Mekanisme Spasme (Laporan Musculo) Ske Kelelahan Otot-Alon

1
Mekanisme Spasme Spasme ditimbulkan oleh reflex-refleks medula spinalis. Dalam medula spinalis terintegrasi banyak macam refleks otonom segmental, antara lain: perubahan tegangan pembuluh darah akibat perubahan panas kulit setempat, berkeringat, yang disebabkan panas setempat pada permukaan tubuh, refleks intestine-intestinal yang mengatur beberapa fungsi motorik usus, refleks peritoneointestinal yang menghambat gerakan lambung sebagai respons terhadap iritasi peritoneum dan refleks evakuasi untuk mengosongkan kandung kemih. Selain itu, semua refleks segmental ini pada suatu saat dapat timbul secara bersamaan, Yakni dalam bentuk refleks massa. Adapun banyak jenis spasme, antara lain spasme otot akibat patah tulang, dan spasme otot abdomen pada peritonitis. Masih ada jenis spasme lokal lain, yakni kram otot. Setiap faktor lokal yang menyebabkan iritasi atau keadaan metabolisme abnormal pada otot, seperti; sangat kedinginan, kurangnya aliran darah, atau latihan yang berlebihan, dapat menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan dijalarkan ke otot ke medulla spinalis, yang selanjutnya menimbulkan refleks umpan balik kontraksi otot. Kontraksi ini merangsang reseptor sensorik yang sama lebih hebat lagi, dan menyebabkan medula spinalis meningkatkan intensitas kontraksinya. Jadi, timbul suatu mekanisme umpan balik positif, sehingga sedikit saja iritasi sudah dapat menimbulkan kontraksi yang terus – menerus sampai akhirnya timbullah kram otot (spasme) yang menyeluruh.

Transcript of Mekanisme Spasme (Laporan Musculo) Ske Kelelahan Otot-Alon

Page 1: Mekanisme Spasme (Laporan Musculo) Ske Kelelahan Otot-Alon

Mekanisme Spasme

Spasme ditimbulkan oleh reflex-refleks medula spinalis. Dalam medula spinalis terintegrasi banyak macam refleks otonom segmental, antara lain: perubahan tegangan pembuluh darah akibat perubahan panas kulit setempat, berkeringat, yang disebabkan panas setempat pada permukaan tubuh, refleks intestine-intestinal yang mengatur beberapa fungsi motorik usus, refleks peritoneointestinal yang menghambat gerakan lambung sebagai respons terhadap iritasi peritoneum dan refleks evakuasi untuk mengosongkan kandung kemih. Selain itu, semua refleks segmental ini pada suatu saat dapat timbul secara bersamaan, Yakni dalam bentuk refleks massa. Adapun banyak jenis spasme, antara lain spasme otot akibat patah tulang, dan spasme otot abdomen pada peritonitis. Masih ada jenis spasme lokal lain, yakni kram otot. Setiap faktor lokal yang menyebabkan iritasi atau keadaan metabolisme abnormal pada otot, seperti; sangat kedinginan, kurangnya aliran darah, atau latihan yang berlebihan, dapat menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan dijalarkan ke otot ke medulla spinalis, yang selanjutnya menimbulkan refleks umpan balik kontraksi otot. Kontraksi ini merangsang reseptor sensorik yang sama lebih hebat lagi, dan menyebabkan medula spinalis meningkatkan intensitas kontraksinya. Jadi, timbul suatu mekanisme umpan balik positif, sehingga sedikit saja iritasi sudah dapat menimbulkan kontraksi yang terus – menerus sampai akhirnya timbullah kram otot (spasme) yang menyeluruh.