Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

66
PROGRAM EDUKASI PERBANKAN SYARIAH 1 Assalamu’alaikum Wr. Wb,. menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

description

Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

Transcript of Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

Page 1: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

PROGRAM EDUKASI PERBANKAN SYARIAH

1

Assalamu’alaikum Wr. Wb,.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 2: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

2

AGENDA HARI KE-2

7. Mekanisme Operasional & Produk Dana Jasa Perbankan Syariah

8. Profit Distribusi Bagi Hasil9. Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

7. Mekanisme Operasional & Produk Dana Jasa Perbankan Syariah

8. Profit Distribusi Bagi Hasil9. Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 3: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

PRODUK PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAHPRODUK PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH

BAB VII

3menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 4: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

RUANG LINGKUP PRODUK PEMBIAYAAN

4

Prinsip Jual Beli Untuk Memiliki Barang

Prinsip Jual Beli Untuk Memiliki Barang

Prinsip SewaUntuk Mendapatkan Jasa

Prinsip SewaUntuk Mendapatkan Jasa

Prinsip Bagi Hasil UntukKerjasama Bisnis/ UsahaPrinsip Bagi Hasil UntukKerjasama Bisnis/ Usaha

PRODUKPENYALURAN

DANA

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 5: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

5

LANDASAN PRODUK PEMBIAYAAN (FIQH & OPERASIONAL)

KEBIJAKAN INTERNAL SYARIAHKebijakan Umum Pembiayaan

Sistem dan Prosedur PembiayaanPedoman Produk Pembiayaan

KEBIJAKAN INTERNAL SYARIAHKebijakan Umum Pembiayaan

Sistem dan Prosedur PembiayaanPedoman Produk Pembiayaan

REGULASI•UU Perbankan 21/2008•PBI :- No.9/19/PBI/2007 (Pelaks. Prinsip Syariah)- No.9/9/PBI/2007 (KAP)- No.8/13/PBI/2005 (BMPK)- SE BI 8/19/DPbs(Pedoman Pengawasan DPS)

REGULASI•UU Perbankan 21/2008•PBI :- No.9/19/PBI/2007 (Pelaks. Prinsip Syariah)- No.9/9/PBI/2007 (KAP)- No.8/13/PBI/2005 (BMPK)- SE BI 8/19/DPbs(Pedoman Pengawasan DPS)

PELAPORAN dan AKUNTANSI•Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) 2003•LHBUS, LBBUS

KETENTUAN/ATURAN FIQIH

Fatwa DewanSyariah Nasional

Majelis UlamaIndonesia

PRODUKPEMBIAYAAN

BANK SYARIAH

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 6: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

6

TRANSAKSI or PEMBIAYAANUU No.21, 2008. Definisi Pembiayaan:Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakandengan itu berupa:

1.transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;2.transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;3.transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’;4.transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 7: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

7

JENIS-JENIS AKAD DALAM PEMBIAYAAN (sesuai fatwa DSN, kodifikasi produk : BI 2008)

AKAD PRODUK

JUAL BELI

MURABAHAH -KONSUMER (KPR,KPM,MULTI GUNA)-KOMERSIL (INVESTASI)

SALAM KOMERSIL PERTANIAN

ISTISHNA -KOMERSIL KONSTRUKSI/MANUFACTUR

BAGI HASILMUDHARABAH

MODAL KERJA USAHAMUSYARAKAH

SEWAIJARAH

MULTI JASA (UMROH, PENDIDIKAN, DLL)

PENYEWAAN BARANG TANPA DIAKHIRI KEPEMILIKAN

IMBT PENYEWAAN BARANG DIAKHIRI KEPEMILIKAN

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 8: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

8

PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH

Definisi

Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli

Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 9: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

9

SKEMA MURABAHAH

1. Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Jual Beli

6. Bayar Kewajiban

3. Beli Barang

4. Kirim Barang

5. Terima Barang & Dokumen

BANK NASABAH

PEMASOK

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 10: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

10

KETENTUAN MURABAHAH

UANG MUKA(13/DSN-MUI/IX/2000)

1. Boleh meminta uang mukakepada nasabah, besarnya sesuai kesepakatan

2. Bank dapat meminta uang mukapembelian (urbun) kepada nasabah setelah akad murabahah disepakati. Dalam murabahah, uang muka harus dibayar oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok.

3. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran).

4. Jika nasabah membatalkan akad=> nasabah harus memberikan ganti rugi kepada Bankdari uang muka tersebut.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 11: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

11

KETENTUAN MURABAHAH

DISCOUNT(16/DSN-MUI/IX/2000

1. Discount dari pemasok / supplierpada prinsipnya adalah milik nasabah / pembeli.

2. Discount diterima sebelum akad: mengurangi harga pokok barang.

3. Discount diterima setelah akad: di bagisesuai kesepakatan (dicantumkan dalam akad).

4. Discount ( potongan tagihan murabahah) dapat diberikan untuk pelunasan awal, pembayaran tepat waktuatau nasabah mengalami penurunan kemampuanpembayaran.

5. Besarnya discount (potongan tagihan murabahah) merupakan kebijakan bank syariah(tidak harus sama dengan margin yang belum diterima).

6. Tidakboleh diperjanjikan di awal.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 12: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

12

KETENTUAN MURABAHAH

Hutang Murabahah

(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)

Hutang Murabahah (hutang nasabah)Secara prinsip, penyelesaian hutang tidak ada kaitannya dengan transaksi lain.

Jika nasabah menjual barang :•sebelum masa angsuran berakhir => ia tidak wajib segera melunasi seluruhnya•menyebabkan kerugian => tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal.•tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 13: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

13

KETENTUAN MURABAHAH

DENDA(17/DSN-MUI/IX/2000)

1. Denda boleh dikenakan jika nasabah MAMPUtetapi TIDAK MAUmembayar.(Nasabah yang tidak mampu membayar disebabkan force majeur, tidak boleh dikenakan denda).

2. Denda didasarkan pada prinsip ta’zir yaitu bertujuan agar nasabah disiplin.

3. Besarnya DENDA sesuai KESEPAKATAN diawal akad.

4. Jumlah DENDA dalam bentuk NOMINAL.5. Dana DENDA digunakan sebagai DANA SOSIAL.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 14: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

14

KETENTUAN MURABAHAH

GANTI RUGI(43/DSN-MUI/VIII/2004)

• Hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena kelalaian melakukansesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian padapihak lain.

• Kerugian yang dapat dikenakan Ta’widh => adalah kerugian riil yang dapatdiperhitungkan dengan jelas.

• Kerugian riil => biaya-biaya riil yang dikeluarkan oleh LKS dalam rangka penagihanhak yang seharusnya dibayarkan.

• Besar ta’widh => sesuai dengan nilai kerugian riil (real/loss) yang pasti dialami (fixedcost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirankan akan terjadi(potensitial loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity loss/al-furshah al-dha-I’ah).

• Hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang menimbulkan utang piutang(dyain), yang pembayarannya dilakukan tidak secara tunai.

• Dalam akad mudharabah dan musyarakah=> hanya boleh dikenakan oleh shahibul maalatau salah satu pihak dalam musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelastetapi tidak dibayarkan.

• Ganti rugi yang diterima=> dapat diakui sebagai hak (pendapatan)bagi hak yangmenerimanya.

• Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata carapembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.

• Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.• Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya

yang timbulakibat proses penyelesaian perkara.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 15: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

15

KETENTUAN MURABAHAH

PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH

(47/DSN-MUI/II/2005)

Ketentuan Penyelesaian Piutang Murabahah:LKS ( Bank) boleh melakukan penyelesaian murabahahbagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannyasesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, dengan ketentuan:

1.Obyek murabahah dan atau jaminan lainnya dijual olehnasabah kepada atau melalui LKS(Bank) dengan hargapasaryang disepakati;2.Nasabah melunasi sisa hutangnyakepada LKS(Bank)dari hasil penjualan;• Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka LKS(Bank) mengembalikan sisanya kepada nasabah;• Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah;• Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa hutangnya,maka LKS(Bank) dapat membebaskannya.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 16: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

16

KETENTUAN MURABAHAH

PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN

MURABAHAH (48/DSN-MUI/II/2005)

Ketentuan Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah :LKS (Bank) boleh melakukan penjadwalan kembali (rescheduling) tagihan murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah danwaktu yang telah disepakatidengan ketentuan:

1.Tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa.2.Pembebanan biayadalam proses penjadualan kembali adalah biaya riil.3.Perpanjangan masa pembayaranharus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 17: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

17

KETENTUAN MURABAHAH

KONVERSI AKAD (49/DSN-MUI/II/2005)

Ketentuan Konversi Akad : LKS (Bank ) boleh melakukan konversi dengan membuat akad (akad baru)bagi nasabah yang tidak bisamenyelesaikan / melunasi pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yangtelahdisepakati, tetapi ia masih prospektif, dengan ketentuan:1.Akad murabahah dihentikandengan cara:•Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS(Bank) dengan harga pasar.•Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKSdari hasil penjualan.2.Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagianmodal dari mudharabah dan musyarakah.3.Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya disepakati antara LKS dan nasabah4.LKS dan nasabah eks-murabahah tersebut dapat membuat akad baru dengan akad IMBT,Mudharabah, Musyarakah sesuai ketentuan yang berlaku.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 18: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

18

KETENTUAN MURABAHAH

OBJEK MATERIAL PENGAWASAN MURABAHAH

(BI : 2008)

Pengujian Substantif :1.Memastikan barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.2.Memastikan bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli di tambah margin. Dalam hal nasabah membiayai sebahagian dari harga barang tersebut, maka akan mengurangi tagihan bank kepada nasabah.3.Meneliti apakah akad wakalah telah dibuat oleh bank secaraterpisah dari akad murabahah apabila bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang tersebut dari pihak ke tiga. Akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank yang dibuktikan dengan faktur atau kwitansi jual beli yang dapat dipertanggungjawabkan.4. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah dilakukan setelah adanya permohonan nasabah dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 19: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

19

CONTOH PERHITUNGAN MURABAHAH

Bank Syariah melakukan Transaksi jual beli Mobil Avanza dg harga pokok sbb :

Harga Mobil Rp. 120.000.000,-Diskon (sblm akad) 10% Rp. 12.000.000,-(-)

Rp. 108.000.000,-

Beban lain yang dikeluarkan Rp. 2.000.000,-(+)Harga Pokok Barang Rp. 110.000.000,-

•Nasabah memberikan uang muka 20 juta•Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun•Bank Syariah mengharapkan keuntungan setara 10% p.a

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 20: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

20

PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH

Harga Mobil = 110,000,000Uang muka Nasabah = 20,000,000Biaya Bank = 90,000,000

Marjin Keuntungan Bank = 27,000,000(90,000,000 x 10% x 3)

Harga Beli Mobil = 110,000,000Marjin Keuntungan Bank = 27,000,000Harga Jual Bank = 137,000,000

Uang Muka Nasabah = 20,000,000Sisa Angsuran = 117,000,000Angsuran per Bulan = 3,250,000

(117,000,000 : 36)

PERHITUNGAN BANK

FASILITAS PEMBIAYAAN MURABAHAH

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 21: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

21

PEMBIAYAAN AKAD SALAM

Definisi

adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera sebelum muslam fiih diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu

adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera sebelum muslam fiih diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 22: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

22

Skema Transaksi Salam Paralel (Teknis Perbankan)3. Negosiasi & persyaratan 1. Negosiasi & persyaratan

4. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran 100% harga barang

2. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran 100% harga barang

6. Panen 7. Kirim barang & dokumen 8. Kirim barang & dokumen

Bank (Penjual/pembeli)

Pembeli Penjual

5. Melakukan pengadaan barang

(membuat)

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 23: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

23

SALAM PARALEL(Yang sering terjadi dalam praktek Perbankan)

1. Nasabah (petani) meminta pembiayaan produksi kepada Bank2. Bank membayar barang yang akan diproduksi nasabah dan

dihantarkan pada suatu waktu dimuka3. Bank mencari pembeli barang yang akan diproduksi4. Pembeli membayar barang kepada Bank5. Pada waktu yang diperjanjikan nasabah menghantar barang

kepada pembeli

NASABAHNASABAH BANKBANK SUPPLIERSUPPLIER11 33

2255

44

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 24: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

24

APLIKASI dalam PERBANKAN(yang umum terjadi)

• Salam biasanya diaplikasikan pada pembiayaan untuk petani dengan jangka waktu yang relatif pendek,yaitu 2–6 bulan.

• Karena yang dibeli oleh Bank adalah barang (padi,jagung,cabe,dsb) dan tidak berniat untuk menjadikannya inventory, maka dilakukan akad salam kepada pembeli kedua, seperti bulog,pedagang pasar induk dan sebagainya.

Karena itu dalam Perbankan Islam dikenal apa yang disebut dengan Paralel Salam.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 25: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

25

TRANSAKSI SALAM

RUKUN1.Penjual (Ba’I)2.Pembeli (Musytari’)3.Obyek/Barang (Mabi’)4.Harga (Tsaman)5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)

SYARAT1.Barang yang dibeli jelas kriterianya, ukuran, jumlah dan sifat-sifatnya2.Penjual & pembeli harus saling ridho3.Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum 4.Pembeli harus membayar 100% harga barang di muka (pada saat akad)5.Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan jadual yg disepakati6.Barang yang dibeli halal7.Dalam Salam paralel, salam 1 (pembeli dgn bank) dan salam 2 (bank dgn nasabah terpisah)8.Umumnya digunakan untuk pemesanan komoditi pertanian yg harus ditanam dulu

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 26: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

26

PERBEDAAN JUAL BELI SALAM & IJON

JUAL BELI SALAM IJON

Salam mengukur barang pada ukuran dan timbangannya.

Dalam Ijon barang dibeli tidak menurut ukuran dan timbangannya yang asli

Contoh Salam : Pembeli membeli padi sebanyak satu ton padi dari petani yang diantar pada waktu panen

Contoh Ijon : Pembeli membeli beras yang saat itu masih belum dipanen sebanyak satu hektar dan dihantar pada saat panen. Terdapat spekulasi disini yang akan merugikan salah satu fihak

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 27: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

27

ISTISHNA’

Definisi

adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 28: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

28

Skema Transaksi Istishna Paralel (Teknis Perbankan)3. Negosiasi & persyaratan 1. Negosiasi & persyaratan

4. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran uang muka*)

2. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran uang muka*)

6. Barang Jadi 7. Kirim barang & dokumen * 8. Kirim barang

& dokumen *

Bank (Penjual/pembeli)

Pembeli Penjual

5. Melakukan pengadaan barang (membuat)

* : cara pembayaran fleksibel (di muka, bertahap atau diakhir ), cara penghantaran juga fleksibel (bertahap sesuai progress/di akhir seluruhnya)

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 29: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

29

TRANSAKSI ISTISHNA’RUKUN1.Penjual (Ba’I)2.Pembeli (Musytari’)3.Obyek/Barang (Mabi’)4.Harga (Tsaman)5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)

SYARAT1.Barang yang dibeli jelas kriteria, ukuran, jumlah & sifat-sifatnya2.Penjual & pembeli harus saling ridho3.Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum4.Pembeli dapat membayar harga barang di muka, di akhir atau bertahap sesuai kesepakatan saat akad5.Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan cara, jadual dan tempat yg disepakati6.Barang yang dibeli halal7.Dalam Istishna paralel, istishna 1 (pembeli dgn bank) dan istishna 2 (bank dgn nasabah) terpisah dan independent8.Umumnya digunakan untuk pemesanan barang manufaktur yg dapat dibuat modelnya

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 30: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

30

Perbedaan Salam dengan Istishna’

SALAM ISTISHNA’

• Barang terukur dan tertimbang. Hutang pada AlMuslam Ilaih.

• Uang/modal dimuka• AkadMengikat

• Harus diukur & ditimbang. Modelnya dipesan.

• Bisa dimuka, dicicil sampai selesai, atau dibelakang.

• Barang milik pembuat (Shani’).• Akad tidak mengikat.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 31: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

31

RISIKO PEMBIAYAAN SALAM & ISTISHNA

$

SALAM

$ $ $ $

Istishna’

Pembayaran tunai di muka

Barang diserahkan di akhir akad

Pembayaran cicilan di awal

Barang diserahkan di akhir akad

Resiko yg timbul 1. Resiko gagal-serah barang (non-deliverable risk) 2. Resiko jatuhnya harga barang (price-drop risk) 1. Resiko gagal-serah barang (non-deliverable risk) 2. Resiko jatuhnya harga barang (price-drop risk)

Solusi

1. Resiko gagal serah dapat diantisipasi bank dengan menetapkan kovenan rasio kolateral berupa jaminan kebendaan 100%, disamping obyek yang dibiayai seluruhnya juga menjadi jaminan.

2. Resiko jatuhnya harga barang diantisipasi dengan menetapkan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak/pesanan yang telah ditentukan harganya (paralel)

1. Resiko gagal serah dapat diantisipasi bank dengan menetapkan kovenan rasio kolateral berupa jaminan kebendaan 100%, disamping obyek yang dibiayai seluruhnya juga menjadi jaminan.

2. Resiko jatuhnya harga barang diantisipasi dengan menetapkan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak/pesanan yang telah ditentukan harganya (paralel)

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 32: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

32

MUDHARABAH

Definisi

Adalah suatu akad kerja sama kemitraan antara penyedia dana usaha (disebut shahibul maal / rabulmal) dengan Pengelolaan dana / manajemen usaha (disebut sebagai mudharib) untuk memperoleh hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.

Adalah suatu akad kerja sama kemitraan antara penyedia dana usaha (disebut shahibul maal / rabulmal) dengan Pengelolaan dana / manajemen usaha (disebut sebagai mudharib) untuk memperoleh hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 33: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

33

Negosiasi dan Persyaratan(nasabah butuh modal kerja 75 unit mobil)

2

Kontrak Penyewaan Mobil

Akad Mudharabah3

bayar sewa

11

Bank SyariahNasabah PT. XYZ

Menyerahkan modal

44 55

Mengelola

UsahaNisbah

Nasabah88

PendistribusanModal & Keuntungan

Tingkat keuntungan

66

77Nisbah

NasabahPengembalian

Pokok99

Modal

SKEMA AL-MUDHARABAH

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 34: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

34

JENIS MUDHARABAH

MUDHARABAH MUTHLAQAH (Unrestricted Investment / Investasi Tidak tertikat / Dana Syirkah Temporer)

shahibul maal memberi kuasa penuh kepada mudharib, untuk menjalankan proyek tanpa larangan/batasanyang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan.

MUDHARABAH MUQAYYADAH (Retricted Investment / Investasi Terikat / IT)

shahibul maal memberikan batasan mengenai dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut diinvestasikan kepada pengusaha / bank (sebagai mudharib) dalam pengelolaan dananya

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 35: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

35

PERSYARATAN AL-MUDHARABAHTrust Financing / Trust Investment KETENTUAN MURABAHAH

Pihak yang berakad Pihak yang berakadshahibul maal & mudharib, kedua-duanya harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan.

Obyek yang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah•Modal yang disetorkan kepada mudharib, harus jelas jumlah dan mata uangnya.•Jangka waktu pengelolaan modal.•Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan.•Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).

Akad (sighot) • Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad.• Antaraijab-qabul harus selaras, baik dalam modal, kerja, &

penentuan nisbah.• Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada hal / kejadian yang akan datang.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 36: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

36

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan Pembiayaan1.Pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif2.Pemilik dana/LKS membiayai 100%sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib.3.Jangka waktu, tatacara pengembalian dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan4.Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang

MODAL MUDHARABAHModal => sejumlah uang dan/atau asset yg diberikan oleh shahibul maal kpd mudharib untuk tujuan usaha dg syarat:

a.Harus diketahui junmlah dan jenisnyab.Dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika dalam bentuk asset, harus dinilai pada waktu akadc.Tidak berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 37: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

37

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah; dan LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), harus memperhatikan :a.Hak ekslusif mudharib, tanpa campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.b.Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.c.Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam => dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 38: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

38

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

KERUGIAN DALAM MUDHARABAHLKS (shahibul maal)menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.Kriteria pengusaha, prosedur, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN

Keuntungan mudharabah => jumlah kelebihan modal, dengan syarat:a.Harus diperuntukan bagi kedua pihak dan tidak boleh diisyaratkan untuk satu pihakb.dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatanc.Penyedia dana menanggung semua kerugian => dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 39: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

39

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000

Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad

Biaya operasional dibebankan kepada mudharib Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan

kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 40: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

40

APLIKASI PERBANKAN-AKAD MUDHARABAHSTRUKTUR FINANCING

• PT. XYZ memerlukan modal kerja dalam rangka memenuhi order kaos olahraga SDN 01 Jakarta. Untuk keperluan tersebut PT. XYZ mengajukan Fasilitas Pembiayaan kepada Bank BCA Syariah dengan total kebutuhan dana Rp.120.000.000,-

• Setelah dilakukan analisa pembiayaan, maka disetujui fasilitas oleh Bank Syariah KARIM kepada PT. XYZ, dengan struktur financing sbb :

STRUKTUR FINANCING•Jenis Akad : Mudharabah•Penggunaan : Modal Kerja Pembuatan Baju Seragam Sepakbola•Plafond : Rp.120.000.000,-•Jangka Waktu : 12 Bulan•Nisbah Bagi Hasil : 20 % bank dan 80 % nasabah•Obyek Bagi Hasil : Revenue Sharing•Pembayaran Bagi Hasil : per 3 bulan•Pengembalian Pokok : Pada akhir bulan ke-12•Jaminan :•Kondisi dan Persyaratan :

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 41: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

41

AL-MUSYARAKAH(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)

Definisi

Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebihuntuk suatu usaha tertentu

di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal / expertise

dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan resiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan

Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebihuntuk suatu usaha tertentu

di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal / expertise

dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan resiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 42: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

42

SKEMA AL-MUSYARAKAH

BANKBANK NASABAHNASABAH

BAGI HASILSesuai Kesepakatan(nisbah)

Bagi Resiko Sesuai porsi Modal

KEUNTUNGAN

PROYEKPROYEK

Modal & Tenaga /Keahlian

Modal

80 jt 20 jt

10 jt 50%50%

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 43: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

43

AL-MUSYARAKAH(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)

RUKUN•Sigot (ucapan), ijab &qabul (penawaran & penerimaan).•Pihak yang berkontrak.•Obyek kesepakatan: modal / dana & kerja.

SYARAT•Tidak ada bentuk khusus dari kontrak.Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau ditulis.Kontrak dicatat dalam tulisan dan disaksikan.•Mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwalian.•Modal harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.Dapat terdiri dari aset perdagangan, hak yang tidak terlihat (mis.lisensi, hak paten, dsb.)•Partisipasi para mitra dalam pekerjaan, adalah sebuah hukum dasar,dan tidak dibolehkan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan tidak ikut sertanya mitra lainnya.Namun porsi melaksanakan pekerjaan tidak perlu harus sama, demikian pula dengan bagian keuntungan yang diterima.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 44: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

44

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Modal Musyarakah (obyek Akad)•Modal yang diberikan harus :1.uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.2.dapat terdiri dari asset perdagangan, seperti barang-barang, property, dan sebagainya => harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra.

•Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan atau menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan

•Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 45: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

45

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Kerja musyarakah (obyek akad) • Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan syarat. Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan tambahan bagi dirinya

• Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari mitranya. Kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 46: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

46

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Keuntungan Musyarakah (obyek akad)

• Keuntungan harus dikuantifikasikan dengan jelas untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau ketika penghentian musyarakah

• Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang ditetapkan bagi seorang mitra

• Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadanya

• Sistem pembagian keuntungan hrs tertuang dg jelas dalam akad

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 47: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

47

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Kerugian • Kerugian harus dibagi antara para mitra secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal

• Biaya Operasional dan Persengketaan• Biaya operasional dibebankan pada modal

bersama.

Al-Musyarakah lazimnya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana nasabah & bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 48: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

48

PERBEDAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

MUDHARABAH(07/DSN-MUI/IV/2000)

MUSYARAKAH(08/DSN-MUI/IV/2000)

1. Trust Financing (pihak pertama / shahibul maal

menyediakan seluruh modal (100%) dan pihak kedua (mudharib) bertindak sbg

pengelola.2. Keuntunganyang diperoleh dibagi secara

proporsionalsesuai nisbah.3. Kerugian akan ditanggung oleh pemilik

modalselama bukan diakibatkan karena kelalaian pengelola usaha (maksimal kerugian yang ditanggung oleh pemilik modal sebesar jumlah pembiayaan yang

diberikan)

1. Joint Financing( pihak pertama dan pihak kedua memiliki kontribusi modal)2. Keuntungan dan kerugian yang timbul

dibagi secara proporsional sesuai akad.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 49: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

49

PERBEDAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH

MUDHARABAH(07/DSN-MUI/IV/2000)

MUSYARAKAH(08/DSN-MUI/IV/2000)

4. Pemilik modal tidak turut campurdalam pengelolaan usahatetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan .

5. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.

3. Pemilik modal dapat turut campurdalam pengelolaan usaha.

4. Biaya operasional dibebankan kepada modal bersama

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 50: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

50

SYARAT & RUKUN AKAD -AKAD PENYALURAN DG SKEMA BAGI HASIL

MUDHARABAH

MUSYARAKAH

RUKUN :1.PEMILIK DANA 100%2.PENGELOLA DANA 0%3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PEMILIK DANA 100%2.PENGELOLA DANA 0%3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PARA PEMODAL2.PENGELOLA DANA3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PARA PEMODAL2.PENGELOLA DANA3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL

SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KERUGIAN BUKAN KARENA KELALAIAN USAHA DI TANGGUNG PEMILIK DANA.

SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KERUGIAN BUKAN KARENA KELALAIAN USAHA DI TANGGUNG PEMILIK DANA.

SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DI BAGI PROPORSIONAL DIANTARA PARA PEMODAL.

SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DI BAGI PROPORSIONAL DIANTARA PARA PEMODAL.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 51: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

51

IJARAH

Definisi

Adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir

(penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya.

Adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir

(penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 52: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

52

IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK (IMBT)

Definisi

Adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk

mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi

perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa

Adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk

mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi

perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 53: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

53

SEWA (IJARAH)

SEWA MURNI/IJARAH

SEWA TIDAK MURNI / IJARAH

MUNTAHIYA BITTAMLIK

SEWA TANPA PERPINDAHANKEPEMILIKAN :

OPERATING LEASE

SEWA DENGAN PERPINDAHAN KEPEMILIKAN BARANG DITANGAN PENYEWA :

FINANCIAL LEASE

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 54: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

54

SYARAT & RUKUN AKAD -AKAD PENYALURAN DG SKEMA SEWA

SEWA( IJARAH)

SEWA DIAKHIRI KEPEMILIKAN

( IMBT)

RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL

RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL

SYARAT :1. OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2. MANFAAT DAPAT DI NILAI.3. MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA

SYARAT :1. OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2. MANFAAT DAPAT DI NILAI.3. MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA

SYARAT :1.OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2.MANFAAT DAPAT DI NILAI.3.MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA4.DIAKHIR MASA SEWA, OBJECT DAPAT DIMILIKI DENGAN HIBAH ATAU JUAL BELI.

SYARAT :1.OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2.MANFAAT DAPAT DI NILAI.3.MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA4.DIAKHIR MASA SEWA, OBJECT DAPAT DIMILIKI DENGAN HIBAH ATAU JUAL BELI.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 55: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

55

PERBEDAAN MURABAHAH & IMBT

MURABAHAH IJARAH MUNTAHIYYA BI TAMLIK1. Sifat akad jual –beli2. Hak kepemilikan berpindah secara

otomatis ketika akad disepakati3. Barang yang sudah dibeli boleh dijual

atau disewakan kembali4. Cara pembayaran harga jual (kewajiban)

bisa tunai maupun angsuran dan selama masa angsuran tidak boleh ada perubahan harga

5. Tidak ada kewajiban penjual untuk memelihara barang yang sudah dibeli pembeli

1. Sifat akad sewa dengan opsi/janji pemindahan kepemilikan setelah akad ijarah berakhir

2. Hak kepemilikan belum berpindah secara otomatis ketika akad disepakati

3. Barang yang disewa tidak boleh dijual4. Cara pembayaran harga sewa

(kewajiban) bisa tunai maupun angsuran dan selama masa sewa dimungkinkan terjadi perubahan harga sewa sesuai kesepakatan

5. Pemeliharaan asset yang sifatnya materiil menjadi tanggung jawab yang menyewakan

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 56: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

56

AKAD FIQIH MUAMALAT

Tabarru’ Tijarah

1. Non profit transaction2. Tujuan transaksi adalah tolong

menolong dan bukan keuntungan komersil

3. Pihak yang berbuat kebaikan boleh meminta kepada counter-partnya untuk menutup sekedar biaya untuk dapatmelakukan akad tabarru

4. Tidak dapat dirubah menjadi akad Tijarah, kecuali ada persetujuan sebelumnya

1. Profit transaction oriented2. Tujuan transaksi adalah mencari

keuntungan yang bersifat komersil3. Akad Tijarah dapat dirubah menjadi

akad Tabarru’ dengan cara pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya

4. Dilihat dari sifat keuntungannya yang diperoleh, akad Tijarah dibagi menjadi dua yaitu : Natural certainty return & natural uncertainty return

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 57: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

57

JASA-JASA (yang termasuk akad tabaru’)

Meminjamkan UangMeminjamkan Uang

QARD RAHN HIWALAH

Pinjaman Uang

Tanpa Syarat

Pinjaman Uang+

Jaminan

Pinjaman Uangdimana

tujuannyaAmbil Alih

Piutang Pihak LainJASA

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 58: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

58

QARDHQARDH(kodifikasi produk perbankan syariah BI : 2008)

Al Qardh adalah transaksi pinjam meminjamdana tanpa imbalandengan kewajiban pihakpeminjam mengembalikan pokok pinjamansecara sekaligusatau cicilan dalam jangkawaktu tertentu.

RUKUN QARDH • Peminjam ( muqtaridh).• Pemberi pinjaman (muqridh).• Dana (qardh).• Ijab Qabul (sighat).

TUJUAN / MANFAAT QARDH BAGI BANK(kodifikasi perbankan syariahBI : 2008)

1. Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana termasuk dalam rangka pelaksanaan fungsi sosial bank.

2. Peluang bank untuk mendapat kan fee dari jasa lain yang disertai dengan pemberian fasilitas qardh.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 59: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

59

QARDHTUJUAN / MANFAAT QARDH BAGI NASABAH(kodifikasi perbankan syariahBI : 2008)

1. Sumber pinjaman yang bersifat non komersial.2. Sumber pembiayaan bagi nasabah yang membutuhkan dana

talangan antara lain terkait dengan garansi dan pengambilalihan kewajiban.

KETENTUAN UMUM QARDH(fatwa DSN nomor 19/DSN-MUI/IV/2001)

1. Al Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepadanasabah (muqtaridh) yang memerlukan.

2. Nasabah al-Qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.

3. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah.4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana

dipandang perlu.5. Nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan(sumbangan)

dengan sukarelakepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad.

6. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidakmampuannya, LKS dapat:

• Memperpanjang jangka waktu pengembalian atau• Menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajibannya.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 60: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

60

QARDHSANKSI QARDH(fatwa DSN nomor 19/DSN-MUI/IV/2001)

1. Dalam hal nasabah tidak menunjukan keinginanmengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya,dan bukan karena ketidakmampuannya,LKS dapat menjatuhkan sanksi kepada nasabah.

2. Sanksi yang dijatuhkan => dapat berupa –dan tidakterbatas pada –penjualan barang jaminan.

3. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap harus memenuhi kewajibannya secara penuh.

SUMBER DANA QARDH(kodifikasi produk perbankan syariah -2007)

1. Sumber pinjaman qardh yang bersifat pinjaman kebajikan sebagai dana bergulir (sosial) berasal dari ekstern bank yang berasal dari (1) dana hasil infaq,(2)shadaqah, (3) sumber dana non halal, dan (4) dariequitas (modal) bank.

2. Sumber talangan qardh yang bersifatkomersial dapatberasal dari ekstern bank berupa dana pihak ketigamaupunintern bank adalah dari equitas /modal bank.

KETENTUAN PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH(fatwa DSN No.29/DSN-MUI/VI/2002)

1. Dalam pengurusan hajibagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah)dengan menggunakan prinsip Ijarah sesuai dengan Fatwa DSN No.9/DSN-MUI/IV2000.

2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu manalangipembayaran BPIHnasabah dengan menggunakan prinsipal-Qardh sesuai Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IV/2001.

3. Jasa pengurusan hajiyang dilakukan LKS tidak bolehdipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.

4. Besarnya imbalan jasaal Ijarah tidak boleh didasarkanpada jumlah talangan Qardh yang diberikan LKS kepadanasabah.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 61: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

61

R A H NRAHN(kodifikasi produk perbankan syariah BI : 2007)

Rahn adalah akad penyerahan barang/ harta(marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank(murtahin) sebagai jaminan sebagian ataukeseluruhan hutang.

RUKUN RAHN 1. Yang menggadaikan(Raahin)2. Penerima gadai(Murtahin)3. Harta yang digadaikan(Marhun)4. Hutang (Marhun bih)5. Ijab Qabul(Sighat).

TUJUAN / MANFAAT RAHN BAGI BANK(kodifikasi perbankan syariahBI : 2007)

Memperoleh loyalitas nasabah nasabah serta keuntungan dari imbalan / fee yang dikenakan kepada nasabah yang menitipkan harta yang dijaminkan kepada bank dan memfasilitasi pengikatan jaminan tambahan dalam pembiayaan.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 62: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

62

R A H NKETENTUAN UMUM RAHN(fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002)

1. Murtahin (penerima barang / bank ) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua hutang rahin (yang menyerahkan barang / nasabah) dilunasi.

2. Marhun (barang) dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin (nasabah).Pada prinsipnya, Marhun (barang) tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin (bank) kecuali seizin Rahin (nasabah), dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan manfaatnya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.

3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun (barang) pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin (nasabah), namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin (bank), sedangankan biaya pemeliharaan penyimpanantetap menjadi kewajiban Rahin (nasabah).4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun(barang) tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 63: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

63

R A H NPENJUALAN MARHUN (BARANG)(fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002)

Apabila jatuh tempo, Murtahin ( bank) harusmemperingatkan Rahin (nasabah) untuk segeramelunasi hutangnya. Apabila Rahin (nasabah) tetap tidak melunasi hutangnya, maka Marhun(barang) dijual/dieksekusi melalui lelang sesuaisyariah.Hasil penjulan Marhun (barang) digunakan untuk melunasi hutang, biaya pemeliharaan danpenyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan.Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahindan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.

KETENTUANRAHN EMAS(fatwa DSN nomor 26/DSN-MUI/III/2002)

Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).Ongkos dan biaya penyimpanan barang gadai (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin / nasabah).Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.Biaya penyimpanan barang gadai dilakukan berdasarkan akad Ijarah.

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 64: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

64

HAWALAHPENGERTIAN Hawalah/Hiwalah adalah perjanjian perpindahan

piutang nasabah (pihak pertama) kepada bank (sebagai pihak kedua) dari nasabah lain (pihak ketiga). Pihak pertama meminta bank untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul, baik dari jual beli maupun transaksi lainnya. Setelah piutang tersebut jatuh tempo, pihak ketiga akan membayar kepada bank. Bank akan mendapatkan upah dari pemindahan itu

RUKUN HAWALAH 1. Pihak yang memindahkan piutang (Muhil)2. Pihak yang berhutang (Muhal)3. Pihak yang menerima pindahan piutang

(Muhal’alaih)4. Piutang (Mushal Bih)5. Ijab Qabul (Sighat)

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 65: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

65

HAWALAHKETENTUAN UMUMHAWALAH(Fatwa DSN No. 12/DSN-MUI/IV/2000)

1. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).

2. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3. Hawalah dilakukan harus dengan persetujuan muhil, muhal, dan muhal alaih.

4. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad secara tegas.

5. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, pihak-pihak yang terlibat hanyalah muhal dan muhal alaih, dan hak penagihan muhal (nasabah) berpindah ke muhal alaih (bank syariah).

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat

Page 66: Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan Syariah

66

ALHAMDULILLAH

TERIMA KASIH

menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat