and Reliable Multifinance in
Indonesia”.
Perseroan mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku
2014. RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh
seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan.
Perseroan dan PT Asuransi Jasa Indonesia
(Jasindo) menyerahkan claim asuransi kepada
ahli waris nasabah Perseroan di Banyuwangi,
Jawa Timur
Perseroan menjajaki dunia pendidikan dengan
menjalin kerjasama dengan PPM School of
Management melalui pembiayaan multiguna
pendidikan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 23PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Peristiwa Penting 2014
Raih Penghargaan di Indonesia Multifinance Award 2015
Raih GCG Award
Family Gathering 2015
GIIAS dan IIMS 2015
16 Juni 2015
6 agustus 2015
9 agustus 2015
19-26 agustus 2015
Perseroan meraih 10 penghargaan terbaik
dalam ajang Indonesia Multifinance Award
(IMA) 2015 yang diadakan oleh Majalah
Business Review di Jakarta.
Perseroan menerima penghargaan Good Corporate
Governance (GCG) dengan predikat sangat baik pada
acara Indonesia Good Corporate Governance Award
(IGCGA) 2015 yang diadakan oleh IPMI International
Business School dan Majalah Economic Review di
Jakarta.
Lebih dari 4.000 orang karyawan Perseroan
dan keluarganya menghadiri tradisi acara family
gathering yang dilaksanakan di Trans Studio
Bandung. Acara ini juga dilakukan di seluruh
kantor cabang Perseroan.
Perseroan berpartisipasi dalam Indonesia Internasional
Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia
Internasional Auto Show (GIIAS) tahun 2015
yang diselenggarakan secara bersamaan dengan
menawarkan program teranyar 1 to 7 Wonders.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati24 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Penyerahan Klaim Asuransi Credit Life Protection
Exotic Cars 2015 Auto Bild Indonesia
Raih Penghargaan di Indonesia WOW Brand 2015
Pameran Otomotif Surabaya 2015
28 agustus 2015
12 Oktober 2015
10 September 2015
4 november 2015
Perseroan dan PT Asuransi Jiwa InHealth
Indonesia melakukan penyerahan klaim
asuransi Credit Life Protection kepada ahli
waris nasabah Perseroan bertempat di Banda
Aceh
Perseroan hadir untuk pertama kalinya dalam
pergelaran “Exotic Cars 2015” yang diadakan
oleh media otomotif terkemuka, Auto Bild
Indonesia, dengan menjadi sponsor utama.
Perseroan kembali mendapatkan penghargaan
bergengsi sebagai Silver Champion of Indonesia
WOW Brand 2015 category Car Leasing yang
diselenggarakan oleh lembaga konsultasi MarkPlus
Inc yang diperuntukkan kepada industri otomotif,
transportasi, dan logistik di Tanah Air.
Perseroan menjadi salah satu sponsor utama dalam
gelaran pameran otomotif terbesar di Jawa Timur,
Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2015 dengan tema
“The Real Motor Show since 2010”.
Peristiwa Penting 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 25PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Beasiswa
CEO Perseroan Raih Penghargaan Tokoh Finansial kategori Multifinance Company 2015
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Targetkan Dana Sebesar Rp2 triliun
Indonesia Most Trusted Companies Award 2015
26 november 2015
16 Desember 2015
Desember 2015
17 Desember 2015
Perseroan memiliki Program CSR Peduli
Pendidikan bertajuk “MTF Prestasi”, yang
dilakukan dengan cara memberikan beasiswa
pendidikan kepada anak-anak karyawan yang
berprestasi dalam bidang akademik.
Direktur Utama Perseroan, Bp. Ignatius Susatyo Wijoyo
dalam Investor Award 2015 terpilih sebagai Tokoh
Finansial kategori Multifinance Company dari Majalah
Investor.
Perseroan menerbitkan obligasi melalui Penawaran
Umum Berkelanjutan “Obligasi Berkelanjutan II
Mandiri Tunas Finance” dengan target dana yang
akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,-
(dua triliun Rupiah).
Perseroan mendapatkan predikat “Trusted Company”
dari Majalah SWA & The Indonesia Institute for
Corporate Governance (IICG), pada acara Indonesia
Most Trusted Companies Award GCG SWA 2015
Peristiwa Penting 2014
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati28 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Testimoni
aLan RaMDHan
Pemilik Toko Bunga alam Florist
Dengan kredit mobil di MTF, membantu kelancaran usaha saya,
pengantaran bunga lebih tepat waktu, usaha saya semakin
meningkat, dengan proses yang mudah, cepat dan cicilan yang
terjangkau, alhamdulillah dengan bantuan dari MTF usaha saya
semakin meningkat dan lancar.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 29PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Testimoni
Dina aRTiKa LUBiS
Branch Manager Toyota Pasar Minggu
Kami bekerjasama dengan MTF sudah sangat lama, dan kami
sangat senang bekerjasama dengan MTF sebagai lembaga
pembiayaan dari leasing company kami, karena MTF bekerja
sangat baik, professional, dan sangat cepat. Kami dari Tunas
Toyota sangat puas dengan hasil kerjasama ini.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati30 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 31PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
LaporanManajemen02
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati32 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Terkait penilaian kinerja Direksi, Dewan Komisaris memberikan
apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Direksi Perseroan atas dedikasi dalam menjalankan
tugas serta tanggung jawab pengelolaan Perusahaan pada
tahun buku 2015.
anton SetiawanKomisaris Utama
laporan Dewan Komisaris
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 33PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Seluruh Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, menjadi periode penuh kerja keras bagi Perseroan untuk dapat terus meningkatkan
pertumbuhan dan pencapaian bisnis di tengah ketidakstabilan kondisi perekonomian nasional dan global. Perlambatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2015 yang tercatat hanya mencapai angka 4,67%, memaksa industri-industri di
tanah air khususnya industri pembiayaan untuk melakukan penyesuaian dalam mengantisipasi dampak negatif bagi perencanaan
serta target pertumbuhan usaha yang telah disusun.
Dewan Komisaris melalui mandat pengawasan dan pemberian saran sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan, senantiasa memberikan pandangan sekaligus pertimbangan bagi perumusan rencana strategis Direksi Perseroan, dalam
menghadapi segala bentuk tantangan usaha. Berkat kerja keras dan integritas Dewan Komisaris maupun Direksi, secara bertahap
Perseroan mampu beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang terjadi serta dapat mengendalikan usaha secara baik dan efisien. Hal
tersebut membuktikan bahwa sinergi antara komitmen pengawasan dan pengelolaan Perseroan yang baik dapat memberikan hasil
positif bagi kinerja Perseroan.
Penilaian Kinerja Direksi dan Dasar PenilaiannyaTerkait penilaian kinerja Perseroan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Direksi
Perseroan atas dedikasi dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab pengelolaan Perusahaan pada tahun buku 2015. Segala
pencapaian yang berhasil diraih pada tahun ini merupakan suatu pembuktian atas kualitas manajemen yang dimiliki oleh Direksi.
Tentu tidak mudah bagi kita semua untuk mempertahankan kinerja usaha di tengah kondisi yang tidak mendukung. Ditengah
kondisi ekonomi yang belum kondusif, Direksi Perseroan terus berupaya untuk mencapai pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang
telah ditargetkan di awal tahun.
Keyakinan yang teguh, tekad yang kuat serta pendistribusian kebijakan dan sasaran kerja yang efektif kepada seluruh Sumber
Daya Manusia (SDM) di seluruh level menjadi kunci sukses dalam melaksanakan pengorganisasian kerja yang baik bagi Perseroan.
Berikut beberapa hal yang menjadi dasar penilaian Dewan Komisaris terhadap kinerja Perseroan selama tahun buku 2015 yaitu:
1. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan sepanjang tahun 2015 mencapai Rp26,8 triliun meningkat 26% dibandingkan
tahun 2014 sebesar Rp21,2 triliun.
2. Neraca per 31 Desember 2015 ditutup dengan jumlah aset sebesar Rp9,2 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp1,8 triliun atau
24% dibandingkan dengan jumlah aset pada neraca akhir tahun 2014 dengan jumlah sebesar Rp7,4 triliun.
3. Nilai pembiayaan baru di tahun 2015 mencapai Rp17,1 triliun, tumbuh sebesar Rp2,3 triliun atau 16% dibandingkan
pembiayaan baru di tahun 2014 sebesar Rp14,8 triliun.
laporan Dewan Komisaris
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati34 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Dewan Komisaris
01 Anton SetiAwAn Komisaris Utama
02 SArAStri BASkoro Komisaris
03 HAnifAH PurnAmA Komisaris Independen
01 0203
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 35PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Dewan Komisaris
Catatan gemilang juga telah ditorehkan oleh Perseroan dengan mampu memanfaatkan peluang bisnis dan memaksimalkan momentum perbaikan yang didukung oleh paket kebijakan perbaikan ekonomi dan relaksasi regulasi pembiayaan yang telah disusun oleh otoritas berwenang.
Pada tahun buku 2015, Dewan Komisaris juga mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki bersama, seperti perbaikan strategi AR management termasuk collection effort untuk menekan non performing loan (NPL),
4. Dari pos Laba Rugi tahun 2015, Perseroan memperoleh laba tahun
berjalan sebesar Rp306,8 miliar, tumbuh sebesar Rp73 miliar atau
31,09% dibandingkan pencapaian laba tahun berjalan tahun 2014
sebesar Rp234 miliar.
5. Pada akhir tahun 2015, Perseroan berhasil menjaga tingkat kredit
bermasalah (Non Performing Loan) pada tingkat yang terjaga yaitu
sebesar 1,20%.
6. Debt to equity ratio (DER) dapat dipertahankan pada posisi 6,25 kali
di tengah ketatnya likuiditas suku bunga perbankan sepanjang tahun
2015.
7. Return on Equity (ROE) mencapai 29,77% di akhir tahun 2015.
Pencapaian yang diraih Perseroan diatas terjadi ditengah melemahnya
industri otomotif, peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat yang signifikan dan kondisi makro ekonomi yang
kurang mendukung. Atas dasar tersebut, secara umum Dewan Komisaris
menilai bahwa Direksi Perseroan telah menjalankan seluruh kegiatan
operasional dengan menunjukan kinerja pengelolaan yang baik. Direksi
secara disiplin telah merealisasikan target-target bisnis yang telah disusun
dalam rencana kerja Perusahaan. Selain itu, Direksi juga telah mampu
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh Perseroan untuk
menetapkan langkah-langkah strategis terkait potensi maupun dalam
menghadapi segala bentuk hambatan-hambatan usaha.
Catatan gemilang juga telah ditorehkan oleh Perseroan dengan mampu
memanfaatkan peluang bisnis dan memaksimalkan momentum perbaikan
yang didukung oleh paket kebijakan perbaikan ekonomi dan relaksasi
regulasi pembiayaan yang telah disusun oleh otoritas berwenang. Dimulai
dari triwulan III 2015 sampai mendekati akhir tahun, Perseroan mampu
mengoptimalkan target usaha yang sebelumnya sempat tertahan.
Perseroan juga berhasil shifting dari mayoritas pembiayaan commercial
cars di tahun 2014 menjadi mayoritas pembiayaan passenger cars di
tahun 2015.
Pencapaian yang diraih di tahun 2015 tersebut didukung dengan
monitoring yang kuat atas implementasi kebijakan mitigasi risiko dan
evaluasi secara kontinyu terhadap kebijakan penanganan account
receivable untuk menjaga kualitas kredit portofolio.
Dewan Komisaris juga selalu mengingatkan kepada Direksi agar tetap
konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip good corporate governance
serta meningkatkan kapatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati36 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pada tahun buku 2015, Dewan Komisaris juga mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki bersama, seperti perbaikan strategi AR
management termasuk collection effort untuk menekan non performing loan (NPL), perbaikan proses kerja untuk meningkatkan
efisiensi dan produktfitas kerja dan meningkatkan aliansi strategis dengan Group Bank Mandiri dan Tunas Ridean.
Dewan Komisaris berharap di tahun mendatang kualitas pengelolaan Perseroan dapat jauh lebih baik dan semakin ditingkatkan.
Rencana bisnis yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan lancar tanpa terganjal oleh kendala-kendala yang berarti. Kita semua
tentu berharap, tahun 2016 kondisi perekonomian nasional dapat kembali menggeliat. Proyek-proyek infrastruktur dan proyek
strategis nasional lainnya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah diharapkan dapat segera direalisasikan untuk lebih menggairahkan
sektor industri terkait lainnya. Pelebaran bisnis pembiayaan yang tidak terpaku pada segmen kendaraan bermotor namun juga
mencakup segmentasi lain, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perolehan laba usaha Perseroan.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan yang Disusun oleh DireksiVolatilitas pasar uang dan pasar modal diperkirakan masih akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri di tahun 2016.
Likuiditas di perbankan masih akan ketat dan penyesuaian BI Rate masih mungkin terjadi. Beberapa paket kebijakan ekonomi
baik yang telah diberlakukan maupun yang akan diberlakukan oleh Pemerintah perlu diantisipasi lebih dini dampaknya oleh
Direksi Perseroan. Di tahun 2016 pertumbuhan industri otomotif juga diprediksi cenderung stagnan berdasarkan proyeksi dari
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang hanya menargetkan peningkatan 5% dari tahun sebelumnya.
Perkembangan pasar otomotif tentunya akan mempengaruhi bisnis Perseroan. Kondisi ini harus menjadi perhatian bagi Direksi
dalam menjalankan strategi bisnisnya.
Oleh sebab itu, terhadap prospek usaha dan rencana bisnis yang telah disusun dan akan dijalankan oleh manajemen ditahun 2016,
Dewan Komisaris berkomitmen untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi penurunan
kualitas kredit dalam rangka mencapai target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan (sustainable). Dewan
Komisaris percaya bahwa business plan 2016 yang telah disusun oleh
manajemen secara optimis telah mempertimbangkan kondisi makro
ekonomi, pertumbuhan industri otomotif, kapasitas yang dimiliki oleh
Perseroan, dan tetap mengutamakan kualitas pencairan kredit yang baik.
Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan bahwa target
dan prospek usaha yang telah disusun Direksi sudah cukup rasional di
tengah kondisi ekonomi yang belum stabil dan mengharapkan Direksi
dapat memanfaatkan setiap peluang bisnis untuk meningkatkan kinerja
Perseroan.
Dewan Komisaris berharap penguatan risk management, good corporate
governance, optimalisasi internal control serta pengembangan potensi
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan secara berkelanjutan
agar menjadi pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam mencapai Visi
Perseroan yaitu To be the most progressive and reliable multifinance in
Indonesia. Dengan adanya komitmen yang kuat dari manajemen untuk
penyempurnaan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan
konsumen, penerapan good corporate governance, implementasi budaya
kerja Perwira serta pengendalian biaya yang efektif dapat meningkatkan
daya saing Perseroan di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor.
laporan Dewan Komisaris
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 37PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Dewan Komisaris
Beberapa hal yang tetap harus diperhatikan dan secara terus menerus dilakukan dalam masa yang akan datang antara lain adalah:
1. Melakukan penyaluran pembiayaan dengan tetap berhati-hati (prudent financing) dengan mempertimbangkan risiko yang
terukur, sehingga kualitas portfolio dapat terjaga dengan baik.
2. Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan jaringan dealer dan Agen Pemegang Merek kendaraan bermotor.
3. Senantiasa meninjau dan menyempurnakan kebijakan atas pengelolaan operasional Perseroan.
Disamping itu, dengan kinerja yang selalu tumbuh setiap tahun, Perseroan telah menjadi salah satu Perusahaan Anak Bank Mandiri
yang sangat diharapkan berperan penting dalam memberikan kontribusi pertumbuhan grup usaha Bank Mandiri dan juga menjadi
leading multifinance di Indonesia. Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, Perseroan dapat menciptakan nilai tambah
bagi kesejahteraan karyawannya serta para pemangku kepentingan lainnya.
Penilaian Terhadap Komite Di Bawah Dewan KomisarisDalam mengoptimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit serta Komite Nominasi
dan Remunerasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Selama 2015, Komite Audit telah melaksanakan fungsinya
dengan baik dalam hal pengawasan sistem pengendalian internal Perseroan. Komite Audit secara simultan memberikan
rekomendasi-rekomendasi terkait pengelolaan Perusahaan dan identifikasi atas ada atau tidaknya tindakan penyelewengan
berdasarkan laporan yang dikemukakan. Secara berkala, Komite Audit berkoordinasi dengan Audit Internal guna mendapatkan
gambaran jelas dalam hal pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan, serta memberikan rekomendasi dalam penelaahan
laporan keuangan Perseroan.
Dewan Komisaris juga memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite tersebut secara
signifikan membantu tugas Dewan Komisaris dalam menentukan serta menetapkan besaran remunerasi bagi Dewan Komisaris
maupun Direksi Perseroan secara kompetitif dan relevan. Dalam penyusunan pedoman proses nominasi calon anggota Direksi dan
Dewan Komisaris serta kebijakan remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi secara bertanggung jawab melaksanakan tugas-
tugas tersebut dengan profesional serta mengacu kepada regulasi dan tata aturan yang berlaku.
Perubahan Komposisi Dewan KomisarisBerdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2015, Dewan
Komisaris Perseroan tidak mengalami perubahan komposisi.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan atas dukungan
dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Perusahaan selama ini. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tinggi kepada Direksi Perseroan atas integritas dalam pengelolaan Perusahaan serta kerja keras dalam mencapai target
bisnis. Semoga di tahun mendatang kinerja Perseroan dapat semakin ditingkatkan serta jauh lebih baik dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Dewan Komisaris juga berharap situasi ekonomi global maupun nasional dapat berangsur-angsur membaik dan stabil
dalam mendukung iklim usaha di tanah air khususnya pada industri pembiayaan.
Jakarta, 1 Februari 2016
anton Setiawan
Komisaris Utama
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati38 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Direksi
ignatius Susatyo WijoyoDirektur Utama
Di awal tahun 2015, Perseroan berupaya sebaik-baiknya untuk menetapkan
kebijakan-kebijakan strategis dalam mengejar target bisnis yang telah
ditetapkan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 39PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Direksi
Seluruh Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Di tahun 2015, perlambatan perekonomian nasional masih menjadi permasalahan utama bagi keberlangsungan dunia usaha di tanah air. Kita tentunya masih ingat, pada tahun 2014 dengan perekonomian nasional yang tumbuh melambat sebesar 5,02% turut memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap industri pembiayaan nasional. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri pembiayaan nasional 2015 diprediksi hanya dapat tumbuh di bawah 5% karena turut terimbas dari ekonomi global dan dalam negeri yang belum kondusif. Total aset Perusahaan Pembiayaan tahun 2015 tercatat sebesar Rp426 triliun, meningkat 3% secara year on year.
Walaupun di awal tahun sempat menunjukan optimisme, pertumbuhan perekonomian nasional nyatanya kembali mengalami perlambatan. Momentum perlambatan tersebut mulai dirasakan pada Kuartal II 2015, di mana ekonomi nasional hanya dapat membukukan pertumbuhan sebesar 4,67%. Meskipun terjadi penurunan, stabilitas sistem keuangan masih terjaga ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat sehingga mampu bertahan dengan pertumbuhan sebesar 10,4% pada sektor kredit. Mayoritas segmentasi usaha industri pembiayaan yang memfokuskan pada segmen pembiayaan kendaraan bermotor juga tidak mendapatkan dukungan penjualan yang cukup baik dari industri, sebagai contoh berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan kendaraan roda empat mengalami penurunan dimana sampai dengan Desember 2015 penjualan kendaraan roda empat tercatat hanya mencapai 1.013.291 unit turun 19% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 1.208.028 unit.
Tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia selama tahun 2015 tidak terlepas dari dinamika perkembangan ekonomi dan keuangan global, yaitu pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas yang menurun, dan pasar uang yang masih bergejolak.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak kondusif tersebut, Perseroan berhasil membukukan kinerja positif hingga semester II 2015. Kinerja positif berhasil diraih Perseroan di tengah melemahnya penjualan produk otomotif sebagai segmen utama pembiayaan Perseroan. Perseroan berhasil meraih pembiayaan baru sebesar Rp17,14 triliun atau tumbuh sebesar 16% dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar Rp14,78 triliun. Dengan pertumbuhan pembiayaan baru tersebut Perseroan berhasil mendorong peningkatan pendapatan sebesar 32%.
Di awal tahun 2015, Perseroan berupaya sebaik-baiknya untuk menetapkan kebijakan-kebijakan strategis dalam mengejar target bisnis yang telah ditetapkan. Komitmen yang kuat dari Perseroan untuk terus berkontribusi dalam membangun negeri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan menjadi modal utama bagi Perseroan. Dorongan Pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi dan relaksasi regulasi pembiayaan, yang disusun dalam mendukung perbaikan kondisi perekonomian nasional secara umum, serta peningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan secara khusus, membantu Perseroan untuk kembali mendapatkan momentum dalam meraih pencapaian target-target bisnis yang diharapkan.
Laporan Kinerja Direksi 2015Berkaca pada kondisi perekonomian nasional yang masih mengalami perlambatan serta dikeluarkannya berbagai kebijakan terhadap pengembangan industri pembiayaan nasional, Perseroan melakukan berbagai langkah penting selama 2015 yang meliputi:1. Fokus pada segmen pembiayaan mobil baru khususnya passenger cars, dimana Perseroan berhasil meningkatkan portofolio
nilai pembiayaan mobil baru dari 93,5% di tahun 2014 menjadi 95,8% dari total pembiayaan di tahun 2015.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati40 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
laporan Direksi
01 ignAtiuS SuSAtyo wijoyo Direktur Utama
02 Ade CAHyo nugroHo Direktur
03 HArjAnto tjitoHArdjojo Direktur
01 0302
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 41PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
31,09%
31,32%
Laba Tahun Berjalan
TotalPendapatan
Kinerja positif berhasil diraih Perseroan di tengah melemahnya penjualan produk otomotif sebagai segmen utama pembiayaan Perseroan. Perseroan berhasil meraih pembiayaan baru sebesar Rp17,14 triliun atau tumbuh sebesar 16% dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar Rp14,78 triliun
laporan Direksi
2. Memperluas jaringan kantor cabang untuk penetrasi market dengan membuka 5 (lima) Kantor Cabang baru dan 20 (dua puluh) Kantor Satelit di tahun 2015, sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah jaringan cabang Perseroan bertambah menjadi sebanyak 93 (sembilan puluh tiga) Kantor Cabang dan 20 (dua puluh) Kantor Satelit.
3. Memperluas dan mempererat kerjasama dengan Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor dan main dealer di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan market share dan kontribusi pembiayaan.
4. Membuat paket-paket pembiayaan yang lebih kompetitif dan customized untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik konsumen retail maupun konsumen korporasi, seperti Produk Multiguna Pendidikan, Program 007 dan Program 1to7 Wonders.
5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk khususnya dalam program Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) dan mengoptimalkan dukungan pendanaan maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk menjamin ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan.
6. Melakukan inovasi dan pengembangan berbasis teknologi informasi seperti mobile application untuk memberikan kemudahan informasi bagi konsumen dan mobile survey untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja dalam proses akuisisi konsumen baru.
7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit, kenyamanan dan keuntungan bagi konsumen Perseroan.
8. Memperkuat Brand Awareness melalui Media Visit, Media Gathering, Writing Competition untuk media, Advertising, berpartisipasi dalam pameran-pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015, Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2015, dan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di beberapa daerah.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Perseroan mampu meningkatkan performa bisnis dengan mendorong laju pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan yang sebelumnya sempat tertahan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian kinerja Perseroan selama tahun 2015 yang meliputi:1. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan di tahun 2015
mencapai sebesar Rp26,8 triliun, meningkat 26% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp21,2 triliun. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan volume pembiayaan di tahun 2015. Piutang pembiayaan yang dikelola tersebut mencapai 95,2% dari target piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2015 sebesar Rp28 triliun.
2. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp17,1 triliun, meningkat 16% secara tahunan. Pembiayaan baru tersebut mencapai 85,7% dari target pembiayaan baru yang ditetapkan di tahun 2015 yaitu sebesar Rp20 triliun. Belum tercapainya target pembiayaan tersebut disebabkan antara lain karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro dalam negeri serta melemahnya daya beli masyarakat.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati42 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Perseroan mencatat total pendapatan di tahun 2015 sebesar Rp1,99 triliun, meningkat 32% dibandingkan total pendapatan di tahun 2014 sebesar Rp1,51 triliun. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan dari pembiayaan konsumen di tahun 2015 memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp1,42 triliun atau meningkat 34% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2014 sebesar Rp1,06 triliun, diikuti pendapatan sewa pembiayaan sebesar Rp99,64 miliar atau meningkat signifikan 34% dibandingkan pendapatan sewa pembiayaan di tahun 2014 sebesar Rp87,37 miliar, dan sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain.
4. Di tahun 2015, Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp307 miliar, melebihi dari target laba tahun berjalan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp295 miliar atau pencapaian 104%. Pencapaian laba tahun berjalan ini tumbuh 31% dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2014 sebesar Rp234 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan ini seiring dengan peningkatan pendapatan baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan.
5. Total aset Perseroan di tahun 2015 tercatat Rp9,2 triliun, atau tumbuh 24% dari tahun 2014 sebesar Rp7,4 triliun. Pencapaian total aset ini merupakan 97,7% dari target total asset yang ditetapkan di tahun 2015.
6. Tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) Perseroan tahun 2015 dapat dikendalikan di tingkat yang wajar di level 1,20%. Tingkat pencapaian NPL ini merupakan 107,2% dari target NPL tahun 2015 yang sebesar 1,29%.
7. Perseroan berhasil meningkatkan market share di segmen mobil baru dari 12,6% di tahun 2014 menjadi 15% di tahun 2015.
Selain pencapaian-pencapaian yang berhasil diraih oleh Perseroan selama 2015, beberapa kendala yang terjadi sepanjang tahun turut menjadi perhatian dan catatan bagi keberlanjutan pertumbuhan usaha Perseroan di masa depan. Kendala-kendala tersebut diantaranya fluktuasi yang signifikan terhadap nilai tukar mata uang Rupiah, menurunnya daya beli masyarakat dan melemahnya penjualan kendaraan bermotor secara nasional.
Prospek UsahaPerseroan terus berupaya melakukan pengembangan dan ekspansi bisnis kepada segmen-segmen pembiayaan yang potensial. Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas Peraturan OJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang merubah arah bisnis perusahaan pembiayaan dari multifinance menjadi multiguna hingga pembiayaan infrastruktur. Segmen pembiayaan yang akan menjadi target pengembangan Perseroan di tahun ini selain tetap fokus di pembiayaan mobil baru adalah pembiayaan multiguna misalnya untuk kebutuhan renovasi rumah, perjalanan wisata, pendidikan ataupun kebutuhan konsumen lainnya yang dapat dibiayai dengan produk multiguna dengan tetap memperhatikan risiko yang terukur. Realisasi atas rencana tersebut akan mulai dilakukan pada kuartal I tahun 2016.
Untuk mencapai target pembiayaan Rp18 triliun di tahun 2016, selain menciptakan produk-produk pembiayaan yang makin kompetitif, Perseroan juga akan semakin memperluas jaringan kantor satellite yang akan berlokasi di kantor-kantor cabang Bank Mandiri. Perseroan juga akan lebih mengoptimalkan menggarap customer based Bank Mandiri baik untuk segmen passenger car maupun commercial car. Melalui program aliansi strategis dengan Bank Mandiri, penetrasi market kepada anchor clients Bank Mandiri dapat dilakukan lebih efektif. Dengan dukungan dari group Bank Mandiri dan Tunas Ridean, Perseroan optimis memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang. Dengan demikian, prospek usaha Perseroan dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor masih sangat menjanjikan.
Penerapan Tata Kelola PerusahaanPelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) merupakan salah satu elemen penting dalam mengukur keberhasilan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan merupakan indikator penting atas sudah sejauh mana Perseroan patuh terhadap segala bentuk kewajiban pengelolaan perusahaan.
Dalam pengimplementasian GCG, Perseroan senantiasa menyadari bahwa hal tersebut bukan sekadar bagian dari pemenuhan tanggung jawab peraturan perundang-undangan semata. Lebih jauh, penerapan GCG yang terukur dapat menciptakan peningkatan performa Perseroan dalam mendukung rencana dan tujuan Perseroan.
laporan Direksi
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 43PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jakarta, 1 Februari 2016
ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur Utama
laporan Direksi
Untuk itu, Direksi dan segenap karyawan Perseroan berupaya sepenuhnya untuk menjalankan praktik GCG dengan menggunakan standar yang tinggi. Dengan memberlakukan seluruh prinsip dalam GCG diharapkan dapat meminimalisasi segala bentuk penyimpangan-penyimpangan yang dapat menjadi hambatan bagi kemajuan usaha Perseroan. Selain itu, dengan kesadaran untuk menjalankan seluruh prinsip yang terkandung dalam GCG, dapat menjadi dasar bagi Perseroan untuk mengoptimalkan alat kelengkapan organisasi Perusahaan dalam melakukan fungsi pengawasan.
Wujud implementasi GCG yang telah dilakukan Perseroan selama tahun 2015, antara lain, Perseroan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan group Bank Mandiri, konsistensi dalam implementasi GCG Policy dan Corporate Code of Conduct, self assessment GCG, optimalisasi sistem whistleblowing, pembentukan Anti Fraud Committee, meningkatkan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility, edukasi literasi keuangan, serta setiap proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
Atas komitmen nyata Perseroan dalam mencapai pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik, Perseroan memperoleh beberapa penghargaan berupa:1. Excellent Company in Good Corporate Governance 2015 dari IPMI International Business School dan Majalah Economic Review;
dan2. Trusted Company in Good Corporate Governance 2015 dari The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dan
Majalah Swa.
Selain penghargaan tersebut Perseroan juga menerima beberapa apresiasi diantaranya Silver Award 2015 kategori Car Leasing dari Mark Plus Inc. dalam Indonesia WOW Brand 2015 dan sebagai Multifinance berpredikat sangat bagus dari Majalah Infobank dalam acara Infobank Multifinance Award 2015.
Perubahan Komposisi DireksiPada tahun 2015, terjadi perubahan komposisi Direksi Perseroan di mana Bapak Ade Cahyo Nugroho diangkat menjadi Direktur Perseroan dan Bapak Harjanto Tjitohardjojo diangkat kembali menjadi Direktur Perseroan untuk periode masa jabatan berikutnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 13 April 2015 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 32 tanggal 13 April 2015 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan Direksi Perseroan tersebut juga telah dilaporkan kepada pihak regulator sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ApresiasiSebelum mengakhiri laporan ini, saya mewakili seluruh jajaran Direksi Perseroan menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pelanggan serta mitra bisnis atas dukungan, kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini. Direksi Perseroan juga memberikan penghargaan yang besar terhadap para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Perseroan atas segala arahan yang diberikan kepada kami. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan atas integritas dan dedikasi yang diberikan kepada Perseroan melalui semangat dan kerja keras dalam mendukung upaya untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan secara bahu membahu tanpa mengenal lelah sehingga Perseroan dapat mencapai berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja Perusahaan secara berkelanjutan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati44 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 45PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ProfilPerusahaan03
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati46 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
identitas Perusahaan
nama perusahaan PT Mandiri Tunas Finance
Bidang Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga
pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan
kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Produk dan JasaPembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi mobil baru, mobil bekas,
sepeda motor, kendaraan niaga dan alat-alat berat serta pembiayaan multiguna.
Status Perusahaan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.
Tanggal Pendirian 17 Mei 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation.
akte Pendirian
• Akta Pendirian No. 262 Tanggal 17 Mei 1989 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H, Notaris
di Jakarta.
• Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C2-4868.HT’89 tanggal 1 Juni 1989.
• Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tanggal 18 Juli 1989, Tambahan No. 1369.
Modal Dasar dan
Modal Disetor
Modal Dasar: Rp1.000.000.000.000
Modal Disetor: Rp250.000.000.000
KepemilikanPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51%
PT Tunas Ridean Tbk 49%
Jumlah Karyawan 3.725 orang
alamat Kantor Pusat
Graha Mandiri Lt. 3A
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta 10310 - Indonesia
Telepon : (62-21) 230 5608
Fax : (62-21) 230 5618
Email : [email protected]
Website : www.mtf.co.id
Jumlah Kantor
Cabang
93 kantor cabang tersebar di 28 Propinsi dan kota-kota, seperti Banda Aceh, Medan, Rantau
Prapat, Padang, Bukittinggi, Batam, Pekanbaru, Duri, Jambi, Baturaja, Rokan Hulu, Tanjung Pinang,
LubukLinggau, Muara Bungo, Bengkulu, Palembang, Lampung (7 Cabang), Pangkal Pinang, Cilegon,
Serang, Rangkasbitung, Tangerang (3 Cabang), Jakarta (9 Cabang), Bogor, Cibubur, Cibinong,
Depok, Bekasi (3 Cabang), Sukabumi, Karawang, Bandung (2 Cabang), Tasikmalaya, Garut, Subang,
Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Magelang, Pekalongan, Kudus, Surabaya
(2 Cabang), Malang, Kediri, Jember, Madiun, Tuban, Mojokerto, Gresik, Denpasar (2 Cabang),
Mataram, Pontianak, Balikpapan, Tarakan, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Tanjung,
Banjarbaru, Bontang, Makassar, Parepare, Kendari, Manado, Palu, Gorontalo, Sintang, Sampit,
Mamuju, Kotamobagu dan Kupang.
identitas Perusahaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 47PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
identitas Perusahaan
Jumlah Kantor Satelit
20 kantor Satelit yang berlokasi di kantor-kantor Cabang Bank Mandiri antara lain: Pasaman
Barat, Solok, Belitung, Lahat, Tugu Mulyo, Sumedang, Indramayu, Banjarnegara, Cilacap, Salatiga,
Sumbawa, Singaraja, Blitar, Lamongan, Pasuruan, Bone, Kolaka, Marisa, Bulukumba, Palopo
Harga nominal
Saham Rp100 per saham
Bursa Pencatatan
ObligasiBursa Efek Indonesia
Kode Efek TUFI
Tanggal Pencatatan
Obligasi
• ObligasiMandiriTunasFinanceVITahun2011:20Mei2011
•ObligasiBerkelanjutanIMandiriTunasFinanceTahapITahun2013:7Juni2013
•ObligasiBerkelanjutanIMandiriTunasFinanceTahapIITahun2014:26Mei2014
•ObligasiBerkelanjutanIMandiriTunasFinanceTahapIIITahun2015:28Mei2015
•ObligasiBerkelanjutanIIMandiriTunasFinanceTahapITahun2015:11Desember2015
Rating Obligasi dan
Rating Perusahaan
PT Pefindo
• RatingObligasi:idAA (Double A)
• RatingPerusahaan(Nasional):idAA (Double A; Stable Outlook)
PT Fitch Ratings indonesia
•RatingPerusahaan(Nasional):AA(idn);Stable Outlook.
Sekretaris
Perusahaan
Hengki Heriandono
Graha Mandiri Lt. 3A
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta 10310 – Indonesia
Telepon : (62-21) 230 5608
Fax : (62-21) 230 5618
Email : [email protected]
Pelayanan Pelanggan
dan Waktu
Pelayanan
Email : [email protected]
Telepon (Care Center): 1500059
Senin-Jumat: 08.30 – 17.30 WIB
Jaringan Media
Sosial
Facebook fanpage: MTFAutoLoan
Twitter: @MTF_AutoLoan
Youtube: MTFAutoLoan
Instagram: MTFAutoLoan
Google Plus: MTFAutoLoan
identitas Perusahaan
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati48 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sejak 2009, Perseroan mengusung visi Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di indonesia. Perseroan telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan pembiayaan otomotif terbaik, terbesar dan terpercaya.
Awal didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation yang bergerak di bidang usaha
pemberian fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor khususnya bagi konsumen dari jaringan dealer mobil yang
dimiliki oleh Grup Tunas Ridean. Pada tahun 2000, nama perusahaan diubah menjadi PT Tunas Financindo Sarana.
Sejak tahun pendirian hingga tahun 2009, seluruh saham Perseroan dimiliki oleh Grup PT Tunas Ridean Tbk, yang saat
ini merupakan grup otomotif independen terbesar dengan lebih dari 100 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas bisnis pembiayaan serta meningkatkan kinerjanya, pada 6
Februari 2009, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan akuisisi 51% saham Perseroan dari Grup Tunas Ridean dan
mengubah nama PT Tunas Financindo Sarana menjadi PT Mandiri Tunas Finance yang juga diikuti dengan perubahan
logo perusahaan. Sisa saham 49% tetap dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk. Sebagai bagian dari Perusahaan Anak PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk., Perseroan dituntut untuk selalu tumbuh secara progresif dan
berkelanjutan serta menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya di Indonesia.
Saat ini, Perseroan fokus pada pembiayaan di sektor otomotif dan multiguna. Pembiayaan yang diberikan oleh
Perseroan meliputi pembiayaan mobil baru, mobil bekas, sepeda motor termasuk motor besar, kendaraan niaga, alat
berat dan multiguna pendidikan. Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, jaringan kantor cabang Perseroan
semakin berkembang luas dari 33 kantor cabang menjadi 93 kantor cabang dan 20 kantor Satelit yang saat ini
tersebar di 28 provinsi di Indonesia.
Sejak tahun 2003, Perseroan telah menerbitkan dan mencatatkan Obligasi I di PT Bursa Efek Surabaya yang saat ini
melebur menjadi Bursa Efek Indonesia, hingga tahun 2011, Perseroan juga telah mencatatkan Obligasi VI di PT Bursa
Efek Indonesia. Kemudian Perseroan juga telah melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan
I Tahap I Tahun 2013 ,Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014, Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015, dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015.
Sekilas mandiri Tunas Finance
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 49PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Hasil pemeringkatan Perseroan juga selalu meningkat sejalan dengan kinerja Perseroan yang semakin tumbuh. Pada 2003, PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idBBB+ (triple B plus) hingga menjadi idAA (double A) pada tahun
2012, kemudian Pefindo menetapkan kembali rating idAA (double A) pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Rating efek yang
baik ini diyakini dapat menekan beban biaya bunga yang dikeluarkan dengan lebih efisien sehingga dapat memacu kinerja
Perseroan lebih optimal.
Di tahun 2015, Perseroan memperluas usahanya ke sektor pembiayaan multiguna pendidikan. Hal tersebut dilakukan menyikapi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK.05/2014 sehingga Perseroan memperluas usaha pembiayaan pada
pembiayaan multiguna, dan kegiatan usaha pembiayaan lain.
Perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp17,14 triliun dengan jumlah piutang pembiayaan yang dikelola
sebesar Rp26,76 triliun. Perseroan telah menguasai 15% market share untuk mobil baru di tahun 2015. Tagline yang diusung
Perseroan yaitu Fast and Easy juga menjadi andalan Perusahaan, sebagai pemacu untuk tetap memberikan solusi terbaik bagi
konsumen yang ingin memiliki kendaraan bermotor dengan proses yang cepat dan mudah.
Dengan memberikan fasilitas serta solusi pembiayaan mudah, inovatif dan kompetitif bagi para konsumen dalam membantu
mewujudkan impian memiliki mobil (baru dan bekas), sepeda motor (khusus daerah tertentu) dan kendaraan niaga, baik
perorangan maupun korporasi dalam bentuk pembiayaan maupun sewa guna usaha serta multiguna pendidikan, Perseroan
tetap menomorsatukan pelayanan terhadap konsumen dalam hal memberi kemudahan apalagi didukung oleh kantor cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia dan sumber daya manusia yang berkualitas serta fasilitas infrastruktur yang memadai.
Di tahun 2015, Perseroan terus mengembangkan jaringan usaha dengan membuka 20 kantor satelit yang berlokasi di kantor-
kantor cabang Bank Mandiri serta 5 kantor cabang baru di daerah tingkat II yang potensial untuk meningkatkan penetrasi
market dan meningkatkan market share.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati50 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sekilas mandiri Tunas Finance
Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar, dan TerpercayaSejak 2009, Perseroan mengusung visi Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia.
Perseroan telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan pembiayaan otomotif terbaik, terbesar dan terpercaya.
Hal ini didukung oleh komitmen serta konsep dan strategis Perseroan dalam mengembangkan perusahaan untuk selalu lebih maju
dan lebih baik di setiap tahunnya.
Kinerja TerbaikPeningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia menjadi kunci dalam mencapai target kinerja terbaik.
Untuk itu Perseroan melakukan langkah-langkah untuk mewujudkan dan membentuk sumber daya manusia terbaik,
antara lain dengan menyelenggarakan program Management Development Program (MDP) dan Management Trainee, program
ini merupakan program pendidikan dan pelatihan untuk menjaring kandidat terbaik di internal Perseroan serta meningkatkan
kompentensi sumber daya manusia untuk menjadi Future Leaders Perseroan yang memiliki loyalitas tinggi serta kapabilitas yang
diharapkan. Selain itu, Perseroan juga melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sistem serta prosedur operasional,
menjunjung tinggi budaya Perwira Perseroan, meningkatkan kualitas kredit untuk menurunkan Non Performing Loan (NPL) serta
melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir fraud.
Kinerja Terbesar dan TerpercayaPerseroan secara berkelanjutan terus meningkatkan dan memperluas kerja sama dengan seluruh Agen Pemegang Merek (APM)
kendaraan bermotor dan jaringan dealer serta showroom di seluruh wilayah kantor pemasaran Perseroan untuk meningkatkan
pangsa pasar. Saat ini, Perseroan telah bekerja sama dengan hampir seluruh APM sehingga Perseroan dapat membiayai seluruh
merek kendaraan yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan APM dan dealer yang sangat
tinggi kepada Perseroan. Dengan adanya kerja sama tersebut, Perseroan dapat lebih banyak memberikan berbagai pilihan jenis
kendaraan bermotor kepada konsumen serta mempermudah penetrasi pasar di berbagai wilayah kantor pemasaran Perseroan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 51PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
1989 1995 1997 2004 2006 2007
Pendirian
Perseroan dengan
nama PT Tunas
Financindo
Corporation
Perseroan membuka 2
(dua) Kantor Cabang yaitu
Bandung dan Bogor
Perseroan membuka 5
(lima) Kantor Cabang baru
yaitu Bekasi, Tangerang,
Surabaya, Depok, dan
Semarang
Perseroan membuka 8 (delapan)
Kantor Cabang baru yaitu di Kelapa
Gading (Jakarta Utara), Tasikmalaya,
Medan, Tanjung Duren (Jakarta Barat),
Surabaya I, Balikpapan, Samarinda,
dan Makassar
Perseroan membuka 9 (sembilan) Kantor
Cabang baru yaitu Metro (Lampung),
Tulang Bawang (Lampung), Tanggamus
(Lampung), Palembang, Pekanbaru,
Fatmawati (Jakarta Selatan), Matraman
(Jakarta Timur), Purwokerto, dan
Banjarmasin
Perseroan membuka 2
(dua) Kantor Cabang
baru yaitu Kotabumi
(Lampung) dan Kalianda
(Lampung)
Jejak langkah
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati52 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jejak langkah
2008 2009 2010 2011 2012
» Perseroan membuka 1 (satu)
Kantor Cabang baru yaitu di
Jambi
» Perseroan memperoleh Investor
Awards sebagai Perusahaan
Multifinance Terbaik Tahun 2008
untuk kategori Aset di atas Rp2
triliun – Rp4 triliun
» Pengambilalihan 51% saham
Perseroan oleh Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
» Perubahan nama Perseroan
menjadi PT Mandiri Tunas Finance
» Perpindahan Kantor Pusat
Perseroan ke Graha Mandiri
Lantai 3A, Jl. Imam Bonjol No. 61,
Jakarta 10310
Perseroan membuka 13 (tiga
belas) Kantor Cabang baru
yaitu bumi Serpong Damai
(Tangerang), Pecenongan
(Jakarta Pusat), Denpasar,
Pontianak, Kendari,
Palangkaraya, Parepare
(Sulawesi Selatan), Karawang,
Tarakan (Kalimantan Timur),
Kediri, Tegal, Bengkulu, dan
Manado)
» Perseroan membuka 22 (dua puluh dua) Kantor Cabang baru
yaitu Rantau Prapat (Sumatera Utara), Muara Bungo (Jambi),
Padang, Pangkal Pinang, Banda Aceh, Sukabumi, Serang,
Pondok Gede, Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Kebon
Jeruk (Jakarta Barat), Tuban, Tanjung (Kalimantan Selatan),
Palu, Madium, Jember, Gianyar, Kudus, Magelang, Mataram,
Gorontalo, Bandung 2, dan WTC Mangga Dua (Jakarta
Utara).
» Perseroan menerima penghargaan peringkat III Digital
Multifinance Brand dari majalah Infobank dalam acara
Infobank Digital Brand of The year 2011
» PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan
peringkat Perseroan dengan peringkat AA
(idn); Stable Outlook
» PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
telah menaikkan peringkat Perseroan beserta
surat utang Obligasi VI Seri B, Seri C, dan Seri
D Tahun 2011 yang semula peringkat idA+
(Single A Plus; Stable Outlook) menjadi idAA
(Double A; Stable Outlook)
» Perseroan berhasil mencapai seluruh strategi
inisiatif sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
pemegang saham mayoritas yaitu pencapaian
target-target market share, pendapatan, dan
laba bersih
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 53PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jejak langkah
2013 2014 2015
» Perseroan membuka 9 (sembilan) Kantor Cabang baru yaitu
di Batam (Kepulauan Riau), Bukittinggi (Sumatera Barat), Duri
(Riau), Baturaja (Sumatera Selatan), Lubuklinggau (Sumatera
Selatan), Cibubur (Jawa Barat), Bandarjaya (Lampung), Banjarbaru
(Kalimantan Selatan) dan Tangerang 2 (Banten)
» Perseroan menerima penghargaan Indonesia Multifinance Award
2013 sebagai “The Best of Good Corporate Governance for
Multifinance Indonesia 2013” dari Majalah Business Review
» Perseroan menerima penghargaan Anugerah Business Review 2013
dari Majalah Business Review sebagai:
• The 3rd Best Non Listed Company of the Year 2013
• The 3rd Best Finance Performance of the Year 2013
• The 4th Best Human Capital of the Year
• The 5th Best Corporation for Risk Management of the Year
2013
» Perseroan membuka 5 Kantor cabang baru yaitu di Sintang, Sampit, Mamuju, Kotamobagu dan Kupang serta 20 kantor Satelit yang berlokasi di kantor-kantor Cabang Bank Mandiri.
» Perseroan memperoleh 10 penghargaan Indonesia Multifinance Award 2015 dari Majalah Business Review, diantaranya The Best of Multifinance Indonesia 2015.
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori “Excellent Company” in Good Corporate Governance (GCG) 2015 - Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015.
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Car Leasing “Silver Award” 2015 – Indonesia WOW Brand 2015.
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Multifinance dengan Aset Rp 5 Triliun s/d 10 Triliun predikat “SANGAT BAGUS” - Infobank Multifinance Award 2015.
» CEO Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Tokoh Finansial 2015 kategori Multifinance Company – Majalah Investor Award 2015.
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Indonesia Trusted Companies - Indonesia Most Trusted Companies Award GCG SWA 2015.
» Pemekaran Kantor Wilayah dari 6 Kantor Wilayah menjadi 9 Kantor Wilayah.
» Perseroan membuka 11 (sebelas) Kantor Cabang baru yaitu di Ujung Batu (Riau), Tanjung
Pinang (Kep. Riau), Bontang (Kalimantan Timur), Cibinong (Jawa Barat), Rangkasbitung
(Banten), Cikarang (Jawa Barat), Garut (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Subang (Jawa
Barat), Gresik (JawaTimur) dan Mojokerto (JawaTimur).
» Perseroan menerima 9 penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 dari Majalah
Business Review sebagai:
• Best1stOverall
• Best1stNonListedCompanywithasset>Rp5T
• Best1stGCG
• Best1stFinance
• Best1stInformationTechnology
• Best2ndCSR
• Best2ndRiskManagement
• Best3rdHumanCapital
• TheBestCEO
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai salah satu Multifinance berpredikat “Sangat
Bagus” dari Majalah Infobank di acara Infobank Multifinance Award 2014.
» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai “Trusted Company” dalam implementasi
Good Corporate Governance dari Majalah Swadan The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati54 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Visi, misi dan Nilai Perusahaan
Visi
misi
To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia
• Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan kredit masyarakat untuk mensejahterakan bangsa
• Memberi keuntungan dan manfaat optimal bagi stakeholder
• Membangun sumber daya manusia yang profesional dan pantang menyerah melalui budaya kerja PERWIRA
• Menjadi institusi yang menyenangkan dan membanggakan dalam berkarya meraih prestasi terbaik.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 55PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Nilai Perusahaan Budaya Kerja Perseroan yang selalu dijunjung tinggi oleh
seluruh karyawan adalah PERWIRA, yang merupakan
singkatan dari Kepercayaan, Kewirausahaan dan Kegembiraan
yang merupakan 3 (tiga) nilai-nilai dasar yang didalamnya
mengandung 9 (sembilan) perilaku utama yang harus
diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh
setiap karyawan.
Visi, misi dan Nilai Perusahaan
KePERcayaanSetiap karyawan wajib menjujung tinggi nilai-nilai:
• Jujur dan dapat dipercaya
• Bertanggung Jawab
• Berkomitmen
KeWirausahaanSetiap karyawan wajib mempunyai:
• Rasa Memiliki
• Profesionalisme
• Fokus Kepada Pelanggan
KegembiRaanSetiap karyawan harus bekerja:
• Antusias, ulet, dan pantang menyerah
• Bersinergi
• Gembira
Budaya PERWIRA dirumuskan dan dikukuhkan sebagai budaya kerja Perseroan pada 11 Desember 2009 di Bandung. Perseroan
senantiasa menekankan kepada setiap karyawan untuk konsisten dalam memegang teguh dan mengimplementasikan budaya
Perusahaan yaitu budaya kerja PERWIRA dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja PERWIRA pada awalnya dirumuskan
sendiri oleh karyawan dan kemudian diterima oleh Perseroan sebagai budaya kerja yang menjadi pedoman berpikir dan berperilaku
bagi setiap karyawan.
“Perseroan menerima penghargaan “The 1st Best Subsidiaries Culture Execution Award” dari Bank Mandiri selama 3 tahun berturut
turut sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 pada “Mandiri Excellent Award” yaitu sebuah penghargaan dalam implementasi
budaya kerja terbaik di lingkungan Anak Perusahaan Bank Mandiri.
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan yang dirumuskan telah diketahui dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 57PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Visi, misi dan Nilai Perusahaan
“Suasana doa pagi di Kantor Pusat Perseroan”
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati58 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Bidang Usaha
Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga
pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan
kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan saat ini
melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan multiguna pendidikan.
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha
di bidang pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September 1989 kemudian diperbaharui oleh Surat Keputusan
No. 54/KMK-013/1992 tanggal 15 Januari 1992 lalu No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001
dan terakhir diubah dengan No. KEP-352/ KM.10/2009 tanggal 29 September 2009.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar pada
tanggal 13 April 2015 yang antara lain menyesuaikan maksud dan tujuan Perseroan sesuai dengan
jenis kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan.
Produk atau jasa yang dihasilkan berupa pembiayaan kendaraan bermotor, baik kepada konsumen retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun sewa guna usaha.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 59PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Produk dan JasaProduk atau jasa yang diberikan berupa pembiayaan kendaraan bermotor, baik kepada konsumen retail maupun
perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun sewa guna usaha. Jenis kendaraan yang dibiayai
meliputi mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, kendaraan niaga, dan alat berat.
Selain itu, Perseroan juga melakukan pemberian kredit/pembiayaan kepada calon mahasiswa/customer untuk
kebutuhan multiguna pendidikan, dengan jaminan dokumen kepemilikan kendaraan, dimana pelunasan biaya
pendidikan akan dilakukan oleh Perseroan kepada Pihak Ketiga (Insititusi Pendidikan). Di tahun 2016 pembiayaan
multiguna yang disalurkan oleh Perseroan tidak hanya lagi terbatas dalam pendidikan namun diperluas sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati60 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Organisasi
DIREKTUR
HUMAN CAPITALSTRATEGIC PARTNER
& MARKETING COMMUNICATION
REGIONAL V
REGIONAL I REGIONAL VI
REGIONAL II REGIONAL VII
REGIONAL III REGIONAL VIII
REGIONAL IV REGIONAL IX
CORPORATE SECRETARY &LEGAL COMPLIANCE
DIREKTUR UTAMA
DEWAN KOMISARIS
RUPS
INTERNAL AUDIT
KOMITE NOMINASI &REMUNERASI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 61PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Organisasi
DIREKTUR
DEPUTI DIREKTUR
FINANCE & ACCOUNTING MANDIRI KPM & MULTIGUNA CREDIT MANAGEMENT BUSINESS EXCELLENCE
MANAGEMENT
GENERAL AFFAIRS & BRANCH SUPPORT
MARKETING & PRODUCT DEVELOPMENT AR MANAGEMENT INFORMATION
TECHNOLOGY
RISK MANAGEMENT CORPORATE FLEET
DEPUTI DIREKTUR DEPUTI DIREKTUR
KOMITE AUDIT
Unit Kerja Prinsip
Pengenalan Nasabah (UKPN)
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati62 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
manajemen dan Pejabat Senior
DEWan KOMiSaRiSAnton Setiawan Komisaris Utama
Sarastri Baskoro Komisaris
Hanifah Purnama Komisaris Independen
KOMiTE aUDiTHanifah Purnama Ketua
Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota
Sunardi Edirianto Anggota
KOMiTE nOMinaSi & REMUnERaSi Hanifah Purnama Ketua
Sarastri Baskoro Anggota
Nenny Lasmanawati Anggota merangkap
Sekretaris
DiREKSiIgnatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
Ade Cahyo Nugroho Direktur
Harjanto Tjitohardjojo Direktur
DEPUTi DiREKTURAlbertus Henditrianto Deputi Direktur
Perana Citra Ketaren Deputi Direktur
William Francis Indra Deputi Direktur
Ivan Ferdinand Thanta Regional Manager 1
Priyono Teddi Utama Regional Manager 2
Imron Regional Manager 3
Erick Tandayu Regional Manager 4
Sukandar Regional Manager 5
Puji Biso Santoso Regional Manager 6
Bragent Tambunan Regional Manager 7
Ari Paisal Regional Manager 8
Mardi Fahmi Regional Manager 9
Julius Subagyo Kepada Divisi
Corporate Fleet
Saiful Huda Kepala Divisi Internal
Audit
Hengki Heriandono Kepala Divisi Corporate
Secretary & Legal
Compliance
Tan Rina Kepala Divisi General
Affair & Branch Support
Indra Wardhana Kepala Divisi Risk
Management
Ramdhan Safitri Kepala Divisi Finance &
Accounting
Wawan Yuliyanto Kepala Divisi Credit
Management
Citra Judith Lupitadevi Kepala Divisi Business
Excellence Management
Nenny Lasmanawati Kepala Divisi Human
Capital
Afri Feder Kepala Divisi Marketing
& Product Development
A Tatep Fathurohman Kepala Divisi AR
Management
Dadan Suhendar Kepala Divisi Strategic
Partner & Marketing
Communication
Andre Tigor Kepala Divisi Mandiri
KPM & Multiguna
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 63PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan Komisaris
anTOn SETiaWan
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 23 Februari
1946, berumur 70 tahun, berdomisili di Jakarta Pusat, DKI
Jakarta, Indonesia. Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi
Perusahaan Universitas Nusantara, Jakarta (1970). Kemampuan
kepemimpinannya terlihat dari berbagai macam pengalaman
dalam mendirikan kelompok Tunas Ridean, antara lain PT Tunas
Mobilindo Parama, Tunas Ridean Tbk dan PT Mandiri Tunas
Finance serta pengalaman sebagai Komisaris dan Komisaris
Utama di berbagai perusahaan.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2010
sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai Anggota
Dewan Komisaris Perseroan (2009-2010). Saat ini juga
menjabat sebagai Komisaris Independen PT Metropolitan
Kentjana Tbk (2009-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas
Ridean Tbk (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Dwipa
Matra (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Surya Sudeco
(2005-sekarang), Komisaris Utama PT Surya Mobil Megahtama
(2005-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Andalan Pratama
(2004-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Asset Sarana
(2002-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Mobilindo Parama
(1997-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Mobilindo Perkasa
(1997-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Ridean Tbk
(2010-sekarang) dan Komisaris Utama PT Raharja Ekalancar
(2012-sekarang).
Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tunas Ridean
Tbk (1994-2010). Pada 2006, menerima penghargaan Ernst
& Young Indonesia Entrepreneur of The Year 2006 untuk
Kategori Lifetime Achievement Award.
Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris Utama
Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para
Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010 yang
dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan
masa jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat
kembali sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar
Rapat Umum Pemegang Saham No.01 tanggal 6 Februari 2012,
yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta,
dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2017.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati64 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
SaRaSTRi BaSKORO
Komisaris
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 14 September
1960, berumur 55 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, Indonesia.
Menyelesaikan pendidikan S1 di York University, Canada (1983)
dan Post Graduate Magister Banking & Finance di Monash
University, Australia (1995).
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010
sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris
Utama Perseroan (2009-2010). Selain itu juga pernah menjabat
sebagai Executive Vice President of Consumer Loans Group PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (2000 - Januari 2016).
Pernah menjabat sebagai Consumer Banking Director PT Bank
Papan Sejahtera (1996-1997) dan Assistant Vice President
Credit Cycle Head Citibank Card Centre (1983-1991).
Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan,
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang
Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010 yang dibuat oleh
Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan
sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali sebagai
Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang
Saham No. 01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat dihadapan
Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) tahun 2017.
Profil Dewan Komisaris
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 65PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan Komisaris
HaniFaH PURnaMa
Komisaris independen
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 10 Oktober 1961,
berumur 54 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan, DKI Jakarta,
Indonesia.
Menyelesaikan pendidikan di University of Southern California,
Los Angeles, dengan gelar Bachelor of Science in Electrical
Engineering, pada tahun 1984 dan Master of Businees
Administration di California State Polytechnic University,
Pomona, pada tahun 1987, keduanya di Amerika Serikat.
Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite
Audit Perseroan sejak 2009 hingga saat ini.
Pernah menjabat sebagai General Manager PT International
Master Plan Development (2009-2011), Komisaris
Independen PT Tunas Financindo Sarana (2005-2008), Vice
President of Treasury Operations HSBC Indonesia Management
Office (2002-2003), Operations and Credit Manager PT HSBC
Securities Indonesia (2000-2001), Direktur Operasi dan
Keuangan PT Kharisma Bank (1991-1998), General Manager
PT Tritunggal Duta Perkasa (1990), Cost Analyst Electronic
Plating Service, Inc. (1988-1989), di Gardena, Amerika Serikat.
Memulai karir sebagai Credit Analyst Wells Fargo Bank N.A
Commercial Banking Group (1987-1988), di Los Angeles,
Amerika Serikat.
Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen
Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para
Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010 yang
dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa
jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali
sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum
Pemegang Saham No. 01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat
dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa
jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) tahun 2017.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati66 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
iGnaTiUS SUSaTYO WiJOYO
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 23 Maret
1969, berumur 47 tahun, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat,
Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan
Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1993) dan
S2 Manajemen Internasional di Prasetya Mulya (2006).
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2010
hingga saat ini. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur
Perseroan (2009-2010). Pernah menjabat sebagai Senior
General Manager Recovery Asset Management Division &
Recovery Division di PT Adira Dinamika Multifinance (2006-
2009), Operation Division Head PT Astra Sedaya Finance
(2005), Collection & Remedial Division Head PT Astra Sedaya
Finance (2004-2005), Manager Collection Area Jawa PT Astra
Sedaya Finance (2004), Branch Manager Kelapa Gading PT
Astra Sedaya Finance (2002-2003), Service And Collection
Head Fleet PT Astra Sedaya Finance (2000-2001), Collection
Head Cabang Surabaya PT Astra Sedaya Finance (1998-1999),
Representative Office Head Tangerang PT Astra Sedaya Finance
(1997), Treasury Assistant Manager PT Astra Sedaya Finance
(1995-1996), Finance Officer PT Astra International (1994) dan
memulai karir sebagai Management Trainee di PT Toyota Astra
Motor (1993).
Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan,
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang
Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh
Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan
sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali sebagai
Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum
Pemegang Saham No.01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat
dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa
jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) tahun 2017.
Beliau juga aktif sebagai pengajar di Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI) dan PT Sertifikasi Profesi
Pembiayaan Indonesia (SPPI).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 67PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
HaRJanTO TJiTOHaRDJOJO
Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Juni 1968, berusia
47 tahun , berdomisili di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.
Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen,
Universitas Krida Wacana, Jakarta (1991). Bergabung dengan
Perseroan pada 2010 sebagai Direktur Perseroan. Beliau pernah
menjabat sebagai Vice President Tunas Toyota (2006-2010),
Operation Director Tunas Toyota (2004- 2006), Operation
Manager Tunas Toyota (2000-2004), Kepala Cabang beberapa
dealer Tunas Toyota (1995-2000) dan Sales Manager Toyota
Astra International (1994-1995). Memulai karir sebagai Sales
Supervisor Auto 2000 (1993-1994).
Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan,
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang
Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh
Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) tahun 2015 dan diangkat kembali sebagai
Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS
Tahunan No. 29 pada tanggal 13 April 2015, yang dibuat oleh
Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) tahun 2018.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati68 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
aDE CaHYO nUGROHO
Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 19 Maret
1978, berusia 38 tahun, berdomisili di Jakarta Barat, DKI
Jakarta, Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi,
Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta (2002) dan
Master in Business Administration dari Rotterdam School of
Management, Erasmus University, Netherland (2011) melalui
program beasiswa dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bergabung dengan Perseroan pada Oktober 2014 sebagai
Deputi Direktur. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebagai Department
Head Decision Support Consumer Finance pada Strategic &
Performance Group (2012–2014), Senior Manager Strategic
& Performance Group (2007–2010), Manager General Admin
& Support – Finance & Strategy Directorate (2005–2007).
Karir beliau di Bank Mandiri diawali sebagai peserta Officer
Development Program (ODP) pada tahun 2003.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan
Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 29 pada tanggal 13 April
2015, yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta,
dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2018.
Profil Direksi
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 69PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Deputi Direktur
aLBERTUS HEnDiTRianTO
Deputi Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Februari 1969,
berumur 47 tahun, berdomisili di Tangerang Selatan, Banten,
Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1993.
Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak Mei 2014
sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan Perseroan pada
2009 sebagai Kepala Divisi Marketing & Product Development.
Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Toyota Astra Financial
Services sebagai Dealer Relationship Management Department
Head (2007-2009). Menjabat sebagai Branch Head merangkap
Koordinator Pemasaran area Indonesia Timur di PT Asuransi
Astra Buana (2002-2007) dan sebelumnya sebagai Marketing
Manager April Fine Paper (1998-2002). Memulai karirnya
sebagai Management Trainee di PT Astra Graphia Tbk (1994).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati70 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PERana CiTRa KETaREn
Deputi Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 16 April 1977,
berumur 39 tahun, berdomisili di Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Akuntansi, Universitas
Parahyangan, Bandung pada tahun 2001.
Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak bulan
Januari 2016 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 2009 sebagai Kepala Department
Operation (2009-Oktober 2010), Kepala Department AR
Management (November 2010-April 2013), sebagai Kepala
Divisi AR Management (Mei 2013-Oktober 2014) dan terakhir
sebagai Kepala Divisi Finance & Accounting (November
2014-Desember 2015) Sebelumnya beliau pernah bekerja di
PT Adira Dinamika Multifinance sebagai Recovery Planning &
Development Department Head (2007-2009), Remedial MIS
Department Head (2006-2007), dan Internal Audit Section
Head (2003-2006). Memulai karirnya sebagai Accounting Staff
di PT Panasia Ind. (2001).
Profil Deputi Direktur
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 71PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Deputi Direktur
WiLLiaM FRanCiS inDRa
Deputi Direktur
Warga Negara Indonesia, kelahiran Karawang, 14 Juli 1982,
berumur 34 tahun, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung pada
tahun 2004 dan Magister Manajemen Universitas Mercubuana
pada Tahun 2007.
Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak bulan
Januari 2016 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 2010 sebagai Kepala Departemen IT
Planning & Security (2010-April 2013) dan sebagai Kepala
Divisi Information Technology (Mei 2013-Desember 2015)
merangkap Kepala Divisi Business Excellence Management
(Desember 2014-Desember 2015). Sebelumnya beliau pernah
bekerja di PT Global Informasi Bermutu sebagai IT Infrastructure
Head (2005-2010). Memulai karirnya sebagai IT System Analyst
di PT Royal Abadi Sejahtera (2002-2005).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati72 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Grup Perusahaan
51,00% 49,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
99,99%
100,00%
99,99%
93,23%
100,00%
51,00%
60,00%
80,00%
51,00%
99,00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
PT Tunas Ridean Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Mandiri Sekuritas
Mandiri international Remittance Sendirian
Berhad
Bank Mandiri Taspen dan Pos
Bank Mandiri Europe Limited London
PT aXa Mandiri Financial Services
PT Mandiri aXa General insurance
PT asuransi JiwainHealth indonesia
PT Mandiri Utama Finance
PT Mandiri Capital indonesia
PT Tunas Dwipa Matra
PT Surya Mobil Megahtama
PT Tunas Mobilindo Parama
PT Tunas asset Sarana
PT Tunas Mobilindo Perkasa
PT Rahardja Eka Lancar
PT Surya Sudeco
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 73PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Pemegang Saham
56%
83%
PublicPublic
ny. Suliawati Tjokro
anton Setiawan
negara Republikindonesia
PT Tunas andalan Pratama
Jardine Cycle &Carriage, LtdPublic Public
Christian Milko Setiawan Public
Jardine Strategic Holdings Ltd
Jardine Matheson Holdings Limited
Bermuda
44%17%
84%
8%
51% 49%
60% 45,5% 43,8%40% 10,7%
8% 25%
75%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati74 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Komposisi Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.8 tanggal 6 Februari 2009 yang dibuat
dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No.AHU-AH.01.10-01575
tanggal 11 Maret 2009, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU-0008560.AH.01.09.Tahun 2009, tanggal 11 Maret 2009,
para pemegang saham Perseroan menyetujui penjualan saham-saham kepunyaan dan atau milik PT Tunas Mobilindo Parama
sebanyak 625.000.000 (enam ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp62.500.000.000
(enam puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah) dan saham-saham milik PT Tunas Ridean Tbk sebanyak 650.000.000 (enam ratus
lima puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp65.000.000.000 (enam puluh lima miliar Rupiah) kepada PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai transaksi sebesar nilai nominal tersebut di atas, sebagaimana telah dituangkan dalam
Akta Jual Beli Saham Dalam Rangka Pengambilalihan Perusahaan No.4 tanggal 6 Februari 2009, yang dibuat dihadapan Dr. Amrul
Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sehingga dengan adanya jual beli saham tersebut, susunan pemegang saham
Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Tabel Struktur Kepemilikan Saham Perseroan tahun 2009 – sekarang
Keterangan
nilai nominal Rp 100 per saham
Persentase (%)Jumlah Saham
Jumlah nilai nominal (Rp)
Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000
Pemegang Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.275.000.000 127.500.000.000 51,00
2. PT Tunas Ridean Tbk 1.225.000.000 122.500.000.000 49,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.500.000.000 250.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.500.000.000 750.000.000.000
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 75PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Komposisi Pemegang Saham
Profil Singkat Pemegang SahamPT Bank Mandiri (Persero) Tbka. Pendirian Usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di
Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998
tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero)
(“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”)
( secara bersama - sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang
perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada
tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah
sehubungan dengan ketentuan (i) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana &
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka; dan (ii) Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar dimaksud mengenai perubahan Pasal
4 ayat 4, Pasal 4 ayat 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal
19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 24, Pasal 25 dan Pasal 26. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan Akta
Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.kn No. 14 tanggal 14 April 2015 dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.03-0924779 tanggal 16 April 2015 dan telah
didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-3493045.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015.
b. Penggabungan Usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut “Pemerintah”) mengumumkan rencana
untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut,
Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan saham
Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada
saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi
diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri juga mencakup:
• Restrukturisasi kredit yang diberikan
• Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan
• Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri
• Rasionalisasi sumber daya manusia
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan
penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati76 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh
Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal
31 Juli 1999. Pada tanggal efektif penggabungan usaha:
• Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan;
• Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri;
• Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai penuh) atau setara dengan
1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta
Penggabungan (Catatan 40a dan 40b).
Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri
sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan.
C. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Bpk. Wimboh Santoso*
Wakil Komisaris Utama : Bpk. Imam Apriyanto Putro
Komisaris Independen : Bpk. Abdul Aziz
Komisaris Independen : Ibu Aviliani
Komisaris : Bpk. Askolani
Komisaris : Bpk. Suwhono
Komisaris Independen : Bpk. Goei Siauw Hong
Komisaris Independen : Bpk. Bangun Sarwito Kusmuljono
* Pengangkatannya berlaku efektif setelah mendapat persetujuan atas fit & proper test yang bersangkutan dari Otoritas Jasa Keuangan
Direksi
Direktur Utama : Bpk. Budi G. Sadikin
Wakil Direktur Utama : Bpk. Sulaiman A. Arianto
Direktur : Bpk. Sentot A. Sentausa
Direktur : Bpk. Ogi Prastomiyono
Direktur : Bpk. Pahala N. Mansury
Direktur : Bpk. Royke Tumilaar
Direktur : Bpk. Hery Gunardi
Direktur : Bpk. Tardi
Direktur : Bpk. Ahmad Siddik Badruddin
Direktur : Ibu Kartini Sally
Direktur : Bpk. Kartika Wirjoatmodjo
Komposisi Pemegang Saham
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 77PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PT Tunas Ridean Tbka. Riwayat Singkat
PT Tunas Ridean Tbk, (”TURI”) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 24 Juli 1980,
sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 141 tanggal 24 Oktober 1980, keduanya dibuat dihadapan Winanto
Wiryomartani, S.H, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.Y.A.5/140/1, tanggal 7 April 1981, didaftarkan dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat di bawah No. 1431/1983 tanggal 17 Maret 1983 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.84
tanggal 21 Oktober 1983 Tambahan No.935. Anggaran Dasar TURI telah beberapa kali diubah, diantaranya dalam rangka
TURI melaksanakan Penawaran Umum saham kepada masyarakat berdasarkan Akta No.224 tanggal 26 November 1994
yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3721.HT.01.04.TH.95 tanggal 30 Maret 1995, didaftarkan
di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1084/1995 tanggal 5 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.92 tanggal 17 November 1995, Tambahan No.9527.
Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, TURI telah
menyesuaikan Anggaran Dasarnya sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.43 tanggal 8 Agustus
2008 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No.AHU-73009.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober
2008, anggaran dasar tersebut telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 09 tanggal 6 Mei 2010 yang dibuat
dihadapan nyonya Poerbaningsih Adiwarsito, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-11859 tanggal 14 Mei 2010.
Anggaran dasar TURI terakhir telah diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 48 tanggal 31 Juli 2015
yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar Nomor: AHU-AH.01.03-0954985 tanggal 6 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan Nomor AHU-
3538770.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 6 Agustus 2015. Akta tersebut menyetujui perubahan pada Pasal 10 – Pasal 24 dan
Pasal 27- 29 Anggaran Dasar TURI.
b. Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar TURI sebagaimana tersebut dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor
48 tanggal 31 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Nomor: AHU-AH.01.03-0954985 tanggal 6 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan Nomor AHU-3538770.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 6 Agustus 2015, maksud dan tujuan TURI adalah sebagai
berikut:
1. Maksud dan tujuan TURI ialah:
Berusaha dalam bidang keagenan, distributor, industri, perdagangan, pengangkutan yang berhubungan dengan kendaraan
bermotor dan kontraktor.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas TURI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Menjalankan usaha dalam bidang keagenan penjualan kendaraan bermotor baik dari dalam maupun luar negeri
termasuk pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor;
2. Menjalankan usaha dalam grosir, leveransir dan distributor barang-barang dagangan yang berhubungan dengan
kendaraan bermotor;
Komposisi Pemegang Saham
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati78 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Menjalankan usaha dalam bidang industri yang berhubungan dengan kendaraan bermotor;
4. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, baik atas tanggungan sendiri maupun atas tanggungan pihak
lain secara komisi termasuk didalamnya perdagangan impor, ekspor, lokal dan antar pulau;
5. Menjalankan usaha dalam bidang angkutan darat;
6. Menjalankan usaha dalam bidang perencana, pelaksana dan pemborong dari bangunan, jalan dan jembatan serta
pekerjaan sipil lainnya.
c. Permodalan
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham TURI yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom per tanggal
31Desember 2015 struktur permodalan TURI adalah sebagai berikut:
Keterangannilai nominal Rp25 per saham
Persentase (%)Jumlah Saham Jumlah nilai
nominal (Rp)
Modal Dasar 10.000.000.000 250.000.000.000 100,000
Pemegang Saham:
1. PT Tunas Andalan Pratama 2.536.317.700 63.407.942.500 45,454
2. Jardine Cycle & Carriage Ltd 2.446.009.000 61.150.225.000 43,835
3. Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 597.673.300 14.941.832.500 10,711
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.580.000.000 139.500.000.000 100,000
Jumlah Saham dalam Portepel 4.420.000.000 110.500.000.000
d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat TURI No.07 tanggal 3 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dan telah diterima sesuai dengan suratnya perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data PT Tunas Ridean Tbk. No.AHU-
AH.01.03-0948552 tanggal 6 Juli 2015 jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 39 tanggal 19 Mei 2015 yang dibuat
dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima sesuai dengan suratnya perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
PT Tunas Ridean Tbk No.AHU-AH.01.03-0933690 tanggal 21 Mei 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi TURI adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Anton Setiawan
Wakil Komisaris Utama (Independen) : Dr. Cosmas Batubara
Komisaris : Debby Katarina Setiawan
Komisaris : Haslam Preeston
Komisaris (Independen) : Heng Carla Hendriek
Direksi
Direktur Utama : Rico Adisurja Setiawan
Direktur : Hong Anton Leoman
Direktur : Kent Theo
Direktur : Tenny Febyana Halim
Direktur tidak terafiliasi : Nugraha Indra Permadi
Komposisi Pemegang Saham
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 79PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
e. Kegiatan Usaha
TURI pada awalnya adalah importir dan penjual mobil baru dan bekas merek Fiat, Holden, dan Mercedes-Benz yang mengawali
usahanya dengan nama Tunas Motor pada tahun 1967. Sejak tahun 1974, Tunas Ridean mendapat kepercayaan dari PT Astra
International Inc (ATPM Toyota dan Daihatsu) untuk menyalurkan kendaraan bermotor tersebut di daerah Jakarta.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, TURI kemudian juga ditunjuk menjadi Dealer resmi mobil BMW untuk
wilayah DKI Jakarta dan Bandung, Peugeot dan mobil Daihatsu untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bengkulu dan
Lampung Selatan. Untuk sepeda motor Honda, TURI menjadi main Dealer untuk wilayah Lampung dan Dealer untuk wilayah
Riau, Bengkulu, Bangka, Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Yogyakarta, Kalimantan bagian
Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Bali.
TURI adalah grup otomotif independen terbesar di Indonesia yang mempunyai jaringan pemasaran mencakup kota-kota besar
di Indonesia yaitu 138 outlet di seluruh Indonesia. Melalui anak perusahaannya, TURI memiliki cabang Toyota sebanyak 20
cabang, BMW sebanyak 6 cabang dan 1 cabang BMW Premium selection, Daihatsu sebanyak 17 cabang, Peugeot sebanyak 1
cabang, Honda sebanyak 85 cabang, rental sebanyak 13 dan Isuzu sebanyak 2 cabang.
Tabel Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan Laporan Tahunan
ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Periode Tahun Modal Dasar Modal Disetor (Rp)Pemegang Saham
%nama Jumlah Saham
Pendirian (1989) -
199310.000.000.000 5.000.000.000
•PTTunasRideanTbk
•PTKharismaSetiaUtama
2.500
2.500
50
50
1993 - 1995 10.000.000.000 5.000.000.000•PTTunasRideanTbk
•PTTunasMobilindoParama
2.500
2.500
50
50
1995 - 1997 100.000.000.000 25.000.000.000•PTTunasRideanTbk
•PTTunasMobilindoParama
22.500
2.500
90
10
1997 - 2002 250.000.000.000 65.000.000.000•PTTunasRideanTbk
•PTTunasMobilindoParama
117.000.000
13.000.000
90
10
2002 - 2007 250.000.000.000 65.000.000.000•PTTunasRideanTbk
•PTTunasMobilindoParama
97.500.000
32.500.000
75
25
2007 - 2009 1.000.000.000.000 250.000.000.000•PTTunasRideanTbk
•PTTunasMobilindoParama
1.875.000.000
625.000.000
75
25
2009 – Saat Ini 1.000.000.000.000 250.000.000.000•PTBankMandiri(Persero)Tbk
•PTTunasRideanTbk
1.275.000.000
1.225.000.000
51
49
Seluruh perubahan struktur permodalan dan pemegang saham tersebut di atas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas yang berlaku.
Komposisi Pemegang Saham
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati80 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak memiliki kepemilikan saham di Perseroan.
Kepemilikan Saham MasyarakatPerseroan adalah perusahaan tertutup sehingga saham Perseroan tidak dimiliki oleh masyarakat umum.
Entitas anak Perusahaan, Perusahaan asosiasi atau Perusahaan PublikPerseroan tidak memiliki Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik lainnya, sehingga informasi
terkait hal ini belum dapat disajikan.
Kronologis Pencatatan SahamPerseroan tidak melakukan penawaran umum saham sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 81PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kronologis Pencatatan efek lainnya
Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi dan medium term notes yang dananya digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor. Walaupun Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas fasilitas pendanaan terutama Joint Financing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, namun Perseroan tetap melakukan diversifikasi pendanaan untuk menunjang kinerja usaha Perseroan.
Penerbitan Obligasi dan medium term notes antara lain bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor serta mempertahankan eksistensi Perseroan di Pasar Modal.
Adapun kronologis pencatatan obligasi dan medium term notes Perseroan yang sampai saat ini masih beredar dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:1. Pada 10 Mei 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap dengan
jumlah pokok sejumlah Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari:Seri a: Dengan jumlah pokok sebesar Rp48.000.000.000 (empat puluh delapan miliar Rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 8,60% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2012). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A.Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp52.000.000.000 (lima puluh dua miliar Rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun dengan bunga 9,60% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2013). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.Seri C: Dengan jumlah pokok sebesar Rp350.000.000.000,(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 10,00% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2014). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C.Seri D: Dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 4 (empat) tahun dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2015). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri D.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 80% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 19 Agustus 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 19 Mei 2015.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idA+ (Single A plus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 20 Mei 2011.Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Bapepam dan LK melalui surat No. 084/MTF-CSC/VII/2011 tanggal 7 Juli 2011.
Penawaran Umum atas Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network)Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati82 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pada 2 November 2012, PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan peringkat Perseroan (Corporate Rating) dengan peringkat AA(idn) (Double AA; Stable Outlook). Pada tanggal 12 Nopember 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan (Corporate Rating) beserta surat utang Obligasi VI Seri B, Seri C dan Seri D Tahun 2011 yang semula dengan peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook) menjadi idAA (Double A; Stable Outlook). Kemudian pada tanggal 5 Maret 2014, melalui surat PEFINDO No. No. 360/PEF-Dir/III/2014 perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas Finance periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A).
2. Pada 30 Mei 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari:Seri a: Dengan jumlah pokok sebesar Rp425.000.000.000 (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 7,75% per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2016). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A.Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan bunga 7,80% per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2017). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 5 September 2013, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 5 Juni 2017.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idAA (Double A) untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 7 Juni 2013. Kemudian pada 5 Maret 2014, melalui surat PEFINDO No. 359/PEF-Dir/III/2014 perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015 yang memutuskan kembali peringkat idAA (Double A).
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 091/MTF-CSC/ VII/2013 tanggal 8 Juli 2013.Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 83PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kronologis Pencatatan efek lainnya
3. Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari:Seri a: Dengan jumlah pokok sebesar Rp425.000.000.000 (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2017). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A.Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp175.000.000.000 (serratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan bunga 10,85% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2018). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 23 Agustus 2014, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 23 Mei 2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idAA (Double A) untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 26 Mei 2014.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat: 070/MTF-CSC/ VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 per 30 Juni 2014.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network)Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
4. Pada 28 Mei 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap III Tahun 2015 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dengan bunga 9,75% per tahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 9 September 2015, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 9 Juni 2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idAA (Double A) untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Juni 2015.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati84 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kronologis Pencatatan efek lainnya
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
5. Pada 11 Desember 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2015 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp600.000.000.000 (Enam Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 5 tahun yang terdiri dari:Seri a: dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000 (Lima Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 10,20% pertahun.Seri B: dengan jumlah pokok sebesar Rp100.000.000.000 (Seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 10,80% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 16 Maret 2015, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 16 September 2020.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idAA (Double A) untuk periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember 2015.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 85PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
informasi Penerbitan medium Term Notes
Pada 2 Februari 2012, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance III Tahun 2012 dengan nilai
nominal sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun (jatuh tempo 2 Februari 2015) dan
dengan tingkat bunga sebesar 9,95% per tahun.
Seluruh dana yang diperoleh dari MTN ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan.
Penerbitan MTN III dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Agen Pemantau : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Notaris : Lenny Janis Ishak, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Perseroan telah melunasi MTN ini pada tanggal jatuh tempo yaitu 2 Februari 2015.
Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat efek
PT Pemeringkat Efek indonesia (PEFinDO)Panin Tower Senayan City Lt.17
Jl. Asia Afrika Lot.19 - Jakarta 10270
Telepon : +6221 7278 2380
Faksimile : +6221 7278 2370
Website : http://www.pefindo.com
PT Fitch Ratings indonesiaDBS Bank Tower, 24th Floor, Suite 2403
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Jakarta 12940
Telepon : +6221 2988 6800
Faksimile : +6221 2988 6822
Website : http://www.fitchratings.co.id
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati86 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pemeringkatan Perusahaan
1. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 332/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret 2015 sampai
dengan 1 Maret 2016, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi Berkelanjutan I PT
Mandiri Tunas Finance senilai maksimum Rp1.250.000.000.000 (satu triliun dua ratus lima puluh miliar Rupiah) untuk periode
6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
2. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 333/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2013 dan Obligasi
Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2014 PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret
2016, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A
dan Seri B Tahun 2013 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2014 PT Mandiri Tunas Finance senilai
Rp1.100.000.000.000 (satu triliun seratus miliar Rupiah) untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
3. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 333A/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret 2015
sampai dengan 19 Mei 2015 yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi VI Seri D
Tahun 2011 PT Mandiri Tunas Finance senilai Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah) untuk periode 6 Maret
2015 sampai dengan 19 Mei 2015.
4. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 334/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas PT Mandiri Tunas Finance periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016,
yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idAA (Double A; Stable Outlook) terhadap PT Mandiri Tunas Finance untuk
periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
5. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 1243/PEF-Dir/IX/2015 tanggal 30 September 2015 perihal
Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II PT Mandiri Tunas Finance periode 30 September 2015 sampai dengan 1
September 2016 senilai maksimum Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah), yang memberikan peringkat idAA (Double A)
terhadap Obligasi Berkelanjutan II PT Mandiri Tunas Finance.
6. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 1244/PEF-Dir/IX/2015 tanggal 30 September 2015 perihal
Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2013 dan
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2014 serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 PT Mandiri
Tunas Finance periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016, yang memutuskan menetapkan kembali
peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2013 dan Obligasi Berkelanjutan
I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2014 serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 PT Mandiri Tunas Finance senilai
Rp1.250.000.000.000,- (satu triliun dua ratus lima puluh miliar rupiah) untuk periode 30 September 2015 sampai dengan 1
September 2016.
7. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melalui suratnya No. 1245/PEF-Dir/IX/2015 tanggal 30 September 2015 perihal
Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas PT Mandiri Tunas Finance periode 30 September 2015 sampai dengan
1 September 2016 yang menetapkan kembali peringkat idAA (double A Stable Outlook) terhadap PT Mandiri Tunas Finance
untuk Periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016.
8. PT Fitch Ratings Indonesia melalui suratnya No. 112/DIR/RAT/IX/2015 tanggal 22 September 2015 perihal Peringkat PT
Mandiri Tunas Finance, telah menetapkan peringkat nasional jangka panjang di AA(idn); Outlook Stabil.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 87PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Nama dan Alamat lembaga Profesi Penunjang Pasar modal
akuntan PublikPurwantono, Sungkoro, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelepon : +6221 5289 5000Faksimile : +6221 5289 4100Website : www.ey.com/idJasa : Pemeriksaan (Audit) laporan keuangan
per 30 Juni & 31 Desember 2015 Biaya : Rp1.280.000.000,-Periode Penugasan : Januari sampai Desember 2015
Konsultan HukumBM & Partners Law OfficeWisma Aldiron Lt. Dasar Suite 15BJl. Gatot Subroto Kav.72 - Jakarta 12780Telepon : +6221 798 1292Faksimile : +6221 790 2539Jasa : Melakukan pemeriksaan segi hukum
atas Perseroan dalam rangka penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015.
Biaya : Rp120.000.000Periode Penugasan : Mei sampai Desember 2015
notaris Fathiah Helmi, SHGraha Irama Lantai 6CJl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2, Kuningan - Jakarta 12950Telepon : +6221 5290 7304 - 5290 7305-6Faksimile : +6221 5261 136Jasa : Pembuatan akta-akta dalam rangka penerbitan Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 pendaftaran fidusia.
Biaya : Rp78.000.000Periode Penugasan : Mei sampai Desember 2015
Wali amanat PT Bank Mega TbkMenara Bank Mega lantai 16Jl. Kapten Tendean Kav 12-14A - Jakarta 12790Telepon : +6221 7917 5000Faksimile : +6221 7918 7100Jasa : Mewakili kepentingan pemegang
obligasi dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Tahap II Tahun 2014 Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015.
Biaya : Rp50.000.000/tahunPeriode Penugasan : Juni 2013 sampai Juni 2018
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati88 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Peta Jaringan dan Alamat Kantor cabang
Sumatera
Kalimantan
Pecenongan
Kelapa Gading
Matraman
Tanjung Duren
Fatmawati
Kebon Jeruk
Mampang Prapatan
Mangga Dua
Pondok Gede
Cilegon
Serang
Pontianak
Banjarmasin
Banjarbaru
Palangkaraya
Samarinda
Balikpapan
Serpong (BSD)
Tangerang I
Tangerang II
Rangkasbitung
Bekasi
Karawang
Depok
Bogor
Cibubur
Cibinong
Bekasi 2
Sukabumi
Bandung 1
Bandung 2
Tasikmalaya
Cirebon
Garut
Subang
Tegal
Purwokerto
Semarang
Solo
Kudus
Magelang
Pekalongan
Yogyakarta
Surabaya 1
Surabaya 2
Malang
Kediri
Jember
Madiun
Tuban
Mojokerto
Gresik
Banda Aceh
Medan
Rantau Prapat
Padang
Bukittinggi
Pekan Baru
Duri
Rokan Hulu
Jambi
Muara Bungo
Batam
Tanjung Pinang
Bengkulu
Palembang
Baturaja
Lubuklinggau
Bandar Lampung
Metro
Kalianda
Tulang Bawang
Kotabumi
Tanggamus
Bandarjaya
Pangkal Pinang
Denpasar
Gianyar
Mataram
Jawa
Bali & nusa Tenggara Barat
Tarakan
Bontang
Sintang
Sampit
Tanjung
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 89PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Peta Jaringan dan Alamat Kantor cabang
SulawesiMakassar
Parepare
Kendari
Manado
Palu
Gorontalo
Kupang
nusa Tenggara Timur
Kotamobagu
Mamuju
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati90 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Alamat Kantor cabang
Provinsi nama Cabang alamat Terkini Telp Fax
Aceh Banda AcehJl. Prof. Dr. Muhammad Hasan, Desa Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh.
(0651) 635689 - 635685
(0651) 635668
Sumatera Utara
MedanJl. Ringroad No 104 ABC Kel Tanjung Sari Kec Medan Selayang Kota Medan Kodepos 20132 (samping Hotel Sahara Viesta)
061-8220915 / 061-8220981
N/A
Rantau PrapatRuko Komplek Mall Suzuya Jl. Sisingamangaraja Rantau Prapat Sumatera Utara
0624-7671497 N/A
Sumatera Barat
PadangJL S Parman No 236 A, Kel. Ulak Karang Barat, Kec. Padang Utara, Padang, Propinsi Sumatera Barat
(0751) 4488970 (0751) 4488972
BukittinggiRuko A1 , Jalan Raya Bukitinggi - Padang KM 5 , Cingkariang, Padang Luar, Bukittinggi, Sumatera Barat 26181
0752-7839214 & 0752-7839132
N/A
Riau
Pekan BaruJl.Arifin Ahmad, Komplek Platinum Bisnis Center No 25-26, RT 003/RW 011, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Provinsi Riau 28294
(0761) 63442 Fax: N/A
DuriJl. Hang Tuah No. 386, DURI , Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau
(0765) 595155 / 082883038595 / 082883038596/ 082883038597
(0765) 92078
Rokan HuluJl. Raya Jenderal Sudirman Ujung Batu, Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi Riau.
(0762) 7363485/ (0762) 7363484
(0762) 7363486
Jambi
JambiJl. Gajah Mada No.85, RT 022/RW 006, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi
(0741) 7550022 / 23 / 24
(0741) 7550025
Muara BungoJl.Lintas Sudirman Rt.14 Rw.05 Kel. Batang Bungo Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo, Muaro Bungo, Jambi.
(0747) 323782 – 23 (0747) 323779
Kepulauan Riau
BatamKomplek Ruko Trikarsa Ekualita Blok A No. 38 Sungai Panas Batam Centre – Batam 29456.
(0778) 464352 / 464354
(0778) 464356
Tanjung PinangRuko Grand Bintan Centre, Jl. DI Panjaitan KM 9, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau.
(0771) 7335756 (0771) 7335776
Bengkulu BengkuluJl. Pangeran Natadirja KM. 6,5 No. 29 RT. 02 RW. 01 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu
(0736) 347710 (0736) 347575
Sumatera Selatan
PalembangJl. Veteran Kompleks Ruko Rajawali No. 931-932, Kel. 9 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan
(0711) 378476 / 363999 / 377234
(0711) 370777
BaturajaJl. Dr. Mohammad Hatta, Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
(0735) 322024 / 322026
(0735) 323717
LubuklinggauJl. Yos Sudarso RT 006 Kel. Majapahit Kec. Lubuk Linggau Timur I Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
(0733) 732 9631 (0733) 732 9633
Lampung
Bandar Lampung
Jl. Pangeran Antasari No.91C, Kel. Kedamaian, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung
(0721) 772486 / 773557 / 773614
(0721) 773556 / 772487
MetroJl. AH. Nasution No.123B Rt.25 Rw.07, Yosorejo Metro Timur, Kota Metro Lampung, Lampung
(0725) 7851001 / 7850488
(0725) 7851603
KaliandaJl. Kesuma Bangsa No.127, Kel. Way Urang, Kec. Kalianda, Lampung Selatan, Lampung
(0727) 322487 / 323220
(0727) 322386
Lampung Tulang BawangJl. Lintas Timur Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung
(0726) 750570 (0726) 750647
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 91PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Alamat Kantor cabang
Provinsi nama Cabang alamat Terkini Telp Fax
Lampung KotabumiJl. Jend. Sudirman No.88-A, Kel. Tanjung Aman, Kec. Kotabumi, Lampung Utara, Lampung
(0724) 327947 / 24934 (0724) 26124
Lampung TanggamusJl. Jend. A. Yani No.46A Pringsewu (depan BCA) Kab. Pringsewu - Lampung
(0729) 23826 /082880006969 / 082880066969
(0729) 22431
Lampung BandarjayaJl. Proklamator RT 015 RW 006 Lingkungan III, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung
(0725) 529691 (0725) 529690
Kep. Bangka Belitung
Pangkal Pinang JL. Soekarno Hatta No.8A, Pangkal Pinang 33146(62-717)436445-424630-4256615
-
DKI Jakarta PecenonganJl. Sukardjo Wirjo Pranoto No.2/6, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
(021) 3847288 (021) 3808939
DKI Jakarta Kelapa GadingJl. Boulevard Barat Blok C No.63 A, Plaza Kelapa Gading Inkopal, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta
(021) 45851153, 45859263, 45865547, 45865546
(021) 45851157
DKI Jakarta MatramanJl. Jatinegara Timur No. 37 RT 008 RW 04, Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta
(021) 85917920 / 21 / 22 / 23
(021) 8519721
DKI Jakarta Tanjung DurenJL. Prof Dr Latumenten, Komplek Ruko Seasons City Blok A No. 28, Kel. Jembatan Besi, Kec. Tambora, Wilayah Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta
(021) 29618062 / 63 / 64
(021) 29618065
DKI Jakarta FatmawatiJl. RS. Fatmawati, Komplek Pertokoan Duta Mas Blok A1/43, Kel. Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(021) 72780653 / 72796880
(021) 72780656 / 72780657
DKI Jakarta Kebon JerukRuko Rich Palace Shop House and Sweet Regency Blok B nomor 3, Jl. Raya Meruya Ilir (lapangan Bola) nomor 36-40, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan , Jakarta Barat
(021) 58910034 / 58910035
(021) 58910068
DKI JakartaMampang Prapatan
Jl.Duren Tiga , Nomor 29 A-B, RT 005 / RW 001, Kelurahan Duren Tiga ,Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(021) 79195795 / 79195796
(021) 79190567
DKI Jakarta Mangga DuaGedung WTC Mangga Dua Lantai 4 Blok AL 001 s/d AL003, Jl. Mangga Dua Raya Nomor 8, Jakarta Utara, DKI Jakarta
(021) 29986250 – 52 ( 021) 29986253
Jawa Barat Pondok GedePondok Gede Plaza Blok A Nomor 34, Desa Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
(021) 84978710 / 84978731
(021) 84978733
Banten CilegonJl. Raya Komplek PCI Ruko Cilegon Business Square Blok A No. 6 – 7 RT.05 RW.06, Kel. Kedaleman, Kec Cibeber, Cilegon Banten
082818931571 / 082818931572 /08281893157176
(0254) 397413
Banten SerangRuko Ranca Utama Jl Raya Serang – Cilegon KM4 RT 03/04 Kp. Ranca Tales Kel.Drangong kec.Taktakan Serang
082818931561 - 570 (0254) 210945
Banten Serpong (BSD)Ruko BSD Junctions Blok A39 JL. Pahlawan Seribu Kel. Lengkong Wetan Kec. Serpong Utara BSD CITY Tangerang Selatan
(021) 5382090 (021) 5382091
Banten Tangerang IRukan Tangcity Business Park Blok D60 JL. Jendral Sudirman No.1 Cikokol Tangerang Indonesia 15117
(021) 29676323 (021) 29676324
Banten Tangerang IIJL. Graha Boulevard Timur, Blok GBVD No. 019, Sek-Graha Gading Serpong, Desa Curugsangereng, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten.
(021) 29418978 (021) 29418971
Banten RangkasbitungJl. Soekarno Hatta By Pass Sumur Buang Cibadak Lebak Rangkasbitung
(0252) 209765 / 082818931934
(0252) 209675
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati92 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Provinsi nama Cabang alamat Terkini Telp Fax
Jawa Barat BekasiRuko Mall Bekasi Square Blok RK-067, RT 001/RW 02, Kel. Pekayon Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat
(021) 82436930 / 31 / 32
(021) 82436933
Jawa Barat KarawangRuko Arcadia Blok XII-A, Kavling D 2-3, Galuh Mas, Kel. Sukaharja, Kec. Telukjambe, Karawang, Jawa Barat
(0267) 8457294 (0267) 8457295
Jawa Barat DepokRukan Depok Mall Jl. Raya Margonda Blok B-1 No. 50, Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat
(021) 7756733/ 7758948/ 7759144
(021) 7756762
Jawa Barat BogorJl. Siliwangi No. 60 B & B-1 Rt:005/004 Kel.Lawanggintung, Kec.Bogor Selatan - Bogor 16720
(0251) 8371118 / 8370195
(0251) 8332874
Jawa Barat CibuburRuko Cibubur Time Square, Jl. Transyogi Alternatif Cibubur, Blok B4 No. 21, Kel. Jati Karya, Kec. Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat
(021) 84300687 (021) 84300667
Jawa Barat CibinongCibinong City Center, Jl. Tegar Beriman Blok D No. 3B, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, 16916.
(021) 29577430 (021) 29577431
Jawa Barat Bekasi 2Ruko ROXY Blok B No.16 Lippo Cikarang, Jalan MH Thamrin Blok B No. 16, Kelurahan Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat.
(021) 89903056 (021) 89903180
Jawa Barat SukabumiJl. Otto Iskandar Dinata Nomor 80A, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat
(0266) 6247458 / 62449541
(0266) 6249245
Jawa Barat Bandung 1Kopo Plaza Kav. C10 – 11, Jl. Peta Lingkar Selatan, Bandung, Jawa Barat
(022) 6040119 / 6040120
(022) 6074550
Jawa Barat Bandung 2Jl. Karapitan Nomor 106 B, Kel. Cikawao, Kec. Lengkong, Bandung, Jawa Barat
(022) 4219029 / 4219039
(022) 4209829
Jawa Barat TasikmalayaRuko Tasik Indah Plaza No.29, Jl. H.Z.Mustofa, Tasikmalaya, Jawa Barat
(0265) 344905 / 344906
(0265) 344844
Jawa Barat CirebonRuko Kesambi Regency No. 4, Jl. Raya Kesambi, Kel. Kesambi, Kec. Kesambi, Cirebon, Jawa Barat
(0231) 210285 (0231) 210280
Jawa Barat GarutJl.Pramuka Blok C No. 12, Komplek Ruko IBC, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
(0262) 544605 (0262) 4890607
Jawa Barat SubangJl. Otista No. 254, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat
(0260) 415869 (0260) 415879
Jawa Tengah TegalRuko Komp. Nirmala Square Blok D/2, Jl. Yos Sudarso, Tegal, Jawa Tengah
(0283) 324066 (0283) 340113
Jawa Tengah PurwokertoRuko Eks IAIN Jl. M.T. Haryono Nomor 3A-4A, Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah
(0281) 642645 (0281) 642646
Jawa Tengah SemarangRuko Mataram Plaza Blok E No. 1, Jl. MT Haryono No. 427-429, Semarang, Jawa Tengah
(024) 3589007 / 3589008
(024) 3587168
Jawa Tengah SoloRuko Adi Sucipto Jl. Adi Sucipto 67 C RT 003/RW 011 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah 57143
(0271) 738989 / 723557
(0271) 735038
Jawa Tengah KudusJL. AKBP R AGIL KUSUMADYA NO 32 RT 002 RW 001 KELURAHAN JATI KULON KECAMATAN JATI, KUDUS-59347
0291-4252070/ 4252037
(0291) 4250271
Jawa Tengah MagelangRuko Grand Viko No.12 A, Jl. Soekarno Hatta, Kel. Rejowinangun Utara, Kec. Magelang Tengah, Magelang, Jawa Tengah
(0293) 312406 / 3218686
(0293) 310536
Alamat Kantor cabang
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 93PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Provinsi nama Cabang alamat Terkini Telp Fax
Jawa Tengah PekalonganJl. Dr. Sutomo Blok B2 No. 10, Komplek Ruko Dupan Square, Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
(0285) 4420100 N/A
D.I Yogyakarta
YogyakartaRuko Sumber Baru Square Kav.W Jl.Ringroad Utara Jombor Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta (Depan Kampus UTY Jombor)
(0274) 860 9901 / 860 9902
(0274) 446 9718
Jawa Timur Surabaya 1Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko Tenggilis Square Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
(031) 8420450 (031) 8420495
Jawa Timur Surabaya 2Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko Tenggilis Square Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
(031) 8420450 (031) 8420495
Jawa Timur Malang Jl. Letjen Sutoyo No. 55, Malang, Jawa Timur (0341) 486432 (0341) 486429
Jawa Timur KediriJl. Kawi, Ruko Mojoroto Indah Kav. 20, Kel. Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kediri, Jawa Timur
(0354) 779239 (0354) 780911
Jawa Timur JemberRuko Gajah Mada Square A9, Jl. Gajah Mada No.187, Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwates, Jember, Jawa Timur
(0331) 425959 / 426969
(0331) 483939
Jawa Timur MadiunJl Mayjend Panjaitan Blok A2, Perum Gading Indah, Kel. Pandean, Kec. Taman,Kota Madiun,Propinsi Jawa Timur
(0351) 473176 , 476198,476298/ 08283010067
(0351) 473123
Jawa Timur TubanJl. Diponegoro No.34 C, Kel. Latsari, Kec. Tuban, Tuban, Jawa Timur
(0356) 326381 (0356) 325289
Jawa Timur MojokertoJl. Mojopahit 456, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Propinsi Jawa Timur.
(0321) 329688 (0321) 329611
Jawa Timur GresikRuko Kartini Megah Kav. A10, Jl. RA Kartini No. 150-152 RT 003/RW 007, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
(031) 3985189 (031) 3985188
Bali DenpasarJl. Buluh Indah no.53D Kel. Pemecutan Kaja Kec. Denpasar Utara Bali 80118
(0361) 8469893-96 / 8469898
(0361) 8469897
Bali Gianyar Jl. Erlangga No.15 C, Kel. Gianyar, Kec. Gianyar, Gianyar, Bali(0361) 944478 / 944480 / 944488
(0361) 941055
Nusa Tenggara Barat
MataramJl. Jatinegara Timur No 37 Kelurahan Balimester kecamatan Jatinegara RT 008 RW 004 Jakarta Timur.
(021) 85917920-23 N/A
Kalimantan Barat
Pontianak"Jl. Ahmad Yani Komplek Sentra Bisnis Ayani Megamall Blok B No 23 Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak 78121 Kalimantan Barat
(0561) 761195 (0561) 6655718
Kalimantan Selatan
BanjarmasinJl Simpang 4 sultan adam , komp ruko STIHSA no 3, Sungai Andai, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
(0511) 4315662 (0511) 4315663
Kalimantan Selatan
BanjarbaruJl. Jend. A.Yani KM.35 Ruko Fortuna No.48 RT 005/RW 001, Kel. Gunung Paikat, Kec. Banjarbaru Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
(0511) 4772067 (0511) 4772063
Kalimantan Tengah
PalangkarayaJl. Cilik Riwut Km. 3, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah
(0536) 3224277 / 087858566000
(0536) 3224677
Kalimantan Timur
SamarindaJl. Wahid Hasyim No. 26 C RT. 011 Kel. Sempaja Selatan,Kecamatan Samarinda Utara, Propinsi Kalimantan Timur
(0541) 7273930 N/A
Alamat Kantor cabang
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati94 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Provinsi nama Cabang alamat Terkini Telp Fax
Kalimantan Timur
BalikpapanJl. MT. Haryono No.12 Rt.33 Kel. Sungai Nangka Kec. Balikpapan Selatan, Balikpapan-Kalimantan Timur
0542-7206520 N/A
Kalimantan Timur
TarakanJl Yos Sudarso Rt 14 No 5 Kel Selumit Pantai Kec Tarakan Tengah
(0551) 2029620 / 2029621 / 2029625
0551-2029625
Kalimantan Timur
BontangJl. Samratulangi No. 79, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur
(0548) 24488 / 24499 (0548) 24441
Sulawesi Selatan
MakassarJl. Veteran Selatan No. 311, Kel. Mamajang Dalam, Kec. Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan
(0411) 832789 / 832567
(0411) 832678
Sulawesi Selatan
ParepareJl. Sultan Hasanuddin No. 16 A, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Pare-Pare, Sulawesi Selatan
(0421) 28622 / 28623 / 28652
(0421) 28607
Sulawesi Tenggara
KendariKompleks Senapati Land Blok A No. 14, Jl. Brigjend M. Yunus By Pass Kendari, Kel. Bende, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara
(0401) 3135093 / 3135094
(0401) 3135085
Sulawesi Utara
ManadoJl. Pierre Tendean Boulevard, Komp. Ruko Marina M. Walk Blok RB No. 49, Kel. Titiwungen Selatan, Kec. Sario, Manado, Sulawesi Utara
(0431) 8820200 / 88820204
N/A
Sulawesi Tengah
PaluJl. Emmy Saelan Nomor 38, Kel. Tatura Utara, Kec. Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah
(0451) 454139 (0451) 454806
Gorontalo GorontaloJl. Nani Wartabone No 131 , Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Propinsi Gorontalo
(0435) 822315 (0435) 822314
Kalimantan Tengah
SampitJl Pangeran Antasari Ruko No 7, Kel Mentawa Baru, Ketapang, Kec Ketapang Sampit, Kalimantan Tengah
(0531) 23216 N/A
Kalimantan Barat
SintangJl Lintas Melawi Komplek Ruko Golden Square Blok A 9 RT 3 RW 01 Kel Ladang Kec Sintang
(0565) 2022080 / 2022072
N/A
Sulawesi Utara
KotamobagoKel Mogolaing Kec Kotamobagu Barat Samping SDN 1 Mogolaing
(0434) 2621540 N/A
Sulawesi Barat
MamujuJl. Jendral Sudirman ( Depan Hotel Tipalayu ) Mamuju, Sulawesi Barat
081241418885 N/A
NTT KupangJl. Timor Raya RT011/RW004 Kel. Oesapa Barat, Kelapa Lima, Kupang
081237571752 N/A
Alamat Kantor cabang
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 95PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
noCabang Utama
Kantor Satelit
alamat
1 PadangPasaman Barat
Nagari Lingkungan Aua, Kec. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat.
2 Bukit Tinggi SolokJalan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Pandan Dekat), Kel. Pasar Pandan Air Mtai, Kec. Tanjung Harapan, Kotamadya Solok, Propinsi Sumatera Barat.
3Pangkal pinang
BelitungJalan Merdeka, Dewa Kelurahan Kota, Kec. Tanjung Pandan, Kab. Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4 Baturaja LahatJalan Mayor Ruslan II, Komplek Pertokoan Citra Niaga Lahat, Kel. Pasar Baru, Kec. Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan.
5 Palembang 2 Tugu MulyoJalan Lintas Timur, Kampung III, RT 001, Kel. Tugu Mulyo, Kec. Lempuing, Kab Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan.
6 Bandung 2 Sumedang Jalan Prabu Geusan Ulun No. 137, Sumedang, Jawa Barat
7 Cirebon Indramayu Desa Karanganyar, Kec. Kandanghaur, Keb. Indramayu, Jawa Barat.
8 Purwokerto Banjarnegara Jalan S. Parman nomor 31 Banjarnegara Kel. Semarang Kec. Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah
9 Purwokerto Cilacap Jalan A. Yani No.100 RT. 03 RW.14, Kel. Sidakaya, Kec. Cilacap Selatan, Kab. Cilacap.
10 Semarang Salatiga Kel. Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah.
11 Mataram Sumbawa Jalan Diponegoro No 10 Kel. Bugis, Kec. Sumbawa, Kab. Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
12 Gianyar Singaraja Jalan A. Yani Nomor 60, Kel. Kaliuntu, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Provinsi Bali.
13 Kediri BlitarRuko Merdeka Trade Center, Jalan A. Yani No.7, Kel. Kepenjelor, Kec. Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Propinsi Jawa Timur.
14 Gresik Lamongan Jalan Lamongrejo No. 120, Kel. Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur.
15 Malang Pasuruan Jalan Panglima Sudirman No.11, Pasuruan.
16 Makassar Bone Jalan Bajoe Desa Watampone, Kec. Tanete Riattang, Kab. DT II Bone, Sulawesi Selatan.
17 Kendari Kolaka Jalan Chairil Anwar, Kel. Lomokato, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka
18 Gorontalo Marisa Desa Buntulia Selatan, Kec. Duhiadaa, Kab. Pohuwato, Propinsi Gorontalo.
19 Makassar Bulukumba Jalan Doktor Sam Ratulangi, Kel. Caile, Kec. Ujung Bulu, Kab. Bulukumba, Propinsi Sulawesi Selatan.
20 Pare-pare Palopo Keluruhan Surutanga, Kec. Wara Timur, Kota Palopo
Alamat Kantor Satelit
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati96 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Penyusunan struktur organisasi perusahaan sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasi. Meninjau perkembangan perusahaan pada 6 (enam) tahun terakhir, maka struktur organisasi telah mengalami perubahan yang cukup signifikan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang esensial dalam menunjang kinerja dan menjadi aset yang sangat penting
Perseroan. SDM profesional, terpercaya, dan kompeten adalah kunci untuk mencapai visi Perseroan sebagai Perusahaan pembiayaan
otomotif terbaik, terbesar dan terpercaya.
Pada tahun 2015, Perseroan merubah nama Divisi Human Resources menjadi Divisi Human Capital dengan pengertian agar
Perseroan mampu meningkatkan mutu dan kualitas manpower perusahaan karena karyawan di pandang sebagai sumber daya
utama / kunci bagi perusahaan yang mampu meningkatkan perkembangan dan pencapaian organisasi perusahaan. Kualitas
sumber daya manusia yang kompeten dan potensial serta sesuai kebutuhan bisnis Perseroan akan memungkinkan akselerasi,
ekspansi, dan transformasi bisnis Perseroan berjalan dengan baik.
Perkembangan Organisasi PerusahaanPenyusunan struktur organisasi perusahaan sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasi. Meninjau perkembangan
perusahaan pada 6 (enam) tahun terakhir, maka struktur organisasi telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sejak
tahun 2009 hingga 2015, Perusahaan telah tumbuh dengan pesat jumlah fungsi dalam unit kerja dalam struktur organisasi.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, disusunlah fungsi-fungsi baru yang bertujuan memaksimalkan potensi perusahaan untuk
mencapai target yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi tersebut memiliki tujuan dan karakteristik spesifik dalam menjalankan
pekerjaannya sehingga Perusahaan dapat semakin fokus dan terarah dalam meraih market serta meningkatkan fungsi kontrol
yang lebih efektif dan efisien dalam mengendalikan resiko perusahaan.
Pada tahun 2015, struktur organisasi hanya mengalami perubahan secara mikro pada fungsi strategi bisnis dan operasional cabang.
Perubahan ini dilakukan untuk menyelaraskan pertumbuhan perusahaan agar fungsi-fungsi kerja dapat berjalan dengan maksimal
dan efektif untuk mencapai target perusahaan. Perubahan tersebut antara lain pengembangan unit kerja KPM Mandiri, Unit
Kerja Business Excellence Management (BEM) serta penambahan pada 5 (lima) kantor outlet dan 30 (tiga puluh) kantor satelit
di beberapa wilayah Indonesia.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 97PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rekrutmen Sumber Daya ManuasiaSebagai perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia, Perseroan senantiasa melakukan akselerasi, ekspansi, dan transformasi
bisnis guna menghadapi dinamika bisnis jasa pembiayaan yang semakin kompetitif. Untuk mendukung seluruh kegiatan usaha
Perseroan tersebut diperlukan SDM yang baik sejalan dengan bisnis Perseroan.
Proses rekrutmen dilakukan melalui beberapa tahap antara lain penyeleksian, dan perekrutan, sesuai dengan Man Power Planning.
Proses rekrutmen Perseroan mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kebutuhan dan
kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring melalui situs perusahaan,
iklan, job fair, serta referensi. Untuk posisi-posisi tertentu yang membutuhkan kompetensi serta keahlian khusus, Perseroan
memprioritaskan aspek pemahaman, pengalaman dan profil kepribadian calon karyawan, terkait jabatan tersebut.
Perseroan menerapkan metode rekrutmen dan seleksi yang tepat dan cepat dalam menjaring SDM yang berkualitas dan kompeten
di bidangnya. Perseroan mengkualifikasi kompetensi SDM yang dibutuhkan perusahaan yang mengacu pada rencana bisnis unit
kerja berdasarkan Manpower Planning (MPP). MPP yang ditetapkan adalah sejalan dengan tujuan dan strategi bisnis Perseroan,
berdasarkan rencana kerja tahunan (Business Plan) Perseroan sesuai dengan keputusan dari Manajemen. Dalam MPP juga
dijabarkan tentang persyaratan-persyaratan kompetensi SDM yang akan dipilih melalui proses seleksi yang transparan, obyektif,
dan profesional. Perhitungan mengenai jumlah Manpower Planning (MPP) bersumber dari:
1. Masukan masing-masing Kepala Divisi terhadap target yang telah ditetapkan Manajemen dan mengacu kepada evaluasi
produktivitas masing-masing Divisi/Unit kerja.
2. Keputusan budget Man Power Planning (MPP) yang telah disetujui oleh Manajemen.
Di tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi dengan beberapa cara antara lain:
1. internal Perusahaan: dilakukan dengan seleksi karyawan internal untuk mengisi lowongan jabatan pada suatu unit kerja
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan terbuka bagi karyawan dari unit kerja lain dalam perusahaan.
2. Eksternal Perusahaan: mencari calon karyawan dari eksternal Perusahaan melalui iklan di media, internet/website/mailing list,
poster/flyer di tempat umum yang representatif, campus hiring, buku wisuda, referensi karyawan, direct sourcing, partisipasi di
bursa tenaga kerja (job fair/career day) dan walk in interview.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati98 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Selain itu Perseroan memperluas pengadaan sumber daya manusia melalui Tenaga Kerja alih Daya melalui kerja sama dengan
Perusahaan penyedia tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia baik untuk posisi tenaga lapangan maupun
tenaga administrasi yang ditempatkan pada Cabang maupun Kantor Pusat, guna mendukung pencapaian bisnis Perseroan.
Proses rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan Perseroan dalam menjaring SDM yang berkualitas dan berkompeten dalam
bisnis jasa pembiayaan meliputi identifikasi kebutuhan penambahan karyawan, strategi pencarian kandidat, seleksi calon karyawan,
rekomendasi penerimaan karyawan, dan yang terakhir penerimaan dan penempatan karyawan.
Pada tahun 2015, perseroan semakin menggiatkan pencarian kader pemimpin yang berkualitas untuk setiap unit kerja agar
dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Oleh karena itu Divisi Human Capital menyelenggarakan program pendidikan
Management Trainee yang ditujukan bagi lulusan baru dari berbagai Universitas terkemuka di beberapa wilayah Indonesia.
Untuk menunjang pemenuhan sumber daya manusia pada program Management Trainee, maka Perseroan secara aktif
meningkatkan kesempatan untuk pencarian kandidat melalui:
1. Menjalin kerjasama dengan Group Bank Mandiri beserta dengan anak perusahaan lainnya dalam melakukan Job Fair dan
Campus Hiring pada kampus-kampus terkemuka di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Kegiatan ini menjadikan posisi MTF
yang lebih dikenal oleh masyarakat luas, karena target Job Fair tidak hanya untuk mahasiswa pada Universitas tersebut, tetapi
juga para lulusan Universitas yang berada di wilayah pelaksanaan Job Fair.
2. Menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas terkemuka di Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi dalam kegiatan campus
hiring. Dengan kegiatan tersebut Perseroan dapat membidik secara langsung kandidat yang berpotensi dan memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan program, serta memperkenalkan MTF kepada para mahasiswa ataupun
alumni Universitas tersebut.
3. Membangun Web Karir MTF secara mandiri, sehingga dapat memperoleh database kandidat yang lebih luas serta Perseroan
mampu mengelola database kandidat untuk seluruh kebutuhan posisi di Perseroan baik di Kantor Cabang maupun Kantor
Pusat.
Selama tahun 2015 Perseroan telah melakukan proses seleksi untuk program Management Trainee sebanyak 2 (dua) batch dengan
jumlah peserta Management Trainee Batch I sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan peserta Management Trainee Batch II
sebanyak 24 (dua puluh empat) orang.
Pada program pendidikan Management Trainee Batch II terdapat juga peserta yang berasal dari karyawan internal Perseroan,
sehingga kesempatan berkarir melalui program ini tidak hanya dibuka untuk kandidat dari luar Perseroan tetapi juga untuk
karyawan dari internal Perseroan yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan program.
Komposisi KaryawanDi tahun 2015, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 3.725 orang yang tersebar di seluruh kantor Cabang di Indonesia. Jumlah
karyawan Perseroan tersebut telah sesuai dengan kebutuhan untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin terbuka, interaksi
yang semakin kompleks, serta tuntutan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Secara rincian komposisi karyawan Perseroan yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, dan usia serta
presentase peningkatannya adalah sebagai berikut:
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 99PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Table Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi
Jabatan 2011 2012 2013 2014 2015
Staff 1.435 1.768 2.100 2.540 2.790
Supervisor 399 446 528 628 749
Manager 132 151 159 156 180
Dewan Komisaris dan Direksi 6 6 6 5 6
Jumlah 1.972 2.371 2.793 3.329 3.725
Table Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
SLTP dan sederajat 1 1 1 1 1
SLTA dan sederajat 412 418 530 606 615
Akademi 417 518 684 735 804
Sarjana 1.142 1.434 1.578 1.987 2.305
Jumlah 1.972 2.371 2.793 3.329 3.725
Table Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kekaryawanan
Status 2011 2012 2013 2014 2015
Tetap 1.113 1.578 1.808 2.125 2.771
Kontrak 859 793 985 1.204 954
Jumlah 1.972 2.371 2.793 3.329 3.725
Table Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Usia 2011 2012 2013 2014 2015
< 20 Tahun 3 3 4 2 3
20 – 29 Tahun 856 1139 1.270 1.342 1.694
30 – 39 Tahun 970 1083 1.328 1.740 1.777
40 – 49 Tahun 137 140 177 223 229
> 50 Tahun 6 6 14 22 22
Jumlah 1.972 2.371 2.793 3.329 3.725
Rotasi dan Mutasi KaryawanRotasi dan mutasi karyawan dilakukan dalam rangka memberikan tugas dan tanggung jawab terhadap karyawan yang bersangkutan
pada level jabatan yang lebih tinggi. Ketentuan terkait rotasi dan mutasi karyawan untuk promosi ditetapkan sesuai dengan
Anggaran Dasar Perusahaan/Surat Keputusan Direksi/Kebijakan Managemen Nomor 003/SK-Dir/MTF/I/2014 tentang Kebijakan
Mutasi, Promosi & Demosi Pegawai.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati100 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Selama 2015, tingkat rotasi dan mutasi karyawan sebesar 17%. Besarnya presentase tersebut dikarenakan kebutuhan perseroan
dalam upaya pencapaian target serta upaya pengembangan karyawan.
no Bulan Mutasi Pegawai Jumlah Pegawai Persentase
1 Januari 133 3388 4%
2 Februari 204 3449 6%
3 Maret 283 3524 8%
4 April 101 3537 3%
5 Mei 250 3537 7%
6 Juni 521 3639 14%
7 Juli 278 3634 8%
8 Agustus 139 3682 4%
9 September 158 3715 4%
10 Oktober 139 3723 4%
11 November 118 3729 3%
12 Desember 88 3725 2%
Reward and PunishmentPerseroan senantiasa memberikan penghargaan atau reward kepada karyawan berupa kebijakan peningkatan remunerasi yang
disesuaikan dengan kondisi keuangan Perseroan berdasarkan tingkat inflasi, pasar industri pembiayaan, dan hasil penilaian
terhadap indikator kerja masing unit kerja. Pemberian reward bertujuan untuk memacu produktivitas karyawan yang akan terus
ditingkatkan secara berkala. Reward yang diberikan kepada karyawan bervariasi, mulai dari insentif hingga reward trip yang
direncanakan setiap tahun.
Perseroan juga memberikan punishment kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan, Standard
Operation Procedure (SOP), dan Kode Etik Pegawai. Perseroan memberikan surat teguran dan pembinaan kedisiplinan terhadap
karyawan yang menyalahi aturan kepegawaian dan pelanggaran SOP. Sanksi berat berupa pemutusan hubungan kerja diberikan
kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau pelanggaran ringan yang berulang.
Jenis SanksiKaryawan Yang diberikan Sanksi (orang)
2011 2012 2013 2014 2015
Surat Teguran 33 29 16 26 35
Surat Peringatan I 81 55 19 57 60
Surat Peringatan II 48 25 40 17 21
Surat Peringatan III 22 31 42 12 8
Pemutusan Hubungan Kerja 18 10 8 1 5
Jumlah 202 151 125 113 129
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 101PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Kebebasan BerserikatPerseroan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk berserikat. Hingga saat ini belum terdapat serikat pekerja di PT
Mandiri Tunas Finance.
Sistem Informasi Sumber Daya ManusiaMemasuki era teknologi saat ini maka kecepatan dan kemudahan akses terhadap informasi menjadi hal yang sangat penting untuk
dapat di implementasikan pada bidang sumber daya manusia. Untuk itu Perseroan mengembangkan sistem dan infrastruktur guna
memfasilitasi kebutuhan komunikasi dan informasi karyawan melalui Human Resources Information System (HRIS).
Pada Tahun 2015 Perseroan telah mampu untuk menyediakan sarana informasi bagi karyawan secara on line melalui system HRIS
antara lain untuk kegiatan administrasi karyawan.
Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Perseroan menyadari bahwa pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
aspek penting yang harus dilakukan agar kinerja Perseroan dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, kebutuhan SDM yang profesional adalah mutlak. Oleh karena
itu, Perseroan mengembangkan kompetensi SDM sebagai salah satu landasan Perseroan dalam meraih kesuksesan. Perseroan
mengemas kebutuhan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM melalui training yang bekerja sama dengan lembaga-
lembaga pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
Pada tahun 2015 perseroan memfokuskan program pengembangan SDM untuk menciptakan talent baru yang dapat mengisi posisi
strategis dan potensial perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu perseroan mempersiapkan program pendidikan
untuk menyiapkan karyawan untuk menjadi pemimpin masa depan, yang antara lain melalui:
1. Program Pendidikan Management Trainee (MT)
Suatu program pengembangan SDM yang di kembangkan secara khusus bagi para lulusan baru yang disiapkan untuk menjadi
pemimpin masa depan yang mampu mendukung pencapaian visi perusahaan. Peserta MT berasal dari internal dan eksternal
Perseroan yang merupakan lulusan dari Universitas terkemuka yang berada di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
2. Pendidikan Manager Development Program (MDP)
Suatu program yang dirancang untuk menyiapkan para pemimpin masa depan perseroan melalui pengembangan karir jalur
cepat untuk karyawan internal Perseroan yang memiliki prestasi serta potensi dan berasal dari seluruh unit kerja baik Kantor
Pusat maupun Kantor Cabang. Untuk tahun 2015 Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) Batch program pendidikan MDP yang
dilaksanakan pada bulan Januari dan Juni 2015 dengan total peserta sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang.
Selain itu pada tahun 2015 peningkatan serta pengembangan karyawan juga diselaraskan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh regulator, diantaranya adalah:
1. Sertifikasi Keahlian Pembiayaan
Program sertifikasi ini ditujukan bagi seluruh Dewan Direksi perusahaan pembiayaan, dan pada tahun 2015 seluruh jajaran
direksi perseroan telah tersertifikasi.
2. Sertifikasi Pembiayaan Tingkat Dasar
Merupakan program sertifikasi bagi Dewan Komisaris untuk perusahaan pembiayaan yang pada tahun 2015 seluruh Dewan
Komisaris Perseroan telah tersertifikasi.
3. Sertifikasi Profesi Penagihan
Program Sertifikasi untuk karyawan perusahaan pembiayaan yang menangani bidang penagihan, untuk karyawan Perseroan
setingkat supervisor di wilayah Jabodetabek hingga Banten.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati102 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Pada tahun 2015 Perseroan juga menjalankan pelatihan untuk karyawan dengan berbagai jenis seperti pelatihan internal dan
eksternal dengan tujuan peningkatan soft skill dan hard skill karyawan. Perseroan menjalankan pelatihan tersebut berdasarkan
matriks pelatihan yang sudah disiapkan untuk tiap posisi, baik itu untuk tingkat Staf, Supervisor dan Manajer. Pelatihan yang telah
dilaksanakan antara lain:
• Tingkat Staf antara lain Service Excellence & Etiket & Grooming.
• Tingkat Supervisor antara lain Accelerated Culture Transformation, Effective Supervisory, Effective Communication.
• Tingkat Manajer antara lain Effective Leadership, Problem Solving Decision Making, Effective Presentation dan Coaching &
Counseling.
Untuk pelatihan yang sifatnya hard skill atau technical skill, masing-masing organisasi fungsional Perseroan secara reguler juga
mengadakan pelatihan dan pendidikan sesuai dengan fungsinya masing-masing, contohnya:
• Induction Training
• GCG & KYC
• Basic Knowledge Multifinance
• Pelatihan pajak Brevet A dan B
• Sertifikasi Manajemen Resiko
• Basic & Intermediate Sales Skill
• Basic & Intermediate AR Management Skill
• Credit Analysis & Analisa laporan keuangan
• Business Model Canvas untuk Kepala Divisi
Dalam pelaksanaan pelatihan eksternal selama tahun 2015, hampir setiap Unit Kerja atau Divisi telah mengirimkan perwakilannya
untuk mengikuti pelatihan eksternal dalam rangka untuk lebih membuka wawasan, menambah pengetahuan dan keterampilan
serta meningkatkan profesionalisme. Adapun peserta pelatihan terdiri dari karyawan-karyawan dari Unit Kerja/Divisi sebagai
berikut:
• Credit Management
• Operation
• Internal Audit
• Risk Management
• AR Management
• Legal & Compliance
• Marketing & Product Development
• Human Capital
• Finance & Accounting
• Corporate Secretary
• Information Technology
• General Affair & Procurement
• Business Excellent Management
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
103PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015
Sumber Daya manusia
Melayani NegeriDengan Hati 103PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jenis Pelatihan dan Peserta Pelatihan Tahun 2015
Sedangkan jumlah peserta training dari tahun ke tahun dapat terlihat melalui grafik berikut:
Jenis Pelatihan Jumlah Peserta
Pelatihan Internal 3.694
Pelatihan Eksternal 188
Management DevelopmentProgram (MDP) 23
Management Trainee 22
Total 3.927
Total biaya pelatihan yang dikeluarkan pada tahun 2015 mencapai Rp. 2.481.744.912,-. Biaya pelatihan yang dikeluarkan
Perseroan telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan SDM yang kompeten dan berkualitas guna menghadapi dinamika
bisnis jasa pembiayaan di Indonesia.
Talent ManagementPada tahun 2015 Perseroan telah memulai konsep Talent Management, yang merupakan upaya untuk mengembangkan,
memotivasi, dan mempertahankan karyawan-karyawan yang potensial dan menyiapkan untuk menjadi pimpinan tertinggi sesuai
dengan kebutuhan perkembangan Perseroan.
Proses Talent Management di Perseroan dilaksanakan melalui proses tahapan Talent Acquisition, Talent Development dan
Talent Retention.
2013 2014 2015
0
1000
2.000
500
1.500
2.500
3.000
3.500
4.000
1.927
3.211
3.927
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati104 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Divisi Teknologi informasi mengimplementasikan modul yang terintegrasi dengan bank untuk memberikan perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang sudah disepakati pada awal penandatanganan kontrak.
Teknologi informasi
Teknologi Informasi merupakan faktor yang penting dalam kegiatan Perseroan. Dukungan teknologi informasi menghasilkan data
dan analisa akurat yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan-keputusan strategis demi kepentingan Perseroan. Sejak
awal berdiri hingga kini Perseroan terus melakukan investasi dan pengembangan yang dianggap perlu guna menggembangkan
teknologi informasi.
Divisi Teknologi Informasi (TI) Perseroan telah memberikan dukungan bagi kegiatan bisnis sehingga mampu menjaga stabilitas kinerja
yang positif. Dukungan TI dilakukan dengan cara menyediakan solusi bagi aktivitas usaha Perseroan melalui pola komputerisasi
yang tepat guna sehingga memperlancar proses bisnis Perseroan. Dukungan Divisi Teknologi Informasi dilakukan dalam rangka
memastikan pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyediaan pelayanan komputer dan jaringan yang tanpa interupsi/gangguan kepada unit kerja Perseroan.
2. Kemampuan untuk memulihkan kembali secara efektif dan efisien dari kejadian yang mengganggu (troubleshooting).
3. Pemeliharaan kerahasiaan, kehandalan, ketersediaan dan integritas sumber daya informasi Perseroan.
4. Perlindungan aset-aset teknologi informasi Perseroan termasuk data, piranti lunak dan perangkat keras dari kemungkinan
kerusakan atau kewajiban yang disebabkan penggunaan fasilitas untuk tujuan yang bertentangan dengan kebijakan teknologi
informasi Perseroan.
5. Penyediaan mekanisme yang efektif untuk merespon keluhan dan pertanyaan dari pihak internal dan pihak lain mengenai
kemungkinan kejadian penggunaan fasilitas Teknologi Informasi yang tidak semestinya.
6. Pertanggungjawaban atas perawatan dan pengimplementasian petunjuk-petunjuk yang berhubungan dengan Perseroan.
Untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan pembayaran, Perseroan mengembangkan metode
pembayaran dengan cara melakukan debet langsung ke rekening konsumen. Divisi Teknologi Informasi mengimplementasikan modul
yang terintegrasi dengan bank untuk memberikan perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang sudah disepakati pada
awal penandatanganan kontrak. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat mengurangi aktifitas manual pembayaran di kasir
dan input data serta mengurangi risiko adanya uang tunai di kantor cabang Perseroan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 105PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Semakin berkembangnya bisnis membuat Perseroan memiliki ketergantungan yang tinggi akan kelangsungan dan ketersediaan
teknologi informasi. Untuk menjaga kelangsungan operasional, Divisi Teknologi Informasi melakukan desain dan implementasi
Pusat Pemulihan Data atau yang dikenal sebagai Data Recovery Center. Pusat Pemulihan Data dibangun dan dikembangkan
dengan kondisi serta area yang dianalisa dan diputuskan berdasarkan beberapa variabel yang umum digunakan. Pusat Pemulihan
data dibangun dan telah diimplementasikan sejak tahun 2007, terdiri dari serangkaian server dan peralatan jaringan yang mampu
di operasikan pada saat terjadi kegagalan fungsi pada server dan peralatan jaringan utama. Secara rutin dalam periode tertentu
dilakukan uji coba yang mensimulasikan kemungkinan terburuk yang terjadi.
Pada periode tahun 1990-an Perseroan mulai mengembangkan penggunaan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan
operasional, dengan membuat sistem yang sederhana hingga menjadi sistem yang cukup kompleks. Sistem ini mampu membantu
Perseroan dalam menjalankan operasional dengan baik. Ujian awal Divisi Teknologi Informasi adalah mengimplementasikan sistem
yang digunakan secara online di beberapa cabang yang ada. Dengan keterbatasan teknologi jaringan yang ada pada masa itu
Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan beberapa penyedia jasa telekomunikasi menghubungkan cabang-cabang dengan
kantor pusat. Cabang-cabang yang berhasil dihubungkan dengan kantor pusat adalah cabang Surabaya, Semarang, Bandung,
Bogor dan Samanhudi. Krisis Moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 90-an mengakibatkan terhentinya perkembangan
teknologi informasi.
Divisi Teknologi Informasi harus melakukan inovasi-inovasi yang tidak membebankan Perseroan dari sisi keuangan. Pada 1999,
Divisi Teknologi Informasi kembali dihadapkan pada tantangan yang besar yaitu bahaya ancaman yang dikenal dengan Millenium
Bug. Bersama dengan manajemen dan operasional membuat Businness Contigency Plan sebagai rencana pemulihan apabila terjadi
masalah terutama pada sistem ketika terjadi peralihan tahun dari 1999 ke tahun 2000. Di dalam internal Divisi Teknologi Informasi
bekerja keras untuk melakukan review terhadap semua kode program untuk mengantisipasi Millenium Bug, melakukan perubahan
yang dirasa perlu dan mencatat perubahan yang dilakukan. Semua kerja keras yang dilakukan berbulan-bulan terbayar, ketika
memasuki 1 Januari 2000, semua sistem mampu beroperasi secara normal dan sempurna tanpa mengalami kendala yang berarti.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati106 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
Divisi Teknologi Informasi pada awal milenium baru menyadari bahwa sistem yang digunakan saat itu sudah tidak mampu lagi
dikembangkan secara maksimal karena keterbatasan teknologi. Divisi Teknologi Informasi mulai mulai berinovasi dengan dibantu
teknologi mutakhir untuk bisa menggantikan peran dan fungsi sistem yang ada saat itu. Sejak akhir tahun 2002, Divisi Teknologi
Informasi bekerja sama dengan penyedia jasa pembuatan sistem melakukan pemuktahiran sistem menggunakan teknologi
berbasiskan Web yang digunakan untuk menunjang bisnis Perseroan mulai dari akuisisi account, kustodian hingga ke collection.
Dibuat berdasarkan cetak biru bisnis proses multi finance yang lengkap untuk dapat meminimalisir aktivitas manual, meningkatkan
produktivitas, memastikan konsistensi data secara aman dan akurat serta menghasilkan laporan-laporan, termasuk di dalamnya
proses persetujuan yang dilakukan secara otomatis dan terintegrasi ke dalam sistem. Aplikasi yang dinamakan e-loan ini telah
diimplementasikan sejak akhir 2003 dan hingga kini tetap dikembangkan mengikuti proses bisnis Perseroan yang dinamis.
Pada 2004, seluruh kantor cabang telah terhubung dengan kantor pusat melalui media komunikasi yang disediakan oleh pengelola
jasa komunikasi melalui media yang beragam. Hal ini membuat aplikasi yang dikembangkan dapat diimplementasikan di seluruh
kantor cabang guna menunjang kegiatan operasional secara terpusat.
Perbaikan dan perkembangan secara terus menerus diperlukan guna memperlancar dan mempermudah operasional Perseroan.
Salah satunya diwujudkan dengan pengembangan kerja sama dengan salah satu bank terkemuka pada awal tahun 2005. Untuk
memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan pembayaran, Perseroan mengembangkan metode pembayaran
dengan cara melakukan debet langsung ke rekening konsumen. Divisi Teknologi Informasi mengimplementasikan modul yang
terintegrasi dengan bank untuk memberikan perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang sudah disepakati pada
awal penandatangan kontrak. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat mengurangi aktifitas manual pembayaran di kasir dan
input data serta mengurangi risiko adanya uang tunai di kantor cabang Perseroan. Modul ini diimplementasikan secara terpusat.
Melanjutkan pengembangan dan perbaikan Teknologi Informasi, pada 2006 Divisi Teknologi Informasi melakukan pembuatan
dan implementasi modul yang mengintegrasikan aplikasi Perseroan dengan Cash Management System yang disediakan oleh Bank
Mandiri. Modul ini menghilangkan aktivitas manual pembayaran kepada Dealer dan Showroom yang diterapkan oleh Perseroan.
Dengan dikembangkan dan diimplementasikannya modul ini, proses pembayaran kepada rekan kerja Perseroan menjadi lebih
cepat, terintegrasi serta meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan proses dan input data, sehingga komitmen Perseroan
dalam melakukan pembayaran dapat dijaga dengan baik.
Semakin berkembangnya bisnis membuat Perseroan memiliki ketergantungan yang tinggi akan kelangsungan dan ketersediaan
Teknologi informasi. Untuk menjaga kelangsungan operasional, Divisi Teknologi Informasi melakukan desain dan implementasi
Pusat Pemulihan Data atau yang dikenal sebagai Data Recovery Center. Pusat Pemulihan Data dibangun dan dikembangkan dengan
kondisi serta area yang dianalisis dan diputuskan berdasarkan beberapa variabel yang umum digunakan. Pusat Pemulihan data
dibangun dan diimplementasikan pada 2007, terdiri dari serangkaian server dan peralatan jaringan yang mampu di operasikan
pada saat terjadi kegagalan fungsi pada server dan peralatan jaringan utama. Secara rutin dalam periode tertentu dilakukan uji
coba yang mensimulasikan kemungkinan terburuk yang terjadi.
Kebutuhan atas sumber dana untuk membiayai kredit konsumen, membuat Perseroan mulai melirik skema pembiayaan bersama
(joint finance). Pembiayaan bersama antara Perseroan dan Bank membutuhkan perubahan yang cukup signifikan dalam aplikasi
yang dikelola Divisi Teknologi Informasi. Mulai tahun 2008, Perseroan mulai menjajaki pembiayaan bersama dengan beberapa
Bank. Divisi Teknologi Informasi turut aktif dengan memperlajari dan melakukan sistem desain yang akan digunakan. Berdasarkan
fakta yang terjadi maka, mulailah dibentuk skema bisnis dalam proses pembiayaan bersama. Berdasarkan informasi yang sudah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 107PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
dikumpulkan, Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan unit kerja terkait secara intensif melakukan perubahan dan pengujian
pada sistem yang dibuat. Modul baru ini diselesaikan pada akhir 2008 kemudian diimplementasikan pada skema pembiayaan
bersama Perseroan dengan Bank Mandiri pada awal 2009.
Pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh Bank Mandiri pada awal 2009, mengubah struktur Divisi Informasi Teknologi yang
sebelumnya dikelola bersama dengan Divisi Teknologi Informasi PT Tunas Ridean Tbk. Divisi Teknologi Informasi Mandiri Tunas
Finance dibentuk dengan struktur organisasi yang sederhana dipimpin oleh satu orang Kepala Divisi dan dibagi menjadi 2 seksi
yaitu Software dan Hardware. Tugas Divisi yang baru ini berdiri dalam waktu yang singkat dan berdiri sendiri sehingga bisa
mengelola segala hal yang berkaitan dengan Teknologi Informasi Perseroan secara independent, tugas-tugas tersebut meliputi:
1. Pembangunan pusat data di kantor pusat yang baru
2. Pembuatan Pusat pemulihan data yang baru
3. Pembuatan jaringan komputer di kantor pusat yang baru
4. Independensi fungsi Divisi Teknologi Informasi, dan
5. Implementasi modul pembiayaan bersama dengan Bank Mandiri
Dengan dukungan penuh dari manajemen Perseroan, Divisi Teknologi Informasi dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan
hasil yang memuaskan, sehingga pada akhir tahun 2009, Divisi Teknologi Informasi sudah dapat beroperasi secara independent
terlepas dari induk Perseroan.
Tahun 2010 merupakan tahun dengan target yang tinggi dan tuntutan kerja yang tinggi bagi Divisi Teknologi Informasi, karena pada
tahun ini Perseroan melakukan pengembangan jaringan kantor cabang yang cukup signifikan guna menunjang target penjualan
yang meningkat lebih dari 100%. Menjalani tugas dengan target yang tinggi diawali dengan pengembangan Divisi Teknologi
Informasi yang awalnya terdiri dari 2 seksi, menjadi 2 departemen dengan fungsi yang dibagi secara garis besar berdasarkan
pembagian besar hardware dan software masing-masing departemen dipimpin oleh kepala departemen yang bertanggung jawab
langsung kepada kepala divisi. Pada 2010, Divisi Teknologi Informasi telah menyelesaikan beberapa hal antara lain:
1. Standard Operating Procedure (SOP). Untuk mengatur tugas dan tanggung jawab semua personel, Divisi Teknologi Informasi
mengembangkan dan membuat SOP yang merupakan petunjuk dan standar yang digunakan dalam operasional sehari-hari
divisi Teknologi Informasi.
2. Budget Control System merupakan suatu aplikasi pendukung yang terintegrasi dengan e-loan sebagai aplikasi inti. Aplikasi ini
membantu Perseroan dalam melakukan kontrol terhadap penggunaan biaya-biaya yang sudah direncakan. Semua pengeluaran
Perseroan diproses secara sistematis dari mulai permintaan awal, persetujuan sampai dengan pembayaran.
3. Procurement System dikembangkan untuk membantu Departemen General Affairs dalam melakukan kontrol dan proses
pembelian yang sudah direncanakan Perseroan. Proses dimulai dari permintaan pembelian sampai dengan persetujuan
pembayaran, modul ini diintegrasikan dengan modul Fixed Asset pada buku besar. Sehingga semua aset Perseroan dapat
dikelola dengan baik.
4. PSAK 50/55 Rev 2006 merupakan regulasi internal yang mengharuskan Perseroan keuangan melakukan perubahan dalam
hal penyajian laporan keuangan, dibantu oleh auditor eksternal dan akuntansi. Divisi Teknologi Informasi mengembangkan
modul yang dapat melakukan proses data dari e-loan menghasilkan journal dan laporan yang sudah disesuaikan. Perubahan
yang dilakukan meliputi Amortisasi Transaction Cost dan perubahan metode perhitungan penyisihan dengan menghitung
faktor risiko berdasarkan kerugian yang sudah terjadi. Modul ini berhasil diimplementasikan pada awal 2010, sehingga laporan
keuangan Perseroan pada Januari 2010 sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati108 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
5. Insurance Paperless dikembangkan berdasarkan kebutuhan Perseroan, dengan tingkat transaksi yang semakin tinggi, maka
aktifitas manual menjadi tidak efisien lagi. Modul ini dikembangkan dengan bekerja sama dengan Divisi Operation dan
Perseroan asuransi rekanan sehingga proses asuransi dari mulai melakukan cover asuransi, penerimaan polis, penagihan dapat
dilakukan dengan terpusat dan terintegrasi meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi.
6. Floor Financing, bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam pemberian modal kerja kepada rekanan Showroom. Divisi Teknologi
informasi mengembangkan aplikasi yang melakukan pencatatan jaminan terhadap pinjaman modal kerja yang diberikan Bank
Mandiri kepada Showroom. Perseroan melakukan kontrol dan verifikasi atas jaminan yang diberikan berupa BPKB.
7. SMS Center dikembangkan menjadi SMS interaktif yang dapat memberikan informasi singkat kepada manajemen tentang
kondisi operasional Perseroan. Dengan teknologi sederhana dan biaya yang relatif terjangkau, SMS Center telah mampu
menyajikan kebutuhan manajemen akan informasi akurat yang real time secara cepat, antara lain kondisi penjualan dan
kondisi kualitas AR. Di masa yang akan datang SMS Center akan dikembangkan untuk memaximalkan fungsi-fungsi yang
dianggap perlu sebagai media yang paling mudah dan cepat dalam penyampaian informasi.
8. GL System menggunakan SUN GL, bekerja sama dengan MII sebagai pemenenang tender pengadaan GL System,
implementasi dilakukan dengan cepat karena tidak banyak perubahaan yang dilakukan mengingat sebelumnya Perseroan
sudah menggunakan SUN GL milik PT Tunas Ridean Tbk. Selesai diimplementasikan pada laporan keuangan November 2010.
9. Divisi Teknologi Informasi berhasil menjaga uptime semua jaringan dan server sesuai dengan KPI yang ditetapkan pada awal
tahun 2010.
10. High Availability diperlukan agar kelangsung perangkat- perangkat teknologi informasi berada pada taraf yang wajar dan dapat
terus mendukung bisnis Perseroan. Pada akhir 2010, Divisi Teknologi Informasi membangun perangkat- perangkat yang
handal dengan sistem clustering yang mampu berjalan pada saat terjadi gangguan dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
11. Secara rutin melakukan evaluasi terhadap keamanan infrastruktur teknologi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengurangi risiko
kelemahan dan kerawanan terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi informasi yang cepat dan akurat antar cabang, Perseroan saat ini telah
mengimplementasikan sistem Teknologi Informasi dengan berbasis internet web yang andal untuk keperluan proses kredit dan
proses transaksi lainnya secara online dengan konsep single platform. Dengan adanya sistem tersebut semua transaksi termasuk
untuk keperluan pengambilan keputusan oleh manajemen Perseroan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, tepat dan
aman. Selain itu, Perseroan telah mempunyai Disaster Recovery Center yang berlokasi di Bandung, untuk mengantisipasi adanya
gangguan yang disebabkan oleh bencana alam.
Tahun 2011 merupakan tahun dengan target yang lebih tinggi bagi Divisi Teknologi Informasi, karena Perseroan melakukan
lanjutan pengembangan jaringan kantor cabang dan sekaligus menambah kapasitas Disaster Recovery Center menjadi 100%.
Pada 2011, Divisi Teknologi Informasi telah menyelesaikan beberapa pekerjaan, antara lain:
1. Updating Standard Operating Procedure (SOP) beberapa hal teknis seperti Proses Backup dan pengkinian bentuk Form agar
lebih efektif. membantu Perseroan dalam menjalankan operasional
2. Divisi Teknologi Informasi berhasil menambah kapasitas Disaster Recovery Center menjadi 100% sesuai dengan yang
ditetapkan di awal tahun 2011.
3. Pembuatan Adequate Data Warehouse merupakan suatu sistem yang mengarsipkan dan menganalisis data historis seperti
data penjualan, tunggakan, dan informasi lainnya dari operasi harian. Sistem ini akan menghasilkan suatu bentuk data yang
ditujukan guna kepentingan report management.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 109PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
4. Upgrade Backoffice System, Divisi Teknologi Informasi berhasil mengupgrade Backoffice System menggunakan teknologi
terbaru dengan tujuan memperkecil lubang keamanan yang muncul di sistem lama.
5. Data Recovery Test, Divisi Teknologi Informasi secara rutin melakukan Data Recovery Test dari lokasi DRC di Bandung dengan
hasil yang baik.
6. Printed Matter Inventory, bekerja sama dengan Departemen General Affair dalam melakukan inventaris barang cetakan.
7. Secara rutin melakukan evaluasi terhadap keamanan infrastruktur teknologi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengurangi risiko
kelemahan dan kerawanan terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi.
Pada 2012, Divisi Teknologi Informasi melakukan pembenahan di sisi manajemen. Pengembangan disisi management ini dilakukan
untuk mendukung optimalisasi kebijakan IT yang sudah berlaku di perseroan.
Berikut ini adalah pekerjaan yang telah diselesaikan Divisi Teknologi Informasi pada 2012:
1. Desktop Management, Divisi Teknologi Informasi melakukan pemasangan perangkat yang mampu mengontrol terhadap
semua komputer yang tersambung dalam jaringan. Perangkat ini membantu agar semua komputer di Perseroan dalam keadaan
prima secara software sehingga meminimalisasi gangguan yang mempengaruhi pekerjaan operasional.
2. Bandwidth Management, Divisi Teknologi Informasi melakukan pembenahan dalam memaksimalkan penggunaan bandwidth
untuk seluruh Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Pemakaian bandwidth diprioritaskan kepada hal-hal yang penting, sehingga
tidak terjadi gangguan yang mempengaruhi kinerja sistem secara signifikan.
3. Email Management, Divisi Teknologi Informasi melakukan pemasangan perangkat yang mampu melakukan filter atas semua
konten dan email yang tidak diinginkan. Tujuannya adalah agar penggunaan email sebagai penunjang komunikasi kerja
menjadi maksimal.
4. HRIS, Divisi Teknologi Informasi bekerjasama dengan Divisi HR mengimplementasikan sistem yang mampu menjalankan
beberapa aspek pekerjaan di Divisi HR. Tujuannya adalah untuk membantu Divisi HR dalam menerapkan Employee Self Service
System.
Pada 2013, dengan target perusahaan yang naik dalam angka yang besar dibandingkan dengan tahun 2012, Divisi Teknologi
Informasi mengembangkan dukungan bisnis dengan mengadopsi teknologi nirkabel (wireless technology) dan juga meng-upgrade
kapasitas dari sistem Utama yaitu e-loan dan juga meng-update teknologi yang digunakan agar bisa mendukung bisnis dengan
baik. Beberapa pekerjaan yang telah dilakukan di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Koneksi Nirkabel di Cabang (Wireless Branch Connectivity), Divisi Teknologi Informasi telah melakukan penggantian model
jaringan komputer yang ada di cabang dari teknologi kabel menjadi teknologi nirkabel. Selain menekan biaya implementasi,
teknologi nirkabel juga efektif dalam mengurangi troubleshoot jaringan komputer di cabang. Hal ini masih berlangsung hingga
2014 untuk cabang-cabang yang akan dibuka.
2. Video Conference, Divisi Teknologi Informasi telah berhasil mengembangkan dukungan bisnis dengan cara membantu
komunikasi antara Head Office–Cabang dengan menggunakan aplikasi video conference di mana antara Head Office dan
cabang dapat berkumunikasi tatap muka. Tujuannya untuk menambah kualitas komunikasi dan juga membantu efisiensi
dalam biaya perjalanan dinas.
3. Upgrade Infrastruktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan beberapa upgrade infrastruktur yaitu:
a. Aplikasi inti e-loan mobile, Divisi Teknologi Informasi telah berhasil melakukan mengembangkan aplikasi inti pada Mobile
Phone. Dengan ini penggunaan aplikasi inti semakin optomal untuk mendukung perkembangan bisnis perusahaan yang
semakin besar.
b. Upgrade infrastruktur jalur komunikasi cabang- Head Office yang bertujuan mendukung reliabilitas performansi aplikasi.
c. Upgrade perangkat server yang bertujuan menambah performansi layanan dan juga mengganti server yang sudah berumur
5 tahun.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati110 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
Pada 2014, Divisi Teknologi Informasi berinisiatif mengembangkan dukungan bisnis dengan teknologi berbasis mobile dan juga
teknologi berbasis web yang difokuskan untuk sistem kolaborasi. Beberapa pekerjaan yang dilakukan pada 2014 adalah:
1. Mobile Collection, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi yang dipadukan dengan teknologi mobile phone, geo
tagging dan juga EDC (Electronic Data Capture). Mobile Collection akan memadukan teknologi smartphone dan EDC untuk
menerima pembayaran baik melalui cash maupun secara debit. Dengan penggunaan teknologi mobile collection ini, Perseoan
menargetkan perbaikan kualitas di umur piutang 1 sampai 30 hari dan juga membantu kenaikan produktivitas dari field
collector. Dengan teknologi ini, field collector bisa melakukan penagihan langsung ke debitur dan melakukan proses penagihan
dan pencetakan kuitansi on the spot di tempat debitur. Bagi manajemen, teknologi ini membantu melihat secara real time
posisi field collector untuk proses monitoring.
2. Sistem Pengelolaan Dokumen (Document Management System), Divisi Teknologi Informasi mengembangkan teknologi berbasis
web yang membantu dalam pengelolaan dokumen untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi pengelolaan dokumen,
sehingga membantu perusahaan memiliki pengelolaan dokumen yang terorganisasi dengan baik.
3. Upgrade Reporting Services, Divisi Teknologi melakukan upgrade pada Reporting Services yang bertujuan meningkatkan
performansi penyediakan data report yang lebih baik dan lebih cepat untuk analisis data dan pengambilan keputusan.
4. Upgrade Infrasuktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan beberapa upgrade pada infrastruktur yakni:
a. Upgrade perangkat Network, bertujuan untuk meningkatkan performansi aplikasi inti.
b. Penambahan kapasitas perangkat Disaster Recovery Center yakni melakukan penambahan beberapa server aplikasi inti
dan perangkat jaringan Inti. Tujuannya agar DRC yang dimiliki cukup memadai dan siap untuk mengoperasikan sistem
informasi perusahaan jika bencana terjadi atau kerusakan pada Data Center.
c. Virtualisasi Server, cara untuk melakukan efektifitas pekerjaan dan efisiensi budget, Divisi Teknologi Informasi akan
melakukan virtualisasi untuk beberapa server pada Data center maupun DRC. Hal ini dilakukan untuk mempercepat
pengembangan sistem serta efektivitas penggunaan sumber data dan efisiensi penggunaan budget serta penggunaan
listrik.
Pada 2015, Divisi Teknologi Informasi mengintensifkan pengembangan teknologi berbasis mobile karena melihat perkembangan
bisnis yang semakin cepat dan membutuhkan dukungan baik secara on site maupun off site. Implementasi mobile application
yang dilakukan pada 2014 memiliki impact yang cukup membantu di sisi bisnis di mana Perseroan bisa mencapai profit yang
direncanakan. Pengembangan dari teknologi mobile application yang dilakukan tahun 2014 adalah mobile survey dan mobile
marketing.
Pekerjaan yang dilakukan Divisi Teknologi Informasi di Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Marketing Mobile Application, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi berbasis mobile yang akan digunakan
sales & marketing sebagai alat bantu dalam melakukan entry data. Entry data bisa dilakukan ditempat calon debitur maupun
di tempat lainnya yang bertujuan untuk mempercepat proses kredit. Tujuan dari teknologi ini adalah memperbaiki SLA Kredit
yang ada di MTF.
2. Survey Mobile Application, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi mobile yang akan digunakan oleh Divisi Credit
untuk membantu dalam melakukan proses survei. Teknologi ini membantu team sales & surveyor untuk melakukan proses
survei dan pengambilan dokumen di tempat calon debitur dan langsung terkoneksi dengan sistem Utama yang ada di kantor
pusat. Sama seperti Mobile marketing, tujuan dari teknologi ini adalah mempercepat proses kredit di Perseroan. Teknologi ini
juga mengadopsi teknologi geotagging di mana posisi proses survei akan ditangkap dan dicatat dalam sistem.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 111PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Teknologi informasi
3. Dashboard Data Warehouse, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi berbasis web yang membantu menghubungkan
semua data yang dimiliki Perseroan, aplikasi ini bertujuan untuk dikelola menjadi data baru atau report, mengurangi kesalahan
dalam penyajian data dan mempercepat pembuatan report yang digunakan dalam pengambilan keputusan ataupun menyusun
Business Strategy.
4. Upgrade Infrastruktur, Divisi Teknologi Informasi melakukan beberapa upgrade pada infrastruktur yakni:
a. Percepatan koneksi Internet yang bertujuan meningkatkan kualitas internet yang digunakan untuk koneksi Virtual Private
Network dan proses update informasi untuk kebutuhan internal.
b. Penambahan koneksi Leased Line ke lokasi Disaster Recovery Center yang bertujuan memastikan data yang ada di Head
Office ter-replikasi dengan sempurna ke lokasi Disaster Recovery Center.
c. Pemasangan Aplikasi Monitoring untuk semua peralatan jaringan dan server yang bertujuan untuk mencatat utilisasi dan
kesehatan dari perangkat.
5. System Ticketing, Divisi Teknologi Informasi mengimplementasi System Ticketing yang bertujuan untuk mencatat dan membuat
skala prioritas, System ini dikhususkan untuk membantu perbaikan Service Level Agreement Divisi Teknologi Informasi dalam
penanganan masalah.
6. Mobile Report Application, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan aplikasi mobile report yang digunakan oleh Middle
& Top Level Management. Tujuan dari teknologi ini adalah membantu manajemen untuk memperoleh informasi mengenai
performance perusahaan secara real time sehingga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati112 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 113PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
04Analisis dan PembahasanManajemen
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati114 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIAPertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 cenderung mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014 dari 5,02% menjadi
4,79% serta terjadi peningkatan volatilitas di pasar modal dan pasar uang. Perlambatan juga terjadi karena tekanan dan kinerja
harga komoditas dunia dan ekspor nasional yang relatif stagnan. Namun demikian, inflasi tahun 2015 tetap terkendali pada single
digit 8,36% dan lebih baik dibandingkan inflasi tahun 2014 walaupun di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian tarif
dasar listrik dan tarif angkutan udara serta ketidakpastian politik di awal tahun. Tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar Rupiah
2,1% ke posisi Rp13.400/USD juga mendorong peningkatan BI Rate di tahun 2015 dari level 7,50 menjadi ke level 7,75 yang pada
akhirnya mendorong kenaikan suku bunga kredit beberapa perusahaan pembiayaan.
Hingga akhir tahun 2015, perekonomian yang kurang kondusif serta tekanan likuiditas mempengaruhi kinerja multifinance dalam
hal peningkatan pembiayaan baru serta profitabilitas. Di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif tersebut, manajemen
Perseroan terus berupaya untuk mencapai pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan di awal tahun.
TINJAUAN INDUSTRI PERUSAHAAN PEMBIAYAANDampak kondisi perekonomian yang melambat tersebut juga dapat dirasakan di sektor perusahaan pembiayaan. Hal ini dapat
dilihat pada data dari Bank Indonesia di mana aset Perusahaan Pembiayaan di tahun 2015 tercatat Rp426 triliun atau hanya
tumbuh 1% dari posisi akhir tahun 2014 atau mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang tumbuh
5%. Sedangkan pertumbuhan piutang industri pembiayaan di tahun 2015 tercatat Rp363 triliun mengalami penurunan 1% jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat tumbuh 5%. Penurunan terutama terjadi pada segmen pembiayaan sewa guna
usaha sebesar 5%. Melemahnya pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut antara lain dipengaruhi perlambatan perekonomian
nasional yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan, antara lain kondisi perekonomian, kompetisi dalam industri pembiayaan dan otomotif, tingkat suku bunga dan variasi produk baru dari bidang otomotif
Analisis dan Pembahasan manajemen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 115PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tabel Perkembangan Perusahaan Pembiayaan 2011 - 2015
KETERanGan (Rp miliar) 2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015
Total Aset Pembiayaan 291.383 17% 341.568 17% 400.441 5% 420.315 1% 425.716
Total Piutang Pembiayaan 245.299 23% 302.052 15% 348.027 5% 366.138 -1% 363.273
Sumber: www.ojk.co.id dan www.bi.go.id
Di tengah perlambatan ekonomi tersebut, bisnis multifinance masih mencatat pertumbuhan yang positif dibanding industri lainnya.
Industri multifinance telah terbukti mampu bertahan dari gejolak krisis ekonomi sejak terjadi krisis moneter tahun 1997/1998.
Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan multifinance yang positif ini, pihak regulator semakin memperketat pengawasan
terhadap industri multifinance ini serta memperluas bidang usaha multifinance agar dapat bersaing dan tumbuh dengan sehat.
Perkembangan Industri Mobil di IndonesiaPenjualan nasional mobil baru di Indonesia pada 2015 mencapai 1.013.291 unit atau mengalami penurunan 19% dibandingkan
penjualan mobil baru di tahun 2014 yang tercatat sebanyak 1.208.019 unit. Penurunan ini antara lain disebabkan perlambatan
perekonomian dan melemahnya nilai tukar Rupiah beberapa waktu yang lalu. Realisasi penjualan mobil di tahun 2015 sedikit di
atas target yang diprediksikan oleh GAIKINDO yaitu 1 juta unit.
Realisasi penjualan mobil yang melemah di tahun 2015 ini juga disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dan kemampuan
daya beli masyarakat yang cenderung menurun.
Tabel Data Penjualan Mobil per bulan tahun 2014 - 2015
jan feb mar Apr mei jun jul Ags Sep okt nov des total
2014 103.609 111.824 113.067 106.124 96.872 110.614 91.334 96.652 102.572 105.222 91.327 78.802 1.208.019
2015 94.194 88.740 99.410 81.600 79.375 82.172 55.615 90.538 93.038 88.408 86.938 73.264 1.013.291
Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati116 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Data sementara periode Januari-November 2015 merk tipe mobil terlaris adalah:
no. Merek Mobil Unit Terjual
1 Toyota Avanza 125.506
2 Toyota Agya 51.908
3 Honda Mobilio 41.189
4 Toyota Kijang Innova 37.396
5 Honda HR-V 34.469
Sumber: www.otomotif.kompas.com
Perkembangan Industri Sepeda Motor di IndonesiaPenjualan sepeda motor di pasar domestik sepanjang 2015 mengalami penurunan sekitar 19,51% menjadi 6.480.155 unit
dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 7.743.879 unit.
Sepanjang 2015, berikut 10 tipe sepeda motor yang paling banyak digemari dan laris dalam penjualan:
no. Type Sepeda Motor Unit Terjual
1 Honda Beat 1.855.349
2 Honda Vario Series 1.277.024
3 Yamaha Mio Series 539.958
4 Honda Scoopy 350.925
5 Yamaha Vixion 251.937
6 Honda Supra X 173.487
7 Honda Revo 164.591
8 Yamaha Soul GT 156.045
9 Yamaha MX King 124.451
10 Honda CB150R Streetfire 91.823
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
Perkembangan Bisnis Pembiayaan PerseroanFaktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan, antara lain kondisi perekonomian, kompetisi
dalam industri pembiayaan dan otomotif, tingkat suku bunga dan variasi produk baru dari bidang otomotif. Perseroan berupaya
untuk senantiasa dekat dengan konsumen dan penjual (Dealer) dengan prinsip bahwa kepuasan konsumen dan Dealer adalah
misi utama Perseroan. Adapun cara yang Perseroan lakukan adalah menambah jaringan operasional agar lebih dekat dengan
konsumen dan Dealer, peningkatan pelayanan jasa pembiayaan misalnya kecepatan proses kredit, dan melatih tenaga frontliner
yang profesional. Kompetisi yang ketat dalam industri pembiayaan dan otomotif membuat kompetitor selalu mengeluarkan
berbagai program untuk menarik konsumen dan dealer. Sehingga Perseroan dituntut untuk lebih profesional, kreatif dan efisien
dalam mengelola Perseroan agar tetap memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 117PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Berikut ini data pembiayaan baru Perseroan dalam 3 tahun terakhir:
Tahun Unit Jumlah (Rp juta)
2013 102.726 11.590.044
2014 121.938 14.775.322
2015 121.583 17.141.873
Volume penjualan sangat dipengaruhi oleh tingkat harga (suku bunga) dan kecepatan serta kualitas pelayanan karena harga
sangat berpengaruh dalam industri pembiayaan otomotif.
Konsumen cenderung mencari alternatif pembiayaan dengan suku bunga yang terjangkau sedangkan untuk dapat memberikan
pembiayaan suku bunga yang kompetitif maka Perseroan harus mendapatkan dukungan dana pembiayaan dari bank maupun
kreditur dengan suku bunga pinjaman yang lebih kompetitif juga. Untuk itu Perseroan senantiasa mencari alternatif pendanaan
yang terbaik salah satunya adalah penerbitan surat utang agar tetap dapat berkompetisi di industri pembiayaan. Selain itu,
Perseroan juga dituntut untuk menjaga profesionalisme dan efisiensi perusahaan dengan meningkatkan profesionalisme dan
produktivitas karyawan. Semakin banyak variasi produk baru dari otomotif, maka minat konsumen untuk memiliki produk tersebut
juga makin besar sehingga kebutuhan akan pembiayaan oleh konsumen juga makin tinggi. Dengan demikian, tercipta pasar
pembiayaan yang makin besar untuk mendorong Perseroan menciptakan berbagai paket program pembiayaan yang menarik
bagi konsumen. Perseroan berkeyakinan peluang usaha dimana Perseroan beroperasi akan ikut membaik seiring dengan adanya
peningkatan daya beli masyarakat yang disebabkan membaiknya perekonomian Indonesia.
Berikut ini data pembiayaan baru Perseroan selama 3 tahun terakhir untuk jenis mobil baru, mobil bekas, sepeda motor dan alat
berat:
Tabel Data Pembiayaan Mobil Baru
Tahun Unit Jumlah (Rp Juta)
2013 71.348 9.887.052
2014 99.863 13.815.064
2015 105.329 16.434.626
Tabel Data Pembiayaan Mobil Bekas
Tahun Unit Jumlah (Rp Juta)
2013 13.267 1.238.611
2014 6.246 635.173
2015 3.009 335.127
Tabel Data Pembiayaan Sepeda Motor
Tahun Unit Jumlah (Rp Juta)
2013 17.961 282.261
2014 15.786 261.873
2015 13.149 213.763
Tabel Data Pembiayaan alat Berat
Tahun Unit Jumlah (Rp Juta)
2013 150 182.120
2014 43 63.212
2015 96 158.357
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati118 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHAPerseroan didirikan dan mulai beroperasi pada 1989. Saat ini, Perseroan fokus dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa
guna usaha. Dalam menjalankan usahanya Perseroan memberikan kredit konsumen untuk pembelian berbagai merek kendaraan bermotor serta alat berat. Perseroan memfokuskan usaha pada kegiatan pembiayaan mobil baru yang dapat memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang terkendali yaitu terutama merek-merek Toyota, Daihatsu, Honda, Nissan,
Mitsubishi dan Suzuki yang sudah menguasai lebih dari 80% pangsa pasar otomotif.
Jasa Pembiayaan KonsumenSemakin banyak variasi produk baru dari otomotif, maka minat konsumen untuk memiliki produk tersebut juga makin besar
sehingga kebutuhan jasa pembiayaan kendaraan bermotor oleh konsumen juga semakin meningkat. Dengan demikian, tercipta
pasar pembiayaan yang makin besar serta mendorong Perseroan untuk menciptakan berbagai paket program pembiayaan yang
menarik bagi konsumen. Kegiatan pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit.
Pemilikan kendaraan bermotor dengan ketentuan pembayaran kembali secara angsuran tetap setiap bulannya. Perseroan
mengklasifikasikan fasilitas pembiayaannya ke dalam 3 jenis, yaitu mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor. Perseroan juga
menetapkan persyaratan kredit yang berbeda untuk ke 3 jenis usaha tersebut. Secara umum, jangka waktu pembiayaan ditetapkan
1 (satu) sampai 7 (tujuh) tahun dengan jangka waktu pembiayaan terbanyak adalah selama 4 (empat) tahun. Sebagai agunan
untuk kredit tersebut adalah berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) asli yang di simpan oleh Peseroan. Dokumen
tersebut akan diserahkan kepada konsumen apabila seluruh kewajibannya kepada Perseroan telah dilunasi.
Kegiatan usaha Perseroan yang bergerak dalam bisnis jasa pembiayaan kendaran bermotor semakin menunjukan kinerja yang
memuaskan. Dari segmen usaha Jasa Pembiayaan Konsumen, Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp1.423,22 miliar naik 33.83%
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp1.063,44 miliar. Hal ini disebabkan oleh realisasi pembiayaan konsumen dan aset
kelolaan Perseroan mengalami peningkatan di tahun 2015. Realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp16,85
triliun atau meningkat sebesar Rp2.6 triliun atau 18.35% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp14,25 triliun. Adapun total aset
kelolaan Perseroan tahun 2015 adalah sebesar Rp26,15 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp5,8 triliun atau 28,35% dari tahun
2014. Selain itu kenaikan pendapatan pembiayaan konsumen juga disebabkan oleh peningkatan dari pembiayaan konsumen yang
didanai melalui skema pembiayaan bersama (Joint Financing) without recourse yang mendominasi total pembiayaan baru selama
tahun 2015 (60,74% dari total pembiayaan baru pembiayaan konsumen tahun 2015).
Sewa Guna UsahaPerseroan menawarkan pembiayaan leasing bagi perusahaan untuk memperoleh barang- barang modal untuk operasional dengan
mudah dan cepat. Kegiatan usaha Perseroan dalam bidang sewa guna usaha (leasing) mencatatkan pendapatan sebesar Rp99,64
miliar naik dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 87,37 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh realisasi pembiayaan baru
sebesar Rp 282,33 miliar atau turun 47% selama tahun 2015 dari sebesar Rp 529,32 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 282,33
miliar pada tahun 2015.
Perseroan yakin bahwa di masa mendatang, peluang usaha dari jasa pembiayaan kendaraaan bermotor akan tetap meningkat. Hal
ini didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat yang disebabkan iklim ekonomi yang semakin baik di Indonesia.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 119PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ProfitabilitasDi tahun 2015, Perseroan mencatat profitabilitas yang secara umum mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
seperti:
• ImbalHasilRata-rataAsetsebesar5,11%meningkatdaritahunsebelumnyayangtercatatsebesar4,74%.
• ImbalHasilRata-rataEkuitassebesar29,77%meningkatdaritahunsebelumnyayangtercatatsebesar29,71%.
• JumlahPendapatan/JumlahAsetsebesar21,60%meningkatdibandingkandengantahunsebelumnyayangtercatatsebesar
20,39%.
a) Rasio imbal Hasil Rata-rata aset dan Rasio imbal Hasil Rata-rata Ekuitas
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio imbal hasil rata-rata aset Perseroan tercatat sebesar 5,11% dan 4,74%. Imbal
hasil rata-rata aset tahun 2015 naik jika dibandingkan dengan tahun 2014 karena kenaikan realisasi pendapatan pembiayaan
konsumen yang berkontribusi pada kenaikan laba tahun berjalan sebelum pajak sebagai pengembalian atas total aset yang
dikelola Perseroan.
Rasio imbal hasil modal sendiri dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan meraih laba dari modal yang
ditanamkan dan dicerminkan dari perbandingan antara Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih) dengan modal sendiri.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio imbal hasil modal sendiri adalah sebesar 29.77% dan 29,71%. Imbal hasil
modal sendiri tahun 2015 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2014 karena kenaikan realisasi pendapatan
pembiayaan konsumen mengalami peningkatan yang berkontribusi terhadap kenaikan Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih)
Perseroan.
b) Jumlah Pendapatan/Jumlah aset
Di tahun 2015, jumlah pendapatan/jumlah aset mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang tercatat sebesar 20,39%
menjadi 21,60% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena rasio pertumbuhan pendapatan Perusahaan lebih besar
dibandingkan dengan rasio pertumbuhan asetnya. Perseroan untuk berusaha meraih pasar yang lebih besar untuk mencapai
target menjadi 3 (tiga) besar perusahaan pembiayaan di indonesia.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN KINERJA KEUANGANAnalisis kinerja keuangan berikut disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan tanggal 31 Desember 2014.
1. Laporan Posisi KeuanganAsetPosisi tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Perseroan mencapai Rp9,2triliun naik 24,00% dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar Rp7,4triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan
peningkatan volume pembiayaan konsumen.
Perseroan di dalam usahanya yang bergerak dalam pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha sesuai dengan PSAK No.1
(revisi 2009 tentang penyajian Laporan Keuangan yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011) tidak menyajikan
klasifikasi aset ke dalam kategori aset lancar dan aset tidak lancar.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati120 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
a. Kas dan Setara Kas
Di tahun 2015, saldo kas dan setara kas Perseroan tercatat sebesar Rp91,66 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp181,48
miliar atau sebesar 66,37% dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp 273,45 miliar.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kas yang ditempatkan pada bank dari Rp209,48 miliar pada tahun
2014 menjadi Rp22 miliar pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan strategi managemen untuk mengalokasikan dana
kegiatan produktif (new customer acquisition).
Tabel Kas dan Setara Kas (dalam juta Rupiah)
Kas dan Setara Kas 2015 2014 Perubahan
Kas 19.938 13.951 42,91%
Kas pada Bank
- Pihak ketiga 3.239 8.896 -63,59%
- Pihak berelasi 18.768 200.582 -90,64%
Deposito Berjangka
- Pihak ketiga 18 18 0,00%
- Pihak berelasi 50.003 50.003 0,00%
Jumlah Kas dan Setara Kas 91.966 273.450 -66,37%
b. Piutang Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun 2015 tercatat sebesar Rp7,9 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp1,99
triliun atau sebesar 33,77% dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun 2014 sebesar Rp5,9
triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru. Realisasi pembiayaan baru untuk
tahun 2015 adalah sebesar Rp16,8 triliun atau meningkat sebesar Rp2,6 triliun atau 18,35% dari realisasi tahun sebelumnya
sebesar Rp14,2 triliun.
Piutang pokok pembiayaan bersama (joint financing) meningkat 25,97% dari tahun sebelumnya seiring dengan peningkatan
lending baru joint financing sebesar 1,3 triliun atau 14,9% dari tahun 2014 sebesar Rp9,1 triliun menjadi sebesar Rp 10,4 triliun
pada tahun 2015. Diikuti piutang pokok pembiayaan sendiri (non joint financing) meningkat 38,45% dari tahun sebelumnya seiring
dengan peningkatan lending baru non joint financing sebesar Rp1,02 triliun atau 17,79% dari tahun 2014 sebesar Rp5,7triliun
menjadi sebesar Rp6,7 triliun pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan lending baru Perseroan meningkat
cukup baik yang mana didukung dengan perkembangan industri otomotif yang sangat prospektif.
Tabel Piutang Pembiayaan Konsumen (dalam juta Rupiah, kecuali*)
Piutang Pembiayaan Konsumen 2015 2014 Perubahan
Piutang Pembiayaan Bersama 20.906.390 16.638.656 25,65%
Piutang Pembiayaan Sendiri 11.169.838 8.067.848 38,45%
Total Piutang Pembiayaan Kelolaan 32.706.228 24.706.504 32,38%
Pokok Piutang Pembiayaan Bersama 18.000.423 14.289.451 25,97%
Total Pokok Piutang Pembiayaan Kelolaan 26.154.335 20.377.438 28,35%
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (270.477) (194.852) 38,81%
Piutang Pembiayaan Bersih 7.883.435 5.893.135 33,77%
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 1,18% 1,01% 16,83%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 121PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
c. Piutang Sewa Pembiayaan
Sejak tahun 2011, Perseroan sudah memulai untuk melakukan transaksi sewa pembiayaan atau financial lease. Transaksi ini
dikelola oleh Divisi COP and Fleet untuk pembiayaan kendaraan komersial Perusahaan dan alat berat. Pada tahun 2015, dengan
dukungan dari Commercial dan Corporate Banking Bank Mandiri, Divisi COP and Fleet meningkatkan fokus pada pembiayaan
kendaraan roda empat khususnya kendaraan penumpang (passenger) karyawan Perusahaan, dan kendaraan heavy truck untuk
industri infrastruktur, distribusi dan transportasi. Pada tahun 2015 ini, Perseroan mengalami penurunan Piutang sewa pembiayaan
sebesar Rp 220,50 miliar menjadi Rp700,11 miliar pada tahun 2015 dibandingkan dengan saldo piutang sewa pembiayaan tahun
lalu yang hanya sebesar Rp920,62 miliar.
Tabel Piutang Sewa Pembiayaan (dalam juta Rupiah)
Piutang Sewa Pembiayaan 2015 2014 Perubahan
Piutang Sewa Pembiayaan Bruto 700.117 920.620 -23,95%
Nilai Sisa yang Terjamin 226.130 236.200 -4,26%
Pendapatan Sewa Pembiayaan yang ditangguhkan (95.967) (136.883) -29,89%
Simpanan Jaminan (226.130) (236.200) -4,26%
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (5.791) (17.213) -66,36%
Jumlah Piutang Sewa Pembiayaan 598.359 766.524 -21,94%
d. Piutang lain-lain
Komposisi saldo piutang lain-lain Perseroan terdiri dari pihak ketiga dan pihak yang berelasi. Piutang lain-lain pihak ketiga sebagian
besar merupakan tagihan kepada konsumen sehubungan dengan penutupan asuransi pembiayaan konsumen, sedangkan piutang
lain-lain pihak yang berelasi adalah transaksi dengan PT Tunas Ridean Tbk sehubungan operasional Perseroan. Saldo piutang lain-
lain Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp464,56 miliar mengalami peningkatan sebesar Rp101,11 miliar dibandingkan
dengan saldo piutang Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp363,45 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh
kenaikan piutang akseptasi klaim dan kenaikan pengakuan piutang Joint Financing pada akhir bulan Desember 2015. Saldo
piutang akseptasi klaim tahun 2015 tercatat Rp65,60 miliar meningkat sebesar Rp39,53 miliar dibandingkan tahun 2014 atau
meningkat sebesar 60,26%.
e. aset Tetap
Saldo aset tetap Perseroan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp102,85 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp28,32 miliar
atau sebesar 37,99% dibandingkan dengan saldo aset tetap Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp74,53 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh penambahan aset berupa tanah, gedung, perlengkapan dan peralatan kantor serta renovasi
bangunan sewa sejalan dengan ekspansi usaha Perseroan. Penambahan aset berupa tanah senilai Rp1,38 miliar dan gedung
sebesar Rp3,53 miliar yang terletak di ruko Cilegon Bizz Park. Penambahan tanah senilai Rp2,91 miliar dan gedung sebesar Rp1,5
miliar yang terletak di jalan Indra prasta No 30 A-B Semarang. Penambahan tanah senilai Rp2,5 miliar dan gedung sebesar Rp6,33
miliar yang terletak di Ring Road dlm Tanjung Sari Medan Selayang kota Medan.
f. aset Pajak Tangguhan
Di tahun 2015, saldo aset pajak tangguhan Perseroan tercatat sebesar Rp19,91 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp7,02
miliar atau sebesar 54,50% dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp12,89 miliar.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pajak tangguhan atas penambahan koreksi fiskal atas perbedaan temporer
untuk imbalan kerja karyawan dan pencadangan bonus karyawan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati122 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
g. aset Lain-lain
Saldo aset lain-lain Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp41,92 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp4,10 miliar atau
sebesar 10,85% dibandingkan dengan saldo aset lain-lain operasi Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp37,81 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan setoran dalam perjalanan Perseroan (pembayaran angsuran pembiayaan konsumen
melalui kantor pos) sebesar Rp7,4 miliar seiring bertambahnya aset kelolaan Perseroan.
LiabilitasDi tahun 2015, utang jangka pendek Perseroan tercatat sebesar Rp3,8 triliun meningkat sebesar 17,64% dibandingkan dengan
tahun 2014 sebesar Rp3,3 triliun, sedangkan utang jangka panjang Perseroan tercatat sebesar Rp4,2 triliun meningkat sebesar
28,38% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp3,3triliun.
Total utang Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp8,03 triliun. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 23,03% dibandingkan
dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp6,5 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman bank
baru untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan.
Perseroan di dalam usahanya yang bergerak dalam pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan konsumen sesuai dengan PSAK
No. 1 (revisi 2009 tentang penyajian Laporan Keuangan yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011) tidak
menyajikan klasifikasi utang kedalam kategori utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
a. Utang Usaha
Di tahun 2015, jumlah utang usaha Perseroan yang terdiri dari utang kepada pihak ketiga, baik utang kendaraan maupun utang
asuransi tercatat sebesar Rp390,26 miliar turun 25,45% atau sebesar Rp133,26 miliar dibandingkan dengan jumlah utang usaha
kepada pihak ketiga pada tahun 2014 sebesar Rp523,52 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan utang kepada
supplier kendaraan seiring percepatan pembayaran kepada rekanan.
b. Utang Lain-lain
Utang lain-lain Perseroan terdiri dari utang kepada pihak ketiga dan utang kepada pihak berelasi. Pada tahun 2015, jumlah utang
lain-lain kepada pihak ketiga Perseroan sebesar Rp110,21 miliar atau meningkat sebesar Rp25,6 miliar atau sebesar 30,26%
dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada pihak ketiga pada tahun 2014 sebesar Rp84,61 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh pengakuan kewajiban kepada pihak ketiga terkait transaksi non operasional Perseroan. Pada tahun 2015,
jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi Perseroan sebesar Rp44,80 miliar menurun sebesar Rp9 miliar atau sebesar 16,72%
dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi sebesar Rp53,80 miliar pada tahun 2014.
c. Utang Pajak Kini
Pada tahun 2015, jumlah utang pajak Perseroan sebesar Rp20,46 miliar atau naik sebesar Rp9,43 miliar atau sebesar 85,39%
dibandingkan dengan jumlah utang pajak Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp11,04 miliar. Kenaikan ini disebabkan karena
kenaikan PPh badan sebesar Rp7,56 miliar dan kenaikan angsuran PPh ps 25 sebesar Rp1,86 miliar.
d. Beban yang Masih Harus Dibayar
Pada tahun 2015, jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan sebesar Rp96,08 miliar atau meningkat sebesar Rp1,68 miliar
atau sebesar 1,78% dibandingkan dengan jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp94,40
miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan kenaikan beban gaji dan tunjangan Perseroan di tahun 2015.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 123PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
e. Pinjaman Bank
Di tahun 2015, jumlah pinjaman bank Perseroan sebesar Rp5,5 triliun naik sebesar Rp1,19 triliun atau 27,76% dibandingkan
dengan jumlah pinjaman bank Perseroan tahun 2014 sebesar Rp4,3 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan
realisasi pembiayaan baru yang didanai dari pinjaman bank seiring pertumbuhan usaha Perseroan.
f. Surat Berharga yang Diterbitkan
Pada tahun 2015, jumlah surat berharga yang diterbitkan Perseroan sebesar Rp1,85 triliun naik sebesar Rp400 miliar atau sebesar
27,58% dibandingkan dengan jumlah surat berharga yang diterbitkan Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp1,45 triliun. Kenaikan
tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan I tahap III sebesar Rp150 miliar dan penerbitan Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I sebesar Rp600 miliar oleh Perseroan dan adanya pelunasan Obligasi VI sebesar Rp150 miliar dan MTN III
sebesar Rp200 miliar.
g. Liabilitas imbalan Kerja
Pada tahun 2015, jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan Perseroan sebesar Rp36,549 miliar atau meningkat sebesar Rp15,28
miliar atau sebesar 71,83% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun 2014 sebesar Rp21,71
miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan total benefit yang diterima karyawan dan jumlah karyawan tetap
Perseroan.
Tabel Liabilitas (dalam juta Rupiah)
Liabilitas 2015 2014 Perubahan
Utang Usaha 390.262 523.518 -25,45%
Utang Lain-lain
Pihak ketiga 110.205 84.605 30,26%
Pihak berelasi 44.803 53.799 -16,72%
Utang Pajak Kini 20.462 11.037 85,39%
Beban yang Masih Harus Dibayar
Pihak ketiga 94.240 91.704 2,77%
Pihak berelasi 1.835 2.691 -31,81%
Pinjaman Bank
Pihak ketiga 4.228.720 2.941.445 43,76%
Pihak berelasi 1.272.623 1.364.359 -6,72%
Biaya provisi yang belum diamortisasi -14.753 -14.662 0,62%
Surat Berharga yang Diterbitkan
Pihak ketiga 1.297.250 1.092.000 18,80%
Pihak berelasi 552.750 358.000 54,40%
Beban emisi yang belum diamortisasi -4.590 -2.631 74,46%
Liabilitas Imbalan Kerja 36.549 21.271 71,83%
Jumlah Liabilitas 8.030.356 6.527.136 23,03%
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati124 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
EkuitasDi tahun 2015, Perseroan mencatat ekuitas sebesar Rp1.172,64 miliar naik 31.07% dari tahun 2014 sebesar Rp894,65 miliar atau
mengalami kenaikan Rp277,98miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya Laba Tahun Berjalan Perseroan.
Tabel Ekuitas (dalam juta Rupiah)
Ekuitas 2015 2014 Perubahan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 250.000 0,00%
Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja karyawan (11.496) (6.080) 89,07%
Saldo Laba
- Sudah Ditentukan Penggunaannya 50.000 50.000 0,00%
- Belum Ditentukan Penggunaannya 884.134 600.733 47,18%
Jumlah Ekuitas 1.172.638 894.653 31,07%
Tabel Posisi Keuangan tahun 2015 dan 2014 (dalam juta Rupiah)
Posisi Keuangan 2015 2014 Perubahan
aSET
Kas dan setara kas
Kas 19.938 13.951 42,91%
Kas pada Bank
Pihak ketiga 3.257 8.914 -63,46%
Pihak berelasi 68.771 250.585 -72,56%
Piutang pembiayaan konsumen
Pihak ketiga 8.148.026 6.080.567 34,00%
Pihak berelasi 5.886 7.420 -20,67%
cadangan kerugian penurunan nilai (270.477) (194.852) 38,81%
Piutang Sewa Pembiayaan pihak ke tiga 604.150 783.737 -22,91%
Cadangan kerugian penurunan nilai (5.791) (17.213) -66,36%
Piutang lain-lain
Pihak ketiga 76.923 43.921 75,14%
Pihak berelasi 388.421 320.326 21,26%
Cadangan kerugian penurunan nilai (785) (794) -1,13%
Tagihan Kelebihan Pajak
Aset pajak tangguhan 19.907 12.885 54,50%
Aset tetap – Bersih 102.852 74.531 38,00%
Aset lain-lain
Pihak ketiga 41.081 36.845 11,50%
Pihak berelasi 835 966 -13,56%
TOTaL aSET 9.202.994 7.421.789 24,00%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 125PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Posisi Keuangan 2015 2014 Perubahan
LiaBiLiTaS Dan EKUiTaS
Utang usaha 390.262 523.518 -25,45%
Utang lain-lain
Pihak ketiga 110.205 84.605 30,26%
Pihak berelasi 44.803 53.799 -16,72%
Utang pajak kini 20.462 11.037 85,39%
Beban yang masih harus dibayar
Pihak ketiga 94.240 91.704 2,77%
Pihak berelasi 1.835 2.691 -31,81%
Pinjaman bank
Pihak ketiga 4.228.720 2.941.445 43,76%
Pihak berelasi 1.272.623 1.364.359 -6,72%
Biaya provisi yang belum diamortisasi (14.753) (14.662) 0,62%
Surat berharga yang diterbitkan
Pihak ketiga 1.297.250 1.092.000 18,80%
Pihak berelasi 552.750 358.000 54,40%
Beban emisi yang belum diamortisasi (4.590) (2.631) 74,46%
Liabilitas imbalan kerja karyawan 36.549 21.271 71,83%
TOTaL LiaBiLiTaS 8.030.356 6.527.136 23,03%
EKUiTaS
Modal 250.000 250.000 0,00%
Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja karyawan (11.496) (6.080) 89,08%
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya 50.000 50.000 0,00%
Belum ditentukan penggunaannya 884.134 600.733 47,18%
TOTaL EKUiTaS 1.172.638 894.653 31,67%
TOTaL LiaBiLiTaS Dan EKUiTaS 9.202.994 7.421.789 24,00%
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati126 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
2. Laporan Laba RugiPendapatana. Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Di tahun 2015, pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp1,42 triliun meningkat 33,83% atau
sebesar Rp359,78 miliar dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2014 yang mencapai Rp1,06 triliun.
Peningkatan ini disebabkan realisasi pembiayaan baru mengalami peningkatan di tahun 2015. Realisasi pembiayaan baru untuk
tahun 2015 adalah sebesar Rp16.8 triliun naik sebesar Rp2,61 triliun atau 18,35% dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp14,25 triliun.
b. Pendapatan Sewa Pembiayaan
Pendapatan sewa pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 99,64 miliar atau meningkat 14,05% atau sebesar Rp12,27
miliar dibandingkan dengan pendapatan sewa pembiayaan pada tahun 2014 yang sebesar Rp87,37 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh adanya realisasi pembiayaan baru sebesar Rp282,33 miliar pada tahun 2015.
c. Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp7,67 miliar. Pendapatan bunga pada tahun 2015 turun 61,25% atau
sebesar Rp12,13 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2014 yang mencapai Rp19,80 miliar. Penurunan tersebut
disebabkan karena kebijakan Perseroan untuk mengoptimalkan dana mengendap untuk usaha produktif.
d. Pendapatan Lain-lain neto
Perseroan mencatat Pendapatan lain-lain neto di tahun 2015 sebesar Rp457 miliar meningkat sebesar 33,26% atau sebesar
Rp114,05 miliar jika dibandingkan dengan pendapatan lain-lain pada tahun 2014 sebesar Rp342,95 miliar. Kenaikan ini disebabkan
meningkatnya fee based income seiring dengan peningkatan pembiayaan baru Perseroan.
Tabel Laba Rugi Tahun Berjalan (dalam juta Rupiah)
Laporan Laba Rugi Tahun Berjalan 2015 2014 Perubahan
PEnDaPaTan
Pendapatan Pembiayaan Konsumen 1.423.223 1.063.442 33,83%
Pembiayaan Sendiri 665.794 546.796 21,76%
Pembiayaan Bersama 757.429 516.646 46,61%
Sewa pembiayaan 99.641 87.369 14,05%
Bunga 7.672 19.798 -61,25%
Lain-lain neto 456.996 342.946 33,26%
Jumlah Pendapatan 1.987.532 1.513.555 31,32%
BEBan
Beban keuangan (703.121) (548.682) 28,15%
Gaji dan tunjangan (304.698) (235.081) 29,61%
Beban Umum dan Administrasi (279.747) (197.569) 41,59%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 127PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Laporan Laba Rugi Tahun Berjalan 2015 2014 Perubahan
Biaya Penyisihan Piutang Ragu-ragu:
Pembiayaan konsumen (291.487) (209.114) 39,39%
Sewa pembiayaan 2.356 (10.805) -121,80%
Piutang lain-lain 9 19 -52,53%
Jumlah Beban (1.576.688) (1.201.232) 31,26%
Laba Sebelum Beban Pajak 410.844 312.323 31,54%
Beban Pajak (104.044) (78.277) 32,92%
Laba Tahun Berjalan 306.800 234.046 31,09%
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja karyawan (7.221) (5.302) 36,19%
Pajak penghasilan terkait 1.805 1.325 36,22%
Penghasilan komprehensif lain-setelah pajak (5.416) (3.977) 36,18%
TOTaL PEnGHaSiLan KOMPREHEnSiF TaHUn BERJaLan 301.384 230.069 30,99%
LaBa PER SaHaM DaSaR (Rupiah penuh) 123 94 30,85%
Bebana. Beban Keuangan
Di tahun 2015, beban keuangan Perseroan tercatat sebesar Rp703,12 miliar meningkat 28,15% atau sebesar Rp154,44 miliar
dibandingkan dengan beban pada tahun 2014 yang mencapai Rp548,68 miliar. Kenaikan beban ini disebabkan oleh adanya
peningkatan jumlah pinjaman bank sebesar Rp1,19 triliun atau sebesar 27,76% dibandingkan dengan tahun 2014 dalam rangka
mendukung pencapaian target pembiayaan konsumen Perseroan yang dibiayai sendiri.
b.Beban Gaji dan Tunjangan
Beban gaji dan tunjangan tahun 2015 sebesar Rp304,70 miliar meningkat sebesar Rp69,62 miliar atau sebesar 29,61% dari beban
gaji dan tunjangan pada tahun 2014 sebesar Rp235,08 miliar. Kenaikan tersebut dikarenakan pertambahan jumlah karyawan dari
3.329 karyawan pada tahun 2014 menjadi 3.725 karyawan pada tahun 2015 serta adanya kenaikan cadangan bonus di tahun
2015.
c. Beban Umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan di tahun 2015 sebesar Rp279,75 miliar atau meningkat 41,60% atau sebesar Rp82,18 miliar
dari tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp197,57 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya operasional
dan pemeliharaan infrastruktur kantor cabang selama tahun 2015 untuk menunjang target pembiayaan konsumen baru. Biaya
operasional meliputi biaya sewa, gedung, pemeliharaan, utilitas kantor, perjalanan dinas dan pengelolaan aset (penagihan) kantor
cabang untuk menunjang pencapaian target pembiayaan baru.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati128 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tabel Beban Umum dan administrasi (dalam juta Rupiah)
Beban Umum dan administrasi 2015 2014 Perubahan
Biaya Penagihan 137.220 84.424 62,54%
Sewa 31.538 23.427 34,62%
Jasa Komunikasi 13.870 11.804 17,50%
Penyusutan Aset Tetap 17.670 11.942 47,96%
Perjalanan Dinas 12.405 11.391 8,90%
Keamanan 10.047 7.743 29,76%
Jasa Pihak Ketiga 8.983 7.006 28,22%
Alat Tulis dan Cetakan 6.560 5.137 27,70%
Perbaikan dan Pemeliharaan 9.981 7.825 27,55%
Listrik dan Air 5.628 4.849 16,07%
Jasa Profesional 2.109 3.642 -42,09%
Jamuan Bisnis 4.364 4.338 0,60%
Rekruitmen dan Pelatihan 3.335 2.701 23,47%
Iuran OJK 3.830 1.496 156,02%
Lain-lain 12.207 9.844 24,01%
Total Beban Umum dan administrasi 279.747 197.569 41,59%
Beban Penyisihan Kerugian nilai
Perseroan memiliki beban penyisihan kerugian penurunan nilai tahun 2015 tercatat sebesar Rp289,12 miliar meningkat 31,48%
atau sebesar Rp69,22 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai Rp219,90 miliar. Peningkatan beban ini terutama
disebabkan karena meningkatnya penyisihan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari pembiayaan konsumen sebesar Rp82,37
miliar atau sebesar 39,40%, dari Rp209,11 miliar di tahun 2014 menjadi Rp291,48 miliar di tahun 2015. Peningkatan penyisihan
kerugian penurunan nilai dari pembiayaan konsumen lebih disebabkan kenaikan saldo piutang pembiayaan konsumen sebesar
Rp2,06 triliun atau sebesar 33,93% dari sebesar Rp6.08 triliun per bulan Desember 2014 menjadi Rp8,15 triliun pada tahun
2015. Secara umum pada tahun 2015 terdapat perbaikan kualitas piutang pembiayaan konsumen, namun demikian Perseroan
lebih menjaga rasio kecukupan (coverage) CKPN Perseroan untuk pembiayaan konsumen dengan menambah coverage CKPN
dari 3,09% pada bulan Desember 2014 menjadi 3,15% pada bulan Desember 2015 dimana peningkatan tersebut disebabkan
Perseroan telah menerapkan metode perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai yang lebih konservatif.
Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp306,80 miliar atau meningkat sebesar 31,09% jika dibandingkan
dengan Laba Tahun Berjalan Perseroan pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp234,05 miliar. Kenaikan Laba Tahun Berjalan
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
• PeningkatanpendapatandarikegiatanutamaPerseroanyaitupembiayaankonsumendansewapembiayaanditahun2015
yaitu masing-masing sebesar Rp359,78 miliar dan Rp12,27 miliar seiring pertumbuhan usaha Perseroan.
• Peningkatanpendapatandarifee based Perseroan di tahun 2015 sebesar Rp114,05 miliar terutama dari pendapatan asuransi,
penalti dan pendapatan penagihan seiring dengan pertumbuhan usaha dan diversifikasi produk yang dilakukan Perseroan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 129PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tabel Laba Rugi (dalam juta Rupiah)
Laporan Laba Rugi 2015 2014 Perubahan
Pendapatan 1.987.532 1.513.555 31,32%
Beban -1.576.688 -1.201.232 31,26%
Laba Sebelum Pajak 410.844 312.323 31,54%
Beban Pajak -104.044 -78.277 32,92%
Laba Tahun Berjalan 306.799 234.046 31,09%
Total Penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan 301.384 230.069 30,99%
Laba Per SahamPerseroan mencatat laba per saham dari Rp94 per lembar saham pada tahun 2014 menjadi Rp123 per lembar saham pada tahun
2015. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba tahun berjalan Perseroan sebesar Rp306,8 miliar pada tahun 2015
dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp234.046 miliar atau mengalami kenaikan 31,09% atau sebesar Rp72,75 miliar.
3. Laporan Arus KasArus Kasa. arus Kas dari aktivitas Operasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun 2015 sebesar Rp1,70 triliun, naik 47,88% dari tahun 2014 sebesar
Rp551,43 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan pendapatan dari pembiayaan konsumen sebesar
Rp2,94 triliun yang dikompensasi dengan kenaikan pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp2,83 triliun. Kenaikan
kas yang digunakan tersebut dikontribusi juga oleh peningkatan pembayaran fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp633 miliar.
b. arus Kas dari aktivitas investasi
Di tahun 2015, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp45,97 miliar naik 8,54% dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar Rp42,35 miliar. Kas bersih ini digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap sehubungan
dengan penambahan jaringan usaha baru terutama pada prasarana, perabotan, peralatan kantor, tanah dan gedung.
c. arus Kas dari aktivitas Pendanaan
Di tahun 2015, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1,57 triliun naik sebesar 22,83% dari tahun
2014 sebesar Rp1,28 miliar. Kenaikan ini ini disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan utang obligasi Rp750 miliar meningkat
Rp150 miliar dimana tahun 2014 hanya Rp600 miliar dan peningkatan penerimaan pinjaman bank untuk pendanaan Consumer
Finance dan piutang sewa pembiayaan. Peningkatan penerimaan utang obligasi tersebut dikompensasi oleh pembayaran dividen
kas sebesar Rp23,40 miliar pada tahun 2015.
Tabel arus Kas (dalam juta Rupiah)
arus Kas 2015 2014 Perubahan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi -1.703.074 -1.151.645 47,88%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi -45.974 -42.357 8,54%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 1.567.563 1.276.213 22,83%
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati130 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rasio Keuangan a. Profitabilitas
Rasio imbal hasil rata-rata aset dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan meraih laba dari seluruh aset yang
diinvestasikan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio imbal hasil rata-rata aset adalah sebesar 5,11% dan 4,74%.
Jumlah pendapatan/jumlah aset tahun 2015 relatif stabil dari sebesar 20,39% pada tahun 2014 menjadi 21,60% pada tahun 2015
b. aset Produktif
Aset produktif Perseroan terdiri dari Piutang Pembiayaan Konsumen Kelolaan, Piutang Bermasalah (Non Performing Loan), Likuiditas
dan Solvabilitas, serta informasi keuangan lainnya. Secara rinci, perolehan aset produktif adalah sebagai berikut:
• Komposisipiutangyangtergolonglancarterhadaptotalpiutangper31Desember2015adalahsebesar93,87%,relatifstabil
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 94,25%. Perseroan senantiasa menjaga kualitas piutang dan melakukan seleksi
yang ketat terhadap pembiayaan yang ada. Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah
dengan lebih menitikberatkan prinsip kehati-hatian atau prudent dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan
pembayaran tepat waktu dengan cara mengingatkan, menagih, dan mitigasi risiko.
Tabel Perkembangan Umur Piutang Pembiayaan Konsumen berdasarkan Jumlah angsuran Piutang Perseroan
(dalam juta Rupiah)
Umur Piutang 2015 % 2014 %
Lancar 30.110.436 93,87% 23.285.103 94,25%
Tunggakan 1-30 hari 1.061.574 3,31% 802.292 3,25%
Tunggakan 31-60 hari 362.290 1,13% 270.187 1,09%
Tunggakan 61-90 hari 163.220 0,51% 99.477 0,40%
Tunggakan >90 hari 378.709 1,18% 249.445 1,01%
Total Piutang 32.076.229 100,00% 24.706.504 100,00%
• Perbandinganantarajumlahkewajibandenganmodalsendiripadatanggal31Desember2015dan2014adalahsebesar6,25x,
dan 6,41x. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar 0,87x dan 0,88x. Rasio ini relatif stabil untuk tahun 2015 dan 2014.
Informasi Keuangan Lainnya:a. Rasio efisiensi biaya
Di tahun 2015, Cost Effiency Ratio (CER) tercatat sebesar 45,43% atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014
yang tercatat sebesar 44,81%. Hal ini disebabkan pertumbuhan biaya terutama terkait SDM, pengelolaan aset Perseroan dan biaya
infrastruktur (sewa,dll) sehubungan dengan ekspansi Perseroan di tahun 2015.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 131PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tabel Rasio Efisiensi Biaya
Rasio Efisiensi Biaya 2015 2014 Perubahan
Rasio Efisiensi Biaya 45,43% 44,81% 1,38%
Rasio Biaya Overhead dibandingkan dengan pendapatan 29,31% 28,56% 2,63%
b. Komposisi Beban Pembiayaan
Beban keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp703,12 miliar naik 28,15% atau meningkat sebesar
Rp154,44 miliar dibandingkan dengan beban keuangan Perseroan pada tahun 2014 yang mencapai Rp548,68 miliar. Hal ini
menunjukkan dengan peningkatan pembiayaan sendiri, Perseroan tetap melakukan efisiensi dalam pengelolaan beban keuangan.
Tabel Komposisi Beban Pembiayaan (dalam juta Rupiah)
Komposisi Beban Pembiayaan 2015 2014 Perubahan
Surat Berharga 121.397 127.011 -4,42%
Bank Loan 543.617 382.744 42,03%
Administrasi dan Provisi Bank 34.293 33.205 3,28%
Amortisasi Biaya Emisi Surat Berharga 2.618 3.241 -19,22%
Lain-lain 1.196 2.481 -51,79%
Jumlah Beban Keuangan 703.121 548.682 28,15%
Tabel Rasio Keuangan 3 tahun terakhir
Rasio Keuangan 2015 2014 2013
PROFiTaBiLiTaS
Imbal Hasil Aset 3,69% 3,58% 3,52%
Imbal Hasil Aset* 4,94% 4,78% 4,73%
Imbal Hasil rata-rata Aset* 5,11% 4,74% 4,45%
Imbal Hasil Ekuitas 29,68% 29,62% 29,17%
Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 29,77% 29,71% 29,13%
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 21,60% 20,39% 20,68%
aSET PRODUKTiF
Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** 26.758.485 21.161.175 15.627.805
Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** 18.000.423 14.289.451 10.363.212
Piutang Bermasalah Kelolaan 1,20% 1,15% 1,16%
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati132 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rasio Keuangan 2015 2014 2013
LiKUiDiTaS
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,87 0,88 0,88
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 6,85 7,30 7,22
Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,25 6,41 6,47
PERTUMBUHan
Pertumbuhan Pendapatan 31,32% 29,79% 38,66%
Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 31,09% 32,62% 51,32%
Pertumbuhan Aset 24,00% 31,59% 28,49%
Pertumbuhan Liabilitas 23,03% 31,74% 28,17%
Pertumbuhan Ekuitas 31,07% 30,47% 30,79%
RaSiO LainnYa
Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 20,67% 20,64% 20,35%
Laba Bersih Setelah Pajak Tahun Berjalan/ Pendapatan 15,44% 15,46% 15,13%
Rasio Efisiensi Biaya 45,43% 44,81% 45,48%
Keterangan:* menggunakan perhitungan laba sebelum pajak** dalam Jutaan Rupiah*** Gearing Ratios
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG Likuiditas Dan SolvabilitasLikuiditas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset
lancar yang dimilikinya. Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar (current ratio), yaitu perbandingan antara aset lancar
dengan liabilitas lancar. Aset lancar terdiri dari aset yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Di tahun 2015, likuiditas Perseroan
tercatat sebesar 0,82 kali. Secara rinci, perhitungan likuiditas tersebut adalah:
Aset Lancar Rp3,1 triliun
Liabilitas Lancar Rp3,8 triliunX 100% X 100% = 0,82 kali
Sedangkan di tahun 2014 likuiditas Perseroan tercatat sebesar 0,94 kali. Perseroan berhasil menjaga likuiditas Perseroan yang
tercermin dalam rasio lancar selama dua tahun terakhir. Hal ini menunjukan Perseroan berhasil menerapkan konsep miss match
antara jangka waktu pembiayaan dengan jangka waktu sumber pendanaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 133PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dan jangka panjangnya
yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga dengan modal sendiri dan juga
perbandingan antara jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga dengan total aset. Perbandingan antara jumlah liabilitas
yang mengandung beban bunga dengan modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 6,25 kali dan
6,41 kali. Penurunan rasio tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan kemampuan Perseroan mengelola aset yang
dimiliki dan memperoleh sumber pendanaan yang lebih efisien untuk mendanai ekspansi dalam pembiayaan konsumen yang
dilakukan Perseroan tahun 2015.
Tabel Perkembangan Likuiditas dan Solvabilitas
Likuiditas dan Solvabilitas 2015 2014 Perubahan
Rasio lancar 0,82x 0,94x -12,77%
Rasio liabilitas terhadap ekuitas 6,85x 7,30x -6,16%
TINGKAT RASIO KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAANPiutang lancar Perseroan stabil diangka 93,87% di tahun 2015 serta 94,25% di tahun 2014.
Sedangkan kolektibilitas Perseroan tercatat sebesar 1,20% ditahun 2015. Secara rinci, perhitungan kolektibilitas tersebut adalah:
Tunggakan > 90 hari Rp321,21 miliar
Total Piutang Pokok Kelolaan Rp26,76 triliunX 100% X 100% = 1,20 kali
Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan prinsip kehati-
hatian atau (prudent) dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat waktu dengan cara mengingatkan,
menagih, dan menarik kendaraan.
Perusahaan juga mempunyai divisi penyelamatan kredit yang dinamakan Account Receivable Management Division yang dipimpin
oleh seorang Account Receivable Division Head yang membawahi beberapa orang Account Receivable Department Head dan
setiap Account Receivable Head akan membawahi beberapa Remedial Head dan Collection Head.
STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALStruktur ModalStruktur modal merupakan kombinasi dari modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas). Kombinasi Struktur modal yang optimal
akan memaksimalkan nilai perusahaan. Kondisi struktur modal optimal dicapai dengan modal rata–rata tertimbang Weighted
Average Costof Capital - WACC yang minimal. Dengan bertambahnya penggunaan utang, akan meminimalkan WACC karena
biaya utang (cost of debt) lebih murah dari biaya modal sendiri (cost of equity).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati134 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut (dalam juta Rupiah):
Struktur Modal 2015 % 2014 %
Total Aset Lancar 3.144.940 34,17 3.062.530 41,26
Total Aset Tidak Lancar 6.058.054 65,83 4.259.209 58,74
Total aset 9.202.993 100 7.421.789 100
Total Liabilitas Lancar 3.826.858 47,65 3.252.929 49,84
Total Liabilitas Tidak Lancar 4.203.498 52,35 3.274.207 50,16
Total Liabilitas 8.030.356 100 6.527.136 100
Total Liabilitas 8.030.356 87,26 6.527.136 87,95
Total Ekuitas 1.172.637 12,74 894.653 12,05
Total Liabilitas dan Ekuitas 9.202.993 100 7.421.789 100
Komposisi pendanaan antara pinjaman dan permodalan Perseroan:
2015 2014
Pinjaman Bank – 59,62%Surat berharga yang diterbitkan – 20,05%
Kewajiban lainnya – 7,59%Ekuitas – 12,74%
Pinjaman Bank – 57,82%Surat berharga yang diterbitkan – 19,50%
Kewajiban lainnya - 10,63%Ekuitas - 12,05%
Komposisi Pendanaan Perseroan di tahun 2015 sebesar 88% dan 12% adalah berasal dari Ekuitas dan Modal Sendiri. Komposisi
ini relatif sama dengan tahun 2014, komposisi pinjaman yang berasal dari bank meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan surat berharga yang diterbitkan, meningkat 0.54 % dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan perseroan
menerbitkan surat berharga seiring dengan meningkatnya pertumbuhan usaha Perseroan. Kewajiban lainnya menurun 3,04%
di tahun 2015 dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan terutama oleh menurunnya hutang kepada supplier
kendaraan.
Saldo ekuitas di tahun 2015 sebesar Rp1,17 triliun atau naik sebesar 31,07% dibanding tahun 2014. Namun secara komposisi
terhadap total liabilitas dan ekuitas relatif stabil sebesar 12%. Hal ini menunjukan dengan komposisi pinjaman dan ekuitas yang
relatif sama Perseroan dapat meningkatkan imbal hasil sebesar 29,77% atau naik sebesar 0,20% dibandingkan tahun lalu dan
peningkatan laba tahun berjalan sebesar 31.09%.
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil
kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan
untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi
pinjaman.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai
bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium-term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 135PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALBerdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas
Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Tabel perhitungan gearing ratio Perseroan (dalam juta Rupiah, kecuali*).
Struktur Modal 2015 2014
Pinjaman
Pinjaman yang diterima-neto 5.486.590 4.291.142
Obligasi 1.845.410 1.247.369
Medium-Term Notes - 200.000
Total Pinjaman 7.332.000 5.738.511
Jumlah Modal 1.172.638 894.653
Gearing Ratio (kali)* 6,25 6,41
Perseroan melakukan Penempatan deposito pada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar Rp50 miliar adalah penempatan atas dana
hasil usaha yang berasal dari laba neto Perseroan seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang No. 40 pasal 70 tentang
Perseroan Terbatas yaitu kewajiban Perseroan untuk melakukan pencadangan atas jumlah tertentu dari laba neto setiap tahun.
Perseroan memiliki kebijakan Dividen yang tertuang pada Akta Perjanjian Pemegang Saham No.5 tanggal 6 Februari 2009, Pasal
14 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembagian dividen dapat dilakukan jika terdapat saldo laba positif dan sepanjang kondisi
keuangan Perseroan telah memperhitungkan nilai pencadangan sesuai kebijakan pemegang saham dan telah mencapai target
profit tahunan, dengan besarnya dividen berkisar antara 35%-40% dari jumlah Laba Bersih TFS (Perseroan) kecuali ditentukan lain
dalam RUPS.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALDi tahun 2015, Perseroan memiliki ikatan material yang digunakan untuk membeli aset-aset Perseroan berupa hak atas tanah,
bangunan & prasarana, peralatan kantor, perabotan dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan pembukaan
cabang-cabang baru. Sumber pendanaan tersebut diperoleh dari hasil usaha Perseroan yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah.
Pada tahun 2015, pembelian aset tetap adalah sebesar Rp45,99 miliar naik 8,28% atau sebesar Rp3,52 miliar dibandingkan tahun
2014 yaitu sebesar Rp42,47 miliar.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati136 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PERUBAHAN MATERIAL ATAS PENDAPATANTotal Pendapatan Perseroan di tahun 2015 mencapai Rp1,9 triliun meningkat Rp474 miliar atau 31,32% dari tahun 2014 sebesar
Rp1,5 triliun.
Besaran peningkatan atas pendapatan tersebut merupakan realisasi pembiayaan baru tahun 2015 yang mencapai Rp17,14 triliun
meningkat Rp2,6triliun atau 18,35% dari tahun 2014 sebesar Rp14,8 triliun.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN USAHA ATAU PENDAPATAN BERSIHSelama tahun 2015 Bank Indonesia telah melakukan beberapa kali kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang memicu terjadinya
kenaikan suku bunga pendanaan dari perbankan. Hal ini mengakibatkan Perseroan menyesuaikan suku bunga jual pembiayaan
baru kepada konsumen namun diiringi dengan peningkatan suku bunga pinjaman dana dari perbankan, Dengan demikian,
penyesuaian suku bunga ini berdampak terhadap pendapatan bunga bersih Perseroan dimana pendapatan bunga bersih Perseroan
hanya mencapai 97% dari bussiness plan 2015.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORANInformasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan adalah terkait perpajakan sebagai berikut:
1. Pajak Penghasilan tahun 2011.
Pada tanggal 19 Januari 2016 Direktorat Jendral Pajak menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
PPN dan PPh Badan serta STP PPN sebesar Rp48.931 Juta. Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Tahunan, Perseroan
masih dalam proses pengajuan keberatan atas SKPKB dan STP PPN tersebut ke Direktorat Jendral Pajak.
2. Pajak Penghasilan tahun 2012
Pada tanggal 19 Januari 2016 Direktorat Jendral Pajak menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
PPN dan PPh Badan serta STP PPN sebesar Rp58.309 Juta. Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Tahunan, Perseroan
masih dalam proses pengajuan keberatan atas SKPKB dan STP PPN tersebut ke Direktorat Jendral Pajak.
Selain informasi tersebut, tidak ada informasi dan fakta material lainnya yang terjadi setelah tanggal pelaporan yang berdampak
pada kinerja keuangan Perseroan.
PROSPEK USAHAMeskipun pertumbuhan bisnis multifinance di tahun 2016 diprediksi akan berkisar pada angka 5% karena masih dibayangi oleh
perlambatan ekonomi, namun Perseroan telah menetapkan target yang cukup rasional di awal tahun 2016 yaitu pertumbuhan
pembiayaan baru di atas 5% atau mencapai sebesar Rp18 triliun. Keyakinan pertumbuhan di atas rata-rata industri ini didukung
oleh peningkatan daya beli masyarakat seiring bertambahnya populasi keluarga kelas menengah yang akan membutuhkan
kendaraan bermotor serta semakin banyaknya varian kendaraan bermotor dengan model yang menarik dan harga yang cukup
terjangkau. Selain itu, sektor industri transportasi, distribusi dan infrastruktur yang terus berkembang sejalan dengan program
pemerintah akan menjadi potensi pembiayaan bagi Perseroan dalam mengembangkan kinerjanya.
Untuk mencapai target pembiayaan di tahun 2016, selain menciptakan produk-produk pembiayaan yang makin kompetitif,
Perseroan juga akan semakin memperluas jaringan kantor pemasaran terutama dengan dukungan jaringan kantor cabang Bank
Mandiri. Perseroan tetap akan fokus pada pembiayaan mobil baru dengan melakukan diversifikasi pada pembiayaan multiguna
sebagaimana telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan. Program efisiensi biaya operasional dan pengembangan teknologi informasi
tetap akan dilanjutkan di tahun 2016 .
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 137PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Perseroan juga akan lebih mengoptimalkan menggarap customer based Bank Mandiri baik untuk segmen passenger car maupun
commercial car. Melalui program aliansi strategis dengan Bank Mandiri, penetrasi market kepada anchor clients Bank Mandiri
dapat dilakukan lebih efektif. Dengan dukungan dari group Bank Mandiri dan Tunas Ridean, Perseroan optimis memiliki potensi
yang besar untuk meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang. Dengan demikian, prospek usaha Perseroan dalam industri
pembiayaan kendaraan bermotor masih sangat menjanjikan.
Selain itu, Perseroan optimis ruang pertumbuhan bagi industri kendaraan bermotor, khususnya mobil penumpang, pada masa
mendatang diperkirakan masih bertumbuh. Indonesia diyakini masih menjadi pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi tahun 2016 penjualan mobil akan stagnan sekitar 1,06 juta unit.
Dengan dukungan sumber pendanaan yang berkelanjutan, jaringan kantor cabang yang semakin luas, hubungan yang baik
dengan jaringan dealer nasional dan SDM yang berkualitas, manajemen berkeyakinan mampu mencapai target di tahun 2016.
Untuk memanfaatkan peluang bisnis di tahun 2016, Perseroan akan melakukan strategi bisnis guna meningkatkan kinerja
Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan seperti yang tercantum dalam pembahasan strategi bisnis dalam aspek pemasaran.
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASIDi tahun 2016, Perseroan menargetkan perolehan komponen substansial dan penting sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja
Perseroan. Adapun perbandingan antara target dan realisasi adalah sebagai berikut:
• Pendapatan
Perseroan menargetkan pendapatan usaha di tahun 2015 adalah sebesar Rp1,97 triliun, sedangkan realisasi pendapatan usaha
yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp1,99 triliun atau mencapai 101% dari target yang ditetapkan.
Hal ini dikarenakan kenaikan realisasi pendapatan bunga dan fee based income Perseroan.
• Laba Tahun Berjalan
Di tahun 2015, Perseroan menargetkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp295,01 miliar, sedangkan realisasi Laba Tahun Berjalan
yang berhasil dibukukan oleh Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp306,8 miliar atau mencapai 104% dari target yang
ditetapkan. Hal ini dikarenakan peningkatan pendapatan baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa
pembiayaan serta peningkatan dari fee based income Perseroan.
• Pembiayaan Baru
Perseroan telah menetapkan target pembiayaan baru di tahun 2015 mencapai Rp20 triliun, sedangkan realisasi pembiayaan
baru yang berhasil di capai oleh Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp17,14 triliun, atau hanya mencapai 86% dari target
yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan semakin ketatnya persaingan industri pembiayaan seiring dengan peningkatan suku
bunga pendanaan dari perbankan.
• Total Piutang Pembiayaan yang Dikelola
Perseroan telah menetapkan target total piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2015 mencapai Rp28,12 triliun, sedangkan
realisasi total piutang pembiayaan yang dikelola yang berhasil di capai oleh Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp26,76
triliun, atau mencapai 95% dari target yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan lending selama tahun 2015
yaitu sebesar 16% jika dibandingkan dengan lending tahun sebelumnya.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati138 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• Total Aset
Perseroan telah menetapkan target total aset di tahun 2015 mencapai Rp9,4 triliun, sedangkan realisasi total aset yang berhasil
di capai oleh Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp9,2 triliun, atau berhasil mencapai 98% dari target yang ditetapkan.
Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan piutang pembiayaan Perseroan baik dari pembiayaan konsumen maupun dari sewa
pembiayaan.
Secara rinci, perbandingan antara target dengan realisasi dapat terlihat dari tabel berikut:
Tabel Target dan Realisasi Tahun 2015
Target dan Proyeksi Target2015 Realisasi 2015
Persentase Pencapaian
(%)
Pendapatan (Rp triliun) 1,97 1,99 101
Laba Tahun Berjalan (Rp miliar) 295 307 104
Pembiayaan Baru (Rp triliun) 20,00 17,14 86
Total Piutang Pembiayaan yang Dikelola (Rp triliun) 28,12 26,76 95
Total Aset (Rp triliun) 9,4 9,2 98
PROYEKSI 2016Perseroan memiliki beberapa target/proyeksi yang akan dicapai di tahun 2016, target/proyeksi tersebut meliputi:
Tabel Target dan Proyeksi Tahun 2016
Target dan Proyeksi Realisasi 2015 Target/Proyeksi2016
TargetPertumbuhan
(%)
Pembiayaan Baru (Rp triliun) 17,14 18 5
Pendapatan (Rp triliun) 1,99 2,29 15
Laba Tahun Berjalan (Rp miliar) 307 333 8
RENCANA JANGKA PANJANGPerseroan memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi Perusahaan Pembiayaan Terbaik sesuai dengan visi Perseroan yaitu “To
Be the Most Progressive and Reliable Multifinance Company in Indonesia”.
ASPEK PEMASARAN Strategi PemasaranUntuk mengoptimalkan penetrasi market, pada 2015 Perseroan telah membuka 5 (lima) kantor cabang baru yang berlokasi di
Sampit, Sintang, Kotamobagu, Mamuju dan Kupang serta 20 (dua puluh) kantor Satelit. Dengan adanya kantor cabang baru dan
kantor satelit tersebut, Perseroan semakin memperluas kerja sama dengan dealer-dealer rekanan serta dapat lebih menjangkau
calon konsumen di daerah-daerah tersebut. Selain membuka jaringan kantor cabang baru dan kantor satelit, Perseroan melakukan
strategi marketing melalui promosi di beberapa media dan juga melalui berbagai pameran otomotif yang bekerja sama dengan
GAIKINDO, dealer maupun dengan Bank Mandiri.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 139PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Di tahun 2016, Perseroan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp18 triliun atau meningkat 5% dibandingkan pencapaian
pembiayaan baru tahun 2015 sebesar Rp17,1 triliun. Untuk mencapai target tersebut, diantaranya Perseroan akan membuka
10 kantor satelit di kantor-kantor Bank Mandiri dan juga 1 Kantor Cabang yang berdiri sendiri. Selain itu, Perseroan akan
mengoptimalkan dukungan karyawan Bank Mandiri di seluruh Indonesia untuk memasarkan dan mereferensikan nasabah Bank
Mandiri untuk melakukan transaksi pembiayaan kendaraan bermotor melalui Perseroan dengan paket pembiayaan yang lebih
kompetitif di pasar.
Strategi lainnya yang telah dilakukan Perseroan pada 2015 dan akan dioptimalkan di tahun 2016, meliputi optimalisasi pembiayaan
multiguna dan KPM, Mobile Apps dan Program Aliansi Perseroan dengan Bank Mandiri.
MTF Member CardSebagai bentuk peningkatan pelayanan Perseroan kepada customer, dan untuk menjaga loyalitas customer terhadap Perseroan,
maka Perseroan bekerjasama dengan PT El John Metropolitan Wisata Travel Care, menerbitkan Kartu Keangotaan kepada customer
Perseroan.
MTF Member Card adalah kartu keanggotaan yang diberikan kepada seluruh customer Perseroan dengan masa penggunaan
adalah 1 tahun yang dapat berfungsi sebagai:
a. Kartu Identitas Customer Perseroan.
b. Media untuk memberikan berbagai benefit tambahan kepada customer Perseroan.
Tujuan MTF Member Card adalah
1. Mengoptimalkan pelaksanaan Customer Relationship Management (CRM) dan meningkatkan retention/keloyalan customer
terhadap Perseroan.
2. Meningkatkan posisi Perseroan dalam pemilihan pembiayaan dengan memberikan additional benefit kepada customer
Perseroan.
3. Meningkatkan personal touch kepada end customer Perseroan sehingga memberikan kepuasaan terhadap customer Perseroan.
Benefit dari MTF Member Card adalah berbagai fasilitas diskon, gratis, buy 1 get 1, dan lain-lain dari merchant-merchant rekanan
El John. Adapun merchant tersebut antara lain:
1. El John Lounge
2. Sidney Cafe
3. Jaringan Parai Hotel
4. Snowbay
5. Blitz Megaplex
6. Inul Vista
7. Marcopolo Waterpark
8. Layanan reservasi hotel dll.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati140 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ASURANSI GAP (Guaranteed Auto Protection)Program pemberian additional benefit berupa perlindungan dalam bentuk garansi nilai aset kembali ke nilai faktur pembelian
kendaraan.
Produk ini memberikan jaminan terhadap selisih antara jumlah penggantian yang diterima dari polis asuransi kendaraan bermotor
jika terjadi kerugian total, sebagaimana didefinisikan dalam polis, termasuk kerusakan, kebakaran atau pencurian, dengan harga
faktur asli kendaraan pada tanggal dimulainya asuransi ini sampai dengan Harga Pertanggungan di dalam ikhtisar polis. Untuk saat
ini produk asuransi ini hanya berlaku untuk kendaraan mobil baru passenger.
Produk ini merupakan produk perluasan dari asuransi unit dan baru pertama kali dipasarkan di Indonesia. Dalam Program ini
Perseroan bekerjasama dengan Mandiri Axa General Insurance.
Program Aliansi Perseroan Dengan Bank MandiriAliansi Perseroan dengan Bank Mandiri berjalan semakin erat, dengan berkembangnya bisnis model, referral/jasa keagenan menjadi
satu segmen produk khusus yang ditujukan untuk nasabah Bank Mandiri. Melalui Mandiri Kredit Kepemilikan Mobil (Mandiri
KPM), Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan untuk nasabah Bank Mandiri dengan produk yang lebih menarik.
Hal ini tentu saja didukung oleh peran serta aktif dari Cabang Bank Mandiri yang memasarkan produk pembiayaan kendaraan
bermotor ini kepada nasabahnya, sehingga menjadikan cabang Bank Mandiri sebagai one stop shopping solution bagi nasabah.
Program ini sejalan juga dengan program penggarapan Anchor Client Bank Mandiri, di mana terjadi aliansi Bank Mandiri dan
anak perusahaan termasuk Perseroan dalam menggarap anchor-anchor client yang dimiliki oleh Bank Mandiri terutama dalam
pemenuhan kebutuhan kendaraan operasional Perusahaan.
Perseroan juga beraliansi dengan Bank Mandiri dalam bentuk pembukaan rekening Bank Mandiri untuk konsumen baru yang
mengambil pembiayaan di Perseroan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan konsumen dalam melakukan pembayaran
angsuran serta mengurangi resiko tidak bayar karena dilakukan dalam bentuk autodebet. Selain itu juga mendukung Bank Mandiri
dalam meningkatkan pengguna rekening Bank Mandiri.
Selain itu, Perseroan juga menjalin aliansi dengan Group Bank Mandiri antara lain sebagai berikut:
1. Aliansi dengan PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS) dalam bentuk pemasaran produk AMFS kepada konsumen Perseroan
yaitu produk-produk:
a. Asuransi Credit Protection
b. Hospital Life
c. Hospital Plan
2. Aliansi dengan PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) dalam bentuk pemasaran produk MAGI kepada konsumen Perseroan
yaitu produk-produk:
a. Asuransi Unit Kendaraan
b. Xtra Protection
c. Guaranteed Auto Protection
d. Perpanjangan Asuransi unit
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 141PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Aliansi dengan PT Bank Mandiri Taspen dan Pos dalam bentuk penempatan dana oleh Perseroan.
4. Aliansi dengan PT Mandiri Sekuritas dan PT Mandiri Manajemen Investasi dalam bentuk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan
serta pembelian Obligasi.
5. Aliansi dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dalam program Asuransi kesehatan karyawan Perseroan dan pemasaran
Asuransi Credit Protection.
6. Aliansi dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Mandiri dalam program kepesertaan Dana Pensiun bagi karyawan
Perseroan.
aliansi Pemasaran Produk Pembiayaan kepada nasabah Bank Mandiri Regular & Prioritas melalui Mandiri KPM
aliansi Penggarapan anchor Client Bank Mandiri bersama Corporate Banking, Commercial Banking, institutional Banking
aliansi Pembiayaan Car Ownership Program untuk Karyawan Mandiri Group
aliansi Penempatan 20 Kantor Satelit Perseroan di 20 Kantor Cabang Bank Mandiri
aliansi Pemasangan EDC Bank Mandiri di Bengkel dan Dealer Rekanan Perseroan
aliansi Pemasaran Produk Mandiri Kartu Kredit kepada konsumen Perseroan
aliansi Penggunaan aplikasi WiRa dalam melakukan referensi Produk Pembiayaan oleh Karyawan Bank Mandiri
aliansi Pelaksanaan Joint Event bersama Mandiri, seperti Mandiri Karnaval, Product of the Month, dan iiMS 2015
aliansi Pemasaran On Board Unit (OBU) dan Etoll Pass saat event GiiaS & iiMS 2015
aliansi Pemasaran Produk Pembukaan Rekening Bank Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati142 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PANGSA PASARBerdasarkan data Registrasi Nomor Polisi nasional (Police Registration) per 31 Desember 2015, dengan asumsi market share
terhadap mobil baru dihitung 70% dari Police Registration, maka Perseroan memiliki market share mobil di tahun 2015 di level
15% meningkat dibanding market share tahun 2014 sebesar 12,6%. Di tahun 2016, Perseroan menargetkan mencapai market
share sebesar 17%.
Perseroan berpandangan bahwa meskipun di tahun 2016 pasar otomotif diprediksikan stagnan namun masih memiliki potensi
untuk tumbuh secara positif dan Perseroan dapat lebih meningkatkan market share serta portofolio pembiayaan mobil baru.
Dalam rangka meraih pangsa pasar, Perseroan terus menjalin kerja sama dengan hampir seluruh Agen.
KEBIJAKAN DIVIDENBerdasarkan Akta Perjanjian Pemegang Saham no. 5 tanggal 6 Februari 2009, Pasal 14 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembagian
dividen dapat dilakukan jika terdapat saldo laba positif dan sepanjang kondisi keuangan Perseroan telah memperhitungkan nilai
pencadangan sesuai kebijakan pemegang saham dan telah mencapai target profit tahunan, dengan besarnya dividen berkisar
antara 35%-40% dari jumlah Laba Bersih Perseroan kecuali ditentukan lain dalam RUPS.
Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen sekurang-kurangnya sekali dalam setahun yang dikaitkan dengan kondisi
keuangan Perseroan dalam tahun buku yang bersangkutan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, jumlah dividen yang
dibayarkan ditetapkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
Jumlah dividen yang dibayarkan selama 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
UraianTahun Buku
2014 2013 2012
Laba Bersih (Rp) 233.987.692.521 176.311.769.806,96 116.548.047.121,56
Jumlah Dividen Tunai (Rp) 23.398.769.252,10 21.157.412.376,84 17.482.207.068,23
Persentase Jumlah Dividen Tunai terhadap Laba Bersih (%) 10% 12% 15%
Jumlah Saham (lembar) 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
Dividen per saham (Rp) 9,36 8,46 6,99
Tanggal RUPS Tahunan 13 April 2015 10 April 2014 16 Mei 2013
Tanggal Pembayaran Dividen 26 Mei 2015 21 Mei 2014 12 Juni 2013
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 143PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMPenggunaan DanaSeluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi dan MTN setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya telah
dipergunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan. Laporan seluruh penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I tahun 2015 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 14 Juli 2015 dan 4
Januari 2016.
Perseroan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III tahun 2015 dan Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun 2015 sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana
tercantum dalam prospektus. Realisasi penggunaan dana tersebut juga akan dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang diadakan pada tahun 2016.
Perubahan Penggunaan DanaPerseroan tidak melakukan perubahan penggunaan dana baik hasil PUB I Tahap III dan PUB II Tahap I. Seluruh dana yang diperoleh
telah digunakan sebagai modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana
tercantum dalam Informasi Tambahan dan Prospektus.
INFORMASI MATERIAL PERUSAHAANInvestasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/ModalPerseroan tidak memiliki aksi korporasi berupa investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi dan
restrukturisasi utang atau modal yang terjadi di tahun 2015.
TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANDalam tahun 2015 Perseroan memiliki transaksi dengan pihak terafiliasi atau pihak berelasi sebagai berikut:
no Pihak Terafiliasi Sifat Terafiliasi istimewa Kewajaran transaksi
1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pemegang Saham Mayoritas
Bank Mandiri menyediakan fasilitas pembiayaan bersama (Joint Financing),kredit modal kerja dan kerjasama dalammemasarkan produk- produk Bank Mandiri dan Perseroan
2 PT Tunas Ridean Tbk Pemegang Saham Minoritas
PT Tunas Ridean Tbk mengadakan kerjasama pengadaan kendaraan melalui fasilitas pembiayaan konsumen bagi para karyawan dari Perseroan
3 PT Bumi Daya Plaza Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bumi Daya Plaza sebagai pemberi sewa kepada Perseroan
4 PT Bank Mandiri Taspen Pos Dimiliki sebagian besar oleh pemegang saham mayoritas
PT Bank Mandiri Taspen Pos menyediakan fasilitas penempatan deposito atas cadangan laba Perseroan
5 PT AXA Mandiri Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT AXA Mandiri menyediakan produk asuransi perlindungan nasabah Perseroan
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati144 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Pihak Terafiliasi Sifat Terafiliasi istimewa Kewajaran transaksi
6 PT Mandiri AXA General Insurance PT Mandiri AXA General Insurance
PT Mandiri AXA General Insurance menyediakan produk asuransi perlindungan unit yang dibiayakan olehPerseroan
7 Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri
8 DPLK Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri
9 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan fasilitas rekening giro kepada Perseroan
10 PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
menyediakan fasilitas kredit kepada Perseroan
11 PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyediakan fasilitas rekening giro kepada Perseroan
12 BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Badan Usaha Milik Negara PT Jamsostek menyediakan fasilitas asuransi
tenaga kerja kepada Perseroan
13 PT Adhi Karya Badan Usaha Milik Negara PT Adhi Karya mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
14 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara
15 PT Barata Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara
16 PT Taspen (Persero) Badan Usaha Milik Negara
17 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara
PT Jasindo menyediakan produk asuransi perlindungan unit yang dibiayakan olehPerseroan
18 PT. Asuransi Jasa Raharja Putra Badan Usaha Milik NegaraPT Asuransi jasa Raharja Putra menyediakan layanan asuransi perlindungan yang dibiayakan oleh perseroan.
19 PT ReasuransiInternasional Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Reasuransi Internasional Indonesia
menyediakan produk asuransi bagi Perseroan
20 PT Perikanan Nusantara Badan Usaha Milik Negara PT Perikanan Nusantara mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
21PT PerusahaanPerdagangan Indonesia (Persero)
Badan Usaha Milik NegaraPT Perusahaan Perdagangan Indonesia mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
22 PT Pindad (Persero) Badan Usaha Milik Negara PT Pindad (Persero) mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perseroan
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN DAN DAMPAK TERHADAP LAPORAN KEUANGANSelama tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap proses
bisnis dan kinerja Perseroan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 145PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTASI YANG SIGNIFIKANLaporan keuangan pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam-LK No.
VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Aset KeuanganPerseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia
untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan hanya memiliki aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi aset
keuangan di luar pinjaman yang diberikan dan piutang tidak diungkapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutangPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
• yangdimaksudkanolehPerseroanuntukdijualdalamwaktudekat,yangdiklasifikasikandalamkelompokdiperdagangkan,
serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
• yangpadasaatpengakuanawalditetapkandalamkelompoktersediauntukdijual;atau
• dalamhalPerseroanmungkintidakakanmemperolehkembaliinvestasiawalsecarasubstansial,kecualiyangdisebabkanoleh
penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi Kas dan setara Kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, dan
piutang lain-lain (piutang karyawan, piutang bunga, setoran dalam perjalanan dan uang jaminan.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi
komprehensif dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen” dan ”Pendapatan sewa pembiayaan”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dan penghasilan komprehensif
lannya nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba
rugi sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati146 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PengakuanPerseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
Penurunan nilai dari aset keuanganPada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat
bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran
angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.
Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual, penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif.
Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya
dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan
kerugian historis yang pernah dialami atas aset- aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data
terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian
historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan
nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “cadangan
kerugian penurunan nilai”.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara
objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan
nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian
penurunan nilai.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 147PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Liabilitas keuanganPerseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi ini tidak diungkapkan.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasiPada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi
biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban bunga yang
masih harus dibayar, pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan.
Penghentian pengakuanPenghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan
evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah
dihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut
diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan
tetap dilakukan. Piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai Perseroan.
Perseroan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat
melunasi utang pembiayaan konsumennya.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya
penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas
selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, dinyatakan sebesar nilai terendah antara
nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau realisasi neto dari jaminan kendaraan milik konsumen tersebut. Selisih
antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai dan dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati148 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Saling hapusAset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat
untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standard akuntansi.
Klasifikasi instrumen keuanganPerseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Kategori yang didefinisikan oleh PSaK no. 55 (Revisi 2011)
Golongan(ditentukan oleh Perseroan) Sub golongan
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas- Kas- Kas pada bank- Deposito berjangka
Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan
Piutang lain-lain
Aset lain-lain- Piutang karyawan- Piutang bunga- Setoran dalam perjalanan- Uang muka
Liabilitas keuanganLiabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Utang usaha- Utang kendaraan- Utang asuransi
Utang lain-lain- Kantor pendaftaran fidusia- Premi asuransi- Pembiayaan bersama- Lain-lain
Utang lain-lain- Kantor pendaftaran fidusia- Premi asuransi- Pembiayaan bersama- Lain-lain
Beban bunga yang masih harus dibayar
Pinjaman bank
Surat berharga yang diterbitkan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 149PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PENENTUAN NILAI WAJARNilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di:
• Pasarutamauntukasetdanliabilitastersebut,atau
• Jikaterdapatpasarutama,dipasaryangpalingmenguntungkanuntukasetatauliabilitastersebut.
Perseroan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut.
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau
liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Perseroan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur
nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai
wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran
nilai wajar secara keseluruhan:
• Level1-hargakuotasian(tanpapenyesuaian)dipasaraktifuntukasetatauliabilitasyangidentik.
• Level2-teknikpenilaiandimanatingkatlevelinputterendahyangsignifikanterhadappengukurannilaiwajardapatdiobservasi
baik secara langsung atau tidak langsung.
• Level3-teknikpenilaiandimanatingkatlevelinputterendahyangsignifikanterhadappengukurannilaiwajartidakdapat
diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Perseroan menentukan apakah perpindahan antar
level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan.
PENJABARAN MATA UANG ASINGTransaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku
pada tanggal laporan posisi keuangan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs nilai tukar yang digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp13.795 (nilai
penuh) (31 Desember 2014: Rp12.440 (nilai penuh)) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati150 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
KAS DAN SETARA KASKas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang,
yang tidak dibatasi penggunaannya, tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi
perubahan nilai yang sangat signifikan.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMENPiutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield
enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode tingkat bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan
konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal
terjadinya transaksi.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang
akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka
waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit, mengangsur kembali, merubah jatuh
tempo, merubah tenor dan/atau menambah down payment.
Pembiayaan bersamaPiutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko
kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang
belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit
sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen
dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan
dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan
bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAANPiutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa
sewa pembiayaan dikurangi dengan Piutang pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan
nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan.
Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga
efektif.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 151PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaan-kan pada akhir masa sewa pembiayaan
dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi
yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAIPerseroan melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dengan menggunakan metode “incurred losses”.
BEBAN DIBAYAR DIMUKABeban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
ASET TETAP DAN PENYUSUTANBiaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai
(“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak
diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan
HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana
yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua
pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Tanah tidak disusutkanAset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat selesai dan siap di gunakan.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya
sebagai berikut:
Golongan Masa manfaat (tahun)
Bangunan 20
Perabotan dan peralatan kantor 5
Kendaraan 5
Renovasi bangunan sewa 3-5
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dalam pengerjaan disusutkan sampai dengan nilai sisanya.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana
seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati152 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dan disesuaikan, setiap tanggal laporan posisi keuangan jika diperlukan. Apabila aset
tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar
nilai yang dapat diperoleh kembali.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur masa manfaatnya.
PERPAJAKANBeban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi
di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu
berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode posisi keuangan untuk semua perbedaan temporer yang
muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan
pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai
untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 153PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
IMBALAN KERJAImbalan kerja jangka pendekImbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Imbalan pasca-kerjaImbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, ditentukan sesuai dengan Peraturan
Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun
berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan
jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau
kompensasi.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada
tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum
diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi Perseroan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan
dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-
asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.
Mulai 1 Januari 2015, ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-
kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau
dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan
pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai
beban dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan
atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti
pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang diharapkan.
Pesangon pemutusan hubungan kerjaPesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal.
Perseroan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan
hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan.
Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk
mencerminkan nilai kini.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati154 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
SAHAMSaham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
DIVIDENPembagian dividen final diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan.
LABA PER SAHAMLaba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
pada periode yang bersangkutan.
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKANSurat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes dan utang obligasi. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama
jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASIPerseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi
2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas
anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di catatan atas Laporan Keuangan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 155PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBANPendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan
interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan
ini mencakup biaya transaksi dan pendapatan administrasi.
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan
secara bruto pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
SEGMEN OPERASISebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban
yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan
operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi.
Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen usaha yang terdiri dari: fleet dan retail.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENGUNGKAPAN Perseroan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan:
• PSAKNo.1(Revisi2013):PenyajianLaporanKeuangan,yangdiadopsidariIAS1,mengaturperubahanpenyajiankelompok
pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
• PSAKNo.24(Revisi2013):ImbalanKerja,yangdiadopsidariIAS19,yangmenghapusmekanismekoridordanpengungkapan
atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
• PSAKNo.46(Revisi2014):PajakPenghasilan,yangdiadopsidariIAS12,yangmemberikantambahanpengaturanuntukaset
dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi,
dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati156 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, yang memberikan tambahan persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai
telah diakui atau dibalik selama periode.
• PSAKNo.50(Revisi2014): InstrumenKeuangan:Penyajian,yangdiadopsidari IAS32,yangmengatur lebihdalamkriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria
penyelesaian secara neto.
• PSAKNo.55(Revisi2014): InstrumenKeuangan:PengakuandanPengukuran,yangdiadopsidari IAS39,yangmenambah
pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan
untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
• PSAKNo.60 (Revisi 2014): InstrumenKeuangan: Pengungkapan, yangdiadopsidari IFRS7, yangmenambahpengaturan
pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen
keuangan.
• PSAKNo.68:PengukuranNilaiWajar,yangdiadopsidariIFRS13,memberikanpanduantentangbagaimanapengukurannilai
wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
Perseroan telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian
pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan
pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
ii. Pengukuran nilai wajar
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu
sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai
wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran
nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke
dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. Perseroan telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No.
68.
iii. Imbalan kerja
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan
pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu yang
belum diakui (non-vested) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga
imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 157PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Estimasi Dan Pertimbangan Akuntansi Yang PentingPenyusunan laporan keuangan Perseroan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,
pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki pengaruh
paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Klasifikasi aset dan Liabilitas Keuangan
Perseroan menetapkan klasifikasi dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui
sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan.
Sewa
Perseroan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana perseroan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perseroan
mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang diahlikan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2011), yang mensyaratkan Perseroan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait
dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perseroan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa
tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sumber utama ketidakpastian estimasia. Cadangan kerugian penurunan nilai
Perseroan melakukan review atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan
penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang pembiayaan konsumen dan piutang
sewa pembiayaan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis.
b. Imbalan pasca kerja
Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti
tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-
lain. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati158 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
c. Penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
d. Nilai wajar atas instrumen keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terdapat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar
aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan
(input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen
tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan
asumsi tingkat gagal bayar.
e. Pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu
yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMBALAN KERJAJumlah yang diakui pada tanggal laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
(dalam juta Rupiah)
2015 2014
Saldo Awal Januari 21.271 11.829
Biaya jasa Kini 5.582 2.978
Biaya bunga 2.385 1.433
Biaya Jasa lalu 473 -
Pembayaran tahun berjalan (383) (271)
(Keuntungan)/kerugian pada kewajiban aktuaria:
Perbedaan asumsi dan kenyataan 10.172 5.302
Asumsi demografik (333) -
Asumsi keuangan (2.618) -
Saldo Akhir 36.549 21.271
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 159PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
(dalam juta Rupiah)
2015 2014
Biaya jasa kini 5.582 2.978
Biaya bunga 2.385 1.433
Biaya jasa lalu yang diakui langsung - vested 473 -
Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja 440 650
Jumlah 8.880 5.061
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
(dalam juta Rupiah)
2015 2014
Saldo awal, 1 Januari 21.271 11.829
Penyisihan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprhensif lannya 8.880 5.061
Penyisihan pada penghasilan komprehensif lain 7.221 5.302
Pembayaran tahun berjalan -823 -921
Saldo akhir 36.549 21.271
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo dan pada tanggal 31 Desember 2014 oleh PT Ricky Leonard Jasatama dengan menggunakan metode projected
unit credit dalam laporan aktuarianya tanggal 14 Januari 2016 (dan 15 Januari 2015). Asumsi-asumsi dasar yang digunakan
aktuaris independen adalah sebagai berikut:
2015 2014
Tingkat diskonto 9,2% per tahun 8,5% per tahun
Tingkat kenaikan gaji 7% per tahun 7,0% pertahun
Tingkat kematian TMI 3 TMI 3
Tingkat cacat 10% dari Tabel mortalita 10% dari TMI3
Tingkat pengunduran diri7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang
hingga 0,00% pada usia 55 tahun
7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang
hingga 0,00% pada usia 55 tahun
Tingkat pensiun 100,00% usia pensiun normal 100,00% usia pensiun normal
Karyawan Perseroan juga diikutsertakan dalam program iuran pasti sejak bulan Agustus 2012. Kontribusi Perseroan pada program
ini yang dilaporkan dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebesar Rp807 juta dan Rp676 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pengelolaan program pensiun iuran pasti dilakukan oleh Dana Pensiun
Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati160 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 161PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
05Tata KelolaPerusahaan
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati162 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Implementasi Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan
Perseroan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan Perseroan dalam memberikan pertanggungjawaban
kepada para pemegang saham khususnya, dan para pemangku kepentingan pada umumnya. Keseimbangan yang dimaksudkan
adalah dalam pengaturan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan kinerja
Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan bagi Perseroan sangat penting karena menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab/mandat,
khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang
saham. Fokus utama GCG Perseroan adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus
ditujukan untuk mengoptimalkan hasil ekonomi dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham disamping
karyawan dan lingkungan.
Tujuan utama dari GCG adalah untuk menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan (check and balances) untuk mencegah
penyalahgunaan dari sumber daya Perseroan dan tetap mendorong terjadinya pertumbuhan Perseroan.
Inti dari kebijakan tata kelola perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan Perseroan memahami dan
menjalankan fungsi dan peran sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. Pihak yang berperan meliputi pemegang saham, Dewan
Komisaris, Komite, Direksi, pimpinan unit dan karyawan.
Implementasi GCG diterapkan melalui struktur GCG yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh oragn-
organ yang dimiliki Perseroan guna menjaga mekanisme kerja, pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang efektif,
baik secara intern maupun ekstern dengan tujuan meningkatkan nilai Perseroan demi kepentingan pemegang saham dan para
pemangku kepentingan.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan menggunakan pendekatan berupa keyakinan yang kuat akan manfaat dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 163PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara konsisten dan berkelanjutan.
• Transparency (Keterbukaan informasi) Yaitu keterbukaan yang senantiasa dijalankan oleh Perseroan yang berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan seperti misalnya mengumumkan pendirian PT dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia ataupun Surat Kabar. Serta keterbukaan yang dilakukan oleh Perseroan menyangkut masalah keterbukaan informasi
ataupun dalam hal penerapan manajemen, informasi kepemilikan Perseroan yang akurat, jelas dan tepat waktu baik kepada
pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Dalam mewujudkan transparansi ini, Perseroan menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu kepada pemangku
kepentingan. Perseroan mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya yang material dan berdampak signifikan
bagi kinerja Perseroan secara rutin. Selain itu, para investor dapat mengakses informasi penting terkait kinerja Perseroan secara
mudah.
Manfaat yang bisa dipetik dari penerapan prinsip ini, pemangku kepentingan dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi
dalam menjalin kemitraan dengan Perseroan. Dengan ketersediaan informasi kinerja Perseroan yang diungkap secara akurat,
tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, mempermudah calon investor menanamkan modalnya. Prinsip
transparansi pada Perseroan dilaksanakan dengan baik dan tepat sehingga terhindar dari benturan kepentingan berbagai pihak
dalam manajemen.
• Accountability (akuntabilitas) merupakan etika yang terkait dengan administrasi publik yang menerangkan salah satu aspek
dari administrasi publik atau kebijakan Perseroan. Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat merupakan pengetahuan
dan adanya pertanggungjawaban tehadap produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik,
dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat
dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati164 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
akuntabilitas merupakan salah satu prinsip dalam tata kelola perusahaan yang baik dan dapat digambarkan sebagai hubungan
antar individu, manajemen dan masyarakat sebagai sebuah pertanggungjawaban dalam memberitahukan, menjelaskan setiap
tindakan dan keputusannya dapat dinilai sehingga mecegah terjadinya penyalahgunaan wewenang.
Dalam Perseroan, akuntabilitas digunakan sebagai mekanisme utama untuk mendisiplinkan seluruh karyawan baik dalam
jajaran top manajer hingga pada jajaran low manajer untuk dapat membantu mencegah adanya penyalahgunaan kekuasaan
sekaligus proses check and balances pengaturan kewenangan. Checks and balances hanya bekerja dengan menciptakan
pengaturan konflik kepentingan antar level manajerial, namun segala keputusan yang berkaitan dengan kepentingan publik,
Perseroan memerlukan persetujuan dan sepengetahuan Dewan Komisaris, dengan cara ini, pengambilan keputusan-keputusan
dalam hal kebijakan publik akan menjaga hubungan antara pengelola Perseroan dan pengawas dengan konstituen pada Rapat
Umum Pemegang Saham.
Pengertian akuntabilitas ini memberikan suatu petunjuk sasaran pada hampir semua reformasi sektor usaha dan mendorong
seluruh pemangku kepentingan yang terlibat untuk bertanggungjawab dan menjamin kinerja pelayanan publik yang baik.
• Responsibility (Pertanggungjawaban) adalah kesesuaian (patuh) di dalam pengelolaan Perseroan terhadap prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Bentuk pertanggung jawaban Perseroan adalah kepatuhan
Perseroan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan
kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya.
Dengan menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan Peseroan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan
juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada pemegang saham juga kepada pemangku kepentingan.
Bentuk pertanggungjawaban Perseroan terkait dengan prinsip-prinsip GCG lainnya adalah adanya jaminan tersedianya
mekanisme, peran dan tanggung jawab jajaran manajemen yang professional atas semua keputusan dan kebijakan yang
diambil sehubungan dengan aktivitas operasional perseroan.
• Independency (independen). Prinsip ini mensyaratkan agar Perseroan dikelola secara profesional tanpa ada benturan
kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Dengan kata lain, prinsip ini menuntut bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya
tanpa ada tekanan. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola Perseroan tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak
pemangku kepentingan yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan Perseroan.
Independensi menuntut pengelola Perseroan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya
tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
• Fairness (Kewajaran) dalam penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik dapat diartikan sebagai perlakuan yang adil
dan setara dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku.
Prinsip ini juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi
hak-hak investor, khususnya pemegang saham minoritas dari berbagai bentuk kecurangan. Bentuk kecurangan ini bisa berupa
insider trading (transaksi yang melibatkan informasi orang dalam), fraud (penipuan), dilusi saham (nilai Perseroan berkurang),
KKN, atau keputusan-keputusan yang dapat merugikan seperti pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan, penerbitan
saham baru, merger, akuisisi, atau pengambil-alihan perusahaan lain.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 165PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Prinsip fairness diharapkan membuat seluruh aset Perseroan dikelola secara baik dan prudent (hati-hati), sehingga muncul
perlindungan kepentingan pemegang saham secara fair (jujur dan adil). Fairness juga diharapkan memberi perlindungan kepada
Perseroan terhadap praktek korporasi yang merugikan. Fairness menjadi jiwa untuk memonitor dan menjamin perlakuan yang
adil di antara beragam kepentingan dalam Perseroan.
Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari Perseroan. Pemberlakuan
prinsip-prinsip ini dengan sendirinya melarang praktik-praktik tercela yang dilakukan orang dalam yang merugikan pihak lain.
Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari praktik diskriminasi serta menghormati hak-hak
karyawan.
Untuk menjamin konsisten implementasi GCG, Perseroan telah mengadakan rangkaian kegiatan perbaikan pedoman Tata Kelola,
board manual, pedoman etika dan perilaku usaha, pedoman pelaporan pelanggaran serta penyempurnaan organ GCG guna
menunjang implementasi GCG di masa yang akan datang. Konsistensi assessment dan audit yang komprehensif secara berkala
sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola perusahaan.
Penerapan GCG bukan sekedar untuk memenuhi peraturan perundang-undangan, namun juga Perseroan berkeyakinan bahwa
implementasi tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan dapat meningkatkan reputasi dan nilai
Perseroan dimata pemangku kepentingan sebagai tindak nyata pengembangan potensi bisnis Perseroan.
Tujuan Penerapan Good Corporate Governance Penerapan GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan melalui beberapa tujuan
berikut:
1. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan Perseroan serta memberikan kontribusi pada terciptanya kesejahteraan
pemegang saham, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya sehingga menjadi solusi yang elegan dalam menghadapi
tantangan Perseroan kedepan
2. Meningkatkan legitimasi Perseroan untuk dikelola secara terbuka, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan
3. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Dalam menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan menggunakan pendekatan berupa keyakinan yang kuat akan
manfaat dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Berdasarkan keyakinan yang kuat, maka akan tumbuh semangat yang
tinggi untuk menerapkannya sesuai standar internasional. Guna memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan diterapkan secara
konsisten di seluruh lini dan unit organisasi, Perseroan menyusun berbagai acuan sebagai pedoman bagi seluruh karyawan. Selain
acuan yang disusun sendiri, Perseroan juga mengadopsi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal penerapan prinsip-prinsip GCG harus disadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik hanya akan efektif
dengan adanya asas kepatuhan dalam kegiatan bisnis, maka terlebih dahulu diterapkan oleh jajaran manajemen dan kemudian
diikuti oleh segenap karyawan secara konsisten, tegas dan berkesinambungan.
Manfaat dan Faktor Penerapan GCGPenerapan prinsip-prinsip GCG menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan bagi investor untuk berinvestasi, terutama
sekali hubungan antara praktik corporate governance dengan karakter investasi saat ini. Karakter investasi ini dinilai dengan
terbukanya informasi tentang perusahaan terkait sehingga mempermudah investor untuk mengakses kinerja perusahaan melalui
‘pool of investors’ di seluruh dunia.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati166 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Perseroan ingin menuai manfaat dari pasar modal global, dan jika investor ingin menarik modal jangka panjang, melalui penerapan
GCG secara konsisten dan efektif akan mendukung kinerja Perseroan ke arah itu. Bahkan jikapun perusahaan tidak bergantung
pada sumber daya dan modal asing, penerapan prinsip dan praktik GCG akan dapat meningkatkan keyakinan investor domestik
terhadap perusahaan.
Di samping hal-hal tersebut di atas, GCG juga dapat:
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang
kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita Perseroan sebagai akibat penyalahgunaan
wewenang, ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
2. Mengurangi biaya modal, yaitu sebagai dampak dari pengelolaan Perseroan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas
dana atau sumber daya yang dipinjam oleh Perseroan semakin kecil seiring dengan turunnya tingkat risiko Perseroan.
3. Meningkatkan nilai saham Perseroan sekaligus dapat meningkatkan citra Perseroan tersebut kepada publik dalam jangka
panjang.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam lingkungan Perseroan tersebut terhadap
keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh Perseroan, karena umumnya mereka mendapat jaminan
bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi Perseroan dalam menciptakan kemakmuran
dan kesejahteraan.
Faktor EksternalFaktor eksternal yang dimaksud adalah beberapa faktor yang berasal dari luar Perseroan yang sangat mempengaruhi keberhasilan
penerapan GCG. Di antaranya:
a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
b Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga pemerintahaan yang diharapkan dapat pula melaksanakan Good
Governance dan Clean Government menuju Good Government Governance yang sebenarnya.
c. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices) yang dapat menjadi standard pelaksanaan GCG yang efektif
dan profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).
1. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan GCG di masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini
diharapkan timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara
sukarela.
2. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan implementasi GCG terutama di Indonesia adalah
adanya semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana Perseroan beroperasi disertai perbaikan
masalah kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja, bahkan dapat dikatakan bahwa perbaikan lingkungan publik
sangat mempengaruhi kualitas dan skor Perseroan dalam implementasi GCG.
Faktor InternalMaksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktek GCG yang berasal dari dalam Perseroan, antara lain:
a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan GCG dalam mekanisme serta sistem kerja
manajemen di Perseroan.
b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan Perseroan mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.
c. Manajemen pengendalian risiko Perseroan juga didasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG.
d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam Perseroan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin
akan terjadi.
e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam Perseroan
sehingga kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika Perseroan dari
waktu ke waktu.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 167PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kebijakan Tata Kelola PerusahaanDalam rangka mendukung struktur dan mekanisme tata kelola perusahaan, Perseroan memiliki sejumlah kebijakan tata kelola
perusahaan atau yang disebut sebagai soft structure good corporate governance. Kebijakan tata kelola perusahaan dan visi,
misi Perseroan senantiasa disusun dengan merujuk kepada peraturan yang berlaku serta merujuk pada best practice industri di
Indonesia.
Kebijakan tata kelola perusahaan meliputi Good Corporate Governance Policy, Board Manual, Code of Conduct, Committee
Charter, Standard Operating Procedure. Kebijakan tata kelola perusahaan berlaku untuk seluruh Manajemen dan Karyawan
Perseroan. Secara berkala Perseroan melakukan sosialisasi dan evaluasi terkait dengan kebijakan tata kelola perusahaan yang
berlaku di Perseroan.
Komitmen penerapan tata kelola perusahaan merupakan hal mutlak bagi Perseroan. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan
infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas
pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
Selain itu, Perseroan beserta seluruh jajarannya berkomitmen penuh untuk melaksanakan praktik GCG dalam setiap pengelolaan
Perseroan. Implementasi terus dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi dan internalisasi prinsip-prinsip GCG di antara semua
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan sehingga menjadi suatu tradisi yang harus diimplementasikan
dalam setiap aktivitas bisnis sehari-hari. Selain menyetujui Pakta Integritas Karyawan, setiap karyawan Perseroan diwajibkan
menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik agar karyawan mengetahui, memahami serta menjalankan ketentuan-ketentuan
yang berlaku di Perseroan dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Perseroan sehingga diharapkan dapat meningkatkan
integritas setiap karyawan.
Kebijakan lain yang dilakukan Perseroan dalam upayanya melaksanakan budaya GCG adalah membuat pengumuman kepada
seluruh karyawan untuk tidak meminta, memberikan atau menerima hadiah dalam segala bentuk baik langsung maupun tidak
langsung kepada karyawan Perseroan. Dukungan transparansi kerjasama di antara para pihak dibutuhkan dalam mewujudkan
komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan implementasi prinsip GCG dalam berbagai program kerja. Hal tersebut dilakukan
antara lain dengan meningkatkan efektivitas kerja Komite Audit dan Divisi Internal Audit serta optimalisasi fungsi Divisi Corporate
Secretary. Penerapan GCG bukan sekedar untuk memenuhi peraturan perundang-undangan, namun juga Perseroan berkeyakinan
bahwa implementasi tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan dapat meningkatkan reputasi dan
nilai Perseroan dimata pemangku kepentingan sebagai tindak nyata pengembangan potensi bisnis Perseroan.
Mekanisme Tata KelolaPerseroan merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan Organ Perusahaan yang terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung
jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tanggung jawab untuk memelihara keberlanjutan usaha Perseroan dalam
jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai
Perusahaan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati168 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan, Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif. Adapun dalam
melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang seperti Komite Audit, Komite Remunerasi
& Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU PT dan/atau
Anggaran Dasar Perseroan, Pemegang Saham melakukan pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan pengelolaan
Perseroan baik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi secara
kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang
memiliki pemahaman yang memadai, dan memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam
usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perseroan, serta dapat secara efektif melakukan
penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen.
Implementasi GCGPerseroan menyadari bahwa salah satu cara untuk mempertahankan keberlangsungan usaha dan meningkatkan kinerja seluruh
unit kerja terkait adalah komitmen yang kuat dalam menjalankan prinsip- prinsip Good Corporate Governance. Komitmen ini
sangat diperlukan dalam upaya mencapai visi Perseroan menjadi: To be the most progressive and reliable multifinance in Indonesia.
Pemahaman dan Implementasi Good Corporate Governance (GCG) memiliki peran penting untuk memastikan serta menjamin
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab manajemen dijalankan dengan baik sehingga dapat menuntun Perseroan untuk mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan pada awal tahun 2014.
Implementasi GCG merupakan usaha Perseroan untuk memberikan added value kepada para pemangku kepentingan. Implementasi
GCG di Perseroan sejalan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Sebelum OJK memberlakukan POJK 30 Tahun
2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip GCG
yang dituangkan dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Mandiri Tunas Finance pada tahun 2013 dan peraturan
bagi emiten yang tercatat di BEI. Kedepannya, Perseroan akan melakukan penyempurnaan terhadap pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan melalui pemenuhan POJK 30 Tahun 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik BagiPerusahaan Pembiayaan.
Melalui peran aktif dan dukungan penuh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melakukan implementasi penerapan prinsip-
prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran organisasi, hal tersebut diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Pemegang Saham & Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
4. Pelaksanaan Tugas Komite;
5. Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi;
6. Kelengkapan Unit Kerja Pendukung;
7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal;
8. Penerapan Informasi & Kerahasiaan Data Perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 169PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dalam menyusun kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan sebagai anak perusahaan BUMN perbankan terbesar di Indonesia
mengadopsi berbagai ketentuan eksternal sebagai referensi, antara lain di bidang perbankan, Perseroan terbatas, Peraturan OJK,
serta pedoman GCG untuk lemabaga jasa keuangan.
Roadmap GCGDalam upaya mendukung tercapainya visi dan misi Perseroan, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan sehingga menjadi pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan oleh Perseroan dalam melaksanakan
GCG. Perseroan telah menyusun pilar implementasi GCG sesuai ilustrasi dibawah. Komite-komite yang telah dibentuk membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta merumuskan kebijakan sesuai ruang lingkup tugas komite
yang bersangkutan. Manajemen Perseroan juga telah membentuk unit kerja pendukung untuk mengawal implementasi GCG. Unit
kerja tersebut adalah Corporate Secretary Division, Internal Audit Division, Compliance Department, Risk Management Division,
serta HRD Division.
PiLaR i: ViSi, MiSi & PiLaR ii: BUDaYa PERUSaHaan
PiLaR iii: PEDOMan GCGPiLaR iV: inFRaSTRUKTUR PEnDUKUnG
BUDaYa PERWiRa
kePERcayaan kegembiRaan
keWirausahaan
Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di indonesia pada tahun 2014
• Berorientasi Kepada Pemenuhan Kebutuhan Pasar dengan Service Excellent
• Ikut Berkontribusi Positif Dalam Perekonomian Nasional• Mengembangkan Sumber Daya Manusia Profesional• Memberi Keuntungan Yang Maksimal Bagi Stakeholders
ViSi
MiSi
PiLaR i
PiLaR ii
PiLaR iii
PiLaR iV
Transparansi informasi &
Kinerja
Risk Management
Whistle Blower Policy
Code of Conduct
Pedoman GCG
1st Layer
2nd Layer
3rd Layer
• RUPS & Struktur Organisasi Perusahaan• Dewan Komisaris• Komite Audit• Direksi
• Divisi Legal & Compliance• Corporate Secretary• Divisi Risk Management• Divisi Internal Audit• Divisi Human Resources Development
• Kebijakan Prosedur• Assesment• Audit• Keterbukaan Informasi & Kinerja Perusahaan
Perseroan telah memiliki struktur dan kebijakan penerapan Tata Kelola Perusahaan dalam bentuk GCG Policy dan Corporate Code
of Conduct. Selain itu, Perseroan telah memiliki pedoman organisasi Perseroan dalam menjalankan tugasnya antara lain: tata tertib
Dewan Komisaris, tata tertib Direksi, Piagam Komite Audit dan Piagam Komite Nominasi & Remunerasi. Kebijakan dan prosedur
tersebut senantiasa dikaji untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati170 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Self Assessment GCGDalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar GCG tersebut di atas, Perseroan berpedoman pada berbagai ketentuan dan
persyaratan minimum serta pedoman yang terkait dengan pelaksanaan tata kelola yang baik dari pemegang saham pengendali.
Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola yang baik, Perseroan sebagai bagian dari salah satu
konglomerasi keuangan di Indonesia selalu berupaya untuk yang berlaku. Secara rutin setiap tahunnya, Perseroan Feedback atas
hasil Self Assessment segera dilakukan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan.
Evaluasi Pelaksanaan GCG 2015 oleh Pihak IndependenDalam rangka mengevaluasi pelaksanaan implementasi GCG, Perseroan mengikuti berbagai kegiatan diantaranya GCG Award
yang diselenggarakan oleh pihak independen yaitu:
1. Indonesia Multifinance Award 2015 yang diselenggarakan oleh majalah Economic Review pada tanggal 16 Juni 2015 di mana
Perseroan mendapat apresiasi Rangking II dalam implementasi GCG.
2. Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 yang diselenggarakan oleh IPMI International Business School pada
tanggal 26 Agustus 2015 di mana Perseroan mendapat predikat Excellence Company in Good Corporate Governance.
3. Indonesia Most Trusted Companies Award 2015 yang diselenggarakan oleh majalah SWA dan The Indonesia Institute for
Corporate Governance (IICG) pada tanggal 17 Desember 2015 dimana Perseroan dianuagrahkan untuk yang kedua kalinya
sebagai Indonesia Trusted Companies dengan scoring penilaian sebagai berikut:
Tabel Hasil CGPI
Self assesmentSistem
DokumentasiMakalah Observasi Skor CGPi Predikat
PT Mandiri Tunas Finance 16,44 21,06 19,39 21,24 78,13 TEPERCAYA
Penguatan Tata Kelola PerusahaanPerseroan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan dengan
melakukan langkah-langkah peningkatan praktik GCG antara lain:
» Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perseroan berkomitmen dalam menerapkan Budaya Kepatuhan dan prinsip GCG
dengan melakukan penandatanganan Pernyataan Komitmen dan Pernyataan Kesanggupan, yang intinya adalah berkomitmen
serta sanggup menerima tugas dan tanggung jawab untuk:
• Mewujudkan Perseroan yang selalu patuh dan menegakkan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance).
• Menetapkan Program Pengendalian Gratifikasi dengan tidak menerima dan memberi hadiah atau gratifikasi selain yang
diatur dalam ketentuan Perseroan tentang pengendalian gratifikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, atas
nama pribadi atau lembaga, dari seluruh stakeholders seperti mitra kerja atau rekanan, masyarakat dan pihak-pihak lain
yang berhubungan dengan Perseroan, yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan (conflict of interest) atau
mempengaruhi pertimbangan pengambilan kebijakan atau keputusan dalam pelaksanaan fungsi pokok dan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
• Menyatakan secara transparan mengenai Pernyataan Komitmen kepada seluruh stakeholders untuk mendapat dukungan
dalam menegakkan implementasi Pernyataan Komitmen.
• Terciptanya penerapan Budaya Kepatuhan dan prinsip-prinsip GCG pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha
Perseroan.
• Melakukan pemantauan kualitas kredit dan melaksanakan program kerja lainnya guna mencapai target/sasaran yang
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2015.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 171PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• Menindaklanjuti temuan-temuan, baik internal maupun eksternal, dan selanjutnya bertanggung jawab untuk menjaga agar
tidak terulang kembali.
• Mematuhi, melaksanakan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan peraturan internal dan eksternal yang berlaku, serta
bersikap dan berperilaku sesuai dengan Kode Etik.
• Mengembangkan budaya dan kepedulian terhadap anti fraud pada seluruh jenjang organisasi, antara lain deklarasi anti
fraud dan komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang perilaku yang termasuk fraud.
• Melaksanakan seluruh pekerjaan secara efisien dan efektif.
» Pengambilan tindakan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang sesuai dengan Pedoman Perusahaan
sehingga tidak menyebabkan kerugian.
» Perseroan telah memiliki perencanaan baik jangka pendek, menengah maupun panjang mengacu pada ketentuan regulasi
pemerintahan yang berlaku dan telah menganut prinsip kehati-hatian serta azas Perseroan yang sehat, untuk mewujudkan visi
dan misi perusahaan yang sepenuhnya didukung oleh seluruh pemagku kepentingan.
» Sampai saat ini pemegang saham telah berkontribusi besar dalam mengatasi permodalan dengan melakukan manajemen
permodalan yang baik.
» Peningkatan kinerja keuangan Perseroan
» Upaya penyelesaian action plan hasil temuan pemeriksaan audit intern dan audit ekstern terus dilakukan secara bertahap.
» Melakukan self assessment terhadap Karyawan Perseroan dari tingkatan Asisten Supervisor ke atas, yaitu meliputi jabatan Asisten
Pemasaran hingga Pemimpin Grup, yang berisi informasi mengenai ada tidaknya benturan kepentingan, penyalahgunaan
jabatan, kerahasiaan dan insider trading.
» Perseroan telah melakukan penerapan manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas usahanya.
» Kebijakan-kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kekaryawanan telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan
Perseroan melalui sarana komunikasi internal, yaitu SMS Broadcast, corporate e-mail, portal SDM, serta kegiatan tatap muka
antara manajemen dan karyawan.
» Pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang terakreditasi dan terdaftar sehingga
memiliki kompetensi dalam setiap pekerjaan audit.
» Seluruh kewajiban pelaporan baik eksternal maupun internal telah dipenuhi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, serta
terjaga dari kesalahan maksimal.
» Menyelenggarakan program Budaya Kerja dengan dedikasi yang tinggi sehingga pelaksanaannya membuktikan bahwa
budaya kerja bukan sekedar menjadi atribut dan seremoni, karena dengan pelaksanaan yang konsisten, nilai-nilai Perusahaan
akan terpatri dalam setiap diri karyawan sehingga memberikan dampak positif dalam mendukung tercapainya target kinerja
Perseroan.
» Perlindungan konsumen terus diupayakan meningkat dengan menyelesaikan pengaduan nasabah sesuai tenggat waktu yang
ditentukan.
» Mengeluarkan Instruksi Direksi kepada seluruh karyawan Perseroan terkait dengan penerapan prinsip pengendalian gratifikasi
khususnya pada saat Hari Raya.
Dengan kecukupan struktur tata kelola yang dimiliki Perseroan, dan governance process yang secara umum telah dilakukan
dengan baik, menghasilkan outcome yang lebih baik.
Penerapan prinsip-prinsip GCG di Perseroan akan terus dikembangkan, sehingga diharapkan dapat menjadi budaya perusahaan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati172 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Check & Balances
Transparency accountability Responsibility
RUPS
Dewan Komisaris
Sekertaris Dewan Komisaris
Komite audit
Risk Management
Legal & Compliance
Komite nominasi dan Remunerasi
internal audit
Komite Kredit
Komite Personalia
Unit Kerja Prinsip Pengenalan nasabah
Komite anti Fraud
Corporate Secretary
Direksi
ORGan UTaMa
independency Fairness
ORGan PEnDUKUnG
Struktur tata kelola Perseroan terdiri atas organ Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,
dan Direksi. Organ Perseroan tersebut memainkan peranan masing-masing dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Fungsi dari
Organ Perseroan dijalankan sesuai dengan ketentuan perundangundangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya
yang didasari prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya untuk kepentingan Perseroan. Dengan demikian RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi dapat saling memahami tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Setiap organ perusahaan menjalankan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masingmasing organ
mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan.
RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan, dan mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi maupun Dewan Komisaris.
Perseroan menganut sistem dua badan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab jelas sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara
kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 173PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMRUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar
dan peraturan perundang-undangan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan
Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan.
Rapat Umum Pemegang Saham mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris, meliputi
wewenang untuk menyetujui dan menolak RKAP dan RJPP, memutuskan alokasi pembagian keuntungan, menetapkan dan
mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Dewan Komisaris, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris,
menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan penilaian terhadap kinerja secara
kolektif maupun masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan
atas laporan keuangan serta menerapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS Perseroan terdiri atas RUPS Tahunan yang menjadi agenda tetap para pemegang saham yang diadakan paling sedikit satu
tahun sekali dan Perseroan juga menghendaki diadakannya RUPS Luar Biasa apabila ada kejadian luar biasa yang berdampak pada
kinerja Perseroan. Sepanjang tahun 2015 Perseroan mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 13 April 2015 yang diselenggarakan
di Jakarta
Dalam pelaksanaan RUPS Tahunan 2015 Perseroan telah melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang saham
melalui surat resmi pada tanggal 18 Maret 2015.
Hasil RUPS Tahunan 2015agenda Pertama
Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta
mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
sebagaimana ternyata dalam Laporannya nomor RPC-6603/PSS/2015 tertanggal 23 Januari 2015, dengan pendapat wajar dalam
semua hal yang material. Dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et decharge), kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan
pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
agenda Kedua
Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2014 sebesar Rp233.987.692.521,- (dua ratus tiga
puluh tiga miliar sembilan ratus delapan puluh tujuh juta enam ratus sembilan puluh dua ribu lima ratus dua puluh satu rupiah)
sebagai berikut:
1. Membagikan dividen final sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah laba bersih Perseroan, yang akan dibayarkan oleh
Perseroan kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp.
Rp23.398.769.252,10,- (dua puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu
dua ratus lima puluh dua koma sepuluh Rupiah) atau Rp9,36 (sembilan koma tiga enam rupiah) per lembar saham yang akan
dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Tunas Ridean Tbk.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati174 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
2. Sisa laba bersih tahun 2014 sebesar Rp210.588.923.268,90 (dua ratus sepuluh miliar lima ratus delapan puluh delapan juta
sembilan ratus dua puluh tiga ribu dua ratus enam puluh delapan koma sembilan puluh Rupiah) atau sebesar 90% (sembilan
puluh persen) dari jumlah laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan
untuk memperkuat permodalan Perseroan.
agenda Ketiga
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sebagai
Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan
Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
agenda Keempat
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham
Mayoritas untuk menetapkan besarnya tantieme yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk
tahun 2014.
agenda Kelima
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham
Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham
Mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun
2015.
agenda Keenam
Menyetujui dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan,
sejak penutupan Rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih
Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan
dan penerbitan obligasi atau surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak, sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun rupiah) di tahun 2016. Dimana untuk setiap pengalihan dan/atau penjaminan
kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah), Direksi diwajibkan membuat
laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
agenda Ketujuh
Menyetujui untuk menerima Laporan Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II
Tahun 2014 sebesar Rp600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah), setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebesar Rp1.386.000.000,-
(satu miliar tiga ratus delapan puluh enam juta rupiah), Perseroan memperoleh dana bersih sebesar Rp598.614.000.000,- (lima
ratus sembilan puluh delapan miliar enam ratus empat belas juta rupiah) yang seluruhnya telah digunakan oleh Perseroan sebagai
modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan tujuan penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Informasi
Tambahan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014, sebagaimana telah dilaporkan
dalam Laporan realisasi seluruh penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II
Tahun 2014 kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat nomor: 070/MTF-CSC/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 175PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
agenda Kedelapan
1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu Pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha, Pasal 11
ayat 3 butir a tentang Masa Jabatan Direksi dan Pasal 14 ayat 3 butir a tentang Masa Jabatan Dewan Komisaris.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain,
untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar
Perseroan tersebut.
agenda Kesembilan
Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan sebagai berikut:
1. Mengangkat kembali Bpk. Harjanto Tjitohardjojo sebagai Direktur Perseroan untuk masa jabatan kedua.
2. Mengangkat Bpk. Ade Cahyo Nugroho sebagai Direktur Perseroan untuk masa jabatan pertama.
Pengangkatan Bpk. Harjanto Tjitohardjojo dan Bpk. Ade Cahyo Nugroho tersebut berlaku sejak ditutupnya Rapat ini sampai
dengan ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan yang ke 3 sejak pengangkatannya.
Sehingga menetapkan susunan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur Utama: Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur : Harjanto Tjitohardjojo
Direktur : Ade Cahyo Nugroho
3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain,
untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan susunan anggota
Direksi tersebut diatas.
Realisasi RUPS Tahunan 2014agenda Hasil RUPS Tahunan 2014 Pelaksanaan
Agenda Kesatu Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan 2014. Terealisasi
Agenda Kedua
Menyetujui dan menetapkan Penggunanaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp176.311.769.806,96 (seratus tujuh puluh enam miliar tiga ratus sebelas juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu delapan ratus enam koma sembilan enam Rupiah).
Terealisasi
Agenda Ketiga
• Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
• Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran Tantiem Dewan Komisaris dan Anggota Direksi tahun 2014.
Terealisasi
Agenda Keempat
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris besaran gaji, honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi tahun 2013. Terealisasi
Agenda Kelima
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Terealisasi
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati176 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
agenda Hasil RUPS Tahunan 2014 Pelaksanaan
Agenda Keenam
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan sejak penutupan rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroansebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumberperbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga dalam 1 transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) di tahun buku 2015. Di mana untuk setiap pengalihan dan atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
Terealisasi
Agenda Ketujuh
Tidak ada keputusan dan menerima laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan ObligasiBerkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 sebagaimana yang telah disampaikan. Terealisasi
Agenda Kedelapan
Memberikan wewenang kepada Pemegang Saham atau pihak yang ditunjuk oleh Pemegang Saham untuk memperoleh data dan/atau melakukan kerja sama pengelolaan manajemen risiko, pelaksanaan Audit Perseroan maupun kegiatan lainnya yang terkait dengan pengelolaan Perseroan.
Terealisasi
Agenda Kesembilan
Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan sebagai berikut:1. Menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Bapak Anton Herdianto dari jabatannya sebagai Direktur
Perseroan terhitung sejak ditandatangani keputusan tersebut. Dengan demikian susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:Direktur Utama : Ignatius Susatyo WijoyoDirektur : Harjanto Tjitohardjojo.
2. Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan termasuk tetapi tidak terbatas pada menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka menjalankan keputusan Sirkulasi Pemegang saham Perseroan tersebut.
3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan seluruh atau sebagian keputusan tersebut dalam suatu akta notaris tersendiri, apabila diperlukan dan untuk itu menghadap di mana perlu, membuat, suruh membuat dan menandatangani akta dan surat-surat diperlukan, singkatnya melakukan apapun juga untuk mencapai maksud tersebut tidak ada yang dikecualikan.
Terealisasi
DEWAN KOMISARISDewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada
Direksi serta memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan
Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris.
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris berpedoman pada buku Pedoman dan Tata Tertib Dewan
Komisaris (Board Manual). Pedoman kerja ini senantiasa dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan peraturan yang berlaku,
meliputi Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-Undang No 40 Tahun 2007, serta ketentuan lainnya yang relevan.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang tercantum dalam Board Manual dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja dan
tata kelola Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan yang profesional,
transparan dan akuntabel. Pedoman kerja ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari Direksi dan Dewan Komisaris dalam
rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Pokok-pokok isi Pedoman Kerja Dewan Komisaris meliputi:
1. Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan Komisaris
2. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
3. Program Pengenalan dan pelatihan bagi Anggota Dewan Komisaris
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 177PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
4. Tugas Dewan Komisaris
5. Kewajiban Dewan Komisaris
6. Wewenang Dewan Komisaris
7. Benturan Kepentingan
8. Rapat Dewan Komisaris
9. Organ Pendukung Dewan Komisaris
- Komite Audit
- Komite Nominasi dan Remunerasi
10. Sistim Penilaian dan Remunerasi Dewan Komisaris.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisTugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris Perseroan telah diatur dan dilaksanakan sebaik-baiknya berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan serta mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Pokok Dewan Komisaris1. Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi.
2. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu.
3. Dewan Komisaris membuat pembagian tugas yang diatur oleh mereka sendiri.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan;
2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
3. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang dan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan;
4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan;
5. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan;
7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila
diminta;
8. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan;
9. Membentuk Komite Audit;
10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS;
11. Membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
12. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan perusahaan
lain, termasuk setiap perubahannya;
13. Memberikan laporan tentang Tugas Pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
14. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati178 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Wewenang Dewan Komisaris1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat
berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan;
2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
Perusahaan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dibawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan
Komisaris;
6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
8. Membentuk komite-komite lain selain komite audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan;
9. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan Anggaran
Dasar;
10. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
11. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris lainnya hanya dapat
dilakukan melalui surat kuasa dan tidak menghilangkan sifat pertanggungjawaban kolegial Dewan Komisaris. Pada tahun 2015
tidak terdapat pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris melalui surat
kuasa mengingat pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris selalu memenuhi kuorum.
Pendelegasian kewenangan Dewan Komisaris kepada komite-komite Dewan Komisaris harus dilakukan berdasarkan surat
keputusan Dewan Komisaris, namun pertanggungjawaban hasil keputusan Komite tetap berada pada Dewan Komisaris.
Komposisi Dewan KomisarisDewan Komisaris diangkat berdasarkan hasil RUPS. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) orang
Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen. Komisaris Utama bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Semua tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan keputusan yang
disepakati bersama-sama sebagai suatu dewan.
nama Dewan Komisaris Jabatan Tanggal Lulus Uji
Kemampuan dan Kepatuhan Keterangan
Anton Setiawan Komisaris Utama 17 April 2015Berdasarkan Surat Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-138/NB.11/2015
Sarastri Baskoro Komisaris 17 Desember 2008Berdasarkan Surat Keputusan ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-529/BL/2008
Hanifah Purnama Komisaris Independen 17 April 2015
Berdasarkan Surat Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-139/NB.11/2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 179PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kebijakan dan Pelaksanaan RapatSesuai ketentuan dalam anggaran dasar, penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang
perlu:
1. Oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
2. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
3. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada
setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat
rapat.
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua
anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris
dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, yang
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan
dari antara anggota Komisaris yang hadir. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya
oleh anggota Komisaris lainnya berdasarkan Surat Kuasa.
Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah
anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling
sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju
berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.
Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap
anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan
suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada rasa keberatan dari yang hadir.
Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan
semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan
mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara
demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati180 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan KomisarisBerdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP. KOM/002/2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang serta Tata Tertib Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam
dua bulan dan setiap saat jika diminta seseorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat Dewan Komisaris tercapai
jika lebih dari setengah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada Komisaris lain. Keputusan rapat
membahas hal-hal yang bersifat strategis dan atau memerlukan keputusan untuk dibahas dan diselenggarakan dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
Jika mufakat tidak terjadi, maka dilaksanakan voting di antara anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakilkan rapat dan
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak
setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak, kecuali mengenai diri orang akan diputuskan oleh Ketua Rapat.
Pada 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 11 kali dengan frekuensi kehadiran
sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Tingkat Kehadiran (%)
Anton Setiawan Komisaris Utama 11 11 100%
Sarastri Baskoro Komisaris 11 11 100%
Hanifah Purnama Komisaris Independen 11 10 91%
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan KomisarisPemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris Perseroan ditentukan dalam RUPS dengan didasarkan pada pertimbangan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi serta lingkup pekerjaan, kondisi Perseroan serta tanggung jawab masing-masing Dewan
Komisaris. Sesuai dengan hasil RUPS Tahunan tanggal 13 April 2015, pemegang saham telah memberikan wewenang dan kuasa
kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya
remunerasi bagi anggota dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015. Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris selama
tahun 2015 adalah sebesar Rp4.771 miliar.
Struktur Remunerasi Dewan KomisarisJumlah remunerasi aktual 3 (tiga) Dewan Komisaris Perseroan dari tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:
Jenis RemunerasiJumlah Remunerasi (dalam jutaan Rupiah)
2015 2014 2013
Honorium 1.766 1.419 1.270
Tantiem 1.338 1.044 484
Tunjangan lainnya 1.667 1.356 829
Jumlah 4.771 3.819 2.582
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan KomisarisKinerja dan pengalaman Perseroan akan terus dikembangkan melalui peningkatan kompetensi dan pelatihan Dewan Komisaris
yang berkesinambungan agar kegiatan usaha Perseroan dapat meraih pencapaian-pencapaian yang dapat memuaskan seluruh
pemangku kepentingan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 181PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp25.000.000 untuk program pelatihan dan pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris, dengan rincian sebagai berikut:
nama Jabatan Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Anton Setiawan
Komisaris Utama
Seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia
Rp6.000.000
Sarastri Baskoro Komisaris
Seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia
Rp6.000.000
Mengikuti “International Seminar New Opportunities Welcoming 2016”
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Rp3.000.000
Hanifah Purnama
Komisaris Independen
Seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia
Rp6.000.000
Mengikuti “International Seminar New Opportunities Welcoming 2016”
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Rp3.000.000
Mengikuti Diskusi Panel “Update PSAK Yang Perlu Dipahami Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Manajemen”
Ikatan Komite Audit Indonesia Rp1.000.000
Program Orientasi Bagi Komisaris BaruDewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan
Board Manual. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham dan pencalonan
tersebut mengikat kepada RUPS. Pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan keahlian,
integritas, kejujuran, kepemimpinan, pengalaman, perilaku dan dedikasi, serta kecukupan waktunya demi kemajuan Perusahaan.
Setiap menjelang akhir periode penugasan anggota Dewan Komisaris, Perseroan melakukan peninjauan kembali wawasan kepada
para calon anggota Dewan Komisaris baru maupun incumbent melalui peninjauan atas penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris
selama periode berjalan.
Program orientasi diadakan bagi anggota Komisaris baru agar yang bersangkutan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab
sebagai anggota Komisaris dengan sebaik-baiknya. Program orientasi meliputi:
1. Pengetahuan mengenai Perseroan, antara lain visi, misi, strategi dan rencana jangka menengah dan jangka panjang, kinerja,
serta kondisi keuangan Perseroan.
2. Pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Komisaris, kewewenangan, waktu kerja, hubungan dengan
Direksi dan pemegang saham, aturan-aturan/ketentuan-ketentuan, dan lain-lain.
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan KomisarisDalam rangka pencapaian kinerja Perseroan yang lebih baik, Dewan Komisaris selama tahun 2015 telah menyampaikan rekomendasi
kepada Direksi, antara lain:
1. Melakukan pembiayaan dengan berhati-hati (prudent) dengan mempertimbangkan risiko bisnis yang terukur.
2. Optimalisasi pencapaian target pembiayaan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan yang baik.
3. Tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta meningkatkan kepatuhan dan
menjalankan regulasi yang berlaku.
4. Perbaikan strategi AR manajemen termasuk Collection Effort untuk menekan Non Performing Loan (NPL).
5. Perbaikan proses kerja untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
6. Meningkatkan aliansi strategis dengan grup Bank Mandiri dan Tunas Ridean
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati182 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
KOMISARIS INDEPENDENKomisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris
lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan Perseroan. Keberadaan Komisaris
Independen di Perseroan adalah untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) di dalam Perseroan melalui optimalisasi Dewan Komisaris agar dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi Perseroan.
Komposisi jumlah Komisaris Independen Perseroan sebesar 33% (tiga puluh tiga persen), telah memenuhi jumlah minimal yang
disyaratkan dalam Peraturan Pencatatan Efek dari PT Bursa Efek Indonesia yaitu minimal 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
keseluruhan anggota Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Independen1. Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perseroan.
2. Memastikan perlakuan yang adil terhadap stakeholders.
3. Memastikan diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil.
4. Memastikan kepatuhan perusahaan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Menjamin akuntabilitas organ-organ Perseroan.
Kriteria Penentuan Komisaris IndependenKomisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep. 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, di mana Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Utama Perseroan; dan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Pernyataan Independensi Komisaris IndependenKomisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang dipilih dan diangkat oleh Perseroan yang berasal dari struktur
organisasi dan atau grup Perseroan dengan persyaratan yang harus dimiliki meliputi:
• Integritas, dedikasi, itikad baik, dan rasa tanggung jawab penuh.
• Memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki keahlian
dan pengetahuan yang memadai di bidang usaha perseroan.
• Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya.
• Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi, Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan pailit.
• Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.
• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
sebelum pengangkatannya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 183PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• Tidak memiliki benturan kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
• Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau
hubungan semenda (menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris.
• Tidak mewakili kepentingan politik tertentu.
• Persyaratan lain yang ditetapkan oleh instansi teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.
DIREKSIDireksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.
Direksi senantiasa melaksanakan pengelolaan usaha sekaligus mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan, strategi, dan
rencana anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
Direksi senantiasa menjalankan tugas kepengurusan Perseroan dengan memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak
terkait dengan aktivitas bisnis Perseroan. Peran ini dan tanggung jawab Direksi Perseroan dijabarkan dalam Anggaran Dasar dan
dirinci lebih lanjut dalam Pembagian Tugas dan Wewenang serta Tata Tertib Direksi sesuai dengan Keputusan Direksi No.021/SK-
DIR/MTF/X/2011 tanggal 20 Oktober 2011.
Persyaratan DireksiDireksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas terlaksananya GCG sebagai bagian dari pengelolaan
Perseroan yang konsisten dan berkesinambungan. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan melalui RUPS. Setiap
anggota Direksi yang akan diangkat wajib memenuhi seluruh persyaratan Kemampuan dan kepatutan sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 4/ POJK.5/2013 tanggal 21 November 2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi
Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan (POJK No.4).
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang akan dilakukan oleh OJK terhadap Direksi meliputi Kompetensi, Integritas dan Reputasi
Keuangan. Penilaian faktor kompetensi, meliputi kriteria:
a. Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
b. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan dan peraturan perundang- undangan
lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan;
c. Pengalaman dan keahlian di bidang perusahaan pembiayaan dan/atau bidang lain yang relevan dengan jabatannya; dan
d. kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan usaha perusahaan pembiayaan yang sehat.
Penilaian Faktor IntegritasAnggota Direksi Perusahaan Pembiayaan wajib memenuhi seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan POJK
No.4. Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang diadakan oleh
Bapepam dan LK, sebagai berikut:
a. Tidak pernah melakukan perbuatan tindak pidana dibidang jasa keuangan dan/atau perekonomian;
b. tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan dalam jangka waktu paling lama 5
(lima) tahun sebelum penilaian kemampuan dan kepatutan;
c. Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi pembina dan pengawas usaha jasa keuangan;
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yang memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada Pemegang Saham, anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris, Karyawan dan/ atau pihak lain yang dapat merugikan Konsumen;
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati184 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
e. Tidak pernah melanggar prinsip kehati-hatian dibidang usaha jasa keuangan;
f. Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus (DTL) di sektor Perbankan
g. Tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kewenangannya atau di luar kewenangannya;
h. Tidak pernah dinyatakan tidak mampu menjalankan kewenangannya; dan
i. Tidak pernah melanggar peraturan perundang-undangan dibidang Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
Penilaian Faktor Reputasi Keuangan;a. Tidak memliki kredit macet;
b. Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi Pemegang Saham, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit berdasarakan putusan Pengadilan dalam waktu 5 (lima)
tahun terakhir sebelum penilaian kemampuan dan kepatutan; dan
c. Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana pencucian uang.
Pedoman Tata Tertib Kerja DireksiDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi berpedoman pada Buku Panduan (Board Manual). Panduan kerja ini
senantiasa dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan peraturan yang berlaku, meliputi Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-
Undang No 40 Tahun 2007, serta ketentuan lainnya yang relevan.
Pedoman Kerja Direksi yang tercantum dalam Board Manual dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja dan tata kelola
Direksi dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan akuntabel. Pedoman
kerja ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari Direksi dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance.
Pokok-pokok isi Pedoman Kerja Dewan Komisaris meliputi:
1. Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Direksi
2. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
3. Program Pengenalan dan pelatihan bagi Anggota Direksi
4. Tugas Direksi
5. Tanggung Jawab Direksi
6. Kewajiban Direksi
7. Benturan Kepentingan
8. Rapat Direksi
9. Sistim Penilaian dan Remunerasi Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab DireksiSelain itu, Direksi berhak dan berwenang untuk menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan,
termasuk kebijakan di bidang ketenagakerjaan. Kebijakan-kebijakan terkait ketenagakerjaan dilaksanakan berdasarkan aturan
internal Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan. Direksi juga memiliki kuasa
untuk mengatur masalah pendelegasian wewenang/pemberian kuasa Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 185PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tugas pokok Direksi secara umum dan berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut:
1. Tugas pokok Direksi:
a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
c. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan.
2. Tugas pokok kolegial Direksi:
a. Menetapkan visi, misi, dan strategi Perusahaan.
b. Menetapkan kebijakan Perusahaan yang berlaku secara Korporat.
c. Menetapkan usulan dan perubahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja Perseroan termasuk kebijakan dividen melalui mekanisme organisasi
Perseroan sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Mengupayakan tercapainya sasaran kinerja yang digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kesehatan Perseroan sesuai
dengan kesepakatan kinerja yang telah ditetapkan dalam “RUPS Persetujuan RKAP”.
f. Menetapkan persetujuan proyek investasi non rutin yang melebihi kewenangan Direktur dan memantau pelaksanaannya.
g. Menetapkan struktur organisasi dan penetapan pejabat Perusahaan sampai jenjang tertentu yang diatur melalui ketetapan
Direksi.
Sebagaimana diatur dalam pasal 92 ayat 5 UUPT Nomor 40 tahun 1997, bahwa pembagian tugas dan wewenang pengurusan
di antar anggota Direksi ditetapkan berdasarkan RUPS. Anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang telah
ditetapkan dalam Rapat Direksi, yaitu:
ignatius Susatyo Wijoyo sebagai Direktur Utama
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS
Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Mengarahkan proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan
mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.
3. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Business Unit dan Supporting Unit agar
berjalan lancar, efektif dan efisien.
4. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya.
5. Meningkatkan citra Perseroan dengan membina hubungan baik dengan semua stakeholder.
6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.
7. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan.
8. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha
Perseroan.
9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dan berhak mengangkat seorang atau
lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu
sebagaimana diatur dalam Surat Kuasa.
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dari Direksi lainnya.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati186 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ade Cahyo nugroho sebagai Direktur Keuangan
1. Memimpin dan mengarahkan strategi keuangan, tujuan dan target finansial jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek Perseroan secara komprehensif.
2. Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan,
kebijaksanaan dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang tepat waktu, lengkap,konsisten,
handal dan terukur.
3. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya
4. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi
tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.
5. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.
6. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha
Perseroan.
7. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir
atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga.
Harjanto Tjitohardjojo, sebagai Direktur Sales dan Marketing
1. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh bisnis unit dalam mengembangkan dan memasarkan produk-
produk pembiayaan dan aliansi dengan Group Bank Mandiri serta Tunas Ridean sehingga lebih kompetitif, efektif dan profitable
2. Mengarahkan dan mensupervisi regional-regional dan divisi-divisi yang berada dibawahnya.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan brand awareness dan marketing strategy.
4. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan pemasaran untuk jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
5. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi
tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk supaya lebih dinamis dan kompetitif.
6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.
7. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha
Perseroan.
8. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir
atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga.
Untuk menjalankan tugas tersebut, Direksi bertanggung jawab untuk:
1. Memenuhi Ukuran Kinerja Terpilih yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari aspek keuangan maupun non keuangan
untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Mewujudkan pelaksanaan RJPP dan RKAP, termasuk pencapaian target keuangan dan non keuangan.
3. Melaksanakan manajemen risiko.
4. Membangun dan memanfaatkan teknologi informasi.
5. Menindaklanjuti temuan-temuan audit satuan SPI dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
6. Melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, antara lain mengenai suksesi/mutasi/promosi manajer
kunci (senior), program pengembangan SDM, pertanggungjawaban manajemen resiko, dan kinerja pemanfaatan teknologi
informasi.
7. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membuat risalah RUPS.
8. Memperhatikan kepentingan stakeholders sesuai dengan nilai-nilai etika dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 187PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kewajiban yang harus dilaksanakan Direksi Perseroan yaitu:
1. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan
Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, menandatanganinya bersama dengan Komisaris, dan
menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan.
2. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk ditelaah dan
kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.
3. Menyusun dan mengimplementasikan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan termasuk pembukuan
dan administrasi yang didasarkan atas pengendalian internal yang handal.
4. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan dalam bentuk laporan
lainnya jika diminta oleh RUPS.
5. Menetapkan secara jelas tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajemen pada setiap tingkatan/level.
6. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh
pengesahan.
7. Mencantumkan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada perusahaan lain dalam Laporan Tahunan.
Komposisi DireksiPara anggota Direksi diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi berakhir
pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga sejak tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk memberhentikan
para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir.
nama Jabatan Tanggal Pengangkatan akhir Masa Jabatan
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 6 Februari 2012 RUPS Tahunan Tahun 2017
Ade Cahyo Nugroho Direktur 13 April 2015 RUPS Tahunan Tahun 2018
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 13 April 2015 RUPS Tahunan Tahun 2018
Anggota Direksi Perusahaan Pembiayaan wajib memenuhi seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan POJK
No.4. Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi kelulusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan yang diadakan oleh
Bapepam dan LK, sebagai berikut:
nama JabatanTanggal Lulus Uji Kemampuan dan
KepatuhanKeterangan
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 23 Juni 2009 Berdasarkan Keputusan Bapepam dan LK Kep-162/BL/2009
Ade Cahyo Nugroho Direktur 23 Februari 2015Berdasarkan Surat Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-
375/NB.1/2015
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 5 Juli 2010 Berdasarkan Keputusan Bapepam dan LK Kep-273/BL/2010
Seluruh Direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahan pembiayaan
lain ataupun merangkap sebagai anggota Dewan Komisaris pada perusahaan pembiayaan lainnya sesuai Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan
Pembiayaan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati188 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rapat DireksiRapat Direksi dilakukan oleh seorang atau lebih anggota Direksi dengan berdasarkan atas permintaan tertulis dari seorang atau
lebih anggota Direksi atau permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersama-sama mewakili sepersepuluh atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota
Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat tiga hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama namun apabila berhalangan untuk hadir dan tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga atas ketidakhadirannya, maka Rapat Direksi dapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota
Direksi yang hadir. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan
Surat Kuasa.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari setengah jumlah anggota Direksi hadir
atau diwakili dalam Rapat. Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka
keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari setengah dari jumlah suara yang
dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.
Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan satu suara dan tambahan satu suara untuk setiap anggota Direksi lain
yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan
pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada rasa keberatan
dari yang hadir. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
Direksi dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan sudah adanya pemberitahuan
secara tertulis pada semua anggota Direksi dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi
nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Frekuensi Kehadiran
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 20 20 100%
Ade Cahyo Nugroho* Direktur 20 13 65%
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 20 20 100%
*Baru diangkat sebagai Direktur Perseroan per tanggal 13 April 2015
Hasil RapatRapat yang sudah dilakukan tersebut menghasilkan berbagai keputusan dan kebijakan yang telah dibahas dan diputuskan bersama
dalam Rapat Direksi, antara lain:
1. Evaluasi kinerja operasional dan keuangan setiap bulan.
2. Pengembangan paket-paket produk pembiayaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 189PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Optimalisasi strategi pemasaran terutama untuk mengoptimalkan captive market yang tersedia.
4. Penyempurnaan kebijakan dan proses kredit.
5. Pengembangan sumber daya manusia dengan melaksanakan program penilaian karyawan secara berkala dan pelaksanaan
program Managers Development Program (MDP) dan Management Trainee untuk meningkatkan potensi dan kompetensi
karyawan Perseroan.
6. Pembahasan hasil temuan-temuan Divisi Internal Audit dan Perkara Hukum yang signifikan.
7. Penyempurnaan kebijakan dan prosedur pengelolaan manajemen risiko.
8. Penyesuaian struktur organisasi sesuai perkembangan bisnis Perseroan.
9. Rencana pembelian aset gedung kantor cabang baru.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris
nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Frekuensi Kehadiran
Anton Setiawan Komisaris Utama 12 12 100%
Sarastri Baskoro Komisaris 12 12 100%
Hanifah Purnama Komisaris Independen 12 11 92%
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 12 11 92%
Ade Cahyo Nugroho* Direktur 12 7 58%
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 12 11 92%
*Baru diangkat sebagai Direktur Perseroan per tanggal 13 April 2015
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi DireksiKinerja dan pengalaman Perseroan akan terus dikembangkan melalui peningkatan kompetensi dan pelatihan Direksi yang
berkesinambungan agar kegiatan usaha Perseroan dapat meraih pencapaian-pencapaian yang dapat memuaskan seluruh
pemangku kepentingan.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp49.394.800 dan € 7.100.00 untuk program pelatihan dan
pengembangan kompetensi Direksi, dengan rincian sebagai berikut:
nama Jabatan Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama
English Learning Program-Wall Street
Wall Street English Rp26.394.800
INSEAD Blue Ocean Strategy INSEAD € 7.100.00
Training Business Model Canvas PPM Manajemen Rp2.000.000
Seminar Ekonomi Nasional 2015 Win International Rp2.000.000
Harjanto Tjitohardjojo Direktur
Training Business Model Canvas PPM Manajemen Rp2.000.000
Sertifikasi Ahli Pembiayaan
PT Sertififikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Rp6.500.000
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati190 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
nama Jabatan Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Ade Cahyo Nugroho Direktur
Training Business Model Canvas PPM Manajemen Rp2.000.000
Seminar Ekonomi Nasional 2015 Win International Rp2.000.000
Sertifikasi Ahli Pembiayaan
PT Sertififikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Rp6.500.000
ASSESSMENT TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBerdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.5/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak
Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, telah ditentukan di
dalam Pasal 21 bahwa tentang Syarat Keberlanjutan bahwa anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan yang
lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pemenuhan syarat keberlanjutan harus dilakukan dengan cara mengikuti atau melakukan
kegiatan di bidang industri keuangan yaitu:
1. Mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang sejenis;
2. Mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis;
3. Menulis makalah, artikel, atau karya tulis lain yang dipublikasikan; atau
4. Menjadi pembicara dalam kegiatan seminar atau workshop, menjadi pengajar atau menjadi instruktur dalam
kegiatan kursus, pelatihan atau program pendidikan sejenis.
Terkait dengan pemenuhan ketentuan OJK tersebut di atas, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang telah lulus dalam uji
kemampuan dan kepatutan telah memenuhi Syarat Keberlanjutan di tahun 2015, dengan data sebagai berikut:
no nama JabatanPemenuhan Syarat Keberlanjutan
Kegiatan Tanggal Tempat Penyelenggara
1 Anton Setiawan Komisaris Utama
Mengikuti seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
25 November 2015
Hotel Raffles, Jakarta
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (SPPI)
2 Sarastri Baskoro Komisaris Mengikuti seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
25 November 2015
Hotel Raffles, Jakarta
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (SPPI)
Mengikuti “International Seminar New Opportunities Welcoming 2016”
22 September 2015
Hotel Raffles, Jakarta
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 191PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no nama JabatanPemenuhan Syarat Keberlanjutan
Kegiatan Tanggal Tempat Penyelenggara
3 Hanifah Purnama
Komisaris Independen
Mengikuti seminar “Sertifikasi Dasar Pembiayaan” dan Ujian Sertifikasi
25 November 2015
Hotel Raffles, Jakarta
PT Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (SPPI)
Mengikuti “International Seminar New Opportunities Welcoming 2016”
22 September 2015
Hotel Raffles, Jakarta
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Mengikuti Diskusi Panel “Update PSAK Yang Perlu Dipahami Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Manajemen”
1 September 2015
Financial Club, Graha CIMB Niaga, Jakarta
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
4 Ignatius Susatyo Wijoyo
Direktur Utama
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) “Mengenal Lebih Jauh Industri Perusahaan Pembiayaan”
30 November 2015
Palu FE Universitas Tadulako & Perseroan
Mengikuti kursus “Blue Ocean Strategy Programme”
22 – 26 Februari 2015
Abu Dhabi INSEAD The Business School for the World
5 Harjanto Tjitohardjojo
Direktur Mengikuti Seminar “Sertifikasi Ahli Pembiayaan” dan Ujian Ahli Pembiayaan
7 Oktober 2015
Hotel Raffles, Jakarta
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) “Mengenal Lebih Jauh Industri Perusahaan Pembiayaan”
3 November 2015
Surabaya FBE Universitas Surabaya & Perseroan
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) “Mengenal Lebih Jauh Industri Perusahaan Pembiayaan”
23 Oktober 2015
Medan FEB Universitas Sumatera Utara (USU) & Perseroan
6 Ade Cahyo Nugroho
Direktur Mengikuti Seminar “Sertifikasi Ahli Pembiayaan” dan Ujian Ahli Pembiayaan
7 Oktober 2015
Hotel Raffles, Jakarta
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Pengajar dalam Kuliah Umum (Edukasi) “Mengenal Lebih Jauh Industri Perusahaan Pembiayaan
19 November 2015
Malang FEB Universitas Brawijaya & Perseroan
Penilaian kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sekali setiap tahun.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati192 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kriteria yang digunakan dalam AssessmentPenilaian kinerja untuk Dewan Komisaris menggunakan indicator performance appraisal yang secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. Kontribusi dan dukungan Dewan Komisaris dalam mengimplementasikan visi dan misi Perseroan dalam program kerja di tahun
berjalan, dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai Perseroan.
2. Memonitoring untuk terciptanya Good Corporate Governance.
Penilaian kinerja tahunan anggota Dewan Komisaris dilaksanakan oleh Pemegang Saham Pengendali.
Prosedur dan Pihak yang melakukan AssessmentPenilaian kinerja anggota Direksi dilakukan dengan cara melaksanakan self assessment dan di-review oleh Presiden Komisaris/
Dewan Komisaris. Secara garis besar hal-hal yang menjadi dasar penilaian terhadap anggota Direksi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Direksi dalam mengimplementasikan visi dan misi Perseroan dalam program kerja di tahun berjalan,
dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai Perseroan.
2. Pelaksanaan implementasi Good Corporate Governance.
Penilaian kinerja Direksi selama tahun 2015 dilakukan berdasarkan metode balance scorecard dengan menggunakan parameter
sebagai berikut:
1. Pencapaian kinerja sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu meliputi pencapaian target angka-angka
keuangan seperti volume pembiayaan, profitabilitas, pembiayaan joint financing, cost efficiency ratio, cost of credit dan piutang
pembiayaan bermasalah.
2. Penyempurnaan dan pengembangan proses bisnis pembiayaan, meliputi antara lain proses kredit, proses operasional, proses
pemasaran, dan proses collection.
3. Perluasan jaringan usaha dan peningkatan kerjasama aliansi.
4. strategis dengan Group serta pengembangan kerjasama dengan dealer dan showroom.
5. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan corporate branding.
Sertifikasi Dewan Komisaris dan DireksiPada tahun 2015, untuk memenuhi ketentuan POJK No. 29 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan,
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah mengikuti uji sertifikasi perusahaan pembiayaan yang diadakan oleh PT Sertifikasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (SPPI) sebagai lembaga yang ditunjuk oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Dewan Komisaris Perseroan seluruhnya telah lulus uji Sertifikasi Dasar Pembiayaan yang diadakan oleh SPPI, sedangkan seluruh
Direksi Perseroan telah lulus uji Sertifikasi Ahli Pembiayaan yang diadakan oleh SPPI. Berikut penjelasannya:
no nama Jabatan nomor Sertifikasi Tanggal Sertifikasi
1 Anton Setiawan Komisaris Utama 8200-00001-550-1115 25 November 2015
2 Hanifah Purnama Komisaris Independen 8200-00002-550-1115 25 November 2015
3 Sarastri Baskoro Komisaris 8200-00003-550-1115 25 November 2015
4 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 8200-00001-600-0615 12 Juni 2015
5 Ade Cahyo Nugroho Direktur 8200-00002-600-1015 07 Oktober 2015
6 Harjanto Tjitohardjojo Direktur 8200-00004-600-1015 07 Oktober 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 193PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
URAIAN KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSIRemunerasi anggota Direksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang berdasarkan atas ketentuan
Pasal 96 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Remunerasi diputuskan sesuai dengan
pertimbangan dari Komite Nominasi dan Remunerasi serta lingkup pekerjaan, pencapaian kinerja secara keseluruhan, kondisi
Perseroan, pencapaian Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan pada awal tahun serta tanggung jawab masing-masing
Direksi.
Prosedur Penetapan RemunerasiAdapun prosedur penetapan bagi Direksi adalah sebagai berikut:
• Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan Remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris.
• Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi kepada RUPS.
• RUPS menetapkan remunerasi bagi Direksi
Struktur Remunerasi Direksi
Jenis RemunerasiJumlah Remunerasi (dalam jutaan Rupiah)
2015 2014 2013
Honorarium 3.610 3.378 3.293
Tantiem 2.974 2.609 1.210
Tunjangan lain 4.279 4.024 2.595
Jumlah 10.863 10.001 7.098
Remunerasi Direksi dalam tahun 2015 telah ditetapkan dalam RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 13 April 2015 dengan
mempertimbangkan hasil rapat Dewan Komisaris. Selama tahun 2015, Direksi Perseroan menerima remunerasi sebesar Rp10.863
miliar.
Perseroan menilai bahwa kebijakan remunerasi terhadap Direksi telah sejalan dengan pencapaian kinerja yang diberikan di tahun
2015.
Indikator Penetapan RemunerasiKeputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, pencapaian Key Performance Indicator (KPI) yang
ditetapkan pada awal tahun serta tanggung jawab masing- masing Direksi. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris menentukan
dasar penetapan remunerasi bagi Direksi yang berbasiskan pada metode balance scorecard dengan menggunakan parameter
yang telah ditentukan. Penilaian kinerja Direksi selama tahun 2015 dilakukan berdasarkan metode balance scorecard dengan
menggunakan parameter sebagai berikut:
1. Pencapaian kinerja sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu meliputi pencapaian target angka- angka
keuangan seperti volume pembiayaan, profitabilitas, pembiayaan joint financing, cost efficiency ratio, cost of credit dan
piutang pembiayaan bermasalah.
2. Penyempurnaan dan pengembangan proses bisnis pembiayaan, meliputi antara lain proses kredit, proses operasional, proses
pemasaran, dan proses collection.
3. Perluasan jaringan usaha dan peningkatan kerjasama aliansi.
4. strategis dengan Group serta pengembangan kerjasama dengan dealer dan showroom.
5. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan corporate branding.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati194 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI
56%
83%
PublicPublic
ny. Suliawati Tjokro
anton Setiawan
negara Republikindonesia
PT Tunas andalan Pratama
Jardine Cycle &Carriage, LtdPublic Public
Christian Milko Setiawan Public
Jardine Strategic Holdings Ltd
Jardine Matheson Holdings Limited
Bermuda
44%17%
84%
8%
51% 49%
60% 43,8% 43,8%40% 12,4%
8% 27%
84%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
HUBUNGAN AFILIASI
namaMemiliki hubungan afiliasi dengan
Dewan Komisaris Direksi Pengendali Utama
Anton Setiawan X X
Sarastri Baskoro X X
Hanifah Purnama X X
Ignatius Susatyo Wijoyo X X
Harjanto Tjitohardjojo X X
Ade Cahyo Nugroho X X
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 195PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
KOMITE AUDITDi tahun 2015, susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan tidak mengalami perubahan.
nama Jabatan Bidang audit
Hanifah Purnama Ketua Komite Audit Keuangan dan Perbankan
Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota Keuangan dan Perbankan
Sunardi Edirianto Anggota Internal Kontrol dan Perbankan
Susunan, komposisi, keahlian, integritas dan kriteria independensi dari Komite Audit tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan yang berlaku. Adapun profil yang mencakup riwayat jabatan dan
pengalaman kerja Komite Audit adalah sebagai berikut:
Hanifah Purnama Sunardi EdiriantoRodion Wikanto njotowidjojo
Kiri-Kanan:
Profil Komite AuditHanifah Purnama
Ketua Komite Audit
Profil telah disajikan dalam profil Dewan Komisaris.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati196 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
RODiOn WiKanTO nJOTOWiDJOJO
anggota Komite audit
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 31 Agustus 1961.
Memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin dari Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), Solo pada tahun 1984 dan memperoleh
gelar Master of Business Administration dari IPWI Jakarta pada tahun 1992.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009 hingga saat ini. Saat ini beliau juga menjabat sebagai
anggota Komite Audit di berbagai perusahaan, yaitu PT Indo Kordsa Tbk sejak tahun 2007, PT Sierad Produce Tbk sejak tahun
2009, PT Multi Bintang Indonesia Tbk svejak tahun 2014.
Pernah menjabat sebagai Manufacturing Director pada PT United Can Company (2003 - 2006). Di ADR Group of Companies
(1992 – 2003), beliau pernah menjabat beberapa posisi penting, diantaranya sebagai President Director pada PT Bank Eksekutif
Internasional (1993 – 1998) dan President Director PT Adrindo Executive Finance (1998 – 1999), sebagai Vice President pada PT
Selamat Sempurna Tbk (1998 – 2001), sebagai Operation Director pada PT Prapat Tunggal Cipta (1998 - 2002), dan sebagai
Independent Commissioner & Head of Audit Committee pada PT Andhi Chandra Automotive Product Tbk (2001 – 2003). Sebagai
Bussiness Development Manager pada PT Inti Putramodern (1988-1992), sebagai Assistant Production Director pada PT Matahari
Alka (1987 - 1988). Memulai karirnya di PT Cakung Utama Indonesia sebagai Assistant Factory Manager (1984 - 1987).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 197PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
SUnaRDi EDiRianTO
anggota Komite audit
Warga Negara Indonesia, 62 tahun, dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 4 Desember 1953.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana jurusan Manajemen Keuangan pada tahun 1984 dan
menyandang gelar Magister Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro pada tahun 2008.
Bergabung dengan Perseroan sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2009 hingga saat ini. Beliau pernah menjabat sebagai
Regional Internal Control Manager - Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kanwil VII Semarang (2006- 2009),
Pjs. Deputy Regional Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kanwil VII Semarang (2007-2008), Senior Team Leader Audit Credit
Department Internal Audit Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-2006), Senior Team Leader Audit Retail, Risk Management,
Finance & Support Department Internal Audit Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2000-2004) Senior Relationship Manager
Bank Bumi Daya Cabang Jakarta Duta Merlin (1998-2000), Internal Control Bank Bumi Daya Cabang Jakarta Duta Merlin (1997-
1998), Relationship Manager Bank Bumi Daya Cabang Kudus (1992-1997), Kepala Bagian Kas - Dana Jasa Rupiah & Valas Bank
Bumi Daya Cabang Mataram Lombok - NTB (1986-1992). Memulai karirnya di Bank Bumi Daya Kantor Pusat Urusan Kontrol Kredit
sebagai Auditor (1976-1985).
Dasar Hukum Penunjukan Dan Masa Jabatan Anggota Komite AuditAnggota Komite Audit Perseroan memiliki masa jabatan mulai tanggal 12 Maret 2012 hingga masa jabatan Dewan Komisaris
berakhir pada 2017, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk sewaktu-waktu mengganti anggota Komite Audit.
Komite Audit saat ini diangkat pertama kali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Mandiri Tunas Finance Nomor: Kep.
Kom/002/2009 tanggal 15 Oktober 2009, kemudian seluruhnya diangkat kembali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
PT Mandiri Tunas Finance Nomor: KEP.KOM/001/2012 tanggal 12 Maret 2012.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati198 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Independensi Anggota Komite AuditAnggota Komite Audit adalah profesional yang bukan karyawan perusahaan dan mempunyai latar belakang pendidikan dan
berpengalaman dalam bidang akuntansi serta memiliki pengetahuan tentang hukum atau yang berkaitan dengan operasional
atau budaya Perseroan.
Komite Audit juga tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham. Komite Audit berasal dari luar
perusahaan yang tidak memiliki kepentingan/latar kaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan
kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perseroan. Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum
dan perundang-undangan yang berlaku di Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit1. Melakukan evaluasi atas laporan keuangan Perseroan berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris serta mengidentifikasikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian dari Dewan Komisaris.
3. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi.
4. Menelaah atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal, honorarium audit eksternal serta independensi dan objektifitas audit
eksternal.
5. Melakukan penelaahan atas implementasi dan efektifitas pengendalian internal Perseroan.
6. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan
usaha Perseroan.
7. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, seperti melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang
Perseroan.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep. 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit serta Piagam Komite Audit Perseroan tanggal 25 September 2013.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite AuditKomite Audit menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah
disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 25 September 2013. Piagam Komite Audit telah disusun berdasarkan ketentuan
Badan Pengawas Pasar Modal. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tujuan
untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan terhadap Perseroan. Oleh karenanya, Komite Audit
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Komite Adit sepanjang tahun 2015 telah mengadakan 11 (sebelas) kali pertemuan gabungan bersama Dewan Komisaris, Direksi,
Divisi Internal Audit dan 3 (tiga) kali pertemuan dengan Retail Audit Goup Bank Mandiri, dan 2 (dua) kali pertemuan dengan
Eksternal Auditor, serta melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mendiskusikan hasil pemeriksaan laporan keuangan tahunan serta kualitas laporan keuangan tahunan secara keseluruhan
dengan Eksternal Auditor.
2. Menelaah laporan keuangan triwulanan sebelum dipublikasikan.
3. Melakukan evaluasi bersama manajemen terhadap efektivitas pengendalian internal.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 199PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
4. Secara berkala setiap satu bulan sekali, membahas temuan-temuan Internal Audit bersama Divisi Internal Audit, Direksi dan
Dewan Komisaris. Pada tahun 2015 dari hasil General Audit Internal Audit sebanyak 51 Cabang dengan nilai rata-rata rating
audit sebesar 70,82 kategori Fair dalam skala tinggi.
5. Melakukan exit meeting, bersama Divisi Internal Audit ke beberapa Cabang Mandiri Tunas Finance.
6. Menyampaikan Laporan Penelaahan Komite Audit, secara periodik per triwulan kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Dari hasil pertemuan-pertemuan tersebut, maka Komite Audit selama menjalankan fungsi pengawasannya di tahun 2015
berpandangan sebagai berikut:
1. Manajemen telah mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Internal dan Eksternal Auditor telah bekerja secara independen dan obyektif dalam melaksanakan tugas auditnya.
3. Tidak terdapat kesalahan yang material terhadap penyajian laporan keuangan Perusahaan.
4. Manajemen di mohonkan pada tahun 2016 tetap prudent dalam ekspansi pembiayaan konsumen, sehingga dapat meminimalisir
peningkatan jumlah debitur none performing loan dan penghapusan debitur ragu-ragu, serta meminimalisir peningkatan
jumlah biaya penagihan.
5. Hasil evaluasi audit internal pada tahun 2015, secara umum menunjukkan bahwa kualitas internal control pada unit kerja
pengelola risiko terbesar di perusahaan (dalam hal ini jaringan kantor Cabang yang mengelola lebih kurang 90% portofolio
pembiayaan) dibanding dengan hasil audit tahun 2014 adalah relative stabil, dimana rata-rata audit rating mengalami adanya
peningkatan dari 70.64 (Fair) di tahun 214 menjadi 70,82 (Fair) di tahun 2015 dalam kategori Fair skala tinggi, dengan
catatan manajemen di tahun 2016 agar dapat menjaga stabilitas kualitas internal control yang tercermin dari konsistensi rata-
rata rating audit tahun 2014 dan 2015 dengan adanya peningkatan perbaikan prosedur atau sistim, peningkatan kedisiplinan
pelaksanaan prosedur dan optimalisasi kontrolnya, serta peningkatan peran dari unit Supervisi di level Area dan Kepala Wilayah
sebagai 2nd lines of defense, sehingga dapat menuntaskan beberapa temuan yang bersifat mandatory comply.
6. Manajemen telah melakukan perbaikan atas hasil audit tahun 2015, dengan melaksanakan pembinaan dan up dating data
sanksi SDM, penerbitan dan me-review peraturan Perusahaan, serta terus melakukan penyempurnaan terhadap prosedur dan
sistim yang masih dianggap lemah.
Demikian Laporan Komite Audit ini dibuat, dan ditandatangani oleh seluruh Anggota Komite Audit.
Jakarta, 25 Januari 2016
HaniFaH PURnaMa RODiOn WiKanTO nJOTOWiDJOJO SUnaRDi EDiRianTO
Ketua Anggota Anggota
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati200 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Frekuensi Pertemuan Dan Tingkat Kehadiran Komite AuditKomite Audit mengadakan pertemuan berkala untuk mengevaluasi dan menelaah secara transparan berbagai aktivitas kegiatan
Perseroan dan kinerja laporan keuangan berkala Perseroan untuk selanjutnya melaporkannya kepada Dewan Komisaris Perseroan
secara obyektif dan independen.
Selama 2015, Komite Audit melaksanakan 11 kali Rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi serta 2 kali rapat dengan Eksternal
Auditor. Adapun tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat-rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
Rapat Gabungan Komite Audit dengan Dewan Komisaris dan Direksinama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran %
Anton Setiawan Dewan Komisaris 11 10 91%
Sarastri Baskoro Dewan Komisaris 11 10 91%
Hanifah Purnama Ketua Komite Audit 11 11 100%
Ignatius Susatyo Wijoyo Direksi 11 9 82%
Ade Cahyo Nugroho* Direksi 11 7 64%
Harjanto Tjitohardjojo Direksi 11 9 82%
Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota Komite Audit 11 9 82%
Sunardi Edirianto Anggota Komite Audit 11 11 100%
*Baru diangkat sebagai Direktur Perseroan per tanggal 13 April 2015
Remunerasi Komite Auditdalam juta Rupiah
Jenis Remunerasi 2015 2014
Honorarium 180 144
Bonus - -
Tunjangan Lainnya 7,5 5,1
Jumlah 188 149
Remunerasi Komite Audit tidak termasuk anggota Komite Audit yang merangkap sebagai Dewan Komisaris.
Pelatihan Komite Audit nama Jabatan Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Anggota Komite Audit
Diskusi panel “Peran Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dalam Mencapai Efektivitas Implementasi Risiko Terintegrasi” Ikatan Komite
Audit Indonesia
Rp1.000.000
Diskusi Panel “Update PSAK yang Perlu Dipahami Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Manajemen” Rp1.000.000
Sunardi Edirianto
Anggota Komite Audit
Diskusi Panel “Update PSAK yang Perlu Dipahami Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Manajemen”
Ikatan Komite Audit Indonesia Rp1.000.000
Diskusi Panel Pemberdayaan Peran Komite Audit Emiten atau Perusahaan Publik dalam Melakukan Review Laporang Keuangan
Ikatan Komite Audit Indonesia Rp1.000.000
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 201PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rencana Pelaksanaan Rapat Komite Audit Tahun 2016Hari / Tanggal Jam Tempat
Senin, 25 Januari 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 24 Februari 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 23 Maret 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 27 April 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 25 Mei 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 27 Juli 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 24 Agustus 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 21 September 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 26 Oktober 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 16 November 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
Rabu, 7 Desember 14.00 WIB Kantor Pusat MTF
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASIDasar Pembentukan Komite Nominasi Dan RemunerasiKomitmen Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) menjadi
elemen penting untuk mendukung Perseroan menjadi lembaga pembiayaan terbesar, terbaik dan terpercaya di Indonesia.
Salah satu organ pelaksana tata kelola perusahaan adalah Dewan Komisaris yang memiliki kewenangan dalam pengawasan secara
umum dan/atau khusus terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan dan memberi nasihat/masukan/rekomendasi kepada Direksi.
Dengan mengacu pada regulasi atau ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan sebagai
salah satu pengawasan Dewan Komisaris yaitu menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris,
Direksi, Anggota Komite penunjang Dewan Komisaris, serta kerangka Nominasi dan Remunerasi pejabat Perseroan dan karyawan
secara keseluruhan maka dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.
Diharapkan dengan adanya Komite Nominasi dan Remunerasi ini, proses Nominasi dan Remunerasi pengurus Perseroan dan organ
pelaksana Perseroan lainnya dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan dan
pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya terhadap pengelolaan Perseroan.
PersyaratanAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan pengalaman serta persyaratan
independensi, yaitu:
1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi;
2. Mempunyai pengetahuan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku;
3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite harus memiliki latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja dibidang
nominasi, remunerasi karyawan, atau Human Resource Development;
4. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan tugas secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manapun;
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan;
6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Hukum, Kantor Konsultan Sumber Daya Manusia, Kantor Konsultan Business
Development, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan Komisaris.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati202 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Anggota Komite Nominasi Dan RemunerasiKomite diketuai oleh Komisaris Independen. Salah satu anggota Komite yaitu Angggota Komite dari pihak yang menduduki
jabatan manajerial dibawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia ditetapkan sebagai Sekretaris Komite.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP. KOM/01/2014 tanggal 26 November 2014 maka komposisi Komite
Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance adalah sebagai berikut:
Hanifah Purnama
Ketua
Profil telah diuraikan dalam Profil Dewan Komisaris
Sarastri Baskoro
Anggota
Profil telah diuraikan dalam Profil Dewan Komisaris
nEnnY LaSManaWaTi
anggota merangkap Sekretaris
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 Agustus 1964. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia pada tahun 1990.
Menjabat sebagai anggota merangkap Sekretaris Komite Nominasi dan Remunerasi pada bulan Desember 2014. Saat ini beliau
menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital Perseroan sejak tahun 2012. Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Asuransi
Bintang Tbk sebagai Group Head Human Resources (2009-2012). Selain itu pernah bekerja di PT Bank Danamon Tbk sebagai
Assessment Center Manager (2007-2009), PT Daya Dimensi Indonesia sebagai Assessment Center Manager (2000-2007), dan
di PT Bank Bali sebagai Assessment Staf. Memulai karirnya sebagai Operation Manager di PT Trinindo Cakrabuana (1990-1995).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 203PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Nominasi dan RemunerasiKomite Nominasi dan Remunerasi, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara kolektif dan melaksanakan tugasnya secara independen
terhadap manajemen Perseroan.
Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance yang disahkan di Jakarta pada tanggal 29
Oktober 2014, telah diatur bahwa jumlah Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance paling kurang terdiri dari 3
(tiga) orang anggota dengan ketentuan satu di antara anggota Komite merupakan Komisaris Independen, anggota Komite lainnya
dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi.
Pengangkatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance diputuskan melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor KEP.KOM/01/2014 tanggal 26 November 2014.
Anggota Komite diangkat untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris
yang merangkap sebagai anggota Komite sama dengan masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang
ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan atau Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota Komite yang bukan
berasal dari anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat
memberhentikan sewaktu-waktu anggota Komite yang bukan anggota Dewan Komisaris, jika berdasarkan pertimbangan Ketua
Komite yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Jumlah Dan Komposisi Komite Nominasi dan RemunerasiKomite diketuai oleh Komisaris Independen. Salah satu anggota Komite yaitu Angggota Komite dari pihak yang menduduki
jabatan manajerial dibawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia ditetapkan sebagai Sekretaris Komite.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP.KOM/01/2014 tanggal 26 November 2014 maka Komposisi Komite Nominasi
dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance adalah sebagai berikut:
nama Jabatan
Hanifah Purnama Ketua
Sarastri Baskoro Anggota
Eka Fitria Anggota
Nenny Lasmanawati Anggota merangkap Sekretaris
Dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP.KOM/002/SK-KNR/VIII/2015 tanggal 27 Agustus 2015 tentang Perubahan
Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance, maka Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi PT
Mandiri Tunas Finance menjadi sebagai berikut:
nama Jabatan
Hanifah Purnama Ketua
Sarastri Baskoro Anggota
Nenny Lasmanawati Anggota merangkap Sekretaris
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati204 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Piagam Charter Komite Nominasi dan RemunerasiDalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance telah dilengkapi Piagam
Charter yang ditetapkan pada tanggal 29 Oktober 2014. Pedoman Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, mengatur beberapa
hal terkait dengan:
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite,
b. Kewenangan Komite,
c. Rapat Komite dan
d. Organisasi Komite.
Piagam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi di review secara berkala untuk memastikan bahwa cakupan pedoman tersebut
selalu sejalan dengan kebutuhan, dan/atau regulasi lain yang berlaku.
Independensi Komite Nominasi dan RemunerasiAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan pengalaman serta persyaratan
independensi yang membidangi sumber daya manusia dan pihak yang berasal dari luar Perseroan yang harus memiliki pengalaman
terkait Nominasi dan Remunerasi dan tidak dapat merangkap jabatan sebagai anggota komite lainnya yang dimiliki Perseroan,
independensi Komite Nominasi dan Remunerasi juga mencakup;
1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi;
2. Mempunyai pengetahuan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku;
3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite harus memiliki latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja dibidang
nominasi, remunerasi karyawan, atau Human Resource Development;
4. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manapun;
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan;
6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Hukum, Kantor Konsultan Sumber Daya Manusia, Kantor Konsultan Business
Development, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan Komisaris.
Fungsi dan Wewenang Komite Nominasi dan RemunerasiFungsi;
1. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Direksi dan Dewan Komisaris dan juga
prosedur pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris;
2. Mengidentifikasi calon Direksi dan Dewan Komisaris baik dari dalam maupun dari luar yang memenuhi syarat untuk diajukan/
diangkat menjadi Direktur atau Dewan Komisaris;
3. Menyusun kriteria penilaian kinerja Direksi;
4. Mengusulkan suatu sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris berupa sistem penggajian, pemberian
fasilitas dan tunjangan, opsi yang diberikan serta sistem pensiun;
5. Memastikan pelaksanaan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan atau regulasi OJK, Kementrian Ketenagakerjaan, dan
regulasi terkait lainnya termasuk hal-hal yang menjadi keputusan RUPS Perseroan; dan
6. Mendukung aktifitas pengembangan sumber daya manusia yang profesional.
Wewenang;
1. Komite dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan Perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Komite;
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 205PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
2. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana diatur dalam poin 1 di atas, Komite bekerja sama dengan mitra kerja diantaranya
Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris, tim terkait di level manajemen khususnya Human Resources
Development Division, dan unit-unit kerja Perseroan terkait lainnya (jika diperlukan);
3. Komite mempunyai wewenang berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang terkait dengan
pelaksanaan tugas Komite;
4. Apabila diperlukan Komite dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak independen di luar Komite atau membentuk
ad hoc team yang perlu untuk membantu pelaksanaan tugasnya atas biaya Perseroan;
5. Komite melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan RemunerasiTugas dan Tanggung Jawab yang terkait dengan Fungsi Remunerasi adalah;
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan yang meliputi Gaji, Honorarium, Tunjangan Hari Raya (THR),
Benefit (medical, health, loan facility, dan lainnya), Bonus/Insentif (untuk karyawan), dan Tantiem (untuk Dewan Komisaris dan
Direksi); dan
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris untuk disampaikan ke RUPS serta kebijaksanaan remunerasi pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan
untuk disampaikan kepada Direksi;
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi Perseroan telah sesuai dengan kinerja keuangan Perseroan dan pemenuhan
cadangan sesuai peraturan/regulasi yang berlaku, evaluasi prestasi kerja individual, kewajaran peer group didalam maupun
diluar Perseroan, dan strategi pengembangan Perseroan jangka panjang.
Tugas dan Tanggung Jawab yang terkait dengan Fungsi Nominasi adalah;
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan, dan kriteria yang dibutuhkan dalam nominasi
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai nama calon anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
4. Menelaah, dan mengusulkan perencanaan suksesi (succession plan) anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
5. Melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur (benchmark) yang telah disusun sebagai bahan evaluasi kinerja dan pengembangan
kemampuan Direksi dan/ atau Dewan Komisaris;
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris;
7. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite penunjang Dewan Komisaris.
8. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi1. Melakukan pembahasan Peraturan Menteri BUMN No PER-04/MBU/2014.
2. Mengajukan Nominasi Pengurus (Dewan Direksi).
3. Melakukan Pembahasan Keputusan Usulan Remunerasi Pengurus dalam RUPS.
4. Melakukan Pembahasan Anggota Komite Independen sesuai dengan POJK 2014.
5. Melakukan Pembahasan Rencana Program Pengembangan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
6. Menyusun Pedoman Proses Nominasi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
7. Menyusun Kebijakan Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati206 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Rapat Komite Nominasi dan RemunerasiSesuai dengan Pedoman Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan sesuai
dengan kebutuhan dan penugasan dari Dewan Komisaris, sekurang kurangnya sekali dalam satu tahun. Rapat hanya dapat
diselenggarakan bila dihadiri paling kurang 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite termasuk kehadiran
seorang Komisaris Independen dan Sekretaris Komite. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite. Jika ketua komite berhalangan hadir
maka rapat dapat diselenggarakan dengan dipimpin oleh anggota komite yang lain berdasarkan musyawarah mufakat. Sekretaris
Komite harus hadir disetiap rapat dan mencatat jalannya rapat. Apabila sekretaris komite berhalangan hadir, salah satu karyawan
tingkat manajerial yang membidangi sumber daya manusia dapat menggantikan sekretaris komite tersebut.
Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat yang ditanda tangani
oleh seluruh anggota yang hadir dan didokumentasikan secara baik oleh Sekretaris Komite. Perbedaan pendapat (dissenting
opinions) dalam pengambilan keputusan yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
Pelaksanaan fungsi Komite dilakukan secara transparan dan akuntabel. Komite membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas
setiap penugasan yang diberikan dan atau untuk setiap masalah yang diidentifikasi memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan RemunerasiSelama tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 3 kali rapat dengan rincian sebagai berikut:
nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran %
Hanifah Purnama Komisaris Independen 3 3 100%
Sarastri Baskoro Komisaris 3 3 100%
Nenny Lasmanawati Sekretaris Komite 3 3 100%
Tanggal Rapat Hanifah Purnama Sarastri Baskoro nenny Lasmanawati
12 Maret 2015 ü ü ü
4 Agustus 2015 ü ü ü
27 November 2015 ü ü ü
Frekuensi Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasinama Jumlah Rapat Kehadiran %
Hanifah Purnama 3 3 100%
Sarastri Baskoro 3 3 100%
Nenny Lasmanawati 3 3 100%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 207PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2015nama Jabatan Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Nenny LasmanawatiSekretaris Komite Nominasi dan Remunerasi
Seminar Jaminan Kesehatan Karyawan BPJS Kesehatan Rp4.250.000
Training Business Model Canvas PPM Manajemen Rp2.000.000
Training Leading & Executing Admirable Productivity
Augmenta Consulting Rp1.200.000
Kebijakan Suksesi DireksiBerdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.5/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak
Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, telah ditentukan di
dalam Pasal 21 bahwa tentang Syarat Keberlanjutan bahwa anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan yang
lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pemenuhan syarat keberlanjutan harus dilakukan dengan cara mengikuti atau melakukan
kegiatan di bidang industri keuangan yaitu;
1. Mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang sejenis;
2. Mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis;
3. Menulis makalah, artikel, atau karya tulis lain yang dipublikasikan; atau
4. Menjadi pembicara dalam kegiatan seminar atau workshop, menjadi pengajar atau menjadi instruktur dalam kegiatan kursus,
pelatihan atau program pendidikan sejenis.
KOMITE DI BAWAH DIREKSIKomite PersonaliaPada tahun 2013, Direksi membentuk Komite Personalia yang berfungsi membantu Direksi dalam pengelolaan SDM Perseroan.
Komite ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Nomor 001/SK-DIR/MTF/I/2012 tanggal 2 Januari 2012 tentang Komite Personalia.
Profil Anggota Komite PersonaliaKeanggotaan Komite Personalia terdiri dari Ketua yang dijabat oleh Direktur Utama (merangkap anggota) dan anggota tetap
(voting member) yang dijabat oleh salah satu Direktur. Sedangkan posisi sekretaris merangkap anggota tetap (non voting member)
dijabat oleh Kepala Divisi Human Capital. Dan anggota tidak tetap (non voting member) dijabat oleh Kepala Divisi/Unit Kerja/
Kepala Wilayah dan karyawan Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Personalia1. Menyusun kebijakan Human Resources;
2. Menetapkan status karyawan: promosi, demosi, mutasi, dan lain-lain;
3. Menetapkan kebijakan Human Resources: pembuatan Buku Pedoman Perusahaan, Surat Keputusan, dan lain-lain;
4. Menetapkan reward dan penalty untuk karyawan;
5. Membentuk kode etik perusahaan, memastikan terjadinya sosialiasi kode etik serta pengambilan keputusan terhadap
penyimpangan etika kerja.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati208 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Keanggotaan dan Struktur Organisasi• KomitePersonaliaterdiridariAnggotaTetapdanAnggotaTidakTetap.
• AnggotaTetap,adalahanggotayangwajibhadirdalamsetiaprapatkomitekecualidenganijinKetuaKomitePersonalia.
• AnggotaTidakTetapadalahpesertaundanganpadarapatKomitePersonalia.
Struktur organisasi Komite Personalia terdiri dari:
Ketua (Komite Member):
- Direktur Utama (merangkap anggota komite)
Anggota Tetap (Voting Member):
- Direktur
Sekretaris/Anggota Tetap (Non Voting Member):
- Kepala Divisi Human Capital
Anggota Tidak Tetap (Non Voting Member):
1. Kepala Divisi/Unit Kerja/Kepala Wilayah
2. Karyawan lainnya
Pelaksanaan Kegiatan Komite Personalia tahun 2015Rapat Komite PersonaliaRapat Komite Personalia diadakan secara berkala, setiap 2 (dua) bulan sekali pada minggu pertama atau atas permintaan Ketua
Komite/salah satu anggota Komite Personalia jika ada sesuatu hal yang mendesak. Rapat dinyatakan korum bila dihadiri oleh
minimal 2 (dua) Anggota Tetap dan Ketua Komite. Keputusan rapat berupa kebijakan yang bersifat individual tentang status
kekaryawanan akan disampaikan oleh Sekretaris Komite Personalia kepada atasan langsung karyawan yang bersangkutan untuk
dilaksanakan. Sedangkan keputusan rapat yang berupa kebijakan yang bersifat umum akan ditindaklanjuti oleh Sekretaris Komite
Personalia.
Keputusan-keputusan Komite Personalia selama tahun 2015 meliputi:
1. Pembahasan untuk Kebijakan/Ketentuan Cash, Benefit dan Fasilitas Kekaryawanan
a. SK No. 005/SK-DIR/MTF/VII/2015 tentang Fasilitas Pemberian Tunjangan Untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda
Empat
b. 034/SE/MTF/VI/2015 SE 034 Kegiatan PT. Mandiri Tunas Finance Selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H
c. 058/SE/MTF/IX/2015 SE 058 Prosedur Mekanisme Pengajuan Bantuan Biaya Operasional dan Maintenance Kendaraan CAP
d. 077/SE/MTF/X/2015 SE 077 Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan di PT MTF
e. 094/SE/MTF/XI/2015 SE 094 Perubahan Perusahaan Penyelenggara Asuransi Kesehatan Komersil Karyawan
2. Pembahasan tentang Performance, Penugasan, Penempatan dan Mutasi Karyawan
a. 052/SE/MTF/VIII/2015SE 052 Penilaian Karyawan PT MTF Periode Januari s/d Juni Tahun 2015
b. 098/SE/MTF/XII/2015 SE 098 Penilaian Kinerja Karyawan PT Mandiri Tunas Finance Periode Akhir Tahun 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 209PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Pembahasan tentang Struktur Organisasi dan Kegiatan Perusahaan
a. SK No. 001A/SK-DIR/MTF/II/2015 tentang Perubahan Penamaan Divisi Human Resources Development
b. 018/SE/MTF/III/2015 SE 018 Standarisasi Rapat Kerja PT. Mandiri Tunas Finance
c. SK No. 002/SK-DIR/MTF/II/2015 tentang Perubahan Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Mandiri Tunas Finance
d. 089/SE/MTF/XI/2015 SE 089 Tentang Addendum SE No.064/2014 tentang kegiatan operasional kantor pusat dan kantor
cabang MTF terkait hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2015
e. 108/SE/MTF/XII/2015 SE 108 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2016
SEKRETARIS PERUSAHAANDalam menjalankan fungsi komunikasi kepada pihak eksternal dan internal, Direksi Perseroan dibantu oleh Sekretaris Perusahaan
atau Corporate Secretary. Keberadaan Corporate Secretary pada awalnya diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.4 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.63/ PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Perseroan
sebagai salah satu Emiten Surat Utang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tersebut
diwajibkan memiliki fungsi Corporate Secretary yang selain menjalankan fungsi komunikasi juga diharapkan dapat membantu
Direksi dalam menjalankan good corporate governance dan pelayanan (government relation) kepada pihak yang berkepentingan
(stakeholders) yang bertujuan untuk menciptakan keterbukaan dan memelihara goodwill Perseroan di mata regulator sesuai
koridor kepatutan dan etika bisnis.
Selain itu, pelaksanaan program-program kegiatan Perseroan baik kegiatan bisnis maupun kegiatan untuk memenuhi tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat juga menjadi fokus kegiatan dari Corporate Secretary.
Corporate Secretary di Perseroan membawahi Departemen Corporate Communication, Departemen Customer Care & Services,
Departemen Litigasi, Departemen Legal & Departemen Compliance. Melalui keberadaan Corporate Secretary, Perseroan dapat
memastikan penyampaian informasi dilakukan secara secara akurat, transparan dan tepat waktu kepada instansi yang terkait,
Pemegang Saham Perseroan maupun kepada pemangku kepentingan lainnya.
Dalam perkembangannya, Otoritas Jasa Keuangan merubah Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tersebut dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
POJK tersebut bertujuan untuk mendorong kinerja Perseroan, melindungi kepentingan pemangku kepentingan dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati210 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
HEnGKi HERianDOnO
Sekretaris Perusahaan
Profil Sekretaris PerusahaanWarga Negara Indonesia, 44 tahun, dilahirkan di Jakarta, 19 Juni 1971, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Menyelesaikan
pendidikan Strata satu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1995. Bergabung di Perseroan sebagai Kepala Divisi
Corporate Secretary pada tahun 2010-2015, Pada Januari 2016-Sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary &
Legal Compliance.
Pada tahun 1996-1998 bekerja di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk sebagai Assistant Corporate Legal Manager. Kemudian
menjabat sebagai Corporate Secretary dan Corporate Legal Manager PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk pada tahun 1998-2009.
Memulai karir di PT BDNI Securities sebagai Corporate Finance pada tahun 1995-1996.
Pelatihan di tahun 2015Beberapa pelatihan yang diikuti selama 2015, antara lain:
Jenis Pelatihan Penyelenggara Biaya
Workshop A to Z Multifinance Business Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Rp4.000.000
Workshop Penanganan Pengaduan Otoritas Jasa Keuangan -
Training Business Model Canvas PPM Manajemen Rp2.000.000
Workshop Internal Disputes Resolution Otoritas Jasa Keuangan -
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 211PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dasar Hukum Penunjukan Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Direksi Perseroan telah menunjuk dan
mengangkat Hengki Heriandono sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan terhitung sejak tanggal 24 April 2010 sebagaimana
termaktub dalam Surat Penunjukan No. 0263/SK-TTP/HRD/IV/2010 tanggal 24 April 2010. Berikut ini adalah informasi tentang
Sekretaris Perusahaan Perseroan:
Nama : Hengki Heriandono
Alamat : Graha Mandiri Lt.3A, Jl. Imam Bonjol 61, Jakarta 10310
Telpon : (62-21) 2305608
Faks : (62-21) 2305618
E-mail : [email protected]; [email protected]
Posisi Sekretaris Perusahaan dalam Struktur Organisasi
DEWan KOMiSaRiS
KOMiTE aUDiT
DiREKTUR UTaMa
KEPaLa DiViSi CORPORaTE SECRETaRY & LEGaL
COMPLianCE
KEPaLa DEPaRTEMEn
LEGaL LiTiGaTiOn
KEPaLa DEPaRTEMEn
CORPORaTE COMMUniCaTiOn
& CUSTOMER CaRE SERViCES
KEPaLa DEPaRTEMEn
REGULaTORY & COMPLianCE
KEPaLa DEPaRTEMEn
CORPORaTE LEGaL
Ket: Koordinasi
Supervisi/Pembinaan
Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanSelama tahun 2015, Corporate Secretary telah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain
sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Corporate Action terkait Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun
2015.
2. Mengikuti Rapat-Rapat Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit serta membuat berita acara Rapat-Rapat tersebut.
3. Mengikuti perkembangan regulasi khususnya peraturan- peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dengan mengikuti
berbagai seminar, workshop dan pertemuan yang diadakan oleh OJK, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia, Asosiasi Emiten Indonesia serta lembaga lainnya.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati212 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
4. Mempersiapkan Laporan Tahunan dan publikasi laporan keuangan maupun hasil pemeringkatan surat utang di surat kabar.
5. Menyampaikan laporan keuangan berkala kepada regulator.
6. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan yang berlaku antara lain Undang-Undang Pasar Modal,
Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya.
7. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pihak ketiga lainnya seperti Pemegang Saham, media
massa, OJK dan Lembaga Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan otoritas Pasar Modal
lainnya.
8. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh Perseroan.
9. Memastikan bahwa laporan-laporan yang wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada instansi-instansi yang berwenang dilakukan
secara benar dan tepat waktu.
10. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang meliputi keterbukaan informasi
kepada masyarakat baik melalui media cetak, media online maupun melalui website dan sosial media Perseroan.
Publikasi Informasi PerusahaanInformasi mengenai laporan keuangan berkala, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan hasil pemeringkatan melalui
media massa dilakukan Perseroan dalam rangka keterbukaan informasi serta penyebarluasan informasi sesuai dengan jangka
waktu yang ditentukan dalam peraturan yang berlaku. Publikasi informasi yang telah dilakukan Perseroan selama tahun 2015,
adalah:
1. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tahunan per 31
Desember 2014 (Audited) di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 16 Februari 2015.
2. Pengumuman Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 April 2015
di Surat Kabar Kontan pada tanggal 15 April 2015.
3. Informasi Tambahan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
4. Prospektus Ringkas dan Informasi Tambahan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I
Tahun 2015 di Surat Kabar Investor Daily pada tanggal 16 Desember 2015 dan 29 Desember 2015.
5. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tengah Tahunan
Perseroan per 30 Juni 2015 (Audited) di Surat Kabar Investor Daily pada tanggal 30 September 2015.
6. Pengumuman Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif atas Laporan Keuangan Tahunan per 31
Desember 2015 (Audited).
Penyerahan Laporan Keuangan BerkalaSesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-346/BL/2011 tanggal 5 Juli
2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik serta Peraturan Bapepam Nomor X.K.6
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, pada tahun 2015 Perseroan telah menyampaikan Laporan Keuangan
berkala secara tepat waktu kepada regulator sebagai berikut:
Jenis Laporan Keuangan Berkala OJK BEi
Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2014 (Audited) 17 Februari 2015 16 Februari 2015
Laporan Keuangan Triwulan per 31 Maret 2015 (Unaudited) 30 April 2015 29 April 2015
Laporan Tahunan 2014 18 Maret 2015 29 April 2015
Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2015 (Audited) 29 September 2015 29 September 2015
Laporan Keuangan Triwulan per 30 September 2015 (Unaudited) 30 Oktober 2015 30 Oktober 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 213PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Selain laporan keuangan berkala tersebut, Perseroan juga menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 28/POJK.05/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Pembiayaan, No. 29/POJK.05/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, No.
30/POJK.05/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan dan No.
1/POJK.07/2013 tertanggal 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Kewajiban Penyampaian Data Hutang Valuta AsingBerdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-30/ PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 dan No. S-124/PM.23/2013 tanggal
27 Februari 2013 perihal Permintaan Data Hutang/ Kewajiban Dalam Valuta Asing, Emiten atau Perusahaan Publik diminta untuk
menyampaikan:
1. Laporan mengenai jumlah hutang/kewajiban dalam valuta asing;
2. Proyeksi pembayaran hutang/kewajiban dalam valuta asing per bulan; serta
3. Informasi jatuh tempo hutang/kewajiban dalam valuta asing.
Dalam hal emiten tidak mempunyai atau memiliki hutang/ kewajiban dalam valuta asing, emiten diminta untuk tetap melaporkan
kepada OJK dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan.
Laporan tersebut di atas wajib disampaikan kepada OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dengan menggunakan formulir
sebagaimana terlampir dalam surat OJK No. S-30/ PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 tersebut.
Tabel Data Hutang Valuta Asing 2015Data Hutang Valuta asing Jumlah (Rp) Tanggal Pelaporan kepada OJK
Januari Nihil 10 Februari 2015
Februari Nihil 03 Maret 2015
Maret Nihil 1 April 2015
April Nihil 05 Mei 2015
Mei Nihil 03 Juni 2015
Juni Nihil 02 Juli 2015
Juli Nihil 04 Agustus 2015
Agustus Nihil 01 September 2015
September Nihil 06 Oktober 2015
Oktober Nihil 05 November 2015
November Nihil 01 Desember 2015
Desember Nihil 04 Januari 2016
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati214 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
FUNGSI KEPATUHANDalam upaya mencapai tujuan Perseroan pada tahun 2015, pelaksanaan tugas dan fungsi kepatuhan merupakan salah satu
organ pendukung yang diyakini Manajemen secara terus menerus telah melakukan tugas dan tanggungjawab dalam upaya
meningkatkan kepercayaan stakeholders’ dan menjadi nilai tambah bagi pemegang saham.
1. Implementasi Fungsi Kepatuhana. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Kegiatan usaha pembiayaan yang terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan
integrasi pasar keuangan, telah membuat kompleksitas bisnis dan eksposur risiko semakin tinggi. Eksposur risiko yang
semakin meningkat, menuntut Perseroan untuk terus mengikuti dan berhati-hati terhadap implementasi regulasi terkait
perusahaan pembiayaan.
Fungsi kepatuhan yang dijalankan Perseroan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah untuk memastikan bahwa
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab fungsi kepatuhan selama tahun
2015 disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab serta rencana kerja kepatuhan tahun 2015. Secara garis besar rencana
kerja kepatuhan dan realisasi rencana kerja kepatuhan tahun 2015 sebagai berikut:
1) Melaksanakan pemeriksaan (Compliance Assurance) sebagai langkah antisipasi terhadap rencana pemeriksaan regular
oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan tujuan agar Kantor Cabang patuh terhadap ketentuan pada regulasi yang terkait
dengan Perusahaan Pembiayaan;
2) Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap unit kerja di Kantor Pusat (compliance checklist) atas dasar analisa regulasi
yang telah disampaikan dalam summary of regulations;
3) Peningkatan pengetahuan seputar regulasi melalui knowledge enhancement kepada seluruh karyawan dan knowledge
sharing kepada unit kerja sesuai regulasi yang berlaku;
4) Mendukung setiap unit kerja melalui penyediaan rekomendasi tindakan (advisory services) operasional dan bisnis serta
summary of regulations;
5) Pembentukan tim anti fraud dan dapat berjalan sesuai dengan arahan dari manajemen.
6) Pemenuhan terhadap seluruh komitmen kepada OJK dan otoritas yang berwenang lainnya. Terhadap pemenuhan
komitmen ini, unit kerja kepatuhan secara terus menerus secara berkala melakukan pemantauan terhadap seluruh
regulatory obligation yang ada agar disampaikan tepat waktu. Selama tahun 2015, seluruh komitmen dan regulatory
obligation (reporting dan non-reporting) kepada OJK dan otoritas berwenang lainnya telah disampaikan dengan baik.
Pelaksanaan fungsi kepatuhan senantiasa menekankan pada peran aktif dari seluruh elemen organisasi kepatuhan yang
terdiri dari manajemen, satuan kerja kepatuhan, dan unit kerja pendukung lainnya.
Selama tahun 2015 Perseroan mendapat teguran dari Otopritas Jasa Keuangan terkait keterlambatan Perseroan dalam
menyampaikan Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan pada periode Laporan Bulan November yang disampaikan
pada bulan Desember 2015. Hal ini membuat Fungsi Kepatuhan Perseroan harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan
reporting kepada OJK dan otoritas yang berwenang lainnya di masa yang akan dating.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 215PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
2. Peraturan Perundang-Undangan Pada tahun 2015, OJK telah melakukan penyesuaian regulasi dan kebijakan yang komprehensif di bidang penyelenggaraan
usaha perusahaan pembiayaan, antara lain mengenai perizinan dan kelembagaan, kegiatan usaha, tingkat kesehatan,
manajemen risiko, sumber pendanaan, dan tata kelola perusahaan yang baik. Penyesuaian kebijakan tersebut diharapkan
dapat menciptakan pengaturan yang jelas dan memberikan kepastian hukum, yang dapat meningkatkan peranan perusahaan
pembiayaan. Sampai dengan akhir tahun 2015, OJK (d/h BAPEPAM-LK) telah mengatur perusahaan pembiayaan dengan ruang
lingkup regulasi seperti tergambar pada ilustrasi dibawah ini:
PT Mandiri Tunas Finance
Perlindungan Konsumen
POJK 1/2013
POJK 1/2014
SEOJK 1/2014
SEOJK 2/2014
SEOJK 12/2014
SEOJK 13/2014
SEOJK 14/2014
iuranOJK
PP 11/2014
POJK 3/2014
SEOJK 4/2014
Risk Based Supervision
POJK 10/2014
POJK 11/2014
Kegiatan Usaha
POJK 28/2014
POJK 29/2014
POJK 30/2014
POJK 31/2014
LaporanBulanan
POJK 3/2013
SEOJK 6/2013
Fit & Proper
Test
POJK 4/2013
SEOJK 3/2014
P4Mn
PMK30/2010
PER-05/2011
POJK 17/2014
POJK 18/2014
Konglomerasi Keuangan
Perkembangan regulasi yang terjadi selama tahun 2015 dan dampak bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
no Regulasi Kajian Compliance Risk Statement
1
Peraturan OJK Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
Perusahaan Pembiayaan sebagai bagian dari Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (‘LJKNB’) mengalami kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini.
• Perseroan wajib menyusun Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk Internal Perseroan yang dilakukan berdasarkan regulasi ini dan regulasi terkait lainnya.
Peningkatan model bisnis sekaligus menambah kompleksnya risiko kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan. Kompleksnya risiko kegiatan usaha perlu diimbangi dengan penerapan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang memadai agar perusahaan pembiayaan dapat menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta standar, prinsip, dan praktek penyelenggaraan usaha yang sehat.
Berdasarkan latar belakang diatas, OJK mengundangkan Peraturan OJK Nomor 1/POJK.05/2014 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa
• Perseroan wajib melakukan self assessment terhadap kondisi terkini penerapan manajemen risiko Perseroan. Self assessment dilakukan berdasarkan regulasi ini dan regulasi terkait lainnya.Keuangan Non Bank (“POJK No. 1 Tahun 2015”). Secara garis besar,
POJK No. 1 Tahun 2015 mengatur mengenai:
a. Penerapan Manajemen Risiko • Perseroan wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dengan penerapan sebagaimana yang telah dijabarkan pada ketentuan disamping.
b. Penilaian Penerapan Manajemen Risiko
c. Sanksi
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati216 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Regulasi Kajian Compliance Risk Statement
2
Peraturan OJK Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Perubahan POJK Nomor 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif Berupa Denda di Sektor Jasa Keuangan
Peraturan ini merubah regulasi yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebelumnya. Perubahan yang diatur didalam Peraturan ini yaitu mengenai:
Perseroan wajib memperhatikan dan memahami ketentuan ini apabila di lain waktu Perseroan terkena sanksi administrasi berupa denda.
• Pelaksanaanpembayaran
• PengajuanpermohonankeberatankepadaOJKdariBankUmum
• PengkategorianSanksiAdministratifBerupaDendadan/atauBungasebagai piutang macet.
3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia
Peraturan ini merubah regulasi sebelumnya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 200 tentang Tata cara Pendaftaran Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia, dikarenakan sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat. Peraturan ini memberikan kemudahan bagi pelayanan pendaftaran jaminan fidusia dengan mudah, cepat dan biaya rendah.
Perseroan wajib mengikuti ketentuan dalam regulasi ini dalam melakukan pendaftaran fidusia.
4
Surat Edaran OJK Nomor 4/SEOJK.05/2015 tentang Penilaian Tingkat Risiko Perusahaan Pembiayaan
Pada Surat Edaran OJK nomor 4/SEOJK.05/2015 membahas mengenai Tata Cara Pelaporan dan Penilaian Tingkat Risiko Perusahaan Pembiayaan, aturan dari surat edaran ini berkaitan dengan POJK 10/2014. Secara garis besar surat edaran OJK 04/2015 mengatur mengenai: Perseroan wajib menyusun penilaian tingkat risiko
perusahaan dan menyampaikan hasil penilaian tersebut dalam batas waktu yang telah ditentukan dalam regulasi ini dan yang dituangkan dalam regulasi terkait lainnya.
• Pedoman penilaian tingkat risiko dan penyusunan laporan hasil penilaian tingkat risiko,
• Pedoman penyusunan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko,
• Tata cara penyampaian laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko.
5
Peraturan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah Di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Perseroan diwajibkan untuk menggunakan mata uang rupiah dalam transaksi (baik pembayaran maupun penerimaan dana). Kewajiban penggunaan rupiah tidak berlaku bagi transaksi sebagai berikut:
Perseroan wajib memperhatikan penggunaan mata uang dalam setiap transaksi baik ke dan dari Perseroan agar sesuai dengan kewajiban yang dituangkan dalam Peraturan BI tersebut.
• Menerima/memberi hibah dari/ke luar negeri (dimana pihak pemberi/penerima hibah berkedudukan di luar negeri)
• Melakukan transaksi pembiayaan internasional (dimana pihak pemberi/penerima pembiayaan berkedudukan di luar negeri)
6
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.05/2015 tentang Penetapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015
Pasal 5 ayat (5) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2 tahun 2015 Tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Data Risiko Asuransi Serta Penerapan Tarif Premi dan Kontribusi Untuk Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor. Sehubungan dengan hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) mengeluarkan Surat Edaran OJK No. 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015 (“SE OJK No 21 Tahun 2015”) perlu untuk mengatur tarif premi atau kontribusi pada lini usaha asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor tahun 2015 dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.
Perseroan sebagai perusahaan yang bekerjasama dengan asuransi terutama pada produk asuransi kendaraan bermotor wajib mengikuti aturan ini dalam menjalin kerjasama dengan asuransi.
7
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang Muka (Down Payment) Pembiayaan Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan Pembiayaan
Pasal 17 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan mengatur bahwa Perusahaan Pembiayaan yang melakukan pembiayaan dengan cara Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran untuk kendaraan bermotor wajib menerapkan ketentuan uang muka (down payment) kepada Debitur sebagai berikut: Ketentuan untuk uang muka yang terbaru dalam SEOJK
Nomor 19 tahun 2015 ini mengalami penurunan uang muka jika dibandingkan dalam pasal 17 POJK 29 tahun 2014, Perseroan memandang bahwa dengan rendahnya uang muka maka tingkat risiko semakin tinggi. Maka dalam penetapan uang muka Perseroan masih mengikuti ketentuan yang lama.
a. bagi kendaraan bermotor roda dua atau tiga, paling rendah 20% (dua puluh persen) dari harga jual kendaraan yang bersangkutan
b. bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang digunakan untuk Pembiayaan Investasi (tujuan produktif), paling rendah 20% (dua puluh persen) dari harga jual kendaraan yang bersangkutan
c. bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang digunakan untuk Pembiayaan Multiguna (tujuan non-produktif), paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari harga jual kendaraan yang bersangkutan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 217PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Regulasi Kajian Compliance Risk Statement
8
Surat Edaran Dewan Komisioner OJK Nomor 2/SEDK.07/2015 tentang Pedoman Pemantauan dan Analisis Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
Efektif mulai tanggal 30 Juni 2015, POJK nomor 1 tahun 2013 resmi berlaku bagi PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”) sebagai salah satu Pelaku Usaha Jasa Keuangan. Untuk menunjang persiapan implementasi POJK nomor 1 tahun 2013, maka Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK mengeluarkan surat edaran yang mengatur mengenai pedoman Pemantauan dan Analisis Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.
Perseroan sebagai LJKNB yang memberikan jasa keuangan kepada masyarakat sebagai konsumennya wajib menerapkan kebijakan dalam perlindungan konsumen, maka setiap kebijakan maupun aturan dan prosedur untuk perlindungan konsumen wajib dilakukan evaluasi melalui self assessment yang dilakukan 1 tahun sekali.
9
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua.
Sehubungan dengan berlakunya PP No 60/2015, Menteri Ketenagakerjaan mengundangan peraturan pelaksana dari regulasi tersebut kedalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Tua (“Permenaker No 19/2015”) yang secara garis besar memuat mengenai persyaratan dan pembayaran manfaat jaminan hari tua dalam hal:
Perseroan melakukan sosialisasi terhadap seluruh karyawan mengenai jaminan hari tua.
• Pesertamencapaiusiapensiun
• Pesertamengalamicatattotaltetap
• Pesertameninggaldunia
10
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 39 tahun 2015 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor IKNB
Dengan semakin berkembangnya produk, aktivitas, dan teknologi informasi di lingkungan Industri Keuangan Non-Bank dapat menciptakan risiko pemanfaatan penyediaan jasa keuangan di sektor Industri Keuangan Non-Bank digunakan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme semakin terbuka, maka Otoritas Jasa Keuangan perlu untuk menyeseuaikan prinsip mengenal nasabah dengan standar internasional oleh penyedia jasa keuangan di Sektor Industri Keuangan Non-Bank. PT Mandiri Tunas Finance sebagai Perusahaan Pembiayaan yang tergolong dalam Industri Keuangan Non-Bank wajib menerapkan program APU dan PPT.
Perseroan sebagai Lembaga Jasa Keuangan wajib tunduk dalam melaksanakan penerapan program AML dan PPT dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 39 /POJK.05/2015 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Industri Keuangan Non-Bank. Secara garis besar, POJK No. 1 Tahun 2015 mengatur mengenai:
1. Kewajiban Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
2. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris.3. Penanggung Jawab Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme.4. Kebijakan dan Prosedur5. Pengendalian Intern6. Sistem Informasi Manajemen7. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan8. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme bagi Kantor Cabang dari Penyedia Jasa Keuangan yang Berbentuk Badan Hukum Indonesia di Luar Negeri.
9. Pelaporan.
11
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pendafaran dan Pengawasan Konsultan Aktuari, Akuntan Publik dan Penilaian Yang Melakukan Kegiatan IKNB
Regulasi ini diundangkan dengan tujuan mewujudkan Industri Keuangan Non-Bank yang sehat dan stabil serta memberikan kepastian hukum dan meningkatkan profesionalisme bagi konsultan aktuaria, akuntan publik, dan penilai dalam melakukan kegiatan di Industri Keuangan Non-Bank. Regulasi ini mengatur mengenai kewajiban pendaftaran konsultan aktuaria, akuntan publik dan penilai hingga pengenaan sanksi
Perseroan wajib tunduk dalam regulasi tersebut disamping dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati218 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. GCGa. Kebijakan GCG
Sebagai salah satu Perusahaan pembiayaan terdepan dan anak usaha BUMN terbesar dan berpengaruh, Perseroan memiliki
komitmen untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau bisa disebut dengan istilah Prinsip
GCG. Perseroan menyadari bahwa tata kelola Perusahaan yang baik telah menjadi salah satu elemen penting untuk
mendukung visi dan misi Perseroan menjadi salah satu lembaga pembiayaan terbesar di Indonesia. Praktik GCG Perseroan
telah diukur melalui bentuk pengukuran berdasarkan standar penilaian dari perusahaan pengendali. Kriteria penilaian antara
lain mencakup aspek Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi, Kelengkapan Tugas Komite, Penanganan
Benturan Kepentingan, Penerapan Fungsi kepatuhan, Penerapan Fungsi Audit Internal dan Eksternal, Penerapan Fungsi
Manajemen Risiko, Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait, Transparansi Kondisi Keuangan, serta Rencana Strategis
Perusahaan.
Prinsip-prinsip pengelolaan Perseroan dalam implementasinya akan diikuti dengan berbagai sistem operasional dan prosedur
teknis sesuai kebutuhan Perseroan. Keberadaan seluruh peraturan pendukung tersebut diharapkan akan dapat menjadi
acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Seluruh Karyawan dalam menjalankan aktivitas bisnis Perseroan sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG. Mengingat lingkungan bisnis yang bersifat dinamis dan berkembang, maka kebijakan ini senantiasa
disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal yang ada. Kebijakan ini dimaksudkan agar Perseroan memiliki acuan
dasar yang memadai mengenai konsep serta pola pelaksanaan GCG yang sesuai dengan praktik penerapan GCG yang
lazim.
Kebijakan ini bersifat dinamis dan disesuaikan dengan prinsip Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Mandiri sebagai pengendali
Perseroan, sehingga dari waktu ke waktu dapat disesuaikan dengan laju perkembangan bisnis Perseroan.
b. asas-asas GCG
1) keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku
Kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip, dan praktik
penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat;
2) akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ Perusahaan sehingga
kinerja perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien;
3) pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-
undangan di bidang Perusahaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha
pembiayaan yang sehat;
4) kemandirian (independency), yaitu keadaan Perusahaan yang dikelola secara mandiri dan profesional serta bebas
dari Benturan Kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan
usaha pembiayaan yang sehat; dan
5) kesetaraan dan kewajaran (fairness), yaitu kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak
Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang-undangan, dan nilai-nilai etika
serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 219PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
c. Struktur GCG
Dalam upaya mendukung tercapainya visi dan misi Perseroan, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan oleh Perseroan dalam
melaksanakan GCG. Perseroan telah menyusun pilar implementasi GCG sesuai ilustrasi dibawah. Komite-komite yang telah
dibentuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta merumuskan kebijakan sesuai
ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Manajemen Perseroan juga telah membentuk unit kerja pendukung untuk
mengawal implementasi GCG. Unit kerja tersebut adalah Corporate Secretary Division, Internal Audit Division, Compliance
Department, Risk Management Division, serta HRD Division.
PiLaR i: ViSi, MiSi & PiLaR ii: BUDaYa PERUSaHaan
PiLaR iii: PEDOMan GCGPiLaR iV: inFRaSTRUKTUR PEnDUKUnG
BUDaYa PERWiRa
kePERcayaan kegembiRaan
keWirausahaan
Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di indonesia pada tahun 2014
• Berorientasi Kepada Pemenuhan Kebutuhan Pasar dengan Service Excellent
• Ikut Berkontribusi Positif Dalam Perekonomian Nasional• Mengembangkan Sumber Daya Manusia Profesional• Memberi Keuntungan Yang Maksimal Bagi Stakeholders
ViSi
MiSi
PiLaR i
PiLaR ii
PiLaR iii
PiLaR iV
Transparansi informasi &
Kinerja
Risk Management
Whistle Blower Policy
Code of Conduct
Pedoman GCG
1st Layer
2nd Layer
3rd Layer
• RUPS & Struktur Organisasi Perusahaan• Dewan Komisaris• Komite Audit• Direksi
• Divisi Legal & Compliance• Corporate Secretary• Divisi Risk Management• Divisi Internal Audit• Divisi Human Resources Development
• Kebijakan Prosedur• Assesment• Audit• Keterbukaan Informasi & Kinerja Perusahaan
Perseroan telah memiliki struktur dan kebijakan penerapan Tata Kelola Perusahaan dalam bentuk Kebijakan Umum Tata
Kelola Perusahaan. Selain itu, Perseroan telah memiliki pedoman organisasi Perseroan dalam menjalankan tugasnya antara
lain: tata tertib Dewan Komisaris, tata tertib Direksi, Piagam Komite Audit dan Piagam Komite Nominasi & Remunerasi.
Kebijakan dan prosedur tersebut senantiasa dikaji untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Self assessment GCG
Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar GCG tersebut di atas, Perseroan berpedoman pada berbagai ketentuan
dan persyaratan minimum serta pedoman yang terkait dengan pelaksanaan tata kelola yang baik dari pemegang saham
pengendali. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola yang baik, Perseroan sebagai bagian
dari salah satu konglomerasi keuangan di Indonesia selalu berupaya untuk yang berlaku. Secara rutin setiap tahunnya,
Perseroan Feedback atas hasil Self Assessment segera dilakukan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan.
PILAR III
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati220 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
e. Penghargaan GCG
Selama tahun 2015, penghargaan yang diterima oleh Perseroan terkait GCG adalah sebagai berikut:
1. Perseroan meraih penghargaan “The Best GCG” dari Majalah Business Review dalam acara Indonesia Multifinance
Award (IMA) 2015.
2. Perseroan memperoleh penghargaan sebagai “Trusted Company” dalam implementasi GCG dari Majalah Swa dan The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).
AUDIT INTERNALDalam rangka mengelola Perseroan secara efektif dan efisien serta sebagai dasar kegiatan operasional yang sehat dan aman,
Perseroan telah menyusun Sistem Pengendalian Intern (SPI). Penerapan SPI oleh seluruh fungsi dan unit kerja di Perseroan dinilai
secara periodik oleh Divisi Audit Internal. Divisi Audit Internal merupakan unit independen yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan tugasnya, divisi ini secara fungsional juga melaporkan kegiatannya kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.
Secara umum, fungsi dari Divisi Audit Internal dibagi menjadi 2, yaitu fungsi assurance dan consulting.
1. Fungsi Assurance Pelaksanaan fungsi assurance oleh Divisi Audit Internal bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian internal, manajemen
risiko dan tata kelola telah dilakukan oleh seluruh unit kerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis di Perseroan maupun
peraturan eksternal. Hasil penilaian tersebut dilaporkan oleh Divisi Audit Internal secara berkala kepada Direksi Perseroan dan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Dalam melaksanakan fungsi assurance, Divisi Audit Internal mempergunakan metode audit berbasis risiko atau Risk Based Audit.
Dalam metode tersebut, penentuan unit kerja yang akan diaudit dan ruang lingkup audit dilakukan berdasarkan evaluasi risiko
yang dilakukan secara periodik. Selama tahun 2015, Divisi Audit Internal telah melaksanakan 52 (lima puluh dua) penugasan
audit umum (general audit), terdiri dari 1 (satu) penugasan bersama (join audit) dengan Direktorat Internal Audit Bank Mandiri
di Kantor Pusat dan 51 (lima puluh satu) penugasan di Kantor Cabang.
Secara umum, kualitas sistem pengendalian internal tahun 2015 di unit kerja pengelola risiko terbesar di Perseroan (d.h.i
jaringan kantor Cabang yang mengelola +/- 90% portofolio pembiayaan), dibandingkan dengan hasil audit tahun 2014 relatif
stabil, yang ditunjukkan dari rata-rata audit rating yang sedikit meningkat dari 70,64 (Fair) di tahun 2014 menjadi 70,82 (Fair)
di tahun 2015.
Setiap penugasan assurance dilaporkan kepada Direksi Perseroan dan pihak yang diaudit dilengkapi dengan rencana tindak
lanjut perbaikan, termasuk sanksi apabila diperlukan. Kemajuan tindak lanjut perbaikan harus dilaporkan oleh pihak yang
diaudit kepada Divisi Audit lnternal secara periodik untuk memastikan bahwa setiap pihak yang diaudit selalu berupaya
melakukan penyempurnaan atau perbaikan.
Namun demikian, masih diperlukan adanya peningkatan disiplin pelaksanaan prosedur dan optimalisasi control oleh seluruh
jajaran karyawan Cabang, serta peran dari unit Supervisi di Area dan Wilayah sebagai 2nd lines of defense.
Selain penugasan audit umum yang dilakukan secara periodik, Divisi Audit Audit Internal juga melakukan penugasan audit
khusus (special audit) untuk permasalahan tertentu. Selama tahun 2015, Divisi Internal Audit telah melaksanakan 6 special
audit di Cabang, yang secara umum terkait dengan penggunaan biaya representasi dengan dealer/showroom serta proses
permohonan kredit.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 221PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
2. Fungsi Consulting Pelaksanaan fungsi consulting oleh Divisi Internal Audit bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses Perseroan
dalam rangka perannya sebagai strategic partner melalui penelaahan risiko dan kontrol atas suatu proses atau aktivitas yang
akan disusun atau akan dievaluasi oleh Perseroan dan memberikan saran dan masukan perbaikan proses.
Dalam melaksanakan fungsi consulting, Divisi Audit Internal melakukan analisa sendiri atau bekerja sama dengan unit kerja
atau Divisi lain. Cakupan kegiatan consulting yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal selama tahun 2015 meliputi evaluasi atas
kegiatan pemasaran melalui satelit office dan penggunaan biaya dalam rangka membina hubungan baik dengan dealer.
Di tahun 2015, fokus audit diarahkan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal terhadap risiko utama bisnis yang
dihadapi oleh Perseroan sebagai salah satu upaya mitigasi yang harus dilakukan. Dalam proses prioritisasi risiko-risiko utama
yang akan dievaluasi mitigasinya, Divisi Audit Internal telah mendapat masukan dari unit kerja terkait dan arahan dari Direksi
Perseroan. Masukan dan arahan tersebut mencakup risiko utama pada proses bisnis dan proses pendukungnya, khususnya yang
ada di jaringan kantor cabang untuk mendukung terciptanya pemberian pembiayaan yang lebih berkualitas dan penurunan AR
Loss sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Metode audit yang dipergunakan pada tahun 2015 mencakup:
1. General Audit
a. Operational Audit (Branch)
Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit mencakup risiko-risiko utama yang ada di Cabang (Branch Top Risks)
dengan mengacu kepada masukan- masukan dari Direksi Perseroan pada saat penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan
Tahunan (Annual Audit Plan). Targetnya adalah 58% Jaringan Kantor Cabang atau 50 Cabang.
b. IT Audit
Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit mencakup risiko-risiko utama dalam penggunaan Teknologi Sistem
Informasi di Perseroan yaitu risiko utama dalam pengelolaan jaringan (network), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware), serta 3 sistem aplikasi utama.
2. Special Audit
a. Penugasan khusus atas risiko-risiko pada proses penarikan unit dari debitur tertunggak dan pengelolaan unit tarikan di pool
b. Penugasan khusus untuk menindaklanjuti informasi terkini dari whistleblower system dan Early Detection System (EDS)
c. Penugasan khusus untuk melakukan review beberapa business initiative.
3. On Desk Monitoring
Divisi Audit Internal melakukan on desk monitoring atas data operasional cabang secara berkelanjutan. Indikasi kelemahan dari
hasil on desk akan disampaikan kepada klien (Branch) setiap bulan sebagai salah satu bentuk early warning signal dari strategic
partner dan dimonitor tindak lanjutnya.
Hasil on desk juga dikomunikasikan kepada unit kerja terkait di Kantor Pusat untuk dibahas perbaikannya.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati222 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Profil Divisi Audit Internal
SaiFUL HUDa
Kepala Divisi audit internal
Kepala Divisi Audit Internal saat ini dijabat oleh Saiful Huda. Beliau dilahirkan di Semarang pada tahun 1971 dan diangkat sebagai
Kepala Divisi Audit Internal sejak tanggal 26 Maret 2013. Sebelum menjabat sebagai Kepala Divisi Audit Internal Perseroan,
beliau menjabat sebagai Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Pusat dengan pengalaman di bidang audit
operasional dan Perkreditan (Kredit Konsumer, Kredit Komersial, dan Kredit Korporasi) selama 15 tahun. Terakhir menjabat sebagai
Team Leader, Retail Audit Group, Direktorat Internal Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Saiful Huda memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1996 dan Master of Business Administration (MBA) pada tahun 2010,
keduanya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko, Saiful Huda memperoleh
sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) pada tahun 1998 dan Certificationin Risk Management Assurance (CRMA) pada tahun
2013.
Saiful Huda juga aktif di beberapa asosiasi profesi Audit Internal antara lain di Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern
(FKSPI) sejak tahun 2007 sebagai staf Ketua Umum FKSPI periode 2007-2010, dilanjutkan sebagai Wakil Sekretaris pada periode
kepengurusan 2010-2013 dan terakhir sebagai Ketua Umum FKSPI periode 2013-2016.
Selain di FKSPI, Saiful Huda juga aktif di asosiasi profesi auditor internal perbankan yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) sebagai
Wakil Sekretaris Jenderal pada periode kepengurusan 2008-2011 dan periode 2011-2014 serta sebagai Ketua Bidang Organisasi
dan Keanggotaan 2014-2017.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 223PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Seminar selama tahun 2015 yang pernah diikuti oleh Kepala Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut:
Jenis Seminar Waktu Penyelenggara
Governance, Risk & Compliance (GRC) Forum “Penguatan Integritas OJK Untuk Industri Jasa Keuangan yang Lebih Terpercaya”
31 Maret 2015 Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Benchmarking Forum “Transformasi Internal Audit Telkomsel Memperkuat Peran Auditee Dalam Proses Audit”
20 April 2015 Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI) Pusat
Seminar tentang Cyber Crime dan Audit Forensic 29 April 2015 Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal
(FKSPI) - Wilayah Jabar Banten
Sharing Session “Continuous Audit: Mengelola Early Warning System Dalam Pelaksanaan Internal Audit”
6 Agustus 2015 Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI) - Komisariat ESDM
Seminar Nasional Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI): “Good Governance - Excellent Performance”.
16-18 September 2015 Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI)
Konferensi Nasional IAIB “Memperkuat Sinergi Audit Intern, Manajemen Risiko dan Kepatuhan Dalam Menjawab Tantangan Integrasi Industri Keuangan”
11- 13 November 2015 Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB)
Jumlah Karyawan Divisi Audit InternalSampai dengan akhir Desember 2015, jumlah karyawan Divisi Audit Internal berjumlah 21 orang, dengan komposisi sebagai
berikut:
Jabatan Jumlah (orang)
Kepala Divisi 1Kepala Departmen 3Supervisor 7Staf 12Total 23
Jumlah karyawan tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan kajian atas pengelolaan sistem pengendalian internal dan efektivitas
pengawasannya yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan. Adapun rincian pejabat di Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut:
1. Kepala Divisi: Saiful Huda
2. Kepala Departemen:
1. Deddy Zulfachrie
2. Dayu Rasmini
3. Angga Surya
Sertifikasi Audit InternalUntuk menjaga kualitas proses audit, pejabat di Divisi Audit Internal telah memiliki sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA) sebanyak
3 orang.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati224 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Struktur Organisasi & Kedudukan Divisi Audit Internal Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal yang juga diatur dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM – LK No. KEP-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember
2008, Perseroan telah membentuk Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris,
dengan revisi terakhir pada tanggal 1 Desember 2015.
Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perseroan disebutkan bahwa:
1. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan
Komisaris.
2. Kepala Divisi Audit Internal bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite
Audit.
3. Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Internal Audit akan dilaporkan segera kepada otoritas yang
berwenang mengatur dan mengawasi kegiatan usaha Perseroan.
4. Seluruh Internal Auditor di Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Audit Internal.
DEWan KOMiSaRiS
KOMiTE aUDiT
DiREKTUR UTaMa
KEPaLa DiViSi inTERnaL aUDiT
DiSTRiBUTiOn & SUPPORT
aUDiT DEPT. HEaD
aUDiT DEVELOPMEnT &
aSSURanCE DEPT. HEaD
DiSTRiBUTiOn & BUSinESS
aUDiT DEPT. HEaD
Ket: Koordinasi
Supervisi/Pembinaan
Pihak yang mengangkat dan memberhentikan Kepala Audit InternalUntuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal yang juga diatur dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM – LK No. KEP-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember
2008, Perseroan telah membentuk Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris
terakhir pada tanggal 1 Juni 2012.
Pengangkatan Kepala Audit Internal Perseroan merupakan kewenangan Direksi yang telah diajukan oleh Direktur Utama untuk
diproses dalam rapat Direksi.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 225PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Tahunan (Annual Audit Plan).
2. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas Internal Audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai
risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran
Perusahaan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
3. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan internal audit yang dilakukannya.
4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Direksi lainnya serta
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
5. Memonitor, menganalisis dan melaporkan tindak lanjut hasil Aktivitas Internal Audit dan Aktivitas Investigasi.
6. Bekerja sama dengan Komite Audit.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
8. Tidak memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan operasional.
Kewenangan Audit Internal Perseroan1. Melakukan penugasan audit terhadap kegiatan semua unit kerja dan cabang dalam organisasi Perseroan.
2. Berwenang melakukan akses terhadap semua data dan dokumen dalam bentuk hardcopy maupun softcopy serta informasi
obyek audit termasuk di dalamnya catatan karyawan dan sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap perlu untuk menunjang
kegiatan audit.
3. Melakukan penelusuran terhadap indikasi fraud pada setiap aspek dan unsur kegiatan baik berupa penipuan, pemalsuan,
penggelapan, pencurian, atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian material maupun immaterial bagi perusahaan.
Penelusuran terhadap suatu kasus/masalah terbatas pada pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen.
4. Melakukan komunikasi secara berkala dengan anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit.
5. Dalam hal terdapat kejadian/peristiwa yang berdampak material dan atau signifikan bagi perusahaan, maka Kepala Divisi
Audit Internal berwenang mengadakan rapat secara insidentil dengan Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.
6. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan auditor eksternal.
7. Tidak memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan operasional.
Kode Etik Audit InternalKode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor internal dalam pelaksanaan audit. Profesionalisme dari seorang auditor internal
tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan independen. Kode Etik Auditor Internal
mengacu pada prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan kegiatan audit sesuai dengan standar perilaku The Institute of
Internal Auditors (IIA).
Kode Etik mengatur prinsip dasar perilaku Auditor Internal, yang dalam pelaksanaannya memerlukan pertimbangan yang seksama
dari masing-masing Auditor Internal. Pelanggaran terhadap KodeEtik merupakan pelanggaran terhadap disiplin Perseroan yang
dapat mengakibatkan Auditor Internal diberi peringatan, diberhentikan dari tugas di lingkungan Audit Internal dan atau dikenakan
hukuman disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Para Auditor Internal harus memegang teguh dan mematuhi Kode Etik - Standar Perilaku, yaitu sebagai berikut:
1. Integritas
Memiliki kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan
guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal.
2. Obyektivitas
Menjunjung tinggi ketidak-berpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi audit.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati226 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
3. Kerahasiaan
Menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa otorisasi yang memadai,
kecuali terdapat peraturan dan undang-undang yang mengharuskan.
4. Kompetensi
Memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas yang
diberikan.
Penanggung jawab utama dari penerapan Sistem Pengendalian lnternal Perusahaan adalah Direksi, khususnya Direktur Utama,
yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Divisi Audit lnternal dalam memonitor efektivitasnya.
MANAJEMEN RISIKOI. Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Pengelolaan risiko pada Perusahaan dilaksanakan berprinsip pada azas proaktif early detection yang ditujukan untuk mendukung
pertumbuhan Perusahaan yang cepat, sehat dan berkesinambungan serta memelihara tingkat risiko dan imbal balik pada tingkat
yang optimal. Pendekatan manajemen risiko dilakukan oleh Perusahaan secara komprehensif untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan atas risiko-risiko yang berdampak pada bisnis, operasional dan organisasi. Manajemen risiko
di Perseroan ditujukan untuk menjaga modal Perusahaan, meningkatkan nilai perusahaan, mengoptimalkan profil risk-return,
mendukung proses pengambilan keputusan serta melindungi reputasi Perusahaan.
Perseroan, sebagai Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (persero) Tbk telah melakukan Konsolidasi Risiko dengan Perusahaan induk
dimana aktivitas ini merupakan bukti kepatuhan kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, yang mana penerapan manajemen risiko Perusahaan merupakan pendekatan terpadu
dan konsisten dalam melakukan penelaahan, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap seluruh komponen
kelompok Perusahaan. Perkembangan konsolidasi ini secara berkala telah dikomunikasikan Bank Mandiri kepada regulator.
Konsep konsolidasi manajemen risiko dengan Perusahaan Induk dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu:
1. First Line, yang berkaitan dengan pemenuhan ketentuan PBI nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara
Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak.
2. Second Line, yang lebih merupakan pendekatan kebutuhan internal Perusahaan secara keseluruhan yang mencakup perangkat
(tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola perusahaan (governance), dan system informasi manajemen risiko (system)
Berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan dalam rangka konsolidasi risiko antara lain:
• Annual Risk Consolidation Conference (ARCC) antara Perusahaan Induk dan seluruh Perusahaan Anak ;
• Forum Integrated Risk Committee (FIRC) yang dilakukan bersama Bank Mandiri setiap triwulan untuk membahas perkembangan
Profil Risiko Inherent dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) di Perseroan;
• Penerapan Risk Appetite Statement (RAS) bersama dengan Bank Mandiri sebagai salah satu tools Risk Management untuk
mengukur tingkat risiko yang masih dapat diterima Perusahan dalam mendukung strategi bisnis;
• Pelaksanaan Stress Test Terintegrasi Bank Mandiri dengan Perusahaan anak setiap triwulan, menggunakan beberapa asumsi /
skenario sebagai bentuk antisipasi aksi perusahan pada kondisi lingkungan bisnis yang buruk;
• Penerapan Scoring model yang dibuat dan dikalibrasi secara berkala oleh Bank Mandiri sesuai dengan kondisi bisnis Perseroan;
• Monitoring kondisi likuidas perusahaan secara mingguan untuk dilaporkan kepada Perusahaan Induk sebagai bentuk
konsolidasi risiko.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 227PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• Perhitungan Expected Loss/Risk Premium yang meliputi Probalility of Default, Exposure at Default (EAD) dan Loss Given
Default;edilakukan Perseroan
• dilakukan setiap semester untuk mengetahui perkembangan kemampuan permodalan dan tingkat rentabilitas Perseroan;
• Pooling Informasi Debitur (PID) merupakan kumpulan data debitur Bank Mandiri dan seluruh Perusahaan Anak terkait debitur-
debitur terbesar pada masing-masing perusahaan, debitur-debitur yang pernah ditolak pada proses akuisisi kredit, debitur-
debitur Non Performing Loan dan debitur-debitur yang pernah direstrukturisasi.
Sesuai dengan POJK NO. 1/POJK.05/2015 tertanggal 26 Maret 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa
Keuangan Non-Bank, dalam implementasi manajemen risiko di Perseroan, perusahaan bertumpu pada 5 pilar yang diuraikan
sebagai berikut:
Penerapan Manajemen Risiko
Pilar 1
PengawasanAktif Direksidan Dewan Komisaris
Pilar 2
Kebijakan, Prosedur dan
PenetapanLimit
Pilar 3
Identifikasi, Pengukuran,
Pengawasan & Pengendalian
Risiko
Pilar 4
SistemInformasi
ManajemenRisiko
Pilar 5
SistemPengendalian
Internal
Pilar 1. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis melalui:
• Penetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan
atas kualitas portofolio secara berkala;
• Evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
• Terdapatnya Komite Audit, Unit Kerja Compliance serta Divisi Manajemen Risiko sebagai bagian organ Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsi pengawasannya;
Pilar 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan
keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standard Operational Procedure yang disosialisasikan kepada
seluruh karyawan.
Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang
bukan transaksi kredit. Kebijakan pencadangan kerugian piutang Perusahaan juga sejalan dengan kebijakan pencadangan pada
Perusahaan Induk yang sesuai dan patuh terhadap ketentuan regulator.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati228 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pilar 3. identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Pengendalian Risiko
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengendalikan 8 risiko Utama di Perseroan
termasuk risiko transaksi intragroup dengan menggunakan tools profil risiko yang dilakukan secara berkala setiap triwulan. Risiko
Utama Perseroan tersebut adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum,
Risiko Reputasi, Risiko Strategik.Pilar.
Pilar 4. Sistem informasi Manajemen Risiko.
Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, Perseroan telah mengembangkan
sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakterisitik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha. Sebagai contoh
yaitu Perseroan Report yang berisi indicator leading, coincidence, lagging berbasis mobile yang menyediakan informasi secara
akurat, lengkap, informatif, tepat waktu, dan dapat diandalkan sehingga Direksi, Dewan Komisaris dan kepala unit kerja terkait
dapat cepat dalam mengambil keputusan.
Pilar 5. Sistem Pengendalian internal
Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan
Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Unit Audit Internal mencakup:
• Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;
• Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan
termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan
• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
II. Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas Operasional Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional utamanya ditujukan untuk pengelolaan risiko kredit dan risiko operasional pada
level yang dapat diterima.
1. Pengelolaan Risiko Kredit
Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan
meminimalisir kerugian akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya.
Kebijakan Kredit
Penjabaran kebijakan kredit secara operasional dituangkan dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP). Proses
pengelolaan kredit diawali dengan penetapan target market, melakukan risk assessment dan monitoring atas pemberian
kredit.
Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, dimana fungsi analisa kredit dilakukan oleh unit bisnis
dan unit risiko kredit yang independen, fungsi persetujuan kredit dilakukan secara “4 eyes principle”
Persetujuan Kredit
Dalam menilai aplikasi kredit, Perseroan senantiasa mengacu pada regulasi dan prinsip kehati-hatian diantaranya berdasarkan
faktor penilaian kemampuan membayar, prospek usaha dan kinerja debitur. Perseroan telah menerapkan mobile survey dalam
rangka meningkatkan kualitas pencairan kredit.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 229PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit segmen retail dilakukan melalui proses end-to-end yang terintegrasi dalam system
e-Star. Proses pengambilan keputusan pada segmen corporate atau fleet dilakukan melalui Rapat Komite Kredit (RKK).
Sedangkan pada segmen retail dilakukan melalui sistem credit scoring. Model credit scoring secara berkala dilakukan validasi
untuk memastikan keakuratannya.
Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan kredit, perusahaan telah memberikan kewenangan memutus kredit
kepada pejabat yang ditunjuk berdasarkan kualifikasi tertentu.
Monitoring Kredit
Monitoring kredit pada segmen corporate atau fleet dilakukan dengan menggunakan metode Watch List. Watch List
merupakan suatu metode standard, terstruktur dan komprehensif dalam memantau kinerja debitur, sehingga dapat segera
dilakukan penanganan dini untuk mencegah penurunan kualitas kredit debitur. Monitoring dilakukan secara harian dengan
adanya fungsi kerja khusus penanganan account bermasalah/berpotensi bermasalah di unit kerja fleet.
Monitoring untuk kredit retail dilakukan pada tingkat portofolio melalui analisa portofolio dari berbagai aspek (kualitas dan
kuantitas portofolio dari berbagai sudut analisa) yang dituangkan dalam monthly portfolio review.
Perusahaan juga melakukan monitoring secara berkala terhadap pejabat pemegang kewenangan memutus kredit untuk
memantau kualitas keputusan.
Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan proses simulasi dan stress testing terhadap portofolio secara
berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio terhadap perubahan makro ekonomi. Hasil simulasi memberikan
panduan bagi Perusahaan untuk memonitor secara lebih ketat sektor-sektor atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami
penuruan kualitas serta untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya dampak yang buruk.
Credit Collection dan Recovery
Perusahaan secara khusus menjalankan kebijakan penanganan collection dan recovery yang dibuat secara lebih terfokus,
sistematis, agresif dan terintegrasi berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket collection. Kebijakan tersebut didukung
oleh Automatic Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection reports. Perseroan juga telah
mengimplementasikan mobile collection yang dilengkapi dengan EDC untuk memudahkan field collector dalam melakukan
penagihan.
2. Pengelolaan Risiko Operasional
Risiko operasional dapat disebabkan karena ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Pengelolaan risiko operasional
yang efektif dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengelolaan
risiko operasional, Perusahaan melakukan hal seperti penyelarasan metodologi Risk Based Audit melalui sinkronisasi risk library;
menyediakan media komunikasi dengan Direktur Utama yang dinamakan “letter to CEO” sebagai Whistle Blowing System;
dan melakukan implementasi perangkat yang dinamakan Operational Risk Management Tools (ORM Tools). ORM Tools yang
dipergunakan untuk pelaksanaan ORM adalah sebagai berikut:
a. Key Risk indicator (KRi)
KRI merupakan tools yang digunakan untuk memonitor risiko kunci terkait kegiatan operasional perusahaan. Pemantauan
dilakukan untuk mengetahui batas risiko yang terjadi di unit kerja terkait yang terpapar risiko kunci setiap bulan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati230 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
b. Risk Control & Self assessment (RCSa)
RCSA dipergunakan untuk identifikasi dan menilai risiko yang melekat pada aktivitas bisnis perusahaan dan menilai kualitas
control yang telah dilakukan setiap triwulan.
c. Perseroan Loss Events Database (MLED)
MLED merupakan form yang digunakan untuk mencatat seluruh kerugian akibat risiko operasional yang telah terjadi pada
unit kerja. Pencatatan dilakukan oleh setiap unit kerja setiap bulan secara online/web based.
d. Perseroan Early Detection System (MEDS)
MEDS merupakan system pendeteksi dini terkait proses akusisi kredit, collection, maupun fraud event yang melekat pada
proses bisnis yang berpotensi merugikan perusahaan.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional, unit kerja Risk Management berperan sebagai second line of defense dan Internal
Audit sebagai third line of defense. Sedangkan unit kerja bisnis sebagai risk owner merupakan first line of defense yang
bertanggung terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerja masing-masing
Business Continuity Management
Selain tools tersebut di atas, untuk menjamin kelangsungan operasional perusahaan dalam kondisi darurat, Perusahaan
memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya
suatu keadaan darurat. Kebijakan perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasional bisnis diatur dalam Business
Continuity Plan (BCP). Pada saat ini, Perusahaan sedang mengembangkan BCP menjadi Business Continuity Management
(BCM) yang mencakup Business Continuity Plan (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan Emergency Response Procedure (ERP).
DRP merupakan proses Information Technology untuk menduplikasi database pada saat yang bersamaan di dua lokasi yang
berbeda.
3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas dapat terjadi apabila Perusahaan gagal menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar dan nyaman secara
bisnis. Perseroan setiap bulan mengelola risiko likuiditas melalui Asset Liability Committee (ALCO). Perusahaan telah mengikat
perjanjian dengan Bank Mandiri dalam hal Pembiayaan Bersama (Joint Financing) sehingga dihasilkan komitmen penyediaan
pendanaan dari Bank Mandiri sepanjang tahun. Selain pembiayaan bersama, Perusahaan juga telah mendapatkan komitmen
pinjaman dari beberapa bank lokal maupun swasta internasional dengan jangka waktu yang cukup panjang dan mengcover
tenor pinjaman debitur.
Seluruh pinjaman baik pendanaan maupun pembiayaan dilakukan dalam suku bunga fix dengan tenor fix dan dalam denominasi
rupiah sehingga Perusahaan tidak terpapar pada risiko pasar. Hal ini dilakukan sebagai strategy gapping atau miss match
likuiditas.
4. Risiko Lain
Disamping risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas, Perusahaan juga menaruh perhatian pada risiko-risiko lain yang
harus dikelola, antara lain: risiko pasar, kepatuhan, hukum, reputasi, strategic dan risiko intragroup. Keseluruhan risiko tersebut
di manage secara terintegrasi dengan Bank Mandiri melalui Forum Integrated Risk Committee (FIRC) setiap triwulan.Dalam hal
risiko hukum, Perusahaan terus berusaha meningkatkan pengendalian risiko hukum, antara lain dengan melengkapi personil
legal & compliance group untuk memastikan setiap kegiatan/transaksi telah mendapatkan kajian dari sisi hukum, dan setiap
proses persidangan dapat ditangani dengan optimal. Hingga saat ini, Perusahaan belum pernah mengalami kekalahan dalam
proses persidangan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 231PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dalam hal risiko strategis, Perusahaan melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis dan melakukan
langkah-langkah perbaikan dalam rencana strategi dan target bisnis sesuai dengan Risk Appetite serta mempertimbangkan
kondisi internal dan eksternal.
Dalam hal risiko kepatuhan, Perusahaan memiliki code of conduct sebagai pedoman berperilaku dan merupakan bagian
budaya perusahaan (corporate culture). Dalam tahap perencanaan strategis, Perusahaan selalu menilai kecukupan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal risiko reputasi, Perusahaan telah memiliki unit kerja customer care yang khusus memfokuskan diri pada penanganan
pengaduan debitur. Perusahaan juga memiliki Contact Centre melalui berbagai contact points seperti telepon, website dan
media sosial sehingga debitur dapat langsung menyampaikan keluhan dan inquiry mengenai produk dan layanan Perusahaan.
Perusahaan juga secara aktif melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan,
kesehatan, olahraga, lingkungan hidup dan bantuan korban bencana alam.
Dalam hal risiko transaksi intragroup, Bank Mandiri melakukan pengukuran ketergantungan bisnis dengan perusahaan anak
terkait eksposur Joint Financing. Saat ini kebijakan Perseroan fokus pada pembiayaan melalui joint financing. Hal ini sejalan
dengan kebijakan dan strategi bisnis Bank Mandiri.
III. Data Profil Debitur Berdasarkan Demografi & Jenis Pekerjaan
Wiraswasta
TNI / POLRI
Profesional
Pendidikan
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Lain-lain
DiSTRiBUSiPEKERJaan DEBiTUR PERSEROan 2015
56,34%15%
0,48%0,80%
0,06%
0,06%
19,65%
7,60%
Company
Jabodetabek, Banten
Jawa Barat
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan
Sulawesi
DiSTRiBUSiDEBiTUR PERSEROan 2015
33%
11%
10%
11%12%
8%7%
8%
Jawa Tengah, Yogyakarta
Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB
IV. Fokus Dan Inisiatif Pengendalian Risiko Tahun 2015 Fokus dan inisiatif pengendalian risiko perusahaan tahun 2015 adalah Risiko Kredit dan Risiko Operasional. Risiko kredit
dilakukan dengan penyempurnaan proses akuisisi yang terkendali dan terawasi dengan menerapkan mobile survey dengan
tujuan meningkatkan kualitas portofolio dan implementasi mobile collection secara nasional yang bertujuan memudahkan
penagihan serta monitoring hasil penagihan. dan penerapan manajemen risiko terintegrasi.
V. Fokus Dan Inisiatif Manajemen Risiko Tahun 2016 Fokus dan inisiatif manajemen risiko tahun 2016 masih tetap pada Risiko Kredit dan Risiko Operasional. Hal ini terlihat dalam
KPI Perseroan yang sebagian besar fokus pada kualitas portofolio kelolaan. Tahun 2016 Perseroan akan mengimplementasikan
kebijakan dan ketentuan baru yang tertuang dalam Standard Operational Procedure (SOP) dan mensosialisasikan ke seluruh
unit kerja agar memiliki persepsi dan pemahaman yang sama.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati232 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas portofolio, Perseroan akan mengimplementasikan sentralisasi telecoll secara
nasional. Selain itu Perseroan juga akan mengembangkan metodologi pengukuran profitability account sesuai dengan target
segmen yang telah ditetapkan, sehingga tetap dapat meningkatkan profit perusahaan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNPerseroan memiliki sistem pengendalian intern dengan tujuan untuk:
1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan,
2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat,
3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
4. Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran terhadap prinsip
kehati-hatian, dan
5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi biaya.
Sebagai proses yang dijalankan oleh seluruh jajaran Perseroan, maka Sistem Pengendalian Intern diterapkan mulai dari penetapan
sasaran dan strategi di seluruh organisasi, identifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi
sasaran dan strategi dimaksud, dan pengelolaan risiko agar tetap berada dalam batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Kerangka kerja sistem pengendalian internal yang menjadi acuan perseroan adalah kerangka kerja yang telah dipraktekkan
oleh perusahaan-perusahaan terbaik di industri terkait (best practices) yaitu COSO Internal Control Framework, yang mencakup
komponen-komponen:
1. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan, yang terdiri dari integritas, nilai etika dan kompetensi seluruh karyawan
dan Manajemen perusahaan, filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen termasuk cara yang ditempuh dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya, pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia serta perhatian dan
arahan yang dilakukan oleh Direksi dan Komisaris.
2. Manajemen risiko, yang mencakup proses identifikasi, analisa, penilaian dan mitigasi atau respon atas risiko yang relevan
dengan bidang usaha perusahaan.
3. Aktivitas kontrol, mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan agar seluruh proses di perusahaan terkendali sesuai sasaran
yang telah ditetapkan, antara lain aktivitas yang terkait dengan struktur organisasi mencakup kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan pengamanan aset perusahaan.
4. Sistem informasi dan komunikasi, mencakup aktivitas yang terkait dengan penyajian laporan kegiatan perusahaan dan
penyampaiannya kepada pihak terkait, yang antara lain mencakup informasi dan komunikasi kegiatan operasional, kegiatan
finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.
5. Monitoring, mencakup aktivitas atau proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk kualitas fungsi
Audit Internal dan kualitas unit kerja di dalam struktur organisasi perusahaan, sehingga system pengendalian internal dapat
dilaksanakan secara optimal, dan penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit.
Pengendalian Keuangan dan OperasionalPeraturan dan kebijakan perseroan mengharuskan adanya upaya untuk memelihara catatan dan menyajikan laporan keuangan
sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang mewajibkan pengungkapan seluruh transaksi material yang
mempengaruhi perubahan nilai asset, kewajiban dan modal. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan dari penyelewengan
keuangan. Disamping itu, perseroan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang menjamin keandalan dan
kecukupan setiap transaksi.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 233PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Penyajian laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas) pada setiap tahun buku
dilakukan untuk memenuhi kepentingan semua pihak yang terkait dengan perseroan. Perseroan mempunyai komitmen untuk
mengungkapkan laporan tersebut kepada semua pihak yang berkepentingan secara adil dan transparan berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Untuk memenuhi semua prinsip di atas, perseroan telah memiliki kebijakan yang menjamin bahwa transaksi dicatat dengan segara,
akurat dan dilengkapi dengan dokumen pendukung yang memadai. Transaksi yang tercatat dalam sistem akuntansi sekurang-
kurangnya telah mendapatkan persetujuan manajemen yang memiliki kewenangan untuk keperluan tersebut dan dicatat dengan
benar. Setiap laporan keuangan perusahaan secara wajar dan akurat menggambarkan transaksi yang sebenarnya tanpa sedikitpun
adanya upaya menyembunyikan fakta kepada pembaca laporan. Semua pihak, baik Direksi, Komisaris dan Karyawan yang
bertanggung jawab atas fungsi-fungsi tersebut, wajib memahami dan menjalankan kebijakan sistem pengendalian internal dan
prosedur pencatatan akuntansi keuangan perseroan.
Perseroan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang menjamin keandalan sistem akuntansi keuangan. Sistem
pengendalian internal diberlakukan untuk menjaga asset terhadap penyalahgunaan dan pengalihan kepemilikan secara tidak sah,
menjaga keabsahan catatan-catatan akuntansi dan keandalan informasi keuangan yang digunakan di dalam perusahaan maupun
yang dipublikasikan.
Manajemen Perseroan senantiasa melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan.
Selain itu, evaluasi atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan juga dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
pada saat proses pelaporan keuangan tahunan.
Efektivitas Sistem Pengendalian InternPerseroan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang menjamin keandalan sistem akuntansi keuangan. Sistem
pengendalian internal diberlakukan untuk menjaga asset terhadap penyalahgunaan dan pengalihan kepemilikan secara tidak sah,
menjaga keabsahan catatan-catatan akuntansi dan keandalan informasi keuangan yang digunakan di dalam perusahaan maupun
yang dipublikasikan.
Manajemen Perseroan senantiasa melakukan penilaian efektivitas Sistem Pengendalian internal atas pelaporan keuangan perseroan.
Selain itu, evaluasi atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan juga dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik pada
saat proses pelaporan keuangan tahunan.
PENGADAAN BARANG DAN JASAProsedur dan Tata Cara Pengadaan barangSetiap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus dilakukan oleh pihak yang berwenang memproses pengadaan mulai
dari perencanaan, pengadaan, pemilihan/seleksi penyedia Barang dan Jasa, serta pengawasan pelaksanaan pengadaan dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Efisien, berarti pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Efektif, berarti pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Terbuka dan Bersaing, berarti pengadaan Barang/Jasa harus terbuka bagi penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan
dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/criteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati234 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia
barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya.
5. Adil / Tidak Diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah
untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alas an apapun.
6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/
jasa.
Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasaDalam melaksanaan pengadaan barang dan jasa, Perseroan telah menerapkan prosedur sebagai berikut:
a. Pelaksana Pengadaan Terdapat 3 kelompok pelaksana pengadaan yang dapat memproses pengadaan barang dan jasa
perusahaan, yaitu:
- Departemen Procurement dan General Affair
- Tim pengadaan yang terdiri dari Departemen procurement dan General Affair ditambah dengan unit kerja lain yang
terkait serta;
- Panitia pengadaan yang terdiri dari Departemen Procurement dan General Affair dan/atau Divisi terkait dan Legal untuk
melaksanakan proses pengadaan Barang dan Jasa yang pada dasarnya dilaksanakan secara Pelelangan Umum/Pelelangan
Terbatas atau Seleksi Umum/Seleksi Terbatas.
b. Dokumen pengadaan:
Setiap pelaksanaan Pengadaan barang dan jasa wajib didokumentasikan untuk digunakan sebagai bukti otentik pengadaan
Barang dan Jasa.
c. Daftar Penyedia barang dan jasa:
Penyedia barang dan jasa harus memenuhi kulaifikasi yang ditetapkan sehingga pengadaan barang dan jasa sesuain dengan
spesifikasi yang ditetapkan.
d. Sistem Penyampaian penawaran:
Cara penyampaian penawaran dapat memilih salah satu dari ketiga sistem yang telah ditetapkan sebelumnya didalam dokumen
pengadaan yaitu:
- Sistem satu sampul: sistem ini diberlakukan untuk pengadaan bvv spesifikasi teknis, metode kerjanya dan/ atau produknya
dapat dibuat dengan jelas dan pasti.
- Sistem dua sampul: Sistem ini diberlakukan untuk barang dan jasa tertentu yang memiliki range (koridor) spesifikasi untuk
setiap aspek teknisnya sehingga siperlukan evaluasi teknis yang mendalam untuk menjamin kulatisa barang dan jasa
tersebut sebelum dilaksanakan proses evaluasi harga.
- Sistem bertahap: sistem ini hanya diberlakukan untuk pemgadaan barang dan jasa yang sifatnya kompleks, berteknologi
tinggi, dan nilai pengadaannyan relative besar serta memerlukan penyesuaian criteria teknis/ kinerja/desain untuk
menyetarakan spesifikasi teknis diantara penyedia barang dan jasa sebagai mana yang dipersyaratkan dalam dokumen
pengadaan.
e. Sistem evaluasi penawaran: dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
- Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari sistem gugur, sistem nilai, sistem penilaian
biaya selama umur ekonomis
- Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan jasa konsultasi yang dibagi menjadi Sistem evaluasi kualitas, sistem evaluasi
kualitas dan biaya, sistem evaluasi biaya terendah.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 235PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
f. Bentuk dan jenis ikatan kerja:
- Bentuk ikatan kerja terdiri dari: bukti pembelian barang, SPK, Kontrak kerja.
- Jenis Ikatan kerja terdiri dari: Ikatan Lumpsum, Ikatan harga satuan dengan volume, ikatan gabungan lumpsum dan unit
price, ikatan terima jadi., ikatan harga satuan tanpa volume pemesanan pasti, ikatan penyerahan bertahap dengan batas
volume maksimal, ikatan cost plus fee, ikatan presentase.
g. Jaminan dalam pengadaan barang dan jasa:
Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus disadari adanya risiko-risiko yang mungkin Timbul, diantaranya
pengunduran diri dari penyedia barang dan jasa, wan prestasi, risiko penarikan uang muka, dan risiko lainnya.
Jenis-jenis pelelangana. Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas
Pelaksanaan metode ini dilaksanakan apabila nilai tender diperkirakan lebih dari 5 miliar Rupiah dengan ketentuan pelaksanaan
sebagai berikut:
- Pengumuman Prakualifikasi
- Pemasukan Dokumen prakualifikasi
- Evaluasi dokumen prakualifikasi
- Penetapan pengumuman prakualifikasi
- Undangan pengambilan dokumen pengadaaan
- Penjelasan lelang
- Pemasukan dan pembukaan penawaran
- Evaluasi penawaran
- Pembuatan berita acara hasil pelelangan
- Penetapan pemenang lelang
- Pengumuman pemenang lelang
- Sanggahan peserta lelang
- Penandatanganan kontrak
- Pembayaran uang muka
b. Pemilihan Langsung
Tata cara pengadaan barang dan jasa dengan metode pemilihan langsung dilaksanakan dengan proses sebagai berikut:
- Undangan kepada penyedia barang dan jasa
- Pemberian penjelasan dokumen pengadaan
- Penyampaian penawaran
- Pembukaan penawaran
- Evaluasi penawaran
- Klarifikasi teknis dan negosiasi
- Penetapan penyedia barang dan jasa terpilih
- Penunjukkan penyedia barang dan jasa
- Penandatanganan konrak
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati236 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
PERKARA PENTINGSampai dengan akhir tahun 2015, Perseroan memiliki 53 perkara hukum. Perseroan terlibat dalam beberapa perkara perdata.
Perkara-perkara perdata yang dihadapi oleh Perseroan pada umumnya timbul dalam kaitannya dengan tindakan Perseroan
memperoleh jaminan pelunasan hutang dari para konsumennya karena adanya kelalaian para konsumen dalam melakukan
kewajiban pembayaran atas fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang diberikan Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:
Daftar Kasus Posisi Perkara Perdata
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
1 Matraman335/Pdt.G/2011/PN.JKT.TIM Pengadilan Negeri Jakarta Timur
8 Juni 2011 Penggugat
1. Rahmat Sori. A. Harahap (Konsumen/ Tergugat 1) 2. Solahudin (Tergugat II)
Wanprestasi
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Jakarta
Rahmat S.A.H. (Tergugat) mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung.
2 Fatmawati533/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
4 Oktober 2011 TergugatOng Tik Gie (Jimmy Mamahit)
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Kalah Pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. MTF menang Pada Tingkat Banding.
Ong Tik Gie mengajukan Kasasi. Masih dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung.
3 Yogyakarta179/Pdt.G/2011/PN.Slmn. Pengadilan Negeri Sleman
28 November 2011
Tergugat Ari MurdowoPerbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Sleman. MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Yogyakarta. MTF menang Pada Kasasi Mahkamah Agung
Ari Murdowo (Penggugat) mengajukan Kasasi. Sudah terdapat Putusan Kasasi pada Februari 2015, yang dimenangkan oleh MTF.
4 Tasikmalaya55/Pdt.G/2011/PN.Tsm. Pengadilan Negeri Tasikmalaya
5 Desember 2011
Tergugat1) Irma Fitriana; 2) Asep Saepul Hidayat
Perbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya. MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat. MTF Menang Pada Mahkamah Agung.
Pada Oktober 2015 telah ada putusan MA, dimana MTF menang pada tingkat kasasi.
5 Kediri1344 K / PDT/2014 Mahkamah Agung
5 November 2012
Tergugat I Ahmad FaridPerbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Kediri. MTF Menang Pada Pengadilan Tinggi Jawa Timur. MTF Menang Pada Mahkamah Agung
Pada bulan Desember 2015, MTF diputuskan menang dalam proses Kasasi di MA.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 237PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
6 Tasikmalaya051/Pdt.G/2013/PN.TSM, Pengadilan Negeri Tasikmalaya
19 November 2013
Pemohon Keberatan
Deviani
Permohonan Keberatan ke Pengadilan Negeri Tasikmalaya atas Putusan BPSK Kota Tasikmalaya (atas nama Pengadu Deviani)
MTF Kalah Pada BPSK Kota Tasikmalaya. MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya. MTF Menang Pada Mahkamah Agung.
Pada bulan Agustus 2015, MTF diputuskan menang dalam proses Kasasi di MA.
7 Padang6/Pdt.G/BPSK/2014/PN.BT Pengadilan Negeri Bukit Tinggi
BPSK Februari 2014 PN 16 Mei 2014
Teradu Adek Oktavia
Pengajian Kasasi oleh Konsumen atas Putusan PN Bukit Tinggi
MTF Kalah pada BPSK Bukit Tinggi MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Bukit Tinggi
Debitur mengajukan Kasasi, masih dalam proses pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung.
8 Fleet46/Pdt-Sus/Pailit/2014/PN.NIAGA.JKT.PST
29 Desember 2014
Kreditor Lain
PT PUNDI ABADI LESTARI
Permohonan Pailit Konsumen
Telah memutuskan bahwa Debitur an. PT Pundi Abadi Lestari telah dinyatakan pailit
Telah adanya penetapan bahwa akan akan adanya pelunasan terhadap barang modal an. Leassee.
9Kelapa Gading
58/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Utara
17 Februari 2014
Penggugat Tonny WanprestasiMTF Kalah pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara
MTF mengajukan Banding, Putusan PN menganggap kurang Pihak Asuransi, masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi.
10 Cirebon04/Pdt.Plw/2014/PN.CN. Pengadilan Negeri Cirebon
16 Februari 2014
PenggugatSosi K & Risnawati
Gugatan Perlawanan Atas Sita Jaminan Pengadilan Negeri Cirebon
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Cirebon
Konsumen mengajukan Banding atas putusan PN Cirebon, masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi.
11 Palangkaraya119/Pdt.G/2014/PN.Plk. Pengadilan Negeri Palangkaraya
22 Juli 2014 Tergugat M. Rida AnsariPerbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Palangkaraya
Pengadilan Negeri Palangkaraya telah menjatuhkan Putusan terhadap Perkara tersebut dengan Gugatan tidak dapat diterima (N.O) Case Closed Januari 2015.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati238 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
12 Muara Bungo70/Pdt.G/2014/PN.Mrb. Pengadilan Negeri Muara Bungo
September 2014
Tergugat Marsono WanprestasiMTF Menang Pada Pengadilan Negeri Muara Bungo
Putusan Pengadilan Negeri Muara Bungo sudah Incrach.
13 Palembang139/Pdt.G/2014/PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang
September 2014
Tergugat YusmitraPerbuatan Melawan Hukum
Pengadilan Negeri Palembang Menggugurkan Gugatan Penggugat
Pengadilan Negeri Palembang Menggugurkan Gugatan Penggugat.
14 Palangkaraya154/Pdt.G/2014/PN.Plk. Pengadilan Negeri Palangkaraya
21 Oktober 2014
Tergugat Jemi Karter (Hermawan)
Pencantuman Klausula Baku
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Palangkaraya
Pengadilan Negeri Palangkaraya telah menjatuhkan Putusan terhadap Perkara tersebut dengan Gugatan tidak dapat diterima (N.O) Case Closed Februari 2015.
15 Jember132/Pdt.G/2014/PN.Jmr. Pengadilan Negeri Jember
6 November 2014
Tergugat Agus SantosoPerbuatan Melawan Hukum
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Jember
Pengadilan Negeri Jember menggugurkan gugatan penggugat. Case Close April 2015.
16 Surabaya843/Pdt. G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya
6 November 2014
Tergugat Kristono WanprestasiMTF Menang pada Pengadilan Negeri Surabaya
Penggugat menyatakan Banding.
17 Cirebon 64/Pdt.G/2014/PN. Cbr8 Desember 2014
Tergugat I Munari Wanprestasi Perdamaian
Masih dalam proses pemanggilan oleh Pengadilan Negeri Cirebon dalam tahap mediasi.
18 Pekanbaru
212/Pdt. Sus/BPSK/2014/PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru
24 November 2014
Pemohon Keberatan
Sudirman
Pengajuan Kasasi oleh MTF atas Putusan PN Pekanbaru
MTF Kalah pada BPSK Kota Pekanbaru MTF Kalah Pada Pengadilan Negeri Pekanbaru
MTF Mengajukan Kasasi, masih dalam proses kasasi. Putusan NO, dianggap terlambat mengajukan Keberatan (perbedaan penafsiran terhadap jangka waktu 14 hari Kerja untuk mengajukan Keberatan).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 239PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
19 Serang04/P3K/III/2015 BPSK Kota Serang
24 Maret 2015 Teradu Budi bin Jahidi
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Serang
Acara Mediasi tidak ada kata sepakat
Pada Maret 2015 sudah terdapat Putusan atas perkara tersebut dan dimenangkan oleh MTF.
20 Tasikmalaya08/A/BPSK-Kota.Tsm/IV/2015
15 April 2015 Teradu Ade Hendrajaya
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Tasik
Acara Mediasi tidak ada kata sepakat
Pada April 2015 telah ada Putusan BPSK Kota Tasik, Para pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK.
21 Tuban 068/U/BPSK/IV/2015 13 April 2015 Teradu Faktur Mu'in
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Bojonegoro
Acara Mediasi tidak ada kata sepakat
Pada April 2015 telah ada Putusan BPSK Kota Tasik, Para pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK.
22 Medan - April 2015 TeraduSyafrudin Ismail Lubis
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Medan
Acara Mediasi terdapat kesepakatan perdamaian
Pada April 2015 telah ada Putusan BPSK Kota Tasik, Para pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK.
23 Pekanbaru29/BPSK/PKR-SEKT/V/2015
Mei 2015 Teradu Chandra YusufPengaduan Konsumen di BPSK
MTF Kalah pada BPSK Kota Pekanbaru
Pada Juni 2015 telah ada Putusan Kota Pekanbaru, MTF Mengajukan Permohonan keberatan di PN Pekanbaru.
24 Pekanbaru129/Pdt.Sus-BPSK/2015/PN.Pbr Pengadilan Negeri Pekanbaru
Jun 2015Termohon Kasasi
Chandra Yusuf
Pengajuan Kasasi oleh Konsumen atas Putusan PN Pekanbaru
MTF Kalah pada BPSK Kota Pekanbaru MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Pekanbaru
Debitur mengajukan Kasasi, masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
25 Medan 243/K/BPSK/BB/V/2015 Mei 2015 Teradu Gajali
Pengaduan Konsumen di BPSK Batu Bara
-Tidak ada tindak lanjut dari BPSK Kab. Batu Bara
26 Medan227/P3K/BPSK/BB/V/2015
Mei 2015 TeraduDahryani Mulkan Dalimunthe
Pengaduan Konsumen di BPSK Batu Bara
-Tidak ada tindak lanjut dari BPSK Kab. Batu Bara.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati240 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
27 Padang 31/P3K/V/2015 Mei 2015 Teradu AfrizayantiPengaduan Konsumen di BPSK Padang
Dalam Acara Mediasi Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
MTF menang dalam Persidangan di BPSK Kota Padang dan Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK tersebut.
28 Padang 41/P3K/VI/2015 Jun 2015 Teradu PT Riau Cipta Nugraha
Pengaduan Konsumen di BPSK Padang
Para Pihak sepakat untuk berdamai
Para Pihak sepakat untuk berdamai.
29 Cilegon 11/P3K/V/2015 Jun 2015 Teradu WartoniPengaduan Konsumen di BPSK Serang
Dalam Acara Mediasi Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
Pada Juli 2015 telah ada Putusan BPSK Serang, Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK tersebut.
30Rantau Prapat
266/PG-ARB/BPSK/BB/V/2015
Jul 2015 Teradu Maksum
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
Dalam Acara Mediasi Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
Pada Agustus 2015 telah ada Putusan BPSK Serang, Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK tersebut.
31Rantau Prapat
- Jul 2015 TeraduMuhammad Effendi Harahap
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
Dalam Acara Mediasi Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
Pada Agustus 2015 telah ada Putusan BPSK Serang, Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK tersebut.
32Rantau Prapat
- Jul 2015 TeraduSahdinan Dongoran
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
Dalam Acara Mediasi Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
Pada Agustus 2015 telah ada Putusan BPSK Serang, Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK tersebut.
33 Padang184/BPSK-PDG/Pgl/VII/2015
Jul 2015 Teradu Citra Widya Sari
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
Para Pihak sepakat untuk berdamai
Pada Agustus 2015, Para Pihak telah sepakat untuk berdamai di hadapan Majelis BPSK Kota Padang.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 241PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
34 Purwokerto 6/FP/BPSK-Mgl/VII/2015 23 Juli 2015 Teradu Yasin Yuli
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
Para Pihak tidak sepakat untuk berdamai
Pada September 2015, Para Pihak Tidak sepakat untuk berdamai dan Para Pihak tidak mengajukan keberatan atas putusan BPSK Kota Magelang.
35 Gorontalo 26/Pdt.G/2015/PN.Gtlo 5 Agustus 2015 Tergugat Yulin PodilitoGugatan Konsumen di PN Gorontalo
Yulin Podilito (Debitur) mencabut gugatannya di Pengadilan Negeri
Pada September 2015, Yulin Podilito (Debitur) mencabut gugatannya di Pengadilan Negeri.
36 Padang 054/P3K/VIII/201512 Agustus 2015
Teradu Deswita. A
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Padang
Atas Pengaduan Konsumen (Deswita), MTF telah menghadiri dan mengajukan Eksepsi/Jawaban
Pada Oktober 2015 Para Pihak sepakat untuk berdamai.
37Rantau Prapat
315/PG-ARB/BPSK/BB/VIII/2015
14 Agustus 2015
Teradu Berlan Sitinjak
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
Atas Pengaduan Konsumen (Berlan), MTF telah mengajukan Eksepsi/ Jawaban
Sidang berikutnya menunggu penggilan resmi dari BPSK Kab. Batu Bara.
38 Medan132/Pen/BPSK/Mdn/VIII/2015
18 Agustus 2015
Teradu Dorres Nababan
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Medan
Atas Pengaduan Konsumen tersebut MTF telah menghadiri dan memberikan Eksepsi/Jawaban
Sidang berikutnya menunggu penggilan resmi dari BPSK Kota Medan.
39Rantau Prapat
278/Arbitrase/BPSK-BB/VIII/2015
25 Agustus 2015
Teradu Sudaryanto
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
MTF Kalah Pada BSPK Kab. Batu Bara
Pada Agustus 2015 BPSK Kab. Batu Bara memutuskan mengabulkan gugatan konsumen sebagian, dan MTF mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kab. Batubara di PN Tanjung Balai.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati242 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
40Rantau Prapat
1145/PG/BPSK/BB/IX/2015
27 Agustus 2015
Teradu Surati
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
-
Pada November 2015 BPSK Kab. Batu Bara memutuskan mengabulkan gugatan konsumen sebagian, MTF mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kab. Batubara di PN Padang Sidimpuan.
41Rantau Prapat
24/Pdt.Sus/2015/PN.TJB10 September 2015
Pemohon Keberatan
Sudaryanto
Pengajuan Kasasi Oleh Sudaryanto Atas Putusan PN Tanjung Balai
MTF Menang Pada Pengadilan Negeri Medan
Konsumen mengajukan Kasasi atas putusan Pengadilan Negeri Medan.
42 Pekanbaru60/BPSK/PKR-SEKT/IX/2015
10 September 2015
Teradu Machdalena
Pengaduan Konsumen di BPSK Pekanbaru
MTF Kalah Pada BSPK Kota Pekanbaru
MTF mengajukan keberatan ke PN Pekanbaru atas Putusan BPSK Kota Pekanbaru pada tanggal 17 November 2015.
43Rantau Prapat
378/PG-ARB-I/BPSK/BB/X/2015
6 Oktober 2015 TeraduKhairul Syahri Hasibuan
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Batu Bara
Atas Pengaduan Konsumen (Khairul), MTF telah menerima surat panggilan sidang dengan agenda Mengajukan Eksepsi/ Jawaban Keberatan
Pada November 2015 BPSK Kab. Batu Bara memutuskan mengabulkan gugatan konsumen sebagian, MTF mengajukan keberatan ke PN Prapat atas Putusan BPSK Kota Pekanbaru.
44 Madiun25.AK/076/BPSK/426.111/2015
5 Oktober 2015 Teradu Siti Nurjanah
Pengaduan Konsumen di BPSK Probolinggo
MTF Kalah Pada BSPK Kab. Probolinggo
Pada Oktober 2015 BPSK Kab. Batu Bara memutuskan mengabulkan gugatan konsumen sebagian, MTF mengajukan keberatan di Pengadilan Negeri Madiun atas Putusan BPSK Kab. Probolinggo.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 243PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no. Cabangnomor Registrasi
Perkara Di PengadilanTanggal Perkara
Posisi Perseroan
Pihak LawanMateri Perkara
Putusan Pada Pengadilan
Tingkat Sebelumnya
Status Perkara
45 Madiun 18/Pdt.G/2015/PN.MJY29 Oktober 2015
Pemohon Keberatan
Siti Nurjanah
Pengajuan Kasasi Oleh MTF Atas Putusan Pengadilan Negeri
MTF kalah pada Pengadilan Negeri Madiun
MTF mengajukan Kasasi di MA atas putusan Pengadilan Negeri Madiun.
46Rantau Prapat
36/Pdt.Sus/2015/PN.Psp Pengadilan Negeri Padang Sidimpuan
23 November 2015
Pemohon Keberatan
Surati
Pengajuan Keberatan Oleh MTF Atas Putusan BPSK Kab. Batu Bara
MTF Kalah Pada BSPK Kab. Batu Bara
MTF Mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kab. Batu Bara di PN Padang Sidimpuan.
47Rantau Prapat
70/Pdt.G.P/2015/PN.Rap Pengadilan Negeri Rantau Prapat
23 November 2015
Pemohon Keberatan
Khairul Syahri Hasibuan
Pengajuan Keberatan Oleh MTF Atas Putusan BPSK Kab. Batu Bara
MTF Kalah Pada BSPK Kab. Batu Bara
MTF Mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kab. Batu Bara di PN Rantau Prapat.
48 Bandung II010/PK/IX/2015 BPSK Kab. Sumedang
28 Oktober 2015
Teradu Yoyo Heryaman
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Sumedang
-Dalam Proses Persidangan.
49 Bandung II011/PK/IX/2015 BPSK Kab. Sumedang
28 Oktober 2015
Teradu Syaipulloh
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Sumedang
-Dalam Proses Persidangan.
50 Fatmawati0100/REG/BPSK-DKI/X/2015 BPSK DKI Jakarta
15 Oktober 2015
TeraduKomarudin Akyas
Pengaduan Konsumen di BPSK Provinsi DKI Jakarta
-
Menunggu Relas/panggilan dari BPSK DKI Jakarta untuk persidangan Arbitrase.
51 Solo026/BPSK/XI/2015 BPSK Kab. Sragen
23 November 2015
Teradu Zafirman
Pengaduan Konsumen di BPSK Kab. Sragen
-
Menunggu Putusan BPSK Kabupaten Sragen.
52 Pekanbaru244/Pdt.G/2015/PN.Pbr Pengadilan Negeri Pekanbaru
1 Desember 2015
Pemohon Keberatan
Machdalena
Pengajuan Keberatan Oleh MTF Atas Putusan BPSK Kab. Batu Bara
MTF Kalah Pada BSPK Kota Pekanbaru
MTF mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kota Pekanbaru di PN Pekanbaru.
53 Banjarmasin037/BPSK/XII/2015 BPSK Kota Banjarmasin
10 Desember 2015
TeraduYanuar Bayu Setiadi
Pengaduan Konsumen di BPSK Kota Banjarmasin
-
Menungu Putusan BPSK Kota Banjarmasin.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati244 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
SANKSI ADMINISTRATIFPada tangggal 17 Desember 2015 Perseroan menerima surat teguran tertulis pertama dari Otoritas Jasa Keuangan terkait
keterlambatan penyampaian laporan analisis kesesuaian aset dan liabilitas periode November 2015 secara online melalui
email:[email protected]. Namun Perseroan menindaklanjuti surat teguran tersebut dalam waktu 2 (dua) hari kerja dari tanggal
penerimaan surat dengan mengirimkan surat tanggapan beserta penjelasannya.
AKUNTAN PUBLIKUntuk menyajikan laporan keuangan kepada pemegang saham, Perseroan menggunakan jasa auditor eksternal yang independen
yang pemilihannya dilakukan melalui suatu proses seleksi pengadaan jasa Auditor Independen untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan per 31 Desember 2015. Proses seleksi dilakukan secara transparan dan independen oleh suatu tim yang anggotanya
terdiri dari Divisi GA & Procurement, Divisi Finance & Accounting, Divisi Internal Audit, Divisi Risk & AR Management, Divisi Legal
& Compliance, Divisi Operation dan Divisi Corporate Secretary. Tahapan pengadaan dimulai dari mengundang 4 (empat) Kantor
Akuntan Publik (KAP) terbesar, penyampaian proposal jasa audit oleh masing- masing KAP, presentasi masing-masing KAP dan
tahap akhir adalah negosiasi biaya. Hasil Penilaian didasarkan pada faktor teknis dan faktor finansial. Selanjutnya hasil proses
akhir seleksi berupa penilaian yang dibuat oleh tim pengadaan diajukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan dan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan.
Pada RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2015 pemegang saham Perseroan telah menetapkan
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk mengaudit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor
tersebut serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja
(a member firm of Ernst and Young Global Limited) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Pertimbangan Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young
Global Limited) adalah selain pernah mengaudit untuk tahun buku 2012 sampai dengan 2015, Perseroan menilai kemampuan
teknis dari Kantor Akuntan Publik tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan oleh Perseroan dan telah memenuhi ketentuan
Peraturan Bapepam Nomor VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.
Berikut ini daftar nama Kantor Akuntan Publik dan Auditor yang mengaudit laporan keuangan Perseroan sejak tahun buku 2011
– 2015:
Tahun Buku Kantor akuntan Publik nama auditor
2011 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Lucy Luciana Suhendra, SE, Ak, CPA
2012 Purwantono, Suherman, & Surja (EY) Peter Surja, CPA
2013 Purwantono, Suherman, & Surja (EY) Peter Surja, CPA
2014 Purwantono, Suherman, & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja, CPA
2015 Purwantono, Sungkoro, & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja, CPA
Adapun biaya untuk jasa audit professional untuk tahun buku 2015 tersebut adalah sebesar Rp423.500.000,- (empat ratus dua
puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah). Akuntan Publik yang mewakili pelaksanaan audit laporan keuangan tahun buku 2015
(Signing Partner) adalah Danil Setiadi Handaja, CPA.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 245PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
KODE ETIK DAN PAKTA INTEGRITASPerseroan telah memiliki panduan Kode Etik Karyawan yang berlaku bagi karyawan dan manajemen Perseroan. Kode Etik
Karyawan tersebut dicantumkan di lampiran buku Peraturan Perusahaan periode 2014-2016 yang dibagikan kepada seluruh
karyawan Perseroan agar dapat dipahami dan diimplementasikan dalam aktifitas kerja sehari-hari.
Isi Kode EtikPokok-pokok kode etik Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Wajib melaksanakan tugas pokok sesuai dengan uraian pekerjaan dan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Mencurahkan semua kemampuan diri untuk perusahaan, tidak bekerja dan mengikatkan diri pada pihak ketiga, baik perorangan
maupun badan usaha atau lembaga lainnya untuk mendapatkan imbalan, kecuali telah mendapat ijin tertulis dari Perusahaan.
3. Senantiasa melandasi seluruh tindakan dengan mengutamakan kepentingan perusahaan, tidak mengutamakan keuntungan
pribadi/organisasi/kelompok (conflict of interest).
4. Menerima dan memahami imbalan yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan tugas dan tanggungjawab, sehingga tidak
akan meminta dan menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak-pihak terkait dengan perusahaan.
5. Menjaga diri untuk bersikap professional, sehingga tidak akan melakukan upaya-upaya atau tindakan-tindakan yang dapat
merugikan pihak-pihak terkait dengan perusahaan, termasuk tapi tidak terbatas pada client, customer, relasi dalam hal-hal
yang dapat melanggar kode etik.
6. Menjaga diri untuk selalu dapat dipercaya dalam bekerja dan akan selalu menjaga kerahasiaan atas :
a. Semua informasi dan data mengenai Perusahan yang dapat dikategorikan sebagai rahasia Perusahaan.
b. Semua informasi yang telah dipercayakan oleh customer kepada perusahaan.
c. Semua transaksi yang telah dilakukan customer melalui Perusahaan.
d. Semua kode rahasia yang telah dipercayakan kepada saya dalam rangka melaksanakan tugas.
7. Menjunjung tinggi kesusilaan dan menghindarkan diri dari skandal diantara sesama pekerja.
8. Menjaga diri untuk bersikap profesional dalam bekerja dengan menghindarkan diri dari adanya hubungan keluarga langsung
dengan salah seorang pegawai di perusahaan (bapak, ibu, suami/istri, kakak, adik dan anak).
9. Selalu mengutamakan tugas-tugas perusahaan, tidak memakai waktu kerja untuk usaha / bisnis pribadi.
10. Menghindarkan diri untuk mempengaruhi atau mengajak pekerja lain melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Undang-
Undang / Peraturan Pemerintah yang berlaku.
11. Bersedia menyerahkan kembali segala hal yang bukan menjadi hak saya kepada perusahaan meskipun hal tersebut terjadi
bukan karena kesalahan sendiri.
12. Hadir di tempat kerja dan siap melaksanakan tugas tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
13. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal / Kartu Identitas Pegawai yang diberikan Perusahaan selama berada di lingkungan
pekerjaan.
14. Mengenakan busana kerja yang telah ditetapkan oleh Perusahaan dengan kriteria sopan, bersih dan rapih selama menjalankan
tugas / pekerjaan.
15. Berlaku sopan dan menjaga suasana persaudaraan serta keakraban dalam lingkungan kerja. Menghindarkan diri untuk
menggunakan kekerasan fisik, mengancam, memfitnah ataupun mencemarkan nama baik sesama rekan kerja, yang dapat
mengganggu kelancaran pekerjaan.
16. Memelihara lingkungan kerja yang sehat dan bersih, serta menjauhkan diri dari penyalahgunaan obat-obat psikotropika dan
obat-obatan terlarang, termasuk dalam hal penggunaan, pengedaran, perdagangan dan kepemilikannya.
17. Senantiasa memelihara dengan baik semua peralatan kantor yang digunakan. Bila ada peralatan yang rusak atau hilang, saya
wajib segera melapor ke atasan langsung dengan dilengkapi Berita Acara, selanjutnya atasan melaporkan kepada Departemen
General Affairs.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati246 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
18. Perusahaan dapat meminta ganti kerugian kepada saya bila terjadi kerusakan atas barang perusahaan atau kerugian lainnya
karena kesengajaan maupun kelalaian.
19. Peralatan kantor, dokumen atau barang apapun merupakan inventaris perusahaan dan tidak diperkenankan untuk di bawa
pulang, kecuali telah memperoleh ijin dari atasan langsung.
20. Menyimpan semua dokumen penting perusahaan di lemari yang terkunci / tempat yang aman.
21. Melaporkan kepada perusahaan setiap kali terjadi perubahan data yang berkaitan dengan diri saya sendiri.
22. Memberitahukan atasan langsung secara lisan atau tertulis bila berhalangan hadir karena sakit tidak lebih dari 1(satu) hari.
23. Apabila berhalangan hadir karena sakit lebih dari 1 (satu) hari diwajibkan menyampaikan laporan tertulis kepada atasan
langsung dengan melampirkan surat keterangan sakit dari dokter.
24. Apabila saya mangkir bekerja paling sedikit dalam waktu 5 (lima) hari kerja berturut-turut dan telah dipanggil melalui pos
tercatat oleh perusahaan sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis pada hari yang berbeda dalam 5 (lima) hari kerja tersebut, dan
saya tidak dapat memberikan keterangan tertulis dengan bukti yang sah sesuai ketentuan Perusahaan, maka saya dianggap
mengundurkan diri dan Perusahaan dapat melakukan proses pemutusan hubungan kerja.
25. Mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
26. Mematuhi Prosedur Operasional & Prosedur Administrasi yang telah digariskan oleh perusahaan.
27. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai budaya perusahaan.
Upaya Penegakan Dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Setiap karyawan harus menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik Karyawan pada saat menerima buku Peraturan Perusahaan
dan menyerahkannya kepada Divisi Human Resources Development. Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Kode
Etik Karyawan akan diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan mulai dari surat teguran sampai dengan pemutusan
hubungan kerja.
Setiap karyawan Perseroan juga diharuskan menandatangani Pakta Integritas yang berisi antara lain setiap karyawan harus
selalu menjunjung tinggi nilai integritas (kualitas moral dan akhlak) yang baik dan jujur, tidak akan melakukan penyalahgunaan
wewenang dan mematuhi segala ketentuan peraturan perusahaan atau kebijakan perusahaan yang telah atau akan ditetapkan.
Jika terjadi pelanggaran atas Pakta Integritas ini, karyawan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengungkapan dan Penyebarluasan Kode EtikKode Etik berlaku secara universal kepada seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perseroan. Sosialisasi Kode Etik
dilakukan dengan mencantumkan pada lampiran buku Peraturan Perusahaan periode 2014-2016 yang dibagikan kepada seluruh
karyawan Perseroan agar dapat dipahami dan diimplementasikan dalam aktivitas kerja sehari-hari. Selain itu internalisasi Kode Etik
dilakukan melalui poster-poster, Email Blast, Induction Program, dan dalam setiap pertemuan- pertemuan yang diadakan secara
berlaku.
Pada saat menerima buku Peraturan Perusahaan, setiap karyawan harus menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik karyawan
dan menyerahkan kepada Divisi Human Resources Development. Berlaku sanksi bagi setiap pelanggaran Kode Etik Karyawan yang
dilakukan Karyawan. Sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan mulai dari surat teguran sampai dengan pemutusan hubungan
kerja. Untuk menegakkan implementasi kode etik karyawan, Perseroan telah menyediakan sarana Whitleblowing System sebagai
fasilitas untuk melaporkan atau mengadukan adanya dugaan pelanggaran kode etik.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 247PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pengungkapan Budaya KerjaBudaya Kerja Perseroan yang selalu dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan adalah PERWIRA, yang merupakan singkatan dari
Kepercayaan, Kewirausahaan dan Kegembiraan yang merupakan 3 (tiga) nilai-nilai dasar yang didalamnya mengandung 9
(sembilan) perilaku utama yang harus diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh setiap karyawan.
KePERcayaan Setiap karyawan wajib menjujung tinggi
nilai-nilai:
• Jujurdandapatdipercaya
• Bertanggung Jawab
• Berkomitmen
KeWirausahaan Setiap karyawan wajib mempunyai:
• RasaMemiliki
• Profesionalisme
• Fokus Kepada Pelanggan
KegembiRaan Setiap karyawan harus bekerja:
• Antusias,ulet,danpantangmenyerah
• Bersinergi
• Gembira
Perseroan senantiasa menekankan kepada setiap karyawan untuk konsisten dalam memegang teguh dan mengimplementasikan
budaya Perusahaan yaitu budaya kerja PERWIRA dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja PERWIRA pada awalnya
dirumuskan sendiri oleh karyawan dan kemudian diterima oleh Perseroan sebagai budaya kerja yang menjadi pedoman berpikir
dan berperilaku bagi setiap karyawan.
URAIAN TENTANG PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMENSampai dengan tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARANPerseroan telah memiliki dan menerapkan Whistleblowing System berdasarkan Surat Direksi Nomor: 063/MTF-DIR/ VII/2011
tanggal 20 Juli 2011. Penerapan Whistleblowing System ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan prinsip- prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, mendeteksi dan mengantisipasi terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam Perseroan.
Mekanisme Whistleblowing System diterapkan bagi seluruh stakeholder untuk mengawasi dan menyampaikan tindakan yang
tidak sesuai dengan kode etik perusahaan dan menyimpang dari prinsip GCG. Secara internal, Whistleblowing System
digunakan pula sebagai media untuk menyampaikan saran-saran ataupun ide-ide yang konstruktif dari karyawan untuk kemajuan
dan perkembangan Perseroan kedepannya.
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCESelama 2015, Perseroan tidak melakukan segala hal yang berkaitan dengan praktik-praktik bad corporate governance. Praktik
ini cenderung akan merusak sitem tata kelola yang telah dibangun Perseroan. Adapun informasi yang dapat dihimpun Perseroan
mengenai hal ini adalah sebagai berikut:
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati248 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Keterangan Praktik
1 Adanya laporan sebagai Perusahaan yang mencemari lingkungan Nihil
2Perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan, entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota
Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam laporan tahunanNihil
3 Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Nihil
4 Ketidakpastian penyajian laporan keuangan dengan PSAK Nihil
Tata Cara Penyampaian dan Pengelolaan Laporan Mekanisme penyampaian pelaporan maupun penyampaian saran-saran dapat dilakukan melalui SMS atau telepon melalui nomor:
0817 0919 103, melalui alamat email: [email protected], melalui alamat surat ke kantor pusat Perseroan ataupun dapat
menyampaikan secara langsung kepada manajemen. Perseroan telah menunjuk Kepala Divisi Internal Audit dan Kepala Divisi
Corporate Secretary untuk mengelola dan menangani pengaduan yang masuk melalui Whistleblowing System. Setiap hasil
proses penanganan pengaduan disampaikan kepada Direksi Perseroan.
Perlindungan dan PengaduanPerseroan akan menjaga penuh kerahasiaan setiap pelapor yang menyampaikan pelaporannya agar hal ini dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi setiap pelapor.
Hasil Laporan PengaduanSelama 2015, Whistleblowing System telah dimanfaatkan oleh karyawan Perseroan untuk menyampaikan pelaporan adanya
dugaan pelanggaran kode etik karyawan dan menyampaikan ide-ide perbaikan terkait operasional Perseroan. Pelaporan yang
masuk telah ditindaklanjuti melalui Divisi Internal Audit maupun divisi terkait lainnya.
Berikut rincian pelaporan pelanggaran kecurangan dan penyampaian ide perbaikan:
Jenis Penyampaian Jumlah Telah diselesaikan/ditindaklanjuti Masih Proses
Dugaan Pelanggaran etika 2 2 -
KETAATAN SEBAGAI PERUSAHAAN PEMBIAYAANSebagai Perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak tahun 1989, Perseroan senantiasa taat kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kegiatan usaha Perseroan dalam bidang pembiayaan saat ini diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan
yakni melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan, dan POJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, diantaranya sebagai berikut:
no Keterangan Regulasi Status Catatan
1 Modal Disetor Minimal Rp. 100 Miliar. Memenuhi ketentuanModal disetor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp250 miliar.
2 Modal SendiriMinimal 50 % dari modal disetor.
Memenuhi ketentuanModal Sendiri Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp900 miliar.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 249PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Keterangan Regulasi Status Catatan
3 Direksi
1. Wajib memiliki paling sedikit 3 (tiga) orang anggota Direksi
2. Tidak Merangkap Jabatan di Perusahaan Lain;
3. berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia
4. Lulus penilaian Kemampuan dan Kepatutan
1. Memenuhi ketentuan2. Memenuhi ketentuan3. Memenuhi ketentuan4. Memenuhi ketentuan
1. Jumlah Direksi Perseroan 3 orang pada 2015,2. Tidak ada Direksi Perseroan yang merangkap
jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya,3. Seluruh Anggota Direksi berdomisili di
Indonesia, dan4. Seluruh Direksi Perseroan telah Lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan OJK
4Dewan Komisaris
1. Wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris
2. Tidak Merangkap Jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Perusahaan lain;
3. Paling sedikit 1 (satu) orang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia
4. Lulus penilaian Kemampuan dan Kepatutan;
5. Wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Komisaris Independen
1. Memenuhi ketentuan2. Memenuhi ketentuan3. Memenuhi ketentuan4. Memenuhi ketentuan5. Memenuhi ketentuan
1. Jumlah Dewan Komisaris 3 (tiga) orang2. Tidak ada Komisaris Perseroan yang merangkap
jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya3. Seluruh Dewan Komisaris Perseroan berdomisili
di Indonesia;4. Seluruh Dewan Komisaris Perseroan telah lulus
Uji Kemampuan dan Kepatutan OJK5. Perseroan memiliki 1 (satu) Komisaris
Independen
5 Komite AuditWajib membentuk komite audit
Memenuhi ketentuanPerseroan memiliki Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen
6
Jumlah minimum Piutang Pembiayaan
Minimal 40% dari jumlah Aset
Memenuhi ketentuanJumlah piutang pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar92,17% dari jumlah aset
7
Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri
Maksimal 10 kali. Memenuhi ketentuanJumlah Pinjaman yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 6,25 kali dari modal sendiri.
AKSES INFORMASIUntuk dapat mengakses informasi mengenai Perseroan maupun produk-produk pembiayaan Perseroan, masyarakat dapat
mengunjungi situs Perseroan dengan alamat situs www. mtf.co.id. Di dalam situs tersebut, Perseroan menyediakan informasi
antara lain mengenai informasi keuangan, berita- berita kegiatan Perseroan, simulasi kredit, daftar alamat kantor cabang, serta
kanal untuk menyampaikan keluhan konsumen ataupun meminta informasi mengenai produk pembiayaan yang diberikan oleh
Perseroan. Melalui situs ini diharapkan dapat dilakukan penyebaran informasi secara luas berkaitan dengan operasional Perseroan
maupun informasi lainnya secara lebih komprehensif.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati250 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Selain melalui situs tersebut, Perseroan juga memiliki jaringan social media yaitu facebook fanpage dengan account MTF AutoLoan,
Twitter dengan account @MTF_Autoloan serta Youtube dengan alamat www.youtube.com/MTFAutoLoan. Dengan adanya sosial
media ini diharapkan dapat lebih meningkatkan hubungan antara Perseroan dengan konsumennya maupun stakeholders lainnya.
Perkembangan Jumlah Pengunjung Situs Perseroan Tahun 2014-2015
10,403
10,177
12,229
11,252
11,744 12,051 10,875
13,681 13,931
14,455 15,705
17,857 19,360 20,571
22,400
21,537
23,243 22,984
18,889
21,795 24,293
23,944 23,070
21,034
-‐
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2014
2015
Jenis Media Keterangan
Website www.mtf.co.id
Facebook Fanpage MTF Autoloan
Twitter @MTF_AutoLoan
Email [email protected]
Care Center 1500059
Yahoo Messenger [email protected]
Pertumbuhan Social Media MTF Auto LoanSampai dengan 31 Desember 2015
6317
7015 6517
8843
4015
14102
0 2000 4000 6000 8000
10000 12000 14000 16000
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desem
ber
Facebook Fan Page Follower TwiGer Youtube viewer
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 251PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Hubungan dengan Media MassaSebagai salah satu stakeholders, media massa mempunyai peranan penting dalam perkembangan usaha Perseroan. Oleh sebab
itu, Perseroan senantiasa menjaga hubungan baik dengan media massa dengan selalu menjalin komunikasi yang intensif dan
memberikan informasi yang terkini mengenai Perseroan khususnya mengenai perkembangan kinerja Perseroan dari waktu ke
waktu. Peningkatan hubungan baik dengan media massa tidak hanya dilakukan di Jakarta namun juga dengan media massa di
daerah-daerah dimana lokasi cabang Perseroan berada. Penyampaian informasi terkini Perseroan kepada media massa disampaikan
melalui Corporate Secretary ataupun langsung oleh Direksi Perseroan dalam kesempatan- kesempatan tertentu.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Perseroan di tahun 2015 dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama yang
baik antara Perseroan dengan media massa adalah sebagai berikut:
no Tanggal TemaLiputan Media
Media Cetak Media Online
116 Februari 2015
Media Gathering & Paparan Kinerja PT Mandiri Tunas Finance Tahun 2014
Kompas, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, Indonesia Finance Today, Investor Daily, Koran Jakarta, Neraca, Republika, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Indopos, Jawapos, Rakyat Merdeka, Suara Karya, Seputar Indonesia, Media Indonesia, Kontan
Antara, Bisnis.com, Kontan Online, Detik.com, swa.co.id Okezone.com, Beritasatu.com, Cnnindonesia.com, Sindonews.com, Infobanknews.com, Republika Online, Metrotvnews.com, Wartaekonomi.co.id, Inilah.com, Stabilitas.co.id, Indopos.co.id, Tribunnews.com, Thejakartapost.com, Iqplus.
228 April 2015
Media Gathering & Paparan Kinerja PT Mandiri Tunas Finance Q1 2015 dan Launching MTF Writing Competition
The Jakarta Post, Bisnis Indonesia, Kontan, Investor Daily, Indonesia Finance Today, Koran Jakarta, Neraca, Republika, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Indopos, Jawapos, Rakyat Merdeka, Indonesia Shang Bao
Bisnis.com, Kontan Online, lft.co.id, Detik.com, swa.co.id Okezone.com, Beritasatu.com, Cnnindonesia.com, Sindonews.com, Infobanknews.com, Republika Online, Metrotvnews.com, Wartaekonomi.co.id, Gatra.com, Inilah.com, Stabilitas.co.id; Viva.co.id, Mediaindonesia.com, Imq21.com, Iqplus, Suarakarya.id, Autobuild.co.id, Rajamobil.com, Otomotifnet.com, Mobilinanews.com, Sindonews.com, Infobanknews.com,
Media Gathering Kinerja Perseroan Q2 2015 dan Launching Product 1 to 7 Wonders
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati252 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
no Tanggal TemaLiputan Media
Media Cetak Media Online
315 Juni 2015
Peluncuran Program Pembiayaan Multiguna Pendidikan Perseroan dan PPM School of Management
Kompas, The Jakarta Post, Bisnis Indonesia, Kontan, Investor Daily, Indonesia Finance Today, Koran Jakarta, Neraca, Republika, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Indopos, Media Indonesia
Bisnis.com, Kontan Online, lft.co.id, Detik.com, Thejakartapost.com, Okezone.com, Viva.co.id, Inilah.com, Neraca.co.id, Republika Online, Stabilitas.co.id, Wartaekonomi.co.id, Mobilinanews.com, Rajamobil.com
412 Agustus 2015
Media Gathering & Paparan Kinerja PT Mandiri Tunas Finance Q2 2015 & Launching Product 1 to 7 Wonders
Bisnis Indonesia, Kontan, Indonesia Finance Today, Investor Daily, The Jakarta Post, Republika, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Indopos, Jawapos, Koran Jakarta, Neraca, Rakyat Merdeka, Indonesia Shang Bao
Bisnis.com, Kontan Online, lft.co.id, Detik.com, swa.co.id Okezone.com, Beritasatu.com, Cnnindonesia.com, Sindonews.com, Infobanknews.com, Republika Online, Metrotvnews.com, Wartaekonomi.co.id, Gatra.com, Inilah.com, Stabilitas.co.id, Theindonesiatimes.com, Imq21.com, Infovesta.com, Kabarbisnis.com, Mediaasuransinews.com, Iqplus.info, Topsaham.com, Autobuild.co.id, Sportku.com
56 Oktober 2015
Coffee Morning
Bisnis Indonesia, Koran Tempo, Investor Daily, The Jakarta Post, Kontan, Indonesia Finance Today, Republika, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Indopos, Koran Jakarta, Neraca.
Wartaekonomi.co.id, Stabilitas.co.id, Autobuild.co.id002E
Media Visit adalah program Perseroan untuk mempererat tali silaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan Media yang
dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Selain itu, juga dapat bertukar informasi seputar dunia Financing serta membicarakan
rencana strategi bisnis Perseroan kedepannya.
Adapun kegiatan Media Visit yang telah dilakukan Perseroan sepanjang 2015 adalah sebagai berikut:
no Tanggal Media
1 12 Mei 2015 Koran Sindo
2 9 September 2015 Auto Bild Indonesia
3 24 Oktober 2015 Tribun Medan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 253PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dalam setiap kegiatan maupun dalam rangka promosi produk pembiayaan, Perseroan selalu melibatkan media massa baik media
cetak, media online maupun media elektronik.
Publikasi di media massaSepanjang tahun 2015, perseroan telah melakukan publikasi mengenai informasi perseroan kepada masyarakat. adapun publikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
no Tanggal Publikasi Media
1 16 Februari 2015 Laporan Keuangan Tahunan Mandiri Tunas Finance per 31 Desember 2014(Audited) Bisnis Indonesia, Investor Daily
2 15 April 2015 Pemberitahuan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Mandiri Tunas Finance Kontan
3 29 September 2015 Laporan Keuagan Tengah Tahunan Mandiri Tunas Finance per 30 Juni 2015(Audited) Investor Daily
4 13 November 2015 Prospektus Ringkas Mandiri Tunas Finance Investor Daily
5 14 Desember 2015 Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan Prospektus Ringkas Investor Daily
KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIKebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi terwujud dari kualitas setiap insan dalam Perusahaan dalam
menunjang kemajuan Perusahaan pada masa mendatang. Kualitas ini dapat dilihat baik dari segi keterampilan, kompetensi
maupun etos kerja yang dipandang sebagai kunci utama keberhasilan dan kemajuan Perusahaan. Kualitas tersebut tentunya
dimiliki oleh para pimpinan Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang perlu adanya keterampilan yang beragam untuk
mendukung peningkatan kompetensi, guna memenuhi kelengkapan keahlian yang diperlukan dalam jajaran kepemimpinan,
khususnya bagi jajaran Dewan Komisaris serta Direksi.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan dirancang untuk menciptakan iklim yang mendorong adanya partisipasi konkret seluruh
pemangku kepentingan serta adanya keberagamanan dalam susunan komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi. Keberagaman
ini diwujudkan melalui pembentukan komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi yang memenuhi berbagai aspek yang diperlukan
baik dari segi kualifikasi akademis, keterampilan, usia serta atas dasar prinsip anti diskriminasi.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati254 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 255PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
06 Tanggung Jawab SosialPerusahaan
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati256 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagaimana yang diregulasikan merupakan komitmen MTF untuk berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat indonesia yang selaras dengan tujuan Perusahaan demi terciptanya bisnis yang berkelanjutan.
Filosofi dan Komitmen MTF terhadap Kegiatan CSR
Pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagaimana yang diregulasikan merupakan komitmen MTF untuk
berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia yang selaras dengan tujuan Perusahaan demi terciptanya
bisnis yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi global memberikan kesempatan lebih besar, namun juga menuntut sejumlah
kewajiban dari perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) secara luas yaitu karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungan guna terwujudnya Good Corporate
Citizen.
Bentuk kegiatan yang kreatif dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan menjadi sebuah bukti peningkatan kualitas kegiatan
CSR yang dilakukan perusahaan. Hal ini mendukung tujuan kegiatan CSR sebagai fondasi dalam membangun kepercayaan dari
stakeholders.
Dalam menjalankan bisnis, Perseroan senantiasa menyelaraskan kegiatan-kegiatan CSR Perseroan terhadap kebutuhan masyarakat
dan lingkungan sekitar, dengan menggunakan strategi CSR yang terintegrasi dengan strategi bisnis Perseroan. Hal ini bertujuan
untuk membentuk kerja sama jangka panjang serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan CSR MTF juga turut
berkontribusi pada keberlanjutan aspek ekonomi, lingkungan dan social sebagai bagian dari proses pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-431/BL/2012 tanggal
1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, MTF menyusun Laporan Keberlanjutan
yang menginformasikan mengenai kegiatan CSR secara menyeluruh yang disajikan dalam laporan tersendiri tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Tahunan MTF 2015. Laporan Keberlanjutan tersebut disusun menggunakan standar
internasional yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) 4.0.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 257PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Dasar Kebijakan
Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan Perseroan berpijak pada kebijakan umum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, yaitu:
1. Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
5. Pedoman CSR Bidang Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup
Ruang Lingkup Kegiatan CSR
Ruang lingkup kegiatan CSR Perseroan yang telah dilakukan meliputi:
1. Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2. Lingkungan Hidup
3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
4. Tanggung jawab terhadap Nasabah
Biaya Kegiatan
Sepanjang 2015, biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk pelaksanaan kegiatan CSR adalah sebesar Rp400.372.050.
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan biaya CSR tahun 2014.
2013 2014 2015
Biaya CSR Rp.232.122.050 Rp344.744.736 Rp400.372.050
Pada tahun 2016, Perseroan akan lebih meningkatkan program CSR agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat
dengan lebih fokus melakukan berbagai aktivitas sosial dibidang edukasi dan kesehatan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati258 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
TanGGUnG JaWaB SOSiaL BiDanG KETEnaGaKERJaan, KESEHaTan Dan KESELaMaTan KERJaKetenagakerjaanKebijakan
Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, MTF memberikan kesempatan kepada SDM Perseroan
untuk mengembangkan kompetensinya melalui serangkaian training dan pelatihan baik internal, eksternal, maupun melalui
Management Development Program (MDP). Selain itu, Perseroan juga memiliki aturan mengenai perjanjian kerja atau hubungan
industrial yang mengacu kepada UU No.13 tahun 2003 tersebut.
Kegiatan
Pengembangan Kompetensi
Perseroan memenuhi kebutuhan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM melalui training yang bekerja sama dengan
lembaga-lembaga pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Adapun kegiatan pelatihan internal karyawan yang
dilakukan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill karyawan dilakukan secara berkala.
Dalam pelaksanaan pelatihan eksternal selama tahun 2015, setiap unit kerja atau divisi mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti
pelatihan eksternal untuk membuka wawasan, menambah pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan profesionalisme.
Jumlah Karyawan Keluar (Turn Over)
Data jumlah karyawan keluar (turn over) pada 2015 terdiri dari pensiun normal, pensiun dini, mengundurkan diri dan meninggal
dunia.
no Karyawan Keluar Jumlah
1 Pensiun normal 0
2 Pensiun dini 0
3 Mengundurkan diri 610
4 Meninggal dunia / 2
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Perseroan tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh
peraturan dan kesempatan kerja berlaku kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Kualifikasi semua posisi pekerjaan
yang ditawarkan hanya mensyaratkan pendidikan dan kompetensi. Hak dan kewajiban berlaku untuk semua karyawan tanpa
membedakan gender.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Kebijakan
Area kerja operasional Perseroan yang pada umumnya dilakukan di lingkungan perkantoran, memiliki tingkat risiko kerja lebih
rendah dibandingkan dengan area kerja sektor industri lainnya. Namun, hal ini tidak mengurangi upaya Perseroan dalam
memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 259PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
Kegiatan
Sebagai bentuk jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, seluruh karyawan Perseroan dilindungi dan diikutsertakan dalam
program asuransi kesehatan wajib melalui Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan asuransi kesehatan
tambahan melalui Asuransi Kesehatan Komersial (Non BPJS) serta mendapat bantuan biaya melahirkan dan bantuan pembelian
kacamata. Adapun manfaat yang diberikan dari Asuransi Kesehatan Tambahan adalah sebagai berikut:
1. Jaminan Rawat Jalan
2. Jaminan Rawat Inap
3. Tunjangan kecelakaan diri (meninggal dunia dan cacat tetap total)
4. Santunan duka
Mayoritas kegiatan karyawan berada di dalam gedung bangunan, maka program K3 Perseroan dijalankan dengan lebih
menitikberatkan pada pelaksanaan program dasar untuk mencegah risiko kecelakaan kerja dan memastikan kesehatan karyawan,
salah satunya dengan mengadakan latihan evakuasi dalam keadaan darurat.
Perseroan juga menerapkan program standar keselamatan kerja di lingkungan perkantoran dengan menyiapkan peralatan dasar
keselamatan yang memadai. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, membuktikan tidak adanya kecelakaan kerja yang
terjadi sepanjang tahun 2015.
TanGGUnG JaWaB SOSiaL BiDanG LinGKUnGan HiDUPKebijakan
Dalam menjalankan kegiatan CSR di bidang lingkungan, Perseroan berpedoman pada Pedoman CSR yang diterbitkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup. Perseroan berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mengimplementasikan
beberapa kebijakan untuk menjaga lingkungan mulai dari lingkungan Perseroan sendiri. Hal ini dilakukan secara berkelanjutan,
dengan harapan dapat membawa perubahan positif kepada masyarakat luas.
Kegiatan
Kantor Ramah Lingkungan
Kegiatan CSR ini berfokus pada efisiensi penggunaan sumber daya, seperti penurunan jumlah sampah, efisiensi penggunaan air,
listrik, dan kertas. Karyawan dianjurkan untuk meminimalisasi penggunaan kertas dan energi sebagai bentuk kepedulian terhadap
kelestarian alam. Kegiatan sederhana ini diharapkan mampu mendorong kesadaran karyawan terhadap lingkungan dan kemudian
menerapkan hal tersebut di wilayah yang lebih besar sehingga memberikan dampak yang lebih luas.
Perseroan juga senantiasa melakukan perbaikan proses kerja dengan merubah proses kerja yang menggunakan kertas menjadi
proses kerja yang menggunakan sistem teknologi informasi sehingga lebih efisien dan dapat meningkatkan produktifitas kerja.
Perseroan melakukan penghematan kertas dengan menggunakan kertas standar 70 gram dan meminimalisasi pembuatan memo
menggunakan kertas dengan fitur e-mail. Selain itu, Perseroan menggunakan alat-alat elektronik yang hemat listrik dan air
juga telah diterapkan di kantor pusat dan kantor cabang. Sebagai bentuk sosialisasi penghematan listrik, Perseroan melakukan
kampanye hemat energi melalui poster di seluruh kantor cabang Perseroan.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati260 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
TanGGUnG JaWaB SOSiaL BiDanG PEnGEMBanGan SOSiaL Dan KEMaSYaRaKaTanKebijakan
MTF menyadari bahwa peran serta masyarakat sekitar lingkungan Perseroan memberikan dampak kepada keberlanjutan bisnis.
Oleh karena itu, Perseroan mengganggap perlu adanya suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat yang selaras dengan strategi
bisnis dan tujuan kegiatan CSR Perseroan. Bentuk kegiatan CSR dalam bidang sosial dan kemasyarakatan ini merupakan respon
terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Program ini meliputi bidang sosial dan kesehatan, keagamaan serta pendidikan.
Kegiatan
Sebagai bentuk kepedulian sosial Perseroan, baik kepada karyawan maupun kepada masyarakat sekitar Perseroan, beberapa
program CSR telah dilakukan di sepanjang 2015. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Bidang Sosial dan Kesehatan
• AksiDonorDarahsebanyak9kalidenganjumlahpendonorseluruhnyasebanyak761orang.
• PemberiansumbangandanauntukkorbanbanjirBandangdiManado.
• PemberianbantuandanadankebutuhanbahanpokokkepadaPantiAsuhandiJakarta,LampungdanPontianak.
• MengadakanpemeriksaankesehatangratisdiLampungdanPalembangdengantotal800orang.
• PemberianbantuankepadaYayasanJantungSehatLampung.
• KegiatanFunWalkdiLampungdenganpeserta2.300orangdandiPalembangsebanyak3.000orang,dandiMedansebanyak
2.500 orang.
Bidang Keagamaan
• Acarabagi-bagitakjilsebanyak1.725paketuntukpengendarakendaraanbermotoryangadadiseputarankantorcabangMTF
Kebon Jeruk, Tanjung Pinang dan MTF Pekalongan.
• KunjungankebeberapaPantiAsuhansertapemberiansumbangandalamrangkamemperingatibulansuciRamadhandanHari
Raya Natal.
• SantunankepadaanakyatimYayasanAndalusia,Jakarta.
Bidang Lingkungan
• Pemberianbantuanpemeliharaanlingkungandisekitarkantor-kantorcabangPerseroan.
• Pemberiansumbangan235bibittanamanuntukanak-anakSDKartikadiMakassar.
• MelakukankampanyehematenergymelaluiposterdiseluruhkantorcabangPerseroan.
Bidang Pendidikan dan Ketenagakerjaan
• Pelaksanaan Program Magang bagi siswa SMU dan Universitas untuk memberi kesempatan kepada mereka menggali
pengalaman bekerja di Perseroan.
• PemberianProgramBeasiswasetiaptahunbagianakkaryawanPerseroanyangberprestasidaritingkatSekolahDasarsampai
Sekolah Menengah Umum.
• Pemberiansumbangan4komputerdan1infocusdiSMAMuhamadiyah1Tanggamus,Lampung.
• SumbanganbukupengetahuandanGensetuntukmembantupendidikananak-anakjalananyangberadadibawahnaungan
Sekolah Kolong Pelangi Jakarta.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 261PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
• PelaksanaankuliahumumsebagaiProgramDireksiMengajaryangdilakukandiSTIETRISAKTI,FakultasEkonomidanBisnis
Universitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, sebagai bagian partisipasi
aktif Perseroan dalam melakukan Edukasi Literasi Keuangan yang juga merupakan program nasional Otoritas Jasa Keuangan
dengan menghadirkan pembicara dari jajaran manajemen Perseroan.
Edukasi Literasi Keuangan Tahun 2015
no Pemberi Materi Tema aktivitasTanggal
PelaksanaanTempat
Jumlah Peserta
1Albertus Hendi(Deputy Director)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 27 Maret STIE Trisakti 150 orang
2Albertus Hendi(Deputy Director)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 2 OktoberFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sriwijaya, Malang
396 orang
3Harjanto Tjitohardjojo(Direktur)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 23 Oktober
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Medan
200 orang
4Harjanto Tjitohardjojo(Direktur)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 3 NovemberFakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, Surabaya
125 orang
5Ade Cahyo Nugroho(Direktur)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 19 NovemberFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Palembang
350 orang
6Ignatius Susatyo Wijoyo(Direktur Utama)
Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan
Kuliah umum 30 NovemberFakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu
250 orang
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati262 PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
TanGGUnG JaWaB SOSiaL TERHaDaP naSaBaHKebijakan
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaankonsumen, Perseroan senantiasa menjadikan konsumen sebagai
bagian terpenting dari mata rantai usaha Perseroan. Perseroan senantiasa berupaya memperbaiki standardisasi pelayanan kepada
konsumen agar dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh konsumen dan juga meningkatkan kesadaran semua
karyawan untuk memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada setiap konsumen.
Kebutuhan informasi konsumen dan calon konsumen menjadi priotitas bagi Perseroan. Untuk itu, kebutuhan informasi maupun
setiap keluhan konsumen yang disampaikan akan diproses secara cepat dan tepat dalam rangka memberikan kelengkapan
informasi maupun solusi penyelesaian keluhan.
Kegiatan
Perseroan memberi kemudahan dan perlindungan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun pelayanan
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Setiap karyawan atau unit kerja terkait harus memberikan informasi yang jelas dan lengkap terkait proses kredit kepada setiap
calon konsumen.
2. Mencantumkan nomor telepon pusat pelayanan (care centre) maupun alamat situs Perseroan dalam setiap media promosi
produk pembiayaan kendaraan bermotor.
3. Menyediakan pusat pelayanan konsumen dengan nomor 1500059 atau dapat melalui alamat situs www.mtf.co.id pada menu
hubungi kami, atau dapat melalui email [email protected].
4. Disetiap kantor cabang Perseroan terdapat Customer Care & Services Officer yang siap membantu melayani setiap konsumen.
Dampak Kegiatan
Komitmen Perseroan dalam melindungi hak konsumen telah memberi dampak yang besar bagi perkembangan bisnis Perseroan.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan semakin meningkat. Bagi Perseroan, nasabah merupakan yang utama
sehingga hak konsumen yang terdiri atas hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam penggunaan jasa Perseroan;
hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti
rugi dan penggantian; dan lainnya, senantiasa dipenuhi oleh Perseroan.
Penanganan Keluhan nasabah
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya, Perseroan senantiasa memperhatikan setiap keluhan nasabahnya.
Penanganan dan penyelesaian keluhan nasabah dilakukan melalui unit kerja Customer Care & Services di Kantor Pusat maupun
Customer Care & Services Officer di setiap kantor cabang dengan koordinasi unit kerja terkait. Nasabah dapat menyampaikan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Melayani NegeriDengan Hati 263PT Mandiri Tunas Finance
Laporan Tahunan 2015
keluhannya melalui berbagai media yang telah disediakan oleh Perseroan untuk mempercepat dan mempermudah nasabah dalam
menyampaikan keluhannya, yaitu sebagai berikut:
Jenis Media Keterangan
Website www.mtf.co.id
Facebook Fanpage MTF Autoloan
Twitter @MTF_AutoLoan
Email [email protected]
Care Center 1500059
Yahoo Messenger [email protected]
Jumlah keluhan nasabah tahun 2015
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mencatat jumlah keluhan yang masuk sebesar 248 keluhan dengan kategori keluhan tertinggi
berasal dari angsuran sebanyak 51 keluhan. Nasabah umumnya menyampaikan keluhan melalui media layanan Care Center yang
telah disediakan, selama 2015 total pengaduan yang masuk ke Layanan Care Center tercatat sebanyak 80 aduan.
Tabel Keluhan Pelanggan 2015
Bulan Jan’15 Feb’15 Mart’15 april’15 Mei’15 Juni’15 Juli’15 agust’15 Sept’15 Okt’15 nov’15 Des’15 Total
Total 22 22 15 20 35 21 14 16 30 12 17 24 248
Grafik Keluhan Pelanggan 2015
10Jan’15 April’15 Juli’15 Okt’15Feb’15 Mei’15 Agust’15 Nov’15Mart’15 Juni’15 Sept’15 Des’15
15
20
2522 22
15
20
35
21
14
16
30
15
17
24
30
35
Halaman ini sengaja dikosongkan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
265PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
Surat Pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Mandiri Tunas Finance
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Anton SetiawanKomisaris Utama
Ignatius Susatyo WijoyoDirektur Utama
Harjanto TjitohardjojoDirektur
Ade Cahyo NugrohoDirektur
Hanifah PurnamaKomisaris Independen
Sarastri BaskoroKomisaris
Dewan Komisaris
Direksi
Jakarta, Februari 2016
PT Mandiri Tunas Finance Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in Indonesian language
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT MANDIRI TUNAS FINANCE FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan .............................................. 1-2 ...................................... Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Komprehensif Lain .................................................. 3 ................................... Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas .......................................... 4 ..................................... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas .......................................................... 5-6 ............................................... Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan ................................... 7-99 ................................. Notes to the Financial Statements ******************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
1
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (disajikan kembali)/ (disajikan kembali)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 (as restated) (as restated) Catatan/ 31 Desember 2015/ (Catatan 30/ (Catatan 30/ Notes December 31, 2015 Note 30) Note 30)
ASET ASSETS 2c,2e,2f, Kas dan setara kas 4,25,26 Cash and cash equivalents Kas 19.938 13.951 12.929 Cash on hand Kas pada bank Cash in banks Pihak ketiga 3.257 8.914 11.910 Third parties Pihak berelasi 2r,4,24a 68.771 250.585 166.400 Related parties 2c,2g,5,25, Piutang pembiayaan konsumen 26,27 Consumer financing receivables Pihak ketiga 8.148.026 6.080.567 4.639.163 Third parties Pihak berelasi 2r,5,24a 5.886 7.420 5.738 Related parties
8.153.912 6.087.987 4.644.901 Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for penurunan nilai 2i (270.477) (194.852) (133.356) impairment losses
7.883.435 5.893.135 4.511.545 2c,2h,6, Piutang sewa pembiayaan 25,26 Finance lease receivables Pihak ketiga 604.150 783.737 619.691 Third parties Dikurangi cadangan kerugian Less: allowance for penurunan nilai 2i (5.791) (17.213) (7.537) impairment losses
598.359 766.524 612.154 Piutang lain-lain 2c,7,25,26 Other receivables Pihak ketiga 76.923 43.921 27.546 Third parties Pihak berelasi 2r,7,24a 388.421 320.326 223.185 Related parties
465.344 364.247 250.731 Dikurangi cadangan kerugian Less: allowance for penurunan nilai 2i (785) (794) (813) impairment losses
464.559 363.453 249.918 Aset pajak tangguhan 2l,8c,30 19.907 12.885 8.422 Deferred tax assets Fixed assets Aset tetap (net of accumulated (setelah dikurangi akumulasi depreciation of Rp62,288, penyusutan sebesar Rp62.288, Rp45,741 and Rp35,858 Rp45.741 dan Rp35.858 as of December 31, 2015, pada tanggal 31 Desember 2015, December 31, 2014 and 31 Desember 2014 dan 1 Januari January 1, 2014/ December 31, 2014/31 Desember 2013) 2k,9 102.852 74.531 44.006 2013, respectively) 2c,2j,10, Aset lain-lain 25,26,27 Other assets Pihak ketiga 41.081 36.845 22.421 Third parties Pihak berelasi 2r,10,24a 835 966 442 Related parties
TOTAL ASET 9.202.994 7.421.789 5.640.147 TOTAL ASSETS
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
2
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN
(lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
(continued) As of December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (disajikan kembali)/ (disajikan kembali)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 (as restated) (as restated) Catatan/ 31 Desember 2015/ (Catatan 30/ (Catatan 30/ Notes December 31, 2015 Note 30) Note 30)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Utang usaha 2c,11,25,26 390.262 523.518 260.798 Trade payables Utang lain-lain 2c,12,25,26 Other payables Pihak ketiga 110.205 84.605 27.532 Third parties Pihak berelasi 2r,12,24b,26 44.803 53.799 134.905 Related parties Utang pajak kini 2l,8a 20.462 11.037 15.833 Current tax liabilities Beban yang masih harus dibayar 2c,25,26 Accrued expenses Pihak ketiga 94.240 91.704 63.971 Third parties Pihak berelasi 2r,13,24b 1.835 2.691 1.740 Related parties Pinjaman bank 2c,14,25,26 Bank loans Pihak ketiga 4.228.720 2.941.445 2.412.010 Third parties Pihak berelasi 2r,14,24b 1.272.623 1.364.359 843.817 Related parties
5.501.343 4.305.804 3.255.827 Biaya provisi yang belum diamortisasi (14.753) (14.662) (14.764) Unamortized provision cost
5.486.590 4.291.142 3.241.063 2c,2q, Surat berharga yang diterbitkan 15,25,26 Securities issued Pihak ketiga 1.297.250 1.092.000 899.000 Third parties Pihak berelasi 2r,15,24b 552.750 358.000 301.000 Related parties
1.850.000 1.450.000 1.200.000 Beban emisi yang belum diamortisasi (4.590) (2.631) (3.265) Unamortized issuance cost
1.845.410 1.447.369 1.196.735 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2m,16,30 36.549 21.271 11.829 Employee benefits liabilities
TOTAL LIABILITAS 8.030.356 6.527.136 4.954.406 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Authorized capital - Modal dasar - 10.000.000.000 10,000,000,000 ordinary lembar saham biasa dengan shares with a par value nilai nominal Rp100 (nilai penuh) of Rp100 (full amount) per saham per share Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid up penuh - 2.500.000.000 lembar capital - 2,500,000,000 saham 2n,17 250.000 250.000 250.000 ordinary shares Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan Actuarial losses on kerja karyawan 2m,16,30 (11.496) (6.080) (2.103) employee benefits liabilities Saldo laba Retained earnings Sudah ditentukan penggunaannya 18 50.000 50.000 50.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 884.134 600.733 387.844 Unappropriated
TOTAL EKUITAS 1.172.638 894.653 685.741 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 9.202.994 7.421.789 5.640.147 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
3
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ As restated) Catatan/ (Catatan 30/ Notes 2015 Note 30)
PENDAPATAN 2s REVENUE Pembiayaan konsumen 2r,19a,24c 1.423.223 1.063.442 Consumer financing Sewa pembiayaan 19b 99.641 87.369 Financial lease Bunga 2r,19c,24c 7.672 19.798 Interest Lain-lain - neto 2r,19d,24c 456.996 342.946 Others - net
Total pendapatan 1.987.532 1.513.555 Total revenue
BEBAN 2s EXPENSES Beban keuangan 2r,20,24d (703.121) (548.682) Financial Charges Gaji dan tunjangan 2r,21,24d (304.698) (235.081) Salaries and benefits Umum dan administrasi 2r,22,24d (279.747) (197.569) General and administration Pemulihan (penyisihan) Reversal of (provision kerugian penurunan nilai: for) impairment losses: Pembiayaan konsumen 2c,2i,5 (291.487) (209.114) Consumer financing Sewa pembiayaan 2c,2i,6 2.356 (10.805) Financial leases Piutang lain-lain 2c,2i,7 9 19 Other receivables
Total beban (1.576.688) (1.201.232) Total expenses
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 410.844 312.323 INCOME BEFORE TAX EXPENSE BEBAN PAJAK 2l,8b (104.044) (78.277) TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 306.800 234.046 INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME Pos-pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss: Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Actuarial loss on karyawan 2m,16,30 (7.221) (5.302) employee benefit liabilities Pajak penghasilan terkait 1.805 1.325 Income tax effect
Penghasilan komprehensif lain - Other comprehensive income - setelah pajak (5.416) (3.977) net of tax
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 301.384 230.069 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (Rupiah penuh) 2p,23 123 94 (Full amount)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
4
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Year ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian aktuarial atas liabilitas Saldo laba/ imbalan kerja Retained earnings karyawan/ Actuarial Sudah Belum losses ditentukan ditentukan Catatan/ Modal saham/ on employee penggunaannya/ penggunaannya/ Total Ekuitas/ Notes Share capital benefit liabilities Appropriated Unappropriated Total Equity
Saldo 31 Desember 2013, 250.000 - 50.000 387.794 687.794 Balance 31 December 2013, Dampak atas penerapan Effect of first implementation awal PSAK No. 24 of SFAS No. 24 (Revisi 2013) 2u,30 - (2.103) - 50 (2.053) (Revised 2013)
Saldo 1 Januari 2014, Balance 1 January 2014, disajikan kembali 250.000 (2.103) 50.000 387.844 685.741 as restated Kerugian aktuarial atas Actuarial loss on liabilitas imbalan kerja - (3.977) - - (3.977) employee benefit liabilities Laba tahun berjalan 2014 - - - 234.046 234.046 Income for the year 2014 Pembayaran dividen kas 2o,18 - - - (21.157) (21.157) Payment of cash dividends
Saldo 31 Desember 2014, Balance 31 December 2014, disajikan kembali 250.000 (6.080) 50.000 600.733 894.653 as restated Kerugian aktuarial atas Actuarial loss on liabilitas imbalan kerja - (5.416) - - (5.416) employee benefit liabilities Laba tahun berjalan 2015 - - - 306.800 306.800 Income for the year 2015 Pembayaran dividen kas 2o,18 - - - (23.399) (23.399) Payment of cash dividends
Saldo 31 Desember 2015 250.000 (11.496) 50.000 884.134 1.172.638 Balance 31 December 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
5
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 205
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
Catatan/ Notes 2015 2014
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari konsumen: Cash received from customers: Pembiayaan konsumen 20.233.500 17.295.631 Consumer financing Sewa pembiayaan 552.175 450.959 Financial leases Bunga 7.682 19.778 Interest Pendapatan penalti 33.724 35.969 Late payment penalties Penerimaan dari piutang Recovery from yang telah dihapusbukukan 40.955 28.967 written-off receivables Premi asuransi 1.361.802 1.209.037 Insurance premiums Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Pembayaran fasilitas Repayments of joint pembiayaan bersama (3.700.664) (3.067.045) financing facilities Pembayaran kepada penyalur kendaraan (18.043.198) (15.213.263) Payments to car dealers Pembayaran beban keuangan (699.881) (540.636) Payments for financial charges Pembayaran pajak penghasilan (99.836) (86.211) Payments for income tax Pembayaran gaji dan Payments for tunjangan (286.253) (223.497) salaries and allowances Pembayaran beban Payments for general and umum dan administrasi (271.831) (175.830) administrative expenses Pembayaran kepada perusahaan Payments to insurance asuransi (831.248) (885.504) companies
Kas neto yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas operasi (1.703.073) (1.151.645) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of Hasil penjualan aset tetap 9 20 117 fixed assets Pembelian aset tetap 9 (45.994) (42.474) Purchases of fixed assets
Kas neto yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (45.974) (42.357) investing activities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
taken as a whole.
6
PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 205
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)
For the Year ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
Catatan/ Notes 2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman bank 7.663.493 8.293.368 Proceeds from bank loans Penerimaan utang obligasi 15 750.000 600.000 Proceeds from bonds payable Pembayaran pinjaman bank (6.467.954) (7.243.391) Repayment of bank loans Pembayaran utang obligasi Repayment of bonds issued dan Medium-Term Notes 15 (350.000) (350.000) and Medium-Term Notes Pembayaran beban emisi Payment of securities surat berharga 15 (4.577) (2.607) issuance costs Pembayaran dividen kas 18 (23.399) (21.157) Payment of cash dividends
Kas neto yang diperoleh Net cash provided by dari aktivitas pendanaan 1.567.563 1.276.213 financing activities
(Penurunan) kenaikan neto Net increase (decrease) kas dan setara kas (181.484) 82.211 in cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents awal tahun 273.450 191.239 at beginning of year
Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents akhir tahun 91.966 273.450 at end of year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Tunas Financindo Corporation pada tanggal 17 Mei 1989 berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, No. 262. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH’89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989. Pada tanggal 18 Agustus 2000, Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT Tunas Financindo Sarana berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notaris di Jakarta No. 49. Akta perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-Undangan melalui Surat Keputusan No. C-21195HT.01.04.TH2000 tanggal 22 September 2000. Pada tanggal 30 November 2007, Perseroan melakukan penyesuaian Anggaran Dasar terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Notaris Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, No. 94. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Februari 2008.
PT Mandiri Tunas Finance (the “Company”) was incorporated with the name of PT Tunas Financindo Corporation on 17 May 1989 based on Notarial Deed of Misahardi Wilamarta, S.H., Notary in Jakarta, No. 262. The Company’s Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. C2-4868.HT.01.01.TH’89 dated 1 June 1989 and were published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 57, Supplement No. 1369 dated 18 July 1989. On 18 August 2000, the Company changed its name to PT Tunas Financindo Sarana based on Notarial Deed of Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notary in Jakarta No. 49. This deed was approved by the Minister of Law and Regulation in its Decision Letter No. C-21195HT.01.04.TH2000 dated 22 September 2000. On 30 November 2007, The Company complied its Articles of Association to The Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company based on Notarial Deed Herawati, S.H., Notary in Jakarta, No. 94. This Deed approved by Minister of Law and Human Rights in Decision Letter No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 dated 12 February 2008.
Pada tanggal 26 Juni 2009, Perseroan mengubah nama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance berdasarkan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., Notaris di Jakarta, No. 181. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta, No. 38 tanggal 21 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penghapusan satu ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan ini telah diterima dan dicatatkan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-24971 tanggal 3 Agustus 2011.
On 26 June 2009, the Company changed its name to PT Mandiri Tunas Finance based on the amendment of the Articles of Association by the Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., Notary in Jakarta, No. 181. The Articles of Association have been amended from time to time, the latest amendment by the Deed of No. 38 dated 21 June 2011 made before Emi Susilowati S.H., Notary in Jakarta, concerning the removal of one clause in the Company’s Articles of Association. This deed was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-24971 dated 3 August 2011.
Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris yang terakhir dilakukan pada tanggal 6 Februari 2012, sebagaimana ternyata dalam Akta No. 01 yang dibuat oleh Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroannya telah diterima dan dicatat di dalam database sistem administrasi Badan Hukum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20323 tanggal 6 Juni 2012. Perubahan susunan Direksi yang terakhir dilakukan pada tanggal 13 April 2015, sebagaimana ternyata dalam Akta No. 31 yang dibuat oleh Lanny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroannya telah diterima dan dicatat di dalam database sistem administrasi Badan Hukum di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0925645 tanggal 20 April 2015.
The latest change in the composition of the Board of Commissioners as stated on the Deed No. 01 dated 6 February 2012, was made before Emi Susilowati, S.H., Notary in Jakarta, which the notification receipt of the change in corporate data has been received and recorded in the database administration system of legal entity in the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-20323 dated 6 June 2012. The latest change in the composition of Directors conducted on 13 April 2015 as stated on the Deed No. 31, was made before Lanny Janis Ishak, S.H., Notary in Jakarta, which the notification receipt of the change in the corporate data has been received and recorded in the database administration system of legal entity in the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0925645 dated 20 April 2015.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Kegiatan komersial Perseroan dimulai pada tahun 1989. Perseroan memperoleh ijin usaha sebagai Perseroan pembiayaan dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. 1021/KMK.013/1989 tanggal 7 September 1989, sebagaimana diubah dengan Surat Keputusan No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001 dan terakhir diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-352/KM.10/2009 tanggal 29 September 2009. Saat ini, Perseroan bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha.
The Company commenced commercial activities in 1989. The Company obtained a business license to operate in leasing, factoring and consumer financing from the Ministry of Finance in its Decision Letter No. 1021/KMK.013/1989 dated 7 September 1989, as amended by the Decision Letter No. 54/KMK.013/1992 dated 15 January 1992 and No. 19/KMK.017/2001 dated 19 January 2001 and the latest amendment by the Ministry of Finance Decision Letter No. KEP-352/KM.10/2009 dated 29 September 2009. Currently, the Company is engaged in consumer financing activities and finance lease.
Perseroan berdomisili di Jakarta Pusat dan mempunyai 93 kantor cabang yang berlokasi di beberapa tempat di Indonesia.
The Company is domiciled in Central Jakarta and has 93 branches throughout Indonesia.
Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama mengalihkan kepemilikan sahamnya di Perseroan sejumlah masing-masing 650.000.000 lembar saham dan 625.000.000 lembar saham atau sebesar 51% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 8 tanggal 6 Februari 2009.
On 6 February 2009, PT Tunas Ridean Tbk. and PT Tunas Mobilindo Parama have transferred their ownership in the Company amounting to 650,000,000 shares and 625,000,000 shares, respectively, representing 51% of total issued and fully paid-up shares, to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. by the Notarial Deed of Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 8 dated 6 February 2009.
Perseroan menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance ke Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
The Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Bonds on the Indonesian Stock Exchange as follows:
Obligasi/Bonds Tanggal terbit/Issue date Nilai nominal/Nominal value
I 29 Mei/May 2003 500.000 II 22 Juni/June 2004 350.000 III 8 JuliJuly 2005 350.000 IV 22 Februari/February 2007 600.000 V 20 Februari/February 2008 600.000 VI 6 Mei/May 2011 600.000
Berkelanjutan I tahap I/ Continuing Bonds I Phase I
5 Juni/June 2013 500.000
Berkelanjutan I tahap II/ Continuing Bonds I Phase II
23 Mei/May 2014 600.000
Berkelanjutan I tahap III/ Continuing Bonds I Phase III
9 Juni/June 2015 150.000
Berkelanjutan II tahap I/ Continuing Bonds II Phase I
11 Desember/December 2015 600.000
Pada tanggal 20 Mei 2011, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI tahun 2011 (“Obligasi VI”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi VI tahun 2011 serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 29 tanggal 25 Februari 2011 jo. Add.1 No. 7 tanggal 5 April 2011, jo. Add II No. 16 tanggal 11 April 2011, jo. Add III No. 1 tanggal 2 Mei 2011 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi VI.
On 20 May 2011, the Company issued and registered Bonds Mandiri Tunas Finance VI (“Bonds VI”) on Indonesia Stock Exchange. The issuance of Bonds VI 2011 and Trusteeship Agreements No. 29 dated 25 February 2011 jo. Add.1 No. 7 dated 5 April 2011, jo. Add II No. 16 dated 11 April 2011, jo. Add III No. 1 dated 2 Mei 2011 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Bonds VI holders.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 7 Juni 2013, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 29 tanggal 22 Maret 2013, jo. Addendum I No. 61 tanggal 17 April 2013, jo Addendum II No. 47 tanggal 20 Mei 2013 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan I Tahap I.
On 7 June 2013, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013 (“Continuing Bonds I Phase I”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds I Phase I and Trusteeship Agreements No. 29 dated 22 March 2013, jo. Addendum I No. 61 dated 17 April 2013, jo. Addendum II No. 47 dated 20 May 2013 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds I Phase I.
Pada tanggal 26 Mei 2014, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan I Tahap II.
On 26 May 2014, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase II Year 2014 (“Continuing Bonds I Phase II”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds I Phase II and appoinment of Trustee based on Trusteeship Agreements No. 5 dated 2 May 2014 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds I Phase II.
Pada tanggal 9 Juni 2015, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 29 tanggal 19 Mei 2015 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan I Tahap III.
On 9 June 2015, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase III Year 2015 (“Continuing Bonds I Phase III”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds I Phase III and appoinment of Trustee based on Trusteeship Agreements No. 29 dated 19 May 2015 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds I Phase III.
Pada tanggal 11 Desember 2015, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 (”Obligasi Berkelanjutan II Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ini serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 7 tanggal 5 Oktober 2015, jo. Addendum I No. 34 tanggal 29 Oktober 2015, jo Addendum II No. 3 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan II Tahap I.
On 11 December 2015, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II Phase I Year 2015 (“Continuing Bonds II Phase I”) on the Indonesia Stock Exchange. The issuance of Continuing Bonds II Phase I and Trusteeship Agreements No. 7 dated 5 October 2015, jo. Addendum I No. 34 dated 29 October 2015, jo. Addendum II No. 3 dated 3 December 2015 was signed by the Company and PT Bank Mega Tbk., as the Trustee for the Continuing Bonds II Phase I.
Lihat Catatan 15a untuk rincian utang obligasi. Refer to Note 15a for details of bonds payable.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III tahun 2012 di Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). Penerbitan MTN MTF III tahun 2012 serta Penunjukan agen pemantau dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 09 tanggal 24 Januari 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang bertindak selaku agen pemantau pemegang MTN pertama.
On 24 January 2012, the Company issued and registered Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III 2012 in Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). The issuance of MTN MTF III 2012 and the appointment of monitoring agent No. 09 dated 24 January 2012 was signed by the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., as the monitoring agent for the first MTN holders.
Lihat Catatan 15b untuk rincian MTN. Refer to Note 15b for details of the MTN.
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company`s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2015 December 31, 2014
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Anton Setiawan Anton Setiawan President Commissioner Komisaris Sarastri Baskoro Sarastri Baskoro Commissioner Komisaris Independen Hanifah Purnama Hanifah Purnama Independent Commissioner Direksi Directors Ignatius Susatyo Ignatius Susatyo Direktur Utama Wijoyo Wijoyo President Director Direktur Ade Cahyo Nugroho - Director Direktur Harjanto Tjitohardjojo Harjanto Tjitohardjojo Director
Komite Audit Audit Committee Ketua Hanifah Purnama Hanifah Purnama Chairman Anggota Sunardi Edirianto Sunardi Edirianto Member Rodion Wikanto Rodion Wikanto Anggota Njotowidjojo Njotowidjojo Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.5.
Establishment of the Company’s Audit Committee in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.5.
Sekretaris Perusahaan Perseroan dan Kepala Divisi Audit Internal Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s Corporate Secretary and the Head of Internal Audit Division are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2015 December 31, 2014
Sekretaris Perusahaan Hengki Heriandono Hengki Heriandono Corporate Secretary Kepala Divisi Audit Internal Saiful Huda Saiful Huda Head of Internal Audit Division
Pembentukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996.
Establishment of the Company’s Corporate Secretary is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.4 Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-63/PM/1996 dated 17 January 1996.
Pembentukan Divisi Audit Internal Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008.
Establishment of the Company’s Internal Audit Division is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.7 Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 3.725 karyawan (31 Desember 2014: 3.329 karyawan) (tidak diaudit).
As of 31 December 2015, the Company has 3,725 employees (31 December 2014: 3,329 employees) (unaudited).
Entitas induk langsung dan entitas induk terakhir Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
The direct and ultimate holding entity of the Company is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, state-owned company owned by the Government of the Republic of Indonesia.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the Company’s financial statements were as follows:
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Financial Service Authority (OJK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis of preparation of the financial
statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with original maturity of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards requires the use of estimates and assumptions that affects: - the reported amounts of assets and
liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and
- the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
b. Basis of preparation of the financial statements (continued)
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan di luar pinjaman yang diberikan dan piutang tidak diungkapkan.
During the years and at the date of statement of financial position, the Company only has financial assets classified as loans and receivables. Therefore, the accounting policies related to classifications other than loans and receivables are not disclosed.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
• yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk
dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
• those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
• yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
• those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or
• dalam hal Perseroan mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
• those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration and receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and administration income and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain (piutang karyawan, piutang bunga, setoran dalam perjalanan dan uang jaminan).
Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, consumer financing receivables, finance lease receivables, other receivables and other assets (employee receivables, interest receivables, deposit in transit and security deposit).
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen” dan ”Pendapatan sewa pembiayaan”.
Income from financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income and is reported as “Consumer financing income” and “Financial leases income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “provision for impairment losses”.
Pengakuan Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the financial assets are impaired.
Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif.
The Company assesses impairment of financial assets individually for financial assets that are individually significant, and collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for individually assessed financial assets, it includes the financial assets in a group of financial assets with similar credit risk characteristic and collectively assesses them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment are not included in a collective assessment of impairment.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “cadangan kerugian penurunan nilai”.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into “allowance for impairment losses".
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s receivable rating), the previously recognized impairment loss is reversed by adjusting the allowance for impairment losses. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of receivable written off are credited to the allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Selama tahun-tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi ini tidak diungkapkan.
During the years and at the date of statement of financial position, the Company does not have financial liabilities at fair value through profit or loss. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.
Financial liabilities at amortized cost are initially recognized at fair value less transaction costs.
Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban bunga yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan.
Financial liabilities measured at amortized cost are trade payables, other payables, accrued interest expenses, bank loans and securities issued.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risk and rewards were not transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognized when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah dihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are derecognized when the receivables have been written-off. Doubtful accounts are written off when they have been overdue for more than 180 days or determined to be not collectible. The write offs of doubtful accounts do not eliminate the right to collect and hence are still to be pursued for collection continuously. Consumer financing receivables could be settled by selling their motor vehicle that financed by Company.
Perseroan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi utang pembiayaan konsumennya.
The Company receives motor vehicles from customers and assist them in selling their motor vehicles so that the customers are able to settle their consumer financing payables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The customers give the right to the Company to sell the motor vehicles or take any other actions to settle the outstanding consumer financing receivables in the events of default. Customers are entitled to the positive difference between the proceeds from sale of the motor vehicles and the outstanding consumer financing receivables. If difference is negative, the resulting loss is charged to the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau realisasi neto dari jaminan kendaraan milik konsumen tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai dan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, presented at the lower of carrying value of the related consumer financing receivables or the net realizable value of motor vehicle collaterals. The difference between the carrying value and the net realizable value of receivables is recorded as allowance for impairment losses and charged to the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Saling hapus Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities shall be offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standard akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2014)/
Category as defined by SFAS No. 55 (Revised 2014)
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/
Class (as determined
by the Company)
Subgolongan/
Subclasses
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents - Kas/Cash on hand - Kas pada bank/Cash in banks - Deposito berjangka/Time deposit Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables
Piutang lain-lain/Other receivables
Aset lain-lain/Other assets - Piutang karyawan/Employee receivables - Piutang bunga/Interest receivables - Setoran dalam perjalanan/Deposit in transit - Uang jaminan/Security deposit
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortized cost
Utang usaha/Trade payables - Utang kendaraan/Vehicle payables - Utang asuransi/Insurance payables Utang lain-lain/Other payables - Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office - Premi asuransi/Insurance premium - Pembiayaan bersama/Joint financing - Lain-lain/Others Beban bunga yang masih harus dibayar/Accrued interest expenses Pinjaman bank/Bank loans Surat berharga yang diterbitkan/Securities issued
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Penentuan nilai wajar d. Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: • pasar utama untuk aset dan liabilitas
tersebut, atau • jika terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • in the principal market for the asset or
liability, or • in the absence of the principal market, in
the most advantageous market for the asset or liability.
Perseroan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut.
The principal or the most advantageous market must be accessible by the Company.
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Perseroan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Company uses valuation techniques that are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: • Level 1 - harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
• Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
• Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • Level 1 - quoted (unadjusted) market
prices in active markets for identical assets or liabilities
• Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable.
• Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Perseroan menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Company determines whether transfers have occured between levels in hierarchy by re-assesing categorisation (based on the lowest level input that is signifcant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the date of statement of financial position, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs nilai tukar yang digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp13.795 (nilai penuh) (31 Desember 2014: Rp12.440 (nilai penuh)) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
As of 31 December 2015 and 2014, the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate of Rp13,795 (full amount) (31 December 2014: Rp12,440 (full amount)) for 1 United States Dollar (“US Dollar”).
f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya, tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang sangat signifikan.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with original maturity of three months or less, which are not restricted and are not pledged as collateral for any borrowing and that are readily convertible to known amounts of cash which are subject to insignificant risk of changes in value.
g. Piutang pembiayaan konsumen g. Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are recognized initially at fair value, added with directly attributable transactions costs and deducted by yield enhancing income, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Consumer financing receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy for loans and receivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss and other comprehensive income at the transaction date.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables (continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognized as income over the term of the contract using the effective interest rate.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit, mengangsur kembali, merubah jatuh tempo, merubah tenor dan/atau menambah down payment.
Credit restructuring can be done by over contract, asset replacement, repay back, change the due date, change the tenor and/or increase the down payment.
Pembiayaan bersama Joint financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are also presented on a net basis in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognized as the Company’s revenue and disclosed as “Consumer Financing Income”.
h. Piutang sewa pembiayaan h. Finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan di laporan
Finance lease receivables represent lease receivables plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivable and the present value of the lease receivable is recognized as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to current year statement of profit or loss and other comprehensive income based on a constant
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) h. Finance lease receivables (continued)
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif.
rate of return on the net investment using effective interest rates.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Finance lease receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
i. Cadangan kerugian penurunan nilai i. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dengan menggunakan metode “incurred losses”. Lihat Catatan 2c.
The Company calculates the allowance for impairment losses using the incurred losses methodology. Refer to Note 2c.
j. Beban dibayar dimuka j. Prepaid expenses
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
k. Aset tetap dan penyusutan k. Fixed assets and depreciation
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
The legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Acquisition cost covers all expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) k. Fixed assets and depreciation (continued)
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap di gunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective fixed asset account when completed and ready to use.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets other than land is calculated using the straight-line method over their estimated useful lives as follows:
Masa manfaat (tahun)/ Persentase/ Golongan Useful life (years) Percentage Classsification
Bangunan 20 5,00% Buildings Perabotan dan peralatan kantor 5 20,00% Furniture and office equipment Kendaraan 5 20,00% Vehicles Renovasi bangunan sewa 3 - 5 20,00%-33,33% Leasehold improvement
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dalam pengerjaan disusutkan sampai dengan nilai sisanya.
Fixed assets except land and construction in progress are depreciated to their residual value.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognized. All other repairs and maintenance are charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income during the period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dan disesuaikan, setiap tanggal laporan posisi keuangan jika diperlukan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each date of statement of financial position.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized may no longer exist or may have
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) k. Fixed assets and depreciation (continued)
mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment losess is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur masa manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
l. Perpajakan l. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
Management periodically evaluates the positions taken in tax returns with respect to situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode posisi keuangan untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is determined using the financial position method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets are arising from temporary differences can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Imbalan kerja
m. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment employee benefits, such as pensions, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Company’s Regulations and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Karena UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Since Law 13/2003 sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under this Law 13/2003 represent defined benefit plans. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the date of statement of financial position, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi Perseroan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.
Actuarial gains and losses arise from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans.
Mulai 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Starting 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is charged or credited immediately to profit or loss. Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Imbalan kerja (lanjutan)
m. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan
Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is charged or credited to the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in profit or loss. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 months after statement of financial position’s date are discounted to reflect its present value.
n. Saham n. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
o. Dividen o. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Final dividend distributions are recognized as a liability in the financial statements at the date when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of Shareholders.
p. Laba per saham p. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Surat berharga yang diterbitkan q. Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium-Term Notes dan utang obligasi. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued consist of Medium-Term Notes and bonds payable. Securities issued are classified as financial liabilities at amortized cost. Incremental costs directly attributable to the issuance of securities are deducted from the amount of securities issued and amortized over the period of the securities issued using the effective interest rate method. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortized cost.
r. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi r. Transactions with related parties
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika:
The Company considers the following as its related parties:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a. a person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control of the
reporting entity;
(ii) has significant influence over the reporting entity; or
(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
b. an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
r. Transactions with related parties (continued)
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
(vii) a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di catatan atas laporan keuangan.
All transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
s. Pengakuan pendapatan dan beban s. Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, komisi asuransi dan biaya jasa perantara asuransi serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from consumer financing and finance leases, insurance commission and insurance brokerage fee and expense for all interest bearing financial instruments are recognized over the term of the respective contracts using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi dan pendapatan administrasi.
When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs and administration income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) s. Income and expense recognition (continued)
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Interest income and late payment penalties are recognized upon receipt. Interest income is presented on a gross basis in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expense are recognized as incurred on an accrual basis.
t. Segmen Operasi t. Operating Segment
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan,
iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
i. involves with business activities to generate income and expenses (including income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
ii. operation result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and,
iii. separate financial information is available.
Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi.
The Company presents operating segments based on the information that is internally provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision-maker is the Board of Directors.
Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen usaha yang terdiri dari: fleet dan retail (lihat Catatan 28).
The Company discloses the operating segment based on business segment that consists of fleet and retail (refer to Note 28).
u. Perubahan kebijakan akuntansi dan
pengungkapan u. Change in accounting policies and
disclosures
Perseroan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan:
The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2015:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian
Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
• SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, specifies change of the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)
u. Change in accounting policies and disclosures (continued)
• PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja,
yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
• SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, which removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
• PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak
Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
• SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Taxes, adopted from IAS 12, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
• PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan
Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, yang memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
• SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, adopted from IAS 36, which provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
• PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32, yang mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
• SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32, which provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
• PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39, yang menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
• SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39, which provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
• PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7, yang menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
• SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7, which provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.
• PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,
yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
• SFAS No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)
u. Change in accounting policies and disclosures (continued)
Perseroan telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have significant impact to the financial statements.
i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan
komprehensif lain i. Presentation of items in other
comprehensive income.
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
In connection with the adoption of SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, the Company has modified the presentation of items in other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
ii. Pengukuran nilai wajar ii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. Perseroan telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 26 atas laporan keuangan.
On 1 January 2015, the Company adopted SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is applied prospectively. The Company has included the new disclosures required under SFAS No. 68 in Note 26 to the financial statements.
iii. Imbalan kerja iii. Employee Benefits
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu yang belum diakui (non-vested) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
On 1 January 2015, the Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” wherein, when the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited immediately to profit or loss. Prior to 1 January 2015, the unrecognized past service cost (non-vested) was amortized on a straight-line method over the average service period until the benefits become vested.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan Perseroan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Perseroan menetapkan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2c.
Sewa Leases
Perseroan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana perseroan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perseroan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang diahlikan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan Perseroan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Company has several leases whereby the Company act as lessee in respect of rental location. The Company evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on SFAS No. 30 (Revised 2011) which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perseroan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company for the current rental agreement of rental location accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.
Sumber utama ketidakpastian estimasi Source of uncertainty in estimates
a. Cadangan kerugian penurunan nilai a. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan review atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgment is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan) Source of uncertainty in estimates (continued)
a. Cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan) a. Allowance for impairment losses (continued)
Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c).
The Company estimates the collective impairment allowance for its consumer financing receivables and finance lease receivables based on historical loss experience (refer to Note 2c).
b. Imbalan pasca kerja b. Post-employment benefits
Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja (lihat Catatan 2m).
Post-employment benefits are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return, on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations (refer to Note 2m).
c. Penyusutan dan estimasi umur manfaat aset
tetap c. Depreciation and estimated useful lives of
fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap seperti diungkapkan pada Catatan 2k. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2k. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
d. Nilai wajar atas instrumen keuangan d. Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terdapat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar (Catatan 2d).
When the fair values of financial assets and liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as discount rates and default rate assumptions (Note 2d).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan) Source of uncertainty in estimates (continued)
e. Pajak tangguhan e. Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan (Catatan 2l).
Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic planning (Note 2l).
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/December 31
2015 2014
Kas 19.938 13.951 Cash on hand
Kas pada bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 2.792 8.298 PT Bank Central Asia Tbk PT BPR Karyajatnika Sadaya 117 73 PT BPR Karyajatnika Sadaya PT Bank DKI 47 31 PT Bank DKI PT Bank CIMB Niaga Tbk 36 36 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Commonwealth 34 23 PT Bank Commonwealth Bank of China Limited, Cabang Jakarta 31 25 Bank of China Limited, Jakarta Branch PT Bank Panin Tbk 28 27 PT Bank Panin Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia 26 - PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Mega Tbk 23 24 PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 23 18 Jawa Barat and Banten Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 20 18 PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong & Shanghai The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited, Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta 19 14 Jakarta Branch PT Bank Danamon Indonesia Tbk 16 139 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CTBC Indonesia 13 94 PT CTBC Indonesia PT Bank Bukopin Tbk 11 11 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank UOB Indonesia 3 4 PT Bank UOB Indonesia
3.239 8.835 Dolar AS US Dollars Standard Chartered Bank, Jakarta - 61 Standard Chartered Bank, Jakarta Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.634 198.441 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.035 840 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 75 1.277 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar (formerly PT Bank Sinar Harapan Bali) 24 24 Harapan Bali)
18.768 200.582
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Deposito berjangka Time deposit Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Mega Tbk 18 18 PT Bank Mega Tbk Pihak Berelasi Related Parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar (formerly PT Bank Sinar Harapan Bali) 50.000 50.000 Harapan Bali) PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3 3 (Persero) Tbk
50.003 50.003
91.966 273.450
Tingkat suku bunga deposito berjangka dan giro dalam mata uang Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berkisar sebagai berikut:
The interest rates for time deposits and current accounts for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Deposito 4,75% - 9,25% 4,75% - 9,75% Time deposits Giro 0,00% - 3,00% 0,00% - 8,00% Current accounts
Penempatan deposito pada PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar Harapan Bali) sebesar Rp50.000 adalah penempatan atas dana hasil usaha yang berasal dari laba neto Perseroan seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang No. 40 pasal 70 tentang “Perseroan Terbatas” yaitu kewajiban perusahaan untuk melakukan pencadangan atas jumlah tertentu dari laba neto setiap tahun.
Placement of time deposit at PT Bank Mandiri Taspen Pos (formerly PT Bank Sinar Harapan Bali) amounting to Rp50,000 represent the placement of the funds derived from the Company’s net income as required by Law No. 40 article 70 concerning “Limited Liability Companies” whereby the company shall make a provision for a certain amount of the net income each year.
Lihat Catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transaction with related parties.
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/December 31
2015 2014
Piutang pembiayaan konsumen - bruto: 32.076.228 24.706.504 Consumer financing receivables - gross:
Dikurangi: Less: Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain Joint financing without recourse - bruto: without recourse - gross: Rupiah Rupiah Pihak berelasi (20.906.390) (16.638.656) Related parties
Piutang pembiayaan konsumen - bruto: Consumer financing receivables - gross: Pembiayaan sendiri 11.169.838 8.067.848 Direct financing
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan konsumen Unearned income yang belum diakui: on consumer financing:
Rupiah Rupiah Pihak Ketiga (5.921.893) (4.329.066) Third parties
Dikurangi: Less: Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain Joint financing without recourse - bruto: without recourse - gross:
Rupiah Rupiah Pihak berelasi 2.905.967 2.349.205 Related parties
Pendapatan pembiayaan Unearned income on consumer konsumen yang belum diakui: financing: Pembiayaan sendiri (3.015.926) (1.979.861) Direct financing
Dikurangi: Less: Cadangan kerugian penurunan nilai (270.477) (194.852) Allowance for impairment losses
Neto 7.883.435 5.893.135 Net
Seluruh kontrak pembiayaan yang disalurkan Perseroan adalah untuk kendaraan bermotor.
All consumer financing contracts provided by Company are for motor vehicles.
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 84 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 84 months.
Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto per 31 Desember 2015 dan 2014 yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installments of consumer financing receivables - gross balance as of 31 December 2015 and 2014 which will be received from customers based on the maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tahun Year 2015 - 10.303.514 2015 2016 12.899.697 7.615.902 2016 2017 9.804.759 4.677.818 2017 2018 6.118.129 1.877.611 2018 2019 2.590.086 230.824 2019 2020 644.875 835 2020 2021 14.246 - 2021 2022 dan sesudahnya 4.436 - 2022 and onward
32.076.228 24.706.504
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Average effective interest rates charged to customers for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Mobil 16,14% 16,06% Car Sepeda Motor 35,31% 35,17% Motorcycle
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah sebagai berikut:
The aging analysis of consumer financing receivables - gross are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Belum jatuh tempo 30.110.436 23.285.103 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 90 hari 1.587.084 1.171.956 1 - 90 days 91 - 120 hari 152.753 102.903 91 - 120 days 121 - 180 hari 198.164 130.713 121 - 180 days > 180 hari 27.791 15.829 > 180 days
32.076.228 24.706.504
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Saldo awal 194.852 133.356 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 291.487 209.114 Provision made during the year Penghapusan piutang ragu-ragu (256.503) (176.030) Receivables written-off Pemulihan kembali piutang Recovery from receivables yang telah dihapusbukukan 40.641 28.412 written-off
Saldo akhir 270.477 194.852 Ending balance
Seluruh piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah mencadangkan cadangan kerugian penurunan nilai.
All consumer financing receivables as of 31 December 2015 and 2014 are collectively evaluated for impairment and the Company has provided allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 0,5501% dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto (2014: 0,0027%).
The balance of restructured consumer financing receivables as of 31 December 2015 was 0.5501% of the consumer financing receivables balance - gross (2014: 0.0027%).
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan dan utang obligasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 14 dan 15 adalah sejumlah Rp4.813.548 (2014: Rp4.013.436).
As of 31 December 2015, total consumer financing receivables pledged as collateral for bank loans and bonds payable as disclosed in Notes 14 and 15 amounted to Rp4,813,548 (2014: Rp4,013,436).
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible consumer financing receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES 31 Desember/December 31
2015 2014
Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Piutang sewa pembiayaan bruto 700.117 920.620 Finance lease receivable - gross Nilai sisa yang terjamin 226.130 236.200 Guaranteed residual value Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan (95.967) (136.883) Unearned leased income Simpanan jaminan (226.130) (236.200) Security deposit
Piutang sewa pembiayaan 604.150 783.737 Finance lease receivable Cadangan kerugian penurunan nilai (5.791) (17.213) Allowance for impairments losses
Neto 598.359 766.524 Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 60 months.
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
Finance lease receivables - gross have the following settlement agreement:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tahun Year 2015 - 458.400 2015 2016 380.726 296.360 2016 2017 216.434 129.785 2017 2018 90.783 35.972 2018 2019 9.983 103 2019 2020 dan seterusnya 2.191 - 2020 and onward
700.117 920.620
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Saldo awal 17.213 7.537 Beginning balance (Pemulihan) penyisihan selama (Reversal of) provision for made tahun berjalan (2.356) 10.805 during the year Penghapusan piutang (9.380) (1.684) Receivables written-off Pemulihan kembali piutang yang telah dihapusbukukan 314 555 Recovery of written-off receivables
Saldo akhir 5.791 17.213 Ending balance
Seluruh piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah mencadangkan cadangan kerugian penurunan nilai.
All finance lease receivables as of 31 December 2015 and 2014 are collectively evaluated for impairment and the Company has provided allowance for impairment losses.
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Average effective interest rates charged to customers for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Mobil 17,88% 19,34% Car Alat berat 13,85% 14,31% Heavy Equipment
Analisa umur piutang sewa pembiayaan - bruto adalah sebagai berikut:
The aging analysis of finance lease receivables - gross are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Belum jatuh tempo 656.870 846.024 Current
Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 90 hari 39.668 42.123 1 - 90 days 91 - 120 hari 1.883 2.983 91 - 120 days 121 - 180 hari 1.562 29.490 121 - 180 days > 180 hari 134 - > 180 days
700.117 920.620
Pada saat transaksi sewa pembiayaan ditandatangani, penyewa pembiayaan memberikan uang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewa pembiayaan pada saat transaksi berakhir bila penyewa pembiayaan menggunakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut. Jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya, jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan.
At the signing of lease contracts, the lessee is required to pay a security deposit, which will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises his option to purchase the leased asset. Otherwise, the security deposit will be refunded to the lessee.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang sewa pembiayaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan dan utang obligasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 14 dan 15 adalah sejumlah Rp396.317 (2014: Rp700.175).
As of 31 December 2015 and 2014, total finance lease receivables pledged as collateral for bank loans and bonds payable as disclosed in Notes 14 and 15 amounted to Rp396,317 (2014: Rp700,175).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the existing allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible finance lease receivable.
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Piutang asuransi 21.775 21.729 Insurance receivables Piutang akseptasi klaim 32.114 3.499 Claim acceptance receivables Receivables from sales of collateral Piutang penjualan kendaraan jaminan 8.637 12.105 vehicle Lain-lain 14.397 6.588 Others
76.923 43.921
Dikurangi: Less: Cadangan kerugian penurunan nilai (785) (794) Allowance for impairment losses
76.138 43.127
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39
7. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 7. OTHER RECEIVABLES (continued) 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak berelasi Related parties Piutang pembiayaan bersama 354.313 283.675 Joint financing receivables Piutang akseptasi klaim 33.488 36.031 Claim acceptance receivables Lain-lain 620 620 Others
388.421 320.326
464.559 363.453
Lihat catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transactions with related parties.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses for the years ended 31 December 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Saldo awal 794 813 Beginning balance Pembalikan selama tahun berjalan (9) (19) Reversal made during the year
Saldo akhir 785 794 Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible receivables.
8. PERPAJAKAN 8. TAXATION
a. Utang pajak kini a. Current tax liabilities 31 Desember/December 31
2015 2014
Pajak penghasilan badan Corporate income tax (lihat Catatan 8b) 12.066 4.504 (refer to Note 8b) Pasal 25 8.396 6.533 Article 25
20.462 11.037
b. Beban pajak b. Tax expense
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Kini - final 1.534 3.960 Current - final Kini - non final 107.727 77.455 Current - non final Tangguhan (lihat Catatan 8c) (5.217) (3.138) Deferred (refer to Note 8c)
104.044 78.277
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
b. Beban pajak (lanjutan) b. Tax expense (continued) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s income before tax expense are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Laba sebelum beban pajak 410.844 312.323 Income before tax expense Pajak dihitung pada tarif pajak 102.711 78.081 Tax calculated at tax rates Penghasilan bunga dikenakan Interest income subject to pajak final (1.918) (4.949) final tax Beban yang tidak dapat dikurangkan 1.717 1.185 Non-deductible expenses Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final 1.534 3.960 Income tax article 4 (2) – final
Beban pajak 104.044 78.277 Tax expense
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Laba sebelum beban pajak 410.844 312.323 Income before tax expense
Koreksi fiskal: Fiscal corrections: Beda temporer Temporary differences Penyisihan kerugian penurunan nilai (9) (19) Provision for impairment losses Selisih antara nilai buku aset Difference in net book value tetap komersial dan fiskal 1.772 (359) between commercial and fiscal Penyisihan imbalan kerja karyawan 8.057 4.139 Provision for employee benefits Penyisihan bonus 10.400 7.642 Provision for bonus Penyisihan suspend 647 1.150 Provision for suspend
20.867 12.553 Beda tetap Permanent differences Beban yang tidak dapat dikurangkan 6.868 4.741 Non-deductible expenses Penghasilan bunga dikenakan pajak final (7.672) (19.798) Interest income subject to final tax
(804) (15.057) Penghasilan kena pajak 430.907 309.819 Taxable income
Beban pajak 107.727 77.455 Tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Pasal 23 (4.207) (1.567) Article 23 Pasal 25 (91.454) (71.384) Article 25
Utang pajak penghasilan badan 12.066 4.504 Corporate income tax payable
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
b. Beban pajak (lanjutan) b. Tax expense (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Reconciliation between income before tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income is as follows: (continued)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pendapatan bunga yang Interest income dikenakan pajak final 7.672 19.798 subject to final tax
Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final 1.534 3.960 Income tax article 4 (2) - final Dikurangi: Less: Pajak dibayar di muka (1.534) (3.960) Prepaid tax
- -
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 dan 2014 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
Taxable income which is a result from the reconciliation for the year 2015 and 2014 will be used as basis in submission of the Company’s Annual Corporate Tax Return.
c. Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - neto c. Deferred tax assets/(liabilities) - net
31 Desember/December 31, 2015
Manfaat (beban) pajak tangguhan/ Saldo awal/ Deferred tax Saldo akhir/ Beginning income Ending balance (expenses) balance
Aset pajak tangguhan dampak dari laporan Deferred tax assets effect laba rugi dan from statement of penghasilan profit or loss and other komprehensif lain comprehensive income Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai 198 (2) 196 impairment losses Selisih antara nilai buku Difference in net book value aset tetap komersial of fixed assets between dan fiskal 307 443 750 commercial and fiscal Penyisihan imbalan Provision for employee kerja karyawan 3.291 2.015 5.306 benefits Penyisihan bonus 6.775 2.600 9.375 Provision for bonus Penyisihan suspend 288 161 449 Provision for suspend
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets effect dampak dari ekuitas from equity Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan Actuarial loss on employee kerja karyawan 2.026 1.805 3.831 benefits liabilities
12.885 7.022 19.907
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
42
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
c. Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - neto (lanjutan)
c. Deferred tax assets/(liabilities) - net (continued)
31 Desember/December 31, 2014 (Disajikan kembali/as restated)
Manfaat (beban) pajak tangguhan/ Saldo awal/ Deferred tax Saldo akhir/ Beginning income Ending balance (expenses) balance
Aset pajak tangguhan dampak dari laporan Deferred tax assets effect laba rugi dan from statement of penghasilan profit or loss and other komprehensif lain comprehensive income Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai 203 (5) 198 impairment losses Selisih antara nilai buku Difference in net book value aset tetap komersial of fixed assets between dan fiskal 397 (90) 307 commercial and fiscal Penyisihan imbalan Provision for employee kerja karyawan 2.257 1.034 3.291 benefits Penyisihan bonus 4.864 1.911 6.775 Provision for bonus Penyisihan suspend - 288 288 Provision for suspend Aset pajak tangguhan Deferred tax assets effect dampak dari ekuitas from equity Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan Actuarial loss on employee kerja karyawan 701 1.325 2.026 benefits liabilities
8.422 4.463 12.885
d. Administrasi d. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Taxes may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years from the time the tax becomes due, but no later than 2013, while for fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years from the time the tax becomes due.
9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS 2015
1 Januari/ Penambahan/ (Pengurangan)/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ January 1 Additions (Deductions) Reclassifications December 31
Aset tetap Fixed assets Kepemilikan langsung Direct ownership Harga perolehan Cost Tanah 21.779 - - 6.806 28.585 Land Bangunan 17.569 15 - 11.376 28.960 Buildings Kendaraan 6 - - - 6 Vehicles Perabotan dan peralatan kantor 62.132 23.888 (1.126) - 84.894 Furniture and office equipment Renovasi bangunan sewa 18.786 3.709 - - 22.495 Leasehold improvement Aset dalam penyelesaian - 18.382 - (18.182) 200 Construction in progress
120.272 45.994 (1.126) - 165.140
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
43
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) 2015
1 Januari/ Penambahan/ (Pengurangan)/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ January 1 Additions (Deductions) Reclassifications December 31
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan (2.262) (1.266) - - (3.528) Buildings Kendaraan (1) (1) - - (2) Vehicles Perabot dan peralatan kantor (31.132) (11.822) 1.123 - (41.831) Furniture and office equipment Renovasi bangunan sewa (12.346) (4.581) - - (16.927) Leasehold improvement
(45.741) (17.670) 1.123 - (62.288)
Nilai buku neto 74.531 102.852 Net book value
2014
1 Januari/ Penambahan/ (Pengurangan)/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ January 1 Additions (Deductions) Reclassifications December 31
Aset tetap Fixed assets Kepemilikan langsung Direct ownership Harga perolehan Cost Tanah 6.261 - - 15.518 21.779 Land Bangunan 8.093 137 - 9.339 17.569 Buildings Kendaraan - 6 - - 6 Vehicles Perabotan dan peralatan kantor 43.961 20.237 (2.066) - 62.132 Furniture and office equipment Renovasi bangunan sewa 12.929 5.857 - - 18.786 Leasehold improvement Aset dalam penyelesaian 8.620 16.237 - (24.857) - Construction in progress
79.864 42.474 (2.066) - 120.272
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan (1.830) (432) - - (2.262) Buildings Kendaraan - (1) - - (1) Vehicles Perabot dan peralatan kantor (25.176) (8.015) 2.059 - (31.132) Furniture and office equipment Renovasi bangunan sewa (8.852) (3.494) - - (12.346) Leasehold improvement
(35.858) (11.942) 2.059 - (45.741)
Nilai buku neto 44.006 74.531 Net book value
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Details of construction in progress as of 31 December 2015 are as follows:
31 Desember/December 2015
Estimasi tahun Persentase penyelesaian/ penyelesaian/ Jumlah/ Estimated year Percentage of Amount of completion completion
Renovasi dalam penyelesaian untuk pembukaan jaringan Renovation in progress usaha baru 200 2016 5% for new business networks
200
Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecuali tanah, telah diasuransikan dengan pihak ketiga, PT Asuransi Raksa Pratikara dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp84.250 pada 31 Desember 2015 dan PT Mandiri AXA General Insurance (pihak berelasi) sebesar Rp98.845 per 31 Desember 2014 yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran, kebanjiran, huru-hara dan gempa bumi.
Direct ownership fixed assets, except for land, are insured with a third party, PT Asuransi Raksa Pratikara, for a sum insured of Rp84,250 as of 31 December 2015 and PT Mandiri AXA General Insurance (related party) for a sum insured of Rp98,845 as of 31 December 2014 which according to the management is sufficient to cover possible losses due to fire, flood, public disorder/riots and earthquake.
Tanah Perseroan berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang mempunyai masa manfaat selama 20 sampai dengan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara 21 Oktober 2017 sampai dengan 24 September 2027. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is held in the form of certificates of Hak Guna Bangunan (“HGB”) which have useful lives of 20 to 30 years, which will be due ranging from 21 October 2017 to 24 September 2027. Management believes that the HGB can be renewed or extended upon expiration.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)
Rincian keuntungan atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gain on disposal of fixed assets are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Hasil pelepasan aset tetap 20 117 Proceed from disposal of fixed assets Nilai buku aset tetap (3) (7) Book value
Laba atas pelepasan aset tetap 17 110 Gain on disposal of fixed assets
Keuntungan atas pelepasan aset tetap diakui sebagai bagian dari “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gain on disposal of fixed assets is recognized as part of “other income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no impairment of Company’s fixed assets as of 31 December 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp30.495 dan Rp22.420.
As of 31 December 2015 and 2014, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounted to Rp30,495 and Rp22,420, respectively.
Tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There were no fixed assets pledged as collateral as of 31 December 2015 and 2014.
10. ASET LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Setoran dalam perjalanan 20.216 12.772 Deposit in transit Sewa dibayar di muka 14.283 16.137 Prepaid rent Asuransi dibayar di muka 228 418 Prepaid insurance Piutang bunga 231 241 Interest receivable Piutang karyawan 110 119 Employee receivables Perbaikan dan pemeliharaan dibayar di muka 130 138 Prepaid service and maintenance Lain-lain 5.883 7.020 Others
41.081 36.845 Pihak berelasi Related parties Sewa dibayar dimuka 835 966 Prepaid rent
41.916 37.811
Lain-lain merupakan persediaan materai Perseroan dan uang jaminan untuk penggunaan listrik, air dan telepon yang berkaitan dengan sewa gedung.
Others mainly represents the Company’s stamp duty and security deposits for electricity, water and telephone usage related to building rent.
Lihat Catatan 24a untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24a for details of balances and transactions with related parties.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45
11. UTANG USAHA 11. TRADE PAYABLES 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Utang kendaraan 279.356 436.236 Vehicle payables Utang asuransi 110.906 87.282 Insurance payables
390.262 523.518
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok atas pembiayaan kendaraan bermotor dan utang kepada perusahaan asuransi yang berkaitan dengan pembiayaan kendaraan bermotor.
Trade payables represent payables to suppliers for motor vehicle financing and payables to insurance companies in relation to motor vehicle financing.
12. UTANG LAIN-LAIN 12. OTHER PAYABLES 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Titipan konsumen 40.475 37.230 Customer deposits Liabilitas pajak Tax liabilities Pasal 21 5.763 6.043 Article 21 Pasal 23 1.290 924 Article 23 PPh Final 116 188 Final Tax PPN keluaran 46.359 19.292 VAT out Lain-lain 16.202 20.928 Others
110.205 84.605
Pihak berelasi Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 44.563 53.559 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk 240 240 PT Tunas Ridean Tbk
44.803 53.799
155.008 138.404
Titipan konsumen terutama berhubungan dengan cicilan pembayaran piutang pembiayaan konsumen yang masih dalam proses identifikasi.
Customer deposits represent installment of consumer financing receivables which are still in identification process.
Lain-lain terutama terdiri dari utang kepada pihak ketiga yang berkaitan dengan biaya notaris, fidusia, dan pembelian aset tetap.
Others mainly consist of payables to third parties related to notary fee, fiduciary, and purchasing of fixed assets.
Lihat Catatan 24b untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 24b for details of balances and transactions with related parties.
13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 13. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Gaji dan tunjangan 39.456 29.068 Salaries and allowances Bunga yang masih harus dibayar 23.900 22.332 Accrued interest Promosi 17.339 28.819 Promotion Telepon 1.595 1.409 Telephone Perbaikan dan pemeliharaan 363 833 Repairs and maintenance Lain-lain 11.587 9.243 Others
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
46
13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan)
13. ACCRUED EXPENSES (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak berelasi Related parties Bunga yang masih harus dibayar 1.835 2.691 Accrued interest
96.075 94.395
Lain-lain terutama terdiri dari beban yang masih harus dibayar jasa profesional, listrik dan air, jamuan dan sewa Electronic Data Capture (EDC).
Others mainly consist of accrued professional fees, utilities, entertainment and Electronic Data Capture (EDC) rent.
14. PINJAMAN BANK 14. BANK LOANS 31 Desember/December 31
2015 2014
Revolving 215.284 199.940 Revolving Non revolving 5.286.059 4.105.864 Non revolving
5.501.343 4.305.804 Biaya provisi yang belum diamortisasi (14.753) (14.662) Unamortized provision cost
5.486.590 4.291.142
Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014
Revolving Rupiah Pihak berelasi/Related parties Januari/ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 17.980 - 222 - January 2015 Februari/ - 557 - 12 - February 2015 Maret/ - 12.576 - 394 - March 2015 Maret/ - 3.305 - 132 - March 2015 April/ - 2.848 - 137 - April 2015 Mei/ - 2.496 - 172 - May 2015 Juni/ - 8.287 - 1.033 - June 2015 Juni/ - 1.654 - 186 - June 2015 Juni/ - 4.913 - 289 - June 2015 Juli/ - 17.244 - 1.783 - July 2015 Juli/ - 4.101 - 592 - July 2015 Agustus/ - 27.227 - 4.491 - August 2015 Agustus/ - 8.878 - 1.502 - August 2015 Agustus/ - 685 - 116 - August 2015 September/ - 22.657 - 4.198 - September 2015 September/ - 13.360 - 2.569 - September 2015 September/ - 16.256 - 3.058 - September 2015 Oktober/ - 24.774 - 4.939 - October 2015 Oktober/ - 20.262 - 4.025 - October 2015 Oktober/ - 3.848 - 628 - October 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014
Revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak berelasi (lanjutan)/Related parties (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Oktober/ (lanjutan/continued) - 6.937 - 1.851 - October 2015 November/ - 10.007 - 2.807 - November 2015 November/ - 51.635 - 11.176 - November 2015
April/ April/ 5.529 5.529 222 1.457 April 2016 April 2016 Mei/ Mei/ 10.337 10.337 739 4.401 May 2016 May 2016 Juni/ Juni/ 1.115 1.115 65 497 June 2016 June 2016 April/ - 244 - 18 - April 2015 Mei/ - 624 - 255 - May 2015
Februari/ 1.627 - 13 - February 2016 - Februari/ 2.752 - 253 - February 2016 - April/ 1.719 - 367 - April 2016 - Juni/ 4.248 - 1.940 - June 2016 - Juli/ 2.196 - 798 - July 2016 - Juli/ 571 - 350 - July 2016 - Oktober/ 2.986 - 2.342 - October 2016 - November/ 19.947 - 18.195 - November 2016 - Agustus/ 224.716 - - - August 2016 - Desember/ PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 49.000 - 49.000 - December 2017 Desember/ - 49.000 - 49.000 - December 2017 Desember/ - 49.000 - 49.000 - December 2017 Desember/ 300.000 - 190.000 - December 2016 -
577.743 447.336 215.284 199.940
Jumlah/Total revolving 577.743 447.336 215.284 199.940
Non revolving Rupiah Pihak ketiga /Third parties Juni/ PT Bank Central Asia Tbk - 64.000 - 10.667 - June 2015 Juni/ - 30.000 - 5.000 - June 2015 Juli/ - 25.000 - 4.861 - July 2015 Juli/ - 20.000 - 3.889 - July 2015 Juli/ - 31.000 - 6.028 - July 2015 Agustus/ - 50.000 - 11.111 - August 2015 September/ - 15.000 - 3.750 - September 2015 Oktober/ - 15.000 - 4.167 - October 2015 Januari/ Januari/ 75.000 75.000 2.083 27.083 January 2016 January 2016 Januari/ Januari/ 25.000 25.000 694 9.028 January 2016 January 2016 Februari/ Februari/ 75.000 75.000 4.167 29.167 February 2016 February 2016 Maret/ Maret/ 50.000 50.000 4.167 20.833 March 2016 March 2016 Maret/ Maret/ 75.000 75.000 6.250 31.250 March 2016 March 2016 September/ September/ 250.000 250.000 62.500 145.833 September 2016 September 2016 September/ September/ 155.000 155.000 38.750 90.416 September 2016 September 2016
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
48
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014
Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued) Maret/ Maret/ PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan/continued) 70.000 70.000 8.750 43.750 March 2016 March 2016 Juni/ 100.000 - 75.000 - June 2017 - Juni/ 150.000 - 112.500 - June 2017 - Juni/ 150.000 - 112.500 - June 2017 - Maret/ 100.000 - - - March 2016 -
Desember/ PT Bank Chinatrust Indonesia 20.000 - 13.333 - December 2017 - Desember/ 80.000 - 53.333 - December 2017 -
Maret/ Maret/ PT Bank Commonwealth 30.000 30.000 2.500 12.500 March 2016 March 2016 Maret/ Maret/ 35.000 35.000 2.917 14.583 March 2016 March 2016 April/ April/ 65.000 65.000 7.222 28.889 April 2016 April 2016 Juni/ Juni/ 50.000 50.000 25.000 41.667 June 2017 June 2017 Juni/ Juni/ 19.000 19.000 9.500 15.833 June 2017 June 2017
Februari/ PT Bank Panin Tbk - 97.000 - 5.389 - February 2015 Maret/ - 30.000 - 2.500 - March 2015 April/ - 20.000 - 2.222 - April 2015 Mei/ - 53.000 - 7.361 - May 2015 September/ - 50.000 - 12.500 - September 2015 September/ - 60.000 - 15.000 - September 2015 Oktober/ - 60.000 - 16.667 - October 2015 Oktober/ - 28.400 - 7.889 - October 2015 November/ - 19.000 - 5.806 - November 2015 Desember/ Desember/ 27.000 27.000 - 9.000 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 45.000 45.000 - 15.000 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 70.000 70.000 - 23.333 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 11.500 11.500 - 3.833 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 20.000 20.000 5.000 10.000 December 2016 December 2016 Januari/ Januari/ 60.000 60.000 1.667 21.667 January 2016 January 2016 Januari/ Januari/ 25.000 25.000 694 9.028 January 2016 January 2016 Januari/ Januari/ 22.500 22.500 625 8.125 January 2016 January 2016 Maret/ Maret/ 56.000 56.000 4.667 23.333 March 2016 March 2016 Maret/ Maret/ 50.000 50.000 15.625 28.125 March 2017 March 2017 Maret/ Maret/ 85.000 85.000 7.083 35.417 March 2016 March 2016 Maret/ Maret/ 59.000 59.000 4.917 24.583 March 2016 March 2016 Juni/ Juni/ 10.000 10.000 1.667 5.000 June 2016 June 2016 Juni/ Juni/ 50.000 50.000 8.333 25.000 June 2016 June 2016 Juni/ Juni/ 40.000 40.000 6.667 20.000 June 2016 June 2016 Agustus/ Agustus/ 125.000 125.000 27.778 69.444 August 2016 August 2016 Agustus/ Agustus/ 75.000 75.000 16.667 41.667 August 2016 August 2016 Desember/ Desember/ 10.000 10.000 3.333 6.667 December 2016 December 2016 Maret/ Maret/ 200.000 200.000 83.333 150.000 March 2017 March 2017 Maret/ Maret/ 190.000 190.000 79.167 142.500 March 2017 March 2017
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
49
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014 Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued) Maret/ Maret/ PT Bank Panin Tbk (lanjutan/continued) 100.000 100.000 41.667 75.000 March 2017 March 2017 Mei/ Mei/ 10.000 10.000 4.722 8.055 May 2017 May 2017 Juni/ Juni/ 80.000 80.000 40.000 66.667 June 2017 June 2017 Juni/ Juni/ 120.000 120.000 60.000 100.000 June 2017 June 2017 Juni/ Juni/ 200.000 200.000 100.000 166.667 June 2017 June 2017 Agustus/ Agustus/ 40.000 40.000 22.222 35.555 August 2017 August 2017 September/ September/ 50.000 50.000 29.167 45.833 September 2017 September 2017 Desember/ Desember/ 200.000 200.000 150.000 200.000 December 2018 December 2018 Desember/ Desember/ 50.000 50.000 33.333 50.000 December 2017 December 2017 Desember/ Desember/ 50.000 50.000 33.333 50.000 December 2017 December 2017 Desember/ Desember/ 70.000 70.000 46.667 70.000 December 2017 December 2017 Januari/ 100.000 - 78.723 - January 2019 - Januari/ 30.000 - 24.130 - January 2019 - Mei/ 100.000 - 80.556 - May 2018 - Mei/ 100.000 - 80.556 - May 2018 - Mei/ 100.000 - 80.556 - May 2018 - Juni/ 100.000 - 80.556 - June 2018 - Juni/ 100.000 - 83.333 - June 2018 - Juni/ 150.000 - 125.000 - June 2018 - Juni/ 100.000 - 83.333 - June 2018 - Oktober/ 100.000 - 94.444 - October 2018 - Oktober/ 100.000 - 94.444 - October 2018 - Oktober/ 100.000 - 94.444 - October 2018 - Oktober/ 100.000 - 94.444 - October 2018 - November/ 100.000 - 97.222 - November 2018 - November/ 100.000 - 97.917 - November 2019 - November/ 100.000 - 97.222 - November 2018 - November/ 100.000 - 97.222 - November 2018 - Desember/ 100.000 - 100.000 - December 2018 - Desember/ 100.000 - 100.000 - December 2018 - Februari/ 250.000 - - - February 2016 - Februari/ PT Bank OCBC NISP Tbk - 40.000 - 2.222 - February 2015 Bank Of China Limited, Cabang Jakarta/ Februari/ Jakarta Branch - 10.000 - 1.667 - February 2015 Februari/ - 10.000 - 1.667 - February 2015 Juni/ Juni/ 8.500 8.500 2.125 6.375 June 2016 June 2016 Oktober/ - 22.500 - 18.750 - October 2015 Oktober/ - 30.000 - 25.000 - October 2015 November/ - 69.000 - 63.250 - November 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
50
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014 Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued) Desember/ PT Bank CTBC Indonesia - 20.000 - 20.000 - December 2017 Desember/ - 80.000 - 80.000 - December 2017 Maret/ PT Bank KEB Hana Indonesia 50.000 - 39.028 - March 2018 - April/ 50.000 - 40.293 - April 2018 - Agustus/ 50.000 - 45.237 - August 2018 - September/ 50.000 - 46.445 - September 2018 - September/ 100.000 - 92.889 - September2018 - September/ 100.000 - 92.889 - September2018 - Mei/ PT Bank DKI - 22.000 - 3.462 - May 2015 Juni/ - 23.000 - 4.301 - June 2015 September/ - 35.000 - 9.677 - September 2015 Desember/ Desember/ 5.000 5.000 - 1.822 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 20.000 20.000 - 7.279 December 2015 December 2015 Januari/ Januari/ 30.000 30.000 948 11.785 January 2016 January 2016 Juni/ Juni/ 10.000 10.000 1.859 5.336 June 2016 June 2016 Juli/ Juli/ 50.000 50.000 10.834 28.104 July 2016 July 2016 Juli/ Juli/ 40.000 40.000 8.667 22.483 July 2016 July 2016 September/ September/ 100.000 100.000 28.159 62.281 September 2016 September 2016 Januari/ Januari/ 25.000 25.000 9.988 18.212 January 2017 January 2017 Oktober/ Oktober/ 35.500 35.500 23.091 33.825 October 2017 October 2017 Desember/ Desember/ 30.000 30.000 21.097 30.000 December 2017 December 2017 Januari/ 35.000 - 25.523 - January 2018 - Februari/ 30.000 - 22.651 - February 2018 - Maret/ 50.000 - 39.028 - March 2018 - Maret/ 50.000 - 39.028 - March 2018 - April/ 19.500 - 15.714 - April 2018 - Desember/ 50.000 - 50.000 - December 2018 - Juni/ 250.000 - - - June 2016 - PT Bank Pembangunan Daerah November/ Jawa Barat dan Banten Tbk - 30.000 - 10.000 November 2015 November/ - 35.000 - 11.667 November 2015 November/ - 35.000 - 12.031 November 2015 November/ - 50.000 - 17.188 November 2015 November/ - 20.000 - 6.875 November 2015 November/ - 30.000 - 10.313 - November 2015
April/ April/ 50.000 50.000 22.857 40.000 April 2017 April 2017 Maret/ Maret/ 75.000 75.000 33.088 59.559 March 2017 March 2017 April/ April/ 50.000 50.000 23.529 41.176 April 2017 April 2017 Desember/ Desember/ 100.000 100.000 66.668 100.000 December 2017 December 2017
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
51
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014 Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued) PT Bank Pembangunan Daerah Mei/ Jawa Barat dan Banten Tbk (lanjutan/continued) 100.000 - 82.858 - May 2018 - Mei/ 100.000 - 90.625 - May 2018 - Desember/ 100.000 - 100.000 - December 2018 - Desember/ 100.000 - 100.000 - December 2018 -
7.818.500 5.032.900 4.228.720 2.941.445
Pihak berelasi/Related parties Februari/ PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 10.000 - 642 - February 2015 Mei/ - 10.000 - 1.564 - May 2015 Mei/ - 8.500 - 1.330 - May 2015 Oktober/ - 11.000 - 3.375 - October 2015 Oktober/ - 11.000 - 3.358 - October 2015 Oktober/ - 6.000 - 1.832 - October 2015 Oktober/ - 70.000 - 21.368 - October 2015 November/ - 28.000 - 9.368 - November 2015 . November/ - 22.500 - 7.527 - November 2015 November/ - 7.000 - 2.342 - November 2015 Desember/ Desember/ 64.000 64.000 - 23.272 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 17.300 17.300 - 6.291 December 2015 December 2015 Desember/ Desember/ 4.900 4.900 - 1.782 December 2015 December 2015 Januari/ Januari/ 10.000 10.000 316 3.925 January 2016 January 2016 April/ April/ 60.000 60.000 7.491 28.666 April 2016 April 2016 April/ - 30.000 - 5.349 - April 2015 Mei/ Mei/ 23.000 23.000 3.576 11.633 May 2016 May 2016 Mei/ - 28.000 - 6.219 - May 2015 Mei/ Mei/ 40.000 40.000 6.219 20.231 May 2016 May 2016 Juni/ Juni/ 100.000 100.000 18.589 53.357 June 2016 June 2016 Juni/ Juni/ 50.000 50.000 9.294 26.679 June 2016 June 2016 Juli/ Juli/ 60.000 60.000 12.964 33.670 July 2016 July 2016 Agustus Agustus/ 22.500 22.500 5.566 13.283 August 2016 August 2016 Desember/ Desember/ 98.000 98.000 36.135 68.683 December 2016 December 2016 Januari/ Januari/ 25.000 25.000 9.944 18.175 January 2017 January 2017 Januari/ Januari/ 98.000 98.000 38.979 71.245 January 2017 January 2017 Februari/ Februari/ 49.000 49.000 20.943 36.927 February 2017 February 2017 Februari/ Februari/ 49.000 49.000 20.943 36.927 February 2017 February 2017 Februari/ Februari/ 49.000 49.000 20.987 36.961 February 2017 February 2017
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
52
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Jumlah fasilitas yang ditarik/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/ Withdrawn facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,
2015 2014 2015 2014 2015 2014 Non revolving (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Pihak berelasi (lanjutan)/ Related parties (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Februari/ Februari/ (lanjutan/continued) 49.000 49.000 20.987 36.961 February 2017 February 2017 Maret/ Maret/ 49.000 49.000 22.431 38.247 March 2017 March 2017 Maret/ Maret/ 40.000 40.000 18.311 31.222 March 2017 March 2017 Juni/ Juni/ 41.000 41.000 22.255 35.106 June 2017 June 2017 September/ September/ 49.000 49.000 30.604 45.528 September 2017 September 2017 September/ September/ 49.000 49.000 30.604 45.528 September 2017 September 2017 September/ September/ 49.000 49.000 30.604 45.528 September 2017 September 2017 September/ September/ 49.000 49.000 30.604 45.528 September 2017 September 2017 Oktober/ Oktober/ 49.000 49.000 31.914 46.697 October 2017 October 2017 Oktober/ Oktober/ 49.000 49.000 31.914 46.697 October 2017 October 2017 November/ November/ 49.000 49.000 33.171 47.849 November 2017 November 2017 November/ November/ 49.000 49.000 33.171 47.849 November 2017 November 2017 November/ November/ 49.000 49.000 33.171 47.849 November 2017 November 2017 November/ November/ 49.000 49.000 33.171 47.849 November 2017 November 2017 Desember/ 49.000 - 34.458 - December 2017 - Desember/ 49.000 - 34.458 - December 2017 - Desember/ 49.000 - 34.458 - December 2017 - Januari/ 49.000 - 35.733 - January 2018 - Januari/ 49.000 - 35.733 - January 2018 - Januari/ 49.000 - 35.733 - January 2018 - Februari/ 49.000 - 36.996 - February 2018 - Februari/ 49.000 - 36.996 - February 2018 - Maret/ 49.000 - 38.247 - March 2018 - Maret/ 49.000 - 38.247 - March 2018 - Maret/ 20.000 - 15.611 - March 2018 - Juni/ 40.000 - 34.230 - June 2018 - September/ 34.000 - 31.581 - September 2018 -
2.072.700 1.730.700 1.057.339 1.164.419
Jumlah/Total non-revolving 9.891.200 6.763.600 5.286.059 4.105.864
Jumlah/Total 10.468.943 7.210.936 5.501.343 4.305.804
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
53
14. PINJAMAN BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued) Cicilan pinjaman bank sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
Bank loans have the following settlement aging profile.
31 Desember/December 31
2015 2014
Tahun Year 2015 - 2.263.581 2015 2016 2.892.247 1.391.936 2016 2017 1.827.120 600.287 2017 2018 756.279 50.000 2018 2019 dan sesudahnya 25.697 - 2019 and there after
5.501.343 4.305.804
Pinjaman bank dalam Rupiah di atas dikenakan bunga antara 8,65% - 12,00% per tahun (2014: 8,25% - 12,00% per tahun).
The bank loans denominated in Rupiah bear interest rates ranging between 8.65% - 12.00% per annum (2014: 8.25% - 12.00% per annum).
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah melakukan pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman sesuai jadwal yang ditetapkan.
During year ended 31 December 2015 and 2014, the Company has paid the loan principal and interests installments on schedule.
Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp3.778.356 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp3.088.414) dan piutang sewa pembiayaan sejumlah Rp321.506 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014:Rp645.197).
These loans are secured by consumer financing receivables amounting to Rp3,778,356 as of 31 December 2015 (2014: Rp3,088,414) and net investment in finance lease receivables amounting to Rp321,506 as of 31 December 2015 (2014: Rp645,197).
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank tersebut mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris, perubahan bisnis utama, investasi dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan seperti rasio jumlah utang bunga terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi persyaratan-persyaratan di atas.
The loan facilities from those banks require the Company to provide a written notice in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, changes of main business, investment and obtaining new loan facilities from other banks. Under the loan agreements, the Company is also obliged to comply with financial covenants such as gearing ratio not exceeding 10:1 and other reporting obligations.The Company has complied with the above requirements.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Perseroan.
The loan facilities are used for the Company’s working capital.
Lihat Catatan 27 untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama dan penyaluran pemberian kredit.
Refer to Note 27 for joint financing and credit channeling cooperation agreements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
54
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 15. SECURITIES ISSUED 31 Desember/December 31
2015 2014
Obligasi VI - 150.000 Bonds VI Medium-Term Notes III - 200.000 Medium-Term Notes III Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 500.000 500.000 Continuing Bonds I Phase I Obligasi Berkelanjutan I Tahap II 600.000 600.000 Continuing Bonds I Phase II Obligasi Berkelanjutan I Tahap III 150.000 - Continuing Bonds I Phase III Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 600.000 - Continuing Bonds II Phase I
1.850.000 1.450.000 Dikurangi: Less: Beban emisi yang belum diamortisasi: Unamortized issuance costs: Saldo awal 2.631 3.265 Beginning balance Penambahan 4.577 2.607 Additions Amortisasi (lihat Catatan 20) (2.618) (3.241) Amortization (refer to Note 20)
4.590 2.631
Jumlah 1.845.410 1.447.369 Total
Surat berharga yang diterbitkan sesuai dengan jatuh temponya:
Securities issued have the following maturity profile:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tahun Year 2015 - 350.000 2015 2016 425.000 425.000 2016 2017 500.000 500.000 2017 2018 825.000 175.000 2018 2019 dan sesudahnya 100.000 - 2019 and there after
1.850.000 1.450.000
a. Utang obligasi a. Bonds payable
Obligasi VI Bonds VI
Pada tanggal 20 Mei 2011, Perseroan menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 (“Obligasi VI“) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang terdiri atas empat seri:
On 20 May 2011, the Company issued and registered Mandiri Tunas Finance Bonds VI Year 2011 (“Bonds VI”) on the Indonesia Stock Exchange with a nominal value of Rp600,000 which consist of four series:
Tingkat bunga tetap per tahun/ Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/ Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal instalment
Seri/Series A 48.000 8,60% 23 Mei/May 2012
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B 52.000 9,60% 19 Mei/May 2013
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series C 350.000 10,00% 19 Mei/May 2014
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series D 150.000 10,70% 19 Mei /May 2015
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
55
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi VI (lanjutan) Bonds VI (continued)
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimal 80% untuk Obligasi VI dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp120.000 (lihat Catatan 5). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi VI.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 80% of the nominal value of Bonds VI. As of 31 December 2014, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp120,000 (refer to Note 5). If the amount of consumer financing receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Bonds VI.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan tidak menempatkan kas pada rekening penampungan dikarenakan jaminan yang ada cukup untuk menutupi utang obligasi.
As of 31 December 2014, the Company did not place cash into the escrow account as the security was sufficient to cover the outstanding bonds payable.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants on the trustee agreements.
Sesuai dengan laporan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) No. 253/PEF-DIR/II/2011 dan No. 254/PEF-DIR/II/2011 tanggal 25 Februari 2011, peringkat obligasi VI adalah idA+ stable outlook.
Based on report No. 253/PEF-DIR/II/2011 and No. 254/PEF-DIR/II/2011 of PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dated 25 February 2011. Bonds VI have been rated idA+ stable outlook.
Dalam pemantauan tahunan atas Obligasi VI, PT Pefindo dalam suratnya No. 164/PEF-Dir/I/2012 tanggal 30 Januari 2012 telah menetapkan kembali peringkat idA+ (Single A Plus) terhadap Obligasi VI untuk periode 30 Januari 2012 sampai dengan 1 Februari 2013.
In the annual monitoring for Bonds VI, PT Pefindo, in its letter, No. 164/PEF-Dir/I/2012 dated 30 January 2012 has rated idA+ (Single A Plus) the Bonds VI for period from 30 January 2012 until 1 February 2013.
Dalam Pemantauan Khusus (Special Review), PT Pefindo melalui suratnya No. 1832/PEF-Dir/XI/2012 tanggal 12 Nopember 2012 telah meningkatkan peringkat atas Obligasi VI Seri B, Seri C dan Seri D dari idA+ (Single A Plus) menjadi idAA (Double A) untuk periode 12 Nopember 2012 sampai dengan 1 Februari 2013.
In the Special Monitoring (Special Review), PT Pefindo in its letter No. 1832/PEF-Dir/XI/2012 dated 12 November 2012 has increased the rank VI Bonds Series B, Series C and Series D from idA (Single A Plus) to id AA (Double A) for the period 12 November 2012 to 1 February 2013.
Kemudian dalam Pemantauan Tahunan, PT Pefindo melalui suratnya No. 206/PEF-Dir/II/2013 tanggal 4 Februari 2013 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 1 Februari 2013 sampai dengan 1 Februari 2014.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 206/PEF-Dir/II/2013 dated 4 February 2013 has rated idAA (Double A) the Bonds VI Bonds Series C and Series D for the period 1 February 2013 until 1 February 2014.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
56
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi VI (lanjutan) Bonds VI (continued)
Dalam pemantauan kesiapan pembayaran Obligasi VI Seri B Tahun 2011, PT Pefindo melalui suratnya No. 208/PEF-Dir/II/2013 tanggal 4 Februari 2013 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) terhadap Obligasi VI Seri B Tahun 2011 untuk periode 1 Februari 2013 sampai dengan 19 Mei 2013.
In the monitoring of payment readiness for Series B Bonds VI in 2011, PT Pefindo in its letter No. 208/PEF-Dir/II/2013 dated February 4, 2013 has rated idAA (Double A) the Series B Bonds VI in 2011 for the period 1 February 2013 until 19 May 2013.
Dalam pemantauan berikutnya, PT Pefindo melalui suratnya No. 529/PEF-Dir/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun 2011 dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014.
In the monitoring through letter No. 529/PEF-Dir/III/2013 dated March 19, 2013 has rated idAA (Double A) the Bonds VI for Series C and Series D in 2011 for the period March 18, 2013 untill March 1, 2014.
Kemudian dalam Pemantauan Tahunan, PT Pefindo melalui suratnya No. 360/PEF-Dir/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri C dan Seri D dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 360/PEF-Dir/III/2014 dated 5 March 2014 has rated id AA (Double A) the Bonds VI Bonds Series C and Series D for the period 5 March 2014 until 1 March 2015.
Kemudian dalam Pemantauan Tahunan, PT Pefindo melalui suratnya No. 333A/PEF-Dir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 telah menetapkan kembali peringkat Obligasi VI Seri D dengan peringkat idAA (Double A) untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 19 Mei 2015.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 333A/PEF-Dir/III/2015 dated 9 March 2015 has rated id AA (Double A) the Bonds VI Bonds Series D for the period 6 March 2015 until 19 May 2015.
Perseroan telah melunasi Utang Obligasi VI seri A, B, C dan D masing-masing sebesar Rp48.000, Rp52.000, Rp350.000 dan Rp150.000 pada tanggal 23 Mei 2012, 17 Mei 2013, 19 Mei 2014 dan 18 Mei 2015.
The Company has settled Bonds VI Series A, B, C and D each amounting to Rp48,000, Rp52,000, Rp350,000 and Rp150,000 on 23 May 2012, 17 May 2013, 19 May 2014 and 18 May 2015, respectively.
Obligasi Berkelanjutan I Continuing Bonds I
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013
Pada Tanggal 28 Mei 2013, Perseroan telah memperoleh persyaratan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-144/D.04/ 2013 dalam rangka penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (”Obligasi Berkelanjutan I”) dengan nilai nominal Rp500.000 yang terdiri atas dua seri:
On 28 May 2013, the Company received the effective notification from the Financial Services Authority through its letter No S-144/ D.04/2013 in conjunction with continuing public offering of Mandiri Tunas Finance continuing Bonds I Phase I Year 2013 (“continuing Bonds I”) with a nominal value of Rp500,000 which consist of two series:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
57
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan) Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013 (continued)
Tingkat bunga tetap per tahun/ Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/ Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal instalment
Seri/Series A 425.000 7,75% 5 Juni/June 2016
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B 75.000 7,80% 5 Juni/June 2017
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum 60% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp254.270 dan Rp275.792 dan piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan adalah sejumlah Rp45.731 dan Rp24.208 (lihat Catatan 5 dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds I Phase I. As of 31 December 2015 and 2014, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable are Rp254,270 and Rp275,792 and finance lease receivables that was pledged are Rp45,731 and Rp24,208 (refer to Note 5 and 6). If the amount of consumer financing receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds I Phase I.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecuali untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables and debt to equity ratio not to exceed 10:1. Moreover, during the year that the bonds principals are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, merge unless performed on the same business and to sell or assign more than 50% of the Company’s asset, except for Company’s normal business transactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants on the trustee agreements.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA (Double A) terhadap obligasi berkelanjutan sesuai suratnya No. 528/PEF-Dir/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014.
PT Pefindo has rated idAA (Double A) the Continuing Bonds based on its report No. 528/PEF-Dir/III/2013 dated 19 March 2013 for period 18 March 2013 until 1 March 2014.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
58
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan) Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2013 (continued)
Kemudian dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melalui suratnya No. 359/PEFDir/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 359/PEF-Dir/III/2014 dated 5 March 2014 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase I for the period 5 March 2014 until 1 March 2015.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melalui suratnya No. 333/PEFDir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 333/PEF-Dir/III/2015 dated 9 March 2015 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase I for the period 6 March 2015 until 1 March 2016.
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase II Year 2014
Pada Tanggal 23 Mei 2014, Perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 (”Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal Rp600.000 yang terdiri atas dua seri:
On 23 May 2014, the Company issued Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase I Year 2014 (“Continuing Bonds I Phase II”) with a nominal value of Rp600,000 which consist of two series:
Tingkat bunga tetap per tahun/ Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/ Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal instalment
Seri/Series A 425.000 10,70% 23 Mei/May 2017
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B 175.000 10,85% 23 Mei/May 2018
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimal 60% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp331.174 dan Rp329.230 dan piutang sewa pembiayaan sejumlah Rp28.827 dan Rp30.770 (lihat Catatan 5 dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds I Phase II. As of 31 December 2015 and 2014, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp331,174 and Rp329,230 and finance lease receivables Rp28,827 and Rp30,770 (refer to Note 5 and 6). If the amount of consumer financing receivables and finance lease receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds I Phase II.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
59
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan) Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase II Year 2014 (continued)
PT Pefindo melalui suratnya No.359/PEFDir/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk obligasi berkelanjutan I Tahap II untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015.
PT Pefindo through letter No. 359/PEF-Dir/III/2014 dated 5 March 2014 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase II for the period 5 March 2014 until 1 March 2015
Kemudian dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melalui suratnya No. 333/PEFDir/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
Then in the Annual Monitoring, PT Pefindo through letter No. 333/PEF-Dir/III/2015 dated 9 March 2015 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase II for the period 6 March 2015 until 1 March 2016.
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase III Year 2015
Pada tanggal 9 Juni 2015 , Perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) sebagai berikut :
On 9 June 2015, the Company issued Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase III Year 2015 (“Continuing Bonds I Phase III”) as follows:
Tingkat bunga tetap per tahun/ Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/ Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal instalment
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III/Continuing Bonds I Phase III
150.000 9,75% 9 Juni/June 2018
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimal 60% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap III dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp89.870 dan piutang sewa pembiayaan Rp131. Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap III.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds I Phase III. As of 31 December 2015, the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable is Rp89,870 and finance lease receivables Rp131. If the amount of consumer financing receivables and finance lease receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds I Phase III.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
60
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan) Continuing Bonds I (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds I Phase III Year 2015 (continued)
PT Pefindo melalui suratnya No. 769/PEF-Dir/V/2015 tanggal 19 Mei 2015 telah menetapkan kembali peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap III untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016.
PT Pefindo through letter No. 769/PEF-Dir/III/2015 dated 19 May 2015 has rated idAA (Double A) for the Continuing Bonds I Phase III for the period 6 March 2015 until 1 March 2016.
Obligasi Berkelanjutan II Continuing Bonds II
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II Phase I Year 2015
Pada tanggal 11 Desember 2015, Perseroan telah memperoleh persyaratan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-596/D.04/2015 dalam rangka penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (”Obligasi Berkelanjutan II”) dengan nilai nominal Rp600.000 yang terdiri atas dua seri:
On 11 December 2015, the Company received the effective notification from the Financial Services Authority through its letter No. S-596/D.04/2015 in conjunction with continuing public offering of Mandiri Tunas Finance continuing Bonds II Phase I Year 2015 (“continuing Bonds II”) with a nominal value of Rp600,000 which consist of two series:
Tingkat bunga tetap per tahun/ Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/ Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal instalment
Seri/Series A 500.000 10,20% 18 Desember/ December
2018
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Seri/Series B 100.000 10,80% 18 Desember/ December
2020
Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date.
Obligasi tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum 60% untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dari pokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sejumlah Rp359.878 dan piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan adalah sejumlah dan Rp122 (lihat Catatan 5 dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan yang ditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I.
These bonds are secured by the Company’s consumer financing receivables for a minimum amount of 60% of the nominal value of Continuing Bonds II Phase I. As of 31 December 2015 the amount of consumer financing receivables that was pledged as security for bonds payable are Rp359,878 and finance lease receivables that was pledged are Rp122 (refer to Note 5 and 6). If the amount of consumer financing receivables is less than the requirement, the Company has to place sufficient cash into an escrow account established by PT Bank Mega Tbk. as trustee for Continuing Bonds II Phase I.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
61
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Obligasi Berkelanjutan II (lanjutan) Continuing Bonds II (continued)
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II Phase I Year 2015 (continued)
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecuali untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables and debt to equity ratio not to exceed 10:1. Moreover, during the year that the bonds principals are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, merge unless performed on the same business and to sell or assign more than 50% of the Company’s asset, except for Company’s normal business transactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants on the trustee agreements.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA (Double A) terhadap obligasi berkelanjutan sesuai suratnya No. 1243/PEF-Dir/IX/2015 tanggal 30 September 2015 untuk periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016.
PT Pefindo has rated idAA (Double A) the Continuing Bonds based on its report No. 1243/PEF-Dir/IX/2015 dated 30 September 2015 for period 30 September 2015 until 1 September 2016.
b. Medium-Term Notes (MTN) b. Medium-Term Notes (MTN)
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap 9,95% sebesar Rp200.000 di Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). Penerbitan MTN MTF III tahun 2012 serta Penunjukan agen pemantau dilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 09 tanggal 24 Januari 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang bertindak selaku agen pemantau pemegang MTN III.
On 24 January 2012, the Company issued and registered Medium-Term Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance III 2012 with a 9.95% fixed interest rate, in a principal amount of Rp200,000 in Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). The issuance of MTN MTF III 2012 and the appointment of monitoring agent No. 09 dated 24 January 2012 was signed by the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., as the monitoring agent for MTN III holders.
MTN III tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen perseroan sebesar 100%. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah Rp200.000.
These MTN III are secured by 100% consumer financing receivables. As of 31 December 2014, consumer finance receivables pledged as collateral amounted to Rp200,000.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
62
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
b. Medium-Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium-Term Notes (MTN) (continued)
Selama MTN III belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan antara lain, membayar, membuat atau menyatakan deviden atau distribusi pembayaran lain apabila Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang, mentransfer atau mengalihkan harta kekayaan sebesar 50% atau lebih dari aset Perseroan (kecuali untuk kegiatan usaha sehari-hari), perubahan bisnis utama, penurunan modal dasar atau modal ditempatkan dan disetor, penggabungan, konsolidasi atau peleburan, memberikan pinjaman dimana keseluruhan pinjaman melebihi Rp120.000 dan melakukan investasi secara langsung dalam bentuk portofolio saham dari perusahaan lain.
During the period that MTN III is still outstanding, the Company is not allowed to, among others, pay, make or declare any dividends or other distribution payments if the Company fails to make payment of the amount owed, or transferring or diverting assets by 50% or more of the assets of the Company (except for normal business transactions), changes in core business, decrease in authorized capital or issued and paid-up capital, merger, consolidation or amalgamation, making loans with amount greater than Rp120,000 and making direct investment in shares portfolio of other companies.
Perseroan telah melunasi MTN III sebesar Rp200.000 pada tanggal 10 Januari 2015.
The Company has settled MTN III amounting to Rp200,000 on 10 January 2015.
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Biaya jasa kini 5.582 2.978 Current service costs Biaya bunga 2.385 1.433 Interest costs Biaya jasa lalu 473 - Past service costs
8.440 4.411
Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja 440 650 Termination
Total 8.880 5.061 Total
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movements in employee benefits obligation in the statements of financial position are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Saldo awal, 1 Januari 21.271 11.829 Beginning balance, 1 January Provision in the statement Penyisihan pada laporan laba rugi of profit or loss and other dan penghasilan komprehensif lain 8.880 5.061 comprehensive income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
63
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The movements in employee benefits obligation in the statements of financial position are as follows: (continued)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Penyisihan pada penghasilan Provision in other komprehensif lain 7.221 5.302 comprehensive income Pembayaran tahun berjalan (823) (921) Payment during the year
Saldo akhir 36.549 21.271 Ending balance
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movements of present value of employee benefit obligation in the statements of financial position are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Saldo awal, 1 Januari 21.271 11.829 Beginning balance, 1 January Biaya jasa kini 5.582 2.978 Current service costs Biaya bunga 2.385 1.433 Interest costs Biaya jasa lalu 473 - Past service cost Pembayaran tahun berjalan (383) (271) Payments during the year (Keuntungan)/kerugian pada Actuarial (gains)/losses kewajiban aktuaria : on obligation: Perbedaan asumsi dan kenyataan 10.172 5.302 Experience adjustment Asumsi demografik (333) - Demographic assumption Asumsi keuangan (2.618) - Financial assumption
Saldo akhir 36.549 21.271 Ending balance
Mutasi kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, bruto pajak tangguhan:
The movements in the balance of actuarial loss charged to other comprehensive income, gross deferred tax:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Saldo awal, 1 Januari 8.106 2.804 Beginning balance, 1 January Kerugian aktuarial Actuarial losses yang diakui sebagai penghasilan charged to other komprehensif lain 7.221 5.302 comprehensive income
Saldo akhir 15.327 8.106 Ending balance
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
64
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan pada tanggal 31 Desember 2014 oleh PT Ricky Leonard Jasatama dengan menggunakan metode projected unit credit dalam laporan aktuarianya tanggal 14 Januari 2016 dan 15 Januari 2015. Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The liability for employee benefits as of 31 December 2015 is calculated by independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo and as of 31 December 2014 by PT Ricky Leonard Jasatama which used the projected unit credit method in its report dated 14 January 2016 and 15 January 2015. The principal actuarial assumptions used by the independent actuary were as follows:
2015 2014
Tingkat diskonto 9,2% per tahun/per annum 8,5% per tahun/per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 7% per tahun/per annum 7% per tahun/per annum Salary increment rate Tingkat kematian TMI 3 TMI 3 Rate of mortality Tingkat cacat 10% dari/from TMI 3 10% dari/from TMI 3 Rate of disability Tingkat pengunduran diri 7% per tahun pada usia 7% per tahun pada usia Rate of resignations sampai dengan 40 tahun sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun/ 0,00% pada usia 55 tahun/ 7% per annum up to 40 7% per annum up to 40 years old and decrease years old and decrease linearly up to 0.00% at linearly up to 0.00% at 55 years old 55 years old Tingkat pensiun 100,00% usia pensiun 100,00% usia pensiun Rate of retirements normal/ normal/ 100.00% at normal 100.00% at normal retirement age retirement age
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji sebesar 1%, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rates and salary increment rate amounted 1%, with all other variables held constant, of the present value of employee benefits obligation:
31 Desember/December 2015
Tingkat diskonto/ Tingkat kenaikan gaji/ Discount rate Salary increment rate
Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Increase Decrease
Dampak pada nilai kini kewajiban Effect on present value of imbalan kerja karyawan (3.421) 3.974 4.160 (3.641) employee benefit obligation
Analisa profil jatuh tempo pembayaran imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015:
The maturity profile analysis of the employee benefits payments as of 31 December 2015:
31 Desember/ December 31, 2015
1 tahun 1.068 Within one year 2 - 5 tahun 9.965 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 95.461 More than 5 years
106.494
Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan diakhir periode pelaporan adalah 15,02 tahun.
The weighted average duration of the present value of employee benefits obligation at the end of reporting period is 15.02 years.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
65
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Karyawan Perseroan juga diikutsertakan dalam program iuran pasti sejak bulan Agustus 2012. Kontribusi Perseroan pada program ini yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebesar Rp807 dan Rp676 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pengelolaan program pensiun iuran pasti dilakukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The employees of the Company are also included in the defined contribution pension plan which was effective in August 2012. The Company’s contribution to the plan which is reported in statement of profit or loss and other comprehensive income amounted to Rp807 and Rp676 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively. This pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah Persentase saham/ kepemilikan/ Number of Nilai/ Percentage of Pemegang saham shares Value ownership (%) Shareholders
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.275.000.000 127.500 51,00 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk 1.225.000.000 122.500 49,00 PT Tunas Ridean Tbk
2.500.000.000 250.000 100,00
18. PENGGUNAAN LABA 18. PROFIT DISTRIBUTIONS Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20,00% dari jumlah modal Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp50.000. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 April 2015 memutuskan hal-hal sebagai berikut: - Menyetujui pembagian dividen final tahun 2014
sejumlah Rp23.399 dari laba neto tahun 2014
A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20.00% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated. The balance of the general reserve as of 31 December 2015 and 2014 is Rp50,000. The Annual General Shareholders Meeting on 13 April 2015 resolved the following: - Approval of the declaration of 2014 final
dividends amounting to Rp23,399 from the 2014 net income.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 April 2014 memutuskan hal-hal sebagai berikut: - Menyetujui pembagian dividen final tahun 2013
sejumlah Rp21.157 dari laba neto tahun 2013.
The Annual General Shareholders Meeting on 10 April 2014 resolved the following: - Approval of the declaration of 2013 final
dividends amounting to Rp21,157 from the 2013 net income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
66
19. PENDAPATAN 19. REVENUE
a. Pembiayaan konsumen a. Consumer financing Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Realisasi pendapatan Realized consumer pembiayaan konsumen 552.324 474.795 financing income Amortisasi biaya transaksi dan Amortization of transaction cost yield enhancing income 104.715 67.431 and yield enhancing income Pendapatan dari piutang Income yang mengalami penurunan nilai 7.336 3.312 from impaired asset Pendapatan dari pembiayaan Income from without bersama without recourse 757.429 516.646 recourse joint financing
1.421.804 1.062.184
Pihak berelasi Related parties Realisasi pendapatan Realized consumer pembiayaan konsumen 1.419 1.258 financing income
1.423.223 1.063.442
b. Sewa pembiayaan b. Financial lease
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Realisasi pendapatan Realized consumer pembiayaan konsumen 101.728 89.433 financing income Amortisasi biaya transaksi dan Amortization of transaction cost yield enhancing income (2.087) (2.064) and yield enhancing income
99.641 87.369
c. Bunga c. Interest
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Deposito berjangka Time deposits dan rekening koran 1.917 8.485 and current accounts Pihak berelasi Related parties Deposito berjangka Time deposits dan rekening koran 5.755 11.313 and current accounts
7.672 19.798
Lihat Catatan 24c untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24c for details of balances and transactions with related parties.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
67
19. PENDAPATAN (lanjutan) 19. REVENUE (continued)
d. Lain-lain - neto d. Others - net Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Diskon asuransi 224.172 197.734 Insurance discount Pendapatan penalti 33.724 35.969 Penalty income Pendapatan penagihan 32.361 28.196 Collection income Pendapatan akseptasi klaim 70.133 8.453 Acceptance claim income Lain-lain 23.579 22.217 Others
383.969 292.569
Pihak berelasi Related parties Pendapatan akseptasi klaim 73.027 50.377 Acceptance claim income
456.996 342.946
Diskon asuransi merupakan pendapatan premi asuransi yang diterima oleh Perseroan sehubungan dengan kegiatan pembiayaan konsumen. Utang kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai utang usaha di laporan posisi keuangan (lihat Catatan 11).
Insurance discount represents insurance premiums income received by the Company in relation to consumer financing activities. The related payables to insurance companies are recorded as trade payables in the statement of financial position (refer to Note 11).
20. BEBAN KEUANGAN 20. FINANCIAL CHARGES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Bunga pinjaman bank 389.026 274.432 Interest on bank loans Bunga surat berharga yang diterbitkan Securities issued interest: Medium-Term Notes 1.769 19.900 Medium-Term Notes Utang obligasi 119.628 107.111 Bonds payable Administrasi dan provisi bank 34.293 33.205 Administration and bank provisions Amortisasi biaya emisi surat Amortization of securities berharga yang diterbitkan: issuance cost: Medium-Term Notes 35 415 Medium-Term Notes Utang obligasi 2.583 2.826 Bonds payable Lain-lain 1.196 2.481 Others
548.530 440.370 Pihak berelasi Related parties Bunga pinjaman bank 154.591 108.312 Interest on bank loans
703.121 548.682
Lihat Catatan 24d untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 24d for details of balances and transactions with related parties.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
68
Q q
21. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 21. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Pihak ketiga Third parties Gaji dan tunjangan 280.196 216.133 Salaries and allowances Imbalan pasca kerja karyawan 8.057 4.140 Post employment benefits Biaya pesangon 808 978 Termination
289.061 221.251 Pihak berelasi Related parties Gaji dan tunjangan 11.324 10.177 Salaries and allowances Tantiem 4.313 3.653 Tantiem
15.637 13.830
304.698 235.081
Lihat Catatan 24d untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 24d for details of balances and transactions with related parties.
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pihak ketiga Third parties Biaya penagihan 137.220 84.424 Collection fee Sewa 25.374 19.911 Rent Penyusutan aset tetap (Catatan 9) 17.670 11.942 Depreciation of fixed assets (Note 9) Komunikasi 13.870 11.804 Communications Perjalanan dinas 12.405 11.391 Travelling Keamanan 10.046 7.743 Security Perbaikan dan pemeliharaan 9.981 7.825 Repairs and maintenance Jasa pihak ketiga 8.983 7.006 Third parties service Alat tulis dan cetakan 6.560 5.137 Stationaries and printings Listrik dan air 5.628 4.849 Utilities Jamuan bisnis 4.364 4.338 Corporate entertainment Iuran OJK 3.830 1.496 OJK fees Rekrutmen dan pelatihan 3.335 2.701 Recruitment and training Jasa profesional 2.109 3.642 Professional fees Lain-lain 12.208 9.844 Others
273.583 194.053 Pihak berelasi Related parties Sewa 6.164 3.516 Rent
279.747 197.569
Lain-lain merupakan beban legal, perijinan, piknik perayaan, iklan, asuransi, sumbangan, parkir, koran dan majalah.
Others represents legal, corporate event, advertising, insurance expenses, donation, parking, newspaper and magazine.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
69
23. LABA PER SAHAM 23. EARNINGS PER SHARE Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali/ 2015 As restated)
Laba tahun berjalan 306.800 234.046 Income for the year
Number of ordinary shares Jumlah saham biasa yang beredar outstanding (in thousands) (dalam ribuan) (lihat Catatan 17) 2.500.000 2.500.000 (refer to Note 17)
Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 123 94 (full amount)
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI 24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
RELATED PARTIES
Sifat hubungan dengan pihak berelasi The nature of relationships with related parties
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with related parties are as follows:
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship with the related parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham mayoritas/Controlling shareholder PT Tunas Ridean Tbk. Pemegang saham minoritas/Minority shareholder PT Bumi Daya Plaza Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu/formerly PT Bank Sinar Harapan Bali)
Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT AXA Mandiri
Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Mandiri AXA General Insurance Dimiliki sebagian besar oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri/Bank Mandiri as founder DPLK Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri/Bank Mandiri as founder PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Badan usaha milik negara/State-owned company PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Badan usaha milik negara/State-owned company PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Badan usaha milik negara/State-owned company BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan Badan usaha milik negara/State-owned company PT Adhi Karya Badan usaha milik negara/State-owned company PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Barata Indonesia (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Taspen (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Asuransi Jasa Raharja Putra Badan usaha milik negara/State-owned company PT Reasuransi Internasional Indonesia Badan usaha milik negara/State-owned company PT Perikanan Nusantara Badan usaha milik negara/State-owned company PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Pindad (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
70
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan dengan pihak berelasi (lanjutan) The nature of relationships with related parties
(continued)
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The nature of relationships with related parties are as follows: (continued)
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship with the related parties
PT Berdikari (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned company PT Wahana Optima Permai
Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri /Controlled by Bank Mandiri’s Pension Fund
Personil manajemen kunci Grup/Group’s key management personnel
Personil manajemen kunci Group Bank Mandiri/ Key management personnel of Bank Mandiri Group
Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Transaksi dengan pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak tidak berelasi. Perseroan mendapatkan suku bunga yang serupa untuk fasilitas pinjaman bank dengan pihak berelasi dan pihak ketiga. Perseroan juga menggunakan suku bunga yang serupa antara pihak berelasi dan pihak ketiga dalam rangka pemberian piutang pembiayaan konsumen.
In normal course of business, the Company enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. Transactions with related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties. The Company obtained similar interest rate for bank loan facilities from related parties and third parties. The Company also used similar interest rate between related parties and third parties for the consumer finance receivables.
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a. Aset a. Assets
31 Desember/December 31
2015 2014
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Kas pada bank (lihat Catatan 4) Cash in banks (refer to Note 4) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.634 198.441 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.035 840 (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 75 1.277 (Persero)Tbk PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar (formerly PT Bank Sinar Harapan Bali) 24 24 Harapan Bali)
18.768 200.582
Deposito berjangka Time deposit PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar (formerly PT Bank Sinar Harapan Bali) 50.000 50.000 Harapan Bali) PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3 3 (Persero) Tbk
50.003 50.003
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
71
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Balances and transactions with related parties are as follows: (continued)
a. Aset (lanjutan) a. Assets (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivable Personel manajemen kunci Grup 5.833 6.575 Group’s key management personnel PT Adhi Karya (Persero) Tbk 30 530 PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Perikanan Nusantara 12 24 PT Perikanan Nusantara PT Berdikari (Persero) 9 191 PT Berdikari (Persero) PT Barata Indonesia (Persero) 2 - PT Barata Indonesia (Persero) PT Perusahaan Perdagangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia - 95 Indonesia PT Pindad (Persero) - 5 PT Pindad (Persero)
5.886 7.420
Piutang lain-lain Other receivables (lihat Catatan 7) (refer to Note 7) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 354.313 283.675 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 33.488 36.031 Indonesia (Persero) PT Tunas Ridean Tbk 620 620 PT Tunas Ridean Tbk
388.421 320.326
Sewa dibayar di muka (lihat Catatan 10) Prepaid rent (refer to Note 10) PT Bumi Daya Plaza 826 810 PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai 9 156 PT Wahana Optima Permai
835 966
Jumlah aset Total assets associated with kepada pihak berelasi 463.913 579.297 related parties
Persentase terhadap total aset 5,04% 7,81% Percentage to total assets
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepada PT Tunas Ridean Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terutama berhubungan dengan transaksi usaha.
Other receivables from related parties to PT Tunas Ridean Tbk and PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) are in respect of trade activities.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaan bersama yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.
Other receivables from related party to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represent payment to dealers for joint financing portion which was paid in advance by the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
72
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
b. Liabilitas b. Liabilities
31 Desember/December 31
2015 2014
Utang lain-lain (lihat Catatan 12) Other payables (refer to Note 12) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 44.563 53.559 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk 240 240 PT Tunas Ridean Tbk
44.803 53.799
Beban yang masih harus dibayar (lihat Catatan 13) Accrued expenses (refer to Note 13) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.803 2.542 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32 149 (Persero) Tbk
1.835 2.691
Pinjaman bank (lihat Catatan 14) Bank loans (refer to Note 14) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.247.339 1.311.419 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25.284 52.940 (Persero) Tbk
1.272.623 1.364.359
Surat berharga yang diterbitkan Securities issued (lihat Catatan 15) (refer to Note15) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 198.750 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Taspen (Persero) 180.000 160.000 PT Taspen (Persero) Dana Pensiun Bank Mandiri 110.000 81.000 Dana Pensiun Bank Mandiri BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan 25.000 78.000 & Ketenagakerjaan PT AXA Mandiri Financial Service 20.000 20.000 PT AXA Mandiri Financial Service PT Asuransi Jasa Raharja Putra 5.000 8.000 PT Asuransi Jasa Raharja Putra PT Bumi Daya Plaza 5.000 5.000 PT Bumi Daya Plaza PT Mandiri AXA General Insurance 5.000 3.000 PT Mandiri AXA General Insurance PT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 3.000 2.000 Indonesia (Persero) DPLK Bank Mandiri 1.000 1.000 DPLK Bank Mandiri
552.750 358.000
Jumlah liabilitas kepada pihak Total liabilities associated berelasi 1.872.011 1.778.849 with related parties
Persentase terhadap total liabilitas 23,31% 27,25% Percentage to total liabilities
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terutama berhubungan dengan utang angsuran pokok termasuk bunga kepada pemberi pembiayaan bersama.
Other payables to related parties are mainly in respect of payables related with installments including interest to joint financing principals providers.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
73
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
c. Pendapatan c. Revenue
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pembiayaan konsumen Consumer financing (lihat Catatan 19a) (refer to Note 19a) Personil manajemen kunci Grup 1.279 1.151 Group’s key management personnel PT Adhi Karya (Persero) Tbk 78 71 PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Berdikari (Persero) 39 3 PT Berdikari (Persero) PT Perusahaan Perdagangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia 12 22 Indonesia PT Perikanan Nusantara 6 7 PT Perikanan Nusantara PT Pindad (Persero) 4 4 PT Pindad (Persero) PT Barata Indonesia (Persero) 1 - PT Barata Indonesia (Persero)
1.419 1.258
Bunga (lihat Catatan 19c) Interest (refer to Note 19c) PT Bank Mandiri Taspen Pos PT Bank Mandiri Taspen Pos (dahulu PT Bank Sinar Harapan (formerly PT Bank Sinar Bali) 4.629 7.832 Harapan Bali) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.112 3.467 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 13 11 (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1 3 (Persero) Tbk.
5.755 11.313
Lain-lain (lihat Catatan 19d) Others (refer to Note 19d) PT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 70.027 42.865 Indonesia (Persero) PT Mandiri AXA PT Mandiri AXA General Insurance 3.000 7.512 General Insurance
73.027 50.377
Jumlah pendapatan dari Total revenue associated pihak berelasi 80.201 62.948 with related parties
Persentase terhadap total pendapatan 4,04% 4,16% Percentage to total revenue
Pendapatan bunga berkaitan dengan penempatan dana kepada pihak berelasi dengan tingkat bunga 0,00% - 9,25% (2014: 0,00% - 9,75%).
Interest income relates to funds placement to related parties with interest rate from 0.00% - 9.25% (2014: 0.00% - 9.75%).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
74
24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
d. Beban d. Expenses
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
General and Beban umum dan administrasi administrative expenses Beban sewa gedung Building rental expense PT Bumi Daya Plaza 6.008 3.389 PT Bumi Daya Plaza PT Wahana Optima Permai 156 127 PT Wahana Optima Permai
6.164 3.516
Beban gaji dan tunjangan Salaries and benefits Kompensasi Dewan Boards of Commissioners and Komisaris dan Direksi Directors compensation Dewan Komisaris Board of Commissioners Imbalan kerja jangka pendek: Short-term employee benefits: Gaji dan tunjangan 3.434 2.775 Salaries and allowances Tantiem 1.339 1.044 Tantiem Direksi Directors Imbalan kerja jangka pendek: Short-term employee benefits: Gaji dan tunjangan 7.890 7.402 Salaries and allowances Tantiem 2.974 2.609 Tantiem
15.637 13.830
Beban keuangan Financial charges PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 151.891 97.680 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2.700 10.632 (Persero) Tbk.
154.591 108.312
Jumlah beban kepada pihak Total expenses associated berelasi 176.392 125.658 with related parties
Persentase terhadap total beban 11,19% 10,46% Percentage to total expenses
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko sebagai berikut: • Risiko pasar • Risiko kredit • Risiko likuiditas • Risiko operasional
The Company has exposure to the following risks: • Market risk • Credit risk • Liquidity risk • Operational risk
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
75
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko Risk management framework
Konsep manajemen risiko Perseroan adalah mengacu dari konsep Enterprise Risk Management (ERM) yang digunakan oleh induk entitas Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Perseroan. ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Perseroan, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Perseroan sehari-hari. Dengan ERM, Perseroan akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Tahun ini merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya terkait dengan “Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Entitas Anak”, yang dilaksanakan Perseroan dalam kapasitasnya sebagai Entitas Anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pemegang saham pengendali Perseroan. Kerangka pengelolaan risiko ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prinsip kehati-hatian dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
The concept of risk management of the Company refers to Enterprise Risk Management (ERM) implemented by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (parent company) which were adopted to the needs of business and operational of the Company. ERM is an inherent business risk management process in the Company’s business process, which means, risk management becomes part of daily business decision making. By using ERM, the Company will have systematic and comprehensive framework for risk management (credit risk, market risk and operational risk) by connecting capital management and business risk encountered as whole. This year is a continuation from previous years in term of “Implementation Of Consolidated Risk Management For Bank’s Controlling Subsidiary Companies”, which is implemented by the Company in its capacity as the Subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the controlling shareholder of the Company. This risk management framework refers to Bank Indonesia regulation (PBI) No 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning the Application of Risk Management for Commercial Bank as amended by PBI No.11/25/PBI/2009 dated on 1 July 2009 concerning the Amendment on Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 concerning the Application of Risk Management for Commercial Bank. This framework is included in the Risk Management Policy of Bank Mandiri (KMRBM) in line with the plan to apply Basel II Accord gradually in Indonesia. Within this risk management framework, the Company set up a range of policies in order for risk management to function as a business enabler so that bussines can still grow within the corridor of prudential principle by applying the ideal risk management process (risk identification - measurement - monitoring - management risk) at all level of organization.
Lebih lanjut, kemitraan antara Perseroan dengan Entitas Induk merupakan hal yang sangat penting, mengingat keduanya menghadapi tantangan regional dan global yang sama dalam mengelola pertumbuhan bisnis yang cepat dan dalam suasana kompetisi yang ketat, namun pada saat yang bersamaan Perseroan harus tetap mampu menyelenggarakan praktik bisnis tersebut berdasarkan dan mengacu kepada prinsip kehati-hatian.
Further, the partnership between the Company and the parent company is a very important thing considering both have to faced the same regional and global challenge in managing fast business growth and strict competition, but at the same time the Company must implement such of business practices based on prudential principle.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
76
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, manajemen Perseroan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan Perseroan. Divisi Manajemen Risiko yang berperan secara aktif dalam mengkoordinasikan tindakan-tindakan pencegahan, proaktif dan responsif dengan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan yang ada di dalam Perseroan untuk mendukung penerapan manajemen risiko ini, karena semua bagian di dalam Perseroan masing-masing akan memainkan peranan penting.
As a company engages in financing activities, the Company’s management is fully committed to implement risk management comprehensively, which essentially covers the adequacy of policies, procedures and risk management methodology; hence, the Company's business activities could remain be directed and controlled at an acceptable risk limit, at the same time the Company can still be profitable. Risk Management Division is playing an active role in coordinating preventive, proactive and responsive actions with all employees from various levels within the Company in order to support the implementation of risk management, because all divisions of the Company will play their respective important roles.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki suatu mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, which could be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup: • Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan
manajemen risiko secara berkala; • Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas
yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
• Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
• Terdapatnya Komite Audit dan sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan melalui Surat Edaran No. 030/SE/MTF/VI/2012 membentuk Forum Enterprise Risk Management dengan dikoordinir oleh Direktorat Risk Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bentuk konsolidasi manajemen risiko.
Active supervision is reflected since annual business planning, which includes: • Approving and evaluating risk management
policies on a regular basis; • Evaluating and approving activities that require
approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
• Establishing risk management policies and strategies, which include determining the authorization in limits and reviewing the quality of portfolio on a regular basis;
• The presence of the Audit Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and through Circular Letter No. 030/SE/MTF/VI/2012 established Enterprised Risk Management Forum coordinated by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Risk Management Directorate in term of implementation of consolidated risk management.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
77
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors (continued)
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk dibentuk dengan menempatkan wakil dari Entitas Induk sebagai Kepala Divisi yang membawahi fungsi manajemen risiko Perseroan. Kerangka tersebut juga dilaksanakan melalui pemeriksaan kinerja secara berkala oleh Entitas Induk terhadap Perseroan, menyangkut kinerja keuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi, serta tingkat kesehatan dan profil risiko dari piutang pembiayaan konsumen.
The consolidated risk management framework with Parent Company is established through assigning representatives from Parent Company as Division Head of Risk Management. The framework is also implemented through regular performance assessment by the Parent Company on the Company, concerning the financial performance, monitoring on accounting information system, as well as the level of soundness and risk profile of the Company’s consumer financing receivables.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/ otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management, which are assessed periodically and aligned constantly to fit the most recent business situation. The policy is translated into Standard Operating Procedures and Internal Memo, which are being socialized to all employees. The Company also has policies regarding limitation on approval/ authorization for both credit and non-credit transactions.
Salah satu contoh kemitraan dalam pengelolaan manajemen risiko antara Perseroan dan Entitas Induk adalah perjanjian kerjasama pemberian kredit without recourse dimana Perseroan bertindak sebagai agen untuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan dan pengurusan dokumen administrasi berdasarkan batasan produk ataupun kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh Entitas Induk. Kebijakan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Perseroan juga mengikuti kebijakan penyisihan pada Entitas Induk yang sejalan dan patuh terhadap Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
An example of partnership between the Company and Parent Company in managing risk is joint financing without recourse agreement where the Company acts as an agent to underwrite, collect and administer consumer financing based on limitation of product or pre-determined criteria established by Parent Company. The Company’s policy in relation with allowance for impairment losses on receivables also comply with the Parent Company's policy, which is in line and in compliance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen
Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System
Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Forum Enterprise Risk Management (FERMA) dengan Entitas induk. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat dan akurat kepada pihak manajemen, Entitas Induk atau pihak ketiga yang terkait lainnya.
The Company has a set of tools to identify, measure and monitor risks, especially credit risk and operational risk through the existing reporting and management information system mechanism, as well as through the regular meetings of the Company’s Enterprise Risk Management Forum (FERMA) with Parent Company. In addition, the Company’s major information technology system is capable of providing instant and accurate data/information to the management, Parent Company or other related third parties.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
78
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen (lanjutan)
Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System (continued)
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk terlaksana melalui penyampaian paparan risiko Perseroan yang ada secara berkala kepada Komite Manajemen Risiko Entitas Induk, termasuk penyampaian laporan berkala terkait aspek kepatuhan, hukum dan lainnya kepada Entitas Induk.
The consolidated risk management framework with Parent Company is conducted through the reporting of the Company's risk exposure periodically to Parent Company’s Risk Management Committee, including the periodic reporting in relation to the compliance, legal and other aspects to the Parent Company.
Pilar 4: Pengendalian Internal Pillar 4: Internal Control
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit secara rutin setiap bulan. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: • Menyediakan penilaian atas kecukupan dan
efektivitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan;
• Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perseroan, termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan
• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan,hukum dan audit eksternal).
The Company has an Internal Audit Division which independently reports on the process and assessment result to the President Director and regularly coordinate with Audit Committee monthly. The accountability of the Internal Audit Division includes: • Providing assessment on the adequacy and
effectiveness of all existing processes within the Company;
• Reporting on important issues related to the control process of activities within the Company, including potential improvements to these processes; and
• Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Entitas Induk juga dicerminkan dengan dilaksanakannya audit reguler/audit teknologi informasi/audit terintegrasi atas unit-unit di Perseroan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Entitas Induk.
The consolidated risk management framework with Parent Company is also reflected in the implementation of regular audit/information technology audit/integrated audit on the business units in the Company by Parent Company’s Internal Audit Unit (SKAI).
Guna penguatan pengendalian internal dan proses konsolidasi antara Entitas Induk dengan Entitas Anak, Kepala Divisi Internal Audit perseroan diseleksi dan ditetapkan oleh Entitas Induk sebelum ditempatkan di Perseroan.
For the purpose of strengthening Internal Control and consolidation process between Parent Company and Subsidiary Company, Head of Internal Audit Division is selected and determined by Parent Company before being assigned in the Company.
Risiko pasar Market risk Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk which is primarily caused by the changes in interest rates, exchange rate of Rupiah currency, commodity prices and the price of capital or loans, which could expose to the Company. In the Company's business planning, market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rates management.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
79
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Perseroan sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Perseroan meningkat. Untuk itu, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point of change, especially when the interest rate is raised, which would cause losses to the Company, hence resulting in increased Company's credit risk. Therefore, the Company consistently implements fixed interest rate management by doing adjustment on lending interest rate and cost of funds.
Sumber pendanaan Perseroan yang terbesar berasal dari skema pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan tingkat bunga tetap dan jangka waktu yang sama dengan piutang pembiayaan konsumen.
The largest source of funding for the Company comes from a joint financing scheme with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. with fixed interest rate and same period with the consumer financing receivables.
Perseroan juga menerbitkan obligasi dan medium-term notes yang sebagian besar mempunyai jangka waktu yang panjang, yaitu 3 (tiga) - 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga tetap serta sejumlah kecil pinjaman dari bank swasta nasional dengan tingkat bunga tetap dan mengambang.
The Company’s funding source is also from the issuance of bonds and medium-term notes mostly for long-term, i.e. for 3 (three) - 5 (five) years, with fixed interest rates and as well as a small number of loans from the national private banks with fixed and floating interest rates.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal. Perseroan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dalam mata uang asing.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal. The Company does not have consumer financing business in foreign currency.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perseroan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga (bruto):
The following tables summarize the Company’s financial assets and liabilities categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates (gross):
31 Desember/December 31, 2015
Tingkat bunga tetap/Fixed rate
Lebih dari 1 tahun Bunga Lebih dari 3 sampai 2 Tidak mengambang Kurang dari 1 1 bulan bulan sampai 1 tahun/ Lebih dari dikenakan <3 bulan/ bulan/Less sampai 3 bulan/ tahun/Over 3 Over 1 2 tahun/ bunga/ No Floating Rate < 3 than 1 month months year to 2 Over 2 interest rate Jumlah/ months 1 month to 3 months to 1 year years years charges Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 72.028 - - - - - 19.938 91.966 Cash and cash equivalents Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen - 198.820 399.562 1.801.236 2.292.321 3.461.973 - 8.153.912 receivable Piutang sewa pembiayaan - 31.853 59.275 227.853 189.749 95.420 - 604.150 Finance lease receivables Piutang lain lain - - - - - - 465.344 465.344 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - 21.370 21.370 Other assets
Jumlah aset keuangan 72.028 230.673 458.837 2.029.089 2.482.070 3.557.393 506.652 9.336.742 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang usaha - - - - - - 390.262 390.262 Trade payables Utang lain-lain - - - - - - 101.480 101.480 Other payables Beban bunga yang masih harus dibayar - 25.735 - - - - - 25.735 Accrued interest expenses Pinjaman bank - 445.188 497.140 1.942.132 1.822.299 779.831 - 5.486.590 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - - - 424.921 499.478 921.011 - 1.845.410 Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan - 470.923 497.140 2.367.053 2.321.777 1.700.842 491.742 7.849.477 Total financial liabilities
Total interest Jumlah selisih penilaian bunga 72.028 (240.250) (38.303) (337.964) 160.293 1.856.551 14.910 1.487.265 repricing gap
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
80
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perseroan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga (bruto): (lanjutan)
The following tables summarize the Company’s financial assets and liabilities categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates (gross): (continued)
31 Desember/December 31, 2014
Tingkat bunga tetap/Fixed rate
Lebih dari 1 tahun Bunga Lebih dari 3 sampai 2 Tidak mengambang Kurang dari 1 1 bulan bulan sampai 1 tahun/ Lebih dari dikenakan <3 bulan/ bulan/Less sampai 3 bulan/ tahun/Over 3 Over 1 2 tahun/ bunga/ No Floating Rate < 3 than 1 month months year to 2 Over 2 interest rate Jumlah/ months 1 month to 3 months to 1 year years years charges Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 259.499 - - - - - 13.951 273.450 Cash and cash equivalents Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen - 179.792 363.226 1.599.839 1.875.422 2.069.708 - 6.087.987 receivable Piutang sewa pembiayaan - 32.984 66.067 277.498 256.751 150.437 - 783.737 Finance lease receivables Piutang lain lain - - - - - - 364.247 364.247 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - 15.415 15.415 Other assets
Jumlah aset keuangan 259.499 212.776 429.293 1.877.337 2.132.173 2.220.145 393.613 7.524.836 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang usaha - - - - - - 523.518 523.518 Trade payables Utang lain-lain - - - - - - 98.657 98.657 Other payables Beban bunga yang masih harus dibayar - 25.023 - - - - - 25.023 Accrued interest expenses Pinjaman bank - 202.928 401.210 1.651.743 1.387.242 648.019 - 4.291.142 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - - 199.966 149.884 424.267 673.252 - 1.447.369 Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan - 227.951 601.176 1.801.627 1.811.509 1.321.271 622.175 6.385.709 Total financial liabilities
Total interest Jumlah selisih penilaian bunga 259.499 (15.175) (171.883) 75.710 320.664 898.874 (228.562) 1.139.127 repricing gap
Risiko kredit Credit risk
Pengelolaan risiko kredit perseroan diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal untuk memperoleh return yang optimal. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit sebelum disetujui oleh Komite Kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No.30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No.PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perseroan Pembiayaan. Tahun 2012, Perseroan juga telah menjalankan aturan uang muka kendaraan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan serta Surat Edaran BI No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor yang diberlakukan sejak 15 Juni 2012.
The Company’s credit risk management is directed to improve the balance between healthy credit expansion with a prudent credit management to avoid from the decline in the quality or being Non Performing Loan (NPL). It starts from the process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process before being approved by the Credit Committee. The Company also implemented the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No.30/PMK.010/2010 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions and the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) Regulation No.PER-05/BL/2011 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Multifinance Companies. In 2012, the Company also has implemented down payment regulation as regulated in the Ministry of Finance Regulation No.43/PMK.010/2012 concerning Down Payment for Consumer Financing, and Bank Indonesia Cirrcular Letter No.14/10/DPNP dated 15 March 2012 concerning The Application of Bank’s Risk Management on Mortgages and Motor Vehicle Credit effective 15 June 2012.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
81
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Nilai tercatat dari aset keuangan Perseroan selain piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen menggambarkan eksposur maksimum atas risiko tersebut. Dalam hal piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, agunan yang diterima adalah Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan yang dibiayai Perseroan.
The carrying amount of the Company’s financial assets other than finance lease receivables and consumer financing receivables represent the maximum exporure of credit. In case of consumer financing and finance lease receivables, collaterals accepted by the Company is Certificate of Ownership of the vehicles financed by the Company.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business in which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko aset keuangan konsumen yang dimiliki Perseroan (bruto):
The following tables set out the total credit risk and risk concentration of financial assets of the Company (gross):
a. Sektor geografis a. Geographical sector
31 Desember/December 31, 2015
Lainnya/ Jumlah/ Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Others Total
Kas dan setara kas 71.200 485 341 2 - 72.028 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 5.031.972 1.944.642 623.977 551.430 1.891 8.153.912 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 481.779 - 4.995 117.376 - 604.150 corporate Piutang lain-lain 26.646 1.452 637 503 436.106 465.344 Other receivables Aset lain-lain (2 ) (107 ) 15 50 21.414 21.370 Other assets
5.611.595 1.946.472 629.965 669.361 459.411 9.316.804
31 Desember/December 31, 2014
Lainnya/ Jumlah/ Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Others Total
Kas dan setara kas 258.754 474 144 127 - 259.499 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 3.845.389 1.484.977 429.830 327.791 - 6.087.987 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 649.051 294 4.138 130.254 - 783.737 corporate Piutang lain-lain 362.459 988 464 336 - 364.247 Other receivables Aset lain-lain 15.684 (341 ) 47 25 - 15.415 Other assets
5.131.337 1.486.392 434.623 458.533 - 7.510.885
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
82
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (continued)
b. Sektor industri b. Industry sector
31 Desember/December 31, 2015
Lembaga Keuangan/ Financial Konsumen/ Lain-lain/ Jumlah/ Institution Customers Others Total
Kas dan setara kas 72.028 - - 72.028 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables:
perorangan - 8.153.912 - 8.153.912 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi - 604.150 - 604.150 corporate Piutang lain-lain - - 465.344 465.344 Other receivables Aset lain-lain - - 21.370 21.370 Other assets
72.028 8.758.062 486.714 9.316.804
31 Desember/December 31, 2014
Lembaga Keuangan/ Financial Konsumen/ Lain-lain/ Jumlah/ Institution Customers Others Total
Kas dan setara kas 259.499 - - 259.499 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables:
perorangan - 6.087.987 - 6.087.987 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi - 783.737 - 783.737 corporate Piutang lain-lain - - 364.247 364.247 Other receivables Aset lain-lain - - 15.415 15.415 Other assets
259.499 6.871.724 379.662 7.510.885
c. Berdasarkan kualitas kredit dari aset
keuangan c. Based on quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
As of 31 December 2015 and 2014 credit risk exposure of financial asset is divided into:
31 Desember / December 31, 2015
Cadangan Jatuh tempo kerugian dan tidak penurunan Belum jatuh tempo dan mengalami Mengalami nilai/ tidak mengalami penurunan penurunan Allowance for penurunan nilai/ Neither nilai/Past due nilai/ impairment Jumlah/ past due nor impaired but not impaired Impaired losses Total
High grade Standard grade
Kas dan setara kas 72.028 - - - - 72.028 Cash and cash equivalent Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 2.653.544 4.862.694 501.081 136.593 (270.477 ) 7.883.435 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 568.663 - 32.437 3.050 (5.791 ) 598.359 corporate Piutang lain-lain 465.344 - - - (785 ) 464.559 Other receivables Aset lain-lain 21.370 - - - - 21.370 Other assets 3.780.949 4.862.694 533.518 139.643 (277.053 ) 9.039.751
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
83
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (continued)
c. Berdasarkan kualitas kredit dari aset
keuangan (lanjutan) c. Based on quality of financial assets
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: (lanjutan)
As of 31 December 2015 and 2014 credit risk exposure of financial asset is divided into: (continued)
31 Desember / December 31, 2014
Cadangan Jatuh tempo kerugian dan tidak penurunan Belum jatuh tempo dan mengalami Mengalami nilai/ tidak mengalami penurunan penurunan Allowance for penurunan nilai/ Neither nilai/Past due nilai/ impairment Jumlah/ past due nor impaired but not impaired Impaired losses Total
High grade Standard grade
Kas dan setara kas 259.499 - - - - 259.499 Cash and cash equivalent Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 2.971.623 2.672.709 361.451 82.204 (194.852 ) 5.893.135 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 437.509 281.309 34.738 30.181 (17.213 ) 766.524 corporate Piutang lain-lain 364.247 - - - (794 ) 363.453 Other receivables Aset lain-lain 15.415 - - - - 15.415 Other assets 4.048.293 2.954.018 396.189 112.385 (212.859 ) 7.298.026
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: - High grade, yaitu tidak terdapat
keraguan atas pengembalian aset keuangan.
- Standard grade, yaitu terdapat pertimbangan tertentu terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Namun sampai saat ini belum terdapat keterlambatan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga pada saat jatuh tempo.
The explanation of loan under quality ”neither past due nor impaired” were as follows: - High grade, which is no - doubt over
the repayment of financial asset.
- Standard grade, which is there is - certain consideration related to the ability of the customer in making payment at maturity date, however until now there has not been any delay in payment of principal and interest at maturity date.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.
Consumer financing and finance lease receivables which installments are overdue for more than 90 days are classified as impaired financial assets.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles financed by the Company.
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following table summarizes the aging analysis of consumer financing receivables and finance lease receivables which are past due but not impaired.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
84
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (continued)
c. Berdasarkan kualitas kredit dari aset
keuangan (lanjutan) c. Based on quality of financial assets
(continued)
31 Desember / December 31, 2015
Jumlah/ 1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total
Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 316.144 122.908 62.029 501.081 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 26.858 4.757 822 32.437 corporate
343.002 127.665 62.851 533.518
31 Desember / December 31, 2014
Jumlah/ 1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total
Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen: receivables: perorangan 246.688 83.539 31.224 361.451 individual Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables: korporasi 31.098 2.492 1.148 34.738 corporate
277.786 86.031 32.372 396.189
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Mengingat Perseroan memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk, whereby the Company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities. As the Company receives strong financial support from Parent Company through joint financing scheme, this risk could be managed properly.
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (bruto):
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of 31 December 2015 and 2014 (gross):
31 Desember / December 31, 2015
Tidak Lebih dari 6 mempunyai Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilai satu bulan/ 1-6 tahun/ Over than 1 tahun/ tempo/No tercatat/ Less than bulan/ 6 month to Over than contractual Carrying one month months 1 year 1 year maturity value
ASET ASSETS Kas dan setara kas 72.028 19.938 91.966 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen 198.820 1.000.677 1.200.121 5.754.294 - 8.153.912 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 31.853 142.079 145.049 285.169 - 604.150 Finance lease receivables Piutang lain-lain 354.313 - - - 111.031 465.344 Other receivables Aset lain-lain - - - - 21.370 21.370 Other assets
Total aset 657.014 1.142.756 1.345.170 6.039.463 152.339 9.336.742 Total assets
LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha 390.262 - - - - 390.262 Trade payables Utang lain-lain 101.480 - - - - 101.480 Other payables Beban bunga yang Accrued masih harus dibayar 25.735 - - - - 25.735 interest expenses Pinjaman bank 445.188 1.193.087 1.246.185 2.602.130 - 5.486.590 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - 424.921 - 1.420.489 - 1.845.410 Securities issued
Total liabilitas 962.665 1.618.008 1.246.185 4.022.619 - 7.849.477 Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo (305.651) (475.252 ) 98.985 2.016.844 152.339 1.487.265 Total maturity gap
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
85
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (bruto): (lanjutan)
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of 31 December 2015 and 2014 (gross): (continued)
31 Desember / December 31, 2014
Tidak Lebih dari 6 mempunyai Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilai satu bulan/ 1-6 tahun/ Over than 1 tahun/ tempo/No tercatat/ Less than bulan/ 6 month to Over than contractual Carrying one month months 1 year 1 year maturity value
ASET ASSETS Kas dan setara kas 259.499 - - - 13.951 273.450 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen 179.792 908.669 1.054.396 3.945.130 - 6.087.987 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 32.984 164.411 179.154 407.188 - 783.737 Finance lease receivables Piutang lain-lain 283.675 - - - 80.572 364.247 Other receivables Aset lain-lain - - - - 15.415 15.415 Other assets
Total aset 755.950 1.073.080 1.233.550 4.352.318 109.938 7.524.836 Total assets
LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha 523.518 - - - - 523.518 Trade payables Utang lain-lain 98.657 - - - - 98.657 Other payables Beban bunga yang Accrued masih harus dibayar 25.023 - - - - 25.023 interest expenses Pinjaman bank 202.928 987.328 1.065.625 2.035.261 - 4.291.142 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - 349.850 - 1.097.519 - 1.447.369 Securities issued
Total liabilitas 850.126 1.337.178 1.065.625 3.132.780 - 6.385.709 Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo (94.176 ) (264.098 ) 167.925 1.219.538 109.938 1.139.127 Total maturity gap
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember / December 31, 2015
Tidak Lebih dari 6 mempunyai Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilai satu bulan/ 1-6 tahun/ Over than 1 tahun/ tempo/No tercatat/ Less than bulan/ 6 month to Over than contractual Carrying one month months 1 year 1 year maturity value
LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha 390.262 - - - - 390.262 Trade payables Utang lain-lain 101.480 - - - - 101.480 Other payables Beban bunga yang Accrued masih harus dibayar 25.735 - - - - 25.735 interest expenses Pinjaman bank 494.450 1.404.892 1.431.273 2.830.169 - 6.160.784 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - 514.759 73.369 1.641.770 - 2.229.898 Securities issued
Total 1.011.927 1.919.651 1.504.642 4.471.939 - 8.908.159 Total
31 Desember / December 31, 2014
Tidak Lebih dari 6 mempunyai Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilai satu bulan/ 1-6 tahun/ Over than 1 tahun/ tempo/No tercatat/ Less than bulan/ 6 month to Over than contractual Carrying one month months 1 year 1 year maturity value
LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha 523.518 - - - - 523.518 Trade payables Utang lain-lain 98.657 - - - - 98.657 Other payables Beban bunga yang Accrued masih harus dibayar 25.023 - - - - 25.023 interest expenses Pinjaman bank 240.284 1.147.693 1.202.784 2.206.418 - 4.797.179 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan - 404.777 - 1.309.463 - 1.714.240 Securities issued
Total 887.482 1.552.470 1.202.784 3.515.881 - 7.158.617 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
86
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional Operational risk
Perseroan juga sangat peduli terhadap risiko operasional, karena permasalahan yang timbul sehubungan dengan risiko ini dapat berdampak dan berpengaruh luas terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi Perseroan. Penanganan risiko operasional dalam Perseroan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah, yaitu: - Pengidentifikasian risiko - Pengukuran risiko - Manajemen, pengawasan dan pengendalian
risiko
The Company is also very concerned about the operational risk, because the problems arised in relation with this risk could bring significant impact and affect to the overall Company’s performance. In general, operational risk is the risk caused by shortcomings and failures of internal processes, human errors, system failures or problems that could bring impact to the Company's operations. The operational risks in the Company are handled through 3 (three) steps as follows:
- Risk identification - Risk measurement - Risk management, supervision and control
Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perseroan dalam mekanisme manajemen risiko operasional sebagai berikut:
The three steps above are inseparable unified process. The steps above have been converted to the Company's operational risk management mechanism as follows:
Operational Risk Management System (ORMS) Operational Risk Management System (ORMS)
ORMS merupakan implementasi dari kewajiban Perseroan sebagai Perseroan Anak dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. untuk melakukan pengendalian risiko operasional dengan cara melakukan pencatatan kejadian berisiko pada saat terjadinya kejadian berisiko tersebut, seperti yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 perihal “Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perseroan Anak”.
ORMS is an implementation of the obligation of the Company as a Subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. to carry out operational risk control by recording risk event at the time this risk event occurred, as regulated in Bank Indonesia Regulation No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding "Implementation of Consolidated Risk Management for Banks Performing Control on Subsidiary Companies".
ORMS adalah sebuah aplikasi intranet berbasis web yang digunakan sebagai alat bantu pengelola risiko operasional yang dirancang agar pencatatan kejadian berisiko dapat dilakukan pada saat terjadinya kejadian berisiko tersebut dan direkam ke dalam database. Laporan yang terekam melalui menu laporan tersebut kemudian akan dipindahkan ke dalam aplikasi ORMS Entitas Induk sebagai bentuk dari perwujudan konsolidasi Laporan Risiko Operasional Bank.
ORMS is a web-based intranet application that is used as an operational risk management tool and is designed for recording the operational risk event at the time of occurrence of this risk event and stored into database. The report stored through the reporting menu would then be transferred to Parent Company’s ORMS application as the form of the consolidated Bank’s Operational Risk Report.
Manajemen permodalan Capital management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
87
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan (lanjutan) Capital management (continued)
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium-term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with other players in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including bonds payable and medium-term notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding Multifinance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
31 Desember/December 31
2015 2014
Pinjaman Debt Pinjaman yang diterima - neto 5.486.590 4.291.142 Borrowings - net Obligasi 1.845.410 1.247.369 Bonds Payable Medium-Term Notes - 200.000 Medium-Term Notes
Total Pinjaman 7.332.000 5.738.511 Total Debt
Jumlah Modal 1.172.638 894.653 Total Capital
Gearing Ratio 6,25 6,41 Gearing Ratio
Perseroan senantiasa menjaga jumlah maksimum gearing ratio lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing. Perseroan juga menghitung biaya dana dari alternatif pembiayaan yang dipilih untuk memastikan biaya dana tersebut dapat menghasilkan pendapatan maksimum bagi Perseroan.
The Company always maintains the maximum amount of gearing ratio at smaller level than the applicable regulation by performing an analysis to determine financing alternative whether through the bank loans, bonds issuance or joint financing fund optimization. The Company also calculates the cost of fund of each financing alternative selected by the Company to ensure it could generate a maximum income for the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
88
26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan:
The following tables set out the carrying amounts and fair values of the Company’s financial instruments:
31 Desember / December 31, 2015
Biaya perolehan diamortisasi Pinjaman yang lainnya/ diberikan dan Other Nilai tercatat/ piutang/Loans and amortized Carrying Nilai wajar/ receivables cost value Fair value
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Kas dan setara kas 91.966 - 91.966 91.966 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen 7.883.435 - 7.883.435 8.607.911 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 598.359 - 598.359 633.146 Finance lease receivables Piutang lain-lain 464.559 - 464.559 465.344 Other receivables Aset lain-lain 21.370 - 21.370 21.370 Other assets Total aset keuangan 9.059.689 - 9.059.689 9.819.737 Total financial assets LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Utang usaha - 390.262 390.262 390.262 Trade payables Utang lain-lain - 101.480 101.480 101.480 Other payables Pinjaman bank - 5.486.590 5.486.590 5.589.972 Bank loans Beban bunga yang masih harus dibayar - 25.735 25.735 25.735 Accrued interest expenses Surat berharga yang diterbitkan - 1.845.410 1.845.410 1.841.756 Securities issued Total liabilitas keuangan - 7.849.477 7.849.477 7.949.205 Total financial liabilities
31 Desember / December 31, 2014
Biaya perolehan diamortisasi Pinjaman yang lainnya/ diberikan dan Other Nilai tercatat/ piutang/Loans and amortized Carrying Nilai wajar/ receivables cost value Fair value
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Kas dan setara kas 273.450 - 273.450 273.450 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen 5.893.135 - 5.893.135 6.436.367 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 766.524 - 766.524 784.362 Finance lease receivables Piutang lain-lain 363.453 - 363.453 363.453 Other receivables Aset lain-lain 15.415 - 15.415 15.415 Other assets Total aset keuangan 7.311.977 - 7.311.977 7.873.047 Total financial assets LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Utang usaha - 523.518 523.518 523.518 Trade payables Utang lain-lain - 98.657 98.657 98.657 Other payables Pinjaman bank - 4.291.142 4.291.142 4.290.350 Bank loans Beban bunga yang masih harus dibayar - 25.023 25.023 25.023 Accrued interest expenses Surat berharga yang diterbitkan - 1.447.369 1.447.369 1.456.737 Securities issued Total liabilitas keuangan - 6.385.709 6.385.709 6.394.285 Total financial liabilities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
89
26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level dalam hirarki nilai wajar:
The tables below present the analysis of the above financial instruments by the level in the fair value hierarchy:
31 Desember/December 31, 2015
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 Total
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Piutang pembiayaan konsumen 7.883.435 - 8.607.911 - 8.607.911 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 598.359 - 633.146 - 633.146 Finance lease receivables
Total 8.481.794 - 9.241.057 - 9.241.057 Total
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Pinjaman bank 5.486.590 - 5.589.972 - 5.589.972 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan 1.845.410 - 1.841.756 - 1.841.756 Securities issued
Total 7.332.000 - 7.431.728 - 7.431.728 Total
31 Desember/December 31, 2014
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 Total
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Piutang pembiayaan konsumen 5.893.135 - 6.436.367 - 6.436.367 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 766.524 - 784.362 - 784.362 Finance lease receivables
Total 6.659.659 - 7.220.729 - 7.220.729 Total
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Pinjaman bank 4.291.142 - 4.290.350 - 4.290.350 Bank loans Surat berharga yang diterbitkan 1.447.369 - 1.456.737 - 1.456.737 Securities issued
Total 5.738.511 - 5.747.087 - 5.747.087 Total
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, aset lain-lain, utang usaha, beban bunga yang masih harus dibayar dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash and cash equivalents, other receivables, other assets, trade payables, accrued interest expenses and other payables approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The fair value of consumer financing receivables, finance lease receivables, bank loan and securities issued are determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2015 and 2014.
27. PERJANJIAN KERJASAMA 27. COOPERATION AGREEMENTS
Pembiayaan bersama Joint financing
Perseroan mempunyai perjanjian kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perseroan bertindak sebagai agen untuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan dan pengurusan dokumen administrasi dan mendapatkan pendapatan atas selisih marjin yang diterima dari konsumen dan yang dibayarkan ke pemberi pembiayaan bersama.
The Company entered into a joint financing without recourse agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The Company acts as an agent to underwrite collect and administer consumer financing and earns the spread between the margin received from customers and the interest paid to the joint financing provider.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
90
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued)
Dalam perjanjian kerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen dari masing-masing pihak adalah minimal 5,00% dari Perseroan dan maksimal 95,00% dari pemberi pembiayaan bersama. Sejak tanggal 20 Desember 2013, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen dari masing-masing pihak adalah minimal 1,00% dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
Based on the agreements with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the amount of funds to be financed by each party is a minimum of 5.00% from the Company and a maximum of 95.00% from joint financing providers. Since 20 December 2013, the amount of funds to be financed by each party is a minimum of 1.00% from the Company and a maximum of 99.00% from joint financing providers.
Pada tanggal 6 Februari 2009, Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp2.000.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir melalui amandemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor antara PT Mandiri Tunas Finance dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tertanggal 4 Desember 2014, yang menaikkan fasilitas pembiayaan bersama menjadi sebesar Rp20.500.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan bersama sebesar minimal 1,00% dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
On 6 February 2009, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Agreement with the total joint financing facility in the amount of Rp2,000,000, whereby the Company bears the credit risk in accordance with its financing portion (without recourse). The agreement was amended several times, the latest by the amendment of the Joint Financing agreement between PT Mandiri Tunas Finance and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dated 4 December 2014, which increase the total joint financing facility to Rp20,500,000 with the portion of joint financing facility minimum of 1.00% from the Company and a maximum of 99.00% from joint financing providers.
Pada tanggal 29 Agustus 2013, Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.100.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah diperpanjang dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 28 Februari 2016.
On 29 August 2013, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Consumer Asset Purchase Agreement with the total facility in the amount of Rp1,100,000, whereby the Company bears the credit risk in accordance with its financing portion (without recourse). The agreement was extended with periods up to 28 February 2016.
Jumlah pembiayaan bersama dengan Bank Mandiri yang dikelola oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Total joint financing amount with Bank Mandiri managed by the Company as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Jumlah pembiayaan 18.000.423 14.289.451 Amount financed Rata - rata jangka pembiayaan (tahun) 3 3 Average of financing period (years)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
91
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Asuransi Insurance
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan bekerja sama dengan PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Cakrawala Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bina Dana Artha, PT Ace Jaya Proteksi, PT Asuransi Adira, PT Asuransi AXA, dan PT Asuransi Mandiri Axa General Insurance (MAGI), PT Jasindo Life, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Life Assurance, dan PT Asuransi Jiwa In Health Indonesia.
In the course of business, the Company entered into insurance agreements with PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Cakrawala Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bina Dana Artha, PT Ace Jaya Proteksi, PT Asuransi Adira, PT Asuransi AXA, PT Asuransi Mandiri Axa General Insurance (MAGI), PT Jasindo Life, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Life Assurance and PT Asuransi Jiwa In Health Indonesia.
Sewa gedung Building rental
Pada tanggal 31 Agustus 2009, Perseroan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapat dibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2014 dengan ketentuan pembayaran di muka sebesar Rp507 untuk setiap jangka waktu 3 bulan dan akan ditinjau kembali setiap satu tahun sekali dengan kenaikan tarif maksimal sebesar 5,00% per tahun.
On 31 August 2009, the Company signed an office space rental agreement with PT Bumi Daya Plaza which is non-cancellable for the period of five years and will expire in 2014. The Company is required to pay in advance of Rp507 for each quarter. The tariff will be reviewed on annual basis with a maximum tariff increase of 5.00% per annum.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, Perseroan menandatangani pembaruan perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapat dibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2019 dengan ketentuan pembayaran di muka sebesar Rp882 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun pertama, Rp988 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun kedua, Rp1.106 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun ketiga, Rp1.239 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun keempat, dan Rp1.388 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahun kelima.
On 21 August 2014, the Company signed a renewal of the office space rental agreement with PT Bumi Daya Plaza which is non-cancellable for the period of five years and will expire in 2019. The Company is required to pay in advance of Rp882 for each quarter in the first year, Rp988 for each quarter in the second year, Rp1,106 for each quarter in the third year, Rp1,239 for each quarter in the forth year, and Rp1,388 for each quarter in the fifth year.
Selama tahun 2015, Perseroan mencatat beban sewa sebesar Rp3.737 (2014: Rp3.389) dari sewa ruangan kantor ini.
During 2015, the Company recorded rental expense of Rp3,737 (2014: Rp3,389) from this office space rental.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan berdasarkan perjanjian sewa tersebut adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the future minimum rental payments under non-cancellable operating leases under these lease agreement are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Sampai dengan satu tahun 4.189 3.740 Within one year Lebih dari satu tahun sampai After one year but not more than lima tahun 12.722 16.908 five years
Total 16.911 20.648 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
92
28. SEGMEN OPERASI 28. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan kelompok nasabah utama dan produk, sebagai berikut: Fleet dan Retail. Dalam menentukan hasil segmen, beberapa akun aset dan liabilitas serta pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke masing-masing segmen berdasarkan kebijakan pelaporan internal manajemen.
The Company’s operating segments represent the key customer and product groups, as follows: Fleet and Retail. In determining the segment results, certain assets and liabilities items and related revenues and expenses are attributed to each segment based on internal management reporting policies.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing-masing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan: - Fleet
Termasuk dalam pelaporan segmen fleet adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan untuk nasabah korporasi.
- Retail Termasuk dalam pelaporan segmen retail adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen untuk nasabah individu.
- Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri dan kantor pusat seperti pendapatan bunga bank dan beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan.
The following summary describes the operations in each of the Company’s reportable segments: - Fleet
Included in the fleet segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of financing to corporate customers.
- Retail Included in the retail segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of consumer financing to individual customers.
- Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with treasury and head office activities such as bank interest income and general and administrative expenses that can not be allocated.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Perseroan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included below. Performance is measured based on segment profit before income tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the Company’s management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
2015
Retail Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain/ Jumlah/ Information by Informasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Other Total business segments
Pendapatan Revenue Pembiayaan konsumen 1.273.065 87.493 61.497 1.168 - 1.423.223 Consumer financing Sewa Pembiayaan 20.130 - 79.511 - - 99.641 Financial Lease Bunga 16 1 - - 7.655 7.672 Interest Lain-lain - neto 415.082 19.788 17.484 167 4.475 456.996 Others - net
Total pendapatan 1.708.293 107.282 158.492 1.335 12.130 1.987.532 Total revenue
Beban Expenses Beban keuangan (578.454 ) (36.379 ) (87.532 ) (756 ) - (703.121 ) Financial charges
Beban gaji dan tunjangan (176.239 ) (17.410 ) (7.443 ) (8 ) (103.598 ) (304.698 ) Salaries and benefits Beban umum dan General and administration administrasi (212.255 ) (11.814 ) (4.732 ) (4 ) (50.942 ) (279.747 ) expenses Penyisihan kerugian Provision for penurunan nilai (258.249 ) (36.486 ) 5.679 (66 ) - (289.122 ) impairment losses
Total beban (1.225.197 ) (102.089 ) (94.028 ) (834 ) (154.540 ) (1.576.688 ) Total expenses
Laba sebelum beban pajak 483.096 5.193 64.464 501 (142.410) 410.844 Income before tax expense
Total aset 7.168.166 426.004 965.698 9.158 633.968 9.202.994 Total assets Total liabilitas 6.651.113 396.924 822.927 7.900 151.492 8.030.356 Total liabilities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
93
28. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 28. OPERATING SEGMENT (continued)
31 Desember/December 31, 2014 (Disajikan kembali/As restated)
Retail Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain/ Jumlah/ Information by Informasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Other Total business segments
Pendapatan Revenue Pembiayaan konsumen 926.682 82.240 53.267 1.253 - 1.063.442 Consumer financing Sewa Pembiayaan 9.465 - 77.904 - - 87.369 Financial Lease Bunga 25 1 - - 19.772 19.798 Interest Lain-lain - neto 302.016 15.512 16.377 95 8.946 342.946 Others - net
Total pendapatan 1.238.188 97.753 147.548 1.348 28.718 1.513.555 Total revenue
Beban Expenses Beban keuangan (429.224 ) (29.354 ) (89.389 ) (715 ) - (548.682 ) Financial charges
Beban gaji dan tunjangan (136.639 ) (17.622 ) (5.558 ) - (75.262 ) (235.081 ) Salaries and benefits Beban umum dan General and administration administrasi (147.092 ) (11.024 ) (3.900 ) - (35.553 ) (197.569 ) expenses Penyisihan kerugian Provision for penurunan nilai (174.945 ) (30.886 ) (14.055 ) (14 ) - (219.900 ) impairment losses
Total beban (887.900 ) (88.886 ) (112.902 ) (729 ) (110.815 ) (1.201.232 ) Total expenses
Laba sebelum beban pajak 350.288 8.867 34.646 619 (82.097 ) 312.323 Income before tax expense
Total aset 5.324.962 361.218 1.045.662 8.368 681.579 7.421.789 Total assets Total liabilitas 5.066.250 340.702 922.359 7.136 190.689 6.527.136 Total liabilities
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: Geographical information are as follows: Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2015 2014
Pendapatan Revenue Regional I (Sumatera) 196.264 155.224 Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) 269.547 222.307 Region II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) 199.551 194.822 Region III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) 365.199 212.491 Region IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) 181.528 150.360 Regional V (Jawa Barat) Regional VI Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) 131.522 91.466 (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) 180.156 115.253 Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) 149.928 101.922 Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) 141.880 92.096 Regional IX (Sulawesi) Fleet 159.827 148.896 Fleet Lainnya 12.130 28.718 Others
Total pendapatan 1.987.532 1.513.555 Total revenue
Beban Expenses Regional I (Sumatera) (162.675) (132.322) Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) (235.801) (185.622) Region II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) (140.214) (142.185) Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) (245.840) (136.689) Regional IV (Jabodetabek)
Regional V (Jawa Barat) (125.486) (98.140) Regional V (Jawa Barat) Regional VI Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) (94.784) (70.862) (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) (117.287) (72.513) Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) (107.820) (70.694) Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) (97.380) (67.759) Regional IX (Sulawesi)
Fleet (94.862) (113.631) Fleet Lainnya (154.539) (110.815) Others
Total beban (1.576.688) (1.201.232) Total expenses
Laba sebelum beban pajak 410.844 312.323 Income before tax expenses
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
94
28. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 28. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Geographical information are as follows: (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Aset Assets Regional I (Sumatera) 744.620 613.481 Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) 1.105.950 873.142 Regional II (Sumatera)
Regional III (Jabodetabek) 812.924 877.765 Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) 1.614.570 1.015.322 Regional IV (Jabodetabek)
Regional V (Jawa Barat) 712.195 616.276 Regional V (Jawa Barat) Regional VI Regional VI
(Jawa Tengah, Yogyakarta) 597.798 346.127 (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) 736.186 468.188 Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) 614.319 425.465 Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) 655.608 450.414 Regional IX (Sulawesi) Fleet 974.856 1.054.030 Fleet Lainnya 633.968 681.579 Others
Total aset 9.202.994 7.421.789 Total assets
Liabilitas Liabilities Regional I (Sumatera) 689.309 591.948 Region I (Sumatera) Regional II (Sumatera) 1.019.872 822.160 Regional II (Sumatera) Regional III (Jabodetabek) 778.408 841.145 Regional III (Jabodetabek) Regional IV (Jabodetabek) 1.471.530 936.785 Regional IV (Jabodetabek) Regional V (Jawa Barat) 657.271 581.931 Regional V (Jawa Barat) Regional VI Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta) 544.929 333.792 (Jawa Tengah, Yogyakarta) Regional VII (Jawa Timur) 700.932 454.314 Regional VII (Jawa Timur) Regional VIII (Kalimantan) 579.719 416.312 Regional VIII (Kalimantan) Regional IX (Sulawesi) 606.067 428.565 Regional IX (Sulawesi)
Fleet 830.827 929.495 Fleet Lainnya 151.492 190.689 Others
Total liabilitas 8.030.356 6.527.136 Total liabilities
29. LIABILITAS KONTINJENSI 29. CONTINGENT LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Perseroan tidak mempunyai liabilitas kontinjensi yang signifikan.
The Company does not have any significant contingent liabilities as of 31 December 2015 and 2014.
30. PENYAJIAN KEMBALI ATAS LAPORAN KEUANGAN
30. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali dari saldo yang sebelumnya telah disajikan sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (Catatan 16).
The statement of financial position as of 31 December 2014 and 1 January 2014/31 December 2013 and the statement of profit and loss and other comprehensive income for the year ended 31 December 2014 have been restated from the amounts previously reported due to the implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (Note 16).
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
95
30. PENYAJIAN KEMBALI ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
30. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the restatement are as follows:
31 Desember/December 2014
Dilaporkan Dilaporkan sebelumnya/ saat ini/ As Previously As Currently reported reported
Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan 10.895 12.885 Deferred tax assets Total aset 7.419.798 7.421.789 Total assets Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja karyawan 13.308 21.271 Employee benefits liabilities Total liabilitas 6.519.173 6.527.136 Total liabilities Ekuitas Equity Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Actuarial loss on karyawan - (6.080) employee benefits liabilities Saldo laba Retained earnings Belum ditentukan penggunaannya 600.625 600.733 Unappropriated
Total ekuitas 900.625 894.653 Total equity Total liabilitas dan ekuitas 7.419.798 7.421.789 Total liabilities and equity 1 Januari/January 2014 / 31 Desember/December 2013
Dilaporkan Dilaporkan sebelumnya/ saat ini/ As Previously As Currently reported reported
Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan 7.737 8.422 Deferred tax assets Total aset 5.639.462 5.640.147 Total assets Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja karyawan 9.091 11.829 Employee benefits liabilities Total liabilitas 4.951.668 4.954.406 Total liabilities Ekuitas Equity Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Actuarial loss on karyawan - (2.103) employee benefits liabilities Saldo laba Retained earnings Belum ditentukan penggunaannya 387.794 387.844 Unappropriated Total ekuitas 687.794 685.741 Total equity Total liabilitas dan ekuitas 5.639.462 5.640.147 Total liabilities and equity
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
96
30. PENYAJIAN KEMBALI ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
30. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of the restatement are as follows: (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
Dilaporkan Dilaporkan sebelumnya/ saat ini/ As Previously As Currently reported reported
Laporan laba rugi dan penghasilan Statements of profit or loss and komprehensif lain other comprehensive income Beban Expenses Gaji dan tunjangan (235.159) (235.081) Salaries and benefits Total beban (1.201.310) (1.201.232) Total expenses Laba sebelum beban pajak 312.245 312.323 Income before tax expense Beban pajak (78.257) (78.277) Tax expense Laba tahun berjalan 233.988 234.046 Income for the year Pos-pos yang tidak akan Items that will not be direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss: Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Actuarial loss on karyawan - (5.302) employee benefits liabilities Pajak penghasilan terkait - 1.325 Income tax effect Penghasilan komprehensif lain - Other comprehensive income - setelah pajak - (3.977) net of tax Total penghasilan komprehensif 233.988 230.069 Total comprehensive tahun berjalan income for the year Laba per saham dasar Basic earnings per share (Rupiah penuh) 94 94 (Full amount) 31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN YANG DIREVISI 31. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015:
The following are several accounting standards and interpretations issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2015 financial statements:
• Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
• Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative. This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
97
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
31. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015: (lanjutan)
The following are several accounting standards and interpretations issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2015 financial statements: (continued)
• Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
• Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in SFAS 16 and SFAS 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
• Amandemen PSAK No. 19: Aset Takberwujud
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
• Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments The amendments clarify the principle in SFAS 16 Property, Plant and Equipment and SFAS 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
• Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
• Amendment to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: employee contributions. SFAS 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
98
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
31. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015: (lanjutan)
The following are several accounting standards and interpretations issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2015 financial statements: (continued)
• ISAK No. 30 (2015): Pungutan, yang diadopsi
dari IFRIC 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Juga membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan yang waktu dan jumlahnya pasti.
• IFAS No. 30 (2015): Levies, adopted from IFRIC 21. This Interpretation addresses the accounting for a liability to pay a levy if that liability is within the scope of SFAS 57 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. It also addresses the accounting for a liability to pay a levy whose timing and amount is certain.
• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen
Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan
yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
• SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that:
- An entity must disclose the judgements
made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.
- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015):
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
• SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
• SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in SFAS 16 and SFAS 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
• PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
• SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS 25.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
99
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
31. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015: (lanjutan)
The following are several accounting standards and interpretations issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2015 financial statements: (continued)
• PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran
Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
• SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS 55.
Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perseoran.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 32. COMPLETION OF THE FINANCIAL
STATEMENTS
Manajemen Perseroan bertanggung jawab penuh atas penyusunan laporan keuangan yang disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 18 Januari 2016.
The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements which were authorized for issue on 18 January 2016.
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
266 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
REFERENSI ISI LAPORAN TAHUNAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
267PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
i. Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca.
√
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:1. Sampul muka;2. Samping; 3. Sampul belakang; 4. Setiap halaman
√
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan √
ii. ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha2. Laba (rugi)3. Total laba (rugi) komprehensif4. Laba (rugi) per saham
10
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:1. Modal kerja bersih2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset4. Jumlah liabilitas5. Jumlah ekuitas
8-9
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 11
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar;3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua)
tahun buku terakhir (jika ada).
N.A
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
(outstanding)2. Tingkat bunga/imbalan3. Tanggal jatuh tempo4. Peringkat obligasi/sukuk
17,79-83
iii. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi.3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya (jika ada)
33-37
Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain
kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan
2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya
(jika ada)
39-43
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
265
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
268 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
iV. Profil Perusahaan
Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
46-47
Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
48-50
Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
dan2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
58-59
Struktur organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi
60-62
Visi dan misi perusahaan Mencakup:1. visi perusahaan;2. misi perusahaan; dan3. keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris
54-57
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan
Komisaris
62-65
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain:1. Nama2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan5. Pengalaman kerja6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi
66-71
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan4. Biaya yang telah dikeluarkan
96-102
Komposisi pemegang saham Mencakup antara lain:1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5%,dan persentase kepemilikannya
74-79
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi2. Persentase kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas
asosiasi4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi
(telah beroperasi atau belum beroperasi)
80
Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup
72
Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
80
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
269PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Kronologis pencatatan efek lainnya; Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan5. Peringkat efek
81-83
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
85-86
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi2. Tahun perolehan3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
26-27
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
90-95
V. analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai:1. Produksi/kegiatan usaha;2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;3. Penjualan/pendapatan usaha;4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam
laporan keuangan (jika ada)
118-119
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total
liabilitas3. Ekuitas4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif5. Arus kas
119-129
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
Penjelasan tentang:1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun
jangka panjang2. Tingkat kolektibilitas piutang
132-133
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital structure), dan2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
policies)133-135
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut3. Mata uang yang menjadi denominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkaitCatatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
135
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Penjelasan mengenai:1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan
bersih2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan
atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
136
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain:1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil
yang dicapai (realisasi)2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun
mendatang
137-138
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
270 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
136
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
136-137
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
138-142
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai:1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
142
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana,2. Rencana penggunaan dana,3. Rincian penggunaan dana,4. Saldo dana, dan5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana
(jika ada)
143
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi;2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
143
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode berjalan;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi;6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
143-145
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
145
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
145, 155-156, 158-159
Vi. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi
dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisarisrja Dewan Komisaris)
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris
176-183
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
271PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Uraian Direksi Uraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi2. Frekuensi pertemuan3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
direksi5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata
tertib kerja Direksi)
182-190
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Mencakup antara lain:1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas
kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi3. Pihak yang melakukan assessment
190
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Mencakup antara lain:1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan
jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi
3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
192-193
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram194
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, DewanKomisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Mencakup antara lain:1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi
lainnya2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan
Komisaris3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang
Saham Utama dan/atau Pengendali4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
194
Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit
3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
195-201
Komite Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
nominasi dan/atau remunerasi2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi3. Uraian tugas dan tanggung jawab4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau
remunerasi5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi
dan/atau remunerasi
201-207
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain2. Independensi anggota komite lain3. Uraian tugas dan tanggung jawab4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
207-209
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain:1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
209-213
Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal2. Jumlah karyawan (auditor internal) pada unit audit internal3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan5. Uraian pelaksanaan tugas6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit
internal
220-226
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
272 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Akuntan Perseroan Informasi memuat antara lain:1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan
tahunan2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan
oleh akuntan publik4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan
keuangan tahunan
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
244
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
226-232
Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain:1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara
lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan
kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities)
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
232-233
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan,2. Kegiatan yang dilakukan, dan3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan
hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain
4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
259
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan,2. Kegiatan yang dilakukan, dan3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
258-259
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan,2. Kegiatan yang dilakukan, dan3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial
dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
260-261
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain:1. Kebijakan,2. Kegiatan yang dilakukan, dan3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk,
seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
262-263
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain:1. pokok perkara/gugatan2. status penyelesaian perkara/gugatan3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota
Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
236-244
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
273PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
249-252
Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain:1. Isi kode etik2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level
organisasi3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan
245-246
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran2. Perlindungan bagi whistleblower3. Penanganan pengaduan4. Pihak yang mengelola pengaduan5. Hasil dari penanganan pengaduan
247-248
Vii. informasi Keuangan
pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Opini auditor independen atas laporan keuangan Laporan Keuangan Konsolidasi
Deskripsi auditor independen di opini Deskripsi memuat tentang:1. Nama & tanda tangan2. Tanggal Laporan Audit3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Laporan posisi keuangan (neraca)2. Laporan laba rugi komprehensif3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang
disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK Laporan Keuangan Konsolidasi
Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan arus kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi,
dan pendanaan2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau
pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar kebijakan akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya:1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan3. Pengakuan pendapatan dan beban4. Aset Tetap5. Instrumen Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
KILAS KINERJA 2015 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PROFIL PERUSAHAAN
274 PT Mandiri Tunas FinanceLaporan Tahunan 2015 Melayani Negeri
Dengan Hati
REFEREnSi OTORiTaS JaSa KEUanGan (OJK)
KRiTERia PEnJELaSan HaLaMan
Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak
berelasi;2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan
dan beban terkait; dan3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau
liabilitas.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba
akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya;3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan;2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja
yang diselenggarakan oleh perusahaan;3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan
dan kerugian aktuarial; dan4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan
penyelesaian.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap
kelompok instrumen keuangan;2. Klasifikasi instrumen keuangan;3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan;4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko;5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara
kuantitatif.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain:1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Mandiri Tunas FinanceGraha Mandiri Lt. 3A
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta 10310
: +62 21 2305608
: +62 21 2305618
www.mtf.co.id
2015
2015Laporan Tahunan
Laporan Tahunan
Dengan H
ati Melayani N
egeri