Mekanisme Pertahanan Spesifik

1
Mekanisme Pertahanan Spesifik Merupakan mekanisme pertahanan yang terpenting dalam pertahanan tubuh terhadap udara pernafasan sebelum masuk ke dalam saluran nafas bawah. Tonsil dapat memproduksi IgA yang akan menyebabkan resistensi jaringan lokal terhadap organisme patogen. Di samping itu tonsil dan adenoid juga dapat menghasilkan IgE yang berfungsi untuk mengikat sel basofil dan sel mastosit, dimana sel-sel tersebut mengandung granula yang berisi mediator vasoaktif, yaitu histamin. Bila ada alergen maka alergen itu akan bereaksi dengan IgE, sehingga permukaan sel membrannya akan terangsang dan terjadilah proses degranulasi. Proses ini menyebabkan keluarnya histamin, sehingga timbul reaksi hipersensitifitas tipe 1, yaitu atopi, anafilaksis, urtikaria, dan angioedema. Dengan teknik immunoperoksidase, dapat diketahui bahwa IgE dihasilkan dari plasma sel, terutama dari epitel yang menutupi permukaan tonsil, adenoid, dan kripta tonsil. Mekanisme kerja IgA adalah mencegah substansi masuk ke dalam prosesimmunologi, sehingga dalam proses neutralisasi dari infeksi virus, IgA mencegah terjadinya penyakit autoimun. Oleh karena itu IgA merupakan barrier untuk mencegah reaksi imunologi serta untuk menghambat proses bakteriolisis. 5

description

Mekanisme Pertahanan Spesifik

Transcript of Mekanisme Pertahanan Spesifik

Page 1: Mekanisme Pertahanan Spesifik

Mekanisme Pertahanan Spesifik

Merupakan mekanisme pertahanan yang terpenting dalam pertahanan tubuh terhadap

udara pernafasan sebelum masuk ke dalam saluran nafas bawah. Tonsil dapat memproduksi

IgA yang akan menyebabkan resistensi jaringan lokal terhadap organisme patogen. Di

samping itu tonsil dan adenoid juga dapat menghasilkan IgE yang berfungsi untuk mengikat

sel basofil dan sel mastosit, dimana sel-sel tersebut mengandung granula yang berisi mediator

vasoaktif, yaitu histamin. Bila ada alergen maka alergen itu akan bereaksi dengan IgE,

sehingga permukaan sel membrannya akan terangsang dan terjadilah proses degranulasi.

Proses ini menyebabkan keluarnya histamin, sehingga timbul reaksi hipersensitifitas tipe 1,

yaitu atopi, anafilaksis, urtikaria, dan angioedema. Dengan teknik immunoperoksidase, dapat

diketahui bahwa IgE dihasilkan dari plasma sel, terutama dari epitel yang menutupi

permukaan tonsil, adenoid, dan kripta tonsil. Mekanisme kerja IgA adalah mencegah

substansi masuk ke dalam prosesimmunologi, sehingga dalam proses neutralisasi dari infeksi

virus, IgA mencegah terjadinya penyakit autoimun. Oleh karena itu IgA merupakan barrier

untuk mencegah reaksi imunologi serta untuk menghambat proses bakteriolisis.5