Mekanisme Verifikasi Bakal Caleg Menuju DCT

download Mekanisme Verifikasi Bakal Caleg Menuju DCT

of 13

Transcript of Mekanisme Verifikasi Bakal Caleg Menuju DCT

Mekanisme Verifikasi Bakal Caleg menuju DCT

Dalam rangka pelaksanaan tahapan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 sebagaimana dimaksud pasal 16 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, perlu diterbitkan petunjuk teknis sebagai pedoman KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota serta partai politik calon peserta Pemilu.

Berdasarakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang perubahan kedua atas perubahan komisi pemilihan umum Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penepatan partai politik, peserta pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana tertuang dalam pasal 15 ayat 1dan 2 Maka verifikasi terlaksana pada bakal calon dan calon legislatif.

Beberapa ketentuan dalam Pendaftaran, Verifikasi Dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematang Siantar berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 adalah sebagai berikut :a. Surat pendaftaran partai politik menjadi calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal partai politik tingkat pusat atau sebutan lain dan dibubuhi cap/stempel basah.b. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat berkenaan memiliki anggota sekurangkurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf e dilampiri daftar nama anggota dalam bentuk softcopy atau hardcopy sesuai Lampiran 2 Model F2-Parpol atau fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA).c. Apabila ditemukan orang yang sama menjadi anggota lebih dari satu partai politik maka proses verifikasinya dilanjutkan pada verifikasi faktual untuk memastikan keanggotaannya hanya kepada satu partai politik.

d. Apabila ditemukan bukti seseorang menjadi anggota partai politik lebih dari satu dalam partai politik yang sama maka dihitung satu keanggotaan.

e. Surat keterangan domisili kantor tetap dan alamat tetap dari Camat atau sebutan lain/Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain yang dilampiri dokumen yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g, sesuai formulir Model F11-Parpol.

Kemudian Hasil verifikasi administratif sebagaimana dimaksud diatas dituangkan dalam berita acara sesuai formulir Model F4-Parpol dan lampirannya

1. KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi administrasi keanggotaan partai politik dengan cara mencocokkan daftar nama anggota partai politik yang diterima dari KPU dengan KTA.

2. Hasil verifikasi administrasi ditindaklanjuti dengan verifikasi faktual keanggotaan partai politik calon peserta Pemilu dengan cara:a. KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi faktual dengan metode sampel acak sederhana atau sensus.

b. Metode sampel acak sederhana sebagaimana dimaksud huruf a dilakukan dengan cara mengambil dan meneliti secara acak 10% (sepuluh persen) dari seluruh nama anggota partai politik pada kepengurusan di kabupaten/kota terhadap keanggotaan partai politik lebih dari 100 (seratus) orang anggota sebagaimana dimaksud dalam lampiran III.

c. Dalam hal pengambilan sampel secara acak sebesar 10 % (sepuluh persen) menghasilkan angka pecahan maka dilakukan pembulatan keatas.

d. Metode sensus dilakukan dalam hal jumlah anggota partai politik pada kepengurusan di kabupaten/kota sampai dengan 100 (seratus) orang.

e. Penentuan sampel sebagaimana dimaksud huruf b dilakukan oleh KPU kabupaten/kota dibawah supervisi KPU provinsi dan hasilnya dilaporkan kepada KPU.

f. KPU provinsi melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan verifikasi oleh KPU kabupaten/kota dan melaporkan hasilnya kepada KPU.

g. KPU kabupaten/kota melakukan verifikasi faktual keanggotaan partai politik dengan cara tatap muka untuk mencocokkan dan meneliti kesesuaian KTA dengan nama setiap anggota partai politik

h. Dalam hal tidak bertemu dengan anggota partai politik, KPUkabupaten/kota meminta pengurus partai politik menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir masa verifikasi faktual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya.

i. Dalam hal anggota partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf h tidak dapat dihadirkan oleh pengurus partai politik, keanggotaan partai politik yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

j. Dalam verifikasi faktual sebagaimana dimaksud pada huruf g terdapat pernyataan bukan anggota partai politik, yang bersangkutan mengisi formulir Model F12-Parpol dan keanggotaannya dinyatakan tidak memenuhi syarat.

k. Verifikasi faktual terhadap keanggotaan ganda sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (1) huruf j, anggota partai politik yang bersangkutan mengisi formulir Model F12-Parpol untuk memastikan satu keanggotaan.

l. Dalam hal yang bersangkutan tidak bersedia mengisi formulir Model F12-Parpol, KPU Kabupaten/Kota mengisi kolom keterangan pada Formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol dan keanggotaannya dinyatakan tidak memenuhi syarat.m. Hasil verifikasi faktual keanggotaan partai politik melalui metode sampel diproyeksikan terhadap jumlah populasi untuk diketahui pemenuhan syarat minimal 1.000 orang atau 1/1.000 orang anggota partai politik di kabupaten/kota yang bersangkutan.Daftar Calon Sementara

DCS adalah daftar calon sementara yang yang dikeluarkan oleh KPUD Kota Pematang siantar, yang melalui serangkaian proses verifikasi administrasi dari bakal calon legislatif. Sejumlah nama yang memenuhi persyaratan sesuai PKPU maka dinyatakan masuk pada Daftar Calon Sementara.Mekanismenya antara lain sebagai berikut :

Parpol mengusung bakal caleg, kemudian KPUD kota Pematang Siantar melakukan Verifikasi Administratif (KPU melakukan Verifikasi data dan persyaratan bakal caleg), setelah itu KPU resmi merilis daftar calon sementara

Daftar Calon Sementara Hasil Perbaikan

Daftar Calon Sementara Hasil Perbaikan atau disebut DCSHP merupakan hasil koreksi terhadap DPS. Publikasi DCSH secara online, memberikan masyarakat pilihan lain. Sebab, selain dapat mengecek DCSHP secara manual melalui pengumuman yang disampaikan di kantor desa dan kelurahan, masyarakat juga bisa langsung mengecek secara online dan juga melalui media massa seperti surat kabar, dan radio setempat.

Parpol boleh mengubah DCS yang diumumkan sepanjang dianggap perlu oleh parpol sesuai dengan jadwal KPU hingga menghasilkan DCSHP (daftar calon sementara hasil perubahan).

Waktu yang digunakan dalam masa DCS ke DCSHP adalah selama 14 hari. Selama itu, masyarakat diminta aktif dalam hal memberikan masukan seputar daftar calon sementara jika ada indikasi ketidaksesusaian data maupun latar belakang calon legislatif. Sikap proaktif dibutuhkan sebagai bentuk partisipasi dalam pelaksanaan setiap tahapan pemilu. Salah satunya, tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar calon sementara. Sehingga, masyarakat dan penyelenggara harus proaktif, agar kualitas daftar pemilih menjadi lebih baik.

Daftar Calon Tetap

Daftar Calon Tetap adalah keputusan terakhir daftar calon legislatif yang sah maju sebagai calon legislatif di kota Pematang Siantar. Setelah melalu serangkaian proses mulai dari DCS, DCHP dan terakhir KPU mengeluarkan DCT.

Waktu yang digunakan dalam masa DCSHP ke DCT adalah selama 14 hari. Selama itu, parpol boleh mengganti calon yang akan maju, jika diperlukan.

Setelah DCT (Daftar Calon Tetap) dikeluarkan, maka semua elemen terkait tidak dapat lagi mengganggu gugat atau mengubah calon yang akan maju.

Apabila terdapat calon legislatif yang masuk ke DPT mengundurkan diri ataupun terkait pidana, serta tidak dapat lagi melanjutkan untuk maju pada saat pemilu, maka suara yang masuk kepada calon tersebut dianggap hangus atau tidak sah.

Untuk itu setelah KPU mengeluarkan Surat Keputusan KPU tentang DCT, maka itu adalah keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat.

Rapat Pleno Terbuka

Rapat pleno terbuka hasil verifikasi faktual oleh KPU Kota Pematang siantar dilaksanakan dengan menempuh langkah sebagai berikut :

1. Menyampaikan undangan kepada partai politik, Panwaslu Kota Pematang Siantar, pemantau Pemilu dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Menyampaikan proses dan hasil verifikasi faktual.

3. Partai politik danPanwaslu Kota Pematang Siantar dapat

4. menyampaikan keberatan terhadap hasil verifikasi faktual.

5. KPU Kota Pematang siantar memberikan penjelasan dan menunjukkan bukti pendukung.

6. Apabila partai politik dan Panwaslu Kota Pematang Siantar tidak dapat menerima penjelasan KPU Kota Pematang Siantar, diminta mengisi formulir keberatan terlampir.

Pelayanan Data dan Informasi

1. Berpedoman pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

2. Akses data dan informasi diberikan kepada partai politik, Panwaslu Kota Pematang siantar, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya setelah setiap kegiatan dalam tahapan verifikasi partai politik berakhir yaitu:

a. Verifikasi administrasi kelengkapan syarat partai politik menjadi peserta Pemilu oleh KPU Kota Pematang Siantar.

b. Verifikasi faktual partai politik oleh KPU Kota Pematang siantar.3. Pelayanan data kepada partai politik, Kota Pematang Siantar, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:

4. Partai politik, Panwaslu Kota Pematang Siantar, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya menyampaikan permohonan tertulis kepada KPU Kota Pematang Siantar dengan menyebut identitas yang jelas dan lengkap, jenis data dan daerah yang diminta serta peruntukannya.

5. KPU Kota pematang Siantar meneliti kelengkapan syarat permohonan data sebagaimana dimaksud huruf a.

6. Apabila syarat permohonan data belum lengkap, partai politik, Panwaslu Kota Pematang Siantar, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya, KPU menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk melengkapi.Kesimpulan

KPU merupa lembaga negara yang mempunyai hak penuh dalam melaksanakan pemilu legislatif baik di tingkat pusat atau daerah khususnya di kota pematangsiantar.

Verifikasi merupakan aspek utama dalam menentukan caleg yang akan majau pada pemilu legislatif. Dalam prosesnya, masyarakat mempunyai andil dalam verifikasi caleg.

Berkaca dari kondisi faktual, jika dikaitkan dengan konsep rekrutmen politik, tidak semua metode dapat diterapkan. Meskipun ada banyak pilihan metode rekrutmen politik, tetapi faktanya partai politik lebih cenderung berdasarkan social background para bakal calon anggota legislatif ditunjang dengan proses seleksi terbuka, karena partai politik membutuhkan kader yang sudah dikenal masyarakat guna meraih suara.Keputusan final KPU tentang verifikasi tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Seluruh proses mekanisme verifikasi harus berdasarkan UU dan peraturan KPU yang berlaku, serta dilaksanakan secara transparan.

Lampiran Kegiatan

Verifikasi Administratif

(KPU melakukan Verifikasi data dan persyaratan bakal caleg)

DCS ke DCSHP

(14 Hari)

KPU mengeluarkan Daftar Caleg Sementara (DCS)

DCSHP ke DCT (14 hari)

Surat Keputusan KPU tentang DCS

Surat Keputusan KPU tentang DCSHP

Surat Keputusan KPU tentang DCT

CALEG

Gambar 1 : Memberikan Bimbingan Teknis seputar Kepemiluan kepada peserta Relawan demokrasi oleh KPUD Kota Pematang Siantar di Grand Palm Hotel

Gambar 3 : Penyusunan Rangkaian Rencana Kegiatan dan diskusi singkat

Gambar 2 : Memberikan Bimbingan Teknis seputar Kepemiluan kepada peserta Relawan demokrasi oleh KPUD Kota Pematang Siantar di Grand Palm Hotel

Gambar 5 : Persiapan Logistik berupa perakitan kotak suara

Gambar 4 : Penyusunan Rangkaian Rencana Kegiatan dan diskusi singkat

Gambar 7 : Pemutakhiran Data pemilih di Bagian Program dan data

Gambar 6 : Pemutakhiran Data pemilih di Bagian Program dan data

Gambar 8 : Publikasi DCT di kantor KPU kota Pematang Siantar

Gambar 7 : Coffe break bersama staff KPU kota Pematang siantar di Grand Palm hotel

Gambar 10 : Penyerahan Plakat PKL kepada KPU kota pematang siantar sekaligus perpisahan

Gambar 9 : Plakat PKL